KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Nawa Cita, visi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan
memilih kedaulatan dan keamanan pangan asal ternak. Pemilihan aspek
kedaulatan dan keamanan pangan telah pula mempertimbangkan keselarasan
dengan visi kementerian pertanian dan telah sesuai dengan tugas fungsi
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Tugas pokok dan fungsi
yang diamanatkan kepada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan
Hewan adalah menyusun kebijakan dibidang produksi ternak dan kesehatan
hewan dengan fungsinya mencakup kebijakan dibidang perbibitan dan
produksi, pakan, kesehatan hewan, kesehatan masyarakat veteriner dan
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan serta kesekretariatan. Program
Ditjen PKH Tahun 2018 adalah Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis
Peternakan Rakyat.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 3. Anggaran Ditjen PKH Per Kegiatan Utama Tahun 2018 ................................11
Tabel 8. Realisasi Distribusi Obat dan Vitamin Program Bekerja Tahun 2018 ...........23
Tabel 9. Capaian Populasi Produksi Benih dan Bibit Ternak Tahun 2018 ..................25
Tabel 10. Perkembangan Populasi Ternak Sapi Lokal Tahun 2018 ...............................28
Tabel 11. Perkembangan Populasi Ternak Kerbau Lokal Tahun 2018 .........................28
Tabel 12. Perkembangan Populasi Ternak Kambing Lokal Tahun 2018 ......................29
Tabel 13. Target dan Realisasi Pengembangan Populasi Unggas dan Aneka
Ternak.......................................................................................................................30
Tabel 14. Jumlah Sertifikasi Benih Dan Bibit Dari Tahun 2018 .........................................32
Tabel 15. Penanaman dan Pengembangan Tanaman Pakan Berkualitas
(Gerbang Patas) Tahun 2018 ..............................................................................34
Tabel 19. Wilayah Bebas Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) Sampai
Tahun 2018 ..............................................................................................................45
Tabel 23. Sebaran THL Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner 2018 .......................56
Tabel 25. Penerbitan Sertifikat dan SK Izin Usaha Obat Hewan ....................................58
Tabel 31. Produsen Obat Hewan yang Telah Disertifikasi pada Tahun 2018 .............62
Tabel 35. Data Ekspor Burung dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 .............69
Tabel 37. Data Ekspor Berang-Berang/Beaver Small Claws (Aonyx Cinerea) ...........70
Tabel 41. Total Penerimaan dan Distribusi Semen Beku Tahun 2018*).........................93
Tabel 42. Realisasi Pengadaan dan Distribusi N2 Cair Tahun 2018 *) ..........................93
Tabel 43. Stok nasional semen beku dan N2 Cair per tanggal 31 Desember
2018) .........................................................................................................................94
Tabel 46. Nilai Investasi PMA Sub Sektor Peternakan, 2012-2018 ..................................98
Tabel 47. Nilai Investasi PMDN Sub Sektor Peternakan, 2012-2018 ...............................98
Tabel 48. Fasilitasi Sarana Pengolahan Hasil Peternakan Tahun 2016 – 2018 ............114
Tabel 49. Jenis Kemitraan dan Nilai Investasi Kemitraan Persusuan 2017-2018 .........115
Tabel 50. Realisasi anggaran per jenis belanja Tahun 2018 ..........................................131
Tabel 54. Perkembangan kegiatan sapi Belgian Blue Tahun 2018 ..............................134
Tabel 55. Rute Pelayaran dan Rekapitulasi Muatan Ternak Tahun 2018 ....................144
Tabel 56. Lokasi, Jumlah RTM dan Penanggung Jawa Program Bekerja TA
2019 ..........................................................................................................................149
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GAMBAR
Gambar 9. Realisasi Kredit Usaha Rakyat Sub Sektor Peternakan, 2015-2018 ........101
DAFTAR INFOGRAFIS
I. PENDAHULUAN
4. Realisasi Anggaran
Bila ditinjau dari sumber asalnya, bahan pangan terdiri atas pangan nabati
(asal tumbuhan) dan pangan hewani (asal ternak dan ikan). Bahan pangan
hewani yang berasal dari ternak adalah daging, telur dan susu yang berfungsi
sebagai sumber zat gizi, utamanya protein dan lemak. Berdasarkan data
tahun 2009-2014, konsumsi daging ruminansia meningkat sebesar 18,2% dari
4,4 gram/kap/hari pada tahun 2009 menjadi 5,2 gram/kap/hari pada tahun
2014. Dilain pihak dalam kurun waktu yang sama penyediaan daging sapi
lokal rata-rata baru memenuhi 65,24% kebutuhan total nasional. Sehingga
kekurangannya masih dipenuhi dari impor, baik berupa sapi bakalan maupun
daging beku.
1. Pelaksanaan IB
Pelaksanaan IB reguler dilakukan pada ternak yang sistem
pemeliharaannya dilakukan secara intensif atau semi intensif. Ternak yang
terdeteksi berahi langsung dilakukan IB sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) IB, dan dilakukan pencatatan dan pelaporan melalui
iSIKHNAS. Ternak yang sudah 3 (tiga) kali di IB namun tidak menunjukkan
adanya kebuntingan dilaporkan kepada petugas ATR/Medik di wilayah
tersebut selanjutnya dilakukan pemeriksaan status reproduksi dan jika dari
hasil pemeriksaan menunjukan gangguan reproduksi maka dilakukan
penanganan.
2. Penyediaan Dan Distribusi Semen Beku, Nitrogen (N2) Cair Dan Kontainer
Semen beku yang digunakan dalam rangka mendukung UPSUS SIWAB : a)
Memenuhi persyaratan SNI, dan/atau lulus dari uji laboratorium yang
terakreditasi; b) Semen beku yang berasal dari luar negeri memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan; c) Dapat menggunakan
stok semen beku tahun-tahun sebelumnya dan produksi tahun 2018; d)
Sebelum didistribusikan, produsen meregistrasi semen beku di-iSIKHNAS.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 4
Laporan Tahunan 2018
Penyediaan kontainer berasal dari kontainer yang masih layak dari tahun-
tahun sebelumnya dan pengadaan kontainer tahun 2018. Kebutuhan
kontainer mempertimbangkan kondisi kelayakan dan ketersediaan
d. Pelaporan
Pelaporan pengendalian pemotongan betina produktif dilakukan
melalui sistim iSIKHNAS.
Dari total angaran 2,028 triliun, sebesar 12,74% (Rp. 258 milyar) angaran
dialokasikan di kantor pusat. Sedangkan untuk kantor daeah sebesar
63,48% (Rp. 1,28 triliun), dan TP Provinsi sebesar 23,77% (Rp. 482 milyar).
