Disusun Oleh :
2022
ii
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Alhamdulillahi Robil Alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayanyah dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan
Aktualisasi dengan judul “Penyuluhan Komonikasi dan Informasi (KIE) untuk
meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya ASI esklusif pada bayi 0-6
bulan di wilayah kerja Puskesmas Pasikolaga Kabupaten Muna”
Tujuan dari pembutan laporan Aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas
dalam pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Muna Golongan II
Angkatan Tahun 2022. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap prilaku ASN dan Nilai dasar
ASN yang terdiri dari: Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif, Smart ASN, Manajemen ASN (BerAKHLAK).
Penulisan laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Bapak Bupati Muna yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil tahun
anggaran 2022;
2. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atas segala dukungannya selama
pelaksanaan Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022;
3. Ibu Dra. Hj. Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Tenggara beserta jajarannya selaku
penyelenggara Latihan Dasar CPNS;
4. Bapak H. La Ode Ena, SH. MPd selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Muna beserta
jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS
Golongan II;
5. Bapak DR.H.Syafaruddin,SH.M,TP selaku penguji pada seminar rancangan dan
seminar laporan akhir aktualisasi dan habituasi;
6. Ibu Rosniah,S.E selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, saran, dukungan dan masukan sehingga laporan rancangan aktualisasi ini
dapat terselesaikan.
iv
7. Bapak Hasim Mbonahali,Skep.NS selaku mentor atas seluruh
arahan, motivasi, bimbingan dan masukan selama penyusunan laporan
rancangan aktualisasi ini.
8. Bapak/ibu Widyaiswara dan Binsuh selaku fasilitator yang telah membimbing,
memberikan materi, arahan terkait materi BerAKHLAK dan Pelatihan dasar CPNS
Golongan II Angkatan XXXIII tahun 2022 untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh panitia pelaksana pelatihan dasar CPNS Tahun 2022 Lingkup
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah membantu dalam
pelaksanaan Latsar
10. Orang tua, suami, Anak dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dukungan
terbaik.
11. Keluarga besar Puskesmas Pasikolaga atas dukungan dan kerjasamanya.
12. Rekan-rekan seperjuangan peserta latsar Golongan II Angkatan XXXIII, XXXIV,
XXXV, XXXVI tahun 2022 yang senantiasa saling mendukung selama proses latsar.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih
terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan agar laporan aktualisasi ini jauh lebih baik. Sehingga laporan aktualisasi ini
dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi dan habiatuasi nilai-
nilai dasar ASN, serta dapat memeberikan manfaat sebesarbesarnya bagi semua pihak
yang membutuhkan.
v
DAFTAR ISI
Hal.
vi
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 51
A. Kesimpulan......................................................................................... 51
B. Saran dan Rekomendasi ..................................................................... 51
C. Rencana Tindak Lanjut Aktualisas ..................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 53
LAMPIRAN ............................................................................................................ 57
vii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Data Pegawai Negri dan Non ASN Puskesmas Pasikolaga ......................... 10
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 15. Merekap Hasil Pre Test dan Post Test ................................................... 44
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berpacu Kepada UU Nomor 5 tahun 2014 Pasal 11, Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan
publik yang profesional dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan definisi pegawai negeri sipil yang
tertuang pada pasal 1 ayat 3 adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Aparatur Sipil Negara
(ASN) memiliki peran yang sangat penting. ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana, pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional. Menuju pemerintahan berkelas dunia (World Class Government)
pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) BerAKHLAK dan
Employer Branding (Bangga melayani Bangsa) bagi ASN. Adapun nilai-nilai dasar
BerAKHLAK yang harus dimiliki oleh pegawai ASN merupakan akronim dari
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif. Nilai ini seharusnya mampu diinternalisasi dan diimplementasikan
dalam menjalankan tugas profesi sehari-hari baik sebagai dokter umum,bidan,
perawat, guru, dan sebagainya. Dimanapun organisasi atau instasinya, ASN wajib
menerapkan nilai-nilai dasar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Latihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) merupakan sebuah upaya
untuk membentuk pribadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional yang
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.
Penyelenggaraan latihan dasar ini dilaksanakan dengan memadukan pembelajaran
klasikal (oncampus) untuk menginternalisasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK dan
non-klasikal (offcampus) untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai Ber-AKHLAK yang telah
diinternalisasikan.
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
untuk mencapai cita-cita bagi setiap penduduk Indonesia agar dapat mewujudkan
kesehatan yang optimal. Berdasarkan Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009
1
Tentang Kesehatan, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan pada akhirnya memerlukan kontribusi dari berbagai
profesi kesehatan melalui pelayanan kesehatan bidangnya masing-masing.
Puskesmas merupakan unit penyedia layanan kesehatan primer yang menjadi ujung
tombak pelayanan publik dibidang kesehatan. Puskesmas memiliki peran yang
sangat penting sebagai pelaksana kebijakan kesehatan dari pemerintah karena
bersentuhan langsung dengan masyarakat. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan (PERMENKES) No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) menjelaskan bahwa Puskesmas adalah pusat pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan lebih mengutamakan upaya promotiv dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang tinggi di wilayah
kerjanya.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Indonesia salah satunya meliputi
pelayanan kesehatan ibu dan anak. Ujung tombak pelayananan kesehatan ibu dan
anak di wilayah Indonesia adalah bidan memberikan KomonikasiInformasi
Edukas(KIE ) pada ibu sebagai individu dan keluarga termaksud pada pemberian
Asi Esklusif tercantum pada permenpan RB no 36 tahun 2019 pasal 8 tentang tugas
dan fungsi pelaksana terampil . Bidan merupakan profesi PNS pada fasilitas
pelayanan kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan asuhan
kebidanan sesuai dengan tugas dan kewenangannya berdasarkan peraturan yang
berlaku (Permenpan Nomor 3 tahun 2019). Menurut Undang – Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 1 bahwa kebidanan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan dalam memberikan
pelayanan kebidanan kepada perampuan selama massa sebelum hamil, masa
kehamilan, persalinan, pasca persalinan, masa nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan
anak prasekolah, termasuk kesehatan
Salah satu asuhan kebidanan yang dilakukan bidan di puskesmas adalah
asuhan Antenatal Care atau asuhan kebidanan masa kehamilan. Berdasarkan PP No
2
33 Tahun 2012, Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI Eksklusif
kepada Bayi yang dilahirkannya. Hal itu disebabkan karena Air susu ibu (ASI)
merupakan makanan terbaik dan tidak tergantikan oleh apapun untuk tumbuh
kembang bayi, menunjang kesehatan bayi secara optimal, serta mewujudkan ikatan
emosional antara ibu dan bayinya.
Dalam pelaksanaan di lapangan banyaknya ibu tidak memberikan ASI
Eksklusif pada bayinnya di sebabkan kurangnya pengetahuan ibu hami tentang
manfaaat Asi Esklusif. Faktor yang berperan dalam tingginya Angka Kematian
Bayi (AKB) salah satunya adalah rendahnya cakupan ASI Eksklusif, karena tanpa
ASI Eksklusif bayi lebih rentan terkena berbagai penyakit yang meningkatkan
morbiditas dan mortalitas Mengingat pentingnya pemberian ASI kepada bayi baru
lahir.
