Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


RUMAH SAKIT Dr. H. ABDUL MOELOEK

UPAYA PENINGKATAN PENGAWASAN PERBEKALAN FARMASI


PADA TROLI EMERGENSI DI RUANG RAWAT INAP
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

Disusun oleh :

AYU RAHMITA, A.md. Far


NIP. 19940303 201902 2 007

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
PELATIHAN DASAR GOLONGAN II ANGKATAN VI
PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2019

i
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PENGAWASAN PERBEKALAN


FARMASI PADA TROLI EMERGENSI DI RUANG RAWAT INAP
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

NAMA : AYU RAHMITA, A.md. Far

NIP : 19940303 201902 2 007

UNIT KERJA : RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

ORGANISASI : PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Telah disetujui

Pada hari Selasa , 23 Juli 2019

MENYETUJUI :

COACH/PEMBIMBING, MENTOR,

Ir. Hj. RILI PUJIANA SANGUN, MM Romatumiur, S.Si., Apt


NIP. 19580430 198703 2 001 NIP. 19771029 200312 2 008

ii
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : UPAYA PENINGKATAN PENGAWASAN PERBEKALAN


FARMASI PADA TROLI EMERGENSI DI RUANG RAWAT INAP
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

NAMA : AYU RAHMITA, A.md. Far

NIP : 19940303 201902 2 007

UNIT KERJA : RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

ORGANISASI : PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

Telah diuji dihadapan Penguji

Pada hari Selasa , 23 Juli 2019

Penguji

M. RASYID MANAN, S. Sos., MM


NIP: 19630222 198703 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyususan Rancangan Aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan

Pengawasan Perbekalan Farmasi Pada Troli Emergensi Di Ruang Rawat Inap

Rsud Dr. H. Abdul Moeloek”. Semoga dengan pembuatan rancangan ini penulis

dapat mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA, Manajemen ASN, Pelayanan Publik

dan Whole of Government di lingkungan kerja serta masyarakat.

Penulis menyadari tidak akan dapat menyelesaikan rancangan ini dengan

baik tanpa bimbingan, motivasi, dam bantuan dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Kepala Badan Sumber Daya Manusia Daerah Provinsi Lampung;

2. Ibu Ir. Hj. Rili Pujiana Sangun, MM. selaku Coach / Pembimbing dalam

penyusunan Laporan Rancangan Aktualisasi;

3. dr. Mira Yustiawati, selaku Mentor dalam pelaksanaan Aktualisasi Nilai-Nilai

Dasar ANEKA, Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government;

4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan;

5. Widyaiswara yang telah memberikan banyak motivasi pada peserta Pelatihan

Dasar;

6. Teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan Rancangan

Aktualisasi.

Hajimena, 23 Juli 2019


Penulis

AYU RAHMITA, A.md. Far

iv
DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ............................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Organisasi .............................................................................. 4
B. Deskripsi Isu .......................................................................................... 9
C. Identifikasi Isu dan Isu yang Ditetapkan ................................................. 9
D. Argumentasi terhadap Core Issue .......................................................... 11
E. Landasan Teori
1. Nilai – Nilai Dasar Profesi....................................................................12
2. Pengertian Dan Teori Dasar................................................................14
F. Matrix Rancangan Kegiatan......................................................................16
G. Jadwal Kegiatan........................................................................................22
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 25
B. Saran ..................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur Organisasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek ............................ 7


Gambar 2 Troli Emergensi ............................................................................... 14

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Sarana, Prasarana, dan Fasilitas ............................................. 6


Tabel 2 Penetapan Isu dengan Teknik USG .................................................... 10
Tabel 3 Matrix Rancangan Kegiatan ................................................................ 16
Tabel 4 Jadwal Kegiatan ................................................................................. 22

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN), Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. ASN secara umum dan PNS secara khusus mempunyai tiga fungsi
yakni sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Dilihat dari fungsi tersebut, PNS memilik peran vital dalam pencapaian
tujuan negara dan pemerintah. Peran yang dapat diambil adalah sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan
dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik
yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, serta nepotisme.

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan publik di bidang kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu
pelayanan yang diberikan di rumah sakit adalah pelayanan kefarmasian. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016, pelayanan kefarmasian rumah
sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam sistem pelayanan kesehatan
rumah sakit dan menunjang tercapainya pelayanan kesehatan yang bermutu.

Dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, rumah sakit wajib
memiliki sediaan farmasi dan alat kesehatan yang dapat digunakan dalam
penanganan kasus emergensi yang pengelolaannya merupakan tanggung jawab
bersama, baik dari instalasi farmasi sebagai penyedia sediaan farmasi dan alat
kesehatannya, serta dokter dan perawat sebagai pengguna. Sediaan farmasi dan
alat kesehatan kemudian akan disimpan pada troli emergensi.

