Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR ATAR TENAGA


KESEHATAN DI UPTD PUSKESMAS SANGGIRAN

DisusunOleh:

Nama : Ners. Lismayanur, S.Kep


NIP : 19940803 202203 2 004
NDH : 07
Jabatan : Perawat Ahli- Pertama
UnitKerja : UPTD Puskesmas Sanggiran

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN VI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
ACEH POLA RETRIBUSI DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA KABUPATEN SIMEULUE
TAHUN 2022

1
2
3
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT dengan Rahmat dan Hidayah
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan aktualisasi dengan
judul: “ Optimalisasi Komunikasi Efektif Antar Tenaga Kesehatan di UPTD
Puskesmas Sanggiran” Penulisan laporan aktualisasi ini disusun sebagai syarat
untuk melakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN pada Pelatihan Dasar (Latsar)
CPNS Golongan III Angkatan VI. Penulis menyadari dalam penyusunan Laporan
aktualisasi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Halimatussakdiah, SE,M.Si selaku pembimbing atau coach
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan
petunjuk dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.
2. Ibu Juni Syairi, A.Md.Keb selaku mentor yang juga ikut memberikan
dukungan penuh,dan memberikan arahan dan petunjuk.
3. Ibu Dra. Siti Aisyah, M,M,Psi Selaku peguji yang sudah
memberikan arahan dan masukkan dalam pelaksaanan laporan
aktualisasi ini.
4. Segenap rasa hormat dan terima kasih saya kepada para
Widyaiswara selaku tenaga pengajar dan narasumber yang
memberikan banyak pelajaran kepada kami.
5. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar Golongan II dan III Angkatan VI
dan VII BPSDM Aceh Tahun 2022 atas kerja sama, semangat, dan
dukungan selama kegiatan Latsar ini.
6. Kepada Suami, ayah, ibu dan anak tercinta serta keluarga yang
terus memberikan semangat dan do’a sehingga dapat
menyelasikan aktualisai ini.
Semoga dengan selesainya rancangan aktualisasi ini, penulis dapat
mengaktualisasikan seluruh nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) di
tempat tugas serta di lingkungan masyarakat. Penulis menyadari bahwa dalam

4
penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan serta jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak.

Akhirnya penulis berharap semoga dengan selesainya laporan ini dapat


menambah pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi penulis pribadi serta seluruh
pembaca. Semoga apa yang kita dapatkan selama Latsar ini menjadi berkah dan
dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Simeulue, November 2022


Penulis

Ners. Lismayanur, S.Kep


19940308 202203 2 004

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBARAN PERSETUJUAN................................................................... ii
LEMBARAN PENGESAHAN.................................................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................. iv
DAFTAR ISI................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GRAFIK...................................................................................... x

BAB I GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA


1.1. Gambaran Organisasi.............................................................. 1
1.1.1 Visi dan Misi Organisasi................................................ 3
1.2. Struktur Organisasi.................................................................. 4
1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi......................................... 5
1.2.2 Nilai-Nilai Organisasi UPTD Sanggiran................................... 5
1.3. Profil Peserta........................................................................... 6

BAB II CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI


2.1 Rancangan Aktualisasi ........................................................... 8
2.1.1 Idendifikasi Isu................................................................ 8
2.1.2 Penetapan Isu................................................................. 8
2.1.3 Penyebab Isu................................................................. 10
2.1.4 Gagasan Pemecah Isu................................................... 11
2.1.5 Kegiatan........................................................................ 11
2.2 Konsepsi Nilai Dasar Kedudukan....................................................... 11
2.3 Peran ASN.......................................................................................... 16
2.4 Matriks Rancangan Kegiatan.............................................................. 20
2.5.1 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Analisa Dampak.......... 23
2.5.2 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan I................ 25

6
2.5.3 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan II................ 29
2.5.4 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan III.............. 33
2.5.5 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan IV............. 35
2.5.6 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan V................ 38
2.5 Capaian Penyelesaian Isu ............................................................... 41
2.6 Manfaat............................................................................................ 41
2.7 Rencana Tindak Lanjut................................................................... 42
1.1 2.8.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi.................... 43

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................................ 44
3.2 Saran....................................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA/REFENSI
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI MENTOR
KARTU BIMBINGAN AKTUALISASI COACH
LAMPIRAN

7
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1Jumlah Tenaga medis dan nonmedis Puskesmas Sanggiran......... 3


Tabel 2.1 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL............................... 9
Tabel 2.1 Identifikasi Isu Menggunakan USG............................................. 10
Tabel 2.3 Uraian Kegiatan........................................................................... 11
Tabel 2.1 Rancangan Kegiatana Aktualisasi................................................ 20
2.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi............................................. 43

8
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1 UPTD Pusakesmas Sanggiran.................................................. 1


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sanggiran............................... 2
Gambar 2.2.1 a Menyiapkan bahan konsultasi dengan mentor................... 28
Gambar 2.2.1 b Melakukan konsultasi rencana kegiatan
yang akan diaktualisasikan........................................................................... 28
Gambar 2.2.1c Surat dukungan aktualisasi dari mentor.............................. 28
Gambar 2.2.1d Notulensi hasil konsultasi................................................... 29
Gambar 2.2.2 a. Mencari referensi Materi dan Menyususn SOP dan Leaflet 32
Gambar 2.2.2 b. Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter............ 32
Gambar 2.2.2 c. Melegalkan SOP............................................................... 32
Gambar 2.2.3 a. Mencari referensi Materi Sosialisasi................................. 34
Gambar 2.2.3 b. Materi Sosialisasi.............................................................. 34
Gambar 2.2.4 a Undangan dan SK Tim Pelaksanaan.................................. 36
Gambar 2.2.4 b Surat izin Kegiatan aktualisasi........................................... 37
Gambar 2.2.3 c Persiapan alat dan bahan serta tempat................................ 37
Gambar 2.2.3 b Kegiatan Sosialisasi......................................................... 37
Gambar 2.2.4 d Notulensi dan Absensi kegiatan................................................... 38
Gambar a. Lembar evaluasi Kegiatan Aktualisasi....................................... 40

9
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Luas Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Sanggiran....................... 2

10
BAB I
GAMBARAN ORGANISASI DAN PROFIL PESERTA

1.1 Gambaran Organisasi

Gambar 1.1 Wilayah Kerja Puskesmas Sanggiran


Kabupaten Simeulue merupakan gugusan kepulauan yang diberi nama Pulau
Simeulue yang terletak di Samudera Indonesia, arah Barat Provinsi Aceh yang
terdiri dari 41 buah pulau besar dan yang kecil dan terbentang pada 95 ⁰43’22’’-
96⁰26 BT’ dan 2⁰193’3’’-2⁰26’41’’ LU. Panjang Pulau Simeulue ± 100,2KM
dengan lebar berkisar antara 8 – 28 KM dengan luas 212.512 Ha.
Secara Geografis Pulau simeue termasuk di deretan kepulauan busur luas
struktur giologinya mencerminkan status komplek tumbukan antara lempengan
India – Australia dan Eurasia yang terjadi pada Oligo – Miosen, dengan
struktur- struktur lipatan dan kekar yang berkembang baik. Dua Pola arah sesar
yang utama adalah timur Laut- Darat Daya dan Barat Laut – Tenggara.

Iklim di pulau Simeulue adalah tropis dengan dua musim yaitu musim
hujan dan musim kemarau. Curah hujan tahunan rata-rata di Kabupaten
Simeulue sebesar 2.828 mm. Suhu seharian berkisar antara 18⁰ - 33 ⁰ C, dengan
kelembaban udara relative berkisar diantara 60% - 97,5%. Lama penyinaran
rata-rata perhari adalah 13-14/ jam. Kecepatan angin rata-rata diwilayah ini
berkisar antara 50 – 65 Knot/ Jam.

