iv
DAFTAR ISI
vii
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................................................ 24
A. Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................................................... 24
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi .................................................................................. 27
BAB IV PELAKSANAAN AKTUALISASI .................................................................................... 29
A. Realisasi Kegiatan dan Output serta Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar ............... 29
B. Identifikasi Masalah / Hambatan Selama Aktualisasi .................................................. 36
C. Matrik Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA ....................................................... 37
BAB V PENUTUP ....................................................................................................................... 38
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 38
B. Saran ............................................................................................................................ 38
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 39
LAMPIRAN.................................................................................................................................. 40
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ……………………………………………………………………………..37
Lampiran 2 ……………………………………………………………………………..39
Lampiran 3 ……………………………………………………………………………..46
Lampiran 4 ……………………………………………………………………………..51
Lampiran 5 ……………………………………………………………………………..56
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dimana
keduanya bekerja di dalam instansi pemerintahan, baik pemerintah
pusat maupun daerah. Salah satu tugas penting ASN yaitu
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Sebagai Aparatur Sipil yang berintegritas tinggi harus
melaksanakan amanah dan tugasnya dengan efektif, tanggung
jawab dan disiplin sesuai dengan tupoksi dan jabatan yang diberikan
kepadanya. Dalam menghasilkan PNS yang profesional dan
berintegritas dibutuhkan penerapan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik. Komiten Mutu dan Anti Korupsi.
Pada Undang-Undang Dasar Nomor 5 Tahun 2014 dijelaskan
bahwa Aparatur Sipil Negara mempunyai tiga (3) fungsi dalam
kedudukannya pada NKRI yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik dan sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
Ketiganya berperan penting dalam pembangunan pemerintahan dan
keutuhan Negara Republik Indonesia.
Fungsi ASN yaitu sebagai pelayan publik salah satunya dalam
bidang kesehatan. Pelayanan publik dalam bidang kesehatan ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan profesional
kepada seluruh masyarakat dengan adil, merata serta dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan terciptanya pelayanan kesehatan
yang demikian, diharapkan dapat mencapai tujuan akhir yaitu
meningkatkan kualitas kesehatan masyakarat di Indonesia.
Salah satu bagian dari pelayanan kesehatan yaitu pelayanan
kefarmasian, baik di Puskesmas maupun Rumah sakit. Menurut
PerMenKes RI nomor 74 Tahun 2016 Pelayanan kefarmasian adalah
1
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang
berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil
yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan kefarmasian didukung dengan tersedianya obat dan
perbekalan farmasi yang terjamin mutu dan khasiatnya serta
persediaan yang tercukupi. UPT Instalasi Farmasi Kabupaten
Magelang sebagai pusat pelayanan dan pendistribusian obat yang
mempunyai tugas atas tersedianya kebutuhan obat dan perbekalan
farmasi lainnya untuk Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit di
seluruh wilayah Kabupaten Magelang berperan penting di dalam
penyediaan pelayanan kefarmasian tersebut.
Kegiatan di dalam UPT Instalasi Farmasi adalah pengelolaan obat
yang meliputi kegiatan perencanaan kebutuhan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi, monitoring serta evaluasi dan
pemusnahan. Seluruh kegiatan tersebut merupakan tupoksi yang
wajib dilakukan oleh UPT Instalasi Farmasi. Pada kegiatan
penyimpanan, dilakukan kegiatan pemantuan dan pengontrolan obat-
obatan serta perbekalan farmasi untuk menjamin mutu obat dan
perbekalan farmasi sebelum dilakukan pendistribusian ke fasilitas
pelayanan kesehatan. Penyimpanan pada gudang di UPT Instalasi
Farmasi harus memenuhi persyaratan penyimpanan bagi obat dan
perbekalan farmasi, pemantauan dan pengontrolan suhu pada
ruangan agar tetap sesuai dengan aturan penyimpanan yang tertera
pada kemasan obat sehingga tidak menurunkan mutu dari obat
tersebut, penyimpanan khusus pada obat psikotropika dan narkotika,
pengontrolan Expired Date pada seluruh obat dan Perbekalan
Farmasi agar tidak terjadi penyerahan obat ke fasilitas pelayanan
kesehatan pada obat-obat maupun perbekalan farmasi lainnya yang
sudah kadaluarsa, dan pengeluaran obat berdasarkan metode First
Expire First Out (FEFO) dan First In First Out (FEFO) yang berarti
pertama yang didahulukan pada saat mengeluarkan obat adalah
2
memilih obat yang masa kadaluarsa nya lebih dekat kemudian
dilanjurkan dengan pemilihan barang mana yang pertama datang
manakah yang akan dipilih untuk didistribusikan.
