DISUSUN OLEH
NAMA : dr. PARADILA NAVIA TUZZUHRA
NIP : 199209032022032011
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
NDH : 19
COACH : Dr. Hj, YUSLAINIWATI, SH,M.Kes
MENTOR : DORIS, SKM,M.Kes
Coach Mentor
Kepala Puskesmas Sugih Waras
ii
KATA PENGANTAR
iii
Proses penyusunan Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan Penulis agar
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Persetujuan .................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................. vi
Daftar Gambar .............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup ................................................................................. 4
Daftar Pustaka
Lampiran
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai
bagian dari ASN yang profesional sebagaimana tersebut di atas adalah diklat prajabatan
yang sekarang dikenal dengan nama latihan dasar.
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun integritas, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelaksanaan latihan dasar CPNS golongan III tahun 2022 dibagi menjadi 3 (tiga)
tahapan, yaitu tahap MOOC, tahap Distance Learning, danTahap Klasikal. Tahap MOOC
adalah pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar CPNS secara
daring dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Lembaga
Administrasi Negara. Pada pembelajaran dalam pelatihan mandiri selama 48 JP atau setara
16 hari kerja dan bertempat di tempat kedudukan Peserta. Tahap Distance Learning yaitu
Pelatihan Jarak Jauh adalah pembelajaran kolaboratif antara Peserta Pelatihan Dasar
CPNS dan Tenaga Pelatihan dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang
dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan dikelola bersama dengan Lembaga
pelatihan pemerintah yang terakreditasi, dalam tahap ini juga peserta melaksanakan
aktualisasi dimasa habituasi. Adapun Jadwal Pelatihan Dasar CPNS untuk Tahap Distance
Learning dari tanggal 8 Agustus 2022 sampai 2 September 2022, masa habituasi dari
tanggal 5 September 2022 sampai 7 Oktober 2022 dan Klasikal dari tanggal 24 sampai
29 Oktober 2022.
Tuberkulosis atau TBC adalah suatu infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis, yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan
tebal 0,3-0,6/Um. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta
1
kematian akibat TB di seluruh dunia atau dapat dikatakan bahwa bakteri ini telah
menginfeksi ± 1/3 penduduk dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat
TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Kematian ini merupakan 25% dari
kematian penyakit yang sebenarnya dapat dilakukan pencegahan. Diperkirakan 95%
penderita TB berada di negara-negara berkembang.
Penyakit TBC di Indonesia menempati ururan ketiga setelah India dan Cina.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan terdapat 385.295 kasus TBC yang
ditemukan dan diobati di Indonesia sepanjang 2021. Jumlah tersebut turun 2,04% dari
tahun sebelumnya. Pada 2020, tercatat jumlah kasus TBC yang ditemukan dan diobati
sebanyak 393.323 kasus. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kasus TBC memiliki tren
yang fluktuatif. Pada 2011, misalnya, penyakit TBC yang ditemukan dan diobati sebanyak
321.308 kasus.
Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus baru TB dimana sekitar 1/3 penderita
terdapat disekitar puskesmas, sepertiga ditemukan di pelayanan rumah sakit/klinik
pemerintah dan swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan
kesehatan. Sedangkan kematian karena TB diperkirakan 175.000 per tahun. Penyakit TB
menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif dan kebanyakan dari kelompok
sosio ekonomi rendah.
Di Puskesmas Sugih Waras jumlah pasien TBC yang ditemukan dan diobati pada
tahun ini berjumlah 27 orang (sampai dengan 1 Agustus 2022), sedangkan pada tahun 2021
jumlah pasien yang selesai diobati berjumlah 45 orang dan 26 orang pada tahun 2020.
Pada pelaksanaan pengobatan tidak semua berjalan lancar hingga sembuh. Namun,
ditemukannya beberapa pasien yang tidak teratur dan mangkir minum obat. Hal ini jika
dibiarkan berlarut dapat menyebabkan bakteri tuberkulosis tidak mempan atau kebal
dengan pengobatan lini pertama. Pengobatan pada TB Resisten Obat memakan waktu yang
lama dan kombinasi obat yang berbeda dari obat lini pertama dan tidak semua fasilitas
kesehatan dapat memberikan pengobatan.