11
Wilayah Kerja Puskesmas Sanggiran merupakan salah satu dari 10
(Sepuluh) kecamatan di Kabupaten Simeulue, yang berbatasan dengan wilayah
kerja puskesmas simeulue barat, sebelah ujung berbatasan dengan Kecamatan
alafan.
Kecamatan Simeulue Barat Wilayah Kerja Puskesmas Sanggiran ±134
Km2 ke ibu kota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan roda 2(dua) dan
roda 4(empat) dan kenderaan laut. Kemukiman terdiri dari kemukiman sibigo
yaitu mulai dari ujung timur desa amabaan dengan Desa batu ragi sedangkan
kemukiman rantai raneup yaitu mulai ujung Barat dari Desa lhok makmur
sampai dengan Desa Lhok Bikhao. Sedangkan ibu kota Kecamatan Simeulue
Barat Wilayah Kerja Puskesmas Sanggiran di beri nama sibigo, terletak di Desa
Malasin dari pusat ibu kota Kabupaten.

● Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Alafan

● Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Hindia

● Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Alafan

● Sebelah Timur : Berbatasan dengan Teluk Sibigo

Grafik 1.1 Luas Wilaya Kerja Uptd Puskesmas Sanggiran

12
Jumlah penduduk tahun 2021 Kecamatan simeulue barat khususnya dalam
wilayah kerja UPTD Puskesmas Sanggiran, luas wilayahnya 14.717 km2 memiliki
jumlah penduduk dari hasil proyeksi yaitu 4.640 jiwa, dan terdapat 1055 KK,
yang terdiri dari 2.384 jiwa penduduk laki-lakidan 2.256jiwa penduduk
perempuan. Penduduk terbesar berada di Desa Amabaan sebanyak 1081 jiwa,
diikuti Desa Lhok Makmur 1012 jiwa dan Desa Sanggiran 921 jiwa, dan Desa
Ujung Harapan 631 jiwa,Desa Miteum 622 jiwa,mempunyai jumlah penduduk
paling sedikit, yaitu Desa Lhok Bikhao 373 jiwa.

Tabel 1.1Jumlah Tenaga medis dan nonmedis Puskesmas Sanggiran

NO TENAGA KESEHATAN PENDIDIKAN JUMLAH


1. Dokter Umum S1 1
2. Dokter Gigi S1 1
3. Perawat Ners 2
D3 12
4. Bidan S1 2
D3 14
5. Farmasi S1 3
7. Analis D3 1
8. Ahli Gizi S1 2
9. Kesehatan Masyarakat S1 4
10. Administrasi S1 1
11. Rekam Medik S1 1
12. Cleaning Sevice SMA 1
13. Driver SMA 2

1.1.1 Visi dan Misi Puskesmas Sanggiran


a. Visi
“Mewujudkan puskesmas sanggiran dengan pelayanan kesehatan
paripurna menuju mesyarakat sehat mandiri“
b. Misi

13
Dalam mewujudkan Visi tersebut di atas Puskesmas Sanggiran
mempunyai nilai yaitu:
- Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
menyeluruh bagi individu, keluarga, masyarakat beserta
lingkungan.
- Meningkatkan kopetensi pengetahuan dan keterampilan tenaga
kesehatan.
- Menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sesuai
standar.
- Memperkuat dan mempertahankan kerjasama seluruh staf
puskesmas.
- Menerapkan manajemen puskesmas yang baik.
- Mempererat hubungan dengan lintas sector dalam pelayanan
kesehatan.
- Mengembangkan kepedulian dan peran serta masyarakat untuk
berprilaku hidup bersih dan sehat.

1.2 Struktur organisasi


Gambar 1.2 Struktur Organisasi Puskesmas Sanggiran

14
1.2.1 Tugas dan Fungsi Organisasi
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
a. Pelayanan pengobatan (dalam gedung) seperti : Poli Umum,UGD, Poli
KIA/KB, Gigi, Rawat Inap, Lab.
b. Pelayanan pencegahan (Luar gedung) seperti : Pusling, Posyandu,
UKS, Pelayanan Gizi dan Keswa.
c. Peningkatan cakupan program sesuai dengan target dan pelaporan
tepat waktu.
d. Kerja sama lintas sektoral seperti : Muspika, Ulama, Toko masyarakat,
Perangkat Desa dll.
e. Memperkuat dan mengembangkan komitmen dan kerja sama tim
tingkat kecamatan serta mengembangkan Desa Siaga
f. Pembinaan Staf dan Peningkatan Kesejahteraan staf.
g. Menjabarkan Paradigma sehat.

1.2.2 Nilai- nilai Organisasi

Adapun nilai-nilai organisasi puskesmas sanggiran terdiri dari:

S : senyum dan ramah dalam melayani

P : professional dalam bekerja

I : ikhlas membantu masyarakat

R: respon cepat dan tepat

I : inovatif dalam pembangunan kesehatan

T: tanggung jawab dalam mengemban amanah

15
1.3 Profil Peserta
Nama : Ners. Lismayanur, S,Kep
Tempat Tanggal Lahir : Lhok Makmur 08 Maret 1994
Nip : 19940308 202203 2 004
Pendidikan : S1 Profesi Ners
Jabatan : Ahli Pertama Perawat
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Sanggiran
Alamat : Sanggiran
Tugas dan Fungsi Pokok:

Uraian tugas jabatan fungsional kategori perawat ahli pertama sesuai jenjang
jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagaimana tertuang dalam Permenpan
RB Nomor 35 Tahun 2019, sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
6. Melakukan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan
standar pada pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan
infeksi.
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak pada pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan tehnik control infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
10. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu

16
11. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatn pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/kritikal
15. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/ berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
16. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi\
17. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
18. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
19. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada
individu
20. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area
medikal bedah
21. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
22. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
maternitas
23. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area
komunitas
24. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
25. Melakukan perawatan luka

17
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

2.1 Rancangan Aktualisasi


2.1.1 Identifikasi Isu
Sistem pembelajaran yang dilakukan pada Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS
tahun 2022 menuntut setiap CPNS untuk memecahkan sebuah isu yang dirasa
penting untuk diselesaikan pada unit kerja masing-masing seraya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yang terdiri dari Berorientasi
pelayananan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (nilai BerAKHLAK) dalam penyelesaian isu tersebut. Selain itu,
peserta juga diminta untuk mengintegrasikan nilai manajemen ASN, dan
smart ASN dalam kegiatannya.
Berikut merupakan beberapa issue yang telah ditemukan antara lai
a. Minimnya minat usia muda untuk mengikuti kegiatan Pos Binaan
Terpadu (POSBINDU) pada usia muda
b. Belum efektifnya komunikasi antar tenaga kesehatan di Pelayanan umum
c. Kurangnya kesadaran tenanga kesehatan dalam penggunaan alat
pelindung diri (APD)
d. Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan untuk melakukan
pendokumentasian pada status pasien rawat inap
e. Kurang nya kedisiplinan pegawai puskesmas untuk masuk kerja tepat
waktu

2.1.2 Penetapan Isu


Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan isu
mana yang akan menjadi prioritas utama yang dapat dicari solusi berdasarkan

18
peran dan wewenang jabatan di instansi. Selanjutnya menganalisis isu terseb
menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik),
(Kelayakan) untuk mengetahui isu mana yang dominan.
Tabel 2.1 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL
NO ISU A K P K JML RANK

Minimnya minat usia muda untuk mengikuti


1. kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) pada 4 1 2 2 9 V
usia muda di UPTD Pusksmas Sanggiran
Kurangnya kesadaran tenanga kesehatan dalam
2. penggunaan alat pelindung diri (APD) di UGD 4 3 3 4 14 II
UPTD Pusksmas Sanggiran
Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan untuk
3. melakukan pendokumentasian pada status 4 3 3 2 12 III
pasien rawat inap UPTD Pusksmas Sanggiran

Belum optimalnya komunikasi antar tenaga


4. kesehatan di Pelayanan umum UPTD 5 5 4 5 19 I
Pusksmas Sanggiran
Kurang nya kedisiplinan pegawai puskesmas
5. untuk masuk kerja tepat UPTD Pusksmas 3 3 1 3 10 IV
Sanggiran

Skala nilai 1-5 “ Analisis Kekhayakan Problem Kekhalayakan


5 = Sangat kuat mempengaruhi
4 = Kuat Pengaruhnya
3 = Sedang Pengaruhnya
2 = Kurang Pengaruhnya
1= Sangat Kurang Pengaruhnya

Berdasarkan tabel di atas, setelah penetapan masalah dengan


menggunakan teknik AKPK, kemudian menarik tiga masalah yang
dipertimbangkan kembali untuk dijadikan masalah prioritas atau masalah utama.

