Oleh :
YENI ARI SAPITRI, A.md.Farm
NDH: 9
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadiarat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga laporan aktualisasi yang berjudul “ Optimalisasi pengelolaan obat
melalui penyediaan buku bantu dan penyusunan sop pada puskesmas polara kecamatan
wawonii tenggara kabupaten konawe kepulauan ” dapat diselesaikan dengan baik. Laporan
aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi syarat
kelulusan prajabatan CPNS golongan II tahun 2021
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan bimbingan,bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu,penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sangat besar
kepada :
1. H. Amrullah, ST selaku Bupati Konawe Kepulauan yang telah mendukung kegiatan
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Syahrudin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan
dasar CPNS
3. Umar, S.Pd selaku Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Konawe Kepulauan
yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
4. Siti Hajar, SKM selaku Kepala UPTD. Puskesmas Polara sekaligus Mentor dalam
penyusunan dan pelaksanaan kegiatan di unit kerja
5. Drs Misnawati Lily. M. Si selaku coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam
proses pembimbingan penyusunan laporan aktualisasi penulis
6. Abdul Kahar Muzakir S., SE., M.Si selaku penguji dalam seminar rancangan
7. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar CPNS
Gol II.
8. Orangtua, Keluarga yang selalu memberikan semangat dan doa untuk dapat
menyelesaikan Latsar Golongan II ini dengan baik.
9. Keluarga besar peserta Latsar Golongan II Angkatan XVIII tahun 2021.
iv
saya sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karenanya saya berharap masukan saran maupun kritik yang membangun dari berbagai pihak
agar laporan aktualisasi ini memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak
yang terkait.
Kendari, 2 April 2020
Penulis
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
vi
A. Kendala dan Antisipasi ......................................................................................... 35
B. Hasil Aktualisasi .................................................................................................... 37
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 67
B. Saran .................................................................................................................... 67
C. Rencana Tindak Lanjut ..................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 69
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 3.21 Menyimpan Kartu Stok…………………………………………….. 60
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945 (Modul Manajemen
ASN. LAN RI. 2017).
Dalam rangka membentuk karakter ASN yang profesional dalam mewujudkan
masyarakat madani, maka sebelum diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dilaksanakan masa percobaan selama 1 tahun kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
Masa percobaan tersebut berdasarkan Undang-undang Nomor. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Karakter profesionalisme ASN dibangun melalui penerapan nilai-nilai dasar ASN,
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA). Nilai-nilai dasar tersebut merupakan jati diri setiap ASN dalam melaksanakan
fungsi, tugas dan perannya. Sehingga, tahap awal penerapan nilai-nilai dasar ASN tersebut
kepada CPNS adalah melalui kegiatan aktualisasi.
Salah satu fungsi seorang pegawai ASN berdasarkan UU Nomor. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara, adalah sebagai Pelayan publik. Pelayan Publik merupakan
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
Pelayanan kesehatan merupakan bagian dari pelayanan publik yang harus
diselenggarakan oleh negara dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat. Pusat
Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas merupakan fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama.
1
Puskesmas Polara merupakan salah satu fasilitas kesehatan (Faskes) yang berada
di wilayah kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan dengan sumber
daya manusia (SDM) dan infrastruktur yang masih terbatas. .
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas bahwa pelayanan kefarmasian di puskesmas
meliputi pelayanan farmasi klinik dan pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai (BMHP). pelayanan farmasi klinik meliputi pengkajian resep, penyerahan
obat, pelayanan informasi obat, konseling, monitoring efek samping obat (MESO), dan
evaluasi penggunaan obat. Sedangkan Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP mulai
dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, pelaporan, pengarsipan, pemantauan hingga evaluasi pengelolaan farmasi di
Puskesmas.
Kondisi yang terjadi di apotek puskesmas polara berdasarkan hasil pengamatan
penulis dan didukung oleh penjelasan pimpinan bahwa pekerjaan kefarmasian belum
optimal dilakukan. Hal ini disebabkan karena belum terlaksananya pengendalian stok
obat sehingga pemasukan dan penerimaan obat tidak terkontrol. Selama ini pekerja
kefarmasian hanya ditangani oleh satu orang apoteker dan belum dapat dilakukan
pembenahan terkait pengendalian obat.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas Polara
terutama dalam pengendalian stok obat di apotek yang belum terlaksana, yang termasuk
dalam pengendalian stok obat perlu dilakukan upaya melalui penggunaan kartu stok
yang memuat nama obat, tanggal kadaluarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran,
dan sisa persediaan. Pengendalian ini bertujuan untuk mempertahankan jenis dan jumlah
persediaan sesuai pelayanan agar tidak terjadi kekosongan obat. Dari uraian tersebut
penulis akan mengintegrasikan dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu nilai ANEKA yang
telah penulis dapatkan pada pembelajaran klasikal selama 18 hari di balai diklat. Dengan
melakukan kegiatan aktualisasi yang terjadi “Pelaksanaan Pengendalian Obat di
Apotek Puskesmas Polara Kecamatan Wawonii Tenggara Tabupaten Konawe
Kepulauan”
2
B. Tujuan
Tujuan dilakukan aktualisasi ini adalah :
a. Tujuan Umum
Menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi), dan mengetahui kedudukan dan peran profesi
tenaga teknis kefarmasian dalam NKRI ( Manajemen ASN, Whole Of Government dan
pelayanan publik ) dalam pelaksanaan tugas sebagai tenaga teknis kefarmasian di
UPTD Puskesmas Polara.
b. Tujuan Khusus
Melaksakan pengendalian obat di apotek melalui penyediaan kartu stok dan buku
register pasien di Puskesmas Polara Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten
Konawe Kepulauan
C. Manfaat
Manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Manfaat Untuk Penulis
- Menambah pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman dalam mengamalkan
nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi ) dalam pelayanan di UPTD Puskesmas Polara.
- Mengasah kreatifitas dan kemampuan penulis dalam pengendalian stok obat di
apotek
- Memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman terkait isu yang
diangkat dalam kaitannya dengan pelayanan masyarakat.
b. Manfaat Untuk Organisasi/Puskesmas
Membantunya tercapainya visi dan misi puskesmas
c. Manfaat Untuk masyarakat
Masyarakat memperoleh obat dengan tepat
D. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi ini akan dilaksanakan di Puskesmas Polara Kecamatan
Wawonii Tenggara, Kabupaten Konawe Kepulauan. Dengan ruang lingkup pelaksanaan
pengendalian stok obat diapotek melalui penyediaan kartu stok, dan buku register obat.
a. Waktu dan Tempat
a. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan aktualisasi sejak tgl 5 maret sampai dengan tanggal 4
april 2021
3
b. Tempat
Tempat pelaksanaan aktualisasi ini berada di puskesmas polara, kecamatan wawonii
tenggara, kabupaten konawe kepulauan, provinsi sulawesi tenggara
4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Gambaran Umum Organisasi
a. Profil Organisasi
a. Geografis
UPTD. Puskesmas Polara merupakan salah satu dari tujuh Puskesmas yang
ada di Kabupaten Konawe kepulauan terletak di Kelurahan Polara Kecamatan
Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe kepulauan.
Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Polara terdiri dari 7 Desa dan 1 kelurahan yaitu
Kelurahan Polara, Desa Kekea, Desa Tondongito, Desa Waturai, Desa Wunse Jaya,
Desa Mosolo, Desa Sinar Mosolo, Desa Sinaulu Jaya. Secara geografis, UPTD.
Puskesmas Polara berbatasan dengan :
➢ Sebelah utara, Kecamatan Wawonii Timur
➢ Sebelah Timur, Laut Banda
➢ Sebelah Selatan, Kecamatan Wawonii Selatan
➢ Sebelah Barat, Gunung Waworete
b. Luas Wilayah
➢ Luas Puskesmas Polara : 50 x 60 m2
➢ Jarak dari ibukota Kecamatan : ± 250 m
➢ Jarak dari ibukota Kabupaten : ± 85 Km
➢ Jarak dari ibukota Provinsi : ± 282 Km
c. Data Demografi
Dari hasil pendataan ke desa- desa di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Polara
Kecamatan Wawonii Tenggara, diperoleh data jumlah penduduk di Kecamatan
Wawonii Tenggara 3.947 jiwa.
B. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi UPTD Puskesmas Polara
Terwujudnya Masyarakat Sehat di Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Polara.
b. Misi UPTD Puskesmas Polara
➢ Meningkatkan peran dan kualitas manajemen serta pelayanan Puskesmas
➢ Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, proaktif, terintegrasi,
terjangkau dan berkesinambungan
➢ Mendorong kemandirian masyarakat serta meningkatkan pemberdayaan dan peran
serta mayarakat untuk hidup sehat
5
➢ Mengembangkan inovasi pelayanan kesehatan menuju wawonii tenggara yang
sehat
C. Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Polara
P : ROFESIONAL “Professional dalam pekerjaan atau dalam pelayanan dengan
tidak membeda-bedakan pasien dari status social, ekonomi,
agama dan politik”
O : BYEKTIF “Obyektif dalam berpikir atau mengeluarkan pendapat serta
dalam melaksanakan kewajiban tanpa mendahulukan
kepentingan pribadi”
L : Oyal “Loyal terhadap pasien dan masyarakat”
A : KTIF “Aktif dalam pelayanan dengan tidak melupakan
tanggungjawab apa yang diberikan oleh pimpinan”
R : AMAH “Ramah terhadap pasien baik dalam hal komunikasi terhadap
masyarakat ataupun dalam pelayanan”
A :MANAH “Menjunjung tinggi amanah yang diberikan pimpinan dan
menjalankannya dengan penuh keikhlasan dan rasa
tanggungjawab”
6
D. Struktur Organisasi UPTD. Puskesmas Polara
Kepala Puskesmas
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Jaringan Pelayanan Kesehatan
8
a. Pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) meliputi :
Pemilihan sediaan farmasi, Pengadaan sediaan farmasi, Penerimaan sediaan farmasi,
Penyimpanan sediaan farmasi, Pendistribusian sediaan farmasi, Pemusnahan dan
penarikan sediaan farmasi, Pengendalian sediaan farmasi, Administrasi sediaan
farmasi.
b. Pelayanan farmasi klinik meliputi : Pengkajian dan pelayanan resep, Pelayanan
informasi obat (PIO), Konseling, Visite pasien (khusus pasien Puskesmas rawat
inap), Pemantauan terapi obat (TPO), Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), Pelayanan
Kefarmasian di Rumah (home pharmacycare), Monitoring efek samping obat
(MESO)
G. Data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data terkait isu yang diangkat
a. data sumber daya yang dimiliki unit kerja
Tabel 1 Daftar pegawai Puskesmas Polara Tahun 2019
Jenis Kepegawaian Keadaan
No. Jenis Tenaga PNS CPNS Kontrak Tenaga
1. Kepala Puskesmas √ - - 1
2. Kepala Tata Usaha √ - - 1
3. Dokter Umum - - √ 1
4. Dokter Gigi - - - 0
5. Apoteker √ - - 1
6 Tenaga Teknis Kefarmasian - - - 0
7. Bidan Koordinator √ - - 1
8. Bidan Pelaksana √ √ √ 11
9. Perawat Pelaksana √ √ √ 3
10. Perawat Madya - - √ 4
11. Petugas Kesling √ - - 1
12. Petugas Analis Kesehatan - - - 0
13. Kesehatan Masyarakat - - √ 1
14 Nutrisionis √ √ - 2
15. Perawat Gigi - √ √ 2
16. Rekam medis - - √ 1
9
17. Administrasi Umum - - √ 1
18. Administrsi (Pendaftaran) - - √ 1
19. Administrasi (Sistem - - √ 1
Informasi Puskesmas)
20. Petugas Kebersihan - - √ 1
21. Petugas Keamanan - - √ 1
22. Sopir/ Pengemudi - - √ 1
Jumlah 5 3 24 32
Sarana Prasarana
- Ruang Pendaftaran - Ruang Pemeriksaan Umum
- Ruang Tindakan - Aula
- Ruang KIA&KB - Ruang Kapus & KTU
- Ruang Persalinan - Ruang Pengendalian & Pencegahan penyakit
- Apotek - Ruang Laboratorium
- Gudang Obat - Ruang Gizi
b. data terkait isu yang diangkat
berdasarkan hasil penulis dengan mentor diketahui bahwa tidak ada kartu stok dan
buku register di ruang apotek sehingga pemasukan dan pengeluaran obat tidak diketahui
dan menyulitkan dalam pembuatan laporan bulanan serta pelayanan farmasi tidak optimal.
Adapun factor penyebabnya karena kurangnya sumber daya manusia khususnya tenaga
farmasi, kurangnya kreatifitas petugas dan kurangnya kedisiplinan petugas dalam
pembuatan kartu stok dan buku register apotek
H. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar dan Kedudukan Peran ASN
a. Konsepsi Nilai-Nilai Dasar ASN
Nilai-Nilai Dasar ASN
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
10
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir.
11
b.Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,
sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar
bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan;
menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai
bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap
tenggang rasa.
c. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma
yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang
ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
d. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
f. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur;
g. mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerja publik;
h. memiliki kemampuan menjalankan kebijakan pemerintah;
12
i. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
l. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
m. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
n. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
c. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada
kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai dengan target;
b.efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan pemborosan;
a. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau mengandung kebaruan;
b.berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi individu terhadap produk
atau jasa.
d. AntiKorupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung maupun
tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-
menyuap, pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.Indikator yang ada pada nilai dasar anti
korupsi meliputi:
a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi
mencapai keuntungan sesaat;
13
b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari suatu
pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun
non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang
jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain;
f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);
g. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan
dalam bentuk apapun;
h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa yang
telah ada dan diberikan oleh tuhan kepada kita;
i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
I. Kedudukan dan Peran ASN
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur
sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.Adapun asas-asas manajemen
ASN, antara lain:
a. Kepastian hukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas;
d. Keterpaduan;
e. Delegasi;
f. Netralitas;
g. Akuntabilitas;
h. Efektif dan efisien;
14
i. Keterbukaan;
j. Non diskriminatif;
k. Persatuan;
l. Kesetaraan;
m. Keadilan;
n. Kesejahteraan.
b. Whole Of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraanpemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan
dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan publik.
