Anda di halaman 1dari 49

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR,

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN UNTUK MENDUKUNG


SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAYANAN TUBERKULOSIS PARU


DI PUSKESMAS SUGIH WARAS

DISUSUN OLEH
NAMA : dr. PARADILA NAVIA TUZZUHRA
NIP : 199209032022032011
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
NDH : 19
COACH : Dr. Hj, YUSLAINIWATI, SH,M.Kes
MENTOR : DORIS, SKM,M.Kes

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SUMATERA SELATAN BEKERJASAMA DENGAN
PEMERINTAHAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
TAHUN 2022
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN


KEDUDUKAN ASN UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAYANAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SUGIH WARAS

Nama : dr. Paradila Navia Tuzzuhra


NIP : 199209032022032011
NDH : 19

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:


Hari : Jumat
Tanggal : 2 September 2022
Tempat : Pembelajaran Virtual Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
Kab. Ogan Komering Ilir

Palembang, September 2022


Menyetujui

Coach Mentor
Kepala Puskesmas Sugih Waras

Dr.Hj.Yuslainiwati, S.H., M.Kes Doris, SKM, M.Kes


Widyaiswara Ahli Utama/IV e Penata/III c
NIP. 196308181984032004 NIP.198004122000031002S

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Subhanalahu Wa Ta’ala, atas


limpahan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan aktualisasi dengan judul “OPTIMALISASI PELAYANAN
TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS SUGIH WARAS”.
Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah untuk mengetahui
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar (BerAKHLAK) dan menjadi
salah satu syarat untuk menjadi PNS. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian
yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. Penulis
menyadari dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan, masukan dan semangat pada penulis sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis bermaksud untuk memberikan ucapan
terimakasih kepada:
1. Bapak H. Iskandar, SE, selaku Bupati Ogan Komering Ilir
2. Ibu Hj.Tarbiyah,S.Pd,M.M selaku Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan
3. Bapak Maulidini, SKM., selaku Kepala BKPP Kab Ogan Komering Ilir
4. Bapak Iwan Setiawan, SKM., M.Kes, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kab Ogan
Komering Ilir
5. Ibu Dr. Hj. Yuslainiwati, S.H., M.Kes, selaku coach yang telah membimbing dan
memberikan arahan dalam penyusunan rancangan ini
6. Bapak selaku penguji dalam ujian rancangan aktualisasi
7. Bapak Doris, SKM, M.Kes, selaku Kepala Puskesmas Sugih Waras atas segala
arahan dan bimbingannya.
8. Panita pelaksana Latsar tahun 2022 Kabupaten Ogan Komering Ilir
9. Rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Ogan
Komering Ilir yang telah bekerjasama dalam pembuatan rancangan aktualisasi.
10. Seluruh pihak yang membantu dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

iii
Proses penyusunan Rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan Penulis agar
memperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan.

Kayuagung, September 2022

dr. Paradila Navia Tuzzuhra


NIP. 199209032022032011

iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul .............................................................................................. i
Halaman Persetujuan .................................................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................................. iii
Daftar Isi ....................................................................................................... v
Daftar Tabel .................................................................................................. vi
Daftar Gambar .............................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................................. 3
D. Ruang Lingkup ................................................................................. 4

BAB II DESKRIPSI AKTUALISASI ......................................................... 5


A. Profil Instansi ..................................................................................... 5
B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi.......................................................... 12
C. Uraian Tugas Jabatan Dokter Ahli Pertama ...................................... 12
D. Nilai-Nilai Dasar PNS ....................................................................... 14
I. BerAkhlak .................................................................................... 14
II. Kedudukan dan Peran PNS menuju Smart Governance.............. 20
E. Identifikasi dan Deskripsi Masalah.................................................... 22
F. Masalah yang Terpilih ....................................................................... 24
G. Analisis Penyebab Masalah ............................................................... 25
H. Gagasan Pemecahan Masalah ............................................................ 26
I. Analisis Dampak ................................................................................ 27
J. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar............................. 28
K. Rekapitulasi Rencana Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ......................... 39
L. Jadwal Rancangan Aktualisasi........................................................... 40
M. Kendala dan Antisipasi..................................................................... 40

Daftar Pustaka
Lampiran

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasaarkan Tempat Tinggal,


Jumlah dan jarak Tempuh ke Puskesmas Sugih waras .............. 6
Tabel 2.2 Identifikasi Isu dan Kaitan Isu dengan Agenda III ...................... 23
Tabel 2.3 Penetapan Masalah dengan Metode USG .................................... 25
Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ....................... 28
Tabel 2.5 Matriks Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar ..................... 39
Tabel 2.6 Kendala dan Antisipasi................................................................. 41

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sugih Waras ........................... 7


Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sugih Waras ........................... 9
Gambar 2.3 Diagram Fishbone Analisa penyebab Masalah ........................ 26

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberadaan ASN diharapkan dapat mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang diantaranya yaitu membentuk suatu Pemerintahan Negara
Indonesia yang melindungi segenap Bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut melaksanakan ketertiban dunia. Dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai
bagian dari ASN yang profesional sebagaimana tersebut di atas adalah diklat prajabatan
yang sekarang dikenal dengan nama latihan dasar.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN, pasal 63 ayat (3) dan
ayat (4) bahwa CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun integritas, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelaksanaan latihan dasar CPNS golongan III tahun 2022 dibagi menjadi 3 (tiga)
tahapan, yaitu tahap MOOC, tahap Distance Learning, danTahap Klasikal. Tahap MOOC
adalah pembelajaran mandiri yang dilakukan oleh peserta Pelatihan Dasar CPNS secara
daring dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang dikembangkan oleh Lembaga
Administrasi Negara. Pada pembelajaran dalam pelatihan mandiri selama 48 JP atau setara
16 hari kerja dan bertempat di tempat kedudukan Peserta. Tahap Distance Learning yaitu
Pelatihan Jarak Jauh adalah pembelajaran kolaboratif antara Peserta Pelatihan Dasar
CPNS dan Tenaga Pelatihan dengan memanfaatkan sistem pembelajaran yang
dikembangkan oleh Lembaga Administrasi Negara dan dikelola bersama dengan Lembaga
pelatihan pemerintah yang terakreditasi, dalam tahap ini juga peserta melaksanakan
aktualisasi dimasa habituasi. Adapun Jadwal Pelatihan Dasar CPNS untuk Tahap Distance
Learning dari tanggal 8 Agustus 2022 sampai 2 September 2022, masa habituasi dari
tanggal 5 September 2022 sampai 7 Oktober 2022 dan Klasikal dari tanggal 24 sampai
29 Oktober 2022.
Tuberkulosis atau TBC adalah suatu infeksi bakteri kronik yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis, yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/Um dan
tebal 0,3-0,6/Um. Pada tahun 1995, diperkirakan ada 9 juta pasien TB baru dan 3 juta