Oleh karena itu penulis akan merancang kegiatan untuk proses aktualisasi
“Optimalisasi Pelayanan Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sugih Waras”,
sehingga diharapkan tidak ada lagi pasien yang mangkir minum obat atau bahkan putus obat
sebelum dinyatakan sembuh, untuk menghindari dan mencegah adanya kasus TB RO di
wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras.
2
B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
- Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dan
pembiasaan nilai BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta berdasarkan
kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN di tempat kerja dalam
melakukan pelayanan.
- Sebagai syarat kelulusan Pelatihan dan Pendidikan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan III dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPL).
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat aktualisasi ini diantaranya adalah:
1. Bagi Peserta
Manfaat yang didapat peserta diklat Latsar adalah peserta dapat melaksanakan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan baik di tempat kerja serta sesuai
dengan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, danWOG (Whole Of Government )
untuk mencetak generasi ASN yang baru yaitu generasi ASN yang profesional dan
berkarakter
3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi
4
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI
A. Profil Instansi
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat dasar yang dapat
mencerminkan kemampuan masyarakat dalam mencapai hidup sehat yang optimal. Dalam
pelaksanaannya Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan yang mandiri dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Kemenkes
RI,2016).
Puskesmas Sugih Waras adalah organisasi pemerintah yang merupakan unit
fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten, bertugas mengelola pelayanan kesehatan dasar
untuk masyarakat dalam satu wilayah Kecamatan khususnya di wilayah Kecamatan Teluk
Gelam yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh, terpadu dan merata.
Puskesmas Sugih Waras merupakan Puskesmas yang terletak di Desa Sugih Waras
Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering IIir, merupakan salah satu dari dua
puskesmas yang ada di kecamatan Teluk Gelam, satu yang lainnya adalah Puskesmas
Mulya Guna.
5
2. Batas wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras
- Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pedamaran
- Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kandis
- Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pengarayan
3. Jumlah Penduduk
- Jumlah penduduk : 12.812jiwa
terdiri dari : 6.066 jiwa laki–laki
6.206 jiwa perempuan.
- Jumlah KK : 3.664 KK
- Jumlah rumah : 2.968 buah
- Luas wilayah :118,82 KM2
- Jumlah desa :10 Desa
Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasaarkan Tempat Tinggal, Jumlah dan jarak Tempuh
ke Puskesmas Sugih waras
No Desa Jumlah Penduduk Jarak Ke PKM (KM)
1. Ulak Ketapang 581 6
2. Talang Pangeran 1787 5
3. Penyandingan 1462 4
4. Seriguna 1471 5
5. Cinta Marga 827 10
6. Kuripan 1709 7
7. Muara Telang 677 1
8. Sugih Waras 1319 0.5
9. Serapek 1069 8
10. Benawa 2215 10
6
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sugih Waras
a. Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras terdiri dari daerah dataran rendah dan rawa-
rawa.
b. Transportasi
Sebagian besar jalan utama di Desa Kecamatan Sugih Waras adalah aspal.
Sarana perhubungan di wilayah Puskesmas Sugih Waras sebagian besar
menggunakan transportasi darat dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau
roda 4.
Prasarana pelayanan kesehatan Puskesmas Sugih Waras meliputi sarana
transportasi yang terdiri dari 1 buah mobil ambulance untuk Puskesmas dan 7 sepeda
motor bagi Puskesmas dan Poskesdes.
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Sugih Waras
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui sebagai berikut:
1) Kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Esensial
a) Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) dan Pelayanan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling).
7
c) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB).
d) Pelayanan Gizi.
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Penyakit
Tidak Menular (PTM).
2) Kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Pengembangan
a) Pelayanan lanjut usia.
