Anda di halaman 1dari 54

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN III


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DATA TENAGA KERJA KONSTRUKSI


DENGAN TEKNIK TUKAR DATA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KABUPATEN SUKAMARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : VIRGI NUR INSANI, S.Ars.
NIP : 199509032020122019
ANGKATAN : II
KELOMPOK :2

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN III
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DATA TENAGA KERJA KONSTRUKSI


DENGAN TEKNIK TUKAR DATA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KABUPATEN SUKAMARA

DISUSUN OLEH:

NAMA : VIRGI NUR INSANI, S.Ars.


NIP : 199509032020122019
ANGKATAN : II
KELOMPOK :2

SETUJU UNTUK DISEMINARKAN TANGGAL 12 JULI 2022

MENTOR, COACH,

M. IDEA FIRMANSYAH, S.T. SUGIYONO, S.Sos, M.Si.


NIP. 197603112010011004 NIP. 196910011990021003

i
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN III
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

OPTIMALISASI PENGUMPULAN DATA TENAGA KERJA KONSTRUKSI


DENGAN TEKNIK TUKAR DATA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM
DAN PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN
PERMUKIMAN KABUPATEN SUKAMARA

DISUSUN OLEH:
NAMA : VIRGI NUR INSANI, S.Ars.
NIP : 199509032020122019
ANGKATAN : II
KELOMPOK :2

TELAH DISEMINARKAN TANGGAL 12 JULI 2022

MENTOR, PENGUJI, COACH.

M. IDEA FIRMANSYAH, S.T. NORLIANI, SKM., M.Kes SUGIYONO, S.Sos, M.Si.


NIP. 197603112010011004 NIP. 196511111986032019 NIP. 196910011990021003

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala petunjuk
dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Rancangan
Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pengumpulan Data Tenaga Kerja
Konstruksi dengan Teknik Tukar Data pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sukamara”.

Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini diajukan untuk memenuhi tugas


implementasi nilai dasar berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis,
loyal, adaptif, dan kolaboratif sebagai Penelaah Mutu Konstruksi di Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sukamara dan wajib diselesaikan sebagai syarat untuk kelulusan dalam
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Gelombang I Golongan III
Angkatan II Kelompok 2 Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2022.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Sri Widanarni, S.IP, M.Si. selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah sebagai
penyelenggara kegiatan Latsar CPNS Tahun 2022 ini sehingga penulis
mendapatkan pembimbingan yang baik selama mengikuti kegiatan;
2. Bapak Muhamad Rizali, S.T. selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sukamara yang telah memberikan dukungan kepada peserta
Latsar CPNS dari Instansi sehingga dapat menjalani kegiatan dengan fokus;
3. Bapak M. Idea Firmansyah, S.T. selaku Mentor yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk menjadi mentor dalam
penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak Sugiyono, S.Sos., M.Si. selaku coach yang telah memberikan
bimbingan, kritik, dan saran dalam proses pembelajaran hingga penyusunan
rancangan aktualisasi ini;

iii
5. Keluarga yang selalu ada untuk mendukung dan membantu pada saat
kegiatan Latsar berlangsung sehingga penulis dapat menjalankannya
dengan penuh semangat;
6. Teman-teman Golongan III Angkatan II Kelompok 2 yang senantiasa
menjalin komunikasi dan berbagi informasi dalam menjalankan tugas-tugas
sehingga semua anggota dapat menyelesaikannya dengan baik;
7. Rekan-rekan kerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten Sukamara
khususnya Bidang Bina Konstruksi yang telah senantiasa memberikan
dukungan, motivasi, serta masukkan kepada penulis; dan
8. Semua pihak yang berkontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.

Dengan doa yang tulus dari saya, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala
membalas segala kebaikan dari semua pihak yang terlibat dalam Penulisan
Rancangan Aktualisasi ini. Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini
masih jauh dari sempurna, sehingga dengan segala kerendahan hati
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.
Melalui Rancangan Aktualisasi ini tentunya terselip harapan untuk dapat
memberikan kontribusi kepada Kabupaten Sukamara, semoga inovasi sederhana
ini dapat bermanfaat bagi peningkatan pelayanan publik di Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sukamara khususnya Bidang Bina konstruksi.

Sukamara, 12 Juli 2022

Penulis,

Virgi Nur Insani, S.Ars.


NIP. 199509032020122019

iv
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan……………………………………………………………………….i

Lembar Pengesahan……………………………………………………………………...ii

Kata Pengantar……………………………………………………………………………iii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………v

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..1
1.2 Identifikasi Isu………………………………………………………………………4
1.3 Maksud dan Tujuan………………………………………………………………..6
1.4 Manfaat……………………………………………………………………………..7
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI…………………………………………...8
2.1 Identitas / Profil……………………………………………………………………..8
2.2 Struktur Organisasi……………………………………………………………….13
2.3 Visi dan Misi……………………………………………………………………….14
2.4 Nilai Organisasi…………………………………………………………………...15

2.5 Role Model………………………………………………………………………...16

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI……………………………………………….17


3.1 Nilai – Nilai Dasar PNS………………………………………..………….……..17
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam Mendukung Terwujudnya Smart
Governance………………………………………………………………………20
3.3 Rancangan Aktualisasi………………………………………………………….29
3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi……………………………………………….47

Daftar Pustaka………………………………………………………………….………..48

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara, Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat

ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah

dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.

Sedangkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah warga negara Indonesia

yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara

tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk menduduki jabatan

pemerintahan. Sebelum diangkat menjadi PNS, maka calon PNS

(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui

proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun

integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasional dan

kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab,

dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 tahun

2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, CPNS wajib

menjalani masa prajabatan yang dilaksanakan selama 1 tahun terhitung

sejak tanggal pengangkatan CPNS. Kompetensi yang harus dicapai

oleh CPNS selama masa pendidikan terdiri dari sikap perilaku bela

negara, penerapan nilai-nilai dasar PNS, penerapan kedudukan dan

peran PNS dalam mendukung terwujudnya Smart Governance, serta

kompetensi teknis terkait bidang.

1
Melalui proses pendidikan dan pelatihan dasar ini diharapkan

CPNS dapat memahami pentingnya bela negara serta dapat

menanamkan dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, dan Kolaboratif. Selain itu CPNS juga perlu memahami terkait

dengan fungsi ASN yaitu sebagai :

a. Pelaksana kebijakan publik

b. Pelayan publik

c. Perekat dan pemersatu bangsa.