Angka cakupan ASI Esklusif di Kabupaten Muna Tahun 2021 adalah
38,21% sedangkan angka cakupan ASI Esklusif di wilayah kerja Puskesmas
Pasikolaga 12% yaitu dari 228 Ibu hamil yang melakukan Asi Esklusif adalah
sebanyak 38 orang, Angka tersebut masih rendah sekali mencapai target nasional
dan bahkan masih di bawah angka cakupan nasional. faktor internal ibu, misalnya
kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif, keyakinan dan
praktik yang keliru dalam pemberian ASI, cenderung memilih produk instan
pengganti ASI yaitu susu formula yang sangat gencar Oleh sebab itu , sebagai
peserta latsar saya mengajukan judul rancangan dengan topik “Penyuluhan
Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk Meningkatkan Pengetahuan Ibu
hamil Tentang Pentingnya Asi Esklusif pada bayi 0-6 bulan diwilayah Kerja
Puskesmas Pasikolaga” Materi penyuluhan yang akan dibawahkan penulis yaitu
memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemberian ASI dengan membagikan
leaflet kepada peserta penyuluhan yang berisi tentang menjaga pola makan agar
produksi ASI tetap baik dan mengajarkan tekhnik menyusui serta perawatan
payudara yang benar. Pelaksanaan penyuluhan akan dilaksanakan di posyandu ibu
bayi dan balita.
3
1.2. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini terdiri adalah sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Adapun Tujuan Umum aktualisasi pada pelatihan dasar CPNS Golongan II
adalah Terlaksanya nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK ( Berorintasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) Serta
mengaplikasikan manajemen ASN dan smart ASN dalam melaksanakan tugas
sebagai ASN yang berprofesi sebagai Bidan Terampil.
b. Tujuan Khusus
Terwujudnya Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pentingnya
pemberian ASI eksklusif 0 - 6 bulan pada bayi dengan penyuluhan di wilaya
kerja puskesmas Pasikolaga Kabupaten Muna
1.3. Manfaat
Manfaat dari penyusunan rancangan aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
a. Penulis
1. Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalama dalam mengamalkan
nilai-nilai BerAKHLAK serta nilai-nilai manajemen ASN dan Smart ASN
dalam menjalankan tugas di puskesmas.
2. Mengasah kreatifitas dan kemampuan bidan dalam menerapkan Pemberian
Penyuluhan dengan media leaflet dan stand bener
3. Menjadi tenaga fungsional yang mampu menjalankan fungsinya sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan profesional.
b. Organisasi
Tercapainya visi, misi puskesmas serta mengimplementasikan nilai - nilai di
Puskesmas Pasikolaga.
c. Masyarakat
Masyarakat mendapatkan Penyuluhan terkhusus dalam pemberian ASI
eksklusif pada bayi 0-6 bulan dan Meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan.
4
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah Penyuluhan ASI eksklusif melalui leaflet dan
stand banner sebagain bentuk peningkatan pengetahuan pada ibu Hamil di
Puskesmas Pasikolaga. Sasaran penyuluhan adalah semua Ibu Hamil Puskesmas
Pasikolaga. Waktu pelaksanaan aktualisasi akan dilaksanakan pada tanggal
dikeluarkannya izin aktualisasi dalam kurun waktu satu bulan mulai tanggal 02
September 2022 sampai dengan 05 Oktober 2022 dan Kegiatan aktualisasi ini akan
diadakan dengan enam kegiatan utama yaitu :
1. Melakukan konsultasi kepada mentor terkait rancangan aktualisasi
2. Mengumpulkan Informasi dan data ibu hamil
3. Membuat Leaflet dan Stand Banner tentang Pentingnya Asi Esklusif
4. Melakukan Penyuluhan (KIE) pada ibu hamil
5. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan
5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA
2.1. Gambaran Umum Organisasi
6
wilayah pasikolaga berada di wilayah agraris dan maritim dengan potensi
yang dimilikinya.
Penduduk wilayah kecamatan pasikolaga terdiri dari 2.054 jiwa berjenis
kelamin laki-laki dan 2.301 jiwa berjenis kelamin perempuan. Kebanyakan
penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, petani, dan wiraswasta.
Namun terdapat juga masyarakat yang merantau menjadi buruh kasar di luar
daerah seperti Papua, Malaysia, dan sebagainya. Untuk pendidikan, masih
terdapat sekitar 8.55 % penduduk wilayah kecamatan pasikolaga tidak tamat
sekolah dasar. Hal ini menggambarkan terdapat masyarakat yang memiliki
tingkat pengetahuan yang rendah.
Puskesmas Pasikolaga dipimpin oleh Hasim Mbonahali, S.Kep., Ns sebagai
kepala puskesmas dan La Ode Harsan Kamalo, S.Kep sebagai sekretaris sejak
tahun 2017.
2.1.2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi,Tujuan dan Sasaran Unit Kerja
a. Visi Misi Puskesmas
Dalam melaksanakan tugas puskesmas sebagai penyedia layanan
kesehatan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) dan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat), puskesmas memiliki visi dan misi yakni sebagai
berikut:
1. Visi Puskesmas Pasikolaga
Mewujudkan masyarakat Kecamatan Pasikolaga mandiri untuk hidup
sehat.
2. Misi Puskesmas Pasikolaga
Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan
terjangkau.
b. Nilai Organisasi
Tata nilai yang harus dimiliki oleh petugas Kesehatan dan organisasi
Puskesmas Pasikolaga dalam menjalankan tugas dan fungsinya
merupakan singkatan dari “PASIKOLAGA”, sebagai berikut:
P : Profesional
A : Aman
S : Sehat
I : Inisiatif
K : Kepastian
7
O : Orientasi kedepan
L : Loyal
A : Adil
G : Giat
A:Akuntabel
8
c. Struktur Organisasi
9
2.1.3. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
A. Tugas Pokok Organisasi
Berdasarkan Permenkes no 43 Tahun 2019 pasal 4, Puskesmas
mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud, Puskesmas
mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan pendekatan
keluarga yang merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan
program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan.
B. Fungsi Organisasi
Pada pasal 5 Permenkes no 43 tahun 2019 disebutkan Puskesmas memiliki
2 fungsi yaitu :
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat tingkat pertama di
wilayah kerjanya
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan tingkat pertama di
wilayah kerjanya
2.1.4. Data – data Sumber Daya Unit Kerja dan Data-data terkait isu yang
Angkat
A. Data Pegawai
Pegawai di Puskesmas Pasikolaga terdiri dari tenaga kesehatan
maupun tenaga teknis yang berjumlah 39 orang. Jumlah tenaga PNS terdiri
dari 7 orang, Nusantara Sehat (NS) berjumlah 8 orang dan tenaga sukarela
24 orang. Adapun rincian pegawai tergambar pada tabel 1.