Troli emergensi adalah sebuah lemari yang berisi obat-obatan yang sifatnya
segera atau mendesak yang ada di setiap ruang perawatan rumah sakit yang
ketersediaanya disiapkan oleh farmasi. Troli emergensi sangatlah penting karena
merupakan sarana / alat untuk pelayanan kesehatan dan penunjang dalam
akreditasi SNARS, untuk itu pengelolaan troli emergensi harus diperhatikan dan

1
diperlukan pengawasan sesuai standar, dengan cara menempatkan isi troli
emergensi pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan baik yang
dapat merusak mutu maupun bentuk alat kesehatan tersebut. Pengelolaan troli
emergensi yang tidak tepat akan menyebabkan kejadian salah obat dan ini sangat
membahayakan keselamatan pasien. Salah obat bisa berarti salah dalam
pengambilan obat karena obat tersimpan di kotak yang tidak sesuai, penyimpanan
yang tidak memperhatikan suhu penyimpanan dan waktu kadaluarsa obat yang
tidak terkontrol.

Permasalahan lain yang berhubungan dengan pengelolaan troli emergensii


adalah kurangnya pengawasan terhadap troli emergensi sehingga menyebabkan
kehilangan dan kekosongan stok perbekalan farmasi pada troli tersebut saat akan
digunakan. Hal ini menjadi salah satu penyebab keterlambatan penanganan pada
pasien kritis atau “kode biru” di ruang rawat inap. Pengelolaan troli emergensi yang
baik sangat penting dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
dilingkungan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek khususnya untuk pelayanan
kegawatdaruratan sehingga telah disusun Standar Operasional Prosedur ( SOP)
dalam pengelolaan troli emergensi namun dalam pengawasannya masih belum
dilakukan secara optimal. Hal ini berdasarkan keluhan dari perawat mengenai
ketidaksediaan perbekalan farmasi di troli emergensi dan farmasis mengenai tidak
ada laporan penggunaan perbekalan farmasi di troli emergensi.

Berdasarkan isu tersebut penulis melakukan aktualisasi mengenai “Upaya


Peningkatan Pengawasan Perbekalan Farmasi Pada Troli Emergensi Di Ruang
Rawat Inap RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK”.

B. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan
Tujuan dari penulisan rancangan aktualiasasi dengan isu kontemporer yang
terjadi pada instansi kerja sebagai berikut.
a. Untuk membentuk karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang didasari
oleh lima nilai-nilai dasar profesi ASN, yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi (ANEKA)

2
sesuai tugas pokok dan fungsi di tempat kerja sehingga ASN mampu
melaksanakan tugas sesuai pelayan masyarakat.
b. Untuk melatih peserta melaksanakan kegiatan/tugas dengan terencana
dan terukur sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Manfaat
Manfaat dari penulisan rancangan aktualiasasi dengan isu kontemporer
yang terjadi pada instansi kerja sebagai berikut.
a. Bagi instansi
Menjadi masukan untuk meningkatkan pelayanan yang bermutu
b. Bagi masyarakat
Mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Bagi penulis
Dapat mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN dalam kegiatan
sehari-hari dan memberi kesempatan bagi penulis untuk mengetahui
proses pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi,
serta mengetahui cara menulis rancangan secara terstruktur dengan
penyusunan kegiatan untuk memecahkan permasalahan tersebut.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini dibatasi pada pengawasan
perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap Bougenville, Anyelir,
Gelatik di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek melalui sosialisasi kepada petugas dan
kartu kontrol harian troli emergensi, serta mengevaluasi kegiatan tersebut.

3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. Deskripsi Organisasi
1. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Rumah Sakit Umum Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang
selanjutnya disebut RSAM merupakan rumah sakit tipe B di Provinsi
Lampung yang menjadi rujukan seluruh kabupaten yang berada di
Lampung. Rumah sakit yang berlokasi di Jalan Dr. Rivai No. 6 Bandar
Lampung didirikan pada tahun 1941 oleh Pemerintah Hindia Belanda untuk
merawat buruh perkebunan (Onderneming), dengan kapasitas 100 tempat
tidur. Tahun 1942-1945, RSAM merupakan rumah sakit tentara Jepang dan
pada 1945-1950 RSAM menjadi Rumah Sakit Umum yang dikelola oleh
pemerintah Pusat Republik Indonesia, tahun 1950-1964 pengelolaan rumah
sakit diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dan sejak
tahun 1964-1965 merupakan Rumah Sakit Umum yang dikelola Kodya
Tanjung Karang, pada tahun 1965 sampai sekarang dikelola oleh
Pemerintah Provinsi Lampung sebagai UPT Dinas Kesehatan Provinsi
Lampung.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubemur Provinsi Lampung Nomor
G/180/B/HK/1984 pada tanggal 7 Agustus 1984 maka rumah sakit ini
bernama RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dan berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 1995 pada tanggal 27 Februari 1995
diubah menjadi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Daerah Tingkat I
Lampung yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri dengan Surat
Keputusan Nomor 139 Tahun 1995 dan diundangkan dalam Lembaran
Daerah Provinsi Lampung Nomor 173 Tabun 1995 Seri Nomor 168 tanggal
28 November 1995.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung melalui Peraturan Daerah
Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2000 tanggal 8 Juni 2000 dan persetujuan
DPRD Provinsi Lampung No.13 Tahun 2000 tanggal 8 Juni 2000 ditetapkan
menjadi rumah sakit unit swadana daerah. Petunjuk pelaksanaannya
didasarkan pada Keputusan Gubernur Provinsi Lampung No. 25 tahun 2000
tanggal 25 Juli Tahun 2000 tentang JUKLAK Perda Nomor 12 Tahun 2000.

