Oleh :
ERVI WULANDARI A.Md.Kep
NIP. 19931114 202012 2 005
NDH : 21
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan segenap kekuatan, kesehatan, keteguhan dan kesabaran serta semua
nikmat tak terhingga, sehingga penulisan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur
Sipil Negara yang berjudul “PENINGKATAN KEPATUHAN PETUGAS DALAM
PEMILAHAN SAMPAH INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS DI RUANG UNIT
GAWAT DARURAT (UGD) UPTD PUSKESMAS TIRAWUTA KABUPATEN
KOLAKA TIMUR” sebagai syarat Latsar CPNS Golongan II Angkatan XXII
Lingkup Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur Tahun 2021 dapat dirampungkan tepat
pada waktunya.
Namun di atas semua itu, penulis menyadari sebagai hal yang manusiawi bilamana
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini masih banyak terdapat kekeliruan maupun
kesalahan yang sumbernya dari keterbatasan penulis baik dari aspek pengetahuan,
tenaga maupun materi. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat diharapkan
dari semua pihak terkait, demi kesempurnaan rancangan aktualisasi ini ke tahapan
pelaksanaan selanjutnya.
Tak lupa ucapan terima kasih penulis yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberi karunia samudera nikmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi ini;
2. Baginda Rasulullah SAW atas tuntunan jalan penerangnya hingga akhir zaman;
3. Ibu Dra. Hj. Murtini Balaka, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia;
4. Bapak Syahruddin Nurdin, SE selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia .
5. Rahmad Dwi Anto, S.STP.M.Si Sebagai Penguji kelompok XII Angkatan XXII yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta sehingga Laporan Aktualisasi
ini dapat berjalan dengan baik;
6. Bapak Yuri,S.sos.,M.si selaku Coach, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran serta motivasi dalam setiap proses coaching;
iv
7. Ibu Asma Ristasari, S.Kep.,Ns selaku mentor yang banyak berbagi ilmu dan
pengalaman dalam penyusunan laporan aktualisasi ini;
8. Segenap panitia penyelenggara, instruktur dan pemateri yang telah memfasilitasi kami
dalam penyelenggaraan Latihan Dasar CPNS ini;
9. Teman-teman peserta Latihan Dasar CPNS yang senantiasa berbagi ilmu juga
pengalaman serta seluruh pihak terkait yang turut memberi sumbangsih dalam proses
penyelesaian laporan ini
10. Ibu, ayah, suami, anak dan seluruh keluarga serta kerabat atas dorongan, semangat,
inspirasi dan do’anya yang tak pernah putus.
ERVI WULANDARI,A.Md.Kep
NIP. 19931114 202012 2 005
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................iii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................iv
DAFTAR ISI ......................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................1
B. Tujuan ......................................................................................................4
1. Tujuan Umum ...................................................................................4
2. Tujuan Khusus ..................................................................................4
C. Manfaat ....................................................................................................4
1. Bagi Peserta.......................................................................................4
2. Bagi Instansi......................................................................................5
3. Bagi Masyarakat ...............................................................................5
D. Ruang Lingkup ........................................................................................5
E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ...........................................................5
vi
2. Nasionalisme.....................................................................................13
3. Etika Publik.......................................................................................13
4. Komitmen Mutu................................................................................14
5. Anti Korupsi......................................................................................15
6. Manajemen ASN...............................................................................15
7. Pelayanan Publik...............................................................................16
8. Whole of Government (WoG) ...........................................................17
C. Kedudukan dan Peran ASN....................................................................18
D. Identifikasi Isu..........................................................................................19
E. Penetapan Isu ...........................................................................................21
F. Analisis Isu................................................................................................23
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang bekerja pada instansi pemerintah (UU No.5 tahun 2014).
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki tiga fungsi penting, yaitu sebagai
pelayan publik, pembuat dan pelaksana kebijakan, serta perekat dan pemersatu
bangsa. ASN juga mempunyai peran penting dalam rangka menciptakan
masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan UUD 1945 (LAN,
2017)
Sejalan dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) dan merujuk Pasal 63 ayat (3)
dan ayat (4) dan peraturan kepala lembaga administrasi negara nomor 21 tahun
2016; CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses
diklat terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggungjawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Diperlukan sebuah penyelenggaraan Pelatihan yang inovatif dan
terintegrasi, yaitu penyelenggaraan pelatihan yang memadukan pembelajaran
klasikal dan non-klasikal di tempat Pelatihan dan di tempat kerja sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktulisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi),
Adanya Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Golongan II ini juga
diharapkan dapat membentuk kader ASN yang berkualitas berlandaskan pada
nilai-nilai dasar yang meliputi: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,
Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang dapat diakronimkan menjadi ANEKA.
Salah satu bentuk upaya untuk mewujudkan aparatur yang mampu
menanamkan dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA dan memahami
perannya di dalam NKRI yaitu dengan penyusunan rancanga aktualisasi pada
1
satuan kerja masing-masing. Rancangan aktualisasi tersebut menuntut CPNS
untuk mampu menemukan isu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
pokoknya masing-masing, serta inovasi yang digagas untuk memecahkan isu
tersebut.
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu hak mendasar
masyarakat yang penyediaannya wajib diselenggarakan oleh pemerintah
sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28
H ayat (1) “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pelayanan kesehatan” dan pasal 34 ayat (3) “Negara bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan umum yang layak”. Pembangunan
kesehatan Indonesia telah diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan
dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Penyelenggaraan pembangunan
kesehatan meliputi upaya terpadu dan berkesinambungan sehingga mencapai
tujuan yang optimal.
Menurut permenkes nomor 75 tahun 2004 tentang puskesmas,
puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat
pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah
kerjanya. Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan dalam suatu sistem.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d. memiliki
derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Puskesmas Tirawuta menyediakan
pelayanan gawat darurat, rawat jalan dan rawat inap serta kebidanan.
Visi puskesmas Tirawuta yaitu “Terwujudnya Pelayanan yang
bermutu menuju masyarakat Tirawuta Sehat dan Mandiri Tahun 2025”.
2
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang di jamin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang harus di
wujudkan dalam peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya. Pelayanan kesehatan merupakan tempat yang sangat di butuhkan oleh
semua kalangan masyarakat. Hampir semua orang tidak tergantung usia dan
tingkat sosial yang menyadari pentingnya kesehatan akan datang memeriksakan
kesehatannya di tempat penyelenggara layanan kesehatan, seperti rumah sakit,
puskesmas, klinik, dokter, perawat, bidan dan petugas kesehatan lainnya.
