OLEH:
JUSNI, S.Pd
NIP. 19920612 202012 1 005
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala curahan rahmat dan
karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik “Rancangan Aktualisasi
Nilai-nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Pendidikan dan Pelatihan Dasar Golongan
III”.
Tujuan penulisan laporan Aktualisasi kegiatan ini adalah untuk mengetahui kegiatan
yang dilaksanakan sesuai dengan nilai dasar (ANEKA) dan menjadi salah satu syarat untuk
menjadi PNS. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada
pelayanan, pengayoman, dan pemberdayaan masyarakat. Penyusun menyadari bahwa
rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan dari banyak pihak. Dengan
sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Hj. Andi Merya Nur, Bupati Kolaka Timur yang telah mendukung kegiatan
pendidikan dan pelatihan dasar CPNS
2. Dra. Hj. Murtini Balaka, M.Si Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan
pelatihan dasar CPNS
3. Drs. Abraham, M.Si Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Tenggara yang telah mendukung kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS.
4. Dr. Ir. Martin Effendi Patulak, M.Si, penguji yang senantiasa memberikan kritik dan
masukan dalam proses penyusunan laporan aktualisasi ini.
5. Muh. Ilham, SE.,MM, Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses
pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi ini.
6. Azwar Jaya, S. S, M.M.Pd selaku Mentor yang telah banyak memberikan arahan dan
masukan dalam penyususnan rancangan aktualisasi ini.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikn ilmu terkait nilai-nilai dasar ASN yang
sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit
kerja.
8. Seluruh panitia, Binsuh yang telah memfasilitasi para peserta DIKLATSAR dengan
baik.
9. Segenap keluarga besar peserta DIKLATSAR CPNS golongan III khususnya
angkatan CV yang selama ini telah bersama-sama dalam mengikuti pelatihan semua
tahapan DIKLATSAR.
10. Keluarga tercinta terkhusus kepada Kedua Orang Tua,yang senantiasa selalu
memberikan doa dan dukungan serta motivasi dalam menyelesaikan segala rangkaian
kegiatan selama Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2021
Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan rancangan ini.
Semoga rancangan ini dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan penulis dengan baik.
JUSNI, S.Pd
NIP. 19920612 202012 1 005
DAFTAR ISI
I. Pendahuluan ............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................. 2
1.3. Manfaat ................................................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup..................................................................................... 3
1.5. Waktu Dan Tempat .................................................................................. 3
V. Penutup ................................................................................................................. 51
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………51
5.2 Saran………………………………………………………………………...
5.3 Rencana Tindak Lanjut……………………………………………………...
Daftar Pustaka................................................................................................................ 52
Daftar Lampiran………………………………………………………………………..86
i
DAFTAR TABEL
Table 2.4 Penetepan Isu Analisis APKL Untuk menentukan Isu Prioritas…….. 13
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi
pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN terdiri dari
Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau
diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Tujuan nasional bangsa Indonesia dituangkan secara jelas dan gamblang
dalam pembukaan UUD 1945 yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial. Untuk itu, salah satu komitmen pemerintah dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa adalah dengan membangun sekolah-sekolah sebagai
sarana pendidikan.
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru
memegang peranan yang sangat krusial dalam penyelengaraan pendidikan formal pada
khususnya. Demi terselenggaranya pendidikan yang baik, guru sebagai bagian didalamnya
dituntut untuk memiliki kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah
serta menguasai kompetensi pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial.
Pendidikan dan Pelatihan yang menjadi amanah Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara adalah Pendidikan dan Pelatihan yang inovatif
dan terintegrasi. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 25 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan
III menjabarkan lebih lanjut amanah tersebut. Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan III
diselenggarakan yang tidak lain tujuan dan sasaranya adalah membentuk PNS profesional
yang dibentuk oleh sikap dan perilaku disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS yang lebih
dikenal dengan ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu
dan anti korupsi. Selain itu kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta menguasai
kompetensi teknis bidang tugas sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
profesional sebagai pelayan masyarakat.
SMP Negeri Satap 1 (Satu) Mowewe memiliki visi “Berprestasi Di Segala Bidang
1
yang Dilandasi Iman dan Taqwa Didasari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Demokratis
Dalam Pemecahan Masalah yang Dijiwai Nilai- Nilai Budaya Berkarakter Bangsa dan
Berwawasan Lingkungan”. Salah satu misinya yaitu menanamkan nilai-nilai perilaku
terpuji melalui program pembiasaan dan keteladanan. Hal ini sejalan dengan visi
Kabupaten Kolaka Timur yaitu “Menjadikan kolaka timur sejahtera bersama masyarakat
kolaka timur yang agamis, maju, mandiri dan berkeadilan”. Sehingga dari sinilah peran
guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sangat penting dalam mencetak generasi muda
yang berperilaku terpuji di Kab. Kolaka Timur.
Menanamkan nilai-nilai perilaku terpuji kepada peserta didik di era sekarang ini
merupakan salah satu tugas guru yang cukup strategis, dan menjadi tugas utama dari guru
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Keberhasilan Guru Pendidikan Kewarganegan (PKn)
dapat dilihat dari tingkat perilaku terpuji siswanya. Output pembelajaran PKn bukan hanya
dari segi nilai pengetahuan semata namun juga dari segi attitude, adanya perubahan perilaku
menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, penulis mengangkat
isu “kurang optimalnya pembiasaan perilaku terpuji di SMP Negeri Satap 1 (Satu)
Mowewe” yang kemudian dapat dirumuskan judul “Optimalisasi Pembiasaan Perilaku
Terpuji Pada Siswa SMP Negeri Satap Satu Mowewe”. Secara jelas akan dijabarkan
pada rancangan aktualisasi laporan ini. Melalui kegiatan aktualisasi diharapkan dapat
mengatasi isu yang ada dan mampu menghasilkan pendidik dan peserta didik yang
memiliki nilai-nilai akhlak mulia dilandasi nilai dasar ANEKA.
1.2. Tujuan
a. Tujuan umum
Tujuan khusus dari kegiatan aktualisasi ini adalah optimalisasi pembiasaan perilaku
terpuji pada siswa SMP Negeri Satap 1 (Satu) Mowewe Kabupaten Kolaka Timur.
2
1.3 Manfaat
Adapun manfaat kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS adalah sebegai berikut:
a. Bagi Diri Sendiri
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai
dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
b. Bagi Sekolah
Membantu mewujudkan visi dan misi SMP Negeri Satap Satu Mowewe
Utara dalam menanamkan nilai-nilai perilaku kepada peserta didik.
c. Bagi Siswa
Siswa akan merasa nyaman karena dengan kegiatan aktualisasi tersebut dapat
menumbuhkan nilai-nilai perilaku terpuji, saling menghargai dan menyayangi antar
teman, dan peduli sesama.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
b. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap, dan tindakan orang yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
e. Kerja keras, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5
f. Kreatif dan Inofatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki
g. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis, cara berfikir, bersika, dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
i. Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih
mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Bersahabat atau komunikatif, sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan suatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta
menghormati keberhasilan orang lain.
6
2.1.4 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMP Negeri Satap Satu Mowewe
KEPALA SEKOLAH
Azwar Jaya, S.S.M.Pd.
WAKIL KEPALA
BENDAHARA SAHABA, S.Pd
SEKOLAH
Kadir Eso, S.Pd Muh. Amin, S.Pd
7
2.1.5 Tugas Pokok dan fungsi Organisasi
Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Pasal 3 ayat (1) Sekolah Dasar
menyelenggarakan fungsi:
a. Pelaksanaan Pendidikan;
b. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan orang tua peserta didik, KomiteSekolah,
dan/atau masyarakat; dan
c. Pelaksanaan Administrasi.
Adapun tugas pokok dan fungsi guru SMP Negeri Satap Satu Mowewe adalah sebagai
berikut:
1. Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
8
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;\
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Menurut UU No. 2005 standar kompetensi yang wajib dimiliki oleh guru adalah
sebagai berikut:
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
2.1.7 Data-data sumberdaya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isuyang
diangkat
a. Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja
Keterangan:
- Singkatan :
1. PTK = Guru ditambah Tendik
2. PD = Peserta Didik
2. Data Sarpras
No Uraian Jumlah
1 Ruang Kelas 4
2 Ruang Lab 0
3 Ruang Perpus 1
Tenaga pendidik di SMP Negeri Satap Satu Mowewe masih sangat kurang
memadai. Hal ini ditandai dengan kurangnya tenaga pendidik, tenaga pendidik yang
9
berstatus PNS hanya 4 orang. 3 orang guru kelas dan 1 Kepala sekolah, sedangkan 4
orang tenaga pendidik lainnya berstatus honorer.
Pelaksan
aan Kondisi Saat Kondisi Isu Deskripsi
No
Tugas Ini Yang Teridentifika Keterkaitan
Atau Diharap si DenganAgenda III
Fungsi kan
Pegawai
Yang
Belum
Optimal
1. Melaksanak Siswa tidak Siswa Kurangnya Manajemen ASN
an disiplin dalam mengerjakan kedisiplinan dalam memberikan
kegiatan mengerjakan PR di rumah siswa dalam pelayanan ASN harus
pembelajar tugas rumah(PR) mengerjarkan bersikap profesional,
an tugas diantaranya melakukan
rumah (PR) kerja sama dengan
masyarakat.