Anggaran tersebut dialokasikan di 57 satker, terdiri dari 1 kantor pusat, 22
kantor daerah (UPT) dan 34 satker TP Provinsi.
Total 2.028.956.742.000
Sumber: Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara, Kementerian Keuangan
Kinerja program pemenuhan pangan asal ternak dan agribisnis peternakan rakyat
tahun 2018 dilihat dari capaian aspek makro, teknis populasi dan produksi ternak
(daging, telur dan susu), serta aspek fungsional.
3.2.1. Populasi
3.2.2. Produksi
1. Daging Sapi/Kerbau
Realisasi Kebuntingan
Realisasi Kelahiran
Semen beku yang digunakan dalam Upsus Siwab adalah yang ber-SNI
atau telah melakukan uji lab berkala yang terstandar, hal ini dilakukan
untuk menjamin bahwa semen beku yang beredar dimasyarakat harus
terjamin kualitasnya sehingga tidak merugikan peternak sebagai
produsen. Sampai dengan Desember ini produsen semen beku yang
sudah memenuhi persyaratan tersebut adalah adalah BBIB Singosari,
BIB Lembang, BIBD Banjarbaru, BIBD Banyumulek, BIBD Ungaran, BIBD
Tuah Sakato, BIBD Ciamis dan BIBD DI Yogyakarta.
Pelatihan terhadap petugas IB, PKb, ATR dan ToT sudah terlaksana 100
persen, pelatihan dilakukan di tujuh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dari tujuh UPT tersebut yang sudah
terlaksana pelatihan seluruhnya (100%) ada di lima UPT, yaitu BPTU
Padang Mengatas, BPTU Sembawa, BBIB Singosari, BIB Lembang dan
BPTU Denpasar, sedangkan di dua UPT lainnya, yaitu BPTU Indrapuri dan
BET Cipelang tidak dapat terlaksana seluruhnya karena untuk pelatihan
inseminator di BPTU Indrapuri alokasi dana pelatihan terkena refocusing
anggaran untuk kegiatan BEKERJA, begitu juga dengan BET Cipelang
dana pelatihan PKb dan ATR terkena refocusing anggaran untuk
kegiatan BEKERJA. Jadi untuk BPTU Indrapuri dan BET Cipelang target
berubah, sehingga realisasi pelatihan petugas teknis telah tercapai
100%.
2. Penanganan Stunting.
KAB.
1.350.000 415.900 30,81
SOPPENG
TOTAL 29.717.700 28.223.800 94,97
UPT Pusat yang berperan dalam penyediaan benih yaitu: BBIB Singosari,
BIB Lembang dan BET Cipelang. B/BIB memproduksi semen beku,
sedangkan BET memproduksi embrio. Kegiatan peningkatan produksi
bibit ternak dilaksanakan di 7 UPT, yaitu BBPTU-HPT Baturraden, BPTU-HPT
Indrapuri, BPTU-HPT Padang Mangatas, BPTU-HPT Sembawa, BPTU-HPT
Denpasar, BPTU-HPT Siborongborong, dan BPTU-HPT Pelaihari, capaian
populasi dan produksi benih dan bibit sebagaimana dalam tabel.
Tabel 9. Capaian Populasi Produksi Benih dan Bibit Ternak Tahun 2018
a. Produksi Perbenihan
ternak tersebut guna mengatasi hal tersebut salah satu yang harus
dilakukan adalah penggantian indukan (replacement).
3) Bbvet Maros
No Provinsi Kabupaten/Kota Kelompok Alamat Ketua Kelompok Komoditas Jumlah Ternak Realisasi
1 Papua Barat Sorong Timur Raya Rt 002 RW 010 Kel Puncak Cendrawasih Distrik Sorong Barat Yakop Faot Babi 25 0
Homain Rt 002 RW 001 Kel Puncak Cendrawasih Distrik Sorong Barat Viktor Teturan Babi 25 0
Bunga Cengkih Rt 002 RW 001 Kel Puncak Cendrawasih Distrik Sorong Barat Natalis Kabrahanubun Babi 25 0
Gunung Batu Rt 001 RW 001 Kel. Pall Putih Distrik Sorong Barat Fransiskus Ohoiulun Babi 25 0
Wasolo Rt 04 RW 04 Kel Kawasi Distrik Sorong Barat Nicodemus Kipuw Babi 25 0
Mariat Jaya Jl. Intimpura Rt 07 RW 02 Kel. Mariat Pantai Distrik Aimas YosiasRiri Babi 25 0
Tunas Mandiri Jl. Merpati Pantai Distrik Aimas Roy Tolompu Babi 25 0
Asua Jaya Jl. Manado RT 03 RW 05 Kel Padarni Distrik Manokwari Barat Hosea Bisay Babi 25 0
Manokwari Distrik Manokwari Barat Babi 34 0
Distrik Manokwari Utara Babi 34 0
Distrik Manokwari Timur Babi 32 0
Distrik Sorong Barat, Sorong Timur, Maladumes, Sorong Kota
Kota Sorong Babi 61 0
5 Kelompok dan Sorong Utara
Kabupaten Sorong 3 Kelompok Distrik Aimas, Salawati, dan Mayamuk Babi 39 0
TOTAL 400 0
2 Papua Lanny Jaya Markisa (Sekolah Alkitab) Desa Maki, Kecamatan Maki Yos Wanimbo Babi 20 20
Gereja Gimbuk Kecamatan Yugongioi Liwot Wenda Babi 20 20
Tolikara Yumbunik Desa Bongkondini, Kecamatan Bongkondini Semina Payokwa Babi 30 30
Gereja Maga Desa Olla, Kecamatan Bongkondini Mendia Karoba Babi 30 30
Jayawijaya Wamane Silli Desa Musiaima I , Kecamatan Hubiak Agus Huby Babi 60 60
Merakor Bangkit Desa Wamena, Kecamatan Wamena Kota Pendeta Manus Murip Babi 20 20
Papua Jari Desa Wamena, Kecamatan Wamena Kota Anis Tabuni Babi 20 20
TOTAL 200 200
Kampung Sorogenen, Kelurahan Sorosutan, Kecamatan
3 DIY Kota Yogyakarta Guyub Rukun Sugiyono Kelinci 50 50
Umbulharjo
TOTAL 50 50
LSPRo Benih dan Bibit Ternak melayani jasa sertifikasi benih dan bibit
ternak sesuai standar, secara mandiri, tidak diskriminatif, tidak memihak,
menjaga kerahasiaan, dan menjamin hasil sertifikasi dengan didukung
oleh personel yang berkompeten dan profesional sehingga dapat
memenuhi kepuasan pelanggan.
