Oleh :
MARDHIYAH RIASARI, A.Md.Si.
NIP. 19950512 202012 2 001
NDH : 04
NDH : 04
COACH, MENTOR,
2. Bupati Musi Banyuasin, Dr. H. Dodi Reza Alex Noerdin, Lic Econ, MBA.
5. Bapak Ilham, S.T. selaku Kepala Bidang Pengkajian Dampak dan Tata
Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.
6. Bapak Jetendra, S.T. selaku Kepala Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin
sekaligus mentor dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini.
7. Ibu Dra. Hariyati, S.H., M.M. selaku coach dalam penyusunan laporan
rancangan aktualisasi ini.
i
8. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan tulus
dan semangat selama pendidikan dan pelatihan.
9. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan dukungan
terbaik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................I-1
1.1. Latar Belakang......................................................................I-1
iii
2.8. Jadwal Kegiatan...................................................................II-46
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vi
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 menjelaskan bahwa dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, pemerintah bertugas
dan berwenang melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan
perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan. Dinas
Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang lingkungan hidup yang memiliki tugas membantu Bupati
melaksanakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Pemerintah Kabupaten Musi
Banyuasin menyusun Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2017 tentang
Perubahan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin, struktur organisasi berubah dan mengalami
penyesuaian. Salah satu tugas Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan yaitu menyusun rencana program/kegiatan dan melakukan
proses verifikasi dan pengujian terhadap dokumen kajian lingkungan
(AMDAL, UKL-UPL, SPPL dan dokumen sejenisnya).
Sebagai salah satu komponen nilai evaluasi pendidikan dan pelatihan
dasar calon pegawai negeri sipil, disusunlah rancangan aktualisasi nilai-
nilai dasar profesi ASN ini sesuai dengan tugas dan fungsi penulis
sebagai pengelola dokumen mengenai analisis dampak lingkungan di
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin. Banyaknya
rencana usaha dan/atau kegiatan yang mengurus izin lingkungan
dan/atau sejenisnya oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin, membuat dokumen yang masuk setiap periodenya sangat
banyak, sehingga dokumen-dokumen tersebut belum tersusun sesuai
dengan kategori usaha dan/atau kegiatan, tahun terbitnya dokumen,
urutan terbit nomor izin, dan belum ada digitalisasi dokumen guna untuk
I-2
pencarian informasi mengenai data usaha dan/atau kegiatan yang lebih
efektif dan efisien.
Sebagai salah satu sumber informasi, dokumen mempunyai fungsi
dan peran yang sangat penting untuk mendukung manajemen organisasi
pemerintah. Oleh karenanya, dokumen harus dikelola dalam suatu sistem
secara konseptual dan terpadu melalui cara yang profesional. Dampak
dari penyusunan dokumen yang tidak sesuai menyebabkan hilangnya
dokumen, kesulitan saat mencari dokumen, dan dokumen semakin lama
semakin menumpuk.
Solusi dari permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan
penyusunan dokumen berdasarkan kategori usaha dan/atau kegiatan,
tahun terbitnya dokumen, urutan terbit nomor izin dan juga melakukan
inventarisasi data usaha dan/atau melalui pembuatan database. Maka
dari itu penulis mengangkat Judul “Optimalisasi penataan dan
Pembuatan Database Dokumen Program/Kegiatan Pada Seksi
Pengkajian Dampak dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin”.
I-3
- Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Latihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
1.2.2. Manfaat
a) Bagi Peserta
Peserta diklat mampu meningkatkan pemahaman dan
mampu untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
Peserta diklat diharapkan dapat menyelesaikan Latihan
Dasar CPNS Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
dengan baik.
I-4
ini akan dilaksanakan mulai tanggal 02 Maret 2021 sampai dengan 02
April 2021.
I-5
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
II-1
Oktober 2017 sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun
2017 tentang Perubahan Peraturan Bupati Nomor 63 Tahun 2016
tentang Susunan Organisasi, Uraian Tugas, dan Fungsi Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin, struktur oganisasi
berubah dan mengalami penyesuaian. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin saat ini
memiliki 85 orang Pegawai Negeri Sipil dan 36 Tenaga Kerja
Sukarela (TKS). Dari ke 85 orang PNS tersebut 17 orang yang
mempunyai basis pendidikan S2, 31 orang dari S1 dari berbagai
macam disiplin ilmu, 5 orang dari D3 dan akademi serta 21 orang
tamatan SLTA sederajat dan 3 orang tamatan SLTP sederajat dan
3 orang tamatan SD dari tingkat pendidikan pegawai Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten cukup beragam karena mempunyai
pegawai dari semua strata pendidikan.
II-2
Gambar 2.1. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
1. Subbagian Umum dan Kepegawaian;
2. Subbagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan;
II-3
e. Bidang Kebersihan, Persampahan dan Tempat Pembuangan
Akhir, membawahi :
1. Seksi Kebersihan, Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah;
2. Seksi Tempat Pengelolaan Akhir;
II-4
Secara rinci bagan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin adalah sebagai berikut :
Gambar 2.2. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin
II-5
2.1.3. Visi, Misi, Tupoksi, dan Nilai Organisasi
2.1.3.1. Visi
Tertatanya Lingkungan Hidup Yang Baik dan Sehat Serta
Tersedianya Inovasi Iptek dan Pengembangan Kebijakan
Menuju MUBA MAJU BERJAYA 2022.
2.1.3.2. Misi
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui
peningkatan kualitas birokrasi yang bersih dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Pemacu pembangunan infrasruktur secara aktif.
3. Meningkatkan kemandirian ekonomi, pemberdayaan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.
4. Menyediakan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang
berkualitas serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
demi tercapainya sumber daya manusia yang berkualitas,
unggul dan komperatif.
5. Menciptakan generasi muda Musi Banyuasin yang religius,
berprestasi serta anti narkoba.
6. Mengelola sumber daya alam secara optimal dan
bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek
kelestarian lingkungan (green growth governance).
7. Memberdayakan perempuan dan melindungi anak serta
penyandang disabilitas.
II-6
2.1.3.3. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi Banyuasin
Tugas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin
Membantu Bupati dalam menyelenggarakan dan
melaksanakan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup,
kebersihan, dan pengelolaan sampah, pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau, Pertamanan dan lampu taman/lampu hias
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
II-7
5. Pengkoordinasian peningkatan keterpaduan analisis dan
evaluasi perizinan dibidang pengelolaan lingkungan hidup;
6. Pengkoordinasian fasilitasi dan pembinaan terhadap
kegiatan instansi pemerintah dan badan usaha, dibidang
pengelolaan lingkungan hidup;
7. Pemberian saran dan pertimbangan kepada Bupati tentang
langkah dan tindakan yang perlu diambil dalam bidang
tugasnya; dan
8. Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.
II-8
6. Menyusun rumusan berupa rekomendasi atas hasil verifikasi
dan pengujian terhadap dokumen kajian lingkungan (AMDAL,
UKL-UPL, atau dokumen sejenis lainnya) serta atas
permohonan perizinan bidang lingkungan hidup;
7. Melakukan bahan evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pelaksanaan kegiatannya;
8. Memberikan saran-saran dan pertimbangan-pertimbangan
kepada Kepala Bidang tentang langkah-langkah atau
tindakan yang perlu diambil oleh bidang tugasnya;
9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
pemimpin.
II-9
6. Kerjasama
Bekerja kooperatif, kompak, bersinergi, saling menghargai,
mengedepankan koordinasi dan networking.
II-10
2. Kurang optimalnya standar prosedur proses penilaian dokumen
lingkungan hidup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin.
Penilaian dokumen izin lingkungan diatur dalam Peraturan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 26 Tahun 2018
tentang Pedoman Penyusunan dan Penilaian Serta Pemeriksaan
Dokumen Lingkungan Hidup dalam Pelaksanaan Pelayanan
Perizinan Berusaha Secara Elektronik (Sistem OSS). Kurang
optimalnya proses penilaian dokumen izin lingkungan, dapat
mengakibatkan proses pengurusan izin lingkungan belum berjalan
efektif dan efisien sehingga perlu membuat buku pedoman yang
mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor 26 Tahun 2018.
II-11
4. Belum efektifnya penyusunan bahan evaluasi dan penyusunan
laporan hasil pengujian dokumen izin lingkungan.
Salah satu proses dalam pengurusan izin lingkungan yaitu
pemeriksaan dokumen izin lingkungan yang dilakukan oleh tim teknis
Dinas Lingkungan Hidup. Dalam proses pemeriksaan dokumen izin
lingkungan tersebut, maka akan menghasilkan hasil evaluasi dari tim
teknis yang harus disampaikan kepada pemrakarsa. Dokumen izin
lingkungan tersebut harus segera diperbaiki, guna melanjutkan ke
tahap selanjutnya. Namun, proses pemeriksaan dokumen izin
lingkungan tersebut masih belum optimal karena kurangnya
pemanfaatan teknologi untuk mempercepat proses pengiriman
lembar evaluasi dari tim penguji. Maka daripada itu, perlu
memanfaatkan teknologi berupa google form sehingga dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada proses pemeriksaan
dokumen izin lingkungan.
II-12
yang akan digunakan adalah dengan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
1. Aktual
Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakandi masyarakat.
2. Kekhalayakan
Isu menyangkut hajat hidup orang banyak.
3. Problematik
Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan
Masuk akal, realisitis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
II-13
Maka analisis dari isu tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
A K P K Perin
NO ISU Jumlah
1-5 1-5 1-5 1-5 gkat
Kurang optimalnya
penataan dan pembuatan
database dokumen
program/kegiatan pada
seksi Pengkajian
1 Dampak dan Izin 5 3 4 4 16 I
Lingkungan di Dinas
Lingkungan Hidup
Kabupaten Musi
Banyuasin.
3 Kurangnya kesadaran 3 4 3 3 13 II
masyarakat mengenai
pentingnya partisipasi
dalam pengawasan
dampak lingkungan hidup.
II-14
Belum efektifnya
penyusunan bahan
evaluasi dan penyusunan
4 3 3 3 3 12 III
laporan hasil pengujian
dokumen izin lingkungan.
Dari analisis kriteria isu dengan alat analisis AKPK tersebut di peroleh
nilai tertinggi yaitu: “Kurang optimalnya penataan dan pembuatan
database dokumen program/kegiatan pada seksi Pengkajian
Dampak dan Izin Lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Musi Banyuasin” dan menjadi isu yang akan diangkat dalam rancangan
aktulalisasi untuk dicarikan pemecahan masalah.
II-15
berkas akan mudah lapuk karena kondisi ruangan lembab, berkas akan
kena rayap bila tidak terkontrol dengan baik.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kemampuan setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya yaitu menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep itu
memiliki makna yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban
untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas adalah suatu kewajiban
II-16
pertanggungjawaban yang harus dicapai sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
4) Tanggung Jawab
II-17
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
5) Keadilan
Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang.
6) Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas.
7) Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka
diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan,
serta harapan dan kapasitas.
8) Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil
yang diharapkan.
9) Konsistensi
Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu sampai
pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
II-18
kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan golongan serta menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara.
II-19
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja
sama dengan bangsa lain.
II-20
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
II-21
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai
untuk melaksanakan pemusyawaratan.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara
pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang
II-22
baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan
sesuai nila-nilai yang dianut.
Konsep etika sering disamakan dengan moral. Padahal ada
perbedaan antara keduanya. Etika lebih dipahami sebagai refleksi
yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban
untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Etika juga dipandang sebagai karakter atau etos individu/kelompok
berdasarkan nilai-nilai dan norma-norma luhur.
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada
hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku / etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
II-23
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
II-24
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab
pegawai negeri sipil semua mesti dilaksanakan secara optimal agar
dapat memberi kepuasan kepada stakeholder. Komitmen mutu
merupakan tindakan untuk menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi
dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
a) Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan
target. Sedangkan efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun
mutu hasil kerja. Efektifitas organisasi tidak hanya diukur dari
performans untuk mencapai target (rencana) mutu, kuantitas,
ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga diukur
dari kepuasan dan terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
II-25
b) Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan keborosan. Sedangkan
efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan
sumberdaya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan sehingga
dapat diketahui ada tidaknya pemborosan sumber daya,
penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme
yang ke luar alur.
c) Inovasi
Inovasi Pelayanan Publik adalah hasil pemikiran baru yang
konstruktif, sehingga akan memotivasi setiap individu untuk
membangun karakter sebagai aparatur yang diwujudkan dalam
bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda dari
sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau menggugurkan
tugas rutin.
d) Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
untuk mempertahankan keberlanjutan organisasi dan menjaga
kredibilitas institusi.
5. Anti Korupsi
II-26
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan
norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi,
merugikan negara atau masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung. Menurut Undang-Undang Nomor 31/1999 jo
No. UU 20/2001, terdapat 7 (tujuh) kelompok tindak pidana korupsi
yang terdiri dari:
1) Kerugian keuangan Negara;
2) Suap-menyuap;
3) Pemerasan;
4) Perbuatan curang;
5) Penggelapan dalam jabatan;
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan;
7) Gratifikasi.
b. Peduli
II-27
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat
banyak orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan
uluran tangan. Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak benar tetapi ia
malah berupaya untuk menyisihkan sebagian penghasilannya
untuk membantu sesama.
c. Mandiri
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat
seseorang akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam
menjalani tugasnya. Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan
kebenaran menjadi pegangan utama dalam bekerja. Seseorang
yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
II-28
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala
tindak tanduk dan kegiatan yang dilakukannya akan
dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha
Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran
seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan
tercela dan nista.
f. Kerja Keras
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan
semestinya tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup
dalam gelimang kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi
modal kehidupannya adalah ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa
mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya karena hawa
nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak
akan mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan
penyangkalan secara tegas. Ia juga berani berdiri sendirian dalam
II-29
kebenaran walaupun semua kolega dan teman-teman sejawatnya
melakukan perbuatan yang menyimpang dari hal yang semestinya.
Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau ternyata
mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan
menuntut untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan memberi
kompensasi yang adil kepada bawahannya sesuai dengan
kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan kemakmuran
bagi masyarakat dan bangsanya.
II-30
Kedudukan dan peranan pegawai dalam setiap organisasi
pemerintahan sangatlah menentukan sebab pegawai negeri merupakan
tulang punggung pemerintah dalam melaksanakan pembangunan
nasional. Dalam rangka memberikan pelayanan yang profesional, jujur,
adil dan merata maka dibutuhkan juga SDM aparatur pemerintah yang
berkualitas dan mempunyai kesadaran tinggi dan tanggung jawab
sebagai aparatur negara, abdi negara serta abdi masyarakat. Sedangkan
SDM dikatakan berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk
melaksanakan Tupoksi sesuai dengan kewenangan yang diberikan
kepadanya.
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN
di haruskan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa
II-31
1. Kurang optimalnya penataan dan pendataan dokumen
program/kegiatan pada Seksi Pengkajian Dampak dan Izin
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi Banyuasin.
2. Kurang optimalnya standar prosedur proses penilaian dokumen
lingkungan hidup di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Musi
Banyuasin.
3. Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya partisipasi
dalam pengawasan dampak lingkungan hidup.
4. Belum efektifnya penyusunan bahan evaluasi dan penyusunan
laporan hasil pengujian dokumen izin lingkungan.
5. Belum adanya informasi alur pengurusan izin lingkungan kepada
masyarakat.
II-32
5. Mengevaluasi penyusunan dokumen dan pembuatan database.
II-33
Tabel 2.3. Matriks Rancangan Aktualisasi
Kontribusi
Penguatan
Keterkaitan Terhadap Visi-
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Substansi Mata Nilai
Pelatihan Misi
Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Konsultasi 1. Menghadap mentor Foto saat Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Bekerjasama
dengan mentor dan menjelaskan konsultasi nilai ANEKA: ANEKA dengan cara
rencana kegiatan konsultasi koordinasi
yang akan dilakukan 1. Akuntabilitas: dengan mentor kepada
(Kasi Pengkajian Kepemimpinan memberikan atasan.
Dampak dan Izin sebagai mentor kontribusi
Lingkungan) dalam terhadap Misi
membimbing. Kabupaten Musi
2. Menerima arahan Lembar Adanya Banyuasin yaitu
berupa kritik dan saran konsultasi tanggung jawab Meningkatkan
atas kegiatan yang terhadap tugas Tata Kelola
akan dilakukan sebagai Pemerintahan
pengelola Yang Baik
3. Meminta persetujuan Surat dokumen untuk Melalui
dari mentor persetujuan melakukan Peningkatan
optimalisasi Kualitas
penataan Birokrasi Yang
dokumen kajian Bersih Dalam
lingkungan. Memberikan
Pelayanan
Kepada
2. Nasionalisme: Masyarakat.
II-34
Musyawarah
dengan mentor
dalam
pelaksaaan
aktualisasi
dengan
mendengarkan
pendapat dan
saran dari
mentor
(penerapan sila
ke-4).
Menghormati
atasan sebagai
pimpinan
(penerapan sila
ke-2).
3. Etika Publik:
Menghormati
dan sopan saat
melakukan
konsultasi
dengan mentor.
4. Komitmen Mutu:
II-35
Efektif dan
Efisien dalam
bekoordinasi
dengan atasan.
5. Anti Korupsi:
Berani
mengemukakan
pendapat pada
saat konsultasi
dengan atasan.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Whole of
Government:
Adanya koordinasi
dengan mentor untuk
melaksanakan
aktualisasi di tempat
kerja.
2. Menginventaris 1. Menyiapkan buku Foto buku Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional
asi dokumen inventarisasi dokumen inventarisasi nilai ANEKA: ANEKA dan jujur
kajian dokumen. Menginventarisa dalam
lingkungan si dokumen inventarisasi
II-36
2. Mencatat/menginventa Foto dokumen 1. Akuntabilitas: kajian dokumen
risasi setiap dokumen sebelum Melaksanakan lingkungan
kajian lingkungan dilakukan tugas dengan memberikan
inventarisasi tanggung kontribusi
dan buku jawab terhadap Misi
inventarisasi menginventarisa Kabupaten Musi
yang sudah si setiap Banyuasin yaitu
terisi. dokumen. Mengelola
Transparan Sumber daya
dalam alam secara
menginventarisa optimal dan
si dokumen di bertanggung
buku. jawab dengan
memperhatika
2. Nasionalisme: n aspek
Membangun kelestarian
semangat melalui lingkungan
menginventarisasi (green growth
dokumen kajian development).
lingkungan.
3. Etika Publik:
Cermat dalam
mencatat
dokumen dengan
menggunakan
cara penulisan
yang rapi agar
bisa dibaca.
4. Komitmen Mutu:
II-37
Tersedianya buku
catatan
inventarisasi
dokumen, akan
mempermudah
penataan menjadi
efektif dan
efisien.
5. Anti Korupsi:
Kerja keras
pada saat
menginventarisa
si dokumen.
Mencatat ulang
semua register
dokuman
dengan
mandiri.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Pelayanan Publik
Kesadaran ASN
dalam memperbaiki
II-38
kualitas pelayanan
publik.
II-39
4. Komitmen Mutu:
Inovasi dalam
mengkonsep
penataan
dokumen.
Efektif dan
efisien agar
dokumen
mudah dicari.
5. Anti Korupsi :
Melaksanakan
tugas dengan
penuh
kejujuran.
Menata
dokumen secara
mandiri.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Pelayanan Publik
Kesadaran ASN
dalam memperbaiki
kualitas pelayanan
publik.
II-40
4. Menginput 1. Mengumpulkan Foto buku yang Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Profesional
database dalam informasi/data memuat data nilai ANEKA: ANEKA dan
ms. excel mengenai jenis usaha mengenai jenis 1. Akuntabilitas : Menginput tanggung
dan/atau kegiatan usaha dan/atau Bekerja dengan database dalam jawab dalam
kegiatan penuh tanggung Ms. Excel menginput
jawab dengan memberikan database
2. Menginput data dalam Print database merapikan data kontribusi
ms. Excel (ms. Excel) agar mudah terhadap Misi
berdasarkan jenis mengetahui Kabupaten Musi
usaha dan/atau informasi. Banyuasin yaitu
kegiatan, nomor, Meningkatkan
tahun izin dan 2. Nasionalisme : Tata Kelola
deskripsi singkat Membuat Pemerintahan
mengenai usaha database Yang Baik
dan/atau kegiatan. menggunakan Melalui
Bahasa Peningkatan
Indonesia yang Kualitas
baik dan benar. Birokrasi Yang
Bersih Dalam
Memberikan
Pelayanan
Kepada
3. Etika Publik : Masyarakat.
Cermat dan
semangat
dalam tugas
penginputan.
Sopan saat
konsultasi
dengan atasan.
II-41
4. Komitmen Mutu:
Memudahkan
mencari
informasi
dokumen agar
efektif dan
efisien.
Inovatif dalam
membuat
database.
5. Anti Korupsi :
Kerja keras
dalam
menginput data.
Bertanggung
jawab terhadap
hasil database.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Manajemen ASN :
Melaksanakan tugas
dengan cermat dan
disiplin serta adanya
koordinasi dengan
mentor.
II-42
Pelayanan Publik :
Memberikan
pelayanan
semaksimal mungkin
dalam kegiatan.
3. Etika Publik :
Menyampaikan
hasil dengan
sopan dan
ramah.
4. Komitmen Mutu:
Menyampaikan
hasil secara efektif
dan efisien kepada
rekan kerja.
5. Anti Korupsi :
Berani dan
bertanggungjaw
ab dalam
menyampaikan
hasil.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
Whole of
Government :
Melaksanakan
koordinasi yang baik
dengan rekan kerja.
II-44
6. Mengevaluasi 1. Mendatangi rekan Foto saat Keterkaitan dengan Aktualisasi nilai Jujur dan
penataan kerja untuk meminta mendatangi nilai ANEKA: ANEKA
professional
dokumen dan wawancara rekan kerja mengevaluasi
pembuatan 1. Akuntabilitas : penataan dalam
database Bertanggung dokumen dan
mengevalusi.
2. Melakukan Video jawab terhadap pembuatan
wawancara dengan wawancara hasil kegiatan. database
rekan kera memberikan
2. Nasionalisme kontribusi
Musyawarah terhadap Misi
3. Melaporkan hasil Foto saat
dengan mentor. Kabupaten Musi
wawancara ke mentor melaporkan
hasil Banyuasin yaitu
3. Etika Publik Meningkatkan
wawancara
Sopan dan ramah Tata Kelola
4. Mentor memberikan Lembar
kepada mentor. Pemerintahan
saran dan pengarahan konsultasi
Yang Baik
4. Komitmen Mutu Melalui
Berorientasi mutu Peningkatan
hasil kinerja Kualitas
kegiatan. Birokrasi Yang
Bersih Dalam
5. Anti Korupsi Memberikan
Bertanggung Pelayanan
jawab dalam Kepada
melaksanakan Masyarakat.
kegiatan.
Keterkaitan
Kedudukan PNS
dalam NKRI :
II-45
Whole of
government :
Koordinasi dengan
mentor dalam
melakukan evaluasi
kegiatan.
II-46
2.7. JADWAL KEGIATAN
BULAN
MARET APRIL
NO. KEGIATAN
MINGGU KE-
1 2 3 4 1
1. Melakukan koordinasi dan
konsultasi dengan mentor
2. Menginventarisasi dokumen kajian
lingkungan
3. Menata dokumen kajian
lingkungan
4. Menginput database pada ms.
Excel
5. Menyampaikan hasil penataan
dokumen dan pembuatan
database
6. Mengevaluasi penataan dokumen
dan pembuatan database
II-47
rekomendasi yang dobel dalam rekomendasi izin lingkungan
usaha dan/atau kegiatan yang usaha dan/ atau kegiatan
berbeda sehingga sulit dan melihat dari arsip surat
menentukan mana yang rekomendasi yang telah
merupakan nomor izin lingkungan dikeluarkan oleh instansi
dari usaha dan/atau kegiatan terkait ditahun-tahun
berbeda tersebut. sebelumnya.
II-48
DAFTAR PUSTAKA