Tabel 1. Data Pegawai Negeri dan Non Pegawai Negeri Puskesmas
Pasikolaga
10
9 Kesehatan Lingkungan - - 1 1
10 Tenaga Gizi - 1 - 1
11 Analis Kesehatan - 1 1 2
12 Cleaning Service - - 1 1
13 Supir Ambulan - - 1 1
Jumlah 7 8 24 39
11
2.2. Profil Peserta
A. Data Pribadi
Nama : Sitti Alni Akmar, AM.Keb
NIP : 19911029 202012 2 011
Pangkat/Golongan : Pengatur/ II c
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Bidan
Unit Kerja : Puskesmas Pasikolaga Kabupaten Muna
Alamat Kantor : Jalan Poros Tampunabale
Alamat Domisili : Desa Korihi, kecamatan Lohia
Tempat/Tanggal Lahir : Kendari 29 Oktober 1991
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Menikah
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
No. HP : 081255614247
Email : sitialniakmar21@gmailcom
Tinggi, Berat Badan : 160 cm, 75kg
Riwayat Pendidikan
2000 – 2003 : SD Negeri 18 Katobu
2003 – 2006 : SMP Negeri 2 Raha
2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Raha
2009 – 2012 : Program Studi DIII Kebidanan Pelita
Ibu Kendari
Riwayat Pekerjaan
2013 – 2014 : Honor sebagai Bidan di Puskesmas
katobu
2015 – 2019 : Honor sebagai Bidan di Puskesmas
Lohia
12
B. Tugas dan Fungsi Bidan Terampil
Tugas dan Fungsi Jabatan Bidan Terampil menurut Permenpan RB
no 36 tahun 2019 pasal 8 adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis;
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan;
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan;
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent;
5. Melakukan tindakan pencegehan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigen/personal hygiene;
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/asuhan kebidanan kasus
fisiologis;
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang Kesehatan Ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan;
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis;
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis;
12. Melakukan asuhan Kala III persalinan fisiologis;
13. Melakukan asuhan Kala IV persalinan fisiologis;
14. Melakukan pengkajian pada Ibu nifas;
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan hari ke tiga
pasca persalinan (KF 1);
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF 2);
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca persalinan
(KF 3);
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan pisikologis ringan dengan
pendampingan;
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada persalinan
normal;
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal;
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Renda (BBLR)
13
22. Memberikan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan
anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan;
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom;
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang kesehatan
reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan;
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi;
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/ PUS /Keluarga
Berencana/ Ibu hamil/ Ibu nifas/ Ibu menyusui/ Bayi dan Balita) di wilayah
kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah;
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/ PUS/ Keluarga
Berencana/ Ibu hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bayi dan balita);
28. Mengikuti pelaksanan kegiatan Survai Mawas Diri (SMD) atau
musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di posyandu/ posbindu/ Kampung
keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan; dan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah
2.3. Rinkasan Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN
(BerAKHLAK, SMART ASN dan MANAJEMEN ASN)
2.3.1. Nilai Dasar ASN Ber-AKHLAK
PNS yang bertindak sebagai Aparatur Sipil Negara seyogyanya dan
sepantasnya harus memiliki nilai-nilai dasar, berdasarkan UUD Nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengenai Fungsi ASN yaitu
sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, serta perekat dan
pemersatu Bangsa. Nilai-nilai yang wajib dimaknai dan dijalankan sebagai
dasar PNS yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif dan Kolaboratif disingkat dengan Ber-AKHLAK.
Nilai dasar Ber-AKHLAK menjadi acuan bagi PNS dalam
menjalankan kewajiban dan tupoksi dengan penuh rasa tanggung jawab dan
profesional. Adapun panduan perilaku PNS Ber-AKHLAK tersebut adalah
sebagai berikut :
14
1. Berorientasi Pelayanan
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi
berlandaskan pada prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik dan kode
perilaku; komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik; kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; kualifikasi akademik; jaminan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas; dan profesionalitas jabatan. Sebagaimana kita
ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada prinsip sebagai
berikut: nilai dasar; kode etik dan kode perilaku; komitmen, integritas
moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; kompetensi yang
diperlukan sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi akademik; jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas
jabatan. Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban
moral tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan
pelaksanaan tugas instansi atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik
adalah pedoman mengenai kewajiban moral ASN yang ditunjukkan
dalam sikap atau perilaku terhadap apa yang dianggap/dinilai baik atau
tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam melaksanakan tugas
maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode perilaku adalah
pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan ucapan
ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari
yang merujuk pada kode etik.Mengenai panduan perilaku/kode etik dari
nilai Berorientasi Pelayanan sebagai pedoman bagi para ASN dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari, yaitu:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan Masyarakat
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
15
b. Rumah, Cekatan, Solutif dan Dapat Diandalkan
c. Adapu beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan
panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini diantaranya:
1. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN,
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala
tindakan dan tanduknya sebagai pelayanan public kepada atasan,
lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada publik (Matsiliza dan
Zonke, 2017).
16
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang
dipercayakan kepadanya. Jadi secara sederhana definisi Akuntabel
adalah bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
Amanah seorang menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi .
3. Kompeten
Terkait dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan
dalam Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin
4, antara lain, disebutkan bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten
yaitu : (a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan
yang selalu berubah, (b) Membantu orang lain belajar dan (c)
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini
sebagaimana dalam poin 5 Surat Edaran Menteri PANRB menjadi bagian
dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung
pancapaian kinerja Individu dan tujuan organisasi/instansi. Adapun Kode
Etik nilai Kompeten :
a. Meningkatkan kompetensi diri :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah adalah keniscayaan.
2) Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi
atau disebut juga sebagai teori “net-centric”, merupakan
pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari
internet.
3) Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam
basis online network.
17
4) Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber
keahlian para pakar/konsultan, yang mungkin dimiliki unit kerja
atau instansi ASN bekerja atau tempat lain.
5) Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (Network),
yang mengatur diri sendiri dalam interaksi dengan pegawai dalam
organisasi dan atau luar organisasi.
b. Membantu orang lain belajar
18
4. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian,
kecocokan dan keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Kemendikbud, harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan,
dan minat; keselarasan; keserasian.
Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara
berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut
dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur. Unsur-unsur yang dapat
di tarik dari perumusan pengertian harmonisasi, antara lain:
1) Adanya hal-hal ketegangan yang berlebihan
2) Menyelaraskan kedua rencana dengan menggunakan bagian
masing-masing agar membentuk suatu system
3) Suatu proses atau suatu upaya untuk merealisasi keselarasan,
kesesuaian, kecocokan, dan keseimbangan
4) Kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga
faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka
Tunggal Ika, yang berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”,
seorang pelayan publik harus dapat menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya. Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. Karena dengan
kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih produktif.