Hingga saat ini yang telah kami berikan sertifikasi kian bertambah dari
tahun 2015 sd 2018, diawali pada thun 2015 hanya 5 klien UPT PKH
(embrio, semen dan ternak) ; pada tahun 2016 7 klien UPT PKH (semen
dan ternak) dan Perpokeb sebanyak 53 ekor sapi PO . Tahun 2017 makin
bertambah 10 klien UPT PKH (semen beku dan ternak) dan pemohon
baru dalam sertifikasi yaitu pelaku unggas dengan produk DOC FS
pedaging, DOC FS petelur. Tahun 2018 pengajuan makin bertambah
mencapa 19 klien baik dari UPT PKH dan pelaku unggas. (terlampir data
sertifikasi). Peningkatan kompetensi manajemen juga telah dilakukan
berupa Pemahaman Reproduksi di BET Cipelang pada bulan Juni 2018
dalam pelaksanaannya beberpa permasalahan yang dihadapi adalah
belum seluruh pelaku usaha mengajukan sertifikasi dan Kedudukan
LSPro yang masih diperlukan justifikasi kepada KAN.
Tabel 14. Jumlah Sertifikasi Benih Dan Bibit Dari Tahun 2018
3.5.2. Pakan
Berdasarkan Permentan Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 Direktorat
Pakan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan produksi pakan. Dalam
melaksanakan tugasnya Direktorat Pakan Ternak menyelenggarakan
fungsi : a) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang peningkatan
produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu,
keamanan dan pendaftaran pakan; b) pelaksanaan kebijakan di bidang
peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan,
serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; c) penyusunan norma,
standar, prosedur, dan kriteria di bidang peningkatan produksi bahan
pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan
pendaftaran pakan; d) pemberian bimbingan teknis dan supervisi di
bidang peningkatan produksi bahan pakan, pakan hijauan, dan pakan
olahan, serta mutu, keamanan dan pendaftaran pakan; e) pelaksanaan
evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang peningkatan produksi bahan
pakan, pakan hijauan, dan pakan olahan, serta mutu, keamanan dan
pendaftaran pakan; dan f) pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat
Pakan.
b. Sasaran
c. Capaian Kegiatan
d. Permasalahan
e. Saran tindaklanjut
c. Capaian Kegiatan
Kegiatan ini difasilitasi melalui dana TP APBN pada 5 (lima) Provinsi
yaitu, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, Provinsi
Sulawesi Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinsi Papua
Barat,dengan target pemeliharaan HPT pada lahan padang
penggembalaan seluas 600 Ha. Realisasi fisik dari kegiatan ini seluas
600 Ha atau 100%.
Target Realisasi
No Provinsi Lokasi (Ha) (Ha) (%)
1 Sulawesi Tengah Poso 25 25 100
Morowali Utara 75 75 100
2 Sulawesi Kolaka 100 100 100
Tenggara
3 Nusa Tenggara Dompu 100 100 100
Barat
4 Jawa Tengah Brebes 100 100 100
5 Papua Barat Fak-Fak 100 100 100
Sorong 100 100 100
d. Permasalahan
1) Satker kurang tepat dalam merencanaan/mejadwalkan
kegiatan pelaksanaan di lapangan, tidak mengatisipasi/prediksi
cuaca, karena kegiatan padang selalu terkait dengan musim
hujan/ketersediaan air yang cukup pada saat penanaman HPT.
a. Rabies
b. Brucellosis
Pada saat ini, wilayah yang telah berhasil dibebaskan antara lain
Provinsi Bali dan Pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (2002),
Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat (2006), Provinsi
Sumatera Barat, Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, Provinsi
Jambi, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Selatan,
Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Utara, Provinsi
Kalimantan Tengah (2009), Provinsi Lampung, Provinsi Bangka
Belitung, Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Bengkulu (2011),
Pulau Sumba Provinsi NTT dan Pulau Madura Provinsi Jawa Timur
(2015), Provinsi Sumatera Utara (2016).
c. Hog Cholera
d. Anthraks
2) Lampung : 13 kompartemen
4) Banten : 14 kompartemen
6) Bali : 13 kompartemen
8) D.I.Yogyakarta : 4 kompartemen
Jumlah Kabupaten/Kota
No Penyakit
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1 Brucellosis 169 169 169 177 205 210 -
2 Anthrak - - - - - - -
2 Rabies 163 170 173 190 192 192 -
3 Avian - - - 9 21 50 -
Influenza
4 Hog Cholera - - 18 18 - 18 -
TOTAL 332 339 360 394 470
4. Kelembagaan Puskeswan
kuantitas dan kualitas yang optimal. Kondisi saat ini terkait petugas
pelaksana pelayanan keswan di seluruh wilayah Indonesia belum
mencukupi, rekrutmen THL sebagai salah satu terobosan untuk
mengatasi permasalahan tersebut terus dilaksanakan dari tahun 2006
sampai dengan saat ini. Tahun 2018 jumlah rekrutmen Tenaga Harian
Lepas sebanyak 1.098 orang, terdiri dari 612 dokter hewan dan 486
paramedik veteriner. Dibanding dengan tahun sebelumnya terjadi
peningkatan jumlah dokter hewan dari tahun sebelumnya yaitu 605
dokter hewan menjadi 612 Dokter, dan Paramedik hewan dengan
sebaran pada tahun sebelumnya hanya di 33 Provinsi tahun 2018
telah mencakup 34 Provinsi (Tabel 23 )
Tabel 23. Sebaran THL Dokter Hewan dan Paramedik Veteriner 2018
Posisi Terakhir
Regulasi Biro
Sesditjen Kemenk
Ditkeswan Hukum
PKH umham
Kementan
Peraturan Menteri Pertanian √
tentang Pejabat Otoritas
Veteriner dan Dokter Hewan
Berwenang
Peraturan Menteri Pertanian √
tentang Pelayanan Jasa
Medik Veteriner
Peraturan Menteri Pertanian √
tentang Lalu Lintas Hewan,
Produk Hewan dan Media
Pembawa Penyakit Hewan
Lainnya antar Kabupaten/kota
atau Provinsi Dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Pedoman Praktik Kedokteran √
Hewan
Tahun 2018
No. Jenis Usaha Total
Baru Perubahan
1. Produsen Obat Hewan 95 5 1
2. Importir Obat Hewan 224 18 2
3. Eksportir Obat Hewan 33 4 0
Total 348 27 3
1.000 IDR)
Farmasetik Jumlah (Ton) 8,1 29.687
NilaiEkspor (dalam 146,956 1.845,53
1.000 USD)
Nilai Ekspor (dalam 1.914.101,9 27.682.892,41
1.000 IDR)
Premiks Jumlah (Ton) 624.235 208.421
Nilai Ekspor (dalam 116.773,647 263.834,23