1
kematian akibat TB di seluruh dunia atau dapat dikatakan bahwa bakteri ini telah
menginfeksi ± 1/3 penduduk dunia. Diperkirakan 95% kasus TB dan 98% kematian akibat
TB di dunia terjadi pada negara-negara berkembang. Kematian ini merupakan 25% dari
kematian penyakit yang sebenarnya dapat dilakukan pencegahan. Diperkirakan 95%
penderita TB berada di negara-negara berkembang.
Penyakit TBC di Indonesia menempati ururan ketiga setelah India dan Cina.
Menurut laporan dari Kementerian Kesehatan terdapat 385.295 kasus TBC yang
ditemukan dan diobati di Indonesia sepanjang 2021. Jumlah tersebut turun 2,04% dari
tahun sebelumnya. Pada 2020, tercatat jumlah kasus TBC yang ditemukan dan diobati
sebanyak 393.323 kasus. Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kasus TBC memiliki tren
yang fluktuatif. Pada 2011, misalnya, penyakit TBC yang ditemukan dan diobati sebanyak
321.308 kasus.
Diperkirakan setiap tahun 450.000 kasus baru TB dimana sekitar 1/3 penderita
terdapat disekitar puskesmas, sepertiga ditemukan di pelayanan rumah sakit/klinik
pemerintah dan swasta, praktek swasta dan sisanya belum terjangkau unit pelayanan
kesehatan. Sedangkan kematian karena TB diperkirakan 175.000 per tahun. Penyakit TB
menyerang sebagian besar kelompok usia kerja produktif dan kebanyakan dari kelompok
sosio ekonomi rendah.
Di Puskesmas Sugih Waras jumlah pasien TBC yang ditemukan dan diobati pada
tahun ini berjumlah 27 orang (sampai dengan 1 Agustus 2022), sedangkan pada tahun 2021
jumlah pasien yang selesai diobati berjumlah 45 orang dan 26 orang pada tahun 2020.
Pada pelaksanaan pengobatan tidak semua berjalan lancar hingga sembuh. Namun,
ditemukannya beberapa pasien yang tidak teratur dan mangkir minum obat. Hal ini jika
dibiarkan berlarut dapat menyebabkan bakteri tuberkulosis tidak mempan atau kebal
dengan pengobatan lini pertama. Pengobatan pada TB Resisten Obat memakan waktu yang
lama dan kombinasi obat yang berbeda dari obat lini pertama dan tidak semua fasilitas
kesehatan dapat memberikan pengobatan.
Oleh karena itu penulis akan merancang kegiatan untuk proses aktualisasi
“Optimalisasi Pelayanan Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sugih Waras”,
sehingga diharapkan tidak ada lagi pasien yang mangkir minum obat atau bahkan putus obat
sebelum dinyatakan sembuh, untuk menghindari dan mencegah adanya kasus TB RO di
wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras.

2
B. Tujuan Aktualisasi
1. Tujuan Umum
- Tujuan penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar sebagai pedoman dan
pembiasaan nilai BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif serta berdasarkan
kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) yaitu Manajemen ASN dan Smart ASN di tempat kerja dalam
melakukan pelayanan.
- Sebagai syarat kelulusan Pelatihan dan Pendidikan Prajabatan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Golongan III dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan
dan Pelatihan (STTPL).
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut;

- Puskesmas Sugih Waras mampu memberikan pelayanan kesehatan yang prima


khususnya pada pelayanan TB.

- Penulis mampu melakukan pelayanan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN.

C. Manfaat Aktualisasi
Adapun manfaat aktualisasi ini diantaranya adalah:
1. Bagi Peserta
Manfaat yang didapat peserta diklat Latsar adalah peserta dapat melaksanakan
aktualisasi nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dengan baik di tempat kerja serta sesuai
dengan prinsip Manajemen ASN, Pelayanan Publik, danWOG (Whole Of Government )
untuk mencetak generasi ASN yang baru yaitu generasi ASN yang profesional dan
berkarakter

2. Bagi Puskesmas Sugih Waras


- Mendukung terwujudnya visi dan misi Puskesmas
- Terealisasinya fungsi pokok Puskesmas yaitu sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat.
3. Bagi Masyarakat
- Mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal khususnya untuk pelayanan TB

3
D. Ruang Lingkup Aktualisasi

Ruang lingkup rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dilaksanakan di


Puskesmas Sugih Waras agar terlaksananya Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
dengan penerapan nilai BerAKHLAK. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 5 September
sd 7 Oktober 2022.

Aktualisasi ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan d Puskesmas Sugih Waras


khususnya pelayanan TB paru untuk menghindari terjadinya pasien putus obat. Adapun
rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku Kepala Puskesmas Sugih Waras.
2. Melakukan revisi alur dan SOP pelayanan TB di Puskesmas Sugih Waras
3. Membuat papan informasi pasien TB di ruangan Poli TB
4. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB
5. Melakukan edukasi, konsultasi dan mengingatkan pasien perihal jadwal
pengambilan obat di Grup Whatsapp Pasien TB Puskesmas Sugih Waras
6. Melakukan kunjungan rumah pasien TB jika pasien belum mengambil obat.
7. Evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan optimalisasi pelayanan TB di Puskesmas
Sugih Waras

4
BAB II
DESKRIPSI AKTUALISASI

A. Profil Instansi
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat dasar yang dapat
mencerminkan kemampuan masyarakat dalam mencapai hidup sehat yang optimal. Dalam
pelaksanaannya Puskesmas adalah unit pelaksana pelayanan kesehatan yang mandiri dan
bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya (Kemenkes
RI,2016).
Puskesmas Sugih Waras adalah organisasi pemerintah yang merupakan unit
fungsional dari Dinas Kesehatan Kabupaten, bertugas mengelola pelayanan kesehatan dasar
untuk masyarakat dalam satu wilayah Kecamatan khususnya di wilayah Kecamatan Teluk
Gelam yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan menyeluruh, terpadu dan merata.
Puskesmas Sugih Waras merupakan Puskesmas yang terletak di Desa Sugih Waras
Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering IIir, merupakan salah satu dari dua
puskesmas yang ada di kecamatan Teluk Gelam, satu yang lainnya adalah Puskesmas
Mulya Guna.

1. Gambaran Umum Pukesmas Sugih Waras


Puskesmas Sugih Waras terletak di desa Sugih Waras Kecamatan Teluk Gelam
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Dengan jarak±22Km dari ibukota Kabupaten OKI,
Kayuagung dan ±5Km dari Kecamatan Teluk Gelam. Luas wilayah kerja Puskesmas Sugih
Waras ± 118.82 Km2. Sebelumnya Puskesmas Sugih Waras bernama Puskesmas Tanjung
Lubuk. Sejak terjadi pemekaran wilayah tahun 2007 berganti menjadi Puskesmas Sugih
Waras (SK Bupati Ogan Komering Ilir Nomor: 012/KEP/D.KES/2007). Puskesmas Sugih
Waras di bangun tahun 1976, rehab terakhir tahun 1998. Luas tanah Puskesmas Sugih
Waras±3.000m2, luas bangunan ±108m2.
Puskesmas Sugih Waras yang berdiri sejak tahun 1976 ini terletak dipinggir jalan raya
Komering, lokasinya mudah dijangkau oleh masyarakat. Masyarakat biasanya menempuh
perjalanan ke puskesmas dengan berjalan kaki, motor atau angkutan umum. Di wilayah
kerja puskesmas ini terdapat 2 buah sungai yaitu sungai Ogan dan sungai Komering. Semua
desa dalam wilayah kerja puskesmas dapat dijangkau dengan jalan darat pada musin
kemarau, walaupun secara geografis semua desa dalam wilayah kerja puskesmas dapat
dijangkau akan tetapi karena penyebaran penduduk yang tidak merata sering terjadi
hambatan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

5
2. Batas wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras
- Sebelah Utara : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pedamaran
- Sebelah Barat : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kandis
- Sebelah Timur : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Mulyaguna
- Sebelah Selatan : berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pengarayan

