Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
1. Bapak Ir. H. Sulwan Abunawas, M.Si selaku Pj. Bupati Kolaka Timur;
Penulis
HALAMAN JUDUL…………...………………………………………………...………
i
HALAMAN PERSETUJUAN………......................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN …..................................................................................
iii
KATA PENGANTAR .............................................................................................
v
DAFTAR ISI ..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................
1
1.1. Latar Belakang ................................................................................
2
1.2. Tujuan Aktualisasi ...........................................................................
2
1.3. Manfaat …........................................................................................
3
1.4. Ruang Lingkup ...…………………....................................................
3
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...…....................................................
BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA ……...………………..........
4
2.1. Gambaran Umum Organisasi ……...................................................... 10
2.2. Profil Peserta ……………………………………….…………...……… 10
2.3. Nilai-Nilai Dasar ASN ………………………….…………...……… 19
2.4. Kedudukan dan Peran ASN ……………………….…………...………
BAB III. RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI …...................................... 25
3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu ………….............................. 30
3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu ....... 31
3.3. Deskripsi Rancangan Kegiatan ………………………………………..
3.4. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN ................... 50
Adapun formulir triase dan asesmen awal medis di IGD RSUD Kolaka Timur
saat ini dinilai belum efektif dan efisien dikarenakan banyak terdapat poin-poin yang
berulang serta kurang sistematis. Oleh karena itu, diharapkan adanya formulir yang
ringkas dan runut namun tetap dapat memenuhi kebutuhan pengkajian dokter di IGD
RSUD Kolaka Timur.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum dari kegiatan aktulisasi ini ialah mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
2. Tujuan khusus dari aktualisasi ialah mengoptimalkan proses pengisian
formulir triase dan asesmen awal medis di Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit Umum Daerah Kolaka Timur.
1.3 Manfaat
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini dapat memberi manfaat
1. Bagi peserta : mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
yang meliputi berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaptif dan kolaboratif.
2. Bagi instansi : RSUD Kolaka Timur dapat meningkatkan pelayanan di IGD
melalui optimalisasi formulir triase dan asesmen awal medis sehingga dokter
mampu memberikan layanan kesehatan yang lebih optimal.
3. Bagi pasien dan keluarganya : mendapatkan kepuasan atas pelayanan
kesehatan yang cepat dan paripurna.
Lokasi rumah sakit ini berada di Jalan Poros Kelurahan Welala Kecamatan
Ladongi Kabupaten Kolaka Timur. Luas wilayah kerja RSUD Kabupaten
Kolaka Timur adalah sekitar ±10.000 m2. Batas wilayah kerja rumah sakit,
antara lain: sebelah timur berbatasan dengan Kantor Kelurahan Welala; sebelah
utara dan selatan berbatasan dengan pemukiman; sebelah barat berbatasan
dengan SMAN 1 Ladongi.
Struktur Organisasi
DIREKTUR
KOORD.UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
STAF MEDIS
KOMITE MEDIK FUNGSIONAL
KOMITE KEPERAWATAN
KOMITE TENAGA KESEHATAN
LAINNYA
KOMITE PPI
DIREKTUR
STAF MEDIS
DOKTER
FUNGSIONAL
PERAWAT
BIDAN
LAINNYA
Gambar 3. Struktur Kedudukan Jabatan
Pengalaman Kerja :
1) Dokter Internship Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh,
Kalimantan Tengah 2017 - 2018
2) Dokter Internship Puskesmas Muara Teweh 2018
3) Dokter Umum Rumah Sakit Umum Daerah Konawe 2019-2021
4) Dokter Umum Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka Timur 2022-
sekarang
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap
seseorang/organisasi yang meberikan amanat. Dalam konteks ASN 12
akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindak
dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan, lembaga pembina dan lebih
luasnya kepada publik. Terdapat beberapa aspek-aspek akuntabilitas adalah
sebagai berikut :
1) Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
2) Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is result-oriented)
3) Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers
reporting)
4) Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless
without consequences)
5) Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda sebagai berikut :
a. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas personal mengacu pada nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang seperti kejujuran, integritas, moral dan etika. Pertanyaan yang
digunakan untuk mengidentifikasi apakah seseorang memiliki
akuntabilitas personal antara lain “Apa yang dapat saya lakukan untuk
memperbaiki situasi dan membuat perbedaan?”
b. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas individu mengacu pada hubungan antara individu dan
lingkungan kerjanya, yaitu antara PNS dan instasinya sebagai pemberi
kewenangan. Pertanyaan penting yang digunakan untuk melihat tingkat
akuntabilitas individu seorang PNS adalah kemampuan untuk mengatakan
“ini adalah tindakan yang telah saya lakukan dan ini adalah apa yang akan
saya lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik”
c. Akuntabilitas Kelompok
Kinerja sebuah institusi biasanya dilakukan atas kerjasama
kelompok. Dalam hal ini tidak ada istilah “saya” tetapi yang ada adalah
“kami”. Dalam kaitannya dengan akuntabilitas kelompok, maka
pembagian kewenangan dan semngat kerjasama yang tinggi antar berbagai
kelompok yang ada dalam sebuah institusi memainkan peranan yang
penting dalam tercapainya kinerja organisasi yang diharapkan.
d. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi mengacu pada hasil pelaporan kinerja yang
telah dicapai, baik pelaporan yang dilakukan oleh individu terhadap
organisasi/institusi maupun kinerja organisasi kepada stakeholder.
e. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder adalah tanggung jawab organisasi
pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja yang adil, responsif
dan bermartabat. Stakeholder yang dimaksud adalah masyarakat umum,
pengguna layanan dan pembayar pajak yang memberikan masukkan, saran
dan kritik terhadap kinerjanya.
Akuntabilitas merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta
disiplin dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017, Pasal 210 sampai
dengan pasal 212, Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan sebagai
berikut:
1) Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2) Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu.
3) Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
4) Terdapat dua pendekatan pengembangan yang dapat dimanfaatkan pegawal
untuk meningkatkan kompetensinya, yaltu klasikal dan non klasikal.
Optimalisasi hak akses pengembangan kompetensi dapat 14 dilakukan
dengan pendekatan pelatihan non klasikal, diantaranya ealearning, job
enrichment dan Job enlargement termasuk coaching dan mentoring.