1.000 USD)
NilaiEkspor (dalam 1.520.976,752 3.957.513.421,67
1.000 IDR)
Tabel 31. Produsen Obat Hewan yang Telah Disertifikasi pada Tahun
2018
1) A/Chicken/Sidrap/07170094-44O/2017
2) A/Chicken/SouthSulawesi/712P2/2017
3) A/Chicken/WestJava/BBLitvet-RI/2017
a. Ternak Hidup :
1) Babi : 1 HR (Singapura)
2) Kambing dan Domba : 3 HR (Timor Leste, Brunei
Darussalam dan Malaysia)
3) DOC : 1 HR (Timor Leste)
4) Hatching Eggs (HE) : 1 HR Myanmar
b. Hewan Kesayangan dan Satwa Liar :
4) Berang-berang/Beaver
Small Claws
(Aonyx Cinerea) : 1 HR (Jepang)
Estimasi
Negara Nilai Ekspor Konversi
No Tahun Komoditi Jumlah Satuan
Tujuan (EUR) Dalam
Rupiah
1 2015 HE Myanma 132.500 PCE 119.000,01
r 2.039.065.209,90
2 2016 HE Myanma 4.714.794 PCE 2.657.076,67
r 45.529.008.756,07
3 2017 HE Myanma 5.449.264 PCE 3.402.930,87
r 58.309.220.542,33
4 2018 HE Myanma 186.234 PCE 217.209,04
r 3.721.876.900,40
TOTAL 10.482.792 6.396.216,60 109.599.171.408,70
Estimasi
Negara Nilai Ekspor
No Tahun Komoditi Jumlah Satuan Konversi Dalam
Tujuan (USD)
Rupiah
1 2014 Kambing PE Timor Leste 110 PCE 32.117 440.000.000
2 2015 Kambing PE Timor Leste 500 PCE 145.985 2.000.000.000
3 2017 Kambing Brunei 210 PCE 61.314 840.000.000
Potong Darussalam
4 2018 Domba Malaysia 2.900 PCE 552.392 7.567.770.400
Potong
TOTAL 3.720 791.808 10.847.770.400
Total
Nama Negara Jumlah Nilai Estimasi Konversi
No
Perusahaan Tujuan (Ekor) Ekspor Dalam Rupiah
(US$)
1 CV. Cemani Farm Kamboja 40 1.400 19.600.000
2 CV. Cemani Farm Belgia 40 920 12.880.000
3 CV. Cemani Farm Taiwan 20 700 9.800.000
4 CV. Cemani Farm Katar 20 380 5.320.000
5 CV. Cemani Farm Korea 40 1.080 15.120.000
Selatan
6 CV. Cemani Farm Kamboja 43 17.700 247.800.000
Total 203 22.180 310.502.000
total eksportasi burung dari tahun 2016 – Juli 2018 sebanyak 1.517 ekor.
Adapun rinciannya dapat dilihat apada tabel 35.
Tabel 35. Data Ekspor Burung dari tahun 2016 sampai dengan tahun
2018
Estimasi
Total Nilai
Nama Jumlah Konversi
No Negara Tujuan Ekspor
Perusahaan (Ekor) Dalam
(US$)
Rupiah
1 PT. Bunga Animal Source 4 413 5.988.500
Wangsa Sedjati Czechia s.r.o.,
(Jawa Timur Park) Czech
Republic
2 PT. Bunga Sosto Zoo, 6 620 8.990.000
Wangsa Sedjati Hungary
(Jawa Timur Park)
3 PT. Bunga Singapore 8 827 11.991.500
Wangsa Sedjati Zoological
(Jawa Timur Park) Gardens,
Singapore
TOTAL 18 1.860 26.970.000
Estimasi
Total Nilai
Nama Jumlah Konversi
No Negara Tujuan Ekspor
Perusahaan (Ekor) Dalam
(US$)
Rupiah
1 PT Kayu Alam MAI-KO Co. 10 620 8.990.000
Jaya, Jawa Timur Ltd, Jepang
2 PT Kayu Alam MAI-KO Co. 12 744 10.788.000
Jaya, Jawa Timur Ltd, Jepang
3 PT Kayu Alam MAI-KO Co. 10 620 8.990.000
Jaya, Jawa Timur Ltd, Jepang
TOTAL 32 1.984 28.768.000
Realisasi sampel tahun 2018 adalah 23.024 sampel (97,72%) dari target
23.562 sampel yang telah dikoleksi dan diuji oleh UPT dan beberapa
Provinsi. Secara umum hasil-hasil pengujian tingkat residu dan cemaran
mikroba pada produk hewan yang dimonitor di unit usaha produk
hewan ditahun 2018 mengindikasikan tingkat cemaran yang signifikan
kecil jika dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan
rancangan rencana sampling dilakukan berdasarkan pendekatan unit
usaha.
Dalam skala global, tiga organisasi internasional yaitu WHO, FAO dan
OIE telah mengeluarkan resolusi pada tahun 2015 untuk memerangi
AMR dengan penggunaan antimikroba (antimicrobial usage - AMU)
secara bijak dan bertanggung jawab. Inisiatif tersebut muncul seiring
dengan semakin tingginya angka kematian akibat resistensi
antimikroba. WHO mencatat, pada tahun 2014 angka kematian akibat
AMR mencapai 700.000 jiwa di seluruh dunia. Angka tersebut
diperkirakan akan melonjak menjadi 10 juta jiwa pada 2050, tanpa
adanya upaya pengendalian penggunaan antibiotik. Di tahun 2016,
Masyarakat global akhirnya menyepakati rencana aksi global dengan
lima tujuan strategis pengendalian AMR untuk diteruskan di tingkat
nasional.
Tabel 41. Total Penerimaan dan Distribusi Semen Beku Tahun 2018*)
Tabel 43. Stok nasional semen beku dan N2 Cair per tanggal 31
Desember 2018)
b. Pengembangan Investasi
Peningkatan peran swasta melalui investasi antara lain melalui
fasilitasi tax allowance atau pengurangan pajak bagi pelaku usaha
bidang peternakan, melalui Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun
2015 dan perubahannya nomor 9 tahun 2016, dengan cakupan
produk usaha pembibitan sapi potong dan budidaya
penggemukan sapi lokal. Direktorat Jenderal PKH telah menyusun
bahan revisi Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Fasilitas Pajak Penghasilan (tax allowance). Rancangan revisi ini
telah diusulkan melalui surat Sekretaris Direktorat Jenderal
Peternakan dan Kesehatan Hewan kepada Kepala Biro Hukum
Kementerian Pertanian Nomor 16001/KU.030/F1/05/2017 tanggal 16
Mei 2017 perihal Usulan Revisi PP Nomor 9 Tahun 2016 jo PP Nomor
18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan dan surat
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian kepada Deputi Bidang
Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian Nomor B-2198/HK.120/A/06/2017 tanggal 9
Juni 2017 perihal Usulan Bidang Usaha dalam Rangka Revisi PP 9
Tahun 2016 jo PP Nomor 18 Tahun 2015 tentang Fasilitas Pajak
Penghasilan. Usulan revisi ini dengan pertimbangan bahwa fasilitasi
tax allowance yang saat ini ada berdasarkan peraturan dimaksud
adalah untuk pembibitan sapi dan penggemukan sapi lokal yang
secara teknis di lapangan susah dilaksanakan. Untuk itu telah
diusulkan revisi fasilitasi tax allowance untuk bidang usaha
pembibitan dan pembiakan sapi potong serta budidaya sapi
perah, dengan beberapa persyaratan antara lain melakukan
kemitraan dengan peternak kecil. Pada tahun 2018, bahan ini telah
difinalisasi dan disetujui di tingkat Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian untuk proses penetapan oleh Presiden.