4
Tahun 2009 berubah menjadi PPK-BLUD sesuai dengan Peraturan
Gubemur Lampung No. G/60S/B.V/HK/2009, tanggal 24 September 2009
tentang Penetapan RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebagai
rumah sakit dengan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (PPK-BLUD).Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No. KARS-
SERT/447/III/2012 tanggal 6 Maret 2012, RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung mendapat status akreditasi Penuh LULUS TINGKAT
LENGKAP 16 Pelayanan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 3 Tahun 2014
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Tekhnis Daerah Provinsi Lampung
disebutkan bahwa tugas pokoknya melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pelayanan rumah sakit, tugas
dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan pemerintah kepada
Gubemur, serta tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Gubemur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Provinsi Lampung adalah
rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Lampung memilki SK Menkes RI No.
HK.03.05/I/2603/08 tanggal 23 Juli 2008 sebagai rumah sakit pendidikan.
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung telah
terakreditasi pendidikan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama
Fakultas Kedokteran Universitas Lampung berdasarkan Surat Keputusan
menteri Kesehatan RI No. HK.02.03/I/0289/2014 tanggal 24 Februari 2014.
Melihat fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung merupakan salah satu institusi pemerintah daerah yang bertujuan
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas dalarn rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek memiliki sarana, presarana, dan fasilitas
yang ditunjukkan pada tabel di bawah ini (Peraturan Gubernur Lampung No.
6 tahun 2015 tentang Rencana Strategis Bisnis dan Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung)

5
Tabel 1. Daftar Sarana, Prasarana, dan Fasilitas
No. Sarana Prasarana Keterangan

1. Luas tanah 81.486 m2

2. Luas bangunan 39.043 m2

3. Luas lahan parkir ± 7000 m2 (dapat menampung 400 kendaraan roda


empat dan 300 kendaraan roda dua)

4. Daya listrik PLN 1.779 KVA

5. Generator 7 generator (kapasitas 950 KV)

6. Mesin boiler 2 unit (0,5 kl + 0,5 kl)

7. Pengolahan limbah cair IPAL/WTTP

8. Pengolahan limbah medis Insenerator

9. Sumber air 2 unit sumur gali dan 9 unit sumur BOR

10. Sarana komunikasi 6 pesawat telepon sentral (1 line sistem hunting),


interphone

11. CSSD 1 unit ( di ruang OK )

12. Water treatment 1 unit

13. Ambulance 4 unit

1s4. Mobil jenazah 8 unit

Pegawai yang bekerja di RSAM terdiri dari PNS dan pegawai honorer.
Pegawai di RSAM terdiri dari tenaga kesehatan seperti dokter, perawat,
bidan, farmasis, nutrisionis, fisioterapis, radiografer, sanitarian, dan analis
kesehatan serta tenaga non kesehatan yang berada pada bagian umum,
kepegawaian, keuangan, dan lain-lain. Berikut ini adalah Bagan Struktur
Organisasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Lampung No. 6 tahun 2015 (Gambar 1).

6
Gambar 1. STRUKTUR ORGANISASI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK

7
3. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Organisasi
Visi dari Gubernur Lampung, yaitu Rakyat Lampung Berjaya.
Misi yang akan dilakukan untuk mencapai visi tersebut adalah:
1. Menciptakan kehidupan religius (agamis), berbudaya, aman dan damai.
2. Mewujudkan “good governance” untuk meningkatkan kualitas dan
pemerataan pelayanan publik.
3. Mengembangkan upaya perlindungan anak, pemberdayaan perempuan
dan kaum difabel.
4. Mengembangkan infrastruktur guna meningkatkan efisiensi produksi dan
konektivitas wilayah.
5. Membangun kekuatan ekonomi masyarakat berbasis pertanian dan wilayah
pedesaan yang seimbang dengan wilayah perkotaan.
6. Mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan untuk
kesejahteraan bersama.
Sejalan dengan visi dan misi Gubernur Lampung, visi RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek adalah menjadi rumah sakit unggul dalam pelayanan, pendidikan dan
penelitian kesehatan di Sumatera. Visi tersebut dapat terwujud dengan
melaksanakan misi berikut ini.
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, professional dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Mewujudkan proses pendidikan yang menunjang pelayanan kesehatan
prima berstandar Nasional dan Internasional.
3. Mewujudkan rumah sakit menjadi pusat penelitian yang mengarah pada
pengembangan ilmu dan teknologi dibidang kedokteran dan
perumahsakitan.
4. Mewujudkan tata kelola sistem, SDM, sarana dan prasarana rumah sakit
yang handal.
Nilai-nilai yang berlaku pada RSAM adalah aktif, segera, ramah, dan inovatif.
Nilai-nilai ini dijadikan motto RSAM dengan akronim ASRI. Penerapan nilai-nilai
ASRI dilakukan pada kehidupan sehari-hari dalam pelayanan kepada masyarakat.

