Disusun oleh:
NDH : 7
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya penulisan
laporan aktualisasi ini dapat diselesaikan pada waktunya. Sebagai bagian penting dari Latihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII lingkup Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Tenggara
bekerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan nilai-nilai
dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) meliputi materi tentang Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, (BerAKHLAK) yang dapat
diterapkan di tempat kerja.
Terselesaikannya Rancangan Aktualisasi “Peningkatan Kepatuhan perawat dalam
melakukan Dokumentasi Tindakan Kpeerawatan di Ruang UGD Puskesmas Aere Kabupaten
Kolaka Timur”, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Ibu Dra.Hj.Yuni Nurmalawati, M.Si selaku Kepala BPSDM Prov Sultra beserta jajarannya
selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS;
2. Kepala BKPSDM Kabupaten Kolaka Timur beserta jajarannya yang telah memfasilitasi
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III;
3. Ibu Nahwa Umar, SE,MM selaku Penguji yang telah memberikan masukan, inspirasi dan
bimbingannya;
4. Bapak Dr. Amalul Syahid, M.Si selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya;
5. Bapak Mukrimin Adam, S.Kep selaku Mentor yang telah memberikan bimbingan, arahan,
masukan dan motivasi;
6. Bapak Aliami, S.Sos selaku wali kelas C Angkatan CXXXVII yang selalu memberikan
arahan kepada para peserta diklatsar;
7. Bapak/ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah memberikan pengetahuan selama
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII lingkup Kabupaten/Kota Se-
Sulawesi Tenggara Tahun 2022;
8. Bapak/Ibu Panitia Penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII
lingkup Kabupaten/Kota Se-Sulawesi Tenggara;
ii
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXXXVII Tahun 2022 dan
keluarga yang selalu memberi dukungan;
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan rancangan
aktualisasi ini. Semoga dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya
ilmu kefarmasian.
ii
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
1
Tugas
2
Namun dalam pelaksanaannya timbul berbagai masalah yang disebabkan
kurangnya kesadaran dan kepatuhan perawat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
terutama dalam hal pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu kurang lengkapnya
pendokumentasian pada tahap mendiagnosa, merencanakan, dan evaluasi. Dokumentasi
keperawatan bukan hanya sebagai persyaratan untuk akreditasi, tetapi juga merupakan
catatan permanen tentang apa yang terjadi pada klien. Dokumentasi ini juga merupakan
persyaratan legal dalam setiap lingkungan pelayanan kesehatan, dimana dengan
banyaknya gugatan dan sorotan malpraktik agresif dalam masyarakat, semua aspek
rekam medis penting untuk pencatatan legal. Maka dari itu pendokumentasian itu sangat
penting bagi perawat karena sebagai dasar hukum tindakan keperawatan yang sudah di
lakukan jika suatu saat nanti ada tuntutan dari pasien.
Dari Data Pemilihan Area Prioritas UPTD Puskesmas Aere dengan 3H1P
didapatkan data bahwa Ruang Pendaftaran/Rekam Medik mendapatkan Score 429.
Menunjukkan bahwa Ruang Pendaftaran/Rekam medik memiliki score tinggi dan
dipilih sebagai area prioritas.
3
1.3 Manfaat Aktualisasi Nilai Dasar ASN
Adapun manfaat dari aktualisasi nilai-nilai dasar ASN antara lain :
4
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PROFIL PESERTA
Gambar 2.1
2.1 Gambaran Umum Organisasi
2.1.1 Kedudukan Organisasi
UPTD Puskesmas Aere terletak di desa Ulunduro Kecamatan Aere Kabupaten
Kolaka Timur dengan jarak ± 30 Km2 dari Ibu Kota Kabupaten Kolaka Timur.
Kecamatan Aere merupakan kecamatan pemekaran dari Kecamatan Lambandia pada
tahun 2013 termasuk dalam kategori wilayah sangat terpencil dengan luas wilayah ±
203,25 Km2, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
5
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Aere
UPTD Puskesmas Aere Tahun 2019
Gambar 2.2
Puskesmas Aere adalah Faskes Tingkat Pertama di Kabupaten Kolaka Timur Konsep
bangunannya permanen. Ruangan Puskesmas Aere terdiri dari Ruang Pemeriksaan Umum,
Ruang KIA dan KB, Ruang Kepala Puskesmas, Laboratorium, Gudang Obat, Ruang
Imunisasi, Ruang Persalinan, Apotik, Ruang Rekam Medis, Ruang Admin/ Tata Usaha,
Ruang Tindakan/UGD untuk UGD di puskesmas Aere merupakan UGD dengan pelayanan
24 jam, Ruang Gizi/Promkes, Aula Pertemuan. Sumber listrik yaitu PLN dengan Durasi 24
jam, sedangkan untuk kendaraan operasional di Puskesmas aere terdiri dari 4 kendaraan
sepeda motor dan 1 buah Ambulance.
6
2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3) Membina kemitraan dengan lintas sektor dalam mewujudkan
pembangunan berwawasan kesehatan
c. Motto
Dalam melakukan tugas dan fungsinya, UPTD Puskesmas Aere mempunyai
Otto TERSENYUM (Terdepan Sehatnya, Nyaman untuk Masyarakat
Pelayanannya)
a. Nilai Organisasi
S : SEMANGAT : tidak mudah putus asa, inovatif dan inisiatif
E : EMPATI : Ramah, peduli dan sopan santun
NY : NYATAKAN visi dan misi : menyelaraskan visi misi Puskesmas dalam
bekerja
U : UPAYA : bersikap profesional, bekerja optimal untuk mencapai hasil
terbaik
M : MANDIRI : mengetahui tugas pokok dan fungsi tidak tergantung atasan
dan bersikap dewasa
Terdapat budaya kerja 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) dan 5
R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) yang diterapkan oleh seluruh staf
UPTD Puskesmas Aere dalam melayani masyarakat agar kepercayaan mereka
terhadap UPTDPuskesmasAere tidak pudar, dengan slogan “KAMI SIAP
MELAYANI ANDA”
Jumlah Pegawai yang terdapat di UPTD Puskesmas Aere adalah 59 orang.