3. Jumlah Penduduk
- Jumlah penduduk : 12.812jiwa
terdiri dari : 6.066 jiwa laki–laki
6.206 jiwa perempuan.
- Jumlah KK : 3.664 KK
- Jumlah rumah : 2.968 buah
- Luas wilayah :118,82 KM2
- Jumlah desa :10 Desa

4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tempat Tinggal, Jumlah dan Jarak Tempuh ke


Puskesmas Sugih Waras

Tabel 2.1 Distribusi Penduduk Berdasaarkan Tempat Tinggal, Jumlah dan jarak Tempuh
ke Puskesmas Sugih waras
No Desa Jumlah Penduduk Jarak Ke PKM (KM)
1. Ulak Ketapang 581 6
2. Talang Pangeran 1787 5
3. Penyandingan 1462 4
4. Seriguna 1471 5
5. Cinta Marga 827 10
6. Kuripan 1709 7
7. Muara Telang 677 1
8. Sugih Waras 1319 0.5
9. Serapek 1069 8
10. Benawa 2215 10

6
Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sugih Waras

a. Geografi
Wilayah kerja Puskesmas Sugih Waras terdiri dari daerah dataran rendah dan rawa-
rawa.
b. Transportasi
Sebagian besar jalan utama di Desa Kecamatan Sugih Waras adalah aspal.
Sarana perhubungan di wilayah Puskesmas Sugih Waras sebagian besar
menggunakan transportasi darat dan dapat dijangkau dengan kendaraan roda 2 atau
roda 4.
Prasarana pelayanan kesehatan Puskesmas Sugih Waras meliputi sarana
transportasi yang terdiri dari 1 buah mobil ambulance untuk Puskesmas dan 7 sepeda
motor bagi Puskesmas dan Poskesdes.
c. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas Sugih Waras
memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut melalui sebagai berikut:
1) Kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Esensial
a) Pelayanan Promosi Kesehatan (Promkes) dan Pelayanan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan (Kesling).

7
c) Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana
(KB).
d) Pelayanan Gizi.
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dan Penyakit
Tidak Menular (PTM).
2) Kegiatan UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) Pengembangan
a) Pelayanan lanjut usia.
b) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di sekolah dan masyarakat.
c) Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra).
d) Pelayanan kesehatan jiwa.
e) Pelayanan kesehatan olahraga.
f) Pelayanan kesehatan mata.
g) Pelayanan kesehatan indera.
h) Pelayanan kesehatan kerja (UKK).
3) Penyelenggaraan Pelayanan Klinis/UKP
a) Pendaftaran dan rekam medis.
b) Pelayanan kesehatan umum.
c) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
d) Pelayanan KIA/KB.
e) Pelayanan imunisasi.
f) Pelayanan konseling kesehatan lingkungan.
g) Pelayanan gizi.
h) Pelayanan laboratorium
i) Pelayanan Farmasi.
j) Unit Gawat Darurat (UGD).
k) Pelayanan TB

8
d. Struktur Organisasi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sugih Waras

9
5. Tugas dan Fungsi Instansi
Menurut Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga.
Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas memiliki fungsi:
1. Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama
di wilayah kerjanya, Puskesmas berwenang untuk:
a. menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
c. melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
d. menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang
bekerja sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
f. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
h. memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
i. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu,
dan cakupan Pelayanan Kesehatan;

10
j. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan
dini, dan respon penanggulangan penyakit;
k. melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.

2. Penyelenggaraan upaya kesehatan perseorangan (UKP) tingkat pertama di


wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah, Puskesmas berwenang untuk:
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistic yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter
– pasien yang erat dan setara;
b. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
c. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
d. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan
kerja;
e. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
f. melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan;
h. melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia Puskesmas;
i. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas

11
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

B. Visi, Misi dan Nilai Organisasi


1. Visi
Puskesmas Sugih Waras berkewajiban untuk selalu meningkatkan kinerja dan
kualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, untuk mencapai
tujuan tersebut Puskesmas Sugih Waras menetapkan Visi Puskesmas Sugih Waras
“Menjadikan Puskesmas Sugih Waras Sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas”.

2. Misi
Adapun Misi Puskesmas Sugih Waras adalah:
1. Memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu dan terintegritas demi kepuasan
pasien
2. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan
3. Menjadikan Puskesmas sebagai Pusat Penggerak Peran serta Masyarakat
4. Mendorong Kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan Masyarakat

3. Nilai Organisasi
Sebagai sebuah instansi, Puskesmas Sugih Waras memiliki Tata Nilai sebagai
berikut;
W : Wajib datang Tepat Waktu
A : Awali Dengan Doa
R : Rapi Dalam Penampilan
A : Aktif Dalam kegiatan
S : Senyum, salam, sapa

C. Uraian/Rincian Tugas Jabatan Dokter Ahli Pertama

Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan ada sarana


pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :

12
139/Kep/M.Pan/11/2003 Tentang Jabatan Fungsional Dokter dan Angka
Kreditnya. Tugas pokok jabatan Dokter Ahli Pertama sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;

13
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana.

D. Nilai-Nilai Dasar PNS

I. BerAKHLAK
1.1 Berorientasi Pelayanan
Definisi dari pelayanan publik sebagaimana tercantum dalam UU
Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik.

Pelayanan publik yang berkualitas harus berorientasi kepada pemenuhan


kepuasan pengguna layanan. Apabila dikaitkan dengan tugas ASN dalam
melayanimasyarakat, pelayanan yang berorientasi pada customer satisfaction
adalah wujud pelayanan yang terbaik kepada masyarakat atau dikenal dengan
sebutan pelayananprima. Pelayanan prima didasarkan pada implementasi
standar pelayanan yang dimiliki oleh penyelenggara.

Penjabaran berikut ini akan mengulas mengenai panduan perilaku/kode


etik dari nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2. menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

14
b. Ramah, Cekatan, Solutif, dan Dapat Diandalkan
Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan
3. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat,berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti


Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
1) mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik; dan
2) mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

1.2 Akuntabel
Akuntabilitas adalah suatu perwujudan pertanggung jawaban dari
tugas yang diberikan ditujukan dari kinerja. Akuntabilitas merujuk pada
kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi
tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan kepadanya. Amanah
seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam
konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
• Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat,disiplin dan berintegritas tinggi
• Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secarabertanggung jawab, efektif, dan efisien
• Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritastinggi

15
1.3 Kompeten
Penguatan kualitas ASN tersebut sejalan dengan dinamika
lingkunganstrategis diantaranya VUCA dan disrupsi teknologi, fenomena
demografik (demographic shifting), dan keterbatasan sumberdaya. Keadaan
ini merubah secara dinamis lingkungan pekerjaan termasuk perubahan
karakter dan tuntutan keahlian(skills). Kenyataan ini menutut setiap elemen
atau ASN di setiap instansi selayaknya meninggalkan pendekatan dan
mindset yang bersifat rigit peraturan atau rule based dan mekanistik,
cenderung terpola dalam kerutinan dan tidak adapatifdengan zamannya.
ASN diharapkan memiliki sifat dan kompetensi dasar,utamanya: inovasi,
daya saing, berfikir kedepan, dan adaptif. Sifat dan kompetensi dasar ini
krusial untuk mewujudkan instansi pemerintah yang responsif dan efektif.

Dalam konteks ASN, kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,


keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
jabatan(Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi
menjadi faktor penting untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.

Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang


Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi: 1) Kompetensi Teknis
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur dan dikembangkan yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis
jabatan; 2) Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yangdapat diamati, diukur, dikembangkan untuk memimpin
dan/atau mengelola unit organisasi; dan 3) Kompetensi Sosial Kultural
adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati,
diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan
masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip,yang harus dipenuhi
setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuaidengan peran,
fungsi dan jabatan.

16
Perilaku kompeten antara lain:
a. Berkinerja dan berAkhlak
b. Meningkatkan kompetensi diri
c. Membantu orang lain belajar
d. Melaksanakan tugas terbaik

1.4 Harmonis
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang historisitas ke-Indonesia-an sejak awal Indonesia
berdiri, sejarah proses perjuangan dalam mewujudkan persatuan bangsa
termasuk pula berbagai macam gerakan gerakan separatism dan berbagai
potensi yang menimbulkan perpecahaan dan menjadi ancaman bagi
persatuan bangsa.

Beberapa peran ASN dalam kehidupan berbangsa dan menciptakan


budaya harmoni dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya adalah sebagai
berikut:
a. Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan
adil. Netraldalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok
atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam melaksanakna
tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur,
transparan. Dengan bersikap netral dan adil dalam melaksanakan
tugasanya, PNS akan mampu menciptakan kondisi yang aman,
damai, dan tentram dilingkungan kerjanya dan di masyarakatnya.
b. PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok kelompok
minoritas, dengan tidak membuat kebijakan, peraturan yang
mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. Termasuk
didalamnya ketika melakukan rekrutmen pegawai, penyusunan
program tidak berdasarkan kepada kepentingan golongannya.
c. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki
suka menolong baik kepada pengguna layanan, juga membantu
kolega PNS lainnyayang membutuhkan pertolongan.
d. PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS

17
juga harus menjadi tokoh dan panutan masyarakat. Dia senantiasa
menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian
dari sumber masalah (trouble maker). Oleh sebab itu, setiap ucapan
dan tindakannya senantiasa menjadi ikutan dan teladan warganya.
Dia tidak boleh melakukan tindakan, ucapan, perilaku yang
bertentangan dengan norma norma sosial dan susila, bertentangan
dengan agama dan nilai lokal yang berkembang di masyarakat.

1.5 Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu
“Loial”yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia,
atau suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi
timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford
Dictionary kata Loyal didefinisikan sebagai “giving or showing firm and
constant support or allegiance to a person orinstitution (tindakan memberi
atau menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan
kepada seseorang atau institusi)”
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values
ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakankepentingan bangsa dan negara, dengan panduan perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk melakukan
sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa tanggung jawab akan
sesuatu.
b. Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu
demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan yang mulia,

18
dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk melaksanakan cita-
cita yang luhur dan diperlukan adanya sebuah keyakinan yang teguh.
c. Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan, sumbangsih
yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa pemikiran,
kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial atau, tenaga yang
diberikan kepada pihak lain untuk mencapai sesuatu yang lebih baik
dan efisien.
d. Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti diberikan
untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau bangsa dan negara
sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang diikat sikap-sikap
politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai wujud persatuan atau
kemerdekaan nasional dengan prinsip kebebasan dan kesamarataan
kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih
sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas.

1.6 Adaptif

Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh


individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu
diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik,
seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,kompetisi yang terjadi
antar instansi pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi
dan lain sebagainya.

Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan


kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun
organisasi. Di dalamnya mengenai bagaimana individu dalam organisasi
dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif.

Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) harus selalu adaptif atau

19
mampumenyesuaikan diri terhadap berbagai keadaan. Contonya, di masa
pandemi Covid-19 saat ini, ASN sejatinya tampil di depan dalam hal
pelayanan masyarakat, terutama ASN yang berada pada garda terdepan
pelayanan publik seperti tenaga kesehatan (nakes).
Panduan Perilaku Adaptif:
a. Cepat menyesiakan diri menghadapi perubahan..
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.

1.7 Kolaboratif
Kolaborasi menjadi hal sangat penting di tengah tantang global
yang dihadapisaat ini. Dyer and Singh (1998, dalam Celik et al, 2019)
mengungkapkan bahwa kolaborasi adalah “value generated from an
alliance between two or more firms aiming to become more competitive
by developing shared routines”.

Panduan Perilaku Kolaboratif:

a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.


b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.

2. Peran dan Kedudukan PNS Menuju Smart Governance

Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, Makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Tahun 1945.

Adapun peran dan kedudukan ASN dalam NKRI sebagai berikut:

20
2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam
system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan
birokrasi yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi,
maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik; dan 3)
Perekat dan pemersatu bangsa Selanjutnya Pegawai ASN bertugas: 1)
Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan 2) Memberikan
pelayanan publik yang professional dan berkualitas, dan 3) Mempererat
persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2 Smart ASN


Smart ASN Pada era digitalisasi ini mendesak setiap aspek untuk
memahami pentingnya peran dari dunia digital salah satunya pada pegawai
ASN. Era digitalisasi ini memberikan kemudahan dalam melakukan segala
hal. Banyak manfaat yang diperoleh dari kemajuan teknologi informasi, salah
satunya perkembangan pesat bidang komunikasi. Saat ini, perilaku manusia
dalam berkomunikasi menjadi semakin kompleks. Dahulu, manusia
berkomunikasi dengan cara bertemu, namun kini dengan adanya teknologi,
tersedia media baru dalam berkomunikasi, yaitu melalui jejaring sosial.
Jejaring sosial ini membuat manusia terhubung satu sama lain tanpa harus
bertatap muka. Dengan media baru ini, informasi juga dapat disebarluaskan
dengan cepat. Smart ASN memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi
era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks. Profil Smart ASN
meliputi : 1. Integritas 2. Nasionalisme 3. Profesionalisme 4. Berwawasan
global 5. Menguasai IT dan bahasa asing 6. Berjiwa hospitality (Ramah) 7.

21
Berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Adanya profil ini
(Smart ASN), kita akan mendapat digital talent dan digital leade.

E. Identifikasi dan Deskripsi Masalah

Identifikasi isu dilakukan dengan metode environmental scanning melaui


proses observasi serta analisa tugas dan fungsi pokok penulis sebagai dokter Ahli
Pertama di Puskesmas selama 2 bulan bekerja dan didapatkan beberapa isu
diantaranya adalah:
1. Rendahnya kepatuhan pasien TB untuk melakukan PHBS.
Penyakit TB merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman atau
bakteri M. tuberkulosis yang penularannya dapat melalui percikan air
liur/dahak penderita TB saat batuk, bersin atau bahkan berbicara yang terhirup
oleh orang lain. Sehingga setiap penderita TB paru diharapkan melakukan
perilaku hidup bersih dan sehat misalnya dengan menggunakan masker,
menerapkan etika batuk maupun sering mencuci tangan untuk menghindari
atau mencegah terjadinya penuaran penyakit TB itu sendiri. Namun pada
kenytaan yang saya dapatkan saat bekerja di Puskesmas masih banyak pasien
yang tidak menggunakan masker saat ke puskesmas dan tidak menerapkan
etika batuk.