4. Tugas dan Fungsi Asisten Apoteker


Asisten Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan penyiapan pekerjaan
kefarmasian pada unit pelayanan kesehatan yang diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang

8
berwenang. Berikut ini adalah uraian tugas untuk Asisten Apoteker Pengatur yang
tercantum dalam dokumen mengenai uraian jabatan pegawai RSAM.
1. Membantu menerima resep dan memeriksa keabsahan resep
2. Membantu melayani resep (menyiapkan obat, memberi etiket, dan
menyerahkan obat)
3. Membantu melakukan pemeriksaan kembali perbekalan farmasi pada
resep
4. Membantu menyimpan perbekalan farmasi
5. Membantu melakukan stok opname perbekalan farmasi setiap bulan

B. Deskripsi Isu
Permasalahan / isu muncul sebagai akibat dari ketidak sesuaian dengan suatu
proses yang ditetapkan sehingga tidak tercapainya tujuan yang diinginkan. Terdapat
beberapa isu yang ada RSUD Dr. H. Abdul Moeloek yang diambil berdasarkan kriteria
isu, yaitu aktual, kekhalayakan, problematik, dan kelayakan. Aktual yaitu isu yang timbul
benar-benar terjadi, kekhalayakan yaitu permasalahan yang timbul menyangkut hajat
orang banyak, problematik yaitu isu dengan permasalahan yang kompleks sehingga perlu
segera dicarikan solusi, dan kelayakan yaitu isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu yang diangkat difokuskan pada salah satu tugas pokok dan fungsi yang
bermasalah di bidang kefarmasian diantaranya mengenai kurangnya pengawasan
perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap sehingga menghambat
pemberian pelayanan gawat darurat kepada pasien. Isu ini timbul karena terjadi keluhan
dari perawat mengenai kekosongan perbekalan farmasi khususnya obat life saving di troli
emergensi saat ada pasien kritis dan keluhan dari petugas bagian farmasi karena
kurangnya laporan dari keperawatan mengenai penggunaan dan pengeluaran stok
perbekalan farmasi di troli emergensi sehingga tidak dapat mendata dan
mendokumentasikan penggunaannya . Isu lain yang terjadi pada pelayanan kefarmasian
adalah kurangnya ketepatan penyimpanan obat dengan standar suhu di ruang depo
farmasi, serta kurangnya kontrol pada stok obat di ruang depo farmasi.

C. Identifikasi Isu dan Isu yang Ditetapkan


Berdasarkan deskripsi isu yang telah dipaparkan sebelumnya, maka perlu
dilakukan tindak lanjut untuk mencari pemecahan terhadap isu tersebut. Berikut adalah
isu yang muncul di RSAM:

9
1. Kurangnya pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang
rawat inap
2. Kurangnya ketepatan penyimpanan obat dengan standar suhu di ruang depo
farmasi
3. Kurangnya kontrol pada stok obat di ruang depo farmasi.

Penetapan isu yang akan diangkat dalam rancangan aktualisasi ini dilakukan
dengan menggunakan teknik Urgency, Serious, and Growth ( USG ). Penetapan isu
dengan teknik USG dilakukan dengan cara memberi score 1-5 pada setiap indikator
(Urgency, Serious, and Growth) kemudian menjumlahkan score ketiga indikator tersebut
untuk setiap isunya. Hasil dari teknik ini berupa ranking isu dengan total score tertinggi
yang dipilih sebagai isu yang akan diangkat.
Tabel 2. Penetapan Isu dengan Teknik USG
SCORE
No. ISU TOTAL RANKING
U S G

Kurangnya pengawasan perbekalan


1 farmasi pada troli emergensi di ruang 5 5 5 15 1

rawat inap
Kurangnya ketepatan penyimpanan
2 obat dengan standar suhu di ruang 4 4 3 11 2

depo farmasi
Kurangnya kontrol pada stok obat di
3 3 3 4 10 3
ruang depo farmasi

Keterangan Urgency Keterangan Serious Keterangan Growth


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak 1 : Sangat Tidak
Mendesak Berpengaruh Berdampak

Isu pertama mengenai kurangnya pengawasan perbekalan farmasi pada troli


emergensi di ruang rawat inap, menduduki peringkat pertama. Isu tersebut sangat

10
mendesak, sangat berpengaruh, dan sangat berdampak apabila tidak segera ditangani.
Hal ini terkait dengan pelayanan prima kepada pasien dan dapat menimbulkan kematian
pada pasien jika tidak segera diberi solusi.
Isu kedua mengenai kurangnya ketepatan penyimpanan obat dengan standar
suhu di ruang depo farmasi, menduduki peringkat dua. Isu ini mendesak untuk segera
ditangani karena berkaitan dengan stabilitas dan kualitas obat yang akan diberikan
kepada pasien. Isu ini berpengaruh karena berkaitan dengan kerusakan obat yang
diberikan kepada pasien. Isu ini cukup berdampak karena dapat menurunkan kualitas dan
integritas pelayanan kefarmasian.
Isu ketiga mengenai kurangnya kontrol pada stok obat di ruang depo farmasi,
menduduki peringkat ketiga. Isu ini cukup mendesak untuk ditangani karena berkaitan
dengan ketersediaan obat di ruang depo farmasi, cukup berpengaruh karena berkaitan
dengan kekurangan obat yang akan diberikan kepada pasien, dan cukup berdampak
apabila tidak segera ditangani karena dapat menurunkan kecepatan dan kualitas
pelayanan.