Di antaranya terdiri dari 1 Dokter Umum, 1 Dokter GIgi, S1 Farmasi 2 orang,
SKM 5 orang, Bidan D3 27 Orang, DIV Bidan 1 Orang, Sarjana Keperawatan 2
orang, Profesi Ners 12 Orang, DIII Keperawatan 8 Orang
7
c. Struktur Organisasi
Gambar 2.3
Sesuai dengan Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 46 Tahun 2018 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Kolaka Timur dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat Kategori wilayah terpencil/ sangat terpencil, maka struktur UPTD
Puskesmas Aere sebagai berikut :
1) Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas, yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
minimal Diploma Tiga (DIII), masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun dan
telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas
2) Kepala Urusan Tata Usaha
Membawahi beberapa kegiatan diantaranya Sistem Informasi Kesehatan (SIK),
Kepegawaian, Rumah Tangga dan Keuangan
8
3) PenanggungjawabUKM Esensial dan Keperawatan Masyarakat, membawahi :
a) Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b) Pelayanan Kesehatan lingkungan (Kesling)
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (PPP)
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)
4) PenanggungjawabUKM Pengembangan, membawahi :
a) Pelayanan Kesehatan Jiwa (Keswa)
b) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
c) Pelayanan Kesehatan Kerja dan Olahraga (Kesjaor)
d) Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia)
e) Pelayanan Kesehatan Tradisional (Kestrad)
f) Pelayanan Kesehatan Lainnya
5) PenanggungjawabUKP, Kefarmasian dan Laboratorium, membawahi :
a) Pelayanan Pemeriksaan Umum
b) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d) Pelayanan Gawat Darurat
e) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f) Pelayanan Persalinan
g) Pelayanan Kefarmasian
h) Pelayanan Laboratorium
6) Penanggungjawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a) Puskesmas Keliling (Puskel)
b) Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
c) Pondok Bersalin Desa (Polindes)
2.1.3 Tugas pokok dan Fungsi Organisasi
Tugas pokok puskesmas, yaitu :
a. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayahnya
b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
9
c. Memberikan Pelayanan Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah Kerjanya
2.1.5 Data Sumber Daya Yang Dimiliki Unit Kerja dan Data-data Terkait Isu
Tabel 2.1
No. TENAGA JUMLAH
1. Dokter Umum 1 Orang
2. Dokter Gigi 1 Orang
3. S1 Farmasi 2 Orang
4. S1 Kesmas 5 orang
5. DIII Kebidanan 27 Orang
6. DIV Kebidanan 1 Orang
7. S! Keperawatan 2 Orang
8. Profesi Ners 12 Orang
9. DIII Keperawatan 8 Orang
10
11) PIS-PK : Rahmatiar Buruhi, SKM
12) Rabies : Enawati, Amd.Keb
2. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan
a. Coordinator UKM Pengembangan : Marthinus AK, S.Kep
b. UKS/UKGS : selfiani, Amd.Keb , Lilis Tanti Lufiani,
A.Md.Kes
c. Kesehatan Lansia : sitti Nurzalin, S.Kep.,Ns
d. Kesehatan Jiwa : Nyoman Giri Muliarta, AMK
e. Kesehatan Mata : Aprilia Puspita Sari, A.Md.Keb
f. Kesehatan Olahraga : Erna, Amd.Keb
g. UKK : Sulfaidah, amd.Keb
h. Kestrad/Komplementer : Listiani, S.Kep., Ns
3. Upaya kesehatan Perorangan
a. penanggungJawab UKP : dr. Desi Umiyati Masno
b. KIA (bersifat UKP) : Nengsi mabarwati, A.Md.keb
c. Gizi (Bersifat UKP) : iis ayu Nispawati, S.Farm
d. Laboratorium : Muh. Afdal Jayadi, A.Md.kep
e. Kefarmasian : iis ayu Nispawati, S.Farm
f. Tindakan/UGD : Nyoman Giri Muliarta, AMK
g. Rujukan : Nurhasanah, Amd.Keb
4. Jejaring Pelayanan Puskesmas
a. Coordinator Jaringan Puskesmas : Satriani, Amd.Keb
b. PenanggungJawab Puskesmas keliling : Umar Marzuki, S.Kep.,Ns
c. Bidan Desa Aere : Ratnasari, Amd.Keb
d. Bidan Desa Rubia : Selfiani, SST
e. Bidan Iwoi Menggura : Mansiar, amd.Keb
f. Bidan Desa Pekorea : Sennahati, amd.Keb
g. Bidan Desa Tinete : Ruhaeni, A.Md Keb
h. Bidan Desa Aladadio : Tuti Lindasari, A.Md.Keb
i. Bidan Desa Ulundoro : Rahma Yulia amir, Amd.Keb
j. Bidan Desa Iwoimea Jaya : Sangkuriana, Amd.Keb
k. Bidan Desa Watuoha : Andi Ika Tenriawaru,
Amd.Keb
l. Bidan Desa Awiu : Erna, Amd.Keb
m. Bidan Desa Taore : Misbawati, amd.Keb
n. Bidan Desa Iwoimea Jaya : Masnia, S.Kep.,Ns
o. Perawat Desa Aere : Rosna, S.Kep
p. Perawat Desa Taore : Ambo Dale, S.Kep
q. Perawat Desa Pekorea : Andri Juniawan, Amd.Kep
5. Penunjang Pelayanan Puskesmas
a. System Informasi Puskesmas : Marthinus AK, S.Kep
b. Pengelola Data : Irma Rahayu, SKM
c. Coordinator asset dan Farmasi : Sri Ayu anriani, Amd.Keb
a.) Inventaris : Sri Ayu Anriani, Amd.Keb
11
b.) Gudang Farmasi : Rikawati, amd.Keb
d. a.) Bendara BOK : La Ngkaebala, S.Kep
c.) Bendahara BPJS-JKN : Selviana Yulitasari, Amd.Keb
d.) Bendahara Rutin : Nurhasanah, amd.Keb
e. Kepegawaian : Marthinus AK, S.Kep
f. Loket Obat : IIs Ayu Nispawati, S.Farm
g. Penanggungjawab Ambulance : Anwar Amin
h. Penanggungjawab Ruang Pendaftaran : Listiani, S.Kep.,Ns
i. Penanggungjawab Kasir : Nurhasanah, Amd.Keb
j. PenanggungJawab Rekam Medis : Hasrawati, S.Kep.,Ns
k. P-Care : Listiani, S.Kep.,Ns
l. LB 1 : Desi RAtnasari, Amd.Keb
m. LB 3 : Nadriani, A.Md.Keb
n. LB4 : Mila Karmila, Amd.Keb
o. Kematian : Hasrawati, S.Kep.,Ns
12
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan tehnik control infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosa keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatn pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/kritikal
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
17. Memberikan dukungan/fasilitas kebutuhan spiritual pada kondisi kehilangan/
berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan istrahat dan tidur
22. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan Support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pasa kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
13
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship.
14
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik. Asas penyelenggaraan pelayanan publik seperti yang
tercantum dalam Pasal 4 UU Pelayanan Publik, yaitu: kepentingan umum; kepastian
hukum; kesamaan hak; keseimbangan hak dan kewajiban; keprofesionalan;
partisipatif; persamaan perlakuan/tidak diskriminatif; keterbukaan; akuntabilitas;
fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; ketepatan waktu; dan kecepatan,
kemudahan, dan keterjangkauan.
Pelayanan publik yang baik juga didasarkan pada prinsip- prinsip yang
digunakan untuk merespons berbagai kebutuhan dalam penyelenggaraan pelayanan
publik di lingkungan birokrasi. Berbagai literatur administrasi publik menyebut bahwa
prinsip pelayanan publik yang baik adalah: Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak
diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien, Aksesibel, Akuntabel,
Berkeadilan.
15
protokoler, dsb.) dibayar dengan pajak yang dibayarkan oleh warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang
strategis bagi kemajuan bangsa di masa yang akan datang. Karena sifatnya yang
demikian, sebagai seorang ASN Saudara harus paham bahwa kegagalan dalam
berkontribusi untuk menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas akan
berakibat pada kegagalan kita sebagai bangsadalam mewujudkan cita-cita
bersama
d. Pelayanan publik memiliki fungsi tidak hanya memenuhi kebutuhan- kebutuhan
dasar warga negara sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi untuk
memberikan perlindungan bagi warga negara (proteksi).
Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan
beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadangdibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis
bolehdan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik
kepentingan. Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik
kepentingan maka aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari
pada kepentingan dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku
(code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak
boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.
Contoh perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam
memberikan pelayanan kepadamasyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam
memberikan pelayananakan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan. Hal
ini juga sejalan dengan employee value proposition atau employer branding ASN
yakni “Bangga Melayani Bangsa”
Sebagaimana kita ketahui, ASN sebagai suatu profesi berlandaskan pada
prinsip sebagai berikut: nilai dasar; kode etik dan kode perilaku; komitmen, integritas
16
moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik; kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas; kualifikasi akademik; jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas jabatan.
Definisi nilai dasar sendiri adalah kondisi ideal atau kewajiban moral
tertentu yang diharapkan dari ASN untuk mewujudkan pelaksanaan tugas instansi
atau unit kerjanya. Sedangkan kode etik adalah pedoman mengenai kewajiban
moral ASN yang ditunjukkan dalam sikap atau perilakuterhadap apa yang
dianggap/dinilai baik atau tidak baik, pantas atau tidak pantas baik dalam
melaksanakan tugas maupun dalam pergaulan hidup sehari-hari. Adapun kode
perilaku adalah pedoman mengenai sikap, tingkah laku, perbuatan, tulisan, dan
ucapan ASN dalam melaksanakan tugasnya dan pergaulan hidup sehari-hari yang
merujuk pada kode etik.
17
c. Melakukan Perbaikan Tiada Henti
Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku
Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
Pelayanan publik yang prima sudah tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga
pemerintah ingin meningkatkan kepercayaan publik, karena dapat menimbulkan
kepuasan bagi pihak-pihak yang dilayani.
2.3.2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk betanggung jawab kepada
seseorang/organisasi yang memberikan amanat. Dalam konteks ASN, Akuntabilitas
adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan segala tindakan dan tanduknya
sebagai pelayanan public kepada atasan, lembaga Pembina, dan lebih luasnya kepada
publik (Matsiliza dan Zonke, 2017).
18
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur,bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi
b.Kemampuan menggunakan kekayaan dan barangmilik negara secara bertanggung
jawab, efektif, danefisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas
tinggi .
Indikator nilai-nilai dasar akuntabilitas diantaranya:
a. Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel memiliki pimpinan yang dapat memainkan
peranan pentingdan mengayomi Pimpinan mempromosikan lingkungan
yangakuntabel dengan memberikan contoh, adanya komitmen tinggi terhadap
pekerjaannya, terhindar dari aspek yang menggagalkan kinerja
b. Transparansi
Transparansi memiliki arti terbuka dan tidak ada yang ditutup- tutupi.
Organisasi yang transparanmemiliki laporan yang jelas secara berkala
sehinggaseluruh anggota organisasidan masyarakat dapat mengetahui kinerja
organisasitersebut.
c. Integritas
Integritas menjadikan adanya suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan
mematuhi segala hukumyang berlaku, undang- undang, kontrak, dan
kebijakanyang berlaku.
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama akuntabilitas. Keadilan harus dipromosikan
oleh pimpinan kepada lingkungan organisasinya agar tercipta organisasi yang
akuntabel.
19
f. Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada kepercayaan. Lingkungan yang akuntabel
tidak lahir dari hal yang tidak dipercaya.
g. Keseimbangan
Setiap individu yang ada di lingkungan kerjanya, harus dapat
menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian
akan tercipta kerja sama organisasi yang baik.
h. Kejelasan
Agar individu dan kelompok dapat menjalankan tugasnya secara akuntabel,
mereka harus memiliki kejelasan akan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta
memiliki gambaran yang jelas akan tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari
sebuah kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap
tercapainya lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen
dan kredibilitas anggota organisasi.
20
2.3.3. Kompeten
21
pengetahuan” atau forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
c. Mengambil dan menembangkan pengetahuan yang terkandung dalam
dokumen kerja seperti laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan
memasukkannya ke dalam repository di mana ia dapat dengan mudah
disimpan dan diambil (Knowledge Respositories).
d. Aktif untuk akses dan transfer pengetahuan (Knowledge Acces and
Transfer), dalam bentuk pengembangan jejaring ahli (expert network),
pendokumentasian pengalamannya/pengetahuannya, dan mencatat
pengetahuan bersumber dari refleksi pengalamatn (lessons learned).
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
a. Pengetahuan menjadi karya : sejalan dengan kecenderungan setiap
organisasi, baik instansi pemerintah maupun swasta, bersifat dinamis, hidup
dan berkembang melalui berbagai perubahan lingkungan dan karya
manusia.
b. Pentingnya berkarya terbaik dalam pekerjaan selayaknya tidak dilepaskan
dengan apa yang menjadi terpenting dalam hidup seseorang.
2.3.4. Harmonis
Arti kata harmoni secara umum adalah keselarasan, kesesuaian, kecocokan dan
keseimbangan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kemendikbud,
harmoni berarti pernyataan rasa, aksi, gagasan, dan minat; keselarasan; keserasian.
Dalam bidang filsafat, harmoni atau harmonis adalah kerja sama antara berbagai
faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur.
22
d. Kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian rupa, hingga faktor- faktor
tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus dapat
menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.
2.3.5. Loyal
Secara etimologis, istilah “loyal” diadaptasi dari bahasa Prancis yaitu “Loial”
yang artinya mutu dari sikap setia. Secara harfiah loyal berarti setia, atau suatu
kesetiaan.Kesetiaan ini timbul tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran
sendiri pada masa lalu. Bagi seorang Pegawai Negeri Sipil, kata loyal dapat dimaknai
sebagai kesetiaan, paling tidak terhadap cita-cita organisasi, dan lebih-lebih kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
23
1. Tanggung Jawab pada Organisasi
Ketika seorang pegawai memiliki sikap sesuai dengan pengertian
loyalitas, maka secara otomatis ia akan merasa memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap organisasinya. Pegawai akan berhati-hati dalam mengerjakan
tugas-tugasnya, namun sekaligus berani untuk mengembangkan berbagai
inovasi demi kepentingan organisasi.
24
ingin organisasi menjadi lebih baik kedepannya. Bahkan, terkadang mereka
berani melawan akan sebuah keputusan yang memang dirasa kurang baik.
Loyal merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan Negara, dengan kata kunci komitmen, dedikasi,
konstribusi, nasionalisme, dan pengabdian, serta dengan adanya panduan perilaku:
2.3.6. Adaptif
Adaptif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bermakna menyesuaikan (diri)
dengan keadaan. Adaptif berarti terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan. Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif perlu diaktualisasikan dalam
pelaksanaan tugas-tugas jabatan di sektor publik, seperti di antaranya perubahan
lingkungan strategis, kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan
iklim, perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Adaptif memiliki kata kunci
Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan proaktif.
25
individu maupun organisasi. Di dalamnya dibedakan mengenai bagaimana individu
dalam organisasi dapat berpikir kritis versus berpikir kreatif. Pada level organisasi,
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan organisasi dalam menj
alankan tugas dan fungsinya. Penerapan budaya adaptif dalam organisasi memerlukan
beberapa hal, seperti di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya. Budaya adaptif sebagai budaya
ASN merupakan kampanye untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai
individu yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Diharapkan setiap
ASN nantinya menanamkan nilai adaptif sehingga setiap ASN akan cepat
menyesuaikan diri terhadap perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas, serta selalu bertindak proaktif pada setiap perubahan.
2.3.7. Kolaboratif
Kolaboratif adalah merupakan proses partisipasi beberapa orang, kelompok, dan
organisasi yang bekerja sama untuk mencapai hasil yang diinginkan. Kolaborasi
menyelesaikan visi bersama, mencapai hasil positif bagi khalayak yang dilayani, dan
membangun sistem yang saling terkait untuk mengatasi masalah dan peluang.
Kolaborasi juga melibatkan berbagi sumber daya dan tanggung jawab untuk secara
bersama merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program untuk
mencapai tujuan bersama. Jika dikaitan dengan ASN, kolaboratif sangat diperlukan
dalam sebuah organisasi. Seorang ASN harus bersedia untuk berbagi visi, misi,
kekuatan, sumber daya dan tujuan. Seorang ASN yang profesional dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya harus mampu berkolaborasi dengan berbagai elemen yang ada
ditempatnya bekerja sehingga akan tercipta suatu kerjasama yang sinergis yang dapat
memaksimalkan hasil dari tugas yang dilaksanakannya. Menurut perez lopes et al,2004.
Organisasi yang memiliki collaborative culture indikatornya sebagai berikut :
1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi
2. Organisasi menganggap Individu (Staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan
upaya yang diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka
3. Organisasi memberikan erhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan
mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika
26
terjadi kesalahan)
4. Pendapat yang Berbeda didorong dan didukung dalam organisasi setiap kontribusi
dan pendapat sangat dihargai
5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik
6. kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong secara keseluruhan setiap
divisi memili kesadan terahadap kualitas layanan yang diberikan
Esteve et al, 2013. Mengungkapkan beberapa aktivitas kolaborasi antar oganisasi yaitu:
1. Kerjasama Informal
2. Perjanjian Bantuan Bersama
3. Memberikan pelatihan
4. Menerima Pelatihan
5. Perencanaan Bersama
6. Menyediakan Peralatan
7. Menerima Peralatan
8. Memberikan bantuan Teknis
9. Menerima Bantuan Teknis
10.Memberikan Pengelolaan HibahMenerima Pengelolahan hibah
Ansen dan gash, 2012. Mengungkapkan beberapa proses yang harus dilalui
dalam menjalin kolaborasi yaitu :
27
b. Sinergi untuk hasil yang lebih baik.
Dalam melakukan Kolaboratif seorang ASN harus memperhatikan beberapa
nilai-nilai (kode etik) yaitu :
a. Kepastianhukum;
b. Profesionalitas;
c. Proporsionalitas
d. Keterpaduan
e. Delegasi
f. Netralitas
g. Akuntabilitas
h. Efektif dan efisien
i. Keterbukaan
j. Non diskriminatif
k. Persatuan
l. Kesetaraan
m. Keadilan
n. Kesejahteraan
28
2.3.9. Smart ASN
2.3.9.1 Definisi
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing
dan menguasai Teknologi dan Informasi dalam menghadapi revolusi industry
4.0 (Pusat Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019)
yang disiapkan untuk mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World
Class Government). Profil ASN tersebut meliputi Profil Smart ASN meliputi
integritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT
dan Bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki
jaringan luas.
a. Integritas
Integritas adalah konsistensi berperilaku yang selaras dengan nilai, norma
dan/ atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan atasan, rekan
kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan, serta mampu
mendorong terciptanya budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas
tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya. (Permenpan RB
Nomor 60 tahun 2020)
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham kebangsaan yang tumbuh karena adanya
persamaann nasib dan sejarah serta kepentingan untuk hidup bersama
sebagai suatu bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, demokratis dan
maju dalam satu kesatuan bangsa dan negara serta cita-cita bersama guna
mencapai, memelihara dan mengabdi identitas, persatuan, kemakmuran
dan kekuatan atau kekuasaan negara bangsa yang bersangkutan dalam
implementasinya, seorang ASN harus bekerja dengan semangat cinta tanah
air Indonesia.
c. Profesionalisme
Pengertian profesionalisme, adalah merupakan komitmen para anggota
suatu profesi untuk meningkatkan kemampuannya secara terus menerus
29
(NuritaPutranti,Blog). Oleh karena Pegawai Negeri Sipil merupakan salah
satu profesi maka konsekuensinya harus selalu meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus agar dalam melaksanakan tugas atau
pekerjakaan dapat dilaksanakan secara profesional. Berpedoman pada
pengertian dimuka, menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang
merupakan bagian dari profesi agar dapat melaksanakan pekerjaan secara
professional harus diperhatikan dan memperhatikan mengenai
profesionalisme. (Mustaqiem: JurnalKebijakan dan Manajemen PNS VOL.
4, No.2, November 2010)
d. Berwawasan global
ASN yang berwawasan global, disini diartikan sebagai organ birokrasi
yang mampu melihat melampaui (beyond) dinding-dinding kaku tempat ia
bekerja melalui pandangan yang bulat, menyeluruh serta mampu
menemukan dan menggunakan perkembangan atau inovasi lain yang ada
baik dalam skala nasional maupun internasional.
30
ASN dituntut memiliki kemampuan entrepreneurship yakni berjiwa
kewirausahaan yang ditandai dengan dimilikinya keberanian, kreatifitas,
inovatif, pantang menyerah dan cerdas dalam menangkap dan menciptakan
peluang serta bertanggung jawab. Enterpreneurship juga dapat diartikan
berpikir tentang masa depan orang banyak, kehidupan orang banyak,
kesejahteraan masyarakat dan bagaimana cara membantu mereka yang
membutuhkan. Dan dengan dimilikinya kemampuan Enterpreneurship ini
maka seorang ASN akan mampu meningkatkan kinerja dalam setiap
waktunya.
h. Networking
1. Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata karma, dan
etika berinternet (netiquette)
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang mengandung hoax
dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.
3. Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital
yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku
4. Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang di ruang
digital yang sesuai dengan perturan yang berlaku.
31
Adapun ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut
pertimbangan perilaku yang dipenuhi kesadaran, tanggung jawa,
integritas(kejujuran) dan nilai kebijakan. Baik itu dalam hal tata kelola,
berinteraksi, perpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik.
1. Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan
kehidupan berbudaya, berbangsa, dan berbahasa Indonesia
2. Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, seperti perpecahan, radikalisme, dll.
3. Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indoensia baik dan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
4. Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi sehat, menabung,
mencintai produk dalam negeri dan kegaitan produktif lainnya.
32
b. Cakap bermedia digital
33
BAB III
34
2. Melakukan Pendidikan Kurangnya kesadaran Manajemen ASN :
Kesehatan pada individu masyarakat dalam Memberikan
pasien memakai masker di informasi terkait
masa pandemic covid- pentingnya
19 memakasi masker
sebagai salah satu
cara pencegahan
penakit covid-19
35
d. Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untu dimunculkan
inisiatif pemecahan masalah.
