Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SELF LEARNING

MATERI AGENDA III TANGGAL 2 JULI 2021

PERUBAHAN PARADIGMA PELAYANAN DARI OLD PUBLIC ADMINISTRATION MENJADI NEW

PUBLIC MANAGEMENT DAN NEW PUBLIC SERVICE

DI SUSUN OLEH :

ADITYA FEBRIAN, Am.Kep

SISWA DIKLATSAR CPNS POLRI GOLONGAN II GEL.I

(KELOMPOK III ANGKATAN I)

TUTOR:

PARLINDUNGAN, S.E, M.T, Ak

PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN LATIHAN POLRI

TA. 2021
A. Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa lepas begitu saja dari interaksi dengan manusia

lainnya dalam berbagai hal dan aspek apapun. Menurut Aristoteles manusia sebagai makhluk sosial di

kodratkan hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Dan dengan adanya interaksi ini tentu

manusia memiliki banyak kebutuhan dan keingina baik secara individu ataupun kelompok, salah satunya

yang menjadi kepentingan hajat hidup tersebut dapat berupa kebutuhan akan layanan penunjang hidup

yang berkualitas dan layak seperti kebutuhan akan pelayanan terhadap akses barang, jasa dan

pelayanan public lainnya. Baik yang penyediaannya di lakukan oleh pemerintah dan swasta.

Namun seiring perkembangan zaman dan kemajuan ilmu teknologi terjadi pergeseran

paradigma tentang pelayanan public mau tidak mau suka tidak suka perkembangan teknologi yang amat

pesat menuntut agar semua orang di seluruh dunia bisa menikmati akses dari pada pelayanan public ini

Tanpa di batasi dengan adanya perbedaan dimensi ruang dan waktu.

Di masa lampau para ahli berpendapat bahwa bahwa semua jenis pelayanan public sebagai

semua jenis pelayanan yang di selenggarakan oleh pemerintah atau lebih dikenal dengan istilah old

public adiminstration (OPA) dalam paradigma ini negara di anggap sebagai satu satunya pihak yang bisa

menyelesaikan segala permasalahan masyarakat. Namun paradigm ini sudah mulai di tinggalkan oleh

banyak pihak penyelenggara kegiatan pelayan public karena dianggap tidak lagi relevan dengan

dinamika kehidupan masyarakat sekarang ini sehingga hal ini menimbulkan lahir nya paradigma baru

dalam pelayanan guna memenuhi ekspektasi public akan pembaruan yang sifatnya positif dan dapat

mengakomodir lebih banyak kebutuhan secara mudah.

Dengan terjadinya pergeseran paradigm pelayanan ini timbul lah pihak swasta sebagai pihak

yang mampu menghadirkan akses pelayanan public kepada masyarakat atau yang lebih di kenal dengan

new public management (NPM). Namun lama kelamaan kehadiran pihak swasta dalam berbagai sektor
layanan ini lebih mementingkan profit yang di dapat dari sisi ekonomis saja sehingga menyebabkan tidak

semua masyarakat mampu mengakses layanan public yang di selenggarakan oelh pihak swasta ini .

Sehingga memunculkan gagasan bahwa pemerintah harus bertanguung jawab untuk mengadakan dan

menghadirkan layanan public yang berkualitas, murah dan mudah di akses oleh setiap orang dan keadan

ini memunculkan lahirnya sebuah paradigma pelayanan public yang baru yang di sebut New Public

Service (NPS) .

Namun harapn akan terwujudnya idealisme dalam pelayanan yang nantinya akan di hadirkan

oleh pemerintah tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan banyak tantangan dan faktor

penghambat kedepan di dalam pelaksanaanya, akan tetapi kita sebagai seorang PNS harus yakin dan

percaya bahwa kedepan kualitas layanan public akan terus menerus mengalami peningkatan dan

perbaikan dalam berbagai aspek kedepannya.

2. Sejarah perkembangan perubahan paradigma pelayanan dari Old Public Administration (OPA)

Menjadi New Public managemen (NPM) Kemudian Menjadi New Public service(NPS) dalam contoh

sistem pelayanan public yang ada negara kita indonesia

Dalam kaitannya dengan materi tugas yang di berikan oleh tutor kepada siswa DIKLATSAR CPNS

POLRI TA.2021 maka dalam hal ini penulis akan membahas tentang perubahan paradigma pelayanan

public yang ada di Indonesia dan penulis akan mengambil contoh tentang perkembangan pelayananan

asuransi kesehatan yang ada di Indonesia dari masa ke masa.