Dalam hal ini puskemas dituntut untuk selalu meningkatkan
keprofesionalan dari para pegawainya serta meningkatkan fasilitas atau
sarana kesehatannya untuk memberikan kepuasan kepada masyarakat
pengguna jasa layanan kesehatan. Semakin ketatnya persaingan serta
pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan
Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu
meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas
pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah
diberikan kepada pasien atau pelanggan selama ini telah sesuai dengan
harapan atau belum. Namun yang terlihat pelayanan kesehatan yang ada di
Puskesmas Tirawuta masih terdapat keluhan dari masyarakat berkaitan dengan
kurangnya sarana dan prasarana penunjang di Puskesmas Tirawuta.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puksesmas) merupakan salah satu unit
pelayanan kesehatan yang dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis
maupun limbah non medis baik dalam bentuk padat maupun cair
(Huabo,2008;Brent 2007)
Menurut Kepmenkes RI No.1428/Menkes/SK/XII/2006, yang dimaksud
dengan limbah medis Puskesmas adalah semua limbah yang dihasilkan
Puskesmas dalam bentuk padat dan cair. Jumlah Limbah Medis yang bersumber
dari fasilitas Kesehatan diperkirakan akan semakin meningkat, pada profil
kesehatan Indonesia tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah Puskesmas
mencapai 9.005 unit. Limbah Medis yang dihasilkan dari upaya medis seperti
Puskesmas,poliklinik dan rumah sakit yaitu jenis limbah yang termasuk kategori
biohazard yaitu jenis limbah yang sangat membahayakan lingkungan, dimana
disana banyak terdapat buangan virus, bakteri maupun zat-zat yang
3
membahayakan lainnya sehingga harus dimunsahkan dengan jalan dibakar
dalam suhu diatas 800 Oc (Jang,2006;Gautam,2010;Blenkham,2006).
Selama penulis bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Pusksmas
Tirawuta, penulis mendapatkan data bahwa rendahnya kepatuhan petugas dalam
pemilihan sampah infeksius dan non infeksius.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk membentuk ASN yang profesional yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar ASN khususnya nilai-nilai ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi. Hal ini juga berintegrasi dengan tata nilai Puskesmas Tirawuta
yaitu “ SOSOITO” Santun dalam pelayanan, Optimis dalam melaksanakan
pelayanan, Standar Operasional Prosedur menjadi landasan dalam
pelayanan, Obyektif melayani pasien tanpa melihat latar belakang, Inovatif
(kreatif dalam mengembangkan program Puskesmas menjadi lebih
bervariasi), terampil dalam memberikan pelayanan sesuai keilmuannya
masing-masing, Ontime atau ketepatan waktu menjadi prioritas dalam
pelayanan.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kepatuhan petugas dalam pemilahan sampah infeksius
dan non infeksius di UPTD Puskesmas Tirawuta.
C. MANFAAT
Manfaat Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
b. Menjadi perawat yang mampu menjalankan fungsi sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan pemersatu
bangsa yang memiliki integritas dan profesional di lingkungan
Puskesmas Tirawuta.
4
c. Mampu menambah kompetensi diri dan keahlian yang berdaya guna,
dinamis, dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan kerja.
2. Bagi Instansi UPTD Puskesmas Tirawuta
a. Mendukung visi dan misi Puskesmas Tirawuta.
b. Meningkatkan pelayanan terbaik kepada masyarakat kecamatan Tirawuta
c. Terwujudnya integrasi antar instansi dalam melaksanakan pelayanan
publik yang maksimal, efektif, dan efisien.
3. Bagi masyarakat
Mengurangi resiko penularan infeksi di masyarakat.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup aktualisasi ini akan di lakukan di ruangan Unit Gawat
Darurat UPTD Puskesmas Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM & NILAI-NILAI DASAR ASN
6
Tabel 1. Luas Wilayah berdasarkan Jarak waktu Tempuh Kecamatan Tirawuta
Tahun 2018
7
c. Motto
Motto Puskesmas Tirawuta adalah :“Kepuasan Anda Wujud
Pengabdian Kami”.
(SK Kepala Puskesmas Tirawuta Nomor : 445/004/PKM-TRW/SK/I/2018)
3. Nilai-Nilai Organisasi
Nilai dari Puskesmas Tirawuta adalah ‘SOSOITO’, berikut penjabarannya:
S; Santun dalam pelayanan
O;Optimis dalam melaksanakan pelayanan
S; Standar Operasional Prosedur menjadi landasan dalam
pelayanan
O;Obyektif, melayani pasien tanpa melihat latar belakang
I; Inovatif (kreatif dalam mengembangkan program puskesmas
menjadi lebih bervariasi
T ;Terampil dalam memberikan pelayanan sesuai keilmuannya
masing-masing
O;Ontime, ketepatan waktu menjadi perioritas dalam pelayanan
4. Struktur Organisasi
Kepala Puskesmas
8
5. Tugas pokok Organisasi
a. Tugas pokok UPTD Puskesmas Tirawuta
UPTD Puskesmas Tirawuta memiliki kegiatan utama yaitu:
1) Pelayanan Klinis atau UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
2) Pelayanan Dalam Gedung
a) Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medik
b) Ruangan Gawat Darurat
c) Ruangan Pemeriksaan Umum
d) Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
e) Ruangan Kesehatan Ibu dan KB
f) Ruangan Persalinan
g) Ruangan Gizi
h) Ruangan Rawat Inap
i) Ruang Farmasi
j) Laboratorium
9
6. Tugas pokok perawat
Uraian tugas jabatan fungsional perawat sesuai jenjang jabatan
sebagaimana di uraikan dalam pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019.
Uraian tugas perawat terampil, meliputi:
1) Meliputi pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengaman/pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5) Memberikan oksigenasi sederhana
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/
kritikal
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas resiko
penularan infeksi
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederahana pada area
medical bedah
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi;
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan
paliatif;
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/
berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17) Melakukan perawatan luka;dan
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;
10
7. Data – data Sumber Daya yang di miliki
11
Tabel 2
Sumber Daya Manusia UPTD Puskesmas Tirawuta
No Jenis Tenaga Jumlah (orang)
1. Dokter umum 3
2. Dokter Gigi 1
3. Apoteker 0
4. Asisten Apoteker 3
5. Perawat 45
6. Perawat Gigi 2
7. Bidan 39
8. Gizi 2
9. Analis 2
10. Kesehatan Lingkungan 2
11 Kesehatan Masyarakat 11
Tabel 3
Jumlah Tenaga Kesehatan di Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD
Puskesmas Tirawuta
No. Jenis tenaga Jumlah (orang)
1. Dokter umum 2
2. Perawat PNS 1
3. Perawat CPNS 1
4. Perawat Honorer 20
12
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik dalam mengambil pilihan yang tepat dan
benar ketika terjadi konflik kepentingan, memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menghindari dan mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis, melayani
warga secara adil dan konsisten dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Akuntabilitas memiliki 5 tingkatan yang berbeda yaitu:
a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila
adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.Sebagai pelayan publik, setiap
pegawai ASN senantiasa bersikap adil dan tidak diskriminatif dalam memberikan
pelayanan masyarakat.Adapun kaitan antara nasionalisme dan peran seorang ASN
terletak pada fungsinya sebagai perekat dan pemersatu bangsa dan negara.Nilai-nilai
nasionalisme tercermin dalam pancasila. Memiliki rasa Nasionalisme tinggi dapat
tercermin dengan selalu berupaya memberikan hal positif kepada bangsa dibanding
mempertanyakan apa yang sudah bangsa berikan kepada kita.
3. Etika Publik
Etika publik adalah norma yang menentukan baik atau buruk, benar atau salah
sebuah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan dalam rangka
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai dasar Etika Publik antara lain :
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila
b. Setia dan mempertahankan undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945
c. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
13
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur
g. Memepertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada public
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
i. Memberikan layanan kepada public secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektifitas system pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
system karir.