19
Ketiga masalah tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U
(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth). Adapun penetapan isu menggunakan
metode USG dijabarkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Identifikasi Isu Menggunakan USG

ISU JML RANKIN


NO U S G
H G
Belum optimalnya komunikasi antar tenaga
1. kesehatan di Pelayanan umum UPTD Pusksmas 4 4 5 13 I
Sanggiran
Kurangnya kesadaran tenanga kesehatan dalam
2. penggunaan alat pelindung diri (APD) di UGD 3 3 4 10 II
UPTD Pusksmas Sanggiran
Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan untuk
melakukan pendokumentasian pada status pasien
3.. 2 3 3 8 III
rawat inap UPTD Pusksmas Sanggiran

Keterangan :
Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
Seriuousness : Seberapa serius isu tersebut di bahas
Growth : Seberapa mungkin isu tersebut dapat berkebang dan
bagaimana kemungkinan masalah yang disebabkan
isu akan makin memburuk jika dibiarkan.

2.1.3 Penyebab Issue.

Kesalahan dalam komunikasi juga penyebab utama peristiwa yang dilaporkan ke


Komisi Bersama Amerika Serikat 2006 yaitu dari 25000-30000 kejadian buruk yang
dapat dicegah menyebabkan cacat permanen, 11% kejadian buruk ini adalah karena
masalah komunikasi yang berbeda 6% dan juga karena tidak memadai tingkat
keterampilannya (WHO, 2007). Komite Patient Safety mempercayai komunikasi
TBaK akan membuat dampak positif bagi profesi- profesi lain untuk
mempermudah komunikasi dan keselamatan pasien, dengan keyakinan bahwa
pengembangan komunikasi TBaK membantu mereka untuk memfasilitasi

20
komunikasi yang efektif untuk mengatasi kejadian buruk diatas.
Hal ini belum tersedianya SOP yang jelas mengakibatkan isu ini penting
diangkat oleh penulis
2.1.4 Gagasan Pemecahan isu
1.2 “Optimalisasi Komunikasi Efektif antar tenaga kesehatan melalui
metode SOP TbaK (Tulis, Bacakan Kembali, Konfirmasi) di
Puskesmas Sanggiran”.
2.1.5 Kegiatan
Adapun rancangan kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut:

Tabel 2.3 Uraian Kegiatan


1.3 No 1.4 Uraian
1. Melakukan konsultasi dengan Atasan/Mentor
2. Menyusun SOP komunikasi efektif dengan teknik TBaK
Menyiapkan materi sosialisasi tentang cara komunikasi efektif antar
3.
tenaga kesehatan
Melaksanakan sosialisasi SOP komunikasi efektif dengan teknik
4.
TBaK
5. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan

2.2 Konsepsi Nilai Dasar Kedudukan dan Peran ASN


2.2.1 Nilai-Nilai Dasar ASN
Sebagaimana kita ketrahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan
pada prinsip sebagai berikut:
a. Nilai dasar
b. Kode Etik.
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan
Publik.
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas
e. Kualifikasi Akademik.
f. Jaminan Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan
g. Profesional jabatan.

Dari berbagai sumber, definisi nilai dasr sendiri adalah kondisi ideal atau

21
kewajiban moral tertentu yang diharapkandari ASN untuk mewujudkan
pelaksanaan tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah
pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau
perilaku terhadap apa yang dianggab/dinilai baik atau atau tidak baik, pantas atau
tidak pantas baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulanb hidup
sehari hari. Adapun kode perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku,
perbuatan, tulisan, dan ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan
hidup sehari yang merujuk pada kode etik.

Dalam memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakan, nilai dasar ASN


dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi pada Pelayanan antara
lain :
- Mengabdi pada Negara dan Rakyat Indonesia.
- Menjalankan Tugas Secara Profesional dan tidak ber pihak.
- Membuat keputusan Berdasarkan prinsip keahlian; dan
- Menghargai Komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
Untuk memahami dan kebutuhan masyarakat (customer needs) sebagai salah
satu unsur penting dalam terciptanya suatu pelayanan public, terlebih dahulu kita
melihat pengertian masyarakat atau public sebagai penerima pelayanan.
Masyarakat dalam UU Pelayanan Publik adalah seluruh pihak, baik warga Negara
amaupun penduduk sebagai perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang
berkedudukan sebagai penerima mamfaat pelayanan public, baik secara langsung
maupun tidak langsung.

1. Akuntabel
Akuntabelitas Adalah kata yang sering kali kita dengar, tapi tidak mudah
dipahami, Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas
adalahsesuatu yang sangat penting , tapi tidak mengetahui bagaimana cara
mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabelitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut
memiuliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab yang berangkat dari moral individu. Sedangkan akuntabilitas adalah

22
kewajiban untuk, tapi tidak mudah dipahami, Ketika seseorang mendengar kata
akuntabilitas, yang terlintas adalahsesuatu yang sangat penting, tapi tidak
mengetahui bagaimana cara mencapainya. Dalam banyak hal, kata akuntabelitas
sering disamakan dengan responsibilitas atau tanggung jawab, Namun pada
dasarnya, kedua konsep tersebut memiuliki arti yang berbeda. Responsibilitas
adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat dari moral individu.
Sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk tanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggung jawabkan segala tindaj
dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga pembinan, dan
lebih luasnya kepada publik.

2. Kompeten
Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasri oleh pengetahuan,
ketrampilan dan sikap sesuaio dengan standar kerja yang ditetapkan. Kompetensi
dari Internasional Labor Organization (ILO), memiliki tiga aspek penting
berkaitan dengan perilaku kompetensi yang meliputi pengetahuan, ketrampilan,
dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. Aspek kompetensi
menggambarkan keterkaitan aspek aspek komopetensi merupakan perpaduan
pengetahuan (Knowledge), ketrampilan (skill), dan sikap (Attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.
Dalam Konteks ini, Sesui Peraturan menteri PAN RB nomor 38 Tahun
2017 tentang Standar Kompetensi ASn, Kompetensi Meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah Pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diminati, diukur, dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
b. Kompetensi manajerial adalah pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/ atau mengelola unit organisasi, dan

23
c. Kompetensi sosial kultural adalah pengetahuan, ketrampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diminati, diukur dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan manyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku wawasan kebangsaan, etika,
nilai nuilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran,
fungsi dan jabatan.