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dan masyarakat.
c) Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra).
d) Pelayanan kesehatan jiwa.
e) Pelayanan kesehatan olahraga.
f) Pelayanan kesehatan mata.
g) Pelayanan kesehatan indera.
h) Pelayanan kesehatan kerja (UKK).
3) Penyelenggaraan Pelayanan Klinis/UKP
a) Pendaftaran dan rekam medis.
b) Pelayanan kesehatan umum.
c) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
d) Pelayanan KIA/KB.
e) Pelayanan imunisasi.
f) Pelayanan konseling kesehatan lingkungan.
g) Pelayanan gizi.
h) Pelayanan laboratorium
i) Pelayanan Farmasi.
j) Unit Gawat Darurat (UGD).
k) Pelayanan TB
8
d. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sugih Waras
9
5. Tugas dan Fungsi Instansi
Menurut Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas memiliki fungsi:
1. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama
di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan;
10
j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
11
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
2. Misi
Adapun Misi Puskesmas Sugih Waras adalah:
1. Memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terintegritas demi kepuasan
pasien
2. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
3. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Penggerak Peran serta Masyarakat
4. Mendorong Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan Masyarakat
3. Nilai Organisasi
Sebagai sebuah instansi, Puskesmas Sugih Waras memiliki Tata Nilai sebagai
berikut;
W : Wajib datang Tepat Waktu
A : Awali Dengan Doa
R : Rapi Dalam Penampilan
A : Aktif Dalam kegiatan
S : Senyum, salam, sapa
12
139/Kep/M.Pan/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya. Tugas pokok jabatan Dokter Ahli Pertama sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
13
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.
I. BerAKHLAK
1.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.
14
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan
3. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat,berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
1.2 Akuntabel
Akuntabilitas adalah suatu perwujudan pertanggung jawaban dari
tugas yang diberikan ditujukan dari kinerja. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat,disiplin dan berintegritas tinggi
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secarabertanggung jawab, efektif, dan efisien
• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritastinggi
15
1.3 Kompeten
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika
lingkunganstrategis diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena
demografik (demographic shifting), dan keterbatasan sumberdaya. Keadaan
ini merubah secara dinamis lingkungan pekerjaan termasuk perubahan
karakter dan tuntutan keahlian(skills). Kenyataan ini menutut setiap elemen
atau ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan
mindset yang bersifat rigit peraturan atau rule based dan mekanistik,
cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak adapatifdengan zamannya.
ASN diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar,utamanya: inovasi,
daya saing, berfikir kedepan, dan adaptif. Sifat dan kompetensi dasar ini
krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif dan efektif.
16
Perilaku kompeten antara lain:
a. Berkinerja dan berAkhlak
b. Meningkatkan kompetensi diri
c. Membantu orang lain belajar
d. Melaksanakan tugas terbaik
1.4 Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia
berdiri, sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa
termasuk pula berbagai macam gerakan gerakan separatism dan berbagai
potensi yang menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi
persatuan bangsa.
17
juga harus menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa
menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian
dari sumber masalah (trouble maker). Oleh sebab itu, setiap ucapan
dan tindakannya senantiasa menjadi ikutan dan teladan warganya.
Dia tidak boleh melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang
bertentangan dengan norma norma sosial dan susila, bertentangan
dengan agama dan nilai lokal yang berkembang di masyarakat.
1.5 Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial”yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford
Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and
constant support or allegiance to a person orinstitution (tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi)”
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakankepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan
sesuatu.
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu
demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia,
18
dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-
cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.
c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih
yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran,
kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang
diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
dan efisien.
d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan
untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap
politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau
kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih
sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.
1.6 Adaptif
19
mampumenyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan. Contonya, di masa
pandemi Covid-19 saat ini, ASN sejatinya tampil di depan dalam hal
pelayanan masyarakat, terutama ASN yang berada pada garda terdepan
pelayanan publik seperti tenaga kesehatan (nakes).