2. Mengadakan Siswa tidak Minat belajar Kurangnya Manajemen ASN
pengembanga memiliki minat siswa Tinggi Minat belajar Didalam membuat
n program dalam belajar siswa pada pengembangan
pembelajaran pembelajaran program
bela Negara pembelajaran
diperlukan
kemampuan inovatif
ASN yang
berkualitas
Whole Of Government
Didalam membuat
pengembangan
program pembelajaran
diperlukan
kemampuan kolaboratif
dalam
organisasi
10
Pelayan public
Dalam memberikan
pelayanan,
ASN harus
memberikan pelayanan
yang partisipasif yaitu
merencanakan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya
dan
responsif yaitu
memenuhi tuntutan
masyarakat
3. Melaksanakan Siswa Siswa Kurang Manajemen ASN
tugas cenderung dapat optimalny dalam memberikan
tambahan menampilkan mengo a pelayanan ASN harus
yang melekat perilaku ptimal pembiasaa bersikap profesional,
pada kegiatan kurang kan n perilaku diantaranya
pokok yang terpuji baik di perilak terpuji di melakukan kerja sama
sesuai dalam u SMP
pembelajaran terpuji Negeri Whole Of
maupun Satap Satu Government
diluar Mowewe Didalam membuat
pembelajaran pengembangan
kelas program pembelajaran
diperlukankemampuan
kolaboratif dalam
organisasi
Pelayan public
Dalam memberikan
pelayanan, ASN
harus memberikan
pelayananyang
partisipasif yaitu
merencanakan,
melaksanakan, dan
mengevaluasi
hasilnya dan
responsif yaitu
memenuhi tuntutan
masyarakat dalam
organisasi
Selanjutnya penetapan Isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu penetapan kriteria
kualitas isu. Ini bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang
perlu diangkat untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
11
Penetapan Prioritas Isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Layak). Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat pada table
berikut:
Table 2.4 Penetepan Isu Analisis APKL Untuk menentukan Isu Prioritas
Total
No Isu A P K L Rangking
Nilai
1. Kurangnya kedisiplinan 4 4 3 3 14 III
siswa dalam mengerjarkan
tugas rumah (PR)
2. Kurangnya minat belajar 4 4 3 4 15 II
siswa pada pembelajaran
bela Negara
3. Kurang optimalnya 4 5 3 5 17 I
pembiasaan perilaku terpuji
Siswa di SMP Negeri Satap
Satu Mowewe
Keterangan : 1. Skala nilai = 1 S/D 5
a. A = Aktual
b. K = kekhalayakan
c. P = Problematik
d. L = Layak
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi kriteria, yang memiliki
total skor tertinggi merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan kegiatan-
kegiatan yang diusulkan. Dari hasil analisis APKL, ditetapkan isu yang dipilih adalah “Kurang
optimalnya pembiasaan perilaku terpuji siswa di SMP Negeri Satap Satu Mowewe”
12
2.1.9 Analisis Isu
Gambar 2.2. Analisis isu dan peta permasalahan
Budaya pengucapan salam Siswa kurang terlibat dalam Kreatifitas Guru dalam
& Perilaku hidup bersih kegiatan-kegiatan kreatif yang memberi motivasi dan
yang tidak dibiasakan berkaitan dengan perilaku terpuji inspirasi mengenai perilaku
terpuji masih belum optimal
13
Isu “kurang optimalnya pembiasaan perilaku terpuji siswa di smp negeri satap satu mowewe” dipilih
dengan alasan budaya pengucapan salam & Perilaku hidup bersih yang tidak dibiasakan, Siswa kurang
terlibat dalam kegiatan-kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perilaku terpuji, Kreatifitas Guru dalam
memberi motivasi dan inspirasi mengenai perilaku terpuji masih belum optimal. Oleh karena itu
pembiasaan perilaku terpuji siswa harus dioptimalkan. Dengan demikian akan tercipta kebiasaan baik
(good habbit) pada perilaku siswa di SMP Negeri Satap Satu Mowewe.
14
2.2.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya
(chauvinisme). Dalam arti luas, nasionalisme berarti pandangan tentangrasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila.Diharapkan dengan nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN
memiliki orientasi berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nilai-nilai yang berorientasi pada kepentingan publikmenjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana
aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan
nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nilai- nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:
1) Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang MahaEsa.
b. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing- masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara
pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap
Tuhan Yang MahaEsa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang MahaEsa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan TuhanYang MahaEsa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada oranglain.
15
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang MahaEsa.
b. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
e. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
17
merugikan kepentingan umum.
j. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilansosial.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah
laku / etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan
tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
18
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif dan efisien.
10. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Efektif
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan,
baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efisien
Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumberdaya dan
bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber
daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang
keluar alur.
4) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif,
sehingga akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai
aparatur yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang
berbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas
rutin.
19
5) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa, manusia,
proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan konsumen.
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada
pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui
harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital untuk
mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
2.2.5 Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untukmemberantas segala
tingkah atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat baiksecara langsung maupun
tidak langsung
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggung Jawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
2.2.6 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agarselalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
1) Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
20
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan
agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur
negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
dan partai politik. Untukmenjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi yaitu:
a) Pelaksana kebijakan public; b) Pelayan public; dan c) Perekat dan
pemersatu bangsa.
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASNberfungsi
dan bertugas sebagai berikut:
• Pelaksana kebijakan public
• Pelayan publik
• Perekat dan pemersatu bangsa
3) Hak dan kewajiban ASN
PNS berhak memperoleh:
• gaji, tunjangan, dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan haritua,
perlindungan; dan, pengembangan kompetensi. PPPK berhak memperoleh:
• gaji dan tunjangan, cuti, perlindungan; dan pengembangan kompetensi.
21
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan. Definisi ini memberikan pemahaman
bahwa WoG merupakan pendekatan yang menekankan aspek kebersamaan dan
menghilangkan sekat-sekat sektoral yang selama ini terbangun dalam model
NPM. Bentuk pendekatannya bisa dilakukan dalam pelembagaan formal atau
pendekatan informal.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini pernah dipraktekkan oleh
beberapa negara, termasuk Indonesia dalam level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga
yang dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara
melakukan WoG.
3) Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang
dilakukan di luar struktur formal, yang sidatnya tidak permanen.
Pembentukan gugus tugas biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya
yang terlibat dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya.
4) Koalisi social
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan
koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentukpelembagaan
khsus dalam koordinasi ini
2.2.8 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah “Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu unsur pertama,
adalah organisasi penyelenggara pelayanan publik, unsur kedua, adalahpenerima
layanan (pelanggan) yaitu orang atau masyarakat atau organisasi yang
22
berkepentingan, dan unsur ketiga, adalah kepuasan yang diberikan dan/atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik dituntut
untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik dalam memberikan
pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang baik dan prima, dimana Aparatur
Sipil Negara responsive serta responsibel dalam melakasanakan dan memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung
jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil pencapaian yang telah
dilaksanakannya.
Prinsip-prinsip Pelayanan Publik :
1) Partisipatif : Partisipatif. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya;
2) Transparan : Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut;
3) Responsif : Sebagai klien masyarakat, birokrasi wajib mendengarkan aspirasi
dan keinginan masyarakat yang menduduki posisi sebagai agen;
4) Tidak diskriminatif : Pelayanan publik yang diselenggarakan olehpemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang
lain atas dasar perbedaan identitas warga negara;
Mudah dan Murah : Artinya persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal
dan mudah untuk dipenuhi. Murah dalam arti biaya yang dibutuhkan oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh
warga negara.
5) Efektif dan Efesien : Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu
mewujudkan tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang
sedikit, dan biaya yang murah;
6) Aksesibel : Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus
dapat dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan
non fisik;
23
7) Akuntabel : Penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan dengan
menggunakan fasilitas dan sumber daya manusia yang dibiayai oleh warga
negara melalui pajak yang mereka bayar;
24
BAB III
Budaya
pengucapan Kreatifitas Guru dalam Siswa kurang
salam & memberi motivasi dan terlibat dalam
Perilaku hidup inspirasi mengenai kegiatan-kegiatan
bersih yang perilaku terpuji masih kreatif yang
tidak dibiasakan belum optimal berkaitan dengan
perilaku terpuji
OPTIMALISASI
PEMBIASAAN
PERILAKU TERPUJI
MELALUI (GOOD
HABBIT)
Produk yang
dihasilkan
27
agar konsep kegiatan dapat
tersampaikan
Anti korupsi
Dalam menyampaikan konsep
kegiatan yang akan dilakukan,
penulis akan jujur tentang semua
kegiatan yang akan dilakukan
❖ EtikaPublik
Dalam meminta arahan dan
persetejuan kepada pimpinan
penulis tidak akan diskriminatif
untuk memaksakan kehendak apa
yang penulis harapkan Sehingga
pimpinan dapat member surat
persetujuan aktualisasi.
28
❖ KomitmenMutu
Dalam meminta arahan dan
persetejuan kepada pimpinan,
penulis akan mengutamakan
prinsip perbaikan berkelanjutan
jika ada kekeliruan dalam
pelaksanaan aktualisasi.
❖ Anti Korupsi
Dalam meminta arahan dan
persetejuan kepada pimpinan,
penulis akan jujur menyampaikan
apa yang menjadi harapan penulis
terkait aktualisasi yang penulis
akan laksanakan.
Deskripsi keterkaitan kegiatan dengan kedudukan peran ASN dalam NKRI
• Manajemen ASN : Etika Profesi (melaksanakan tugasnya secara jujur, bertanggung jawab, berintegritas tinggi sertasesuai dengan
perintah pimpinan)
• Whole of government : Koordinasi (berkonsultasi dengan pimpinan untuk melaksanakan setiap tahap kegiatan)
Pelayanan Publik : Akuntabel (menyampaikan setiap tahap kegiatan kepada pimpinan dengan penuh rasa tanggungjawab)
Analisis Dampak
Apabila kegiatan ini tidak terlaksana maka tidak sesuai dengan:
• Etika profesi (manajemen ASN) yaitu pimpinan tidak mengetahui kegiatan yang akan dilakukan oleh peneliti sehinggadalam
pelaksanaan kegiatan tidak mendapat dukungan dari pimpinan.
Tidak sesuai dengan nilai Whole of Government yaitu melakukan konsultasi, koordinasi dan kolaborasi dengan pimpinan.
