DISUSUN OLEH:
USMIYANTINI, S.Pd. SD
NIP. 19861127 202012 2 001
NDH : 37
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Coach Mentor
Halaman Sampul………………………………………………………………. i
Lembar Pengesaha……………………………………………………………..ii
Berita Acara……………………………………………………………………..iii
Kata Pengantar…………………………………………………………………iv
Daftar Isi…………………………………………………………………………vi
Daftar Tabel………………………………………………………………….. vii
Daftar Gambar………………………………………………………………...viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………1
B. Tujuan Aktualisasi………………………………………………..5
C. Manfaat Aktualisasi………………………………………………6
D. Ruang Lingkup……………………………………………………7
BAB II GAMBARAN INSTITUSI
A. Deskripsi Organisasi………………………………………………8
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kerja…………………………..16
C. Struktur Organisasi Sekolah……………………………………19
D. Uraian Tugas Jabatan (Peserta) ………………………………20
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecah Isu……26
B. Diagram Pemecahan Isu………………………………………..34
C. Matriks Rencana Kegiatan……………………………………...35
D. Jadwal Rancangan Aktualisasi ………………………………..46
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam
mewujudkan kualitas sumber daya manusia. Sering kali kemajuan suatu
bangsa diukur sejauhmana masyarakatnya mengenyam pendidikan.
Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki suatu masyarakat maka semakin
majulah masyarakat tersebut.
Pendidikan karakter pada dasarnya adalah suatu proses
pendidikan yang bertujuan untuk membangun karakter dari anak didik.
Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan dilakukan tidak hanya untuk
memberikan anak ilmu pengetahuan tetapi juga untuk menanamkan dan
mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat
agar ia bisa tumbuh dengan memahami nilai dan norma tersebut.
Penguatan pendidikan karakter telah diatur dalam Dalam
Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter disebutkan,
Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah
gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk
memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa,
olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM).
Pandemi covid 19 menyebar sejak akhir tahun 2019 hingga kini di
beberapa wilayah dengan masa berbeda, terhitung 193 negara telah
berjuang melawan serangan Covid yang tidak pandang bulu. Berita dan
informasi pergerakan penyebaran virus tersebut telah mewarnai berbagai
laman media karena jalur sebarannya kian hari semakin massif. Setiap
negara yang telah lebih dulu diserang covid 19 menjadi model bagi negara
lain dalam melakukan tindakan preventif penyebaran covid 19. Pemerintah
Indonesia telah banyak mengeluarkan kebijakan terkait pencegahan
penyebaran Covid 19 yang berdampak pada kondisi internal dan eksternal
wilayah pemerintahan Indoneisa. Salah satu keputusan pemerintah yang
memberi dampak luas adalah kebijakan pada segmen pendidikan, baik pada
komponen praktisi maupun pada komponen regulative dan lingkungan.
Penyelenggaraan sistem pendidikan mengalami transformasi dalam
berbagai lini kegiatan, termasuk kegiatan pembelajaran yang seluruhnya
terpaksa berlangsung secara online. Pelaksaan sistem pembelajaran pada
satuan pendidikan mengalami perubahan bentuk operasional yang
digeneralisasi melalui kebijakan pembelajaran dan mengikut pada kebijakan
sosial, yaitu instruksi social distancing hingga berujung pada
himbauan lockdown. Social distancing memberi pembatasan ruang dan
waktu terhadap segenap kegiatan rutin dalam sistem pembelajaran pada
setiap jenjang pendidikan, mulai pra sekolah, sekolah dasar dan menengah
hingga pendidikan tinggi. Pembelajaran lasimnya berlangsung di ruang kelas
dengan jadwal tertentu berubah menjadi pembelajaran di ruang masing-
masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai jadwal pembelajaran. Inilah
yang lahir sebagai dampak dari himbauan pembatasan sosial, selanjutnya
menciptakan pembatasan operasional pendidikan. Kondisi ini lebih popular
dengan istilah pembelajaran “daring” (pembelajaran dalam jaringan).