5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis
yaitu “Loial” yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal
berarti setia, atau suatu kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya
paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Bagi
seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai sebagai
kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Loyalitas merupakan suatu hal yang bersifat emosional. Untuk bisa
mendapatkan sikap loyal seseorang, terdapat banyak faktor yang akan
memengaruhinya. Terdapat beberapa ciri/karakteristik yang dapat
19
digunakan oleh organisasi untuk mengukur loyalitas pegawainya, antara
lain :
a. Taat pada Peraturan
Seorang pegawai yang loyal akan selalu taat pada peraturan. Sesuai
dengan pengertian loyalitas, ketaatan ini timbul dari kesadaran
anggota jika peraturan yang dibuat oleh organisasi semata-mata
disusun untuk memperlancar jalannya pelaksanaan kerja organisasi.
b. Bekerja dengan Integritas
Sesungguhnya seorang pegawai yang loyal dapat dilihat dari seberapa
besar dia menunjukan integritas mereka saat bekerja. Integritas yang
sesungguhnya adalah “melakukan hal yang benar, dengan mengetahui
bahwa orang lain tidak mengetahui apakah anda melakukannya atau
tidak”.
c. Tanggung Jawab pada Organisasi
Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian
loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung
jawab yang besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati
dalam mengerjakan tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk
mengembangkan berbagai inovasi demi kepentingan organisasi.
d. Kemauan untuk Bekerja Sama
Bekerja sama dengan orang lain dalam suatu kelompok
memungkinkan seorang anggota mampu mewujudkan impian
perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang tidak mungkin dicapai
oleh seseorang anggota secara individual.
e. Rasa Memiliki yang Tinggi
Adanya rasa memiliki anggota terhadap organisasi akan membuat
anggota memiliki sikap untuk ikut menjaga dan bertanggung jawab
terhadap organisasi sehingga pada akhirnya akan menimbulkan sikap
sesuai dengan pengertian loyalitas demi tercapainya tujuan organisasi.
f. Hubungan Antar Pribadi
Pegawai yang memiliki loyalitas yang tinggi akan mempunyai
hubungan antar pribadi yang baik terhadap pegawai lain dan juga
terhadap pemimpinnya. Hubungan pribadi ini meliputi hubungan
20
sosial dalam pergaulan sehari-hari, baik yang menyangkut hubungan
kerja maupun kehidupan pribadi.
g. Kesukaan Terhadap Pekerjaan
Sebagai seorang manusia, seorang pegawai pasti akan mengalami
masa-masa jenuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap hari.
Seorang pegawai yang memiliki sikap loyalitas akan mampu
menghadapi permasalahan ini dengan bijaksana.
h. Keberanian Mengutarakan Ketidaksetujuan
Pegawai yang loyal akan membagikan opini mereka, bahkan saat
mereka tau bahwa pimpinan tidak mengapresiasi opini mereka.
Namun, mereka ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya.
Bahkan, terkadang mereka berani melawan akan sebuah keputusan
yang memang dirasa kurang baik.
i. Menjadi Teladan bagi Pegawai Lain
Salah satu ciri loyalitas berikutnya adalah pegawai yang bisa
memberikan contoh bagi pegawai lain. Mereka yang bisa menjadi
teladan akan berpegang teguh pada nilai organisasi, berorientasi pada
target, kemampuan interpersonal yang kuat, cepat adaptasi, selalu
berinisiatif, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan
baik.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core
Values ASN yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci
komitmen, dedikasi, konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, serta
dengan adanya panduan perilaku :
1) Memegang teguh Ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta
Pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan Instansi dan Negara; serta
21
merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan oleh individu
maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya
perubahan lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi
pemerintahan, perubahan iklim, perkembangan teknologi dan lain
sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci Inovasi, antusias terhadap
perubahan dan proaktif.
Adaptasi merupakan kemampuan alamiah dari makhluk hidup.
Organisasi dan individu di dalamnya memiliki kebutuhan beradaptasi
selayaknya makhluk hidup, untuk mempertahankan keberlangsungan
hidupnya. Kemampuan beradaptasi juga memerlukan adanya inovasi dan
kreativitas yang ditumbuhkembangkan dalam diri individu maupun
organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu dalam
organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level
organisasi, karakter adaptif diperlukan untuk memastikan
keberlangsungan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal,
seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif
sebagai budaya ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter
adaptif pada diri ASN sebagai individu yang menggerakkan organisasi
untuk mencapai tujuannya. Diharapkan setiap ASN nantinya
menanamkan nilai adaptif sehingga setiap ASN akan cepat
menyesuaikan diri terhadap perubahan, terus berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas, serta selalu bertindak proaktif pada setiap
perubahan.
7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang,
kelompok, dan organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Kolaborasi menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil
positif bagi khalayak yang dilayani, dan membangun sistem yang saling
terkait untuk mengatasi masalah dan peluang. Kolaborasi juga
melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara
22
bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-
program untuk mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan dengan ASN,
kolaboratif sangat diperlukan dalam sebuah organisasi. Seorang ASN
harus bersedia untuk berbagi visi, misi, kekuatan, sumber daya dan
tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan tugas-
tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada
ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang
sinergis yang dapat memaksimalkan hasil dari tugas yang
dilaksanakannya. Oleh karena itu, seorang ASN harus mampu
menerapkan kalimat afirmasi “Kami membangun kerjasama yang
sinergi” dalam melaksanakan setiap tugastugasnya. Kata kunci dari
kolaboratif yang perlu dipegang oleh seorang ASN adalah Kesediaan
bekerja sama dan Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan
beberapa nilai-nilai (kode etik) yaitu :
a. Memberi kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi
b. Terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemamfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bekerja sama
2.3.2. Kedudukan dan Peran ASN
A. Smart ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi
industry 4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-
Juni 2019) yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas
dunia (World Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil
Smart ASN meliputi integritas, nasionalisme, profesionalisme,
berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality,
berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas.
1. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai,
norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan
atasan, rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,
serta mampu mendorong terciptanya budaya etika tinggi,
23
bertanggung jawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang
menyertainya.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaan nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama
sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis
dan maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita
bersama guna mencapai, memelihara dan mengabdi identitas,
persatuan, kemakmuran dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa
yang bersangkutan. Dalam implementasinya, seorang ASN harus
bekerja dengan semangat cinta tanah air Indonesia.
3. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para
anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara
terus menerus (Nurita Putranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri
Sipil merupakan salah satu profesi maka konsekuensinya harus selalu
meningkatkan kemampuannya secara terus menerus agar dalam
melaksanakan tugas atau pekerjakaan dapat dilaksanakan secara
profesional. Berpedoman pada pengertian dimuka, menunjukkan
bahwa Pegawai Negeri Sipil yang merupakan bagian dari profesi
agar dapat melaksanakan pekerjaan secara professional harus
diperhatikan dan memperhatikan mengenai profesionalisme.