Pertumbuhan
No Jenis Usaha (KBLI) Nilai Investasi (US$. Ribu) (%) 2015 s.d
2018
2015 2016 2017 2018
Peternakan Sapi
1 10,288.8 18,997.4 2,574.2 47,632.5 582.86
Dan Kerbau
2 Peternakan Babi 300.0 145.0 203.5 (37.11)
Peternakan
62,231.9 25,373.5 153,150.3 71,110.0 130.26
3 Unggas
Peternakan
Domba dan 180.0 3.5 93.8 1,240.97
4 Kambing
Peternakan
90.0 3,915.4 401.6 203.0 1,370.42
5 Lainnya
Total 75,126.3 48,611.3 156,129.6 119,039.3 54.04
Sumber : BKPM, diolah oleh Ditjen PKH tahun 2018
dara siap bunting atau induk produktif. Untuk itu, perlu didukung
oleh impor ternak dengan harga yang terjangkau oleh
peternak, mengingat tanpa impor dara siap bunting atau induk
produktif sulit untuk mewujudkan peningkatan populasi sapi
perah dan produksi susu nasional. Secara rinci pemanfaatan
PKBL BUMN dapat dilihat pada gambar berikut.
1) Pengembangan kemitraan
Daging ayam ras dan sapi merupakan bagian dari volatile food
yang sangat mempengaruhi inflasi nasional. Keberhasilan dalam
stabilisasi harga pangan ini dapat dilihat dari turunnya angka
inflasi nasional menjadi sebesar 3,7%. Angka inflasi ini terbaik di
dunia, hal ini dapat dilihat dengan inflasi tahunan Indonesia
pada urutan nomer satu dunia pada pilar Macroeconomic
stability pada Global Competitiveness Index.
Tahun
No Unit Usaha
2016 2017 2018
1 Sarana Pengolahan susu 15 - -
2 Sarana Pengolahan daging 13 - -
3 Sarana Pengolahan limbah ternak 20 1 -
Sarana Pengolahan unggas dan
4 18 - -
aneka ternak
5 Peningkatan Mutu Produk Olahan - 3 2
Total 66 4 2
Sumber Dit. PPHNak 2018
APBN 2018 Ditjen PKH sebesar Rp.2,087 triliun. Selama tahun 2018
terdapat beberapa revisi DIPA, antara lain revisi BLU, refokusing,
peningkatan benih, tunjangan kinerja dan PNBP. Revisi pertama
adalah revisi pendapatan BLU UPT Pusvetma Surabaya sebesar 27
milyar, sehingga anggaran Ditjen PKH bertambah menjadi 2,114
triliun. Anggaran tersebut kemudian direfokusing untuk kegiatan
bekerja sebesar 376 milyar. Untuk mendukung program Kementan
dalam meningkatan benih dan kenaikan tunjangan kinerja lingkup
Kementan, Ditjen PKH merevisi anggaran sebesar Rp. 96 Milyar.
Kemudian Ditjen PKH mendapatkan tambahan anggaran dari revisi
pendapatan BLU UPT BBIB Singosari sebesar Rp. 6 Milyar, dan revisi
PNBP sebesar 5,6 milyar. Sehingga akhir tahun anggaran Ditjen PKH
menjadi 2,028 triliun.
b) Pameran
c) Publikasi
https://www.facebook.com/humaspkh/
https://www.facebook.com/admin.pkh
https://twitter.com/ditjen_pkh
https://www.instagram.com/ditjen_pkh/
https://www.youtube.com/channel/UCXkn2g9kKUDKzoG
kGwpPX1w
(6) Website:http://ditjenpkh.pertanian.go.id/index.html
b. Pelaporan asset
Penyusunan Laporan Aset disusun oleh Tim BMN baik dari Pusat, UPT
maupun dari SKPD yang membidangi fungsi peternakan dan
kesehatan hewan di tingkat Provinsi serta akan digabung di tingkat
Pusat. Laporan tersebut disusun dan dilaporkan setiap semester
ataupun triwulanan yang terdiri dari Laporan BMN Unaudited dan
Laporan BMN Audited. Laporan BMN Unaudited adalah laporan
yang dibuat di Semester I dan II serta triwulanan sedangkan
Laporan Audited dibuat 1 tahun sekali setelah diperiksa oleh BPK RI.
Selama tahun 2018 tim BMN telah membuat dan melaporkan
laporan tersebut.
Pada tahun 2018 Satker lingkup Ditjen PKH yang mempunyai tanah,
bangunan, jalan dan irigasi telah melakukan evalusi aset tetap
yang dilakukan dengan bekerja sama dengan KPKNL setempat.
Sedangkan selama tahun 2018 Ditjen PKH telah melakukan PSP
(Penetapan Status Penggunaan) BMN, dan melakukan rekap
rumah dinas yang berada di UPT lingkup Ditjen PKH.
Data tanah lingkup Ditjen PKH pada tahun 2018 sebagai berikut:
dan Hibah reguler. Selain hibah BMN 526 Ditjen PKH juga melakukan
hibah regular menggunakan mekanisme PMK 111 tahun 2016.
a. IKM
Nilai IKM Ditjen PKH Tahun 2017 adalah 3,36, Nilai Persepsi 83,91
sehingga diperoleh nilai mutu pelayanan A (sangat baik). Nilai IKM
2017 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor
78/Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pengukuran Indeks
Kepuasan Masyarakat di Lingkungan Kementerian Pertanian. Nilai
IKM Tahun 2018 adalah 3,34, nilai persepsi 83,49 sehingga diperoleh
nilai mutu pelayanan B (Naik). Nilai IKM ini mengacu pada
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.080/4/2018
tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Unit Kerja
Pelayanan Publik Lingkungan Kementerian Pertanian.
APBN Akhir Ditjen PKH Tahun 2018 sebesar RP. 2,028 Triliun. Realisasi
anggaran sampai dengan Desember 2018 sebesar Rp 1,84 Triliun (91,15%).
Realisasi aggaran per jenis belanja sebesar : belanja pegawai 138,44
milyar (95,09%); belanja barang 1,54 triliun (90,13%); dan belanja modal
166,44 milyar (98,08%). Sedangakan realisasi anggaran per kewenangan
sebesar : kantor pusat 205,03 milyar (79,31%); kantor daerah 1,17 triliun
(91,03%), dan TP Provinsi 471,93 milyar (97,84%). Realaisasi anggaran per
kegiatan sebagai berikut : 1) Peningkatan produksi pakan ternak Rp. 83,91
milyar (97,11%); 2) Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Hewan
Rp. 310,86 milyar (96,51%); 3) Penyediaan Benih dan Bibit serta
peningkatan produksi ternak Rp. 1,15 triliun ( 91,23%); 4) Penjaminan
produk hewan yang ASUH Rp. 40,24 milyar (96,95%); 5) Dukungan
Manajemen dan dukungan teknis lainnya Rp. 247,82 milyar (82,31%); 6)
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Rp. 11,61 milyar (97,80%).
Selama tahun 2018 mengalami perubahan anggaran yang
mengakibatkan perubahan alokasi anggaran per output. Perubahan
anggaran output terbesar adalah pengembangan usaha dan aneka
ternak, mengalami penambahan anggaran sebesar 376 milyar. Realisasi
anggaran per output tersaji pada tabel berikut :
Namun ada beberapa kelemahan yang dimiliki sapi Belgian Blue antara
lain sering terjadi kesulitan dalam melahirkan dan memerlukan tindakan
operasi sesar, terutama dalam pembibitan bangsa murni Belgian Blue, hal
ini bisa terjadi karena berat lahir pedet BB cukup besar antara 43 kg
sampai 62,5 kg. Padahal, induk betina BB memiliki ukuran tulang pelvis
yang kecil, sehingga untuk mengeluarkan pedet yang akan lahir harus
dilakukan dengan cara operasi caesar. Sapi ini juga memerlukan
manajemen pemeliharaan dan kualitas pakan yang baik untuk
mendukung metobolisme tubuhnya agar pertumbuhan otot dapat
berkembang secara optimal. Karena itu diperlukan arah pengembangan
yang tepat agar pemanfaatan potensi genetik sapi Belgian Blue menjadi
optimal melalui pembibitan galur murni maupun persilangan dalam
rangka peningkatan produktifitas sapi potong nasional. Diharapkan sapi ini
dapat dikembangkan di Indonesia dan meningkatkan produktifitas ternak
potong nasional.
Pelaksanaan KETERANGAN
REALISASI S.D
TARGET Senin, 30 Des. PKB BUNTING LAHIR
No UPT HARI INI
2018
IB (Res +
Res Aks TE TE IB TE IB TE IB TE IB TE IB
Aks)
Kelahiran hasil
1 BET CIPELANG 111 100 180 160 1 0 167 157 138 157 30 47 12 42 aplikasi Th. 2017
dan 2018
2 BBPTU-HPT BATURRADEN 64 150 110 200 0 0 117 91 90 35 28 33 11
3 BPTU-HPT PADANG MANGATAS 135 100 220 150 0 0 161 81 161 60 41 40 33
4 BPTU-HPT SEMBAWA 85 152 145 265 0 0 140 268 139 225 22 117 11 4
5 STPP BOGOR 7 5 35 10 0 0 8 4 2 2 1 1 1
6 STPP MAGELANG 15 20 35 30 0 0 10 21 9 11 4 5 1
7 BBPP BATU 15 10 35 20 0 0 4 22 4 5 0 1
8 BBPKH CINAGARA 14 17 35 30 0 0 8 17 8 14 3 10 3
9 LOLIT GRATI 15 50 35 75 0 0 21 24 12 8 1 5
10 BALITNAK CIAWI 24 30 35 45 0 0 27 26 21 26 8 17 6
11 STPP MALANG 15 10 35 15 0 0 13 13 4 2 0 2
JUMLAH 500 644 900 1000 1 0 676 724 588 545 138 278 78 46
Sampai dengan Desember 2018, jumlah sapi yang lahir sebanyak 124 ekor
dari hasil Transfer Embrio (TE) dan Inseminasi Buatan (IB) dan terjadi
kematian sebanyak 10 ekor, hal tersebut diakibatkan terjadinya kelainan
pada system pernafasan dan gangguan sistem pencernaan.
total anggaran pelaksanaan tidak sesuai, terkait tata kelola air mikro
maupun pematangan lahan.
3.7.3. Ekspor
Potensi usaha ternak kambing dan domba mulai menarik perhatian para
pengusaha karena terindikasi adanya permintaan dari tahun ke tahun
yang semakin meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan hewan
Qurban dan Aqiqah mencapai lebih dari 5 juta ekor/tahun serta untuk
memenuhi kebutuhan kuliner yang semakin trendi di masyarakat
menengah atas. Kambing dan domba menjadi perhatian besar dan
patut didukung agar dapat menjadi andalan nasional bagi peningkatan
devisa melalui ekspor, dalam melakukan ekspor bukan hanya ternaknya
saja yang akan diekspor tetapi juga olahannya untuk meningkatkan nilai
tambah dan menciptakan lapangan kerja. Ekspor diawali tahun 2014
Kambing PE ke Timor Leste sebanyak 110 ekor, serta disusul tahun 2015
ekspor Kambing PE ke Timor Leste sebnayak 500 ekor dan di tahun 2017
ekspor domba ekor tipis sebanyak 210 ekor ke Brunai Darussalam
Tahun 2018 juga merupakan tahun terbukanya ekspor unggas dan produk
unggas ke Timor Leste, sebelumnya Timor Leste tidak membolehkan
masuknya unggas dan produk unggas dari negara yang belum bebas AI.
Dengan adanya MoU antara Menteri Pertanian Indonesia dan Timor Leste
yang selanjutnya di tindaklanjuti dengan penandatanganan Technical
Agreement antara pemerintah Timor Leste dan Direktorat Jenderal PKH
pada awal tahun 2018, maka berdasarkan Import Risk Analysis Timor Leste
dapat menerima system kompartemensasi bebas AI yang secara aturan
kesehatan hewan dunia (OIE) telah diakui, sehingga salah satu
3.7.4. Perunggasan
swasembada daging unggas maupun telur. Selain itu, sektor ini ikut
berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat.
