Anda di halaman 1dari 63

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN II KABUPATEN MUSI BANYUASIN

OPTIMALISASI PENATAAN DAN PEMBUATAN DATABASE DOKUMEN


PROGRAM/KEGIATAN PADA SEKSI PENGKAJIAN DAMPAK DAN IZIN
LINGKUNGAN DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Oleh :
MARDHIYAH RIASARI, A.Md.Si.
NIP. 19950512 202012 2 001
NDH : 04

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN II
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENATAAN DAN PEMBUATAN DATABASE DOKUMEN


PROGRAM/KEGIATAN PADA SEKSI PENGKAJIAN DAMPAK DAN IZIN
LINGKUNGAN DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KABUPATEN MUSI BANYUASIN

Mardhiyah Riasari, A.Md.Si.

NIP. 19950512 202012 2 001

NDH : 04

Telah diseminarkan dan disetujui pada :

Hari/Tanggal : Sabtu/ 27 Februari 2021


Tempat : Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Sumatera Selatan

COACH, MENTOR,

Dra. Hariyati, S.H., M.M. Jetendra, S.T.


Widyaiswara Ahli Madya Penata Muda Tingkat I
NIP. 19670523 199003 2 005 NIP. 19880621 201402 1 004
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan aktualisasi ini dengan judul “OPTIMALISASI PENATAAN DAN
PEMBUATAN DATABASE DOKUMEN PROGRAM/KEGIATAN PADA
SEKSI PENGKAJIAN DAMPAK DAN IZIN LINGKUNGAN DI DINAS
LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MUSI BANYUASIN” yang merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dasar
(Latsar) CPNS Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih


kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusun laporan
aktualisasi ini, khususnya kepada :

1. Kepala BPSDMD Provinsi Sumatera Selatan, Hj. Tarbiyah, S.Pd., M.M.

2. Bupati Musi Banyuasin, Dr. H. Dodi Reza Alex Noerdin, Lic Econ, MBA.

3. Kepala BKPSDM Kabupaten Musi Banyuasin, Sunaryo, S.T., M.M.

4. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin, Andi Wijaya


Busro, S.H., M.H.

5. Bapak Ilham, S.T. selaku Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Tata
Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.

6. Bapak Jetendra, S.T. selaku Kepala Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin
sekaligus mentor dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.

7. Ibu Dra. Hariyati, S.H., M.M. selaku coach dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi ini.

i
8. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus
dan semangat selama pendidikan dan pelatihan.

9. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
terbaik.

10. Teman-teman seperjuangan di Latsar Golongan II angkatan II di Badan


Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Sumatera Selatan yang
senantiasa saling mendukung selama proses diklat dan memberi bantuan
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih banyak


kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis
harapkan agar rancangan aktualisasi ini jauh lebih baik. Semoga rancangan
aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkepentingan.

Palembang, Februari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................iii

DAFTAR TABEL.......................................................................................v

DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................I-1
1.1. Latar Belakang......................................................................I-1

1.2. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi...........................................I-3


1.2.1. Tujuan........................................................................I-3
1.2.2. Manfaat......................................................................I-4

1.3. Ruang Lingkup......................................................................I-4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI.....................................................II-1


2.1. Deskripsi Organisasi.............................................................II-1
2.1.1. Profil Organisasi.........................................................II-1
2.1.2. Struktur Organisasi....................................................II-3
2.1.3. Visi, Misi, Tupoksi, dan Nilai Organisasi....................II-6

2.2. Deskripsi Isu/Situasi Problematik.........................................II-10

2.3. Analisis Isu............................................................................II-12

2.4. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih.........................II-15

2.5. Nilai-Nilai Dasar ASN...........................................................II-16

2.6. Kedudukan dan Peran ASN dalam NKRI.............................II-30

2.7. Matriks Rancangan Aktualisasi............................................II-31

iii
2.8. Jadwal Kegiatan...................................................................II-46

2.9. Kendala dan Antisipasi.........................................................II-46

DAFTAR PUSTAKA

iv
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK...........................II-13

Tabel 2.2. Analisis Isu Menggunakan AKPK.............................................II-14

Tabel 2.3. Matriks Rancangan Aktualisasi.................................................II-33

v
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.........II-2

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten....II-5


Musi Banyuasin

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Aparatur
Sipil Negara (disingkat ASN) adalah istilah untuk kelompok profesi bagi
pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah. Undang-
Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil mengamanatkan instansi pemerintah wajib
memberikan Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Tujuan dari
pelatihan terintegrasi ini adalah untuk membangun integritas moral,
kejujuran, semangat, dan motivasi nasionalisme kebangsaan serta
kepribadian unggul dan bertanggungjawab sehingga memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) menerjemahkan amanat
undang-undang tersebut dalam bentuk pedoman penyelenggaraan
pelatihan yang tertuang dalam peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar CPNS, tujuan dan sasaranya adalah
membentuk PNS profesional yang dibentuk oleh sikap dan perilaku
disiplin PNS, nilai-nilai dasar PNS yang lebih dikenal dengan ANEKA
(akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi). Selain itu kedudukan dan peran PNS dalam NKRI, serta
menguasai kompetensi teknis bidang tugas sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat.

