Puji syukur patutlah dipanjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, atas
dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan mengangkat isu “Belum
Laporan hasil aktualisasi nilai dasar ASN ini dibuat sebagai salah satu syarat
penyelesaian latihan dasar CPNS golongan III untuk diangkat menjadi PNS 100%.
penerapan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan inovasi pelayanan publik yang
Penyusunan laporan ini tentunya tak lepas dari bantuan dan kerjasama dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
penguji;
3. Bapak Tonny R. Dj. Purukan selaku Kepala Seksi Survey dan Perencanaan
i
4. Bapak Drs. Moudy L. Pangerapan, MAP selaku Kepala Badan Kepegawaian
5. Bapak Ir. Djuhardi Niklas Joroh, M.Si selaku coach penyusunan laporan
aktualisasi;
9. Ibu saya (Hj. Nurhayati), istri saya tercinta (Fauzia Pinontoan) dan anak saya (
Zayan Al-Bukhari) yang dengan setia memberi support dan semangat dalam
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini tak lepas dari kekurangan.
Oleh karena itu, sangat diharapkan masukan, kritik dan saran yang membangun dari
penulis berharap laporan ini berguna bagi penulis dan pembaca serta pihak-pihak lain
ARHAM SAMAUNA, ST
NIP. 19900121 201903 1 008
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. I
iii
4.2.1 Kegiatan I - Pengumpulan Data Dan Dokumen Terkait ..................................... 22
4.2.4 Kegiatan IV - Digitasi Data Jalan ke dalam format Geografis Digital ................. 32
Digital 35
LAMPIRAN .............................................................................................................................. 44
iv
Daftar Tabel
TABEL IV-1 PENENTUAN ISU DENGAN METODE USG ............................................................................. 20
v
Daftar Gambar
GAMBAR IV-1 MELAKUKAN KONSULTASI DENGAN ATASAN DAN MEMBAHAS RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN ........ 23
GAMBAR IV-2 DATA SURVEI KONDISI JALAN SALAH SATU RUAS JALAN DI KAB. MINAHASA ...................... 24
GAMBAR IV-3 DATA DD1 (DATA DASAR PRASARANA JALAN) KAB. MIAHASA TAHUN 2018 ..................... 24
GAMBAR IV-4 MENGKLASIFIKAN DAN MENYESUAIKAN DATA DASAR SESUAI FORMAT STANDAR KEMENTRIAN .............. 27
GAMBAR IV-5 KAMUS DATA JALAN DAERAH (FORMAT STANDAR KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM) .......... 27
GAMBAR IV-6 HASIL KLASIFIKASI DAN PENYESUAIAN DATA (MICROSOFT EXCEL) ................................... 28
GAMBAR IV-8 HASIL DIGITASI RUAS JALAN MEGGUNAKAN APLIKASI SASPLANET ................................... 34
GAMBAR IV-10 PEMBUATAN PETA MENGGUNAKAN ARCGIS - ARCMAP 10.5 SEKALIGUS BERFUNGSI SEBAGAI DATABASE JALAN SEDERHANA ..... 37
vi
BAB - I
Pendahuluan
Bidang PUPR, salah satu IGT tersebut adalah Jalan Daerah yang di dalamnya
pemetaan IGT jalan daerah karena data jalan daerah masih berupa data mentah baik
berupa laporan/image/pdf atau bahkan belum mempunyai data yang sesuai dengan
Melalui kegiatan Aktualisasi dan Habitasi ini saya berharap dapat membantu
Pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Kabupaten Minahasa dalam membuat /
1.2 Tujuan
kegiatan pembuatan Peta Jaringan Jalan Kabupaten format digital (shapefile) yang
1
1.3 Ruang Lingkup
lingkungan kerja Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kabupaten Minahasa yang dilaksanakan selama 30 hari kerja di mulai dari tanggal 20
Agustus 2019.
2
BAB - II
Gambaran Umum Organisasi
Visi : Minahasa Maju Dalam Ekonomi Dan Budaya, Berdaulat, Adil dan Sejahtera
Misi :
berdaya saing
berkelanjutan
Mempunyai tugas :
3
2. Pelaksanaan perumusan kebijakan penyelenggaraan jalan Kabupaten / Desa
Kabupaten / Desa;
4
BAB - III
Nilai – Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara
3.1 Akuntabilitas
pegawai Aparatur Sipil Negara adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Nilai-
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
dan pribadi;
4. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan sebagai
penyelenggara pemerintahan.
konstitusional);
5
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal
tersebut seorang pegawai Aparatur Sipil Negara harus memiliki sikap tanggung jawab
1. Akuntabilitas personal;
2. Akuntabilitas individu;
3. Akuntabilitas kelompok;
4. Akuntabilitas organisasi;
5. Akuntabilitas stakeholder.
2. Jujur adalah sikap untuk menyatakan sesuai sesuai dengan yang terjadi;
6
3. Kejelasan adalah pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus memiliki
gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang
diharapkan;
4. Netral adalah tidak memihak pada salah satu pihak serta tercipta
kapasitas;
6. Adil adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
8. Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
10. Legal adalah adanya bukti secara formal atas segala tindakan untuk dapat
dipertanggungjawabkan.
