Disusun Oleh:
Nama : Utami Candra Dewi, S.P.W.
NIP : 19970228 202012 2 001
Golongan/Angkatan/Kelompok/No.Absen : III/1/4/39
Jabatan : Analis Tata Ruang
Unit Kerja : Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Lingkungan Hidup
Coach : Rosid Suhendar, S. IP., M. Pd
Mentor : Dody Kuswandi, S.T.
i
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Oleh:
UTAMI CANDRA DEWI, S.P.W.
NIP: 19970228 202012 2 001
Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Coach Mentor
i
LEMBAR PENGESAHAN
Telah diseminarkan pada hari Jumat, 23 April 2021 di Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Ciamis
Coach Mentor
Penguji
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan
rancangan aktualisasi yang berjudul “Pemetaan Sebaran Rumah Korban
Bencana Alam Menggunakan Aplikasi Arc-GIS pada Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis”
dengan tepat waktu. Penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini dapat
terselesaikan guna memenuhi syarat untuk melakukan implementasi pada masa
habituasi aktualisasi berdasar nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Latihan
Dasar (Latsar) Golongan III Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis.
Penyusunan Rancangan Aktualisasi oleh penulis tidak terlepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bupati Ciamis, Bapak Dr. H. Herdiat Sunarya, M.M.
2. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Barat,
Bapak Dr. Ir. H. Dicki Saromi, M.Sc.
3. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Ciamis, Ibu Dra. Hj. Yeyet Trisnayanti T.
4. Bapak Rosid Suhendar, S.IP., M.Pd selaku pembimbing (coach) yang
telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan saran dan
masukan serta bimbingan dengan penuh kesabaran, sehingga penulisan
rancangan ini dapat terselesaikan dengan baik dn tepat waktu.
5. Bapak Dody Kuswandi, S.T., selaku mentor yang telah mencurahkan
waktu, tenaga, dan pikiran guna membantu serta membimbing rancangan
aktualisasi ini.
6. Bapak Dr. H. Taufik Gumelar, S.T., M.M., selaku Kepala Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Ciamis.
iii
7. Bapak Aris Taufik Abadi, S.T., selaku Kepala Bidang Perumahan dan
Kawasan Permukiman pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis.
8. Bapak/Ibu Widyaiswara yang telah mencurahkan waktu, tenaga dan
ilmunya sehingga dapat memberikan pemahaman kepada penulis tentang
ANEKA.
9. Tim BKPSDM Kabupaten Ciamis dan Pembina Latsar yang telah bekerja
keras dan mensukseskan penyelenggaraan Latsar ini.
10. Seluruh teman-teman Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS Kabupaten Ciami
Angkatan 1 Tahun 2021 yang menjadi motivasi dan semangat untuk
berjuang bersama dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi dan
menyelesaikan seluruh tahapan pelatihan dasar CPNS.
11. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a dan dukungan
kepada penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan rancangan
aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan dan semoga laporan rancangan aktualisasi ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang........................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................2
1.3 Manfaat...................................................................................................3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan........................................................................4
BAB II PROFIL ORGANISASI....................................................................5
2.1 Kondisi Organisasi..................................................................................5
2.2 Visi dan Misi...........................................................................................5
2.3 Nilai-Nilai Organisasi.............................................................................6
2.4 Struktur Organisasi..................................................................................7
2.4.1 Posisi Penulis dalam Struktur Organisasi......................................10
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi.......................................................................10
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI....................................................13
3.1 Identifikasi Isu.......................................................................................13
3.2 Penentuan Isu Aktual............................................................................14
3.3 Rancangan Kegiatan dalam Isu yang Dipilih........................................16
3.4 Nilai Dasar ASN...................................................................................16
3.5 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI..............................................20
3.6 Rencana Kegiatan Aktualisasi...............................................................23
BAB IV RENCANA JADWAL AKTUALISASI........................................28
4.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi.................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................29
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Indeks Area Rawan Bencana di
Indonesia, Kabupaten Ciamis menempati urutan ke 5 dari 27 Kabupaten/Kota se-
Jawa Barat, sedangkan untuk tingkat nasional menduduki urutan ke 16 dari 494
Kabupaten/Kota di Indonesia. Ancaman bencana di Kabupaten Ciamis meliputi
gempa bumi, tanah longsor, banjir, kekeringan, cuaca ekstrim, kebakaran dan
konflik sosial. Bencana yang terjadi tersebut mengakibatkan kerugian material
yang sangat besar karena terjadinya kerusakan tempat tinggal dan fasilitas umum.
Kerusakan rumah terutama akibat bencana tersebut perlu mendapatkan perhatian
karena tentunya akan berdampak terhadap menurunnya kualitas hidup
masyarakatnya.
Sesuai permasalahan yang terjadi diatas maka perlu adanya solusi
pemecahan masalah, agar pelayanan publik maupun manajemen ASN pada Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Ciamis menjadi lebih baik. Hal yang perlu dilakukan adalah bagaimana
melakukan perbaikan rumah bagi para korban bencana agar korban dapat
menempati rumah yang layak huni. Perbaikan rumah bagi para korban bencana
tersebut dapat melalui bantuan sosial/bantuan keuangan yang dipergunakan untuk
memperbaiki rumahnya yang dipandang sebagai Rumah Tidak Layak Huni.
