Anda di halaman 1dari 53

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR ASN

“EDUKASI KEPATUHAN DALAM MELAKUKAN HANDS HYGIENE


DI PUSKESMAS PALELEH BARAT”

Oleh
Nama Peserta : Dewi Juniarsita S.Kep.,Ners
No. Daftar Hadir :8
Unit Kerja : UPT Puskesmas Paleleh Barat

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 118


PEMERINTAH KABUPATEN BUOL
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGAH
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATA 118 PEMERINTAH


KABUPATEN BUOL
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022
NAMA : DEWI JUNIARSITA, S.KEP., NERS
NIP : 19940622 202203 2 013
INSTANSI : UPT PUSKESMAS PALELEH BARAT
JABATAN : CALON AHLI PERTAMA - PERAWAT
NDH : 08

JUDUL

“ EDUKASI KEPATUHAN DALAM MELAKUKAN HANDS HYGIENE


DI PUSKESMAS PALELEH BARAT”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada tanggal : 11 Oktober 2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN HASIL PERBAIKAN

EVALUASI RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATA 118 PEMERINTAH


KABUPATEN BUOL
Kerja Sama
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH PROVINSI
SULAWESI TENGAH
TAHUN 2022
NAMA : DEWI JUNIARSITA, S.KEP., NERS
NIP : 19940622 202203 2 013
INSTANSI : UPT PUSKESMAS PALELEH BARAT
JABATAN : CALON AHLI PERTAMA - PERAWAT
NDH : 08

JUDUL

“ EDUKASI KEPATUHAN DALAM MELAKUKAN HANDS HYGIENE


DI PUSKESMAS PALELEH BARAT”
Disetujui untuk diseminarkan
Pada tanggal : 12 Oktober 2022
Coach Mentor

DR. MUCHTAR, S.P.,S.H.,M.M.,M.H SUHARTO MADE, A.Md.Kep


NIP. 19640615 199303 1 021 NIP. 19820502 201001 1 020

Penguji

ARHAN FIRDAUS, S.IP


NIP. 19880207 200701 1 002

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas curahan rahmat dan nikmat-
Nya, sehingga penulis sebagai peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkat CXVIII
dapat menyelesaikan “Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara” yang
merupakan salah satu persyaratan yang diwajibkan selama mengikuti Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.

Rancangan Aktualisasi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua yang telah membesarkan saya hingga kini dapat mewujudkan cita-cita
untuk berprofesi sebagai perawat terlebih sebagai calon ASN.
2. Suami tercinta saya yang selalu memberikan dukungan untuk dapat menyelesaikan
kegiatan Latsar CPNS dan tugas aktualisasi.
3. dr. H. Amirudin Rauf, S.POG, M.Si selaku Bupati Kabupaten Buol telah memberikan
dukungan terselenggaranya kegiatan Latsar CPNS tahun 2022.
4. Novalina, MM, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah
Provinsi Sulawesi Tengah telah memberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Latsar
CPNS.
5. Drs. Asrarudin, M.Si selaku pelaksana tugas Kepala BKPSDM Kabupaten Buol atas segala
dukungan selama mengikuti kegiatan Latsar.
6. Bapak Dr. Muchtar, SP, SH, MM selaku Coach/Pembimbing rancangan Aktualisasi yang
bersedia memberikan masukan, saran dan semangat kepada penyusun sehingga
menyelesaikan rancanga aktualisasi dapat berjalan dengan lancer.
7. Bapak Suharto Made A.Md, Kep Selaku Kepala UPT Puskesmas Paleleh Barat dan juga
sebagai Mentor yang selalu memberikan nasehat dan masukan.
8. Seluruh pengajar Widyaiswara yang telah berbagi pengetahuan dan informasi dengan
peserta Latsar CPNS.
9. Seluruh bapak/ibu evaluator yang telah memfasilitasi selama kegiatan Latsar.
10. Serta pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis.

iv
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dan telah banyak
membantu penulis. Penulis berupaya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat mencapai tujuan,
sehingga diharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan
ini.

Buol, 11 Oktober 2022


Penulis

Dewi Juniarsita S.Kep., Ners


NIP. 19940622 202203 2 013

NIP. 19820502 201001 1 020

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………….….. ii


LEMBAR PERBAIKAN ……………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR ………………………………………….…………………..…. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………....…………………….. vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………….…………………..... viii
BAB I PENDAHULUAN ………………..………………….…………………….. 1
1.1.Latar Belakang ………………………………….…………………….. 1
1.2.Visi, Misi, Gambaran OPD …………………………………………… 3
1.3.Tugas dan fungsi jabatan peserta ..………………..…………………… 4
1.4.Tujuan aktualisasi …………………………………………………….. 6
1.5.Manfaat Aktualisasi………………………………..…………………… 6
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI …………………..…………………….. 7
2.1. Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) ……………………… 7
2.2. Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya
Smart Governance ………………………………………………..…. 13
2.3. Analisis Isu………………………………………………………..…… 14
2.4. Rencana Kegiatan Aktualisasi ………………………………………. 19
2.5. Jadwal Tentatif Aktualisasi …………………………………………… 28

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Nilai Nilai Dasar ASN……………………………………………………………...….. 7

Tabel 2 Analisis Isu APKL …………………………………………………………………….. 15

Tabel 3 Analisis Isu USG ………………………………………………………………………. 16

Tabel 4 Alternatif Gagasan Ide…………………………………………………………………. 18

Table 5 Tapisan MC.Namara ………………………………………………………………….. 18

Tabel 6 Timeline Kegiatan Aktualisasi…….…………………………………………………… 20

Tabel 7 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ……….………………………………………………. 28