Oleh karena itu WoG dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan dengan
melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).
Whole of Goverment (WoG) dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai
respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
(Sumber: Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara, 2017)
c. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala bentuk kegiatan
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan Peraturan perundang-undangan bagi
setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara PelayananPublik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry (rivalitas) dan
excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa publik yang murni yang
memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh sektor swasta karena adanya free rider
15
problem, non-rivalry, dan non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan
secarakolektif.
Perkembangan paradigma pelayanan meliputi:
a. Old Public Administration (OPA),
b. New Public Management (NPM)
c. New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
diantaranya adalah partisipatif, transparan, responsif, non diskriminatif, mudah dan
murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel, berkerdil.
(Sumber: Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara,2017)
16
J. pentapan isu dan dampaknya
a. identifikasi dan penetapan isu
Sebelum penetapan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu dilakukan
identifikasi dan penetapan isu berdasarkan observasi penulis selama bertugas di
Puskesmas Polara Kecamatan Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe Kepulauan. Setelah
menemukan isu-isu, tahap selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi
saat ini dan kondisi yang diharapkan penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan
menghasilkan isu yang layak dan dijadikan rancangan aktualisasi.
Tabel 2 Identifikasi Isu
Pelaksanaan
Tugas atau Kondisi
No. Fungsi yang Yang Isu
Deskripsi keterkaitan dengan agenda III
belum Diharapkan teridentifikasi
optimal
1. Pengkajian Optimalnya Belum Pelayanan public
dan pelayan pengkajian optimalnya Dalam memberikan pelayanan, ASN harus
resep dan pengkajian memberikan pelayanan yang partisipatif
pelayanan dan pelayanan yaitu merencanakan, melaksanakan, dan
resep resep mengevaluasi hasilnya untuk memenuhi
tuntutan masyarakat.
2. Pengendalian Pelaksanaan Belum Manajemen ASN
pengendalian terlaksananya Didalam pelaksanaan pengendalian obat
stok obat di
stok obat di pengendalian diperlukan kedisiplinan ASN yang
apotek apotek stok obat di kooperatif.
apotek
Whole Of Government
Didalam membuat pencatatan
pengendalian obat diperlukan kolaboratif
dalam organisasi
3. Penyusunan Optimalnya Belum Manajemen ASN
sediaan penyusunan optimalnya Didalam penyusunan sediaan farmasi ASN
farmasi sediaan penyusunan harus inovatif yang berkualitas
farmasi sediaan
farmasi
17
Selanjutnya penetapan isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu. Ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu
diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Penetapan
prioritas isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, Layak). Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2 Penetapan Isu Dengan Metode APKL
Kriteria
No. Isu Jumlah Skor
A P K L
1. Belum optimalnya pengkajian dan
4 4 4 5 17 II
pelayanan resep
2. Belum terlaksananya pengendalian stok
5 5 4 5 19 I
obat di apotek
3. Belum optimalnya penyusunan sediaan
4 4 3 5 16 III
farmasi
Keterangan:
Kriteria APKL:
1 = Tidak Aktual, Problematik, Kekhalayak, Layak
18
K. Analisis Isu
Gambar 2.2 Analisis Isu dan Pohon Permasalahan
Akibat
Tidak dapat diketahui berapa jumlah
obat yang ada di apotek
Dari analisis Isu “Belum terlaksananya pengendalian stok obat di apotek” diperoleh
beberapa penyebab terjadinya isu tersebut. Adapun penyebab isu tersebut yaitu sumber daya
manusia yang tidak mendukung, kurangnya kreatifitas petugas, dan kurangnya pencatatan
diapotek seperti tidak tersedianya kartu stok, dan tidak adanya buku register pasien. Akibatnya
tidak dapat diketahui berapa jumlah obat yang ada di apotek, sehingga akan terjadi kelebihan dan
kekosongan obat yang akan membuat pelayanan farmasi tidak optimal
19
20
Tabel 4 Gagasan Kreatif
Unit Kerja Puskesmas Polara
Isu yang diangkat Belum terlaksananya pengendalian stok obat
di apotek puskesmas polara kabupaten
konawe kepulauan
Gagasan Kreatif Pelaksanaan Pengendalian Stok Obat di
Apotek Puskesmas Polara kabupaten
Konawe Kepulauan
Kegiatan 1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan
terkait rencana kegiatan
2. Menyusun sop penulisan kartu stok
bersama apoteker
3. Membuat kartu stok dan buku register
4. Melakukan pencatatan dikartu stok
menurut sop dan buku register apotek
5. Evaluasi dan Pelaporan
21
Tabel. 5 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan substansi mata nilai
No Kegiatan Output hasil Terhadap Visi
kegiatan pelatihan organisasi
Misi Organisasi
7
1 2 3 4 5 6
1. Melakukan a. Menyiapkan a. Tersedianya Akuntabilitas: melakukan perencan Kontribusi Melalui
konsultasi dengan bahan bahan aan atas apa yang perlu dilakukan kegiatan ini kegiatan
kepala puskesmas konsultasi konsultasi untuk menyiapkan bahan konsultasi adalah sebagai ini diharapkan
dan apoteker (kejelasan target). perwujudan misi dapat
tentang rencana Nasionalisme: menyisihkan waktu puskesmas yaitu menguatkan
kegiatan dalam menyiapkan bahan konsultasi Meningkatkan nilai-nilai
peran dan kualitas puskesmas
(rela berkorban).
manajemen serta yaitu:
Etika Pubik: memberikan informasi
pelayanan Profesional,
secara benar soal pengadaan bahan Puskesmas. Amanah,
konsultasi Obyektif
22
b.Menghadap b. Mendapatkan Akuntabilitas: dengan menulis
pimpinan dan arahan dari catatan dengan jelas sebagaimana
menjelaskan pimpinan masukan dari atasan (kejelasan).
rencana Nasionalisme: dengan melakukan
kegiatan diskusi bersama (musyawarah)
penulis mencatat semua hasil-hasil
diskusi bersama tersebut, serta
menerima kritik dan saran (keadilan
sosial & tidak diskriminasi).
Etika Publik yaitu respom terhadap
tanggapan atasan (responsif) dan
saling menerima saran dan masukan
(kebersamaan).