D. Argumentasi terhadap Core Issue


Berdasarkan hasil dari teknik USG yang telah dilakukan, maka isu yang akan
diangkat adalah kurangnya pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di
ruang rawat inap. Pemilihan isu tersebut berdasarkan adanya keluhan dari pasien
mengenai keterlambatan penanganan pasien emergensi di ruangan rawat inap, keluhan
perawat terkait kekosongan obat dan keluhan bagian farmasi terkait tidak adanya laporan
penggunaan obat dari ruang rawat inap.

Bila isu mengenai pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang
rawat inap tidak segera diselesaikan, maka akan berdampak pada:

1. Pada level individu, bila isu tersebut tidak diselesaikan maka berpengaruh
pada kepuasan pasien, yaitu pasien atau keluarga pasien merasa tidak
diperhatikan karena lambatnya penanganan pasien emergensi di ruang rawat
inap sehingga citra rumah sakit menjadi buruk.
2. Pada level unit kerja / organisasi, dampak yang ditimbulkan adalah tidak
tercapainya pelayanan kesehatan prima serta tidak terpenuhinya motto
organisasi yang memberikan pelayanan yang aktif, segera, ramah, dan
inovatif (ASRI).
Solusi yang dilakukan di RSUD DR.H. Abdul Moeloek untuk mengatasi isu
tersebut yaitu dengan membuat Standar Operasional Prosedur ( SOP) pengelolaan troli

11
emergensi namun solusi tersebut belum optimal dilakukan dalam hal pengawasannya
sehingga diperlukan inovasi untuk mengatasi permasalahan ini.

E. LANDASAN TEORI
1. Nilai-Nilai Dasar Profesi
Nilai-nilai dasar profesi ASN yang diaktualisasikan, terdiri dari ANEKA yang
merupakan kependekan dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi. Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara yang berkualitas,
maka diperlukan kegiatan yang menanamkan nilai-nilai dasar ANEKA. Adapun
penjelasan nilai-nilai profesi ASN tersebut sebagai berikut.
A. Akuntabilitas
Akuntabilitass merupakan kewajiban setiap individu, kelompok atau
instansi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah
seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas
adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit
organisasi sebagai kewajiban jabatan dalam memberikan pertangungjawaban
laporan kegiatan pada atasannya. Lingkungan kerja yang akuntabilitas
tercipta karena didukung oleh nilai-nilai kepemimpinan, transparansi,
integritas, tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan
dan konsistensi.
B. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pondasi bagi aparatur sipil negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya dengan
orientasi mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.
Nasionalisme Pancasila, bangsa, dan tanah air adalah pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Berdasarkan Undang-undang No 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah
sebagai perekat dan pemersatu bangsa. Hal inilah yang membuat
nasionalisme sangat berkaitan erat dengan ASN. Untuk menciptakan nilai
nasionalisme dalam melakukan pekerjaan dapat dilandasi oleh nilai cinta
tanah air, tidak diskrimanif, cermat dan disiplin, taqwa gotong royong,
demokratis dan rela berkorban.
C. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengerahkan

12
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayan publik.
Dengan diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah.
Perubahan itu berupa perubahan mindset atau pola pikir, berupa perubahan
dilayani menjadi melayani, perubahan dari wewenang menjadi peranan dan
yang terakhir bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus
dipertanggunjawabkan bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publikdengan
berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain
mengedepankan komitmen terhadap kepuasan.Karakteristik ideal dari
tindakan yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintah dan
pelayanan publik yaitu diarahkan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat
sebagai pelanggan. Efektifitas adalah ketepatan realisasi penggunaan sumber
daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga diketahui ada atau
tidaknya pemborosan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan
sehingga diketahui ada atau tidaknya pemborosan sumber daya. Inovasi
barang dan jasa adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi
terhadap perubahan-perubahan dipasar, teknologi dan persaingan. Hal-hal
yang dapat diinovasi antara lain metode, proses, produk, struktur organisasi
dan pola pikir.
E. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungiatan gan pribadi, merugikan Negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana
korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang penggelapan dalam jabatan, pengadaan dan
gratifikasi. KPK bersama dengan para pakar telah melakukan identifikasi nilai-
nilai dasar anti korupsi. Ada 9 nilai dasar yang telah disepakati, yaitu jujur,
peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani dan
adil.

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN


yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN menekankan
pada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan akan selalu tersedia

13
sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul dan selaras dengan
perkembangan jaman.