Kompoten merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah.
2) Membantu orang lain belajar
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
4. Harmonis
Pola harmonis merupakan sebuah usaha untuk mempertemukan berbagai
pertentangan dalam masyarakat. Hal ini diterapkan pada hubunganhubungan
sosial ekonomi untuk menunjukkan bahwa kebijaksanaan sosial ekonomi yang
paling sempurna hanya dapat tercapai dengan meningkatkan permusyawaratan
antara anggota masyarakat. Suasana harmoni dalam lingkungan bekerja akan
membuat kita secara individu menjadi tenang, menciptakan kondisi yang
memungkinkan untuk saling kolaborasi dan bekerja sama, meningkatkan
produktivitas bekerja serta meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Brian Scudamore (seorang Founder dan CEO sebuah peruahaan Brand)
menyatakan beberapa hal tentang bagaimana membangun kultur tempat kerja
yang harmonis. Suasana tempat kerja yang positif dan kondusif juga berdampak
bagi berbagai bentuk organisasi. Ada tiga hal yang dapat menjadi acuan untuk
membangun budaya tempat kerja nyaman dan berenergi positif. Ketiga hal
tersebut adalah :
a. Membuat tempat kerja yang berenergi
Sebagian besar karyawan atau orang dalam organisasi menghabiskan
separuh hidupnya di tempat kerja. Untuk itu tempat kerja harus dibuat
sedemikian rupa agar karyawan tetap senang dan nyaman saat bekerja. Tata
ruang yang baik dan keberadaan ruang terbuka sangat disarankan. Desain
ruang terbuka dapat meningkatkan komunikasi, hubungan interpersonal dan
15 kepuasan kerja, sekaligus optimal Mengurangi terjadinya kurangnya
komunikasi. Disharmonis yang disebabkan kurangnya komunikasi
b. Memberikan keleluasaan untuk belajar dan memberikan kontribusi
Selalu ingat dalam sebuah organisasi Anda bukan satu-satunya orang
yang menjalankan alur produktivitas, Ketika Anda sudah “mentok", ada
baiknya Anda mencari ide dari orang-orang yang berada dalam tim. Hal
tersebut mampu meningkatkan keterlibatan dan rasa memiliki karyawan
dalam sebuah bisnis atau organisasi.
c. Berbagi kebahagiaan bersama seluruh anggota organisasi
Tak dapat dielakkan jika pendapatan adalah salah satu motivator terbaik
di lingkungan kerja. Demikian juga rasa memiliki. dengan membagi
kebahaglaan dalam organisasi kepada seluruh karyawan dapat meningkatkan
kepemilikan dan meningkatkan antusiasme para karyawan.
Harmonis merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2) Suka menolong orang lain
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif
5. Loyal
Secara etimologis, istilah "loyal" diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu "Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan. Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari
kesadaran sendiri pada masa lalu. Dalam Kamus Oxford Dictionary kata loyal
didefinisikan sebagai "giving or showing firm and constant support or allegiance
to a person or institution (tindakan memberi atau menunjukkan dukungan dan
kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau institusi)".
Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN adalah sifat loyal atau
setia kepada bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara
dapat diwujudkan dengan sifat dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang
sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap ASN
harus senantiasa menjunjung tinggi kehormatan negara, 16 pemerintah dan
martabat pegawai negeri sipil serta senantiasa mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan sendiri, seseorang atau golongan sebagai wujud
loyalitas terhadap bangsa dan negara.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN yang
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara, memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintah yang
sah
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instasi dan negara
3) Mejaga rahasia jabatan negara.
6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan
makhluk hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh
perubahan lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting
bagi terjaminnya keberlangsungan kehidupan. Setidaknya terdapat 9 elemen
budaya adaptif menurut Management Advisory Service UK yang perlu menjadi
fondasi ketika sebuah organisasi akan mempraktekkannya, yaitu :
a. Purpose
Organisasi beradaptasi karena memiliki tujuan yang hendak dicapai.
Demikian pula dengan organisasi pemerintah, yang mempunyai tujuan-
tujuan penyelenggaraan fungsinya yang sudah ditetapkan oleh peraturan
perundangan. Penetapan tujuan organisasi menjadi elemen budaya adaptif
pertama yang diperlukan, dimana pencapaiannya akan sangat dipengaruhi
oleh variabel lingkungan. Perubahan lingkungan tidak serta merta
mengubah tujuan organisasi, tetapi adaptasi akan menyesuaikan cara
organisasi bekerja 17 agar pencapaian tetap dilakukan.
b. Cultural values
Organisasi pemerintah mengemban nilai-nilai budaya organisasional
yang sesuai dengan karakteristik tugas dan fungsinya. Demikian pula
dengan ASN sebagai individu yang mempunyai nilai-nilai yang tersemat
dalam budaya kerjanya, sehingga dituntut untuk mengaplikasikannya agar
dapat memberikan pelayanan yang maksimal dan berkualitas.
c. Vision
Menjelaskan apa yang hendak dituju yang tergambar dalam Kerangka
pikir dan diterjemahkan dalam kerangka kerja yang digunakan dalam
organisasi.
d. Corporate values
Seperti halnya nilai budaya organisasi di atas, makan ilai-nilai korporat
juga menjadi fondasi penting dalam membangun budaya adaptif dalam
organisasi.
e. Coporate strategy
Visi dan values menjadi landasan untuk dibangunnya strategi-strategi
yang lebih operasional untuk menjalankan tugas dan fungsi organisasi
secara terstruktur, efisien dan efektif
f. Structure
Struktur menjadi penting dalam mendukung budaya adaptif dapat
diterapkan di organisasi. Tanpa dukungan struktur, akan sulit budaya adaptif
dapat berkembang dan tumbuh pada sebuah organisasi.
g. Problem solving
Budaya adaptif ditujukan untuk menyelesaikan persoalan yang timbul
dalam organisasi, bukan sekedar untuk mengadaptasi perubahan.
Penyelesaian masalah harus menjadi tujuan besar dari proses adaptasi yang
dilakukan oleh organisasi.
h. Partnership working
Partnership memiliki peran penguatan budaya adaptif, karena dengan
partnership maka organisasi dapat belajar, bermitra dan saling menguatkan
dalam penerapan budaya adaptif.
i. Rules
Aturan main menjadi salah satu framework budaya adaptif yang penting
dan tidak bisa dihindari.