Panduan Perilaku Adaptif:
a. Cepat menyesiakan diri menghadapi perubahan..
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
1.7 Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global
yang dihadapisaat ini. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019)
mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “value generated from an
alliance between two or more firms aiming to become more competitive
by developing shared routines”.
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, Makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945.
20
2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam
system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi,
maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3)
Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1)
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 2) Memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
21
Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Adanya profil ini
(Smart ASN), kita akan mendapat digital talent dan digital leade.
22
terhambat dan mengakibatkan masyarakat masih harus membeli obat di luar
yang masih terkendala biaya, jarak dan transportasi. Dalam melakukan
pengadaan obat puskesmas masih menginduk ke Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Kab. OKI yang menyebabkan pegadaan obat terbatas.
Tabel 2.2 Identifikasi Isu dan Kaitan Isu dengan Agenda III
No Isu Kondisi yang Dampak jika Isu Kaitan Dengan
diharapkan Tidak segera Agenda III
diselesaikan
1. Rendahnya - Pasien TB Meningkatnya Whole of
kepatuhan pasien melakukan PHBS angka kasus Government,
TB untuk melakukan dengan baik penyakit TB Manajemen
PHBS sehingga risiko ASN
penularan TB
menurun
23
2. Masih adanya Pasien disiplin - Angka Whole of
pasieb TB yang minum obat sehingga kesembuhan TB Government,
mangkir minum ingkat kesembuhan paru menurun Manajemen
obat pasien optimal dan - Timbulnya TB RO ASN dan
tidak timbul pasien - Penularan TB RO Pelayanan
TB RO Publik
3. Persediaan obat - Jenis dan sediaan Proses pelayanan Pelayanan
masih terbatas obat lengkap terapi Publik,
sesuai kebutuhan medikamentosa Manajeme ASN
masyarakat kepada pasien
terhambat
4. Persediaan Alat Persediaan alat Terhambatnya Pelayanan
kesehatan yang kesehatan lengkap pelayanan pasien di Publik,
masih terbatas sehingga Puskesmas Manajemen
pelayanan kepada ASN
masyarakat dapat
optimal
24
2. Seriousness, maksudnya seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan
3. Growth, maksudnya seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk kalau dibiarkan.
25
Penyebab Akibat
Metode Material
Machine Man
26
4. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB
5. Melakukan edukasi, konsultasi dan mengingatkan pasien perihal
jadwal pengambilan obat di Grup Whatsapp Pasien TB Puskesmas
Sugih Waras
6. Melakukan kunjungan rumah pasien TB jika pasien belum
mengambil obat.
7. Melakukan evaluasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi
optimalisasi pelayanan tuberkulosis paru di Puskesmas Sugih Waras
H. Analisis Dampak
Dari permasalahan di atas yaitu “masih adanya pasien TB yang mangkir
minum obat di Pukesmas Sugih Waras” dapat berdampak banyak hal terutama saat
pelayanan. Dampak-dampak yang terjadi jika permasalahan di atas tidak segera
diselesaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan TB tidak tuntas
2. Turunnya angka kesembuhan pasien
3. Terjadinya TB resisten obat (RO)
4. Pengobatan semakin lama
5. Peningkatan dan penularan kasus TB resisten obat
6. Terhambatnya tujuan “Indonesia bebas TB 2050
27
I. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
28
konsultasi akhir dapat via Whatsapp Memberikan pelayanan
sesuai dengan wujud nilai Adaptif kesehatan yang
• Saya melakukan kerjasama dalam bermutu dan
mencari kesepakatan jadwal sesuai terintegrasi demi
dengan wujud nilai Kolaboratif kepuasan masyarakat
• Saya membuat jadwal dengan
mentor sehingga tidak mengganggu
jam kerja atau jam sibuknya sesuai
dengan wujud nilai Kompeten