Pembelajaran “daring” sebagai pilihan tunggal dalam kondisi
pencegahan penyebaran covid 19 memberi warna khusus pada masa
perjuangan melawan virus ini. Bahkan bentuk pembelajaran ini juga dapat
dimaknai pembatasan akses pendidikan. Pendidikan yang lumrah
berlangsung dengan interaksi langsung antar unsur (pendidik dan tenaga
kependidikan dan peserta didik) beralih menjadi pembelajaran interaksi tidak
langsung. Pembelajaran secara daring mengakibatkan setiap individu untuk
melakukan aktivitasnya sering memaksimalkan pemanfaatan teknologi dan
informasi. Sebelumnya, tidak semua individu memiliki kebiasaan bekerja
berbasis IT, namun kondisi ini membuat mereka bisa lebih terbiasa dan
terampil menyelesaikan pekerjaan dengan IT. Tenaga pendidik dari semua
jenjang usia bisa melebur diri untuk mengenal kemudahan dalam mengajar
berbasis IT. Tenaga kependidikan menuntaskan dan merapikan urusan
administrasi dengan bantuan IT. Para peserta didik yang pada umumnya
adalah generasi milineal semakin bersenyawa dengan kemahiran mereka
menyelesaikan kegiatan dan tugas belajar berbasis IT.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara (ASN), pegawai ASN adalah Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. ASN berfungsi sebagai
pelaksana publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Dalam melaksanakan tugasnya, ASN diharapkan dapat memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkarakter.
Untuk menjadi ASN yang seutuhnya seseorang harus terlebih
dahulu menjalani beberapa tahapan. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
adalah salah satu tahapan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Untuk
menjadi seorang PNS, CPNS harus memiliki pengetahuan dan keterampilan
tentang bagaimana melaksanakan pelayanan publik dengan baik. Oleh
karena itu, seorang CPNS harus mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Pelatihan
Dasar CPNS diatur dalam Peraturan LAN nomor 1 Tahun 2001 tentang
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada pasal 1
butir 7 disebutkan bahwa Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Pelatihan Dasar CPNS saat ini telah memadukan pembelajaran
klasikal dan nonklasikal di tempat pelatihan dan di tempat kerja, sehingga
memungkinkan peserta mampu menginternalisasi, menerapkan, dan
mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan
merasakan manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter
PNS yang profesional sesuai bidang tugas. Melalui pembaharuan pelatihan
tersebut, diharapkan dapat menghasilkan PNS profesional yang berkarakter
dalam melaksanakan tugas dan jabatannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
Guru merupakan salah satu komponen Aparatur Sipil Negara
(ASN) yang bertugas melakukan pelayanan publik dalam bidang pendidikan.
Guru sebagai ASN memiliki tugas dan tanggung jawab ganda yakni
tanggung jawab sebagai pegawai negara dan tanggung jawab sebagai
pendidik yang memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman selama bertugas di SD
Negeri Sendang Dajah Kecamatan Labang, ditemukan bahwa kurang
optimalnya penanaman pendidikan karakter siswa yang diakibatkan
pembelajaran secara daring yang merupakan imbas dari pandemic covid 19
yang juga melanda Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil penilaian guru
selama pembelajaran daring yang terbukti dengan kurang disiplinnya para
siswa selama pembelajaran, kurang jujur dalam menyelesaikan tugas, sikap
siswa yang lalai terhadap pembelajaran diakibatkan kurangnya pengawasan.
Untuk mengatasi hal tersebut, kami pihak sekolah perlu
mengkoordinasikan masalah tersebut bersama orang tua siswa selaku
penanggung jawab siswa di rumah. Untuk menjembati masalah tersebut,
maka dibutuhkannya suatu media yang mendukung pembelajaran daring
dalam penanaman pendidikan karakter siswa yang memudahkan orang tua
dan guru untuk mengaksesnya. Maka guru menggunakan media “Buku
Penghubung Online” yang diakses melalui google form. Google Form adalah
salah satu contoh aplikasi yang dapat diklasifikasikan sebagai media audio
visual. Google form disebut juga dengan google formulir, dimana aplikasi ini
berguna untuk membantu kita merencanakan acara, mengirim survei,
membuat dan memberikan siswa suatu bentuk penilaian, serta bisa
digunakan untuk mengumpulkan informasi yang mudah dengan cara yang
efisien. Dari paparan tersebut salah satu konten yang ditawarkan oleh
aplikasi Google Form bisa digunakan sebagai media pembelajaran, yaitu
berupa konten penilaian pada pendidikan. Aplikasi ini bisa disisipi gambar,
suara, atau video, sehingga aplikasi ini bisa disebut sebagai salah satu
media audio visual. Sehingga orang tua di rumah bisa mendokumentasikan
kegiatan siswa selama di rumah dan di kirim kepada guru.
Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk memberikan solusi atas
permasalahan yang penulis temukan di SD Negeri Sendang Dajah kurang
optimalnya penanaman pendidikan karakter disaat pandemic covid 19, maka
penulis akan membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi
Penanaman Pendidikan Karakter Siswa Kelas VI melalui Buku
Penghubung Online di SD Negeri Sendang Dajah Kecamatan Labang
Kabupaten Bangkalan”.
b. Manfaat Aktualisasi
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS adalah
sebagai berikut:
1. Bagi Satuan Kerja
Membantu peningkatan pendidikan karakter siswa disaat
pembelajaran daring serta mewujudkan visi dan misi instansi SD
Negeri Sendang Dajah.
2. Bagi Siswa
a) Menumbuhkan siswa-siswa yang berkarakter mulia untuk
menghadapi masa depan.
b) Mendapatkan layanan pendidikan prima yang berorientasi
mutu
A. Deskripsi Organisasi
A.1 Identitas Sekolah
Tabel 2.1 Identitas Sekolah
No. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah SD Negeri Sendang Dajah
2. NSS 101052912017
3. NPSN 20531255
4. Provinsi Jawa Timur
Pemerintah Kaupaten
5. Otonomi Daerah
Bangkalan
6. Kecamatan Labang
7. Desa/ Kelurahan Sendang Dajah
8. Kode Pos 69163
9. Email sdnsendangdajah@gmail.com
10. Daerah Kabupaten
11. Status Sekolah Negeri
12. Akreditasi B
13. Tahun Berdiri 31/12/1975
14. Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
15. Bangunan Sekolah Hak milik Pemerintah Daerah
16. Lokasi Sekolah Dusun Sendang Dajah
17. Jarak ke pusat Kecamatan 3 Km
18. Jarak ke Pusat Otoda 18 Km
19. Terletak pada lintasan Desa
20. Organisasi Penyelenggara Pemerintah
21. Luas Tanah 20 m²
A.2 Kondisi Fisik Sekolah
Tabel 2.2 Kondisi Fisik Sekolah
No Nama Ruangan Jumlah
1. Ruangan Belajar 6 Ruang
2. R. Kepala Sekolah 1 Ruang
3. R. Guru 1 Ruang
4. Kamar Mandi/WC Guru 2 Ruang
5. Kamar Mandi/WC Siswa 2 Ruang
Jumlah 12 Ruang
b) Kelas Tinggi
MAS’OD, S.Pd.SD
/////////
/// GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3
SITI NAFILAH, S.Pd MOHAMAD RIFAI, S.Pd DESI SAMAUL HUSNA, S.Pd
////
GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6 OPERATOR SEKOLAH
ANDRI PURWASIH, S.Pd LILIS SURYANI, S.Pd.I USMIYANTINI, S.Pd.SD EKA S.P. RAHAYU S.Akun
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Pekerjaan :
Identifikasi Isu :
Kriteria Penilaian
No. Identifikasi Isu Jumlah
U S G
1. Kurangnya penanaman karakter 5 5 5 15
siswa kelas VI disaat pembelajaran
dari rumah (daring) akibat pandemic
covid-19
2. Rendahnya kedisiplinan peserta didik 5 4 4 13
terhadap tata tertib sekolah
3. Masih kurangnya minat baca siswa 4 5 5 14
kelas VI
4. Kurangnya optimalisasi belajar siswa 4 4 4 12
selama masa pandemic covid-19
Bulan/Minggu ke-
No. Kegiatan April Mei Juni Keterangan
4 5 1 2 3 4 5 1
1. Melakukan konsultasi 23 April 2021
3. penggunaan buku
penghubung online
Melaksanakan evaluasi 24 Mei 2021
4.
kegiatan
Menyusun laporan 27 Mei 2021
5.
aktualisasi