4. Komitmen Mutu
Berbicara komitmen mutu sama dengan membahas tugas dan tanggung jawab
ASN yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dilaksanakan secara
optimal sehingga tercipta kepuasan stakeholders. Aspek utama yang menjadi target
stakeholder adalah layanan yang berkomitmen pada mutu melalui penyelenggara secara
efektif dan efisien. Nilai dasar orientasi mutu untuk menilai mutu pelayanan menurut
Zeithmalh, dkk (1990:23) yaitu:
1. Tangible (Nyata/berwujud) 6. Courtesy (keramahan)
2. Reliability (kehandalan) 7. Communication (komunikasi)
3. Responsiveness (cepat tanggap) 8. Credibility (kepercayaan)
4. Competence (kompetensi) 9. Security (keamanan)
5. Acess (kemudahan) 10.Understanding the customer
(pemahaman pelanggan)
Adapun empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan
efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanakan, baik
menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
b. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil tanpa
menimbulkan keborosan. Sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi
penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga dapat
14
diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi,
penyimpangan prosedur dan mekanisme yang ke luar alur.
c. Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga
akan memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur yang
diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan tugas rutin.
d. Mutu
Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan
sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.Mutu
merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil
kerja.Mutu menjadi salah satu alat vital untuk mempertahankan
keberlanjutan organisasi dan menjaga kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
Korupsi merupakan perbuatan yang tidak baik, melanggar aturan dan
menyimpang.Korupsi banyak merugikan Negara.Korupsi dapat mengakibatkan
kemiskinan, busung lapar, keerusakan moral dan hutang Negara yang semakin
lama semakin meningkat. Terdapat beberapa nilai-nilai dasar anti korupsi:
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggung jawab
f. Kerja keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
6. Manajamen ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi
tantangan- tantangan tersebut, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil
negara menjadi semakin professional, di materi ini dibahas mengenai :
15
a. Kedudukan ASN
b. Peran ASN
c. Hak dan Kewajiban ASN
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
e. Konsep Sistem Merit dalam pengelolaan ASN
f. Kelembagaan dan jaminan sistem merit dalam pengelolaan ASN
g. Mekanisme Pengelolaan ASN
7. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk
pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan
mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk
mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan
tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
16
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.Hal ini perlu ditekankan
karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan
untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan
yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam
arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban di
sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggung-jawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui media
publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan
bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
8. Whole Of Government
Whole of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
17
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
18
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau
golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus
dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui adahal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan,
keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
D. IDENTIFIKASI ISU
Rancangan aktualisasi ini dimulai dengan mengidentifikasi isu yang
muncul pada Instansi kerja penulis, yaitu UPTD Puskesmas Tirawuta. Isu muncul dari
berbagai sumber, yaitu ; hasil observasi dan pengalaman penulis selama masa
percobaan CPNS, Tugas pokok dan fungsi penulis sebagai perawat di UPTD
Puskesmas Tirawuta. Beberapa isu yang muncul dari sumber-sumber diatas kemudian
di inventarisir dengan mengkategorikannya ke dalam tiga prinsip ASN yaitu ;
Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Government (WoG).
Berdasarkan alur tersebut, maka didapatkanlah 3 buah isu yang telah diidentifikasi
dan terkategorisasi dengan prinsip ASN, sebagai berikut :
1. Kurangnya kesadaran tenaga kesehatan untuk cuci tangan dan memakai APD.
2. Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilihan sampah infeksius dan non
infeksius.
19
3. Kurangnya kepatuhan petugas dalam melakukan komunikasi
terapeutik;
Tabel 7
Identifikasi isu
Pelaksanaan tugas
Deskripsi Keterkaitan
No. dan fungsi yang Isu Teridentifikasi
dengan Agenda III
belum optimal
1. Melaksanakan Kurangnya kesadaran Manajemen ASN
edukasi tentang tenaga kesehatan untuk : ASN perlu
perilaku hidup cuci tangan dan memakai menerapakan
bersih dan sehat APD di UPTD profesionalisme dalam
dalam rangka Puskesmas Tirawuta mengedukasi.
melakukan upaya Whole of Government
promotif. : koordinasi dengan
mentor terkait kegiatan
untuk meningkatkan
kesadaran petugas
kesehatan.
Pelayanan Publik
:Dalam rangka
mewujudkan pelayanan
public yang maksimal
tidak terlepas dari nilai
partisipasi dan
komitmen dari seluruh
pihak di Puskesmas.
.
20
2 Memfasilitasi suasana Rendahnya kepatuhan Manajemen ASN:
lingkungan yang petugas dalam ASN dalam
tenang dan aman serta pemilihan sampah menjalankan tugas
bebas resiko penularan infeksius dan non harus professional.
infeksi infeksius. WOG:
Berkolaborasi dengan
penanggung jawab
Kesehatan Lingkungan.
Pelayanan public :
ASN harus bersifat
responsive dalam
melakukan komunikasi
kepada masyarakat.
3 Melakukan komunikasi Kurangnya kepatuhan Manajemen ASN :
terapeutik dalam petugas dalam Memberikan pelayanan
pemberian asuhan melakukan komunikasi secara professional
keperawatan terapeutik; dalam melakukan
komunikasi terapeutik
kepada pasien
WOG :
Melakukan Kerja sama
antar teman sejawat dalam
komunikasi terapeutik
kepada pasien .
Pelayanan publik :
ASN harus bersifat
responsive dalam
melakukan komunikasi
kepada masyarakat.
E. Penetapan Isu
Berdasarkan identifikasi isu tersebut, 3(tiga) isu yang terjadi dianggap penting
namun hanya satu isu akan dipilih yang dianggap sangat prioritas untuk segera
ditangani. Oleh karena itu diperlukan analisis isu untuk menentukan isu mana yang
21
harus menjadi prioritas.Analisis kriteria isu yang digunakan dalam penulisan
rancangan aktualisasi ini adalam analisis APKL (Aktual, Problematika, Kekhalayakan,
Kelayakan).
Tabel 5
Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu untuk
menilai isu dari empat kriteria yaitu :
1) Aktual, benar-benar terjadi dan sedang hangat diperbincangkan dalam masyarakat
2) Problematik, isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga
perlu dicarikan segera solusinya
3) Kekhalayakan, isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak
4) Kelayakan, isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 6
Analisis APKL Terhadap Isu
Kriteria
No
A P K L Rangking
Isu Nilai
22
Dari hasil analisis, di tetapkan isu yang dipilih dan ditindak lanjuti dengan gagasan
rencana kegiatan yang akan di lakukan untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu
yang terpilih adalah “Rendahnya kepatuhan petugas dalam pemilahan sampah infeksius
dan non infeksius di ruang Unit Gawat Darurat UPTD Puskesmas Tirawuta”
F. Analisis Isu
Penyebab
Kurangnya
Fasilitas kurang pengetahuan petugas
Factor kebiasaan memadai terhadap pemilahan
sampah infeksius dan
non infeksius
Melakukan
Merevisi Membuat sosialisasi
SOP poster dan terkait SOP
leafleat pemilahan
sampah
Solusi kreatif
1.
