Anda di halaman 1dari 65

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN


DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXXXVIII
TAHUN 2022

PENINGKATAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN PENDERITA DIABETES


MELITUS UNTUK MELAKUKAN KONTROL KADAR GULA DARAH DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS DANGIA, KECAMATAN DANGIA,
KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Disusun oleh:

Nama : ISNA DESVIANI, S. Kep., Ns


NIP : 19901202 202203 2 007
NDH : 08
Jabatan : PERAWAT AHLI PERTAMA
Instansi : UPTD PUSKESMAS DANGIA KECAMATAN
DANGIA KABUPATEN KOLAKA TIMUR

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI


SULAWESI TENGGARA

2022
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax.
3125905

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK) PELATIHAN DASAR CPNS
GOLONGAN III ANGKATAN CIIIVII TAHUN 2022

JUDUL”

PENINGKATAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN PENDERITA DIABETES


MELITUS UNTUK MELAKUKAN KONTROL KADAR GULA DARAH DI
WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS DANGIA, KECAMATAN DANGIA,
KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Nama : ISNA DESVIANI, S. Kep., Ns


NIP : 19901202 202203 2 007
NDH : 08
Jabatan : PERAWAT AHLI PERTAMA
Instansi : UPTD PUSKESMAS DANGIA KECAMATAN
DANGIA KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Telah disetujui untuk diseminarkan tanggal 08 Juni 2022


di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara

COACH MENTOR

Drs. AMALUL SYAHID, M.SI H. NUR AHMAD, S. Kep., Ns.


NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19730324 199403 1 003
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 A Puwatu Tlp. 3124061 Fax.
3125905
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR ASN (BerAKHLAK)
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CIIIVII TAHUN 2022
JUDUL”
PENINGKATAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN PENDERITA DIABETES MELITUS
UNTUK MELAKUKAN KONTROL KADAR GULA DARAH DI WILAYAH KERJA
UPTD PUSKESMAS DANGIA, KECAMATAN DANGIA,
KABUPATEN KOLAKA TIMUR

Nama : ISNA DESVIANI, S. Kep., Ns


NIP : 19901202 202203 2 007
NDH : 08
Jabatan : PERAWAT AHLI PERTAMA
Instansi : UPTD PUSKESMAS DANGIA KECAMATAN
DANGIA KABUPATEN KOLAKA TIMUR
Telah diperbaiki sesuai saran Penguji, Coach dan Mentor pada Seminar
Rancangan Aktualisasi yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2022
dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diaktulisasikan pada Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan CIIIVII Tahun 2022
Penguji Coach, Mentor,

Hj. NAHWA UMAR, SE. MM Drs. AMALUL SYAHID, M.Si H. NUR AHMAD, S.Kep., Ns
NIP. 19620523 198903 2 006 NIP. 19671025 199412 1 001 NIP.19730324 199403 1 003

Mengetahui :
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
MANUSIA PROVINSI SULAWESI TENGGARA,

Dra.YUNI NURMALAWATI, M.Si

NIP. 19700626 198909 2 001


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayahNya sehingga penulis bisa menyelesaikan Rancangan Aktualisasi denga
judul’ Peningkatan Kunjungan Rawat Jalan Pasien Penderita Diabetes Melitus Di
Wilayah Kerja Puskesmas Loea” sebagai penugasan dalam ragkaian kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS.
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan dorongan
banyak pihak, sehingga rancangan ini dapat diselesaikan tepat waktu. Untuk itu dengan
sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Tenggara yang
telah mendukung kegiatan Pendidikan Latihan Dasar CPNS;
2. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Kolaka Timur, yang telah mendukung kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
Dasar CPNS;
3. Ibu Hj. Nahwa Umar,SE,MM selaku penguji Laporan Hasil Rancangan Aktualisasi
kegiatan;
4. Bapak Amalul Syahid, M. Si, Coach yang senantiasa dengan sabar dan teliti dalam proses
pembimbingan penyusuan rancangan Aktualisasi ini;
5. Bapak H. Nur Ahmad, S. Kep., Ns selaku Mentor yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan Aktualisasi ini;
6. Bapak Ali Ami, S. Sos selaku wali kelas C Angkatan CIIIVII yang
selalumemberikanarahankepada peserta Pelatihan Dasar CPNS
7. Seluruh Widya Iswara yang telah memberikan banyak ilmu terkait Nilai dasar ASN yang
sangat bermanfaat khususnya nanti pada saat kegiatan aktualisasi dan habituasi di unit
kerja;
8. Seluruh panitia Binsuh yang telah memfasilitasi dengan baik para peserta Pelatihan Dasar
CPNS ;
9. Kedua Orang Tua dan Seluruh Keluarga besarku, yang telah memberikan dukungan moril
selama masa Pelatihan Dasar CPNS;
10. Keluarga besar Asrama Distanak
11. Teman-teman Angkatan CIIIVII, Khususnya kelas C.

1
Penulis menyadari bahwa Rancangan pelaksanaan Aktualisasi ini masih banyak
kekurangan yang disebabkan keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena semua saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan guna mengoptimalkan perencanaan dan
pelaporan kegiatan aktualisasi dan habituasi dari nilai dasar ASN nantinya, serta dapat
memberikan manfaat untuk semua pihak.
Kendari 7 Juni 2022

Penulis

Isna Desviani, S. Kep., Ns

Nip. 19901203 2022032 007

2
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................................i


LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................................iii
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iv
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................1
1.2. Tujuan .............................................................................................4
1.3. Manfaat ............................................................................................. 5
1.4. Ruang Lingkup ...................................................................................5

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL
PESERTA ................................................................................................6
2.1. Gambaran Umum Organisasi............................................................. 6
2.2. Profil Peserta ....................................................................................14
2.3. Konsepsi Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN .........................16

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................26


3.1. Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu .........................................27
3.2. Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu …28
3.3. Deskripsi /Penjelasan Kegiatan .....................................................30
3.4. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN
(BerAKHLAK)..............................................................................31
3.5. Estimasi Biaya ..............................................................................56
3.6. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ......................................................57

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................58


REFERENSI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aparatur Sipil Neagara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokrasi,
makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayaan kepada masyrakat
secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetian
kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945 untuk mencapai tujuan yang
dicita – citakan oleh bangsa Indonesia. Berbagai tantangan yang dihadapai oleh Aparatur
Sipil Negara dalam mencapai tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari
luar maupun dalam negeri yang menuntut Aparatur Sipil Negara untuk meningkatkan
profesionalitasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme.

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara


(ASN) mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan Pendidikan dan
Pelatihan (Diklat) terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) selama 1 (satu)
tahun masa percobaan. Tujuan dari diklat terintegrasi ini adalah untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan. Diklat
ini bertujuan untuk menginternalisasi pembentukan karakter yakni wawasan kebangsaan
dan nilai-nilai bela Negara, analisis isu kontemporer, dan kesiapsiagaan bela Negara serta
nilai dasar ASN yang Berorientasi Pada Pelayanan Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (Ber AKHLAK).

Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tetera dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945 menyebutkan bahwa tujuan negara Republik Indonesia yaitu “
Memajukan kesejateraan Umum”. Tujuan ini bila dikristalisasi ke dalam pembangunan
Kesehatan akan lebih mudah di maknai bahwa negara bertanggung jawab untuk
meningkatkan derajat Kesehatan rakyat Indonesia. Tujuan tersebut kemudian dipertegas di
dalam batang tubuh (hasil amandemen) pasal 28 H ayat (1), yang menjamin hak setiap

4
warga negara untuk sehat “ setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat
tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh
pelayanan Kesehatan “. Sedangkan pada pasal 34 (3) dikatakan “ Negara bertanggung
jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan Kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang
layak”.

Dalam mendukung tercapainya tujuan negara yakni : “ memajukan kesejateraan


umum”, Peran Perawat sangat penting untuk menuju Indonesia sehat 2025. Tujuan
Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Harapannya, agar peningkatan
derajat Kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya terwujud, melalui terciptanya
masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai penduduknya yang hidup dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan menjangkau pelayanan
Kesehatan bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat Kesehatan setinggi-
tingginya di seluruh Republik Indonesia.

