Anda di halaman 1dari 3

1.

Rumuskan isu utama dari kasus di atas dan tentukan aktor yang terlibat
didalamnya serta jelaskan peran dari masing-masing aktor tersebut!

Jawaban :
Isu utama dari kasus tersebut adalah adanya 3 PNS di Kabupaten
Humbang Hasundutan yang melanggar kode etik tentang netralitas PNS.
Kode etik yang dilanggar yaitu pelanggaran netralitas di mana 3 PNS tersebut
menghadiri kemenangan calon Wakil Bupati pada masa masih belum ada
penetapan KPU. Setelah itu, mereka juga melakukan foto bersama bakal
calon/pasangan calon dengan mengikuti simbol gerakan tangan/geakan yang
mengindikasikan keberpihakan.
Aktor yang terlibat dalam kasus tersebut yaitu :
1. RU
2. MS
3. SM
4. Komisi Aparatur Sipil Negara (KPNS)
5. Ketua Bawaslu Kabupaten Humbang Hasundutan, Henri Wesly Pasaribu.
6. Bupati Kabupaten Humbang Hasundutan
Aktor nomor 1-3 masing-masing ketiganya merupakan kepala bidang
di Dinas Pendidikan, satu orang di Badan Penanggulangan Bencana Daerah
dan satu orang di Dinas Tenaga Kerja. Peran dari ketiga aktor yaitu mereka
melanggar kode etik netralitas PNS dengan tersebut menghadiri kemenangan
calon Wakil Bupati pada masa masih belum ada penetapan KPU dan
melakukan foto bersama bakal calon/pasangan calon dengan mengikuti
simbol gerakan tangan/geakan yang mengindikasikan keberpihakan.
Sedangkan untuk Ketua Bawaslu Kabupaten Humbang Hasundutan,
Henri Wesly Pasaribu berperan sebagai Lembaga yang mengawasi netralitas
PNS di Kabupaten tersebut serta melaporkannya kepada KPNS.
KPNS selanjutnya menjatuhkan hukuman disiplin kepada ketiga PNS
tersebut, dan nantinya menyerahkan kepada Bupati mengenai bentuk sanksi
yang akan diberikan, apakah sanksi penundaan kenaikan pangkat selama 1
tahun, penundaan gaji maksimal 1 tahun atau penundaan kenaikan gaji
berkala selama 1 tahun.
2. Lakukan analisis terhadap:
a. Bentuk-bentuk penerapan dan pelanggaran yang dilakukan oleh
setiap aktor yang terlibat terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS untuk mendukung
terwujudnya smart governance sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan!
Bentuk penerapan pelanggaran yang dilakukan oleh setiap aktor yang
terlibat terhadap nilai-nilai dasar PNS yaitu :
1) Pelanggaran terhadap nilai AKUNTABEL
Ketiga PNS yang menjadi tokoh dalam kasus tersebut melanggar nilai
AKUNTABEL. Seorang PNS hendaknya tidak menyalahgunakan
wewenang jabatannya dalam hal apapun. Ketiga PNS (RU, MS, dan
SM) sebagai seorang PNS ternyata telah menyalahgunakan
wewenangnya sebagai seorang PNS yang seharusnya netral dalam
Pemilu. Ketiga PNS yang menjabat dalam instansi pemerintahan
Kabupaten Humbang Hasundutan itu justru malah memihak salah satu
calon Wakil Bupati dalam Pemilu di Kabupaten Humbang Hasundutan.
2) Pelanggaran terhadap nilai LOYAL
Seorang PNS hendaknya bisa menjaga nama baik instansinya dengan
cara tidak melakukan hal-hal yang melanggar nilai dasar PNS. Namun
apa yang dilakukan oleh ketiga PNS tersebut malah sebaliknya.
Mereka jelas-jelas melanggar netralitas PNS dalam Pemilu dengan
memihak salah satu calon Wakil Bupati. Hal tersebut tentu saja
mencoreng nama baik instansi ketiga PNS itu bernaung.

b. Dampaknya jika nilai-nilai dasar PNS, dan pengetahuan tentang


kedudukan dan peran PNS untuk mendukung terwujudnya smart
governance sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan tidak dilaksanakan!
Dampak jika PNS tidak melaksanakan dan menerapkan nilai-nilai dasar
yang ada (AKUNTABEL dan LOYAL), maka Ketidaknetralan PNS akan
berdampak pada adanya diskriminasi layanan, munculnya kesenjangan
dalam lingkup PNS, adanya konflik atau benturan kepentingan, dan PNS
menjadi tidak professional. Hal tersebut tentu saja tidak mendukung
terlaksananya SMART Governance yang mengedepankan pelayanan
publik. Sesuai dengan core value PNS yaitu “Bangga Melayani Bangsa”.

3. Deskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah pada


kasus di atas!
Gagasan pemecahan masalah pada kasus di atas yaitu :
a. Adanya pemberian sanksi yang sesuai dengan pelanggarannya apakah
pelanggaran berat atau sedang.
1) Pelanggaran Sedang
a) Penudaan kenaikan gaji berkala.
b) Penundaan kenaikan pangkat.
c) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah.
2) Pelanggaran Berat
a) Penurunan pangkat setingkat lebih rendah.
b) Pemindahan untuk penurunan jabatan.
c) Pembebasan dari jabatan.
d) Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri.

4. Deskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan


pemecahan masalah di atas!
Konsekuensi dari penerapan pemecahan masalah pada kasus tersebut yaitu:
1) Penundaan gaji berkala berakibat pada kesejahteraan PNS tersebut.
2) Penundaan kenaikan pangkat atau penurunan pangkat berakibat pada
lambatnya perkembangan karir PNS tersebut.
3) Pembebasan dari jabatan memiliki akibat bahwa instansi membutuhkan
SDM lain untuk menggantikan tugas ASN yang dibebaskan tugasnya
tersebut.
4) Pemberhentian PNS juga berakibat sebuah instansi harus mencari
pengganti SDM yang sama dengan ASN yang diberhentikan.

Anda mungkin juga menyukai