23
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
24
Tabel 7
Rancangan Aktualisasi
25
Komitmen Mutu :
inovatif dalam
menyiapkan bahan
konsultasi
Anti korupsi :
Mandiri dalam
menyiapkan
konsultasi
Etika publik :
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
26
menemui atasan,
saya akan bersikap
sopan dan santun.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
menemui atasan,
saya akan
mengefisienkan
waktu yang ada
Anti korupsi:
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
menemui atasan,
berani dalam
menjelaskan konsep
kegiatan
27
akan saya lakukan
Nasionalisme :
Dalam meminta
persetujuan kepada
pimpinan, saya akan
memastikan semua
kegiatan akan
berjalan dengan
baik dan Amanah
(dapat di percaya)
Etika public:
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
meminta
persetujuan, saya
akan bersikap
ramah dan sopan.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
meminta
persetujuan, saya
membuat janji
kepada pimpinan
terlebih dahulu agar
berjalan efektif.
Anti korupsi :
Dalam melakukan
28
tahapan kegiatan
meminta
persetujuan saya
akan bersikap jujur.
Kegiatan 2 : Melakukan kolaborasi sekaligus konsultasi dengan penanggung jawab programmer Kesehatan Lingkungan (KESLING).
29
Dalam kegiatan ini rangka
saya melakukan mewujudkan
dengan sikap sopan. kualitas pelayanan
klinis yang
Komitmen Mutu : bermutu.
efektif dalam
melakukan diskusi
dalam pertemuan.
Anti korupsi :
Peduli terhadap
kondisi yang terjadi
di lingkungan
Puskesmas
2. Membuat form inspeksi Tersedianya Akuntabilitas :
tempat sampah bersama form inspeksi Dengan membuat
penanggung jawab tempat form inspeksi agar
Kesling sampah mengetahui kondisi
tempat sampah di
ruangan UGD
(kejelasan target)
Nasonalisme :
Saya mendiskusikan
form inspeksi
tempat sampah
dengan penanggung
jawab
Kesling(kolaborasi)
Etika public:
30
Dalam kegiatan ini
saya melakukan
dengan cermat.
Komitmen mutu:
Efektif dalam
melakukan kegiatan
inspeksi tempat
sampah
Anti korupsi:
Peduli terhadap
kegiatan.
Etika public :
Bersikap ramah
dan sopan saat
berkeliling di
31
seluruh ruangan
Komitmen Mutu:
Kegiatan berjalan
dengan efektif.
Anti korupsi:
Jujur dalam
melakukan kegiatan.
Nasionalisme :
Kegiatan di lakukan
bersama
penanggung jawab
Kesling(kerja
sama)
Etika public :
Bersikap ramah
dan sopan saat
berkeliling di
seluruh ruangan
Komitmen Mutu:
Kegiatan berjalan
dengan efektif.
32
Anti korupsi:
Jujur dalam
melakukan kegiatan
dokumentasi sesuai
dengan kondisi yang
terjadi.
33
saya sebagai
Etika public : orang yang akan
Bersikap ramah melakukan
dan sopan kegiatan dan
kepada pimpinan kepala puskesmas
sebagai
Komitmen Mutu: pembimbing
Konsultasi
berjalan dengan
efektif
Anti korupsi :
Konsultasi
dengan berkata
jujur
2. Menyusun SOP SOP telah Akuntabilitas :
yang telah di tersusun Tanggung jawab
konsultasikan sebagaimana dalam
mestinya penyusunan SOP
Nasionalisme:
Dalam menyusun
SOP
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar sebagai
wujud Cinta
Tanah Air
Etika public :
Dalam menyusun
SOP di lakukan
34
dengan Cermat
agar tidak terjadi
kekeliruan.
Komitmen Mutu:
Menyusun SOP
sebagai bentuk
Inovasi
Anti korupsi :
Tanggung
jawab dalam
menyusun SOP
3. Meminta Tersedianya Akuntabilitas:
pengesahan SOP pengesahan SOP. Meminta
yang telah di pengesahan SOP
susun kepada sebagai bentuk
pimpinan. dari tanggung
jawab.
Nasionalisme :
Santun dalam
meminta
pengesahan.
Etika public:
Dalam meminta
pengesahan
bersikap hormat
Komitmen Mutu
35
: dalam meminta
pengesahan SOP
, pimpinan
bersikap
Responsif
Anti Korupsi:
meminta
pengesahan
dengan menemui
mentor secara
langsung
(mandiri)
Prediksi Hambatan Pimpinan selaku mentor tidak berada di tempat.
Rencana Antisipasi Membuat Jadwal bertemu kembali.
Dampak Hambatan Tidak tersedianya SOP
36
Kegiatan 4 : Membuat poster/leaflet/stiker tentang pemilahan sampah infeksius dan non infeksius .
Anti korupsi :
Konsultasi dengan
berkata jujur
37
2. Membuat Tersediannya Akuntabilitas:
rancangan rancangan Saya membuat
tentang isi poster poster/ leaflet/ poster/leaflet/ stiker
/leaflet/stiker stiker dengan sebaik
mungkin dengan
penuh integritas
Nasionalisme :
Dalam merancang
poster /leafleat/
stiker menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar
sebagai wujud Cinta
Tanah Air.
Etika public:
Dalam merancang
desain
poster/leafleat/stiker
di lakukan dengan
Cermat agar
mudah di pahami
oleh pembaca.
Komitmen Mutu:
Merancang desain
poster/leafleat/stiker
dengan lengkap dan
inovasi baru
sehingga menarik
untuk di baca.
38
Anti korupsi :
Tanggung jawab
terhadap isi
poster/leafleat/stiker
3. Mencetak poster / Tersedianya Akuntabilitas:
leafleat/ stiker poster/ Mencetak poster
leafleat/ stiker dengan benar dan
transparan
Nasionalisme :
Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
Santun.
Etika public:
Cermat dalam
melihat hasil poster
Komitmen Mutu:
Menghasilkan
poster / leaflet /
stiker yang
berkualitas (Mutu)
Anti korupsi :
Tanggung jawab
terhadap isi
poster/leafleat/stiker
39
Prediksi Hambatan Poster / leaflet / stiker tidak menarik
Rencana Antisipasi Mencari referensi di internet dan media sosial
Dampak Hambatan Tidak tersediannya poster / leafleat / stiker
Kegiatan 5 : Melakukan sosialisasi terkait SOP pemilahan sampah dan resiko penularan dan penyebaran virus di ruang UGD (Unit Gawat
Darurat) UPTD Puskesmas Tirawuta.
40
Jujur dalam
berkoordinasi
Nasionalisme :
Menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan benar
dalam menyiapkan
bahan
sosialisasi(cinta
tanah air)
Etika public:
Cermat dalam
menyiapkan bahan
sosialisasi yang
benar
Komitmen Mutu:
Kegiatan
berlangsung efektif
Anti korupsi :
Mandiri dalam
41
menyiapkan bahan
sosialisasi
Nasionalisme :
Tanggung jawab
dalam menyiapkan
daftar hadir dan
berita acara
Etika public:
Cermat dalam
menyiapkan daftar
hadir dan berita
acara
Komitmen Mutu:
Kegiatan
berlangsung efektif
Anti korupsi :
Mandiri dalam
menyiapkan daftar
hadir
42
4. Memberikan leafleat Leafleat di Ankuntabilitas:
kepada petugas terima oleh Tanggung jawab
ruangan UGD petugas terhadap kegiatan
Nasionalisme :
Kegiatan di lakukan
untuk kepentingan
bersama
Etika public:
Ramah dan sopan
dalam memberikan
leafleat
Komitmen Mutu:
Respon yang baik
dari petugas di
ruang UGD
(Responsive)
Anti korupsi :
Mandiri dalam
memberikan leafleat
5. Melaksanakan Terlaksananya Ankuntabilitas:
sosialisasi sosialisasi Ber Tanggung
jawab terhadap
kegiatan yang di
lakukan
Nasionalisme :
Tepat waktu dalam
melaksanakan
43
sosialisasi (disiplin)
Etika public:
Ramah dan sopan
dalam memaparkan
materi
Komitmen Mutu:
Responsive
terhadap pertanyaan
dan masukkan
dalam sosialisasi.