3. Harmonis
Dalam Kamus Mariam Webster Harmonis (Harmonious) diartikan sebagai
having a pleasing mixture of notesMenurut Kamus Besar Bahas Indonesia
(KBBI), makna dan tulisan kata “harmonis” yang benar har – mo – nis bersangkut
paut denga (mengenai) harmoni; seia sekata; Memperhatikan aspek filosofis dari
kata pengertian harmonis diatas, maka jika di ibaratkan suatu aliran dalam seni
musik yang membicarakan tentang hubungan antara nada satu dengan nada
lainnya.
Analogi yang sama dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Pola
harmoni merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai pertentangan
dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubungan hubungan sosial ekonomi
untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang paling sempurna
hanya dapat tercapai dengan meningkatkanpermusyawaratan antara anggota
masyarakat. Pola ini disebut juga dengan pola integrasi.
Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi tak dapat
dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik di lingkungan kerja.
Demikian juda rasa memiliki, demgan berbagi kebahagiaan dalam organisasi
kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan
meningkatkan antusiasme para karyawa.
4. Loyal
Dapat didefinisikan sebagai tindakan menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang konstan kepada lembaga tempatnya bekerja, atau dapat diartikan
juga sebagai sikap setia. Berdasarkan surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Nomor 20 tahun 2021 tangga 26

24
Agustus 2021 tentang implementasi Core Values dan Employer Branding
Aparatur Sipil Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja
sebagai salah satu strategi transpormasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan
berkelas dunia (World Class Government) pemerintah telah meluncurkan Core
Values (Nilai Nilai Dasar) Asn BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga
melayani Bangsa).
5. Adaptif
Arti kata adaptif dalah menurut Kamus Besar Bahasa Inonesia adalah
mudah menyesuaikan (diri) dengan keadaan, dalam konteks ini adaptif
merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu maupun
organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, Terdapat alsan
mengapa nilai nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas tugas
jabatan di sector publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antara instansi pemerintah, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya.
Dari perspektif konteks ini adaptif adalah karakteristik alam yang dimiliki
makluk hidup untuk bertahan hidup dan menghadapiu segala perubahan
lingkungan atau ancaman yang timbu. Dengan demikian adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan linkungan tetapi juga
mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).
Sejatinya tanpa beradap tasi akan menyebabkan makluk hidup tidak dapat
mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan lingkungan.
Sehungga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi terjaminnya
keberlangsungan kehidupan.
Kebutuhan kemampouan beradaptasi berlaku juga bagi individu dan organisasi
dalam menjalankan fungsinya, dalam halm ini organisasi maupun individu
menghadapi permasalahan yang sama, yaitu perubahan lingkunganh yang
konstan, sehingga berkarakterintik adaptif dibutuhkan, baik sebagai bentuk
mentalitas kolektif maupun individual.

6. Kolaboratif
Kolaboratif di Adoipsi dari bahas inggris yaitu: “collaborative” artinya

25
(bersama atau kelompok), jadi metode kolaboratif adalah belajar bersama atau
pelatihan silang. Pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa metode
kolaboratif itu adalah bekerja sama secara keseluruhan.
Dalam konteks organisasi Pemerintah kolaboratif menurut penelitian yang
dilakukan Custumato (2021) menunjukkan bahwa factor yang mempengaruhi
keberkasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah kepercayaan,
pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formulasi
pada pencapaian kolaborasi yang efesien dan efektif antara etentitas publik.
Dari pandangan kepemerintahan kolaboratif merupakan aspek penting
membantu, meningkatkan ketrampilan terbaik dan meng idenbtifikasi bagian
mana yang memerlukan bantuan dari orang orang dengan ke ahlian berbeda.
Hasilnya bersama rekan tim dapat bekerja sama lebih baik untuk mengisi
kesenjangan kompetensi.
Kolaborasi ditempat kerja membutuhkan ketrampilan interpersonal,
ketrampilan komunikasi, berbagi pengetahuan dan strategi, dan dapat bterjadi
dikantor secara luyring maupun diantara anggota tim virtual.
Mamfaat kolaborasi bekrja sama sebagai tim tidak hanya mendorong
produktivitas yang lebihbesar, tetapi juga membina hubungan yang sehat antara
karyawan.

2.3 Peran ASN


1. Smart ASN
Smart ASN adalah merupakan pegawai dengan kompetensi, kinerja, serta
profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dengan semakin
responsive terhadap perubahan dan pencapaian tujuan organisasi.
5 (lima) Kompetensi Smart aparatur Sipil Negara antara lain:
a.ASN Menguasai IT (Information Teknologi). ASn tidak Gaptek yakni
gagap teknologi dan informasi yakni dapat mengoperasionalkan dan
memamfaatkan aplikasi aplikasi produk IT termasuk dapat dengan
bijak memamfaatkan internet yang digunakakan dalam meningkatkan

26
kualitas tugas dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.

b. ASN Menguasai Bahasa asing. Seorang ASN selain menguasai


Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki kemampuan
bahas asing seperti Bahasa inggris, mandarin dan Bahasa lain
sebagainya.

c.ASN memiliki sifat dan sikap Hospitality (Keramahan). Hospitaliti/


keramahan adalah memiliki sfat baik hati dan menarik budi bahasanya,
manis tuturkata dan sikapnya dalam setiap menjalankan aktivitas
pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan
pelayanan prima kepada masyarakat.

d. ASN Memiliki Kemampuan Networking. Networking adalah


membangun menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi
yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional maupun
personal.

e.ASN Memiliki jiwa Enterpreneurship. ASn dituntut memiliki


kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa mkewirausahaan yang
ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas, inovatif, pantang
menyerah dan cerdas dalam menangkap dan mencipta peluang serta
bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan berfikir
tentang masa depan orang banyak, kehidupan orng banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship
ini maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam
setiap waktunya.

2. Manajemen ASN
Aparatur Sipil Negara menurut Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu profesi bagi Pegawai Negeri
Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada Instansi

27
Pemerintah. Peranan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah mewujudkan visi
dan misi Negara sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pegawai ASN dalam pasal 10 memiliki fungsi sebagai penyusun dan


pelaksana keijakan publik, pemberi pelayanan publik yang professional serta
berkualitas dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Tujuannya memberikan kepuasan dan kenyamanan kepada masyarakat
sehingga terciptanya Pemerintahan yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya.
PNS sebagai unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyrakat, setia
dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, Negara, Pemerintah sera
mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan diri sendiri. Untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik setaip ASN diberikan
hak. sebagai berikut :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas.
b. Cuti.
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua.
d. Perlindungan; dan
e. Pengembangan kompetensi

Selain hak tersebut, berdasarkan pasal 70 UU ASN disebutkan bahwa


setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan
kompetensi. Selain itu berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib
memberikan perlindungan berupa:
a. Jaminan kesehatan.
b. Jaminan kecelakaan kerja
c. Jaminan kematian; dan
d. Bantuan hukum.

Selaras dengan hak dan kewajiban yang didaptkannya, PNS memiliki


kewajiban yang harus dijalankannya. Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan

28
dalam UU ASN adalah:
a. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah.
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
d. Menaati ketentuan peraturan perundangundangan.
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

29
2.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
Nama : Ners. Lismayanur, S.Kep
Jabatan : Perawat Ahli-Pertama
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Sanggiran
Identifikasi Isu :
1. Minimnya minat usia muda untuk mengikuti kegiatan Pos Binaan Terpadu (POSBINDU) pada usia muda
2. Belum optimalnya komunikasi antar tenaga kesehatan di Pelayanan umum
3. Kurangnya kesadaran tenanga kesehatan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD)
4. Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan untuk melakukan pendokumentasian pada status pasien rawat inap
5. Kurang nya kedisiplinan pegawai puskesmas untuk masuk kerja tepat waktu

Isu yang diangkat : Belum optimalnya komunikasi antar tenaga kesehatan di Pelayanan umum
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Komunikasi Efektif antar tenaga kesehatan melalui metode SOP TbaK (Tulis, Bacakan Kembali,
Konfirmasi) di Puskesmas Sanggiran

Tabel 2.1 Rancangan Kegiatana Aktualisasi

Kontribusi
Tahapan
No Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap VisiMisi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan konsultasi 1. Menjumpai - Pertemuan dengan Menyiapkan konsep, Menjumpai mentor, Kegiatan memiliki Kegiatan ini sejalan dengan nilai
dengan mentor terkait pimpinan/ mentor pimpinan/mentor berskonsultasi serta menerima arahan konstribusi organisasi yaitu:
optimalisasi di ruangan dan - Surat Persetujuan terkait dengan Nilai: terhadap Visi dan Senyum dan ramah dalam
komunikasi efektif member salam kegiatan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Misi Puskesmas melayani, professional dalam
2. Melakukan Kompeten, Harmonis, Loyal, Sanggiran bekerja, ikhlas membantu
konsultasi rencana (Foto, Notulensi Kolaboratif) masyarakat, respon cepat dan
kegiatan konsultasi, ijin tepat, inovatif dalam
3. Meminta tertulis) pembangunan kesehatan dan
persetujuan, ijin tanggung jawab

