Oleh :
LILIANTI, A.Md.Kep
NDH : 7
PROVINSI SULAWESI
TENGGARA KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmatnya serta hidayahnya sehingga penulis bisa menyelesaikan tepat
waktu Laporan Aktualisasi ini dengan judul :“PENINGKATAN KESADARAN DAN
PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MELALUI PENERAPAN SOP
TRIASE DI RUANG UGD PUSKESMAS LASALIMU KABUPATEN BUTON”
Sebagai peserta pada Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021 Angkatan XXI, saya
menyadari bahwa keberhasilan implementasi nilai dasar profesi ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) dalam pelaksanaan
tahapan kegiatan aktualisasi dapat terwujud atas bantuan dan dukungan berbagai pihak,
karenanya pada kesempatan ini saya mengucapkan terimah kasih kepada :
5. Ibu MURNI POY.SKM, selaku mentor yang telah memberikan bimbingan, dukungan
dan arahan kepada peserta sehingga Rancangan Aktualisasi ini dapat terselesaikan;
9. Keluarga tercinta terkhusus untuk Kedua Orang Tua saya beserta suami
Ramdin,S.Kep.Ns yang selalu memberikan dukungan, semangat serta doa kepada
penulis.
10. Teman - Teman Asrama Khususnya Kamar 102, yang senantiasa memberikan
hiburan, inspirasi dan semangat yang luar biasa.
12. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis sehingga laporan aktualisasi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna untuk itu
penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dan semoga aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat untuk kemajuan puskesmas Lasalimu kabupaten Buton.
Peserta,
LILIANTI, A.Md.Kep
NIP. 19960317 202012 2 021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................iv
DAFTAR ISI...............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.......................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.3.3. Masyarakat.....................................................................4
1.4. Ruang Lingkungan...................................................................5
1.5. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................5
vi
2.1.2. Visi dan Misi Organisasi
vii
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan Aktualisasi..........................................61
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................106
5.2 Saran...........................................................................................107
5.3 Rencana Tindak Lanjut..............................................................107
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................108
LAMPIRAN................................................................................................120
vii
i
DAFTAR TABEL
i
DAFTAR GAMBAR
x
Gambar 4.20 surat undangan sosilalisasi......................................................92
Gambar 4.21 pelaksanaan pre tes..................................................................93
x
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian yang diberi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diberi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang - undangan. Pegawai
ASN harus melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan negara kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) (UU No 5 Tahun 2014).
Undang- undang No.5 Tahun 2014 tenatang Aparatur Sipil Negara mengamanatkan
instansi pemerintah untuk wajib memberikan pendidikan dan pelatihan diklat terintegrasi
bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu ) tahun dalam masa percobaan.
Tujuan dari diklat integrai ini adalah untuk membangun integrasi moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter dan kepribadian yang
unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil ( CPNS) merupakan sala satu jneis
diklat yang strategis untuk mewujudkan PNS sebgaai bagian dari ASN yang profesional
serta upaya pemeliharaan dan peningkatan mutu Aparatur sipil Negara (ASN) dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya. Dalam pelaksanaannya, pelatihan ini memadukan
metode pembelajaran klsikal dan non klasikal. Selain agenda pembelajaran pembentukan
karakter peserta di harapkan mampu mengaktualisasikannya melalui proses habituasi.
Kegiatan aktulisasi bertujuan agar peserta dapat berkontribusi nyata dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya di unit kerja secara profesional berlandaskan nilai-nilai
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi( ANEKA)
sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan mutu pelayanan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Pelatihan dasar CPNS dilakukan
1
untuk menghasilkan PNS yang mampu dan menjalankan fungsinya dengan baik di
masyarakat. Fungsi PNS terdiri dari 3 macam yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik serta perekat dan pemersatu bangsa.
Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan kepada masyarakat pada sarana kesehatan. Pelayanan keperawatan adalah
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup
bio – psiko – sosio -spiritual yang komperhensif ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.
UGD merupakan gerbang utama masuknya penderita gawat darurat. Ugd adalah
salah satu unit bagian puskesmas yang melakukan tindakan berdasarkan kepada pasien
gawat darurat berdasarkan triage. (Musliha, 2010). Tujuan pelayanan di ugd yaitu
tercapainya kepuasaan pasien dan keluarganya dalam mendapatkan pelayanan yang
cepat, tepat dan benar. Tujuan tersebut akan di capai dengan meningkatkan sarana,
prasarana, sumber daya manusia, dan manajemen unit gawat darurat sesuai dengan
standar.(Kemenkes RI, 2019). Ugd di kelola untuk menangani pasien gawat darurat
mengancam jiwa yang melibatkan tenaga profesional terlatih serta di dukung dengan
pelatihan khusus, sehingga perawat dalam memberikan pelayanan pasien secara cepat,
tepat, keputusan pelayanan gawat darurat harus di dukung dengan pelaksanaan triage
yang benar. ( Susanti, 2018). Triase dapat berjalan dengan baik jika didukung tenaga
medis yang kompeten dan sarana yang memadai. Tenaga medis dapat melakukan
pelayanan triase berdasarkan SOP dan sarana yang memadai seperti adanya jalur triase
dilantai area unit gawat darurat dan jumlah bed yaitu minimal tiga bed. Jika kondisi
ruangan sempit tenaga medis dapat memberikan tanda berupa pita atau gelang berwarna
sesuai urutan prioritas pelayanan pada tangan pasien. Jika triase dapat berjalan dengan
baik pada suatu ruang tindakan / Ruang tindakan maka akan terjadi peningkatan kepuasan
pasien sehingga mutu pelayanan di Unit Gawat Darurat pun dapat meningkat.
Pemberian pelayanan keperawatan pada pasien tidak hanya berfokus pada satu
layanan saja. Perawat ruang tindakan dipuskesmas dituntut untuk selalu menjalankan
perannya di berbagai situasi dan kondisi yang meliputi tindakan penyelamatan pasien
secara profesional khususnya penanganan pada pasien gawat darurat. Dalam suatu unit
gawat darurat untuk mengoptimalkan pelayanan harus dilaksanakan triase. Triase sebagai
2
pintu gerbang perawatan pasien memegang peranan penting dalam pengaturan darurat
melalui pengelompokan dan memprioritaskan pasien secara efisien sesuai dengan
tampilan medis pasien. Triase adalah upaya untuk memilah/mengelompokkan pasien
berdasarkan derajat kegawatdaruratan dan kebutuhan akan pertolongan.
Dengan triase dapat ditentukan kebutuhan terbesar pasien / korban untuk segera
menerima perawatan secepat mungkin. Triase juga memiliki fungsi penting di ruang
tindakan/ Ruang tindakan terutama jika pasien datang pada saat yang bersamaan, untuk
memastikan agar pasien ditangani berdasarkan urutan kegawatannya. Dalam sistem triase
ruang tindakan/ Ruang tindakan, ada 4 kategori warna. Empat kategori warna tersebut
memiliki arti masing - masing yang disesuaikan dengan kondisi pasien, yaitu; 1) Kategori
merah, pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas yang butuh pertolongan
segera ( gawat dan darurat ); 2) Kategori kuning, pasien dalam kategori kuning
merupakan prioritas kedua ( gawat namun tidak mengancam jiwa ) juga membutuhkan
pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang termasuk kategori ini tidak dalam kondisi
kritis; 3). Kategori hijau,kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga ( tidak gawat ).
Pasien dalam kategori ini umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih
mampu berjalan atau mencari pertolongan sendiri; 4). Kategori hitam hanya
diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak mungkin ditolong lagi atau sudah meninggal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peserta selama menjalankan tugas di
UPTD Puskesmas Wil.Kec. Lasalimu terdapat beberapa kondisi yang diperoleh saat ini
yaitu rendahnya kesadaran dan pengetahuan petugas kesehatan dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan melalui metode triase di ruang Tindakan (UGD), Kurangnya tenaga
kesehatan sebagai pemberi pelayanan kesehatan di ruang Tindakan.
Dari beberapa kondisi saat ini maka kondisi yang diharapkan yaitu petugas memiliki
kesadaran dan pengetahuan kesehatan dalam melaksanakan triase di Ruang Tindakan
sehingga pasien dapat ditangani dengan baik sesuai dengan tingkat kegawatdaruratan,
kinerja serta terdapatnya SOP triase sebagai panduan dan kontrol perawat dalam
melaksanakan triase di ruang Tindakan. Melalui permasalahan diatas maka penulis
tertarik untuk mengambil judul “PENINGKATAN KESADARAN DAN
PENGETAHUAN PETUGAS KESEHATAN MELALUI PENERAPAN SOP
TRIASE DI RUANG UGD PUSKESMAS LASALIMU KABUPATEN BUTON”.
3
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Teraktualisasinya nilai-nilai dasar peran serta kedudukan ASN dalam
pelaksanaan tugas perawat di puskesmas kecamatan lasalimu kabupaten
Buton
1.2.2 Tujuan Khusus
Terwujudnya peningkatkan kesadaran dan pengetahuan petugas kesehatan
melalui penerapan SOP triase di ruang ugd puskesmas lasalimu kabupaten
Buton
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat untuk penulis
1) Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman dalam
mengamalkan nilai-nilai ANEKA dalam pelayanan di Puskesmas.
2) Menjadi perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa
yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan Puskesmas
Lasalimu kabupaten Buton.
1.3.2 Manfaat untuk Organisasi
4
1.4 Ruang Lingkup kegiatan aktualisasi
5
BAB II
6
Secara demografi wilayah kerja UPTD Puskesmas Wil.Kec. Lasalimu
kecamatan Lasalimu berpenduduk sebanyak 6.515 jiwa, dan 1.719 KK.
a. Luas Wilayah
Luas wilayah Puskesmas Wilayah Kecamatan Lasalimu adalah 327.29 (KM2 dan
luas bangunan ±184 M2 dengan luas wilayah kerja 173.50Km2, terdiri dari dataran
rendah, pemanfaatan tanah sebagai perkebunan, bangunan/ rumah, sawah dan lain-
lain.
Wilayah kerja Uptd Puskesmas Wilayah KecamatanLasalimu meliputi sebagian
wilayah Kecamatan Lasalimu dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai
berikut:
a Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Buton Utara
b Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Kapuntori
c Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Pasarwajo,Kecamatan Lasalimu
d Timur : Berbatas dengan Laut Banda
b. Batas Wilayah
7
2.1.2.2 Misi Organisasi
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan
untuk mewujudkan visi. Misi yang dibangun dalam Rencana Strategi UPTD
Puskesmas Wilayah Kecamatan Lasalimu 2016-2021 adalah sebagai berikut
a) Menjalankan Standar Pelayanan Minimal
b) Memenuhi Standar Pelayanan Minimal
c) Mengoptimalkan Penggunaan Dana Operasional Puskesmas Untuk
Pengembangan Pelayanan Promotif,Preventif,danKuratif
d) Meningkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas Wil Kec Lasalimu
8
fokus dan ada kontak mata dengan masyarakat yang sedang dilayani.Budaya mutu
ini kemudian yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan
perbaikan perilaku petugas pemberi pelayanan klinis.
Tugas dan fungsi puskesmas seperti yang telah di atur dalam Permenkes
nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas adalah sebagai berikut:
a. Pasal 3
1) Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a) Paradigma sehat;
b) Pertanggungjawaban wilayah;
c) Kemandirian masyarakat;
d) Ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e) Teknologi tepat guna; dan
9
f) Keterpaduan dan kesinambungan.
2) Berdasarkan prinsip paradigma sehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a, Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan berpartisipasi
dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat.
3) Berdasarkan prinsip pertanggungjawaban wilayah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf b, Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab
terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
4) Berdasarkan prinsip kemandirian masyarakat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c, Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat.
5) Berdasarkan prinsip ketersediaan akses pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf d, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di
wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status sosial, ekonomi, agama,
budaya, dan kepercayaan.
6) Berdasarkan prinsip teknologi tepat guna sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e, Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah
dimanfaatkan, dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
7) Berdasarkan prinsip keterpaduan dan kesinambungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf f, Puskesmas mengintegrasikan dan mengoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen Puskesmas.
b. Pasal 4
1) Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan
pendekatan keluarga.
3) Pendekatan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan salah
satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
1
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan
mendatangi keluarga.
c. Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1),
Puskesmas memiliki fungsi:
1) penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan
2) penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
d. Pasal 6
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah
kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, Puskesmas berwenang
untuk:
1) menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan;
2) melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;
3) melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan;
4) menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja
sama dengan pimpinan wilayah dan sektor lain terkait;
5) melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat;
6) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
7) memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan;
8) memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan mempertimbangkan faktor biologis,
psikologis, sosial, budaya, dan spiritual;
9) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan;
10) memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada
dinas kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan sistem kewaspadaan dini,
dan respon penanggulangan penyakit; melaksanakan kegiatan pendekatan
1
keluarga; dan melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian
sumber daya kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
e. Pasal 7
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah
kerjanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, Puskesmas berwenang
untuk:
1) menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang mengintegrasikan faktor
biologis, psikologi, sosial, dan budaya dengan membina hubungan dokter -
pasien yang erat dan setara;
2) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu,
berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat;
4) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan kesehatan,
keamanan, keselamatan pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
5) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan
kerja sama inter dan antar profesi;
6) melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
7) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses
Pelayanan Kesehatan;
8) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas;
9) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem
Rujukan; dan
10) melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
di wilayah kerjanya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Pasal 8
Selain memiliki kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal
Puskesmas melakukan pembinaan terhadap Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama di wilayah kerjanya.
1
g. Pasal 9
1) Selain menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5,
Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan bidang kesehatan,
wahana program internsip, dan/atau sebagai jejaring rumah sakit pendidikan.
2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan Puskesmas sebagai wahana
pendidikan bidang kesehatan, wahana program internsip, dan/atau sebagai
jejaring rumah sakit pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
1
b. Puskesmas pembantu : 6 buah
c. Rumah Dinas Dokter : 2 buah
d. Rumah Dinas Perawat : 1 buah
e. Rumah Dinas Kopel : 3 buah
f. Poskesdes : 2 buah
g. Posyandu : 12 buah
3. Data Kendaraan Operasional
a. Kendaraan Roda Dua : 8 buah
b. Kendaraan Roda Empat : 2 buah
4. Jenis pelayanan UPTD Puskesmas Wil. Kec. Lasalimu
a. Puskesmas Perawatan (rawat inap)
b. Poli Umum
c. Poli Gigi
d. Poli KIA
e. Pemeriksaan LAB Sederhana
f. UGD 24 jam
g. Rawat jalan
h. Konseling Gizi
i. Promkes
j. Kesling
1
Data jumlah kunjungan bulan Agustus tahun 2021
Tabel 2.2
jumlah kunjungan di uptd puskesmas lasalimu
No. Desa Kunjungan Sakit
1. pkm pusat 71
2. Bonelalo 6
3. Talaga baru 10
4. Togomangura 2
5. Lasembangi 4
6. Sribatara 17
7. Wasuamba 8
8. Wasamba 8
Total 126
Tabel 2.3
jumlah kunjungan di uptd puskesmas lasalimu
No. Desa Kunjungan Sakit
1. pkm pusat 52
2. Bonelalo 11
3. Talaga baru 4
4. Togomangura 5
5. Lasembangi 4
6. Sribatara 16
7. Wasuamba 6
8. Wasamba 9
Total 107
1
Data 10 penyakit di UPTD puskesmas Lasalimu tahun 2020
Tabel 2.4
Jumlah 10 penyakit di puskesmas lasalimu
No. PENYAKIT JUMLAH
1. Batuk 435
2. ISPA 295
5. Myalgia 138
6. Hipertensi 136
7. Insomnia 80
8. Tukak lambung 67
9. Diare 66
10. Influenza 66
1
2) Rendahnya kesadaran dan pengetahuan petugas kesehatan tentang Triase di
ruang tindakan UGD puskesmas lasalimu kabupaten Buton
3) Kurangnya kepatuhan cuci tangan pada petugas kesehatan di uptd puskesmas
lasalimu kabupaten Buton
Pelayanan publik
Whole of government
1
kesehatan. pelayanan public
1
1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perankingan merupakan isu
prioritas.
a. Aktual, Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat
b. Problematik, Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu
dicarikan solusinya sesegera mungkin
c. Kekhalayakan, Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
d. Kelayakan, Masuk akal, realistis, relevansi untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalah.
Skala Keterangan
2
4 Aktual, kekhalayakan, problematik, kelayakan
Berdasarkan scoring dari Skala Likert pada analisis tapisan isu metode APKL di atas
didapatkan hasil isu prioritas yang memiliki peringkat teratas adalah “Rendahnya
kesadaran dan pengetahuan petugas kesehatan tentang triase di ruang ugd puskesmas
lasalimu kabupaten Buton.”.
2
PENYEBAB PENYEBAB
2
korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
Adapun penjabaran masing-masing nilai dasar ASN adalah sebagai berikut:
2.2.1.1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam mengambil pilihan yang tepat dan
benar ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis, melayani warga
secara adil dan konsisten dalam penyelenggaraan pemerintahan. Nilai dasar
akuntabilitas antara lain.
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b. Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/ institusi.
c. Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g. Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya keseimbangan
2
antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu, adanya
harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapainya tujuan akhir
2.2.1.2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pemahaman mengenai nilai-nilai kebangsaan yang
menjadi tolak ukur dalam menilai kecintaan individu terhadap bangsanya. Salah satu
cara untuk menumbuhkan semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan
mengamalkan nilai-nilai Pancasila oleh setiap penyelenggara negara, baik di pusat
maupun di daerah.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau
kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi kepentingan bangsa dan
negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa
rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama
manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia;
mengembangkan sikap tenggang rasa.
Dalam arti sempit, Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya.
Sementara secara arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima indikator dari
nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu :
2
Nilai ini mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap
adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa religius yang mengakui adanya Tuhan.
b. Sila 2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab)
Nilai ini mengandung arti adanya kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan
nilai moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan
memperlakukan segala sesuatu sebagaimana mestinya.
c. Sila 3 (Persatuan Indonesia)
Sila ini mengandung nilai bahwa persatuan Indonesia mengakui dan menghargai
sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Semangat
kebangsaan adalah mengakui manusia dalam keberagaman dan terbagi dalam
beberapa golongan. Selain kehendak hidup bersama, kebersamaan bangsa
Indonesia juga didukung oleh semangat gotong-royong. Dengan kegotong-
royongan itulah, Indonesia mampu melindungi segenap bangsa dan tumpah darah
Indonesia, bukan hanya membela atau mendiamkan suatu unsur masyarakat atau
bagian tertentu dari teritorial Indonesia. Tujuan nasionalisme yang didasari dari
semangat gotong royong yaitu ke dalam dan ke luar. Ke dalam berarti
kemajemukan dan keanekaragaman budaya, suku, etnis, agama yang mewarnai
kebangsaan Indonesia, tidak boleh dipandang sebagai hal negatif dan sebagai
suatu ancaman. Sebaliknya, hal itu perlu disikapi secara positif sebagai limpahan
karunia yang bisa saling memperkaya khazanah budaya dan pengetahuan. Ke luar
berarti memuliakan kemanusiaan secara universal, dengan menjunjung tinggi
persaudaraan, perdamaian dan keadilan antar umat manusia.
2
Etika publik adalah norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah
sebuah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan dalam
rangka tanggung jawab pelayanan publik. Nilai dasar Etika Publik antara lain :
a. Jujur dalam memberikan informasi
b. Terbuka
c. Tulus
d. Ramah dan Sopan
e. Bisa menjaga informasi yang bersifat rahasia
f. Bersikap hormat
g. Bertanggung jawab dalam menggunakan barang milik negara
h. idak diskriminatif, berlaku adil dalam memberikan pelayanan
2
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan di
pasar, teknologi dan persaingan.
d. Orientasi Mutu
Orientasi Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/ jasa yag diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja.
2
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini dianggap
belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional. Untuk dapat
membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN
tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN.
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai apartur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan kesatuan.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
1) Pelaksana Kebijakan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang dibuat
oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Pelayan Publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik yang
profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan
2
NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945,
negara danpemerintah. ASN senantiasa menjunung tinggi martabat ASN serta
senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.
1) Jaminan kesehatan;
2) Jaminan kecelakaan kerja;
3) Jaminan kematian; dan
4) Bantuan hukum.
2
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat
kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang sepatutnya diberikan.
Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN wajib:
1) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran,
dan tanggung jawab;
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.
3
struktur formal, yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam
koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk
berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran praktek
sebagai berikut:
1) Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG tidaklah
sama. Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius ketika pendekatan
WoG, misalnya mendorong terjadinya merger atau akuisisi kelembagaan,
dimana terjadi penggabungan SDM dengan kualifikasi yang berbeda.
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya kolborasi
samapi dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
a. Partisipatif
3
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang di butuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan public yang di selenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemrintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanismepenyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur dan biaya penyelenggaraan pelayanan
d. Tidak diskriminatif
Pelayanan publik yang di selenggarakan oleh pemerintah tidak boleh di bedakan
antara satu warga dengan warga yang lain atas dasar perbedaan identitas warga
Negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai
persyaratan membayar untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus di
terapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu di tekankan karena pelayanan
publik yang di selenggarakan oleh pemerintah tidak di maksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaran pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak di capainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut di lakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan public yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
ati non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
3
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan public harus dapat di jadikan sebagai alat melindungi
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah
ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
BAB III
RACANGAN AKTUALISASI
3
Unit Kerja : UPTD Puskesmas Wilayah Kec. Lasalimu
Isu Yang Diangkat : Rendahnya kesadaran dan
pengetahuan petugas tentang Triase di
Ruang UGD Puskesmas Lasalimu
Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan kesadaran dan pengetahuan
petugas kesehatan tentang Triase di
ruang UGD.
Tujuan Gagasan Pemecahan Isu : Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
petugas kesehatan tentang triase di
ruang UGD
3
3.2 Gagasan Kreatif Pemecahan Isu
No Kegiatan Tahapan Output / hasil keterkaitan substansi mata Kontribusi terhadap Penguatan nilai
kegiatan pelatihan visi & misi organisasi organisasi
3
Etika Publik-
Penulis akan
Sopan dalam
melakukan
komunikasi dan
konsultasi
kepada
pemimpin
dengan bahasa
yang santun dan
hormat.
KomitmenMutu
Penulis akan
Melakukan
koordinasi sebagai
komitmen terhadap
pelayanan mutu
Anti Korupsi
Penulis akan
Menumbuhkan rasa
peduli dengan
pencapaian program
puskesmas
2. Tercatatnya Akuntabilitas
arahan dari Dalam melakukan
Mencatat arahan pimpinan konsultasi penulis akan
yang di berikan menyampaikan
pimpinan
kejelasan tujuan
pertemuan yang ingin
di capai.
Nasionalisme
3
Dalam melaksukan
konsultasi penulis Tidak
memaksakan kehendak
kepada orang lain.
Etika Publik
Dalam melakukan
konsultasi penuls akan
Sopan dalam
pertemuan dengan
pimpinan
Komitmen Mutu
Dalam melaksankan
kegiatan penulis akan
Menggunakan waktu
dengan efisien
sehingga dapat
mencapai tujuan
yang di capai
Anti korupsi
Dalam melaksanakan
kegiatannya penulis
akan Bertanggung
jawab
dengan tugas yang di
berikan
3
Nasionalisme
Dalam melaksanakan
tugasnya penulis akan
Amanah dengan tugas
yang di berikan
Etika Publik
Dalam meminta
persetujuan penulis
akan Bersikap hormat
kepada Atasan
Komitmen Mutu
Dalam melaksankan
kegiatan penulis akan
Efisiensi dalam
menjalankan tugas
Anti korupsi
Dalam melakukan
kegiatannya penulis
akan Bertanggung
jawab dengan tugas
yang di berikan
Dampak hambatan : proses kegiatan tidak akan berlanjut karena belum mendapatkan izin pimpinan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
3
Publik
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini sangat di perlukan sikap kolaboratif dan kerjasama dengan pihak pimpinan .
Hal ini merupakan wujud dari Implementasi Whole of Government.
4
Dalam melukan
kegiatannya Penulis
akan Jujur dalam
member informasi
dengan rekan kerja
Komitmen Mutu
Dalam melakukan
kegiatannya Penulis akan
Menjalin kerja sama dengan
rekan kerja selaku
penanggung jawab ruangan
Anti korupsi
Dalam melakukan
kegiatannya Penulis akan
Berani memberikan
informasi sesaui dengan
fakta
4
Dalam mencatat hasil
pertemuan penulis
akan cermat dalam
menulis hasil
rancangan triase
Komitmen mutu
Dalam melakukan
kegiatan penulis akan
Efektif dan efisien
dalam membuat
rancangan.
Anti korupsi
Dalam melakukan
kegiatannya penulis
akan Dsipilsin dalam
membuat laporan
kegiatan tanpa imbalan
4
dalam pembuatan
desain agar lebih bagus
Komitmen mutu
Dalam membuat
desainpenulis akan
menghasilkan
Rancangan yang
bermutu
Anti korupsi
Dalam membuat
rancangan penulis
Disiplin dalam waktu
pembuatan
4
Komitmen mutu
Dalam menceta desain
penulis akan
memberikan Inovatif
dalam membuat
desain sistem alur
triase yang berkualitas
sebagai bentuk
inovasi.
Anti korupsi
Dalam mencetak
desain penulis akan
bekerja keras
Perkiraan Masalah dalam Pelaksanaan Kegiatan : Penanggung Jawab ugd tidak berada di kantor
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
Publik)
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini sangat di perlukan sikap kolaboratif dan kerjasama dengan teman sejawat.
Hal ini merupakan wujud dari Implementasi Whole of Government.
4
koordinasi dan bermutu sesuai
kolaborasi. standar guna
Keterkaitan dengan nilai terwujudnya
ANEKA Masyarakat Sehat
Akuntabilitas dan Berkualitas
Penulis bekerja keras
untuk mengumpulkan Serta Misi :
referensi data yang Menjalankan Standar
valid Pelayanan Minimal
Penulis mengumpulkan
kiteratur dari sumber
yang jelas
Komitmen mutu
Penulis akan
mengumpulkan
literatur baik melalui
jurnal text book
dengan teliti
Anti korupsi
Penulis akan
mengumpulkan
sendiri literatur dan
bahan yang ada
2. Adanya Akuntabilitas
rancangan sop Tanggung jawab dalam
Membuat triase pembuatan SOP
rancangan sop
Nasionalisme
triase pelayanan
Penulis akan
di ugd
menggunakan yang
puskesmas
bahasa Indonesia yang
4
baik dan benar sebagai
wujud nasionalisme
Etika public
penulis akan
menggunakan bahasa
yang sopan dan
santun
Komitmen mutu
Penulis akan Inovatif
membuat desain sop
sebagai bentuk
inovasi
Anti korupsi
Penulis akan bekerja
keras dalam membuat
desain
3. Adanya SOP yang Keterkaitan nilai dasar:
sudah di Tanda
Mencetak dan tangani Akuntabilitas –
menandatangani
sop penulis akan
berTanggung Jawab
dalam mencetak SOP
triase
Nasionalisme –
Etika Publik –
Penulis akan
memberikan hasil
4
cetakan diupayakan
berdaya guna dan
berhasil guna
Komitmen mutu –
penulis akan berInovatif
Membuat desain SOP
yang berkualitas
Anti korupsi –
penulis akanbekerja
keras dalam mencetak
kartu penilaian
sehingga diperoleh
desain yang baik dan
bagus.
Perkiraan masalah dalam pelaksanaan kegiatan : rancangan SOP tidak di setujui pimpinan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
Publik)
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini sangat di perlukan sikap kolaboratif dan kerjasama saat melakukan
konsultasi dengan pimpinan atau atasan tekait. Hal ini merupakan wujud dari Implementasi Whole
of Governmen
4
di puskesmas melakukan pre lembar hasil pre Dalam pelaksanan “Menjadikan pelaksanaan tata
lasalimu test test rencana aktualisasi Puskesmas Wil Kec nilai puskesmas
penulis akan Lasalimu sebagai dalam poin
bekerjasama serta Pusat Pelayanan profesionalisme dan
meminta bantuan Kesehatan yang santun
teman sejawat sebagai bermutu sesuai
wujud koordinasi dan standar guna
kolaborasi terwujudnya
Masyarakat Sehat
Keterkaitan nilai ANEKA
dan Berkualitas”
Akuntabilitas Terkait Misi
Penulis akan terbuka Organisasi:
dalam pembagian soal
Meningkatkan Mutu
Nasionalisme Pelayanan
dalam soal penulis Puskesmas Wil Kec
akan menggunakan Lasalimu
bahasa indonesia
sebagai wujud cinta
tanah air
Etika publik
Penulis akan
Bertanggung jawab
dalam jalannya pre
test
Komitmen mutu
Penulis menggunakan
waktu yang Efisien
dalam melakukan pre
test
Anti korupsi
Penulis akan
menerpakan Disiplin
dalam pelaksanaan pre
4
test
2. Terlaksananya Akuntabilitas –
sosialisasi sop
Sosialisasi sop Penulis akan
triase berTanggung
jawab,dalam pemberian
materi sosialisasi
Nasionalisme –
Penyampain informasi
yang di gunakan
penulis menggunakan
bahasa yang baik
sebagai wujud cinta
tanah air
Etika Publik –
Dalam penyajian
materi penulis akan
Berbicara
Menggunakan bahasa
yang santun
Komitmen Mutu –
Penulis akan
menggunakan Informasi
yang di sampaikan baik
dan bermutu
Anti Korupsi
Penulis akan
memnggunakan Materi
4
sederhana dan tidak
berbelit
3. Terlaksananya Akuntabilitas
penerapan SOP Penulis akan
Penerapan SOP triase bertanggung jawab
triase dan konsisten dalam
penerapan sop
Nasionalisme
Penulis akan bekerja
keras dalam
penerapan sop
sehingga mudah di
pahami
Etika publik
Penulis akan bersikap
santun dalam
penerapan sop
Anti korupsi
Penulis akan
bersikap disiplin
dalam penerapan sop
Perkiraan masalah dalam pelaksanaan kegiatan : peserta tidak hadir dalam sosialisasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
Publik)
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini sangat di perlukan sikap kolaboratif dan kerjasama dengan teman sejawat .
Hal ini merupakan wujud dari Implementasi Whole of Governmen
5
5. Evaluasi hasil 1. melaksanakan Terlaksananya WoG: Terkait Dengan Visi Kegiatan ini
kegiatan post tes post test dan Organisasi : mendukung
adanya lembar Dalam pelaksanan rencana “Menjadikan pelaksanaan tata
hasil post tes aktualisasi penulis akan Puskesmas Wil Kec nilai puskesmas
bekerjasama serta meminta Lasalimu sebagai dalam poin
bantuan teman sejawat Pusat Pelayanan profesionalisme dan
sebagai wujud koordinasi santun
Kesehatan yang
dan kolaborasi
bermutu sesuai
Keterkaitan dengan ANEKA standar guna
terwujudnya
Akuntabilitas Masyarakat Sehat
Penulis akan dan Berkualitas”
berTanggung jawab Terkait Misi
dalam pelaksanaan Organisasi:
post test
Nasionalisme Meningkatkan Mutu
Penulis akan Pelayanan
Menghargai hasil Puskesmas Wil Kec
pelaksanaan post test Lasalimu
Etika public
Penulis Tidak akan
diskriminatif dalam
pelaksanaan post test
Komitmen mutu
Dalam pelaksanaan
post test penulis
menggunaan waktu
seEfisisen mungkin
Anti korupsi
Penulis akan Jujur
dalam memberikan
nilai hasil post tes
5
2. Adanya hasil Akuntabilitas
reakapan evaluasi Penulis akan terbuka
Tabulasi hasil pre dalam hasil evaluasi
tes dan post tes
Nasionalisme
Penulis akan Jujur
dalam hasil evaluasi
Etika public
Penulis akan Terbuka
terhadap hasil evaluasi
Komitmen mutu
Penulis akan
Memberikan
perbaikan
berkelanjutan
Anti korupsi
Penulis akan
Berani mengakui
kendala yang di
hadapi
3. Adanya laporan Keterkaitan nilai dasar:
yang sudah di
Laporan hasil tanda tangani Akuntabilitas
kegiatan kepada pimpinan Penulis akan
pimpinan berTanggung jawab
terhadap hasil evaluasi
Nasionalisme
Etika Publik
5
dengan hasil kegiatan
Komitmen mutu –
Penulis akan
memberikan perbaikan
berkelanjutan
Anti Korupsi
Perkiraan masalah dalam pelaksanaan kegiatan : belum tersedianya laporan hasil evaluasi
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan dengan Mata Pelajaran Agenda III (Manajemen ASN, WoG dan Pelayanan
Publik)
Dalam Pelaksanaan kegiatan ini sangat di perlukan sikap kolaboratif dan kerjasama dengan teman sejawat .
Hal ini merupakan wujud dari Implementasi Whole of Governmen
5
3.3 Estimasi Biaya Kegiatan Aktualisasi
5
Harga Jumlah
Jumlah
No. Jenis Belanja Satuan Biaya Keterangan
Satuan
(Rp.) (Rp.)
1. BELANJA BARANG/JASA
a KERTAS 50.000 1 50.000 Buat print
.
b TINTA 100.000 1 100.000 Tinta print
c BALIHO 30.000 1 30.000 Alur pelayanan triase
.
d LAKBAN 30.000 4 120.000 Stiker Alur
.
e - Pulsa HP 100.000 1 100.000 Kuota Internet
TOTAL BELANJA 400.000
Estimasi biaya Pelaksanaan Aktualisasi/Habituasi “PENINGKATAN KESADARAN DAN PENGETAHUAN
PETUGAS KESEHATAN MELALUI PENERAPAN SOP DI RUANG UGD PUSKESMAS LASALIMU ." adalah
sebesar Rp.
400.000,-
(Empat Ratus Ribu Rupiah).
5
3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
5
3. meminta
persetujuan dari
pimpinan
2. Berkoordinasi 1)Melakukan
dengan pertemuan dengan
penanggung jawab penanggung jawab
ugd terkait alur ugd terkait alur
triase triase
2)Mencatat hasil
pertemuan terkait
desain alur triase
3)membuat desain
sistem alur triase
4)mencetak hasil
desain triase yang
telah di rancang
3. Membuat SOP 1) Mengumpulkan
sistem triase d referensi sop triase
ugd puskesmas dari jurnal yang di
lasalimu percaya
2) Membuat rancangan
sop triase pelayanan
5
di ugd puskesmas
3) Mencetak dan
menandatangani
sop
4. Sosialisasi 1. Melakukan pre test
penerapan sop di
2. Sosialisasi sop
puskesmas
triase
lasalimu
3. Penerapan SOP
triase
5. Evaluasi hasil 1. Melakukan post test
kegiatan
2. Tabulasi hasil pre
tes dan post tes
3. Laporan Hasil
Kegiatan
5
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Tersedianya
Menyiapkan bahan konsultasi
Bahan konsultasi
59
alur triase dengan
penanggung
jawab UGD
Terlaksanya pre
test dan adanya
Melakukan pre test lembar hasil pre
test
Terlaksanya pos
tes dan adanya
Melaksanakan post test lembar hasil post
test
60
test
61
Output kegiatan Tercatatnya arahan dari pimpinan
Adanya lembar persetujuan dari pimpinan
Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku
Tahapan kegiatan mentor
Mencatat arahan ynag di berikan pimpinan
Meminta persetujuan dari pimpinan
Deskripsi kegiatan 1 dengan mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA :
Tahap 1 : melakukan konsultasi dengan kepala puskemas selaku mentor
Uraian kegiatan :
Pada saat berkonsultasi penulis telah mempersiapkan konsep rancangan aktualisasi,
kemudian memaparkan konsep tersebut secara transparan kepada kepala bagian
hukum dan mentor sebagai wujud tanggung jawab terhadap gagasan yang sudah
dirancang (Akuntabilitas).
Pada saat berkonsultasi, penulis menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
kepada pimpinan sebagai wujud cintah tanah airp (Nasionalisme).
Pada saat berkonsultasi, penulis menggunakan pakaian yang baik, disiplin serta bertutur
kata sopan demi terwujudnya suasana yang kondusif dan bersahabat (Etika Publik).
Dalam pelaksanan tahapan kegiatan aktualisasi ini, penulis telah melakukan konsultasi
serta meminta dukungan pimpinan sebagai wujud koordinasi dan kolaborasi (WoG)
62
(akuntabilitas)
Demi efektifita dan efisiensi waktu, penulis mencatat hasil arahan dan persetujuan
mnetor dan mengarsipkannya dalam bentuk digital (komitemen mutu).
Penulis mencatat hasil arahan dan persetujuan mentor secara jujur(anti korupsi)
Keterkaitan substansi dengan amata pelatihan agenda III :
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi ini, penulis mencatat dan
mendengarkan seluruh arahan pimpianan secara seksama sebagai wujud kode etik ASN
(manajemen ASN).
Kendala dan solusi :
Pada saat mencatat arahan dan masukan mentor penulis tidak menemukan kendala di
sini semua berjalan sesuai rencana.
Deskripsi kegiatan 1 dengan mengaktualisasikan nilai niai ANEKA
Tahap 3 : meminta persetujuan pimpianan
uraian kegiatan :
penulis meminta hasil persetujuan pimpinan secara transparan dalam bentuk surat
persetujuan (Akuntabilitas )
penulis telah meminta persetujuan kepada pimpinan sebagai wujud kerjasama dalam
rencana pelaksanaan aktualisasi (Nasionalisme)
penulis telah mentaati seluruh kesepakatan yang dibuat bersama mentor selaku
pimpinan dan tetap melaksanakan seluruh prosedur pelaksanaan aktualisasi yang
berdasarkan kode etik (Etika publik)
63
kerjasama yang baik serta penulis akan mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan,
terkait dengan pelaksanaan kegiatan aktualisasi dalam bentuk surat peretujuan kegiatan
aktualisasi.
Dampak Negatif
apabila penulis berkonsultasi tidak menggunakan nilai nilai dasar ASN, maka penulis
akan kesulitan dan kegiatan terkendala sebab tidak terjalinnya komunikasi dan
kerjasama yang baik sehingga mungkin saja dapat menyebabkan tidak terbitnya izin
dan pembatalan pelaksanaan aktualsasi dari pimpinan .
manfaat kegiatan (kontribusi terhadap berkontribusi dalam mewujudkan puskesmas
visi misi dan tata nilai nilai organisasi) lasalimu sebagai puset pelayanan kesehatan
yang bermutu sesuai standar guna dan
terwujudnya masyarakat sehat dan
berkualitas serta meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas serta tata nilai
organisasi puskesmas profesionalisme,
sopan, santun
64
Gambar 4.2 Bahan Konsultasi kegiatan Aktualisasi
65
Gambar 4.4 Tercatatnya arahan pimpinan
66
Gambar 4.6 Surat persetujuan pimpinan
kegiatan 2
Foto kegiatan
67
Adanya alur triase dalam bentuk cetakan
Uraian kegiatan :
Pada saat berkonsultasi penulis telah mempersiapkan konsep desain triase yang akan di
buat kemudian memaparkan konsep terus kepada peanggung jawab ugd sebagai wujud rasa
tanggung jawab terhadap gagasan yang telah di rancang (Akuntabilitas)
Pada saat berkonsultasi, penulis menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
sebagai wujud rasa cinta tanah air (Nasionalisme)
Pada saat berkonsultasi, penulis bersikap sopan dan santun selama berkonsultasi
dengan pennaggung jawab. (Etika Publik)
Keterkaitan substansi dengan mata pelatihan agenda III :
Dalam pelaksanaan kegiatan penulis berkolaboratif dan berkoordinasi dengan rekan
sejawat dalam hal ini penulis dengan penanggung jawab ugd ( WOG)
Kendala dan Solusi
Pada saat melakukan tahapan kegiatan penulis penulis menemukan kendala di karenakan
penanggungjawab ugd sedang sibuk. Solusinya penulis berkonsultasi kembali dengan
penanggung jawab ugd terkait membahas rancangan alur triase
Deskripsi kegiatan 2 dengan mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA
Uraian kegiatan :
Pada saat konsultasi, penulis mencatat arahan dan masukan dari penanggung jawab terkait
rancangan triase yang akan di buat dengan penuh tanggung jawab.(Akuntabilitas)
Penulis telah menggunakan waktu yang efisien agar bisa melanjutkan tahapan
kegiatan berikutnya( Komitmen Mutu)
Penulis mencatat hasil arahan dengan jujur. (Anti korupsi )
Keterkaitan dengan mata pelatihan agenda III:
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi ini, penulis mencatat dan mendengarkan
masukan sebagai wujud kode etik (WOG)
Kendala dan solusi:
Pada saat mencatat arahan dan masukan penulis tidak menemukan kendala
68
Deskripsi kegiatan 2 dengan mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA
Uraian kegiatan :
Dalam membuat desain, penulis bertanggung jawab terhadap desain ynag di buat
( Akuntabilitas )
Dalam membuat desain, penulis berkerja keras untuk menampilkan hasil yang terbaik
dalam rancangannya (Nasionalisme)
Dalam mmebuat desain ,penulis cermat dalam membuat rancangannya agar haslnya
lebih bagus (Etika publik )
Dalam membuat rancangannya penulis menghasilkan rancangannya yang bermutu
(Komitmen mutu)
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis telah mendesain rancangan dengan
semenarik mungkin dan sesimpel mungkin sebagai wujud pelayanan publik yang
berkualitas(Pelayanan public)
Kendala dan solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis tidak menemukan kendala apapun
Deskripsi kegiatan 2 dengan mengaktualisasikan nilai nilai ANEKA
Uraian kegiatan :
Analisa Dampak :
Dampak Positif
Jika kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan nilai nilai dasar ASN, maka akan terwujud
kerjasama dalam pembahasan desain rancangan alur triase yang akan di buat, sehingga
desain rancangan yang di buat dapat berkualitas dan bermutu.
Dampak Negatif
jika kegiatan ini dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai dasar ASN, maka tidak akan
69
terwujud kerjasama dalam pembuatan desain rancangan alur triase yang akan dibuat,
sehingga terjaddi kendala dalam pembuatan desain hasil rancnagan alur triasi yang dibuat.
Manfaat Kontribusi dengan visi misi dan tata Berkontribusi dalam mewujudkan puskesmas
nilai- nilai organisasi lasalimu sebagai pusat pelayanan yang bermutu
sesuai standar guna terwujudnya masyarakat
sehat dan berkualitas serta meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas lasalimu serta tata nilai
organisasi puskesmas dalam poin profesionalisme
dan santun
70
Gambar 4.8 Agenda catatan pertemuan dengan penanggung jawab UGD
71
Gambar 4.10 Rancangan alur Triase ugd
72
Kegiatan 3. Membuat SOP sistem triase di UGD puskesmas Lasalimu
Bahan referensi
Uraian kegiatan :
Dalam mengumpulkan bahan literatur, penulis telah melakukan dengan penuh integritas
(Akuntabuilitas)
Dalam melaksanakan kegatan ini, penulis bersikap cermat dalam pengumpulan bahan
literatur (komitmen mutu )
Dalam melakukan kegiatan ini, penulis mandiri dalam mengumpulkan bahan literatur (Anti
korupsi)
Keterkaitan dengan sustansi mata pelatihan agenda III
Uraian kegiatan :
73
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis bertanggung jawab penuh dalam
pembuatan rancangan sop triase pelayanan (Akuntabilitas )
Dalam melaksanakan kegiatan ini, penulis menggunakan bahasa ynag baik dan
benar sebagai wujud (nasionalisme)
Dalam pelaksanaan kegiatan ini penulis menggunakan bahasa yang sopan dan
santun (Etika publik)
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis membuat rancangan ini sebagai bentuk
inovasi (Komitmen mutu)
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis bekerja keras dalam membuat rancangan ini (Anti
korupsi)
Uraian kegiatan :
Dalam pelaksanaan kegiatan, penulis bertanggung jawab penuh dengan proses pencetakan
(Akuntabilitas )
Dalam melaksanakan kegiatan penulis tepat waktu dalam proses pencetakan sebagai
wujud sila ke 5 (Nasionalisme)
Dalam melaksanakan kegiatan, penulis memberikan hasil cetakan di upayakan berdaya
guna dan berhasil guna (Etika publik)
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksanaan kegiatan penulis berklaboratif dan bekerja sama dengan pimpinan
dalam penandatanganan SOP (WOG)
Kendala dan solusi
Dalam pelaksanaan kegiatan penulis tidak menenmukan kendala
Analisa Dampak:
Dampak Positif
Jika kegiatan ini dilaksankan sesuai dengan nilai nilai ASN, dampak positifnya dengan
memberikan inovasi dalam proses pembuatan SOP triase, sehingga hasil SOP yang di cetak
dapat bermutu dan berkualitas yang dapat di jadikan acuan dalam pelayanan kondisi gawat
darurat.
Dampak Negatif
jika kegiatan ini dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai nilai dasar ASN, maka kan
memberikan dampak negatif dalam proses pembuatan SOP triase, sehingga hasil SOP tidak
bermutu dan berkualitas serta kegiatan tidak akan berjalan dengan baik dan akan mengalami
kendala
Kontribusi dengan Visi Misi dan tata nilai- nilai Berkontribusi dalam mewujudkan puskesmas
74
organisasi lasalimu sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai standar guna terwujudnya
masyarakat sehat dan berkualitas serta
menjalankan standar pelayaan minimal tata nilai
organisasi puskesmas dalam poin profesionalisme
dan santun
75
Gambar 4.13 Jurnal tentang hubungan pengetahuan perawat tentang pemberian label
triase dengan tindakan keperawatan
Gambar 4.14 faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan triase oleh perawat
76
Gambar 4.15 Bahan SOP triase
77
Gambar 4.16 membuat rancangan Sop triase
78
Gambar 4.17 penandatanganan SOP Triase oleh pimpinan
79
Gambar 4.18 SOP yang sudah di TTd pimpinan
Foto kegiatan
Daftar hadir
Leaflet
80
Penerapan SOP triase
Uraian kegiatan :
Dalam melakukan tes awal ke peserta sosialisasi, penulis membuat pertamyaan tes awal
dengan cermat dan teliti agar memperoleh hasil yang maksimal (Akuntabilitas)
Dalam melakukan tes awal pada peserta sosalisasi penulis telah membuat isian pertanyaan
dengan memperhatikan muatan isi bahan indonesia yang baik dan benar (Nasionalisme)
Dalam melakukan tes awal soialisassi penulis telah mmebuat tes dengan cara isian simpel dan
mudah tanpa mengesampingkan mutu (komitmen mutu)
Keterkaitan substansi dengan mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini penulis telah menyiapkan pertanyaan tes awal ke
peserta sosialisasi dan meminta peserta untuk mengisi sebagi wujud implementasi kolaboratif
dan kerja sama ( WOG )
Kendala dan solusi
Pada saat melakukan tes awal penulis tidak menemukan kendala apapun
Uraian kegiatan:
Dalam melakukan sosialisasi penulis telah menjelaskan mengenai SOP Triase yang di buat
(Akuntabilitas )
Dalam melakukan sosialisasi, penulis telah mendengarkan saran dan masukkan dari peserta
guna melakukan perbaikan ynag berkelanjutan (komitmen mutu)
Dalam melakukan sosialisasi, penulis telah menjelaskan secara keseluruhan dan manfat
standar opersional prosedur dari pembuatan SOP ini secara terbuka dan transparan. (Anti
korupsi )
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III :
Dalam pelaksanaan tahapan kegiatan aktualisasi ini penulis telah melakukan sosialisasi
dengan sasaran petugas kesehatan khususnya perawat UGD, hal ini merupakan wujud
implementassi koordinasi dan kolaboratif ( WOG )
Kendala dan solusi :
Pada saat melakukan kegiatan sosialisassi, penulis tidak menemukan kendala apapun
Tahapan ke 3 : penerapan sosialisasi SOP
81
Uraian kegiatan :
Dalam pelaksanaan kegiatan penerapan sosialisasi SOP, penulis bertanggung jawab dalam
membuat jalur label triase di lantai ruangan UGD sehingga petugas mudah dalam
penanganan kondisi gawat darurat( Akuntabilitas ).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis membuat label triase dengan cermat dan teliti
sebagai wujud penerapan sosialisasi untuk peningkatan mutu pelayanan kondisi gawat darurat
( komitmen mutu ).
Dalam pelaksanaan kegiatan ini , penulis bekerja keras dalam pembuatan jalur label triase
agar petugas mengerti dan memahami dari penerapan SOP triase khususnya di ruangan
UGD
(Anti korupsi)
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III:
Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis meminta kepada peserta sosialisasi untuk mengisi
lembar form triase ugd dengan contoh soal kasus yang di berikan sebgai wujud penera paan
SOP triase ( WOG )
Kendala dan solusi :
Dampak Positif
Jika pelaksanaan kegiatan ssesaui dengan nilai nilai dasar ASN, maka kegiatan sosialisasi
SOP yang di laksanakan dapat berjalan dengan lancar dan peserta sosialisasi dapat cepat
memahami maksud dari pelaksanaan sosialisasi SOP sehingga berdampak positif pada
pelayanan kesehatan khususnya pada kondisi gawat darurat.
Dampak Negatif
Jika pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan nilai nilai dasar ASN, maka kegiatan sosialisasi
SOP tidak akan berjalan dengan maksimal, sehingga berdampak negtaif pada peserta yang
kurang memahami maksud drai pelaksanaan kegiatan sosialisasi, serta berdampak pada
kurangnya pelayanan kesehatan khususnya pada kondisi gawat darurat.
Kontribusi dengan Visi Misi dan nilai- nilai Berkontribusi dalam mewujudkan uskesmas
organisasi lasalimu sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai standar guna terwujudnya
masyarakat sehat dan berkualitas dan
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas serta
mewujudkan tata nilai organisasi puskesmas
dalam poin profesionalisme, tanggap, santun.
82
Gambar 4.19 Konsultasi mengenai pelaksanaan Sosialisasi
83
Gambar 4.21 pelaksanaan pre tes
84
Gambar 4.23 pelaksanaan sosialisasi
85
Gambar 4.24 leaflet Triase
86
Gambar 4.26 Notulen rapat
87
Gambar 4.27 daftar hadir sosialisasi penerapan SOP
Gambar 4.28 pemasangan label jalur triase sebagai wujud penerapan SOP triase
88
Gambar 4.29 kategori warna triase UGD PKM Lasalimu
89
Gambar 4.30 pemasangan Baliho Alur triase UGD PKM
Foto kegiatan
Bukti Fisik Dokumen hasil rekapan pre tes dan pos tes
Uraian kegiatan :
Dalam melaksanakan pos tes ke peserta sosialisasi, penulis telah melaksanakan dengan
cermat dan teliti agar memperoleh hasil yang maksimal (Akuntabilitas)
90
Dalam melaksanakan pos tes ke peserta sosialisasi, penulis telah bertanggung jawab
melaksanakan tes demi kepentingan dan kemajuan bersama (Nasionalisme)
Dalam melaksanakan pos tes ke peserta sosialisasi, penulis telah bekerja keras guna
mendapatkan hasil yang baik dan sesuai harapan (Komitmen Mutu)
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksaan kegiatan aktualisasi ini enulis telah menyiapkan pertanyaan pos tes kepada
peserta sosialisasi dan meminta untuk mengisi tes yang telah di berikan. Hal ini merupakan
wujud implementasi kolaboratif dan koordinatif (WOG)
Kendala dan Solusi
Pada saat melakukan pos tes, penulis tidak menemukan kendala apapun
Tahap 2 : Tabulasi hasil pre tes dan pos tes
Uraian kegiatan :
Dalam mengolah hasil data tes, penulis melakukan dengan cermat dan teliti agar
memperoleh hasil yang maksimal ( Akuntabilitas )
Dalam mentabulasi data pre tes dan pos tes, penulis tidak berperilaku diskrimintif dan selalu
bersikap adil (Etika Publik)
Dalam mengolah hasil data tes, penulis melakukan dengan sungguh –sungguh sehingga hasil
olahan data sesuai dengan data yangg ada (Komitmen Mutu)
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, penulis telah mengolah data hasil pre tes dan
post tes ke dalam tabel tabulasi sehingga dpaat menilai hasil pemahaman peserta sosialisasi.
Hal ini merupakan wujud implementasi kedudukan, peran, hak dan kewajiban (Manajemen
ASN)
Kendala dan solusi
Pada saat mengolah data haisl tabulasi tes peserta , penulis tidak menemukan kendla apapun,
di karenakan semua data ynag di butuhkan telah tersedia dan pelaksaan kegiatan dapat
berjalan dengan lancar
Tahpan kegiatan 3 : laporan hasil kegiatan kepada pimpinan
Uraian kegiatan :
Dalam membuat laporan hasil kegiatan penulis akan melakukannya dengan jujur dan penuh
tanggung jawab (Akuntabilitas)
Dalam membuat laporan kegiatan, penulis telah menerima saran dan masukan dari pimpinan
demi perbaikan berkelanjutan ( komitmen mutu)
Dalam membuat laporab hasil kegiatan, penulis telah melakukannya secara jujur dan tanpa
rekayasa (Anti korupsi )
Keterkaitan dengan substansi mata pelatihan agenda III
Dalam pelaksanaan kegiatan, penulis telah membuat laporan hasil kegiatan aktualisasi dan
melaporkannya kepada pimpinan, hal ini merupakan wujud implementasi koordinasi dan
kolaboratif ( WOG)
91
Kendala dan solusi
Pada saat melaporkan hasil kegiatan kepada pimpinan penulis tidak menemukan kendala
apapun.
Analisa Dampak:
Dampak Positif
Jika pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan nilai nilai dasar ASN, maka dalam membuat
laporan hasil kegiatan kepada pimpinan tidak mengalami kendala, sehingga pelakasanaan
kegiatan sesuai dengan prosedur rancangan.
Dampak Negatif
Dalam pelaksanaan kegiatan ini tidak sesuai dengan nilai nilai dasar ASN, maka pelaporan
kegiatan kepada pmpinan akan mengalami kendala dan hambatan di karenkaan hasil laporan
yang di buat belum selesai sehingga laporan hasil tidak sesuai dengan prosedur rancangan
kegiatan
Kontribusi Terhadap visi misi dan nilai organisasi Berkontribusi dalam mewujudkan puskesmas
lasalimu sebagai pusat pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standar guna terwujudnya
masyarakat sehat dan berkualitas serta
mewujudkan tata nilai organisasi puskesmas
dalam poin profesionalisme sopan dan santun
92
Gambar 4.32 lembar hasil pos test
93
Gambar 4.34 rekapan hasil pre test dan pos tes
94
Gambar 4.35 pelaporan kepada pimpinan
95
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan Aktualisasi yang berjudul “ Peningkatan Kesadaran Dan
Pengetahuan Petugas Melalui Penerapan SOP Triase Di Ruang UGD Puskesmas Lasalimu
Kabupaten Buton”dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi berjalan sesuai rancangan yaitu mulai tanggal 24
September 2021 sampai tanggal 25 Oktober 2021.
2. Pelaksanaaan kegiatan aktualisasi di laksanakan di ruang lingkup puskesmas lasalimu
khususnya di ruang unit gawat darurat.
3. Pelaksanaan kegiatan di lakukan sebanyak 5 kegiatan 16 tahapan diantaranya
melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor, berkonsultasi dengan
penanggungjawab ugd terkait alur triase, membuat sop triase di ruang ugd puskesmas
lasalimu, sosialisasi penerapan sop di puskesmas lasalimu, dan laporan evaluasi hasil
kegiatan.
96
4. Sebelum pelaksanaan kegiatan aktualisasi petugas belum memahami pentingnya
penggunaan triase di lihat dari pelaksanaan sosialisasi pre test dan post tes dengan
nilai rata-rata pre test 60 sedangkan nilai rata rata pada pos test yaitu 95, sehingga
terjadi peningkatan dengan nilai hasil rekapitulasi nilai pre test dan pos tes yaitu 35%.,
sebelum adanya pelaksaan kegiatan aktuliasasi di puskesmas belum adanya Alur
pelayanan triase, setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi di puskesmas lasalimu
sudah di di buatnya alur pelayanan triase, sebelum pelaksanaan kegiatan aktualisasi
belum adanya SOP triase sebagai acuan dalam penanganan pasien, tetapi setelah
pelaksaan kegiatan aktualisasi sudah di terbitkan adanya sop triase di ruang ugd.
5. Kegiatan aktualisasi berjalan sesuai rencana karena merupakan Nilai-Nilai Dasar ASN
yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi ).
B. SARAN
Untuk mewujudkan hassil yang masksimal dalam kegiatan LATSAR CPNS dan
aktualisassi ini, maka penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut :
2. Kegiatan sosialisasi dan evaluasi mengenai penerapan SOP triase di laksanakan secara
terus menerus untuk meningkatkan kembali kepada petugass kesehatan dan terus menjaga
agar pelaksanaannya tetap di terapkan.
97
meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan baik oleh
petugas Medis.Paramedis, dan Non Medis.
3. Jika mendapatkan dukunngan dari atasan kegiatan dari penerapan SOP triase ini
dapat di jadikan sebagai acuan dalam kegiatan Akreditasi Puskesmas
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang Jabatan fungsional
perawat bagian ke tiga uraian kegiatan perawat sesuai jenjang jabatan pasal 8 ayat 1(a)
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2019 tentang pusat kesehatan
masyarakat bab VII bagian Ke satu upaya Kesehatan ayat 3 pasal 54 tentang pelayanan
kesehatan tingkat pertama
Jurnal Keperawatan Poltekes Kemenkes Medan 2019. Gamabaran Pelaksanaan Triase Oleh
Perawat Pada Pasiendi Ruang Ugd Rsud Dr.Pringadi Medan.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
98
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Whole of Government Modul
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
99
LAMPIRAN
10
10
10
10
10
10
Matriks Habituasi
Indikator Nilai Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III Kegiatan IV Kegiatan V
Kepemimpinan 1
Transparansi 1
Integritas 1
Keaadilan
Kepercayaan 1
Keseimbangan
Kejelasan target 2
Konsisten
Religious
Kerjasama 2
Jujur
Amanah
Nasinalisme Adil 1
10
Tidak diskimintaif
Santun 2
Gotong royong
Rela berkorban
Disiplin
Musyawarah
Hidup sederhana
Tolong menolong
Kerja keras 1
Jujur dalam
mmeberikan
informasi
Tulus
cermat 3
Disiplin 1
Sopan 3
Taat pada 1
peraturan
Ramah
10
Etika publik Bersikap hormat
Menjaga reputasi
Efektifitas 1
Efisisensi 2
Inovatif 2
Adaptif
Komitmen Mutu 3
mutu
Responsif
Perbaikan 2
berkelanjutan
Kerjasama
Jujur 4
Peduli
Mandiri 2
Disiplin
Tanggung jawab
10
Kerja keras 1
Berani
Adil
Memenuhi standar
pelayanan Minimal
mengoptimalkan
penggunaan dana
operasional untuk
pengembangan
10
pelayanan promotif,
preventif, kuratif.
meningkatkan mutu 4
pelayanan puskesmas
Waspada
Lebih
Panutan 3
Santun 4
11
LAMPIRAN KEGIATAN
1
11
Konsultasi pada pimpinan
Bahan Konsultasi
11
Mencatat Arahan pimpinan
11
Catatan dan arahan pimpinan
11
Meminta persetujuan pimpinan
11
11
LAMPIRAN KEGIATAN 2
11
Konsultasi Dengan Penanggungjawab UGD
11
Catatan Arahan pennaggung jawab UGD
11
Membahas Rancangan Desain Alur Triase
12
Rancangan Alur Triase UGD
12
Cetakan Desain Alur Triase UGD
12
LAMPIRAN KEGIATAN 3
12
Mencari referensi Bahan SOP
12
Jurnal hubungan pengetahuan perawat tentang pemberian label triase dengan tindakan
keperawatan
12
Jurnal faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan triase oleh perawat
12
Bahan refernsi SOP
12
Rancangan SOP TRIASE
12
Penandatanganan SOP Triase
12
13
Dokumen SOP TRIASE
13
LAMPIRAN KEGIATAN 4
13
Konsultasi pelaksanaan sosialisai
13
Surat undangan Sosialisasi
13
13
Lembar hasil pre test
13
13
Lembar LEAFLET
13
13
14
14
14
Daftar Hadir sosialisasi penerapan SOP
14
14
14
Penerapan SOP TRIASE dengan pemasangan LABEL WARNA TRIASE DAN
ALUR PELAYANAN TRIASE UGD
14
14
14
14
15
15
15
15
15
15
15