Sejarah mencatat perkembangan layanan asuransi kesehatan di indonesi telah ada sejak zaman

perjuangan kemerdekaan melawan belanda hal ini pertama kali di cetus kan oleh Prof. G.A Siwabessy

pada tahun 1949 yang mana pada saat itu beliau menjabat sebagai menteri urusan kesehatan , beliau
memberikan usulah kepada pemerintah agar perlu segera menhyelenggarakan program asuransi

pelayanan kesehatan semesta ( universal health insurance) yang saat itu mulai di terapkan di banyak

negara maju dan tengah berkembang pesat. Pada saat itu kepesertaannya baru mencakup PNS dan

keluarganya saja, Namun Siwabessy yakin suatu hari nanti klimaks dari pembangunan deraajat

kesehatan masyarakat Indonesia akan tercapai melalaui suatu sistem yang dapat menjamin kesehatan

seluruh warga negara ini. Sehingga pada1968 pemerintah menerbitkan peraturan menteri kesehatan

no.1 tahun1968 dengan menbentuk Badan penyelenggaradana pemeliharaan kesehatan yang mengatur

pemeliharaan kesehtan bagi pegawai negera dan penerima pension beserta keluargnya. Yang mana di

kemudian hari menjadi cikal baka terbentuknya PT.Askes (persero) oleh pemerintah pada tahun 1992

melalui PP no.6 tahun 1992 namun seiring perkembangan waktu banyaknya hambatan hambatan yang

ditemui dalam mekanisme pelayanan asuransi kesehatan membuat timbulnya badan layanan asuransi

kesehatan swasta seperti Prudential , Axa, Manulife, Allianz dan lain sebgainya pada medio tahun 2000

an ke atas ditambah dengan akses pelayanan yang mudah dan menarik lama kelamaan asuransi nasional

berbasis pemerintah perlahan mulai di tinggalkan masyarakat di samping dengan lebih komplitnya jasa

pelayanan yang di tawarkan oleh asuransi swasta.

Namun lama kelamaan layanan asuransi swasta ini sifatnya lebih mengutamakan profit dari

pada semula yang menawarkan pelayanan yang mudah dengan harga pelayanan yang bersaing dengan

jaminan kesehatan yang di tawarkan oleh pemerintah, di tambah denganmeningkat nya jumlah angka

penduduk miskin setiap tahun membuat tidak semua orang dapat mengakses layanan asuransi

kesehatan yang diadakan oleh pihak swasta ini. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat

saat memerlukan layanan kesehatan di center-center pelayanan kesehatan seperti RS

pemerintah/Swata, klinik dan lain sebagainya, Namun pemerintah sebagai pengampu kebijakan layanan

public baru dapat merumuskan perubahan pelayananan jaminan kesehatan nasional yang baru sebagai

bentuk transformasi baru yang semula dari PT.ASkes (persero ) menjajadi Program JKN-KIS melalui BPJS
Kesehatan pada medio januari 2014 dengan di keluarkan nya UU no. 40 tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai payung hukum yang melandasi terbentuk nya JKN-KIS dalam

bentuk BPJS Kesehatan yang mana hal ini juga telah di pertegas oleh pemerintah dalam UU no 24 tahun

2011. Walau pun dalam pelaksanaan yang pada hari ini masi dapat permasalahan di sana sini tapi paling

tidak kita sudah melihat dengan adanya perubahan sistem layanan ini dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui program jaminan kesehatan nasional –

kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) yang di selenggarakan oleh BPJS KESEHATAN, adalah salah satu

aktualisasi dari pada perubahan paradigm new public service yang di adakan oleh pemerintah sehingga

pemerintah dalam frame sebagai sebuah negara mampu hadir di tengah kita untuk memastikan seluruh

penduduk Indonesia terlindungi oelh jaminan kesehatan yang komprehensif, adil dan merata.

Anda mungkin juga menyukai