30
Kontribusi
Tahapan
No Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap VisiMisi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
tertulis dan arahan b. Sesuai dengan
pimpinan/mentor 2. (Berorientasi Pelayanan,
untuk melakukan Akuntabel, Kompeten,
kegiatan Harmonis, Loyal, Kolaboratif)

2. Menyusun SOP Output : Kegiatan memiliki Kegiatan ini sejalan dengan nilai
komunikasi efektif 1. Mencari referensi - Adanya SOP dan Pencarian referensi materi penyusunan konstribusi organisasi yaitu
dengan teknik TBaK materi SOP dan Leaflet SOP dengan penuh rasa Tanggung Jawab, terhadap Visi dan Senyum dan ramah dalam
Leaflet - Terlaksananya kerja keras, Cermat, Disiplin Misi Puskesmas melayani, professional dalam
konsultasi dan terkait dengan Nilai: Sanggiran bekerja, ikhlas membantu
2. Melakukan (Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
konsultasi mendapat tanggapan masyarakat, respon cepat dan
positif Adaptif, Kolaboratif) tepat, inovatif dalam
rancangan SOP ke
Pimpinan/ Mentor - Surat Persetujuan SOP pembangunan kesehatan dan
- (Foto, SOP dan Kegiatan ini sesuai dengan agenda III tanggung jawab
dan dokter mewujudkan pegawai ASN yang
Notulensi konsultasi) Sesuai dengan nilai ASN
3. Melakukan professional, memiliki nilai dasar, etika Berorientasi Pelayanan,
konsultasi dan profesi, networking dan hospitality Akuntabel, Kompeten,
Melegalkan SOP. (Manajemen ASN, Smart ASN) Harmonis, Loyal, Kolaboratif
dan Manajemen ASN)

3. Menyiapkan materi 1. Mencari Output Menyusun tim dan membagi tugas terkait Kegiatan memiliki Kegiatan ini sejalan dengan nilai
sosialisasi tentang cara referensi bahan - Terdapat referensi dengan Nilai: konstribusi organisasi yaitu
komunikasi efektif materi. bahan materi (Berorientrasi Pelayanan, Akuntabel, terhadap Visi dan Senyum dan ramah dalam
antar Tenaga Kompeten, Harmonis, Adaptif, Misi Puskesmas melayani, professional dalam
2. Membuat materi untuk sosialisasi
kesehatan Kolaboratif) Sanggiran bekerja, ikhlas membantu
sosialisasi - Telah dibuat masyarakat, respon cepat dan
materi sosialisasi tepat, inovatif dalam
(Foto) Kegiatan ini sesuai dengan agenda III pembangunan kesehatan dan
mewujudkan pegawai ASN yang tanggung jawab
professional, memiliki nilai dasar, etika Sesuai dengan nilai ASN
profesi, networking dan hospitality Berorientasi Pelayanan,
(Manajemen ASN, Smart ASN) Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Kolaboratif
dan Manajemen ASN)

4. Melaksanakan 1. Membuat jadwal Output Dalam menyusun jadwal sosiliasasi saya Kegiatan memiliki Kegiatan ini sejalan dengan nilai

31
Kontribusi
Tahapan
No Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap VisiMisi Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sosialisasi SOP sosialisasi - Adanya Jadwal akan cermat, saya akan bertanggung konstribusi organisasi yaitu
komunikasi efektif 2. Menyiapkan alat - Tersedianya alat dan jawab dalam menyiapkan bahan terhadap Visi dan Senyum dan ramah dalam
dengan teknik TBaK di dan bahan serta bahan serta tempat sosialisasi yang, kemudian saya akan Misi Puskesmas melayani, professional dalam
Pelayanan umum tempat untuk - Terlaksananya menyiapkan tempat yang nyaman dalam Sanggiran bekerja, ikhlas membantu
melakukan Sosialisasi melakukan sosialisasi agar tercipta masyarakat, respon cepat dan
sosialisasi (Foto Notulensi, kesediaan bekerja sama tepat, inovatif dalam
3. Melaksanakan Absensi ) Saya akan melaksanakan sosialisasi pembangunan kesehatan dan
Sosialisasi dengan menciptakan rasa saling tanggung jawab
penerapan SOP menghormati. Akuntabel, Kompeten, Sesuai dengan nilai ASN
Kolaboratif) Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten,
Kegiatan ini sesuai dengan agenda III Harmonis, Loyal, Kolaboratif
mewujudkan pegawai ASN yang dan Manajemen ASN)
professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, networking dan hospitality
(Manajemen ASN, Smart ASN)
5. Melakukan Evaluasi Output : Kegiatan memiliki Kegiatan ini sejalan dengan nilai
1. Melakukan - Terlaksananya Penulis melakukan monitoring dengan konstribusi organisasi yaitu
dan Pelaporan evaluasi perbaikan jujur evaluasi perbaikan ini
evaluasi terhadap Visi dan Senyum dan ramah dalam
- Adanya Laporan dipertanggung jawabkan hasilnya. Misi Puskesmas melayani, professional dalam
2. Melaporkan kepada Mengatur waktu dengan baik saat
pimpinan/mentor - Adanya Draft dan Sanggiran bekerja, ikhlas membantu
arahan dari evaluasi perbaikan masyarakat, respon cepat dan
nilai Manajemen tentang hasil sehingga tidak mengganggu jadwal
perbaikan pimpinan/mentor tepat, inovatif dalam
ASN dan coach kegiatan laporan perbaikan dilakukan pembangunan kesehatan dan
3. Menyusun Draft - Tersedianya dengan musyawarah, tanggung jawab
dengan Laporan dan Laporan Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Sesuai dengan nilai ASN
berkonsulitasi Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Berorientasi Pelayanan,
profesional dengan (Foto dan Notulensi) Kolaboratif) Akuntabel, Kompeten,
pimpinan/mentor Harmonis, Loyal, Kolaboratif
dan coach Kegiatan ini sesuai dengan agenda III dan Manajemen ASN)
mewujudkan pegawai ASN yang
4. Mencetak laporan professional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, networking dan hospitality
(Manajemen ASN, Smart ASN)

32
2.5 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Dan Analisa Dampak
Aktualisasi’ berasal dari kata dasar ‘aktual’ yang berarti nyata/ benar-
benar terjadi/ sesungguhnya ada. Dengan mengacu kepada pengertian
tersebut, maka aktualisasi memiliki pengertian sebagai suatu proses untuk
menjadikan pengetahuan dan pemahaman yang telah dimiliki terkait
substansi mata pelatihan yang telah dipelajari dapat menjadi aktual/ nyata/
terjadi/ sesungguhnya ada. Proses yang perlu dilakukan berdasarkan
pengertian aktualisasi dalam suatu proses pembelajaran atau pelatihan
adalah bentuk kemampuan. Peserta dalam menerjemahkan teori ke dalam
praktik, mengubah konsep menjadi konstruk, menjadikan gagasan sebagai
kegiatan (realita) memperhatikan tuntutan pembelajaran yang telah
dipelajari.

Selain itu, habituasi secara harfiah diartikan sebagai sebuah proses


pembiasaan pada/atau dengan “sesuatu” supaya menjadi terbiasa atau
terlatih untuk melakukan “sesuatu” yang bersifat instrinsik pada
lingkungan kerjanya. Indikatorw keberhasilan pembelajaran agenda
Habituasi adalah teridentifikasinya suatu kondisi nyata yang terjadi di
dalam lingkungan kerja dan secara spesifik terkait dengan tuntutan
pelaksanaan tugas jabatannya, sebagai suatu isu yang muncul dan harus
dipecahkan.