Adaptif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value
ASN yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut:
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3) Bertindak proaktip
7. Kolaboratif
Berkaitan dengan definisi, akan dijelaskan mengenai beberapadefinisi
kolaborasi dan collaborative governance. Dyer and Singh(1998, dalam Celik et
al, 2019) mengungkapkan bahwa kolaborasiadalah “value generated from an
alliance between two or more firmsaiming to become more competitive by
developing shared routines”. Ansen dan gash (2012) mengungkapkan beberapa
prosesyang harus dilalui dalam menjalin kolaborasi yaitu :
1) Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholdermitra
kolaborasi.
2) Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik
danbersungguhsungguh
3) Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan;sharing
ownership dalam proses; serta keterbukaan terkaitkeuntungan bersama
4) Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisibersama
terkait permasalahan, serta mengidentifikasi nilaibersama
5) Menetapkan outcome.
Kolaboratif merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam core value ASN
yang memiliki panduan perilaku sebagai berikut :
2. Smart ASN
Membekali peserta dengan kemampuan kecakapan digital dasar pada
perspekti fliterasi digital smart ASN. Literasi digital adalah lingkungan yang
kaya akan informasi. Transformasi digital disektor pendidikan Indonesia muncul
berbagai perbincangan, regulasi pendukung dan upaya konkret menerapkan
transormasi digital dilingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat sekolah di
Indonesia. Terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak yang
sangat luar biasa dalam aspek ini.
Masyarakat yang modern saat ini hidupnya sangat dipengaruhi oleh internet.
Perubahan media komunikasi yang digunakan dalam masyarakat Indonesia tidak
terlepas dengan perubahan tekhnologi komunikasi. ASN dituntut tidak Gaptek
(GagapTeknologi) dan informasi yakni dapat mengoperasikan dan
memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT termasuk dapat dengan bijak
memanfaatkan internet yang digunakan dalam nmeningkatkan efektifitas dan
efisiensi untuk meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun nilai-nilai dasar dalam smart ASN, yaitu:
a. Integritas
Integritas Pegawai ASN yang dimaksud adalah “konsistensi Pegawai
ASN dalam berperilaku yang selaras dengan nilai, norma dan / atau etika
organisasi dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan
langsung dan pemangku kepentingan, serta mampu mendorong terciptanya
budaya etika tinggi dan bertanggung jawab.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan.
Nasionalisme memiliki pokok kekuatan dalam menilai kecintaan individu
terhadap bangsanya. Salah satu cara untuk menumbuhkan semangat
nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah. Seorang PNS
dituntut untuk memiliki perilaku mencintai tanah air Indonesia
(nasionalisme) dan mengedepankan kepentinga nnasional. Nasionalisme
merupakan salah satu perwujudan dari fungsi PNS sebagai perekat dan
pemersatu bangsa. Dalam menjalankan tugas, seorang ASN senantiasa
harus mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara di atas
segalanya.
c. Profesionalisme
Pegawai Negeri Sipil adalah terpenuhinya kecocokan antara
kemampuan aparatur dengan kebutuhan tugas merupakan syarat 23
terbentuknya aparatur yang profesional. Artinya, keahlian dan kemampuan
aparat merefleksikan arah dan tujuan yang dicapai oleh sebuah organisasi.
4) Berwawasan global Merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang
untuk mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan
tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan
dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi
d. Mengusai IT dan bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Tekhnologi) dan informasi yakni
dapat mengoprasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk IT
(informasi Tekhnology) termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan
internet yang digunakan dalam meningkatkan kualitas tugas dan fungsinya
dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat. Seorang ASN selain
menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar juga memiliki
kemampuan menguasai bahasa Asing seperti bahasa Inggris, Mandarin dan
lain sebagainya.
e. Berjiwa hospitality ( Keramahan )
Hospitality/keramahan adalah memiliki sifat baik hati dan menarik budi
bahasanya ,manis tutur kata dan sikapnya dalam setiap menjalankan
aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan khususnya dalam menampilkan
pelayanan prima kepada masyarakat
f. ASN memiliki kemampuan Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang lain
atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan professional
maupun personal.
g. ASN memiliki jiwa Enterpeneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan Enterpeneurship, yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreativitas,
inovatif, pantang menyerah, dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpeneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak. Kehidupan orang banyak
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpeneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap
waktunya.
BAB III
Selain itu, permasalahan lain yang juga menjadi perhatian adalah belum
optimalnya sistem triase di IGD RSUD Kolaka Timur dalam menentukan prioritas
pelayanan kesehatan pada setiap pasien. Hal ini membuat petugas kesehatan belum
mampu secara optimal dalam menentukan prioritas pasien yang akan mendapat
pelayanan terlebih dahulu berdasarkan kegawatannya. Sistem triase berperan dalam
menentukan kegawatdaruratan seorang pasien, sehingga petugas kesehatan mampu
memprioritaskan pasien mana yang pertama mendapat pelayanan sesuai kategori
kegawatdaruratan yang dialami oleh pasien. Sehingga diharapkan dengan
terwujudnya pemahaman dan pengertian yang baik tentang sistem triase, petugas
kesehatan mampu menentukan prioritas pasien dalam mendapat pelayanan
kesehatan.
Adapun permasalahan lain yang diamati adalah belum optimalnya sistem
operan jaga antara dokter di IGD RSUD Kolaka Timur. Adanya faktor yang
menjadi hambatan diantaranya, kurangnya kordinasi antara dokter jaga saat
pergantian jam jaga IGD sehingga proses operan jaga kurang berjalan dengan baik.
Kondisi yang diharapkan adalah kordinasi yang baik antar dokter jaga sehingga
mampu melaksanakan sistem operan jaga dengan dokter sebelumnya secara
optimal.
