Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN TENTANG


PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DAN
KELUARGA TENTANG PELAYANAN TRIASE DI RUANG
UNIT GAWAT DARURAT(UGD)
RUMKIT BHAYANGKARA TK.III MAYANG MANGURAI
POLDA JAMBI

Oleh :

Aditya Febrian, Am.Kep

Nosis:

2021060708045

Siswa Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS POLRI

Angkatan V tahun 2021

LEMBAGA PUSAT DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN TENTANG
PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DAN
KELUARGA TENTANG PELAYANAN TRIASE DI RUANG
UNIT GAWAT DARURAT(UGD)
RUMKIT BHAYANGKARA TK.III MAYANG MANGURAI
POLDA JAMBI

Peserta Diklat :

Aditya Febrian, Am.Kep

Nosis:

2021060708045

Telah disetujui pada tanggal September 2021


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

QURNIA RICKY YANITRA, S.AP, S.IK WINDA


ELISA, Am.Kep
KOMPOL NRP 84061796 AIPDA NRP 80070225
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Aditya Febrian, Am.Kep


Instansi : Rumkit Bhayangkara Tk.III Mayang Mangurai Polda Jambi
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Rumkit Bhayangkara Tk.III Mayang Mangurai Polda Jambi

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat Laporan Aktualisasi Substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut :
....................................................................................................................................
- LAH SIAP DI UJIKAN DAN DIPRESENTASI KAN..................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Bandung, September 2021
COACH

QURNIA RICKY YANITRA, S.AP, S.IK


KOMPOL NRP 84061796
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Aditya Febrian, Am.Kep


Instansi : Rumkit Bhayangkara Tk.III Mayang Mangurai Polda Jambi
Jabatan : Perawat Terampil
Tempat Aktualisasi : Rumkit Bhayangkara Tk.III Mayang Mangurai Polda Jambi

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat Laporan Aktualisasi Substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut :
....................................................................................................................................
MENTOR MENDUKUNG LAH UNTUK DI UJIKAN DAN DI PRESENTASIKAN......
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
Bandung, September 2021
MENTOR

WINDA ELISA, Am. Kep


AIPDA NRP 80070225
ABSTRAK

Pengetahuan adalah keseluruhan ide, gagasan,yang dimiliki manusia


tentang seisi dunia termasuk manusia dan kehidupannya.
Pengetahuan sendiri biasanya didapatkan dari informasi baik yang
didapatkan dari pendidikan formal maupun informasi lain seperti TV, internet,
koran,majalah,radio, penyuluhan, dll. Tingkat pendidikan mempengaruhi
seseorang dalam menerima informasi.
Orang dengan tingkat pendidikan yang lebih baik akan lebih
mudah dalam menerima informasi dibandingkan orang dengan tingkat
pendidikan yang kurang. Perihal pengetahuan ini akan di hubungkan
dengan pelayanan triase di ruang gawat darurat rumah sakit bhayangkara tk.
III polda jambi yang mana secara definisi triase adalah proses penentuan
atau seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan
terlebih dahulu di ruang instalasi gawat darurat rumah sakit. Namun
seringkali masyarakat awam pada umumnya tidak mengetahui adanya
proses triase ini di UGD. Berdasarkan Pengamatan dan hasil analisa
penulis dengan menggunakan metode USG, adapun isu di Rumkit
bhayangkara Tk.III polda jambi yang harus di selesaikan yaitu adalah
kurangnya pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap sistem triase di
ruang UGD Rumkit bhayangkara Tk. III Polda Jambi.
Dalam menyelesaikan isu tersebut tersebut dilaksanakan kegiatan
aktualisasi habituasi menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, prinsip Whole
of Government, pelayanan publik, dan manajemen ASN dari tanggal 14 Juni
2021 sampai dengan 25 Agustus 2021 yang terdiri dari lima kegiatan meliputi
menerima pasien baru di ruang UGD,melakukan pengkajian dan penilaian
terhadap kondisi kesehatan kepada pasien baru dan keluarga di ruang
triase,Membuat media leaflet terkait Triase di ruang UGD,Melakukan edukasi
kepada pasien dan keluarga terkait Triase di Ruang UGD,melakukan
evaluasi kepada pasien dan keluarga setelah edukasi tentang Triase UGD
dilakukan. Hasil evaluasi kegiatan aktualisasi habituasi yang telah
dilaksanakan dapat meningkatkan tingkat kemampuan pengetahuan
masyarakat tentang pelayanan triase di ruang Unit gawat darurat Rumkit
bhayangkara tk.III Polda Jambi.

Kata kunci : Pengetahuan, Triase, Aktualisasi dan habituasi


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat allah SWT,


yang memberikan berkat dan rahmat serta Inayahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan aktualisasi Habituasi ini dengan Judul :
LAPORAN AKTUALISASI HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
TENTANG PENINGKATAN PENGETAHUAN PASIEN DAN KELUARGA
TENTANG PELAYANAN TRIASE DI RUANG UNIT GAWAT DARURAT
(UGD) RUMKIT BHAYANGKARA TK.III POLDA JAMBI.
Laporan Aktualisasi habituasi ini di susun untuk memenuhi salah satu
persyaratan peserta pendidikan dan pelatihan dasar CPNS Polri Angkatan V
Gelombang I Tahun 2021 yang di selenggarakankan oleh Pusat Pendidikan
dan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri bekerja sama
dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
Di dalam penyusunan Laporan aktualisasi dan habituasi ini
menggunakan pendekatan perencanaan peningkatan kinerja, dimana
mengguna daya dan analisis daripada kinerja guna menentukan strategi dan
langkah kegiatan yang terorganisasi dalam mencapai apa yang menjadi
tujuan dari organisasi.
Pada kesempat ini izinkan penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. KBP Drs. Taufik Supriyadi, selaku Kepala Pusat Pendidikan Administrasi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia.
2. AKBP dr. H. M. Elyandiko, Sp.An, M.M Selaku Kepala Rumkit
BhayangkaraTK.III Polda Jambi yang telah memberikan izin kepada
penulis untuk melakukan Kegiatan Aktualisasi Habituasi Di Rumkit
Bhayangkara Tk.III Polda Jambi