Tabel 8 Rekapitulasi Rancangan Aktualisasi Core Value ASN BerAKHLAK………………… 30

vii
DAFTAR GAMBAR

Diagram Fishbone…………………………………………………………………………...….. 17

viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU No. 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi
pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian (PPK) dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional, serta
memiliki perjanjian kerja terhadap instansi pemerintah. PNS melaksanakan kebijakan
publik yang dibuat oleh PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, melaksanakan tugas
pemerintahan, dan tugas pembangunan tertentu, serta mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Oleh karena itu, PNS harus memiliki kualifikasi, kompetensi, dan kinerja yang
dibutuhkan sesuai dengan jabatannya masing-masing, maka dari itu sebagai ASN perlu
membuat rancangan aktualisasi khususnya dalam pelayanan bidang kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.
Puskesmas sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung
dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, anti
diskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan. Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu
dan terjangkau, hal ini diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2019.
Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan yang penuh
resiko. Salah satu resiko adalah risiko penularan infeksi akibat perawatan kesehatan.
Salah satu upaya pencegahan penularan infeksi yang dilakukan oleh World Health
Organization (WHO) adalah memberikan pedoman kebersihan tangan bagi tenaga
kesehatan.
Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai
transmisi infeksi, sehingga insiden infeksi nosokomial dapat berkurang. Pencegahan
melalui pengendalian infeksi nosokomial di Puskesmas ini mutlak harus dilaksanakan
oleh seluruh jajaran managemen puskesmas meliputi dokter, bidan, perawat dan seluruh
karyawan Puskesmas termasuk pasien yang datang berkunjung.
Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAIs)
dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain,
dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien",

1
Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes RI) Nomor 270 Tahun 2007 tentang
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lain.
Menurut dr. Endang, selama ini penerapan pencegahan dan pengendalian infeksi di
RS dan pelayanan kesehatan lain masi jauh dari harapan, untuk itu, perlu sosialisasi.
Strategi yang digunakan adalah peningkatan kemampuan petugas kesehatan dengan
metode Standar Precautions / Kewaspadaan Standar yang diterapkan pada semua orang
(pasien, petugas atau pengunjung) yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan semua unsur, mulai dari
unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran pimpinan yang diharapkan adalah menyiapkan
sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf adalah sebagai
pelaksana langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai prosedur
yang telah ditetapkan, tambah Menkes.
Salah satu tahap kewaspadaan standar yang efektif dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi adalah hand hygiene ( kebersihan tangan ) karena kegagalan dalam
menjaga kebersihan tangan adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan
mengakibatkan penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan
kesehatan", kata Menkes. "Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan
adalah metode paling mudah dan efektif dalam pencegahan infeksi nosocomial.
Disamping itu, Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harus mampu
memberikan pelayanan yang bermutu, akuntabel dan transaparan kepada masyarakat
khususnya jaminan keselamatan pasien (patient safety).
Dirjen Pelayanan Medik Depkes dr. Farid W. Husain mengatakan, pemerintah akan
terus melakukan sosialisasi program cuci tangan saat memasuki ruangan RS dan fasilitas
kesehatan lain untuk mencegah infeksi.
Sebelumnya pada 17 Juli 2007 telah ditandatangani kesepakatan antara Depkes dan
WHO tentang pelaksanaan program hand hygiene di berbagai rumah sakit dan fasilitas
kesehatan di Indonesia.
Kondisi saat ini banyak staf puskesmas dan pasien yang datang berkunjung ke
Puskesmas belum menerapkan lima moment cuci tangan dan enam langka cuci tangan,
hal ini terlihat ketika petugas melaksanakan tugas sering lupa mencuci tangan begitupun
pasien yang datang berkunjung ke Puskesmas, banyak dari staf atau pasien menganggap
sepele dalam hal melakukan cuci tangan, padahal kita ketahui sendiri hal kecil yang kita
selalu sepelehkan dalam hal ini mencuci tangan memiliki dampak yang sangat besar jika
2
kita tidak lakukan contohnya transmisi penyakit infeksius dari petugas kesehatan ke
pasien yang berkunjung atau sebaliknya.
Dengan alasan tersebut diatas maka penulis menyusun laporan aktualisasi dengan
judul “ EDUKASI KEPATUHAN DALAM MELAKUKAN HANDS HYGIENE DI
PUSKESMAS PALELEH BARAT” diharapkan dengan diterapkannya nilai-nilai Ber-
Akhlak dalam kegiatan aktualisasi dapat terlaksananya penerapan lima moment cuci
tangan dan enam langkah cuci tangan di Puskesmas Paleleh Barat.

1.2 Visi, Misi, Gambaran Organisasi Perangkat Daerah


 Visi Daerah Kabupaten Buol
“TERWUJUDNYAKESEJAHTERAAN DENGAN BERTUMPUH PADA
KEMANDIRIAN DAN KEDAULATAN RAKYAT”
 Misi Daerah Kabupaten Buol
1. Mewujudkan keamanan daerah, iklim demokrasi, penegakkan supremasi hokum
dan penataan reformasi biograsi;
2. Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat maju, mandiri dan
berkepribadian serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
3. Mewujudkan pengelolaan sumber daya pertanian dan maritime yang optimal dan
berkelanjutan;
4. Mewujudkan pembangunan instruktur daerah dan kemandirian energy yang
berdaya yang saing;
5. Mewujudkan struktur ekonomi yang tangguh dan memiliki keunggulan
komperatif berbasis kewilayahan dan ekonomi kerakyatan;
6. Mewujudkan pembangunan pedesaan yang mandiri guna menjaga
keseimbangan pembangunan desa-kota;
7. Mewujudkan pembangunan konservasi dan peningkatan kualitas lingkungan.
 Gambaran UPT Puskesmas Paleleh Barat
Puskesmas Timbulon adalah merupakan salah satu dari sebelas puskesmas yang ada
di Kabupaten Buol yang terletak di wilayah Kecamatan Paleleh Barat serta
mempunyai wilayah kerja 07 (Tuju) Desa yang kesemuanya adalah wilayah
kecamatan Peleleh Barat, Desa Timbulon merupakan ibu kota kecamatan yang juga
merupakan tempat bangunan Puskesmas berdiri