23
terbentuknya konsep rancangan
aktualisasi serta adanya surat
persetujuan menunjukkan bahwa
penulis memperhatikan mutu,
kualitas
dan sesuai dengan prosedur
Analisi Dampak
Apabila kegiatan ini terlaksana maka tidak sesuai dengan:
➢ Etika Profesi ( Manajemen ASN ) yaitu pimpinan tidak mengetahui kegiatan yang akan dilakukan penulis sehingga dalam
pelaksanaan kegiatan tidak mendapat dukungan dari pimpinan
➢ Tidak sesuai dengan nilai Whole Of Government yakni melakukan konsultasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pimpinan
Prediksi hambatan
➢ Pimpinan dalam keadaan sibuk
Alternative Solusi
➢ Menciptakan kolaborasi antara pimpinan dan juga teman sejawat, agar terjalin kerjasama dalam melakukan kegiatan atau
tugas bersama
24
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata Terhadap Visi nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output hasil
pelatihan Misi organisasi
Organisasi
7
1 2 3 4 5 6
2. Membuat Standar a. Melakukan konsulta a. Mendapat m Ankutabilitas: Menemui apoteker Kontribusi kegi Melalui
Operasional si dengan Apoteker asukan dan untuk konsultasi merupakan atan ini adalah s kegiatan
Prosedur (SOP) tentang Pembuatan persetujuan tanggung jawab sebagai pegawai ebagai ini diharapkan
penulisan Kartu SOP penulisan dari apoteke sebelum melakukan kegiatan. perwujudan dapat
Stok bersama kartu stok r tentang Nasionalisme:dengan misi menguatkan
apoteker pembuatan menggunakan bahasa Indonesia puskesmas yaitu nilai-nilai
sop
yang baik dan sopan saat Memberikan puskesmas
penulisan
konsultasi pelayanan keseh yaitu:
kartu stok
Etika Publik:sopan dan ramah atan yang berm Profesional,A
saat meminta kesediaan waktu utu, manah,
atasan. merata, proaktif Obyektif
Komitmen Mutu:efektif dan ,
efisien dalam memanfaatkan terintegrasi, terj
waktu bertemu dengan atasan. angkau dan ber
Antikorupsi: Disiplin dalam mem kesinambungan.
anfaatkan waktu saat bertemu
atasan.
25
b. Mendapatka Akuntabilitas:terlibat
b. Mencari dan men
n materi (partisipatif) dalam
gumpulkan refere
terkait mengumpulkan referensi terkait
nsi terkait
prosedur materi pembuatan SOP.
Prosedur
pembuatan Nasionalisme:menyisihkan waktu
Pembuatan kartu
kartu stok
stok (rela berkorban) untuk mencari
bahan materi/referensi
Etika Publik:ikhlas melaksanakan
kegiatan pencarian materi
Komitmen Mutu:bekerja secara
cepat, tepat dalam mengumpulkan
materi.
Anti Korupsi:tekun (kerja keras)
dalam mengumpulkan materi
26
(orientasi mutu).
Anti Korupsi:jujurdalam setiap
melakukan kegiatan.
Analisi Dampak
Apabila kegiatan ini terlaksana maka tidak sesuai dengan:
➢ Jika tidak menyusun SOP maka penulis tidak dapat mengetahui penulisan kartu stok
Prediksi hambatan
➢ Mencari referensi sop
Alternative Solusi
➢ Menciptakan kolaborasi antara pimpinan dan juga teman sejawat, agar terjalin kerjasama dalam melakukan kegiatan
pembuatan SOP
27
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output hasil Terhadap Visi
pelatihan organisasi
Misi Organisasi
7
1 2 3 4 5 6
3. Membuat kartu a. menyiapkan alat a. Tersediany Akuntabilitas: melakukan perenca Kontribusi kegiat Melalui
stok dan buku dan bahan a alat dan naan atas apa yang perlu dilakukan an ini adalah seba kegiatan
register apotek bahan kartu untuk menyiapkan ATK (kejelasan gai perwujudan m ini diharapka
stok target). isi n dapat meng
Nasionalisme: menyisihkan waktu puskesmas yaitu uatkan nilai-
dalam menyiapkan ATK (rela Meningkatkan nilai
berkorban). peran dan kualitas puskesmas
Etika Pubik: memberikan manajemen serta yaitu:
informasi secara benar soal pelayanan Profesional,
pengadaan ATK Puskesmas. Amanah
28
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukanperan ASN dalam NKRI
➢ Pelayanan public : Profesional ( Penulis melakukan tugasnya dalam membuat desain kartu stok)
Analisi Dampak
➢ Jika tidak merancang kartu stok dengan teliti maka hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan SOP penulisan kartu stok
Prediksi hambatan
➢ Membutuhkan banyak kertas untuk memprint kartu stok obat
Alternative Solusi
➢ Berkoordinasi dengan kepala puskesmas
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output hasil Terhadap Visi
pelatihan organisasi
Misi Organisasi
7
1 2 3 4 5 6
4. Melakukan a. menghitung a. tersedianya Nasionalisme: Rela berkorban Kontribusi kegiata Melalui
pencatatan dikartu jumlah jumlah dalam menghitung jumlah n ini adalah sebaga kegiatan
stok menurut sop penerimaan obat penerimaan penerimaan obat i perwujudan misi ini diharapka
dan buku register dari gudang ke obat dan Komitmen mutu : efektif puskesmas yaitu ndapat
apotek apotek. Dan pencatatan menggunakan waktu dalam Meningkatkan per menguatkan
mencatat resep di buku menghitung jumlah obat andan kualitas man nilai-nilai
obat pasien ke register
Akuntabilitas : dapat bertanggung ajemen serta pelay puskesmas
dalam buku
jawab dalam menghitung jumlah anan Puskesmas. yaitu:
register
obat Profesional,
Amanah,
29
b. menghitung jumlah b. tersedianya Nasionalisme : jujur dalam Aktif.