I-1
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 menjelaskan bahwa dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah bertugas
dan berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan
perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan. Dinas
Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang lingkungan hidup yang memiliki tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin menyusun Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin, struktur organisasi berubah dan mengalami
penyesuaian. Salah satu tugas Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan yaitu menyusun rencana program/kegiatan dan melakukan
proses verifikasi dan pengujian terhadap dokumen kajian lingkungan
(AMDAL, UKL-UPL, SPPL dan dokumen sejenisnya).
Sebagai salah satu komponen nilai evaluasi pendidikan dan pelatihan
dasar calon pegawai negeri sipil, disusunlah rancangan aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN ini sesuai dengan tugas dan fungsi penulis
sebagai pengelola dokumen mengenai analisis dampak lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin. Banyaknya
rencana usaha dan/atau kegiatan yang mengurus izin lingkungan
dan/atau sejenisnya oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin, membuat dokumen yang masuk setiap periodenya sangat
banyak, sehingga dokumen-dokumen tersebut belum tersusun sesuai
dengan kategori usaha dan/atau kegiatan, tahun terbitnya dokumen,
urutan terbit nomor izin, dan belum ada digitalisasi dokumen guna untuk

I-2
pencarian informasi mengenai data usaha dan/atau kegiatan yang lebih
efektif dan efisien.
Sebagai salah satu sumber informasi, dokumen mempunyai fungsi
dan peran yang sangat penting untuk mendukung manajemen organisasi
pemerintah. Oleh karenanya, dokumen harus dikelola dalam suatu sistem
secara konseptual dan terpadu melalui cara yang profesional. Dampak
dari penyusunan dokumen yang tidak sesuai menyebabkan hilangnya
dokumen, kesulitan saat mencari dokumen, dan dokumen semakin lama
semakin menumpuk.
Solusi dari permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan
penyusunan dokumen berdasarkan kategori usaha dan/atau kegiatan,
tahun terbitnya dokumen, urutan terbit nomor izin dan juga melakukan
inventarisasi data usaha dan/atau melalui pembuatan database. Maka
dari itu penulis mengangkat Judul “Optimalisasi penataan dan
Pembuatan Database Dokumen Program/Kegiatan Pada Seksi
Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin”.

1.2. TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI


1.2.1. Tujuan
- Mengidentifikasi dan menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN,
peran dan kedudukan ASN dalam aktualisasi.
- Membekali pengelola dokumen sebagai ASN yang mampu
mengaktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA, serta peran dan
kedudukan ASN.
- Mengoptimalisasikan penataan dan pembuatan database
dokumen kajian lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin.

I-3
- Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.

1.2.2. Manfaat
a) Bagi Peserta
 Peserta diklat mampu meningkatkan pemahaman dan
mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
 Peserta diklat diharapkan dapat menyelesaikan Latihan
Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dengan baik.

b) Bagi Instansi/Unit Kerja


Bagi unit kerja, dengan adanya program ini akan
meningkatkan kualitas pelayanan pada Seksi Pengkajian
Dampak dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin.

1.3. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup kegiatan terkait adalah Pengkajian Dampak dan Tata
Lingkungan, tepatnya Seksi Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin, dilaksanakan
dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta menerapkan Whole of
Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan Publik. Adapun kegiatan

I-4
ini akan dilaksanakan mulai tanggal 02 Maret 2021 sampai dengan 02
April 2021.

I-5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

2.1. DESKRIPSI ORGANISASI


2.1.1. Profil Organisasi
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Musi Banyuasin
adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan
hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan
pengawasan, pengendalian, dan penertiban terhadap segala
sesuatu mengenai lingkungan hidup di Kabupaten Musi
Banyuasin. Dinas Lingkungan Hidup memiliki tugas untuk
membantu Bupati dalam menyelenggarakan dan melaksanakan
kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup, kebersihan, dan
pengelolaan sampah, pengelolaan Ruang Terbuka Hijau,
Pertamanan dan lampu taman/lampu hias sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain itu, DLH
memiliki amanah untuk menjaga kualitas lingkungan hidup demi
kehidupan dimasa depan. Oleh sebab itu, diperlukan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh sungguh dan
konsisten oleh semua pihak.
Dinas Lingkungan Hidup terbentuk untuk melaksanakan
Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, yang
kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Musi Banyuasin
Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasinadalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah dibidang
Lingkungan Hidup dan pada akhir tahun 2017 tepatnya tanggal 17

II-1
Oktober 2017 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun
2017 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin, struktur oganisasi
berubah dan mengalami penyesuaian. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin saat ini
memiliki 85 orang Pegawai Negeri Sipil dan 36 Tenaga Kerja
Sukarela (TKS). Dari ke 85 orang PNS tersebut 17 orang yang
mempunyai basis pendidikan S2, 31 orang dari S1 dari berbagai
macam disiplin ilmu, 5 orang dari D3 dan akademi serta 21 orang
tamatan SLTA sederajat dan 3 orang tamatan SLTP sederajat dan
3 orang tamatan SD dari tingkat pendidikan pegawai Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten cukup beragam karena mempunyai
pegawai dari semua strata pendidikan.

II-2
Gambar 2.1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin

2.1.2. Struktur Organisasi


Susunan organisasi telah ditetapkan berdasarkan Peraturan
Bupati Nomor 55 Tahun 2017 tentang Perubahan Peraturan Bupati
Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian
Tugas, dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin.

Besaran susunan organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri dari :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan;

3. Subbagian Keuangan dan Aset.

c. Bidang Pengkajian Dampak dan Tata Lingkungan, membawahi :


1. Seksi Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan;
2. Seksi Inventarisasi dan Pengembangan Sistem Infomasi
Lingkungan;

3. Seksi Pengembangan Kapasitas dan Kelembagaan.

d. Bidang Pengawasan, Pengendalian, Kehutana, dan Konservasi


Lingkungan Hidup, membawahi :
1. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
2. Seksi Pengawasan dan Penegakan Hukum Lingkungan;

3. Seksi Kehutanan dan Konservasi Lingkungan Hidup.

II-3
e. Bidang Kebersihan, Persampahan dan Tempat Pembuangan
Akhir, membawahi :
1. Seksi Kebersihan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah;
2. Seksi Tempat Pengelolaan Akhir;

3. Seksi Retribusi Pelayanan Kebersihan dan Persampahan.

f. Bidang Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, Pertanaman dan


lampu taman/lampu hias :
1. Seksi Perencanaan dan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau;
2. Seksi Pemanfaatan dan Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau
dan Pertanaman;
3. Seksi Lampu Taman dan Lampu Hias.

II-4
Secara rinci bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin

II-5
2.1.3. Visi, Misi, Tupoksi, dan Nilai Organisasi
2.1.3.1. Visi
Tertatanya Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat Serta
Tersedianya Inovasi Iptek dan Pengembangan Kebijakan
Menuju MUBA MAJU BERJAYA 2022.

2.1.3.2. Misi
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang bersih dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Pemacu pembangunan infrasruktur secara aktif.
3. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
4. Menyediakan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
demi tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas,
unggul dan komperatif.
5. Menciptakan generasi muda Musi Banyuasin yang religius,
berprestasi serta anti narkoba.
6. Mengelola sumber daya alam secara optimal dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan (green growth governance).
7. Memberdayakan perempuan dan melindungi anak serta
penyandang disabilitas.

II-6
2.1.3.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin
 Tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin
Membantu Bupati dalam menyelenggarakan dan
melaksanakan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup,
kebersihan, dan pengelolaan sampah, pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau, Pertamanan dan lampu taman/lampu hias
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi


Banyuasin
1. Penetapan kebijakan teknis operasional dibidang
pengelolaan pengendalian lingkungan hidup dan kebersihan
dan persampahan yang meliputi bidang pengkajian dampak
dan tata lingkungan, bidang pengawasan, pengendalian,
kehutanan dan konservasi, bidang kebersihan, bidang
tempat pengelolaan akhir, serta Unit Pelaksanaan Teknis
Dinas (UPTD);
2. Pengkoordinasian kegiatan-kegiatan kesekretariatan dan
bidang-bidang lainnya serta UPTD dalam lingkup tugasnya;
3. Penyelenggaraan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama
dengan unsur Pemerintah Kabupaten/Kota, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Pusat, Perguruan Tinggi, Laboratorium
Lingkungan, dan Lembaga Non Pemerintah;
4. Pengkoordinasian pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan dan
pemulihan kualitas lingkungan;

II-7
5. Pengkoordinasian peningkatan keterpaduan analisis dan
evaluasi perizinan dibidang pengelolaan lingkungan hidup;
6. Pengkoordinasian fasilitasi dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan badan usaha, dibidang
pengelolaan lingkungan hidup;
7. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang
tugasnya; dan
8. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

Tugas Pokok dan Fungsi Seksi Pengkajian Dampak dan Izin


Lingkungan
Adapun tugas pokok Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun
2016 yaitu :
1. Menyusun Rencana Program/Kegiatan yang berkaitan
dengan tugasnya;
2. Melakukan kajian kebijakan teknis terkait tugas penataan dan
pemanfaatan ruang serta daya dukung dan daya tamping
lingkungan hidup;
3. Melakukan kajian dan merumuskan kebijakan teknis terkait
perizinan di bidang lingkungan hidup;
4. Melakukan proses verifikasi dan pengujian terhadap
dokumen kajian lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, SPPL dan
dokumen sejenisnya);
5. Melakukan proses verifikasi dan pengujian teknis terhadap
permohonan perizinan di bidang lingkungan hidup;

II-8
6. Menyusun rumusan berupa rekomendasi atas hasil verifikasi
dan pengujian terhadap dokumen kajian lingkungan (AMDAL,
UKL-UPL, atau dokumen sejenis lainnya) serta atas
permohonan perizinan bidang lingkungan hidup;
7. Melakukan bahan evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kegiatannya;
8. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan
kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil oleh bidang tugasnya;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pemimpin.

2.1.3.4. Nilai Organisasi


1. Disiplin
Sikap mental yang tercermin dalam perilaku berupa kepatuhan
dan ketaatan.
2. Jujur
Berpedoman teguh pada prinsip agama, nilai masyarakat, dan
peraturan yang ada.
3. Ikhlas
Sikap rela sepenuh hati menjalankan tugas semata-mata adalah
amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.
4. Profesional
Kemampuan menyelesaikan tugas berbasiskompetensi, efisien,
visioner, dan inovatif untuk hasil terbaik.
5. Tanggung Jawab
Kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan baik, tepat
waktu, dan berani mengambil resiko.

II-9
6. Kerjasama
Bekerja kooperatif, kompak, bersinergi, saling menghargai,
mengedepankan koordinasi dan networking.

2.2. DESKRIPSI ISU / SITUASI PROBLEMATIKA


Berdasarkan fungsi pokok dan uraian tugas penulis sebagai
pengelola dokumen mengenai analisis dampak lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin, maka didapatkan
identifikasi isu sebagai berikut :

1. Kurang optimalnya penataan dan pembuatan database dokumen


program/kegiatan pada seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.
Penataan dan pendataan dokumen merupakan bagian
pekerjaan kantor yang sangat penting. Informasi tertulis yang tepat
harus tersedia apabila diperlukan agar kantor dapat memberikan
pelayanan yang efektif dan efisien. Dampak dari permasalahan
dokumen yang tidak tertata dengan baik dan rapi, maka akan
mengakibatkan dokumen semakin lama semakin menumpuk,
lambatnya pencarian data dokumen atau berkas, data akan hilang,
berkas akan mudah lapuk karena kondisi ruangan lembab, berkas
akan kena rayap bila tidak terkontrol dengan baik. Untuk itu, perlu
dilakukan kontrol atau evaluasi terhadap kearsipan dan tata kelola
dokumen, maka dokumen akan terkondisikan dengan baik dan
mudahnya pencarian disaat dibutuhkan dengan cara cepat dan tepat.

II-10
2. Kurang optimalnya standar prosedur proses penilaian dokumen
lingkungan hidup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin.
Penilaian dokumen izin lingkungan diatur dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 26 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Secara Elektronik (Sistem OSS). Kurang
optimalnya proses penilaian dokumen izin lingkungan, dapat
mengakibatkan proses pengurusan izin lingkungan belum berjalan
efektif dan efisien sehingga perlu membuat buku pedoman yang
mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 26 Tahun 2018.

3. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya partisipasi


dalam pengawasan dampak lingkungan hidup.
Partisipasi masyarakat sangat penting dan strategis sebagai
instrumen pengawas (control) dalam perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup. Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang
sama dan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kebersihan dan kesehatan lingkungan adalah tanggung jawab
semua masyarakat, akan tetapi saat ini kesadaran masyarakat
mengenai pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengawasan
dampak lingkungan hidup masih kurang. Hal ini dapat menyebabkan
masih adanya daerah yang kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan. Maka daripada itu, perlu dilakukan optimalisasi akan
pentingnya peran masyarakat dalam pengawasan lingkungan.

II-11
4. Belum efektifnya penyusunan bahan evaluasi dan penyusunan
laporan hasil pengujian dokumen izin lingkungan.
Salah satu proses dalam pengurusan izin lingkungan yaitu
pemeriksaan dokumen izin lingkungan yang dilakukan oleh tim teknis
Dinas Lingkungan Hidup. Dalam proses pemeriksaan dokumen izin
lingkungan tersebut, maka akan menghasilkan hasil evaluasi dari tim
teknis yang harus disampaikan kepada pemrakarsa. Dokumen izin
lingkungan tersebut harus segera diperbaiki, guna melanjutkan ke
tahap selanjutnya. Namun, proses pemeriksaan dokumen izin
lingkungan tersebut masih belum optimal karena kurangnya
pemanfaatan teknologi untuk mempercepat proses pengiriman
lembar evaluasi dari tim penguji. Maka daripada itu, perlu
memanfaatkan teknologi berupa google form sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada proses pemeriksaan
dokumen izin lingkungan.

5. Belum adanya informasi alur pengurusan izin lingkungan kepada


masyarakat.
Informasi mengenai alur pengurusan izin lingkungan
kebanyakan dimuat secara online yang kemungkinan sulit diakses
oleh masyarakat tertentu dan kurang dipahami. Adanya proses
sosialisasi langsung kepada masyarakat mengenai alur pengurusan
izin lingkungan akan sangat membantu dalam meningkatkan peran
dan kontribusi masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.

2.3. ANALISIS ISU


Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu.
Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu tertinggi. Oleh
karena itu, perlu dilakukan analisis kriteria isu. Alat analisis kriteria isu

II-12
yang akan digunakan adalah dengan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).

Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu), yaitu :

1. Aktual
Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakandi masyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik
Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan
Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.

Tabel 2.1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas Isu AKPK

Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

Penetapan kriteria isu dilakukan dengan satu tahapan. Tahapan


pertama dilakukan dengan perhitungan penilaian kriteria dari core issue
yang ada dengan menggunakan metode AKPK, yang kemudian akan
diranking untuk mendapatkan core issue tertinggi. Isu yang ada di unit
kerja ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode AKPK
(Aktual, Kekhalayakan, Problematik, dan Kelayakan).

II-13
Maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2. Analisis Isu Menggunakan AKPK

A K P K Perin
NO ISU Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5 gkat

Kurang optimalnya
penataan dan pembuatan
database dokumen
program/kegiatan pada
seksi Pengkajian
1 Dampak dan Izin 5 3 4 4 16 I

Lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi
Banyuasin.

Kurang optimalnya standar


prosedur proses penilaian
dokumen lingkungan hidup
2 di Dinas Lingkungan Hidup 3 3 2 3 11 IV
Kabupaten Musi
Banyuasin.

3 Kurangnya kesadaran 3 4 3 3 13 II
masyarakat mengenai
pentingnya partisipasi
dalam pengawasan
dampak lingkungan hidup.

II-14
Belum efektifnya
penyusunan bahan
evaluasi dan penyusunan
4 3 3 3 3 12 III
laporan hasil pengujian
dokumen izin lingkungan.

Belum adanya informasi


alur pengurusan izin
5 2 3 2 2 9 V
lingkungan kepada
masyarakat.

Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK tersebut di peroleh
nilai tertinggi yaitu: “Kurang optimalnya penataan dan pembuatan
database dokumen program/kegiatan pada seksi Pengkajian
Dampak dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Musi Banyuasin” dan menjadi isu yang akan diangkat dalam rancangan
aktulalisasi untuk dicarikan pemecahan masalah.

2.4. ARGUMENTASI TERHADAP CORE ISSUE TERPILIH


Setelah dilakukan analisis kriteria isu dengan analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan) ditemukan core issue terpilih
yaitu kurang optimalnya penataan dan pendataan dokumen
program/kegiatan pada seksi Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin. Dampak dari
permasalahan dokumen yang tidak tertata dengan baik dan rapi, maka
akan mengakibatkan dokumen semakin lama semakin menumpuk,
lambatnya pencarian data dokumen atau berkas, data akan hilang,

II-15
berkas akan mudah lapuk karena kondisi ruangan lembab, berkas akan
kena rayap bila tidak terkontrol dengan baik.

Penataan dan pendataan dokumen merupakan bagian pekerjaan


kantor yang sangat penting. Informasi yang tepat harus tersedia apabila
diperlukan agar kantor dapat memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien. Pendataan dokumen sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan
administrasi karena arsip merupakan pusat ingatan bagi setiap kegiatan
dalam suatu kantor. Oleh karena itu suatu kantor harus memperhatikan
sistem pendataan dan penataan penyimpanan dokumen yang sesuai
dengan keadaan organisasinya dalam mencapai tujuannya agar lebih
efektif dan efisien.

2.5. NILAI-NILAI DASAR ASN


Dalam merancang kegiatan aktualisasi ini ada lima nilai dasar atau
indikator profesi ASN yakni: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang disingkat menjadi “ANEKA” yang
menjadi acuan. Sehingga setiap kegiatan memiliki nilai-nilai dalam
ANEKA. Berikut ini penjelasan umum dari setiap nilai dasar dan indikator-
indikator nilai yang terkandung pada nilai dasar tersebut.

Nilai – nilai dasar profesi ASN yaitu:

1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu
memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban

II-16
pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.

Terdapat lima tingkatan akuntabilitas sebagai berikut:


a. Akuntabilitas Personal (Personal Accountability)
b. Akuntabilitas Individu
c. Akuntabilitas Kelompok
d. Akuntabilitas Organisasi
e. Akuntabilitas Stakeholder

Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, ada beberapa


indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus diperhatikan,
yaitu:
1) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana
pimpinan memainkan peranan yang penting dalam menciptakan
lingkungannya.
2) Transparansi
Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan
oleh individu maupun kelompok/instansi.
3) Integritas
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4) Tanggung Jawab

II-17
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
9) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.

2. Nasionalisme

Nasionalisme yang diaplikasikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara


(ASN) ialah nasionalisme pancasila, yaitu pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai pancasila. Prinsip tersebut mengacu
kepada ke-5 sila yang tertuang dalam pancasila dimana dengan
prinsip tersebut seorang individu mampu menempatkan persatuan

II-18
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan golongan serta menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara.

Nilai-nilai Nasionalisme sesuai dengan lima sila Pancasila, yaitu:

a. Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa


1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

b. Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat
dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

II-19
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.

c. Sila ketiga: Persatuan Indonesia


1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

II-20
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

d. Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia
Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang
sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.

II-21
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.

e. Sila kelima: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang

II-22
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi
yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompok
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada
hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.

Berdasarkan UU ASN, kode etik dan kode perilaku ASN adalah :


a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.

II-23
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam undang-


undang ASN, memiliki indikator sebagai berikut :

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.


b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

II-24
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.

Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:

a) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.

II-25
b) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.

c) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.

d) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi.

5. Anti Korupsi

II-26
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Undang-Undang Nomor 31/1999 jo
No. UU 20/2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi
yang terdiri dari:
1) Kerugian keuangan Negara;
2) Suap-menyuap;
3) Pemerasan;
4) Perbuatan curang;
5) Penggelapan dalam jabatan;
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan;
7) Gratifikasi.

Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang


harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur

Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama


bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran
mustahil seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas.
Seseorang dituntut untuk bisa berkata jujur dan transparan serta
tidak berdusta baik terhadap diri sendiri maupun orang lain,
sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk berbuat
curang.

b. Peduli

Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki


sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan

II-27
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk membantu sesama.

c. Mandiri

Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang


menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain.
Mentalitas kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya
untuk mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif.
Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-
pihak yang tidak bertanggungjawab demi mencapai keuntungan
sesaat.

d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.

e. Tanggung Jawab

Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan

II-28
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala
tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan
tercela dan nista.

f. Kerja Keras

Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas


hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya. Ia mencurahkan daya pikir dan kemampuannya
untuk melaksanakan tugas dan berkarya dengan sebaik-baiknya.
Ia tidak akan mau memperoleh sesuatu tanpa mengeluarkan
keringat.

g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup
dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa
nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.

h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam

II-29
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.

i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.

2.6. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI


Dalam Undang undang No 5 Tahun 2014 tentang aparatur sipil
negara serta peraturan pemerintah tentang disiplin PNS, karena PNS
memegang peranan yang sangat besar dalam kelancaran pemerintahan
serta pembangunan maka dalam hal ini kedudukan ASN menjadi sangat
penting sebab lancar atau tidak lancarnya pemerintah dan pembangunan
negara tidak terlepas dari peranan dan ke ikut sertaan pegawai negeri.
Seorang ASN harus arif dan bijaksana didalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat, ASN harus memberikan inovasi-inovasi
yang terbaik, efektif dan efisien dengan menerapkan Whole Of
Government (Penyatuan program program dengan tujuan bersama)
dalam rangka meningkatkan pelayanan publik dan memenuhi sistem
menajemen ASN dengan baik oleh sebab itu perlu di lihat peran dan
kedudukan ASN dalam NKRI serta pengaplikasian dari ASN Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.

II-30
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan sebab pegawai negeri merupakan
tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dalam rangka memberikan pelayanan yang profesional, jujur,
adil dan merata maka dibutuhkan juga SDM aparatur pemerintah yang
berkualitas dan mempunyai kesadaran tinggi dan tanggung jawab
sebagai aparatur negara, abdi negara serta abdi masyarakat. Sedangkan
SDM dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Tupoksi sesuai dengan kewenangan yang diberikan
kepadanya.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
di haruskan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas :


1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas;
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

2.7. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI


 Unit Kerja : Seksi Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan
 Identifikasi Isu :

II-31
1. Kurang optimalnya penataan dan pendataan dokumen
program/kegiatan pada Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Kurang optimalnya standar prosedur proses penilaian dokumen
lingkungan hidup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya partisipasi
dalam pengawasan dampak lingkungan hidup.
4. Belum efektifnya penyusunan bahan evaluasi dan penyusunan
laporan hasil pengujian dokumen izin lingkungan.
5. Belum adanya informasi alur pengurusan izin lingkungan kepada
masyarakat.

 Isu yang Diangkat :


“Kurang optimalnya penataan dan pembuatan database dokumen
program/kegiatan pada seksi Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan
di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin”.

 Gagasan Pemecahan Isu :


Optimalisasi penataan dan pendataan dokumen dan pembuatan
database dokumen program/kegiatan pada seksi Pengkajian Dampak
dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menginventarisasi dokumen kajian lingkungan
2. Menata dokumen kajian lingkungan
3. Menginput database dalam ms. Excel
4. Menyampaikan hasil penataan dokumen dan pembuatan
database

II-32
5. Mengevaluasi penyusunan dokumen dan pembuatan database.

II-33
Tabel 2.3. Matriks Rancangan Aktualisasi

Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Terhadap Visi-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menghadap mentor Foto saat Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Bekerjasama
dengan mentor dan menjelaskan konsultasi nilai ANEKA: ANEKA dengan cara
rencana kegiatan konsultasi koordinasi
yang akan dilakukan 1. Akuntabilitas: dengan mentor kepada
(Kasi Pengkajian  Kepemimpinan memberikan atasan.
Dampak dan Izin sebagai mentor kontribusi
Lingkungan) dalam terhadap Misi
membimbing. Kabupaten Musi
2. Menerima arahan Lembar  Adanya Banyuasin yaitu
berupa kritik dan saran konsultasi tanggung jawab Meningkatkan
atas kegiatan yang terhadap tugas Tata Kelola
akan dilakukan sebagai Pemerintahan
pengelola Yang Baik
3. Meminta persetujuan Surat dokumen untuk Melalui
dari mentor persetujuan melakukan Peningkatan
optimalisasi Kualitas
penataan Birokrasi Yang
dokumen kajian Bersih Dalam
lingkungan. Memberikan
Pelayanan
Kepada
2. Nasionalisme: Masyarakat.

II-34
 Musyawarah
dengan mentor
dalam
pelaksaaan
aktualisasi
dengan
mendengarkan
pendapat dan
saran dari
mentor
(penerapan sila
ke-4).
 Menghormati
atasan sebagai
pimpinan
(penerapan sila
ke-2).

3. Etika Publik:
 Menghormati
dan sopan saat
melakukan
konsultasi
dengan mentor.

4. Komitmen Mutu:
II-35
Efektif dan
Efisien dalam
bekoordinasi
dengan atasan.

5. Anti Korupsi:
Berani
mengemukakan
pendapat pada
saat konsultasi
dengan atasan.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Whole of
Government:
Adanya koordinasi
dengan mentor untuk
melaksanakan
aktualisasi di tempat
kerja.

2. Menginventaris 1. Menyiapkan buku Foto buku Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional
asi dokumen inventarisasi dokumen inventarisasi nilai ANEKA: ANEKA dan jujur
kajian dokumen. Menginventarisa dalam
lingkungan si dokumen inventarisasi

II-36
2. Mencatat/menginventa Foto dokumen 1. Akuntabilitas: kajian dokumen
risasi setiap dokumen sebelum  Melaksanakan lingkungan
kajian lingkungan dilakukan tugas dengan memberikan
inventarisasi tanggung kontribusi
dan buku jawab terhadap Misi
inventarisasi menginventarisa Kabupaten Musi
yang sudah si setiap Banyuasin yaitu
terisi. dokumen. Mengelola
 Transparan Sumber daya
dalam alam secara
menginventarisa optimal dan
si dokumen di bertanggung
buku. jawab dengan
memperhatika
2. Nasionalisme: n aspek
Membangun kelestarian
semangat melalui lingkungan
menginventarisasi (green growth
dokumen kajian development).
lingkungan.

3. Etika Publik:
Cermat dalam
mencatat
dokumen dengan
menggunakan
cara penulisan
yang rapi agar
bisa dibaca.

4. Komitmen Mutu:
II-37
Tersedianya buku
catatan
inventarisasi
dokumen, akan
mempermudah
penataan menjadi
efektif dan
efisien.

5. Anti Korupsi:
 Kerja keras
pada saat
menginventarisa
si dokumen.
 Mencatat ulang
semua register
dokuman
dengan
mandiri.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Pelayanan Publik
Kesadaran ASN
dalam memperbaiki
II-38
kualitas pelayanan
publik.

3. Menata 1. Mengelompokkan Foto dokumen Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional,


dokumen kajian dokumen sesuai yang telah nilai ANEKA: ANEKA Menata ikhlas, dan
lingkungan dengan jenis usaha dikelompokkan dokumen kajian tanggung
dan/atau kegiatan 1. Akuntabilitas: lingkungan jawab dalam
Menata dokumen memberikan menata
2. Memberi label Foto label dengan penuh kontribusi dokumen
dokumen dokumen tanggung jawab. terhadap Misi kajian
Kabupaten Musi lingkungan.
2. Nasionalisme: Banyuasin yaitu
3. Menyusun dokumen Foto dokumen
 Semangat Mengelola
berdasarkan jenis yang telah Sumber daya
bekerja dalam
usaha dan/atau tersusun di alam secara
menata
kegiatan, tahun, dan lemari optimal dan
dokumen agar
nomor izin lingkungan bertanggung
mudah dicari
dan cepat jawab dengan
memperoleh memperhatika
informasi. n aspek
 Musyawarah kelestarian
dengan atasan lingkungan
saat konsultasi (green growth
untuk menata development).
ulang dokumen.
3. Etika Publik:
Menata dokumen
kajian lingkungan
dengan cermat
dan teliti.

II-39
4. Komitmen Mutu:
 Inovasi dalam
mengkonsep
penataan
dokumen.
 Efektif dan
efisien agar
dokumen
mudah dicari.

5. Anti Korupsi :
 Melaksanakan
tugas dengan
penuh
kejujuran.
 Menata
dokumen secara
mandiri.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Pelayanan Publik
Kesadaran ASN
dalam memperbaiki
kualitas pelayanan
publik.
II-40
4. Menginput 1. Mengumpulkan Foto buku yang Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional
database dalam informasi/data memuat data nilai ANEKA: ANEKA dan
ms. excel mengenai jenis usaha mengenai jenis 1. Akuntabilitas : Menginput tanggung
dan/atau kegiatan usaha dan/atau Bekerja dengan database dalam jawab dalam
kegiatan penuh tanggung Ms. Excel menginput
jawab dengan memberikan database
2. Menginput data dalam Print database merapikan data kontribusi
ms. Excel (ms. Excel) agar mudah terhadap Misi
berdasarkan jenis mengetahui Kabupaten Musi
usaha dan/atau informasi. Banyuasin yaitu
kegiatan, nomor, Meningkatkan
tahun izin dan 2. Nasionalisme : Tata Kelola
deskripsi singkat Membuat Pemerintahan
mengenai usaha database Yang Baik
dan/atau kegiatan. menggunakan Melalui
Bahasa Peningkatan
Indonesia yang Kualitas
baik dan benar. Birokrasi Yang
Bersih Dalam
Memberikan
Pelayanan
Kepada
3. Etika Publik : Masyarakat.
 Cermat dan
semangat
dalam tugas
penginputan.
 Sopan saat
konsultasi
dengan atasan.
II-41
4. Komitmen Mutu:
 Memudahkan
mencari
informasi
dokumen agar
efektif dan
efisien.
 Inovatif dalam
membuat
database.

5. Anti Korupsi :
 Kerja keras
dalam
menginput data.
 Bertanggung
jawab terhadap
hasil database.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :

Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas
dengan cermat dan
disiplin serta adanya
koordinasi dengan
mentor.
II-42
Pelayanan Publik :
Memberikan
pelayanan
semaksimal mungkin
dalam kegiatan.

5. Menyampaikan 1. Mengundang rekan Undangan Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional,


hasil penataan kerja di bidang kepada rekan nilai ANEKA: ANEKA Tanggung
dokumen dan Pengkajian Dampak kerja menyampaikan Jawab, dan
pembuatan dan Tata Lingkungan 1. Akuntabilitas : hasil penataan Kerjasama
database  Bertanggung dokumen dan dalam
jawab saat pembuatan menyampaik
menyampaikan database an hasil.
hasil kegiatan memberikan
dengan rekan kontribusi
kerja terhadap Misi
2. Menyampaikan hasil  Daftar hadir  Transparan Kabupaten Musi
penataan dokumen  Video saat Banyuasin yaitu
dan pembuatan menyampaikan Meningkatkan
database hasil dengan Tata Kelola
rekan kerja. Pemerintahan
Yang Baik
2. Nasionalisme: Melalui
 Berkoordinasi Peningkatan
menggunakan Kualitas
Bahasa Birokrasi Yang
Indonesia yang Bersih Dalam
baik. Memberikan
Pelayanan
II-43
 Menghormati Kepada
rekan kerja. Masyarakat.

3. Etika Publik :
Menyampaikan
hasil dengan
sopan dan
ramah.

4. Komitmen Mutu:
Menyampaikan
hasil secara efektif
dan efisien kepada
rekan kerja.

5. Anti Korupsi :
Berani dan
bertanggungjaw
ab dalam
menyampaikan
hasil.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Whole of
Government :
Melaksanakan
koordinasi yang baik
dengan rekan kerja.

II-44
6. Mengevaluasi 1. Mendatangi rekan Foto saat Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Jujur dan
penataan kerja untuk meminta mendatangi nilai ANEKA: ANEKA
professional
dokumen dan wawancara rekan kerja mengevaluasi
pembuatan 1. Akuntabilitas : penataan dalam
database Bertanggung dokumen dan
mengevalusi.
2. Melakukan Video jawab terhadap pembuatan
wawancara dengan wawancara hasil kegiatan. database
rekan kera memberikan
2. Nasionalisme kontribusi
Musyawarah terhadap Misi
3. Melaporkan hasil Foto saat
dengan mentor. Kabupaten Musi
wawancara ke mentor melaporkan
hasil Banyuasin yaitu
3. Etika Publik Meningkatkan
wawancara
Sopan dan ramah Tata Kelola
4. Mentor memberikan Lembar
kepada mentor. Pemerintahan
saran dan pengarahan konsultasi
Yang Baik
4. Komitmen Mutu Melalui
Berorientasi mutu Peningkatan
hasil kinerja Kualitas
kegiatan. Birokrasi Yang
Bersih Dalam
5. Anti Korupsi Memberikan
Bertanggung Pelayanan
jawab dalam Kepada
melaksanakan Masyarakat.
kegiatan.

Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
II-45
Whole of
government :
Koordinasi dengan
mentor dalam
melakukan evaluasi
kegiatan.

II-46
2.7. JADWAL KEGIATAN
BULAN
MARET APRIL
NO. KEGIATAN
MINGGU KE-
1 2 3 4 1
1. Melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan mentor
2. Menginventarisasi dokumen kajian
lingkungan
3. Menata dokumen kajian
lingkungan
4. Menginput database pada ms.
Excel
5. Menyampaikan hasil penataan
dokumen dan pembuatan
database
6. Mengevaluasi penataan dokumen
dan pembuatan database

2.8. KENDALA DAN ANTISIPASI


No. Kendala Antisipasi
1. Dalam kegiatan menginventarisasi Penulis mencari dan
ulang dokumen kajian lingkungan memilah satu persatu arsip
sulitnya menentukan jenis dokumen yang ada untuk
dokumen usaha dan/atau kegiatan, disusun berdasarkan tahun
karena penataan arsip dokumen terbitnya izin
yang tidak teratur di tahun-tahun
sebelumnya.
2. Dalam kegiatan penginputan data Melakukan konsultasi
tahun-tahun sebelumnya kepada atasan untuk
ditemukannya beberapa nomor menentukan nomor

II-47
rekomendasi yang dobel dalam rekomendasi izin lingkungan
usaha dan/atau kegiatan yang usaha dan/ atau kegiatan
berbeda sehingga sulit dan melihat dari arsip surat
menentukan mana yang rekomendasi yang telah
merupakan nomor izin lingkungan dikeluarkan oleh instansi
dari usaha dan/atau kegiatan terkait ditahun-tahun
berbeda tersebut. sebelumnya.

II-48
DAFTAR PUSTAKA

Bupati Musi Banyuasin. 2016. Peraturan Bupati Musi Banyuasin Nomor 63


Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin. Berita Daerah
Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2016 Nomor 73. Musi Banyuasin

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Anti Korupsi. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Etika Publik. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Komitmen Mutu. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara.


Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2014. Nasionalisme. Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Peraturan Kepala Lembaga


Administrasi Negara No. 01 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara Tahun
2021 No. 24.Jakarta: LAN
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. 2018.


Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik
Indonesia Nomor P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/7/2018 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan Dokumen
Lingkungan Hidup Dalam Pelaksanaan Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik. Lembaran RI Tahun 2018 Nomor 930.
Jakarta: Sekretariat Negara RI

Pemerintah Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2020


tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Lembaran Negara RI Tahun
2020 Nomor 68. Jakarta: Sekretariat Negara RI

Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara RI
Tahun 2009 Nomor 140. Jakarta: Sekretariat Negara RI

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang RI No. 5 Tahun 2014 tentang


Aparatur Sipil Negara. Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 6.
Jakarta: Sekretariat Negara RI

Anda mungkin juga menyukai