Setiap ASN wajib menjalankan ketiga fungsinya dengan baik.

Berdasarkan 3 fungsi ASN tersebut, salah satu pelaksanaan Pelayanan

Publik pada Bidang Bina Konstruksi di Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Kabupaten Sukamara adalah melalui kegiatan pembinaan tenaga kerja

konstruksi, dimana dengan adanya peningkatan kualitas sumber daya

manusia konstruksi diharapkan dapat meningkatkan mutu konstruksi di

Kabupaten Sukamara.

Salah satu tugas sebagai Penelaah Mutu Konstruksi pada

Bidang Bina Konstruksi adalah mengumpulkan bahan telaah sebagai

modal untuk menyusun kegiatan selanjutnya. Namun berdasarkan

observasi dan penelusuran data sekunder yang telah dilakukan

sebagai Penelaah Mutu Konstruksi, ditemukan fakta bahwa belum ada

data terkait tenaga kerja konstruksi yang tersedia pada Bidang Bina

Konstruksi sehingga perencanaan kegiatan pembinaan tenaga kerja

2
konstruksi belum dihasilkan oleh penelaahan data yang optimal. Hal ini

diperkuat oleh Kepala Bidang Bina Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman yang menyatakan bahwa belum tersedia data terkait

tenaga kerja konstruksi di instansi.

Selain sebagai bahan perencanaan, data terkait tenaga kerja

konstruksi juga dapat menjadi informasi bagi Badan Usaha Jasa

Konstruksi untuk menyaring tenaga kerja konstruksi yang bersertifikasi

dalam melaksanakan kegiatan konstruksi, sehingga kegiatan-kegiatan

konstruksi di Kabupaten Sukamara akan dilaksanakan oleh tenaga

kerja konstruksi yang memiliki kualifikasi yang sesuai. Namun

berdasarkan data peserta kegiatan Bimbingan Teknis Sistem

Manajemen Keselamatan Konstruksi tahun 2022, dari 40 orang peserta

kegiatan, hanya 20 orang atau 50% dari peserta yang berasal dari

masyarakat atau pelaksana konstruksi, selebihnya peserta berasal dari

instansi. Dari sini dapat disimpulkan bahwa kesadaran para tenaga

kerja konstruksi sendiri terkait pembinaan dan sertifikasi masih rendah

sehingga upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia konstruksi

masih belum terlaksana dengan optimal.

Oleh karena itu diperlukan adanya pengumpulan data tenaga

kerja konstruksi yang disertai dengan pemberian informasi terkait

pembinaan tenaga kerja konstruksi yang dirangkai dalam rancangan

aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pengumpulan Data Tenaga

Kerja Konstruksi dengan Teknik Tukar Data di Kabupaten Sukamara”.

3
Mengingat waktu aktualisasi yang singkat, maka ruang lingkup tenaga

kerja konstruksi yang akan dikaji dalam aktualisasi ini dibatasi pada

tenaga tukang.

1.2 Identifikasi Isu

Isu merupakan sesuatu yang bersifat bertentangan atau yang

menimbulkan polemik terkait perorangan atau sebuah organisasi. Di

ruang lingkup kerja Bidang Bina Konstruksi Dinas Pekerjaan Umum

dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Sukamara, terdapat 5 (Lima) Isu yang telah

teramati. Kelima isu tersebut antara lain:

1. Belum optimalnya pelaksanaan pengawasan Badan Usaha

Jasa Konstruksi

Pengawasan Badan Usaha Jasa Konstruksi dilakukan

untuk mengetahui kelengkapan dokumen badan tersebut pada

saat melaksanakan pekerjaan konstruksi milik Pemerintah

Daerah. Seperti kelengkapan kesehatan dan keselamatan

kerjanya.

2. Belum adanya kolektivitas data terkait pelaksanaan

Konstruksi

Data terkait pelaksanaan konstruksi di Dinas Pekerjaan

Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman belum berupa data kolektif yang dapat

mempermudah laporan kepada atasan dan membantu dalam

4
menyaring informasi apa saja yang dapat diakses oleh

masyarakat umum.

3. Belum tersedianya data terkait tenaga kerja konstruksi

Belum adanya pendataan terkait tenaga kerja

konstruksi yang dapat menjadi bahan perencanaan kegiatan

pelatihan, bimbingan teknis dan/atau uji sertifikasi serta

sebagai informasi bagi badan usaha jasa konstruksi untuk

menyaring tenaga kerja konstruksi yang bermutu

(bersertifikasi) dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.

4. Kurangnya fasilitas kegiatan pelatihan dan bimbingan

teknis

Dengan sistem pembelajaran daring dan hybrid yang

belakangan mulai sering diterapkan pada pelatihan dan

bimbingan teknis maka diperlukan fasilitas yang memadai agar

kegiatan dapat berjalan, seperti screen projector, laptop,

microphone, dan kamera.

5. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti

kegiatan pembinaan tenaga kerja konstruksi

Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan,

bimbingan teknis dan/atau uji sertifikasi masih sedikit.

Berdasarkan hasil identifikasi yang telah dilakukan, salah satu

permasalahan yang dinilai penting adalah belum tersedianya data

terkait tenaga kerja terampil konstruksi karena dapat mempengaruhi

5
perencanaan kegiatan selanjutnya dan menjadi sumber masalah lain

apabila tidak terselesaikan dengan baik.

1.3 Maksud dan Tujuan

Penyusunan rancangan aktualisasi nilai dasar Pegawai Negeri

Sipil ini bertujuan sebagai pedoman untuk mengaktualisasi nilai-nilai

Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) sebagai Aparatur Sipil Negara

di instansi tempat bekerja agar mampu melaksanakan tugas sesuai

dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas,

maka tujuan dari pelaksanaan rancangan aktualisasi ini adalah :

1. Memunculkan isu-isu yang berkembang di tempat bekerja serta

memberikan gagasan pemecahan masalah dengan menerapkan

nilai-nilai ASN BerAKHLAK;

2. Menyelesaikan isu yang ada pada Dinas Pekerjaan Umun dan

Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Sukamara, khususnya belum tersedianya

data terkait Tenaga Kerja Konstruksi;

3. Meningkatkan kualitas bahan untuk perencanaan kegiatan

pembinaan Tenaga Kerja Konstruksi; dan

4. Meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Konstruksi.

6
1.4 MANFAAT

Adapun manfaat yang akan diperoleh dari aktualisasi dan

habituasi adalah sebagai berikut :

a. Manfaat bagi penulis

 Sebagai syarat untuk melaksanakan aktualisasi dan habituasi di

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan

Rakyat dan Kawasan Permukiman.