pengeluaran obat jumlah
menghitung pengeluaran obat
dari apotek pengeluara
n obat dari Akuntabilitas : konsisten dalam
apotek berkerja sebab meghitung jumlah
obat dilakukan setiap saat
Anti korupsi : jujur dalam setiap
menghitung pengeluaran obat
karena akan dilaporkan ke dinas
kesehatan setiap bulannya
30
Kontribusi Penguatan
Keterkaitan substansi mata Terhadap Visi nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output hasil
pelatihan Misi organisasi
Organisasi
7
1 2 3 4 5 6
5. Evaluasi dan a. membuat lembar a. terdapatnya Ankutabilitas: tanggung jawab Kontribusi kegi Melalui kegiat
Pelaporan monitoring dan lembar dalam membuat lembar atan ini adalah s an
evaluasi monitoring monitoring dan evaluasi ebagai ini diharapkan
dan evaluasi Etika Publik: mencari informasi perwujudan dapat menguat
dengan tepat misi kan nilai-
puskesmas yaitu nilai puskesma
b. terjadinya Komitmen Mutu : efisiensi Memberikan pel s
b. melakukan
monitoring dalam melakukan monitoring dan ayanan kesehata yaitu: Profesio
monitoring dan
evaluasi dan evaluasi evaluasi n yang bermutu, nal, Amanah
merata, proaktif
,
Akuntabilitas : bertanggung terintegrasi, terj
c. membuat laporan c. terdapatnya jawab dalam membuat hasil angkau dan ber
hasil kegiatan laporan hasil kegiatan kesinambungan
31
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukanperan ASN dalam NKRI
➢ Pelayanan public : Profesional ( Penulis melakukan tugasnya dalam mencatat penerimaan resep pasien)
Analisi Dampak
➢ Jika tidak mencatat dengan baik maka mengakibatkan kesalahan dalam pembuatan laporan
Prediksi hambatan
➢ Membutuhkan kedisiplinan dalam mencatat resep setiap harinya
Alternative Solusi
➢ Berkoordinasi dengan petugas lain
32
3.3 Estimasi Biaya Kegiatan
Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan pada rancangan aktualisasi ini dapat dilihat pada tabel berikut
No. Uraian Kebutuhan Volume Satuan Harga (Rp) Jumlah (Rp)
1. Kertas HVS berwarna 1 Rim 120.000 120.000
2. Tinta Print 1 Buah 25.000 25.000
3. Buku Polio 1 Buah 18.000 18.000
4. Pulpen 1 Buah 3.000 3.000
5. Penggaris 1 Buah 3.000 3.000
6. Gunting 1 Buah 10.000 10.00
7. Biaya tak terduga 100.000 100.000
Total 279.000
Terbilang : dua ratus tujuh puluh enam ribu rupiah
33
34
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
35
Meminta saran
Kesulitan dalam kepada apoteker
menentukan desain dalam menentukan
Merancang desain kartu stok
b. kartu stok obat dan desain kartu stok
obat dan buku register apotek
buku register obat dan buku
apotek register apotek
4. Melakukan pencatatan dikartu stok menurut SOP dan buku register apotek
Terdapat selisih
Menghitung jumlah dalam menghitung
b.
pengeluaran obat dari apotek jumlah pengeluaran
obat dari apotek
Mencatat penerimaan obat dari Tidak ada Tidak ada
c. gudang maupun pengeluaran
obat dari apotek
36
kegiatan
B. Hasil aktualisasi
Tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah untuk menghabituasikan nilai-nilai
ANEKA kepada CPNS Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kab. Konawe Utara. Adapun
kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai tanggal 20 November 2020 s/d 19 Desember
2020 di Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara. Pelaksanaan Kegiatan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS ini dilaksanakan sebagai berikut:
1. Realisasi pelaksanaan kegiatan
Tabel 7 Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
URAIAN WAKTU
NO OUTPUT/HASIL KETERANGAN
KEGIATAN PELAKSANAAN
1. Melakukan Mendapat Terlaksana
konsultasi persetujuan dan
dengan kepala saran pelaksanaan
puskesmas dan Aktualisasi
apoteker tentang
rencana
2. Membuat Mendapatkan Terlaksana
standar referensi sop
operasional penulisan kartu
(SOP) penulisan stok bersama
kartu stok apoteker
bersama
apoteker
3. Membuat kartu Adanya kartu stok Terlaksana
stok dan buku dan buku register
register
4. Melakukan Adanya Terlaksana
pencatatan pencatatan dikartu
dikartu stok stok menurut sop
37
menurut sop dan dan buku register
buku register apotek
apotek
38
Gambar 3.1 Bahan Konsultasi
➢ Akuntabilitas
melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk menyiapkan
bahan konsultasi (kejelasan target).
➢ Nasionalisme
menyisihkan waktu dalam menyiapkan bahan konsultasi (rela berkorban).
➢ Etika Pubik
memberikan informasi secara benar soal pengadaan bahan konsultasi
2. Menghadap pimpinan dan menjelaskan rencana kegiatan
Setelah kita meyiapkan bahan konsultasi kemudian kita mengahdap pimpinan dan
menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilakukan. Tahapan ini dilakukan
dengan prinsip kejelasasan dan kesesuaian materi dengan tujuan
39
Gambar 3.2 Berkonsultasi dengan pimpinan
40
Gambar 3.4 Berkonsultasi dengan apoteker
➢ akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan menghadap pimpinan dan menjelaskan rencana
kegiatan saya melakukan kegiatan dengan menulis catatan dengan jelas
sebagaimana masukan dari atasan.
➢ nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan mengahadap pimpinan dan menjelaskan
rencana kegiatan saya melakukan kegiatan dengan melakukan diskusi bersama
dan mencatat semua hasil-hasil diskusi bersama tersebut, serta menerima kritik
dan saran.
➢ etika public
Dalam melaksanakan kegiatan menghadap pimpinan dan menjelaskan rencana
kegiatan saya merespom terhadap tanggapan atasan (responsif) dan saling
menerima saran dan masukan.
41
3. Meminta persetujuan kegiatan dari pimpinan
Kegiatan Meminta Persetujuan dari Pimpinan/Mentor bertujuan agar setiap
kegiatan yang dilaksanakan disetujui oleh pimpinan, dimana kegiatan ini
memiliki nilai
➢ Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan meminta persetujuan kegiatan dari pimpinan
saya melakukan kegiatan dengan membuat surat persetujuan untuk
pelaksanaan aktualisasi menandakan bahwa atasan percaya terhadap apa yang
saya kerjakan.
➢ Nasionalisme
Dalam melaksanakan kegiatan meminta persetujuan dari pimpinn saya lakukan
dengan penuh semangat membuat surat peretujuan agar kegiatan dapat berjalan
sesuai jadwal yang telah ditentukan.
➢ etika publik
Dalam melaksanakan kegiatan meminta persetujuan dari pimpinanan saya
sangat taat aturan dan sesuai prosedur, salah satu prosedur yang benar sebelum
melaksanakan kegiatan adalah adanya surat persetujuan dari atasan.
➢ komitmen mutu
dalam melaksanakan kegiatan meminta persetujuan dari pimpinan saya sangat
mengedepankan mutu agar terbentuknya konsep aktualisasi .
42
Gambar 3.6 Surat persetujuan
Manfaat Kegiatan
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker tentang rencana
kegiatan di puskesmas polara
Melakukan tahap konsultasi kepada pimpinan selaku mentor adalah dilakukan
untuk mendapatkan masukan dan arahan dari pimpinan sekaligus memaparkan
rancangan aktualisasi yang akan dilakukan di puskesmas polara
keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker tentang rencana
kegiatan di puskesmas polara
1. Manajemen ASN :
Dalam melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker saya
lakukan dengan jujur sehingga membuat kegiatan aktualisasi yang akan saya
lakukan dapat berjalan lancar
2. Whole Of Government :
dalam melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker saya lakukan
dengan menjalin hubungan komunikasi dengan baik yaitu meminta dukungan dan
arahan mengenai kegiatan aktualisasi sehingga pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan lancer.