Tabel 3.2 Penetapan Isu Menggunakan Metode APKL
Kriteria
No Isu A P K L Total Peringkat
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
5 4 4 4 17 I
Kurangnya Kepatuhan perawat dalam
1
mendokumentasikan tindakan keperawatan
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memakai 4 4 3 3 13 III
2
masker di masa pandemic covid-19
Belum optimalnya menerapakan 6 langkah cuci tangan 4 3 4 3 14 II
3 sebelum dan sesudah melakukan tindakan
Keterangan :
5 : sangat APKL
4: APKL
3: Cukup APKL
2 : Tidak APKL
37
5. Kegiatan-kegiatan 1. Melakukan Konsultasi Pada Pimpinan
: Terkait Kegiatan Yang akan dilaksanakan
2. Membuat bahan sosialisasi yang akan
dilakukan pada perawat
3. Melakukan sosialisasi menggunakan
media leaflet
4. Evaluasi dan Pelaporan
Berdasarkan isu yang telah di tetapkan, maka gagasan pemecahan isu adalah
“Peningkatan Kepatuhan Perawat dalam Mendokumentasikan Tindakan Keperawatan di ruang
UGD UPTD Puskesmas Aere Kabupaten Kolaka Timur”. Adapun tahapan-tahapan yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
38
4. Evaluasi dan Pelaporan Hasil Kegiatan
- Melakukan post test
- Menganalisi dan mengelolah data hasil pre test dan post test
- Melakukan monitoring evaluasi pada perawat dalam mendokumentasikan asuhan
keperawatan
- Membuat laporan dan melaporkan pada pimpinan hasil dari evaluasi
39
40
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAANAKTUALISASI
40
3. Melakukan
pre test
4. Melakukan
sosialisasi
4. Evaluasi dan 1. Melakukan Sesuai
pelaporan hasil pos test Rancangan
kegiatan 2. Menganilisis
dan
mengelola
data hasil pre
dan post test
3. Melakukan
monitoring
evaluasi pada
perawat
dalam
mendokument
asikan
keperawatan
4. Membuat
laporan dan
mealporkan
pada
pimpinan
41
4.2 Capaian Aktualisasi
Kegiatan 1 : melakukan konsultasi pada pimpinan terkait kegiatan yang akan
dilakukan
Tabel 4.2.1 tahapan kegiatan
Tahap Kegiatan : Menyiapkan bahan konsultasi
Tanggal Pelaksanaan 13 Juni 2022
:
43
Tabel 4.2.2 Tahapan Kegiatan
44
berkomunikasi dan konsultasi dengan atasan
Kolaboratif :
Dalam proses konsultasi pimpinan dan penulis bersedia
berkeja sama
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
45
Keterkaitan dengan Berorientasi Pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Meminta izin pada pimpinan dapat membangun
responsivitas pimpinan terhadapa kegiatan aktualisasi
Akuntabel :
Dalam meminta persetujuan, penulis menjaga integritas
dan mengemukakan alasan dengan sopan
Kompeten :
Izin dan dukungan yang diterima oleh pimpinan
membuat penulis berkomitmen untuk memberikan
kinerja terbaik
Harmonis :
Dalam meminta persetujuan, penulis selalu menghargai
pendapat atasan
Loyal :
Izin dan dukungan yang diberikan merupakan bentuk
kontribusi pimpinan terhadap kegiatan aktualisasi
Adaptif :
Izin yang diberikan oleh pimpinan merupakan bentuk
komitmen pimpinan selaku mentor
Kolaboratif :
Dalam meminta persetujuan, penulis menjaga
komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan
bersedia berkerja sama
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
46
Tabel 4.2.4 Tahapan Kegiatan
47
Tabel 4.2.5 Tahapan Kegiatan
48
inovatif yang akan penulis lakukan
Kolaboratif :
Dalam menyiapkan bahan penulis menerima saran dari
teman sejawat untuk sinergi hasil yang lebih baik
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
Tahap Kegiatan : Minta izin pada mentor dan Penanggung jawab UGD
Tanggal Pelaksanaan 21 Juni 2022
:
Output : Mendapatkan izin dari mentor dan Koordinator UGD
50
Keterkaitan dengan Berorientasi pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Dalam meminta izin kepada Mentor dan penanggung
jawab UGD penulis bersikap ramah
Akuntabel :
Meminta izin kepada atasan berkomitmen untuk jujur
dan berkomitmen tinggi dalam melaksanakan
sosialisasi
Harmonis :
Dalam meminta izin, penulis selalu menghargai
pendapat atasan
Adaptif :
Izin sosialisasi merupakan langkah berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
Kolaboratif :
51
Dalam meminta persetujuan penulis menjaga
komunikasi dan bertutur kata dengan sopan dan
bersedia berkerja sama.
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
52
Keterkaitan dengan Berorientasi pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Dalam mebuat surat undangan dan daftar hadir penulis
memberikan kualitas terbaik
Akuntabel :
Penulis membuat surat undangan dan daftar hadir agar
dapat mengefisienkan waktu ssuai dengan jadwal yang
telah ditentukan
Kompeten :
Dengan membuat surat undangan dan hadir penulis
mengharapkan keberhasilan dalam proses aktualisasi
Harmonis :
Membuat surat undnagan dan daftar hadir agar selaras
dengan jadwal
Loyal :
Dengan membuat surat dan daftar hadir penulis
meminta kontrbusi dari teman sejawat
Adaptif :
Diharapkan dalam pelaksanaan sosialisasi perawat
lebih proaktif
Kolaboratif :
Dalam mebuat surat undangan dan daftar hadir
diharapakan kesediaan untuk bekerja sama dalam
kegiatan aktualisasi
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
53
Tabel 4.2.9 Tahapan Kegiatan
Tahap Kegiatan : Membuat bahan pertanyaan pre test dan post test
Tanggal Pelaksanaan 21 Juni 2022
:
Output : Tersedianya bahan pre test dan post test
57
Tabel 4.2.12 Tahapan Kegaitan
Tahap Kegiatan : Menganalisis dan mengelola data dan hasil pre test dan pos
test
Tanggal Pelaksanaan 24 Juni 2022
:
Output : Adanya hasil pre test dan post test
59
Keterkaitan dengan Berorientasi pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Dalam melakukan olah data dengan baik untuk kualitas
aktualisasi yang dibuat
Akuntabel :
Dalam menganalisis dan mengelola data penulis
melakukannya secara transparan agar dapat
dipertanggung jawabkan
Kompeten :
Dalam melakukan pengelolaan data penulis melakukan
kinerja terbaik
Harmonis :
Dalam mengelola data saya melakukaan dengan
memperhatikan perbedaan dan selalu menerima
masukan
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
60
Keterkaitan dengan Berorientasi pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Dalam melakukan monitoring dan evaluasi untuk
perbaikan kinerja perawat dalam hal pendokumentasian
keperawatan yang sesuai standar guna peningkatan
kualitas pelayanan
Akuntabel :
Dalam melakukan evaluasi kepada perawat penulis
bersikap jujur, cermat agar hasil evaluasi dapat
dipertanggung jawabkan
Kompeten :
Penulis melakukan monitoring dan evaluasi untuk
meningkatkan kinerja perawat sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi perawat
Harmonis :
Dalam melakukan monitoring evaluasi penulis mampu
menerima perbedaan hasil dari evaluasi mengingat tiap-
tiap perawat memiliki kemampuan yang berbeda-beda
Loyal :
melakukan monitoring evaluasi merupakan kontribusi
perawat untuk perbaikan pelayanan di puskesmas Aere
61
Kolaboratif :
Saat melakukan evaluasi penulis dan tenaga perawat
bersinergi untuk hasil yang lebih baik untuk
peningkatan pelayanan di puskesmas Aere
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
Tahap Kegiatan : Membuat laporan dan melaporkan pada pimpinan hasil dari
evaluasi
Tanggal Pelaksanaan 8 Juli 2022
:
Output : Adanya hasil dari evaluasi yang akan dilaporkan pada
pimpinan
62
Keterkaitan dengan Berorientasi pelayanan :
:
Nilai-nilai Dasar Penulis membuat laporan hasil yang berkualitas
Akuntabel :
Dalam membuat laporan hasil evaluasi dengan baik
jujur cermat sesuai dengan hasil yang didapatkan
penulis saat melakukan evaluasi
Kompeten :
Penulis menjalankan tugas secara profesional, membuat
laporan evaluasi
Harmonis :
Dalam membuat laporan evaluasi penulis akan mampu
menghargai kritik dan saran yang disampaikan oleh
teman sejawat saling menghargai pendapat
Loyal :
Dalam melakukan hasil laporan penulis akan berdikasi
menyumbang tenaga, pikiran dan ide dalam menyusun
aktualisasi
Adaptif :
Dengan adanya laporan evaluasi diharapkan dapat
mebuat perubahan untuk optimalisasi pelayanan
Puskesmas Aere
Kolaboratif :
Penulis akan berkejasama dengan mentor menerima
saran dan masukan dari mentor maupun dari teman
sejawat.
Kontribusi terhadap dilakukan berkaitan dengan Visi puskesmas yaitu
visi, misi dan Tusi “terwujudnya pelayanan kesehatan bermutu dan merata
organisasi menuju Aere Unggul, Sehat dan Sejatera. Dan Misi
Puskesmas yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Penguatan Nilai dilakukan berkaitan dengan nilai puskesmas yaitu E
Organisasi “Empati” : Ramah, peduli dan sopan santun. Dan U
“Upaya”: bersikap professional, bekerja optimal untuk
mencapai hasil.
63
4.3 Matrik Rekapitulasi Realisasi Habituasi Nilai-Nilai Dasar ASN (BerAKHLAK)
64
4.4 Capaian Penyelesaian Core Isu
1) Individu/Peserta :
a) Mampu menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK dalam lingkungan UPTD Puskesmas Aere.
b) Menjadi PNS yang profesional, berkomitmen, beretika dan berintegritas tinggi
c) Menjadi Perawat yang mampu menjalakan tugas dan fungsi Pendokumentasi Keperawatan
2) Instansi
Mewujudkan pelayanan yang efektif dan efisien, serta mendorong UPTD Puskesmas Aere menjadi terdepan dan
kreatif dalam pelayanan kesehatan sesuai visi,misi dan nilai organisasi.
3) Stakeholders
Menciptakan pelayanan publik yang optimal dan terpercaya bagi masyarakat;
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan Aktualisasi ini berangkat dari banyaknya perawat UGD yang tidak
mengisi Dokumentasi keperawatan maupun catatan keperawatan sesuai SOP.
Maka dari tu diperlukan adanya sosialisasi untuk Dokumentasi keperawatan untuk
meningkatkan kaualitas pelayanan di Puskesmas Aere
66
2. Untuk Instansi Asal Peserta
a) Terus mendukung inovasi yang bermanfaat untuk Pemerintah Daerah
Kabupaten Kolaka Timur terkhususnya lingkup UPTD Puskesmas Aere
sesuai Visi, Misi Puskesmas, dan mengembangkan kualitas Sumber daya
manusia untuk memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik kepada
seluruh lapisan masyarakat DI wilayah kerja UPTD Puskesmas Aere.
b) Agar Tenaga Kesehatan khusunya perawat dalam melaksanaan tugas
pokok dan fungsinya menjadi ASN profesional yang mampu melayani
masyarakat dengan sebaik-baiknya, serta meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman tentang kesehatan terutama tentang penyakit hipertensi
dan pengendaliannya.
67
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
93
LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT
AKTUALISASI DAN HABIATUASI
1 2 3 4 5 6 7
c. Kompeten
Penulis akan
Memberikan Kinerja
Terbaik dalam
menyusun bahan
Konsultasi
d. Harmonis:
Penulis akan
Menyiapkan bahan
konsultasi agar
tercipta Keselarasan
antara pimpinan dan
pelaksana aktualisasi
mengenai
pelaksanaan
aktualisasi yang akan
dilakukan
e. Loyal
Penulis akan
Menyiapkan bahan
konsultasi sebelum
bertemu dengan
pimpinan agar
pimpinan dapat
berkontribusi dalam
pelaksanaan
aktualisasi yang akan
dilaksanakan
f. Adaptif
Penulis akan
Menyiapkan bahan
konsultasi agar
pimpinan selaku
mentor dapat lebih
proaktif pada
kegiatan aktualisasi
yang akan
dilaksanakan
g. Kolaboratif:
Penulis akan
Menyiapkan bahan
konsultasi agar
dengan baik agar
pada saat konsultasi
pimpinan bersedia
bekerjasama dalam
proses aktualisasi
b. Akuntabel:
Penulis akan
Melakukan
konsultasi pada
pimpinan agar
pelaksanaan
aktualisasi ini
disusun secara
Transparan
c. Kompeten
Penulis akan
Konsultasi dengan
pimpinan untuk
terciptanya
Keberhasilan dalam
pelaksanaan
pelaksanaan
aktualisasi
d. Harmonis:
Penulis akan
Melakukan
konsultasi dengan
pimpinan agar
terhindar dari
perbedaan pendapat
yang dapat
menghambat proses
aktualisasi
e. Loyal:
Penulis akan
Melakukan
konsultasi untuk
membangun
Komitmen terkait
pelaksanaan
aktualisasi
f. Adaptif
Penulis akan
Melakukan
konsultasi terkait
pelaksanaan yang di
harapkan dapat
memberikan inovasi
dan perubahan pada
puskesmas
g. Kolaboratif:
Kesediaan berkerja
sama antara pimpinan
dan Pelaksana
aktualisasi
c. Meminta izin c. Mendapatka a. Berorientasi
Pelayanan:
kegiatan dan n izin
Saya akan meminta
meminta kegiatan dan izin dan dukungann
dukungan dukungan yang di harapkan
dapat membangun
untuk untuk
responsivitas
melaksanakan melaksanaka pimpinan terhadap
kegiatan n kegiatan kegiatan aktualisasi
yang akan di
aktualisasi
laksanakan penulis
b. Akuntabel
Dalam Permintaan
izin dan dukungan
yang akan dilakukan
penulis diharapkan
penulis dapat
dipercaya bahwa
penulis mampu
melaksanakan
kegiatan ini dengan
Integritas yang
tinggi.
c. Kompeten
Izin dan dukungan
yang akan diberikan
pimpinan pada
penulis membuat
penulis
berkomintmen untuk
memberikan kinerja
terbaik agar kegiatan
yang akan
dilaksanakan dengan
baik.
d. Harmonis
Saya akan Meminta
izin dan dukungan
dengan saling
menghargai
perbedaan pendapat
antar pimpinan agar
tercipta keselarasan
dalam menyusun
kegiatan aktualisasi
e. Loyal
Izin dan dukungan
yang diberikan
pimpinan pada
penulis merupakan
bentuk Kontribusi
pimpinan terhadap
kegiatan aktualisasi
yang akan di
laksanakan oleh
penulis
f. Adaptif
Izin dan dukungan
yang diberkan dari
pimpinan merupakan
bentuk Komitmen
pimpinan selaku
mentor dan penulis
dalam menjalankan
aktualisasi yang akan
dilakukan
g. Kolaboratif
Meminta izin dan
meminta dukungan
untuk melakukan
kegiatan aktualisasi
untuk kegiatan
aktualisasi yang akan
penulis lakukan
merupakan bentuk
kesediaan bekerja
sama antara penulis
dan pimpinan dalam
meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan
di Puskesmas Aere
Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN
Kegiatan Konsultasi kepada atasan merupakan bagian dari pengelolan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan
mewujudkan pelayanan publik yang profesional.
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan : Pimpinan dalam keadaan yang sibuk, Pimpinan tidak berada ditempat
Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana : Tidak adanya izin dari pimpinan untuk melaksanakan kegiatan
Alternative Solusi : Menjadwalkan Ulang Pertemuan
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III :
Manajemen ASN:
Kegiatan konsultasi dengan pimpinan/mentor dilakukan agar dalam awal pelaksanaan kegiatan bisa mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai langkah-langkah selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatan sehingga kegiatan dapat terencana dengan baik dan terlaksana dengan
lancar tanpa ada kendala yang berarti
Smart ASN:
Dalam meminta dukungan dan persetujuan pimpinan/mentor diperlukan kemampuan berkomunikasi yang baik, dapat juga dengan
memanfaatkan teknologi sehingga berjalan efektif dan efisien untuk pencapaian hasil yang maksimal sesuai dengan jangka waktu yang
telah ditentukan
1 2 3 4 5 6 7
b. Akuntabilitas:
Peserta akan
bertanggung jawab
terkait desain banner
yang dibuat
(Tanggung Jawab)
c. Kompeten:
Dalam membuat
desain banner, peserta
akan bekerja sama
dengan beberapa
orang yang ahli di
bidang desain untuk
memperoleh desain
banner terbaik (Ahli
di Bidangnya)
d. Harmonis :
Dalam membuat
desain banner, apabila
ada perbedaan
masukan dan saran
dari rekan kerja atau
teman sejawat,
peserta akan
menghormati
perbedaan itu dan
menyikapinya dengan
bijaksana
(Menghargai)
e. Loyal :
Dalam membuat
desain banner, peserta
akan menyelesaikan
dengan sungguh-
sungguh agar
mendapatkan hasil
yang maksimal dan
mampu memenuhi
kebutuhan
(Komitmen)
f. Adaptif :
Dalam membuat
desain Leaflet,
peserta akan berusaha
menemukan sesuatu
yang baru dan
membuat menarik
secara estetika dan
sesuai dengan ke
ilmuan (Inovatif).
g. Kolaboratif :
Dalam membuat
desain, peserta akan
membangun
komunikasi dengan
rekan kerja mengenai
saran mereka dalam
pelaksanaan desain
banner yang akan
dibuat (Sinergi)
c. Mencetak c. Tersedianya a. Berorientasi
bahan bahan Pelayanan:
sosialisasi sosialisasi Penulis menjaga
(Leaflet) Kualitas dalam
pencetakan leaflet
agar gambar yang
di hasilkan baik
dan jelas.
b. Akuntabel:
Dalam mencetak
leaflet saya akan
melakukannya
dengan cermat
agar tidak ada
kesalahan.
c. Kompoten:
Dalam melakukan
pencetakan leaflet
penulis akan
memberik an
kinerja terbaik
agar kegiatan yang
akan dilakukan
bisa berhasil
sesuai dengan apa
yang diharapkan.
d. Harmonis:
Pencetakan leaflet
yang akan
dilakukan selaras
dengan materi
kegiatan yang
telah disusun dan
ilmu terbaru.
e. Loyal
Pencetakan leaflet
yang akan
dilakukan
merupakan bentuk
dedikasi saya
untuk
meningkatkan
mutu pelayanan
kesehatan.
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan : Perawat yang akan mengikuti sosialisasi tidak berada ditempat
Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana : Penulis tidak mempunyai materi untuk melakukan sosialisasi
Alternative Solusi : Menjadwalkan ulang kegiatan
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: Melakukan perencanaan yang matang dengan menyiapkam materi sebelum melaksanakan sosialisasi merupakan
cerminan dari sikap professional
Smatr ASN: Dalam melakukan persiapan harus memiliki kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk mencari
konsep sosialisasi (Menguasai IT)
Kegiatan 3 Melakukan sosialisasi pada perawat dengan media leaflet
1 2 3 4 5 6 7
c. Kompeten:
Menemui
penaggung jawab
ruangan untuk
Keberhasilan
dalam
melakukan
aktualisasi dalam
hal ini meminta
izin penaggung
jawab ruangan
UGD untuk
melakukan
pendampinngan
pada perawat
UGD.
d. Harmonis:
Meminta izin
penanggung
jawab ruangan
merupakan
bentuk
menghargai
sebagi seseorang
yang di beri
tanggung jawab
oleh pimpinan
untuk
mengelolah
UGD
e. Loyal:
Dalam meminta
izin dengan
penanggung
jawab di
harapkan agar
penanggung
jawab UGD
dapat
berkontribusi
dalam aktualisasi
yang akan
dilakukan
penulis guna
perbaikan
pelayanan di
puskesmas Aere
.
f. Adaptif:
Dalam meminta
izin kepada
penanggung
jawab UGD,
penulis akan
bersikap
Proaktif agar
terjalin
kerjasama yang
baik antara
penanggung
jawab UGD dan
penulis.
g. Kolaboratif
Penulis akan
Melakukan
Komunikasi
yang baik dalam
meminta izin
kepada
penanggung
jawab UGD
c. Kompeten
Dengan membuat
surat undangan
penulis
mengharapkan
keberhasilan
dalam proses
aktualisasi yang
akan penulis
kerjakan
d. Harmonis
Penulis membuat
surat undangan
dan daftar hadir
agar seleras
dengan jadwal
kegiatan yang
telah penulis
susun pada
pelaksanaan
aktualisasi
e. Loyal
Dengan membuat
undangan dan
daftar hadir
penulis akan
meminta
kontribusi
perawat dalam
melakukan
aktualisasi
f. Adaptif
Membuat surat
undangan agar
perawat nantinya
akan lebih
Proaktif dalam
kegiatan
g. Kolaboratif
Dengan membuat
surat undangan
penulis
mengharapkan
kesediaan untuk
bekerja sama
dalam kegiatan
aktualisasi
c. Melakukan Pre c. Terlaksanannya pre a. Berorientasi
Tes tes Pelayanan
Saya akan
melakukan pre
tes kepada
perawat dengan
pertanyaan yang
Berkualitas
sesuai dengan
ilmu
keperawatan
b. Akuntabel:
saya akan
melaksanakan
pre tes secara
transparan
tanpa adanya
kecurangan
dalam pengisian
soal.
c. Kompeten
Saya akan
melakukan pre
tes pada perawat,
agar perawat
lebih
profesional
dalam
memberikan
pelayanan
terbaik kepada
masyarakat
d. Kolaboratif :
Dalam
memberikan
pretes kepada
perawat saya
akan
berkomunikasi
dengan baik agar
perawat dapat
bekerja sama
agar kegiatan
aktualisasi yang
saya lakukan
dapat berjalan
dengan baik dan
juga agar
meningkatkan
mutu pelayanan
keperawatan.
d. Melakukan d. Terlaksananya a. Berorientasi
sosialisasi pada sosialisasi pada Pelayanan:
perawat perawat
Melakukan rapat
sosialisasi
dengan perawat
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan di
puskesmas
b. Akuntabel:
Rapat sosialisasi
dilakukan oleh
penulis dan
perawat
merupakan
bentuk
Tanggung
Jawab penulis
dalam melakukan
aktualisasi
c. Kompoten:
Dalam
melakukan
sosialisasi
dengan perawat
penulis akan
memberikan
Kinerja Terbaik
untuk
keberhasilan
aktualisasi yang
akan di lakukan
penulis
d. Harmonis:
Dengan
Melakukan
sosialisasi
dengan perawat
agar tercipta
Keselarasan
dalam pemberian
pelayanan pada
pasien di
puskesmas Aere.
e. Loyal
Melakukan
sosialisasi
dengan Teman
sejawat sebagai
bentuk
komitmen dan
Dedikasi penulis
terhadap
aktualisasi yang
akan
dilaksanakan
f. Adaptif
Dengan
melakukan
sosialisasi
diharapkan
perawat lebih
Proaktif dalam
pendokumentasia
n asuhan
keperawatan.
g. Kolaboratif
Dengan sosialisasi
yang dilakukan
diharapkan
perawat dapat
Bersinergi untuk
hasil yang lebih
baik dalam
memberikan
pelayanan
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan : Perawat Tidak Berada Ditempat
Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana : Tidak Tersampaikan materi tentang dokumentasi keperawatan
Alternatif Solusi : Menghubungi perawat secara personal, Membuat ulang jadwal kegiatan
Penjelasan Keterkaitan dengan Agenda III:
Manajemen ASN: Penyampaian sosialisasi penuh dengan keterbukaan, Non diskriminatif sesama Perawat
Smart ASN: Implementasi Smart ASN dalam kegiatan ini dimaknai dengan pemanfaatan media online dan teknologi untuk mencari
materi sosialisasi dan bahan sosialisasi bukan lagi hanya secarakonvensional (penguasaan IT)
Kegiatan 4 Evaluasi Dan Pelaporan
1 2 3 4 5 6 7
Melaksanakan
5 a. Melaksanakan Post a. Terlaksananya a. Berorientasi Melaksanakan Melakukan
Evaluasi dan Tes post tes Pelayanan: Evaluasi dan koordinasi kepada
4
Pelaporan Pelaporan sesuai atasan selaku mentor
saya melakukan
berkaitan dengan
post tes dengan Visi
nilai puskesmas
diharapkan akan puskesmas
yaitu E “Empati” :
meningkatkan “memberikan
Ramah, peduli dan
kualitas pelayanan
sopan santun. Dan U
pelayanan Kesehatanyang
“Upaya”: bersikap
kesehatan yang berkualitas dan
professional, bekerja
dilakukan oleh merata agar
optimal untuk
perawat terwujudnya
mencapai hasil.
b. Kompeten: masyarakat
Saya akan Hidup sehat
memberikan
kinerja terbaik Secara
dalam melakukan Mandiri”. Dan
post tes untuk
Misi
keberhasilan
aktulisasi yang mewujudkan,
akan saya memelihara,
lakukan
dan
c. Harmonis: meningkatkanp
Dalam melakukan elayanan
post tes saya akan kesehatanyang
menerapkan sikap bermutu, dan
saling terjangkau
menghormati
kepada teman
sejawat terlebih
agar kegiatan
aktualisasi yang
akan saya lakukan
terlaksana dengan
baik.
d. Kolaboratif:
Saya akan
melakukan post
tes dengan
komunikasi
yang baik pada
perawat agar
perawat bersedia
untuk berkerja
sama untuk
kegiatan
aktualisasi dan
pelayanan
keperawatan
b. Akuntabel
Penulis akan
menganalisis
mengelolah data
secara
Transparan agar
penulis dapat
mempertanggun
g jawabkan data
yang telah
diperoleh
c. Kompoten
Penulis akan
memberikan
kinerja terbaik
dalam mengelolah
data untuk
keberhasilan
aktualisasi
d. Harmonis
Saya akan
Melakukan
pengelolaan data
dengan tetap
memperhatikan
perbedaan
pendapat dan
selalu menerima
masukan
c. Melakukan c. Terlaksananya a. Berorientasi
monitoring evaluasi monitoring evaluasi Pelayanan:
Penulis
pada perawat dalam pada perawat dalam
melakukan
mendokumentasikan mendokumentasika monitoring
asuhan keperawatan n asuhan evaluasi untuk
perbaikan kinerja
keperawatan
perawat dalam hal
ini
mendokumentasik
an asuhan
keperawatan yang
sesuai standar
guna peningkatan
Kualitas
pelayanan
b. Akuntabel:
Dalam melakukan
evaluasi pada
perawat penulis
harus bersikap
jujur, cermat
agar hasil
evaluasi tersebut
dapat
dipertanggung
jawabkan
c. Kompeten:
Melakukan
monitoring
evaluasi untuk
meningkatkan
profesinalisme
perawat,
meningkatkan
kinerja perawat
sesuai tugas
pokok dan fungsi
perawat.
d. Harmonis:
Dalam melakukan
monitoring
evaluasi penulis
mampu menerima
perbedaan hasil
dari evaluasi
mengingat tiap-
tiap tenaga
perawat memiliki
kemampuan yang
berbeda-beda.
e. Loyal:
Melakukan
evaluasi
merupakan
Kontribusi
perawat untuk
perbaikan
pelayanan di
puskesmas Aere.
f. Kolaboratif
Saat melakukan
monitoring
evaluasi penulis
dan tenaga
perawat
bersinergi untuk
hasil yang lebih
baik untuk
peningkatan
pelayanan di
puskesmas Aere
d. Membuat laporan d. adanya hasil a. Berorientasi
dan melaporkan pada evaluasi yang akan Pelayanan:
pimpinan hasil dari dlaporkan pada
Penulis akan
evaluasi pimpinan.
membuat laporan
hasil evaluasi
yang berkualitas
b. Akuntabel:
Saya akan
Membuat laporan
evaluasi dengan
baik jujur cermat
sesuai dengan
hasil yang
didapatkan penulis
saat melakukan
evaluasi
c. Kompeten:
Saya akan
Profesional
menjalankan tugas
dengan baik,
berusaha
menyusun laporan
evaluasi sebaik
mungkin agar
hasil yang di
inginkan tercapai.
d. Harmonis:
Dalam membuat
laporan hasil
evaluasi penulis
akan mampu
menghargai kritik
dan saran yang di
sampaikan oleh
teman sejawat
saling
menghargai
pendapat agar
mampu
melakukan
perbaikan
kedepannya.
e. Loyal:
Penulis akan
berdedikasi
menyumbangkan
tenaga, pikiran,
dan ide dalam
menyusun
aktualisasi untuk
keberhasilan
pelaksanaan
kegiatan.
f. Adaptif:
Dengan laporan
kegiata evaluasi
yang akan disusun
penulis di
harapkan dapat
membuat
perubahan untuk
optimalisasi
pelayanan di
puskesmas Aere
g. Kolaboratif:
Penulis akan
bekerja sama
dengan mentor
menerima saran
masukan dari
mentor maupun
teman sejawat
dalam menyusun
laporan
aktualisasi.
Analisis Dampak
Perkiraan Hambatan : Kurangnyan minat perawat dalam mengikuti dalam berkontribusi pada kegiatan yang dilakukan
penulis
Dampak Bila Kegiatan Tidak Terlaksana : tidak peningkatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan
Alternatif Solusi : Kordinasi dengan pimpinan
Penjelasan Keterkaita dengan Agenda III
Manajemen ASN : Evaluasi di lakukan dengan penuh Keterbukaan tanpa ada yang di tutup-tutupi
Smart ASN : Evaluasi dilakukan Untuk meningkatkan Profesionalis meperawat dalam menerapkan asuhan keperawatan
Menyetujui peserta
Coach
Jumlah Aktuaalisasi
Kegiatan per Mata Pelatihan
No MataPelatihan
1 2 3 4
1. BerorientasiPelayanan 3 3 4 4 14
2. Akuntabel 3 3 4 3 13
3. Kompeten 3 3 4 4 14
4. Harmonis 3 3 3 4 13
5. Loyal 3 2 3 2 10
6. Adaptif 3 2 3 1 9
7. Kolaboratif 3 2 4 3 12
Jumlah 467.000
Juni Juli
No Kegiatan Tahapan Kegiatan
2 2 2 2 3
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 7 8 9 0
a. Menyiapkan
bahan konsultasi
b. Melakukan
Melakukan pertemuan
konsultasi dengan pimpinan
pada selaku mentor
mengenai
pimpinan
1 pelaksanaan
terkait aktualisasi yang
kegiatan yang akan dilakukan.
akan
dilakukan c. Meminta izin
kegiatan dan
meminta
dukungan untuk
melaksanakan
kegiatan
aktualisasi
a. Mencari bahan
sosialisasi secara
online
Membuat
2 bahan
sosialisasi d. Mengumpulkan
bahan sosialisasi
b. Mencetak bahan
sosialisasi dalam
bentuk
Melakukan
3 a. Minta izin pada
sosialisasi mentor dan
pada perawat Koordinator
dengan
menggunakan b. UGD
media leaflet c. Membuat surat
undangan dan
daftar hadir
d. Membuat bahan
pertanyaan pre
tes dan post tes
e. Melakukan pre
tes
f. Melakukan
sosialisasi
a. Melakukan post
tes
b. Menganalisis dan
mengelola data
hasil pre test dan
post test
d. Membuat laporan
dan melaporkan
pada pimpinan
hasil dari
evaluasi