Berdasarkan permasalahan tersebut dengan berkembangnya sistem informasi,
maka diperlukan pemetaan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)
melalui Aplikasi ArcGIS bagi rumah yang terdampak bencana sebagai salah satu
bahan perencanaan penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Ciamis.
Dengan adanya laporan hasil aktualisasi ini diharapkan PNS dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai ANEKA.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari rancangan kegiatan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup
Untuk menyediakan peta sebaran rumah korban bencana alam sebagai salah
2
satu bahan perencanaan penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten
Ciamis.
2. Bagi PNS/Staf Lain
Sebagai sumber pembelajaran bagi semua staff Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Ciamis agar dapat menjalankan tupoksinya secara
profesional.
3. Bagi CPNS/Peserta
Untuk meningkatkan pemahaman dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA), Whole of Government, Pelayanan Publik, dan
Manajemen ASN sehingga mampu menerapkan nilai tersebut dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan peran sebagai ASN dalam melayani masyarakat .
1.3 Manfaat
Manfaat pelaksanaan Aktualisasi yang dikerjakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup
Pemetaan yang dihasilkan dapat dijadikan acuan dalam pengambilan
keputusan/kebijakan penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten
Ciamis.
2. Bagi PNS/Staf Lain
Memberikan pembelajaran bagi semua staff Perumahan dan Kawasan
Permukiman Kabupaten Ciamis agar dapat menjalankan tupoksinya secara
profesional.
3. Bagi CPNS/Peserta
Meningkatnya pemahaman dan implementasi nilai-nilai dasar dasar PNS
yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti
Korupsi (ANEKA), Whole of Government, Pelayanan Publik, dan
Manajemen ASN sehingga mampu menerapkan nilai tersebut dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan peran sebagai ASN dalam melayani
masyarakat.
3
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup pelaksanaan aktualisasi ini adalah menggambarkan pemetaan
sebaran rumah korban bencana alam sebagai salah satu bahan perencanaan
penanganan Rumah Tidak Layak Huni di Kabupaten Ciamis menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG) melalui aplikasi ArcGIS yang di laksanakan peserta
latsar sebagai Analis Tata Ruang Pengelolaan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis. Kegiatan akan dilaksanakan selama 30
hari, dimulai pada tanggal 25 April 2021 hingga 8 Juni 2021 dan dilaksanakan di
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Ciamis.
4
BAB II
PROFIL ORGANISASI
5
maka Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Ciamis mendukung terhadap Misi 2 yaitu Meningkatkan Ketersediaan
Infrastruktur yang Mendukung Pengembangan Wilayah dan Misi 4 yaitu
Meningkatkan Kualitas dan daya Dukung Lingkungan untuk Mendukung
Pembangunan yang Berkelanjutan.
Untuk mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten, Dinas Perumahan
Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup dengan menerapkan
Tujuan dan Sasaran sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran DPRKPLH Kabupaten Ciamis
Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan tata kelola perangkat 1. Meningkatnya kinerja organisasi
daerah yang efektif dan efesien dalam Perangkat Daerah dalam memberikan
mewujudkan pelayanan prima pelayanan kepada masyarakat
2. Terwujudnya sarana prasarana 2. Meningkatnya ketersediaan Rumah
perumahan dan kawasan permukiman Layak Huni
yang berkualitas 3. Meningkatnya Kualitas kawasan kumuh
4. Meningkatnya upaya pengendalian
3. Terwujudnya upaya pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pelestarian
lingkungan hidup serta upaya pelestarian kawasan lindung dan berfungsi lindung
kawasan lindung dan berfungsi lindung serta melalui konservasi Sumber Daya
melalui pemanfaatan Sumber Daya Alam
Alam yang berkelanjutan
Sumber: Rencana Strategis DPRKPLH Kabupaten Ciamis, 2019 – 2024
6
kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri, seseorang, dan/atau
golongan
e. Akuntabel, yaitu setiap kegiatan dan hasil akhir harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
f. Kerjasama, yaitu kemauan dan kemampuan untuk bekerja sama dengan rekan
sekerja, atasan, bawahan dalam unit kerjanya serta instansi lain dalam
menyelesaikan suatu tugas dan tanggung jawab yang ditentukan, sehingga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya
g. Efektifitas, menyelenggarakan Manajemen ASN (Aparatur Sipil Negara)
sesuai dengan target atau tujuan dengan tepat waktu sesuai dengan
perencanaan yang ditetapkan
h. Tidak diskriminatif, yaitu bahwa penyelenggaraan Manajemen ASN, tidak
membedakan perlakuan berdasarkan gender, suku, agama, ras, dan golongan.
7
b. Seksi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum.