3.2 Nasionalisme
seorang pegawai Aparatur Sipil Negara. Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja
tugasnya merupakan hal yang lebih penting. Diharapkan dengan nasionalisme yang
kuat, maka setiap pegawai Aparatur Sipil Negara memiliki orientasi berpikir
7
mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara. Nilai-nilai yang berorientasi
pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
Aparatur Sipil Negara. Disamping itu, pegawai Aparatur Sipil Negara dapat
mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas,
nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme dalam tataran
sebagai warga negara Indonesia, diharapkan bahwa seluruh pegawai Aparatur Sipil
Negara mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila pada setiap kebijakan yang diambil
Negara, dinyatakan bahwa salah satu fungsi dari Aparatur Sipil Negara adalah
8
Fungsi pegawai Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan publik merupakan
termasuk aparat yang bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan
jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sebagai pelayan publik seorang pegawai Aparatur Sipil
excellent).
Selain profesional dan melayani, pegawai Aparatur Sipil Negara juga dituntut
harus memiliki integritas tinggi yang merupakan bagian dari kode etik dan kode
kode etik tersebut harus diarahkan pada pilihan yang mengutamakan kepentingan
masyarakat luas dengan dijiwai oleh nilai-nilai yang terkandung dalam pengamalan
Pancasila.
Etika adalah tujuan hidup yang baik bersama dan untuk orang lain di dalam
institusi yang adil. Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik atau buruk, benar
atau salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan kewajiban yang baik
atau benar. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tanggung jawab pelayanan publik. Integritas publik menuntut para pemimpin dan
9
keseimbangan antara penilaian kelembagaan, dimensi-dimensi peribadi, dan
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam
ketentuan tertulis yang diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Negara, dinyatakan bahwa kode etik dan kode perilaku Aparatur Sipil Negara adalah
sebagai berikut:
tinggi;
berlaku;
10
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
11. Memegang teguh nilai dasar Aparatur Sipil Negara dan selalu menjaga reputasi
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang bertujuan
untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan, dimensi modalitas yang
terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan netralitas, serta dimensi tindakan integritas
publik. Ketiga dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan
teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika. Oleh karena itu perlu dipahami
etika dan kode etik pejabat publik. Tanpa memiliki kompetensi etika, pejabat
cenderung menjadi tidak peka, tidak peduli dan bahkan seringkali diskriminatif,
terutama pada masyarakat kalangan bawah yang tidak beruntung. Etika publik
11
solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
Aparatur Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah dari penguasa menjadi
pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan menyadari bahwa jabatan publik
juga di akhirat.
dalam menjamin mutu yang baik yaitu efektivitas, efisiensi, dan inovasi. Dasar yang
digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja, sehingga
dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat efisiensi diukur dari penghematan biaya,
terjadi secara perlahan (bersifat evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat
(bersifat revolusioner). Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk
memenangkan persaingan.
(empat) indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan, yaitu:
12
1. Efektif
Efektif adalah berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target.
organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk mencapai target (rencana)
mutu, kuantitas, ketepatan waktu dan alokasi sumber daya, melainkan juga
2. Efisien
Efisien adalah berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan mencapai hasil
ke luar alur.
3. Inovasi
tugas rutin.
manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
13
kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan
dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi salah satu alat vital
institusi.
dengan segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan;
dengan tanggap;
dipercaya;
14
pelanggan. Bill Creech memperkenalkan lima pilar dalam manajemen mutu terpadu
yaitu produk, proses, organisasi, pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut
memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini masih banyak yang
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu corruptio yang artinya kerusakan,
kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa,
karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan kerusakan baik dalam ruang
Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat
berdampak secara jangka panjang. (Widita, 2015). Ada 9 (sembilan) indikator dari
1. Jujur
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
15
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap godaan untuk
berbuat curang.
2. Peduli
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang tidak
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi tidak
guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan menjalin hubungan
sesaat.
4. Disiplin
16
akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan dengan cara
yang mudah.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik demi
Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya. Dengan kesadaran seperti ini
maka seseorang tidak akan tergelincir dalam perbuatan tercela dan nista.
6. Kerja Keras
7. Sederhana
pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada habisnya
karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk mencari harta
sebanyak-banyaknya.
8. Berani
17
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega dan
yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia terima
lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang pimpinan maka ia akan
manusia di muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu
kuat untuk anti korupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik akan menghasilkan
niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga
selalu memiliki semangat untuk melakukan proses atau usaha terbaik dan
18
BAB - IV
Aktualisasi dan Analisis Dampak
dibuat sebelum pelaksanaan habituasi yang juga telah diseminarkan pada seminar
Dalam penetapan isu yang diangkat, penulis menggunakan teknik USG yang
1. URGENCY
Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti;
2. SERIOUSNESS
Seberapa serius suatu isu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan;
3. GROWHT
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
19
Tabel IV-1 Penentuan Isu dengan metode USG
Keterangan:
Angka 5 : sangat gawat/mendesak/cepat;
Angka 4 : gawat/mendesak/cepat;
Angka 3 : cukup gawat/mendesak/cepat;
Angka 2 : kurang gawat/mendesak/cepat;
Angka 1 : tidak gawat/mendesak/cepat.
- menggunakan Skala Likert
Berdasarkan tabel diatas, ditemukan isu utama yang menjadi prioritas dalam
20
4.1.2 Matrix Rancangan Aktualisasi Sebelum Kegiatan Habituasi
NO KEGIATAN OUTPUT
21
4.2 Hasil Aktualisasi dan Analisis Dampak
di tempat kerja (Dinas PUPR Bidang Bina Marga Kab. Minahasa), antara lain :
Melakukan konsultasi dengan atasan dan membahas rencana kegiatan yang akan
dilakukan;
Melakukan pengumpulan data dimulai dari data Hasil Survei Terakhir, data DD1
Hasil Pengumpulan Data di kordinasikan kepada mentor atau atasan terkait untuk
Validasi.
Hasil Kegiatan
22
Pengumpulan Data dilakukan dengan rasa tanggung jawab dan jujur sampai
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Jawab).
Dokumentasi
Gambar IV-1 Melakukan konsultasi dengan atasan dan membahas rencana kegiatan yang
akan dilakukan
23
Gambar IV-2 Data Survei Kondisi Jalan Salah satu Ruas jalan di Kab. Minahasa
Gambar IV-3 Data DD1 (Data Dasar Prasarana Jalan) Kab. Miahasa Tahun 2018
24
4.2.2 Kegiatan II - Klasifikasi dan Penyesuaian Data
Melakukan koordinasi dengan mentor dan atasan terkait proses klasifikasi dan
serta fungsinya.;
Data hasi klasifikasi di input ke dalam format data sesuai dengan standar
Hasil Kegiatan
Akuntabilitas (Konsisten)
Klasifikasi dilakukan dengan jelas dan konsisten sesuai dengan acuan yang telah
25
Nilai dasar komitmen mutu yang diterapkan dari proses klasifikasi ini yaitu hasil
yang didapatkan berorientasi mutu sesuai standar yang ditetapkan dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.;
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Jika tidak konsisten dan mengikuti standar maka akan mempersulit dan membuat
proses klasifikasi /penyesuaian data akan memakan waktu yang Panjang dan
Data tidak akan diterima karena tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan
Data tidak akan sesuai dengan kenyataan dilapangan dan nantinya akan
menyebabkan protes dari berbagai pihak yang mungkin merasa dirugikan (Anti
Korupsi - Kejujuran).
26
Dokumentasi
Gambar IV-4 Mengklasifikan dan menyesuaikan data dasar sesuai format standar Kementrian
Gambar IV-5 Kamus data Jalan Daerah (format standar Kementrian Pekerjaan Umum)
27
Gambar IV-6 Hasil Klasifikasi dan Penyesuaian Data (Microsoft Excel)
28
4.2.3 Kegiatan III - Pengumpuan Peta Tematik Pendukung
ada
Peta Tematik di unggah pada website resmi BIG (Badan Informasi Geospasial)
Negara Indonesia
Hasil Kegiatan
Tersedianya data tambahan untuk pelengkap informasi peta yang nantinya akan
Akuntabilitas (partisipasi)
pemerintah) tersebut;
Nasionalisme (persatuan)
29
Proses pengumpulan data peta tambahan ini mencerminkan nilai persatuan,
dimana semua elemen pendukung digabung menjadi satu kesatuan peta yang
menghormati dan menghargai dengan tidak mengambil data dari sumber lain yang
tidak resmi;
Nilai dasar Anti korupsi dalam pengumpulan Peta Tematik Pendukung yaitu adanya
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Peta Tematik karena tidak menggunakan layanan yang disediakan gratis oleh
Peta menjadi kekurangan informasi karena Peta Tematik yang menjadi tambahan
persatuan);
30
Peserta/Organisasi akan kesulitan mengumpulkan Peta tematik karena tidak lagi
Dokumentasi
31
4.2.4 Kegiatan IV - Digitasi Data Jalan ke dalam format Geografis Digital
Melakukan Digitasi sesuai arahan dan petunjuk dari atasan dan THL yang
Hasil Kegiatan
Digitasi dilakukan dengan jujur, tanggung jawab, dan konsisten serta tidak
didalamnya;
32
Proses Digitasi dilakukan tanpa mendiskriminasikan ruas jalan di daerah daerah
tertentu;
pernah digunakan sebelumnya di Bidang Bina Marga sehingga proses Digitasi ruas
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Hasil digitasi menjadi tidak akurat dan mungkin akan menyebabkan protes dari
pihak lain karena hasil digitasinya tidak sesuai dengan keadaan asli dilapangan
Kemungkinan akan menyebabkan protes dari pihak yang merasa dirugikan karena
hasil digitasinya tidak sesuai dengan keadaan asli dilapangan (Nasionalisme - tidak
mendisriminasi);
Proses Digitasi akan menjadi tidak efektif dan efisien menghabiskan banyak
tenaga serta waktu yang tentu saja akan menghambat kegiatan lain (Komitmen
33
Dokumentasi
34
4.2.5 Kegiatan V - Pembuatan Peta Jaringan Jalan menggunakan Aplikasi
Pemetaan Digital
Data Hasil digitasi diubah menjadi format SHP (Shapefile) sesuai dengan format
Hasil Kegiatan
Database Jalan berbasis Sistem Informasi Geografis yang tiap saat dapat terus
diperbaharui
35
Pembuatan Peta dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan harus dapat
Pembuatan peta dilakukan dengan standar mutu sesuai dengan yang ditetapkan
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Peta tidak akan diterima karena tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
36
Dokumentasi
Gambar IV-10 Pembuatan Peta menggunakan ArcGIS - ArcMap 10.5 sekaligus berfungsi
sebagai Database Jalan sederhana
37
4.2.6 Kegiatan VI - Analisis Perbandingan Data Lama dan Data Baru
Melakukan Proses Calculate Geometry – Length untuk mencari Panjang ruas Jalan
Membuat perbandingan antara data lama dengan data yang baru saja di olah
Hasil Kegiatan
Dokumen hasil analisis perbandingan data jalan yang baru dan yang lama.
Nilai dasar etika publik yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah bahwa analisis
yang dilakukan tidak diskriminatif dan berdasarkan prinsip keahlian dan hasilnya
38
Analisis untuk mencari Panjang ruas jalan dengan software pemetaan merupakan
inovasi yang baru diterapkan di Bidang Bina Marga sehingga bias lebih efisien
Nilai dasar Anti korupsi yang diterapkan adalah kejujuran dan adil dalam melakukan
analisis tidak boleh ada konflik kepentingan didalamnya dan tidak boleh ada
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Kemungkinan akan menyebabkan protes dari pihak yang merasa dirugikan karena
hasil analisa tidak sesuai dengan ketentuan dan keadaan asli dilapangan (Etika
Hasil Analisa tidak dapat diselesaikan sesuai dengan jadwal sehingga dapat
Kemungkinan akan menyebabkan protes dari pihak yang merasa dirugikan karena
ada rekayasa pada saat menganalisa data dan membuat citra buruk Organisasi
39
Dokumentasi
40
4.2.7 Kegiatan VII - Melaporkan Hasil Kegiatan
Melaporkan hasil analisis serta hasil dari kegiatan – kegiatan sebelumnya kepada
Hasil Kegiatan
Penyampaian hasil kegiatan kepada atasan harus jujur, sopan dan penuh hormat
Berani berkata Jujur dalam penyampaian pelaporan hasil kegiatan, meskipun hasil
41
Analisis Dampak
Dampak yang akan timbul apabila tidak adanya nilai-nilai dasar yang terkandung di
Penilaian buruk dari atasan karena dianggap tidak akuntabel dalam melaksanakan
Kurangnya rasa saling menghormati kepada atasan (Etika Publik - jujur, sopan dan
penuh hormat);
Dokumentasi
42
BAB - V Penutup
5.1 Kesimpulan
partisipasi Pemerintah Kab. Minahasa khususnya Bidang Bina Marga Dinas PUPR
dalam kegiatan KSP (Kebijakan Satu Peta / One Map Policy) Indonesia sesuai dengan
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu
pembuatan Peta Jaringan Jalan format Digital (Shapefile) yang sesuai standar
digitasi, pembuatan, dan analisis data. Kegiatan yang dilakukan dikaitkan dengan
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Kegiatan yang
5.2 Saran
Pada kesempatan ini sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara yang juga
nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
dalam tugas dan pelayanan sehari-hari sehingga terciptanya suatu pelayanan publik
yang baik. Untuk Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kab. Minahasa agar dapat
43
Lampiran
44