 Sebagai Penelaah Mutu Konstruksi dapat melaksanakan tugas

dan kewajiban sebagai ASN yang profesional dengan

menerapkan nilai-nilai dasar ASN.

b. Manfaat bagi organisasi

 Meningkatkan peran Bina Konstruksi dalam pelayanan publik

 Mendukung program pembinaan tenaga kerja konstruksi di

Bidang Bina Konstruksi

c. Manfaat bagi masyarakat

 Menyediakan informasi terkait tenaga terampil konstruksi

 Meningkatnya mutu konstruksi dan kepercayaan masyarakat

kepada pelaksanaan konstruksi di Kabupaten Sukamara.

7
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Identitas Instansi

A. Profil Kabupaten Sukamara

Kabupaten Sukamara adalah salah satu kabupaten di

provinsi Kalimantan tengah. Kabupaten Sukamara sejak awal

terbentuk Tahun 2002 dipimpin oleh seorang Bupati, Bupati

Pertama Drs. H. Nawawi Mahmuda dan sekarang dari Tahun

2008 - 2018 secara dua periode dijabat oleh H. Ahmad Dirman.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2/2006 Kabupaten

Sukamara terdiri dari Lima kecamatan yaitu Kecamatan Jelai,

Kecamatan Pantai Lunci, Kecamatan Sukamara, Kecamatan

Balai Riam, dan Kecamatan Permata Kecubung dengan total

luas 3.827 km2 atau 382.700 ha (2,49 % dari luas Kalimantan

Tengah sebesar 153.564 km2), yang meliputi 5 (lima) wilayah

kecamatan yang terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan dan 29 (dua puluh

sembilan) desa. Dan penduduk sebanyak 44.952 jiwa.

Sumber: Dinas PU Sukamara


Gambar 2. 1 Peta Kabupaten Sukamara

8
B. Profil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman untuk wilayah

Kabupaten Sukamara ini memiliki tugas sebagai

penyelenggaraan urusan pemerintah bidang pekerjaan umum,

pembangunan infrastruktur dan perumahan untuk daerah

Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Terkait wewenang

tersebut, maka melalui kantor ini beberapa surat perizinan

diproses. Beberapa surat tersebut seperti Izin Pemanfaatan

Ruang (IPR) dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Melalui

kedinasan ini pula urusan pembebasan lahan proyek infrastruktur

pemerintah dilakukan.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

permukiman serta pertanahan sesuai dengan kebijakan yang

ditetapkan bupati berdasarkan peraturan perundang-

undangan;

9
b. Pelaksanaan kebijakan bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

permukiman serta pertanahan;

c. Pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan prasarana

umum bidang sumber daya air, bidang bina marga, bidang

cipta karya bidang perumahan dan kawasan permukiman,

bidang bina konstruksi dan bidang tata ruang serta

pertanahan;

d. Pengendalian teknis di bidang sumber daya air, bidang bina

marga, bidang cipta karya, bidang perumahan dan kawasan

permukiman, bidang bina konstruksi dan bidang tata ruang;

e. Pengelolaan laboratorium dan alat-alat berat;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pekerjaan umum

dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

permukiman serta pertanahan;

g. Pelaksanaan administrasi di bidang pekerjaan umum dan

penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

permukiman serta pertanahan; dan

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

10
Sumber: Bidang Sumber Daya Air
Gambar 2. 2 Foto Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

C. Profil Bidang Bina Konstruksi

Berdasarkan Peraturan Bupati Sukamara Nomor 17

Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Sukamara, Bidang Bina Konstruksi

memiliki tugas untuk menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. pengembangan dan peningkatan kompetensi tenaga terampil

konstruksi;

b. Penyelenggaraan sistem informasi jasa konstruksi;

11
c. Pelaksanaan kebijakan pembinaan, penyebarluasan

peraturan perundang-undangan, menyelenggarakan

pelatihan, bimbingan teknis dan penyuluhan jasa konstruksi;

d. Pengembangan dan peningkatan kapasitas badan usaha jasa

konstruksi;

e. Pelaksanaan pengawasan tertib usaha, tertib

penyelenggaraan dan tertib pemanfaatan jasa konstruksi;

f. Pelaksanaan pembinaan lembaga pengembangan jasa

konstruksi tingkat kabupaten dan asosiasi jasa konstruksi;

g. Peningkatan kemampuan teknologi, penggunaan dan nilai

tambah jasa dan produk konstruksi dalam negeri;

h. Pengembangan pasar dan kerjasama konstruksi; dan

i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan.

Sebagai Penelaah Mutu Konstruksi, penulis memiliki

kewajiban untuk membantu terselenggaranya fungsi-fungsi pada

Bidang Bina Konstruksi dengan baik dan melaksanakan tugas

pokok dan fungsi jabatan yang meliputi:

a. Mengumpulkan bahan dan alat perlengkapan objek kerja

penelaahan mutu konstruksi;

b. Mengklarifikasi objek kerja dibidang penelaahan mutu

konstruksi sesuai dengan perencanaan;

c. Menyusun konsep bahan prasarana fisik yang ditelaah sesuai

dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku;

12
d. Menelaah mutu konstruksi dengan unit – unit terkait dan atau

instansi lain;

e. Menyusun laporan secara berkala, sesuai dengan prosedur

dan ketentuan yang berlaku sebagai bahan penyusunan

program berikutnya; dan

f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh

pimpinan baik lisan maupun tertulis sesuai dengan peraturan

yang berlaku agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.

2.2. Struktur Organisasi

Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 08 Tahun

2008 tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja Dinas Peraturan

Tentang Aparatur Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 20 Tahun

2008 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum

Kabupaten Sukamara, Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016

tentang pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, Peraturan

Daerah Nomor 17 Tahun 2019 tentang Kedudukan Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan

Umum Dan Penataan Ruang Dan Perumahan Rakyat Dan Kawasan

Permukiman Kabupaten Sukamara.

13
Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Bagan 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan


Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

2.3. Visi dan Misi

Mengacu pada Motto Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan

Ruang yaitu Bekerja Lebih Keras, Bergerak Lebih Cepat, Bertindak

Lebih Tepat, maka Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kabupaten

Sukamara menetapkan visi sebagai berikut “Terwujudnya Sarana

dan Prasarana Pekerjaan Umum yang merata, Berkesesuaian

Bermanfaat di Kabupaten Sukamara”

14
Guna mewujudkan visi tersebut ditentukan misi sebagai

berikut :

a. Mewujudkan pembangunan prasarana transportasi berupa jalan

dan jembatan.

b. Mewujudkan pembangunan dan pemeliharaan jaringan irigasi,

rawa dan pemeliharaan sungai, pengendalian banjir serta

bangunan lainnya di bidang pengairan.

c. Mewujudkan kota Sukamara dan ibukota kecamatan dalam

Kabupaten Sukamara yang bersih dan indah sebagai kota

PERMATA.

d. Mewujudkan Tata Ruang Wilayah yang tertata.