4. Bidang Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan, membawahkan :
a. Seksi Penanganan Persampahan;
b. Seksi Pengembangan Persampahan; dan
c. Seksi Pertamanan dan Pemakaman.
5. Bidang Tata Lingkungan, membawahkan:
a. Seksi Penyelarasan Kebijakan Lingkungan Hidup;
b. Seksi Pemeliharaan dan Konservasi Lingkungan Hidup; dan
c. Seksi Pengkajian Dampak Lingkungan.
6. Bidang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, membawahkan;
a. Seksi Pemantauan Lingkungan; dan
b. Seksi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.
7. Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup,
membawahkan;
a. Seksi Pengaduan dan Penegakan Hukum Lingkungan; dan
b. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.
8. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)
a. UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Wilayah Ciamis, Kelas
A;
b. UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Wilayah Banjarsari,
Kelas A;
c. UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Wilayah Kawali, Kelas
A;
d. UPTD Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan Wilayah Panumbangan,
Kelas A;
e. UPTD Laboratorium Lingkungan, Kelas A
9. Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis dapat dilihat pada Gambar 2.1
8
9
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten
Ciamis
10
2.4.1 Posisi Penulis dalam Struktur Organisasi
Posisi penulis dalam struktur organisasi yaitu merupakan bagian dari Seksi
Pengelolaan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman pada Bidang
Perumahan dan Kawasan Permukiman.
11
i. Perencanaan pembangunan, pelaksanaan fasilitasi pembangunan,
rehabilitasi, pemeliharaan prasarana penyehatan lingkungan pemukiman
pedesaan dan perkotaan;
j. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta
NSPK (Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria) di bidang prasarana, sarana
dan utilitas umum kawasan permukiman;
k. Pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi pengembangan
prasarana, sarana dan utilitas umum kawasan permukiman;
l. Penanganan peningkatan jalan lingkungan permkiman pedesaan dan
perkotaan;
m. Penanganan dan pengelolaan penyehatan lingkungan permukiman
pedeesaan, perkotaan dan kawasan (sanitasi masyarakat);
n. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
o. Penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
p. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas
dan fungsinya.
12
d. pelaksanaan pemberian bantuan teknis perencanaan dan fasilitasi
pengembangan perumahan perkotaan dan perdesaan serta bantuan fisik
pembangunan perumahan sebagai stimulant;
e. pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah dalam rangka fasilitasi
pengembangan kawasan pada desa/kelurahan serta masyarakat pengembang;
f. penataan lingkungan permukiman perumahan perkotaan, perdesaan dan
kawasan;
g. penanganan kawasan kumuh di perkotaan dan pedesaan, kawasan khusus
dan perumahan susun;
h. pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait;
i. penyusunan laporan kegiatan di bidang tugasnya; dan
j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan terkait dengan tugas
dan fungsinya.
13
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
14
Kedudukan Dampak Apabila
Kondisi yang
No Identifikasi Isu dan Peran PNS Isu Tidak
Diharapkan
dalam NKRI Ditindaklanjuti
satu bahan Layak Huni di penanganan Rumah
perencanaan Kabupaten Ciamis Tidak Layak Huni di
penanganan Rumah Kabupaten Ciamis
Tidak Layak Huni
di Kabupaten
Ciamis
3. Banyak Pelayanan Memicu Tertatanya kawasan
permukiman yang Publik, terbentuknya permukiman di
belum tertata Manajemen permukiman Kabupaten Ciamis
ASN kumuh di
Kabupaten Ciamis
4. Masih banyaknya Pelayanan Rendahnya Masyarakat memiliki
Rumah Tidak Publik, kualitas hidup rumah yang layak huni
Layak Huni di Manajemen masyarakat
Kabupaten Ciamis ASN, Whole of
Government
Sumber: Hasil Analisis, 2021
3.2 Penentuan Isu Aktual
Untuk menentukan prioritas atas penyelesaian permasalahan-permasalahan /
isu dilakukanlah penilaian dengan metode pembobotan (rating) sesuai dengan
analisa USG (Urgency, Seriousness, Growth). Sehingga permasalahan tersebut
dinilai berdasarkan aspek kegawat daruratan (Urgency), seberapa mendesaknya
(Seriousness) serta potensi berkembangnya masalahan tersebut (Growth). Analisa
USG dapat dilihat pada dibawah ini.