Alternative solusi
Menciptakan kolaborasi antara atasan dan juga teman sejawat, agar terjalin kerjasama dalam melakukan kegiatan atau tugas bersama
29
Kegiatan II
Kontribusi
Penguatannilai
No Tahapan Keterkaitan substansi mata Terhadap Visi Misi
Kegiatan Output / Hasil organisasi
Kegiatan pelatihan Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2 Membiasak a. Membuat ✓ Tersediannya ✓ Akuntabilitas ✓ Membiasakan ✓ Membiasaka
an perilaku jadwal piket jadwal piket Penulis Membuat jadwal piket perilaku hidup n perilaku
Hidup kebersihan kebersihan kebersihan sekolah dengan bersih merupakan hidup bersih
Bersih sekolah sekolah tujuan menciptakan perwujudan merupakan
“keseimbangan” akan rencana menciptakan Disiplin,
aksi kegiatan lingkungan yakni
✓ Nasionalisme sekolah yang tindakan
Penulis Membuat jadwal piket nyaman dan yang
kebersihan sekolah dengan kondusif menunjukka
tujuan menciptakan “tanggung n perilaku
jawab” akan rencana aksi tertib dan
kegiatan patuh pada
berbagai
✓ Etika public ketentuan
Penulis Membuat jadwal piket dan
kebersihan sekolah dengan peraturan.
tujuan menciptakan “taat pada
peraturan” akan rencana aksi
kegiatan
✓ Komitmen mutu
Penulis Membuat jadwal piket
kebersihan sekolah dengan
tujuan menciptakan “mutu” akan
rencana aksi kegiatan
✓ Anti korupsi
30
Penulis Membuat jadwal piket
kebersihan sekolah dengan
tujuan menciptakan “tanggung
jawab” akan rencana aksi
kegiatan
✓ Komitmen mutu
Penulis membuat slogan hidup
bersih sebagai bentuk upaya
menanamkan nilai “inovatif”
pada seluruh peserta didik.
✓ Anti korupsi
Penulis membuat slogan hidup
31
bersih sebagai bentuk upaya
menanamkan nilai “disiplin”
pada seluruh peserta didik.
✓ Etika public
Dengan pelaksanaan kegiatan
perilaku hidup bersih
dilingkungan sekolah maka akan
tertanam nilai “tulus” pada
peserta didik. Yakni sikap
sukarela dalam kegiatan hidup
bersih disekolah.
✓ Komitmen mutu
Dengan pelaksanaan kegiatan
perilaku hidup bersih
dilingkungan sekolah maka akan
tertanam nilai “perbaikan
berkelanjutan” pada peserta
32
didik.
✓ Anti korupsi
Dengan pelaksanaan kegiatan
perilaku hidup bersih
dilingkungan sekolah maka akan
tertanam nilai “peduli” pada
peserta didik.
• Manajemen ASN : Etika Profesi (melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin)
• Pelayanan Publik : Responsif (memberikan pelayanan secara maksimal kepada peserta didik)
WOG : Koordinasi (mengonfirmasi sejauh mana penerapan hidup bersih pada peserta didik)
Analisi dampak
Jika tidak ada pembiasaan perilaku hidup bersih dalam lingkungan sekolah maka akan berdampak pada perilaku siswa/i yang tidak sesuai
dengan visi pendidikan kita.
Alternative solusi
Sebelum melakukan pembiasaan perilaku hidup bersih, maka terlebih dahulu guru piket harus merancang terlebih dahulu jadwal piket
kebersihan sekolah agar lebih terjadwal pelaksanaannya
33
Kegiatan III
Penguatan
Kontribusi Terhadap Visi
No Keterkaitan substansi mata nilai
Kegiatan TahapanKegiatan Output / Hasil Misi Organisasi
pelatihan organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3 Memutar 1. Menyiapkan ✓ Tersedianya ✓ Akuntabilitas ✓ Dalam menanamkan ✓ Dalam
video/fil alat dan bahan alat dan bahan Penulis dalam menanamkan perilaku terpuji pada menanamk
m pendek seperti laptop untuk media perilaku terpuji pada peserta peserta didik an perilaku
perilaku serta infokus pemutaran film didik menggunakan media video menggunakan media terpuji pada
terpuji sebagai media pendek terkait berupa film pendek bertujuan video berupa film peserta
pemutaran perilaku terpuji untuk mewujudkan sikap pendek, ini sejalan didik
film pendek (Dokumentasi) “kepercayaan” pada peserta dengan visi-misi menggunak
perilaku didik organisasi yakni an media
terpuji melaksanakan video
✓ Nasionalisme pembelajaran yang berupa film
Penulis dalam menanamkan efektif, efesien, pendek
perilaku terpuji pada peserta bermakna dan adalah
didik menggunakan media video menyenangkan mewujudka
berupa film pendek bertujuan n nilai
untuk mewujudkan sikap Kreatif dan
“bijaksana” pada peserta didik Inofatif,
✓ Etika public berpikir
Penulis dalam menanamkan dan
perilaku terpuji pada peserta melakukan
didik menggunakan media video sesuatu
berupa film pendek bertujuan untuk
untuk mewujudkan sikap menghasilk
“bersikap hormat” pada peserta an cara atau
didik hasil baru
dari sesuatu
34
✓ Komitmen mutu yang telah
Penulis dalam menanamkan dimiliki
perilaku terpuji pada peserta
didik menggunakan media video
berupa film pendek bertujuan
untuk mewujudkan sikap
“bersikap hormat” pada peserta
didik
✓ Anti korupsi
Penulis dalam menanamkan
perilaku terpuji pada peserta
didik menggunakan media video
berupa film pendek bertujuan
untuk mewujudkan sikap “jujur”
pada peserta didik
35
✓ Etika public
Penulis melakukan
pemutaran film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“bersikap hormat” pada
peserta didik
✓ Komitmen mutu
Penulis melakukan
pemutaran film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“perbaikan
berkelanjutan” pada
peserta didik
✓ Anti korupsi
Penulis melakukan
pemutaran film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“jujur” pada peserta
didik
36
3. Meminta ✓ Adanya kesan ✓ Akuntabilitas
tanggapan yang Penulis meminta
siswa tentang tersampaikan tanggapan siswa tentang
pelajaran yang dari para pelajaran yang dapat
dapat dipetik siswa setelah dipetik dari film pendek
dari film menonton perilaku terpuji dengan
pendek film pendek tujuan untuk membentuk
perilaku terkait “kejelasan Target”
terpuji perilaku
terpuji yg ✓ Nasionalisme
dibuktikan Penulis meminta
dengan tanggapan siswa tentang
dokumentasi pelajaran yang dapat
dipetik dari film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“memelihara ketertiban”
✓ Etika public
Penulis meminta
tanggapan siswa tentang
pelajaran yang dapat
dipetik dari film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“taat pada peraturan”
✓ Komitmen mutu
Penulis meminta
tanggapan siswa tentang
pelajaran yang dapat
dipetik dari film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
37
“perbaikan
berkelanjutan”
✓ Anti korupsi
Penulis meminta
tanggapan siswa tentang
pelajaran yang dapat
dipetik dari film pendek
perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk
“tanggung jawab”
Analisis |Dampak
• Jika tidak menghadirkan kisah inspiratif maka tidak dapat memotivasi peserta didik untuk mengambil pelajaran berharga yang bias
dipetik untuk diteladani.
Alternative solusi
Untuk menanamkan karakter perilaku terpuji pendidik selalu berupaya menghadirkan kisah inspiratif berupa film pendek yang bias
memotivasi peserta didik.
38
Kegiatan IV
Kontribusi Penguatannilai
No Kegiatan Tahapan Output / Hasil Keterkaitan substansi mata Terhadap Visi organisasi
Kegiatan pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
40
✓ Etika public
Penulis melakukan
pembuatan jadwal
pembuatan mading bagi
peserta didik guna
membentuk “tidak
diskriminatif,berlaku adil
dalam memberikan
pelayanan”
✓ Komitmen mutu
Penulis melakukan
pembuatan jadwal
pembuatan mading bagi
peserta didik guna
membentuk sikap
“efisiensi” pada peserta
didik
✓ Anti korupsi
Penulis melakukan
pembuatan jadwal
pembuatan mading bagi
peserta didik guna
membentuk sikap
“disiplin” pada peserta
didik
41
ide-ide untuk mengembangkan sikap
kreatif di “konsistensi” yakni peserta
mading didik secara konsisten bisa tetap
sekolah. sadar dengan isu-isu perilaku
(dokumentas terpuji
i) ✓Nasionalisme
Penulis mengoptimalkan
perilaku terpuji peserta didik
dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan
untuk mengembangkan sikap
“peduli” perserta didik terhadap
isu-isu perilaku terpuji.
✓ Etika public
Penulis mengoptimalkan
perilaku terpuji peserta didik
dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan
untuk mengembangkan sikap
“konsistensi” yakni membentuk
sejauh mana peserta didik
mampu konsisten dengan
perilaku terpuji.
✓ Komitmen mutu
Penulis mengoptimalkan
perilaku terpuji peserta didik
dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan
untuk mengembangkan sikap
“adaptif” yakni bisa
menyesuaikan diri dengan situasi
dan kondisi yang sedang
42
diperbicangkan.
✓ Anti korupsi
Penulis mengoptimalkan
perilaku terpuji peserta didik
dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan
untuk mengembangkan sikap
“peduli” yakni kepedulian
peserta didik terkait dengan isu-
isu terkini yang kaitannya
dengan perilaku terpuji.
WOG : Koordinasi (mengkoordinasi Penetapan pembuatan tema yang akan dituangkan dalam majalah dinding sekolah)
Analisis Dampak
Apabila tidak adanya langkah tidak lanjut berupa kreatifitas siswa dalam bentuk pembuatan isu di mading maka akan sulit melihat kepekaan
peserta didik terutama terkait dengan isu-isu perilaku terpuji.
Alternative Solusi
Untuk membentuk karakter perilaku terpuji pendidik selalu berupaya membiasakan peserta didik untuk selalu concern pada isu-isu actual yang
bisa ditungkan melalui media kreatifitas sekolah seperti mading.