• Melakukan • Masukan dan saran • Saya mengikuti arahan dari mentor
konsultasi dengan serta mendapat sesuai dengan nilai Loyal
mentor terkait persetujuan terkait • Saya bersinergi melakukan diskusi
rancangan aktualisasi rancangan aktualisasi. dengan mentor serta mendapat
• Lembar persetujuan arahan dan masukan yang baik
dilakukan kegiatan terkait rancangan aktualisasi yang
aktualisasi akan dilaksanakan sesuai dengan
• Foto dokumentasi nilai Kolaboratif
konsultasi • Saya berdiskusi dengan mentor
mengenai rancangan aktualisasi
yang akan dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang sopan
dan santun sesuai dengan wujud
nilai Harmonis
• Saya berkonsultasi dan berdiskusi
dengan mentor mengenai masalah
yang ada serta rancangan tindakan
penyelesaian masalah menunjukkan
tata cara kelola Manajemen ASN
29
• Saya melakukan konsultasi awal
dengan mentor adalah tanggung
jawab terhadap kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan sesuai
dengan wujud nilai Akuntabel
2. Melakukan revisi alur • Mencari Referensi • Referensi pelayanan • Saya mencari referensi Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
dan SOP pelayanan TB tentang alur dan SOP TB dan alur dan SOP menggunakan internet. Adaptif dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
di Puskesmas Sugih pelayanan TB paru yang lama • Saya melakukan kegiatan dengan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
Waras yang sesuai dengan tanggung jawab tinggi, cermat dan visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
standar. teliti. Berorientasi Pelayananan Menjadikan
• Saya mencari referensi dari sumber Puskesmas Sugih
yang terpercaya Akuntabel Waras Sebagai Pusat
• Saya meminta file alur dan SOP Pelayanan Kesehatan
pelayanan TB yang lama dengan yang berkualitas
menggunakan tutur Bahasa yang
sopan dan santun. Harmonis Dan kegiatan ini
• Melakukan kegiatan dengan kinerja berkontribusi terhadap
terbaik Kompeten misi ke -1, yaitu
30
• Melakukan • Hasil koordinasi, • Saya melakukan koordinasi untuk Memberikan pelayanan
koordinasi dengan arahan dan saran dari mendapatkan masukan sehingga kesehatan yang
pemegang program pemegang program dapat melakukan kerja sama dengan bermutu dan
TB, PJ Mutu dan TB, PJ Mutu dan Tim pemegang program TB, PJ Mutu terintegrasi demi
Tim PPI PPI dan Tim PPI merupakan nilai kepuasan masyarakat
• Foto kegiatan Kolaboratif
• Saya melakukan koordinasi dengan
PJ Mutu dan tim PPI tentang
rancangan aktualisasi dengan
antusias sesuai dengan nilai
Adaptif
• Saya melakukan kegiatan ini
dengan kinerja yang terbaik sesuai
dengan nilai Kompeten
• Saya melakukan koordinasi dengan
PJ Mutu dan Tim PPI dengan
terbuka terkait kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan sesuai dengan
nilai Akuntabel
• Saya melakukan koordinasi dengan
menggunakan bahasa yang sopan
dan bertetika baik sesuai dengan
wujud nilai Harmonis
• Saya mendengarkan arahan dari PJ
Mutu dan tim PPI dan
melaksanakannya dengan sebaik
mungkin sesuai dengan nilai Loyal
31
• Melakukan diskusi Draft/rancangan alur • Saya melakukan diskusi dengan
untuk membuat draft dan SOP pelayanan TB menggunakan Bahasa yang sopan,
SOP / Alur yang baru santun dan ramah. Harmonis
Pelayanan • Pembuatan draft/rancangan alur dan
SOP dengan sebaik mungkin
Kompeten
• Menerima masukan yang diberikan
oleh PJ Mutu dan Tim PPI untuk
menghasilkan nilai tambah Loyal
dan Kolaboratif
• Membuat rancangan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien TB
Beroruentasi Pelayannan
• Mampu menyesuaikan dengan
masukan dan arahan dari pemegang
program TB, PJ Mutu dan Tim PPI
Adaptif
• Melakukan • Masukan dan arahan • Melakukan konsultasi menggunakan
konsultasi dengan dari mentor Bahasa yang sopan santun
mentor terhadap • Persetujuan Harmonis.
draft alur / SOP yang rancangan Alur dan • Menerima masukan dari mentor
baru SOP Loyal
• Foto kegiatan • Melakukan kegiatan dengan proaktif
Adaptif
• Menjelaskan rancangan alur dan
SOP pelayanan TB sebaik mungkin.