Tabel 3.2 Analisis Isu Strategis
Kriteria
No Identifikasi Isu Peringkat
U S G Total
1 Kurang lengkapnya database perumahan di 4 3 3 10 4
Kabupaten Ciamis
2 Belum adanya data berbasis spasial (peta) 5 5 4 14 1
rumah korban bencana alam sebagai salah satu
bahan perencanaan penanganan Rumah Tidak
Layak Huni di Kabupaten Ciamis
3 Banyak permukiman yang belum tertata 4 3 4 11 3
4 Masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni di 4 4 4 12 2
Kabupaten Ciamis
Sumber: Hasil Analisis, 2021
15
Keterangan :
U = Urgency / Gawat
S = Seriousness/ Mendesak
G = Growth / Cepat
Skala :
Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat
Berdasarkan tabel diatas, isu nomor 2 mendapat skor tertinggi dengan nilai
14, karena dilihat dari pertimbangn USG isu tersebut merupakan isu yang bila
tidak ditangani akan menurunkan optimalisasi pembangunan dan kualitas hidup
masyarakat. Hal tersebut menunjukan isu/ masalah pokok ini menjadi prioritas
utama yaitu “Belum adanya data berbasis spasial (peta) rumah korban bencana
alam sebagai salah satu bahan perencanaan penanganan Rumah Tidak Layak Huni
di Kabupaten Ciamis”. Adapun kendala yang akan dihadapi jika permasalahan
tersebut tidak ditangani adalah :
1) Mempengaruhi Perencanaan Penanganan Rumah Tidak Layak Huni di
Kabupaten Ciamis.
2) Menurunnya kualitas hidup masyarakat korban bencana.
3) Memicu terdapatnya Rumah Tidak Layak Huni yang mengarah pada
terbentuknya permukiman kumuh di Kabupaten Ciamis.
Untuk mencegah isu tersebut menjadi permasalahan yang lebih luas maka
penulis menentukan sebuah gagasan pemecahan isu yang akan terjadi yaitu
“Pemetaan sebaran rumah korban bencana alam menggunakan aplikasi Arc-GIS”.
16
3.3 Rancangan Kegiatan dalam Isu yang Dipilih
Kegiatan yaitu langkah-langkah kerja yang harus dilakukan agar gagasan
tersebut bisa terwujud atau isu terpilih terpecahkan. Untuk solusi terhadap isu
tersebut, maka kegiatan yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembuatan peta sebaran rumah korban bencana alam
menggunakan aplikasi Arc-GIS
2. Mengumpulkan data pendukung untuk membuat peta sebaran rumah korban
bencana alam menggunakan aplikasi Arc-GIS.
3. Membuat peta sebaran rumah korban bencana alam menggunakan aplikasi
Arc-GIS.
4. Melakukan evaluasi dari adanya peta sebaran rumah korban bencana alam
yang telah dibuat.
17
Terdapat 5 aspek penting dalam akuntabilitas, yaitu : akuntabilitas adalah
sebuah hubungan, akuntabilitas berorientasi pada hasil, akuntabilitas
membutuhkan adanya laporan, akuntabilitas membutuhkan konsekuensi,
akuntabilitas memperbaiki kinerja. Akuntabilitas penting untuk dijalankan karena
berbagai hal, diantaranya untuk menyediakan kontrol demokratis (peran
demokrasi), untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan (peran
konstitusional) dan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Dalam menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel dibutuhkan beberapa
unsur yaitu :
a. Kepemimpinan
Pemimpin yang memiliki komitmen tinggi dalam melakukan pekerjaannya
akan memberikan efek positif bagi sekitarnya.
b. Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok/instansi.
c. Integritas
Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tak tergoyahkan dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Adanya integritas dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada public dan/atau
stakeholders.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang sengaja ataupun yang tidak disengaja.
e. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai suatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan efek dari adanya keadilan sehingga melahirkan
akuntabilitas.
18
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan serta harapan dan
kapasitas.
h. Kejelasan
Pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab harus memiliki gambaran yang
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus melakukan sesuatu sampai pada
capaian tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah paham yang meletakkan kesetiaan tertinggi individu
yang harus diberikan kepada negara dan bangsanya, dengan maksud bahwa
individu sebagai warga negara memiliki suatu sikap atau perbuatan untuk
mencurahkan segala tenaga dan pikirannya demi kemajuan, kehormatan dan
tegaknya kedaulatan negara dan bangsa. Salah satu cara untuk menumbuhkan
semangat nasionalisme adalah dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai
pancasila. Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan
manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap ASN, bahkan tidak sekedar
wawasan saja tetapi kemampuan mengaktualisasikan nasionalisme dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya. Setiap ASN diharapkan memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa dan Negara. Apabila
nasionalisme tidak dilaksanakan dalam kegiatan penugasan ASN maka rasa cinta
tanah air, rasa kebangsaan dan kebersamaan akan hilang tergantikan oleh ego
sektoral, primodialisme dan sikap sikap mementingkan kepentingan individu serta
golongan semata. Dengan merujuk pada peran ASN/PNS sebagai perekat dan
pemersatu bangsa, maka sudah selayaknya nasionalisme dikembangkan sehingga
19
meminimalisir kemungkinan terjadinya kepentingan, disintegrasi bangsa dan
ketidakadilan dalam akses pelayanan publik.
Prinsip nasionalisme sebagai bangsa Indonesia yaitu : senantiasa
menempatkan persatuan dan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan golongan, menunjukkan sikap
rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara, bangga sebagai bangsa
Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, mengakui
persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa, menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia dan
mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Integritas publik menuntut para pemimpin dan pejabat publik untuk memiliki
komitmen moral dengan mempertimbangkan keseimbangan antara penilaian
kelembagaan, dimensi-dimensi pribadi, dan kebijaksanaan di dalam pelayanan
publik (Haryatmoko, 2001). Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
20
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah pelaksanaan pelayanan publik yang berorientasi pada
kualitas hasil. Keberhasilan proses pelayanan ditentukan oleh ketersediaan
standard pelayanan minimal yang dituangkan dalam Standar Operasional Prosedur
(SOP). Kriteria khusus sesuai dengan jenis layanan di masing-masing institusi dan
kriteria umum menyangkut aspek kepastian, ketepatan waktu, kecepatan waktu,
keramahan selama proses layanan, alur pelayanan, kejelasan pemecahan
masalah/pengaduan, ketegasan tindak lanjut yang nyata, dan prinsip keadilan
dalam memberikan pelayanan. SOP dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-
masing akan menjadi landasan utama komitmen mutu bagi Aparatur Sipil Negara.
Ada empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus diperhatikan
yaitu:
a. Efektivitas
Efektif berarti berhasil guna, dapat mencapai hasil sesuai dengan target,
sedangkan efektivitas menunjukan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun mutu hasil kerja,
sehingga dapat memberi kepuasan.
b. Efisien
Efisien adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya dan energi yang
sesuai tanpa pemborosan. Efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu,
tenaga, dan pikiran dalam menyelesaikan kegiatan.
c. Inovasi
21
Inovasi adalah cara utama dimana suatu organisasi beradaptasi terhadap
perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan.
d. Mutu
Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan melebihi harapan
konsumen atau pengguna.
5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara atau
masyarakat baik secaa langsung maupun tak langsung. Terdapat 9 nilai dasar anti
korupsi yaitu jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras,
sederhana, berani dan adil. Berdasarkan Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 jo
Undang-Undang No. 20 Tahun 2001, tujuh kelompok jenis tindak pidana korupsi
adalah sebagai berikut :
1) Kerugian keuangan Negara
2) Suap-menyuap
3) Pemerasan
4) Perbuatan curang
5) Penggelapan dalam jabatan
6) Benturan kepentingan dalam pengadaan
7) Gratifikasi
22
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Dalam manajemen pegawai terdapat beberapa nilai
indikator yaitu kepastian hukum, profesionalisme, proporsionalitas, keterpaduan,
delegasi, netralitas, akuntabilitas, efektif dan efisien, keterbukaan,
nondiskriminatif, persatuan dan kesatuan, keadilan dan kesetaraan, kesejahteraan.
2. Whole of Government
Whole of Goverment (WoG) merupakan sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintah yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintah dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna
mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. WoG dipandang menunjukkan atau menjelaskan bagaimana
instansi pelayanan publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai
tujuan bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan
kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan
dampak;
Dialog atau pertukaran informasi;
Joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
Joint working, atau kolaborasi sementara ;
Joint venture, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada
pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta
kerjasama ;
Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi menjadi :
23
Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
Union, berupa unfikasi resmi, identitas masing-masing masih tampak
Merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
3. Pelayanan Publik
Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang
baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah :
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat,
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk
mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pelayanan publik.
c. Responsive
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan
jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga dengan warga lainnya atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
24
Penyelenggara pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang di
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memnuhi
mandat konstitusi.
25
3.6 Rencana Kegiatan Aktualisasi
26
KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN PREDIKSI
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA NILAI ANALISIS
KEGIATAN DAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI DAMPAK
ORGANISASI
dengan mentor pelaksanaan dengan adanya target Pengembangan dapat dilakukan.
serta melakukan kegiatan dan jadwal kegiatan Wilayah
sinkronisasi yang jelas, sehingga
kegiatan dapat bekerja efektif dan
rancangan efisien
aktualisasi
dengan kegiatan
instansi.
3. Melakukan
konsultasi dan
koordinasi
dengan coach
mengenai
rancangan
aktualisasi.
27
KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN PREDIKSI
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA NILAI ANALISIS
KEGIATAN DAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI DAMPAK
ORGANISASI
data yang diperoleh bisa Mendukung pembuatan peta
valid. Pengembangan tidak akan
3. Komitmen Mutu: Wilayah tersedia.
melaksanakan kegiatan
yang berorientasi pada
mutu.
3. Membuat peta 1. Menginput data Tersedianya peta 1. Akuntabilitas: Kegiatan Integritas, Apabila
sebaran rumah koordinat pada sebaran rumah bertanggung jawab atas pembuatan peta profesional, kegiatan ini
korban bencana aplikasi Arc-GIS korban bencana kesesuaian sebaran rumah disiplin, tidak dilakukan,
alam 2. Menggambarkan alam sebagai salah penggambaran peta. korban bencana komitmen, maka nilai
menggunakan sebaran rumah satu bahan 2. Etika Publik: sopan dan akan mendukung akuntabel, kerja akuntabilitas,
aplikasi Arc- korban bencana perencanaan santun pada saat pencapaian misi sama, etika publik,
GIS. alam pada aplikasi penanganan Rumah konsultasi dengan Kabupaten Ciamis efektivitas komitmen mutu,
Arc-GIS. Tidak Layak Huni mentor/atasan dan coach yaitu dan anti korupsi,
3. Melakukan di Kabupaten 3. Komitmen Mutu : Meningkatkan tidak
konsultasi dan Ciamis. menjamin kualitas mutu Ketersediaan dilaksanakan
koordinasi dengan dalam menyajikan peta. Infrastruktur yang dan peta sebaran
mentor mengenai Mendukung rumah korban
peta yang dibuat. Pengembangan bencana alam
4. Melakukan Wilayah tidak akan
konsultasi dan tersedia.
koordinasi dengan
coach mengenai
peta yang dibuat.
4. Melakukan 1. Mempersiapkan 1. Tersedianya Peta 1. Akuntabilitas: Kegiatan evaluasi Integritas, Apabila evaluasi
evaluasi dari peta yang sudah Final sebaran Bertanggung jawab dalam aktualisasi profesional, tidak
adanya peta disetujui rumah korban dalam rancangan ini akan disiplin, dilaksanakan
sebaran rumah sebelumnya oleh bencana alam aktualisasi dengan mendukung komitmen, maka maka nilai
korban bencana mentor. Kabupaten adanya evaluasi. pencapaian misi akuntabel, kerja akuntabilitas,
alam yang telah 2. Mengevaluasi akhir Ciamis 2. Nasionalisme: Evaluasi Kabupaten Ciamis sama, nasionalisme,
28
KONTRIBUSI
KETERKAITAN PENGUATAN PREDIKSI
TAHAPAN TERHADAP VISI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA NILAI ANALISIS
KEGIATAN DAN MISI
PELATIHAN ORGANISASI DAMPAK
ORGANISASI
dibuat peta oleh Kepala 2. Terselesaikannya dilakukan demi yaitu Meningkatkan efektivitas etika publik, dan
Bidang Perumahan laporan hasil kepentingan bersama Ketersediaan komitmen mutu
dan Kawasan pelaksanaan dalam meningkatkan Infrastruktur yang tidak
Permukiman. aktualisasi pelayanan publik. Mendukung dilaksanakan
3. Menyusun Laporan 3. Etika Publik: Pengembangan dan pencapaian
Hasil Evaluasi. Melakukan evaluasi Wilayah target pemetaan
4. Peta Final sebaran dengan berbicara sopan sebaran rumah
rumah korban santun serta cermat korban bencana
bencana alam dalam mencatat evaluasi alam tidak dapat
Kabupaten Ciamis. yang diberikan. diketahui
5. Melakukan 4. Komitmen mutu: sehingga bukti
konsultasi dan Tujuan evaluasi untuk perbaikan
koordinasi dengan berorientasi dengan kedepannya
mentor dan coach. mutu. tidak ada.
Sumber: Hasil Analisis, 2021
29
peta sebaran rumah korban bencana alam menggunakan aplikasi Arc-GIS, hingga melakukan evaluasi dari adanya peta sebaran
rumah korban bencana alam pada minggu ke-2 Bulan Juni 2021. Jadwal selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Bulan/Minggu ke
30
BAB IV
HASIL CAPAIAN AKTUALISASI
31
dari kegiatan aktualisasi ini dapat dicapai dengan efektif dan efisien serta
kegiatan-kegiatan didalamnya dapat berjalan secara teratur.
A. Tahapan Kegiatan
Tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan dalam merencanakan pembuatan
peta sebaran rumah korban bencana alam menggunakan aplikasi Arc-GIS ini
antara lain:
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Kepala Bidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman mengenai rancangan aktualisasi.
Pada tahap ini penulis memohon izin kepada Kepala Bidang Perumahan
dan Kawasan Permukiman untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi yang
telah dirancang dan menjelaskan konsep dari kegiatan aktualisasi yang
akan dijalankan. Hasil/output dari tahap kegiatan ini adalah izin untuk
melanjutkan rancangan aktualisasi pada masa habituasi, kesamaan
pemahaman mengenai program yang diaktualisasikan serta mendapatkan
masukan dan saran dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Berikut
merupakan foto aktivitas penulis dalam melaksanakan tahapan kegiatan
ini.
32
sinkronisasi kegiatan rancangan aktualisasi dengan kegiatan instansi.
Pada tahap ini penulis mengumpulkan dan menyiapkan bahan-bahan
yang akan dikonsultasikan kepada mentor mengenai rencana kegiatan,
kemudian penulis berkonsultasi kepada mentor mengenai rencana
kegiatan, serta sinkronisasi antara kegiatan aktualisasi yang akan
dlaksanakan dengan kegiatan yang ada pada seksi pengelolaan
perumahan rakyat dan kawasan permukiman sehingga dapat
menghasilkan gagasan/ide yang dapat mendukung tujuan dan tupoksi
Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Hasil/output dari tahap
kegiatan ini adalah persetujuan dari mentor mengenai kegiatan
aktualisasi yang akan dilaksanakan serta rancangan kegiatan selama masa
habituasi. Berikut merupakan foto aktivitas penulis dalam melaksanakan
tahapan kegiatan ini.
33
aktualisasi.
Setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan kepala bidang dan
mentor, penulis melakukan konsultasi dan koordinasi dengan coach
mengenai rancangan kegiatan aktualisasi yang telah disetujui oleh kepala
bidang dan mentor. Hasil/output dari kegiatan ini adalah masukan/saran
dari coach mengenai kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan.
Berikut merupakan foto aktivitas penulis dalam melaksanakan tahapan
kegiatan ini.
B. Output/Hasil
Output dari kegiatan ini adalah adanya persetujuan dari kepala bidang, mentor
dan coach terkait gagasan rencana kegiatan aktualisasi, terdapatnya gambaran
terkait pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta waktu pelaksanaan kegiatan
aktualisasi.
C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Keterkaitan kegiatan ini dengan substansi mata pelatihan adalah sebagai
berikut.
Akuntabilitas
34
Nilai akuntabilitas tercermin dengan mencatat saran dan masukan secara
cermat dan teliti agar mudah dalam merevisi rancangan aktualisasi, serta
pelaporan dan konsultasi hasil rancangan aktualisasi kepada pimpinan
sehingga ada kesamaan pemahaman di awal pelaksanaan habituasi.
Etika Publik
Nilai etika publik diimplementasikan dengan melakukan diskusi dan
menerima saran serta masukan dari kepala bidang, mentor dan coach.
Selain itu, pada saat penyampaian pendapat kepada mentor dan coach
bersikap hormat dan menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu tercermin pada saat melakukan diskusi dengan
adanya target dan jadwal kegiatan yang jelas, sehingga dapat bekerja
efektif dan efisien untuk menjaga kualitas pelaksanaan aktualisasi.
D. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi.
Melalui pelaksanaan kegiatan perencanaan pembuatan peta sebaran rumah
korban bencana ini, diharapkan dapat mendukung visi Kabupaten Ciamis
yaitu mantapnya kemandirian ekonomi, sejahtera untuk semua. Serta akan
mendukung pencapaian misi ke-2 Kabupaten Ciamis yaitu meningkatkan
ketersediaan infrastruktur yang mendukung pengembangan wilayah.
35
Pada tahap ini penulis melakukan survey ke lokasi rumah yang terkena
dampak bencana alam untuk mendata dan memverifikasi rumah korban
bencana. Sebelum melaksanakan pendataan di lapangan, penulis meminta
izin terlebih dahulu kepada masing-masing Kepala Desa untuk
melakukan pendataan rumah korban bencana alam di desa terdampak.
Adapun data yang diambil yaitu nama dan nomor KTP pemilik rumah,
alamat, koordinat lokasi rumah, jumlah KK, jumlah penghuni rumah,
kategori kerusakan rumah, serta foto kondisi rumah. Hasil/output dari
kegiatan ini adalah izin untuk melakukan pendataan dari kepala desa,
serta terkumpulnya data yang dibutuhkan untuk pembuatan peta. Berikut
merupakan foto aktivitas penulis dalam melaksanakan tahapan kegiatan
ini.
36
4.x Pengambilan data di lapangan
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor mengenai data yang
didapatkan.
Setelah data rumah korban bencana didapatkan, penulis berkonsultasi dan
berkoordinasi dengan mentor mengenai data tersebut untuk dievaluasi
kebenarannya. Hasil/output dari kegiatan ini adalah data yang sudah
dievaluasi oleh mentor yang selanjutnya akan digunakan untuk
pembuatan peta sebaran rumah korban bencana.
37
Gambar 4.2 Konsultasi dan Koordinasi dengan Mentor mengenai
Data yang Didapat
38
Gambar 4.x Mengolah data yang diperoleh
B. Output/Hasil
Output dari kegiatan ini adalah tersedianya dan terklasifikasinya data yang
diperlukan untuk membuat peta sebaran rumah korban bencana alam
menggunakan aplikasi Arc-GIS.
C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas:
Nilai akuntabilitas tercermin pada saat penulis melakukan pengumpulan
dan verifikasi data langsung ke lokasi terdampak bencana, sehingga
didapatkan produk dan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Etika Publik:
Nilai etika publik diimplementasikan dengan cara sopan dan santun
dalam menyampaikan gagasan pada saat konsultasi dengan mentor dan
coach, serta dalam prosedur pengambilan data harus teratur dan baik,
agar data yang diperoleh bisa valid.
Komitmen Mutu:
Nilai komitmen mutu diimplementasikan pada saat penulis
mengumpulkan data pendukung dari lapangan dan informasi dari pihak
terkait yang memiliki data yang benar, serta teliti dalam penginputan dan
pengolahan data agar tidak ada kesalahan dengan tujuan untuk
memperoleh hasil peta yang berorientasi mutu dan inovatif.
D. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi.
39
Melalui pelaksanaan kegiatan pengumpulan data pendukung untuk membuat
peta sebaran rumah korban bencana alam menggunakan aplikasi Arc-GIS ini,
diharapkan dapat mendukung visi Kabupaten Ciamis yaitu mantapnya
kemandirian ekonomi, sejahtera untuk semua. Serta akan mendukung
pencapaian misi ke-2 Kabupaten Ciamis yaitu meningkatkan ketersediaan
infrastruktur yang mendukung pengembangan wilayah.
40
Menggambarkan sebaran rumah korban bencana alam pada aplikasi Arc-
GIS.
Setelah data koordinat diinput, maka akan muncul titik-titik lokasi rumah
korban bencana alam di Kabupaten Ciamis. Pada tahapan ini penulis
meng-overlay titik-titik lokasi rumah korban bencana tersebut dengan
peta dasar Kabupaten Ciamis, meliputi batas wilayah kabupaten, batas
wilayah kecamatan, batas wilayah desa, jalan serta sungai.
41
peta agar peta sesuai dengan kebutuhan bidang perumahan dan kawasan
permukiman sebagai bahan perencanaan penanganan Rumah Tidak
Layak Huni di Kabupaten Ciamis.
42
Output dari kegiatan ini adalah tersedianya peta sebaran rumah korban
bencana alam sebagai salah satu bahan perencanaan penanganan Rumah
Tidak Layak Huni di Kabupaten Ciamis.
C. Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan
Akuntabilitas:
Nilai akuntabilitas tercermin dengan bertanggung jawab atas kesesuaian
penggambaran peta.
Etika Publik:
Nilai etika publik terimplementasikan dengan sopan dan santun pada saat
konsultasi dengan mentor/atasan dan coach.
Komitmen Mutu :
Nilai komitmen mutu terimplementasikan dalam pembuatan peta yang
dilakukan dengan teliti dan berorientasi pada hasil yang memuaskan tanpa
ada kesalahan input data serta berinovasi dengan menggunakan teknologi
mengikuti perkembangan zaman.
D. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi.
Melalui pelaksanaan kegiatan perencanaan pembuatan peta sebaran rumah
korban bencana ini, diharapkan dapat mendukung visi Kabupaten Ciamis
yaitu mantapnya kemandirian ekonomi, sejahtera untuk semua. Serta akan
mendukung pencapaian misi ke-2 Kabupaten Ciamis yaitu meningkatkan
ketersediaan infrastruktur yang mendukung pengembangan wilayah.
43
Menyajikan Peta Final sebaran rumah korban bencana alam Kabupaten
Ciamis.
44
Nilai nasionalisme tercermin dengan adanya evaluasi yang dilakukan demi
kepentingan bersama dalam meningkatkan pelayanan publik, serta dengan
menyajikan peta kepada rekan kerja akan memotivasi rekan kerja untuk
sadar akan perkembangan teknologi dan mendorong kesetaraan agar
seluruh staf bidang perumahan dan permukiman dapat mengetahui
penggunaan peta sebaran rumah korban bencana alam sebagai salah satu
bahan perencanaan penanganan rumah tidak layak huni.
Apabila nilai dasar ini tidak dilaksanakan maka tidak akan ada
peningkatan pelayanan publik, serta tidak adanya kesetaraan seluruh staf
bidang perumahan dan permukiman untuk sadar akan perkembangan
teknologi dan dalam mengetahui penggunaan peta sebaran rumah korban
bencana alam.
Etika Publik:
Nilai etika publik tercermin saat melakukan evaluasi dengan berbicara
sopan santun serta cermat dalam mencatat evaluasi yang diberikan.
Komitmen Mutu :
Nilai komitmen mutu terimplementasikan pada saat melakukan evaluasi
terhadap peta sebaran rumah korban bencana alam yang dibuat agar
mendapatkan hasil peta yang memuaskan dan bermanfaat untuk bidang
perumahan dan kawasan permukiman serta berinovasi dengan
mengintegrasikan peta yang dibuat dengan google earth agar lebih mudah
diakses oleh pihak yang berkepentingan.
45
4.3 Hambatan dan Strategi
Adapun hambatan dan strategi dari kegiatan aktualisasi ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
Hambatan Strategi
Kesibukan mentor sebagai kepala
seksi Pengelolaan Perumahan dan
Kawasan Permukiman dengan
banyaknya agenda serta kunjungan
tamu setiap hari sehingga membuat
frekuensi konsultasi menjadi terbatas.
Terdapat beberapa area rumah yang Digitasi rumah terdampak bencana
sulit dijangkau oleh penulis sehingga menggunakan data sampel pada titik-
proses digitasi menggunakan gps titik tertentu sesuai dengan arahan
belum seluruhnya. mentor.
Belum semua desa terpetakan Pembatasan lingkup wilayah kajian
dikarenakan waktu pelaksanaan dengan berkonsultasi kepada mentor.
aktualisasi yang terbatas. Kegiatan pendataan dan pemetaan
wilayah yang belum terpetakan
dilanjutkan setelah kegiatan
aktualisasi.
46
BAB V
KESIMPULAN
47
DAFTAR PUSTAKA
48
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Pelayanan Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS tentang
Whole of Goverment. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
49