2.4. Nilai Organisasi

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan

Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman mempunyai nilai-nilai

yang terkandung di dalamnya yaitu :

a. Bekerja Keras

Melakukan sesuatu dengan niat yang kuat, sungguh-sungguh,

gigih, tidak mengenal lelah dan selalu bersemangat dalam

melakukan pekerjaan.

b. Bergerak Cepat

Langsung menyelesaikan permasalahan dan pekerjaan yang ada

serta tidak menunda-nunda sesuatu hal dalam pelayanan publik.

15
c. Bertindak Tepat

Dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan aturan

yang berlaku serta SOP yang ada.

2.5. Role Model

Role model adalah seseorang yang dapat dijadikan

teladan baik dari pola pikir maupun perilaku yang ia lakukan sehari-

hari. Untuk mendapatkan kepercayaan dari anggota tim, pemimpin

harus menjadi contoh dan panutan yang positif bagi tim, lingkungan

kerja bagi organisasi dimana ia bernaung.

Seperti contoh role model bagi saya yaitu Kepala Dinas

Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan

Kawasan Permukiman Kabupaten Sukamara. Beliau adalah

pemimpin yang sederhana dan menjadi teladan bagi saya dalam

mencapai kesuksesan. Pak Rizali adalah seorang Kepala Dinas

yang merintis karirnya dari Dinas Pekerjaan Umum di Kotawaringin

Barat dan menjadi Kepala Bidang di Dinas Perhubungan

Kotawaringin Barat sebelum akhirnya beliau mengikuti asesmen

untuk mengisi jabatan sebagai Kepala Dinas PUPRPRKP di

Kabupaten Sukamara dan mendapatkan nilai terbaik. Dengan

semangat dalam bekerja beliau akhirnya meraih jabatan menjadi

Kepala Dinas. Dan beliau merupakan pemimpin yang memiliki sifat

mengayomi, beliau senantiasa mendengarkan kebutuhan dan

kepentingan para staff dan pejabat lainnya di lingkungan instansi.

16
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1. Nilai-Nilai Dasar PNS

Dalam rangka pembentukan karakter Aparatur Sipil Negara

(ASN) yang Profesional dalam melaksanakan pelayanan publik,

serta memiliki Nilai-nilai Inti ASN yang sama dalam memperkuat

budaya kerja, maka Pemerintah melalui Surat Edaran Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

20 Tahun 2021, tanggal 26 Agustus 2021, tentang Implementasi

Core Values dan Employer Branding ASN, telah memberikan arahan

agar seluruh Instansi Pemerintah dan Daerah mengimplementasikan

core value (nilai dasar) ASN BerAKHLAK dan employer branding

ASN "Bangga Melayani Bangsa". Nilai-nilai Dasar ASN

BerAKHLAK, merupakan akronim dari tujuh kata, yakni: Berorientasi

Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Adaptif dan

Kolaboratif. BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN

sebagai nilai dasar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung

jawab, dan menjadi fondasi budaya kerja ASN yang professional.

Adapun makna dari ketujuh Nilai Dasar ASN BerAKHLAK tersebut,

sebagai berikut:

1. Berorientasi Pelayanan, yaitu komitmen memberikan pelayanan

prima demi kepuasan masyarakat. Dengan detail sikap dan

perilaku sebagai berikut:

17
 Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;

 Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; serta

 Melakukan perbaikan tiada henti.

2. Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang

diberikan. Dengan detail sikap dan perilaku sebagai berikut:

 Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,

cermat, serta disiplin dan berintegritas tinggi;

 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara

bertanggung jawab, efektif dan efisien; dan

 Tidak menyalah gunakan kewenangan jabatan.

3. Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

Dengan detail sikap dan perilaku sebagai berikut:

 Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan

yang selalu berubah;

 Membantu orang lain belajar; dan

 Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan.

Dengan detail sikap dan perilaku sebagai berikut:

 Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya.

 Suka menolong orang lain; dan

 Membangun lingkungan kerja yang kondusif.

18
5. Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa

dan Negara. Dengan detail sikap dan perilaku sebagai berikut:

 Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, setia kepada

NKRI serta pemerintahan yang sah;

 Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan

negara; serta

 Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan

serta menghadapi perubahan. Dengan detail sikap dan perilaku

sebagai berikut:

 Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;

 Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; dan

 Bertindak proaktif.

7. Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Dengan

detail sikap dan perilaku sebagai berikut:

 Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk

berkontribusi;

 Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai

tambah; dan

 Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk

tujuan bersama.

19
3.2. Kedudukan Dan Peran PNS dalam Mendukung Terwujudnya

Smart Governance

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, Kedudukan

ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri, namun demikian

merupakan satu kesatuan. Karena PNS memegang peranan yang

sangat besar dalam kelancaran pemerintahan serta pembangunan

maka dalam hal ini kedudukan pegawai negeri menjadi sangat

penting, sebab lancar atau tidak lancarnya pemerintah dan

pembangunan negara tidak terlepas dari peranan dan keikutsertaan

pegawai negeri.

Peranan Pegawai Negeri Sipil yang penting dan strategis

tersebut menjadikan sebuah tanggung jawab besar bagi setiap

pribadi pengembannya. Setiap orang tidak bisa menduduki posisi

sebagai Pegawai Negeri Sipil apabila tidak memenuhi persyaratan

yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana dan

pengawas penyelenggara tugas umum pemerintahan dan

pembangunan nasional melalui pelaksaan kebijakan dan pelayanan

publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.

A. Manajemen ASN

Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan

kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan, pengembangan

karir, pola karir, promosi, mutase, penilaian kinerja, penggajian

20
dan tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan

pension dan hari tua, dan perlindungan. Adapun asas-asas

manajemen ASN, antara lain: kepastian hukum, profesionalitas,

proporsionalitas, keterpaduan delegasi, netralitas, akuntabilitas,

efektif dan efisien, keterbukaan, non diskriminatif, persatuan,

kesetaraan, keadilan, dan kesejahteraan.

Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang

berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja secara adil

dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,

warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan,

umur, atau kondisi kecacatan.