Kompeten
• Saya bersinergi melakukan diskusi
dengan mentor serta mendapat
arahan dan masukan yang baik
32
terkait rancangan aktualisasi yang
akan dilaksanakan sesuai dengan
nilai Kolaboratif
• Melakukan • Undangan sosialisasi • Melakukan sosialisasi dengan efektif
• Pegawai puskesmas
sosialisasi terkait dan efisien serta menjelaskan dengan
Alur dan SOP mengetahui revisi alur cermat.Akuntabel
Pelayanan TB yang dan SOP pelayanan • Melaksanakan kegiatan dengan
baru dengan TB yang baru. kinerja terbaik Kompeten
• Foto Kegiatan
menyiapkan jadwal, • Melakukan sosialisasi menggunakan
tempat dan materi Bahasa yang sopan, santun dan
sosialisasi dan ramah Berorientasi Pelayanan dan
menentukan peserta Harmonis
sosialisasi terlebih • Melakukan kegiatan dengan proaktif
dahulu Adaptif
3. Membuat papan • Menyiapkan papan • Tersedianya Papan dan • Melaksanakan kegiatan dengan Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
informasi pasien TB di dan alat - alat alat-alat pendukung bertanggung jawab, jujur, cermat dan dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
Poli TB pendukung lainnya lainnya. teliti Akuntabel wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan
• Melakukan kegiatan dengan visi Puskesmas “
kemampuan terbaik Kompeten Menjadikan
• Melakukan komunikasi dengan Puskesmas Sugih
petugas pemegang program TB dan Waras Sebagai Pusat
bendahara terkait kegiatan ini. Pelayanan Kesehatan
Kolaboratif yang berkualitas
• Melakukan komunikasi dengan
menggunakan Bahasa yang sopan Dan kegiatan ini
santun Harmonis berkontribusi terhadap
• Melakukan kegiatan dengan proaktif misi ke -1, yaitu
Adaptif
33
• Mencari data pasien • Papan Informasi • Menulis Papan Informasi dengan Memberikan pelayanan
TB yang masih dalam Pasien TB jelas, teliti, cermat Berorientasi kesehatan yang
pengobatan • Foto Kegiatan Pelayanan bermutu dan
• Mengisi papan • Menulis papan informasi dengan terintegrasi demi
informasi pasien data yang benar Akuntabel kepuasan masyarakat
dengan data pasien • Melakukan kegiatan sebaik mungkin
TB Kompeten
• Menempelkan papan • Melakukan kegiatan dengan proaktif
Informasi di Ruang Adaptif
TB
4. Melakukan Kegiatan • Menentukan jadwal • Jadwal kegiatan • Melakukan komunikasi jadwal Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
Penyuluhan Kesehatan kegiatan dan • Tempat dan sarana dengan tutur kata baik Harmonis dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
Tentang TB melakukan prasarana kegiatan • Dapat menyesuaikan jadwal dengan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
koordinasi dengan penyuluhan pelayanan dalam Gedung Adaptif visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
Tim Promkes • Bekerja sama dengan tim Promosi Menjadikan
• Menentukan tempat Kesehatan Puskesmas (Promkes) Puskesmas Sugih
dan peserta Kolaboratif Waras Sebagai Pusat
penyuluhan Pelayanan Kesehatan
• Menentukan metode yang berkualitas
penyuluhan
Dan kegiatan ini
• Menyiapkan materi • Leaflet • Referensi materi dari sumber yang berkontribusi terhadap
dan media sosialisasi • Foto Kegiatan terpercaya Akuntabel misi, yaitu
berupa leaflet. • Isi dari media sosialisasi 1. Memberikan
menggunakan Bahasa yang mudah pelayanan kesehatan
dipahami masyarakat, menggunakan yang bermutu dan
gambar yang menarik Berorientasi terintegrasi demi
Pelayanan kepuasan masyarakat
• Melakukan kegiatan dengan peuh 2. Menjadikan
tanggung jawab, menggunakan alat Puskesmas Sebagai
34
dan bahan berupa kertas dengan Pusat Pelayanan
efektif dan efisien. Kompeten Kesehatan
• Melakukan kegiatan dengan proaktif 4. Mendorong
Adaptif kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan
masyarakat
• Melakukan • Pengetahuan • Melakukan penyuluhan dengan
penyuluhan masyarakat tentang TB sopan santun dan menggunakan
kesehatan dengan paru meningkat Bahasa yang mudah dipahami
media leaflet • Foto Kegiatan masyarakat Berorientasi
menggunakan • Daftar hadir Peserta Pelayanan.