Anti korupsi :
Tanggung jawab
dalam memaparkan
materi
6. Menempel Poster Poster telah Ankuntabilitas:
dan stiker yang telah tertempel di Tanggung jawab
di cetak di ruangan ruangan UGD terhadap kegiatan
UGD Puskesmas
Tirawuta Nasionalisme :
Poster di tempel
untuk kepentingan
bersama
Etika public:
Cermat dalam
menempel poster
Komitmen Mutu:
Inovatif dalam
44
menyediakan poster
di ruangan UGD
Anti korupsi :
Mandiri dalam
menempel poster
45
Etika publik : melakukan
Jujur dalam kegiatan dan
memberikan kepala
informasi. puskesmas
sebagai
Komitmen Mutu : pembimbing
Observasi dengan
waktu yang efisien
Anti korupsi :
Jujur dan adil dalam
observasi dan
mendokumentasikan
kegiatan
46
2. Membuat Adanya Laporan hasil Akuntabilitas:
laporan hasil kegiatan Bertanggung
kegiatan jawab dalam
membuat laporan
hasil kegiatan
Nasionalisme:
Berdiskusi dalam
membuat laporan
hasil kegiatan
Etika publik :
Jujur dalam
memberikan
informasi.
Komitmen Mutu :
Anti korupsi:
Dalam melakukan
tahapan kegiatan
menemui atasan,
berani dalam
menjelaskan konsep
kegiatan
47
3. Melakukan Adanya hasil dari Akuntabilitas :
konsultasi konsultasi mengenai Konsultasi
dengan pimpinan laporan hasil kegiatan mencerminkan
selaku mentor tanggung jawab
mengenai
Laporan Hasil Nasionalisme :
Kegiatan Santun dalam
melakukan
konsultasi
Etika public:
ramah dan sopan
dalam berkonsultasi
Komitmen Mutu :
Menggunakan
waktu dengan
efektif dalam
berkonsultasi
Anti korupsi :
Bekerja keras dalam
membuat laporan
hasil.
Prediksi Hambatan Sulitnya menyamakan waktu luang untuk berkonsultasi.
Rencana Antisipasi Membangun komitmen awal agar dapat berkonsultasi baik melalui telefon atau media sosial
Dampak Hambatan Tidak
48
C. Tabel Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 8
Pelaksanaan Aktualisasi
N Uraian September Oktober
Tahapan Kegiatan
o Kegiatan 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Melaksanakan 1. Menyiapkan
konsultasi/koordi bahan konsultasi
nasi dengan 2. Melakukan
Kepala pertemuan dengan
Puskesmas Pimpinan.
selaku mentor
dalam 3. Meminta
pelaksanaan persetujuan
rencana kegiatan ke
Aktualisasi Pimpinan untuk
disetujui dan
ditandatangani
2 Melakukan 1. Melakukan
kolaborasi pertemuan dengan
sekaligus penanggung
konsultasi jawab program
dengan Kesling
penanggung 2. Membuat form
jawab inspeksi tempat
programmer sampah bersama
Kesling penanggung jawab
Kesling
3. Melakukan
inspeksi tempat
sampah di
49
ruangan UGD di
UPTD Puskesmas
Tirawuta.
4. Mendokumentasik
an hasil kegiatan
inspeksi di
ruangan UGD
Puskesmas
Tirawuta
3 Merevisi SOP 1. Konsultasi kepada
pimpinan selaku
mentor tentang
susunan SOP
2. Menyusun SOP
yang telah di
konsultasikan
3. Meminta
pengesahan SOP
yang telah di
susun kepada
pimpinan
4 Membuat Poster 1. Konsultasi kepada
/ Leafleat / Stiker pimpinan selaku
tentang mentor
pemilahan 2. Membuat
sampah infeksius rancangan tentang
dan non isi poster / leafleat
infeksius . / stiker
3. Mencetak
poster/leafleat/stik
er
50
5 Melakukan 1. Melakukan
sosialisasi terkait koordinasi dengan
SOP pemilahan pimpinan.
sampah dan 2. Menyiapkan
resiko penularan bahan sosialisasi
dan penyebaran dan undangan
virus di ruang 3. Menyiapkan
UGD (Unit daftar hadir dan
Gawat Darurat) berita acara
UPTD sosialisasi
Puskesmas
Tirawuta
4. Memberikan
leafleat kepada
petugas ruangan
UGD
5. Melaksanakan
sosialisasi.
6. Menempel Poster
dan stiker yang
telah di cetak di
ruangan UGD
Puskesmas
Tirawuta
6 Melakukan 1. Observasi dan
Evaluasi dokumentasi
setiap kegiatan
yang telah di
lakukan
2. Membuat laporan
hasil kegiatan
51
3. Melakukan
konsultasi dengan
pimpinan selaku
mentor mengenai
Laporan Hasil
Kegiatan
52
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
Tabel 9
Kendala dan Antisipasi
No Kegiatan/Tahap Kegiatan Kendala yang ditemui Upaya Antispasi
1 2 3 4
1. Melaksanakan konsultasi/ Sulitnya menyamakan Membangun
koordinasi dengan kepala waktu luang untuk komitmen awal agar
Puskesmas selaku Mentor berkonsultasi dapat berkonsultasi
dalam pelaksanaan rencana baik melalui telefon
Aktualisasi atau media sosial.
- Menyiapkan bahan
konsultasi
- Melakukan pertemuan
dengan pimpinan.
- Meminta persetujuan
dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut.
2. Melakukan kolaborasi sekaligus Penanggung jawab Membuat jadwal
konsultasi dengan penanggung Programmer Kesling konsultasi kembali
jawab Programmer Kesehatan tidak berada di tempat
Lingkungan (KESLING)
- Melakukan pertemuan
dengan penanggung
jawab program Kesling
- Membuat form inspeksi
tempat sampah bersama
penanggung jawab
Kesling .
- Melakukan inspeksi
tempat sampah di
ruangan UGD
Puskesmas Tirawuta
- Mendokumentasikan
hasil kegiatan inspeksi
53
di ruangan UGD
Puskesmas Tirawuta
3. Merevisi SOP Pimpinan selaku Membuat jadwal
- Konsultasikan kepada mentor tidak berada di bertemu kembali
pimpinan selaku mentor tempat.
tentang susunan SOP
- Menyusun SOP yang
telah di konsultasikan
- Meminta pengesahan
SOP yang telah di susun
kepada pimpinan.