Whole of Government (WOG) adalah suatu suatu pendekatan yang


menekankan pada aspek kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat sektoral
yang selama ini terbangun, bentuk pendekatannya dapat dilakukan dalam
pelembagaan formal atau pendekatan informal. Prinsip-prinsip WOG adalah
kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan
aktor dari sektor pemerintahan.

Pelayanan publik kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan


kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap
warga Negara dan penduduk. Prinsip pelayanan public yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah partisipatif, transparan, responsif, tidak
diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel, akuntabel dan
berkeadilan.

2. Pengertian dan Pengelolaan Troli Emergensi

Gambar 2. Troli Emergensi

a. Pengertian troli emergensi


Troli emergensi merupakan troli yang berisi perbekalan farmasi (obat
dan alat kesehatan) yang digunakan untuk menangani kegawatdaruratan.
Menurut Permenkes nomor 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit, pengelolaan obat emergensi harus menjamin
beberapa hal sebagai berikut :

14
1. Jumlah dan jenis obat emergensi sesuai dengan standar/daftar obat
emergensi yang sudah ditetapkan rumah sakit
2. Tidak boleh bercampur dengan persediaan obat untuk kebutuhan lain
3. Bila dipakai untuk keperluan emergensi harus segera diganti
4. Dicek secara berkala apakah ada yang kadaluarsa
5. Dilarang dipinjam untuk kebutuhan lain
b. Pengelolaan troli emergensi
Pengelolaan troli emergensi adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan khususnya pelayanan kegawatdaruratan yang mencakup
perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, distribusi,
pengendalian, dan pencatatan serta pelaporan terhadap peralatan dan
obat obatan yang ada didalamnya.
Pencatatan dan pelaporan pengelolaan troli emergensi merupakan
kegiatan dalam rangka penggunaan troli emergensi secara jelas dan benar,
meliputi obat-obatan dan kelengkapan alkes lainnya yang diterima,
disimpan dan didistribusikan di unit pelayanan kesehatan. Pencatatan dan
pelaporan digunakan sebagai bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan,
sebagai sumber untuk melakukan pengaturan dan pengendalian serta
sebagai sumber data untuk pembuatan laporan lain atau laporan
berikutnya, sarana yang digunakan untuk pencatatan dan laporan formulir
penggunaan BMHP troli emergensi.

15
F. Matrix Rancangan Kegiatan
Unit Kerja : Instalasi Farmasi RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap
2. Kurangnya ketepatan penyimpanan obat dengan standar suhu di ruang depo farmasi
3. Kurangnya kontrol pada stok obat di ruang depo farmasi.
Isu yang Diangkat : Kurangnya pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap
Gagasan Pemecahan Isu : Upaya peningkatan pengawasan perbekalan farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap

Strategi pemecahan isu dilakukan dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Matrix Rancangan Kegiatan

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Penguatan
Dasar terhadap Visi Misi Nilai
Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Melakukan 1. Melapor 1. Laporan Akuntabilitas : Kegiatan konsultasi Kegiatan ini Kegiatan ini
konsultasi dengan mentor Konsultasi dengan mentor saya lakukan dengan sejalan dengan visi mendukung
mengenai A jujur dan tanggung jawab
dengan 2. Notulensi RSAM dengan misi nilai-nilai
mentor kegiatan yang 3. Dokumentasi untuk mewujudkan RSAM, yaitu
Nasionalisme : Kegiatan konsultasi
akan dilakukan pelayanan Aktif, Segera,
dengan mentor saya lakukan tanpa
2. Menerima N kesehatan yang Ramah, dan
membedakan suku, agama, dan status
masukan dari
sosial dari pimpinan yang saya temui bermutu, Inovatif
mentor
professional (ASRI)
3. Melakukan Etika Publik : Kegiatan konsultasi
E dengan terutama
koordinasi dengan mentor saya lakukan dengan
dengan kepala sopan santun dan bahasa yang baik mengutamakan pada nilai
instalasi keselamatan Aktif dan
farmasi untuk pasien dan

16
menjelaskan Komitmen Mutu : Kegiatan konsultasi mewujudkan tata Ramah
kegiatan yang dengan mentor saya lakukan secara kelola sistem,
akan dilakukan K efektif dalam waktu 2 jam SDM, sarana dan
Anti Korupsi : Kegiatan konsultasi prasarana rumah
dengan mentor saya lakukan dengan sakit yang handal
A
jujur dan tidak melakukan pratik suap
untuk memperlancar kegiatan ini

2. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Lembar Akuntabilitas : Kegiatan Kegiatan ini Kegiatan ini


inventarisasi dengan kepala daftar menginventarisasi perbekalan farmasi di sejalan dengan visi mendukung
ruangan A troli emergensi saya lakukan dengan
perbekalan perbekalan RSAM dengan misi nilai-nilai
farmasi di 2. Melakukan farmasi jujur dan data yang dapat dipertanggung untuk mewujudkan RSAM, yaitu
troli pendataan 2. Dokumentasi jawabkan pelayanan Aktif, Segera,
emergensi 3. Merekap hasil kesehatan yang Ramah, dan
Nasionalisme : Kegiatan
pendataan
N menginventarisasi perbekalan farmasi di bermutu, Inovatif
troli emergensi saya lakukan secara professional (ASRI)
disiplin dengan terutama
Etika Publik : Kegiatan mengutamakan pada nilai
menginventarisasi perbekalan farmasi di keselamatan Aktif dan
E troli emergensi saya lakukan dengan pasien dan Inovatif
cermat dan menjaga kerahasian data mewujudkan tata
yang saya peroleh kelola sistem,
SDM, sarana dan
Komitmen Mutu : Kegiatan
menginventarisasi perbekalan farmasi di prasarana rumah
K sakit yang handal
troli emergensi saya lakukan secara
efektif dan efisien
Anti Korupsi : Kegiatan
menginventarisasi perbekalan farmasi di
A troli emergensi saya lakukan dengan
jujur tanpa memanipulasi data yang
dihasilkan

17
Penguatan
Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Nilai
Visi Misi Organisasi
Dasar Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

3. Membuat 1. Berkonsultasi Lembar kartu Akuntabilitas : Kegiatan membuat Kegiatan ini sejalan Kegiatan ini
kartu kontrol dengan kepala kontrol harian troli kartu kontrol harian troli emergensi dengan visi RSAM mendukung
instalasi farmasi A saya lakukan dengan tanggung jawab
harian troli emergensi dengan misi untuk nilai-nilai
emergensi 2. Membuat kartu dan secara transparan mewujudkan RSAM, yaitu
kontrol harian pelayanan Aktif, Segera,
Nasionalisme : Kegiatan Membuat
dengan N kesehatan yang Ramah, dan
kartu kontrol harian troli emergensi
menggunakan
saya lakukan secara disiplin bermutu, Inovatif
ms. Excel
professional (ASRI)
3. Mencetak kartu Etika Publik : Kegiatan Membuat
kontrol harian kartu kontrol harian troli emergensi dengan terutama pada
saya lakukan dengan cermat dan mengutamakan nilai Aktif dan
E
bertanggung jawab keselamatan pasien Inovatif
dan mewujudkan
Komitmen Mutu : Kegiatan Membuat tata kelola sistem,
kartu kontrol harian troli emergensi
SDM, sarana dan
saya lakukan secara efektif dan
K prasarana rumah
efisien dengan inovasi yang dapat
mempermudah pengawasan sakit yang handal
perbekalan farmasi di troli emergensi
Anti Korupsi : Kegiatan Membuat
A kartu kontrol harian troli emergensi
saya lakukan secara mandiri dengan
jujur dan tanggung jawab

18
Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
Dasar Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

4. Melakukan 1. Berkoordinasi 1. Bahan Akuntabilitas : Kegiatan sosialisasi Kegiatan ini Kegiatan ini
komunikasi dengan kepala komunikasi terkait pengisian kartu kontrol harian sejalan dengan visi mendukung
ruangan dan A troli emergensi saya lakukan dengan
terkait 2. Dokumentasi RSAM dengan misi nilai-nilai
pengisian kepala instalasi sikap integritas yang tinggi secara untuk mewujudkan RSAM, yaitu
kartu kontrol 2. Mendatangi partisipatif tata kelola sistem, Aktif, Segera,
harian troli ruang SDM, sarana dan Ramah, dan
Nasionalisme : Kegiatan sosialisasi
keperawatan
emergensi N terkait pengisian kartu kontrol harian prasarana rumah Inovatif
(Bougenvile,
troli emergensi saya lakukan dengan sakit yang handal (ASRI)
Anyelir, Gelatik)
tidak diskriminatif, membeda-bedakan serta mewujudkan terutama
dan depo
ras, suku, dan budaya, serta pelayanan pada nilai
farmasi Mahan
menghormati peserta sosialisasi kesehatan yang Aktif, Ramah,
Munyai
3. Melaksanakan E Etika Publik : Kegiatan sosialisasi bermutu, dan Inovatif
kegiatan terkait pengisian kartu kontrol harian profesional dengan
komunikasi troli emergensi saya lakukan dengan mengutamakan
kepada perawat bahasa yang baik, sopan, dan jelas keselamatan
dan farmasis pasien
K Komitmen Mutu : Kegiatan sosialisasi
terkait pengisian kartu kontrol harian
troli emergensi saya lakukan secara
efektif dan efisien
Anti Korupsi : Kegiatan sosialisasi
A terkait pengisian kartu kontrol harian
troli emergensi saya lakukan dengan
berani dan tanpa melakukan gratifikasi
kepada kepala ruangan agar kegiatan
dapat berjalan dengan lancar

19
Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
Dasar Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