2. Masih adanya pasien TB Paru yang mangkir minum obat


Pengobatabn TB paru yang cukup lama yakni selama 6 bulan membuat pasien
merasa bosan. Selain itu pasien merasa dirinya sudah sembuh karena sudah
ada perbaikan gejala meskipun belum mengkonsumsi obat secara 6 bulan. Hal
ini berbahaya dikarenakan akan memicu resisitensi obat dan pengobatan
berulang kembali dari awal serta pemberian antibiotik secara injeksi atau
suntikan.

3. Persediaan obat masih terbatas.


Persediaan obat yang lengkap dapat berimbas kepada berhasilnya terapi pada
pasien. Namun pada kesehariannya masih banyak jenis dan sediaan obat yang
tidak tersedia di Apotek Puskesmas sehingga menyebabkan pelayanan

22
terhambat dan mengakibatkan masyarakat masih harus membeli obat di luar
yang masih terkendala biaya, jarak dan transportasi. Dalam melakukan
pengadaan obat puskesmas masih menginduk ke Gudang Farmasi Dinas
Kesehatan Kab. OKI yang menyebabkan pegadaan obat terbatas.

4. Persediaan alat kesehatan yang masih terbatas.


Persediaan alat kesehatan yang lengkap dapat menunjang instansi untuk
memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat. Namun di instansi
masih banyak alat kesehatan yang belum tersedia sehingga pelayanan
terhambat.

5. Kurangnya pemahaman pasien BPJS akan alur pelayanan yang menyebabkan


tingginya angka rujukan.
Alur pelayanan BPJS yang ada saat ini berfungsi untuk memeratakan beban
pasien di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Klinik Pratama,
Puskesmas, dan Dokter Praktik Mandiri dan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Lanjutan (FKTL) seperti RS. Dalam proses alur pelayanan BPJS ini terdapat
beberapa diagnosis penyakit yang harus dapat selesai ditangani di FKTP
sehingga tidak ada penumpukan pasien di RS-RS yang menyebabkan
keterlambatan pelayanan terutama pada pasien-pasien yang benar-benar
membutuhkan segera pelayanan RS. Namun selama saya bekerja masih saja
ada pasien dengan diagnosis penyakit yang harus selesai ditangani di
Puskesmas meminta rujukan ke RS dengan berbagai alasan diantaranya
karena ketidaktahuan alur pelayanan BPJS.

Tabel 2.2 Identifikasi Isu dan Kaitan Isu dengan Agenda III
No Isu Kondisi yang Dampak jika Isu Kaitan Dengan
diharapkan Tidak segera Agenda III
diselesaikan
1. Rendahnya - Pasien TB Meningkatnya Whole of
kepatuhan pasien melakukan PHBS angka kasus Government,
TB untuk melakukan dengan baik penyakit TB Manajemen
PHBS sehingga risiko ASN
penularan TB
menurun

23
2. Masih adanya Pasien disiplin - Angka Whole of
pasieb TB yang minum obat sehingga kesembuhan TB Government,
mangkir minum ingkat kesembuhan paru menurun Manajemen
obat pasien optimal dan - Timbulnya TB RO ASN dan
tidak timbul pasien - Penularan TB RO Pelayanan
TB RO Publik
3. Persediaan obat - Jenis dan sediaan Proses pelayanan Pelayanan
masih terbatas obat lengkap terapi Publik,
sesuai kebutuhan medikamentosa Manajeme ASN
masyarakat kepada pasien
terhambat
4. Persediaan Alat Persediaan alat Terhambatnya Pelayanan
kesehatan yang kesehatan lengkap pelayanan pasien di Publik,
masih terbatas sehingga Puskesmas Manajemen
pelayanan kepada ASN
masyarakat dapat
optimal

5. Kurangnya Pasien mengetahui Angka rujukan Whole of


pemahaman pasien alur pelayanan BPJS meningkat sehingga Government,
akan alur rujukan tentang penyakit apa kepercayaan akan Manajemen
BPJS di Puskesmas saja yan sebenarnya integritas pelayanan ASN, Pelayanan
masih bisa ditangani Puskesmas oleh Publik
di Puskesmas Stakeholder (BPJS
sehingga pasien dan Dinas Kesehatan
merasa tidak perlu ) menurun
dirujuk ke RS

F. Masalah atau Isu yang terpilih


Dari beberapa masalah atau isu di atas dapat dilakukan penapisan isu untuk
menentukan Core Issue yang akan diangkat untuk menjadi isu utama dalam rancangan
aktualisasi, yaitu dengan menggunakan metode Urgency, Seriousness, Growth (USG).
Metode USG merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Cara menggunakan USG adalah dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan dan perkembangan isu dengan menentukan skala nilai (likert). Isu
yang meiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Keterangan penjelas
mengenai pengertian urgency, seriousness, dan growth diuraikan sebagai berikut :

1. Urgency, maksudnya seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas


dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu
tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi

24
2. Seriousness, maksudnya seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan
masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain jika masalah penyebab isu tidak dipecahkan
3. Growth, maksudnya seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah penyebab isu akan
semakin memburuk kalau dibiarkan.

Tabel 2.3 Penetapan Masalah menggunakan Metode USG


No Isu Kriteria Total Prioritas
U S G
1. Rendahnya kepatuhan pasien TB
5 4 4 13 III
untuk melakukan PHBS
2. Masih adanya pasien TB yang
5 4 5 14 I
mangkir minum obat
3. Persediaan obat masih terbatas 4 4 3 11 IV
4. Persediaan Alkes yang masih
5 4 3 12 II
terbatas
5. Kurangnya pemahaman pasien
akan alur rujukan BPJS di 4 2 3 9 V
Puskesmas

Berdasarkan penjelasan analisis metode USG diatas dapat disimpulkan


bahwa isu atau masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak
untuk diselesaikan adalah isu mengenai “Masih adanya pasien TB yang mangkir
minum obat” dengan jumlah skor USG 14.

G. Analisis Penyebab Masalah


Dari hasil analisis USG di atas diperoleh masalah yang perlu diselesaikan
adalah masih adanya pasien TB yang mangkir minum obat di Puskesmas Sugih
Waras. Selanjutnya didiagnosa akar penyebab masalah tersebut menggunakan
diagram Fishbone untuk ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan untuk
mengatasi masalah tersebut.

25
Penyebab Akibat

Metode Material

Alur dan SOP pelayanan


pasien TB yang masih Belum adanya media
membuat pasien lama informasi penyakit TB
menunggu
Waktu konsultasi
dan edukasi yang
masih terbatas Masih adanya
pasien TB yang
mangkir minum
Pasien melakukan perjalanan luar obat di PKM Sugih
Kurang aktifnya konsultasi kota dalam waktu lama
Waras
dan komunikasi di WAG
pasien TB Pasien bosan minum obat
dan sudah merasa sembuh Petugas kurang proaktif

Machine Man

Gambar 2.3 Diagram Fishbone Analisa Penyebab Masasah

H. Gagasan Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan penapisan isu di atas perlu dianalisa kembali


penyebab munculnya isu tersebut. Hasil dari metode USG menunjukkan bahwa
isu yang paling signifikan adalah isu mengenai “Masih adanya pasien TB yang
mangkir minum obat di Puskesmas Sugih Waras”. Sehingga penulis
memiliki gagasan pemecahan masalah yaitu “Optimalisasi Pelayanan
Tuberkulosis di Puskesmas Sugih Waras”.
Adapun tahapan kegiatan untuk dilakukannya aktualisasi adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor selaku Kepala Puskesmas
Sugih Waras.
2. Melakukan revisi alur dan SOP pelayanan TB di Puskesmas Sugih
Waras
3. Membuat papan informasi pasien TB di ruangan Poli TB