Perawat sebagai sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada pengetahuan dan
kompetensi di bidang ilmu keperawatan yang dikembangkan sesuai kebutuhan masyarakat,
perkembangan ilmu pengetahuan, dan tuntutan globalisasi.Seiring bertambahnya jumlah
penduduk Indonesia setiap tahun, maka kebutuhan tenaga kesehatan mengalami
peningkatan khususnya tenaga perawat. Di Indonesia, jumlah perawat paling banyak bila
dibandingkan tenaga kesehatan lainnya. Sehingga, perannya menjadi penentu dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

Salah satu masalah Kesehatan yang sedang berkembang di era Globalisasi dan
menjadi tantangan bagi pelayanan Kesehatan adalah Penyakit tidak menular (PTM).
Dimana Angka PTM sejak tahun 2010 mulai mengalami peningkatan yang cukup
signifikan. Kondisi tersebut ditandai dengan angka kematian akibat penyakit tidak menular
terus mengalami peningkatan. Penyakit tidak menular secara umum disebabkan oleh gaya
hidup yaitu Pola makan yang tidak sehat memilih makanan siap saji yang tinggi kalori,
lemak, rendah serat, komsumsi garam dan gula yang berlebihan, di ikuti dengan kurangnya
aktivitas fisik, stress, serta kurang istirahat. kondisi inilah yang dapat memicu timbulnya

5
penyakit Tidak Menular seperti : Stroke, Hipertensi, Diabetes Melitus, Obesitas, Kanker,
Jantung Koroner, dan Hiperkolesterol dikalangan Masyarakat Indonesia.

Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi masalah Kesehatan masyarakat yang cukup
besar di Indonesia pada saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya pergeseran Pola penyakit
secara epidemiologi dari penyakit menular yang cenderung menurun ke penyakit tidak
menular yang secara global meningkat di dunia, dan secara nasional telah menduduki 10
besar penyakit penyebab kematian dengan kasus terbanyak. Salah satunya adalah penyakit
Diabetes Melitus (DM). Diabetes melitus adalah penyakit Metabolik yang di tandai dengan
tingginya kadar Glukosa darah (Hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi
insulin, gangguan aktivitas insulin atau ke duanya. Diabetes Melitus kronik dapat
mengakibatkan kerusakan jangka Panjang disfungsi atau kegagalan Beberapa Organ tubuh
terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah.

Organisasi kesehatan dunia World Health Organization menemukan bahwa


Indonesia masuk kedalam sepuluh besar negara dengan jumlah kasus Diabetes Mellitus
terbanyak di dunia yang menempati peringkat keempat pada tahun 2000 dan diprediksi
akan meningkat pada tahun 2030. Prevalensi DM di Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam
beberapa tahun terakhir DM termasuk dalam 10 penyakit terbanyak di Sulawesi Tenggara.
DM mengalami peningkatan dari urutan ke-9 pada tahun 2014 menjadi urutan ke-5 pada
tahun 2015. Komplikasi DM dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan penderitanya
yang memiliki risiko terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, neuropati di
kaki yang dapat meningkatkan kejadian ulkus kaki infeksi bahkan keharusan untuk
amputasi, retinopati, gagal ginjal dan dapat mengancam jiwa bahkan kematian apabila
tidak segera ditangani dan dilakukan pengontrolan yang tepat.

Berdasarkan hasil pengamatan di wilayah Kerja Puskesmas Dangia, kecamatan


dangia, Kabupaten Kolaka Timur ditemukan Bahwa angka kejadian penyakit Diabetes
terus bertambah setiap bulannya, sementara angka kunjungan Rawat jalan Penderita
Diabetes Melitus untuk melakukan kontrol kadar gula darah di puskesmas dangia sangat
rendah. Kondisi tersebut dapat beresiko terhadap timbulnya komplikasi dari penyakit
seperti stroke, gangguan fungsi ginjal, gangguan neuropati dan kerusakan organ tubuh
lainnya bahkan dapat menyebatkan kematian. Selain itu hal ini juga dapat mengakibatkan
tidak tercapainya tugas dan fungsi organisasi maupun profesi. Berdasarkan Permasalahan

6
tersebut, maka penulis membuat rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi
Kunjungan Rawat Jalan Pada Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas
Dangia, Kecamatan Dangia , Kabupaten Kolaka Timur.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yakni meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam
melakukan kegiatan pelayanan publik sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Ahli Pertama
Perawat. Dengan Mengoptimalisasikan Kegiatan kunjungan rawat jalan pada penderita
diabetes Melitus di Wilayah kerja Puskesmas Dangia, Kecamatan Dangia , Kabupaten
Kolaka Timur tahun 2022

1.2.2. Tujuan khusus


1) Meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya penderita diabetes Melitus tentang
pentingnya melakukan kunjungan rawat jalan untuk mengontrol kadar gula darah.
2) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diabetes melitus, meliputi :
Faktor penyebab penyakit, dampak serta komplikasi yang timbul
3) Menurunkan dan mengontrol angka kejadian dan kematian akibat penyakit Diabetes
Melitus
4) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya pengendalian penyakit diabetes
Melitus pelayanan

1.3. Manfaat
1.3.1. Manfaat untuk penulis
Meningkatkan pemahaman kedisiplinan terhadap peraturan dan mampu untuk
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yang Ber AKHLAK ( Berorientasi Pelayanan
yang Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Serta menanamkan dan meningkatkan
profesionalisme dalam melaksanakan tugas sebagai abdi negara dalam memberikan
pelayanan Kesehatan kepada masyarakat.

1.3.2. Manfaat Untuk Organisasi


Mampu berkontribusi terhadap organisasi dalam pencapaian tujuan pembangunaan
kesehatan, dengan meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan Kesehatan dalam organisasi

7
di UPTD Puskesmas Dangia, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi
Sulawesi Tenggara.

1.3.3. Manfaat Untuk Masyarakat


Meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat, mengurangi angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit tidak menular khususnya penyakit diabetes.

1.4. Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi


Ruang lingkup kegiatan aktualisasi ini adalah bagaimana Kepatuhan Kunjungan
Rawat Jalan Pasien Penderita Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja Puskesmas Dangia,
Kabupaten Kolaka Timur. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini mulai tanggal 10 juni
sampai 12 juli 2022 bertempat di Puskesmas Dangia Kabupaten Kolaka Timur.

8
BAB II.

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEPSI NILAI-NILAI DASAR,


KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU DAN PROFIL PESERTA

2.1 Gambaran Umum Puskesmas Dangia Kecamatan Dangia Kabupaten Kolaka Timur
2.1.1 Profil Puskesmas & Kedudukan Organisasi
.

Puskesmas Dangia merupakan unit organisasi Pelayanan Kesehatan Terpadu bersifat


fungsional yang bekerja secara professional dan terorganisasi. Berkedudukan sebagai
UPTD yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Kolaka Timur

UPTD Puskesmas Dangia terletak di Kecamatan Dangia Desa Gunung Jaya


Kabupaten Kolaka Timur dengan Wilayah kerja meliputi 12 Desa, yaitu Desa Tetewua,
Desa Lembah Subur, Desa Gunung Jaya, Desa Mulia Jaya, Desa Mekar Jaya, Desa
Anambada, Desa Dangia, Desa Tetembuta, Desa Wande, Desa Talinduka, Desa Lamosila,
Desa Lalokateba dengan luas sekitar 172.72 Km².

Wilayah kerja Puskesmas Dangia sekitar 172 Km² yang terdiri dari 12 desa yang
terletak di Kolaka Timur dengan batas wilayah UPTD Puskesmas Dangia, sebagai berikut
:

9
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ladongi
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lambandia
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Poli-Polia
a. Letak geografis
Keadaan Alam (Geografis) wilayah kerja UPTD Puskesmas Dangia terdiri dari
daratan, perbukitan dan perairan. Prasarana dan tranportasi daerah yaitu sebagian
adalah jalan pengerasan.
Gambar 2.1
Peta Kecamatan Dangia

b. Keadaan demografis
1. Kependudukan Jumlah penduduk di Kecamatan Dangia Tahun 2020 sebesar 8.210
jiwa dengan rata-rata 3.24 jiwa/rumah tangga.
2. Persebaran dan Kepadatan
Luas wilayah Kecamatan Dangia adalah 172.72 Km², dengan jumlah penduduk
8.210 jiwa. Dan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel. 2.1 Jumlah Desa, Jumlah Penduduk dan Jumlah Rumah Tangga

Rata-rata
Jumlah kepadatan
Jumlah Jiwa per
no Desa Rumah penduduk
Penduduk rumah
Tangga per km
tangga

