DI SUSUN OLEH :
TUTOR:
TA. 2021
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial tentu tidak bisa lepas begitu saja dari interaksi dengan manusia
lainnya dalam berbagai hal dan aspek apapun. Menurut Aristoteles manusia sebagai makhluk sosial di
kodratkan hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Dan dengan adanya interaksi ini tentu
manusia memiliki banyak kebutuhan dan keingina baik secara individu ataupun kelompok, salah satunya
yang menjadi kepentingan hajat hidup tersebut dapat berupa kebutuhan akan layanan penunjang hidup
yang berkualitas dan layak seperti kebutuhan akan pelayanan terhadap akses barang, jasa dan
pelayanan public lainnya. Baik yang penyediaannya di lakukan oleh pemerintah dan swasta.
Namun seiring perkembangan zaman dan kemajuan ilmu teknologi terjadi pergeseran
paradigma tentang pelayanan public mau tidak mau suka tidak suka perkembangan teknologi yang amat
pesat menuntut agar semua orang di seluruh dunia bisa menikmati akses dari pada pelayanan public ini
Di masa lampau para ahli berpendapat bahwa bahwa semua jenis pelayanan public sebagai
semua jenis pelayanan yang di selenggarakan oleh pemerintah atau lebih dikenal dengan istilah old
public adiminstration (OPA) dalam paradigma ini negara di anggap sebagai satu satunya pihak yang bisa
menyelesaikan segala permasalahan masyarakat. Namun paradigm ini sudah mulai di tinggalkan oleh
banyak pihak penyelenggara kegiatan pelayan public karena dianggap tidak lagi relevan dengan
dinamika kehidupan masyarakat sekarang ini sehingga hal ini menimbulkan lahir nya paradigma baru
dalam pelayanan guna memenuhi ekspektasi public akan pembaruan yang sifatnya positif dan dapat
Dengan terjadinya pergeseran paradigm pelayanan ini timbul lah pihak swasta sebagai pihak
yang mampu menghadirkan akses pelayanan public kepada masyarakat atau yang lebih di kenal dengan
new public management (NPM). Namun lama kelamaan kehadiran pihak swasta dalam berbagai sektor
layanan ini lebih mementingkan profit yang di dapat dari sisi ekonomis saja sehingga menyebabkan tidak
semua masyarakat mampu mengakses layanan public yang di selenggarakan oelh pihak swasta ini .
Sehingga memunculkan gagasan bahwa pemerintah harus bertanguung jawab untuk mengadakan dan
menghadirkan layanan public yang berkualitas, murah dan mudah di akses oleh setiap orang dan keadan
ini memunculkan lahirnya sebuah paradigma pelayanan public yang baru yang di sebut New Public
Service (NPS) .
Namun harapn akan terwujudnya idealisme dalam pelayanan yang nantinya akan di hadirkan
oleh pemerintah tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan banyak tantangan dan faktor
penghambat kedepan di dalam pelaksanaanya, akan tetapi kita sebagai seorang PNS harus yakin dan
percaya bahwa kedepan kualitas layanan public akan terus menerus mengalami peningkatan dan
2. Sejarah perkembangan perubahan paradigma pelayanan dari Old Public Administration (OPA)
Menjadi New Public managemen (NPM) Kemudian Menjadi New Public service(NPS) dalam contoh
Dalam kaitannya dengan materi tugas yang di berikan oleh tutor kepada siswa DIKLATSAR CPNS
POLRI TA.2021 maka dalam hal ini penulis akan membahas tentang perubahan paradigma pelayanan
public yang ada di Indonesia dan penulis akan mengambil contoh tentang perkembangan pelayananan
Sejarah mencatat perkembangan layanan asuransi kesehatan di indonesi telah ada sejak zaman
perjuangan kemerdekaan melawan belanda hal ini pertama kali di cetus kan oleh Prof. G.A Siwabessy
pada tahun 1949 yang mana pada saat itu beliau menjabat sebagai menteri urusan kesehatan , beliau
memberikan usulah kepada pemerintah agar perlu segera menhyelenggarakan program asuransi
pelayanan kesehatan semesta ( universal health insurance) yang saat itu mulai di terapkan di banyak
negara maju dan tengah berkembang pesat. Pada saat itu kepesertaannya baru mencakup PNS dan
keluarganya saja, Namun Siwabessy yakin suatu hari nanti klimaks dari pembangunan deraajat
kesehatan masyarakat Indonesia akan tercapai melalaui suatu sistem yang dapat menjamin kesehatan
seluruh warga negara ini. Sehingga pada1968 pemerintah menerbitkan peraturan menteri kesehatan
no.1 tahun1968 dengan menbentuk Badan penyelenggaradana pemeliharaan kesehatan yang mengatur
pemeliharaan kesehtan bagi pegawai negera dan penerima pension beserta keluargnya. Yang mana di
kemudian hari menjadi cikal baka terbentuknya PT.Askes (persero) oleh pemerintah pada tahun 1992
melalui PP no.6 tahun 1992 namun seiring perkembangan waktu banyaknya hambatan hambatan yang
ditemui dalam mekanisme pelayanan asuransi kesehatan membuat timbulnya badan layanan asuransi
kesehatan swasta seperti Prudential , Axa, Manulife, Allianz dan lain sebgainya pada medio tahun 2000
an ke atas ditambah dengan akses pelayanan yang mudah dan menarik lama kelamaan asuransi nasional
berbasis pemerintah perlahan mulai di tinggalkan masyarakat di samping dengan lebih komplitnya jasa
Namun lama kelamaan layanan asuransi swasta ini sifatnya lebih mengutamakan profit dari
pada semula yang menawarkan pelayanan yang mudah dengan harga pelayanan yang bersaing dengan
jaminan kesehatan yang di tawarkan oleh pemerintah, di tambah denganmeningkat nya jumlah angka
penduduk miskin setiap tahun membuat tidak semua orang dapat mengakses layanan asuransi
kesehatan yang diadakan oleh pihak swasta ini. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial di masyarakat
pemerintah/Swata, klinik dan lain sebagainya, Namun pemerintah sebagai pengampu kebijakan layanan
public baru dapat merumuskan perubahan pelayananan jaminan kesehatan nasional yang baru sebagai
bentuk transformasi baru yang semula dari PT.ASkes (persero ) menjajadi Program JKN-KIS melalui BPJS
Kesehatan pada medio januari 2014 dengan di keluarkan nya UU no. 40 tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai payung hukum yang melandasi terbentuk nya JKN-KIS dalam
bentuk BPJS Kesehatan yang mana hal ini juga telah di pertegas oleh pemerintah dalam UU no 24 tahun
2011. Walau pun dalam pelaksanaan yang pada hari ini masi dapat permasalahan di sana sini tapi paling
tidak kita sudah melihat dengan adanya perubahan sistem layanan ini dapat menjangkau seluruh lapisan
masyarakat akan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Melalui program jaminan kesehatan nasional –
kartu Indonesia sehat (JKN-KIS) yang di selenggarakan oleh BPJS KESEHATAN, adalah salah satu
aktualisasi dari pada perubahan paradigm new public service yang di adakan oleh pemerintah sehingga
pemerintah dalam frame sebagai sebuah negara mampu hadir di tengah kita untuk memastikan seluruh
penduduk Indonesia terlindungi oelh jaminan kesehatan yang komprehensif, adil dan merata.