43
3. Pelayanan public :
Dalam melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker saya
lakukan dengan menyampaikan setiap tahap kegiatan kepada pimpinan dengan
rasa tanggung jawab sehingga membuat peimpinan dan apoteker percaya dengan
kegiatan yang saya lakukan.
Keterkaitan dengan Visi dan Misi Puskesmas
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas dan apoteker tentang rencana
kegiatan di puskesmas polara. Kontribusi kegiatan ini adalah sebagai perwujudan
visi dan misi puskesmas yaitu meningkatkan peran dan kualitas manajemen serta
pelayanan puskesmas
Analisis Dampak
1. Dampak positif
Dengan melakukan kegiatan berkonsultasi dengan pimpinan dan apoteker tentang
rancangan kegiatan aktualisasi adalah agar pimpinanan dan apoteker mengetahui
kegiatan yang akan dilakukan di puskesmas polara sehingga mendapatkan
masukan dan arahan serta persetujuan dari pimpinan.
2. Dampak negative
Pada kegiatan ini yaitu kegiatan ini membutuhkan banyak waktu
44
Kegiatan 2
1. Deskripsi Kegiatan
Sebelum membuat standar operasional prosedur (SOP) penulisan kartu stok bersama
apoteker saya sebelumnya melakukan konsultasi dengan apoteker tentang pembuatan sop
penulisan kartu stok. setelah berkonsultasi saya mencari dan mengumpulkan referensi
terkait prosedur pembuatan kartu stok untuk memudahkan saya dalam membuat sop.
fungsi dari sop penulisan kartu stok adalah untuk memudahkan, merapikan, menertibkan
dalam pencatatan keluar masuknya obat di apotek sehingga tidak ada lagi selisih obat.
selanjutnya saya menyusun sop kemudian setelah selesai menyusun sop saya menghadap
pimpinan untuk menetapkan sop penulisan kartu stok.
2. keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
a. pelayanan publik
Dalam melakukan kegiatan membuat standar sop penulisan kartu stok bersama apoteker
saya lakukan dengan professional dalam mencari referensi dan menyusun sop penulisan
kartu stok.
b. Whole Of Government
Dalam melakukan kegiatan membuat standar sop penulisan kartu stok bersama apoteker
saya lakukan dengan berkoordinasi yaitu berkonsultasi dengan apoteker untuk mencari
dan menyusun sop penulisan kartu stok sehingga sop penulisan kartu stok dapat selesai
45
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
3. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
a. Melakukan konsultasi dengan apoteker tentang pembuatan sop penulisan kertu
stok
46
➢ Komitmen mutu
Dalam melakukan konsultasi dengan apoteker, saya lakukan dengan Efektif dan
efisien memanfaatkan waktu bertemu dengan atasan sehingga konsultasi sangat
bermanfaat dalam pelaksanaan aktualisasi
➢ Anti korupsi
Dalam melakukan konsultasi dengan apoteker saya sangat mengedepankan
kedisiplinan dalam memanfaatkan waktu saat bertemu dengan atasan
b. Mencari dan mengumpulkan referensi terkait prosedur pembuatan kartu stok
47
dapat berjalan dengan lancer.
➢ Komitmen mutu
Dalam melakukan kegiatan mencari referensi prosedur pembuatan sop penulisan
kartu stok saya lakukan secara cepat dan tepat
➢ Anti korupsi
Dalam melakukan kegiatan mencari referensi prosedur pembuatan sop penulisan
kartu stok saya lakukan dengan tekun yaitu
c. Menyusun SOP
48
➢ Etika public
Dalam melakukan kegiatan menyusun sop saya lakukan dengan transparansi yaitu
adanya sop informasi yang diberikan benar dan tidak menyesatkan
➢ Komitmen mutu
Dalam melakukan kegiatan menyusun sop saya lakukan dengan mengedepankan
mutu yaitu saya terlebih dahulu berkonsultasi dengan apoteker, mencari referensi,
menyusun dan meminta nomor dokumen dan no sk kepada KTU.
➢ Anti korupsi
Dalam menyusun sop saya lakukan dengan disiplin memperhatikan waktu yang
telah ditentukan agar sop dapat selesai dengan tepat waktu
d. Menetapkan SOP
49
Gambar 3.11 SOP penulisan kartu stok
➢ Akuntabilitas
Kejelasan dalam menetapkan sop penulisan kartu stok
➢ Etika Publik
Dalam menetapkan sop saya bersikap sopan ketika menghadap pimpinan
➢ Komitmen Mutu
Dalam menetapkan sop sangat mengedepankan mutu sehingga baik digunakan sebagai
pedoman dalam penulisan kartu stok
4. Manfaat Kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Kontribusi kegiatan membuat standar operasional penulisan kartu stok ini adalah
sebagai perwujudan visi “Terwujudnya Masyarakat Sehat di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Polara” dan misi “Meningkatkan peran dan kualitas manajemen serta
pelayanan puskesmas serta nilai organisasi yang mengedepankan tata laksana apotek
dilakukan dengan professional.
50
5. Analisis Dampak
➢ Dampak positif
Kegiatan dalam membuat standar operasional prosedur penulisan kartu stok diawali
dengan melakukan konsultasi kepada apoteker, menyusun sop, hingga menetapkan sop.
sop penulisan kartu stok untuk memudahkan dalam pengendalian stok obat yang ada
diapotek sehingga kegiatan dilakukan sesuai prosedur dan menjadi lebih terarah
➢ Dampak negative
Penulisan kartu stok tidak akan berjalan maksimal jika tidak adanya sop.sehingga
berdampak pada pemasukan dan pengeluaran obat di apotek tidak dapat di control oleh
petugas farmasi.
Kegiatan 3
Judul Kegiatam Membuat Kartu Stok dan Buku Register
Apotek
Tanggal Pelaksana Kegiatan 15-17 Maret 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. foto kegiatan menyiapkan alat dan bahan
pembuatan kartu stok dan buku register
apotek
2. foto kegiatan merancang desain kartu stok
obat dan buku register apotek
3. foto kegiatan memprint hasil rancangan
kartu stok
51
3. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat kartu stok dan
buku register
➢ Akuntabilitas
Dalam melakukan kegiatan membuat kartu stok dan buku register saya lakukan
perencanaan apa yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan sehingga
ketika pelaksanaan kegiatan alat dan bahan sudah tersedia.
➢ Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan membuat kartu stok dan buku register saya lakukan
dengan rela berkorban menyisihkan waktu dalam menyiapkan alat dan bahan.
➢ Etika publik
Dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam membuat kartu stok
dan buku register saya melakukan dengan memberikan informasi secara benar soal
pengadaan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan kartu stok dan
buku register apotek
52
b. Merancang desain kartu stok obat dan buku register apotek
➢ Akuntabilitas
53
Dalam merancang desain kartu stok dan buku register apotek saya lakukan dengan
penuh tanggung jawab untuk memperoleh desain yang diinginkan.