3
Adapun gambaran umum wilayah kerja Puskesmas Timbulon tahun 2021 diurai
meliputi:
 KONDISI GEOGRAFI
Dalam peta Kabupaten Buol, wilayah kerja Puskesmas Timbulon atau wilayak
Kecamatan tampak memanjang dari timur ke barat terletak di sebelah utara garis
khatulistiwa dengan mempunyai batas-batas sebagai berikut :
 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi.
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Paleleh.
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Gorontalo.
 Seberah Barat berbatasan dengan Kecamatan Gadung.
1.3 Tugas dan fungsi jabatan peserta
Sesuai dengan Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 tugas dan fungsi jabatan Perawat
Ahli Pertama adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko infeksi
dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan;
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular;
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan;
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan, menetapkan
tindakan);
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan, menetapkan
tindakan);
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal;
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;

4
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan pada
tahap pre/intra/post operasi;
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi;
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi;
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh;
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu;
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu;
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam meningkatkan
masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi;
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah;
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak;
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas;
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa;
41. Melakukan perawatan luka;
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien;
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
5
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai ketua
tim/perawat primer;
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan;
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat; dan
51. Melakukan preseptorship dan mentorship;

1.4 Tujuan Aktualisasi


1. Tujuan Pemecahan Isu
Terwujudnya penerapan patuh dalam melakukan hand hygiene
a. Tujuan jangka pendek
Pemecahan isu dalam laporan ini yaitu untuk meningkatkan kepatuhan perawat
dalam penerapan lima moment dan enam langkah cuci tangan di UPT
Puskesmas Paleleh Barat.
b. Tujuan jangka menengah
Perawat mempunyai kesadaran dan tanggung jawab atas penerapan lima
moment dan enam langkah cuci tangan di UPT Puskesmas Paleleh Barat
c. Tujuan jangka Panjang.
Dapat ditingkatkannya kepatuhan penerapan lima moment dan enam langkah
cuci tangan di UPT Puskesmas.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN guna membentuk ASN yang profesonal dan
berkarakter dalam menjalankan tugas sesuai tugas pokok serta dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai Ber-Akhlak (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di satuan kerja masing-masing.

6
1.5 Manfaat Aktualisasi
Manfaat yang diberikan meningkatnya kesadaran petugas Puskesmas dalam melakukan
hand hygiene adalah sebagai berikut.
1. Bagi Puskesmas Timbulon
 Meningkatnya kesadaran petugas Puskesmas tentang pentingnya hand
hygiene.
 Mencegah penularan penyakit antara sesame petugas maupun antara petugas
dan masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas.
2. Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai Ber-Akhlak (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta mampu
bekerja sama dengan lintas profesi guna menunjang kegiatan habituasi dalam
penerapan Manajemen ASN.
3. Bagi Masyarakat/Pasien
Manfaat aktualisasi bagi masyarakat/pasien adalah dapat terhindar dari infeksi
nosocomial sehingga bisa sembuh dan pulang dengan cepat.
4. Bagi Pemda Kabupaten Buol
Manfaat aktualisasi ini bagi Pemda adalah dapat mencapai salah satu misi yaitu
Mewujudkan kualitas hidup manusia dan masyarakat maju, mandiri dan
berkepribadian serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

7
BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Nilai-nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)

Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26
Agustus 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil
Negara, disebutkan bahwa dalam rangka penguatan budaya kerja sebagai salah satu
strategi transformasi pengelolaan ASN menuju pemerintahan berkelas dunia (World
Class Government), Pemerintah telah meluncurkan Core Values (Nilai-Nilai Dasar) ASN
BerAKHLAK dan Employer Branding (Bangga Melayani Bangsa). Pada tanggal 27 Juli
2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Core Values dan Employer Branding ASN
tersebut, yang bertepatan dengan Hari Jadi Kementerian PANRB ke-62. Core Values
ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif.
Core Values tersebut seharusnya dapat dipahami dan dimaknai sepenuhnya Panduan
Perilaku Core Values ASN BerAKHLAK sebagai berikut:

Table 1 Nilai-nilai Dasar ASN

No Nilai Dasar Afirmasi Kata Kunci Panduan Perilaku


1. Berorientasi Kami berkomitmen  Responsivitas 1. memahami dan memenuhi
Pelayanan memberikan  Kualitas kebutuhan masyakat
pelayanan prima demi  Kepuasan 2. Ramah, cekatan, solutif, dan
kepuasan masyaraka dapat diandalkan
3. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel Kami  Integritas 1. melaksanakan tugas dengan
bertanggungjawab  Konsisten jujur, bertanggungjawab,
atas kepercayaan yang  Dapat cermat, disiplin dan berintegritas
diberikan dipercaya tinggi
 Transparan 2. Menggunakan kekayaan dan
barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan
efisien
3. Tidak menyalahgunakan
kewenangan jabatan

8
3. Kompeten Kami terus belajar  Kinerja 1. Meningkatkan kompetensi diri
dan mengembangkan terbaik untuk menjawab tantangan yang
kapabilitas  Sukses selalu berubah
 Keberhasilan 2. Membantu orang lain belajar
 Learning 3. Melaksanakan tugas dengan
agility kualitas terbaik
 Ahli
dibidangnya
4. Harmonis Kami saling peduli  Peduli 1. Menghargai setiap orang apapun
dan menghargai  Perbedaan latar belakangnya
perbedaan  Selaras 2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja
yang kondusif
5. Loyal Kami berdedikasi dan  Komitmen 1. Memegang teguh ideologi
mengutamakan  Dedikasi Pancasila, UUD 1945, setia pada
kepentingan Bangsa  Kontribusi NKRI serta pemerintahan yang
dan Negara  Nasionalisme sah
 Pengabdian 2. Menjaga nama baik sesama
ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara
3. Menjaga rahasia jabatan dan
negara
6. Adaptif Kami terus  Inovasi 1. Cepat menyesuaikan diri
berinovasi dan  Antusias menghadapi perubahan
antusias dalam terhadap 2. Terus berinovasi dan
menggerakkan perubahan mengembangkan kreativitas
ataupun  Proaktif 3. Bertindak proaktif
menghadapi
perubahan
7. kolaboratif Kami membangun  Kesediaan 1. Memberi kesempatan kepada
kerjasama yang bekerja sama berbagai pihak untuk
sinergis  Sinergi untuk berkontribusi
hasil yang 2. Terbuka dalam bekerja sama
lebih baik untuk menghasilkan nilai
tambah
3. Menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk
tujuan Bersama.