Aktual
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Khalayak
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Layak
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya
Tabel 3.1 Analisis Kriteria Isu dengan Alat Analisis APKL
A P K L
No ISU Jml Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Dari analisis kriteria isu menggunakan alat analisis APKL sebagaimana pada table
3.1 tersebut maka diperoleh peringkat isu sebagai berikut :
1. Belum efisiennya proses pengisian formulir triase dan asesmen awal IGD
RSUD Kolaka Timur
2. Belum optimalnya sistem triase di IGD RSUD Kolaka Timur dalam
menentukan prioritas pelayanan kesehatan pada setiap pasien
3. Belum optimalnya sistem operan jaga antara dokter di IGD RSUD Kolaka
Timur dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
Penetapan Isu Permasalahan
Analisis Isu
Belum optimal
proses pengisian
formulir triase
dan asesmen
awal
2. Isu yang diangkat : Belum optimalnya proses pengisian formulir triase dan asesmen
awal di IGD RSUD Kolaka Timur
3. Gagasan Pemecah : Optimalisasi proses pengisian formulir triase dan asesmen awal di
Isu IGD RSUD Kolaka Timur
4. Tujuan Gagasan : Untuk membantu tenaga kesehatan khususnya dokter agar lebih
Pemecahan Isu efektif dan efisien dalam pengisian formulir sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kepada pasien.
5. Gagasan Kreatif : Pembuatan formulir triase dan asesmen awal yang baru
KONTRIBUSI PENGUATAN
N OUTPUT/HASI NILAI – NILAI
KEGIATAN TAHAP KEGIATAN TERHADAP VISI NILAI – NILAI
O L KEGIATAN DASAR
MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 Melakukan konsultasi 1. Membuat jadwal Kesediaan dari Akuntabel Dengan melaksanakan Melalui kegiatan
dan meminta persetujuan konsultasi dengan pimpinan kegiatan konsultasi dan konsultasi
Saya akan
pimpinan atas rancangan pimpinan meminta persetujuan dan meminta
melaksanakan
aktualisasi pimpinan atas persetujuan pimpinan
tahapan
rancangan aktualisasi, atas rancangan
kegiatan dengan
maka dapat aktualisasi, sejalan
tanggung jawab
mewujudkan Misi dengan nilai
dan disiplin
RSUD Kolaka Timur organisasi yaitu
yaitu meningkatkan akuntabilitas.
kualitas SDM yang
Adaptif
profesional demi
Saya akan mewujudkan Visi
menyesuaikan RSUD Kolaka Timur,
diri dengan yaitu Rumah Sakit
jadwal dari
41
pimpinan Pilihan Utama
Masyarakat Kabupaten
Kolaka Timur.
Kolaboratif
42
Akuntabel
Kompeten
Saya akan
melaksanakan tahapan
ini dengan kualitas
terbaik
43
Harmonis
Membangun
lingkungan yang
kondusif agar
konsultasi berjalan
lancar
Kolaboratif
44
Loyal
Adaptif
Saya mampu
menyesuaikan diri
apabila rencana
belum mendapatkan
izin
2. Menyebarkan kuesioner 1. Menyiapkan Tersedianya Berorientasi Pelayanan Dengan melaksanakan Melalui penyebaran
pendapat kepada para kuesioner kuesioner untuk Saya mau melakukan kegiatan menyebarkan kuesioner pendapat
dokter yang bertugas di dokter-dokter jaga perbaikan dalam tahapan kuesioner pendapat kepada para dokter
di IGD ini kepada para dokter yang yang bertugas di IGD
45
IGD terkait formulir yang bertugas di IGD terkait terkait formulir yang
sedang berlaku Kompeten formulir yang sedang sedang berlaku,
Saya akan menyiapkan berlaku, maka dapat sesuai dengan nilai
kuesioner yang sesuai mewujudkan Misi organisasi yaitu
dengan kondisi di RSUD Kolaka Timur keterbukaan terhadap
lapangan yaitu meningkatkan evaluasi.
kualitas sarana dan
Kolaboratif prasarana medis demi
Saya akan bekerja sama mewujudkan Visi
dengan pihak lain untuk RSUD Kolaka Timur,
mencetak dan yaitu Rumah Sakit
memperbanyak kuesioner Pilihan Utama
2. Meminta dokter- Adanya lembar Harmonis Masyarakat Kabupaten
dokter IGD untuk kuesioner yang Saya akan menghargai Kolaka Timur.
mengisi kuesioner telah diisi waktu dan feedback yang
yang diberikan diberikan
Kolaboratif
Saya akan terbuka dalam
kerja sama dengan para
46
dokter untuk
menghasilkan nilai
tambah
Loyal
Saya tidak akan
menyebarluaskan hasil
kuesioner kepada
masyarakat untuk
menjaga nama instansi
3. Menghitung waktu Memiliki data Akuntabel
yang dibutuhkan waktu yang Saya akan menghitung
untuk mengisi dibutuhkan oleh waktu yang dibutuhkan
formulir yang dokter jaga untuk dengan cermat
sedang berlaku mengisi formulir
yang sedang Loyal
berlaku Saya akan tetap dalam
koridor menjaga kode
etik profesi
47
Kolaboratif
Saya akan bekerja sama
dengan dokter-dokter
jaga IGD agar dapat
berpartisipasi
4. Menganalisis data Adanya hasil Akuntabel
dan hasil kuesioner analisis terhadap Saya akan melakukan
data dan analisis data dan hasil
kuesioner kuesioner dengan cermat
Kompeten
Saya akan melaksanakan
tahapan dengan kualitas
terbaik
Adaptif
Saya akan menyesuaikan
hasil analisis ke dalam
kegiatan berikutnya
48
3 Membarui formulir triase 1. Mencari dan Tersedianya Berorientasi Pelayanan Dengan melaksanakan Kegiatan membarui
dan asesmen awal IGD mengumpulkan referensi sebagai Saya akan kegiatan memperbarui formulir triase dan
referensi sebagai bahan untuk memperhatikan formulir triase dan asesmen awal IGD
bahan untuk membuat formulir kepentingan pelayanan asesmen awal IGD, sesuai dengan nilai
membuat formulir dalam mencari referensi maka dapat organisasi yaitu
mewujudkan Misi keterbukaan dan mau
Akuntabel RSUD Kolaka Timur melakukan perbaikan.
Saya akan cermat dalam yaitu meningkatkan
memilih referensi yang kualitas sarana dan
akan digunakan prasarana medis demi
mewujudkan Visi
Kompeten RSUD Kolaka Timur,
Saya akan mencari yaitu Rumah Sakit
referensi yang sesuai Pilihan Utama
dengan kompetensi di Masyarakat Kabupaten
bidang kedokteran Kolaka Timur.