4. Berwawasan Global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ
birokrasi yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding
kaku tempat ia bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh
serta mampu menemukan dan menggunakan perkembangan atau
inovasi lain yang ada baik dalam skala nasional maupun
internasional.
5. Menguasai IT dan Bahasa asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi yakni
dapat mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi produk
IT termasuk dapat dengan bijak memanfaatkan internet yang
digunakan dalamn meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
24
meningkatlkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas tugas
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu, seorang ASN selain menguasai Bahasa Indonesia dengan
baik dan benar juga memiliki kemampuan menguasai bahasa asing
seperti bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan lain sebagainya
6. Hospitality
Hospitality merupakan cara pemberian pelayanan atau penerimaan
tamu, pengunjung, atau bahkan orang asing yang datang sehingga
mereka akan memiliki kesan baik dan terpuaskan dengan pelayanan
yang diberikan.
7. Entrepreneurship
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni
berjiwa kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian,
kreatifitas, inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap
dan menciptakan peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship
juga dapat diartikan berpikir tentang masa depan orang banyak,
kehidupan orang banyak, kesejahteraan masyarakat dan bagaimana
cara membantu mereka yang membutuhkan. Dan dengan
dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini maka seorang ASN
akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap waktunya.
8. Networking
Networking adalah membangun menjalin hubungan dengan orang
lain atau organisasi yang berpengaruh positif pada kesuksesan
professional maupun personal. Literasi digital merupakan hal paling
utama dalam mewujudkan ASN yang berdaya saing dalam
perkembangan teknologi dan informasi. Ada 4 pilar literasi digital,
yaitu:
Etika bermedia digital
Etika bermedia digital adalah kemampuan individu dalam
menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan seharihari meliputi:
1) Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata
karma, dan etika berinternet (netiquette)
25
2) Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang
mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,
perundungan, dll.
26
a) Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata sandi,
fingerprint) pengetahuan dasar memproteksi identitas digital
(kata sandi)
28
BAB III
29
2. Memfasilitasi Banyak Ibu Meningkatnya Rendahnya Manajemen
konseling menggapi pengetahuan Ibu Pengetahuan Ibu ASN :
keluarga tentang ASI yang Hamil tentang Nifas tentang Memberikan
IMD dan pertama Kolostrum pentingnya informasi IMD
Kolostrum. keluar / merupakan cairan Kolostrum dan kolostrum
kolostrum yang baik untuk tanpa
tidak sehat / antibody yg baik membedakan
kotor untuk bayi baru dan tidak
lahir. memberikan
diskriminasi
terhadap
kepercayaan-
kepercayaan
yang ada
dimasyarakat
Smart ASN:
Memberikan
konseling secara
responsif
dengan
memanfaatkan
berbagai sumber
digital yang
dapat diakses
dengan mudah.
3. Memfasilitasi Rendahnya Meningkatnya Rendahnya Manajemen
konseling pengetahuan pengetahuan Ibu pengetahuan Ibu ASN :
keluarga Ibu hamil tentang pengunaan hamil tentang alat Memberikan
berencana (KB) tentang kontrasepsi pasca kontra sepsi yang informasi
pasca penggunaan salin dapat mengenai MKJP
melahirkan alat kontra menghambat (Metode
sepsi yang pengeluaran Asi Kontrasepsi
dapat Jangka Panjang)
menghambat kepada
Asi di wilaya Pasangan Usia
kerja Subur (PUS)
puskesmas tanpa
pasikolaga membedakan
dan tidak
memberikan
diskriminasi
terhadap
kepercayaan-
kepercayaan
yang ada
dimasyarakat
Smart ASN:
Memberikan
konseling secara
responsif
dengan
memanfaatkan
berbagai sumber
digital yang
30
dapat diakses
dengan mudah.
Bobot Keterangan
2 Kuat Pengarunya
3 Sedang Pengaruhnya
4 Kurang Pengaruhnya
31
Tabel 5. Analisis Isu dengan Metode APKL
Kriteria
No Isu Teridentifikasi Jumlah Ranking
A P K L Skor
1. Rendahnya Pengetahuan
Ibu hamil tentang
4 5 5 4 18 I
pemtingnya Pembarian Asi
Esklusif pada bayi 0-6
bulan
2. Rendahnya IMD terutama
pemberian kolostrum pada 3 3 3 3 12 II
bayi baru lahir
3. Rendahnya penggunaan
alat kontrasepsi pasca 3 3 3 2 11 III
melahirkan terutama KB
Hormonal
32
Gambar 3 Analisis Isu Menggunakan Problem Tree
3.1.3. Analisis Dampak Isu
1. Jika Isu Diselesaikan
a. Menambah pengetahuan tentang pentingnya ASI sehingga Ibu hamil
mampu mempersiapkan diri dalam pemberian Asi Eksklusif
b. Bayi mendapat ASI Eksklusif
2. Jika Isu tidak diselesaikan
a. Ibu tidak memahami pentingnya pemberian ASI Eksklusif
b. Bayi tidak mendapat ASI Ekslusif
33
angka cakupan nasional yaitu 62,5% di
sebapkan karena Rendahnya Pengetahuan
Ibu hamil tentang pentingnya ASI Esklusif
terbukti dengan Kurangnya cakupan asi
esklusi di wilaya
35
4.2. Capaian Aktualisasi
4.2.1. Kegiatan 1. Konsultasi kepada mentor terkait rencana kegiatan aktualisasi
Tahapan Kegiatan : 1. Menyiapkan bahan konsultasi berupa rancangan aktualisasi
Tanggal Pelaksanaan : 03 September 2022
Output : Tersedianya bahan konsultasi
Dokumentasi
36
Keterkaitan : Saya telah berdiskusi tentang rancangan kegiatan dengan sopan
denganNilai- dan hormat terhadap pimpinan (BERORIENTASI
nilai Dasar PELAYANAN), saya akan menyampaikan maksud, tujuan dan
kejelasan rancangan aktualisasi secara jujur dan
bertanggungjawab (AKUNTABEL), saya juga menerima
saran dengan sopan untuk menciptakan suasana kerja yang
kondusif.