1. Kedudukan ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk

menghasilkan Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai

dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN

lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya

aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman.

Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:

1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan

21
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK).

PNS merupakan warga negara Indonesia yang

memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN

secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk

pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga

Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang

diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan

perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan Instansi

Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka

melaksanakan tugas pemerintahan. Dengan kehadiran

PPPK tersebut dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa

tidak semua pegawai yang bekerja untuk pemerintah harus

berstatus PNS, namun dapat berstatus sebagai pegawai

kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal ini bertujuan untuk

menciptakan budaya kerja baru menumbuhkan suasana

kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara

yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan

instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan

intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN

dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

22
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah, dan luar

negeri. Namun demikian pegawai ASN merupakan satu

kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting, mengingat

dengan adanya desentralisasi dan otonomi daerah, sering

terjadi adanya isu putra daerah yang hampir terjadi dimana-

mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi stagnan di

daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi

kesatuan bangsa.

2. Peran ASN

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka

Pegawai ASN berfungsi sebagai berikut:

1) Pelaksana kebijakan publik;

2) Pelayan publik; dan

3) Perekat dan pemersatu bangsa

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:

1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh

Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

2) Memberikan pelayanan publik yang professional

dan berkualitas, dan

3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara

Kesatuan Republik Indonesia

23
Selanjutnya peran dari Pegawai ASN: perencana,

pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional melalui

pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang

professional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari

praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. ASN berfungsi,

bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang

dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN

harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat

luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus

mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada

kepentingan publik.

3. Hak dan Kewajiban ASN

Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang

diberikan oleh hukum, suatu kepentingan yang dilindungi

oleh hukum, baik pribadi maupun umum. Dapat diartikan

bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak diterima.

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin

kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap ASN

diberikan hak.

PNS berhak memperoleh:

24
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;

2) cuti;

3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;

4) perlindungan; dan

5) pengembangan kompetensi

Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau

tanggungan yang bersifat kontraktual. Dengan kata lain

kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan.

Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN

adalah:

1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan

pemerintah yang sah;

2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;

3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat

pemerintah yang berwenang;

4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh

pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung

jawab;

6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam

sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap

orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

25
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat

mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

4. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN

ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan

kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan

untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan

kode perilaku yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi

para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.

B. Smart ASN

Fenomena dan permasalahan di dunia digital semakin

marak dan semakin canggih. Peran dan tanggung jawab PNS

sangatlah besar. PNS diharapkan untuk mampu beradaptasi dan

juga memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di dunia

digital dan memanfaatkan digitalisasi dengan baik.

Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi

digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat,

melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung

jawab. Keempat pilar yang menopang literasi digital yaitu etika,

budaya, keamanan, dan kecakapan dalam bermedia digital. Etika

bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam menyadari,

mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,

26
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika

digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Budaya

bermedia digital meliputi kemampuan individu dalam membaca,

menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun

wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika

dalam kehidupan sehari-hari. Keamanan bermedia digital

meliputi kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,

menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan

kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, kecakapan bermedia digital meliputi Kemampuan

individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan

perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital

dalam kehidupan sehari-hari.

1) Dalam Cakap di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

 Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital

(HP, PC);

 Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine)

dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata

kunci dan memilah berita benar;

 Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan

media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi,

mengunduh dan mengganti Settings; dan

27
 Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet

digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan

bertransaksi secara digital.

2) Dalam Etika di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

 Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang

berlaku, tata krama, dan etika berinternet (netiquette);

 Pengetahuan dasar membedakan informasi apa saja yang

mengandung hoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi,

perundungan, dll.;

 Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan

kolaborasi di ruang digital yang sesuai dalam kaidah etika

digital dan peraturan yang berlaku; dan

 Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan

berdagang di ruang digital yang sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

3) Dalam Budaya di Dunia Digital perlu adanya penguatan pada:

 Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhineka Tunggal

Ika sebagai landasan kehidupan berbudaya, berbangsa

dan berbahasa Indonesia;

 Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja

yang tidak sejalan dengan nilai Pancasila di mesin telusur,

seperti perpecahan, radikalisme, dll.;

28
 Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baik

dan benar dalam berkomunikasi, menjunjung nilai

Pancasila, Bhineka Tunggal Ika; dan

 Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsi

sehat, menabung, mencintai produk dalam negeri dan

kegiatan produktif lainnya.

4) Dalam Aman Bermedia Digital perlu adanya penguatan pada:

 Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (kata

sandi, fingerprint) Pengetahuan dasar memproteksi

identitas digital (kata sandi);

 Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data

yang valid dari sumber yang terverifikasi dan terpercaya,

memahami spam, phishing.;

 Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan

platform digital dan menyadari adanya rekam jejak digital

dalam memuat konten sosmed; dan

 Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan

(scam) dalam transaksi digital serta protokol keamanan

seperti PIN dan kode otentikasi.

3.3. Rancangan Aktualisasi

Dalam konteks peningkatan pelayanan masyarakat, sebuah

isu harus dianalisis sehingga akar permasalahannya dapat terlihat

dan muncul penyelesaian masalahnya. Oleh karena itu, diperlukan

29
analisis isu yang diantaranya dapat dilakukan dengan Teknik APKL

dan USG.

A. Teknik APKL

Teknik APKL merupakan salah satu Teknik yang

digunakan untuk menguji kelayakan suatu isu. Aktual, artinya isu

atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi dan

sedang menjadi pembicaraan orang banyak. Problematik,

artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang seharusnya,

standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu

dicari penyebab dan pemecahannya. Kekhalayakan, artinya isu

yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak.

Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab. Berikut analisis

permasalahan menggunakan Teknik APKL.

NO KRITERIA APKL
ISU KET.
. A P K L
Belum optimalnya pelaksanaan
1. pengawasan Badan Usaha Jasa √ √ √ √ MEMENUHI
Konstruksi
Belum adanya kolektivitas data
2. √ √ √ √ MEMENUHI
terkait pelaksanaan Konstruksi
Belum tersedianya data terkait
3. √ √ √ √ MEMENUHI
Tenaga Kerja Konstruksi
Kurangnya Fasilitas kegiatan TIDAK
4. √ X √ X
Pelatihan dan Bimbingan Teknis MEMENUHI
Kurangnya partisipasi masyarakat
dalam mengikuti kegiatan
5. √ √ √ √ MEMENUHI
Pembinaan Tenaga Kerja
Konstruksi
Tabel 3.1 Analisis permasalahan dengan Teknik APKL

30
Dari tabel 3.1 diperoleh 4 isu yang memenuhi kriteria

yaitu belum optimalnya pelaksanaan pengawasan badan usaha

jasa konstruksi, belum adanya kolektivitas data terkait

pelaksanaan konstruksi, belum tersedianya data terkait tenaga

kerja konstruksi, dan kurangnya partisipasi masyarakat dalam

mengikuti kegiatan pembinaan tenaga kerja konstruksi. Selain

itu diperoleh 1 isu yang tidak memenuhi kriteria yaitu kurangnya

fasilitas kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis, dimana isu

tersebut tidak memenuhi 2 dari 4 kriteria APKL yaitu problematik

dan kelayakan.

B. Teknik USG

Analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah

salah satu Teknik skoring untuk menyusun urutan prioritas isu

yang harus diselesaikan.

Urgency atau Urgensi adalah seberapa mendesak isu

tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia

serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk

memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.

Seriousness atau Keseriusan adalah beberapa serius

isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul

dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu

tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah lain

31
kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti

bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat

menimbulkan masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan

dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.

Growth atau Perkembangan adalah seberapa

kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi

berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu

akan makin memburuk kalau dibiarkan.

Dengan menggunakan skala Likert, permasalahan yang

mendapatkan skor paling tinggi akan menjadi isu utama yang

harus diselesaikan.

Berikut kriteria penilaian dalam Teknik USG :

Urgency :

1 : Tidak penting

2 : Kurang penting

3 : Cukup penting

4. : Penting

5. : Sangat penting

Seriousness :

1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius

2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius

3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius

4. : Akibat yang ditimbulkan serius

5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius

32
Growth :

1 : Tidak berkembang

2 : Kurang berkembang

3 : Cukup berkembang

4. : Berkembang

5. : Sangat berkembang

Berikut analisis USG pada permasalahan-permasalahan

di atas:

NO KRITERIA USG
ISU JUMLAH RANK
. U S G
Belum optimalnya pelaksanaan
1. pengawasan Badan Usaha Jasa 3 3 4 10 II
Konstruksi
Belum adanya kolektivitas data
2. 4 3 3 10 III
terkait pelaksanaan Konstruksi
Belum tersedianya data terkait
3. 4 4 4 12 I
Tenaga Kerja Konstruksi
Kurangnya Fasilitas kegiatan
4. 2 3 3 8 V
Pelatihan dan Bimbingan Teknis
Kurangnya partisipasi masyarakat
dalam mengikuti kegiatan
5. 4 3 4 11 IV
Pembinaan Tenaga Kerja
Konstruksi
Tabel 3.2 Analisis permasalahan dengan Teknik USG

Berdasarkan Analisis USG yang telah dilaksanakan pada

tabel 3.2, terlihat bahwa isu mengenai “Belum tersedianya data

terkait Tenaga Kerja Konstruksi” memiliki peringkat tertinggi

dengan skor USG sebesar 12 poin dengan penjelasan sebagai

berikut:

33
KRITERIA DESKRIPSI TERKAIT ISU
Isu dinilai penting untuk diselesaikan
URGENCY karena akan memengaruhi perencanaan
kegiatan selanjutnya.
Isu dinilai memiliki dampak serius karena
SERIOUSNESS dapat menjadi sumber masalah lain apabila
tidak diselesaikan
Isu dinilai akan berkembang dan
memengaruhi masa depan pelaksanaan
GROWTH
konstruksi apabila tidak segera
diselesaikan
Tabel 3.3 Deskripsi Analisis USG

Penyelesaian masalah terkait belum tersedianya data

terkait tenaga kerja konstruksi dapat dilakukan dengan cara

pengumpulan data tenaga kerja konstruksi yang disertai dengan

pemberian informasi terkait pembinaan tenaga kerja konstruksi

yang dirangkai dalam aksi “Optimalisasi Pengumpulan Data

Tenaga Kerja Konstruksi dengan Teknik Tukar Data di

Kabupaten Sukamara”.

Secara eksplisit, tidak ada definisi mengenai tenaga

kerja konstruksi di dalam UU tentang Jasa Konstruksi maupun

PP tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.

Namun ada persyaratan tenaga kerja konstruksi yang tertuang

didalam Pasal 70 ayat (1) UU Jasa Konstruksi yaitu “Setiap

tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi

wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja”. Setiap tenaga kerja

34
konstruksi harus melakukan registrasi kepada Menteri untuk

mendapatkan pengakuan pengalaman profesional. Dan setiap

tenaga kerja konstruksi yang memiliki Sertifikat Kompetensi

Kerja berhak atas imbalan yang layak atas layanan jasa yang

diberikan.

Tenaga kerja konstruksi dikualifikasikan dalam jabatan :

• operator

• teknisi atau analis, dan

• ahli

Masing-masing jabatan kualifikasi masih dibagi dalam

jenjang/tingkatan sesuai dengan kemampuan dan pengalaman

yang dimiliki. Kualifikasi tenaga kerja konstruksi merupakan

penggolongan profesi dan keahlian atau keterampilan kerja

orang perseorangan di bidang konstruksi menurut tingkat

kompetensi dan kemampuan profesi dan keahlian. Kualifikasi

tenaga kerja konstruksi terbagi menjadi 2 yaitu tenaga ahli dan

tenaga terampil. Tenaga tukang yang akan menjadi sampel

dalam kegiatan aktualisasi ini merupakan salah satu tenaga

kerja konstruksi yang termasuk dalam tenaga terampil.

Hingga tahun 2020, jumlah tenaga kerja konstruksi (TKK)

bersertifikat di Indonesia hanya mencapai 778.472 orang.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Dewi Chomistriana mengungkapkan, angka itu hanya

35
menyumbang 9,65 persen dari total TKK secara keseluruhan

atau sebanyak 8.066.497 orang. Dari jumlah TKK yang telah

bersertifikasi tersebut, terdiri dari 27 persen ahli dan 73 persen

terampil, yakni bersertifikat ahli sebanyak 212.188 orang dan

566.284 orang bersertifikat terampil.

Dengan rendahnya jumlah tenaga kerja konstruksi yang

telah bersertifikasi di Indonesia, diperlukan kegiatan pembinaan

dan sertifikasi di tingkat daerah untuk membantu meningkatkan

angka tersebut. Data terkait tenaga kerja konstruksi berperan

besar dalam merencanakan kegiatan tersebut. Data ini dapat

diperoleh dengan metode survei. Metode survei merupakan

metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari

tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti

melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya

dengan mengedarkan kuesioner, penelitian keperpustakaan dan

sebagainya (Sugiyono 2014:11).

Namun, selain tersedianya data, para tenaga kerja juga

harus memiliki pengetahuan dan informasi terkait peraturan

sertifikasi tenaga kerja konstruksi sehingga dapat menghadirkan

kesadaran untuk mengikuti pembinaan dan sertifikasi.

Pemberian informasi ini dapat dilakukan dengan sosialisasi.

Dimana berdasarkan Sutaryo (2004), sosialisasi merupakan

suatu proses bagaimana memperkenalkan sistem pada

36
seseorang. Serta bagaimana orang tersebut menentukan

tanggapan serta reaksinya.

Teknik Tukar Data yang akan dilakukan merupakan

perpaduan antara metode survei dengan sosialisasi yang

dilakukan untuk mendapatkan data dan memberikan informasi

secara bersamaan untuk memperoleh manfaat yang optimal.

Berikut adalah tabel rancangan kegiatan aktualisasi:

37
Keterkaitan Kontribusi Penguatan
Tahapan Output/Hasil
No. Kegiatan Substansi Mata Terhadap Visi- Nilai
Kegiatan Kegiatan
pelatihan Agenda 2 Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi 1. Paparan hasil Dalam menentukan
Konsultasi mentor untuk diskusi/ waktu dan tempat
Sesuai dengan
dengan Mentor menentukan notulensi/catatan konsultasi saya akan
Visi “Terwujudnya
terkait waktu dan tempat saran bertindak proaktif
Sarana dan Dengan
pelaksanaan konsultasi dengan menghubungi
Prasarana melaksanakan
kegiatan mentor untuk
2. Foto Kegiatan merencanakan Pekerjaan Umum kegiatan ini
yang merata, diharapkan
konsultasi sebagai
Berkesesuaian akan
penggambaran nilai
Bermanfaat di didapatkan
adaptif.
Kabupaten hasil yang
2. Menghadap Dalam menghadap
Sukamara”, solutif dan
dengan mentor saya akan
kegiatan tepat sasaran
rapi, sopan, dan menciptakan suasana
konsultasi dalam
santun yang kondusif
dilakukan untuk menyelesaikan
dengan bersikap
mendapatkan hasil permasalahan
sopan dan santun
aktualisasi yang instansi
sebagai bentuk
tepat sasaran. sebagai
perwujudan nilai
Sehingga dapat penerapan
harmonis.
membantu Nilai
mewujudkan poin Bertindak
Dalam menghadap
berkesesuaian Tepat
mentor saya akan
dalam Visi
menggunakan
organisasi.
pakaian yang rapid
an sopan sebagai

38
bentuk menghargai
atasan dan
penerapan nilai loyal.

3. Memaparkan Dalam memaparkan


rancangan rancangan aktualisasi
aktualisasi saya akan
memberikan
penjelasan dengan
sebaik-baiknya
sebagai penerapan
nilai kompeten.

Dalam memaparkan
rancangan aktualisasi
saya akan
memberikan
informasi dan
tantangan yang saya
hadapi dengan
sebenar-benarnya
sebagai perwujudan
nilai akuntabel.

39
4. Meminta saran Dalam meminta
dari saran dari mentor
mentor sebagai saya akan menerima
Kepala Bidang masukkan yang
Bina Konstruksi diberikan oleh mentor
terkait dengan baik sebagai
pelaksanaan perwujudan nilai
aktualisasi kolaboratif.

Dalam menerima
masukkan dari
mentor saya akan
menggunakannya
untuk meningkatkan
kualitas program
aktualisasi saya
sebagai bentuk
penerapan nilai
berorientasi
pelayanan.

2. Mengumpulkan 1. Mengumpulkan 1. Rangkuman Dalam Sesuai dengan Dengan


bahan/peraturan literatur/peraturan bahan mengumpulkan Visi “Terwujudnya mengumpulkan
terkait tenaga terkait tenaga bahan saya akan Sarana dan bahan
kerja konstruksi kerja konstruksi di 2. Daftar memilah sumber Prasarana diharapkan
Indonesia sampel/sasaran yang terpercaya Pekerjaan Umum dapat
kegiatan sebagai penerapan yang merata, memperoleh
nilai akuntabel. Berkesesuaian informasi yang
Bermanfaat di lengkap

40
3. Catatan hasil Saya akan Kabupaten sebagai
diskusi/ memanfaatkan Sukamara” penguatan
notulensi teknologi informasi kegiatan Nilai Bekerja
dengan optimal mengumpulkan Keras dan
dalam bahan dilakukan mendapatkan
4. Foto Kegiatan mengumpulkan agar materi yang infromasi yang
bahan sebagai disajikan dan data sesuai sebagai
perwujudan nilai yang diperoleh perwujudan
adaptif. sesuai dengan Nilai
kebutuhan sebagai Bertindak
2. Meminta saran Dalam meminta perwujudan poin Tepat
terkait keperluan saran saya akan berkesesuaian
data Tenaga menerima masukkan dalam Visi
Kerja Konstruksi dari Pejabat Pembina organisasi.
kepada Pejabat Jasa Konstruksi
Pembina Jasa dengan baik sebagai
Konstruksi penerapan nilai
kolaboratif.

Dalam meminta
saran saya akan
bersikap santun
terhadap atasan
sebagai bentuk
penerapan nilai loyal.

41
3. Meminta data Dalam meminta data
pekerjaan saya akan
Konstruksi yang memberikan
sedang pertanyaan yang
berlangsung sesuai dengan
kepada rekan di kebutuhan sebagai
Bidang lain perwujudan nilai
sebagai rencana berorientasi
sasaran kegiatan pelayanan.

Dalam meminta data


saya akan
menciptakan suasana
yang kondusif untuk
mewujudkan nilai
harmonis.

4. Menelaah Saya akan


bahan yang mempelajari kembali
sudah bahan yang sudah
dikumpulkan dikumpulkan sebagai
penerapan nilai
kompeten.

3. Membuat 1. Membuat 1. Lembar Dalam membuat Sesuai dengan Saya akan


kuisioner dan kuisioner dalam kuisioner kuisioner saya akan Visi “Terwujudnya melakukan
materi bentuk hard copy 2. Barcode dan membuat pertanyaan Sarana dan penguatan
sosialisasi link google dan template yang Prasarana Nilai Bekerja
form sederhana sehingga Pekerjaan Umum Keras dengan
mudah dipahami yang merata, membuat

42
3. Leaflet sebagai bentuk Berkesesuaian kuisioner dan
sosialisasi penerapan nilai Bermanfaat di materi
4. Foto Kegiatan berorientasi Kabupaten sosialisasi
pelayanan. Sukamara” dengan baik.
kegiatan membuat Serta Nilai
Dalam mebuat kuisioner dan Bergerak
kuisioner saya tidak materi sosialisasi Cepat dengan
akan membuat dilaksanakan melakukannya
pertanyaan yang untuk dalam jangka
menyinggung mempresentasikan waktu yang
masalah SARA informasi yang telah
sebagai wujud nilai akan diberikan dan direncanakan.
loyal. permintaan data Sehingga
2. Membuat Saya akan yang diinginkan dapat
kuisioner dalam menggunakan google dalam format yang menghasilkan
bentuk google form sebagai mudah dipahami pertanyaan
form alternatif media oleh seluruh dan informasi
pengumpulan data kalangan sebagai yang sesuai
sebagai perwujudan perwujudan poin sebagai
nilai adaptif. Kemerataan penerapan
dalam Visi Nilai
organisasi Bertindak
3. Membuat Dalam membuat Tepat.
materi sosialisasi materi sosialisasi
saya akan
menyajikan informasi
yang mudah
dipahami sebagai
perwujudan nilai
harmonis.

43
Dalam membuat
materi, saya akan
menyajikan informasi
yang berguna bagi
tenaga kerja
konstruksi sebagai
penerapan nilai
kompeten.

Dalam membuat
materi, saya akan
menyajikan informasi
yang benar sesuai
dengan bahan yang
sudah saya telaah
sebagai wujud nilai
akuntabel.

4. Mencetak Dalam mencetak


leaflet dan leaflet dan kuisioner
kuisioner saya akan bekerja
sama dengan rekan
di Bidang Bina
Konstruksi sebagai
penerapan nilai
kolaboratif.

44
4. Melakukan 1. Menyiapkan 1. Daftar Dalam menyiapkan
“Pertukaran Daftar Penerima Penerima daftar saya
Sesuai dengan
Data” Leaflet leaflet menggunakan Nilai Bekerja
Visi “Terwujudnya
2. Data hasil rencana Keras akan
Sarana dan
survey sampel/sasaran yang saya terapkan
Prasarana
3. Foto sudah disusun saat
Pekerjaan Umum
Kegiatan sebelumnya agar membagikan
yang merata,
kegiatan berjalan leaflet dan
Berkesesuaian
dengan lancar kuisioner di
Bermanfaat di
sebagai perwujudan lapangan.
Kabupaten
nilai berorientasi Dan Nilai
Sukamara”
pelayanan. Bergerak
kegiatan
2. Memberikan Dalam memberikan Cepat akan
Pertukaran data
leaflet dan/atau leaflet saya akan diwujudkan
dilakukan untuk
kuisioner menggunakan pada saat
meningkatkan
Bahasa yang sopan memperoleh
pengelolaan
dan mudah dipahami hasil dengan
Tenaga Kerja
sebagai penerapan waktu yang
Konstruksi
nilai harmonis. terbatas.
sekaligus
Dengan
meningkatkan
Dalam memberikan kegiatan ini
kualitas Sumber
leaflet saya akan diharapkan
Daya Manusia
memberikan hasil yang
konstruksi yang
penjelasan terkait tepat sasaran
terlibat dalam
tujuan sosialisasi sebagai wujud
pembangunan
sebagai penerapan Nilai
sarana prasarana
nilai kompeten. Bertindak
di Kabupaten
Tepat.
Sukamara.
Dalam memberikan
leaflet dan kuisioner

45
saya akan bekerja
sama dengan rekan
di Bidang Bina
Konstruksi sebagai
wujud nilai
kolaboratif.

Dalam melaksanakan
kegiatan saya akan
menjaga nama baik
instansi sebagai
bentuk nilai loyal.

3. Menyusun data Saya akan


yang sudah menggunakan
terkumpul teknologi untuk
menyusun data yang
sudah terkumpul
sebagai penerapan
adaptif.

4. Melakukan Saya akan


evaluasi terhadap menggunakan hasil
hasil kegiatan kegiatan dalam
proses evaluasi
dengan baik sebagai
bentuk nilai
akuntabel.
Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi

46
3.4. JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI

Jadwal kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan dari tanggal 13 Juli – 24 Agustus 2022. Berikut diuraikan

dalam tabel dibawah ini :

MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU MINGGU


I II III IV V VI VII
NO. KEGIATAN
13-15 18-22 25-29 1-5 8-12 15-19 22-24
JULI JULI JULI AGUSTUS AGUSTUS AGUSTUS AGUSTUS
Melakukan Konsultasi dengan
1.
Mentor terkait pelaksanaan
kegiatan
Mengumpulkan
2. bahan/peraturan terkait
Tenaga Kerja Konstruksi

Membuat bahan sosialisasi


3.
dan kuisioner

4. Melakukan “Pertukaran Data”

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

47
DAFTAR PUSTAKA

Republik Indonesia. 2014. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5


Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara. Jakarta
Pemerintah Kabupaten Sukamara. 2017. Peraturan Bupati Sukamara
Nomor 17 Tahun 2019 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,
Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
Kabupaten Sukamara. Sukamara
Pemerintah Indonesia. 2021. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021
tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding ASN.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Jakarta
Fatimah, Elly. Erna Irawati. 2017. “MANAJEMEN ASN” Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Amelia, Rizki. 2021. “BERORIENTASI PELAYANAN” Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Anonim. 2021. “Tenaga Kerja Konstruksi”.
http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/AHDP2-Tenaga-Kerja-
Konstruksi.pdf , diakses pada 5 Juli 2022 pukul 20.36
Anonim. 2022. “Tenaga Terampil Konstruksi”.
https://data.pu.go.id/dataset/tenaga-terampil-konstruksi , diakses
pada 7 Juli 2022 pukul 14.53
Bahfein, Suhaiela. 2021. "Tenaga Kerja Konstruksi Bersertifikat di
Indonesia hanya 778.472 Orang",
https://properti.kompas.com/read/2021/03/17/210000121/tenaga-
kerja-konstruksi-bersertifikat-di-indonesia-hanya-778.472-orang.,
diakses pada 7 Juli 2022 pukul 15.41
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutaryo. 2004. Dasar-Dasar Sosialisasi. Jakarta: Rajawali Press

48

Anda mungkin juga menyukai