Produk unggas berupa daging ayam dan telur adalah sumber protein
yang berkualitas dengan harga terjangkau. Saat ini, 66% daging yang
dikonsumsi masyarakat Indonesia berasal dari daging ayam. Dari sisi
ekonomi, perunggasan telah menyerap 2,5 juta tenaga kerja langsung
dengan total omzet berkisar Rp120 triliun per tahun. Lapangan kerja di
perdesaan dapat berkembang dengan adanya usaha peternakan
unggas. Di samping itu, perunggasan juga merupakan faktor penggerak
industri terkait lainnya di bidang pertanian, antara lain usaha budidaya
jagung, dedak padi dan sebagainya.
Salah satu upaya untuk menciptakan iklim usaha agar peternakan rakyat
dapat berkembang secara mandiri adalah perlunya penguatan
kelembagaan peternakan melalui usaha pembibitan dan budidaya
peternakan yang stabil. Dengan demikian secara bertahap dapat
menjadi jalan keluar untuk mengurangi atau meminimalkan kesenjangan
antara perusahaan peternakan dengan usaha peternakan rakyat.
Tidak ketinggalan perusahaan pakan asal Korea Selatan, PT. Cheil Jedang
Superfeed, sejak akhir tahun 2017 telah mengirimkan pakan ayam ras
petelur ke negara Myanmar sejumlah 18 shipment (135 ton/shipment)
dengan total 2.430 ton senilai US$ 985.784, untuk memenuhi permintaan di
negara tersebut hingga pabrik pakan yang didirikan dapat berproduksi.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 141
Laporan Tahunan 2018
PT. Wirifa Sakti Mojokerto merencanakan ekspor pakan sapi potong pada
akhir tahun 2018 dengan tujuan Brunei Darussalam sebanyak 500 ton.
Dokumen pengajuan yang telah dikirimkan melalui PDS Abattoir Sdn. Bhn.
telah diapprove oleh Pemerintah Brunei. Komunikasi Bussines to Bussines
antara PT. Wirifa Sakti dengan PDS Abattoir Sdn. Bhn. sebagai eksportir asal
Brunei masih terus berlanjut dan saat ini masih dalam tahapan negosiasi
harga.
PT. Sierad Produce Tbk, yang terbentuk tahun 2001, akan menjajal
peluang ekspor pakan unggas ke negara tetangga, Australia
3.7.5. Ekspor Bahan Pakan Asal Tumbuhan dari Indonesia pada tahun 2018
Tabel 55. Rute Pelayaran dan Rekapitulasi Muatan Ternak Tahun 2018
Pangkalan/
Provinsi & Nama Jumlah Jumlah Ternak yg
No. Operator Tahun Kapal Jaringan Trayek Pelayaran diangkut (ekor) Keterangan
Kupang, NTT Kupang -201- Waingapu -867- Tanjung
1 2018 CN-1 19 8.803
(PELNI) Priok -150- Cirebon -1038- Kupang
Kupang -1054- Waingapu -876- Tanjung
Kupang, NTT Priok -150- Cirebon -281- Surabaya -
2 2018 CN-3 13 5883
(PELNI) 943- Dumai -714- Cirebon -1038-
Kupang
Kupang, NTT Kupang -99– Wini -26- Atapupu -1121-
3 2018 CN-2 11 4.484
(ASDP) Tanjung Priok -1054- Kupang
Bima, NTB
Bima -107- Badas -304- Parepare -275- Deviasi, ke DKI Jakarta
(Subsea
4 2018 CN-4 Palu -193/172- Balikpapan/Samarinda - 13 3.830 untuk kebutuhan
Lintas
450/505- Bima Qurban
Globalindo)
Bima/Kupang -139/201- Waingapu - Deviasi, ke DKI Jakarta
Bima, NTB 867- Tanjung Priok -743/1054- untuk kebutuhan
5 2018 CN-6 11 3.786
(Luas Line) Bima/Kupang -429/720- Banjarmasin - Qurban
429/720- Bima/Kupang
Celukan Bawang -541- Tanjung Priok - Deviasi, NTB ke DKI
Celukan
1054- Kupang -99- Wini -26- Atapupu - Jakarta untuk
6 Bawang, Bali 2018 CN-5 9 3.600
1041- Samarinda -494- Celukan kebutuhan Qurban
(ASDP)
Bawang
Total Tahun 2018 (s/d November 2018) 76 30.386 ekor
TOTAL Tahun 2015 s/d 2018 118 50.506 ekor
Rata-rata Loading Factor ( 88% )
a. Kapal CN1
Trayek dari Tenau dan Waingapu NTT tujuan Tanjung Priok DKI Jakarta
Sejumlah 17 kali pelayaran (10 Feb s.d. 26 Okt 2018). Tercatat sudah
mengangkut 8.250 ekor sapi dengan detil 5.242 ekor sapi Bali (64%) dari
Tenau, dan 3.008 ekor sapi SO (36%) dari waingapu. Loading factor
mencapai 92%.
b. Kapal CN 2
Trayek dari Tenau, Wini, Atafufu NTT tujuan Tanjung Priok DKI Jakarta
Sejumlah 7 Kali Pelayaran ( 15 Juli s.d. 20 Okt 2018 ). Tercatat sudah
mengangkut 3.309 ekor sapi dengan detil 2.859 ekor (86%) dari Tenau,
200 ekor (6%)dari Wini, 250 (8%) ekor dari Atapupu. Loading factor
mencapai 95%. Jumlah angkutan terendah terjadi pada pelayaran ke
7 (354 ekor).
c. Kapal CN 3
Trayek dari Tenau NTT tujuan Tanjung Priok DKI Jakarta Sejumlah 10 Kali
Pelayaran. Tercatat sudah mengangkut 4.781 ekor sapi dari Tenau.
Loading factor mencapai 96%. CN3 dipersiapkan untuk mengakomodir
trayek Surabaya – Dumai mengangkut kambing/domba.
d. Kapal CN 4
Trayek dari Bima dan Badas NTB tujuan Pare-pare Sulsel dan
Balikpapan Kaltim sedangkan Palu Sulteng tujuan ke Balikpapan Kaltim,
total 13 Kali Pelayaran ( 15 Mei s.d. 25 Sept 2018 ) tercatat sudah
mengangkut 3.830 ekor sapi dan kerbau dari Bima (67%) dan Badas
(11%). Sedangkan dari Palu menuju Balikpapan berkontribusi 22%.