Kegiatan habituasi beranjak dari proses pembelajaran klasikal sebagai


proses penanaman nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif,
yang disingkat dengan BerAKHLAK. Maka dari itu pelaksanaan habituasi
merupakan pembiasaan bagi Penulis dalam mengaplikasikan nilai-nilai
tersebut disetiap aktivitas pekerjaan Penulis sebagai Asisten Apoteker di
Rumah Sakit Umum Daerah Langsa. Disamping itu, habituasi juga
merupakan pembiasaan bagi Penulis untuk selalu sadar akan kedudukan
dan perannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa.
Beberapa kegiatan yang telah Penulis lakukan sebagai kebiasaan
selama habituasi, dan diharapkan bisa menjadi kebiasaan bagi diri Penulis

33
pribadi dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK yaitu ;
a. Disiplin dan datang tepat waktu sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan oleh instansi tempat bekerja (Loyal) dengan rasa
penuh bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan yang akan
dilakukan (Akuntabel).
b. Menghormati atasan dan melaksanakan tugas dan kegiatan lainnya
yang diberikan oleh atasan (Loyal) dengan sungguh-sungguh dan
penuh tanggung jawab (Akuntabel).
c. Mengerjakan tugas sebagai Asisten apoteker di Rumah Sakit
Umum Daerah Langsa dengan Memberikan pelayanan yang
ramah, cekatan, dan memuaskan (Berorientasi Pelayanan)
dengan tetap menghargai hak dan kewajiban pasien serta tanpa
membeda-bedakan latar belakang (Harmonis);
d. Serta melaksakanakan tugas dan kegiatan lainnya yang diberikan
oleh atasan secara cepat, teliti, efektif dan efisien (Kompeten).
e. Menghargai serta senatiasa berkomunikasi dengan rekan kerja
agar tercipta hubungan dan lingkungan kerja yang nyaman dan
selaras (Harmonis) dengan menggunakan bahasa indonesia yang
baik dan benar (Loyal);
f.Cepat menyesuaikan diri terhadap setiap tantangan dan perubahan
yang dapat terjadi di lingkungan kerja (Adaptif) dengan terus
meningkatkan kompetensi diri serta melaksanakan tugas secara
berkualitas dengan sebaik-baiknya (Kompeten).

Berdasarkan “Rancangan Aktualisasi Habituasi Pelatihan Dasar


CPNS” yang telah ditulis dan diseminarkan selama On Campus, penulis
sudah menerapkannya dalam kegiatan aktualisasi di UPTD Puskesmas
Sanggiran sejak tanggal 26 Oktober – 26 November 2022. Berikut ini
merupakan kegiatan yang telah disusun untuk dilaksanakan dengan
beberapa penerapan kegitan baru sebagai inovasi guna membantu
pencapaian tujuan dari Visi dan Misi Puskesmas Sanggiran:

1. Melakukan konsultasi dengan Atasan/Mentor


2. Menyusun SOP komunikasi efektif dengan teknik TBaK

34
3. Menyiapkan materi sosialisasi tentang cara komunikasi efektif antar
tenaga kesehatan
4. Melaksanakan sosialisasi SOP komunikasi efektif dengan teknik
TBaK
5. Melakukan Evaluasi dan Pelaporan
Adapun kegiatan aktualisasi yang sudah penulis kerjakan adalah sebagai
berikut :

2.5.1 Hasil Pelaksanaan dan Analisis Dampak Kegiatan I


Melakukan konsultasi dengan Mentor tentang
Kegiatan I
pelaksanaan kegiatan
Tahapan Kegiatan 1 Menyiapkan bahan konsultasi dengan mentor
2 Melakukan konsultasi rencana kegiatan yang
akan dilakukan
3 Meminta izin dan arahan untuk
melaksanakan kegiatan rancangan aktualisasi
kepada mentor
Tanggal : 31 November 2022
1. Jadwal dan tahapan agenda yang jelas
terkait rencana kegiatan (Bahan
konsultasi, Foto)
Output / Bukti
: 2. Terlaksanakan pertemuan dengan
Kegiatan
konsultasi mentor (Foto)
3. Adanyan Izin dari Mentor (Foto, Surat
Persetujuan, Notulen)
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebelumnya penulis menyiapkan
bahan konsultasi berupa proposal rancangan aktualisasi.
Melakukan konsultasi merupakan kegiatan awal dari seluruh
kegiatan aktualisasi sebab sebagai mentor wajib mengetahui
kegiatan-kegiatan yang akan penulis laksanakan. Pada tahap ini
penulis meyampaikan gagasan yang akan digunakan yang memuat
nama kegiatan, tujuan, manfaat, waktu pelaksanaan, tempat,
langkah-langkah kegiatan. Dalam pembahasan rencana kegiatan

35
tersebut, penulis juga meminta arahan-arahan dari atasan baik
berupa ide, gagasan, saran dan masukan agar aktualisasi ini dapat
terlaksana sesuai dengan rencana dan harapan organisasi.
Selanjutnya, penulis menulis arahan/masukan pimpinan karena
arahan/masukan tersebut menunjang efektifitas dan efisiensi
pelaksanaan aktualisasi di lapangan. Setelah rancangan yang
dipaparkan disetujui, penulis meminta dukungan kegiatan yang
dibuktikan dengan adanya surat izin pelaksanaan kegiatan dari
mentor.

B. Nilai Dasar
1. Akuntabel
- Disiplin
Menepati janji temu dengan atasan sesuai waktu yang
disepakati
- Bertanggung jawab
Bertanggung jawab atas tugas terhadap agenda kegiatan yang
akan disampaikan
- Cermat dan berintegritas tinggi
Mencatat hasil konsultasi sesuai yang disampaikan oleh
mentor sehingga pertemuan dapat berlangsung dengan
efektif dan efisien
2. Kompeten
- Kinerja terbaik
Konsultasi dilakukan sebagai persiapan untuk dapat
melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan kualitas terbaik
3. Harmonis
- Saling menghormati
Kegiatan konsultasi dilakukan dengan sopan santun dengan
memberi salam
- Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kegiatan konsultasi dilakukan dengan tidak menganggu
kegiatan kerja mentor dan unit kerja yang dibawahinya.

36
4. Loyal
- Nasionalisme
Proses konsultasi dilakukan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
5. Adaptif
- Proaktif
Menjawab semua pertanyaan dari mentor terkait materi yang
dibawa saat
konsultasi dan meminta arahan serta masukan mentor
6. Kolaboratif
- Sinergi
Menerima masukan dan arahan dari atasan serta serta teman
sajawat berupaya menjalin komunikasi yang baik untuk
mencapai hasil yang lebih bagus
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan konsultasi ini berkontribusi dalam mendukung
terwujudnya visi dan misi Puskesmas Sanggiran.
D. Penguatan Nilai Organisasi
Kegiatan ini sejalan dengan nilai organisasi yaitu senyum dan ramah
dalam melayani, professional dalam bekerja tanggung jawab.
1.Dampak Positif
Kegiatan konsultasi kepada Pimpinan, melatih saya untuk bertindak
penuh tanggung jawab, musyawarah, disiplin, sopan, dan cermat
dalam setiap tahapan kegiatan yang dilakukan.
2. Dampak Negatif
Jika kegiatan ini tidak dilakukan dengan baik, maka Pimpinan
tidak mudah percaya kepada penulis, tujuan dari kegiatan juga
tidak dapat tercapai.