4. Membuat Poster / leafleat/ Pada kegiatan ini, Semua kegiatan
stiker tentang pemilahan penulis mencari dan terlaksana dengan
sampah infeksiusdan Non mengumpulkan bahan baik.
infeksius isi poster
- Konsultasikan kepada /leafleat/stiker
pimpinan selaku mentor berdasarkan hasil
- Membuat rancangan pencarian di internet ,
tentang isi sehingga pada kegiatan
poster/leafeat/stiker ini penulis tidak
- Mencetak menemukan kendala.
poster/leafleat/stiker.
5. Melakukan Sosialisasi terkait Kurangnya minat Koordinasi dengan
SOP pemilahan sampah dan tenaga kesehatan untuk pimpinan serta
resiko penularan dan mengikuti kegiatan pendekatan secara
penyebaran virus di ruang UGD sosialisasi. personal.
(Unit Gawar Darurat) UPTD
Puskesmas Tirawuta.
- Melakukan koordinasi
dengan pimpinan.
- Menyiapkan bahan
sosialisasi
- Menyiapkan daftar hadir
dan berita acara
sosialisasi.
- Memberikan leafleat
kepada petugas ruangan
UGD
- Melaksanakan
Sosialisasi.
- Menempe poster dan
stiker yang telah di
cetak di ruangan UGD
Puskesmas Tirawuta.
6. Evaluasi Tidak ada kendala Kegiatan berjalan
- Observasi dan dalam pelaksanaan dengan lancar.
dokumentasikan setiap evaluasi
kegiatan yang telah di
lakukan
- Membuat laporan hasil
54
kegiatan
- Melakukan konsultasi
dengan pimpinan selaku
mentor mengenai
Laporan Hasil kegiatan.
B. Hasil Aktualisasi
Dalam pelaksanaan Aktualisasi sejak tanggal 24 September 2021 sampai
dengan 25 Oktober 2021 di tempat tugas UPTD Puskesmas Tirawuta Kabupaten
Kolaka Timur selama off campus diperoleh hasil pelaksanaan kegiatan beserta
tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi ini di rancang oleh penulis terdiri atas 6 (enam) kegiatan
utama. Enam kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik oleh penulis dengan tujuan
yang ingin di capai penulis dapat dikatakan telah tercapai. Dampak dan manfaat dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis di sajikan secara jelas pada tabel
berikut:
Tabel 10
Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
Output /Hasil Nilai – Nilai Waktu Keterangan/
No Tahap Kegiatan Kegiatan Dasar Pelaksanaan evidence
1 2 3 4 5 6
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas selaku mentor
1. Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas : Jumat, 24 Terlaksana/foto,
bahan konsultasi bahan bertanggung September video kegiatan
yang berkaitan konsultasi jawab 2021 dan surat
dengan rincian Nasionalisme : persetujuan
kegiatan dalam cinta tanah air pelaksanaan
Aktualisasi. Etika publik : Aktualisasi.
sopan.
Komitmen
Mutu : inovatif
Anti korupsi :
Mandiri
55
2. Melakukan Mendapatkan Akuntabilitas: Senin, 27 Terlaksana/
pertemuan dengan arahan dan transparansi September Foto kegiatan,
pimpinan dan bimbingan Nasionalisme: 2021 catatan lembar
memberikan (disiplin) arahan pimpinan
penjelasan Etika publik : yang di tanda
mengenai tahapan sopan dan tangani
kegiatan yang santun.
akan di lakukan. Komitmen
Mutu :
Efisien
Anti korupsi:
Berani
60
lakukan Adil
Etika publik :
Jujur
Komitmen
Mutu :
Efisien
Anti korupsi :
Jujur dan adil
2. Membuat laporan Adanya Akuntabilitas: Selasa, 19 Terlaksana/ foto
hasil kegiatan Laporan hasil Bertanggung Oktober kegiatan
kegiatan jawab 2021
Nasionalisme:
Berdiskusi
Etika publik :
Jujur.
Komitmen
Mutu :
Efisien
Anti korupsi:
Berani
3. Melakukan Adanya hasil Akuntabilitas : Kamis, 21 Terlaksana/ foto
konsultasi dengan dari konsultasi Tanggung Oktober kegiatan
pimpinan selaku mengenai jawab 2021
mentor mengenai laporan hasil Nasionalisme :
Laporan Hasil kegiatan Santun
Kegiatan Etika public:
Ramah dan
sopan
Komitmen
Mutu :
Efektif
Anti korupsi :
Bekerja keras
61
2. Hasil Aktualisasi
Pelaksanaan Aktualisasi telah di laksanakan secara keseluruhan sesuai
dengan jadwal pelaksanaan yang di mulai dari tanggal 24 September 2021 sampai
dengan tanggal 25 Oktober 2021. Hasil pelaksanaan Aktualisasi yang dimaksud, di
sajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 11
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 1
Judul Melaksanakan konsultasi/koordinasi dengan kepala Puskesmas selaku mentor
Kegiatan dalam pelaksanaan rencana aktualisasi.
Tanggal 24 – 27 September 2021
Pelaksanaan
Output Terlaksananya konsultasi dengan Mentor
Daftar 1. Foto kegiatan
Lampiran 2. Surat persetujuan pelaksanaan Aktualisasi
Bukti 3. Surat arahan / petunjuk pimpinan
Kegiatan /
Evidence
Deskripsi Melakukan konsultasi dengan pimpinan merupakan kegiatan awal yang saya
Kegiatan lakukan sebelum melakukan kegiatan selanjutnya. Koordinasi dan
konsultasi dengan pimpinan dapat menjadi sarana bertukar pikiran
sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kita dapat mencapai tujuan yang
lebih baik. Dalam melakukan koordinasi dengan pimpinan hal ini
merupakan bentuk integrasi dan kerjasama dengan pimpinan sehingga
merupakan suatu bentuk pengaplikasian WoG (Whole of Government)
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan
Tahap Menyiapkan bahan konsultasi yang berkaitan dengan rincian kegiatan
Kegiatan 1 dalam aktualisasi
Pada tanggal 24 September 2021, penulis menyiapkan bahan untuk
konsultasi kepada pimpinan yaitu Kepala Puskesmas selaku Mentor. Bahan
yang di siapkan adalah blanko Surat Persetujuan Pelaksanaan Aktualisasi
yang akan di tandatangani oleh Kepala Puskesmas jika rancangan Aktualisasi
yang di buat oleh penulis di setujui.
Nilai dasar yang di terapkan penulis pada tahap ini adalah :
Akuntabilitas : bertanggung jawab dengan mempersiapkan sesuatu yang di
butuhkan
Nasionalisme :
Dalam berkonsultasi, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
sebagai wujud cinta tanah air
Etika publik :
Melakukan konsultasi dengan mentor /pimpinan dengan hormat dan sopan.
62
Komitmen Mutu : inovatif dalam menyiapkan bahan konsultasi
Anti korupsi :
Mandiri dalam menyiapkan konsultasi
Bukti
Kegiatan/
Evidence
65
Gambar 6. Surat Persetujuan Kegiatan
- Dampak Negatif
Apabila penulis tidak berkonsultasi sesuai dengan nilai dasar ASN,
maka penulis akan kesulitan dan kegiatan terkendala sebab tidak terjalinnya
komunikasi dan kerjasama yang baik sehingga mungkin saja dapat
66
menyebabkan tidak terbitnya izin dan pembatalan pelaksanaan kegiatan
aktualisasi dari pimpinan.