43
Kegiatan V
Kontribusi
Penguatan nilai
No Output / Keterkaitan substansi mata Terhadap Visi
Kegiatan Tahapan Kegiatan organisasi
Hasil pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5 Membuat dan 1. Sosialisasi ✓ Memberika ✓ Akuntabilitas
merumuskan kepada siswa/I n Penulis melakukan kegiatan
Tata tertib pengenalan sosialisasi kepada siswa terkait
Perilaku kepada dengan pembiasaan salam sebagai
disekolah siswa/i upaya untuk memberikan “kejelasan
❖ Membiasaka
terkait Target”
n salam
dengan ✓ Nasionalisme
merupakan
pembiasaa Penulis melakukan kegiatan
✓ Meningkatkan perwujudan
n ucapan sosialisasi kepada siswa terkait
pemahaman nilai
salam dengan pembiasaan salam sebagai
tentang ajaran organisasi
dilingkung upaya untuk menanamkan budaya
agama untuk Disiplin,
an sekolah “musyawarah”
menciptakan tindakan
baik pada ✓ Etika public
insan yang yang
teman Penulis melakukan kegiatan
bertaqwa, menunjukka
maupun sosialisasi kepada siswa terkait
berbudi n perilaku
pada guru- dengan pembiasaan salam sebagai
pekerti luhur tertib dan
guru upaya untuk menanamkan nilai
dan berakhlak patuh pada
“keterbukaan”
mulia berbagai
✓ Komitmen mutu
ketentuan
Penulis mengedepankan komitmen
dan
mutu dalam melakukan kegiatan
peraturan
sosialisasi pembiasaan salam
sehingga
menghasilkan “efektifitas” dalam
bekerja
✓ Anti korupsi
44
Penulis melakukan kegiatan
sosialisasi kepada siswa terkait
dengan pembiasaan salam sebagai
upaya untuk menanamkan nilai
“tanggung jawab” yakni dalam
sosialisasi poin yang disampaikan
harus menyentuh seluruhnya
sebagai bentuk tanggung jawab
guru.
45
berkelanjutan”
✓ Anti korupsi
Penulis mengundang & melibatkan
Orang Tua Siswa dalam perumusan
tata tertib sekolah demi
mewujudkan nilai“Tanggung
jawab”
46
✓ Anti korupsi
Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan
disepakati bersama orang tua siswa
dilakukan dengan tujuan
“Tanggung Jawab”
4. Membagika ✓ Adanya ✓ Akuntabilitas
n Form Form Penulis Membagikan Form kontrol
kontrol tata kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa
perilaku tata dengan tujuan mengembangkan
pada Orang perilaku nilai“kejelasan target”
Tua siswa pada ✓ Nasionalisme
Orang Penulis Membagikan Form kontrol
Tua siswa tata perilaku pada Orang Tua siswa
dengan tujuan mengembangkan
nilai“kerja sama”
✓ Etika public
Penulis Membagikan Form kontrol
tata perilaku pada Orang Tua siswa
dengan tujuan mengembangkan
nilai“bertanggung jawab”
✓ Komitmen mutu
Penulis Membagikan Form kontrol
tata perilaku pada Orang Tua siswa
dengan tujuan mengembangkan
nilai“perbaikan berkelanjutan”
✓ Anti korupsi
Penulis Membagikan Form kontrol
tata perilaku pada Orang Tua siswa
dengan tujuan mengembangkan
nilai“Tanggung Jawab”
47
48
3.3. Estimasi Biaya Kegiatan
Rencana anggaran biaya yang dibutuhkan pada rancangan aktualisasi ini dapat dilihat
pada tabel .
Tabel 2.6. Rencana Anggaran Biaya Kegiatan Aktualisasi
49
3.4. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
5. Membuat mading
yang berkaitan
dengan tema
perilaku terpuji
50
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
51
Waktu yang tersedia Melihat situasi dan kondisi tersebut
Membuat dan untuk mengamati maka guru, komite sekolah Bersama
merumuskan progres perubahan harus melakukan sosialisasi atau
Tata tertib pertemuan setiap akhir semester.
5. sikap perilaku terpuji
Perilaku Agar nanti waktu untuk melakukan
disekolah serta pada siswa sangat evaluasi perkembangan sikap
form Kontrol sempit degan jadwal perilaku siswa bisa secara optimal
aktualisasi. dilakukan.
52
Tabel 4.2
Capaian Hasil Aktualisasi
Akuntabilitas Terlaksana
Nasionalisme (14-06-2021)
Melakukan konsultasi a. Melaksanakan pertemuan Terlaksananya pertemuan
1. dengan pimpinan/mentor Etika Publik
dengan Kepala Sekolah / dengan pimpinan/mentor
Komitmen Mutu
Mentor
Anti Korupsi
Adanya arahan dan Akuntabilitas Terlaksana
b. Membahas rencana Nasionalisme (14-06-2021))
kegiatan,, meminta bimbingan dari pimpinan
terkait pelaksanaan Etika Publik
bimbingan dan arahan
aktualisasi Komitmen Mutu
terkait rencana kegiatan.
Anti Korupsi
Akuntabilitas Terlaksana
Adanya catatan hasil Nasionalisme (14-06-2021)
c. Mencatat hasil pertemuan
pertemuan dengan Etika Publik
dari Pimpinan/mentor
pimpinan/mentor Komitmen Mutu
Anti Korupsi
Terlaksana
Adanya Akuntabilitas
d. Meminta persetujuan (14-06-2021)
persetujuan/rekomendasi Nasionalisme
pimpinan untuk Etika Publik
melaksanakan kegiatan dari
melaksankan rencana
pimpinan Komitmen Mutu
kegiatan
Hasil : Surat Rekomendasi Anti Korupsi
2. Membiasakan perilaku a. Membuat jadwal piket Tersediannya jadwal piket Akuntabilitas Terlaksana
53
hidup bersih kebersihan sekolah kebersihan sekolah Nasionalisme (Terlaksana
Etika Publik (18-06-2021)
Komitmen Mutu
Anti Korupsi
b. Membuat slogan “Bersih Adanya slogan yang dapat Akuntabilitas Terlaksana
Itu Sehat” mengkampanyekan slogan Nasionalisme (0s-07-2021)
“bersih itu sehat” maka Etika Publik
akan tercipta mindset terkait Komitmen Mutu
perilaku hidup bersih Anti Korupsi
54
55
c. Meminta tanggapan siswa Adanya kesan yang Akuntabilitas Terlaksana
tentang pelajaran yang tersampaikan dari para siswa Nasionalisme (10-07-2021)
dapat dipetik dari film setelah menonton film Etika Publik
pendek perilaku terpuji pendek terkait perilaku Komitmen Mutu
terpuji Anti Korupsi
56
maupun pada guru-guru Anti Korupsi
b. Mengundang & melibatkan Orang tua bisa hadir dan Akuntabilitas Terlaksana
Orang Tua Siswa dalam terlibat dalam perumusan Nasionalisme (22-07-2021)
perumusan tata tertib tata tertib sekolah Etika Publik
sekolah Komitmen Mutu
Anti Korupsi
c. Perumusan tata tertib Adanya produk tata tertib Akuntabilitas Terlaksana
sekolah yang dibuat oleh yang disepakati bersama Nasionalisme (22-07-2021)
Komite Sekolah dan Etika Publik
disepakati bersama orang Komitmen Mutu
tua siswa
Anti Korupsi
Adanya Form kontrol tata Akuntabilitas Terlaksana
d. Membagikan Form perilaku pada Orang Tua Nasionalisme (23-07-2021)
kontrol tata perilaku pada siswa Etika Publik
Orang Tua siswa Komitmen Mutu
Anti Korupsi
57
4.2.2 Deskripsi Kegiatan Aktualisasi
Deskripsi kegiatan aktualisasi berdasarkan pada nilai dasar ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi). Kegiatan yang telah dilaksanakan dengan judul
“Optimalisasi pembiasaan perilaku terpuji pada siswa SMP
Negeri Satap Satu Mowewe” pada tanggal 14 Juni 2021 sampai
dengan 27 Juli 2021 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Aktualisasi Kegiatan 1
Uraian Kegiatan Keterangan
1. Foto Dokumentasi
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 2. Foto Dokumentasi
3. Foto Catatan Hasil Pertemuan
4. Surat Rekomendasi
58
Tahapan Kegiatan :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan.
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan konsultasi dengan pimpinan atau mentor mengenai rencana
yang akan saya lakukan yaitu optimalisasi pembiasaan perilaku terpuji, saya melihat
situasi dan kondisi yang memungkinkan saya untuk melakukan konsultasi yaitu dengan
menemui pimpinan dan mentor saat dalam waktu lowong.
Tahap selanjutnya yaitu ketika melakukan pertemuan dengan pimpinan atau
mentor saya menyampaikan rancangan aktualisasi dan membahas tentang isu yang
diangkat dengan tutur kata yang sopan dan santun serta memperhatikan etika dalam
berkomunikasi terutama dengan pimpinan. Selanjutnya pimpinan atau mentor memberi
arahan, masukan dan bimbingan terkait pelaksanaan aktulisasi yang akan dilakukan
kurang lebih 28 hari kedepan.
Selama proses pembahasan kegiatan berlangsung, saya juga mencatat beberapa
poin penting dari pimpinan atau mentor terkait pelaksanaan aktualisasi agar menjadi
bahan acuan saya dalam melakukan dan menyelesaikan tahapan aktualisasi. Setelah
pembahasan rancangan dan diskusi dengan pimpinan telah selesai, saya meminta
persetujuan dari pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi dan pimpinan
bersedia memberikan izin dalam bentuk Surat Rekomendasi yang ditandatangani
langsung oleh Pimpinan dalam hal ini Kepala Puskesmas Sekolah SMP Negeri Satap
Satu Mowewe, serta surat dukungan melaksanakan kegiatan yang ditandatangani oleh
mentor dalam hal ini Kepala Sekolah.
59
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor sebagai bentuk tanggungjawab
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan sebagai bentuk transparansi kinerja
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor sebagai bentuk transparansi
kinerja
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan sebagai
bentuk tanggungjawab
Nasionalisme :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor sebagai bentuk saling
menghormati
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan berarti menerima aspirasi dan masukan atasan
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor sebagai bentuk etos kerja
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan sebagai
bentuk saling menghormati dan menghargai
Etika Publik :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor sebagai bentuk komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan sebagai bentuk profesionalisme dalam bekerja
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor sebagai bentuk profesionalisme
dalam bekerja
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan dengan sopan
dan santun
Komitmen Mutu :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor dengan efektif dan efisien
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan dengan efektif dan efisien
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor dengen efektif dan efisien
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan dengan
efektif.