1. Berorientasi Pelayanan

Secara lebih operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan beberapa


kriteria, yakni:

a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman
perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai. Kode
etik juga terkadang dibuat untuk mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh

9
dan tidak boleh dilakukan, misalnya yang terkait dengan konflik kepentingan.
Dalam menyelenggarakan pelayanan publik jika terjadi konflik kepentingan maka
15 aparatur ASN harus mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan
dirinya sendiri.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code
of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh
dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi dari kode etik tersebut. Contoh
perilaku spesifik dapat juga berupa bagaimana penerapan SOP dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip
melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa kebanggaan dalam
memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam melaksanakan pekerjaan. Hal
ini juga sejalan dengan employee value proposition atau employer branding ASN
yakni “Bangga Melayani Bangsa”. Kebanggaan memberikan pelayanan terbaik
membantu kita memberikan hasil optimal dalam melaksanakan tugas pelayanan.
Prinsip melayani juga menjadi dasar dan perlu diatur dengan prosedur yang jelas.
2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi tidak mudah untuk
dipahami. Ketika seseorang mendengar kata akuntabilitas, yang terlintas adalah
sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara mencapainya.
Dalam banyak hal, kata akuntabilitas sering disamakan dengan responsibilitas atau
tanggung jawab. Namun pada dasarnya, kedua konsep tersebut memiliki arti yang
berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab yang berangkat
dari moral individu, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung
jawab kepada seseorang/organisasi yang memberikan amanat.
Amanah seorang ASN menurut SE Meneteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin terwujudnya
perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN BerAKHLAK. Dalam konteks
Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin dan berintegritas tinggi
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien Kemampuan menggunakan Kewenangan
jabatannya dengan berintegritas tinggi
10
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan berintegritas tinggi
Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak
menjadi landasan dasar dari sebuah Administrasi sebuah negara (Matsiliza dan
Zonke, 2017). Kedua prinsip tersebut harus dipegang teguh oleh semua unsur
pemerintahan dalam memberikan layanang kepada masyarakat. Aulich (2011)
bahkan mengatakan bahwa sebuah sistem yang memiliki integritas yang baik akan
mendorong terciptanya Akuntabilitas, Integritas itu sendiri, dan Transparansi.
Integritas adalah konsepnya telah disebut filsuf Yunani kuno, Plato, dalam The
Republic sekitar 25 abad silam, adalah tiang utama dalam kehidupan bernegara
Semua elemen bangsa harus memiliki integritas tinggi, termasuk para
penyelenggara negara, pihak swasta, dan masyarakat pada umumnya.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan memberikan dampak
sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua unsur. Melalui Kepemimpinan,
Transparansi, Integritas, Tanggung Jawab, Keadilan, Kepercayaan,
Keseimbangan, Kejelasan, dan Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja
ASN yang akuntabel.
3. Kompeten
a. Berkinerja dan BerAkhlak
Sesuai prinsip Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 ditegaskan bahwa
ASN merupakan jabatan profesional, yang harus berbasis pada kesesuaian
kualifikasi, kompetensi, dan berkinerja serta patuh pada kode etik profesinya
Sebagaimana diuraikan dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun
2019 tentang Penilaian Kinerja PNS, bahwa salah satu pertimbangan
pembentukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang selanjutnya disingkat Undang-Undang ASN adalah untuk
mewujudkan ASN profesional, kompeten dan kompetitif, sebagai bagian dari
reformasi birokrasi. ASN sebagai profesi memiliki kewajiban mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya dan
menerapkan prinsip merit dalam pelaksanaan manajemen ASN. 17 Terkait
dengan perwujudan kompetensi ASN dapat diperhatikan dalam Surat Edaran
Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 dalam poin 4, antara lain, disebutkan
bahwa panduan perilaku (kode etik) kompeten yaitu:
a) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubahi;
11
b) Membantu orang lain belajar; dan
c) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. Perilaku kompeten ini
sebagaiamana dalam poin 5 Surat Edaran MenteriPANRB menjadi bagian
dasar penguatan budaya kerja di instansi pemerintah untuk mendukung
pencapaian kinerja individu dan tujuan organisasi/instansi.
b. Learn, Unlearn, dan Relearn Setiap ASN berpotensi menjadi terbelakang secara
pengetahuan dan kealian, jika tidak belajar setiap waktu seiring dengan perubahan
yang terjadi dari waktu ke waktu. Hal ini telah diingatkan seorang pakar masa
depan, Alfin Toffler (1971), menandaskan bahwa: “The illiterate of the 21st
century will not be those who cannot read and write, but those cannot learn,
unlearn, and relearn” (Buta huruf abad ke-21 bukanlah mereka yang tidak bisa
membaca dan menulis, tetapi merek yang tidak bisa belajar, melupakan, dan
belajar kembali). Sesuaikan cara pandang (mindset) bahwa aktif meningkatkan
kompetensi diri adalah keniscayaan, merespons tantangan lingkungan yang selalu
berubah.
1) Learn, dalam tahap ini, sebagai ASN biasakan belajarlah hal- hal yang benar-
benar baru, dan lakukan secara terus- menerus. Proses belajar ini dilakukan
dimana pun, dalam peran apa apun, sudah barang tentu termasuk di tempat
pekerjaannya masing-masing.
2) Unlearn, nah, tahap kedua lupakan/tinggalkan apa yang telah diketahui berupa
pengetahuan dan atau kehalian. Proses ini harus terjadi karena apa yang ASN
ketahui ternyata tidak lagi sesuai atau tak lagi relevan. Meskipun demikian,
ASN tak harus benar-benar melupakan semuanya, untuk hal-hal yang masi
relevan. Misalnya, selama ini, saudara berpikir bahwa satu-satunya cara untuk
bekerja adalah datang secara fisik ke kantor. Padahal, konsep kerja ini
hanyalah salah satunya saja. Kita tak benar-benar melupakan “kerja itu ke
kantor”, namun membuka perspektif 18 bahwa itu bukanlah pilihan tunggal.
Ada cara lain untuk bekerja, yakni bekerja dari jarak jauh.
3) Relearn, selanjutnya, dalam tahap terakhir, proses relearn, kita benar-benar
menerima fakta baru. Ingat, proses membuka perspektif terjadi dalam unlearn.
c. Meningkatkan Kompetensi Diri Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah adalah keniscayaan. Melaksanakan
belajar sepanjang hayat merupakan sikap yang bijak. Setiap orang termasuk
ASN selayaknya memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat, yang
12
dapat bertahan dan berkembang dalam oreintasi Ekonomi Pengetahuan
(Knowledge Economy). Pembelajar yang relevan saat ini adalah mereka yang
memiliki kemampuan untuk secara efektif dan kreatif menerapkan
keterampilan dan kompetensi ke situasi baru, di dunia yang selalu berubah
dan kompleks. d. Membantu orang lain belajar Perilaku berbagi pengetahuan
bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar pengetahuan” atau forum
terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums). Dalam forum tersebut
merupakan kesempatan bagi pegawai untuk berinteraksi secara informal.
Seperti kegiatan piknik pegawai memberikan kesempatan untuk pertukaran
informasi antara ASN yang tidak memiliki banyak kesempatan berbicara satu
sama lain dalam pekerjaan sehari-hari di kantor. Sementara itu Pameran
pengetahuan seperti pameran/bursa buku, pameran pendidikan dan seminar
penelitian, adalah forum untuk mendorong pertukaran pengetahuan.
4. Harmonis
Berakar dari Semboyan Negara Indonesia yakni Bhinneka Tunggal Ika, yang
berarti “Berbeda-beda Namun Tetap Satu Jua”, seorang pelayan publik harus
dapat menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.Penting bagi setiap ASN
untuk dapat menciptakan dan membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Karena dengan kenyamanan lingkungan kerja, ASN diyakini dapat lebih
produktif. Saling peduli dan menghargai perbedaan.
5. Loyal
Loyalitas dan kesetiaan ASN terletak pada ideologi dan dasar negara Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta
pemerintahan yang sah. Dan tidak pada satu sosok atau pihak tertentu. ASN harus
dapat menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, nama baik instansi
dan tentu saja harus selalu dapat menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis
dari adanya loyalitas dan kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga
rahasia jabatan dan negara. Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara.
6. Adaptif Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang
timbul. Dengan demikian adaptasi merupakan kemampuan mengubah diri sesuai
dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan
keadaan (keinginan diri). Sejatinya tanpa beradaptasi akan menyebabkan makhluk
13
hidup tidak dapat mempertahankan diri dan musnah pada akhirnya oleh perubahan
lingkungan. Sehingga kemampuan adaptif merupakan syarat penting bagi
terjaminnya keberlangsungan kehidupan. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini
juga berlaku juga bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya.
Dalam hal ini organisasi maupun individu menghadapi permasalahan yang sama,
yaitu perubahan lingkungan yang konstan, sehingga karakteristik adaptif
dibutuhkan, baik sebagai bentuk mentalitas kolektif maupun individual. Situasi
dan zaman yang senantiasa berkembang, membuat seorang aparatur harus dapat
dengan cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada. Harus selalu
diingat, istilah yang sering kita dengar yaitu “Yang Abadi adalah Perubahan itu
sendiri”, membuat siapapun yang tidak dapat beradaptasi akan semakin tertinggal.
Adaptasi dapat dilakukan dengan terus berinovasi dengan mengembangkan
kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak proaktif dan tidak hanya
berpangku tangan. Terus berinovasi dan antusiasdalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan.
7. Kolaboratif Dalam pelaksanaan tugas, kolaborasi di antara setiap aparatur mutlak
harus dilaksanakan. Bersinergi dan memberi kesempatan kepada berbagai pihak
untuk berkontribusi dalam pembangunan, akan dapat mempercepat pencapaian
suatu visi dan cita-cita. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi
bersama akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai
tujuan bersama. Membangun kerjasama yang sinergis.

2.2 Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya Smart Governance
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN terdiri dari 3, yaitu :
a. Kedudukan ASN Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang Profesional, memiliki nilai dasa, etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
b. Peran ASN Untuk menjalankan kedudukan tersebut, maka pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik
2) Pelayan publik
3) Perekat dan pemersatu bangsa

14
2. Smart ASN
Smart ASN adalah profil Aparatur Sipil Negara yang cerdas, berdaya saing dan
menguasai Teknologi dan Informasi, dalam menghadapi revolusi industry (Pusat
Pengkajian dan Penelitian Kepegawaian Nomor: 032-Juni 2019) yang disiapkan untuk
mewujudkan birokrasi Indonesia berkelas dunia (World Class Government).
1. Nilai-nilai smart ASN tersebut meliputi:
 Integritas.
 Nasionalisme.
 Profesionalisme.
 berwawasan global.
 menguasai IT dan Bahasa asing.
 berjiwa hospitality.
 berjiwa entrepreneurship.
 memiliki jaringan luas.
2.3 Analisis isu
a. Identifikasi Isu
Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan tugas sebagai staf Puskesmas
Paleleh Barat penulis menemukan beberapa isu. Langkah selanjutnya dilakukan
analisis untuk menentukan isu prioritas dan terpilihlah satu isu yang dijadikan sebagai
rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN. Setelah itu dirancang gagasan pemecahan
isu untuk dilakukan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN di tempat bekerja.
1) Kurangnya Kepatuhan dalam melakukan hands hygiene di Puskesmas Paleleh
Barat.
2) Masi rendahnya kunjungan Puskesmas rawat jalan di Puskesmas Paleleh Barat.
3) Masi rendahnya pemahaman masyarakat pentingnya memiliki BPJS di
Puskesmas Paleleh Barat.
Untuk memprioritaskan isu yang akan ditindaklanjuti yaitu penulis
menggunakan metode analisa APKL dengan cara menentukan tingkat Aktualitas,
Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya, serta USG dengan cara menentukan
tingkat Urgency, Seriousness, dan Growth selanjutnya menentukan skala nilai 1-
5. Isu yang memiliki total skor tertinggi setelah perengkingan merupakan isu
prioritas.

15
Table 2 Analisis Isu APKL

No Kriteria
Isu Total Peringkat
A P K L
1. Kurangnya Kepatuhan dalam melakukan 3 3 4 4 14 1
hands hygiene di Puskesmas Paleleh Barat
2. Masi rendahnya kunjungan Puskesmas rawat jalan 3 4 3 3 13 2
di Puskesmas Paleleh Barat
3. Masi rendahnya pemahaman masyarakat 4 2 2 2 10 3
pentingnya memiliki BPJS di Puskesmas Paleleh
Barat

 Aktual : Benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di masyarakat


 Problematik : Isu memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan
solusinya sesegera mungkin
 Kekhalayakan : Isu menyangkut hajat hidup orang banyak
 Kelayakan : Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalah.
5 : sangat APKL
4: APKL
3: Cukup APKL
2 : Tidak APKL
1 : Sangat Tidak APKL
Berdasarkan tabel metode APKL diatas, terdapat tiga isu yang diidentifikasi
dianggap memenuhi syarat untuk dibahas.
Kemudian digunakan metode USG sebagai tapisan untuk menentukan isu
mana yang akan ditemukan gagasan penyelesaiannya. Teknik tapisan USG terdiri
dari;
 Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindak lanjuti.
 Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang akan ditimbulkan.
 Growth: Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Metode USG dilakukan dengan cara memberikan skor antara 1-5 pada
setiap poin, dimana 1 merupakan skor terendah dan 5 merupakan skor
tertinggi.

16
Tabel 3 Analisi Isu USG

Kriteria
No Isu Total Peringkat
U S G
1. Kurangnya Kepatuhan dalam melakukan 3 3 4 14 1
hands hygiene di Puskesmas Paleleh Barat
2. Masi rendahnya kunjungan Puskesmas rawat jalan 3 4 3 13 2
di Puskesmas Paleleh Barat
Keterangan :

5 : sangat USG

4 : USG

3: Cukup USG

2: Tidak USG

1: Sangat Tidak USG

Jadi yang ditetapkan sebagai core isu adalah kurangnya kepatuhan dalam melakukan
hands hygiene karena mendapatkan peringkat pertama dengan total nilai 14 dengan
menggunakan metode APKL dan USG

Selanjutnya isu yang menjadi prioritas utama perlu dianalisis factor faktor
penyebabnya sehingga dapat ditemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Masalah yang terjadi memiliki penyebab yang dapat dianalisis dengan metode fishbone.

17
b. Identifikasi Penyebab Masalah
Diagram fishbone

Fishbone

Man

Material
Kurang patuhnya petugas
Tidak tersediahnya tempat kesehatan dalam melakukan
cuci tangan pada pintu hands hygiene
masuk

Tidak adanya media


reklame hands hygiene
yang disediakan dalam Kurangnya
Puskesmas bentuk poster atau leaflet Kepatuhan
paleleh barat dalam
melakukan
hand hygiene
Kurangnya sosialisasi
pentingnya hands hygiene

Mathod

18
c. Alternatif Pemecahan Masalah Gagasan/Ide

Table 4. Alternatif Gagasan/Ide

Pemecegahan
No Indicator Penyebab Masalah
Masalah
Menyiapkan tempat
Tidak tersediahnya tempat cuci tangan
1. Material cuci tangan, dekat
pada pintu masuk.
pintu masuk
Tidak adanya media reklame hands hygiene Membuat leaflet dan
yang disediakan dalam bentuk poster atau poster lima moment
2. Environment leaflet dan enam langkah
cuci tangan.
Edukasi dalam
Kurangnya sosialisasi pentingnya hands
hygiene
melakukan hands
3. Method
. hygiene di puskesmas
paleleh barat
Perlunya memberikan
Kurang patuhnya petugas kesehatan dalam
melakukan hands hygiene
punishman bagi
4. Man
petugas yang tidak
patuh.

Tabel 5. Penentuan Gagasan Kreatif dengan menggunakan Mc.Namara

Kriteria
No Alternatif Gagasan Skor Keterangan
K L B
1. Menyiapkan tempat cuci tangan, dekat pintu masuk 3 3 2 8
2. Membuat leaflet dan poster lima moment dan enam 3 4 3 10
langkah cuci tangan.
3. Edukasi dalam melakukan hands hygiene di 3 3 5 11
puskesmas paleleh barat
4. Perlunya memberikan punishman bagi petugas yang 2 2 5 9
tidak patuh.
Keterangan : (K-L) (B)

K : Kontribusi skor 5 : Sangat Tinggi skor 5 : Sangat Rendah

L : Layak Skor 4 : Tinggi skor 4 : Rendah

B : Biaya skor 3 : Cukup skor 3 : Cukup Rendah

Skor 2 : Kurang skor 2 :Cukup Tinggi

Skor 1 : Rendah skor 1 : Tinggi

19
Dari hasil analisis menggunakan metode Mc. Namara maka didapatkan hasil dalam
menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu “Edukasi dalam melakukan hands
hygiene di puskesmas paleleh barat” Total skor gagasan tersebut adalah 11.

Gagasan tersebut dipilih karena mempertimbangkan bentuk kontribusi dan kelayakannya


yang cukup tinggi serta biaya yang cukup rendah dibandingkan dengan gagasan yang lainnya.
Oleh karena itu maka gagasan yang terpilih akan dijadikan sebagai uraian tahapan rencana
kegiatan ddalam menindak lanjuti isu yang telah didapatkan di Instansi Kerja.

2.4 Rencana Kegiatan Aktualisasi

Unit Kerja : UPT Puskesmas Paleleh Barat

Identifikasi Isu :

1) Kurangnya Kepatuhan dalam melakukan hands hygiene di


Puskesmas Paleleh Barat.
2) Masi rendahnya kunjungan Puskesmas rawat jalan di Puskesmas
Paleleh Barat.
3) Masi rendahnya pemahaman masyarakat pentingnya memiliki
BPJS di Puskesmas Paleleh Barat.