37
E. Dokumentasi Bukti Kegiatan:

Gambar 2.2.1 a Menyiapkan bahan konsultasi dengan mentor

Gambar 2.2.1 b Melakukan konsultasi rencana kegiatan yang akan


diaktualisasikan

Gambar 2.2.1c Surat dukungan aktualisasi dari mentor

38
Gambar 2.2.1d Notulensi hasil konsultasi

2.5.2 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan II

Kegiatan II Menyusun SOP komunikasi efektif dengan teknik TBaK

Tahapan
1 Mencari referensi materi untuk menyusun SOP dan
Kegiatan Leaflet

2 Melakukan konsultasi rancangan SOP ke Pimpinan/


Mentor dan dokter
3
Melakukan konsultasi dan Melegalkan SOP
Tanggal : 3 November 2022
1. Tersedianya SOP dan Leaflet
Output / Bukti 2. Terlaksanakan pertemuan dengan konsultasi mentor
:
Kegiatan dan dokter (Foto)
3. Adanyan Persetujuan dari Mentor (Foto, Notulen)
A. Deskripsi Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menemui mentor dan dokter
berkonsultasi tentang SOP dan Leaflet yang akan di sosialisasikan kepada
perawat dan bidan di ruang pelayanan.
B. Nilai Dasar
1. Akuntabel
- Disiplin

39
Menepati janji temu dengan dokter dan Mentor sesuai waktu yang
disepakati
- Jujur
Berkata jujur dan apa adanya menjawab pertanyaan atasan mengenai
persiapan aktualisasi
- Cermat dan berintegritas tinggi
Mencatat hasil konsultasi sesuai yang disampaikan oleh dokter
sehingga pertemuan dapat berlangsung dengan efektif dan efisien
2. Kompeten
- Kinerja terbaik
Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan sebagai persiapan untuk
melaksanakan kegiatan aktualisasi untuk meminimalisir
permasalahan. Adanya masukan dari dokter dan Mentor bisa
mempermudah dalam menjalankan kegiatan untuk memperoleh hasil
terbaik
3. Harmonis
- Saling menghormati
Kegiatan konsultasi dilakukan dengan sopan santun dengan memberi
salam
4. Kolaboratif
- Kerjasama
Terbuka dalam menerima masukan arahan dan saran dari dokter dan
Mentor
- Komunikasi
Menjalin komunikasi yang baik dan lancar untuk menghindari
miskomunikasi

C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan konsultasi ini berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi dan
misi Puskesmas Sanggiran

D. Penguatan Nilai Organisasi


Berkonsultasi dengan dokter dan Mentor akan menguatkan nilai organisasi
yaitu senyum dan ramah dalam melayani, professional dalam bekerja

40
tanggung jawab.

E. Analisa Dampak
1. Dampak Positif
Kegiatan ini bertujuan agar dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi adanya
dukungan dan persetujuan langsung dari dokter dan Mentor sehingga dapat
memberikan kinerja terbaik dalam melaksanakan kegiatan.

2. Dampak Negatif
Jika konsultasi dan meminta izin dokter dan Mentor penanggung jawab tidak
dilakukan maka akan ditemui banyak kendala dalam pelaksanaan aktualisasi
serta tidak adanya dukungan dan arahan membuat kegiatan berjalan tidak
efektif.
F. Dokumentasi Bukti Kegiatan

41
Gambar 2.2.2 a. Mencari referensi Materi dan Menyususn SOP dan
Leaflet

Gambar 2.2.2 b. Melakukan konsultasi dengan mentor dan dokter

Gambar 2.2.2 c. Melegalkan SOP

Gambar 2.2.2 d Notulensi

42
2.5.3 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan III

Kegiatan III Menyiapkan materi sosialisasi tentang cara komunikasi


efektif antar tenaga kesehatan.
Tahapan
1 Mencari referensi bahan materi.
Kegiatan
2 Membuat materi sosialisasi

Tanggal :
08 November 2022
- Terdapat referensi bahan materi untuk sosialisasi
Output / Bukti - Telah dibuat materi sosialisasi
:
Kegiatan (Foto)

A. Deskripsi Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyiapkan materi tentang cara
komunikasi efektif antar tenaga kesehatan dengan menyiapkan SOP dan
Leaflet sebelum dilaksaksanakannya sosialisasi.
B. Nilai Dasar
1. Akuntabel
- Cermat
Mencari bahan dan referensi materi sosialisasi dari sumber-sumber yang
dapat dipercaya agar Materi yang akan saya akan susun berkualitas

2. Kompeten
- Kinerja terbaik
Saya akan membuat materi sosialisasi dengan kelincahan belajar agar
materi sosialisasi yang saya akan buat efektif dan efisien sehingga
tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal

C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan konsultasi ini berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi
dan misi Puskesmas Sanggiran
D. Penguatan Nilai Organisasi
Mencari referensi dengan tenggung jawab akan menguatkan nilai
organisasi yaitu senyum dan ramah dalam melayani, professional dalam

43
bekerja tanggung jawab.
E. Analisa Dampak
1. Dampak Positif
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, maka penulis dapat mengetahui dalam
pelayanan kesehatan masih ada ketidak efektifan dalam komunikasi
terkait kondisi/status pasien.
2. Dampak Negatif
Jika kegiatan tidak terlaksana, maka penulis akan terhambat atau
kesulitan dalam kegiatan sosialisai komunikasi efektif terhadap tenaga
kesehatan
F. Dokumentasi Eviden Kegiatan:

Gambar 2.2.3 a. Mencari referensi Materi Sosialisasi

Gambar 2.2.3 b. Materi Sosialisasi


2.5.4 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan IV

44
Melaksanakan sosialisasi SOP komunikasi efektif
Kegiatan IV
dengan teknik TBaK di Pelayanan umum
Tahapan 1 Membuat jadwal sosialisasi
Kegiatan 2 Menyiapkan alat dan bahan serta tempat untuk
melakukan sosialisasi
3 Melaksanakan Sosialisasi penerapan SOP
Tanggal : 18 November 2022
1. Adanya Jadwal (Undangan)
Output / Bukti
: 2. Tersedianya alat dan bahan serta tempat (Foto)
Kegiatan 3. Terlaksananya Sosialisasi (Foto Notulensi,
Absensi)
A. Deskripsi Kegiatan
Pada kegiatan menyiapkan materi sosialisasi tentang cara komunikasi
efektif antar tenaga kesehatan ini berkaitan dengan kedudukan dan peran
PNS yaitu Wog, dimana dalam kegiatannya melibatkan seluruh petugas
kesehatan ruang Pelayanan Puskesmas Sanggiran

B. Nilai Dasar
1. Akuntabel
- Dalam membuat materi sosialisasi, saya lakukan dengan cermat
dengan harapan meminimalisir adanya kesalahan isi materi dan
dibuat semenarik mungkin sehingga memikat daya baca dan antusias
dari peserta sosialisasi.

2. Kompeten
- Dalam membuat materi sosialisasi, isi bahan materi singkat, padat
dan jelas tetapi memuat seluruh inti dari komunikasi efektif agar
efektif dan efisien untuk dilakukan.

C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan konsultasi ini berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi
dan misi UPTD Puskesmas Sanggiran
D. Penguatan Nilai Organisasi
Mencari referensi dengan tenggung jawab akan menguatkan nilai
organisasi yaitu senyum dan ramah dalam melayani, professional dalam
bekerja tanggung jawab.