Anti Korupsi :
1. Melaksanakan pertemuan dengan pimpinan/mentor sebagai bentuk tanggungjawab
dan disiplin
2. Membahas rencana kegiatan,, meminta bimbingan dan arahan terkait rencana
kegiatan sebagai bentuk sikap peduli
3. Mencatat hasil pertemuan dari Pimpinan/mentor sebagai bentuk kemandirian,
kejujuran dan kerjakeras
4. Meminta persetujuan pimpinan untuk melaksankan rencana kegiatan sebagai
bentuk kejujuran, disiplin, kerjakeras dan kepedulian.
Pelayanan Publik :
Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dengan pimpinan merupakan
pengamalan nilai transparansi dari pelaksanaan kegiatan, artinya dalam pelaksanaan
kegiatan perlu adanya keterlibatan pimpinan dalam memberikan bimbingan dan
persetujuan.
WOG :
Melakukan konsultasi dan meminta persetujuan dengan pimpinan merupakan
60
pengamalan nilai koordinasi dan tanggungjawab pada pimpinan karena kegiatan yang
dilakukan melibatkan beberapa peran dari unit kerja terkait.
61
3. Etika Publik
Melakukan konsultasi dengan pimpinan tidak
dengan komunikasi yang baik maka tidak akan
tercipta rasa saling menghargai antara
pimpinan dan bawahan.
4. Komitmen Mutu
Melakukan konsultasi dengan pimpinan
dengan tidak menerapkan nilai efektif
yaitu dengan menjelaskan maksud dan tujuan
kegiatan secara jelas maka pimpinan akan sulit
memahami.
5. Anti Korupsi
Melakukan konsultasi dengan pimpinan
dengan tidak jujur dan bertanggungjawab
maka pimpinan akan sulit untuk menyetujui
pelaksanaan aktualisasi
Tabel 4.4
Hasil Aktualisasi Kegiatan 2
Uraian Kegiatan Keterangan
Membiasakan perilaku hidup bersih
Nama Kegiatan
62
Tahapan Kegiatan :
1. Membuat jadwal piket kebersihan sekolah
2. Membuat selogan “Sekolahku Hijau Sekolahku Sehat”
3. Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan pembiasaan perilaku hidup bersih yaitu sebagai bagian dari
“Optimalisasi pembiasaan perilaku terpuji pada siswa SMP Negeri Satap Satu
Mowewe”. Maka dilakukan beberapa tahap kegiatan; pertama adalah dengan membuat
jadwal piket kebersihan sekolah, kemudian Tahap selanjutnya yaitu membuat slogan
kebersihan sekolah dalam bentuk poster, terakhir adalah melaksanakan kegiatan
perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah. ketika melakukan kegiatan pembiasaan
perilaku hidup bersih maka penting kiranya untuk membuat jadwal piket kebersihan
koordinasi dan konsultasi dengan pengelola program saya berkomunikasi dengan
tutur kata yang sopan dan santun serta memperhatikan etika dalam berkomunikasi
terutama dengan sesama rekan agar kegiatan yang dilakukan bisa terorganisir dengan
baik. Kemudian pemasangan slogan kebersihan dalam bentuk poster yang dilakukan
dilingkungan sekolah juga adalah sebagai bentuk sugesti positif pada siswa agar
tertanam mindset pola hidup bersih pada diri masing-masing siswa. Kemudian
pelaksanaan perilaku hidup bersih sebagai bentuk pembiasaan perilaku terpuji pada
siswa SMPN satap Satu Mowewe.
Selama proses koordinasi dan konsultasi berlangsung, saya juga mencatat
beberapa hal penting yang di sampaikan oleh Kepala Sekolah dalam hal ini bertindak
sebagai mentor. Catatan tersebut nantinya akan saya gunakan sebagai acuan dalam
melakukan kegiatan aktualisasi terkhusus dalam analisis data dan pembuatan laporan
hasil analisis data.
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
Akuntabilita:
1. Penulis Membuat jadwal piket kebersihan sekolah dengan tujuan menciptakan
“keseimbangan” akan rencana aksi kegiatan
2. Penulis membuat slogan hidup bersih sebagai bentuk upaya menanamkan nilai
“integritas” pada seluruh peserta didik
3. Dengan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah maka akan
tertanam nilai “integritas” pada peserta didik.
Nasionalisme:
1. Penulis Membuat jadwal piket kebersihan sekolah dengan tujuan menciptakan
“tanggung jawab” akan rencana aksi kegiatan
2. Penulis membuat slogan hidup bersih sebagai bentuk upaya menanamkan nilai
“memelihara ketertiban” pada seluruh peserta didik.
3. Dengan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “kepentingan bersama” pada peserta didik.
Etika Publik:
1. Penulis Membuat jadwal piket kebersihan sekolah dengan tujuan menciptakan
“taat pada peraturan” akan rencana aksi kegiatan
2. Penulis membuat slogan hidup bersih sebagai bentuk upaya menanamkan nilai
“ketulusan” pada seluruh peserta didik.
3. Dengan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “tulus” pada peserta didik. Yakni sikap sukarela dalam
kegiatan hidup bersih disekolah.
63
Komitmen Mutu :
1. Penulis Membuat jadwal piket kebersihan sekolah dengan tujuan menciptakan
“mutu” akan rencana aksi kegiatan
2. Penulis membuat slogan hidup bersih sebagai bentuk upaya menanamkan nilai
“inovatif” pada seluruh peserta didik.
3. Dengan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “perbaikan berkelanjutan” pada peserta didik.
Anti Korupsi :
1. Penulis Membuat jadwal piket kebersihan sekolah dengan tujuan menciptakan
“tanggung jawab” akan rencana aksi kegiatan
2. Penulis membuat slogan hidup bersih sebagai bentuk upaya menanamkan nilai
“disiplin” pada seluruh peserta didik.
3. Dengan pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “peduli” pada peserta didik.
Negatif :
1. Akuntabilitas
Dalam melakukan pembiasaan
perilaku hidup bersih tidak dengan
menjunjung tinggi nilai integritas maka
dapat berjalan lancer dan sulit
mendapat apresiasi, respon dan
kemudahan dalam pelaksanaan
aktualisasi.
2. Nasionalisme
Dalam melakukan pembiasaan perilaku
hidup bersih tidak dengan menjunjung
tinggi nilai “kepentingan bersama” pada
peserta didik maka tidak akan terwujud
visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
3. Etika Publik
Dalam melakukan pembiasaan perilaku
hidup bersih tidak dengan menjunjung
tinggi nilai “tulus” pada peserta didik
maka tidak akan terwujud visi dan misi
SMPN Satap Satu Mowewe.
7. Komitmen mutu
Dalam melakukan pembiasaan perilaku
hidup bersih tidak dengan menjunjung
tinggi nilai “perbaikan berkelanjutan”
pada peserta didik maka tidak akan
terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
8. Anti Korupsi
Dalam melakukan pembiasaan perilaku
hidup bersih tidak dengan menjunjung
tinggi nilai “peduli” pada peserta didik
maka tidak akan terwujud visi dan misi
SMPN Satap Satu Mowewe.
65
Tabel 4.5
Hasil Aktualisasi Kegiatan 3
Uraian Kegiatan Keterangan
Memutar video/film pendek perilaku terpuji
Nama Kegiatan
1. Foto dokumentasi
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 2. Foto Dokumentasi
3. Foto Dokumentasi
66
Tahapan Kegiatan :
1. Menyiapkan alat dan bahan seperti laptop serta infokus sebagai media pemutaran film
pendek perilaku terpuji
2. Pelaksanaan pemutaran video/film pendek perilaku terpuji
3. Meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari film pendek
perilaku terpuji
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan kegiatan pemutaran video/film pendek perilaku terpuji, saya
menyiapkan alat dan bahan seperti laptop serta infokus sebagai media pemutaran film
pendek perilaku terpuji. Pertama adalah dengan menyiapkan video pendek melalui
kanal youtube setelah itu melaksanaan pemutaran video/film pendek perilaku terpuji,
terakhir adalah meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari film
pendek perilaku terpuji. Pemutaran video/film pendek terkait perilaku terpuji dilakukan
guna memberikan inspirasi kisah kepada siswa agar kemudian siswa dapat memetik
pelajaran dari film tersebut. Kegiatan pemutaran video pendek ini kemudian dijadikan
agenda mingguan sekolah pada kegiatan jumat bersih.
Nasionalisme :
1. Penulis dalam menanamkan perilaku terpuji pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek bertujuan untuk mewujudkan sikap
“bijaksana” pada peserta didik
2. Penulis melakukan pemutaran film pendek perilaku terpuji dengan tujuan
untuk membentuk “bijaksana” pada peserta didik.
3. Penulis meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari
film pendek perilaku terpuji dengan tujuan untuk membentuk “memelihara
ketertiban”
Etika Publik :
1. Penulis dalam menanamkan perilaku terpuji pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek bertujuan untuk mewujudkan sikap “bersikap
hormat” pada peserta didik
2. Penulis melakukan pemutaran film pendek perilaku terpuji dengan tujuan untuk
membentuk “bersikap hormat” pada peserta didik
3. Penulis meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari film
pendek perilaku terpuji dengan tujuan untuk membentuk “taat pada peraturan”
Komitmen Mutu :
1. Penulis dalam menanamkan perilaku terpuji pada peserta didik menggunakan
67
media video berupa film pendek bertujuan untuk mewujudkan sikap “bersikap
hormat” pada peserta didik
2. Penulis melakukan pemutaran film pendek perilaku terpuji dengan tujuan
untuk membentuk “perbaikan berkelanjutan” pada peserta didik
3. Penulis meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari
film pendek perilaku terpuji dengan tujuan untuk membentuk “perbaikan
berkelanjutan”.
Anti Korupsi :
1. Penulis dalam menanamkan perilaku terpuji pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek bertujuan untuk mewujudkan sikap “jujur”
pada peserta didik
2. Penulis melakukan pemutaran film pendek perilaku terpuji dengan tujuan
untuk membentuk “jujur” pada peserta didik
3. Penulis meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari
film pendek perilaku terpuji dengan tujuan untuk membentuk “tanggung
jawab”
Manajemen ASN :
Melakukan kegiatan m emutar video/film pendek perilaku terpuji adalah bentuk
pengamalan nilai etika profesi yakni melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggungjawab.