2. Memilah referensi- Menemukan Berorientasi Pelayanan
referensi yang akan referensi yang Saya memilih referensi
digunakan paling tepat untuk yang digunakan sesuai
diterapkan di IGD kebutuhan di lapangan
49
RSUD Kolaka
Timur Kompeten
Saya memilih referensi
yang sesuai dengan
kompetensi dokter
Kolaboratif
Saya akan terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai
tambah
3. Menetapkan Adanya formulir Berorientasi Pelayanan
formulir triase dan triase dan Saya akan
asesmen awal IGD asesmen awal memperhatikan
yang baru medis IGD yang kebutuhan pelayanan
lebih efektif dan dalam menetapkan
efisien formulir
Kompeten
50
Saya akan menetapkan
formulir yang sesuai
dengan kompetensi
kedokteran
Adaptif
Saya akan berinovasi
dalam menetapkan
formulir yang baru
4. Berkonsultasi dan Mendapatkan ijin Akuntabel
meminta izin dari pimpinan Saya bertanggung jawab
kepada pimpinan RSUD Kolaka dengan formulir yang
RSUD Kolaka Timur untuk saya ajukan
Timur untuk menggunakan
menggunakan formulir yang Harmonis
formulir baru baru Saya akan menjaga
dalam pelayanan lingkungan yang
IGD kondusif agar konsultasi
berjalan lancar
51
Loyal
Saya akan taat kepada
arahan dari pimpinan
4 Penerapan formulir triase 1. Memperbanyak Tersedia lembar Akuntabel Melalui kegiatan Penerapan formulir
dan asesmen awal yang formulir triase dan formulir yang Saya akan melaksanakan penerapan formulir triase dan asesmen
baru di IGD RSUD asesmen awal yang cukup untuk tahapan dengan tanggung triase dan asesmen awal awal yang baru di
Kolaka Timur baru kegiatan jawab yang baru di IGD IGD RSUD Kolaka
aktualisasi RSUD Kolaka Timur, Timur sesuai dengan
Kompeten maka dapat nilai organisasi yaitu
Saya akan melaksanakan mewujudkan Misi keterbukaan dan mau
tahapan dengan kualitas RSUD Kolaka Timur melakukan perbaikan.
terbaik yaitu meningkatkan
kualitas sarana dan
Kolaboratif prasarana medis serta
Saya akan bekerja sama peningkatan layanan
dengan pihak ATK dalam kesehatan demi
mencetak dan mewujudkan Visi
memperbanyak formulir RSUD Kolaka Timur,
2. Melakukan Tersampaikannya Kompeten yaitu Rumah Sakit
sosialisasi kepada informasi terkait Pilihan Utama
52
dokter-dokter IGD penggunaan Saya akan melakukan Masyarakat Kabupaten
untuk formulir baru sosialisasi mengenai Kolaka Timur.
menggunakan pengisian formulir sesuai
formulir yang baru tugas dokter jaga
Harmonis
Saya akan membangun
lingkungan yang
kondusif dalam proses
sosialisasi
Adaptif
Saya akan menyesuaikan
diri dalam proses
sosialisasi
3. Penerapan formulir Digunakannya Berorientasi Pelayanan
triase dan asesmen formulir yang Penerapan formulir baru
awal yang baru di baru dalam dengan mengedepankan
IGD pelayanan di IGD pelayanan kepada pasien
53
Kompeten
Penerapan kompetensi
dalam proses pegisian
formulir yang baru
Adaptif
Menyesuaikan diri dalam
penggunakan formulir
yang baru
Loyal
Saya akan tetap dalam
koridor menjaga kode
etik profesi
54
Kolaboratif
Saya akan bekerja sama
dengan dokter-dokter
jaga IGD agar dapat
berpartisipasi
5 Melakukan evaluasi 1. Membagikan Adanya kuesioner Harmonis Dengan melaksanakan Melalui kegiatan
kegiatan dan pelaporan kuesioner evaluasi yang sudah terisi Saya akan menghargai kegiatan evaluasi dan evaluasi dan
kepada dokter- waktu dan feedback yang pelaporan, maka dapat pelaporan dapat
dokter IGD diberikan mewujudkan Misi menerapkan nilai-
RSUD Kolaka Timur nilai organisasi, yaitu
Kolaboratif yaitu meningkatkan keterbukaan,
Saya akan terbuka dalam kualitas SDM yang transparansi, dan
kerja sama dengan para professional serta akuntabilitas.
dokter dalam hal evaluasi peningkatan pelayanan
kesehatan demi
Loyal mewujudkan Visi
Saya tidak akan RSUD Kolaka Timur,
menyebarluaskan hasil yaitu Rumah Sakit
55
kuesioner kepada Pilihan Utama
masyarakat untuk Masyarakat Kabupaten
menjaga nama instansi Kolaka Timur.
Adaptif
Saya akan melakukan
penyesuaian hasil
evaluasi formulir lama
dan formulir baru
Kompeten
56
Saya akan melaksanakan
tahapan dengan kualitas
terbaik
Loyal
Saya akan taat pada
arahan dari pimpinan
instansi
Kolaboratif
Saya akan terbuka dalam
bekerjasama untuk
57
menghasilkan nilai
tambah
58
Tabel.3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)
No. Mata Pelatihan Kegiatan Jumlah
Aktualisasi
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
per MP
1. Berorientasi pelayanan 1 1 3 1 1 9
2. Akuntabel 4 2 2 2 2 12
3. Kompeten 3 2 3 3 1 11
4. Harmonis 1 1 1 1 1 5
5. Loyal 1 2 1 1 1 5
6. Adaptif 1 1 1 2 1 6
7. Kolaboratif 1 3 1 2 2 9
59
3.5. Estimasi Biaya Aktualisasi
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi membutuhkan anggaran dengan perkiraan sebagai berikut:
Tabel 3.5. Estimasi Biaya Aktualisasi
1. Kegiatan 1 - -
60
3.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
1 Melakukan
konsultasi dan
meminta izin
pimpinan untuk
melakukan tugas
aktualisasi
2 Menyebarkan
kuesioner
pendapat pada
dokter-dokter
yang bertugas di
IGD terkait
formulir yang
sedang berlaku
61
3 Membarui
formulir triase
dan asesmen awal
IGD
4 Penerapan
formulir triase
dan asesmen awal
yang baru di IGD
5 Melakukan
evaluasi kegiatan
dan pelaporan
62
BAB IV
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
Penulis melakukan realisasi kegiatan aktualisasi CPNS pada tanggal 10 Juni hingga 9
Juli 2022 yang bertempat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka
Timur. Penulis mengambil judul “Optimalisasi Formulir Triase dan Asesmen Awal Medis
di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Kolaka Timur”. Berikut akan
dijabarkan mengenai rancangan kegiatan aktualisasi beserta realisasi di lapangan.