1 Gunung jaya 1.759 502 3,504 108,71

10
2 Mulia Jaya 477 127 3,76 93,9

3 Mekar Jaya 389 101 3,85 48,26

4 Talinduka 593 150 3,95 33,83

5 Lembah Subur 1.733 502 3,45 35,72

6 Dangia 755 203 3,72 32,16

7 Wande 437 112 3,9 32,23

8 Anambada 472 131 3,6 71,1

9 Tetembuta 486 145 3,35 71,16

10 Tetewua 289 73 3,96 18,85

11 Lalongkateba 491 134 3,66 59,52

12 Lamosila 329 105 3,13 101,54

2.1.2 Visi, Misi & Nilai Organisasi {Intansi (Pemerintah Prov/Kab/Kota), Tujuan dan
Sasaran Unit Kerja (OPD)}
a. Visi
Mendorong terwujudnya masyarakat sehat di Wilayah UPTD Puskesmas Dangia,
Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur tahun 2022.
b. Misi
1) Menyelenggarakan Upaya Kesehatan masyarakat dan perseorangan yang bermutu
dan merata.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat.
3) Meningkatkan sumber daya petugas Puskesmas
c. Nilai Organisasi
Tata Nilai Organisasi UPTD Puskesmas Dangia, Kecamatan Dangia, Kabupaten
Kolaka Timur yaitu SMART :
1) Sehat. Mengupayakan masyarakat Sehat melalui Pembangunan berwawasan
Kesehatan
2) Malu. Memiliki budaya malu bila tidak melakukan tugas dengan sebaiknya

11
3) Akuntabel. Memberikan pelayanan Kesehatan sesuai pedoman dan standar
pelayanan yang ditetapkan, dapat diukur dan dipertanggung jawabkan
4) Ramah. Memiliki sikap sopan dan santun kepada seluruh masyarakat dan rekan
kerja
5) Teladan. Petugas Kesehatan dapat menjadi contoh dan panutan bagi masyarakat
untuk hidup sehat.
d. Tujuan & Sasaran Unit Kerja.
Tujuan di Dirikannya Organisasi Puskesmas menurut PERMENKES No 43
Tahun 2019 yang terdapat pada pasal 2 yang berbunyi : Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
1) memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat;
2) mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3) hidup dalam lingkungan sehat;
4) memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
Sasaran Unit Kerja yaitu individu, keluarga, kelompok Khusus, baik sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah Kesehatan.
2.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
a. Tugas pokok Puskesmas
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung
terwujudnya kecamatan sehat.
b. Fungsi Organisasi Puskesmas
Puskesmas diharapkan dapat bertindak sebagai motivator, fasilitator dan turut
serta memantau terselenggaranya proses pembangunan di wilayah kerjanya agar
berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Hasil yang
diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah terselenggaranya
pembangunan di luar bidang kesehatan yang mendukung terciptanya lingkungan dan
perilaku sehat. Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi :
1) Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif, dengan kelompok masyarakat serta sebagian besar diselenggarakan
bersama masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas.

12
2) Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga pada umumnya melalui upaya rawat jalan
dan rujukan.
Berdasarkan UU No 75 tahun 2014 pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud Puskesmas menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM (Upaya Kesehehatan Masyarakat) tingkat pertama di
wilayah kerjanya ;
2) Penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya;
3) Puskesmas dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan Tenaga Kesehatan
2.1.4 Program dan kegiatan utama Unit Kerja (OPD)
1. Upaya Kesehatan Ibu dan anak
2. Pelayanan Kesehatan Neonatus dan Bayi
3. Pelayanan Kesehatan Ibu bersalin
4. Upaya Kesehatan anak balita dan Pra Sekolah
5. Imunisasi
6. Upaya Kesehatan Usia Reproduksi
7. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
8. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
9. Upaya Kesehatan Lingkungan
10. Upaya Promosi Kesehatan
11. Upaya P2 Penyakit Menular langsung
12. Upaya P2 penyakit tular Vektor
13. Upaya P2 Penyakit tidak menular
14. Surveilans dan Respon KLB
15. Upaya pencegahan dan pengendalian
16. Masalah Keswa dan Remaja
17. Pelayanan Kesehatan Lainnya termaksud lokal dan spesifik
18. Pelayanan Kesehatan Kerja

13
2.1.5 Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu yang
diangkat
a. Data- data sumber daya yang di miliki unit kerja
1. Sumber daya manusia (SDM)
Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu
organisasi yang menjadi penentu jalan tidaknya suatu organisasi. SDM Kesehatan
yang memiliki kompetensi tentu akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan,
program dan pelayanan Kesehatan. Adapun jenis dan jumlah tenaga Kesehatan di
wilayah kerja puskesmas Dangia dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1 : jumlah SDM di wilayah kerja puskesmas dangia, kabupaten kolaka
timur
N jenis ketenagaan Jumlah Status pegawai
o
PN CPN Non
S S PNS
1 Kepala Puskesmas 1 1
2 Dokter umum 2 1 1
3 Dokter gigi 1 1
4 Bidan 26 6 20

5 Perawat 23 5 5 13
6 Perawat gigi 1 1
7 Sanitarian 2 1 1
8 Kesehatan 2 1 1
masyarakat
9 Analis Kesehatan 1 1

1 Apoteker
0
1 Tenaga Gizi 2 1 1
1
1 Administrasi 1 1
2
Total pegawai 61

14
2. Sarana & Prasarana Pelayanan Kesehatan
Keberhasilan upaya Kesehatan di Puskesmas Dangia banyak ditentukan oleh
tersedianya sumber daya Kesehatan yang memadai, baik itu sumber daya sarana Kesehatan
, tenaga Kesehatan, dan ketersediaan pembiayaan. Penyedian sarana tersebut merupakan
kebutuhan pokok dalam upaya meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat dan menjadi
salah satu perhatian utama pembangunan di bidang Kesehatan yang bertujuan agar semua
lapisan masyarakat dapat menikmati pelayanan Kesehatan. Adapun sarana pelayanan
Kesehatan yang berada Di Wilayah Kerja dipuskesmas Dangia terdiri atas pelayanan
Kesehatan Luar Gedung dan dalam Gedung. dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2 :
Distribusi Posyandu, Puskesmas Pembantu, Polindes dan Poskesdes menurut Desa
di Wilayah Kerja Puskesmas
Dangia Kecamatan Loea, Kabupaten kolaka Timur
Tahun 2022
No Desa/ Kelurahan Posyandu Jumlah Polindes poskesdes
puskesmas
Pembantu
1 Tetewua 1 - - 1
2 Lembah subur 1 1 - -
3 Gunung jaya 1 - - -
4 Mekar jaya 1 - - -
5 Mulia jaya 1 - - -
6 Anambada 1 - 1 1
7 Dangia 1 - 1 -
8 Tetembuta 1 - - -
9 Wande 1 - - -
10 Talinduka 1 - - -
11 Lamosila 1 - - 1
12 Lalongkateba 1 - - 1
Total 12 1 2 4

Keterangan : sarana Kesehatan luar Gedung

15
Tabel 3

Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Gedung Puskesmas Dangia Tahun 2022

No Ruangan Jumlah Keterangan


1 Ruang pendaftaran dan informasi 1 -
2 Ruang UGD 1 -
3 Ruang pelayanan Pemeriksaan umum 1 -
4 Ruang pelayanan Kesehatan gigi dan mulut 1 -
5 Ruang pelayanan KIA 1 -
6 Ruang persalinan 1 -
7 Ruang kepala Puskesmas 1 -
8 Ruang pelayanan Farmasi 1 -
9 Ruang Programer 1 -
10 Ruang rekam medik 1 -
11 Gudang farmasi 1 -

Keterangan : sarana Kesehatan dalam Gedung

b. Data-data terkait isu yang diangkat


1. Data temuan kasus penyakit diabetes melitus januari sampai dengan April di
pelayanan Pos Kesehatan terpadu puskesmas dangia, Kecamatan dangia, Kabupaten
Kolaka Timur Tahun 2022. Dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4: jumlah kasus penderita diabetes melitus
N Bulan Jumlah Penderita Jumlah keseluruhan
o DM
L P
1 Januari 2 18 20
2 Februari 8 30 38
3 Maret 1 34 35
4 April 12 33 45

16
2. Data kunjungan rawat jalan penderita Diabetes Melitus di Puskesmas Dangia
Kabupaten Kolaka Timur tahun 2022 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5: jumlah kunjungan rawat jalan penderita diabetes melitus
No Bulan Jumlah Kunjungan Penderita Total
DM
L P
1 Januari 4 7 11
2 Februari - - -
3 Maret 6 13 19
4 April - - -

2.2.Profil Peserta
Nama : ISNA DESVIANI,S.Kep.,Ns
NIP : 19901202 202203 2 007
Pangkat/ Golongan : Penata Muda Tingkat I / IIIb
Pendidikan : S-1 Profesi Ners
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Instansi : UPTD Puskesmas Dangia, Kecamatan Dangia, Kabupaten
Kolaka Timur

2.2.1 Tugas pokok perawat Ahli Pertama


Tugas pokok perawat Ahli pertama berdasarkan permenpan RB No 35 tahun 2019
meliputi :
1. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga
3. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut;
5. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
6. Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan risiko
infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan
7. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi

17
8. Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang berdampak pada
pelayanan kesehatan
9. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit menular
10. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
11. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah keperawatan
12. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu (merumuskan,
menetapkan tindakan)
13. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga (merumuskan,
menetapkan tindakan)
14. Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/bencana/ kritikal
15. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic
16. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/intra/post operasi
17. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan
18. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
19. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
20. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
21. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur
22. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
23. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan pengaturan suhu
tubuh
24. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu
25. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu
26. Melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu
27. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada individu
28. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien
29. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok
30. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan dalam
meningkatkan masalah kesehatan masyarakat
31. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat
32. Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks
33. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi

18
34. Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik
35. Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan komunikasi
36. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks pada area medikal
bedah
37. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area anak
38. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area maternitas
39. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area komunitas
40. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di area jiwa
41. Melakukan perawatan luka
42. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama dilakukan tindakan
keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi pasien
43. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter
44. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu
45. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala
46. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
47. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan keperawatan sebagai
ketua tim/perawat primer
48. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
49. Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar shift/unit/fasilitas
kesehatan
50. Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka melakukan fungsi
ketenagaan perawat
51. Melakukan preseptorship dan mentorship

2.3.Konsep Nilai-nilai Dasar, Kedudukan dan Peran ASN

2.3.1. Nilai-nilai Dasar ASN


Core Values ASN yang diluncurkan yaitu ASN BerAKHLAK yang merupakan
akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif. Core Values tersebut harus diimplementasikan oleh seluruh
ASN di Instansi Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun
2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatus
Sipil Negara Yang merupakan singkatan dari:

19
1) Berorientasi Pelayanan yaitu keinginan memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat. Panduan berprilaku atau kode etik berorientasi pelayanan
public adalah :
a. Memahami kebutuhan dan mengutamakan kepuasan masyarakat.
b. Melayani dengan sikap hormat, sopan, cepat, ikhlas dan sigap.
c. Melakukan perbaikan terus menerus dalam memberikan pelayanan.
Kata kunci dari berorientasi pelayanan yaitu :
1. Responsivitas
2. Kualitas dan
3. Kepuasan
Kalimat Afirmasi dari Berorientasi Pelayanan adalah Kami berkomitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat

2) Akuntabel yaitu bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan.


Panduan berprilaku atau kode etik akuntabilitas adalah :
a. Melaksanakan tugas dgn jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin dan
berintegritas tinggi.
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan wewenang jabatan.
Kata kunci dari Akuntabilitas yaitu :
1. Intergritas, Konsisten.
2. Dapat dipercaya dan
3. Transparan.
Kalimat afirmasi dari Akuntabilitas adalah kami bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan.
3) Kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas,
Panduan berprilaku atau kode etik Kompeten adalah :
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
b. Membantu orang lain belajar.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kata kunci dari Kompeten yaitu :
1. Kinerja terbaik, sukses.
2. Keberhasilan.
3. Kelincahan Belajar dan
4. Ahli dibidangnya.

20
Kalimat afirmasi Kompeten adalah kami harus belajar untuk
mengembangkan kapasitas.
4 ) Harmonis , yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan.
Panduan berprilaku atau kode etik harmonis adalah :
a. Menghargai orang lain apapun latarnya.
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Kata kunci harmonis yaitu :
1. Peduli (caring).
2. Perbedaan.
3. Selaras
Kalimat Afirmasi dari harmonis adalah kami saling peduli dan menghargai
perbedaan.
5) Loyal yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara;
Panduan berprilaku atau kode etik loyal adalah :
a. Memegang teguh ideology Pancasila dan UUD 45, setia kepada NKRI serta
pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesame ASN, pimpinan instansi dan Negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan Negara.
Kata kunci Loyal yaitu :
1. Komitmen, dedikasi.
2. Kontribusi
3. Nasionalisme dan
4. Pengabdian

Kalimat afirmasi dari loyal adalah kami berdedikasi dan mengutamakan


kepentingan bangsa dan Negara.
6) Adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Panduan berprilaku atau kode etik adaptif adalah :
a. Cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan..
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreatifitas.
c. Bertindak proaktif
Kata kunci adaptif yaitu :
1. Inovasi.
2. Antusias terhadap perubahan
3. Proaktif
Kalimat afirmasi dari adaptif adalah kami terus berinovasi dan antusias dalam
gerakan maupun menghadapi perubahan..
7) Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
Panduan berprilaku atau kode etik kolaboratif adalah :
21
a. Memberikan kesempatan berbagai pihak untuk berkontribusi..
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah
c. Menggerakan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan bersama
Kata kunci kolaboratif yaitu :
1. Kesediaan bekerja sama
2. Sinergi untuk hasil yang lebih baik
Kalimat afirmasi dari Kolaboratif adalah kami membangun kerjasama
yang sinergis.

2.3.2 Kedudukan dan Peran ASN


2.3.2.1 Smart ASN
Sesuai dengan 5 arahan presiden dalam upaya percepatan transformasi
digital, pengembangan SDM merupakan salah satu fokus Presiden.
Berdasarkan petunjuk khusus dari Presiden pada Rapat Terbatas
Perencanaan Transformasi Digital, bahwa transformasi digital di masa
pandemi maupun pandemi yang akan datang akan mengubah secara struktural
cara kerja, beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang sebelumnya
luring dengan kontak fisik menjadi lebih banyak ke daring yang akan
dihadapi oleh semua lapisan masyarakat termasuk ASN.
a. Percepatan transformasi digital
Di Indonesia, percepatan transformasi digital didukung sepenuhnya
oleh pemerintah. Dalam visi misi Presiden Jokowi tahun 2019-2024,
disebutkan bahwa masa pemerintahan yang kedua berfokus pada
pembangunan SDM sebagai salah satu visi utama. 5 visi Presiden
untuk Indonesia :
1. Pembangunan infrastruktur
2. Pembangunan SDM
3. Keterbukaan Investasi
4. Reformasi Birokrasi
5. Penggunaan APBN fokus & tepas sasaran

Presiden juga telah menekankan 5 hal yang perlu menjadi perhatian dalam
menangani transformasi digital pada masa pandemi COVID-19. 5 arahan presiden untuk
percepatan transformasi digital:

1. Perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital.

22
2. Persiapkan betul roadmap transportasi digital di sektor-sektor strategis, baik di
pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, sektor pendidikan, sektor kesehatan,
perdagangan, sektor industri, sektor penyiaran.
3. Percepat integrasi Pusat Data Nasional sebagaimana sudah dibicarakan.
4. Persiapkan kebutuhan SDM talenta digital.
5. Persiapan terkait dengan regulasi, skema-skema pendanaan dan pembiayaan
transformasi digital dilakukan secepat-cepatnya (Oktari, 2020).
b. Pengertian Literasi Digital
Konsep Literasi Digital Ruang digital adalah lingkungan yang kaya akan informasi.
Keterjangkauan (affordances) yang dirasakan dari ruang ekspresi ini mendorong
produksi, berbagi, diskusi, dan evaluasi opini publik melalui cara tekstual (Barton dan
Lee, 2013). Affordance berarti alat yang memungkinkan kita untuk melakukan hal-hal
baru, berpikir dengan cara baru, mengekspresikan jenis makna baru, membangun
jenis hubungan baru dan menjadi tipe orang baru. Affordance dalam literasi digital
adalah akses, perangkat, dan platform digital. Sementara pasangannya yaitu kendala
(constraint), mencegah kita dari melakukan hal-hal lain, berpikir dengan cara lain,
memiliki jenis lain dari hubungan. Constraint
dalam literasi digital bisa meliputi kurangnya infrastruktur, akses, dan minimnya
penguatan literasi digital (Jones dan Hafner, 2012). Menurut Jones dan Hafner (2012),
literasi disini bukan sekadar cara untuk membuat makna, tetapi juga cara berhubungan
dengan orang lain dan menunjukkan siapa kita. Literasi juga terkait cara melakukan
sesuatu di dunia dan cara mengembangkan ide-ide baru tentang dan solusi untuk masalah
yang dihadapi kita.
c. Peta jalan literasi digital
Terdapat tiga pilar utama dalam Indonesia Digital Nation, yaitu masyarakat digital
yang dibarengi pula dengan pemerintah digital dan ekonomi digital. Masyarakat
digital meliputi aktivitas, penggunaan aplikasi, dan penggunaan infrastruktur digital.
Pemerintah digital meliputi regulasi, kebijakan, dan pengendalian sistem digital.
Sementara itu, ekonomi digital meliputi aspek SDM digital, teknologi penunjang, dan
riset inovasi digital. Indikator yang dipakai dalam menentukan keberhasilan
terwujudnya Indonesia Digital Nation melalui peta jalan literasi digital diantaranya yaitu
dari ITU, IMD, dan Katadata :

