Anda di halaman 1dari 3

RESUME SESI 2

Materi 1 : Sumber Daya Manusia Menuju Global Player


Pemateri 1 : Ir. Dwi Budi Sutrisno, M.Sc (Sestama BMKG)

Outline dari Materi 1 : 1. Sejarah AMG – STMKG


2. Kebijakan SDM Nasional
3. Kebijakan SDM BMKG
4. SDM Global
1. Sejarah AMG – STMKG
1950 : Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) – Jurusan Meteorologi UI
1955 : Lembaga Meteorologi dan Geofisika tempat kuliah di ITB Bandung
1960 : Akademi Meteorologi dan Geofisika (Jakarta)
1965 : Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah menjadi Direktorat
1972 : Direktorat berubah menjadi Pusat Meteorologi dan Geofisika
1973 : Penggabungan Unit Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika
1978 : Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi dan Geofisika (BPLMG)
1980 : Unit Pelaksana Teknis Pendidikan dan Latihan
1981 : Lulusan Ahli Meteorologi dan Geofisika disetarakan DIII
1997 : Perubahan menjadi Akademi Meteorologi dan Geofisika
1999 : Balai Pendidikan dan Latihan Meteorologi Geofisika berubah menjadi AMG
2001 : Pindah ke Pondok Betung
2002 : BMG menjadi LPND
2004 : Pengalihan AMG ke BMKG
2008 : Perubahan BMG menjadi BMKG
2014 : Perizinan untuk program D IV dan AMG menjadi STMKG

2. Kebijakan SDM Nasional


 Smart Government organisasi fleksibel dan akuntabel simplifikasi proses
 Smart ASN : berintegritas, professional, kompeten, IT-skilled
 Tata Kelola pemerintahan yang efektif dan efisien
 Mutasi JPT Nasional : 1. Mengurangi kesenjangan pembangunan
2. Mengurangi fragmentasi birokrasi dan silo mentality
3. Optimalisasi ASN sebagai pemersatu bangsa
4. Mengurangi disparitas kinerja organisasi
 Dibutuhkan SMART worker, berintegritasn pekerja keras, dan memiliki
kompetensi managerial dan teknis sesuai dengan standar nasional

3. Kebijakan SDM BMKG


Pelaku setiap proses berbeda, namun output kolektif tetap terkait. Integrated Talent
Management System berikut ini :
Linier dg kebutuhan Organisasi BMKG Masa Depan → Talent: Based on model
competency → Pengembangan Talenta, Penempatan Talenta, Akuisisi Talenta,
Retensi Talenta, Pemantauan dan Evaluasi.
Plan SDM BMKG untuk masa depan :
2020 : Penyempurnaan Pilar Merit System dan Penataan Organisasi (Kajian)
2021 : Penyempurnaan Pilar Merit System dan Penataan Organisasi
- Kelanjutan Kajian Organisasi
- Evaluasi Dampak Penyederhanaan Organisasi
- Penerapan Manajemen Kinerja
2022 : Smart ASN dan penguatan Organisasi
2023 : ASN Human Capital – ASN BMKG Global Player
2024 : ASN BMKG Global Player dan World Class Organization

4. SDM Global
Peran : 1. Kolaborator melalui augmented reality, virtual reality dan telepresence
2. Rekomendator kebijakan International
3. Representasi Indonesia
4. Nasionalis - menjunjung tinggi kpntngn harkat martabat bangsa Indonesia
Kompetensi : Kepemimpinan, Inovasi, Pengambilan Keputusan,
Socioentreprenuership, Komunikasi Diplomasi dan Negosiasi, IT, Multi Language
Peran STMKG menuju ASN Global Player :
a) Akuisisi Talent (Dasar Potensi)
b) Pendidikan Teknis (Pembinaan Karakter)
c) Penugasan sebagai ASN BMKG
d) Proses pengembangan di BMKG

Materi 2 : Tantangan Bencana Hidrometeorologi di Masa Depan


Pemateri 2 : Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc (Dekan Fakultas Geografi
UGM)

Latar Belakang : Bencana hidrometeorologis dominan terjadi di wilayah tropis karena


karakteristik cuaca dan iklim yang spesifik
a) Wilayah tropis memiliki curah hujan tinggi
b) Berdampak besar pada bencana hidrometeorologis seperti banjir
dan longsor
c) Risiko bencana yang tinggi akibat kombinasi potensi bencana dan
kerentanan masyarakat
Kejadian bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologis dan frekuensinya
semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Bencana Hidrometeorologis di Indonesia :


a) Frekuensi dan magnitude semakin meningkat dari tahun ke tahun
b) Jumlah masyarakat terdampak semakin besar dan kerugian semakin meningkat
c) Berdampak besar pada berbagai sector, termasuk pangan, industri, kesehatan,
dan transportasi
d) Perlu upaya pengurangan risiko bencana hidrometeorologis dengan mengikuti
perkembangan sains dan teknologi saat ini

Perkembangan Teknologi dalam Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi dan


Pengelolaan Sumber daya air :
 Data Management & Structure: HIC Development, Big Data & Analisis
 Tecnology : Observation Tecnology dan Modeling
 Application : Sustainable Water Management
Contoh Potensi Pemanfaatan dalam era Industri 4.0 :
1. Kajian kerawanan, kerentanan, dan risiko bencana hidrometeorologi
2. Early Warning System (EWS) bencana hidrometeorologi
3. Prediksi ketersediaan sumber daya air dan rekomendasi pengelolaan
4. Penyusunan strategi mitigasi dan adaptasi pertanian untuk peningkatan ketahanan
pangan
5. Potensi sumber daya terbaharukan (pembangkit listrik tenaga surya, microhidro)
6. Analisis dan prediksi penyebaran vector-borne disease (demam berdarah, malaria)

Mitigasi Bencana Hidrometeorologi :


1) Pengembangan aplikasi mobile untuk mitigasi dan adaptasi bencana
hidrometeorologi dalam bidang pertanian (SIMASTI). Tujuan dari aplikasi
SIMASTI adalah :
 Prediksi parameter meteorologi dari awal hingga akhir masa tanam (6
bulan dari awal prediksi)
 Simulasi kebutuhan air tanaman dan pertumbuhan tanaman berdasar
parameter meteorologi
 Memberi peringatan jika kondisi meteorologis tidak cocok untuk
pertumbuhan tanaman/potensi gagal panen
 Dalam pengembangan arahan tanaman pangan berdasar kondisi musim
2) Pengembangan sensor untuk mitigasi bencana hidrometeorologi dengan Sipendil
(Sistem Peringatan Dini Longsor berbasis ambang batas hujan)
3) Big Data Analysis : Bencana akibat hujan ekstrem; Pengaruh iklim terhadap
vegetasi, pertanian, penyakit; Simulasi banjir, dll

Kesimpulan :
 Perkembangan sains dan teknologi memiliki potensi dan andil yang besar
dalam pengurangan risiko bencana hidrometeorologis
 Pemanfaatan teknologi sangat luas dalam mendukung ketahanan pangan,
pemenuhan sumberdaya air, kesehatan, serta ketahanan masyarakat terhadap
bencana
 Perlu sinergi dan kolaborasi berbagai pihak untuk menghasilkan solusi dalam
penanggulangan bencana hidrometeorologis

Anda mungkin juga menyukai