6
mengisi formulir yang
sedang berlaku
7
penggunaan formulir
yang baru
8
4.2.1 Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan pimpinan atas
rancangan aktualisasi
Kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan pimpinan atas
rancangan aktualisasi
9
Gambar 4.1 dan 4.2 Membuat jadwal konsultasi dengan pimpinan terkait pelaksanaan aktualisasi
Adaptif : Penulis mampu menyesuaikan diri dengan jadwal dari pimpinan serta
efisien dalam pemanfaatan waktu yang diberikan agar konsultasi terlaksana optimal.
Kolaboratif : Penulis bersikap terbuka dalam menerima arahan dari pimpinan serta
menciptakan kerja sama yang sinergis untuk tercapainya hasil yang diharapkan.
Visi : Kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi, yaitu “Rumah Sakit Pilihan Utama
Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis sebagai bagian dari organisasi
terus melakukan perbaikan untuk pelayanan masyarakat.
Misi : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan
tahapan kegiatan ini, yaitu membuat jadwal dengan pimpinan setiap kali hendak
berkonsultasi.
10
Nilai Organisasi : Keterbukaan dan transparansi, yaitu memberikan informasi yang
terbuka serta mampu menerima saran dan arahan pimpinan untuk kemajuan instansi.
a. Proses persiapan bahan serta referensi terkait kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan
11
Gambar 4.4-4.7 Formulir triase dan asesmen awal medis lama sebagai bahan konsultasi
Akuntabel : Penulis bertindak cermat dalam memilih referensi yang diperlukan agar
referensi yang digunakan sesuai sasaran dan layak untuk diterapkan.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi, yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis sebagai bagian dari
organisasi terus melakukan perbaikan untuk pelayanan masyarakat
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ialah misi organisasi yang
diterapkan, yaitu penulis menyiapkan bahan konsultasi demi kemajuan instansi
12
Nilai Organisasi : Akuntabilitas adalah nilai organisasi yang diterapkan. Penulis
bertanggungjawab dan bersungguh-sungguh dalam menyiapkan bahan konsultasi.
Tahap 3 : Konsultasi dengan pimpinan
a. Proses konsultasi rencana kegiatan aktualisasi bersama pimpinan RSUD Kolaka Timur
Gambar 4.8 Dokumentasi saat berkonsultasi dengan pimpinan RSUD Kolaka Timur
Harmonis : Penulis bersikap sopan dan santun dalam konsultasi serta berpenampilan
sesuai ketentuan sehingga penulis dapat diterima dengan baik oleh pimpinan.
13
sehingga penulis sebagai bagian dari organisasi terus melakukan perbaikan untuk
pelayanan masyarakat.
Misi : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional ialah salah
satu misi rumah sakit, dalam hal ini profesional diterapkan melalui kegiatan konsultasi
kepada pimpinan.
Nilai Organisasi : Azas kekeluargaan sebagai salah satu nilai organisasi diterapkan
yaitu senantiasa berprilaku santun, rendah hati dalam interaksi yang dalam hal ini
kepada pimpinan.
Loyal : Penulis bersikap patuh terhadap pimpinan agar proses kegiatan berjalan
optimal sesuai dengan izin yang diberikan.
14
Adaptif : Penulis bertindak proaktif sehingga izin dan dukungan untuk kegiatan
aktualisasi dari pimpinan didapatkan.
Visi : Tahapan kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi, yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur”. Sebelum melakukan aktualisasi di
organisasi diperlukan izin serta dukungan pimpinan.
Misi : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional ialah salah satu
misi rumah sakit, dalam hal ini profesional diterapkan melalui perizinan serta dukungan
aktualisasi oleh pimpinan.
Nilai Organisasi : Akuntabilitas ialah nilai organisasi yang diterapkan, yaitu penulis
bertanggung jawab dalam pelaksanaan aktualisasi yang diawali dengan izin dari
pimpinan.
15
Dokumentasi (Proses dan Output)
Gambar 4.11 dan 4.12 Kuesioner pendapat yang akan diisi oleh dokter jaga
16
b. Uraian Kegiatan yang memuat nilai – nilai dasar
Berorientasi Pelayanan : Penulis melakukan perbaikan terus-menerus agar dapat
membuat kuesioner yang sesuai dengan kebutuhan kegiatan aktualisasi.
Kompeten : Penulis melaksanakan tugas dengan sebaik mungkin agar kuesioner
yang dihasilkan dapat optimal.
Kolaboratif : Penulis bekerja sama dengan pihak percetakan untuk mencetak dan
memperbanyak kuesioner.
Visi : Sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat
Kabupaten Kolaka Timur”, penulis melakukan perbaikan terus-menerus yang
diharapkan akan membantu optimalisasi pelayanan di unit kerja IGD.
Misi : Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat dan tepat ialah misi yang diterapkan dalam tahap kegiatan ini.
Nilai Organisasi : Perbaikan terus menerus ialah nilai organisasi yang penulis
terapkan melalui pembuatan kuesioner untuk menilai formulir yang sedang
digunakan di IGD saat ini.
Tahap 2 : Meminta dokter-dokter IGD untuk mengisi kuesioner yang diberikan
17
Gambar 4.13 dan 4.14 Dokter jaga IGD mengisi kuesioner yang diberikan
18
Keterkaitan dengan Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga pegawai terkait di dalamnya
akan terus melakukan peningkatan pelayanan.
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ialah misi yang diterapkan dalam
tahap kegiatan pengisian lembar kuesioner.
Nilai Organisasi : Penulis menerapkan keterbukaan dan transparansi dalam
pengisian lembar kuesioner demi perbaikan sarana.