Pada beberapa isu yang diangkat pada aktualisasi ini terdapat
kendala penyelesaian yaitu permasalahan sarana dan prasarana
serta dana pendukung untuk kegatan tersebut, dikarenakan juga
UPT Instalasi Farmasi saat ini menempati gedung sementara yang
hanya akan digunakan selama beberapa bulan menunggu realisasi
gedung baru yang masih dalam tahap pembangunan. Kemudian
untuk isu prioritas penulis, beberapa kekurangan dalam
penyimpanan obat dan perbekalan farmasi yaitu belum optimalnya
pengaplikasian penandaan langsung expired date pada obat dan
perbekalan farmasi yang terkadang menyebabkan ketika obat akan
didistribusikan baru disadari bahwa kadaluarsa obat sudah dekat
sehingga tidak mungkin dilakukan pendistribusian ke fasyankes. Hal
ini menyebabkan terkendalanya proses pendistribusian obat dan
perbekalan farmasi. Hal lainnya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kesalahan pengambilan pada obat-obat atau perbekalan farmasi lain
yang mempunyai kemiripan nama maupun kemasannya yang biasa
disebut LASA (Look Alike Sound Alike), misalnya Omeprazole
dengan Lansoprazole adalah obat satu golongan yang mempunyai
kemiripan nama, kemudian intravena catheter 16G, 18G, 20G, 22G
dan 24G yang mempunyai kemiripan pada kemasan. Dengan
demikian, penulis mengangkat judul “Optimalisasi Penyimpanan
Obat dan Perbekalan Farmasi dengan Penandaan Stiker LASA dan
Penandaan Expired Date Menggunakan Metode Rambu Lalu Lintas
di UPT Instalasi Farmasi Kabupaten Magelang” untuk mengatasi
permasalahan tersebut. Gagasan pemecahan isu yang diambil
adalah dengan pembuatan dengan pengaplikasian stiker bertuliskan
LASA pada obat yang termasuk kategori LASA, dan penandaan ED
dengan metode rambu lalu lintas, dimana pada setiap kemasan/dus
3
obat diberikan stiker berwarna rambu lalu lintas (merah/kuning/hijau)
tergantung lamanya ED obat tersebut. Pada UPT Instalasi Farmasi
sudah tersedia sistem aplikasi pencatatan dan pelaporan seluruh
obat dan perbekalan farmasi lainnya sudah terintegrasi ke dalam
sistem yang bernama SINBAT (Sistem Inventory Manajemen Obat)
yang meliputi mulai dari pencatatan obat masuk yang berisikan nama
obat, jenis sediaan, harga, nomor batch dan ED obat, kemudian
pelaporan arus keluar masuk obat ke fasyankes, serta penandaan
masa ED obat yang dapat dilihat dari sistem tersebut.
B. Identifikasi Isu
Dalam kegiatan pelaksanaan tupoksi di unit kerja yaitu UPT
Instalasi Farmasi yang selalu menerapkan nilai ANEKA didalamnya,
tentunya didapatkan isu-isu aktual permasalahan yang sedang
terjadi. Isu yang ditemukan tersebut tentunya diperlukan strategi
untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah tersebut. Isu ini
bersumber dari tiga (3) hal yaitu Whole Of Goverment, Pelayanan
publik / Manajemen ASN, dan bisa berasal dari individu, kelompok,
maupun unit kerja.