Tabel 12
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 2
Judul Melakukan kolaborasi dengan penanggung jawab programmer Kesehatan
Kegiatan Lingkungan (KESLING).
Tanggal 29 – 30 September 2021
Pelaksanaan
Output Terlaksannya kolaborasi sekaligus konsultasi dengan Programmer Kesling
Daftar
Lampiran 1. Foto kegiatan
Bukti 2. Form inspeksi
Kegiatan /
Evidence
Deskripsi Melakukan kolaborasi dengan penanggung jawab Kesling merupakan salah
Kegiatan satu langkah agar kegiatan dapat berjalan dengan semestinya. Karena
penganggung jawab kesling lebih berpengalaman di bidangnya. Kemudian ,
penulis di beri arahan untuk melakukan inspeksi tempat sampah dan
mengisi form yang telah di buat untuk mengetahui kondisi tempat sampah
yang berada di ruang UGD.
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan
Tahap Melakukan pertemuan dengan penanggung jawab program Kesling
Kegiatan 1 Pada tanggal 29 September 2021, penulis melakukan pertemuan dengan
penanggung jawab Kesling di ruangan Programmer Kesling. Nilai Dasar
yang di terapkan penulis pada tahap ini adalah :
Akuntabilitas:
Konsultasi dengan penanggungg jawab program menandakan kejelasan
target.
Nasionalisme:
Agar terbentuk kerja sama yang baik dengan programmer Kesling.
Etika public :
Dalam kegiatan ini saya melakukan dengan sikap sopan.
Komitmen Mutu : efektif dalam melakukan diskusi dalam pertemuan.
Anti korupsi :
Peduli terhadap kondisi yang terjadi di lingkungan
Puskesmas
67
Bukti
kegiatan/
Evidence
69
Bukti
kegiatan/
Evidence
70
Etika public :
Bersikap ramah dan sopan saat berkeliling di seluruh ruangan
Komitmen Mutu:
Kegiatan berjalan dengan efektif.
Anti korupsi:
Jujur dalam melakukan kegiatan dokumentasi sesuai dengan kondisi yang
terjadi.
Bukti
kegiatan/
Evidence
- Dampak Negatif
Apabila penulis tidak berkonsultasi sesuai dengan nilai dasar ASN, maka
penulis akan kesulitan dan kegiatan terkendala sebab tidak terjalinnya
komunikasi dan kerjasama yang baik sehingga mungkin saja dapat
menyebabkan tidak di laksanakannya Aktualisasi pada kegiatan ke dua ini.
Tabel 13
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 3
Judul Merevisi Standard Operasional Prosedur (SOP)
Kegiatan
Tanggal 04 Oktober 2021 – 05 Oktober 2021
Pelaksanaan
Output Dapat menjadi acuan agar petugas dapat mematuhi Peraturan sesuai dengan
SOP yang telah di revisi.
Daftar 1. Foto kegiatan
Lampiran 2. SOP Penanganan Sampah Infeksius dan Non Infeksius
Bukti
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan ini di lakukan mulai dari konsultasi ke pimpinan selaku mentor
Kegiatan tentang susunan SOP yang tepat. Setelah mengetahui susunan SOP penulis
kembali mengedit dan mengubah isi yang tidak perlu. Setelah itu, penulis
menyesuaikan nomor dokumen dan nomor revisi di ruangan Administrasi
yang di lakukan oleh TU tentunya semua sesuai dengan peraturan yang ada
di Surat Keputusan.
Keterkaitan Nilai dasar dengan Tahapan Kegiatan
Tahap Konsultasikan kepada pimpinan selaku mentor tentang susunan SOP
Kegiatan 1
Tahapan Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 04 Oktober 2021.
Penulis berkonsultasi kepada pimpinan selaku mentor mengenai susunan
SOP. Nilai Dasar yang di terapkan penulis pada tahap ini adalah :
Akuntabilitas :
Konsultasi dengan pimpinan dengan penuh tanggung jawab.
Nasionalisme :
Santun dalam berkonsultasi dengan pimpinan
Etika public :
Bersikap ramah dan sopan kepada pimpinan
72
Komitmen Mutu:
Konsultasi berjalan dengan efektif
Anti korupsi :
Konsultasi dengan berkata jujur
Bukti
Kegiatan/
Evidence
74
Bukti
Kegiatan/
Evidence
- Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan sesuai dengan nilai – nilai dasar
ASN, maka SOP tidak dapat di revisi dan di tandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
Tabel 14
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 4
Komitmen Mutu:
Konsultasi berjalan dengan efektif.
Anti korupsi :
Konsultasi dengan berkata jujur
Bukti
Kegiatan/
Evidence
Bukti
Kegiatan/
Evidence
78
- Dampak Negatif
Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan sesuai dengan nilai – nilai dasar
ASN, maka media edukasi tidak dapat di gunakan sebagaimana mestinya
bersamaan dengan berakhirnya Kegiatan Aktualisasi yang telah di jadwalkan.
Tabel 15
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 5
Judul Melakukan sosialisasi terkait SOP pemilahan sampah dan resiko penularan
Kegiatan dan penyebaran virus di ruang UGD (Unit Gawat Darurat) UPTD Puskesmas
Tirawuta
79
Bukti
Kegiatan/
Evidence
80
Gambar 21. Bahan presentase Kegiatan Sosialisasi
Bukti
Kegiatan/
Evidence
82
Gambar 24. Leafleat Pemilahan sampah
83
Bukti
Kegiatan/
Evidence
84
Gambar 26. Daftar hadir sosialisasi
Tahap Menempel Poster dan stiker yang telah di cetak di ruangan UGD
Kegiatan 6 Puskesmas Tirawuta
Tahapan kegiatan ini di lakukan pada tanggal 15 Oktober 2021
Setelah di lakukan seluruh tahapan kegiatan Sosialisasi, penulis mulai
menempel Poster dan Stiker di ruangan UGD Puskesmas Tirawuta sebagai
salah satu upaya penulis untuk meningkatkan kedisiplinan petugas dalam
membuang sampah sesuai dengan wadah yang telah di sediakan. Nilai Dasar
yang di terapkan penulis pada tahap ini adalah :
Ankuntabilitas:
Tanggung jawab terhadap kegiatan
Nasionalisme :
Poster di tempel untuk kepentingan bersama
Etika public:
Cermat dalam menempel poster
Komitmen Mutu:
Inovatif dalam menyediakan poster di ruangan UGD
Anti korupsi :
Mandiri dalam menempel poster
85
Bukti
Kegiatan/
Evidence
- Dampak Negatif
Tabel 16
Hasil Aktualisasi nilai-nilai Dasar Profesi ASN pada kegiatan 6
Judul Melakukan Evaluasi
Kegiatan
Tanggal 18 – 21 Oktober 2021
Pelaksanaan
Output Terlaksannya hasil Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tersedianya lembar
Observasi yang di tandatangani oleh pimpinan selaku Mentor.