23
 International Telecommunication Union (ITU) → ICT Development Index
ICT Development Index (IDI) menggunakan pendekatan 3 kategori (ICT Access,
ICT Skills, ICT Use) dan 11 kriteria indikator. Pada tahun 2017, peringkat IDI
Indonesia masih cukup rendah dibandingkan dengan negara tetangga lain, yaitu
berada di posisi 7 dari 11 negara di Asia Tenggara. Meskipun demikian, Indonesia
mencatat kenaikan skor yang cukup tinggi (+0,47) dalam waktu 1 tahun. Laporan ini
belum diperbarui di tahun 2018-2019 karena data yang kurang memadai.
 Institute of International Management Development (IMD) → IMD Digital
Competitiveness Ranking IMD Digital Competitiveness menggunakan 3 kategori
(Technology, Knowledge, Future Readiness) dengan 9 sub-faktor dan 52 kriteria
indikator. Peringkat Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun
sebelumnya, namun masih lebih rendah dibandingkan dengan negara lain di
kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia. Pada tahun
2020, peringkat Indonesia ada di peringkat 56 dari 63 negara.
 Katadata Insight Center → Status Literasi Digital Indonesia Survei di 34 Provinsi
Survei ini dilakukan untuk mengukur tingkat literasi digital dengan menggunakan
kerangka “A Global Framework of Reference on Digital Literacy Skills”
(UNESCO, 2018).
d. Lingkup Literasi Digital
Kesenjangan digital merupakan konsep yang telah lama ada. Pada awal
mulanya, konsep kesenjangan digital ini berfokus pada kemampuan memiliki
(ekonomi) dan mengoperasikan perangkat digital (komputer) dan akses (Internet).
Namun, konsep ini telah berkembang menjadi beberapa aspek yang lebih komprehensif.
Penguatan Literasi Digital Di Indonesia, sejak lama sudah dilakukan upaya penguatan
literasi digital. Pada Kurikulum 2006, mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi
dan Komunikasi) sempat menjadi bagian penting dibangku sekolah menengah
dan atas. Namun dihapus pada Kurikulum 2013, untuk kemudian direstorasi di
Kurikulum 2013 terbaru. Namun, penguatan literasi digital tidak hanya datang dari
Kemendikbud selaku otoritas pendidikan beberapa lembaga pemerintah, akademisi, dan
non pemerintah juga turut serta.
e. Implementasi Literasi Digital
Transformasi digital di sektor pendidikan di Indonesia bukanlah suatu wacana
yang baru. Berbagai perbincangan, regulasi pendukung, dan upaya konkret

24
menerapkan transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi dan semua tingkat
sekolah di Indonesia

telah dilakukan. Jika sebelumnya berbagai wacana, kebijakan pendukung, serta


sosialisasi tentang era industri 4.0 belum berhasil membuat industri pendidikan
universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, hingga sekolah dasar dan
menengah mencapai progress signifikan pada transformasi digital pendidikan
Indonesia, terjadinya pandemi COVID-19 justru memberikan dampak luar biasa dalam
aspek ini (Suteki, 2020).

2.3.2.2 Manajemen ASN


1. Kedudukan Peran, hak dan kewajiban, Prilaku dan kode etik ASN.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi poliyik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan jaman.
a) Kedudukan ASN
Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS merupakan
warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu diangkat sebagai Pegawai
ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK
adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
b) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN berfungsi
dan bertugas sebagai berikut :

• Pelaksana kebijakan public


ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan

25
peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan public dan masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya,
serta harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
• Pelayan publik
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan public
yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau
pelayanan administrative yang diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan
public dengan tujuan kepuasan pelanggan.
• Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi
martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara daripada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU ASN disebutkan
bahwa dalam penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN, salah satu
diantaranya atas persatuan dan kesatuan.
c) Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum, suatu
kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat
diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima. Agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat meningkatkan
produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN
diberikan hak. Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut :

PNS berhak memperoleh :


1) gaji, tunjangan, dan fasilitas
2) cuti
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan dan
5) pengembangan kompetensi
PPPK berhak memperoleh :
1) gaji dan tunjangan
2) cuti
3) perlindungan dan pengembangan kompetensi

26
Sedangkan kewajiban ASN adalah :
1) Setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945 dan NKRI
2) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran dan tanggung jawab.
6) Menunjukan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan, dan
tindakan kepada setiap orang, baik didalam maupun diluar kedinasan.
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
8) Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Kesatuan republic Indonesia.

d) Kode Etik dan Kode Prilaku ASN


Tujuan kode etik dank ode perilaku ASN adalah unduk menjaga martabat dan
kehormatan ASN diantaranya :
 melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi.
 melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
 melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
 melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan etika
pemerintahan
 tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri
sendiri atau untuk orang lain.
 memberika informas secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan Memberikan informas
secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi
terkait kepentingan kedinasan.
 melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
 menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.

27
 melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN.
 menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya.

2. Sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan
latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status
pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
- Manfaat Sistem Merit pada organisasi
a. Mendukung keberadaan Penerapan prinsip akuntabilitas
b. Dapat mengarahkan SDM untuk mempertanggung jawabkan tugas dan
fungsinya.

c. Instansi pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat, dan berintegritas


untuk mencapai visi dan misinya.
- Manfaat Sistem Merit bagi pegawai
a. Menjamin keadilan dan ruang keterbukaan dalam perjalanan karir seorang
pegawai.
b. Memiliki kesempatan yang sama untuk meningkatkan kualitas diri.
- Pelaksanaan Sistem Merit dalam pengelolaan SDM Perencanaan. a. Perencanaan
kebutuhan pegawai.
a. Pegawai ASN terpilih dan
b. Pegawai ditempatkan sesuai dengan perencanaan.

28
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, Penetapan dan Analisis Isu


Berdasarkan Hasil Identifikasi Isu data Kunjungan Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas dangia, Kecamatan Dangia, Kabupaten Kolaka Timur ditemukan Beberapa isu
yang dapat di lihat pada tabel berikut :
N Tugas dan Isu Teridentifikasi Deskripsi Keterkaitan dengan
o fungsi Agenda III
yang
bermasala
h
1 Melakukan Peningkatan angka Manajemen ASN:
intervensi temuan kasus Melaksanakan upaya pencegahan dan
keperawat Penderita Diabetes pengendalian Penyakit Diabetes
an spesifik Melitus melalui Melitus di mana ASN/ Perawat di
yang kegiatan Pelayanan harapakan mampu bekerja sama
kompleks Pos binaan terpadu dengan perangkat desa/kelurahan
di area penyakit tidak menular maupun instansi lain yang terkait
komunitas dalam memberikan pelayanan
Kesehatan dan bertanggung jawab.

2 Melakukan Rendahnya kunjungan Manajemen ASN:


support Rawat jalan Penderita Melakukan kegiatan meningkatkan
kepatuhan Diabetes Melitus upaya pengobatan lanjutan serta
terhadap untuk melakukan pengendalian Penyakit diabetes
intervensi kontrol kadar gula Melitus untuk meningkatkan derajat
kesehatan darah di puskesmas Kesehatan masyarakat dengan
pada dangia, Kecamatan menunjukan sikap professional,
individu; Dangia Kabupaten akuntabilitas /tanggung jawab sebagai
kolaka Timur pemberi pelayanan Kesehatan. (

29
Manajemen ASN sebagai pelayan
Publik)
Smart ASN :
Dalam Upaya meningkatkan
kunjungan pengobatan pasien
penderita DM, di mana ASN harus
memberikan pelayanan Kesehatan
yang bermutu dan berkualitas dengan
membuat sebuah inovasi/ terobosan
terbaru sehingga menarik minat
penerima layanan Kesehatan.
3 Melakukan Rendahnya kesadaran Manajemen ASN :
pendidikan masyarakat tentang Kegiatan penerapan Pendidikan
kesehatan masalah penyakit Kesehatan kepada masyarakat
pada Penyakit tidak dilakukan dengan cara bekerja sama
kelompok menular khususnya dimana diharapkan ASN mampu
penyakit Diabetes memberikan informasi Kesehatan
Melitus khususnya penyakit DM dan dapat
bermanfaat bagi masyarakat dalam
meningkatkan kualitas hidup sehat.
Smart ASN:
ASN/Perawat dalam melaksanakan
kegiatan edukasi dan Pendidikan
Kesehatan harus aktif, transparan dan
akuntabel agar kegiatan penyuluhan
dapat bermamfaat serta inovatif
menyediakan media penyuluhan.