Isu yang Diangkat : Kurangnya Kepatuhan dalam melakukan hands hygiene di


Puskesmas Paleleh Barat.

Gagasan Pemecah Isu : penerapan kepatuhan dalam melakukan hand hygiene di


Puskesmas Paleleh Barat.

20
Tabel 6. Timeline Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Kontribusi
Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Uraian Aktualisasi BerAKHLAK Terhadap Visi Misi
Organisasi
Organisasi
1 Persiapan Manajemen ASN Kegiatan ini Melakukan
pelaksanaan a Melakukan Mendapat 1 Berorientasi Pelayanan : berkontribusi rancangan
aktualisasi . konsultasi dengan arahan dan Melakukan perbaikan tiada henti terhadap pencapaian aktualisasi yang
mentor untuk peresetujuan misi pemda no 2 memenuhi prinsip
2 Akuntabel yaitu: mewujudkan nilai Berorientasi
persiapan untuk Melaksanakan tugas dengan jujur,
pelaksanaan melaksanakan kualitas hidup pelayanan,
bertanggung jawab, cermat, serta manusia dan Akuntabel, Loyal,
aktualisasi aktualisasi disiplin dan berintegritas tinggi masyarakat maju, Adaptif dan
3 Kompeten mandiri, dan Kolaborati di
Meningkatkan kompetensi diri berkepribadian serta Puskesmas Paleleh
untuk menjawab tantangan yang beriman dan Barat
selalu berubah bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
4 Harmonis Esa
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif

5 Loyal
Menghormati segala keputusan
yang diberikan oleh mentor
6 Adaptif
Bertindak proaktif melaporkan
kegiatan aktualisasi
7 Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah

21
b Berkoordinasi Terlaksananya 1 Berorientasi pelayanan
. dengan teman koordinasi Meminta saran dan masukkan
sejawat dengan penuh etika dan sopan
santun
2 Akuntabel
Melakukan tugas dengan jujur dan
tanggung jawab
3 Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
4 Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
5 Adaptif
Bertindak proaktif
6 Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
C Membuat Tim kerja Dokumentasi 1 Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
2 Adaptif
Bertindak proaktif
3 Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
hasil yang lebih baik

22
2 menyiapkan Manajemen ASN Kegiatan ini Kegiatan
bahan materi berkontribusi menyiapkan bahan
a Mencari Referensi Tersedia 1 Berorientasi pelayanan
media terhadap pencapaian materi media
. sumber Melakukan perbaikan tiada henti
edukasi misi pemda no 2 edukasi dengan
referensi 2 Akuntabel yaitu: mewujudkan membuat leaflet dan
Melaksanakan tugas dengan jujur, kualitas hidup poster hands hygiene
bertanggung jawab, cermat, disipli, manusia dan tahapan lima
dan berintegritas tinggi masyarakat maju, moment dan enam
3 Adaptif mandiri, dan langkah cuci tangan
Terus berinovasi dan berkepribadian serta yang memenuhi
mengembangkan kreativitas beriman dan prinsip Berorientasi
b Mendesign leaflet Terdesaignnya 1 Berorientasi pelayanan bertakwa kepada pelayanan,
. dan poster hands leaflet dan Cekatan, solutif dan dapat Tuhan Yang Maha Akuntabel, dan
hygiene tahapan poster tahapan diandalkan Esa Adaptif.
lima moment dan lima moment 2 Akuntabel
enam langkah cuci dan enam Melaksanakan tugas dengan jujur,
tangan langkah cuci bertanggung jawab, disiplin dan
tangan berintegras tinggi
3 Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
4 Adaptif
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
5 Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
hasil yang lebih baik
c Mencetak leaflet Tersediahnya 1 Berorintasi pelayanan
. poster hands leaflet dan Cekatan, solutif dan dapat
hygiene tahapan poster hands diandalkan

23
lima moment dan hygiene 2 Akuntabel
enam langkah cuci tahapan lima Melaksanakan tugas dengan jujur,
tangan. moment dan bertanggung jawab, disiplin dan
enam langkah berintegras tinggi
cuci tangan 3 Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri
untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
4 Adaptif
Cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan
5 Kolaboratif
Terbuka dalam bekerja sama untuk
hasil yang lebih baik
3 Persiapan Manajemen ASN Kegiatan ini Melakukan
edukasi a Pemajangan leaflet Terpajangnya 1 Berorintasi pelayanan berkontribusi persiapan edukasi
. dan poster di leaflet dan Cekatan, solutif dan dapat terhadap pencapaian yang memenuhi
tempat-tempat poster di diandalkan misi pemda no 2 prinsip Berorientasi
strategis. tempat-tempat yaitu: mewujudkan pelayanan,
2 Akuntabel
yang strategis kualitas hidup Akuntabel,
Melakukan tugas dengan jujur dan
manusia dan Kompeten,
tanggung jawab
masyarakat maju, Harmonis, dan
3 Kompeten
mandiri, dan Adaptif
Melaksanakan tugas dengan kualitas
berkepribadian serta
terbaik
beriman dan
4 Harmonis
bertakwa kepada
Membangun lingkungan kerja yang
Tuhan Yang Maha
kondusif
Esa
5 Adaptif
Bertindak proaktif

24
6 Kolaboratif
Melakukan kerja sama dengan
teman sejawat
B Berkoordinasi Mendapat 1 Berorintasi pelayanan
dengan mentor persetujuan Cekatan, solutif dan dapat
mengenai persiapan dari mentor diandalkan
edukasi dan 2 Akuntabel
mendapatkan Melakukan tugas dengan jujur dan
arahan tanggung jawab
3 Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
4 Kolaboratif
Bekerja sama dengan teman
sejawat.
c Membangun Tersedianya 1 Berorintasi pelayanan
. kesepakatan tim jadwal Cekatan, solutif dan dapat
penjadwalan kegiatan diandalkan
kegiatan edukasi edukasi 2 Akuntabel
Melakukan tugas dengan jujur dan
tanggung jawab
3 Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas
terbaik
4 Harmonis :
Membangun lingkungan yang
kondusif
5 Kolaboratif
Bekerja sama dengan teman sejawat