Tahap 3 : Menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengisi formulir triase dan
asesmen awal medis yang sedang berlaku
a. Proses perhitungan waktu yang dibutuhkan bagi dokter IGD untuk mengisi
formulir triase dan asesmen awal medis yang telah ada untuk menilai efisiensi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga pegawai terkait di dalamnya
akan terus melakukan peningkatan pelayanan.
Misi : Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan menciptakan pelayanan yang
bermutu, cepat dan tepat ialah misi organisasi yang dilaksanakan dalam tahap
kegiatan ini.
Nilai Organisasi : Penulis menerapkan azas kekeluargaan agar mampu bekerja
sama dengan rekan-rekan dokter IGD dalam pelaksanaan kegiatan.
20
Gambar 4.16 Proses analisis datan dan kuesioner
Gambar 4.17 dan 4.18 Kuesioner yang telah diisi oleh dokter IGD
21
Adaptif : Penulis menyesuaikan dan meneruskan hasil analisis ke dalam kegiatan
berikutnya yaitu pembuatan formulir dan evaluasi agar berjalan optimal.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis akan terus
melakukan peningkatan pelayanan.
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ialah misi yang diterapkan dalam
tahap kegiatan ini.
Nilai Organisasi : Akuntabilitas ialah nilai organiasasi yang dilaksanakan melalui
kegiatan analisis data waktu dan kuesioner oleh rekan kerja dokter di IGD.
Manajemen ASN : Pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan salah satu peran ASN
dalam menajemen ASN, yaitu pelayan publik. Sebagai pelayan publik, penulis
memenuhi kebutuhan pelayanan khususnya pelayanan adminstratif pasien oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Smart ASN : Dalam pembaharuan formulir triase dan asesmen awal medis, penulis
melakukan dengan jiwa entrepreneurship, yaitu inovatif dalam meningkatkan kinerja
dan mengefisienkan waktu pelayanan kepada pasien.
Tahap 1 : Mencari dan mengumpulkan referensi sebagai bahan untuk membuat formulir
22
Gambar 4.19 Proses mengumpulkan referensi
Gambar 4.20 Canadian Triage and Acuity Scale Gambar 4.21 Elemen Penilaian Pelayanan Pasien SNARS
23
Kompeten : Penulis mencari referensi sesuai kompetensi di bidang kedokteran serta
diakui nasional dan internasional untuk membuat formulir yang layak.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis akan terus melakukan
peningkatan pelayanan melalui pembuatan formulir triase dan asesmen awal medis
yang baru
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana medis ialah misi yang diterapkan
dalam mengumpulkan referensi pembuatan formulir
Nilai Organisasi : Penulis melaksanakan nilai organisasi akuntabilitas yaitu
bertanggung jawab dalam mengumpulkan referensi yang terpercaya.
Tahap 2 : Memilah referensi-referensi yang akan digunakan
24
Gambar 4.23 Australasian Triage Scale
25
Keterkaitan dengan Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis akan terus melakukan
peningkatan pelayanan melalui pembuatan formulir triase dan asesmen awal medis
yang baru
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana medis ialah misi yang diterapkan
dalam mengumpulkan referensi pembuatan formulir
Nilai Organisasi : Penulis melaksanakan nilai organisasi akuntabilitas yaitu
bertanggung jawab dalam memilih referensi yang sesuai dan terpercaya.
Tahap 3 : Menetapkan formulir triase dan asesmen awal IGD yang baru
a. Dokumentasi menetapkan formulir triase dan asesmen awal medis IGD yang baru
26
Gambar 4.25 dan 4.26 Proses menetapkan formulir baru
27
Gambar 4.27, 4.28, 4.29 Formulir triase dan asesmen awal medis baru
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis akan terus melakukan
peningkatan pelayanan melalui pembuatan formulir triase dan asesmen awal medis
yang baru.
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana medis ialah misi yang diterapkan
dalam menetapkan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru.
Nilai Organisasi : Penulis melaksanakan nilai organisasi akuntabilitas yaitu
bertanggung jawab dalam menetapkan formulir triase dan asesmen awal medis yang
efektif dan efisien.
28
Tahap 4 : Berkonsultasi dan meminta izin kepada pimpinan RSUD Kolaka Timur untuk
menggunakan formulir baru
Gambar 4.30 dan 4.31 Proses konsultasi dan ijin penggunaan formulir baru
29
Akuntabel : Penulis bertanggung jawab dengan formulir yang diajukan agar
diterima oleh atasan
Harmonis : Penulis menjaga lingkungan yang kondusif selama konsultasi agar
proses berjalan lancar
Loyal : Penulis taat kepada arahan dari pimpinan agar dapat membuat formulir
yang optimal.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis akan terus melakukan
peningkatan pelayanan melalui pembuatan formulir triase dan asesmen awal medis
yang baru
Misi : Penulis menerapkan misi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang
profesional melalui perizinan oleh atasan sebelum melakukan penerapan aktualisasi.
Nilai Organisasi : Penulis melaksanakan nilai organisasi akuntabilitas yaitu
bertanggung jawab sebelum melaksanakan penerapan formulir triase dan asesmen
awal medis yang baru di instansi.
4.2.4 Kegiatan 4 : Penerapan formulir triase dan asesmen awal yang baru di IGD
RSUD Kolaka Timur
Kegiatan 4 : Penerapan formulir triase dan asesmen awal yang baru di IGD RSUD
Kolaka Timur
30
Tanggal Pelaksanaan : 22 Juni 2022
a. Tahap kegiatan memperbanyak formulir triase dan asesmen awal yang baru
31
Keterkaitan dengan Visi, Misi, dan Nilai Organisasi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan
peningkatan pelayanan melalui penerapan formulir triase dan asesmen awal medis
yang efektif dan efisien.
Misi : Penulis menerapkan misi organisasi yaitu meningkatkan sarana dan prasarana
melalui penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru yang diawali
dengan kegiatan memperbanyak formulir
Nilai Organisasi : Nilai organisasi yang diterapkan ialah akuntabilitas yaitu
memperbanyak formulir sebelum melakukan penerapan di IGD.