Pada masing-masing isu tersebut terdapat kondisi masalah, aktor
yang terlibat dan peran aktor pada setiap isu yang ada. Selanjutnya
kemudian didapatkan prioritas isu berdasarkan beberapa
pertimbangan. Daftar isu penulis ditampilkan pada tabel berikut:
4
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Identifikasi Kondisi yang
No. Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Isu Diharapkan
Terbatasnya Terbatasnya ruang
Ruangan yang luas
tempat penyimpanan obat
untuk penyimpanan
penyimpanan Manajemen dan perbekalan
obat dan perbekalan
1 Obat dan ASN, Pelayanan lainnya, sehingga
farmasi lainnya
BMHP di Publik jarak penyimpanan
sehingga memudahkan
Gudang antar barang terlalu
pencarian barang
Farmasi sempit
Belum
Selain pemantauan dan
optimalnya
pengendalian dari
penyimpanan
Belum ada sistem SINBAT yang
obat dan
penandaan khusus sebelumnya sudah
perbekalan
langsung pada ada, dimaksimalkan
farmasi Manajemen
gudang yaitu stiker dengan pengapikasian
2 dengan ASN, Pelayanan
untuk obat-obat stiker LASA untuk obat-
penandaan Publik
kategori LASA dan obat tertentu dan stiker
khusus berupa
rambu-rambu rambu-rambu ED untuk
stiker tanda
expired date obat seluruh obat dan
ED dan
perbekalan farmasi
penandaan
lainnya.
LASA
Tersedianya obat dan
Beberapa item
Kekosongan Whole of perbekalan farmasi
obat mengalami
beberapa item Government, yang tercukupi dan
kekosongan stok
3 obat dalam Manajemen tidak mengganggu
dikarenakan
waktu yang ASN, Pelayanan proses pelayanan
kosongnya stok
cukup lama Publik kefarmasian pada
pada distributor
fasyankes
Adanya obat yang
Adanya sudah melewati
beberapa obat Whole of batas kadaluarsa
Barang yang sudah ED
yang sudah Government, masih disimpan di
4 bisa segera
kadaluarsa Manajemen gudang
dimusnahkan
yang belum ASN dikarenakan belum
dimusnahkan tersedia anggaran
pemusnahan.
5
Obat dan
perbekalan farmasi
Belum
hanya disimpan
optimalnya
berdasarkan Tersimpan dan
penataan
jenisnya, yaitu obat tersusunnya obat dan
penyimpanan
dan Perbekalan perbekalan farmasi rapi
obat dan Whole of
Farmasi, tidak berdasarkan bentuk
BMHP Government,
5 adanya sediaan, alfabetis dan
berdasarkan Manajemen
penyimpanan lain sebagainya yang
bentuk ASN
berdasarkan memudahkan pegawai
sediaan,
alfabetis dan dalam pengambilan
alfabetis dan
bentuk sediaan barang
lain
dikarenakan
sebagainya
terbatasnya
ruangan yang ada.
Obat dan
perbekalan farmasi
langsung disimpan
pada ruang
penyimpanan, jadi
belum ada
Belum adanya karantina awal
tempat untuk pengecekan
karantina obat barang baru Adanya tempat
dan BMHP Whole of datang karantina obat/BMHP
pada waktu Government, dikarenakan saat pertama kali
6
pertama kali Manajemen terbatasnya datang sebelum
datang ASN ruang/bangunan disimpan pada ruang
sebelum sehingga penyimpanan
dilakukan pengecekan
pengecekan langsung dilakukan
pada waktu obat
datang kemudian
selanjutnya
disimpan pada
gudang
penyimpanan
6
Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL
Kriteria Keteranga
No Isu
A P K L n
Terbatasnya tempat
1 penyimpanan Obat dan BMHP di √ √ − − TMS
Gudang Farmasi
Belum optimalnya penyimpanan
obat dan perbekalan farmasi
2 dengan penandaan langsung √ √ √ √ MS
khusus pada obat dan
perbekalan farmasi di gudang
Kekosongan beberapa item obat
3 √ √ √ √ MS
dalam waktu yang cukup lama
Adanya obat dan BMHP yang
4 sudah kadaluarsa yang belum √ √ − − TMS
dimusnahkan
Belum optimalnya penataan
penyimpanan obat dan BMHP
5 √ √ √ √ MS
berdasarkan bentuk sediaan,
alfabetis dan lain sebagainya
Belum adanya tempat karantina
obat dan BMHP pada waktu
6 − √ − − TMS
pertama kali datang sebelum
dilakukan pengecekan
Keterangan :
√ = Ya MS = Memenuhi Syarat
- = Tidak TMS = Tidak Memenuhi Syarat
7
Berdasarkan tabel analisis di atas, didapatkan tiga (3) isu terpilih
yaitu Belum optimalnya penyimpanan obat dan perbekalan farmasi
dengan penandaan langsung khusus pada obat dan perbekalan farmasi
di gudang, Kekosongan beberapa item obat dalam waktu yang cukup
lama, dan belum optimalnya penataan penyimpanan obat dan BMHP
berdasarkan bentuk sediaan, alfabetis dan lain sebagainya. Selanjutnya
dari beberapa isu yang sudah memenuhi syarat, dilakukan pemilihan
isu prioritas dengan analisis USG. Berikut ditampilkan tabel USG :
10
nilai dasar ASN ANEKA serta kedudukan dan peran ASN
dalam NKRI di unit kerja.
b. Bagi Institusi
Terwujudnya penerapan visi dan misi institusi.
c. Bagi Organisasi
Memudahkan organisasi dalam kegiatan penyimpanan
dan distribusi obat dan perbekalan farmasi di unit kerja.
11
3. Waktu
Kegiatan aktualisasi ini dilaksanakan mulai 05 Agustus 2021
sampai dengan 17 September 2021.
12
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
A. Deskripsi Organisasi
UPT Instalasi Farmasi Kabupaten Magelang merupakan instansi
yang berstatus Unit Pelaksana teknis di bawah Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang. Instalasi Farmasi didirikan sebagai pusat
pelayanan distribusi obat dan perbekalan farmasi untuk fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Magelang. Penjelasan
lebih lanjut sebagai berikut :
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Dalam rangka mendukung adanya Pembangunan
Kesehatan seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang
No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan dimana tujuannya adalah
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarkat yang setinggi-tingginya sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Guna mencapai tujuan tersebut
dilaksanakan berbagai upaya kesehatan yang menyeluruh dan
terpadu serta berkesinambungan. Pelayanan instalasi farmasi
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang
berperan memberikan dukungan pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Sebagai unit Kerja yang bertugas melakukan pelayanan
pengelolaan obat dan perbekalan farmasi publik, Instalasi
farmasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang telah
berdiri sejak 1 April 2001 berdasarkan Peraturan Daerah No.20
Tahun 2000 tentang pembentukan Kedudukan, Tugas Pokok,
Fungsi, dan Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Magelang dan Surat Keputusan Bupati No. 183.4/77/31/2001
13
tentang penetapan struktur organisasi dan tata kerja UPT Dinas
Kesehatan Kabupaten Magelang. Berikut merupakan landasan
yuridis Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
pembentukan UPT Instalasi Farmasi pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang yaitu sebagai berikut :
2. Deskripsi Organisasi
Nama UPT : UPT INSTALASI FARMASI
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Magelang
Kecamatan : Mungkid
Desa/Kelurahan : Progowati
Kode Pos : 56512
Nomor Telepon : (0293) 7183339
Email : ifkkabmgl@gmail.com
SK Pendirian UPT : 183.4/77/31/2001
15
Tanggal SK Pendirian : 2001-04-01
Nama Kepala UPT : Yuni Erna Silawati, SKM.MM
16
10. Pelaksanaan penerimaan dan penyimpanan obat dan
perbekalan kesehatan
11. Pelaksanaan pendistribusian obat dan perbekalan
kesehatan
12. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan obat dan
perbekalan kesehatan
13. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap
pendistribusian dan penggunaan obat dan perbekalan
kesehatan
14. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana
instalasi farmasi
15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan instalasi farmasi
16. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Instalasi Farmasi
17. Pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelayanan data
dan informasi di UPTD Instalasi Farmasi
18. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan di UPTD Instalasi
Farmasi
19. Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya
20. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan
kegiatan
21. Pelaksanaan penyusunan laporan program dan
kegiatan
22. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
5. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang ada pada UPT Instalasi Farmasi
Kabupaten Magelang yaitu :
1) Kerjasama
2) Inovatif
17
3) Transparan
4) Akuntabel
5) Profesional
6. Struktur Organisasi
Yulianta
ASISTEN APOTEKER
PENGADMINISTRASIAN
Wahyu Indriyani, A.Md.Farm
UMUM
Nur Fitriana Rakhman,A.Md.Farm
Sudadi
Sidik Pebri Hartono
18
6. Pelaksanaan koordinasi dengan perangkat daerah lainnya
dan instansi terkait atas persetujuan pemimpin
7. Pelaksanaan penyusunan pedoman instalasi farmasi
8. Pelaksanaan penyusunan rencana kebutuhan sarana dan
prasarana instalasi farmasi
9. Pelaksanaan perhitungan perencanaan obat dan perbekalan
kesehatan
10. Pelaksanaan penerimaan dan penyimpanan obat dan
perbekalan kesehatan
11. Pelaksanaan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan
12. Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan obat dan perbekalan
kesehatan
13. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap
pendistribusian dan penggunaan obat dan perbekalan
kesehatan
14. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana instalasi
farmasi
15. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
instalasi farmasi
16. Pelaksanaan ketatausahaan UPTD Instalasi Farmasi
17. Pelaksanaan kegiatan penyusunan dan pelayanan data dan
informasi di UPTD Instalasi Farmasi
18. Pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan di UPTD Instalasi Farmasi
19. Pelaksanaan penilaian kinerja pegawai dalam lingkup
tanggungjawabnya
20. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan
21. Pelaksanaan penyusunan laporan program dan kegiatan
22. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
pimpinan sesuai tugas dan fungsinya.
19
C. Tugas dan Jabatan Peserta
a. Tugas Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)
Tugas dan Fungsi seorang Aparatur Sipil Negara
tercantum di dalam Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014
yaitu:
i. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan,
ii. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas,
iii. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
20
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan,
21
1. Mengumpulkan data-data perencanaan obat dan
perbekalan kesehatan
2. Merekapitulasi data-data usulan obat dan perbekalan
kesehatan
3. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi yang
merupak program pemerintah
4. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi
5. Mengumpulkan dan membuat daftar usulan/data obat rusak
dan kadaluarsa
6. Menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan
farmasi
7. Melaksanakan penghapusan
8. Menerima dan menyimpan obat dan perbekalan farmasi
dari pengadaan Dinkes maupun bantuan dari Pemerintah
Provinsi atau pusat
9. Melaksanakan pengecekan stok berkala terhadap seluruh
obat dan perbekalan farmasi yang tersedia di gudang
10. Melakukan pengambilan dan pengepakan obat dan
perbekalan farmasi yang diserahkan ke Puskesmas
11. Membuat dokumen Bukti Mutasi Barang untuk obat dan
perbekalan farmasi yang diserahkan Puskesmas
12. Melaksanakan pengecekan terhadap obat dan perbekalan
farmasi sebelum diserahkan Puskesmas
13. Mengolah data penerimaan obat dan perbekalan farmasi ke
software SINBAT
14. Menyimpan obat dan perbekalan farmasi dari sumber dana
DAU, ASKES, dan buffer Prov
15. Mengadministrasikan obat dan perbekalan kesehatan dari
sumber dana DAU, ASKES, dan Buffer Prov
16. Mendistribusikan Obat dan Perbekalan Kesehatan
17. Mengumpulkan dan melaksanakan realokasi obat dari
22
berbagai sumber dana
18. Mengumpulkan dan merekapitulasi peresepan obat
19. Tim Penilai Angka Kredit Jafung Asisten Apoteker
20. Tim penerima dan pemeriksa hasil pekerjaan obat APBD
21. Tim penerima dan pemeriksa hasil pekerjaan obat program
22. Mengikuti pertemuan farmasi
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
24
Kontribusi terhadap Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan dengan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tupoksi/Visi Unit Nilai-nilai
Kegiatan Nilai-nilai dasar ASN
Kerja Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber :
SK Bupati No.
183.4/77/31/2001
tentang penetapan
struktur organisasi
dan tata kerja UPT
Dinas Kesehatan
Kabupaten Magelang
Misi IFK :
a. Melakukan Mewujudkan
pengambilan data Pengelolaan Obat
Expired Date Obat dari dan Perbekalan
Sinbat Mendapatkan Kesehatan secara
Akuntabilitas
lembar/ data tertib
(Tanggungjawab)
b. Melakukan Obat LASA Tupoksi/Fungsi IFK :
Melakukan Nasionalisme ( tolong- Profesionalisme
2 pendataan obat-obat dan rekapan Pelaksanaan
pendataan obat menolong) Etika publik Akuntabel
yang termasuk kategori Expired Date pengendalian dan
(Cermat, Teliti)
LASA seluruh barang pengawasan
Komitmen Mutu (Efektif)
di Gudang terhadap
c. Mengelompokkan pendistribusian dan
data obat berdasarkan penggunaan obat
masa Expired Date-nya dan perbekalan
kesehatan
a. Menyiapkan dan Mendapat
membuat desain stiker persetujuan
Membuat dan Akuntabilitas
mentor
Menempelkan (Pencapaian target), Misi IFK :
b. Berdiskusi dengan terhadap
Stiker LASA Nasionalisme (tolong- Meningkatkan
mentor terhadap desain desain stiker Kerja sama
3 dan Penandaan menolong,) Etika publik Pelayanan Obat dan
yang dibuat dan yang akan Inovatif
Expired Date (Patuh perintah, cermat), Perbekalan yang
mendapatkan dicetak dan
pada Kemasan Komitmen Mutu (Efisien, Baik,
persetujuan terlaksananya
Obat inovatif),
kegiatan
c. Finalisasi Stiker penandaan
25
Kontribusi terhadap Penguatan
Output/ Hasil Keterkaitan dengan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Tupoksi/Visi Unit Nilai-nilai
Kegiatan Nilai-nilai dasar ASN
Kerja Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
terhadap obat
d. Mencetak Stiker dan
perbekalan
farmasi
e. Mengaplikasikan / Tupoksi/Fungsi IFK :
tersebut
Menempelkan stiker Pelaksanaan
pada obat dan pengendalian dan
perbekalan farmasi di pengawasan
gudang terhadap
pendistribusian dan
f. Mendokumentasikan penggunaan obat
kegiatan tersebut dan perbekalan
kesehatan
Visi IFK : Tata Kelola
Dinamika Logistik
a. Membuat laporan
Obat dan Perbekalan
hasil kegiatan
Kesehatan Yang
Bertanggungjawab
Akuntabilitas Misi IFK :
Dilakukannya
(Pencapaian target), Mewujudkan
b. Melaporkan hasil pelaporan dan
Melakukan Nasionalisme Pengelolaan Obat
kegiatan kepada evaluasi atas
evaluasi dan (Musyawarah, dan Perbekalan
mentor kegiatan yang
pelaporan menghargai pendapat) Kesehatan secara Transparan
4 sudah
terhadap Etika publik (Cermat, tertib Akuntabel
dilaksanakan,
kegiatan yang teliti), Komitmen Mutu
Tersusunnya
telah dilakukan (Efektif),
laporan
Anti Korupsi (Mandiri, Tupoksi/Fungsi IFK:
c. Meminta saran dan aktualisasi
disiplin) Pelaksanaan
masukan dari mentor
monitoring dan
untuk kegiatan yang
evaluasi program
sudah dilaksanakan
dan kegiatan
26
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan
No Kegiatan Agustus September Bukti kegiatan
1 2 3 4 1 2 3
Melakukan konsultasi dengan
1. Foto kegiatan
mentor/atasan mengenai isu yang 5 Agustus –
1.
akan dipilih dan rancangan 16 Agustus
2. Catatan hasil diskusi
aktualisasi
1. Foto kegiatan
18 Agustus-
2. Melakukan pendataan obat 2. Data seluruh expired
24 Agustus
obat dan obat-obat pada
kategori LASA
1. Foto kegiatan
Membuat dan menempelkan
Penandaan Expired Date dan 25 Agustus-
3.
Penandaan stiker LASA pada 8 September
kemasan obat 2. Stiker Berwarna Traffic
Light dan stiker bertuliskan
LASA
27
28
BAB IV
PELAKSANAAN AKTUALISASI
30
1. Akuntabilitas (tanggung jawab)
Melakukan pendataan obat dengan tanggung
jawab.
2. Nasionalisme (tolong menolong)
Meminta bantuan kepada rekan kerja pada
pengambilan data obat.
3. Etika Publik (Cermat, Teliti)
Melakukan pengelompokkan expired date dengan
Keterkaitan Nilai
cermat
Dasar dengan
Teliti dalam mengelompokkan data
Kegiatan
4. Komitmen Mutu (Efektif)
Melakukan pendataan dengan efektif, tidak
berlama-lama agar tidak mengganggu pekerjaan
lain.
5. Anti Korupsi ( Jujur)
Jujur dalam melakukan pendataan dan
pengelompokkan data Expired Date
Tabel 4.3 Membuat dan Menempelkan Stiker LASA dan Penandaan Expired
Date pada Kemasan Obat
31
6. Mendokumentasikan kegiatan tersebut
Tabel 4.4 Melakukan evaluasi dan pelaporan terhadap kegiatan yang telah
dilakukan
33
5. Anti Korupsi (Jujur, mandiri)
Membuat laporan dengan jujur.
Membuat laporan secara mandiri, tidak dengan
bantuan orang lain.
Kegiatan ini sesuai dengan Fungsi IFK yaitu salah
satunya pelaksanaan pengendalian dan pengawasan
Kontribusi
terhadap pendistribusian dan pengguaan obat dan alat
Terhadap Tupoksi
kesehatan serta Visi IFK yaitu Dinamika Logistik Obat
dan Pebekalan Kesehatan Yang Bertanggung Jawab.
Penguatan Nilai Nilai yang ingin diperkuat pada kegiatan ini adalah
Organisasi Transparan dan akuntabel.
Telah terlaksana pelaporan terhadap kegiatan yang
Capaian sudah dilakukan pada tanggal 17- 22 September 2021
Aktualisasi sebagai dasar dalam pembuatan laporan aktualisasi.
1. Foto Kegiatan
Daftar Lampiran
2. Laporan Kegiatan / Aktualisasi
1. Foto Kegiatan
Daftar Lampiran
2. Power point presentasi
35
B. Identifikasi Masalah / Hambatan Selama Aktualisasi
Berikut merupakan identifikasi pendukung dan masalah/ hambatan
serta solusi yang diberikan selama pelaksanaan aktualisasi di UPT
Instalasi Farmasi:
Mentor yang
Membuat dan
menyetujui desain
Menempelkan Stiker
stiker yang akan
LASA dan
3 diaplikasikan dan - -
Penandaan Expired
rekan kerja yang
Date pada Kemasan
membantu kegiatan
Obat
penandaan
36
C. Matrik Rekapitulasi Aktualisasi Nilai-nilai ANEKA
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan dalam rentang waktu 4 Agustus
sampai 28 September 2021 di UPT Instalasi Farmasi Kabupaten
Magelangyang beralamatkan di Jalan Sendangsono KM. 0,5 Progowati,
Mungkid, Kabupaten Magelang.
Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan selama proses
habituasi berlangsung dan berdasarkan pada pembahasan yang telah
dilakukan maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Terlaksananya kegiatan penandaan Expired date dengan
mengaplikasikan stiker berwarna merah, kuning, hijau pada kemasan
terluar obat dengan baik pada gudang di UPT Instalasi Farmasi
Kabupaten Magelang.
2. Terlaksananya kegiatan penandaan pada obat-obat kategori LASA
(Look Alike Sound Alike) dengan pengaplikasian stiker bertuliskan
LASA pada kemasan obat di gudang UPT Instalasi Farmasi Kabupaten
Magelang.
3. Melalui kegiatan aktualisasi ini, penulis mampu mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA pada setiap kegiatan yang dilaksanakan
dengan persentase yaitu Akuntabilitas sebesar 21%, Nasionalisme
sebesar 18%, Etika publik sebanyak 25%, Komitmen Mutu sebanyak
18% serta Anti Korupsi sebesar 18%.
B. Saran
Berdasarkan kegiatan Aktualisasi yang telah dilaksanakan di UPT
Instalasi Farmasi terdapat beberapa saran yaitu
1. Substansi nilai dasar ANEKA yang diharapkan selalu diterapkan
seluruh staf dan pegawai di UPT Instalasi Farmasi dalam tupoksi
sebagai Aparatur Sipil Negara.
2. Agar selalu dilakukan inovasi dalam raangka optimalisasi kegiatan
pengelolaan obat dengan tujuan peningkatan mutu pelayanan UPT
Instalasi Farmasi Kabupaten Magelang.
3. Pelaksanaan kegiatan penandaan yang juga diharapkan diterapkan/
diaplikasikan pada gudang obat di seluruh puskesmas di wilayah
Kabupaten Magelang.
4. Dukungan dan arahan pimpinan yang akan selalu diberikan dalam
setiap kegiatan di UPT Instalasi farmasi.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Lampiran 1
40
1.2. Catatan hasil konsultasi dengan mentor
41
Lampiran 2
42
4.1 Lembar/ Data Rekapan ED dan LASA obat-obat dan perbekalan
farmasi di gudang
43
44
45
46
47
48
Lampiran 3
49
3.3 Finalisasi Stiker
50
3.5 Mengaplikasikan / Menempelkan stiker pada obat dan perbekalan
farmasi di gudang
51
3.6 Mendokumentasikan kegiatan tersebut
52
53
Lampiran 4
54
55
56
57
4.2 Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor
4.3 Meminta saran dan masukan dari mentor untuk kegiatan yang
sudah dilaksanakan
58
Lampiran 5
59
60