Daftar 1. Lembar observasi
Lampiran 2. Laporan hasil kegiatan (segala bentuk dokumentasi)
Bukti 3. Adanya sinkronisasi pemahaman dengan Kepala Puskesmas
Kegiatan mengenai Laporan Hasil Kegiatan
Deskripsi Dalam pelaksanaan kegiatan ini, sebelumnya penulis menyiapkan bahan
Kegiatan atau format observasi yang di cari melalui internet yang kemudian di
diskusikan oleh bersama penanggung jawab Kesling. Dalam diskusi
tersebut, penulis juga meminta arahan – arahan dari penanggung jawab
Kesling berupa saran dan masukan demi kesesuaian format Observasi.
Setelah format Observasi di print maka selanjutnya penulis mengisi dan
meminta persetujuan dan pengesahan oleh pimpinan selaku mentor.
Tahap selanjutnya adalah penulis membuat laporan hasil kegiatan selama
aktualisasi. Hasil tersebut di buat dalam bentuk dokumen word kemudian di
print, ada juga dalam bentuk presentase dan dalam bentuk video rangkuman
seluruh kegiatan.
Keterkaitan Nilai Dasar dengan Tahapan Kegiatan
Tahap Observasi dan dokumentasi setiap kegiatan yang telah di lakukan
Kegiatan 1 Pada tanggal 18 Oktober 2021, penulis mengamati kondisi dan
mendokumentasikan setelah di laksanakannya seluruh kegiatan Aktualisasi
dalam hal ini pelayanan yang di lakukan oleh petugas dan bagaimana cara
petugas tetap mematuhi standard operasional prosedur yang telah di
sosialisasikan. Nilai Dasar yang diterapkan penulis pada tahap ini adalah :
Akuntabilitas :
bertanggung jawab dalam menyusun hasil observasi dan dokumentasi
Nasionalisme :
Melakukan observasi kegiatan dengan Adil
Etika publik :
Jujur dalam memberikan informasi.
Komitmen Mutu :
Observasi dengan waktu yang efisien
Anti korupsi :
Jujur dan adil dalam observasi dan mendokumentasikan kegiatan
87
Bukti
Kegiatan/
Evidence
Bukti
Kegiatan/
Evidence
89
Bukti
Kegiatan/
Evidence
90
- Dampak Negatif
Jika tidak di lakukan akan timbul kegiatan yang tidak bermakna karena tidak
memiliki dokumentasi dan tolak ukur dalam keberhasilan aktualisasi ini.
91
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pelaksanaan aktualisasi nilai – nilai dasar profesi ASN
yakni ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi) pada kegiatan yang telah di laksanakan dengan judul “Meningkatkan
Kepatuhan Petugas dalam Pemilahan Sampah Infeksius dan Non Infeksius di ruang
Unit Gawat Darurat (UGD) UPTD Puskesmas Tirawuta. Kabupaten Kolaka Timur,
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Penerapan nilai dasar dan profesi ASN pada saat melaksanakan kegiatan di
instansi kerja menimbulkan kesadaran diri saya sebagai ASN untuk meningkatkan
lagi kualitas diri dalam menjadi pelayanan masyarakat yang professional.
Mengedepankan nilai Akuntabilitas, meningkatkan semangat Nasionalisme,
menjunjung tinggi aktivitas yang beretika, selalu berkomitmen meningkatkan
mutu dalam tupoksi dan menjalankan nilai anti korupsi agar pelayanan semakin
baik.
2. Dalam menerapkan Nilai-nilai ANEKA dalam upaya meningkatkan kepatuhan
petugas dalam pemilahan sampah di ruang Ugd Puskesmas Tirawuta terwujud
dalam beberapa kegiatan yaitu melakukan konsultasi dengan pimpinan terkait isu
yang akan di selesaikan, melakukan kolaborasi dengan penanggung jawab
kesehatan lingkungan, merevisi Standard Operasional Prosedur, membuat
leafleat,poster,dan stiker tentang pemilahan sampah infeksius dan non infeksius,
melakukan sosialisasi terkait Standard Operasional Prosedur pemilahan sampah
dan resiko penularan dan penyebaran virus di ruang Ugd UPTD Puskesmas
Tirawuta, dan yang terakhir evaluasi.
3. Kegiatan Aktualisasi ini sangat efektif, mengingat masih banyak petugas
menganggap remeh dalam hal pemilahan sampah padahal dampaknya sangat tidak
baik untuk kesehatan terutama resiko penularan virus dan infeksi, dengan di
laksanakannya sosialisasi di harapkan dapat menambah pengetahuan petugas dan
dapat mematuhi standar operasional prosedur .
4. Kegiatan ini juga meningkatkan rasa keakraban dan kepedulian antar sesama
tenaga kesehatan dan lingkungan untuk introkspeksi diri mengenai kebiasaan
buruk dalam melakukan pelayanan.
92
B. SARAN
Penerapan nilai – nilai dasar ASN sebaiknya tidak berhenti dengan selesainya
agenda aktualisasi, melainkan dapat terus di terapkan khususnya di UPTD Puskesmas
Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur demi terwujudnya pelayanan yang bermutu menuju
masyarakat Tirawuta sehat dan mandiri. Nilai – nilai Dasar ANEKA sangat baik di
terapkan oleh seluruh ASN dimanapun dan kapanpun dan terkhusus para pegawai di
UPTD Puskesmas Tirawuta Kabupaten Kolaka Timur . masyarakat sebaiknya tidak
berstigma negative kepada para PNS seperti yang terjadi sebelumnya, sebab dengan
aktualisasi nilai dasar ANEKA pada saat pemberian pelayanan kepada masyarakat
seorang PNS tentu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Seluruh
kegiatan yang di lakukan selama aktualisasi ini di harapkan dapat di terapkan oleh para
petugas kesehatan agar mencegah terjadinya infeksi nosokomial, mencegah penularan
infeksi ke petugas yang menanganinya dan masyarakat, serta memberikan lingkungan
yang estetik.
93
DAFTAR PUSTAKA
Dinkes Sultra. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016. Kendari:
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara; 2017. 274 .
Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017
Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017.
Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
LAN RI, Jakarta, 2017.
FOTO KEGIATAN
SURAT ARAHAN DAN PETUNJUK PIMPINAN
SURAT PERSETUJUAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
Gambar 1. Menyiapkan Bahan Konsultasi
FOTO KEGIATAN
FORM INSPEKSI
LEMBAR OBSERVASI
LEMBAR FORM INSPEKSI
Gambar 7. Pertemuan dengan Penanggung Jawab Kesling
FOTO KEGIATAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENANGANAN
SAMPAH INFEKSIUS DAN NON INFEKSIUS DI UPTD
PUSKESMAS TIRAWUTA
Gambar 16. SOP di sahkan oleh Kepala Puskesmas
LAMPIRAN KEGIATAN 4
FOTO KEGIATAN
POSTER
LEAFLEAT
STIKER
Gambar 18. Mencari reverensi di pencarian internet tentang isi poster/leafleat dan stiker
MEDIA EDUKASI YANG TELAH DI CETAK
LAMPIRAN KEGIATAN 5
FOTO KEGIATAN
UNDANGAN VIA WHATSAPP GRUB
BAHAN SOSIALISASI BERUPA PPT
DAFTAR HADIR
BERITA ACARA
Gambar 23. Menyerahkan leafleat kepada peserta Sosialisasi
FOTO KEGIATAN
LEMBAR OBSERVASI YANG TELAH DI ISI
Gambar 27. Memasang Poster di ruangan UGD
LEMBAR OBSERVASI YANG TELAH DI ISI