Positif :
1. Akuntabilitas
Penulis dalam menanamkan perilaku
terpuji pada peserta didik
menggunakan media video berupa film
pendek bertujuan untuk mewujudkan
sikap “kepercayaan” pada peserta
didik
2. Nasionalisme
Penulis dalam menanamkan perilaku
Analisis Dampak terpuji pada peserta didik
menggunakan media video berupa film
pendek bertujuan untuk mewujudkan
sikap “bijaksana” pada peserta didik
3. Etika Publik
Penulis dalam menanamkan perilaku
terpuji pada peserta didik
menggunakan media video berupa film
pendek bertujuan untuk mewujudkan
68
sikap “bersikap hormat” pada peserta
didik
4. Komitmen Mutu
Penulis dalam menanamkan perilaku
terpuji pada peserta didik
menggunakan media video berupa film
pendek bertujuan untuk mewujudkan
sikap “perbaikan berkelanjutan” pada
peserta didik
5. Anti Korupsi
Penulis dalam menanamkan perilaku
terpuji pada peserta didik
menggunakan media video berupa film
pendek bertujuan untuk mewujudkan
sikap “jujur” pada peserta didik.
Negatif :
1. Akuntabilitas
Dalam menanamkan perilaku terpuji
pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek tidak
dengan menjunjung tinggi nilai
“Kepercayaan” maka dapat berjalan
lancer dan sulit mendapat apresiasi,
respon dan kemudahan dalam
pelaksanaan aktualisasi.
2. Nasionalisme
Dalam menanamkan perilaku terpuji
pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek tidak
dengan menjunjung tinggi nilai
“bijaksana” maka dapat berjalan
lancer dan sulit mendapat apresiasi,
respon dan kemudahan dalam
pelaksanaan aktualisasi.
3. Etika Publik
Dalam menanamkan perilaku terpuji
pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek tidak
dengan menjunjung tinggi nilai
“bersikap hormat” maka dapat
berjalan lancer dan sulit mendapat
apresiasi, respon dan kemudahan
dalam pelaksanaan aktualisasi
4. Komitmen mutu
Dalam menanamkan perilaku terpuji
pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek tidak
dengan menjunjung tinggi nilai
“perbaikan berkelanjutan” pada
peserta didik maka tidak akan
69
terwujud visi dan misi SMPN Satap
Satu Mowewe.
5. Anti Korupsi
Dalam menanamkan perilaku terpuji
pada peserta didik menggunakan
media video berupa film pendek tidak
dengan menjunjung tinggi nilai
“jujur” pada peserta didik maka tidak
akan terwujud visi dan misi SMPN
Satap Satu Mowewe.
70
Tabl 4.6
Hasil Aktualisasi Kegiatan 4
Uraian Kegiatan Keterangan
Membuat mading yang berkaitan dengan tema
Nama Kegiatan perilaku terpuji
1. Foto Dokumentasi
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan 2. Foto Dokumentasi
3. Foto Dokumentasi
Tahapan Kegiatan :
1. Musyawarah dalam penentuan tema mading
2. Pembuatan jadwal untuk pengisian mading
3. Pelaksanaan pembuatan kreatifitas mading sekolah
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan kegiatan ini, terlebih dahulu saya memberikan pengarahan
pada siswa/siswi untuk melakukan musyawarah penentuan tema mading agar
kegiatan tertata dengan baik. Hasil musyawarah tersebut kemudian dijadikan
kesepakatan bersama dalam memuat tema yang akan ditempel dimading sekolah.
Setelah itu membuat jadwal pengisian mading agar siswa punya waktu dan
kesempatan dalam pengisian mading. Kemudian kegiatan terakhir adalah pelaksanaan
pembuatan kreatifitas mading sekolah sebagai bagian dari kegiatan inti. Kegiatan
pembuatan kreatifitas mading sekolah akan dijadikan kegiatan wajib dan rutin bagi
seluruh siswa SMP Negeri Satap 1 Mowewe.
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
1. Penulis melakukan kegiatan musyawarah dalam penentuan tema mading
perilaku terpuji guna mengembangkan nilai “kejelasan target”
2. Penulis melakukan pembuatan jadwal pembuatan mading bagi peserta didik
guna membentuk sikap “tanggung jawab” pada peserta didik
3. Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta didik dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan untuk mengembangkan sikap “konsistensi” yakni
peserta didik secara konsisten bisa tetap sadar dengan isu-isu perilaku terpuji
Nasionalisme :
1. Penulis melakukan kegiatan musyawarah dalam penentuan tema mading
perilaku terpuji guna mengembangkan nilai “tidak memaksakan kehendak”
2. Penulis melakukan pembuatan jadwal pembuatan mading bagi peserta didik
guna membentuk sikap “tidak memaksakan kehendak” pada peserta didik
3. Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta didik dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan untuk mengembangkan sikap “peduli”.
71
5
perserta didik terhadap isu-isu perilaku terpuji
Etika Publik :
1. Penulis melakukan kegiatan musyawarah dalam penentuan tema mading
perilaku terpuji guna mengembangkan nilai “terbuka” terutama dalam
menyampaikan pendapat.
2. Penulis melakukan pembuatan jadwal pembuatan mading bagi peserta didik
guna membentuk “tidak diskriminatif,berlaku adil dalam memberikan
pelayanan”
3. Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta didik dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan untuk mengembangkan sikap “konsistensi” yakni
membentuk sejauh mana peserta didik mampu konsisten dengan perilaku
terpuji.
Komitmen Mutu :
1. Penulis melakukan kegiatan musyawarah dalam penentuan tema mading
perilaku terpuji guna mengembangkan nilai “efektifitas” agar pelaksanaan
kegiatan musyawarah berjalan baik
2. Penulis melakukan pembuatan jadwal pembuatan mading bagi peserta didik
guna membentuk sikap “efisiensi” pada peserta didik
3. Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta didik dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan untuk mengembangkan sikap “adaptif” yakni
bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang sedang
diperbicangkan.
Anti Korupsi :
1. Penulis melsakukan kegiatan musyawarah dalam penentuan tema mading
perilaku terpuji guna mengembangkan nilai “kejelasan target”
2. Penulis melakukan pembuatan jadwal pembuatan mading bagi peserta didik
guna membentuk sikap “disiplin” pada peserta didik
3. Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta didik dengan melaksanakan
pembuatan mading bertujuan untuk mengembangkan sikap “peduli” yakni
kepedulian peserta didik terkait dengan isu-isu terkini yang kaitannya dengan
perilaku terpuji.
Manajemen ASN :
Membuat mading yang berkaitan dengan tema perilaku terpuji adalah bentuk
pengamalan nilai etika profesi yakni melaksanakan tugas dengan jujur dan
bertanggung jawab.
tenaga kesehatan”
72
Positif :
1. Akuntabilitas
Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta
didik dengan melaksanakan pembuatan mading
bertujuan untuk mengembangkan sikap
“konsistensi” yakni peserta didik secara
konsisten bisa tetap sadar dengan isu-isu
perilaku terpuji
2. Nasionalisme
Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta
didik dengan melaksanakan pembuatan mading
Analisis Dampak bertujuan untuk mengembangkan sikap “peduli”
perserta didik terhadap isu-isu perilaku terpuji.
3. Etika Publik
Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta
didik dengan melaksanakan pembuatan mading
bertujuan untuk mengembangkan sikap
“konsistensi” yakni membentuk sejauh mana
peserta didik mampu konsisten dengan perilaku
terpuji.
4. Komitmen Mutu
Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji peserta
didik dengan melaksanakan pembuatan mading
bertujuan untuk mengembangkan sikap
“adaptif” yakni bisa menyesuaikan diri dengan
situasi dan kondisi yang sedang diperbicangkan
5. Anti Korupsi
Penulis mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading bertujuan untuk mengembangkan
sikap “peduli” yakni kepedulian peserta didik
terkait dengan isu-isu terkini yang kaitannya
dengan perilaku terpuji.
73
Negatif :
1. Akuntabilitas
Dalam menanamkan perilaku terpuji pada
peserta didik mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading tidak dengan menjunjung tinggi nilai
“konsistensi” pada peserta didik maka tidak
akan terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
2. Nasionalisme
Dalam menanamkan perilaku terpuji pada
peserta didik mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading tidak dengan menjunjung tinggi nilai
“peduli” pada peserta didik maka tidak akan
terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe..
3. Etika Publik
Dalam menanamkan perilaku terpuji pada
peserta didik mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading tidak dengan menjunjung tinggi nilai
“konsistensi” pada peserta didik maka tidak
akan terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
4. Komitmen Mutu
Dalam menanamkan perilaku terpuji pada
peserta didik mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading tidak dengan menjunjung tinggi nilai
“adaptif” pada peserta didik maka tidak akan
terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
5. Anti Korupsi
Dalam menanamkan perilaku terpuji pada
peserta didik mengoptimalkan perilaku terpuji
peserta didik dengan melaksanakan pembuatan
mading tidak dengan menjunjung tinggi nilai
“peduli” pada peserta didik maka tidak akan
terwujud visi dan misi SMPN Satap Satu
Mowewe.
74
Tabel 4.7
Hasil Aktualisasi Kegiatan 5
Uraian Kegiatan Keterangan
1. Foto Dokumentasi
2. Foto Dokumentasi
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan
3. Foto Dokuemntasi
4. Form Dokumentasi
75
Tahapan Kegiatan :
1. Sosialisasi kepada siswa/I
2. Mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata tertib sekolah
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa
4. Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa
Deskripsi Kegiatan :
Dalam melakukan membuat dan merumuskan Tata tertib Perilaku disekolah,
saya melihat situasi dan kondisi yang memungkinkan saya untuk melakukan sosialisasi
kepada siswa yaitu dengan meberikan pemahaman kepada seluruh siswa terkait dengan
perumusan tata tertib sekolah.
Tahap selanjutnya yaitu mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam
perumusan tata tertib sekolah. Hal ini penting dilakukan guna menerima masukan atau
saran dari Orang tua siswa, karena pada dasarnya Orang Tua atau wali siswa merupakan
mitra sekolah sehingga bisa menciptakan sinergi yang baik. Kemudian perumusan tata
tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama orang tua
siswa. Tahapan kegiatan terakhir sekaligus sebagai kegiatan tambahan adalah
membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa.
