ANALISIS ISU DAN GAGASAN KREATIF DI UPTD BLK

PANGKEP DISNAKER KAB. PANGKAJENE DAN

KEPULAUAN
Balai latihan kerja adalah salah satu lembaga pelatihan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja, peran balai latihan kerja adalah memberikan pelatihan dan
keterampilan pada angkatan kerja yang putus sekolah, dengan memberikan pelatihan
kepada angkatan kerja diharapkan akan menciptakan tenaga kerja yang berkualitas.
Pelatihan berbasis kompetensi atau biasa disebut PBK dilakukan dengan pembagian
30% Teori dan 70% Praktek. Salah satu manfaat mengikuti pelatihan kerja di BLK atau
Balai Latihan Kerja adalah tidak harus mengeluarkan biaya untuk para peserta. Selain
itu, manfaat lain dari mengikuti pelatihan di BLK adalah dapat menjadi bekal para
peserta untuk memasuki dunia kerja. Adapun sasaran kegiatan ini adalah terciptanya
tenaga kerja yang terampil, disiplin, dan memiliki etos kerja produktif sehingga mampu
mengisi kesempatan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan kerja melalui
usaha mandiri. Balai Latihan Kerja dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan lembaga pelatihan kerja yang berdedikasi mencetak tenaga kerja yang siap terjun
ke dalam dunia kerja.

A. IDENTIFIKASI ISU DI UPTD BLK PANGKEP

Setelah melakukan identifikasi maka diperoleh beberapa isu yaitu:

1. Minimnya minat peserta pelatihan pada materi teori pelatihan berbasis

kompetensi kejuruan REFRIGRASI di UPTD BLK PANGKEP.
Sesuai dengan kurikulum dari instansi Pembina yaitu kementerian Tenaga Kerja telah
lengkap pada berbagai kejuruan dan keterampilan. Tetapi masih belum cukup untuk
meningkatkan antusias peserta pelatihan pada pemberian materi teori.

2. Belum optimalnya promosi dan publikasi perekrutan calon peserta pelatihan

diUPTD BLK PANGKEP

Penyampaian informasi yang masih dilakukan secara manual yaitu surat menyurat
dan penggunaan social media sebagai saran pembagian informasi masih belum efektif.

3. Kurangnya pemanfaatan teknologi pada proses seleksi calon peserta pelatihan

yang dilakukan TIM Penyelenggara UPTD BLK PANGKEP.

Seleksi calon peserta pelatihan baik seleksi tertulisa maupun wawancara masih
dilakukan secara manual.
 B. TEKNIK TAPISAN ISU

Teknik tapisan isu yang digunakan yaitu Teknik APKL.

NO. ISU YANG DIUSULKAN A P K L JUMLAH

1. Minimnya minat peserta pelatihan pada materi teori 4 5 5 5 19
pelatihan berbasis kompetensi kejuruan refrigrasi di
UPTD BLK Pangkep

2. Belum optimalnya promosi dan publikasi perekrutan 5 3 4 3 15

calon peserta pelatihan diUPTD BLK PANGKEP

3. Kurangnya pemanfaatan teknologi pada proses 3 4 3 4 14

seleksi calon peserta pelatihan yang dilakukan TIM
Penyelenggara UPTD BLK PANGKEP

C. TEKNIK ANALISIS ISU (POHON MASALAH)

Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/ metode yang

digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon masalah dilakukan
dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur mengenai komponen sebab akibat
yang berkaitan dengan masalah yang telah diprioritaskan. Metode ini dapat diterapkan
apabila sudah dilakukan identifikasi dan penentuan prioritas masalah.

Pohon masalah memiliki tiga bagian, yakni batang, akar, dan cabang. Batang
pohon menggambarkan masalah utama, akar merupakan penyebab masalah inti,
sedangkan cabang pohon mewakili dampak. Penggunaan pohon masalah ini berkaitan
dengan perencanaan proyek. Hal ini terjadi karena komponen sebab akibat dalam pohon
masalah akan mempengaruhi desain intervensi yang mungkin dilakukan.
 D. HASIL ANALISIS ISU

Rendahnya minat Kurang pahamnya teori Hanya 40%-65% lulus

peserta yang diberikan UJK

Minimnya minat peserta pelatihan

pada materi teori pelatihan
berbasis kompetensi kejuruan
refrigrasi di UPTD BLK Pangkep

Metode PBK kurang Masih menggunakan

menarik Rasa penasaran peserta kurikulum lama
yang kurang

Tidak adanya media

yang interaktif

E. GAGASAN KREATIF

Berdasarkan hasil analisis isu maka dapat disimpulkan gagasan kreatif yang dapat
diperoleh yaitu MEMBUAT MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MATERI TEORI
PADA PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KEJURUAN REFRIGRASI (AC)