25
4 Memberikan Manajemen ASN Kegiatan ini Menberikan edukasi
edukasi berkontribusi hands hygiene lima
a Penyamaan persepsi Tersedia 1 Berorientasi pelayanan
hands terhadap pencapaian moment dan enam
. dan pembagian angket pretest Cekatan, solutif dan dapat
hygiene misi pemda no 2 langkah cuci tangan
angket pretest diandalkan
berbasis yaitu: mewujudkan yang memenuhi
media 2 Akuntabel kualitas hidup prinsip berorientasi
kreatif Bertanggung jawab atas hasil yang manusia dan pelayanan,
didapatkan masyarakat maju, akuntabel,
3 Kompeten mandiri, dan kompeten, harmonis,
Melakukan tugas dengan kualitas berkepribadian serta adaptif, kolaborati.
terbaik beriman dan
4 Harmonis bertakwa kepada
Membangun lingkungan kerja yang Tuhan Yang Maha
kondusif Esa
5 Adaptif
Bertindak proaktif
6 Kolaboratif
Melakukan kerja sama dengan
teman sejawat
b Edukasi tentang lima Melakukan 1 Beorientasi Pelayanan
. moment dan enam kegiatan Cekatan, solutif dan dapat
langka cuci tangan edukasi diandalkan
menggunakan media 2 Akuntabel
leaflet, dan poster Bertanggung jawab atas hasil yang
didapatkan
3 Kompeten
Melakukan tugas dengan kualitas
terbaik
Harmonis
4 Membangun lingkungan kerja yang
kondusif

26
5 Adaptif
Bertindak proaktif
6 Kolaboratif
Melakukan kerja sama dengan teman
sejawat
C Pembagian angket Tersedia 1 Berorientasi Pelayanan
post test. angket post test Cekatan, solutif dan dapat
diandalkan
2 Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan jujur
3 Kompeten
Melakukan tugas dengan kualitas
terbaik
4 Adaptif
Bertindak Proaktif
5 Evaluasi Manajemen ASN Kegiatan ini Kegiatanmembuat
kepatuhan a Pengukuran evaluasi Hasil 1 Akuntabel berkontribusi tempat cuci tangan
hands . edukasi pemeriksaan Bertanggung jawab atas hasil yang terhadap pencapaian didekat pintu masuk
hygiene  Memeriksa pretest dan didapatkan misi pemda no 7 Puskesmas,
hasil pretest dan post test 2 Kompeten yaitu : mewujudkan menguatkan nilai
post test dan di disandingkan Melakukan tugas dengan kualitas pembangunan Berorientasi
buat dalam dalam bentuk terbaik konservasi dan pelayanan,
bentuk grafik grafik 3 Harmonis peningkatan kualitas Akuntabel,
 pengukuran Membangun lingkungan kerja yang lingkungan. Kompeten, Adaptif
pencapaian kondusif dan Kolaboratif
pelaksanaan 4 Kolaboratif
kegiatan Melakukan kerja sama dengan teman
sejawat

27
B Testimoni Tersedianya 1 Berorientasi Pelayanan
testimoni Solutif dan cekatan dalam
penerima menyusun hasil evaluasi
manfaat 2 Akuntabel
. Melaksanakan tugas dengan
bertanggung jawab dan jujur
3. Harmonis
Membangun lingkungan kerja yang
kondusif
c Pelaporan dan Laporan dan 1
Berorientasi pelayanan
. penyusunan rencana melanjutkan Solutif
1 dan cekatan dalam menyusun
tindak lanjut program yang hasil evaluasi
belum 2 Akuntabel
terlaksana Melaksanakan tugas dengan
dalam jangka bertanggung jawab dan jujur
menengah dan 3 Harmonis
jangka panjang Membangun lingkungan kerja yang
kondusif

28
Tabel 7. Timeline Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

TIMELINE KEGIATAN AKTUALISASI


NO KEGIATAN Oktober November
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4
1 Persiapan a. Melakukan konsultasi
pelaksanaan dengan mentor untuk
aktualisasi persiapan pelaksanaan
aktualisasi
b. Berkoordinasi dengan
teman sejawat
c. Membuat Tim kerja
2 menyiapkan a. Mencari Referensi
bahan b. Mendesign leaflet dan
materi poster hands hygiene
media tahapan lima moment
edukasi dan enam langkah cuci
tangan
c. Mencetak leaflet poster
hands hygiene tahapan
lima moment dan enam
langkah cuci tangan.
3 Persiapan a. Pemajangan leaflet dan
Edukasi poster di tempat-tempat
strategis.
b. Berkoordinasi dengan
mentor mengenai
persiapan edukasi
c. Membangun
kesepakatan tim
penjadwalan kegiatan
edukasi

29
4 Memberikan a. Penyamaan persepsi
edukasi dan pembagian angket
hands pretest
hygiene b. Edukasi tentang lima
berbasis moment dan enam
media langka cuci tangan
kreatif menggunakan media
leaflet, dan poster
c. Pembagian angket post
test.
5 Monitoring a. Pengukuran evaluasi
dan evaluasi edukasi
kepatuhan - Memeriksa hasil
hands pretest dan post test dan
hygiene di buat dalam bentuk
grafik
- Pengukuran
pencapaian pelaksanaan
kegiatan
b. Testimoni
c. Pelaporan dan
penyusunan rencana
tindak lanjut

30
Tabel 8. Rekapitulasi Rancangan Aktualisasi Core Value ASN BerAKHLAK

Jumlah
Kegiatan
No. Mata Pelatihan Aktualisasi
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5
Per MP
1. Berorietasi pelayanan 2 3 3 2 2 13
2. Akuntabel 2 4 1 3 3 13
3. Kompeten 2 3 3 3 1 12
4. Harmonis 2 0 3 2 3 10
5. Loyal 1 0 0 0 0 1
6. Adaptif 3 3 2 3 0 11
7. Kolaboratif 3 2 3 2 1 11

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

Anda mungkin juga menyukai