37
Dokumentasi
Gambar 7. Berkoordinasi dengan bidan coordinator untuk mendapatkan data ibu hamil
Serta surat dukungan kegiatan
38
Keterkaitan : Saya telah Mengumpulkan data ibu hamil dengan cekatan
denganNilai- (BERORIENTASI PELAYANAN), dalam mengumpulkan
nilai Dasar data ibu hamil saya melakukanya dengan efektif dan efisien
(AKUNTABEL), Saya selalu menghargai arahan dari bidan
koordintar sebagai rasa hormat saya (HARMONIS), Saya
berkomitmen untuk hanya mengambil data ibu hamil (LOYAL),
Saya bertindak proaktif dalam mengumpulkan data ibu hamil
yang di butuhkan (ADAPTIF), saya selalu terbuka untuk bekerja
sama dalam mendapatkan data yang dibutuhkan
(KOLABORATIF)
Tahapan Kegiatan : 3. Melakukan pencatatan data ibu hamil dan memasukanya kedalam
Format
Tanggal Pelaksanaan : 08 September 2022
Output : Tersedianya data ibu hamil dalam bentuk format
Dokumentasi
Keterkaitan : Saya telah mencatat data ibu hamil dengan penuh rasa
dengan Nilai- tanggungjawab, cermat dan cekatan (AKUNTABEL), saya juga
nilai Dasar melakukan pencatatan dengan data yang sebenar benarnya dan
kualitas terbaik (KOMPETEN) dan saya juga telah bersinegri
untuk hasil yang lebih baik (KOLABORASI) dengan Bikor
39
Dokumentasi
Keterkaitan : Saya telah menyiapkan materi leaflet sesuai kebutuhan ibu hamil
denganNilai- (BERORIENTASI PELAYANAN), menyiapkan alat dan
nilai Dasar bahan materi dengan cermat (AKUNTABEL), saya menyiapkan
materi liflet sesuai bidang keahlian (KOMPETEN) sayaakan
menyusun materi secara menarik dan berinovatif (LOYAL), dan
saya tjuga telah memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada
yang menunjang penyusunan materi leaflet (KOLABORATIF)
40
Keterkaitan dengan : Saya mendisain leaflet dan stand banner dengan gambar yang
Nilai-nilai Dasar sopan (BERORIENTASI PELAYANAN) Saya bertanggung
jawab dengan desain leaflet dan Standing Banner yang saya
buat (AKUNTABEL), Desain leaflet dan Standing Banner
yang telah saya buat bertujuan untuk membantu orang lain
sebagai media informasi yang berkualitas (KOMPETEN),
Saya akan mendesain leaflet dan Standing Banner yang
berinovasi (ADAPTIF), Dalam mendesain leaflet dan
Standing Banner saya telah terbuka dalam bekerja sama untuk
membentuk desain leaflet (KOLABORATIF)
41
4.2.4. Melakukan penyuluhan (KIE) Pada ibu hamil
Tahapan Kegiatan : 1. Membagikan Kosuener Pre Test untuk di isi ibu hsmil
Tanggal Pelaksanaan : 12 September 2022
Output : Kosuener Pre Test terisi
Dokumentasi
42
Dokumentasi
43
Keterkaitan : Saya telah melaksanakan kegiatan post test dengan penuh
denganNilai- tanggung jawab (AKUNTABEL), Saya telah melaksanakan
nilai Dasar post test dengan soal kualitas terbaik (KOMPETEN), Saya
telah bekerja sama dengan rekan sejawat lain untuk membuat
soal post test (KOLABORATIF).
44
Dokumentasi
45
Keterkaitan dengan : Saya membuat laporan yang dapat di pertanggungjawabkan dan
Nilai-nilai Dasar melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan dengan ramah
(BERORIENTASI PELAYANAN), Saya akan meningkatkan
kompetensi diri dengan terus belajar untuk menyediakan laporan
yang dapat dipertanggungjawabkan (KOMPETEN), Saya akan
menghargai saran dan masukan dari pimpinan (HARMONIS).
46
4.3. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi NND ASN (BerAKHLAK)
Tabel 7. Matriks Rekapitulasi Realisasi Habituasi NilaiNilai Dasar (Ber-Akhlak)
Kegiatan Jumlah
AktualisasiPer
No. Mata Pelatihan Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 MP
47
4.4. Jadwal Kegiatan Aktualisasi
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
48
4.5. Estimasi Biaya Kegiatan
Jumlah Harga
No Item Perbelanjaan Satuan Harga
49
4.7. Manfaat Terselesainya Core isu
a) Individu Peserta
Dengan terpecahkannya core isu meningkatkan rasa percaya diri dalam menghadapi
setiap permasalahan, serta merasa lebih bermanfaat telah memberikan kontribusi dalam
pemecahan masalah,Sehingga penulis dapat meningkatkan pengetahuan kepada pasien.
Sebagai ASN saya merasa perlu meningkatkan keterampilan dalam bentuk sikap dan
perilaku sesuai nilai-nilai dasar ASN Ber AKHLAK (BerOrientasi pelayanan,
Akuntable, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif serta Kolaboratif
b) Instansi
Penerapan Aktualisasi ini mampu membantu mencapai tujuan puskesmas sebagai
fasilits kesehatan tingkat pertama. Kegiatan aktualisasi ini juga dapat mewujudkan visi
misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu merta dan terjangkau. Selain itu
Penyuluhan Komonikasi Informasi Edukasi (KIE) dapat menjadi kegiatan inovasi
Puskesmas Pasikolaga dalam menghadapi akreditasi serta menyelesaikan masalah
kurangnya ibu hamil yang melakukan Asi Esklusif pada bayi 0-6 bulan di wilayah kerja.
c) Stakeholder
Penerapan aktualisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya
ibu hamil tentang pentingnya asi esklusif . Kegiatan aktualisasi ini juga dapat
mengurangi resiko terkena kanker payudara pada ibu dan dapat membantu
meningkatkan ikatan (bonding) dengan anak sedangkan untuk bayi dapat meningkatkan
kekebalan tubu dan mencega mal nutrisi .
50
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam laporan hasil aktualisasi yang berjudul “Penyuluhan Komunikasi
Informasi Edukasi (KIE) untuk Meningkatakan Pengetahuan Ibu Hamil tentang
pentingnya Asi Esklusif pada bayi 0-6 Bulan di Desa Kolese Wilaya Kerja
Puskesmas Pasikolaga Kabupaten Muna” di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Membentuk ASN yang profesional dan berkarakter dibentuk oleh nilai-nilai dasar
profesi ASN yang BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan yang Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif). Sehingga penulis dapat
melaksanakan tugas dan fungsi sebagai bidan di Puskesmas Pasikolaga.
2. Setelah melakukan penyuluhan pada ibu hamil terdapat peningkatan pengetahuan ibu
hamil tentang pentingnya pemberian asi esklusif pada bayi 0-6 bulan, terlihat dari
hasil post test dari 10 ibu hamil 9 orang peserta mengalami peningkatan 90%.
3. Kegitan ini diharapkan dapat meningkatkan angka cakupan asi esklusif diwilayah
kerja Puskesmas Pasikolaga.
B. Saran / Rekomendasi
1. Untuk Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan pelatihan dasar ini diharapkan dapat selalu berjalan untuk
membentuk ASN yang memiliki nilai-nilai dasar serta karakter dalam
menjalankan tugas dantanggungjawab.
2. Untuk Instansi Peserta
Kegiatan aktualisasi yang telah berjalan diharapkan dapat berlanjut sehingga
dapat meningkatkan cakupan asi esklusif di wilaya kerja puskesmas
pasikolaga.
C. Rencana Tindak Lanjut Hasil Aktualisasi
Setelah pelaksanaan aktualisasi “peningkatan pengetahuan ibu tentang pentingnya
ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Wilayah kerja puskesmas Pasikolaga” maka
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu :
1. Komitmen yang kuat untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
sesuai standar pelayanan sekaligus memperbaiki kualitas dan kuantitas
pelayanan pada masyarakat di Puskesmas Pasikolaga.
2. Melakukan koordinasi dengan semua Bidan Desa hususnya Bidan Koordinator
51
untuk melakukan Penyuluhan komonikasi informasi edukasi (KIE) tentang
Pentingnya ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan secara berkala melalui kelas ibu
hamil, ibu pascasalin dan saat kunjungan rumah ibu menyusui di wilayah kerja
Puskesmas Pasikoalaga
3. Melakukan koordinasi dengan Bidan Desa untuk pemantauan Asi Esklusif 0-6
bulan bersama tenaga gizi pada ibu pasca salin di setiap desa masing masing
agar asi esklusif dapat terlaksana demi menikatkan kesehatan ibu dan bay
52
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adaptif. Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil.Jakarta; Lembaga Administrasi Negara;
53
Kemenkes. 2021. https://www.kemkes.go.id/article/view/17081000005/menyusui-
dapat-menurunkan-angka-kematian-bayi.html. Diakses 27 Agustus 2022 ;
Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012. Tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif;
Jakarta : RI
54
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PASIKOLAGA
Jln. Poros Tampunabale, Lrg. Kecamatan, Kode Pos 93674
E-mail: puskesmas.pasikolaga@yahoo.com
Manajemen ASN
Smart ASN
55
56
LAMPIRAN
57
Lampiran 1. Tabel Rancangan Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan Menyiapkan bahan Tersedianya a. Akuntabel Kegiatan ini mendukung Kegiatan ini
konsultasi kepada konsultasi berupa bahan konsultasi Saya akan bertanggung jawab dalam misi puskesmas yakni mendukung tata
mentor terkait rancangan Aktualisasi Dokumentasi menyiapkan bahan konsultasi dengan jujur. Memberikan pelayanan nilai yang harus
rencana aktualisasi berupa foto kesehatan yang bermutu dimiliki petugas
b. Kompeten Puskesmas
Saya akan menyiapkan bahan konsultasi Pasikolaga yakni
dengan kualitas terbaik. professional,
inisiatif, dan giat.
c. Adaptif
Saya akan bersikap proaktif dalam
menyiapkan bahan konsultasi dengan cermat.
b. Akuntabel
Saya akan menyampaikan maksud, tujuan
dan kejelasan target secara jujur dan
bertanggung jawab
c. Harmonis
58
Saya akan menerima saran dengan sopan
untum menciptakan suasana kerja yang
kondusif
c. Kolaboratif
Saya akan menjaga komonikasi dan
bertuturkata sopan dan bersedia bekerja
sama
Keterkaitan substansi Manajemen ASN Mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
mata Pelatihan melaksanakan tugas dan fungsi agar dapat meningkatkan mutu pelayanan
Agenda III
Smart ASN Menggunakan dan memanfaatkan Tehnologi digital dalam menjalin komonikasi dan linkungan
kerja
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan Kepala Puskesmas Sangat sibuk, jarang berada di tempat
59
Kontribusi terhadap Visi
Tahapan Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Misi
Kegiatan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Mengumpulkan Menyiapkan Tersedianya format a. Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung Kegiatan ini mendukung
Informasi dan format pengumpulan data Saya akan mebuat format ibu hamil dengan misi puskesmas yakni tata nilai yang harus
data pengumpulan data ibu hamil kreatif Memberikan pelayanan dimiliki petugas
ibu hamil ibu hamil b. Loyal kesehatan yang bermutu Puskesmas Pasikolaga
Seya akan berkomitmen untuk menghasilkan yakni professional dan
media informasi dengan kualitas yang terbaik giat.
c. Kolaboratif
Melakukan Bekerja sama dengan kepala
ruangan KIA untuk menghasilkan format
denga kualitas terbaik
60
Saya bertindak proaktif dalam mengumpulkan
data ibu hamil yang dibutuhkan
f. Kolaboratif
saya terbuka untuk bekerja sama dalam
mendapatkan data yang dibutuhkan
Melakukan Tersedianya a. Akuntabel
pencatatan data data ibu hamil dalam Data yang akan dicatat dengan penuh rasa
ibu hamil dan bentuk format tanggungjawab, cermat, dan cekatan
memasukanya b. Kompoten
kedalam format Saya akan Melakukan pencatatan dengan
kualitas terbaik
Keterkaitan substansi Manajemen ASN Mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
mata Pelatihan Agenda melaksanakan tugas dan fungsi dalam mengumpulkan data ibu hamil yang diperlukan.
III
Smart ASN Menggunakan dan Memanfaatkan Teknologi Digital Dalam Mencatat data ibu hamil dan memasukan
dalam bentuk format
Dampak Bila Kegiatan tidak Kegiatan aktualisasi tidak akan mendapat data ibu hamil
Terlaksana
61
Tahapan Kontribusi terhadap Visi Misi Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Kegiatan Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat Leaflet Menyiapkan alat Tersedianya a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini mendukung misi Kegiatan ini mendukung
dan Stand Banner berupa computer computer dan bahan Saya akan menyiapkan materi puskesmas yakni Memberikan tata nilai yang harus
tentang ASI dan bahan berupa materi leaflet sesuai kebutuhan ibu pelayanan kesehatan yang dimiliki petugas
Eksklusif materi b. Akuntabel bermutu Puskesmas Pasikolaga
Saya akan menyiapkan alat dan yakni professional dan
bahan materi dengan cermat giat
c. Kompeten
Saya akan menyiapkan materi
leaflet sesuai bidang keahlian
d. Loyal
Saya akan berdedikasi menyusun
materi leaflet untuk kepentingan
kesehatan ibu dan anak
e. Adaptif
Saya akan menyusun materi secara
menarik dan berinovasi
f. Kolaboratif
Saya akan memanfaatkan berbagai
sumber daya yang ada yang
menunjang penyusunan materi
leaflet
Mendesain leaflet Tersedianya Desain a. Berorientasi Pelayanan
dan Stand Banner leaflet dan Standing Saya akan mendesain leaflet dan
Banner Standing Banner dengan gambar yang
sopan
b. Akuntabel
62
Saya akan bertanggung jawab dengan
desain leaflet dan Standing Banner
yang saya buat
c. Kompeten
Desain leaflet dan Standing Banner
yang akan saya buat bertujuan untuk
membantu orang lain sebagai media
informasi yang berkualitas
d. Adaptif
Saya akan mendesain leaflet dan
Standing Banner yang berinovasi
e. Kolaboratif
Dalam mendesain leaflet dan
Standing Banner saya akan terbuka
dalam bekerja sama untuk
membentuk desain leaflet
63
Saya akan mencetak leaflet dan
Standing Banner sebagai bentuk
kepedulian penambahan sumber
informasi bagi pasien
e. Loyal
Saya akan berkomitmen untuk
mencetak leaflet dan Standing Banner
dengan mengutamakan kepentingan
pasien.