metode ceramah Penyuluhan • Melakukan penyuluhan dengan baik
• Melakukan pretest dan jelas Kompetem dan
dan posttest untuk Akuntabel
peserta penyuluhan. • Melakukan kegiatan penyuluhan
dengan sopan, santun Harmonis
• Bekerjasama dengan Tim Promkes
untuk menghasilkan nilai tambah
Kolaboratif
• Selalu bersikap baik untuk menjaga
nama baik diri sendiri, sesama ASN
dan instansi Loyal
• Selalu melakukan kegiatan dengan
menjaga nama baik diri sendiri,
sesama ASN, pimpinan dan Instansi
Loyal
5. Melakukan edukasi, • Membuat jadwal dan Jadwal dan konten • Jadwal menyesuaikan waktu pasien Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
konsultasi dan konten edukasi edukasi senggang dan dapat dilakukan di luar dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
mengingatkan pasien jam kerja Adaptif wujud dari pemenuhan
35
perihal jadwal • Konten edukasi menggunakan visi Puskesmas “ Aktif dalam Kegiatan dan
pengambilan obat di Bahasa yang mudah dipahami pasien Menjadikan Senyum, Salam, Sapa
Grup Whatsapp Pasien dan gambar yang menarik. Puskesmas Sugih
TB Puskesmas Sugih Berorientasi Pelayanan Waras Sebagai Pusat
Waras • Mengunggah konten edukasi dari Pelayanan Kesehatan
sumber yang terpercaya Akuntabel yang berkualitas
• Menyediakan waktu pelayanan di
luar jam kerja Loyal Dan kegiatan ini
• Melakukan motivasi, • Motivasi pasien TB • Melakukan komunikasi di Whatsapp berkontribusi terhadap
konsultasi, dan PMO meningkat menggunakan Bahasa yang sopan misi, yaitu
mengingatkan jadwal dan santun Harmonis 1. Memberikan
pemgambilan obat • Dapat menjawab semua pertanyaan pelayanan kesehatan
atau tanya jawab dari pasien dengan baik Kompeten yang bermutu dan
terintegrasi demi
kepuasan masyarakat
2. Menjadikan
Puskesmas Sebagai
Pusat Pelayanan
Kesehatan
4. Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan
masyarakat
6. Melakukan kunjungan • Koordinasi dengan • Hasil koordinasi • Melakukan koordinasi dengan Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
rumah pasien jika pasien penanggung jawab dengan PJ program TB menggunakan tata Bahasa yan sopan dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
belum mengambil obat program TB dan santun Harmonis dan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
Berorientasi Pelayanan visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
• Melakukan kegiatan dengan proaktif Menjadikan
Adaptif Puskesmas Sugih
36
• Melakukan kegiatan dengan baik, Waras Sebagai Pusat
efektif dan efisien Kompeten dan Pelayanan Kesehatan
Akuntabel yang berkualitas
• Menentukan jadwal • Jadwal kegiatan dan • Kegiatan dilakukan dengan baik
kunjungan dan siapa data pasien yang akan Kompeten Dan kegiatan ini
yang akan dikunjungi • Kegiatan dilakukan dengan efektif berkontribusi terhadap
dikunjungi. dan efisien Akuntabel misi, yaitu
• Tidak melihat latar belakang pasien 1. Memberikan
yang akan dikunjungi Harmonis pelayanan kesehatan