45
E. Analisa Dampak
1. Dampak Positif
Dampak positif dari kegiatan menyiapkan materi sosialisasi tentang cara
komunikasi efektif antar tenaga kesehatan adalah merupakan bahan
acuan untuk kegiatan berikutnya yaitu sosialisasi kepada rekan kerja
2. Dampak Negatif
Apabila pemodalan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka tujuan kegiatan
tidak tercapai dan kegiatan selanjutnya tidak dapat atau terlambat
dilakukan.
F. Dokumentasi Eviden Kegiatan:

Gambar 2.2.4 a Undangan dan SK Tim Pelaksanaan

46
Gambar a. Surat Izin Aktualisasi

Gambar 2.2.4 b Surat izin Kegiatan aktualisasi

Gambar 2.2.3 c Persiapan alat dan bahan serta tempat

Gambar 2.2.3 b Kegiatan Sosialisasi

47
Gambar 2.2.4 d Notulensi dan Absensi kegiatan

2.5.5 Hasil Pelaksanaan dan Analisa Dampak Kegiatan V


Kegiatan V Melakukan Evaluasi dan Pelaporan Aktualisai
Tahapan 1
Melakukan evaluasi perbaikan
Kegiatan Menyusun draft laporan dan berkonsultasi dengan
2
mentor dan coach
3
Mencetak laporan
Tanggal : 18 November 2022
Terlaksananya evaluasi (Foto)
Output / Bukti
: Adanya Draft dan arahan dari pimpinan/mentor dan
Kegiatan coach (Notulensi)
Tersedianya Laporan
A. Deskripsi Kegiatan
Laporan pelaksanaan aktualisasi dibuat sebagai bukti pelaporan kegitan
selama masa habituasi di instansi, penulis membuat laporan aktualisasi
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan aktualisasi yang

48
telah dikerjakan, kemudian penulis juga melakukan konsultasi laporan
akhir kepada mentor dan coach untuk mendapatkan arahan dan
masukkan dalam penulisan laporan kegiatan aktualisasi yang sudah
dikerjakan.
B. Nilai Dasar
1. Akuntabel
- Cermat
Bertanggungjawab mengumpulkan data evaluasi sesuai dengan
rancangan sebagai bentuk konsistensi
2. Kompeten
- Kinerja terbaik
Melakukan kegiatan dengan cermat agar tidak terjadi kekeliruan
C. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan konsultasi ini berkontribusi dalam mendukung terwujudnya visi
dan misi UPTD Puskesmas Sanggiran
D. Penguatan Nilai Organisasi
Mencari referensi dengan tenggung jawab akan menguatkan nilai
organisasi yaitu senyum dan ramah dala
m melayani, professional dalam bekerja tanggung jawab.
E. Analisa Dampak
1. Dampak Positif
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, terlaksananya kegiatan akan
tersampaikan hasil dari rancangan kegiatan yang sudah dilakukan secara
berurutan. Hasil yang didapatkan berupa laporan kegiatan aktualisasi.
2. Dampak Negatif
Jika kegiatan tidak terlaksana, maka tidak tersampaikannya hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh penulis. Selanjutnya, tidak terlaksananya
konsultasi laporan kegiatan antara penulis dan mentor serta coach. Pada
akhirnya, tidak mendapatkan arahan perbaikan dari mentor dan coach
sehingga berakibat laporan tidak selesai.
F. Dokumentasi Eviden Kegiatan:

49
Gambar a. Lembar evaluasi Kegiatan Aktualisasi

Gambar 2.2.5 b Surat pernyataan Evaluasi Aktualisasi

50
2.6 Capaian Penyelesaian Isu
Setelah melakukan 5 tahapan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan dari
tanggal 24 Oktober – 26 November 2022 capaian penyelesaian isu yang
didapatkan adalah:
1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi optimalisasi komunikasi efektif anata
tenaga kesehatan.
2. Terlaksananya kegiatan Salah satu upaya untuk menjaga keselamatan
pasien, dengan menerapkan Standard Operational Procedure (SOP)
dalam setiap tindakan perawat . Keselamatan pasien bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan dan menghindari tuntutan malpraktik. Standard
Operational Prosedure (SOP) adalah standar yang harus di jadikan acuan
dalam memberikan setiap pelayanan. Standar kinerja ini sekaligus dapat
digunakan untuk menilai terhadap kinerja instansi pemerintah secara
internal maupun eksternal.

2.7 Manfaat
Manfaat dari aktualisasi “Optimalisasi komunikasi efektif antar tenaga
kesehatan di UPTD Puskesmas Sanggiran” melalui sosialisasi komunikasi
efektif antar tenaga kesehatan diharapkan dapat :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dan citra Puskesmas sebagai pemberi
layanan UKP (Usaha Kesehatan Perseorangan).
2. Melalui kegiatan ini, doharapkan dapat terwujudnya efektifitas
komunikasi antar tenaga kesehatan
3. Meminimalisir timbulnya resiko serta mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh Medical Eror dan memberikan keselamatan bagi
pasien.

51
2.8 Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan aktualisasi telah selesai dilakukan mulai tanggal 26 Oktober – 26
November 2022. Keterbatasan waktu membuat banyak hal masih perlu
dimaksimalkan di waktu yang akan datang. Peserta berharap penerapan nilai-
nilai dasar PNS dalam setiap kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan
selama masa aktualisasi tidak berhenti begitu saja, namun tetap dapat
dilanjutkan setelah masa aktualisasi berakhir dengan adanya rencana aksi
penyempurnaan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS sebagai berikut:
1. Melanjutkan kembali kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan selama
habituasi dengan menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK
2. Menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK tidak hanya dalam melaksanakan
tugas namun juga dalam aktivitas sehari-hari, sehingga sesama pegawai
dapat memberi contoh yang baik.
3. Menerapkan komunikasi efektif dalam setiap pelayanan kesehatan
4. Melanjutkan kembali tugas sebagai Ahli Pertama- Perawat dalam
pelayanan kesehatan.

52
2.8.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
24 Oktober – 26 November 2022
Oktober November
No Kegiatan IV I II II IV
1.191.211.231.251.271.291.311.331.35
2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 3 4 5 6
0
Melakukan konsultasi dengan mentor 1.76
1.77
1.78
1.79
1.80
1.81
1.82
1.83
1.84
1.85
1.86
1.87
1.88
1.89
1.90
1.91
1.92
1.93
1.94
1.95
1.96
1.97
1.98
1.99
1.100
1 terkait optimalisasi penyusunan laporan
keuangan berkala
Menyusun SOP komunikasi efektif
2
dengan teknik TBaK
Menyiapkan materi sosialisasi tentang
3 cara komunikasi efektif antar tenaga
kesehatan
Melaksanakan sosialisasi SOP
4 komunikasi efektif dengan teknik
TBaK di Pelayanan umum
5 Melakukan Evaluasi dan Pelaporan
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisas

53
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan aktualisasi selama off campus yang telah dilakukan


oleh penulis di UPTD Puskesmas Sanggiran dari tanggal 24 Oktober sampai
26 November maka dapat disimpulkan hal-hal berikut :
1. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan dalam
upaya pemecahan isu “Belum optimalnya komunikasi antar tenaga
kesehatan” melalui 5 kegiatan telah terlaksana dengan baik.
2. Kegiatan aktualisasi ini mampu membantu penulis dalam
mengimplementasikan nilai nilai dasar ASN yaitu Beorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK).
3. Nilai BerAKHLAK harus terus diterapkan pada setiap saat dan
berkelanjutan sehingga membentuk pola pikir bahwa ASN merupakan
pelayan masyarakat yang mengutamakan kepentingan masyarakat diatas
kepentingan pribadi atau golongan serta dapat bekerja secara
professional dan sesuai standar sehingga visi misi instansi dan nilai
organisasi tercapai.
4. Dari hasil evaluasi tenaga kesehatan dalam pemberian pelayan
mengetahui pentingnya komunikasi efektif dalam pelayan kesehatan
guna meminimalisir tingkat kesalahn dalam pemberian asuhan
keperawatan terutama dalam pelayanan pelayanan di UPTD Puskesmas
Sanggiran.
3.2 Saran
Diharapkan setelah dilakukan kegiatan aktualisasi ini, bisa dilanjutkan dengan
baik oleh tenaga kesehatan baik Ahli Pertama-Perawat maupun Perawat
terapil lainnya dan pihak Puskesmas mendukung penuh hasil kegiatan ini
untuk meningkatkan mutu pelayanan di UPTD Puskesmas Sanggiran.

54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
LAMPIRAN

70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81

Anda mungkin juga menyukai