f. Adaptif
Saya akan mencetak leaflet dengan
menggunakan teknologi informasi
yang inovatif.
g. Kolaboratif
Dalam mencetak leaflet saya akan
memanfaatkan sumber daya yang
tersedia untuk hasil maksimal
Keterkaitan substansi Manajemen ASN Mengedepankan etika dan kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
mata Pelatihan melaksanakan tugas dan fungsi dalam membuat leaflet dan Stand Banner
Agenda III
Smart ASN Menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan sumber informasi bagi
masyarakat
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan Tidak tersedianya referensi bahan yang sesuai dengan materi penyuluhan
64
Kontribusi terhadap
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Melakukan Membagikan Kuesioner Kuesioner pre test a. Berorientasi Pelayanan Kegiatan ini mendukung misi Kegiatan ini
Penyuluhan Pre Test untuk di isi ibu terisi Saya akan bersikap ramah puskesmas yakni Memberikan mendukung tata
(KIE) terkait hamil Dokumentasi dan santun dalam pelayanan kesehatan yang nilai yang harus
Asi Esklusif membagikan kusioner bermutu dimiliki petugas
pada ibu kepada peserta penyuluhan Puskesmas
hamil b. Akuntabel Pasikolaga yakni
Saya akan berintegritas dalam pelaksanaaan professional dan
memberi jawaban yang benar kepada peserta giat.
Penyuluhan
c. Harmonis
Saya akan membantu ibu hamil jika kesulitan
dalam
membaca atau memahami
soal pretest
d. Loyal
Saya akan membagikan leaflet dengan sopan
dan Bahasa yang santun sebagai bentuk rasa
nasionalisme
e. Kolaboratif
Saya akan bekerjasama dengan teman
sejawat dalam membagi kosioner
Mendaftar peserta yang Tersedianya a. Akuntabel
hadir dalam kegiatan Daftar hadir, Saya akan membuat daftar hadir kegiatan
penyuluhan, kemudian kegiatan dengan tanggung jawab
Penyuluhan b. Kolaboratif
65
Melakukan pemaparan terlaksana Saya akan berkonsultasi kepada kepala
materi puskesmas dalammembuat daftar hadir.
c. Adaptif
Saya Akan bertindak proaktif dan kreatif
dalam menyiapkan bahan pembuatan materi
edukasi.
d. Berorientasi pelayanan : Saya Akan
berusaha memahami kebutuhan Warga dalam
mempersiapkan alat dan bahan pembuatan
materi
Komonikasi Informasi dan edukasi.
e. Kompeten: Saya Akan Mempersiapkan alat
dan bahan secara optimal untuk mengasilkan
materi edukasi dengan kualitas terbaik.
Keterkaitan substansi Manajemen ASN Pen yampaian Penyuluhan penuh dengan keterbukaan, nondiskriminatif kepada pasien
mata Pelatihan
Agenda III Smart ASN Pemberian penyuluhan dilakukan menggunakan media informasi yang telah disusun dengan
memanfaatkan literasi digital
Analisis Dampak Perkiraan Hambatan Ibu hamil tidak akan memahami tentang pemberian Asi Eksklusif
66
Dampak Bila Kegiatan tidak Terlaksana Ibu hamil kurang fokus karena ketidaknyamanan saat kehamilan
Kontribusi terhadap
Tahapan Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Visi Misi
Kegiatan Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Melaksanakan Merekap hasil Hasil rekapan a. Harmonis Kegiatan ini mendukung Kegiatan ini
evaluasi dan pretest dan post test dan tabulasi Saya akan menghargai hasil tes Ibu hamil misi puskesmas yakni mendukung tata nilai
pelaporan pretest dan post b. Loyal Memberikan pelayanan yang harus dimiliki
test Saya akan patuh kepada arahan dan kesehatan yang bermutu petugas Puskesmas
melaporkan hasil rekapitulasi kepada Pasikolaga yakni
pimpinan professional dan giat.
c. Adaptif
Saya akan berinovasi dalam membuat hasil pre
tes dan post tes
d. Kolaboratif
Saya akan terbuka kepada pimpinan dalam
menyampikan hasil pre test dan post tes
68
Kendari, 07 Oktober 2022
Menyetujui
Coach Peserta
69
Lampiran 2. Tabel Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK)
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke -5 Per MP
1. Berorientasi Pelayanan 1 1 3 3 2 10
2. Akuntabel 1 3 3 3 1 11
3. Kompeten 1 1 3 3 1 9
4. Harmonis 1 1 1 1 2 6
5. Loyal 1 1 3 3 2 9
6. Adaptif 2 2 3 3 1 11
7. Kolaboratif 1 2 2 2 1 8
Total Rp.400.000,00
70
Lampiran 4. Tabel Rancangan Aktualisasi
Sept 2022
KEGIATAN TAHAP KEGIATAN September 2022 KET
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5
71
Lampiran 5. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi oleh Mentor
72
73
74
75
76
Lampiran 6. Bukti Pengendalian Pembelajaran Aktualisasi olej Coach
Nama Peserta : SITTI ALNI AKMAR, AM.Keb
NIP : 19911029 202012 2 011
Unit Kerja : Puskesmas Pasikolaga
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Bidan
Rumusan Isu : Penyuluhan Komonikasi Informasi Edukasi (KIE) untuk
Peningkatkan Meningkatkan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang
Pentingnya Asi Esklusif pada Bayi 0-6 bulan di Desa kolese
Wilayah Krja Puskesmas Pasikolaga
Output / Hasil :
1) Adanya bahan konsultasi
Berupa rancangan kegiatan
aktualisasi
2) Adanya dokumentasi foto
hasil konsultasi dan adanya
(arahan/bimbingan)
3) adanya lembar
surat persetujuan kegiatan
aktualisasi yang
ditandatangani oleh
pimpinan/mentor
Keterkaitan Substansi
Mata Pelatihan :
1. Berorientasi Pelayanan
2. Akuntabel
3. Kompeten
4. Harmonis
5. Loyal
6. Adaptif
7. Kolaboratif
8. Manajemen ASN
9. Smart ASN
Kontribusi terhadap visi,
misi dan Tusi organisasi :
Misi :
77
Memberikan pelayanan
masarakat yang bermutu
78
Kontribusi terhadap visi,
misi dan Tusi organisasi :
Misi :
Memberikan Pelayanan
masarakat yang bermutu
81
Lampiran 7. Bukti-Bukti Pendukung Kegiatan
82
Membuat surat persetujuan kegiatan dari atasan/mentor
untuk kegiatan aktualisasi
83
Berkoordinasi dengan bidan coordinator untuk mendapatkan data
ibu hamil serta surat dukunga kegiatan Aktualisasi
84
3) Membuat leaflet dan stand banner
85
Mencetak Desain Leaflet dan stand banner
86
Mendaftar peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan
Kemudian melakukan paparan materi penyuluhan
87
5) Melaksanakan Evaluasi dan Pelaporan
88
Membuat laporan hasil
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104