• Melakukan • Hasil Pemeriksaan • Melakukan pemeriksaan dengan yang bermutu dan
pemeriksaan pasien pasien TB sopan, santun, teliti dan cermat terintegrasi demi
kepuasan masyarakat
TB dan anggota • Foto Kegiatan Berorientasi Pelayanan
2. Menjadikan
keluarganya • Melakukan kegiatan dengan baik
Puskesmas Sebagai
Kompeten
Pusat Pelayanan
• Dalam pelaksanaan kegiatan tidak
Kesehatan
ada membedakan latar belakang
4. Mendorong
pasien Harmonis
kemandirian hidup
• Melakukan kegiatan dengan efektif
sehat bagi keluarga dan
dan efisien serta berintegritas tinggi
masyarakat
Akuntabel
• Bersikap proaktif Adaptif
• Melakukan kerjasama dengan
petugas laboratorium untuk
pemeriksaan penunjang (dahak)
Kolaboratif
• Melakukan kegiatan dengan menjaga
nama baik diri sendiri, sesama ASN,
Pimpinan dan Instansi Loyal
37
• Memotivasi dan • Pasien termotivasi • Melakukan motivasi dan
memberikan untuk disiplin minum memberikan informasi dengan jelas,
informasi kepada obat cermat dan menggunakan Bahasa
pasien dan keluarga yang sopan dan santun serta dapat
dipahami pasien dan keluarga
Berorientasi Pelayanan
• Melakukan kegiatan sebaik mungkin
Kompeten
• Melakukan kegiatan dengan proaktif
dan mampu menyesuaikan dengan
Bahasa daerah Adaptif
• Meminta bantuan petugas lain jika
memiliki kendala Bahasa
Kolaboratif dan Harmonis
7 Melakukan evaluasi • Mengumpulkan dan • Adanya data dan foto • Membuat laporan akhir secara jujur, Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
terkait rancangan mengelola data dan kegiatan aktualisasi transparan, efektif dan efisien. dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
kegiatan optimalisasi foto kegiatan • Tersedianya laporan Akuntabel. wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
pelayanan tuberculosis • Melaporkan hasil akhir kegiatan • Melaporkan hasil kegiatan agar visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
paru di Puskesmas Sugih kegiatan aktualisasi aktualisasi dapat membantu instansi untuk Menjadikan
Waras kepada mentor • Lembar konsultasi mengetahui kebutuhan masyarakat Puskesmas Sugih
• Menerima saran, mana yang belum terpenuhi. Waras Sebagai Pusat
arahan dan koreksi Berorientasi Pelayanan Pelayanan Kesehatan
terhadap hasil akhir • Melaporkan hasil kegiatan untuk yang berkualitas
kegiatan saya dapat melakukan perbaikan dan
belajar lagi untuk memenuhi Dan kegiatan ini
kebutuhan masyarakat. Kompeten berkontribusi terhadap
• Menerima masukan dan arahan misi, yaitu
mentor. Loyal 1. Memberikan
pelayanan kesehatan
yang bermutu dan
38
terintegrasi demi
kepuasan masyarakat
39
K. Jadwal Kegiatan
I II III IV I
1 Melakukan Konsultasi dengan
Mentor selaku Kepala Puskesmas
Sugih Waras
40
Tabel 2.7 Kendala dan Antisipasi Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
No Kendala Antisipasi
41
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Analisis Isu Kontemporee. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2019). Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.