5. Melakukan 1. Mengkoordinasi Dokumentasi uji Akuntabilitas : Kegiatan melakukan uji Kegiatan ini Kegiatan ini
uji coba dan kan kegiatan coba coba dan implementasi kegiatan saya sejalan dengan mendukung
kepada kepala A lakukan dengan sikap integritas yang
implementasi visi RSAM dengan nilai-nilai
kegiatan ruangan tinggi, jujur, dan bertanggung jawab misi untuk RSAM, yaitu
2. Melaksanakan mewujudkan tata Aktif, Segera,
Nasionalisme : Kegiatan melakukan uji
uji coba kelola sistem, Ramah, dan
coba dan implementasi kegiatan saya
3. Membuat
N lakukan dengan tidak membeda- SDM, sarana dan Inovatif
laporan uji coba
bedakan suku, agama, ras, dan prasarana rumah (ASRI)
4. Konsultasi
golongan diantara pegawai serta sakit yang handal terutama
dengan atasan
menjaga sikap gotong royong untuk serta mewujudkan pada nilai
mewujudkan pelayanan farmasi yang pelayanan Aktif, Segera,
bermutu kesehatan yang Ramah, dan
Etika Publik : Kegiatan melakukan uji bermutu, Inovatif
E
coba dan implementasi kegiatan saya profesional
lakukan secara cermat, sopan, santun, dengan
dan taat terhadap peraturan yang mengutamakan
berlaku di rumah sakit keselamatan
K Komitmen Mutu : Kegiatan melakukan pasien
uji coba dan implementasi kegiatan saya
lakukan secara efektif, efisien, dan
inovatif
Anti Korupsi : Kegiatan melakukan uji
A coba dan implementasi kegiatan saya
lakukan dengan berani, kerja keras, dan
tanpa melakukan gratifikasi kepada
kepala ruangan agar kegiatan dapat
berjalan dengan lancar

20
Kontribusi Penguatan
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Nilai Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan terhadap Visi Misi Nilai
Dasar Organisasi Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

6. Membuat 1. Mengumpulkan Laporan Akuntabilitas : Kegiatan membuat Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan dan menyusun aktualisasi, laporan aktualisasi saya lakukan secara sejalan dengan mendukung
bukti kegiatan A jujur dengan hasil laporan yang dapat di
aktualisasi dokumentasi, visi RSAM dengan nilai-nilai
2. Mengevaluasi formulir pertanggung jawabkan misi untuk RSAM, yaitu
hasil kegiatan bimbingan mewujudkan Aktif, Segera,
Nasionalisme : Kegiatan membuat
3. Mengkonsultasi pelayanan Ramah, dan
laporan aktualisasi saya lakukan dengan
kan dengan
N kerja keras dan tidak mementingkan kesehatan yang Inovatif
mentor dan
kepentingan kelompok tertentu bermutu, (ASRI)
coach
4. Mencetak Etika Publik : Kegiatan membuat professional terutama
laporan laporan aktualisasi saya lakukan secara dengan pada nilai
E
aktualisasi cermat mengutamakan Aktif dan
keselamatan Segera
Komitmen Mutu : Kegiatan membuat pasien dan
K laporan aktualisasi saya lakukan secara
mewujudkan tata
efektif dan efisien
kelola sistem,
Anti Korupsi : Kegiatan membuat SDM, sarana dan
A laporan aktualisasi saya lakukan dengan prasarana rumah
disiplin dan tanggung jawab sakit yang handal

21
G. Jadwal Kegiatan
Tabel 4. Jadwal Kegiatan
Juli Agustus September
No. Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Melakukan konsultasi dengan mentor

2. Melakukan inventarisasi perbekalan farmasi di troli emergensi

3. Membuat kartu kontrol harian troli emergensi

4. Melakukan komunikasi terkait pengisian kartu kontrol harian troli


emergensi

5. Melakukan uji coba dan implementasi kegiatan

6. Membuat laporan aktualisasi

7. Sidang laporan aktualisasi

8. Revisi laporan akktualisasi

22
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada Bab II Rancangan Aktualisasi Penerapan Nilai-Nilai
ASN, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Aktualisasi yang dilakukan seorang ASN didasari dengan nilai-nilai dasar profesi
PNS, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
(ANEKA) sesuai tugas pokok dan fungsi di tempat kerja serta peran dan kedudukan
PNS sehingga PNS mampu melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat.
2. Rancangan aktualisasi dibuat untuk memberikan solusi terhadap isu yang muncul di
instansi kerja dimana isu yang diangkat adalah kurangnya pengawasan perbekalan
farmasi pada troli emergensi di ruang rawat inap
3. Implementasi kegiatan dengan penerapan mata diklat yaitu nilai-nilai dasar
(ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN dilakukan dengan membuat rancangan
sesuai dengan isu yang terjadi.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah kegiatan pembuatan rancangan aktualisasi
dengan menerapkan nilai-nilai dasar (ANEKA) serta peran dan kedudukan ASN perlu
terus dilakukan untuk menghasilkan seorang ASN yang berintegritas, profesional, dan
bermutu.

23
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara RI.
Sofyanita, Paula. 2015. Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns Sebagai Staf
Program, Data, Dan Teknologi Informasi Di Rs Jiwa Grhasia DIY. Yogyakarta
Hisfarsi. 2017. Pengelolaan Obat Emergency Oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit.
Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada

HIMPUNAN PERATURAN

Peraturan Menteri Kesehatan No. 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Rumah Sakit.
Repubilk Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara.

24

Anda mungkin juga menyukai