➢ Komitmen mutu
Dalam membuat rancangan saya melakukan dengan inovatif dan kreatif untuk
menghasilkan kartu stok dan buku register yang diinginkan.
➢ Nasionalisme
Dalam melakukan kegiatan membuat rancangan saya lakukan dengan rela berkorban
waktu untuk membuat rancangan desain kartu stok dan buku register apotek agar
mendapatkan kartu stok dan buku register apotek yang diinginkan.
➢ Anti korupsi
Dalam melakukan kegiatan ini dengan disiplin agar dapat selesai sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan
c. Memprint hasil rancangan kartu stok apotek
54
Gambar 3.16 Kartu stok
➢ Akuntabilitas
Dalam memprint hasil rancangan kartu stok apotek saya melakukan dengan konsisten
untuk dapat menyelesaikan kegiatan dengan tepat
➢ Etika publik
Dalam memprint hasil rancangan kartu stok saya taat pada peraturan puskesmas
dalam menggunakan print puskesmas
➢ Anti korupsi
Dalam melakukan kegiatan memprint hasil rancangan kartu stok apotek saya lakukan
dengan Jujur dalam setiap melakukan kegiatan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan lancer.
4. Manfaat Kegiatan terhadap pencapaian visi, misi dan nilai organisasi
Dalam melakukan kegiatan membuat kartu stok dan buku register merupakan
perubahan yang diharapkan dalam pengendalian pemasukan dan pengeluaran obat yang
ada diruang apotek. Dimana selama ini di ruang apotek belum tersedianya kartu stok dan
buku register apotek sehingga membuat pemantauan obat tidak terlaksana dengan
maksimal. Sehingga saya ingin membuat perubahan di ruang apotek sesuai visi puskesmas
polara “Terwujudnya masyarakat sehat di wilayah kerja uptd puksesmas polara”, dan
misi “meningkatkan peran dan kualitas manajemen serta pelayanan puskesmas,
mengembangkan inivasi pelayanan kesehatan menuju wawonii tenggara yang sehat”
55
serta nilai organisasi yang mengedepankan professional dalam melayani masyarakat
puskesmas polara wawonii tenggara.
5. Analisis dampak
a. Dampak positif
Pelaksanaan membuat kartu stok dan buku register apotek mempunyai tujuan
untuk memantau pemasukan dan pengeluaran obat sehingga tidak ada kekurangan dan
kelebihan obat di ruang apotek. Sehingga tenaga farmasi lebih mudah dalam
melaporkan penggunaan obat setiap bulannya.
b. Dampak negative
Pelayanan farmasi tidak dapat berjalan dengan maksimal jika tidak adanya kartu
stok dan buku register karna dapat mempengaruhi persediaan stok obat di apotek.
Sehingga pasien tidak dapat menerima obat yang teah diresepkan.
Kegiatan 4
56
Uraian kegiatan yang dilakukan
1. Deskripsi Kegiatan
Dalam melakukan kegiatan pencatatan di kartu stok dan buku register apotek, saya
terlebih dahulu menghitung berapa jumlah penerimaan obat dari gudang yang di
distribusikan ke apotek dan mencatat resep obat pasien ke dalam buku register apotek
selanjutnya saya menghitung berapa jumlah pengeluaran obat dari apotek menurut resep
yang keluar setiap harinya,setelah itu saya mencatat penerimaan obat dari gudang maupun
pengeluaran obat dari apotek. Selanjutnya setelah saya selesai dalam menghitung dan
mencatat saya menyimpan kartu stok di dalam setiap rak obat yang disusun berdasrkan
abjad.
2. Keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
a. Pelayanan publik
Dalam melaksanakan kegiatan pencatatan di kartu stok dan buku register apotek saya
lakukan dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran obat serta menyimpan kartu stok
sesuai dengan tempatnya secara professional.
3. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
a. Menghitung jumlah penerimaan obat dari gudang ke apotek dan mencatat resep
obat pasien ke dalam buku register
57
Gambar 3. 18 Buku register apotek
58
pelaksanaan kegiatan dapat selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
➢ Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pencatatan dikartu stok dan buku register apotek saya
lakukan dengan bertanggung jawab dalam menghitung jumlah obat yang masuk di
ruang apotek serta dalam pencatatan di buku register apotek agar hasil aktualisasi
dapat berjalan lancer
➢ Anti Korupsi
Jujur dalam melakukan kegiatan menghitung berapa jumlah penerimaan obat yang
masuk di ruang apotek
b. Menghitung jumlah pengeluaran obat dari apotek
59
c. Mencatat penerimaan obat dari gudang maupun pengeluaran obat dari apotek
60
d. Menyimpan kartu stok di dalam setiap rak obat di apotek
61
mengedepankan Obyektif dalam melaksanakan kewajiban tanpa mendahulukan
kepentingan pribadi.
5. Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Pelaksanaan kegiatan melakukan pencatatan dikartu stok menurut sop dan mencatat
resep di buku register apotek adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan agar
memudahkan dalam memantau pemasukan dan pengeluaran obat di apotek.
b. Dampak negatif
Pelaksanaan kartu stok tidak akan berjalan dengan baik apabila pencatatan dikartu stok
dan buku register tidak rutin dilakukan sehingga membuat kartu stok tidak berfungsi
sebagaimana mestinya.
Kegiatan 5
Judul Kegiatan Evaluasi dan pelaporan
Jadwal Pelaksana Kegiatan 30 Maret-03 April 2021
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 1. Foto kegiatan membuat lembar monitoring
dan evaluasi
2. Foto kegiatan melakukan monitoring dan
evaluasi
3. Foto kegiatan membuat laporan hasil
kegiatan
4. Foto kegiatan melaporkan pada pimpinan
62
c. Pelayanan publik
Akuntabel ( menyampaikan setiap tahap kegiatan yang saya lakukan kepada pimpinan
dengan rasa tanggung jawab
3. Uraian kegiatan yang memuat nilai dasar yang melandasi
a. Membuat Lembar monitoring dan evaluasi
63
b. Melakukan monitoring dan evaluasi
64
➢ Akuntabilitas
Dalam melakukan monitoring dan evaluasi saya lakukan dengan penuh tanggung
jawab dengan sebelumnya menyiapkan lembar monitoring dan evaluasi
➢ Etika Publik
Dalam melakukan monitoring saya mengedepankan taat pada peraturan sehingga
kegiatan berjalan dengan baik tanpa merugikan siapapun.
➢ Komitmen Mutu
Dalam melakukan monitoring saya mengutamakan mutu sehingga kegiatan yang
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
c. Membuat laporan hasil kegiatan
65
Gambar 2. 26 Laporan kegiatan pelaksanan pengendalian stok obat
➢ Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam membuat laporan hasil kegiatan sesuai yang telah
dilakukan
➢ Nasionalisme
Dalam melakukan laporan hasil kegiatan saya melakukan dengan semangat agar
laporan hasil kegiatan dapat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
➢ Komitmen Mutu
Dalam melakukan laporan ahsil kegiatan saya melakukan dengan mengefisienkan
waktu yang telah ditentukan agar segera mendapat evaluasi dari pimpinan.
66
d. Melaporkan kepada pimpinan
67
Puskesmas Polara, dan misi Meningkatkan peran dan kualitas manjemen serta
pelayanan puskesmas dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,
proaktif, terintegrasi, terjangkau dan berkesinambungan. serta nilai organisasi yang
mengedepankan pelaksanaan penyusunan laporan dilakukan dengan penuh Amanah yaitu
menjunjung tinggi amanah yang diberikan pimpinan dan menjalankannya dengan penuh
keikhlasan dan rasa tanggung jawab.
5. Analisis Dampak
a. Dampak Positif
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
dilakukan. Dimana setelah kegiatan dilakukan kita dapat melakukan evaluasi apakah
kegiatan aktualisasi ini telah berjalan sesuai atau tidaknya dengan yang dituangkan
dalam rancangan aktualisasi. Dan melaporkan kepada pimpinan bahwa kegiatan
aktualisasi telah dilakukan agar pimpinan dapat mengetahui hasil dari kegiatan yang
saya lakukan.
b. Dampak Negatif
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini tidak akan berjalan sesuai dengan yang
diinginkan bila saya tidak membuat bahan evaluasi dan laporan kepada pimpinan.
Pimpinan tidak akan mengetahui bagaimana hasil akhir dari kegiatan aktualisasi yang
telah saya buat.
68
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
69
1. Diperlukan konsistensi secara berkelanjutan untuk mempertahankan kartu stok tetap tercatat
setiap penerimaan dan pengeluaran
2. Diperlukan kerjasama antara petugas farmasi dan apoteker untuk tetap menjalankan
pengendalian stok obat melalui kartu stok dan buku register apotek
3. Diperlukan dukungan dari pimpinan baik dukungan financial maupun sumber daya manusia
agar kegiatan ini tetap terus berjalan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan II. LAN RI, Jakarta, 2015.
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. LAN
RI, Jakarta, 2017.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
71
72
73
LAMPIRAN 2
74
LAMPIRAN 3
75
PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS POLARA
Alamat : Jalan Poros Kelurahan Polara – Langara Kecamatan Wawonii Tenggara
76
pengeluaran obat, dan sisa persediaan obat dan juga dibantu dengan adanya Buku Register
apotek untuk memantau pengeluaran obat melalui resep yang keluar setiap harinya.
Pengendalian ini bertujuan untuk mempertahankan jenis dan jumlah persediaan sesuai
pelayanan, agar tidak terjadi kelebihan dan kekurangan stok obat. Oleh karena itu,
pelaksanaan pengendalian stok obat harus dilakukan secara rutin sesuai standar pelayanan
Farmasi di Puskesmas yaitu membuat kartu stok dan buku register apotek. Selanjutnya,
mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di kartu stok menurut SOP penulisan kartu stok.
Hasil pelaporan UPTD Puskesmas Polara tahun 2021 masih ditemukan tidak adanya
kartu stok, ini disebabkab karena kurangnya tenaga kefarmasian di puskesmas tersebut. Hal
dapat menyebakan terjadinya kekurangan ataupun kelebihan obat, sehingga pelayanan di
apotek tidak maksimal.
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
Terlaksananya pengendalian stok obat di UPTD Puskesmas Polara
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai upaya agar kebutuhan obat terpenuhi
b. Dapat memudahkan dalam pelaporan LPLPO setiap bulannya.
c. Manfaat
Adapun manfaat dalam kegiatan ini adalah :
a. Masyarakat memperoleh obat dengan tepat
b. Dapat terkontrolnya stok obat di apotek
c. Dapat diketahuinya jumlsh obat diapotek
77
No Nama Profesi Jabatan
b. Proses Pelaksanaan
Adapun proses pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait rencana kegiatan
2. Menyusun sop penulisan kartu stok bersama apoteker
3. Membuat kartu stok dan buku register
4. Melakukan pencatatan dikartu stok
c. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan di apotek puskesmas polara
pada tanggal 08 Maret – 03 April 2021
d. Estimasi Biaya Kegiatan
Total 279.000
78
III. Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan dengan membuat kartu stok dan buku register apotek dapat
membantu mengontrol keluar masuknya obat di apotek sehingga obat yang ada di apotek
dapat diketahui jumlahnya dan juga dapat diketahui berapa jumlah obat yang keluar dalam
setiap harinya. dimana kartu stok sendiri terdiri dari asal dan tujuan obat, banyaknya obat
masuk dan keluar dan sisa obat. Sedangkan buku register apotek terdiri dari nama pasien,
umur, alamat, jenis obat, jumlah obat, dan jenis pengobatan. Dengan adanya kedua alat
control tersebut sangat optimal dalam pengendalian stok obat di apotek puskesmas polara.
IV. PENUTUP
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi“Pelaksanaan Pengendalian Stok
Obat di Apotek Puskesmas Polara Wawonii Tenggara Kabupaten Konawe
Kepulauan”dengan menerapkan nilai- nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik
kesimpulan antara lain:
3. Teraktualisasinya nilai-nilai konsepsi dasar (ANEKA) dan kedudukan serta peran ASN
dalam pelaksanaan tugas pokok penulis sebagai Asisten Apoteker Terampil di Puskesmas
Polara
4. Adapun hasil aktualisasi pelaksanaan pengendalian kartu stok yaitu dengan pelaksanaan
kegiatan pengendalian kartu stok dapat mengoptimalkan pengendalian stok obat yang
masuk maupun keluar. Ini dibuktikan dengan tersedianya informasi di kartu stok seperti
asal/tujuan obat, banyaknya obat masuk/keluar dan sisa obat. Selanjutnya keberadaan buku
register yang sangat membantu dalam pengendalian stok obat. Dari hasil monitoring dan
evaluasi yang dilakukan terlihat bahwa adanya kemudahan dalam pengendalian stok.
79
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
80
LAMPIRAN 4
81
82
83
84
STRATEGI PEMBIMBINGAN RINCIAN PELAKSANAAN BIMBINGAN
(Catatan bimbingan oleh:Coach)
Melakukan konsultasi
dengan coach Adanya perbaikan
2. 3-4-2021 yang telah di
konsultasikan
Adanya lembar
Perbaiki lembar evaluasi
evaluasi dan
dan monitoring kegiatan
3. 5-4-2021 monitoring kegiatan Bertemu langsung dengan coach
pencatatan di kartu stok
pencatatan sesuai
dan buku register apotek
yang di bimbingkan
85
LAMPIRAN 1
Maret-April
NO Kegiatan
8 9 10 12 13 15 16 17 18 19 20 22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 KET
Melakukan
1. konsultasi
dengan
pimpinan terkait
Menyusun
2.
sop penulisan
kartu stok
bersama
apoteker
Melakukan
4. pencatatan kartu
stok dan buku
register
5. Evaluasi dan
pelaporan
86
87
88
89