Analisis Isu
Setelah dilakukan identifikasi isu berdasarkan tugas dan fungsi yang bermasalah,
tahapan selanjutnya yang dilakukan penulis adalah menetapkan isu. Penetapan isu yang
berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Teknik
analisis sebagai pisau pemangkas yang digunakan penulis untuk memprioritaskan isu

30
yang akan ditindaklanjuti adalah dengan menggunakan metode analisa APKL, yaitu
dengan menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan dan Layak-nya yang
selanjutnya memberikan skala penilaian 1-5. Isu yang memiliki nilai total penjumlahan
tertinggi itulah yang menjadi isu prioritas.
Table 3.1.2 identifikasi dengan model APKL

No Isu Utama Penilaian Isu Total Ranking


A P K L skor
(1- (1- (1- (1-
5) 5) 5) 5)
1 Peningkatan 5 3 3 3 14 3
angka temuan
kasus Penderita
Diabetes Melitus
melalui kegiatan
Pelayanan Pos
binaan terpadu
penyakit tidak
menular
2 Rendahnya 5 4 3 4 16 1
kunjungan Rawat
jalan Penderita
Diabetes Melitus
untuk melakukan
kontrol kadar
gula darah di
puskesmas
dangia,
Kecamatan
Dangia
Kabupaten kolaka
Timur
3 Rendahnya 4 4 4 3 15 2
kesadaran
masyarakat
tentang masalah
penyakit Penyakit
tidak menular
khususnya
penyakit Diabetes
Melitus

31
Keterangan Tabel Skala Nilai :

A : Actual Angka 5 : Sangat mendesak

P : Problematik Angka 4 : Mendesak

K : Kelayakan Angka 3 : Cukup mendesak

L : Layak Angka 2 : Kurang mendesak

Angka 1 : Tidak mendesak

Guna mencapai core issue, diperlukan upaya untuk menganalisis secara mendalam
kualitas masing-masing isu. Proses identifikasi isu tersebut menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu. Kriteria kualitas isu yang digunakan adalah APKL (Aktual,
Problematik, Kelayakan, dan Kelayakan). Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya. Kekhalayakan artinya isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Sedangkan Kelayakan artinya isu yang masuk
akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

Melalui proses analisis isu menggunakan metode APKL maka ditentukanlah core
issue, yaitu : Rendahnya kunjungan Rawat jalan Penderita Diabetes Melitus untuk
melakukan kontrol kadar gula darah di puskesmas dangia, Kecamatan Dangia Kabupaten
kolaka Timur.

Gagasan Kreatif/Terpilih dan Kegiatan sebagai Pemecahan Isu

1. Unit Kerja : UPTD Puskesmas Dangia, Kecamatan Dangia,


Kabupaten Kolaka.Timur
2. Isu Yang Diangkat :Rendahnya kunjungan Rawat jalan Penderita
Diabetes Melitus untuk melakukan kontrol kadar gula
darah di puskesmas dangia, Kecamatan Dangia
Kabupaten kolaka Timur
3. Gagasan Pemecahan Isu : Peningkatan Kunjungan Rawat jalan Penderita
Diabetes Melitus untuk melakukan kontrol kadar gula
darah di puskesmas dangia, Kecamatan Dangia
Kabupaten kolaka Timur

32
4. Deskripsi Kegiatan :
1) Melakukan konsultasi ke pimpinan dan meminta persetujuan terkait rencana
aktualisasi
 Melakukan konsultasi dengan pimpinan untuk mendapatkan persetujuan pimpinan
tentang rancangan aktualisasi.
 Mencatat atau mendapat arahan dari pimpinan/mentor.
 Membuat surat persetujuan pimpinan.
2) Membuat rancangan & media Penyuluhan
 Mencari referensi dari berbagai literatur yang berdasarkan konsep teori tentang
materi Penyuluhan terkait penyakit Diabetes Melitus
 Menyiapkan bahan dan alat media penyuluhan
 Berkonsultasi dengan teman sejawat dan tenaga medis lainnya tentang materi
penyuluhan
3) Melaksanakan kegiatan Penyuluhan & edukasi tentang penyakit tidak menular
khususnya diabetes melitus
 Mengumpulkan peserta penyuluhan dalam suatu ruangan sebelum melakukan
kegiatan penyuluhan
 Memberikan penjelasan terkait tujuan pelaksanaan kegiatan penyuluhan
 Melaksanakan penyuluhan Kesehatan/edukasi terkait penyakit diabetes melitus
4) Monitoring/Evaluasi
 Menyiapkan lembar monitoring/evaluasi
 Melakukan monitoring/evaluasi peningkatan pemahaman tentang penyakit
diabetes
 Membuat laporan hasil Evaluasi kegiatan penyuluhan dan edukasi tentang penyakit
diabetes melitus dan melaporkan pada pimpinan

33
Matriks Rancangan Aktulisasi
Kegiatan 1. Melakukan Kosultasi Pada Pimpinan/Mentor
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan
mata pelatihan visi, misi dan Tusi nilai
organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan a. Melakukan Terlaksananya  Akuntabel Ketika mendapat Dalam
konsultasi konsultasi dengan konsultasi Dalam melakukan persetujuan dari Melakukan
ke pimpinan pimpinan untuk pada konsultasi kepada pimpinan terkait konsultasi ke
dan meminta mendapatkan pimpinan dan atasan, Penulis akan rancangan pimpinan dan
persetujuan persetujuan mendapat membangun aktualisasi meminta
terkait pimpinan tentang persetujuan komunikasi yang lebih maka akan persetujuan
rencana rancangan besar dan kerjasama berkontribusi terkait
aktualisasi aktualisasi. antara kelompok dengan rencana
internal yang menjadi pencapai visi aktualisasi
tujuan adanya Puskesmas maka akan
Transparansi Mendorong memberikan
 Loyal terwujudnya penguatan 5
Dalam melakukan masyarakat sehat di nilai
konsultasi kepada Wilayah UPTD organisasi
atasan, Penulis akan Puskesmas Dangia, yaitu :
berkomitmen Untuk Kecamatan Dangia,  Sehat

34
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan
mata pelatihan visi, misi dan Tusi nilai
organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melaksanakan apa yang Kabupaten Kolaka  Malu
diarahkan pimpinan Timur tahun 2022  Akuntabel
 Adaptif serta  Ramah
Dalam melakukan mendukung misi  teladan
konsultasi kepada organisasi yaitu
atasan, Penulis akan Menyelenggarakan
proaktif berkomunikasi Upaya Kesehatan
dan konsultasi dengan masyarakat dan
atasan perseorangan yang
b. Mencatat atau Tercatatnya  Berorientasi bermutu dan
mendapat arahan atau pelayanan merata.
dari arahan dari Dalam mencatat arahan
pimpinan/mentor. pimpinan atasan,Penulis akan
responsif mencatat
seluruh arahan dengan
jelas
 Kompeten

35
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan
mata pelatihan visi, misi dan Tusi nilai
organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dalam mencatat arahan
atasan, Penulis akan
mencatat dengan benar
dan santun dan akan
menujukan kinerja
terbaik
 Kolaboratif
Dalam mencatat arahan
atasan,Penulis akan
bersinergi untuk hasil
yang lebih baik
c. Membuat surat Terbitnya  Harmonis
persetujuan surat Dalam meminta
pimpinan. persetujuan persetujuan, Penulis
Akan menghargai
pendapat atasan
 Akuntabel

36
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan
mata pelatihan visi, misi dan Tusi nilai
organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dalam meminta
persetujuan, Penulis
akan menjaga integritas
mengemukakan alasan
dengan sopan
 Kolaboratif
Dalam meminta
persetujuan, Penulis
Akan menjaga
komunikasi dan bertutur
kata dengan sopan dan
bersedia bekerja sama

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN

Kegiatan Konsultasi kepada atasan merupakan bagian dari pengelolaan atau Manajemen ASN yang erat kaitannya dengan tujuan
mewujudkan pelayanan publik yang profesional.

37
AnalisiS Dampak :

1) Perkiraan Hambatan : Kurang Efektifnya kegiatan pelaksanaan konsultasi terkait Kegiatan Aktualisasi
jika atasan tidak berada di tempat/instansi

2) Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak akan maksimal
3) Alternatif solusi : menyesuaikan jadwal konsultasi dengan jadwal atasan.

Kegiatan 2. Membuat rancangan & media Penyuluhan

No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan


kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Membuat a. Mencari Mendapatkan  Berorientasi Pelayanan Ketika Mencari Dalam Mencari
rancangan referensi dari referensi dari Dalam mencari referensi referensi dari referensi dari
& media berbagai berbagai terkait kegiatan penyuluhan berbagai literatur berbagai
Penyuluhan literatur yang literatur yang penulis akan memperhatkan yang berdasarkan literatur yang
berdasarkan berdasarkan Kualitas dari materi konsep teori berdasarkan
konsep teori konsep teori penyuluhan dengan tentang materi konsep teori
tentang tentang materi Penyuluhan tentang materi

38
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi Penyuluhan memperhatikan sumber dan penyakit Diabetes Penyuluhan
Penyuluhan terkait referensi Melitus penyakit
terkait penyakit  Akuntabel maka akan Diabetes
penyakit Diabetes Dalam mencari referensi berkontribusi Melitus akan
Diabetes Melitus terkait kegiatan penyuluhan dengan memberikan
Melitus penulis akan bertanggung pencapai visi penguatan 3
jawab atas informasi yang Puskesmas nilai organisasi
diberikan terkait materi Mendorong yaitu :
penyuluhan terwujudnya  Sehat
 Kompeten masyarakat sehat  Malu
Dalam mencari referensi di Wilayah  Akuntabel
terkait kegiatan penyuluhan UPTD
penulis juga akan belajar Puskesmas
mengembangkan potensi diri Dangia,
serta dan membantu orang Kecamatan
lain belajar Dangia,

39
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
 Harmonis Kabupaten
Dalam mencari referensi Kolaka Timur
terkait kegiatan penyuluhan tahun 2022 serta
penulis juga akan menghargai mendukung misi
perbedaan pendapat terkait organisasi yaitu
materi pembelajaran Meningkatkan
 Adaptif sumber daya
Dalam mencari referensi petugas
terkait kegiatan penyuluhan Puskesmas
penulis juga akan proaktif
dalam mempelajari studi ilmu
terbaru serta terus berinovasi
mengembangkan materi
penyuluhan

40
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
b. Menyiapkan Tersedianya  Berorientasi Pelayanan
bahan dan bahan dan alat Dalam Menyiapkan
alat media media bahan/Media penyuluhan
penyuluhan Penyuluhan penulis akan solutif, dan
Kesehatan membuat rancangan media
Berupa dengan memahami
Poster/barner kebutuhan masyarakat
 Kompeten
Dalam Menyiapkan
bahan/Media penyuluhan
penulis akan meningkatkan
kompetensi diri, membantu
orang lain belajar serta
melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik
 Adaptif

41
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Dalam Menyiapkan
bahan/Media penyuluhan
penulis akan berinovasi dan
mengembangkan kreatifitas
melalui media penyuluhan
Kesehatan
 Kolaboratif
Dalam Menyiapkan
bahan/Media penyuluhan
penulis akan berkolaborasi
dengan rekan sejawat dan
tenaga medis lainnya
mengenai konsep teoritis
media penyuluhan
c. Berkodinasi Terlaksananya  Berorientasi Pelayanan
dengan kodinasi

42
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
teman dengan teman Dalam Berkodinasi dengan
sejawat dan sejawat dan teman sejawat dan tenaga
tenaga medis tenaga medis medis lainnya penulis akan
lainnya lainnya ramah, cekatan dan solutif
serta diandalkan.
 Akuntabel
Dalam Berkodinasi dengan
teman sejawat dan tenaga
medis lainnya penulis akan
disiplin dan berintegritas
tinggi
 Kompeten
Dalam Berkodinasi dengan
teman sejawat dan tenaga
medis lainnya penulis akan
meningkatkan kompetensi

43
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
melalui masukan dari pihak
lain serta melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik
 Harmonis
Dalam Berkodinasi dengan
teman sejawat dan tenaga
medis lainnya penulis akan
menghargai pendapat rekan
lain serta berusaha
membangun lingkungan kerja
yang kondusif
 Adaptif
Dalam Berkodinasi dengan
teman sejawat dan tenaga
medis lainnya penulis akan
inovatif dan proaktif

44
No Kegiatan Tahapan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
kegiatan pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
membahas tentang tujuan
pelaksanaan kegiatan
 Kolaboratif
Dalam Berkodinasi dengan
teman sejawat dan tenaga
medis lainnya penulis akan
berkoordinasi dengan tim
medis lainnya untuk
mencapai tujuan Bersama

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN dengan mata pelajaran Agenda III

Dalam melaksanakan kegiatan Mencari referensi dari berbagai literatur yang berdasarkan konsep teori tentang materi Penyuluhan terkait
penyakit Diabetes Melitus penulis memanfaatkan media digital. (Smart ASN)

45
Analisis Dampak :

1. Perkiraan hambatan : Kurang Efektifnya kegiatan pelaksanaan konsultasi terkait akses jaringan internet di tempat kegiatan aktualisasi
2. Dampak bila kegiatan tidak dilakukan : Bahan/ materi penyuluhan tidak lengkap
3. Alternatif solusi : Membuat rancangan media di wilayah yang akses jaringan mudah.
Tabel Kegiatan 3. Melakukan /melaksanakan kegiatan Penyuluhan & edukasi tentang penyakit tidak menular khususnya diabetes melitus
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi Penguatan
mata pelatihan terhadap visi, misi nilai
dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan a. Mengumpulkan Terkumpulnya  Harmonis Ketika Melakukan melaksanakan
/melaksanakan peserta peserta Dalam /melaksanakan kegiatan
kegiatan penyuluhan dalam penyuluhan Mengumpulkan kegiatan Penyuluhan &
Penyuluhan & suatu ruangan dalam suatu peserta penyuluhan Penyuluhan & edukasi
edukasi sebelum ruangan dalam suatu ruangan edukasi tentang tentang
tentang melakukan sebelum penulis menunjukan penyakit Diabetes penyakit tidak
penyakit tidak kegiatan melakukan sikap ramah dan Melitus menular
menular penyuluhan kegiatan keterbukaan kepada maka akan khususnya
khususnya penyuluhan masyarakat diabetes

46
diabetes  Kolaboratif berkontribusi melitus akan
melitus Dalam dengan memberikan
Mengumpulkan pencapai visi penguatan 5
peserta penyuluhan Puskesmas nilai organisasi
dalam suatu ruangan Mendorong yaitu :
penulis bekerja sama terwujudnya  Sehat
dengan kader desa, masyarakat sehat  Malu
dan petugas di Wilayah UPTD  Akuntabel
Kesehatan lainnya. Puskesmas  Ramah
b. Memberikan Tercapainya  Berorientasi Dangia,  teladan
penjelasan terkait penjelasan Pelayanan Kecamatan
tujuan terkait tujuan Dalam memberikan Dangia, serta
pelaksanaan pelaksanaan penjelasan terkait mendukung misi
kegiatan kegiatan tujuan pelaksanaan organisasi yaitu
penyuluhan penyuluhan penyuluhan penulis Menyelenggarakan
memahami kebutuhan Upaya Kesehatan
masyarakat dengan masyarakat dan
menggunakan Bahasa perseorangan yang
yang mudah bermutu dan
dimengerti merata.

47
 Harmonis
Dalam memberikan
penjelasan terkait
tujuan pelaksanaan
penyuluhan penulis
menunjukan sikap
ramah dan
keterbukaan kepada
masyarakat
 Kompeten
Dalam memberikan
penjelasan terkait
tujuan pelaksanaan
penyuluhan penulis
menunjukan sikap
kompetensi dan ahli
dibidangya
c. Melaksanakan  Berorientasi
penyuluhan Pelayanan
Kesehatan/edukasi

48
terkait penyakit Dalam Melaksanakan
diabetes melitus penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
menggunakan Bahasa
dan penjelasan yang
mudah dipahami
oleh masyarakat
 Akuntabel
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan
bertanggung jawab
dengan informasi
yang diberikan.
 Kompeten

49
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan terus
belajar dan membantu
masyarakat belajar
serta terus
mengembangkan
kapabilitas diri
 Harmonis
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan,
bersikap ramah dan
terbuka terhadap
masyarakat.

50
 Loyal
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan
berkontribusi
memajukan Indonesia
yang sehat.
 Adaptif
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan terus
berinovasi dan kreatif
mengembangkan
ilmu pengetahuan
 Kolaboratif

51
Dalam Melaksanakan
penyuluhan
Kesehatan/edukasi
terkait penyakit
diabetes melitus
penulis akan bekerja
sama dengan tim
medis lainnya

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN dengan mata pelajaran Agenda III

Dalam melaksanakan kegiatan Penyuluhan & edukasi tentang penyakit tidak menular khususnya diabetes melitus melakukan kerja sama
dengan tim instansi lainnya terkait pelaksanaan kegiatan (manajamen ASN) serta menampilkan media penyuluhan dengan menarik dan
memanfaatkan teknologi digital (Smart ASN)
Analisis Dampak :

1. Perkiraan hambatan : Keterlambat waktu dan pelaksanaan dalam hal menunggu peserta penyuluhan
2. Dampak bila kegiatan tidak dilakukan : Kegiatan tidak ter organisir dengan baik, waktu tidak efektif
4. Alternatif solusi : Meningkatkan peran serta kader/apparat desa untuk turut serta berkontribusi mengumpulkan masyarakat

52
Tabel Kegiatan 4. Melakukan /melaksanakan kegiatan Penyuluhan & edukasi tentang penyakit tidak menular khususnya diabetes melitus
N Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi mata Kontribusi Penguatan
o pelatihan terhadap visi, nilai
misi dan Tusi organisasi
organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Monitor a. Menyiapkan Tersedianya  Berorientasi Pelayanan Ketika Melakukan
ing/Eva lembar lembar Dalam menyiapkan lembar Melakukan Monitoring/Eval
luasi monitoring/evalua evaluasi monitoring/evaluasi penulis Monitoring/Eval uasi
si kegiatan akan mengutamakan kualitas uasi kegiatan
lembar monitoring kegiatan Penyuluhan
 Akuntabel Penyuluhan & tentang penyakit
Dalam menyiapkan lembar maka akan tidak menular
monitoring/evaluasi penulis berkontribusi khususnya
akan bertanggung jawab atas dengan diabetes melitus
tugas yang diberikan pencapai visi akan
 Kolaboratif Puskesmas memberikan
Dalam menyiapkan lembar yakni : penguatan 5 nilai
monitoring/evaluasi penulis 1. Mendorong organisasi yaitu :
akan membangun kerja sama kemandirian  Sehat

53
yang sinergis dengan tim masyarakat  Malu
tenaga Kesehatan lainnya untuk berperan  Akuntabel
b. Melakukan Meningkatny  Berorientasi Pelayanan aktif dalam  Ramah
monitoring/evalua a pemahaman Dalam Melakukan membudayakan  teladan
si peningkatan masyarakat monitoring/evaluasi perilaku hidup
pemahaman tentang peningkatan pemahaman bersih dan sehat.
tentang penyakit penyakit tentang penyakit diabetes 2. Meningkatkan
diabetes diabetes penulis akan melayani dengan sumber daya
melitus sikap hormat, sopan serta petugas
responsive terhadap masyarakat Puskesmas
 Akuntabel serta
Dalam Melakukan mendukung misi
monitoring/evaluasi organisasi yaitu
peningkatan pemahaman Menyelenggarak
tentang penyakit diabetes an Upaya
penulis akan bertanggung Kesehatan
jawab terhadap evaluasi yang masyarakat dan
diberikan. perseorangan

 Harmonis yang bermutu

Dalam Melakukan dan merata.


monitoring/evaluasi

54
peningkatan pemahaman
tentang penyakit diabetes
penulis tidak akan
membedakan -bedakan
penyediaan lembar monitoring
antara individu satu dan yang
lainnya
 Kolaboratif
Dalam Melakukan
monitoring/evaluasi
peningkatan pemahaman
tentang penyakit diabetes
penulis akan berkolaborasi
mengumpulkan lembar
monitoring dan mengolah data
Bersama tim medis lainnya.

c. Membuat laporan Tersedianya  Akuntabel


hasil Evaluasi laporan hasil Dalam membuat laporan hasil
kegiatan evaluasi Evaluasi kegiatan penyuluhan
penyuluhan dan kegiatan dan edukasi tentang penyakit

55
edukasi tentang dalam bentuk diabetes melitus dan
penyakit diabetes dokumen melaporkan pada pimpinan
melitus dan serta penulis akan bertanggung
melaporkan pada dokumentasi jawab atas setiap laporan
pimpinan proses pelaksanaan kegiatan yang
kegiatan diberikan
 Kompeten
Dalam membuat laporan hasil
Evaluasi kegiatan penyuluhan
dan edukasi tentang penyakit
diabetes melitus dan
melaporkan pada pimpinan
penulis akan memberikan
laporan kegiatan dengan
kualitas terbaik kepada
pimpinan
 Harmonis
Dalam membuat laporan hasil
Evaluasi kegiatan penyuluhan
dan edukasi tentang penyakit
diabetes melitus dan

56
melaporkan pada pimpinan
penulis akan menghargai
pendapat pimpinan jika
perubahan yang perlu
diperbaiki.
 Loyal
Dalam membuat laporan hasil
Evaluasi kegiatan penyuluhan
dan edukasi tentang penyakit
diabetes melitus dan
melaporkan pada pimpinan
penulis akan menunjukan sikap
pengabdian terhadap instansi
dan profesi dalam Menyusun
setiap laporan evaluasi
 Adaptif
Dalam membuat laporan hasil
Evaluasi kegiatan penyuluhan
dan edukasi tentang penyakit
diabetes melitus dan
melaporkan pada pimpinan,

57
penulis akan proaktif dan
sangat antusias menerima
perubahan dan masukan dari
pimpinan.

Keterkaitan dengan kedudukan dan peran ASN dengan mata pelajaran Agenda III

Dalam melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan dilakukan dengan bekerja sama mengolah data dengan tehnik
digitalisasi sehingga mudah dipahami dan dimengerti oleh pimpinan. (Smart ASN)
Analisis dampak
1. Perkiraan hambatan ; Konsultasi terkait laporan hasil kegiatan tidak efektif jika Pimpinan sedang berada diluar instansi
2. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Pelaporan hasil kegiatan terlambat
3. Alternatif solusi : Menyesuaikan jadwal Pimpinan untuk melaporkan hasil kegiatan

Menyetujui Kendari, 07 juni 2022


Coach Peserta

Drs. AMALUL SYAHID, M.Si ISNA DESVIANI,S.Kep.,Ns


NIP. 19671025 199412 1 001 NIP. 19901202 202203 2 00

58
Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Core Value ASN (BerAKHLAK)

Jumlah
No Mata Kegiatan Aktuaalisasi
Pelatihan per Mata
Pelatihan

1 2 3 4

1. Berorientasi 1 3 2 2 8
Pelayanan

2. Akuntabel 2 2 1 3 8

3. Kompeten 1 3 2 1 7

4. Harmonis 1 2 3 2 8

5. Loyal 1 - 1 1 3

6. Adaptif 1 3 1 1 6

7. Kolaboratif 2 2 2 2 8

Jumlah Aktualisasi 9 18 12 12
Per Kegiatan

Estimasi Biaya

No. Kegiatan Estimasi biaya Keterangan


yang tersedia
1 Kegiatan Ke -1 50.000
(Rp)
2 Kegiatan Ke -2 150.000
3 Kegiatan Ke -3 200.000
4 Kegiatan Ke -4 50.000

59
Tabel 3.7. Time Schedule Aktualisasi di Tempat Kerja

N Kegiatan T. Juni 2022 Juli 2022 Ket


o keg 1 1 14 15 16 17 20 21 22 23 24 27 28 29 30 1 4 5 6 7 8 11 12
0 3
1 Melakukan a.
konsultasi ke b.
pimpinan dan c
meminta
persetujuan terkait
rencana aktualisasi

2 Membuat a
rancangan & media b
Penyuluhan c

3 Melaksanakan a.
kegiatan b.
Penyuluhan & c
edukasi tentang
penyakit tidak
menular khususnya
diabetes melitus
4 Monitoring/Evalua a.
si b.
c

60
BAB IV

P E N U T U P

Identifikasi isu dan penetapan isu telah dilakukan dan Penulis akhirnya menetapkan
isu “Rendahnya kunjungan Rawat jalan Penderita Diabetes Melitus untuk melakukan
kontrol kadar gula darah di puskesmas dangia, Kecamatan Dangia Kabupaten kolaka
Timur”. Dampak yang mungkin akan ditimbulkan apabila tidak dilakukan penanganan
terhadap isu tersebut adalah :

1) Peningkatan resiko komplikasi lebih lanjut pada penderita diabetes melitus


2) Peningkatan jumlah penderita penyakit tidak menular khususnya penyakit diabetes melitus
3) Tidak tercapainya visi dan misi organisasi dan profesi
4) Resiko peningkatan angka kematian penyakit diabetes melitus akibat tidak terkendalinya
proses penyakit.

Rencana pelaksanaan kegiatan untuk menyelesaikan isu tentang Rendahnya kunjungan


Rawat jalan Penderita Diabetes Melitus untuk melakukan kontrol kadar gula darah di
puskesmas dangia, Kecamatan Dangia Kabupaten kolaka Timur”, terdiri 4 (empat)
kegiatan rancangan yang relevan dengan menerapkan nilai-nilai manajemen ASN, dan
Smart ASN

1
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Berorientasi Pelayanan”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Akuntabel”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kompoten”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Harmonis”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Loyal”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Adaptif”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Kolaboratif”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. “Smart ASN”: Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. “Wawasan Kebangsaan dan Nilai-nilai Bela Negara”:
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. “Analisis Isu Kontemporer”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2019. “Manajemen ASN ”: Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai