Oleh:
ISMAIL TARORE, S.E
NDH: 29
i
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
2.1.6 Data-data sumberdaya yang dimiliki unit kerja ..................... 10
2.2.2. Nasionalisme........................................................................... 13
v
3.6 Analisis Ketercapaian Tujuan ............................................................. 88
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Jumlah PNS DPMPTSP Muna Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
........................................................................................................... 11
Tabel 2.3 Jumlah CPNS DPMPTSP Muna Barat berdasarkan Tingkat Pendidikan
........................................................................................................... 11
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah Negara yang memiliki warna
masyarakat yang sangat beragam. Hal ini menjadikan pemerintah memiliki tanggung jawab
yang besar untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan NKRI. Sebagaimana yang termuat
dalam pembukaan UUD 1945, negara memiliki tujuan yang harus terpenuhi, yakni
“...melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan kebijakan publik serta pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa berdasarkan Pancasila dan
Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi pegawai negeri dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah yang
merupakan bagian dari reformasi birokrasi. Untuk mewujudkan ASN sebagai bagian dari
reformasi birokrasi, maka ASN memiliki kewajiban mengelola dan mengembangkan dirinya
dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dalam pelaksanaan manajemen ASN
dengan menanamkan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
1
Pada pelatihan dasar ini, para calon ASN diharapkan mampu mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas melalui proses habituasi. Proses habituasi adalah
salah satu mata pelatihan yang mana salah satu poinnya adalah melaksanakan aktualisasi di
tempat kerja.
Dalam proses habituasi, penulis berkesempatan untuk melaksanakan proses ini pada
Unit Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna
Barat. Melalui proses orientasi lapangan, penulis mengidentifikasi beberapa isu yang
berkembang di antaranya adalah mengenai belum optimalnya promosi investasi daerah.
Penyampaian suatu informasi yang penting tentu harus dilaksanakan oleh Lembaga yang
sesuai dengan fungsinya dan informasi yang dimaksud adalah informasi yang diberikan
dengan tujuan untuk memperkenalkan potensi yang ada di daerah Kabupaten Muna Barat.
Maka Lembaga yang berhak melaksanakan kegiatan tersebut adalah Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP Kabupaten Muna Barat. DPMPTSP adalah
dinas yang berperan melakukan suatu promosi mengenai potensi yang ada di Kabupaten Muna
Barat. DPMPTSP sudah melaksanakan beberapa promosi namun promosi yang dilaksanakan
dinilai masih kurang optimal yang dikarenakan masih kurangnya kajian secara ilmiah
mengenai potensi yang ada. Berdarkan Perka BKPM No. 9 Tahun 2017 tentang pedoman dan
tata cara pelaksanaan pengembangan iklim penanaman modal yang pertama yaitu
mengidentifikasi mengenai potensi penanaman modal, yang kedua yaitu mengenai pemetaan
terhadap peluang penanaman modal dan yang ketiga adalah pendokumentasian yang
dituangkan dalam bentuk SIPID
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka penulis sebagai peserta Latsar
CPNS merancang kegiatan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Promosi Investasi
Daerah Kabupaten Muna Barat Melalui Website, Sosial Media, dan Leaflet.
1.2 Tujuan
2
b. Salah satu syarat kelulusan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Lingkup
Pemerintah Kabupaten Muna Barat Provinsi Sulawesi Tenggara Angkatan
CXXX Tahun 2021.
1.2.2 Tujuan Khusus
Dengan adanya pelaksanaan kegiatan promosi investasi ini melalui Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau DPMPTSP
Kabupaten Muna Barat, maka diharapkan:
a. Bisa menjadi sarana informasi bagi para investor dari luar ataupun dalam
daerah sehingga bisa menarik minat investor untuk berinvestasi
b. Tersosialisasinya promosi investasi daerah kabupaten muna barat.
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk Penulis
a. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA sebagai
landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
b. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai dasar di
unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA di Unit
Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Muna Barat.
1.3.2 Manfaat untuk Organisasi
a. Membantu mewujudkan visi dan misi Kabupaten Muna Barat.
b. Meningkatkan mutu pelayanan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat.
1.3.3 Manfaat untuk Masyarakat
a. Mendapatkan pelayanan yang prima sebagai wujud aktualisasi nilai dasar
ANEKA.
b. Memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang potensi Investasi di
Kabupaten Muna Barat.
Ruang lingkup dalam pelaksanaan aktualisasi ini adalah penerapan nilai-nilai ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Antikorupsi) dalam rangka
menyelesaikan isu yang ada di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Muna Barat selama 30 hari kerja.
3
Selain itu, yang menjadi ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini adalah penulis
membatasi promosi investasi yang dilakukan dengan memilih beberapa sektor saja yang akan
dimasukan dalam kegiatan promosi.
Untuk proses habituasi aktualisasi nilai-nilai dasar serta peran dan kedudukan ASN
dilaksanakan mulai tanggal 21 November 2021 sampai 21 Desember 2021 di Unit Kerja Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat
4
BAB II
Peta Wilayah Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Muna Barat
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat
Peraturan Bupati Muna Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat. DPMPTSP dibentuk untuk
mewadahi urusan Pemerintahan Bidang Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dalam unsur pelaksana urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
5
2.1.2 Visi Misi Organisasi
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya DPMPTSP Kab. Muna Barat
berpedoman pada Visi dan Misa Kabupaten Muna Barat” TERWUJUDNYA
MASYARAKAT MUNA BARAT YANG SEJAHTRA, DEMOKRATIS,
PRODUKTIF, DAN BERDAYA SAING DENGAN DILANDASI OLEH NILAI-
NILAI RELIGIUS” .Untuk mencapai visi sebagaimana tersebut diatas, maka
ditetapkanlah Misi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Muna Barat adalah sebagaai berikut:
a. Kompetitif
b. Disiplin
c. Religius
d. Tanggung Jawab
e. Inovatif
f. Santun
g. Peduli lingkungan
6
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat terdiri dari 1 (satu) Sekretariat dan 3 (tiga)
Bidang yang masing-masing di pimpin oleh Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 (satu) terdiri atas 2 (dua) subbagian. Bidang sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 (satu) terdiri atas 3 (tiga) seksi
Bidang sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (tiga) ayat (1) terdiri atas:
Subbagian sebagaimana dimaksud pada pasal 3 (tiga) ayat (2) terdiri atas:
7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi DPMPTSP
8
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di
bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu.
3. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitas pelaksanaan
kegiatan bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas fungsinya.
2.1.5.2 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim,
Promosi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
9
Tabel 2.1 Sarana dan prasarana DPMPTSP
No. Sarana dan Prasarana Satuan Jumlah
1
Kendaraan Roda 4 (Empat) Unit
1
10
Kendaraan Roda 2 (Dua) Unit
2
1
Meja Rapat Set
3
6
AC Unit
4
4
Komputer PC Unit
5
11
Komputer Laptop Unit
6
6
Printer Unit
7
Adapun Sumber Daya Manusia yang dimiliki Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat hingga 31 Oktober 2021
berjumlah 48 orang yang terdiri dari 11 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), 7 orang
CPNS, dan 30 orang Tenaga Pendukung atau Honorer. Berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dirinci sebagai berikut :
Tabel 2.2 Jumlah PNS Dinas PMPTSP berdasarkan Tingkat Pendidikan
10
No. Pendidikan Jumlah
1. Strata Dua (S2) 5 orang
2. Strata Satu (S1) 3
3. SLTA/Sederajat 3 orang
Jumlah 11 orang
11
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas
seorang ASN dapat dikatakan terwujud apabila dapat memenuhi indikator-
indikator :
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi
nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini
yang akan melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran
yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai pada
tercapai tujuan sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2.2.2 Nasionalisme
12
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa
dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima nilai
dasar dari nasionalisme yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa.
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan dap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda beda terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membedabedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
13
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia.
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur.
14
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral
kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur
tingkah laku/etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok
profesional tertentu. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
UU ASN dapat dilihat sebagai berikut:
15
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang - Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prins keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem demokratis sebagai perangkat sistem karir.
16
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan alokasi
sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan diukur dari kepuasan
dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
c. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang digunakan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi diukur dari
penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan.
Efisiensi organisasi ditentukan oleh berapa banyak bahan baku, uang dan
manusia yang dibutuhkan untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
d. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal) untuk
melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan kebutuhan dari pihak
eksternal misalnya permintaan pasar. Inovasi dalam layanan publik harus
mencerminkan hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga sehingga akan
memotivasi setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru
sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan dalam bentuk
profesionalisme layanan publik yang berbeda dengan sebelumnya, bukan
sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
e. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
Orientasi mutu berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan
arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan menjadi puas
dalam pelayanan.
Kata korupsi berasal dari bahas latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan sebagai kejahatan yang
luar biasa karena dampaknya yang luar biasa yaitu mampu merusak tatanan
kehidupan dalam ranah pribadi, keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan
yang lebih luas lagi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan
pakar telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai anti korupsi korupsi yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Jujur.
17
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi penegakan
integritas diri. Seseorang yang dapat berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain, sehingga dapat
membentengi diri dari perbuatan curang.
b. Peduli.
c. Mandiri.
d. Disiplin.
e. Tanggung Jawab.
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
kemaslahatan sesama manusia. Dengan kesadaran seperti ini maka seseorang
tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras.
g. Sederhana.
18
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya tanpa
berlebih-lebihan.
h. Berani.
i. Adil.
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan kemampuan seseorang untuk
memperlakukan orang lain sesuai dengan orang lain sesuai dengan hak dan
kewajibannya.
19
WoG dikenal sebagai pendekatan interagency , yaitu pendekatan dengan
menunjuk sejumlah kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan
(Suwarno & Sejati,2016). WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas publik atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold &
lain-lain, 2004). Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan pelayanan
agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih baik.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan kapasitas
sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam
pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai budaya, adat istiadat, serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya potensi disintegrtasi bangsa.
20
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara negara.
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini Kondisi Yang
Diharapkan
1. Belum Manajemen Kurangnya Unit kerja
Optimalnya ASN, materi promosi dapat
Pelayanan investasi memaksimalkan
Promosi
Publik promosi investasi
Investasi Daerah sebagai sarana
untuk menarik
investor
21
Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk menetapkan kualitas
isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat untuk diselesaikan melalui
gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Analisis isu dilakukan dengan
menggunakan alat bantu APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Layak). Aktual
artinya Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya Isu yang menyangkut hajat
hidup orang banyak, dan Layak artinya Isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Identifikasi penentuan
isu dilihat dari nilai APKL yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
22
Identifikasi penentuan isu dilihat dari nilai APKL yang dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2.7 Menetapkan Isu Prioritas
NO ISU A P K L TOTAL RANKING
NILAI
1 Belum Optimalnya
2 4 4 3 4 15 I
Promosi Investasi
Daerah
2 Belum Optimalnya
Pemetaan Peluang 4 3 3 3 13 II
Usaha di Daerah yang
Berpotensi
3 Belum optimalnya
pengawasan terhadap 3 3 2 3 11 III
pelaku usaha
Keterangan :
1. Skala nilai 1 s/d 5.
2 . Skala Nilai 1 s/d 5.
3 . A = Aktual
4 . P = Problematik
5 . K = Kekhalayakan
6 . L = Layak
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang
kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut. Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk mengatasi
isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah “Belum Optimalnya Promosi
Investasi Daerah”.
23
Kurangnya lapangan
Rendahnya investasi
Pengangguran meningkat kerja
Akibat
Belum Optimalnya
Promosi Investasi Daerah
Optimalisasi promosi
investasi Daerah Kabupaten Solusi
muna barat melalui website, Kreatif
sosial media, dan leaflet
24
2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi
2.4.1 Gagasan Kreatif/terpilih Sebagai Pemecah Isu
Setelah penentuan isu, selanjutnya dibuat penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan
yang akan dilakukan sebagai bahan aktualisasi dan habituasi di Instansi, kegiatan
pemecahan isu tersebut dijabarkan ke dalam kegiatan yang telah disusun, di antaranya:
a. Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor tentang Rencana Aktualisasi
1. Melapor dan meminta izin Kepada Pimpinan terkait kegiatan aktualisasi
2. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan.
3. Meminta persetujuan mentor terkait kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
b. Menyusun bahan yang akan dijadikan materi promosi
1. Meminta izin pengambilan data kepada Kepala Bidang Perencanaan,
Pengembangan Iklim Promosi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman
Modal
2. Mengumpulkan dan Menyusun data di Bidang Penanaman Modal
3. Mengolah data yang telah terkumpul
c. Mendesain leaflet materi promosi investasi
1. Membuat leaflet dan mencetak satu leaflet sebagai contoh
2. Menyampaikan ke atasan untuk dikoreksi
3. Memperbaiki leaflet yang telah dikoreksi oleh atasan kemudian dicetak
d. Melaksanakan kegiatan promosi
1. Konsultasi dengan atasan/mentor Untuk menentukan lokasi penyebaran leaflet
2. Membagikan leaflet di tempat yang telah ditetapkan
3. Mengapload leaflet di Website DPMPTSP Muna Barat.
4. Mengapload leaflet di Media Sosial DPMPTSP Muna Barat.
e. Pelaporan kegiatan promosi investasi yang sudah dilaksanakan
1. Menyiapkan bahan laporan
2. Menyampaikan laporan kegiatan
3. Mengarsipkan hasil kegiatan
2.4.2 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan
Isu yang diangkat mengenai Rencana Aksi Promosi Investasi Daerah Kabupaten Muna
Barat memiliki keterkaitan dengan Whole of Government. Isu tersebut membutuhkan
adanya koordinasi antar beberapa pihak. Deskripsi Kegiatan dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini:
25
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Dengan Substansi Kontribusi Penguatan
Kegiatan Visi/Misi Nilai
Organisasi
27
Jika konsultasi tidak dilaksanakan akan terjadi sikap saling tidak menghormati dan menghargai antara pimpinan dan staf
28
Penanaman Penulis akan besikap jujur dalam
Modal mengumpulkan data di bidang penanaman
modal
❖ Etika Publik: Cermat
Penulis akan lebih cermat dalam Menyusun
informasi tentang data di bidang penanaman
penanaman modal
❖ Komitmen mutu: kerja sama
Penulis bkan ekerja sama dengan pegawai
lain untuk mengumpulkan data-data di
bidang penanaman modal
❖ Anti Korupsi: adil
Penulis akan bersikap adil dalam menyusun
data-data di bidang penanaman modal
29
Mengolah data Data yang ❖ Akuntabilitas: transparansi
yang telah telah terolah Penulis transparan dalam mengolah data
❖ Nasionalisme: Amanah
terkumpul
Penulis Amanah dalam mengolah data yang
telah terkumpul
❖ Etika publik: terbuka
Penulis terbuka dalam segala hal terkait
pengolahan data
❖ Komitmen mutu: kerjasama
Penulis berkerja sama dengan pegawai-
pegawai lain dalam mengolah data yang telah
terkumpul
❖ Anti Korupsi: Jujur
Penulis akan bersikap jujur dalam mengolah
data yang telah terkumpul
30
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output Keterkaitan Dengan Substansi Kontribusi Penguatan
Visi/Misi Nilai
Organisasi
3. Mendesain Membuat leaflet dan Contoh ❖ Akuntabilitas: Kepercayaan Terwujudnya Kegiatan ini
leaflet materi mencetak satu leaflet Dalam membuat leaflet penulis percaya Pelayanan berkontribusi
pada orang-orang yang mengajarkan dalam Terpadu Satu bagi
promosi leaflet sebagai
pembuatan leaflet Pintu Yang penguatan
investasi contoh ❖ Nasionalisme: hormat menghormati Prima Dalam nilai
Dalam membuat leaflet penulis Rangka organisasi
menghormati masukan dari teman-teman Menciptakan bidang
kantor atau orang-orang sekitar penulis Iklim inovatif
❖ Etika Publik: Terbuka Investasi
Penulis terbuka dalam menerima kritik dan Yang
saran dalam membuat leaflet Kondusif”
❖ Komitmen Mutu: Inovatif
Dalam membuat leaflet penulis harus
berinovasi
❖ Anti korupsi: kerja keras
Penulis bekerja keras dalam membuat
leaflet
31
Penulis tidak memaksakan kehendak dalam
membuat leaflet. Jika pempin mengoreksi
maka akan diterima sebagai saran dan
masukan
❖ Etika publik: terbuka
Dalam menyampaikan keatasan untuk di
koreksi, penulis bersikap terbuka dan apa
adanya.
❖ Komitmen mutu: perbaikan
berkelanjutan
Dalam menyampaikan keatasan jika masih
ada yang harus di perbaiki makan akan
dilakukan perbaikan yang berkelanjutan.
❖ Anti Korupsi : Jujur
Penulis bersikap jujur dalam menyampaikan
ke atasan untuk di koreksi agar tidak ada
miskomunikasi
32
Penulis bekerja sama dengan atasan untuk
mengoreksi dan memperbaiki yang telah di
koreksi
❖ Anti korupsi: disiplin
Penulis bersikap disiplin dalam
memperbaiki leaflet agar dapat selesai tepat
waktu
33
promosi menentukan lokasi Penulis melakukan musyawarah dalam Yang Prima nilai
investasi penyebaran leaflet konsultasi dengan atasan. Dalam organisasi
❖ Etika Publik: bersikap hormat Rangka yang disiplin,
Penulis bersikap hormat kepada atasan dalam Menciptakan tanggung
konsultasi Iklim jawab dan
❖ Komitmen mutu: responsive Investasi inofatif
Penulis bersikap responsive atau merespon Yang
atasan saat konsultasi Kondusif”
❖ Anti korupsi: berani
Penulis bersifat berani kepada atasan saat
koordinasi, maksudnya berani dalam
menerima hasil konsultasi
34
Mengapload Leaflet yang ❖ Akuntabilitas: Tanggung Jawab
leaflet di Website telah Penulis akan bertanggung jawab dalam
terupload di mengupload leafleat di website DPMPTSP
DPMPTSP Muna
website Muna Barat.
Barat. DPMPTSP ❖ Nasionalisme: Mengutamakan
Muna Barat kepentingan umum
Penulis akan mengutamakan kepentingan
umum dalam menguapload leaflet di website
DPMPTSP Muna Barat
❖ Etika Publik: Jujur dalam memberikan
informasi
Penulis akan jujur dalam memberikan
informasi terkait leafleat yang di upload di
website.
❖ Komitmen Mutu: efisiensi
Dalam mengupload leaflet di website,
penulis melakukan efisiensi waktu
❖ Anti Korupsi: Sederhana
Dalam mengupload leaflet di Website penulis
tidak melakukan hal yang berlebihan atau
sederhana.
35
DPMPTSP Muna media dalam mengupload leaflet di akun media
Barat DPMPTSP sosial DPMPTSP Muna Barat, penulis akan
bertanggung jawab
❖ Etika Publik: Berlaku adil
Penulis akan berlaku adil dama mengupload
leaflet di akun sosial media DPMPTSP Muna
Barat
❖ Komitmen Mutu: inovatif
Penulis akan inovatif dalam menguplaod
leaflet di akun sosial DPMPTSP Muna Barat.
❖ Anti korupsi: Jujur
Dalam mengupload leaflet di akun sosial
DPMPTSP penulis akan bersikap jujur
36
No Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Dengan Substansi Kontribusi Visi/Misi Penguatan
Kegiatan Nilai
Organisasi
37
Dalam menyampaikan pelaporan kegiatan
promosi investasi, penulis harus Amanah
sehingga dapat di percaya oleh atasan dan
masyarakat.
❖ Etika public: bisa menjaga informasi
yang bersifat rahasia
Untuk pelaporan kegiatan promosi
investasi penulis harus mampu menjaga
informasi yang tidak perlu di tau oleh
orang yang tidak berkempentingan.
❖ Komitmen mutu: kerja sama
Untuk pelaporan kegiatan promosi
investasi memerlukan kerja sama yang
baik antara penulis dengan pimpinan dan
orang-orang yang terlibat.
❖ Anti korupsi: berani
Penulis harus berani melaporkan kegiatan
promosi investasi agar dapat menjadi
acuan dalam berinvestasi
38
Mengarsipkan Arsip ❖ Akuntabilitas: tanggung jawab
hasil kegiatan ❖ Penulis bertanggung jawab kepada atasan
promosi dalam mengarsipkan hasil kegiatan
investasi promosi investasi
❖ Nasionalisme: jujur
Penulis mengarsipkan hasil kegiatan
promosi investasi secara jujur
❖ Etika publik: terbuka
Penulis mengarsipkan hasil kegiatan
promosi investasi secara terbuka kepada
pimpinan
❖ Komitmen mutu: kerjasama
❖ Penulis bekerjasama dengan pegawai yang
berwenang dalam mengarsipkan hasil
kegiatan promosi investasi
❖ Anti korupsi: sederhana
penulis tidak berlebihan dalam
mengarsipkan laporan kegiatan.
39
2.5 Estimasi Biaya Kegaitan
40
2.6 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 3.2 jadwal pelaksanaan kegiatan.
No Urain Waktu
kegiatan
November Desember
22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1. Melakukan
konsultasi
dengan mentor
2. Menyusun
bahan yang
akan dijadikan
materi promosi
Investasi
3. Mendesain
leaflet/leaflet
materi promosi
investasi
4. Melaksanakan
kegiatan
promosi
41
5. Pelaporan
kegiatan
promosi
investasi yang
sudah
dilaksanakan
42
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal yang telah ditentukan
dengan sedikit penyesuaian. Implementasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam
bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan Anti Korupsi
(ANEKA) dalam Optimalisasi Promosi investasi Daerah Kabupaten Muna Barat Melalui
Website, Sosial Media, dan Leaflet bertujuan agar peserta mampu menerapkan nilai-nilai
ANEKA yang telah dipelajari selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan Mampu
menganalisis dampak penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam setiap kegiatan yang telah
dirancang. Selain itu, peserta juga diharapkan bisa mengerti dan mengimplementasikan nilai-
nilai dasar, peran dan kedudukan ASN dalam setiap kegiatan dan keputusan yang akan diambil
bukan hanya untuk rancangan aktualisasi yang telah dibuat, tetapi juga dalam bertindak
kedepannya sebagai Aparatur Sipil Negara. Kegiatan aktualisasi nilai dasar, peran dan
kedudukan ASN dilaksanakan selama ± 30 hari kerja, dimulai sejak 22 November 2021 sampai
21 Desember 2021. Pelaksanaan aktualisasi dilakukan dengan 5 (lima) Kegiatan inti, yaitu 1)
Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor tentang Rancangan Aktualisasi, 2) Menyusun bahan yang
akan dijadikan materi promosi, 3) Mendesain leaflet materi promosi, 4) Melaksanakan kegiatan
promosi, dan 5) Pelaporan kegiatan promosi investasi yang sudah dilaksanakan. Selama proses
pelaksanaan, peserta dibimbing (coach) oleh Bapak Drs. Amalul Syahid, M.Si dan dimentori
oleh bapak LM. Masrul, S.Pd., M.Pd. Berikut penjelasan kegiatan aktualisasi di Dinas
Penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Muna Barat.
43
Tabel 3.1 Tahapan Kegiatan Aktualisasi
44
2. Menyusun Meminta izin Tersedianya izin 29 Terlaksana Tidak ada hambatan -
Materi yang akan pengambilan data untuk mengambil Desember karena kepala bidang
dijadikan Materi kepada Kepala data di bidang 2021 memberikan keleluasaan
Promosi Bidang Perencanaan, dalam mengambil data.
Perencanaan, Pengembangan
Pengembangan Iklim Promosi
Iklim Promosi dan dan Pengendalian
Pengendalian Pelaksanaan
Pelaksanaan Penanaman
Penanaman Modal Modal
45
Mendesain leaflet sebagai Desember mencetak leaflet sudah
leaflet materi contoh 2021 cukup.
promosi investasi
Menyampaikan ke Leaflet yang 8 Desember Terlaksana Tidak ada hambatan -
atasan untuk telah di koreksi 2021 karena karena mentor
dikoreksi selalu sedia untuk
melakukan konsultasi
4. Melaksanakan Konsultasi dengan Tersdianya hasil 9 Desember Terlaksana Tidak ada hambatan -
kegiatan promosi atasan/mentor konsultasi 2021 karena mentor selalu
untuk dengan mentor bersedia untuk melakukan
Menentukan konsultasi.
lokasi penyebaran
leaflet
46
Membagikan Leaflet yang 10 Terlaksana Tidak ada hambatan -
leaflet di tempat telah di bagikan Desember karena sudah di tetapkan
yang telah 2021 dimana lokasi untuk
ditetapkan penyebaran leaflet.
Mengapload Leaflet yang 16 Terlaksana Ada hambatan yang terjadi Menunggu server
leaflet di Website telah diupload di Desember yaitu website yang tidak website bagus
DPMPTSP Muna website 2021 bisa di akses karena server Kembali.
Barat. DPMPTSP Muna dari pusat yang Sehingga leaflet di
Barat bermasalah. Sehingga upload beberapa
tidak bisa mengupload hari setelah waktu
pada waktu yang di yang di tentukan
tentukan dalam rencana dalam rencana
kegiatan. kegiatan..
47
5. Pelaporan Menyusun laporan Laporan kegiatan 15 Terlaksana Tidak ada hambatan -
kegiatan promosi kegiatan promosi yang telah Desember karena bahan-bahan
penanaman penanaman modal tersusun. 2021 laporan telah lengkap
modal yang
Menyampaikan Tersampaikannya 16 Terlaksana Tidak ada hambatan -
sudah
laporan kegiatan laoporan Desember karena mentor selalu ada
dilaksanakan
kegiatan kepada 2021 waktu untuk konsultasi
mentor
48
3.2 Pelaksanaan Kegiatan dan Capaiannya
Bagian ini memuat pelaksanaan aktualisasi sebagaimana rancangan yang telah dibuat dan
capaian pelaksanaan yang disertai dengan bukti pelaksanaan kegiatan. Selain itu,
pelaksanaan kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA, WoG, Pelayanan Publik dan
Manajemen ASN serta nilai organisasi yang terkait.
Tabel 3.2 Kegiatan 1, tahapan kegiatan 2 Melapor dan meminta izin Kepada
Pimpinan terkait kegiatan aktualisasi
Kegiatan 1 Konsultasi dengan Pimpinan/Mentor tentang Rencana Aktualisasi
Tahapan kegiatan 1 Melapor dan meminta izin Kepada Pimpinan terkait kegiatan
aktualisasi
49
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran sehingga dapat
disikapi secara bijak oleh pimpinan.
Dokumentasi kegiatan
Gambar 3.1 Pertemuan dengan Pimpinan untuk mendapat izin kegiatan aktualisasi
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan perencanaan sesuai dengan tujuan aktualisasi yang akan
dilakukan
WOG
Melakukan Pelaporan dan permitaan izin kepada pimpinan merupakan pengamalan nilai
koordinasi dengan pimpinan dari kita sebagai bawahan, karena kegiatan yang akan dilakukan
melibatkan beberapa peran dari unit kerja terkait. Kegiatan konsultasi dengan pimpinan
dihubungkan dengan pendekatan WOG untuk meningkatkan akuntabilitas pimpinan yang
didalamnya terdapat dialog pertukaran informasi.
Pelayan Publik
Dalam tahapan kegiatan ini mencerminkan nilai transparansi. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
adanya keterlibatan pimpinan dalam memberikan izin untuk dapat mewujudkan pelayanan yang
prima
50
kepribadian yang berakhlak mulia dan beretika dalam melakukan tugas dan fungsinya secara
bertanggung jawab dan profesional. Hal ini sesuai dengan Visi “Terwujudnya masyarakat Muna
Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai-nilai
religious”. dengan visi “Meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia yang Kreatif,
sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerrti luhur”; “Menekankan pada
pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan berakhlak mulia dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia”; “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih melalui penyelenggaran pemerintahan yaang aspiratif, efektif,partisipatif, transparan dan
bermartabat yang berdasarkan prinsip-prinsip Good Goverment and Clean Govermance”.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Santun
51
Dalam konsultasi penulis telah menciptakan sikap menghormati dan menghargai
keputusan pimpinan.
• Etika publik
Dalam melaksanakan konsultasi dengan pimpinan telah dilaksanakan dengan sopan
santun.
• Komitmen mutu
Pertemuan dengan mentor telah dilaksanakan secara langsung, sehingga komunikasi
berjalan efektif.
• Anti korupsi
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran sehingga dapat
disikapi secara bijak oleh pimpinan.
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan perencanaan sesuai dengan tujuan aktualisasi yang akan
dilakukan
WOG
Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan pengamalan nilai koordinasi dengan
pimpinan dari kita sebagai bawahan, karena kegiatan yang akan dilakukan melibatkan beberapa
peran dari unit kerja terkait. Kegiatan konsultasi dengan pimpinan dihubungkan dengan
pendekatan WOG untuk meningkatkan akuntabilitas pimpinan yang didalamnya terdapat dialog
pertukaran informasi.
Pelayan Publik
52
Dalam tahapan kegiatan ini mencerminkan nilai transparansi. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
adanya keterlibatan pimpinan dalam memberikan izin untuk dapat mewujudkan pelayanan yang
prima
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan konsultasi/ koordinasi dengan
mentor (sekretaris DPMPTSP Muna Barat) akan meningkatkan hubungan pimpinan dan
bawahan guna bersama-sama membangun dan memperbaiki kualitas PNS yang tidak hanya
cerdas secara keilmuan tetapi memiliki kepribadian yang berakhlak mulia dan beretika dalam
melakukan tugas dan fungsinya secara bertanggung jawab dan profesional. Hal ini sesuai dengan
Visi “Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya
saing dengan dilandasi oleh nilai-nilai religious”. dengan visi “Meningkatkan kualitas sumber
Daya Manusia yang Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi peke rti luhur”;
“Menekankan pada pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
berakhlak mulia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia”; “Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaran pemerintahan yaang aspiratif,
efektif,partisipatif, transparan dan bermartabat yang berdasarkan prinsip-prinsip Good
Goverment and Clean Govermance”.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Santun
53
Hal ini merupakan langkah awal penulis dalam mengoptimalisasikan promosi penanaman modal
daerah Kabupaten Muna Barat.
Dokumentasi kegiatan
Gambar 3.3 Pertemuan dengan Mentor untuk mendapat Persetujuan kegiatan aktualisasi
Manajemen ASN
Kegiatan memohon persetujuan dengan mentor dihubungkan dalam manajemen ASN yang dapat
mewujudkan pelayanan publik yang professional.
54
WOG
Dalam kegiatan memohon persetujuan dari mentor ini memperlihatkan nilai koordinasi agar
nantinya dalam menjalankan aktualisasi tetap dalam pantauan mentor dan pimpinan
Pelayan Publik
Dalam tahapan kegiatan ini mencerminkan nilai transparansi. Dalam pelaksanaan kegiatan perlu
adanya keterbukaan dan pertanggungjawaban untuk dapat mewujudkan pelayanan prima.
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan memohon persetujuan mentor akan
meningkatkan hubungan pimpinan dan bawahan guna bersama-sama membangun dan
memperbaiki kualitas PNS yang tidak hanya cerdas secara keilmuan tetapi memiliki kepribadian
yang berakhlak mulia dan beretika dalam melakukan tugas dan fungsinya secara bertanggung
jawab dan profesional. Hal ini sesuai dengan Visi “Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang
sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya saing dengan dilandasi oleh nilai-nilai religious”.
dengan visi “Meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia yang Kreatif,
sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerrti luhur”; “Menekankan pada
pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan berakhlak mulia dalam
menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia”; “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih melalui penyelenggaran pemerintahan yaang aspiratif, efektif,partisipatif, transparan dan
bermartabat yang berdasarkan prinsip-prinsip Good Goverment and Clean Govermance”.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Tanggung Jawab
55
Sebelum meminta izin kepada kepala bidang, saya meminta waktu untuk bertemu dengan kepala
bidang. Setelah itu saying langsung memasuki ruangannya untuk bertemu dan menjelaskan
rencana kegiatan saya tentang promosi penanaman modal dan meminta izin secara langsung
untuk mengambil data di bidang penanaman modal. Setelah melalui tahap meminta izin untuk
pengambilan data, Kepala Bidang Perencanaan, Pengembangan Iklim Promosi dan
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal DPMPTSP Muna Barat memberikan dukungan
penuh atas pelaksanaan aktualisasi dalam bentuk surat pernyataan.
56
Dokumentasi kegiatan
Gambar 3.4 meminta izin kepada kepala bidang Pengembangan Iklim Promosi dan
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal untuk mengambil data
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan perencanaan sesuai dengan tujuan aktualisasi yang akan
dilakukan
WOG
Meminta izin kepada kepala bidang Pengembangan Iklim Promosi dan Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman Modal untuk mengambil data merupakan pengamalan nilai koordinasi
dengan pimpinan dari kita sebagai bawahan, karena kegiatan yang akan dilakukan melibatkan
beberapa peran dari unit kerja terkait. Kegiatan konsultasi dengan pimpinan dihubungkan dengan
pendekatan WOG untuk meningkatkan akuntabilitas pimpinan yang didalamnya terdapat dialog
pertukaran informasi.
Pelayan Publik
Meminta izin kepada kepala bidang Pengembangan Iklim Promosi dan Pengendalian
Pelaksanaan Penanaman Modal untuk mengambil data mencerminkan nilai transparansi. Dalam
pelaksanaan kegiatan perlu adanya keterlibatan pimpinan dalam memberikan izin untuk dapat
mewujudkan kegiatan aktualisasi.
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan Meminta izin kepada kepala bidang
Pengembangan Iklim Promosi dan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal untuk
mengambil data akan meningkatkan hubungan pimpinan yang dalam hal ini kepala bidang dan
57
bawahan guna bersama-sama membangun dan memperbaiki kualitas PNS yang tidak hanya
cerdas secara keilmuan tetapi memiliki kepribadian yang berakhlak mulia dan beretika dalam
melakukan tugas dan fungsinya secara bertanggung jawab dan profesional. Hal ini sesuai dengan
Visi ““Terwujudnya masyarakat Muna Barat yang sejahtera, demokratis, produktif, dan berdaya
saing dengan dilandasi oleh nilai-nilai religious”. dengan visi “Meningkatkan kualitas sumber
Daya Manusia yang Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerrti luhur”;
“Menekankan pada pembangunan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan
berakhlak mulia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia”; “Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik dan bersih melalui penyelenggaran pemerintahan yaang aspiratif,
efektif,partisipatif, transparan dan bermartabat yang berdasarkan prinsip-prinsip Good
Goverment and Clean Govermance”.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Disiplin
Tabel 3.5 kegiatan 2, tahapan kegiatan 2 Mengumpulkan dan Menyusun data di Bidang
Penanaman Modal
Kegiatan 2 Menyusun bahan yang akan dijadikan materi promosi
58
Penulis telah besikap jujur dalam mengumpulkan dan Menyusun data di bidang
penanaman modal
• Etika publik
Dalam mengumpulkan dan Menyusun data di bidang penanaman modal, penulis telah
lebih cermat agar tidak ada data yang salah..
• Komitmen mutu
Dalam mengumpulkan dan dan Menyusun data di bidang penanaman modal penulis
telah bekerja sama dengan kepala bidang.
• Anti korupsi
Dalam mengumpulkan dan Menyusun data di bidang penanaman modal penulis telah
bersikap adil.
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini, dilakukan perencanaan sesuai dengan tujuan aktualisasi yang akan
dilakukan
WOG
Mengumpulkan dan Menyusun data di bidang penanaman modal merupakan pengamalan nilai
kolaboratif dalam berbagai sector potensi investasi.
Pelayan Publik
59
Mengumpulkan dan Menyusun data di bidang penanaman modal merupakn penyelenggaraan
public yang efektif dan efisien
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada Mengumpulkan dan Menyusun data di
bidang penanaman modal terkait dengan misi organisasi yaitu Meningkatkan kualitas sumber
Daya Manusia yang Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerti luhur
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Kompetitif
Tabel 3.6 Kegiatan 2 tahapan Kegiatan 3 Mengolah data yang telah terkumpul
Kegiatan 2 Menyusun bahan yang akan dijadikan materi promosi
60
• Anti korupsi
Penulis telah bersikap jujur dalam mengolah data di bidang penanaman modal yang telah
terkumpul
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini penulis profesioanal dalam mengolah data yang telah terkumpul.
WOG
Kegiatan mencerminkan asas profesionalitas dalam menyelesaikan tanggung jawab
Pelayan Publik
Kegiatan ini mewujudkan penyelenggaraan publik yang akuntabel
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan Mengolah data yang telah
terkumpul terkait dengan misi organisasi “Meningkatkan kualitas sumber Daya Manusia yang
Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerrti luhur”
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Disiplin.
61
Tabel 3.7 kegiatan 3, tahapan kegiatan 1 Membuat leaflet dan mencetak satu leaflet sebagai
contoh
Kegiatan 3 Menyusun bahan yang akan dijadikan materi promosi
Tahapan kegiatan 1 Membuat leaflet dan mencetak satu leaflet sebagai contoh
Dokumentasi kegiatan
62
Gambar 3.7 Membuat leaflet dan mencetak satu leaflet sebagai contoh
Manajemen ASN
Dalam tahapan kegiatan ini penulis profesioanal dalam membuat leaflet
WOG
Dalam tahapan kegiatan ini, menerapkan nilai kolaborasi dari beberapa orang untuk mengajarkan
pembuatan leaflet.
Pelayan Publik
Dengan membuat leaflet dapan memberikan manfaat untuk masayarakat sebagai pelayan publik.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu
Sebelum Menyampaikan ke atasan untuk dikoreksi, penulis terlebih dahulu mencetak leaflet
yang telah dibuat. Setelah itu, penulis menemui mentor untuk mengoreksi leaflet yang telah
dicetak. Ada beberapa yang harus diperbaiki terkait leaflet yang telah dibuat.
63
Penulis tidak memaksakan kehendak dalam membuat leaflet. Penulis menerima segala
koreksi dari mentor sebagai saran dan masukan.
• Etika publik
Dalam menyampaikan keatasan untuk di koreksi, penulis telah bersikap terbuka dan apa
adanya.
• Komitmen mutu
Dalam menyampaikan keatasan masih ada yang harus di perbaiki maka penulis telah
melakukan perbaikan yang berkelanjutan.
• Anti korupsi
Penulis telah bersikap jujur dalam menyampaikan ke atasan untuk di koreksi sehingga
tidak ada miskomunikasi yang terjadi.
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Manajemen ASN yang profesionalitas untuk menghasilkan mutu, kualitas, dan tindak-tanduk
secara profesional.
WOG
Kegiatan mencerminkan koordinasi dengan pimpinan terkait leaflet yang telah di buat.
64
dan bersih melalui penyelenggaran pemerintahan yaang aspiratif, efektif,partisipatif, transparan
dan bermartabat yang berdasarkan prinsip-prinsip Good Goverment and Clean Govermance.
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu inovatif.
Tabel 3.9 Kegiatan 3 Tahapan kegiatan 3 Memperbaiki leaflet yang telah dikoreksi oleh
atasan kemudian dicetak
Kegiatan 3 Menyusun bahan yang akan dijadikan materi promosi
Tahapan kegiatan 3 Memperbaiki leaflet yang telah dikoreksi oleh atasan kemudian
dicetak
65
Dokumentasi kegiatan
Gambar 3.9 Memperbaiki leaflet yang telah dikoreksi oleh atasan kemudian dicetak
Manajemen ASN
Manajemen ASN yang profesionalitas untuk menghasilkan mutu, kualitas, dan tindak-tanduk
secara profesiona
WOG
Dalam tahapan Kegiatan ini mencerminkan asas profesionalitas dalam menyelesaikan
tanggungjawab
Pelayan Publik
Kegiatan ini mewujudkan penyelenggaraan publik yang akuntabel
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan Memperbaiki leaflet yang telah
dikoreksi oleh atasan kemudian dicetak terkait dengan misi organisasi yaitu Meningkatkan
kualitas sumber Daya Manusia yang Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi
pekerti luhur”
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Disiplin
66
Tabel 3.10 Kegiatan 4 Tahapan kegiatan 1 Konsultasi dengan mentor
Kegiatan 4 Melaksanakan Kegiatan Promosi
67
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Manajemen ASN yang profesionalitas untuk menghasilkan mutu, kualitas, dan tindak-tanduk
secara profesional.
WOG
Melakukan konsultasi dengan mentor merupakan pengamalan nilai koordinasi dengan pimpinan
dari kita sebagai bawahan, karena kegiatan yang akan dilakukan melibatkan beberapa peran dari
unit kerja terkait. Kegiatan konsultasi dengan mentor dihubungkan dengan pendekatan WOG
untuk meningkatkan akuntabilitas pimpinan dengan didalamnya terdapat dialog pertukaran
informasi
Pelayan Publik
Dengan adanya pelayanan yang bersifat partisipatif tentang keterlibatan seseorang secara
pemikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan pencapaian
tujuan tersebut
Nilai organisasi
68
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Santun
Tabel 3.11 Kegiatan 4 tahapan kegiatan 2 Membagikan leaflet di tempat yang telah
ditetapkan
Kegiatan 4 Melaksanakan Kegiatan Promosi
69
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Kegiatan ini dihubungkan dengan peran ASN sebagai pelaksana dapat mewujudkan tugasnya
dengan memberikan informasi secara benar kepada pihak lain
WOG
Melakukan promosi merupakan perwujudan dari nilai transparansi dan kolaborasi dengan
beberapa pihak terkait
Pelayan Publik
Kegiatan promosi mewujudkan penyelenggaraan publik yang efektif dan efisien
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Tanggung Jawab.
70
Tabel 3.12 Kegiatan 4 tahap Kegiatan 3 Mengupload Leaflet di Website DPMPTSP Muna
Barat.
Kegiatan 4 Melaksanakan Kegiatan Promosi
Sebelum mengupload leaflet di Website DPMPTSP Muna Barat penulis terlebih dahulu
berkoordinasi dengan admin Website kantor DPMPTSP Muna Barat. Setelah setelah
berkoordinasi, penulis kemudian mengupload leaflet promosi investasi di Website DPMPTSP
Muna Barat.
71
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Kegiatan ini dihubungkan dengan peran ASN sebagai pelaksana dapat mewujudkan tugasnya
dengan memberikan informasi secara benar kepada pihak lain
WOG
Melakukan promosi merupakan perwujudan dari nilai transparansi dan kolaborasi dengan
beberapa pihak terkait
Pelayan Publik
Kegiatan promosi mewujudkan penyelenggaraan publik yang efektif dan efisien
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu tanggung jawab.
Tabel 3.13 Kegiatan 4 Tahap Kegiatan 4 Mengupload leaflet di akun media sosial DPMPTSP
Muna Barat
Tahapan kegiatan 4 Mengupload leaflet di akun media sosial DPMPTSP Muna Barat
72
Output • Leaflet telah terupload dalam sosial media DPMPTSP Muna
Barat.
• Dokumentasi
Deskripsi Tahapan Kegiatan
Sebelum mengupload leaflet di akun social media DPMPTSP Muna Barat, penulis terlebih
dahulu meminta alamat email dan password akun social media kepada admin Sosial media
DPMPTSP Muna Barat. Setelah mendapatkan email dan password, penulis kemudian
mengupload leaflet promosi penanaman modal ke dalam akun sosial media yaitu Facebook dan
Instagram.
Dokumentasi kegiatan
73
Gambar 3.13 Mengupload leaflet di akun media sosial DPMPTSP Muna Barat
Manajemen ASN
Kegiatan ini dihubungkan dengan peran ASN sebagai pelaksana dapat mewujudkan tugasnya
dengan memberikan informasi secara benar kepada pihak lain
WOG
Melakukan promosi merupakan perwujudan dari nilai transparansi dan kolaborasi dengan
beberapa pihak terkait
Pelayan Publik
Kegiatan promosi mewujudkan penyelenggaraan publik yang efektif dan efisien
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu Tanggung jawab.
74
Penulis telah Menyusun laporan kegiatan promosi investasi dengan kejujuran tanpa ada
yang di tutup tutupi.
• Etika publik
Penulis telah bersifat terbuka dalam menyusun laporan kegiatan promosi investasi
• Komitmen mutu
Dalam Menyusun laporan kegiatan promosi investasi penulis telah mengedepankan
efisiensi, baik efisiensi materi maupun waktu.
• Anti korupsi
Dalam Menyusun laporan kegiatan promosi investasi penulis telah melakukan disiplin
terhadap waktu agar tidak ada keterlambatan.
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Manajemen ASN yang profesionalitas untuk menghasilkan mutu, kualitas, dan tindak-tanduk
secara profesional
WOG
Kegiatan mencerminkan koordinasi dengan pimpinan dan seluruh pegawai
Pelayan Publik
Dengan adanya pelayanan yang bersifat partisipatif tentang keterlibatan seseorang secara
pemikiran atau emosi dan perasaan yang mendorongnya untuk memberikan dalam usaha
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan ikut bertanggung jawab terhadap kegiatan pencapaian
tujuan tersebut.
75
Dengan menerapkan indikator nilai-nilai dasar pada kegiatan Menyusun laporan kegiatan
promosi investasi terkait dengan visi organisasi yaitu Meningkatkan kualitas sumber Daya
Manusia yang Kreatif, sehat,produktif,inovatif,berkarakter dan berbudi pekerrti luhur
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu disiplin
76
Tanggal Pelaksanaan 16 Desember 2021
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Kegiatan ini mencerminkan asas profesionalitas dalam menyelesaikan tanggungjawab
WOG
Kegiatan ini dibutuhkan koordinasi dengan pimpinan
Pelayan Publik
Kegiatan ini bersifat transparan yaitu keterbukaan dan pertanggung-jawaban dari hasil kegiatan
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu tanggung jawab.
77
• Dokumentasi
Deskripsi Tahapan Kegiatan
Sebelum melaksanakan pengarsipan laporan kegiatan, penulis terlebih dahulu menyampaikan
laporan kegiatan penanaman modal kepada pimpinan atau mentor. setelah itu penulis
mengarsipkan hasil kegiatan penanaman modal.
Dokumentasi kegiatan
Manajemen ASN
Kegiatan ini dihubungkan dengan manajemen ASN yang profesionalitas terkait pengarsipan data
78
WOG
Kegiatan ini mencerminkan asas profesionalitas dalam menyelesaikan tanggung jawab
Pelayan Publik
Kegiatan ini mewujudkan penyelenggaraan public yang akuntabel
Nilai organisasi
Nilai-nilai ANEKA yang didapatkan dalam tahapan ini selaras dengan nilai-nilai organisasi
DPMPTSP Muna Barat yaitu tanggung jawab.
79
3.3 Gambaran Dampak Yang Dirasakan Dalam Pelaksanaan Aktualisasi
Pelaksanaan aktualisasi diharapkan mampu berkontribusi dan memberikan dampak yang baik bagi berbagai pihak khususnya pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Muna Barat
1 Konsultasi dengan Melapor kepada pimpinan Melapor kepada pimpinan yang dalam hal ini adalah Jika kegiatan konsultasi
Pimpinan/Mentor Kepala Dinas PMPTSP Muna Barat merupakan dengan pimpinan tidak
tentang Rancangan tahap awal dari semua kegiatan, sehingga semua dilaksanakan dengan
Aktualisasi kegiatan mendapatkan dukungan dari pimpinan. baik, maka arahan dan
Melakukan konsultasi Pembuatan rencana awal kegiatan berupa konsultasi bimbingan terhadap
dengan mentor. kepada mentor sekaligus Sekretaris DPMPTSP Muna aktualisasi serta habituasi
Barat berfungsi untuk menjadikan semua tahapan tidak akan maksmimal
kegiatan menjadi lebih terarah. Sehingga tujuan dan dapat menghambat
dalam kegiatan ini yaitu mendapatkan saran dan kegiatan aktualisasi
persetujuan dari mentor menjadi terwujud
Memohon persetujuan Dengan adanya persetujuan dari mentor serta
mentor terkait kegiatan- pimpinan membuat saya merasa semangat dan
kegiatan yang akan mudah dalam menjalankan kegiatan aktualisasi.Jika
dilakukan menemui kendala, saya dengan mudah untuk
berkonsultasi dan meminta bimbingan, karena
80
mereka sudah mengetahui terkait aktualisasi yang
saya lakukan
2 Menyusun bahan Meminta izin pengambilan Meminta izin kepada kepala bidang untuk Jika kegiatan Menyusun
yang akan dijadikan data kepada Kepala Bidang pengambilan data memberikan kemudahan kepada bahan yang akan di
materi promosi Perencanaan, penulis untuk lebih leluasa dalam mengambil data jadikan materi promosi
investasi Pengembangan Iklim yang di butuhkan. tdk dilaksanakan maka
Promosi dan Pengendalian dalam pembuatan leaflet
Pelaksanaan Penanaman tidak akan terarah.
Modal
81
Menyampaikan ke atasan Menyampaikan ke atasan atau mentor untuk di promosi yang akan
untuk dikoreksi koreksi bertujuan untuk meminimalisir kesalahan dilakukan.
dalam leaflet yang telah di buat.
Memperbaiki leaflet yang Memperbaiki leaflet yang telah di koreksi agar leaflet
telah dikoreksi oleh atasan yang telah di buat menjadi lebih baik lagi dari
kemudian dicetak sebelumnya.
4 Melaksanakan Konsultasi dengan atasan Konsultasi dengan atasan untuk menentukan lokasi Jika kegiatan ini tidak
kegiatan promosi untuk Menentukan lokasi penyebaran leaflet memudahkan untuk menentukan dilaksanakan maka inti
penyebaran leaflet lokasi leaflet yang akan disebar. Sehingga leaflet dari semua kegiatan tidak
yang di sebar tepat sasaran. akan terlaksana dan tidak
akan ada hasil yang di
Membagikan leaflet di Dengan Membagikan leaflet di tempat yang telah di capai.
tempat yang telah tetapkan akan mempermudah promosi investasi yang
ditetapkan telah dilakukan. Sehingga masyarakat dapat
mengetahui potensi investasi yang ada di Muna
Barat.
Mengapload leaflet di Dengan mengupload leaflet promosi di website akan
Website DPMPTSP Muna memudahkan masyarakat luas dalam mendapatkan
Barat. informasi potensi investasi di Muna Barat.
82
Mengupload leaflet di akun Dengan mengupload leaflet di akun social media
media sosial DPMPTSP DPMPTSP, promosi investasi Muna Barat akan
Muna Barat tersosialisasi kepada masyarakat luas.
5 Pelaporan kegiatan Menyusun Laporan Dengan Menyusun laporan kegiatan promosi Jika kegiatan ini tidak di
promosi investasi kegiatan investasi akan memudahkan dalam menyampaikan laksanakan maka
yang sudah laporan kegiatan promosi investasi yang telah di pimpinan tidak akan
dilaksanakan lakukan. mengetahui bagaimana
Menyampaikan laporan Dengan menyampaikan laporan kegiatan promosi bentuk dari pertanggung
kegiatan investasi yang telah di lakukan akan menjadi jawaban kegiatan yang
pertanggung jawaban kepada pimmpinan. telah di laksanakan.
Mengarsipkan hasil Mengarsipkan laporan kegiatan yang telah di lakukan
kegiatan promosi investasi merupakan bentuk pertanggung jawaban kegiatan
kepada instansi tempat bekerja.
83
Tabel 3.18 Matriks Keterkaitan Nilai Dasar
Nilai dasar Indikator Nilai Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
2 Transparansi
3 Kejelasan target
4 Kepercayaan
5 Disiplin
6 Kejujuran
7 Konsisten
Nasionalisme 1 Jujur
2 Kepentingan Umum
3 Hormat menghormati
4 Musyawarah mufakat
5 Percaya diri
6 Amanah
7 Persamaan derajat
8 Tanggung jawab
84
2 Sopan
3 Hormat
5 Terbuka
6 Cermat
7. Adil
Komitmen 1 Efektivitas
Mutu
2 Efisien
3 Kerja sama
4 Inofatif
5 Responsive
6 Berkelanjutan
7 Kebenaran
2 Disiplin
3 Bekerja keras
4 sederhana
5 Mandiri
6 Berani
7 Adil
85
3.4 Pelaksanaan Monitoring dan Coaching
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai – nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam optimalisasi promosi investasi daerah Kab.
Muna Barat melalui website, social media, dan leaflet tidak terlepas dari pelaksanaan
monitoring dan coaching. Suksesnya pelaksanaan kegiatan aktualisasi selama off campus
di dukung oleh peran serta Bapak L.M. Masrul, S.Pd., S.Pd selaku mentor yang
meluangkan waktu dalam memantau jalannya tahapan yang dilakukan. Selama off campus
peserta melakukan proses diskusi dan asistensi tahapan serta laporan yang akan disusun
selaku Sekretaris DPMPTSP Muna Barat untuk menyampaiakan kegiatan – kegiatan yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan aktualisasi. Dalam hal ini peserta memperoleh arahan
agar meminimalisir adanya permasalahan yang kiranya dapat terjadi dalam proses
pelaksanaan dalam proses penyusunan.
Dalam masa off campus peserta tidak hanya melakukan asistensi dan diskusi dengan
mentor tetapi untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan dan penyusunan
hasil kegiatan aktualisasi, peserta melakukan kegiatan konsultasi dengan Bapak Drs.
Amalul Syahid, M.Si selaku coach. sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan
mampu terselesaikan tepat waktu. Proses ini diharapkan dapat lebih memantapkan hasil
evaluasi kegiatan aktualisasi yang telah disusun sehingga siap untuk diujiankan.
3.5 Pelaksanaan Habituasi
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai – nilai dasar, peran dan
kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam optimalisasi promosi investasi daerah Kab.
Muna Barat melalui website, social media, dan leaflet tidak terlepas dari pelaksanaan
habituasi yang dilakukan oleh peserta. Implementasi nilai –nilai dasar Aparatur Negeri
Sipil (ASN) dalam bentuk Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA) yang terkandung dalam kegiatan terpilih perlu dilakukan habituasi
atau pembiasaan dari beberapa tahapan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Nilai dasar Akuntabilitas memiliki nilai tanggung jawab,kejelasan dan nilai benar da
tepat,partisipatif, jelas, konsisten yang tergambar pada beberapa tahapan dari 5 kegiatan
yang telah disusun. Nilai dasar Nasionalisme memiliki nilai cinta bahasa Indonesia, nilai
tenggang rasa, persatuan, hormat menghormati, nilai disiplin, nilai musyawarah, nilai
mufakat yang tergambar pada beberapa tahapan dari 5 kegiatan yang telah disusun. Nilai
dasar etika publik mengandung nilai sopan santun, nilai ramah, integritas, nilai keikhlasan,
yang tergambar pada beberapa tahapan dari 5 kegiatan yang telah disusun. Nilai dasar
komitmen mutu memiliki nilai teliti, nilai jelas, cermat, efektif, efisien yang tergambar pada
86
beberapa tahapan dari 5 kegiatan yang telah disusun. Nilai dasar anti korupsi memiliki nilai
jujur, mandiri, tanggung jawab dan adil yang tergambar pada beberapa tahapan dari 5
kegiatan yang telah disusun.
3.6 Analisis Ketercapaian Tujuan / Pemecahan Isu
Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Optimalisasi
optimalisasi promosi investasi daerah Kab. Muna Barat melalui website, social media, dan
leaflet maka tujuan pada Bab I berhasil dicapai. Hal ini dapat dilihat dari terlaksananya tiap
tahapan kegiatan yang telah disusun dan minimnya masalah yang terjadi serta mampu
terselesaikannya masalah.
3.7 Kunci Sukses Pelaksanaan Aktualisasi
Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi Optimalisasi optimalisasi promosi investasi
daerah Kab. Muna Barat melalui website, social media, dan leaflet
1. Adanya Rahmat dan Petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa dengan memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan aktualisasi.
2. Adanya konsultasi yang baik dengan pimpinan dan mentor sehingga mendapatkan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya.
3. Adanya dukungan dari coach dalam pelaksanaan aktualisasi.
4. Adanya kerjasama dengan rekan kerja sehingga dapat membantu dalam pelaksaaan
kegiatan menjadi lebih efektif dan efisien.
87
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pelaksanaan seluruh kegiatan aktualisasi optimalisasi promosi investasi
daerah Kab. Muna Barat melalui website, social media, dan leaflet dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ASN berupa Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi (ANEKA), maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Terimplementasinya nilai-nilai dasar PNS (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta kedudukan dan peran ASN dalam
NKRI (Manajemen ASN, Pelayanan publik, dan Whole of Government) baik dalam
melaksanakan tugas jabatan maupun dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi;
2. Melalui kegiatan promosi investasi daerah Kabupaten Muna Barat melalui website,
sosial media, dan leaflet dapat tersosialisasi kepada masyarakat baik masyarakat
Muna Barat maupun dari luar daerah. Sehingga dapat menjadi sarana informasi bagi
para investor dari luar maupun dari dalam daerah untuk berinvestasi di Muna Barat.
4.2 Saran
Berdasarkan rancangan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di DPMPTSP Muna Barat,
dapat disampaikan saran, yaitu Perlunya promosi investasi daerah yang berkelanjutan
sehingga informasi mengenai potensi investasi yang ada di Muna Barat dapat di ketahui
oleh masyarakat luas, yang tidak hanya sebatas masyarakat Muna Barat tapi masyarakat
dari daerah lain.
88
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
89
Lampiran Strategi Pembimbingan
STRATEGI PEMBIMBINGAN
Unit Kerja : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Muna Barat
Tempat Aktualisasi : Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab. Muna Barat
Coach,
90