Tahap 2 : Melakukan sosialisasi kepada dokter dan perawat IGD untuk menggunakan
formulir yang baru
a. Dokumentasi sosialisasi penggunaan formulir triase dan asesmen awal medis baru
32
Gambar 4.34, 4.35, 4.36 Proses sosialisasi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan sosialisasi
sebelum penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru.
Misi : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional ialah misi yang
diterapkan dalam tahap kegiatan sosialisasi penggunaan formulir baru kepada dokter
dan perawat IGD.
33
Nilai Organisasi : Nilai organisasi yang diterapkan ialah azas kekeluargaan yaitu
senantiasa berprilaku santun dan rendah hati dalam proses bekerja sama dengan rekan
kerja.
Tahap 3 : Penerapan formulir triase dan asesmen awal yang baru di IGD
a. Dokumentasi penerapan formulir triase dan asesmen awal yang baru oleh dokter
jaga IGD
34
Berorientasi Pelayanan : Penulis mengedepankan sikap pelayanan masyarakat
dalam penerapan formulir baru, sehingga dengan adanya formulir yang baru
dokter jaga dapat lebih efisien dalam pemanfaatan waktu.
Kompeten : Penulis meningkatkan kompetensi melalui penggunaan formulir baru
sehingga dapat diterapkan formulir dengan referensi yang telah diakui secara
nasional juga internasional.
Adaptif : Penulis menyesuaikan formulir yang baru agar sesuai dengan standar
akreditasi rumah sakit.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan
penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru.
Misi : Penulis menerapkan misi organisasi yaitu meningkatkan sarana dan prasarana
melalui penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru yang diawali
dengan kegiatan memperbanyak formulir
Nilai Organisasi : Nilai organisasi yang diterapkan ialah akuntabilitas yaitu
menerapkan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru di IGD.
35
a. Proses pengukuran waktu yang dibutuhkan oleh dokter jaga dalam penerapan
formulir triase dan asesmen awal medis yang baru
Loyal : Penulis tetap menjaga rahasia jabatan dalam tahapan kegiatan agar tidak
menyalahi kode etik profesi.
Kolaboratif : Penulis bekerja sama dengan dokter-dokter jaga IGD sehingga para
dokter dapat berpartisipasi dalam penggunaan formulir yang baru.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan
penerapan formulir triase dan asesmen awal medis baru beserta evaluasi
Misi : Penulis menerapkan misi organisasi meningkatan pelayanan kesehatan melalui
pelayanan yang bermutu, cepat dan tepat pada tahapan ini.
Nilai Organisasi : Nilai organisasi yang diterapkan ialah akuntabilitas yaitu
menerapkan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru di IGD yang diikuti
dengan penilaian waktu.
36
4.2.5 Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan
Kegiatan 5 : Melakukan evaluasi kegiatan dan pelaporan
37
Gambar 4.40 dan 4.41 Pengisian kuesioner evaluasi
b. Uraian Kegiatan yang memuat nilai – nilai dasar
Harmonis : Penulis menghargai waktu dan feedback yang diberikan sehingga
dokter IGD dapat menerima dan berpartispasi.
Kolaboratif : Penulis terbuka dalam kerja sama agar dokter IGD dapat
memberikan evaluasi.
Loyal : Penulis tidak menyebarluaskan hasil kuesioner sehingga dapat dipercaya
oleh partisipan.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan evaluasi
terhadap penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru.
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ialah misi yang diterapkan dalam
tahap kegiatan ini melalui evaluasi formulir yang baru
Nilai Organisasi : Penulis menerapkan keterbukaan dan transparansi sehingga tahap
kegiatan evaluasi dapat berjalan optimal.
38
Tahap 2 : Membandingkan kuesioner dan data awal dengan evaluasi
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan evaluasi
terhadap penerapan formulir triase dan asesmen awal medis yang baru.
Misi : Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana ialah misi yang diterapkan dalam
tahap kegiatan ini melalui evaluasi formulir yang baru
39
Nilai Organisasi : Penulis menerapkan akuntabilitas dan keterbukaan agar tahap
kegiatan evaluasi dapat berjalan optimal.
40
Loyal : Penulis taat kepada pimpinan dan aturan dari instansi sehingga dapat
dipercaya.
Kolaboratif : Penulis terbuka dalam bekerjasama agar kedepannya tetap memberi
dampak positif bagi instansi.
Visi : Tahap kegiatan ini sesuai dengan visi organisasi yaitu “Rumah Sakit Pilihan
Utama Masyarakat Kabupaten Kolaka Timur” sehingga penulis melakukan
pelaporan hasil kegiatan aktualisasi kepada pimpinan.
Misi : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional ialah misi
yang diterapkan melaui pelaporan hasil kegiatan.
Nilai Organisasi : Penulis menerapkan akuntabilitas dan keterbukaan agar tahap
pelaporan hasil dapat berjalan optimal.
41
4.4. Capaian Penyelesaian Core Isu
Berisi penjelasan tentang perbandingan kondisi core isu sebelum dan sesudah
dilakukan aktualisasi (Analisis ketercapaian Tujuan Aktualisasi/ Output-output
penting aktualisasi).
Berisi penjelasan tentang manfaat dari terpecahkannya core isu tersebut bagi :
1) Individu Peserta
2) Instansi
Pengadaan formulir triase dan asesmen awal medis IGD yang sistematis dan
efisien membantu rumah sakit dalam melaksanakan misi peningkatan sarana dan
prasarana di RSUD Kolaka Timur.
3) Stakeholders
42
Pembaharuan formulir triase dan asesmen awal medis yang sistematis dan efisien
membantu pelayanan yang lebih optimal kepada masyarakat serta membantu
tenaga medis dalam menjalankan tugas.
43
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
d) Kegiatan Ke-4 : Penerapan formulir triase dan asesmen awal yang baru di
IGD (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif,
Kolaboratif)
Pembuatan formulir triase dan asesmen awal yang efektif dan efisien serta
sesuai standar yang ditetapkan ialah gagasan kreatif dari pemecahan core isu
formulir triase dan asesmen awal medis yang kurang sistematis dan banyak
pengulangan di IGD RSUD Kolaka Timur.
44
3. Capaian Hasil Penyelesaian Core Isu
B. Saran / Rekomendasi
45
46
LAMPIRAN
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
62
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
63