Loading factor mencapai 59%. Jumlah angkutan ternak terbanyak
terjadi hanya pada saat Deviasi trayek dari Bima ke Jakarta utk
kebutuhan Idul Adha tgl 22 Juni s.d. 16 Agustus (6 kali pelayaran)
sebanyak 2.789 ekor sapi. Untuk meminimalisir kekurangan angkutan
dari NTB diajukan Deviasi dari Pelabuhan Wani Palu Sulteng menuju ke
Balikpapan Kaltim sejumlah 771 ekor sapi dan 69 ekor kambing.
e. Kapal CN 5
f. Kapal CN 6
Trayek dari Bima, Badas NTB dan Tenau, Waingapu NTT tujuan Tg Priok
DKI Jakarta Sejumlah 6 Kali Pelayaran ( 11 Juli s.d. 19 Okt 2018 ) Tercatat
mengangkut 2.456 ekor sapi dengan detil sebanyak 1.741 ekor dari
Bima (71%), 500 ekor dari Tenau (20%), dan 215 dari Waingapu (9%).
Muatan terbanyak terutama terjadi pada saat kebutuhan Idul Adha
(Juli – Agustus). Loading factor 82%.
Saat ini permintaan produk organik dunia terus tumbuh. Selama periode
2001-2016, penjualan makanan dan minuman organik dunia tumbuh pesat
dengan pencapaian penjualan tahun 2016 sebesar US$89,7 Milyar.
Penjualan retail produk organik terbesar dunia tahun 2016 dikuasai oleh
pasar Amerika Serikat (46%), kemudian diikuti oleh Jerman (11%), Prancis
(8%) dan Tiongkok (7%). Pasar organik dunia untuk produk-produk organik
berkembang dengan sangat cepat berhubung besarnya permintaan
(IFOAM 2018). Nilai transaksi untuk komoditas organik didunia mencapai
angka US$ 100 Milyar per tahun. Pasar terbesar dari komoditas organik
saat ini adalah Amerika Serikat (AS). Kebutuhan AS akan produk organik
mencapai 46% diikuti oleh Eropa sebesar 36%. Sementara pasar Eropa
terbesar diduduki oleh Jerman sebesar 28% dan Perancis 20%. Sementara
untuk pasar Asia pun dinilai masih memiliki potensi untuk dimasuki oleh
produk organik Indonesia. Pada pasar Asia, Indonesia bisa ekspor ke
China, Jepang, dan Korea Selatan.
Program Bekerja merupakan sinergi dari program pada Direktorat Jenderal dan
Badan Lingkup Kementerian Pertanian dalam upaya peningkatan pendapatan
dan kesejahteraan melalui kegiatan pertanian yang terintegrasi dalam rangka
pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin yang
diselaraskan dengan Program Nasional Padat Karya Tunai di Desa. Pedoman
Program Bekerja ini tertuang dalam Permentan Nomor 14 Tahun 2019 tentang
Pedoman Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera Berbasis Pertanian tahun
Anggaran 2019.
Ruang lingkup program bekerja ini meliputi : 1) kriteria lokasi dan penerima
bantuan; 2) jenis bantuan dan kegiatan; 3) pelaksanaan program bekerja; 4)
pembinaan dan pengendalian; 5) pemantauan dan pelaporan; 6) pendanaan;
dan 7) ketentuan lain.
Tabel 56. Lokasi, Jumlah RTM dan Penanggung Jawa Program Bekerja TA 2019
Barat
Sambas 6.000 Balitbang
Ketapang 180 BKP
15 Riau Kampar 7.559 Ditjen PKH
Rokan Hulu 180 BKP
16 DIY Kulon Progo 8.000 Ditjen PKH
Bantul 7.290 Ditjen PKH
17 Sumatera Barat Pasaman 10.000 Ditjen PKH
Pasaman Barat 17.000 Ditjen PKH
Kota Solok 180 BKP
18 Jambi Tanjung Jabung 3.335 BPPSDMP
Timur
Kerinci 7.500 Balitbang
19 Sulawesi Kolaka 4.056 Ditjen PKH
Tenggara
Buton 4.389 Ditjen PKH
20 Kalimantan Tanah Bumbu 2.414 Ditjen PKH
Selatan
Hulu Sungai Utara 300 BKP
Peningkatan populasi ternak sapi dan produksi daging menjadi hal utama untuk
memenuhi kebutuhan daging nasional yang mudah akses oleh konsumen baik
kualitas maupun kuantitasnya. Permintaan terhadap daging sapi diyakini akan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan 153
Laporan Tahunan 2018
V. PENUTUP
1. Kesimpulan
b. Fungsi Pakan
1) Status kesehatan hewan Tahun 2017 adalah sebesar 77,6% dari target
79%.
10) Jumlah Puskeswan aktif saat ini sebanyak 1.351 unit. Fasilitasi Puskeswan
melalui dana DAK tahun 2018 dialokasikan sebanyak 54 unit berupa
pembangunan Puskeswan dan rehabilitasi di 26 Provinsi.
11) Tahun 2018 jumlah rekrutmen Tenaga Harian Lepas sebanyak 1.098
orang, terdiri dari 612 dokter hewan dan 486 paramedik veteriner.
2) Sampai dengan Desember 2018, sebanyak 172 unit usaha yang telah
mendapatkan sertifikasi NKV dari target 134 unit usaha.
4) Realisasi sampel tahun 2018 adalah 23.024 sampel (97,72%) dari target
23.562 sampel yang telah dikoleksi dan diuji oleh UPT dan beberapa
Provinsi.
10) Pengembangan pelayanan informasi pasar di 133 lokasi (15 provinsi dan
113 kabupaten). Pelayanan Informasi Pasar dilakukan di 15 provinsi, yaitu
Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Kepri, DKI, Banten,
Jabar, Jatim, Jateng, DIY, Bali, NTT, NTB, Sulsel dan Kaltim.
12) Jumlah distribusi semen beku yang telah diterima oleh provinsi dari BIB
dan BIBD adalah sebanyak 4.795.440 dosis atau 95,397% dari target
hibah 5.027.278 dosis. Jumlah semen beku yang telah didistribusikan oleh
Tahun 2017 dan Data Fungsi Peternakan Dan Kesehatan Hewan Tahun
2017. Sementara untuk vervifikasi dan validasi data peternakan tingkat
nasional ke II dilaksanakan pada tanggal 7s.d 9 Mei 2018, bertempat di
Mercure Grand Mirama - Surabaya, dengan output Angka Sementara
Tahun 2018; d) Total surat pengajuan permohonan rekomendasi pada
tahun 2018 sampai dengan bulan Desember 2018 sebanyak 30.860.
Sedangkan total permohonan rekomendasi pada tahun 2018 yang
persyaratannya dipenuhi dan selesai diproses sampai dengan bulan
Desember 2018 sebanyak 28.652 buah atau 92,85% dari 30.860
permohonan; e Penyusunan Laporan Ditjen PKH Tahun 2018 (Laporan
Tahunan, LAKIN Ditjen PKH, LAKIN Sekretariat Ditjen PKH, Laporan Triwulan
Sekretariat Ditjen PKH).
2. Permasalahan
b. Fungsi Pakan
4) tepat guna;