26
4. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang penyakit TB
5. Melakukan edukasi, konsultasi dan mengingatkan pasien perihal
jadwal pengambilan obat di Grup Whatsapp Pasien TB Puskesmas
Sugih Waras
6. Melakukan kunjungan rumah pasien TB jika pasien belum
mengambil obat.
7. Melakukan evaluasi terkait rancangan kegiatan aktualisasi
optimalisasi pelayanan tuberkulosis paru di Puskesmas Sugih Waras

H. Analisis Dampak
Dari permasalahan di atas yaitu “masih adanya pasien TB yang mangkir
minum obat di Pukesmas Sugih Waras” dapat berdampak banyak hal terutama saat
pelayanan. Dampak-dampak yang terjadi jika permasalahan di atas tidak segera
diselesaikan adalah sebagai berikut:
1. Pengobatan TB tidak tuntas
2. Turunnya angka kesembuhan pasien
3. Terjadinya TB resisten obat (RO)
4. Pengobatan semakin lama
5. Peningkatan dan penularan kasus TB resisten obat
6. Terhambatnya tujuan “Indonesia bebas TB 2050

27
I. Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar

Berikut matriks rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar


Masalah : Masih adanya pasien TB yang mangkir minum obat di Puskesmas Sugih Waras
Gagasan Pemecahan Masalah : Optimalisasi Pelayanan Pasien Tuberkulosis Paru di Puskesmas Sugih Waras

Tabel 2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar


NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI KONTRIBUSI PENGUATAN NILAI
KEGIATAN MATA PELATIHAN TERHADAP VISI ORGANISASI
DAN MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan konsultasi • .Merencanakan jadwal • Mendapatkan waktu • Saya merencanakan jadwal dan Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
dengan mentor mengenai pertemuan dengan dan tempat untuk melakukan pertemuan sesuai waktu dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
perencanaan terhadap mentor untuk melakukan konsultasi yang ditetapkan bersama mentor wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
rancangan aktualisasi konsultasi serta melakukan konsultasi visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
merupakan nilai Akuntabel Menjadikan
• Saya merencanakan jadwal dengan Puskesmas Sugih
mentor menggunakan komunikasi Waras Sebagai Pusat
dengan bahasa yang sopan, baik dan Pelayanan Kesehatan
memperhatikan etika yang ada yang berkualitas
sesuai dengan wujud nilai
Harmonis Dan kegiatan ini
• Saya mengkonfirmasi jadwal berkontribusi terhadap
pertemuan untuk melakukan misi ke -1, yaitu

28
konsultasi akhir dapat via Whatsapp Memberikan pelayanan
sesuai dengan wujud nilai Adaptif kesehatan yang
• Saya melakukan kerjasama dalam bermutu dan
mencari kesepakatan jadwal sesuai terintegrasi demi
dengan wujud nilai Kolaboratif kepuasan masyarakat
• Saya membuat jadwal dengan
mentor sehingga tidak mengganggu
jam kerja atau jam sibuknya sesuai
dengan wujud nilai Kompeten
• Melakukan • Masukan dan saran • Saya mengikuti arahan dari mentor
konsultasi dengan serta mendapat sesuai dengan nilai Loyal
mentor terkait persetujuan terkait • Saya bersinergi melakukan diskusi
rancangan aktualisasi rancangan aktualisasi. dengan mentor serta mendapat
• Lembar persetujuan arahan dan masukan yang baik
dilakukan kegiatan terkait rancangan aktualisasi yang
aktualisasi akan dilaksanakan sesuai dengan
• Foto dokumentasi nilai Kolaboratif
konsultasi • Saya berdiskusi dengan mentor
mengenai rancangan aktualisasi
yang akan dilakukan dengan
menggunakan bahasa yang sopan
dan santun sesuai dengan wujud
nilai Harmonis
• Saya berkonsultasi dan berdiskusi
dengan mentor mengenai masalah
yang ada serta rancangan tindakan
penyelesaian masalah menunjukkan
tata cara kelola Manajemen ASN

29
• Saya melakukan konsultasi awal
dengan mentor adalah tanggung
jawab terhadap kegiatan aktualisasi
yang akan dilaksanakan sesuai
dengan wujud nilai Akuntabel
2. Melakukan revisi alur • Mencari Referensi • Referensi pelayanan • Saya mencari referensi Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
dan SOP pelayanan TB tentang alur dan SOP TB dan alur dan SOP menggunakan internet. Adaptif dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
di Puskesmas Sugih pelayanan TB paru yang lama • Saya melakukan kegiatan dengan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
Waras yang sesuai dengan tanggung jawab tinggi, cermat dan visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
standar. teliti. Berorientasi Pelayananan Menjadikan
• Saya mencari referensi dari sumber Puskesmas Sugih
yang terpercaya Akuntabel Waras Sebagai Pusat
• Saya meminta file alur dan SOP Pelayanan Kesehatan
pelayanan TB yang lama dengan yang berkualitas
menggunakan tutur Bahasa yang
sopan dan santun. Harmonis Dan kegiatan ini
• Melakukan kegiatan dengan kinerja berkontribusi terhadap
terbaik Kompeten misi ke -1, yaitu

30
• Melakukan • Hasil koordinasi, • Saya melakukan koordinasi untuk Memberikan pelayanan
koordinasi dengan arahan dan saran dari mendapatkan masukan sehingga kesehatan yang
pemegang program pemegang program dapat melakukan kerja sama dengan bermutu dan
TB, PJ Mutu dan TB, PJ Mutu dan Tim pemegang program TB, PJ Mutu terintegrasi demi
Tim PPI PPI dan Tim PPI merupakan nilai kepuasan masyarakat
• Foto kegiatan Kolaboratif
• Saya melakukan koordinasi dengan
PJ Mutu dan tim PPI tentang
rancangan aktualisasi dengan
antusias sesuai dengan nilai
Adaptif
• Saya melakukan kegiatan ini
dengan kinerja yang terbaik sesuai
dengan nilai Kompeten
• Saya melakukan koordinasi dengan
PJ Mutu dan Tim PPI dengan
terbuka terkait kegiatan aktualisasi
yang akan dilakukan sesuai dengan
nilai Akuntabel
• Saya melakukan koordinasi dengan
menggunakan bahasa yang sopan
dan bertetika baik sesuai dengan
wujud nilai Harmonis
• Saya mendengarkan arahan dari PJ
Mutu dan tim PPI dan
melaksanakannya dengan sebaik
mungkin sesuai dengan nilai Loyal

31
• Melakukan diskusi Draft/rancangan alur • Saya melakukan diskusi dengan
untuk membuat draft dan SOP pelayanan TB menggunakan Bahasa yang sopan,
SOP / Alur yang baru santun dan ramah. Harmonis
Pelayanan • Pembuatan draft/rancangan alur dan
SOP dengan sebaik mungkin
Kompeten
• Menerima masukan yang diberikan
oleh PJ Mutu dan Tim PPI untuk
menghasilkan nilai tambah Loyal
dan Kolaboratif
• Membuat rancangan sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pasien TB
Beroruentasi Pelayannan
• Mampu menyesuaikan dengan
masukan dan arahan dari pemegang
program TB, PJ Mutu dan Tim PPI
Adaptif
• Melakukan • Masukan dan arahan • Melakukan konsultasi menggunakan
konsultasi dengan dari mentor Bahasa yang sopan santun
mentor terhadap • Persetujuan Harmonis.
draft alur / SOP yang rancangan Alur dan • Menerima masukan dari mentor
baru SOP Loyal
• Foto kegiatan • Melakukan kegiatan dengan proaktif
Adaptif
• Menjelaskan rancangan alur dan
SOP pelayanan TB sebaik mungkin.
Kompeten
• Saya bersinergi melakukan diskusi
dengan mentor serta mendapat
arahan dan masukan yang baik

32
terkait rancangan aktualisasi yang
akan dilaksanakan sesuai dengan
nilai Kolaboratif
• Melakukan • Undangan sosialisasi • Melakukan sosialisasi dengan efektif
• Pegawai puskesmas
sosialisasi terkait dan efisien serta menjelaskan dengan
Alur dan SOP mengetahui revisi alur cermat.Akuntabel
Pelayanan TB yang dan SOP pelayanan • Melaksanakan kegiatan dengan
baru dengan TB yang baru. kinerja terbaik Kompeten
• Foto Kegiatan
menyiapkan jadwal, • Melakukan sosialisasi menggunakan
tempat dan materi Bahasa yang sopan, santun dan
sosialisasi dan ramah Berorientasi Pelayanan dan
menentukan peserta Harmonis
sosialisasi terlebih • Melakukan kegiatan dengan proaktif
dahulu Adaptif
3. Membuat papan • Menyiapkan papan • Tersedianya Papan dan • Melaksanakan kegiatan dengan Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
informasi pasien TB di dan alat - alat alat-alat pendukung bertanggung jawab, jujur, cermat dan dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
Poli TB pendukung lainnya lainnya. teliti Akuntabel wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan
• Melakukan kegiatan dengan visi Puskesmas “
kemampuan terbaik Kompeten Menjadikan
• Melakukan komunikasi dengan Puskesmas Sugih
petugas pemegang program TB dan Waras Sebagai Pusat
bendahara terkait kegiatan ini. Pelayanan Kesehatan
Kolaboratif yang berkualitas
• Melakukan komunikasi dengan
menggunakan Bahasa yang sopan Dan kegiatan ini
santun Harmonis berkontribusi terhadap
• Melakukan kegiatan dengan proaktif misi ke -1, yaitu
Adaptif

33
• Mencari data pasien • Papan Informasi • Menulis Papan Informasi dengan Memberikan pelayanan
TB yang masih dalam Pasien TB jelas, teliti, cermat Berorientasi kesehatan yang
pengobatan • Foto Kegiatan Pelayanan bermutu dan
• Mengisi papan • Menulis papan informasi dengan terintegrasi demi
informasi pasien data yang benar Akuntabel kepuasan masyarakat
dengan data pasien • Melakukan kegiatan sebaik mungkin
TB Kompeten
• Menempelkan papan • Melakukan kegiatan dengan proaktif
Informasi di Ruang Adaptif
TB
4. Melakukan Kegiatan • Menentukan jadwal • Jadwal kegiatan • Melakukan komunikasi jadwal Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
Penyuluhan Kesehatan kegiatan dan • Tempat dan sarana dengan tutur kata baik Harmonis dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
Tentang TB melakukan prasarana kegiatan • Dapat menyesuaikan jadwal dengan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
koordinasi dengan penyuluhan pelayanan dalam Gedung Adaptif visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
Tim Promkes • Bekerja sama dengan tim Promosi Menjadikan
• Menentukan tempat Kesehatan Puskesmas (Promkes) Puskesmas Sugih
dan peserta Kolaboratif Waras Sebagai Pusat
penyuluhan Pelayanan Kesehatan
• Menentukan metode yang berkualitas
penyuluhan
Dan kegiatan ini
• Menyiapkan materi • Leaflet • Referensi materi dari sumber yang berkontribusi terhadap
dan media sosialisasi • Foto Kegiatan terpercaya Akuntabel misi, yaitu
berupa leaflet. • Isi dari media sosialisasi 1. Memberikan
menggunakan Bahasa yang mudah pelayanan kesehatan
dipahami masyarakat, menggunakan yang bermutu dan
gambar yang menarik Berorientasi terintegrasi demi
Pelayanan kepuasan masyarakat
• Melakukan kegiatan dengan peuh 2. Menjadikan
tanggung jawab, menggunakan alat Puskesmas Sebagai

34
dan bahan berupa kertas dengan Pusat Pelayanan
efektif dan efisien. Kompeten Kesehatan
• Melakukan kegiatan dengan proaktif 4. Mendorong
Adaptif kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan
masyarakat
• Melakukan • Pengetahuan • Melakukan penyuluhan dengan
penyuluhan masyarakat tentang TB sopan santun dan menggunakan
kesehatan dengan paru meningkat Bahasa yang mudah dipahami
media leaflet • Foto Kegiatan masyarakat Berorientasi
menggunakan • Daftar hadir Peserta Pelayanan.
metode ceramah Penyuluhan • Melakukan penyuluhan dengan baik
• Melakukan pretest dan jelas Kompetem dan
dan posttest untuk Akuntabel
peserta penyuluhan. • Melakukan kegiatan penyuluhan
dengan sopan, santun Harmonis
• Bekerjasama dengan Tim Promkes
untuk menghasilkan nilai tambah
Kolaboratif
• Selalu bersikap baik untuk menjaga
nama baik diri sendiri, sesama ASN
dan instansi Loyal
• Selalu melakukan kegiatan dengan
menjaga nama baik diri sendiri,
sesama ASN, pimpinan dan Instansi
Loyal
5. Melakukan edukasi, • Membuat jadwal dan Jadwal dan konten • Jadwal menyesuaikan waktu pasien Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
konsultasi dan konten edukasi edukasi senggang dan dapat dilakukan di luar dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
mengingatkan pasien jam kerja Adaptif wujud dari pemenuhan

35
perihal jadwal • Konten edukasi menggunakan visi Puskesmas “ Aktif dalam Kegiatan dan
pengambilan obat di Bahasa yang mudah dipahami pasien Menjadikan Senyum, Salam, Sapa
Grup Whatsapp Pasien dan gambar yang menarik. Puskesmas Sugih
TB Puskesmas Sugih Berorientasi Pelayanan Waras Sebagai Pusat
Waras • Mengunggah konten edukasi dari Pelayanan Kesehatan
sumber yang terpercaya Akuntabel yang berkualitas
• Menyediakan waktu pelayanan di
luar jam kerja Loyal Dan kegiatan ini
• Melakukan motivasi, • Motivasi pasien TB • Melakukan komunikasi di Whatsapp berkontribusi terhadap
konsultasi, dan PMO meningkat menggunakan Bahasa yang sopan misi, yaitu
mengingatkan jadwal dan santun Harmonis 1. Memberikan
pemgambilan obat • Dapat menjawab semua pertanyaan pelayanan kesehatan
atau tanya jawab dari pasien dengan baik Kompeten yang bermutu dan
terintegrasi demi
kepuasan masyarakat
2. Menjadikan
Puskesmas Sebagai
Pusat Pelayanan
Kesehatan
4. Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi keluarga dan
masyarakat
6. Melakukan kunjungan • Koordinasi dengan • Hasil koordinasi • Melakukan koordinasi dengan Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
rumah pasien jika pasien penanggung jawab dengan PJ program TB menggunakan tata Bahasa yan sopan dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
belum mengambil obat program TB dan santun Harmonis dan wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
Berorientasi Pelayanan visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
• Melakukan kegiatan dengan proaktif Menjadikan
Adaptif Puskesmas Sugih