Selama proses kegiatan ini berlangsung, kepala sekolah juga memberikan
beberapa pertanyaan terkait dengan isi laporan yang saya jawab dengan penuh
tanggungjawab dan etika komunikasi yang sopan. Selain itu Kepala Sekolah juga
mengapresiasi hasil laporan yang telah dibuat dan diharapkan dapat membantu
dalam mengoptimalkan pembiasaan perilaku terpuji di SMP Negeri Satap 1 Mowewe.
Penjelasan Keterkaitan Dengan Nilai Dasar
Akuntabilitas :
1. Penulis melakukan kegiatan sosialisasi kepada siswa terkait dengan pembiasaan
salam sebagai upaya untuk memberikan “kejelasan Target”
2. Penulis mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata tertib
sekolah demi mewujudkan nilai“keseimbangan”
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dilakukan dengan tujuan “kejelasan target”
4. Penulis Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa dengan
tujuan mengembangkan nilai“kejelasan target”
Nasionalisme :
1. Penulis melakukan kegiatan sosialisasi kepada siswa terkait dengan pembiasaan
salam sebagai upaya untuk menanamkan budaya “musyawarah”
2. Penulis mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata tertib
sekolah demi mewujudkan nilai“Kerjasama”
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dilakukan dengan tujuan “Musyawarah”
4. Penulis Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa dengan
tujuan mengembangkan nilai“kerja sama”
76
Etika Publik :
1. Penulis melakukan kegiatan sosialisasi kepada siswa terkait dengan
pembiasaan salam sebagai upaya untuk menanamkan nilai “keterbukaan”
2. Penulis mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata
tertib sekolah demi mewujudkan nilai“Terbuka”
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dilakukan dengan tujuan “Terbuka”
4. Penulis Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa dengan
tujuan mengembangkan nilai“bertanggung jawab”
Komitmen Mutu :
1. Penu Penulis mengedepankan komitmen mutu dalam melakukan kegiatan
sosialisasi pada siswa/i sehingga menghasilkan “efektifitas” dalam bekerja
2. Penulis mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata
tertib sekolah demi mewujudkan nilai“perbaikan berkelanjutan”
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dilakukan dengan tujuan “Responsif”
4. Penulis Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa dengan
tujuan mengembangkan nilai“perbaikan berkelanjutan”
Anti Korupsi :
1. Penulis melakukan kegiatan sosialisasi kepada siswa terkait dengan pembiasaan
salam sebagai upaya untuk menanamkan nilai “tanggung jawab” yakni dalam
sosialisasi poin yang disampaikan harus menyentuh seluruhnya sebagai bentuk
tanggung jawab guru.
2. Penulis mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata
tertib sekolah demi mewujudkan nilai“Tanggung jawab”
3. Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dilakukan dengan tujuan “Tanggung Jawab”
4. Penulis Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa dengan
tujuan mengembangkan nilai“Tanggung Jawab”
WOG :
Melaporkan ke pimpinan mengenai laporan hasil analisis data adalah sebagai
bentuk Kerjasama antara atasan dan bawahan dan merupakan pengamalan nilai
koordinasi dan tanggungjawab terhadap pimpinan dari kita sebagai bawahan
77
Dengan melakukan kegiatan membuat dan
merumuskan Tata tertib Perilaku disekolah adalah
Kontribusi Terhadap Visi-Misi
Organisasi diharapkan terwujudnya visi SMP Negeri Satap
Satu Mowewe melalui misi organisasi
“Melaksanakan manajemen berbasis sekolah”
Positif :
1. Akuntabilitas
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat
oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
orang tua siswa dilakukan dengan tujuan
“kejelasan target”
2. Nasionalisme
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat
oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
orang tua siswa dilakukan dengan tujuan
“Musyawarah”.
3. Etika Publik
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat
oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
Analisis Dampak orang tua siswa dilakukan dengan tujuan
“Terbuka”.
4 Komitmen Mutu
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat
oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
orang tua siswa dilakukan dengan tujuan
“Responsif”
5. Anti Korupsi
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat
oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
orang tua siswa dilakukan dengan tujuan
“Tanggung Jawab”.
78
Negatif :
1. Akuntabilitas
Dalam Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dengan menjunjung
tinggi nilai “kejelasan target” pada peserta
didik maka tidak akan terwujud visi dan misi
SMPN Satap Satu Mowewe.
2. Nasionalisme
Dalam Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dengan menjunjung
tinggi nilai “musyawarah” pada peserta didik
maka tidak akan terwujud visi dan misi SMPN
Satap Satu Mowewe.
3. Etika Publik
Dalam Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dengan menjunjung
tinggi nilai “terbuka” pada peserta didik maka
tidak akan terwujud visi dan misi SMPN Satap
Satu Mowewe.
4. Komitmen Mutu
Dalam Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dengan menjunjung
tinggi nilai “responsif” pada peserta didik maka
tidak akan terwujud visi dan misi SMPN Satap
Satu Mowewe.
5. Anti Korupsi
Dalam Perumusan tata tertib sekolah yang
dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati
bersama orang tua siswa dengan menjunjung
tinggi nilai “tanggung jawab” pada peserta
didik maka tidak akan terwujud visi dan misi
SMPN Satap Satu Mowewe.
79
Tabel 4.8
Matriks Aktualisasi dan Habituasi
Transparansi 15
Tanggungjawab 16
Akuntabilitas Keseimbangan 1
Kejelasan 8
Konsistensi 4
Kerjasama 2
Saling menghormati 7
Konsultasi 6
Jujur 8
Etos Kerja 11
Nasionalisme
Menghargai orang lain 5
Diskusi 3
Komunikasi 10
Konsultasi 9
Kerjasama 5
Etika Publik Kinerja 10
Profesional 10
Jujur 4
Keahlian 4
Komitmen Mutu Efektif 9
Efisien 9
80
Kreatif 2
Inovatif 1
Mutu 4
Jujur 16
Peduli 2
Mandiri 12
Anti Korupsi Disiplin 6
Tanggungjawab 14
Kerja Keras 6
Sederhana 1
Tabel 4.9
Matriks Kedudukan dan Peran ASN
Membuat
Melakukan Memutar
Keterkaitan terhadap mading yang Membuat dan
konsultasi Membiasakan video/film
subtansi mata pelatihan berkaitan merumuskan
dengan perilaku pendek
Hidup Bersih dengan
tema tata tertib Total
kepala perilaku
perilaku perilaku
sekolah terpuji
terpuji disekolah
Manajemen ASN
2
Pelayanan Publik
4
WOG
2
81
Tabel 4.10
Matriks Keterkaitan Kegiatan dengan Visi Misi Organisasi
Membuat
Melakukan Memutar
Keterkaitan terhadap mading yang Membuat dan
konsultasi Membiasakan video/film
Visi Misi Organisasi dengan perilaku berkaitan pendek merumuskan
kepala Hidup Bersih dengan tema perilaku tata tertib Total
sekolah perilaku terpuji perilaku
terpuji disekolah
82
Meningkatkan prestasi
siswa dibidang akademik
dan non akademik 1
Meningkatkan potensi
guru dan pegawai 1
Melaksanakan
manajemen berbasis
sekolah
4
Menciptakan lingkungan
sekolah yang nyaman
dan kondusif 2
83
Tabel 4.11
Interval instrumen penilaian kedisiplinan siswa di rumah
1 Irfandi 19 37
2 Haslianti 20 42
3 Hikmawati 24 39
4 Jumardin 19 39
82 157
Jumlah Skor
Tabel 4.12
Interval instrumen penilaian kedisiplinan siswa di rumah
1 Irfandi 18 34
2 Haslianti 20 34
3 Hikmawati 19 40
4 Jumardin 22 39
79 147
Jumlah Skor
84
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN yakni
ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi)
pada kegiatan yang
telah dilaksanakan dengan judul “Optimalisasi pembiasaan perilaku terpuji pada siswa
SMP Negeri Satap 1 Mowewe”, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan nilai dasar profesi ASN pada saat melaksanakan kegiatan di
instansi kerja menumbuhkan kesadaran diri saya pribadi sebagai ASN untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional terhadap masyarakat,
mengedepankan nilai dasar akuntabilitas dalam tugas, meningkatkan semangat
nasionalisme dalam melaksanakan tugas, meningkatkan pelayanan terhadap
masyarakat dengan cara menjunjung tinggi etika yang baik, serta memiliki
komitmen mutu dalam tupoksi dan menjalankan nilai anti korupsi dalam
melaksanakan tugas sehingga kualitas pelayanan menjadi semakin baik.
2. Dengan menerapkan nilai dasar profesi ASN dalam upaya optimalisasi
pembiasaan perilaku terpuji pada siswa SMP Negeri Satap 1 Mowewe
diwujudkan dalam beberapa kegiatan seperti diantaranya melakukan
konsultasi dengan mentor, membiasakan perilaku hidup bersih, Membuat
mading yang berkaitan dengan tema perilaku terpuji, Memutar video/film
pendek perilaku terpuji, serta membuat & merumuskan tata tertib perilaku di
sekolah.
3. Setelah melakukan rankaian kegiatan Habituasi Perilaku terpuji di SMP Negeri
Satap Satu Mowewe melalui istrumen pengukuran dengan menggunakan Skala
Interval didapatkan ada tren kenaikan yang signifikan akan capaian hasil
kegiatan aktualisasi. Itu bisa dilihat dari tabel skala interval.
5.2 Saran
Adapun yang menjadi saran dalam pelaksanaan aktualisasi nilai das
profesi ASN ini adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan aktualisasi nilai dasar ini tidak hanya dilaksanakan pada saat
rangkaian latihan dasar ASN, namun betul-betul dapat dilaksanakan sepanjang
ASN tersebut melaksanakan tugas-tugasnya di tempat kerja.
85
2. Aktualisasi nilai dasar ANEKA sangat baik untuk diterapkan oleh seluruh
Guru pada SMP Negeri Satap 1 mowewe untuk mendukung terwujudnya
pendidikan yang berkualitas kepada masyarakat sebagai pengguna layanan.
Peran kualitas Guru yang kreatif & Inofatif sangat sangat penting untuk setiap
kegiatan pembelajaran disekolah guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang baik dengan menerapkan nilai-nilai
ANEKA sangat diperlukan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan agar
keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kualitas pegawai
dapat terlaksana dengan optimal sesuai dengan visi dan misi SMP Negeri Satap 1
Mowewe.
3. Masyarakat sebaiknya tidak lagi memiliki stigma negatif tentang PNS seperti yang
terjadi sebelumnya, sebab dengan aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat
pemberian pelayanan kepada masyarakat seorang PNS tentu akan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat serta menciptakan kepercayaan dan
kepuasan masyarakat akan peran Guru..
5.3 Rencana Tindak Lanjut
Setelah pelaksanaan aktualisasi “Optimalisasi Pembiasaan Perilaku Terpuji
pada Siswa SMP Negeri satap Satu Mowewe” maka rencana tindak lanjut yang akan
dilakukan yaitu :
1. Pembiasaan perilaku terpuji dilingkungan sekolah musti terus digalakan baik
didalam kelas maupun diluar kelas. Karena unsur sikap (attitude) adalah unsur
utama dalam proses belajar mengajar.
2. Meningkatkan Kembali Sinergi antara Sekolah, Guru Dan Orang Tua Siswa
Sehingga Terdapat Kesamaan presepsi akan sasaran-sasaran Pendidikan.
2. Membuat form control siswa yang akan diisi oleh orang tua/wali siswa setiap
minggu secara gradual sebagai panduan penilaian siswa dirumah. Program ini akan
terus dilakukan dan setiap minggu diadakan follow up akan permasalahan yang
ditemui oleh masing-masing siswa.
.
86
DAFTAR PUSTAKA
87
DAFTAR
LAMPIRAN
88
RANCANGAN AKTUALISASI
1. Profil Lembaga
Nama Satuan Kerja SMP NEGERI SATAP SATU MOWEWE
1. Religius
2. Jujur
3. T oleransi
Nilai-nilai Organisasi 4. Disiplin
5. Kerja Keras
6. Kreatif Dan Inofatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu
10. Bersahabat atau komunikatif
89
SMP Negeri Satap Satu Mowewe mempunyai
tugas sebagai pelaksana pendidikan, pelaksanaan
Tugas Satuan Kerja hubungan kerja sama dengan orang tua peserta
didik, komite sekolah, dan/atau masyarakat; dan
Pelaksanaan Administrasi.
1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang
bermutu
3. Menilai dan mengevaluasi hasil
pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik /
siswa;
Tugas Pokok dan Fungsi 5. Melakukan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang
melekat pada kegiatan pokok yang sesuai;
7. Meningkatkan dan mengembangkan
kualifikasi akademik dan kompetensi
secara berkelanjutan.
90
2. Identifikasi Permasalahan Dalam Pelaksanaan Tugas Dan Alternatif Solusi
No Uraian Tugas Permasalahan Solusi
Optimalisasi pembiasaan
Melakukan Pembiasaan perilaku perilaku terpuji di SMP
1. pembiasaan terpuji yang belum Negeri Satap 1 (Satu)
perilaku optimal Mowewe
terpuji
91
4. Komitmen Mutu
Agar kegiatan berjalan dengan
efektif maka diperlukan konsultasi
dengan pimpinan untuk
mendapatkan bimbingan.
5. Anti Korupsi
Pengamalan nilai tanggungjawab,
kerja keras, jujur dan disiplin
dalam melakukan konsultasi
dengan pimpinan.
2. Membiasakan perilaku Hidup 1. Akuntabilitas
Bersih Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup
bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “integritas” pada
peserta didik.
2. Nasionalisme
Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup
bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “kepentingan
bersama” pada peserta didik
3. Etika Publik
Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup
bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “tulus” pada
peserta didik. Yakni sikap sukarela
dalam kegiatan hidup bersih
disekolah.
4. Komitmen Mutu
Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup
bersih dilingkungan sekolah maka
akan tertanam nilai “perbaikan
berkelanjutan” pada peserta didik.
5. Anti Korupsi
Pengamalan nilai tanggungjawab,
kerja keras, jujur dan disiplin
dalam melakukan koordinasi
dengan pengelola program
3. Memutar video/film pendek perilaku 1. Akuntabilitas
terpuji Nilai tanggungjawab dan
transparansi dalam memutar
video/film pendek perilaku
terpuji
2. Nasionalisme
Nilai bijaksana dan
transparansi dalam memutar
video/film pendek perilaku
terpuji
92
3. Etika Publik
Melakukan pemutaran film pendek
perilaku terpuji dengan tujuan untuk
membentuk “bersikap hormat” pada
peserta didik
4. Komitmen Mutu
Melakukan pemutaran film pendek
perilaku terpuji dengan tujuan untuk
membentuk “perbaikan
berkelanjutan” pada peserta didik
5. Anti Korupsi
Melakukan pemutaran film
pendek perilaku terpuji dengan
tujuan untuk membentuk “jujur”
pada peserta didik
tanggungjawab.
4. Membuat mading yang berkaitan 1. Akuntabilitas
dengan tema perilaku terpuji Membuat mading yang berkaitan
dengan tema perilaku terpuji
guna menanamkan nilai
konsistensi, tanggung jawab, &
kejelasan target
2. Nasionalisme
Membuat mading yang berkaitan
dengan tema perilaku terpuji
guna menanamkan nilai tidak
memaksakan kehendak, &
peduli
3. Etika Publik
Membuat mading yang berkaitan
dengan tema perilaku terpuji
guna menanamkan nilai tidak
konsistensi.
4. Komitmen Mutu
Membuat mading yang berkaitan
dengan tema perilaku terpuji
guna menanamkan nilai tidak
memaksakan kehendak, &
peduli
94
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Juli
No Kegiatan
1 2 3 4 5 8 9 10 11 12 15 16 17 18 20 22 23 24 25 26
Melakukan Konsultasi
1. dengan Kepala Sekolah
Membiasakan perilaku
2. Hidup Bersih
Memutar video/film
3. pendek perilaku terpuji
4. Membuat mading yang
berkaitan dengan tema
perilaku terpuji
Membuat dan
5. merumuskan tata tertib
perilaku disekolah
Menyetujui
Mentor,
AZWAR JAYA,
NIP.19770826 200604 1 011
95
STRATEGI PEMBIMBINGAN
(Catatan bimbingan oleh : Mentor)
Berkonsultasi dan
Terlaksananya
1. berkoordinasi dengan
14 Juni 2021 Berkonsultasi dan
mentor dalam
berkoordinasi
pelaksanaan
dengan mentor
aktualisasi
dalam pelaksanaan
aktualisasi
Optimalkan 0ptimalkan
pembiasaan perilaku pembiasaan perilaku
2. 14 juni 2021 terpuji pada seluruh terpuji pada seluruh
siswa siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
Kegiatan beserta
3. Lakukan aktualisasi tahapan aktualisasi
14 juni 2021
sesuai dengan jadwal telah dilaksanakan
sesuai jadwal
Menyetujui
MENTOR,
96
STRATEGI PEMBIMBING
(Catatan bimbingan oleh : Coach)
Optimalisasi Pembiasaan Perilaku Terpuji Pada Siswa SMP Negeri Satap Satu
Mowewe
Hasil Media
No Tanggal/Waktu Catatan Bimbingan
Capaian/Output Komunikasi
Dalam melakukan kegiatan
perlu adanya dokumentasi Foto dan video Whatsapp
1. 18-06-2021
disetiap tahap kegiatan kegiatan
berupa foto atau video
Analisis dampak
Buatkan analisis dampak
positif dan neagtif
positif dan negatif dari Whatsapp
2. 18-06-2021 dari setiap kegiatan
setiap kegiatan yang
mengandung nilai ANEKA yang mengandung
ANEKA
Lampiran berupa foto,
Dalam membuat laporan dokumen pendukung
hasil aktualisasi harus seperti lembar Whatsapp
3. 18-06-2021
disertai dengan bukti-bukti persetujuan, dan
yang kuat laporan fisik
Menyetujui
COACH,
97
LAMPIRAN KEGIATAN 1
Melakukan Konsultasi Dengan Pimpinan / Mentor
TAHAP 1
Menyiapkan bahan konsultasi
TAHAP 2
Melakukan Konsultasi dengan mentor untuk menyampaikan konsep kegiatan yang akan
dilakukan
TAHAP 3
Meminta arahan dan persetejuan Kepala Sekolah
98
LAMPIRAN KEGIATAN II
Membiasakan perilaku Hidup Bersih
TAHAP 1
Membuat jadwal piket kebersihan sekolah
TAHAP 2
Membuat slogan “Sekolahku Hijau Sekolahku Sehat”
TAHAP 3
Pelaksanaan kegiatan perilaku hidup bersih dilingkungan sekolah
99
LAMPIRAN KEGIATAN III
Memutar video/film pendek perilaku terpuji
TAHAP 1
Menyiapkan alat dan bahan seperti laptop serta infokus sebagai media pemutaran film
pendek perilaku terpuji
TAHAP 2
Pelaksanaan pemutaran video/film pendek perilaku terpuji
TAHAP 3
Meminta tanggapan siswa tentang pelajaran yang dapat dipetik dari film pendek
100
LAMPIRAN KEGIATAN IV
Membuat mading yang berkaitan dengan tema perilaku
terpuji
TAHAP 1
Musyawarah dalam penentuan tema mading
TAHAP 2
Pembuatan jadwal untuk pengisian mading
TAHAP 3
Pelaksanaan pembuatan kreatifitas mading sekolah
101
LAMPIRAN KEGIATAN V
Membuat dan merumuskan Tata tertib Perilaku
disekolah
TAHAP 1
Sosialisasi kepada siswa/I
TAHAP 2
Mengundang & melibatkan Orang Tua Siswa dalam perumusan tata tertib sekolah
TAHAP 3
Perumusan tata tertib sekolah yang dibuat oleh Komite Sekolah dan disepakati bersama
orang tua siswa
102
TAHAP 4
Membagikan Form kontrol tata perilaku pada Orang Tua siswa
103
LAMPIRAN PENDUKUNG
104
105
LAMPRAN INSTRUMEN PENILAIAN
SIKAP
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122