vii
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si., selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Pelatihan.
4. AKBP Rachmat, S.S, S.H, M.H, MAP selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik.
5. AKBP Endang Sriyani,SH, MAP. selaku Kepala Bagian Pembinaan
Siswa.
6. Kompol Qurnia Ricky Yanitra, S.AP, S.IK selaku coach yang selalu
memberi bimbingan, arahan dan motivasi.
7. Penata Tk. I Ns.Febridora,S.kep Selaku Kepala Bidang Keperawatan
Rumkit Bhayangkara Tk.III mayang mangurai Polda Jambi.
8. Aipda Winda Elisa Kepala Ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) Rumkit
Bhayangkara Tk.III Mayang mangurai Polda Jambi sekaligus Mentor
Penulis yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan
Laporan aktualisasi dan habituasi ini.
9. Bapak dan Ibu penyelenggara dan Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat
Polri yang telah memberikan ilmu selama Diklat.
10. Isteri dan anak-anak tercinta yang telah memberikan dorongan dan
semangat selama penulis mengikuti pendidikan.
11. Orang tua dan adik-adik tercinta yang telah memberikan semangat,
kepercayaan, perhatian, dukungan dan doa yang sangat luar biasa.
12. Rekan seperjuangan para peserta Latsar CPNS POLRI tahun 2021 serta
Rekan-rekan di ruang UGD Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi serta
semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan
Laporan aktualisasi dan habituasi yang tidak dapat Penulis sebutkan satu
persatu.
Laporan Aktualisasi Habituasi ini penulis upayakan semaksimal
mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik, namun sebagai manusia
biasa tidak bisa terhindar dari berbagai kekurangan dan kekhilafan. Oleh
karena itu dengan hati yang terbuka, penulis mengharapkan masukan dan

viii
kritik serta saran guna penyempurnaan Laporan Aktualisasi dan Habituasi ini
Sehingga bermanfaat bagi kita semua.
Semoga allah senantiasa memberikan petunjuk dan rahmatnya kepada kita
semua, amin ya robbal alamin.

Bandung, September 2021


Penulis

ADITYA FEBRIAN,Am.Kep
Nosis. 2021060708045

ix
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................i
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (COACH) .........................ii
PENILAIAN DESKRIPTIF PEMBIMBING (MENTOR)........................ii
ABSTRAK............................................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi....................................................................10
C. Manfaat Aktualisasi..................................................................11
1. Manfaat Bagi Peserta Latsar.........................................11
2. Manfaat Bagi Rumah Sakit............................................11
BAB II PROFIL ORGANISASI...........................................................12
1. Visi Rumkit Bhayangkara Polda Jambi...............................12
2. Misi Rumkit Bhayangkara Polda Jambi..............................12
3. Tugas Peran & Fungsi Profesi Perawat.............................13
4. Struktur Organisasi Rumkit Bhayangkara Polda Jambi.....15
BAB III CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI.............21
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi..................................................21
B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi......................................24
1. Kegiatan aktualisasi 1 (satu) ..............................................24
2. Kegiatan aktualisasi 2 (dua) ..............................................26
3. Kegiatan aktualisasi 3 (tiga)................................................29
4. Kegiatan aktualisasi 4 (empat) ..........................................31
5. Kegiatan aktualisasi 5 (Lima) .............................................34

x
C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI..............38
BAB IV PENUTUP............................................................................40
A. Simpulan...................................................................................40
B. Saran........................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................42

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG.................8


Tabel 1.2. Indikator Skor..............................................................................9
Tabel 2.1. Struktur Organisasi Rumkit Bhayangkara Polda Jambi...........22
Tabel 2.2. Jadwal Rancangan Kegiatan....................................................38

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Keadaan Ruang UGD yang sedang penuh oleh Pasien yang
sedang di triase............................................................................................5
Gambar 1.2 Masih Terlihat Sepinya Kunjungan pasien dan keluargadi area
tempat mencuci tangan di Ruang UGD……………………………………….5.
Gambar 1.3 Tempat sampah yang terisi sampah yang tidak sesuai dengan
penggolongan jenis sampahnya……………………………………………….6
Gambar 1.4 Gedung Rawat Inap………………………………………………12
Gambar 1.5 Gedung Rawat Jalan…………………………………………12
Gambar 1.6 Struktur Organisasi……………………………………………15
Gambar 1.7 Tahapan Penerimaan Pasien Baru di ruang UGD……….25
Gambar 1.8 Tahapan Pengkajian Pasien Baru di ruang UGD…………27.
Gambar 1.9 Tahapan Pembuatan leaflet…………………………………30.
Gambar 1.10 Tahapan edukasi pasien dan keluarga tentang triase UGD.32.
Gambar 1.11 Tahapan Evaluasi edukasi tentang triase di ruang UGD…35

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

xiv
BAB. I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

ASN Menurut UU no.05 Tahun 2014 menyatakan bahwa ASN adalah


profesi yang terdiri dari 2 komponen jenis pegawai yaitu pegawai negeri dan
pegawai pemerintahdengan perjanjian kontrak kerja (PPPK) yang bekerja di
instansi pemerintahan. Dalam tupoksinya ASN memiliki peranan penting
dalam kegiatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan
public. Sebagaimana di sebutkan dalam pasal 4 dan pasal 5 ayat 2 UU No.
05 Tahun 2014 yang mana kedua pasal tersebut berisikan tentang nilai
dasar, kode etik perilaku ASN, diharapkan ASN mampu memperbaiki dan
meningkatkan kualitas manajemen pelayan yang berorientasi pada
pelayanan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan public akan
terwujudnya dan terealisasi nya pelayana public yang baik guna menuju
pemerintahan yang baik dan bersih ( Good and Clean Government).
Dewasa ini seiring perkembangan dan tuntutan perubahan dalam
pelaksaanaan birokrasi pelyanan masyarakat ASN di tuntut untuk memiliki
nilai-nilai Integritas, profesionalisme, dan bebas dari intervensi politik pihak
manapun dan tidak lupa pula ASN di tuntut untuk terhindar dari Praktik
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam melaksanakan tupoksi nya
sebagai penyelenggara pelayanan public bagi masyarakat. Selain
berpegang teguh terhadap nilai dasar, kode etik perilaku seorang ASN juga
wajib Mengaplikasikan apa yang menjadi pedoman dalam aturan-aturan yang
sudah ada tersebut yang mana di perlukan sebuah pembentukan karakter
bagi seorang ASN agar dapat menjadi individu yang beazaskan nilai-nilai
dan aturan yang ada. Yang mana sekarang ini pengembangan konsep
pembentukan karakter

1
tersebut biasa di sebut dengan konsep ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen mutu dan anti korupsi. Pemahaman
dan implementasi dari pada konsep ini sejak dini harus ditanamkan dalam
diri seorang ASN agar dapat membentuk Karakter ASN tersebut menjadi
Tangguh dan Berintegritas dalam melaksanakan di tempat kerja. Dan satu
wujud implementasi dari pada penerapan nilai dasar, kode etik dank ode
perilakuini adalah menerapkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang
terkandung di dalam konsep ANEKA ini.
Untuk dapat membentuk karakteristik individu seorang ASN yang
Prefesional dan berintegritas serta mampu mewujudkan visi dan misi
organisasi melalui kegiatan aktualisasi dan habituasi, dalam hal ini penulis
memiliki tujuan untuk mengidentifikasi, hambatan, masalah dan pelaksanaan
tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai profesi ASN Khususnya sebagai
Perawat Pelaksana di ruang UGD Rumkit Bahayangkara Tk.III Polda Jambi.
Menurut Permenkes RI no.1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan kesehatan dan lingkungan Rumah sakit dinyatakan bahwa :
“Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan , tempat
berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat atau dapat menjadi tempat
penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan
dan gangguan kesehatan”. Yang mana hal ini di perjelas lagi dalam
Keputusan Menteri Kesehatan RI No.349/MENKES/Per/III/2010
menerangkan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara paripurna yang
menyediakan pelayann rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Unit Gawat darurat (UGD) merupakan salah satu bagian yang penting
yang harus dimiliki oleh rumah sakit. UGD secara umum memiliki fungsi
untuk menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit atau
cedera yang dapat mengancam hidupnya. Di UGD proses pelayanan
terhadap pasien agar mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan sesuai

2
dengan kebutuhannya dapat di lakukan dengan sebuah Sistem skrining yang
biasa di sebut dengan Triase.
Triase UGD adalah proses penentuan atau seleksi pasien yang
diprioritaskan untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu di ruang
instalasi gawat darurat rumah sakit. Namun seringkali masyarakat awam
pada umumnya tidak mengetahui adanya proses triase ini di UGD.
Dimasa Covid 19 seperti sekarang ini dengan terjadinya peningkatan
jumlah pasien yang berkunjung ke ruang UGD untuk memeriksakan status
kesehatannya tentu menimbulkan beberapa permasalahan salah satunya
adalah banyaknya jumlah pasien yang harus ditangani dan sejauh mana
efektivitas proses triase UGD dalam mengutamakan kondisi pasien yang
benar-benar membutuhkan pelayanan kegawat daruratan. Tentu saja ini
menuntut pemahaman dan pengetahuan yang mumpuni
2 agar setiap pasien
dan keluarga pasien yang datang berobat dapat memahami dan mengerti
makna dari proses triase tersebut.
Rumkit Bhayangkara Tk. III Mayang mangurai Polda Jambi adalah
Rumah sakit pemerintah yang operasionalnya berada dibawah kendali
Polda Jambi melalui Bidang Kedokteran dan kesehatan (Biddokkes) yang di
tetapkan sebagai Rumah sakit Tipe C. Sebagai Rumah Sakit baru dan
sedang berkembang Rumkit Bhayangkara TK.III polda jambi selalu ingin
melakukan inovasi dan pembenahan guna dapat mencapai tujuan
pelayanan kesehatan sesuai dengan visinya yaitu “ TERWUJUDNYA
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA JAMBI YANG PROFESIONAL,
MODERN DAN TERPERCAYA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
KESEHATAN DAN DUKUNGAN KEDOKTERAN KEPOLISIAN.” Rumkit
Bhayangkara Polda jambi merupakan organisasi Unsur pembantu Pimpinan
yang mempunyai tugas melakukan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
kepala kepolisian daerah jambi dalam bidang pelayanan kesehatan
perorangan dan rujukan serta dukungan kedokteran kepolisian. Pelayanan

3
yang baik dan berkualitas membutuhkan tenaga kesehatan yang mencukupi
dan Berdasarkan pengamatan dan pemantauan penulis selama berdinas di
ruang UGD Rumkit bhayangkara Polda Jambi dalam konteks peran dan
fungsinya sebagai perawat pelaksana menyadari bahawa kegiatan edukasi
merupakan hal yang masih kurang di maksimalkan dalam beberapa aspek
pelayanan di ruang UGD Rumkit Bhayangkara Polda Jambi. Selain itu
kurang nya media edukasi yang sesuai dengan permasalahan tersebut
menjadi salah satu timbulnya beberapa masalah di ruang UGD Rumkit
Bhayangkara Polda jambi.
Adapun beberapa permasalahan yang dapat penulis analisa dari
kurangnya edukasi terhadap pasien dan keluarganya pada saat menerima
layanan kesehatan di ruang UGD Rumkit Bhayangkara Polda jambi antara
lain :
a. Kurangnya Pengetahuan Pasien dan keluarganya terhadap sistem
triase di ruang UGD Rumkit bhayangkara Tk. III Polda Jambi. Hal ini
di sebabkan karena pengaruh covid 19 yang menimbulkan lonjakan
pasien di ruang UGD sehingga menyebabkan terjadinya antrian
pelayanan di ruang UGD dan hal ini berpotensi menjadi masalah
serius karena terlalu banyaknya pasien yang datang untuk berobat,
hal ini juga di sebabkan karena kurangnya tenaga perawat di UGD,
kurangnya media informasi mengenai triase di ugd dan lain
sebagainya

4
GaGambar 1.1 Keadaan Ruang UGD yang sedang penuh oleh
Pasien yang sedang di triase
b. Kurangnya Kesadaran Pasien dan Keluarga tentang pentingnya
mencuci tangan saat melakukan kunjungan Di Ruang UGD Rumkit
Bhayangkara Polda jambi. Hal ini juga menjadi isu yang tidak kalah
penting dan menjadi perhatian karena peningkatan jumlah
kedatangan pasien untuk berobat pada saat masa esame covid
19 ini menimbulkan ancaman resiko penularan penyakit dan cuci
tangan menjadi salah satu upaya pencegahan penularan penyakit
yang gencar di upayakan oleh pemerintah.

Gambar 1.2 Masih Terlihat Sepinya Kunjungan pasien dan keluarga di area

5
tempat mencuci tangan di Ruang UGD
c. Kurangnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga terkait Perbedaan
sampah Medis dan Sampah Non Medis. Dengan adanya
peningkatan jumlah pasien tentu tidak sedikit volume sampah yang
dihasilkan dari kunjungan pasien dan keluarga yang mana Rumkit
Bhayangkara sebagai salah satu center pelayanan
kesehatan mempunyai SOP terkait permasalahan sampah yang
timbul ini, karena seringkali Pasien dan keluarga nya salah
membuang sampah tersebut tidak pada tempat yang sudah di
tentukan.

Gambar 1.3 Tempat sampah yang terisi


sampah yang dibuang pasien dan keluarga tidak sesuai dengan

Dari berbagai Permasalahan yang sudah disampaikan di atas,maka isu yang


perlu diselesaikan diantaranya :
a. Kurangnya Pengetahuan Pasien dan keluarganya terhadap sistem
triase di ruang UGD Rumkit bhayangkara Tk. III Polda Jambi.
b. Kurangnya Kesadaran Pasien dan Keluarga tentang pentingnya
mencuci tangan saat melakukan kunjungan Di Ruang UGD Rumkit
Bhayangkara Polda jambi.
c. Kurangnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga terkait Perbedaan
sampah Medis dan Sampah Non Medis.

6
Penulis melakukan analisis menggunakan analisa USG (Urgency,
Seriousness, and Growth)untuk menentukan isu prioritas. Urgency berarti
seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas berkaitan dengan waktu
yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan terjadinya isu. Seriousness
berarti seberapa serius isu tersebut perlu dibahas berkaitan dengan akibat
yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang menyebabkan
terjadinya isu atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain jika
masalah penyebab isu tidak diselesaikan. Growth berarti seberapa besar
kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang berkaitan
dengan kemungkinan penyebab isu akan menjadi buruk jika dibiarkan.

Tabel 1.1 Matriks Penentuan Isu Utama dengan Metode USG


Indikator
No ISU Jumlah Peringkat
U S G
1 Kurangnya 5 4 5 14 1
Pengetahuan Pasien
dan keluarganya
terhadap sistem triase
di ruang UGD Rumkit
bhayangkara Tk. III
Polda Jambi.
 Kurangnya Kesadaran 4 4 4 12 2
Pasien dan Keluarga
tentang pentingnya
mencuci tangan saat
melakukan kunjungan
Di Ruang UGD Rumkit

7
Bhayangkara Polda
jambi
3 Kurangnya 4 3 3 10 3
Pengetahuan Pasien
dan Keluarga terkait
Perbedaan sampah
Medis dan Sampah
Non Medis
Tabel 1.2. Indikator Skor
Urgency Seriousness Growth
5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Mendesak
4: Mendesak 4: Mendesak 4: Mendesak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Mendesak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Mendesak
1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak Mendesak

Berdasarkan Analisis isu menggunakan metode USG di dapatkan isu


prioritas yaitu kurangnya pengetahuan pasien dan keluarganya terhadap
sistem triase di ruang UGD Rumkit Bhayangkara tk.iii Polda Jambi

B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi habituasi di Rumkit
Bhayangkara Tk.III Polda Jambi, di antaranya:
1. Untuk mengoptimalkan penggunaan media edukasi pada saat kegiatan
Peningkatan pengetahuan Pasien dan keluarga pasien tentang Triase di
Ruang Unit GawatDarurat (UGD) Rumah Sakit Bhayangkara Tk.III Polda
Jambi.
2. Untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu akuntabilitas,
nasionalisme, etikapublik, komitmen mutu, dan anti korupsi serta
menerapkan mata diklat seperti pelayananpublik, whole of goverment, dan
manajemen ASN.
C. Manfaat

8
Manfaat dari rancangan aktualisasi habituasi ini adalah untuk
memberikan gambaran mengenai kegiatan aktualisasi yang akan
dilaksanakan di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah sakit
BhayangkaraTk.III Polda Jambi, Lebih khusus lagi manfaat dari rancangan
aktualisasi habituasi ini antara lain:
1. Manfaat Bagi Penulis
a. Penulis mampu melakukan penerapan sistem triase dengan
optimal pada saat memberikan pelayanan kesehatan kepada
pasien sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN.
b. Penulis Mampu memberikan Edukasi secara sistematis dan
komprehensi fterhadap pelayanan triase yang di berikan kepada
pasien sesuai dengan SOP yang berlaku di Rumah Sakit
BhayangkaraTk.III Polda Jambi.
c. Agar Pasien Dapat Memahami Sistem Triase Diruang UGD saat
hendak berobat di ruangUGD.

2. Manfaat Bagi Rumah Sakit


a. Meningkatkan kualitas serta Kepuasan Pelanggan dalam hal
pelayanan Kegawat daruratan sesuai dengan Visi dan Misi Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi.
b. Terciptanya Pegawai Negeri Sipil yang profesional, berkarakter,
disiplin, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.

9
BAB II

PROFIL ORGANISASI

A. Area RumahSakit
Berdasarkan Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor : Kep/272/III/2016 tanggal 31 Maret 2016 tentang
Peningkatan Rumah Sakit Bhayangkara Jambi dari Tingkat IV menjadi
Tingkat III. Rumah Sakit Bhayangkara beralamat di Jl.Raden
Mattaher No.03 Kel. Pasar Kec. Pasar Kota Jambi. Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Jambi terbagi menjadi 3 bangunan, yaitu
Gedung utama, gedung isolasi Covid-19, dan gedung rawat
jalan.Total Luas bangunan11.592,92 m2 dan luas lahan7.448.00 m2.

Gambar 1.4 Gedung utama gambar 1.5 gedung rawat jalan

B. Visi dan Misi


1. Visi :
Terwujudnya Rumah Sakit Bhayangkara Jambi yang professional,
modern dan terpercaya dalam memberikan pelayanan kesehatan
dan dukungan kedokteran kepolisian.

10
2. Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang paripurna
dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan
pasien.
b. Melaksanakan dukungan kepolisian yang professional dalam
rangka menunjang tugas pokok kepolisian.
c. Meningkatkan kemampuan, profesionalisme dan
kesejahteraan personel.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.

C.. Tugas, Fungsi, dan Peran


Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang susunan dan organisasi
dan tata kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, Rumkit
Bhayangkara bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas operasional polri
dan pelayanan kesehatan kepolisian bagi pegawai negeri pada
polri dan keluarganya serta masyarakat umum secara prima.
Dalam melaksanakan tugas Rumkit Bhayangkara
menyelenggarakan fungsi :
1. Pembinaan pengawasan dan pengendalian kegiatan secara
internal pada bidang pengelolaan sumber daya dan
operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
Rumkit Bhayangkara.
2. Pembinaan perencanaan dan administrasi Rumkit
Bhayangkara meliputi bidang personel, materil, logistic dan
keuangan.

11
3. Pembinaan fungsi pelayanan kesehatan yang meliputi
System Informasi Manajeman (SIM), Rekam Medik (RM), dan
pendidikan serta penelitian pengembangan.
4. Pelayanan medic dan keperawatan untukmewujudkan
pelayanan prima dan paripurna.
5. Pelayanan kedokteran kepolisian yang meliputi kegiatan
Kedokteran Forensik, Disaster Victim Identification (DVI) dan
Kesehatan Kamtibmas.
6. Penatausahaan dan urusan dalam kegiatan Rumkit
Bhayangkara.

12
D. Struktur Organisasi

Gambar 1.6 Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi

13
E. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Perawat
Menurut undang-undang no 38 tahun 2014 Tentang Pelayanan
Keperawatan dijelaskan bahwa perawat adalah seseorang yang telah
lulus dari perguruan tinggi keperawatan baik didalam negri maupun luar
negri dan mengikuti aturan perundang-undangan yang berlaku.
Keperawatan merupakan pemberian asuhan keperawatan kepada
individu, kelompok atau masyarakat baik yang sakit maupun yang sakit.
Adapun tugas dan fungsi perawat adalah sebagai berikut :

a. Tugas Profesi Perawat


Didalam Undang-undang no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
disebutkan bahwa tugas perawat dalam praktik keperawatan adalah
sebagai berikut:
1) Pemberi asuhan keperawatan.
2) Penyuluh dan konselor bagi pasien.
3) Pengelola pelayanan keperawatan.
4) Peneliti keperawatan.
5) Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang, atau
6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu
Dalam pelaksanaan tugasnya perawat dalam melakukan
asuhan keperawatan berwenang untuk, melaksanakan pengkajian
keperawatan yang holistik, menetapkan diagnosa
keperawatan,merencanakan tindakan, melaksanakan implementasi
keperawatandan mengevaluasi hasil tindakan keperawatan,
melakukanrujukan, melaksanakan tindakan pada keadaan gawat
daruratsesuai dengan kompetensi, melakukan kolaborasi dengan
dokter,melakukan penyuluhan atau konseling, melakukan
penatalaksanaan pemberian obat kepada pasien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.

14
Sedangkan menurut Permenpan no. 35 tahun 2019, Uraian
kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat kategori keterampilan sesuai
jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
Perawat Terampil, meliputi:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu.
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan.
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka melakukan upaya promotif.
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik
pada pasien untukmencegah risiko cedera pada individu dalam rangka
upaya preventif.
5) Memberikan oksigenasi sederhana.
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal.
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta
bebas risiko penularan infeksi.
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada
area medikal beda.
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak.
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas.
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas.
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa.
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistic.
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi.

15
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif.
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan.
17) Melakukan perawatan luka.
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.

b. Fungsi Profesi Perawat


Fungsi Profesi perawat yang utama adalah membantu pasien atau
klien dalam kondisi sakit maupun sehat, Untuk meningkatkan derajat
kesehatan melalui layanan Keperawatan (Nisya, 2013). Dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi yaitu
fungsi dependen perawat, fungsi independen perawat dan fungsi
interdependen perawat.
1. Fungsi independen perawat
Fungsi independen ialah fungsi mandiri dan tidak tergantung pada
orang lain, dimana perawat dalam menjalankan tugasnya dilakukan
secara mandiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi kebutuhn dasar manusia.
2. Fungsi dependen perawat
Fungsi dependen perawat ialah melaksanakan kegiatan atas atau
instruksi dari perawat lain.
3. Fungsi Interdependen perawat
Fungsi interdependen perawat ialah fungsi yang dilakukan dalam
kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara satu
dengan yang lain.

Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga


fungsi perawat dalam menjalankan perannya yaitu fungsi independen,
dependen dan interdependen perawat.

16
c. Peran Profesi Perawat
Menurut Hidayat (2007), peran perawat merupakan perilaku yang
diinginkan orang lain kepada seseorang sesuai dengan kedudukan di
dalam sistem, di mana hal tersebut dipengaruhi oleh keadaan sosial dari
profesi perawat atau di luar profesi keperawatan dan bersifat konstan.
Peran perawat telah dituangkan dalam Konsorsium Ilmu Keperawatan
tahun 1989 yang menjabarkan adanya 7 peran penting bagi perawat,
yaitu:
1) Pemberi Asuhan Keperawatan.
Perawat berperan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia .
2) Sebagai Advokat Pasien
Peran perawat sebagai advokat membantu pasien dan keluarga
mendapatkan hak-haknya sebaik mungkin atas pelayanan kesehatan
seperti hak mengetahui informasi penyakit, hak privasi dan lain
sebagainya.
3) Sebagai Edukator
Pasien atau keluarga berhak mendapatkan pengetahuan mengenai
kesehatan, gejala dari penyakit hingga tindakan yang dapat dilakukan
guna mengubah perilaku pasien
hidup sehat.
4) Sebagai Koordinator
Perawat harus bisa mengkoordinasikan pelayanan kesehatan seperti
mengarahkan dan merencanakan secara tim untuk memberikan
pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien.
5) Sebagai kolaborator.
Peran perawat sebagai kolaborator harus mempu berkolaborasi dengan
tim kesehatan seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi atau bahkan dengan
sesama perawat untuk menentukan tindakan terbaik saat memberikan
pelayanan kesehatan.

17
6) Sebagai Konsultan
Peran konsultan ini sangat penting karena pasien dapat mengetahui
tindakan keperawatan terbaik apa yang bisa ia terima dan mengetahui
informasi mengenai tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7) Sebagai Pembaharu
Peran perawat sebagai pembeharu bisa dijalankan dengan pengadaan
perencanaan, kolaborasi, perubahan yang terukur atau sistematis dan
terarah sesuai dalam metode pemberian pelayanan keperawatan.

18
BAB III
CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi Habituasi


Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki pemahaman dan
mampumengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN. Nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap ASN adalah akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu dan anti korupsi serta WoG, pelayanan publik dan
manajemen ASN.
Rancangan kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis dalam
rangka meningkatkan penggunaan media edukasi pada pelaksanaan
Kegiatan peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang Triase di
Ruang UGD Rumah sakit Bhayangkara TK.III Polda Jambi rincian
kegiatan sebagai berikut :
1. Menerima pasien baru di ruang UGD
2. Melakukan pengkajian dan penilaian terhadap kondisi kesehatan
kepada pasien baru dan keluarga di ruang triase
3. Membuat media leaflet terkait Triase Di ruang UGD
4. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait Triase di
Ruang UGD
5. Melakukan evaluasi kepada pasien dan keluarga setelah edukasi
tentang Triase UGD dilakukan

19
Capaian Aktualisasi yang telah dicapai di tampilkan dalam tabel sbb:

No. Nama Kegaitan Rencana Pelaksanaan Capaian


1. Menerima pasien Terlaksananya Terlaksananya kegiatan 100%
baru di ruang UGD kegiatan penerimaan pasien Baru
penerimaan pasien Sebanyak 9 kali selama
Baru Sebanyak 9 pelaksanaan aktualisasi
kali selama habituasi
pelaksanaan
aktualisasi habituasi
2. Melakukan Terlaksananya Terlaksananya kegiatan 100%
pengkajian dan kegiatan dan dan pengkajian terhadap
pengkajian terhadap kondisi kesehatan pasien
penilaian terhadap
kondisi kesehatan baru di UGD Sebanyak 9
kondisi kesehatan pasien baru di UGD kali selama pelaksanaan
kepada pasien baru Sebanyak 9 kali aktualisasi habituasi
selama pelaksanaan
dan keluarga di
aktualisasi habituasi
ruang triase

3. Membuat media Pembuatan leaflet Pembuatan leaflet 100%


leaflet terkait Triase dilaksanakan 4 kali dilaksanakan 4 kali (22,
Di ruang UGD 31 juli,10, 14 agustus
2021)
Pembagian leaflet Pembagian leaflet 100%
kepada 2 pasien tiap kepada dengan total
pelaksanaan (20 pasien 20 orang
pasien)
4. Melakukan edukasi Edukasi terhadap Edukasi Terhadap pasien 100%
kepada pasien dan pasien dan keluarga dan keluarga di lakukan
dilakukan kepada 2 sebanyak 14 kali selama
keluarga terkait
orang pasien setiap kegiatan aktualisasi
Triase di Ruang pelaksanaannya ( 28 habituasi (24,26,29,30
UGD orang pasien) juli 2021,
3,4,7,9,12,13,18,19,24,2
5 Agustus 2021)

5. Melakukan evaluasi Evaluasi terhadap Evaluasi Terhadap 100%


kepada pasien dan pasien dan keluarga pasien dan keluarga di
dilakukan kepada 2 lakukan sebanyak 14 kali
keluarga setelah
orang pasien setiap selama kegiatan

20
No. Nama Kegaitan Rencana Pelaksanaan Capaian
edukasi tentang pelaksanaannya ( 28 aktualisasi
Triase UGD orang pasien) habituasi9(24,26,29,30
juli 2021,
dilakukan
3,4,7,9,12,13,18,19,24,2
5 Agustus 2021)

Tabel 2.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

B. Uraian Kegiatan
1. Kegiatan aktualisasi 1 (satu)
Melakukan penerimaan pasien baru di ruang UGD
a. Tahapan Kegiatan
1) Menerima pasien baru di ruang triase dan langsung dilakukan
skrining dan penilaian kondisi kesehatan pasien
2) Mempersiapkan tempat tidur untuk pasien
3) Mengantarkan pasien dan keluarga ke tempat tidur yang
sudahdipersiapkan
4) Mengukur tanda- tanda vital sign pada pasien
5) Melakukan dokumentasi/anamnesa pasien baru
6) Melaporkan hasil pemeriksaan kepada dr. jaga igd.
b. Hasil Kegiatan
1) Kegiatan penerimaan pasien Baru Sebanyak 9 kali pada masa
aktualisasi habituasi yaitu pada tanggal (19,21,24,29 juli 2021 dan
tgl 3,7,12,18,23 agustus 2021)
2) Penerimaan pasien baru sebanyak 18 orang selama pelaksanaan
aktualisasi habituasi
3) Tersedianya tempat tidur untuk pasien baru yang siap untuk
ditempati oleh pasien pada saat di periksa di UGD.
4) Pasien dan keluarga berada di tempat tidur yang sudah ditentukan
di UGD
5) Mengetahui hasil tanda-tanda vital sign pasien yang meliputi
tekanan darah, nadi, suhu, respirasi dan Saturasi Oksigen

21
6) Data pasien baru terdokumentasi dalam asuhan keperawatan
Gawat darurat
7) Pasien merasa puas dengan pelayanan di ruang UGD,pasien dan
keluarga merasa puas sehingga tidak ada complain.

Gambar1.7 : Tahapan
Penerimaan Pasien Baru di ruang UGD

c. Nilai-Nilai Dasar ASN (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Melakukan penerimaan pasien baru sesuai dengan aturan rumah
sakit merupakan tanggung jawab perawat
2) Nasionalisme
a) Penerimaan pasien baru dilakukan dengan cara tidak membedakan
pasien, membedakan suku, agama dan derajat sosial pasien.
b) Mengumpulkan data dan dilakukan dengan cermat, lengkap dan
teliti guna mengatasi masalah pasien.
3) Etika Publik
Melakukan penerimaan pasien baru menggunakan bahasa yang
baik dan sopan
4) Komitmen Mutu

22
Setiap melakukan penerimaan pasien baru harus konsisten sesuai
dengan prosedur yang ada.
5) Anti Korupsi
Tidak memungut biaya lain terhadap pelayanan pasien baru
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen
ASN dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Menerima pasien baru merupakan bagian dari pelayanan yang diberikan
rumah sakit untuk konsumen sesuai dengan haknya.
2) Manajemen ASN
Menerima pasien baru di ruang UGD merupakan salah satu tugas
perawat. Penerimaan pasien baru harus dilakukan sesuai prosedur yang
ada supaya kualitas pelayanan keperawatan meningkat. Dengan
dilakukannya kegiatan menerima pasien baru sesuai dengan nilai dasar
ASN sebagai profesi yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang
tugas.
3) WoG
Kegiatan menerima pasien baru merupakan tugas perawat di ruang UGD
dengan berkoordinasi dengan Security ataupun dengan petugas yang
lainnya.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melaksanakan kegiatan penerimaan pasien baru dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA berkontribusi dengan visi dan misi Rumah Sakit
Bhayangkara Polda Jambi yaitu Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
yang Paripurna dengan mengutamakan Keselamatan dan Kenyamanan
Pasien.
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Dengan Melaksanakan penerimaaan pasien baru dengan baik dan tertib,
maka diharapkan akan tercapainya pelayanan kesehatan yang prima
sesuai dengan nilai-nilai Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Polda Jambi

23
yaitu dengan menunjukan sikap ramah, tanggap dan informatif dalam
menghadapi setiap pelanggan.

2. Kegiatan aktualisasi 2 (dua)


Pengkajian keperawatan pada pasien baru
a. Tahapan Kegiatan
1) Mempersiapakan form pengkajian pasien baru
2) Datang ke tempat tidur pasien, tersenyum, Mengucap salam dan
menyapa pasien dengan sopan santun
3) Menganamnesa pasien sesuai dengan form pengkajian
4) Mendokumentasikan hasil pengkajian

b. Hasil Kegiatan
1) Kegiatan Pengkajian pada pasien baru di lakukan sebanyak 9 kali
pada masa aktualisasi habituasi yaitu pada tanggal 19,21,24,29 juli
2021 dan tgl 3,7,12,18,23 Agustus 2021).
2) Pengkajian keperawatan pasien baru sebanyak 18 orang selama
pelaksanaan aktualisasi habituasi
3) Form pengkajian yang tersedia menjadi acuan sehingga pengkajian
kepada pasien menjadi sistematis.
4) Mendapatkan informasi yang lengkap dan menyeluruh terkait
dengan kondisi pasien baru melalui pengkajian yang tersusun baik
data subyektif maupun data objektif.
5) Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran
data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnose keperawatan
dan dalam memberikan asuhan keperawatan gawat darurat sesuai
dengan respon individu.

24
Gambar 1.8 : Proses pengkajian keperawatan kepada psien baru
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Pada saat melakukan pengkajian, perawat melakukan persiapan dengan
tanggung jawab dan target yang jelas.

2) Nasionalisme
Perawat dalam melakukan pengkajian tanpa membeda-bedakan asal usul
pasien.
3) Etika Publik
Komunikasi yang baik digunakan oleh perawat ketika melakukan
pengkajian guna menjalin hubungan saling percaya dengan pasien.
4) Komitmen Mutu
Salah satu tahap dalam pengkajian adalah mencatat data objektif dari
pasien dengan teliti dan cermat
5) Anti Korupsi
Tidak memungut biaya ketika melakukan pengkajian keperawatan pada
pasien baru.

d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Pelayanan Publik,


Manajemen ASN dan WoG)
1) Pelayanan Publik

25
Saat melakukan pengkajian, perawat tidak membeda-bedakan pasien.
Semua diberikan pelayanan dan cara pengkajian yang sama.
2) Manajemen ASN
Perawat dalam melaksanakan pengkajiannya berlaku netral, tidak
mengikuti apa yang diinginkan pasien, tapi melakukan dan memberikan
pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.
3) WoG
Perawat melakukan pengkajian dengan cara berkomunikasi/berkolaborasi
dengan Tenaga kesehatan lain.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pada saat akan melakukan pengkajian keperawatan, perawat
berkontribusi dalam visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi ,
yaitu Meningkatkan kemampuan, profesionalisme dan kesejahteraan
personel.

f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi


Melakukan pengkajian kepada pasien baru yang memenuhi prinsip
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi
terhadap nilai-nilai Rumah Sakit Bhayangkara TK.III Polda jambi. Dengan
dilaksanakannya pengkajian, perawat melaksanakan tugas dan pekerjaan
secara konsisten sesuai kode etik.

3. Kegiatan Aktualisasi 3 (tiga)


Pembuatan media leaflet tentang Triase di Ruang UGD sesuai dengan
pasien yang dikaji.
a. Tahap Kegiatan
1) Mengumpulkan beberapa bahan materi isi media edukasi
2) Melakukan konsultasi dengan mentor tentang isi media edukasi
3) Mendesain media leaflet
4) Mencetak dan memperbanyak media leaflet

26
b. Hasil Kegiatan
1) Pada saat Pelaksanaan Aktualisasi Habituasi penulis mendesign 3
model leaflet dan 1 yang di setujui oleh mentor
2) Selama aktualisasi habituasi di lakukan sudah di cetak 50 lembar
Leaflet.
3) Tersedianya media edukasi dalam pelaksanaan Peningkatan
Pengetahuan pasien dan Keluarga tentang Triase di ruang UGD
Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Polda Jambi.

Gambar 1.9 : Tahapan kegiatan pembuatan media leaflet tentang triase


di ruang UGD sesuai dengan pasien yang di kaji

c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Membuat media edukasi yang inovatif dan berkualitas adalah tugas
perawat sebagai edukator sesuai dengan visi dan misi Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Polda Jambi.
2) Nasionalisme
Dalam pembuatan leaflet, Di tujukan Kepada semua pasien tanpa
membedakan asal usul pasien.
2) Etika Publik
Melakukan koordinasi dan berkonsultasi menggunakan bahasa yang baik
dan sopan dengan mentor tentang pembuatan media edukasi
3) Komitmen Mutu

27
Demi terwujudnya media edukasi yang inovatif dan bermaanfaat bagi
pasien, dilakukan konsultasi dengan mentor untuk mendapatkan hasil
yang maksimal
4) Anti Korupsi
Media leaflet akan diperbanyak sehingga setiap pasien bisa mendapatkan
informasi tanpa dipungut biaya apapun
d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik, Manajemen
ASN dan WoG)

1) Pelayanan Publik
Pembuatan media edukasi dilakukan dengan efektif dan efisien agar
media yang dibuat bisa optimal digunakan.
2) Manajemen ASN
Ada keterpaduan antara isi dan tujuan dibuatnya media edukasi sesuai
dengan kebutuhan pasien
3) WoG
Melakukan konsultasi dengan mentor dan jika memungkinkan kepala
ruangan serta rekan perawat terkait pembuatan media edukasi.

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Dengan membuat media edukasi untuk Meningkatkan pengetahuan
pasien dan keluarga tentang Triase di ruang UGD Perawat berkontribusi
terhadap visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara TK.III polda Jambi yaitu
Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit sesuai dengan
perkembangan ilmu teknologi. 
f. Penguatan terhadap nilai – nilai organisasi
Pada saat membuat media edukasi, maka perawat membantu dalam
penguatan nilai-nilai organisasi yaitu inovatif dengan bersikap dan berfikir
untuk membuat hal baru yang menunjang peningkatan pelayanan rumah

28
sakit, juga berintegritas tinggi dengan melaksanakan seluruh tugas secara
bersungguh sungguh sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

4. Kegiatan aktualisasi 4 (empat)

Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait Triase di ruang


UGD
1) Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk dilakukan edukasi
terkait Triase di ruang UGD
2) Senyum, salam dan sapa saat bertemu dengan pasien dan
keluarga.
3) Memperkenalkan diri dengan ramah dan menggunakan bahasa
yang baik dan sopan serta mudah dimengerti.
4) Memberikan penjelasan kontrak waktu.
5) Melakukan edukasi penyakit dan perawatan di rumah dengan
menggunakan media leaflet.
6) Mendokumentasikan kegiatan edukasi pasien baru Triase di Ruang
UGD
7) Melakukan evaluasi kegiatan

a. Hasil Kegiatan
1) Kegiatan Edukasi dilakukan sebanyak 14 kali selama kegiatan
aktualisasi habituasi yaitu pada tanggal 24,26,29,30 juli dan tanggal
3,4,7,9,12,13,18,19,24 dan 25 Agustus 2021.
2) meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga untuk mengetahui
tentang sistem Triase Di ruang UGD.
3) untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan pentingnya
Sistem TrIase di Ruang UGD.

29
Gambar 1.10 : kegiatan edukasi tentang triase di ruang UGD

b. Nilai-Nilai dasar ASN (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Melakukan edukasi menggunakan media informasi secara teliti dan
sistematis merupakan bentuk tanggung jawab perawat.
2) Nasionalisme
Pemberian edukasi dilakukan dengan tidak membedakan pasien
berdasarkan ras, suku, agama.
3) Etika Publik
Melakukan kegiatan edukasi dengan ramah, sopan dan santun.
4) Komitmen Mutu
Kegiatan edukasi dilakukan dengan jelas sesuai standar yang ditentukan
sehingga mudah dipahami oleh pasien serta keluarganya.
5) Anti Korupsi
Memberikan informasi yang benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan
pasien.

c. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan public, Manajemen


ASN dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Dalam melaksanakan kegiatan peningkatan pengetahuan pasien dan
keluarga tentang triase di ruang UGD, perawat akan berusaha seefektif
dan seefesien mungkin dalam pencapaian target, yaitu Peningkatan
pengetahuan pasien dan keluarga tentang Sistem Triase dalam pelayanan
Di UGD.
2) Manajemen ASN

30
Tujuan dilakukannya edukasi kesehatan adalah untuk meningkatkan
pengetahuan pasien dan keluarga serta meningkatkan derajat
kesejahteraan kesehatan pasien.
3) WoG
Pelaksanakan kegiatan edukasi kesehatan bekerja sama dengan teman
perawat di ruangan UGD dilakukan demi kesiapan pasien dan keluarga
untuk peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai Triase di
UGD.

d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Dengan melakukan kegiatan Pelaksanaan peningkatan pengetahuan
pasien dan keluarga tentang triase di ruang UGD perawat berkontribusi
terhadap visi dan Misi Rumah Sakit Bhayangkara TK. III Polda Jambi
yaitu:
1) Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan yang paripurna dengan
mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien
2) Meningkatkan kemampuan, Profesionalisme dan kesejahteraan
personel.
3) Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit yang sesuai
dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pada saat melakukan kegiatan edukasi dalam pelaksanaan peningkatan
pengetahuan pasien dan keluarga tentang triase di ruang UGD maka
perawat membantu dalam penguatan nilainilai organisasi yaitu:
Memberikan layanan prima sesuai standar layanan yang ditetapkan
secara konsisten dan memberikan solusi secara cepat dan akurat
terhadap kebutuhan pelanggan.

5. Kegiatan aktualisasi 5 (lima),

31
Melakukan evaluasi kepada pasien dan keluarga setelah edukasi
dilakukan.
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan form bukti edukasi
2) Menentukan topik yang akan dievaluasi
3) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya hal yang
belum dipahami
4) Mendokumentasikan kegiatan edukasi

b. Hasil Kegiatan
1. Kegiatan Evaluasi dilakukan sebanyak 14 kali selama kegiatan
aktualisasi habituasi yaitu pada tanggal 24,26,29,30 juli dan tanggal
3,4,7,9,12,13,18,19,24 dan 25 Agustus 2021.
2. Pasien dan keluarga paham terkait informasi edukasi yang
diberikan perawat

Gambar 1.11 : Proses Evaluasi edukasi tentang triase di ruang UGD

c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)


1) Akuntabilitas
Evaluasi edukasi dilakukan secara transparan kepada pasien penerima
edukasi kesehatan. Hal ini Merupakan Tanggung Jawab Perawat.
2) Nasionalisme

32
Evaluasi dilakukan ke semua pasien yang diberikan edukasi kesehatan
tanpa membeda-bedakan asal usul.
3) Etika Publik
Evaluasi dilakukan dengan bahasa yang sopan kepada pasien dan
keluarga
4) Komitmen Mutu
Kegiatan evaluasi ini dilakukan untuk melihat efektifitas pemberian
edukasi kepada pasien dan keluarga tentang triase.

5) Anti Korupsi
Tidak merubah hasil evaluasi edukasi pasien dan keluarga dan
didokumentasikan dengan sebenar-benarnya apabila ada sesorang yang
mencoba melakukan suap.

d. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan public, Manajemen


ASN dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Evaluasi edukasi dilakukan untuk mengetahui sebaik apa pelayanan yang
sudah diberikan kepada pasien.
2) Manajemen ASN
Evaluasi edukasi dilakukan kepada pasien dan keluarga untuk
mengetahui apakah informasi tersampaikan dengan baik oleh perawat
sesuai tupoksinya sebagai edukator.
3) WoG
Bekerja sama dengan teman sejawat dalam melakukan evaluasi edukasi
kesehatan
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pada saat melakukan evaluasi edukasi keada pasien dan keluarga,
perawat ikut berkontribusi terhadap visi dan misi Rumah Sakit Bayangkara

33
TK. III Polda Jambi yaitu Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan yang
paripurna dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pasien.

f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Pada saat melakukan evaluasi edukasi, perawat bersikap saling
menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman antar individu sesuai bidang keahlian
sesuai dengan nilai budaya organisasi Rumkit Bhayangkara TK III Polda
Jambi.

Isu yang diangkat oleh penulis yaitu peningkatan pengetahuan pasien


tentan sistem triase di ruang UGDrumah sakit Bhayangkara Tk.iii Polda
Jambi. Kegiatan Aktualisasi hab
Ituasi selama kurang lebih 1 bulan dapat mengatasi isu tersebut dimna hal
ini terlihat pada data hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa dari 18
pasien sektar 75% mempunyai pengetahuan tentang sistem triase di
ruang UGD rumah sakit bhayangkara tk.iii Polda Jambi

34
A. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi
Tabel 3.1. Jadwal Rancangan Kegiatan
Bulan
N Juli 2021 Agustus 2021
Kegiatan 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 24 25
9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3
1 Menerima
pasien
baru di
ruang UGD
2. Melakukan
pengkajian
kepada
pasien dan
keluarga di
ruang UGD

3 Pembuata
n media
leaflet
tentang
Triase di
ruang UGD

35
4 Melakukan
edukasi
kepada
pasien dan
keluarga
terkait
Triase di
ruang UGD

5 Melakukan
evaluasi
kepada
pasien dan
keluarga
setelah
edukasi
tentang
triase UGD
dilakukan

36
Keterangan :
Libur Membuat media leaflet

Menerima Pasien Baru Melakukan Edukasi

Melakukan Pengkajian Melakukan Evaluasi

37
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Perawat sebagai ASN menjalankan fungsi dan peran dalam praktik
pelayanan kesehatan yang professional harus menerapkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi, prinsip Whole of Government, pelayanan publik, dan
manajemen ASN agar dapat memberikan pelayanan publik yang
berkualitas. Hal ini juga diterapkan dalam menyelesaikan isu yang
terjadi di Unit Gawat Darurat Rumkit Bhayangkara Polda jambi yaitu
“Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang Sistem Triase Di
ruang Unit gawat darurat rumah sakit bhayangkara tk.iii polda jambi;.
Dalam menyelesaikan isu tersebut tersebut dilaksanakan kegiatan
aktualisasi habituasi dari tanggal 19 Juli 2021 sampai dengan 25
Agustus 2021 yang terdiri dari Lima kegiatan meliputi
1. Menerima pasien baru di ruang UGD
2. Melakukan pengkajian kepada pasien baru dan keluarga di ruang
UGD
3. Membuat media leaflet terkait Triase Di ruang UGD
4. Melakukan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait Triase di
Ruang UGD
5. Melakukan evaluasi kepada pasien dan keluarga setelah edukasi
tentang Triase UGD dilakukan

Kegiatan aktualisasi habituasi yang telah dilaksanakan dapat


meningkatkan Pengetahuan Pasien dan keluarga tentang sistem triase
di ruang UGD Rumah sakit bhayangkara tk iii polda jambi. Hal ini terlihat
pada hasil evaluasi yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien

38
paham terhadap sistem triase di ruang UGD rumah sakit bhayangkara
tk.ii Polda Jambi.

B. Saran
Sebaiknya perlu dilakukan koordinasi dengan Komite medic rumah
sakit dan Bagian PKRS rumkit bhayangkara tk.iii polda jambi dalam
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga perihal sistem triase di
ruang UGD rumah sakit Bhayangkara tk.III polda Jambi baik dalam hal
peningkatan sarana edukasi dan media informasi yang terkait dengan
sistem triase di ruang UGD Rumkit Bhayangkara Tk.iii Polda Jambi
guna tercapainya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga
terutama mengenai sistem triase di ruang UGD rumkit bhayangkara tk.iii
polda jambi.

39
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 47 tahun 2018 tentang Standar


Pelayanan Keagawat daruratan.
Undang-undang Republik Indonesia No 38 tahun 2014 tentang keperawatan
Permenkes Nomor 26 Tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan UU No.38
tahun 2014 tantang keperawatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.

40

Anda mungkin juga menyukai