36
• Melakukan kegiatan dengan baik, Waras Sebagai Pusat
efektif dan efisien Kompeten dan Pelayanan Kesehatan
Akuntabel yang berkualitas
• Menentukan jadwal • Jadwal kegiatan dan • Kegiatan dilakukan dengan baik
kunjungan dan siapa data pasien yang akan Kompeten Dan kegiatan ini
yang akan dikunjungi • Kegiatan dilakukan dengan efektif berkontribusi terhadap
dikunjungi. dan efisien Akuntabel misi, yaitu
• Tidak melihat latar belakang pasien 1. Memberikan
yang akan dikunjungi Harmonis pelayanan kesehatan
• Melakukan • Hasil Pemeriksaan • Melakukan pemeriksaan dengan yang bermutu dan
pemeriksaan pasien pasien TB sopan, santun, teliti dan cermat terintegrasi demi
kepuasan masyarakat
TB dan anggota • Foto Kegiatan Berorientasi Pelayanan
2. Menjadikan
keluarganya • Melakukan kegiatan dengan baik
Puskesmas Sebagai
Kompeten
Pusat Pelayanan
• Dalam pelaksanaan kegiatan tidak
Kesehatan
ada membedakan latar belakang
4. Mendorong
pasien Harmonis
kemandirian hidup
• Melakukan kegiatan dengan efektif
sehat bagi keluarga dan
dan efisien serta berintegritas tinggi
masyarakat
Akuntabel
• Bersikap proaktif Adaptif
• Melakukan kerjasama dengan
petugas laboratorium untuk
pemeriksaan penunjang (dahak)
Kolaboratif
• Melakukan kegiatan dengan menjaga
nama baik diri sendiri, sesama ASN,
Pimpinan dan Instansi Loyal

37
• Memotivasi dan • Pasien termotivasi • Melakukan motivasi dan
memberikan untuk disiplin minum memberikan informasi dengan jelas,
informasi kepada obat cermat dan menggunakan Bahasa
pasien dan keluarga yang sopan dan santun serta dapat
dipahami pasien dan keluarga
Berorientasi Pelayanan
• Melakukan kegiatan sebaik mungkin
Kompeten
• Melakukan kegiatan dengan proaktif
dan mampu menyesuaikan dengan
Bahasa daerah Adaptif
• Meminta bantuan petugas lain jika
memiliki kendala Bahasa
Kolaboratif dan Harmonis
7 Melakukan evaluasi • Mengumpulkan dan • Adanya data dan foto • Membuat laporan akhir secara jujur, Kegiatan yang Kegiatan ini sebagai
terkait rancangan mengelola data dan kegiatan aktualisasi transparan, efektif dan efisien. dilakukan merupakan penguatan nilai organisasi
kegiatan optimalisasi foto kegiatan • Tersedianya laporan Akuntabel. wujud dari pemenuhan Aktif dalam Kegiatan dan
pelayanan tuberculosis • Melaporkan hasil akhir kegiatan • Melaporkan hasil kegiatan agar visi Puskesmas “ Senyum, Salam, Sapa
paru di Puskesmas Sugih kegiatan aktualisasi aktualisasi dapat membantu instansi untuk Menjadikan
Waras kepada mentor • Lembar konsultasi mengetahui kebutuhan masyarakat Puskesmas Sugih
• Menerima saran, mana yang belum terpenuhi. Waras Sebagai Pusat
arahan dan koreksi Berorientasi Pelayanan Pelayanan Kesehatan
terhadap hasil akhir • Melaporkan hasil kegiatan untuk yang berkualitas
kegiatan saya dapat melakukan perbaikan dan
belajar lagi untuk memenuhi Dan kegiatan ini
kebutuhan masyarakat. Kompeten berkontribusi terhadap
• Menerima masukan dan arahan misi, yaitu
mentor. Loyal 1. Memberikan
pelayanan kesehatan
yang bermutu dan

38
terintegrasi demi
kepuasan masyarakat

J. Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai – Nilai Dasar

Tabel 2.5 Rekapitulasi Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar


KEGIATAN JUMLAH AKTUALISASI
NO MATA PELATIHAN KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-6 KE-7
1 Berorientasi Pelayanan 0 3 1 2 1 3 1 11
2 Akuntabel 2 3 2 2 1 3 1 14
3 Kompeten 1 5 2 2 1 4 1 16
4 Harmonis 2 5 1 2 1 3 0 14
5 Loyal 1 4 0 2 1 1 1 10
6 Adaptif 1 5 2 2 1 3 0 14
7 Kolaboratif 2 3 1 2 0 2 0 10
Jumlah Aktualisasi 9 28 9 14 6 19 4 89

39
K. Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan rancangan aktualisasi disajikan dalam tabel di


bawah ini.

Tabel 2.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan September Oktober

I II III IV I
1 Melakukan Konsultasi dengan
Mentor selaku Kepala Puskesmas
Sugih Waras

2 Melakukan revisi alur dan SOP


Pelayanan TB
3 Membuat papan informasi pasien
TB di Poli TB
Melakukan penyuluhan kesehatan
4
tentang penyakit TB
Melakukan kunjungan rumah
pasien TB jika pasien belum
mengambil obat.
Melakukan edukasi, konsultasi dan
5
mengingatkan pasien perihal
jadwal pengambilan obat di Grup
Whatsapp Pasien TB Puskesmas
Sugih Waras
6 Melakukan kunjungan Rumah
Pasien TB jika ada pasien yang
belum mengambil obat

7 Melakukan evaluasi terkait


pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pelayanan TB Paru di Puskesmas
Sugih Waras

L. Prediksi Kendala dan Antisipasi

Dalam melaksanakan suatu kegiatan yang telah direncanakan, tentu terdapat


beberapa kendala yang akan dihadapi. Dalam mengahadapi kendala tersebut
maka dibuatlah stretegi untuk mengantisipasinya. Kendala dan antisipasinya
dijabarkan dalam tabel berikut:

40
Tabel 2.7 Kendala dan Antisipasi Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi

No Kendala Antisipasi

1 Keterbatasan waktu aktualisasi Melakukan tugas dengan penuh


keikhlasan, tanggung jawab, dan
manajemen waktu yang baik melalui
pembuatan jadwal yang sistematis.

Melakukan koordinasi dengan efektif.

2 Kendala jarak untuk Menggunakan teknologi media social


berkonsultasi dengan coach untuk berkonsultasi dengan coach

3. Kurangnya dana untuk Pembuatan leaflet yang sederhana


pembuatan leaflet dan Papan dan dicetak menggunakan Printer
Informasi
Papan Informasi dengan ukuran yang
sedang yang memuat informasi
dengan lengkap

4. Pasien TB tidak seluruhnya Melakukan konsultasi, informasi dan


memiliki Gawai Pintar edukasi saat pasien datang kunjungan
ke Puksesmas

5. Pasien tidak berada di rumah Penitipan obat pada bidan/kader


saat kunjungan rumah terdekat, konfirmasi jadwal kunjungan
ulang.

41
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2017). Aktualisasi. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Analisis Isu Kontemporee. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2019). Kesiapsiagaan Bela Negara. Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan. Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. (2021). Smart ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan Tuberkulosis.

Profil Puskesmas Sugih Waras Tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai