Anda di halaman 1dari 61

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III

INOVASI PENYIMPANAN DOKUMEN APBD KABUPATEN/KOTA


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL MICROSITE UNTUK
MENUNJANG KINERJA PEGAWAI DAN SARANA INFORMASI PADA
BIDANG ANGGARAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN
ASET DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Disusun oleh :
Nama : Made Agus Abidyanto, S.Tr.IP
NIP : 200008282022081001
Jabatan : Penyusun Bahan Informasi dan Publikasi
Instansi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Kelas/Kelompok : A34/4
No. Presensi : 1 (Satu)
Gelombang : 2 (Dua)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2023
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : INOVASI PENYIMPANAN DOKUMEN APBD


KABUPATEN/KOTA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA DIGITAL MICROSITE UNTUK
MENUNJANG KINERJA PEGAWAI DAN SARANA
INFORMASI PADA BIDANG ANGGARAN BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
NAMA : MADE AGUS ABDIYANTO, S.Tr.IP
NIP : 200008282022081001
PANGKAT/GOL : Penata Muda / (III/a)
JABATAN : PENYUSUN BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI
INSTANSI : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KELAS/KELOMPOK : A34/4
NO. PRESENSI : 1 (Satu)

Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya


diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Latsar Dasar CPNS Golongan
III Purna Praja IPDN XXIX yang dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2023
di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementrian Dalam Negeri.

Jakarta, 31 Agustus 2023

Coach, Mentor,

BAYU ERLANGGA, SH WA ODE NURZIAMA,SE.Ak.M.Si


NIP. 19850803201012 1 001 NIP.19670515 199403 2 019
BERITA ACARA

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Kamis


Tanggal : 31 Agustus 2023
Pukul :
Tempat :

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Golongan III


Purna Praja IPDN XXIX Tahun 2023
JUDUL : INOVASI PENYIMPANAN DOKUMEN APBD
KABUPATEN/KOTA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA DIGITAL MICROSITE UNTUK MENUNJANG
KINERJA PEGAWAI DAN SARANA INFORMASI
PADA BIDANG ANGGARAN BADAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
DISUSUN OLEH : MADE AGUS ABDIYANTO, S.Tr.IP
KELAS : A34-4
NO.PRESENSI : 1 (Satu)
INSTANSI : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET
DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
JABATAN : PENYUSUN BAHAN INFORMASI DAN PUBLIKASI

Dan telah mendapat penguji/komentar/masukan/saran dari penguji,Mentor


dan Coach/Moderator

COACH PESERTA

BAYU ERLANGGA, SH MADE AGUS ABDIYANTO, S.Tr.IP


NIP. 19850803201012 1 001 NIP. 20000828202208 1 001

PENGUJI MENTOR

IKA HERU SETYAWAN,S.PD WA ODE NURZIAMA,SE.Ak.M.Si


NIP.19670515 199403 2 019
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Ida Shang Hyang Widhi

Wasa Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya serta

ditambah dengan semangat dan kerja keras sehingga penulis dapat

menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini berjudul “ INOVASI

PENYIMPANAN DOKUMEN APBD KABUPATEN/KOTA DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL MICROSITE UNTUK MENUNJANG

KINERJA PEGAWAI DAN SARANA INFORMASI PADA BIDANG

ANGGARAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

PROVINSI SULAWESI TENGGARA” disusun guna memenuhi syarat dan

ketentuan untuk menyelesaikan, Pelatihan Dasar Prajabatan Calon

Pegawai Negeri Sipil Golongan II bagi Purna Praja IPDN angkatan XXIX

tahun 2023.

Penyusunan dan penyelesaian Rancangan Aktualisasi ini adalah

berkat, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selain itu, dengan

segala kerendahan hati dan segala hormat, rasa terimakasih dan

peghargaan penulis haturkan kepada:

1. Bapak Drs. Budi Santosa, M.Si selaku Kepala Pusat Pengembangan

Kompetensi Manajemen Kepemimpinan BPSDM Kementerian Dalam

Negeri.

2. Bapak Bayu Erlangga, SH Selaku Pembimbing (Coach) Penulis

dalam Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja IPDN
Angkatan XXIX, yang telah banyak memberikan bimbingan dan

arahan dalam penulisan Rancangan Aktualisasi ini.

3. Ibu Wa Ode Nurziama,Se.Ak.M.Si selaku pembimbing (Mentor)

penulis pada saat melaksanakan habituasi.

4. Segenap Widyaiswara, pelatih dan pembina serta seluruh

pendukung Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja

IPDN Angkatan XXIX Tahun 2023.

5. Bapak Muh. Ilyas Abibu, SE.MDM. selaku Kepala Badan Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

yang sudah mengijinkan dan menerima serta memberi bimbingan

kepada penulis selama melaksanakan Orientasi kerja.

6. Keluarga besar Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Provinsi Sulawesi Tenggara, khususnya pada bagian Anggaran yang

setiap harinya selalu mendukung dan memberikan masukan serta

motivasi selama pelaksanaan orientasi kerja dan pembuatan

rancangan aktualisasi ini.

7. Orang tua dan keluarga yang telah mendoakan penulis selama

mengikuti pelatihan dasar ini sehingga mampu mengikuti seluruh

rangkaian kegiatan.

8. Rekan-rekan Kelas A34 Kelompok 4, Pelatihan Dasar Calon

Pegawai Negeri Sipil Kementerian Dalam Negeri Tahun 2023.

9. Rekan-rekan Angkatan XXIX serta pihak-pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan masukan,


motivasi dan memberikan solusi selama latsar dilaksanakan.
Akhirnya, penulis berharap semoga Rancangan Aktualisasi ini

dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Tuhan Yang Maha Esa

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta membalas amal

dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan

Rancangan Aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini jauh dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran membangun penulis harapkan dari

berbagai pihak demi kesempurnaan subtansi laporan aktualisasi ini.

Kendari, 24 Agustus 2023


Peserta

Made Agus Abdiyanto, S.Tr.IP


NIP. 20000828202208 1 001
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang selanjutnya disebut Pegawai ASN


dalam Pasal 1 (satu) Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 adalah pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam
suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan. Untuk mewujudkan
aparatur sipil negara yang professional dan memiliki integritas yang tinggi,
maka instansi pemerintah wajib memberikan pendidikan dan pelatihan.
Hal ini sesuai dengan undang-undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara yang mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib
memberikan pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS).
Sebelum diangkat menjadi ASN, seseorang pegawai harus
menjalani masa percobaan atau masa prajabatan selama satu tahun
sebagai CPNS. Selama masa percobaan tersebut, pegawai harus
mengikuti pelatihan dasar CPNS sebagai syarat utama untuk dapat
diangkat menjadi CPNS. Pelatihan dasar CPNS merupakan pendidikan
dan pelatihan dalam masa prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi.
Pelatihan Dasar adalah pelatihan sebagai upaya untuk
pembentukan karakter PNS, sehingga mampu bersikap dan bertindak
profesional dalam mengelola tantangan dan masalah keberagaman sosial
kultural. Pelatihan dasar akan mengajarkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) kepada peserta yang kemudian harus mampu berfungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta pemersatu dan
perekat bangsa sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Lembaga
Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, yang diatur pelaksanaan pelatihan menggunakan metode
Blended Learning, Klasikal dan Distance Learning.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan ini, diharapkan calon
pegawai negeri sipil dapat membangun kompetensi yang mereka punya
dengan cara menunjukkan sikap perilaku bela negara,
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan tugas
sehari-hari yaitu Core Value BerAKHLAK. Core Value BerAKHLAK
merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Di era globalisasi saat ini, teknologi berbasis digital telah
berkembang sangat cepat. Perkembangan yang terjadi berdampak
terhadap segala aspek kehidupan manusia, baik dari segi sosial, ekonomi,
budaya maupun pemenuhan kebutuhan hidup manusia, termasuk
kebutuhan informasi. Peran teknologi digital mampu membantu sebagian
besar tugas maupun pekerjaan yang dilakukan oleh manusia dan
memberikan pengaruh yang besar dalam kegiatan organisasi, yaitu
mempermudah pekerjaan sehingga meningkatkan efektivitas dalam
bekerja, khususnya terkait penyimpanan dan pemeriksaan data. Validasi
data dengan menggunakan Data Base berbasis online dapat
meminimalisir resiko kesalahan data.
Salah satu dokumen penting pada bidang anngaran yaitu dokumen
Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan
Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, terhitung dari
tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD terdiri
atas Anggaran Pendapatan, (Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang
meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah, dan Penerimaan lainnya), Bagian Dana Perimbangan, yang
meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi
Khusus serta Pendapatan lain-lain yang sah seperti Dana Hibah, Dana
Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah
lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus, Bantuan Keuangan
dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan Pendapatan Lain-Lain.

Dalam Pelaksanaan evaluasi APBD Kabupaten/Kota lingkup Provinsi


Sulawesi Tenggara masih terdapat kendala yang terjadi, Kendala
Pertama yaitu banyak dokumen Hardcopy/fisik APBD Kabupaten/Kota
yang kurang tertata akibat keterbatasan tempat di Bidang Anggaran
sehingga terjadi penumpukan di beberapa tititk tempat yang mengangu
kenyamanan kinerja dari Pegawai. Kendala kedua, minimnya
pemanfaatan digitalisasi khususnya penyimpanan soft copy arsip
dokumen APBD Kabupaten/Kota lingkup Sulawesi Tenggara dalam
penyimpanan file APBD kabupaten kota lingkup Sulawesi Tenggara yang
saat ini masih menggunakan Flashdisk/Hardisk, serta menggunakan
penyimpanan internal komputer. Kendala Ketiga berkaitan dengan
kurangnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen
Anggaran Pendapatan dan Belanja APBD oleh Tim Evaluasi APBD
Kabupaten/Kota, sehingga dalam kinerjanya melaksanakan evaluasi,
data-data tersebut masih diperoleh secara manual, dalam prakteknya
pegawai dari Kabupaten/Kota yang mengantarkan langsung dokumen
APBD tersebut, hal ini tentunya kurang efisien karena terdapat
Kabupaten yang jarak dari kabupaten tertentu ke kantor BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara sangat jauh.

Untuk mencapai tujuan smart governance, ASN dituntut untuk


memahami terkait SMART ASN. Konsep penerapan SMART ASN, salah
satunya dengan menerapkan digitalisasi dalam membantu mengolah data
pekerjaan sehari-hari. Efisiensi Pengelolaan dan Pelaporan data
seharusnya sudah dapat dilaksanakan secara online hal ini berkaitan
dengan aktulisasi dari Manajemen ASN dan SMART ASN untuk
mengelola publikasi informasi yang ditujukan kepada masyarakat luas
maupun intansi/OPD terkait. Pelayanan publik yang berkualitas dapat
ditandai dengan adanya pelayanan yang baik, cepat, tepat, efektif dan
efisien melalui peningkatkan mutu Pelayanan Publik yaitu dengan
memanfaatkan Sistem teknologi, informasi dan komunikasi yang ada, agar
terwujudnya sistem pelayanan yang berkulitas serta terwujudnya Good
Governance.
Berdasarkan hal yang telah disampaikan sebelumnya, penulis
tertarik untuk mengangkat judul rancangan aktualisasi yaitu ” INOVASI
PENYIMPANAN DOKUMEN APBD KABUPATEN/KOTA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL MICROSITE UNTUK MENUNJANG
KINERJA PEGAWAI DAN SARANA INFORMASI PADA BIDANG
ANGGARAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
PROVINSI SULAWESI TENGGARA ”.

B. Tujuan
1. Penulis dapat memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi
yang meliputi Core Values ASN BerAKHLAK meliputi Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi,
sehingga mampu melaksanakanperan dan tugas secara
profesional sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
2. Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan
memberikan kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan
aktualisasi ini.
3. Penulis dapat megatasi permasalahan perihal Penyimpanan
dokumen apbd kabupaten/kota dengan menggunakan media digital
Microsite untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana informasi
pada bidang anggaran badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

c. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pembahasan Rancangan Aktualiasi ini adalah perihal


Penyimpanan dokumen apbd kabupaten/kota dengan menggunakan
media digital Microsite untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana
informasi pada bidang anggaran badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pada Ruang lingkup pelaksanaan
kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Dalam Negeri
Tahun 2023 ini dilaksanakan pada masa habituasi terhitung mulai
tanggal 30 Agustus 2023 s.d 18 Oktober Tahun 2023 di bidang Anggaran
pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Sulawesi Tenggara.
BAB II

PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

1. Nama Instansi
BPKAD Sulawesi Tenggara terbentuk melalui Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2012. BPKAD adalah pelaksana dibidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah, yang menyangkut bidang penerimaan, belanja,
pembiayaan dan aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan
sekaligus sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan
Pejabat Penatausahaan Barang Milik Daerah serta melaksanakan fungsi
selaku Bendahara Umum Daerah. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai
berikut :

Gambar 2.1

Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah


Provinsi Sulawesi Tenggara

1
Gambar.2.2

Struktur Organisasi BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara

STRUKTUR ORGANISASI (SOTK) BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN


DAN ASET DAERAH (BPKAD )PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KEPALA BPKAD

SEKRETARIS

SUBAG. PROGRAM SUBAG. KEUANGAN SUBAG UMUM DAN


KEPEGAWAIAN

BIDANG ANGGARAN BIDANG BIDANG AKUNTANSI BIDANG PENGELOLAAN


ASET
PERBENDAHARAAN
SUBID. INVENTARISASI ASET
DAERAH

SUBID. ANGGARAN SUBID AKUNTANSI


PENDAPATAN PENERIMAAN
SUBID.KAS DAERAH

SUBID. ANGGARAN SUBID BELANJA SUBID AKUNTANSI


BELANJA LANGSUNG PENGELUARAN KAS
SUBID. ASET DAERAH

SUBID. BIDANG BINA SUBID. BELANJA TIDAK SUBID.PERTANGGUNG


KEUANGAN DAERAH LANGSUNG JAWABAN PELAKSANAAN
SUBID. PENGHAPUSAN DAN
KAB/KOTA APBD
PEMINDAHTANGANAN ASET

2
2. Visi Bpkad Provinsi Sulawesi Tenggara:

“Mewujudkan Pengelolaan Keuangan dan Aset yang efektif, Efisien,


Akuntabel dan Transparant”

3. Misi Bpkad Provinsi Sulawesi Tenggara :


Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka misi BPKAD yaitu :
- Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
- Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan

4. Nilai-Nilai Organisasi
Dalam melaksanakan Visi dan Misi yang telah ditentukan, Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
menetapkan dan menanamkan Nilai-nilai Organisasi dalam pelaksanaan
implementasi visi dan misi tersebut, adapun Nilai-nilai Organisasi yang
diterapkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara sebagaimana tertera dalam Visinya dan menambahkan
nilai-nilai lain, yaitu :
a. Efektif
b. Efisien
c. Akuntabel
d. Transparan
e. Integritas
f. Sinergitas

5. Jumlah Pegawai

Dalam BPKAD terdapat 95 pegawai yang terdiri dari 46 pria dan 49


wanita yang terbagi menjadi ASN sebanyak 82 orang NON ASN sebanyak 11
orang Pegawai magang sebanyak 2 orang di bidang anggaran. Di antaranya :

- eselon II 1 orang

3
- Eselon III 5 Orang
- Eselon IV 15 Orang
- Golongan IV 11 Orang
- Golongan III 68 Orang
- Golongan II 5 orang
Disetiap bidang terdapat satu Kepala bidang, 3 Kepala Sub Bidang dan 2 orang
staf atau lebih.

4
B. Profil Peserta

1. Nama : Made Agus Abdiyanto, S.Tr.IP

2. NIP : 200008282022081 001

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 28 Agustus 2000

5. Agama : Hindu

6. Pendidikan Terakhir : Institut Pemerintahan Dalam Negeri

7. Jabatan : Penyusun Bahan Informasi dan Publikasi

8. Instansi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset


Daerah (BPKAD) Provinsi Sulawesi Tenggara

5
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Latar Belakang
1. Deskripsi Isu
Isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Permasalahan yang bervariasi dalam organisasi pemerintahan itu
tentu mendorong pemerintah untuk dapat menyelesaikan melalui pendekatan
yang berbeda maka sangat penting pemerintah dapat melakukan terobosan-
terobosan baru serta inovasi dalam rangka memecahkan masalah publik yang
bervariasi tersebut. Berdasarkan pengalaman Penulis selama melaksanakan
tugas Orientasi Magang terdapat beberapa Isu pada Badan Pengeloaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di Bidang
Anggaran, Isu/masalah yang ada perlu diselesaikan agar kinerja pelayanan dan
juga tugas tidak menemui kendala dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intansi
tersebut. Adapun beberapa isu/masalah yang ditemukan di Bidang Anggaran
BPKAD Sulawesi Tenggara yang memiliki keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan Smart ASN adalah sebagai berikut:

1. Isu Ke-1

Proses koordinasi antara pihak badan pengelola keuangan dan Aset


daerah Sulawesi Tenggara ke instansi Lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara atau daerah terkait di Provinsi Sulawesi Tenggara masih
membutuhkan waktu yang lama. Hal ini disebabkan akibat jarak Antara pihak
BPKAD untuk menjangkau daerah-daerah yang memakan waktu yang lama
sehingga proses koordinasi masih tergolong lambat hal ini terjadi di semua
bidang yang ada di lingkup Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
provinsi Sulawesi Tenggara sehingga dibutuhkan perbaikan dalam manajemen
pengelolaan hubungan antara pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset

6
Daerah provinsi Sulawesi Tenggara ke instansi atau daerah sehingga bisa
memperbaiki dan mempersingkat waktu. Lingkup munculnya isu ini terjadi di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah provinsi Sulawesi
Tenggara

Proses koordinasi antara pihak Badan Pengelola Keuangan dan Aset


Daerah Sulawesi Tenggara ke instansi Lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara atau daerah terkait di Provinsi Sulawesi Tenggara masih
membutuhkan waktu yang lama sehingga permintaan yang disampaikan
ataupun mandat belum optimal dalam durasi penyampaiannya.

Untuk membangun ASN yang dapat menjalankan koordinasi yang baik


kebebagai pihak dengan memanfaatkan media komunikasi yang up to date
sehingga pesan yang akan disampaikan ke OPD lingkup Provinsi Sulawesi
Tenggara dan Kabupaten Kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sehingga
pemangkasan waktu penyampaian informasi dapat di pangkas secara perlahan.
Jika dikaitkan dengan agenda ke-3 termasuk Smart ASN dengan lingkup
efisiensi operasional, akurasi, aksesibilitas, penghematan biaya, analisis yang
lebih baik, transparansi, dan akuntabilitas.

2. Isu Ke-2

Isu kedua adalah mengenai belum optimalnya pemanfaatan media untuk


digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD)
Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, kondisi yang terjadi di
lapangan khususnya pada bidang anggaran di BPKAD, mengenai pengelolaan
arsip belum berjalan dengan baik. Salah satu dokumen penting pada bidang
anngaran yaitu dokumen Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD),
adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan
Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, terhitung
dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBD terdiri atas
Anggaran Pendapatan, (Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi Pajak

7
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan
Penerimaan lainnya), Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus serta Pendapatan
lain-lain yang sah seperti Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan
Pendapatan Lain-Lain.

Fungsi dan kedudukan APBD yaitu Sebagai dasar kebijakan menjalankan


keuangan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah untuk masa
tertentu yaitu satu tahun anggaran. Sebagai pemberian kuasa dari pihak
legislatif yaitu DPRD kepada kepala daerah sebagai pimpinan eksekutif untuk
melakukan pengeluaran dalam rangka menjalankan roda pemerintahan daerah
dan juga Sebagai penetapan kewenangan kepada kepala daerah untuk
melaksanakan pembangunan daerah dan pelayanan kepada masyarakat serta
Sebagai bahan pengawasan yang dilakukan oleh pihak yang berhak
melaksanakan pengawasan bisa lebih baik.

Setiap tahunnya Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah selalu


menyusun dan menetapkan APBD daerahnya termasuk Pemerintah
Kabupaten/Kota lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara. Setelah Melaksanakan
Penyusunan dan Penetapan Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi
Tenggara selanjutnya membawa Dokumen-Dokumen APBD yang telah di
tetapkan baik dalam bentuk hardcopy ataupun softfile dalam bentuk flash
disk/hard disk ke BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara untuk selanjutnya
dilakukan evaluasi oleh tim yang dibentuk oleh BPKAD Provinsi Sulawesi
Tenggara, yaitu Tim Evaluasi APBD Kabupaten/Kota.

Dalam Pelaksanaan evaluasi APBD Kabupaten/Kota lingkup Provinsi


Sulawesi Tenggara masih terdapat kendala yang terjadi, Kendala Pertama
yaitu banyak dokumen Hardcopy/fisik APBD Kabupaten/Kota yang kurang
tertata akibat keterbatasan tempat di Bidang Anggaran sehingga terjadi

8
penumpukan di beberapa tititk tempat yang mengangu kenyamanan kinerja
dari Pegawai.

Kendala kedua, minimnya pemanfaatan digitalisasi khususnya


penyimpanan soft copy arsip dokumen APBD Kabupaten/Kota lingkup
Sulawesi Tenggara dalam penyimpanan file APBD kabupaten kota lingkup
Sulawesi Tenggara yang saat ini masih menggunakan Flashdisk/Hardisk, serta
menggunakan penyimpanan internal komputer. Akan tetapi penggunaan
penyimpanan internal pada komputer akan menimbulkan potensi masalah baru
yaitu usia penggunaan komputer, yang sewaktu waktu dapat mengalami
kerusakan pada software maupun hardware Komputer di Ruangan, terdapat
resiko kehilangan dukumen APBD yang penting apabila terjadi human eror
atau restart mendadak pada komputer, selain itu dalam prakteknya
penyimpanan soft file dokumen APBD pada lebih dari satu Komputer
menyebabkan file dokumen APBD tersebut tersebar pada beberapa titik
Komputer di ruangan anggaran, sehingga apabila file APBD Kabupaten/Kota
sedang dibutuhkan, maka pencarian dakumen tersebut mmebutuhkan waktu
tambahan sehingga pekerjaan pegawai menjadi tidak efektif dan efisien.

Kendala Ketiga berkaitan dengan kurangnya pemanfaatan media untuk


digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja APBD
oleh Tim Evaluasi APBD Kabupaten/Kota, sehingga dalam kinerjanya
melaksanakan evaluasi, data-data tersebut masih diperoleh secara manual,
dalam prakteknya pegawai dari Kabupaten/Kota yang mengantarkan langsung
dokumen APBD tersebut, hal ini tentunya kurang efisien karena terdapat
Kabupaten yang jarak dari kabupaten tertentu ke kantor BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara sangat jauh. Teknologi sudah menjadi kebutuhan aparatur
negara untuk memudahkan dalam menjalankan tugas, pokok dan fungsinya
sehari-hari sehingga dapat terwujud pelayanan yang prima dan handal kepada
masyarakat. Pada era digital sekarang, Dinas Terkait dan masyarakat
menuntut agar pelayanan publik pada pemerintahan menjadi lebih mudah
dengan diterapkannya teknologi. Intansi terkait dan Masyarakat juga menuntut

9
kecepatan dan transparansi atau keterbukaan dalam setiap proses pelayanan
publik.

Efisiensi Pengelolaan dan Pelaporan data seharusnya sudah dapat


dilaksanakan secara online hal ini berkaitan dengan aktulisasi dari Manajemen
ASN dan SMART ASN untuk mengelola publikasi informasi yang ditujukan
kepada masyarakat luas maupun intansi/OPD terkait. Pelayanan publik yang
berkualitas dapat ditandai dengan adanya pelayanan yang baik, cepat, tepat,
efektif dan efisien melalui peningkatkan mutu Pelayanan Publik yaitu dengan
memanfaatkan Sistem teknologi, informasi dan komunikasi yang ada, agar
terwujudnya sistem pelayanan yang berkulitas serta terwujudnya Good
Governance.

Perbaikan sistem pelaporan Dokumen APBD Kabupaten/Kota Lingkup


Sulawesi Tenggara dari manual menjadi terdigitalisasi membawa banyak
manfaat yang signifikan, Jika dikaitkan dengan agenda ke-3 termasuk Smart
ASN dengan lingkup efisiensi operasional, akurasi, aksesibilitas, penghematan
biaya, analisis yang lebih baik, transparansi, dan akuntabilitas. maka isu ini
masuk kepada Smart ASN dan Manajemen ASN yaitu tentang penguasaan
digitalisasi.

3. Isu Ke-3

Ketidaksesuaian Kompetensi Pegawai Pada Badan Pengelola Keuangan


Dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara. Sumber daya manusia
mempunyai peran besar bagi kesuksesan suatu organisasi, karena unsur
manusia dalam suatu organisasi dapat memberikan keunggulan bersaing
dengan membuat sasaran, strategi, inovasi, dan mencapai tujuan organisasi.
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
sebagai salah satu organisasi perangkat daerah tentu juga memiliki kewajiban
untuk mempersiapkkan SDM yang berkualitas. Ada dua hal penting yang
menjadi bagian penting untuk mempersiapkan SDM yang berkualitas tersebut.
Pertama, para pegawai harus mengetahui tugas yang menjadi kewajiban

10
mereka melalui kejelasan peran yang termuat didalam Analisis Jabatan, dan
kedua, perkembangan teknologi membuat para pegawai membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan sehingga kebutuhan akan pelatihan harus
dirumuskan sesuai dengan peran yang dijalankan.

Kompetensi pegawai menyelesaikan pekerjaannya merupakan suatu


keadaan pada pegawai yang secara penuh kesanggupan berdaya guna dan
berhasil guna melaksanakan pekerjaan sehingga menghasilkan sesuatu yang
optimal. Peningkatan kompetensi kerja pegawai dalam suatu organisasi yang
memadai berperan serta dalam kinerja pegawai yang nantinya dapat
meningkatkan kinerja organisasi. Pegawai yang memiliki kompetensi di atas
rata-rata dengan tingkat pendidikan yang memadai untuk jabatannya, dan
memiliki keterampilan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, akan mampu
mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi. Penempatan pegawai harus sesuai
dengan tingkat pendidikan, tingkat keahlian, pengalamannya dan harus sesuai
dengan tingkat keterampilannya, sehingga kompetensi kerja pegawai yang
tinggi dan didukung dengan motivasi kerja yang juga tinggi, serta kesesuaian
tingkat pendidikan dengan tuntutan jabatan yang diembannya, kesesuaian
keahlian atau pengalaman dalam menangani dan memecahkan masalah
bidang tugasnya, dan kesesuaian keterampilan dengan tuntutan pekerjaan
sehari-hari, maka akan mudah mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan pengamatan yang penulis menduga beberapa pegawai


mengeluhkan kurang jelasnya uraian tugas kerja dan juga tentang penempatan
pegawai belum sesuai dengan kompetensinya, faktor-faktor yang menyebabkan
ketidaksesuaian kompetensi pegawai yaitu otoritas atau kewenangan pimpinan
inilah yang paling menentukan harus taat pada atasan sehingga pegawai tidak
bisa mengatur, hanya menerima saja walaupun tidak sesuai dengan
kompetensinya. Tingkat pendidikan, sudah sewajarnya jika penempatan
pegawai harus sesuai dengan tingkat pendidikannya namun kenyataan di
lapangan tidak semua pegawai sesuai dengan kompetensinya. Senioritas

11
kepangkatan, karena kepangkatan berdasarkan urutan skala prioritas sehingga
mengabaikan kompetensi pegawai dan pengalaman kerja.

Penjelasan Permasalahan pertama yaitu belum pernah diukurnya


kompetensi pegawai. Seperti yang diketahui Bersama bahwa kompetensi yang
memadai dan didukung pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dapat
mendorong pencapaian visi, misi, serta tujuan organisasi. Penyebab terjadinya
Ketidaksesuaian kompetensi pegawai Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara karena penempatan pegawai yang kurang
memperhatikan tingkat pendidikan, penempatan pegawai yang tidak
memperhatikan analisis jabatan menjadikan ketidaksesuaian kompetensi
pegawai walaupun pada akhirnya pekerjaan itu selesai namun membutuhkan
waktu yang lebih lama.

Permasalahan kedua mengenai Ketidaksesuaian penempatan pegawai


dengan Kompetensinya di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara, disebabkan karena pihak yang berwenang dalam
menentukan penempatan kurang memperhatikan latar belakang pendidikan
pegawai dan pengalaman kerja. Selain itu alasan karena pengalaman kerja,
memang semakin lama bekerja sudah seharusnya pegawai meningkat
profesionalisme namun bila pekerjaan dilakukan tidak sesuai dengan
kompetensi pegawai maka hasil pekerjaan membutuhkan waktu lebih lama.

Tabel 3. 1
Identifikasi Isu
NO ISU DAN KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
SUMBER ISU DIHARAPKAN
1. Proses koordinasi  Proses  Menghadirkan media
antara pihak penyampaian komunikasi yang dapat
badan pengelola Informasi yang mempermudah alur
keuangan dan akan menjadi pengkordianasian dari
Aset daerah bahan Koordinasi pihak Badan Pengelola
Sulawesi lanjutan ke OPD Keuangan dan Aset
Tenggara ke dan Daerah Provinsi
instansi Lingkup Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara
pemerintah lingkup Sulawesi sehingga otomatis akan

12
Provinsi Sulawesi Tenggara masih berbanding lurus dengan
Tenggara atau melewati proses waktu yang akan
daerah terkait di yang lama yang dibutuhkan otomatis
Provinsi Sulawesi berdampak pada akan lebih singkat
Tenggara masih waktu sehingga proses
membutuhkan pengkordinasian koordinasi dari pihak
waktu yang lama. tersebut juga BPKAD Prov. Sulawesi
Sumber : semakin lama Tenggara ke OPD
Manajemen ASN lingkup Sulawesi
Tenggara serta
Kabupaten dan Kota
lingkup Sulawesi
Tenggara lebih cepat.
2. Belum optimalnya  Kurangnya  Perbaikan sistem
pemanfaatan pemanfaatan pelaporan Dokumen
media untuk media untuk APBD Kabupaten/Kota
digitalisasi digitalisasi Lingkup Sulawesi
pengarsipan pengarsipan Tenggara dari manual
dokumen dokumen Anggaran menjadi terdigitalisasi
Anggaran Pendapatan dan membawa banyak
Pendapatan dan Belanja APBD oleh manfaat yang signifikan.
Belanja (APBD) Tim Evaluasi APBD  Teknologi sudah menjadi
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota, kebutuhan aparatur
Lingkup Provinsi sehingga dalam negara untuk
Sulawesi kinerjanya memudahkan dalam
Tenggara. melaksanakan menjalankan tugas,
Sumber : evaluasi, data-data pokok dan fungsinya
Manajemen ASN tersebut masih sehari-hari sehingga
dan SMART ASN diperoleh secara dapat terwujud
manual. pelayanan yang prima
 Dalam dan handal kepada
Pelaksanaan masyarakat. Pada era
evaluasi APBD digital sekarang, Dinas
Kabupaten/Kota Terkait dan masyarakat
lingkup Provinsi menuntut agar
Sulawesi Tenggara pelayanan publik pada
masih terdapat pemerintahan menjadi
kendala yang lebih mudah dengan
terjadi, Kendala diterapkannya teknologi.
Pertama yaitu
banyak dokumen
Hardcopy/fisik
APBD
Kabupaten/Kota
yang kurang tertata
akibat keterbatasan

13
tempat di Bidang
Anggaran sehingga
terjadi
penumpukan di
beberapa tititk
tempat yang
mengangu
kenyamanan
kinerja dari
Pegawai.
 Penggunaan
penyimpanan
internal pada
komputer yang
menimbulkan
potensi masalah
baru yaitu usia
penggunaan
komputer, yang
sewaktu waktu
dapat mengalami
kerusakan pada
software maupun
hardware
Komputer di
Ruangan, terdapat
resiko kehilangan
dukumen APBD
yang penting
apabila terjadi
human eror atau
restart mendadak
pada komputer.
3. Ketidaksesuaian  Belum pernah  Peningkatan kompetensi
Kompetensi diukurnya kerja pegawai dalam
Pegawai Pada kompetensi suatu organisasi yang
Badan Pengelola pegawai karena memadai berperan serta
Keuangan Dan penempatan dalam kinerja pegawai
Aset Daerah pegawai yang yang nantinya dapat
Provinsi Sulawesi kurang meningkatkan kinerja
Tenggara. memperhatikan organisasi. Pegawai yang
Sumber : tingkat pendidikan, memiliki kompetensi di
Manajemen ASN penempatan atas rata-rata dengan
pegawai yang tidak tingkat pendidikan yang
memperhatikan memadai untuk
analisis jabatan jabatannya, dan memiliki

14
menjadikan keterampilan dalam
ketidaksesuaian melaksanakan tugas
kompetensi sehari-hari, akan mampu
pegawai walaupun mencapai tingkat kinerja
pada akhirnya yang lebih tinggi.
pekerjaan itu  Penempatan pegawai
selesai namun harus sesuai dengan
membutuhkan tingkat pendidikan,
waktu yang lebih tingkat keahlian,
lama. pengalamannya dan
 Ketidaksesuaian harus sesuai dengan
kompetensi dengan tingkat keterampilannya,
penempatan sehingga kompetensi
pegawai. Hal ini kerja pegawai yang tinggi
terjadi karena Pihak dan didukung dengan
yang memiliki motivasi kerja yang juga
kewenangan tinggi, serta kesesuaian
kurang tingkat pendidikan
memperhatikan dengan tuntutan jabatan
latar belakang yang diembannya,
pendidikan pegawai kesesuaian keahlian atau
dan pengalaman pengalaman dalam
kerja. menangani dan
memecahkan masalah
bidang tugasnya, dan
kesesuaian keterampilan
dengan tuntutan
pekerjaan sehari-hari,
maka akan mudah
mencapai tujuan
organisasi.

B. Menetapkan dan Menganalisis Core Isu


Semua permasalahan pasti ada akarnya, termasuk isu yang penulis
temukan di unit kerja. Tahap berikutnya pada rancangan aktualisasi ini yaitu
melakukan analisis untuk mencari penyebab isu tersebut terjadi/ Core isu
kemudian menggunakan kemampuan Analisa Konseptual. Untuk
Menghadapi perubahan Lingkungan strategis (internal dan eksternal) akan
memberikan pengaruh besar terhadap keberlangsungan penyelenggaraan
pemerintahan, sehingga dibutuhkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan

15
objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif
pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.
Adapun penetapan core isu dilakukan analisis menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yaitu Metode APKL, Metode Fishbone, Metode
USG dan McNamara untuk menentukan isu yang dipilih dan dicari faktor
penyebab serta solusi untuk mengatasi masalah atau isu tersebut.

a. Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan,Layak)


Metode APKL merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya dalam kegiatan
aktualisasi. Metode APKL adalah singkatan dari Aktual Problematik
Kekhalayakan dan Kelayakan. Metode menggunakan teknik scoring dalam
penetapan prioritas isu. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks scoring yaitu 1 – 5, yang menandakan bahwa semakin tinggi skor
berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.
Berikut ini Tabel Indikator APKL :

Tabel 3. 2
Indikator Metode APKL

NO INDIKATOR KETERANGAN
1 2 3
1. Aktual (A) Isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau
diperkirakan akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak.
1 2 3
2. Problematik (P) Isu yang menyimpang dari kondisi yang
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan
alternatif pemecahannya.
3. Kekhalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, misalnya masyarakat umum, dan
(K)
tidak untuk pribadi maupun sebuah kelompok
4. KeLayakan (L) Isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan

16
tugas dan tanggung jawab.

Hasil analisis APKL terhadap beberapa isu yang telah teridentifikasi


dijabarkan dalam table di bawah ini :

Tabel 3. 3
Tapisan Isu menggunakan Metode APKL

NO ISU A P K L TOTAL RANKING


1 Proses koordinasi antara pihak 4 3 4 4 15 II
badan pengelola keuangan dan
Aset daerah Sulawesi
Tenggara ke instansi Lingkup
pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara atau daerah terkait di
Provinsi Sulawesi Tenggara
masih membutuhkan waktu
yang lama.
2 Belum optimalnya 5 4 5 4 18 I
pemanfaatan media untuk
digitalisasi pengarsipan
dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja
(APBD) Kabupaten/Kota
Lingkup Provinsi Sulawesi
Tenggara.
3 Ketidaksesuaian Kompetensi 3 3 4 3 13 III
Pegawai Pada Badan
Pengelola Keuangan Dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi
Tenggara.

Berdasarkan penjelasan analisis metode APKL diatas dapat disimpulkan bahwa


isu atau masalah yang memiliki pengaruh paling signifikan serta layak untuk
diselesaikan dan dicarikan solusinya adalah isu mengenai ‘‘Belum optimalnya
pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi

17
Tenggara’’ dengan Jumlah Score 18. Berikut adalah penjelasan hasil analisis
core isu menggunakan teknik tapisan isu APKL

1. Kriteria Aktual (A), Kriteria ini mendapatkan skor 5 karena isu mengenai
pemafaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi
Sulawesi Tenggara kondisi yang terjadi di lapangan khususnya pada
bidang anggaran di BPKAD, mengenai pengelolaan arsip belum
berjalan dengan baik. Salah satu dokumen penting pada bidang
anngaran yaitu dokumen Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah
(APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Kriteria Problematik (P), Kriteria ini mendapatkan skor 4 dikarenakan
apabila isu terkait tidak segara mungkin diatasi tentunya akan
berdampak pada potensi kendala yang akan terjadi kedepannya
contohnya penyimpanan file sof copy APBD pada penyimpanan internal
Komputer berkaitan dengan usia penggunaan komputer tersebut, yang
sewaktu waktu dapat mengalami kerusakan pada software maupun
hardware Komputer di Ruangan, terdapat resiko kehilangan dukumen
APBD yang penting apabila terjadi human eror atau restart mendadak
pada komputer, selain itu dalam prakteknya penyimpanan soft file
dokumen APBD pada lebih dari satu Komputer menyebabkan file
dokumen APBD tersebut tersebar pada beberapa titik Komputer di
ruangan anggaran, sehingga apabila file APBD Kabupaten/Kota sedang
dibutuhkan, maka pencarian dakumen tersebut mmebutuhkan waktu
tambahan sehingga pekerjaan pegawai menjadi tidak efektif dan efisien.
3. Kriteria Khalayak (K), Kriteria ini mendapat skor 4 hal ini berkaitan
dengan Informasi mengenai Dokumen APBD Kabupaten/Kota tentunya
Dinas Terkait dan masyarakat menuntut agar pelayanan publik pada
pemerintahan menjadi lebih mudah dengan diterapkannya teknologi.
Intansi terkait dan Masyarakat juga menuntut kecepatan dan
transparansi atau keterbukaan dalam setiap proses pelayanan publik.

18
4. Kriteria Layak (L), Kriteria ini mendapatkan skor 4 sehubungan dengan
permasalahan tidak dicari altenatif pemecahannya akan berdampak
pada faktor kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena APBD
merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses
pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun
belanja daerah. Dokumen APBD bisa menjadi alat masyarakat untuk
mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas
mengenai pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu
satu tahun.

b. Metode FISHBONE
Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah
diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat
dari suatu permasalahan (John Bank, 1992). Fishbone diagram digunakan
ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama
ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.

Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi kualitas


pada diagram fishbone yang berguna untuk mengelompokkan jenis akar
permasalahan ke dalam sebuah kategori. Sebagai berikut :

a. Machine (mesin), Permasalahan yang dihadapi oleh sebuah organisasi


juga bisa terjadi kurangnya berbagai peralatan dan mesin atau
alat yang dibutuhkan. Hal tersebut dirinci pada bagian ini.
b. Man (manusia), Man berkaitan dengan sumber daya manusia yang
menjadi penyebab permasalahan tersebut terjadi.
c. Method (metode), Bagian method berisi berbagai penyebab
permasalahan yang berasal dari tata cara operasi organisasi, mulai dari
proses produksi, pemasaran, hingga distribusi.
d. Material (bahan produksi), Biasanya berhubungan dengan bahan mentah,
komponen, sumber daya, dan bahan lainnya yang organisasi perlukan
dalam proses produksi.

19
e. Measurement (pengukuran), Measurement adalah faktor-faktor terkait
dengan angka dan penghitungan yang bisa menyebabkan
permasalahan terkait. Terkadang measurement bisa jadi tidak konsisten
dan kurang akurat. Hasilnya, Anda akan mengalami kesulitan dalam
menganalisis data yang sudah terkumpul untuk menarik suatu kesimpulan.
f. Mother Nature, Istilah untuk menyebut lingkungan organisasi. Di mana ini
merupakan faktor yang tidak dapat organisasi prediksi. Misalnya cuaca
yang ekstrem, bencana alam, dan lain sebagainya.

Gambar 3. 1
Diagram Analisis Penyebab Core Isu FishBone

Dapat dilihat pada Diagram Analisis Penyebab Core Isu FishBone diatas
ditemukan penyebab Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi
pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD)
Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, mencakup 6 faktor yaitu :
1. Faktor Man, yang pertama berkaitan dengan terbatasnya sumber daya
manusia dalam menciptakan inovasi dan Langkah-langkah baru, seperti
yang diketahui Bersama bahwa di era digitalisasi saat ini segala lini sektor
berlomba-lomba untuk memberikan hasil yang terbaik untuk turut ikut andil
dalam perkembangan dunia teknologi, akan tetapi Faktor sumber daya
manusia di Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara yang

20
masih terbatas, dibarengi dengan faktor kedua dimana ASN belum
memahami secara khusus IT (Ilmu Teknologi) dengan baik.
2. Faktor Mother Nature, hal ini berkaitan dengan Lingkungan kerja yang
belum berfokus pada inovasi atau gebrakan yang memanfaatkan media
digitalisasi seperti microsite untuk menunjang penyimpanan Arsip APBD
Kabupaten/Kota dan arsip data lainnya yang bisa menunjang kemajuan
teknologi pada bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Faktor Material, yaitu Perencanaan Anggaran untuk honor Tim Evaluasi
APBD Kabupaten/Kota khusus untuk mengelola bagian digitalisasi arsip
belum tersedia karena sebelumnya pernah digunakan.
4. Faktor Measurement, yaitu Tim Evaluasi APBD Kabupaten/Kota belum
memproyeksikan manfaat jangka panjang dari manajemen pengelolaan
dokumen APBD yang belum efektif dan efisien, berkaitan dengan sistem
pengumpulan masih manual tentutnya harus berubah menuju kearah
digitalisasi dokumen sehingga diharapkan dapat membantu memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien dan keandalan pelaporan.
5. Faktor Methode, yaitu Sistem pelaporan Dokumen APBD Kabupaten/Kota
Lingkup Sulawesi Tenggara yang masih manual dengan mengantarkan
dokumen fisik (hard copy) atau soft file secara langsung, dengan cara
seperti ini perlu di pertimbangkan efektifitas dan efisiensi kedepannnya,
mengingat jarak antara beberapa kabupaten menuju ke kantor BPKAD
Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian penggunaan penyimpanan internal
pada komputer untuk menyimpan soft file dokumen APBD
Kabupatenn/Kota menimbulkan potensi masalah baru yaitu usia
penggunaan komputer, yang sewaktu waktu dapat mengalami kerusakan
pada software maupun hardware Komputer. Masalah baru bisa saja terjadi
mengingat masa pakai komputer berpengaruh pada performa komputer
tersebut, pada bidang Anggaran dalam penyimpanan file dokumen APBD
Kabupaten/Kota masih tersebar ke beberapa titik komputer sehingga dalam
proses pencarian dokumen yang dibutuhkan akan memakan waktu yang
cukup lama lagi.
6. Faktor Machine, berkaitan dengan Belum adanya media digital untuk
penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota, media digital menjadi salah
satu sarana yang sangat penting untuk Perbaikan sistem pelaporan agar
pengelolaannya dapat lebih baik serta menjadi alat masyarakat untuk
mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas mengenai
pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu satu tahun.

Dengan menggunakan metode fishbone, ditemukan beberapa faktor belum


optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen
Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi
Sulawesi Tenggara. Untuk mendapatkan akar permasalahan digunakan
Analisis Core Isu USG

21
c. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Analis USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun urutan
prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk diselesaikan. Metode ini
dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menentukan angka skala (1 s.d 5). Semakin tinggi keterkaitan isu
dengan kriteria USG maka semakin tinggi nilai yang diberikan Isu yang memiliki
skor tertinggi merupakan isu prioritas atau isu pokok yang akan segera
diselesaikan. Pengertian urgency, Seriousness, dan Growth dapat diuraikan
sebagai berikut :

a. Urgency : Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan


waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness : Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-masalah
lain kalua masalah penyebab isu tidak dipecahkan.
c. Growth : Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan kemungkinan masalah penyebab isu akan makin
memburuk jika dibiarkan.

Tabel 3. 4
Analisis Tapisan Isu dengan teknik USG
NO MASALAH U S G TOTA PRIORITAS
L
1 2 3 4 5 6 7
1. Terbatasnya sumber daya manusia 4 5 4 13 III
dalam menciptakan inovasi dan
langkah-langkah digitalisasi
dokumen APBD Kabupten/Kota
dan Kurangnya Pemahaman
mengenai IT( Ilmu Teknologi).
2. Lingkungan kerja yang kurang 4 4 4 12 IV
membaca keaadan dan potensi
apabila pengelolaan dokumen

22
APBD Kabupaten/Kota diimbangi
dengan proses digitalisasi
3. Pada saat akan melakukan 3 3 3 9 VI
digitalisasi penyimpanann
dokumen APBD Kabupaten/Kota,
dibutuhkan dana untuk honor Tim
Evaluasi APBD Kabupaten/Kota
yang secara khusus mengelola
bagian media digitalisasi, misalnya
microsite bidang anggaran.
4. Sistem pelaporan Dokumen APBD 5 5 4 14 II
Kabupaten/Kota Lingkup Sulawesi
Tenggara yang masih manual
dengan mengantarkan dokumen
fisik (hard copy) atau soft file
secara langsung. Menggunakan
komputer untuk menyimpan soft
file dokumen APBD
Kabupatenn/Kota menimbulkan
potensi masalah baru yaitu usia
penggunaan komputer, yang
sewaktu waktu dapat mengalami
kerusakan pada software maupun
hardware Komputer.
5. Tim Evaluasi APBD 4 4 3 11 V
Kabupaten/Kota belum
memproyeksikan manfaat jangka
panjang dari manajemen
pengelolaan dokumen APBD yang
belum efektif dan efisien
6. Belum adanya media digital untuk 5 5 5 15 I
penyimpanan dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar
pengelolaannya dapat lebih baik
serta menjadi alat masyarakat
untuk mengontrol kegiatan
pemerintah, sehingga ada acuan
yang jelas mengenai pengeluaran
maupun pendapatan Daerah dalam
kurun waktu satu tahun.

Keterangan :

Angka 5 : Sangat gawat/mendesak/cepat;

23
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat;
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat
Sehingga berdasarkan hasil analisis isu menggunakan matriks USG diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa isu utama yang perlu segera dipecahkan
adalah Belum adanya media digital untuk penyimpanan dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat lebih baik serta menjadi alat
masyarakat untuk mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang
jelas mengenai pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu
satu tahun, telah memenuhi semua aspek Teknik tapisan USG sehingga layak
dianalisis lebih lanjut dan dicarikan penyelesaiannya. Dengan deskripsi
pemberian nilai indikator sebagai berikut :

1. Urgency mendaptakan nilai 5 Karena Belum adanya media digital untuk


penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota, harus segera ditindak
lanjuti karena hal ini berkaitan dengan digitalisasi yang selaras dengan
insiasi pemerintah pusat dalam menghadapi perkembangn zaman.
Pemerintah daerah mau tak mau harus mencocokkan diri dengan selera
zaman. Ubah pola pikir menjadi solusi utama. Pola pikir yang melulu
ingin mengadopsi teknologi semata tanpa memikirkan masterplan yang
terukur. Masyarakat juga sangat membutuhkan transparansi dari
pmerintah sebagai pelayan publik, Dokumen APBD berbasis digital
berguna sebagai alat masyarakat untuk mengontrol kegiatan pemerintah,
sehingga ada acuan yang jelas mengenai pengeluaran maupun
pendapatan Daerah dalam kurun waktu satu tahun.
2. Seriousness mendapatkan nilai 5 dikarenakan APBD menjadi pedoman
untuk menilai kesesuaian antara kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan daerah dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Media
digital untuk Penyimpanan Dokumen APBD Kabupaten/Kota lingkup
Provinsi Sulawesi Tenggara dinilai sangat penting untuk di pahami oleh
masyarakat luas maupun pejabat setempat yang berwenang karena hal

24
ini menyangkut transparansi anggaran yaitu keterbukaan informasi
tentang sektor keuangan publik. Transparansi anggaran mengacu pada
sejauh mana publik dapat memperoleh informasi atas aktivitas keuangan
pemerintah dan implikasinya secara komprehensif, akurat, dan tepat
waktu.
3. Growth, mendapatkan nilai 5 terkait dengan Digitalisasi Dokumen APBD
Kabupaten/Kota kedepannya dalam menunjang terjadinya otonomi
daerah yang baik diperlukan transparansi penyusunan laporan keuangan
dan pengelolaan laporan keuangan, selain itu transparansi dokumen
APBD Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk meningkatkan kredibilitas
pemerintah daerah dimata masyarakat luas.

d. Metode McNAMARA
Metode analisis untuk menentukan alternatif penyelesaian dari faktor
penyebab utama isu prioritas tersebut adalah dengan Analisis Tapisan
McNamara. Analisis tapisan dengan metode McNamara ini adalah analisis
dengan mempertimbangkan kontribusi alternatif penyelesaian dalam
menyelesaikan penyebab utama, efisiensi (penggunaan biaya) alternatif
penyelesaian dalam menyelesaikan penyebab utama, dan kelayakan penerapan
alternatif penyelesaian dalam menyelesaikan penyebab utama. Analisis
dilakukan dengan menggunakan range data satu sampai lima, dimana nilai 1
(satu) adalah nilai terendah dan 5 (lima) adalah nilai terbesar.

Analisis tapisan dengan metode McNamara yang nantinya akan memberikan


penyelesaian terhadap akar masalah dari ‘’Belum adanya media digital untuk
penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat lebih
baik serta menjadi alat masyarakat untuk mengontrol kegiatan pemerintah,
sehingga ada acuan yang jelas mengenai pengeluaran maupun pendapatan
Daerah dalam kurun waktu satu tahun’’ ditunjukan pada Tabel dibawah ini :

25
Tabel 3. 5
Tapisan Isu dengan McNAMARA
NO ALTERNATIF EFEKTIVITAS KEMUDAHAN BIAYA TOTAL
SOLUSI
1. Melakukan 4 4 3 11
sosialisasi kepada
seluruh OPD yang
terkait dengan
pengumpulan
Dokumen APBD
Kabupaten/Kota
dengan
penyimpanan soft file
pada flash disk atau
hard disk sebagai
penunjang dokumen
APBD fisik.
2. Melaksanakan 5 4 4 13
koordinasi kepada
OPD terkait dengan
pengelolaan
Dokumen APBD
Kabupaten/Kota
yang berbasis
IT(Ilmu Teknologi)
untuk meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi
perekonomian
daerah
3. Memanfaatkan 5 5 5 15
potensi digitalisasi
dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar
dapat dikelola
melalui sistem
Microsite yang
didalamnya dapat
menampung
informasi mengenai
APBD, dan lebih

26
khususnya informasi
seputaran bidang
Anggaran BPKAD
Prov. Sultra

Berdasarkan table diatas Core Isu ‘’Belum adanya media digital untuk
penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat
lebih baik serta menjadi alat masyarakat untuk mengontrol kegiatan
pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas mengenai pengeluaran maupun
pendapatan Daerah dalam kurun waktu satu tahun’’ di peroleh alternatif solusi
yaitu Memanfaatkan potensi digitalisasi dokumen APBD Kabupaten/Kota agar
dapat dikelola melalui sistem Microsite yang didalamnya dapat menampung
informasi mengenai APBD, dan lebih khususnya informasi seputaran bidang
Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut ini Penjelasan Alternatif
solusi dari masing-masing kriteria :

1. Efektivitas, pada alternatif solusi yaitu Memanfaatkan media digital


Microsite dengan nilai 5, Layanan informasi microsite ini akan
meningkatkan layanan kepada publik dan mempermudah stakeholder baik
internal dan eksternal untuk mendapatkan informasi dan data APBD
Kabupaten/Kota. Manfaat bagi Internal Stakeholder Bidang Anggaran
BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu memudahkan mendapatkan
informasi dalam pelaksanaan tugas dan meningkatkan kualitas layanan
informasi kepada masyarakat. Kemudian manfaat untuk eksternal
Stakeholder adalah meningkatkan keterbukaan informasi publik agar
terwujudnya sistem pelayanan yang berkulitas serta terwujudnya Good
Governance.
2. Kemudahan, pada alternatif solusi Memanfaatkan media digital Microsite
dengan nilai 5 akan memudahkan stakeholder internal maupun eksternal
dalam mencari informasi mengenai APBD Kabupaten/Kota karena
kedepannnya media digital Microsite ini dapat diakses secara online

27
dengan fitur yang menyajikan informasi penting terkait bidang Anggaran
BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Biaya, pada alternatif solusi Memanfaatkan media digital Microsite 5,
karena untuk biaya pembuatan rancangan media digital microsite dapat
dengan mudah di akses melalui fasilitas kantor/ruangan yaitu Komputer
yang ditunjang fasilitas Wifi atau Paket Data.

e. Gagasan Kreatif Pemecahan Masalah Isu


Setelah melakukan analisis isu, diketahuilah core isu yang terpilih yaitu
’’Belum adanya media digital untuk penyimpanan dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat lebih baik serta menjadi alat
masyarakat untuk mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan
yang jelas mengenai pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun
waktu satu tahun’’. Maka Penulis mengambil langkah selanjutnya dilakukan
penentuan gagasan kreatif yaitu Digitalisasi informasi dan Edukasi kepada
masyarakat dalam penyampaian berita Keadaan Inflasi di Sulawesi
Tenggara, melalui Media Sosial Instagram untuk mewujudkan generasi
paham Inflasi.

1. Keterkaitan gagasan pemecahan isu terhadap Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai
ASN profesional, memiliki nilai dasar, mempunyai etika profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Seorang
ASN harus mempunyai kemampuan manajemen yang baik. Salah satu
kemampuan manajemen yang harus dimiliki adalah manajemen pekerjaan
yang baik, dalam hal ini manajemen arsip data. Pada perkembangan
Zaman saat ini ASN harus mampu membaca potensi di lingkungan yang
dapat menjadi solusi pemecahan suatu masalah, salah satunya yaitu
dengan memanfaatkan media digital Microsite untuk menyimpan dokumen

28
APBD Kabupaten/Kota dan menampung informasi penting lainnya yang
berkaitan dengan Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hadirnya Media Digital Microsite diharapkan dapat mempermudah


bidang anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi tenggara dalam melakukan
pengelolaan Dokumen APBD Kabupaten/Kota yang selama ini
pengelolaannya masih bersifat manual dengan berbagai macam potensi
kendala secara singkat yaitu human eror dalam pengoprasian file dokumen
pada komputer, kemudian efisiensi dan efektivitas waktu pengumpulan
dokumen APBD Kabupaten/Kota, dokumen fisik APBD yang diletakan
dibeberapan titik tempat pada ruangan Anggaran sehingga dapat
menganggu kenyamanan Pegawai dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
Pembaharuan ini dirancang untuk memberikan pelayanan kepada OPD
terkait dan masyarakat serta mempermudah dalam mengakses pelayanan
publik yang telah disediakan secara online.

2. Keterkaitan gagasan pemecahan isu terhadap SMART ASN

Upaya untuk membentuk ASN yang memiliki wawasan global


merupakan bagian penting dari pengembangan kompetensi Aparatur Sipil
Negara (ASN) untuk mewujudkan visi Presiden yaitu terwujudnya Indonesia
maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong
royong. Dengan memiliki wawasan global, diharapkan ASN dapat
membangun pola pikir yang adaptif dan mendukung fleksibilitas dan inovasi
dalam melakukan tugasnya. Perbaikan sistem dari manual menjadi
terdigitalisasi membawa banyak manfaat yang signifikan.

Jika dikaitkan dengan agenda ke-3 termasuk Smart ASN dengan lingkup
efisiensi operasional, akurasi, aksesibilitas, penghematan biaya, analisis
yang lebih baik, transparansi, dan akuntabilitas. maka issu ini masuk kepada
Smart ASN dan Manajemen ASN yaitu tentang penguasaan digitalisasi.
Gagasan Kreatif untuk menggunakan Media Digital Microsite sebagai sarana

29
pengelolaan penyimpanan Dokumen APBD Kabupaten/Kota dan informasi
lainnya yang berkaitan dengan Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi
Tenggara merupakan contoh Implementasi dari SMART ASN.

Pemerintahan saat ini berkembang terus menuju arah digitalisasi dimana


pelayanan publik merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah yang
penyelenggaraannya bersifat wajib dan harus dipenuhi oleh seluruh instansi.
Pelayanan publik yang berkualitas dapat ditandai dengan adanya pelayanan
yang baik, cepat, tepat, efektif dan efisien melalui peningkatkan mutu
Pelayanan Publik yaitu dengan memanfaatkan Sistem teknologi, informasi
dan komunikasi yang ada, agar terwujudnya sistem pelayanan yang
berkulitas serta terwujudnya Good Governance. Good Governance dapat
terwujud apabila adanya kolaborasi yang baik antara Pemerintah dengan
peran serta partisipasi masyarakat serta sumber daya manusia yang ada
dimana pada era digital saat ini dituntut untuk berproses serba cepat dan
tepat dengan menggunakan perangkat teknologi.

Dalam rangka merealisasikan Gagasan kreatif ‘‘Inovasi penyimpanan


dokumen APBD Kabupaten/Kota dengan menggunakan media digital
Microsite untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana Informasi
pada Bidang Anggaran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara’’ Maka kegiatan-kegiatan yang akan
di laksanakan selama masa Habituasi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Koordinasi Awal dengan mentor berkaitan dengan rencana
dan Alur dari Pembuatan Media Digital Microsite Bidang Anggaran
BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara, Konsultasi ini untuk merumuskan
garis besar dokumen yang akan ter input didalam media digital Microsite
kedepannya, baik itu dokumen APBD Kabupaten/Kota dan Informasi
penunjang lainnya yang berkaitan dengan Bidang Anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi Tenggara.

30
2. Pembentukan Tim yang akan mengelola Media Digital Microsite sekaligus
yang akan menginput berbagai macam dokumen, data dan informasi
yang akan di tampilkan pada media digital Microsite.
3. Merancang desain media digital Microsite secara Kreatif dan menarik
agar dapat berguna sebagai media informasi publik bagi Stakeholder baik
internal maupun eksternal dari BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
4. Melakukan Uji coba Media digital Microsite Bidang Anggaran dan
Evaluasi Media Digital tersebut.

31
5. Melakukan Sosialisasi Launching media digital Microsite bidang
Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara kepada OPD yang
berkaitan dengan APBD Kabupaten/Kota, dan panduan penggunaannya.
6. Evaluasi Kegiatan

1
f. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3. 6
Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit Kerja : Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Identifikasi : 1. Proses koordinasi antara pihak badan pengelola keuangan dan Aset daerah Sulawesi Tenggara
Isu ke instansi Lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atau daerah terkait di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih membutuhkan waktu yang lama.
2. Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Ketidaksesuaian Kompetensi Pegawai Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Isu Yang : Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan
diangkat dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gagasan : Inovasi penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota dengan menggunakan media digital Microsite
Pemecahan untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana Informasi pada Bidang Anggaran Badan Pengelolaan
Isu Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

No Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai-


2
Kegiatan Substansi Mata Visi/Misi nilai di
Pelatihan Organisasi Organisasi
(BerAKHLAK)
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan a. Mempersiapkan a.Tersedianya Berorintasi Penguatan Birokrasi: Tertib :
Koordinasi Awal Rancangan Rancangan Pelayanan : Menunjukkan komitmen Melaksanakan
dengan mentor Aktualisasi Kegiatan Merancang dan BPKAD Sulawesi koordinasi awal
berkaitan dengan Aktualisasi mencari bahan untuk Tenggara dalam dengan mentor
rencana dan Alur  Foto fakta laporan aktualisasi meningkatkan efisiensi maka pegawai
dari Pembuatan dilapangan merupakan contoh dan efektivitas kerja, akan memperoleh
Media Digital perilaku ASN yang penting untuk melibatkan petunjuk, arahan,
Microsite Bidang sigap dan atasan sebagai pemimpin dan panduan yang
Anggaran BPKAD melaksanakan Tugas yang memiliki wewenang diperlukan untuk
Provinsi Sulawesi dengan baik dan pengaruh dalam menjalankan tugas
Tenggara, mengubah atau dengan Tertib dan
Konsultasi ini untuk Kompeten : memperbaiki struktur, konsisten
merumuskan garis Mengasah kebijakan, dan prosedur kedepannya.
besar dokumen kemampuan untuk birokrasi. Konsultasi
yang akan ter input mempersipakan dengan atasan dapat Inovatif
didalam media dengan cermat membantu Pelaksanaan
digital Microsite Rancangan Aktulisasi mengidentifikasi Diskusi yang
kedepannya, baik dengan mencari kelemahan atau efektif Bersama
itu dokumen APBD referensi agar dapat hambatan dalam gagasan mentor dan
Kabupaten/Kota dijadikan acuan yang solusi yang diangkat beberapa rekan
dan Informasi benar. Kegiatan konsultasi yang kerja tentunya
penunjang lainnya akan dilakukan akan memberikan
yang berkaitan b. Melaksanakan b.Koordinasi menjadikan terobosan atau
dengan Bidang diksusi dan Dengan Mentor Loyal : penulis menjadi Inovasi yang
Anggaran BPKAD koordinasi meminta telah dilaksanakan Mendengarkan pegawai yang sifatnya
Provinsi Sulawesi saran kepada Mentor dengan catatan- dengan baik arahan berkontribusi dalam membangun,
Tenggara. catatan penting dan saran dari mentor sehingga
mewujudkan Visi
untuk menjalankan karena beliau sebagai pemecahan
tokoh yang BPKAD Sulawesi masalah terhadap
rancangan
aktuliasi. berpengalaman di Tenggara yaitu Belum optimalnya
bidangnya “Terwujudnya pemanfaatan
pengelolaan keuangan media untuk
dan aset daerah yang digitalisasi
profesional dan pengarsipan
3
Harmonis : akuntabel menuju dokumen
Senantiasa bersikap Sulawesi Tenggara Anggaran
sopan dan santun dan bangkit.” Pendapatan dan
menghargai pimpinan Belanja (APBD)
agar terciptanya Kabupaten/Kota
situasi yang kondusif Lingkup Provinsi
dan kekeluargaan Sulawesi
Tenggara
Kolaboratif :
Yakni memberi Profesional :
kesempatan kepada Kegiatan
berbagai pihak dengan koordinasi dapat
berdiskusi dengan berkontribusi
pimpinan dan rekan terhadap nilai
kerja organisasi yaitu
mencapai target
dan tujuan
c. Meminta persetujuan c.persetujuan organisasi yang
Pimpinan (mentor) rancangan telah
berhubungan dengan aktualisasi telah direncanakan.
Rancangan diterima
Aktualisasi Adaptif :
Menerima setiap saran
dan arahan dari
mentor yang tentunya
bersifat membangun
dan kelancaran
rancangan aktualisasi

Kolaboratif :
Melibtakan pimpinan
sebagai penuntun
yang baik bagi rekan
kerjanya.

Akuntabel :
Persetujuan yang
telah diberikan oleh
4
mentor hendaknya
rancangan aktualisasi
tersebut dilaksanakan
dengan jujur,baik, dan
senantiasi
menerapkan
transparansi kepada
pimpinan

Harmonis :
Memberikan
penghargaan kepada
mentor dengan
ucapan terima kasih
banyak yang telah
meluangakan waktu,
tenaga, dan
pemikirannya terhadap
rancangan aktualisasi
ini.

. d.Melakukan Koordinasi d.Persetujuan Loyal :


dan persetujuan dengan rancangan Bentuk loyal kepada
Kepala Bidang aktualisasi telah pimpinan adalah
Anggaran dan kepala diterima mengkoordinasikan
BPKAD Provinsi dan menyampaikan
Sulawesi Tenggara kegiatan yang
terkait peluncuran berkaitan dengan
Media digital Microsite Bidang Anggaran
media untuk digitalisasi BPKAD Provinsi
pengarsipan dokumen Sulawesi Tenggara.
Anggaran Pendapatan
dan Belanja (APBD) Akuntabel :
Kabupaten/Kota Persetujuan yang
Lingkup Provinsi telah diberikan oleh
Sulawesi Tenggara. mentor hendaknya
rancangan aktualisasi
tersebut dilaksanakan
5
dengan jujur,baik, dan
senantiasi
menerapkan
transparansi kepada
pimpinan
Harmonis :
Memberikan
penghargaan kepada
kepala bidang dan
kepala BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara dengan
ucapan terima kasih
banyak yang telah
meluangakan waktu,
tenaga, dan
pemikirannya terhadap
rancangan aktualisasi
ini.
2. Pembentukan Tim a. Membentuk Tim a. Terbentuknya Kolaboratif : Penguatan Birokrasi : Profesional :
yang akan yang akan Tim yang efektif Dalam membentuk tim Pembentukan Tim yang Dalam kegiatan
mengelola Media merancang dan untuk tentunya telah akan mengelola Media pembentukan tim
Digital Microsite mengelola media merealisasikan mengimplementasikan Digital Microsite kegiatan media digital
sekaligus yang akan digital microsite media digital sikap dapat bekerja ini mendorong pegawai microsite
menginput berbagai microsite. sama di lingkungan yang berkontribusi dalam menggambarkan
macam dokumen, kerja untuk mencapai mewujudkan Misi BPKAD bahwa pegawai
data dan informasi tujuan bersama dalam Sulawesi Tenggara nomor bersunguh-
yang akan di suatu organisasi 1 dan 2 yaitu sungguh untuk
tampilkan pada Meningkatkan melaksanakan
media digital Harmonis : pengelolaan keuangan kegiatan
Microsite. Kerjasama tim yang daerah dan rancangan
baik akan memberikan Meningkatkan aktualisasinya
dampak yang baik pengelolaan aset sehingga
juga untuk kemajuan. daerah. kedepannnya
b. Mengumpulkan data b. Terkumpulnya Loyal : microsite akan
dan dokumen yang data APBD Pelaksanaan menunjang
akan menunjang fitur Kabupaten/Kota, pengumpulan data ini pekerjaan di
dan menu pada APBD Provinsi melatih keserisusan bidang anggaran
6
media digital Sulawesi pegawai dalam rangka BPKAD Provinsi
microsite Tenggara, dan melaksanakan Sulawesi
file dokumentasi rancangan aktualisasi. Tenggara.
kegiatan pada
bidang anggaran. Kompeten : Inovatif :
Mengumpulkan data Dalam
dan dokumen yang melaksanakan
akan menunjang fitur kerjasama
dalam microsite bersama tim
memerlukan tentunya akan
pengetahuan untuk membantu
memilih dan mengatur mengembangkan
data yang tepat untuk ide-ide yang kretif
disajikan sebagai yang telah
sarana informasi. dituangkan dalam
rancangan
aktualisasi, berkat
teamword
kedepannya
inovasi media
digital microsite
akan sangat
berguna pihak
internal maupun
eksternal di bidang
Anggaran
3. Merumuskan a. Mengonsep Desain a. Konsep desain Berorintasi Penguatan Birokrasi: Inovatif :
rancangan sistem dan fitur media digital media digital Pelayanan : Merumuskan rancangan Nilai Inovatif
fitur Microsite Microsite bidang microsite bidang Perancangan system website dapat ditekankan
secara Kreatif dan anggaran yang akan anggaran. fitur microsite menjadikan untuk
menarik agar dapat dibuat. merupakan penulis sebagai mempermudah
berguna sebagai merupakan salah satu pegawai yang pegawai agar
media informasi Langkah untuk berkontribusi dalam terbuka terhadap
publik bagi menghasilkan media perubahan dan
mewujudkan Visi
Stakeholder baik digital sebagai saran memanfaatkan
internal maupun peayananan kepada BPKAD Sulawesi perkembangan
eksternal dari masyarakat luas. Tenggara yaitu teknologi dengan
BPKAD Provinsi “Terwujudnya cara yang kreatif
7
Sulawesi Tenggara Kompeten : pengelolaan keuangan
Mengonsep Desain dan aset daerah yang Akuntabel :
media digital Micosite profesional dan Data-data yang
dan finalisasi akuntabel menuju tercantum di dalam
rancangan merupakan Sulawesi Tenggara media digital
pegawai yang memiliki bangkit.” microsite
kompetensi di bidang merupakan data
digitalisasi sehingga yang akuntabel,
dapat menghasilkan terpercaya dan
suatu sarana informasi dapat
yang bermanfaat bagi dipertangung
bidang anggaran,OPD jawabkan
terkait serta kebenaranya.
masyarakat.
Iman :
Pembuatan Media
digital Microsite
b. Membuat media khusus bidang
digital microsite bidang b. hasil media Kompeten : anggaran harus
anggaran dengan digital microsite Tekun dan ulet dalam memperhatikan
menggunakan s.id bidang anggaran menyiapkan media nilai-nilai etika,
Yang dapat dengan pilihan fitur digital microsite integritas, dan
mengkombinasikan fitur yang telah dengan pengetahuan tanggung jawab
link shortner dalam satu tersedia. dibidang digitalisasi serta harus
platform microsite untuk menunjang beroperasi dengan
(misalnya link website, pekerjaan dibidang prinsip-prinsip
link google drive, link anggaran. etika
youtube, dan
sebagainya) Loyal :
Melaksanakan tugas
dari pimpinan/ mentor
yang telah menyetujui
rancangan aktualisasi

Akuntabel :
Dokumen dan data
yang dipersiapkan
telah di Kelola terlebih
8
dahulu agar
menjadikan microsite
sebagai sarana untuk
mengetahui informasi
seputar bidang
anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara
c.Memfinalisasi
rancangan media digital c. Finalisasi
microsite yang dibuat rancangan media Adaptif :
dan penyampaian hasil digital microsite, Berfikir yang kretaif
ke mentor. dan dengan menghasilkan
menyampaikan inovasi yang
kepada mentor cemerlang merupakan
pembimbing tantangan tersendiri di
apabila terdapat era serba digitalisasi
masukan, koreksi saat ini. Salah satu
dan perbaikan contohnya yaitu media
microsite bidang digital microsite.
anggaran.

4. Melakukan Uji coba a. Menyampaikan link a. link microsite Loyal : Penguatan Birokrasi: Profesional :
Media digital media digital bidang anggaran Sebagai bentuk Melakukan Uji coba Dengan hadir nya
Microsite Bidang microsite kepada telah disampaikan tanggung jawab Media digital Microsite microsite di bidang
Anggaran. pegawai khususnya kepada para kepada pimpinan Bidang Anggaran anggaran akan
di bidang anggaran. pegawai di bidang untuk melaksanakan semakin
menjadikan pegawai
anggaran melalui rancangan aktualisasi menunjang kinerja
whatsapp group yang berkontribusi pegawai semakin
dan secara Kolaboratif : dalam mewujudkan baik dan
langsung. Dengan Visi BPKAD Sulawesi professional
menyampaikan link Tenggara yaitu karena telah
microsite kepada “Terwujudnya memanfaatkan
pegawai di bidang pengelolaan keuangan digitalisasi yang
anngaran maka akan dan aset daerah yang akan
terjadi hubungan timba profesional dan mempermudah
balik yang baik kantar akuntabel menuju banyak pihak
pegawai untuk saling Sulawesi Tenggara terkait dalam
9
mendukung. bangkit.” mengakses data.
b. Mengetahui respon b. tanggapan dari Adaptif : Inovatif :
pegawai khusunya pegawai dibidang Mampu menempatkan Nilai Inovatif dapat
dibidang anggaran anggaran terhadap diri dengan berbagai ditekankan untuk
terhadap microsite ini yang macam saran dan mempermudah
penggunaan akan menunjang masukan yang pegawai agar
microsite dalam kinerja pegawai sifatnya membangun terbuka terhadap
menunjang kinerja agar media digital perubahan dan
pegawai. microsite semakin baik memanfaatkan
kedepannya. perkembangan
teknologi dengan
cara kretif
Harmonis :
Dengan adanya
tanggapan dari
pegawai dibidang
anggaran maka akan
menciptakan
lingkungan kerja yang
interaktif dan baik
untuk mencapai tujuan
oraganisasi bersama.

c. Mencoba c.fitur pada Akuntabel :


menggunakan fitur- microsite bidang Fitur-fitur yang
fitur yang telah di anggaran telah di tersedia pada
desain pada uji coba untuk Microsite bidang
microsite bidang digunakan. anggaran didalamnya
anggaran untuk terdapat data dan
mengidentifikasi trial dokumen yang
eror pada microsite penting, akurat dan
tersebut dapat dipertanggung
jawabkan
kebenaranya .

10
5. Melakukan a. memberikan a. sosialisasi Berorintasi Melakukan Sosialisasi Profesional :
Sosialisasi sosialisasi Launching mengenai media pelayanan : Launching media digital Nilai Profesional
Launching media penggunaan media digital microsite Melibatkan OPD dan Microsite bidang dapat ditekankan
digital Microsite digital Microsite bidang disebarluaskan pihak terkait dengan Anggaran BPKAD pada kegiatan ini
bidang Anggaran Anggaran BPKAD melalui whatsapp microsite bidang Provinsi Sulawesi karena berkaitan
BPKAD Provinsi Provinsi Sulawesi group OPD anggaran ini dalam Tenggara dan membuat dengan komitmen
Sulawesi Tenggara Tenggara kepada OPD kabupaten/Kota, sosialisasi akan panduan penggunaan pegawai dalam
kepada OPD yang dan pihak terkait kemudian bisa mempermudah proses mendorong pegawai yang melaksanakan
berkaitan dengan lainnya. secara langsung transfer informasi berkontribusi dalam rancangan
APBD disampaikan kepada pihak-pihak mewujudkan Misi BPKAD aktualisasi dengan
Kabupaten/Kota, bersamaan tersebut untuk Sulawesi Tenggara nomor rangkaian tahapan
serta pihak terkait dengan kegiatan menunjang kinerja 1 dan 2 yaitu yang cukup
lainnya dan bidang anggaran yang lebih baik Meningkatkan Panjang sampai ke
panduan dalam monitoring kedepannya pengelolaan keuangan sosialisasi kepada
penggunaannya. (monev) kepada daerah dan OPD dan pihak
OPD Meningkatkan terkait lainnya
Kabupaten/Kota Kolaborasi : pengelolaan aset melalui Media
yang dikunjungi. Kolaborasi dengan daerah. Whatsapp Group.
OPD dan pihak terkait
dengan bidang Tertib :
anggaran akan Melaksanakan
mendorong rancangan
profesionalitas setiap aktualiasi dengan
lini nya agar terus konsisten sesuai
bekerjasama untuk dengan arahan
mencapai tujuan mentor dan
pengelolaan keuangan pimpinan bidang
yang baik dan anggaran
transparan sehingga media
digital microsite
dapat menjadi
b. Membuat Panduan b. panduan Akuntabel : acuan media
Penggunaan Media pengunaan media Pembuatan panduan digital yang
digital microsite bidang digital microsite penggunaan media menunjang
anggaran. dalam bentuk digital microsite sangat pekerjaan pegawai
dokumen pdf penting untuk dan kedepannnya
terkait tutorial menyampaikan tata diharapkan variasi
mengakses cara penggunaan digitalisasi pada
11
microsite yang serta manfaat bidang anggaran
disebarluaskan penggunaan dari semakin di
melalui whatsapp microsite ini, karena di tingkatkan.
group. dalamnya teah
tersedia data bidang
anggaran yang
akuntabel.
6. Melakukan Evaluasi a. Melaksanakan a. mendapatkan Berorintasi Penguatan Birokrasi: Inovatif :
Hasil Kegiatan evaluasi dengan tanggapan dari Pelayanan: Melakukan Evaluasi Evaluasi
melakukan survey pengguna yang Menerima Tanggapan Kegiatan menjadikan Membantu
kepada pengguna mengakses dari pengguna pegawai yang mengidentifikasi
Microsite Bidang microsite bidang microsite yang berupa Tingkat
berkontribusi dalam
anggaran. anggaran dalam saran dan masukan Keberhasilan
bentuk saran, dan dengan responsivitas mewujudkan Misi Inovasi yang telah
masukan yang yaitu dengan cekatan BPKAD Sulawesi dicapai dan
membangun untuk dan cepat tanggap. Tenggara Nomor 3 : memberikan
peningkatan Harmonis : “Meningkatkan sarana insight untuk
kualitas microsite Menghargai saran dan dan prasarana aparatur. perkembangan
kedepannya masukan dari yaitu dengan hasil lebih lanjut.
siapapun tanpa pembuatan Microsite yang
melihat latar diharapkan bermanfaat
belakangnya sebagai media digital
penunjang pekerjaan
bidang Anggaran untuk
kedepannya
b. Melaksanakan rapat b. rapat tim telah Kolaboratif :
dengan tim microsite dilaksanakan Kerjasama tim sangat
bidang anggaran dengan dibutuhkan dengan
bersama mentor menjadikan saran prinsip fleksibilitas
pembimbing dan masukan sehingga dapat
sebagai bahan dengan harapan
evaluasi media mempermudah
digital microsite. pekerjaan dan
menyesuaikan dengan
kebutuhan.

c. Menindaklanjuti hasil c. menghasilkan Adaptif :


survey penggunaan perbaikan pada Menerima hasil survey
12
dan rapat tim media digital dengan sikap antusias
microsite bidang microsite bidang dan semangat
anggaran anggaran sesuai menerima apabila
dengan saran dan terdapat perubahan
masuk serta hasil dengan berharap hasil
rapat tim. yang terbaik.

Loyal :
Saya akan menjaga
nama baik Instansi
dan Pimpinan
yakni dengan
melakukan evaluasi
terkait kegiatan yang
telah dilaksanakan,
memberikan laporan
yang sesuai dengan
fakta di lapangan
terkait dengan
perkembangan
rancangan aktualiasi
kepada mentor yang
telah membimbing
begitu juga kepada
pimpinan pada
bidang anggaran
BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara.

13
e.Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS(Berakhlak)

Tabel 3.6

Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar


PNS

Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per
MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6

1. Berorientasi Pelayanan 1 0 1 0 1 1 4
2. Akuntabel 1 0 1 1 1 0 4
3. Kompeten 1 1 2 0 0 0 4
4. Harmonis 2 1 0 1 0 0 4
5. Loyal 1 1 1 1 0 1 5
6. Adaptif 2 0 1 1 0 1 5
7. Kolaboratif 2 1 0 1 1 1 6
Jumlah MP yang Di aktualisasikan per
Kegiatan 10 4 6 5 2 4

14
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel 4.1
Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Agustus September Oktober
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Melakukan Koordinasi
Awal dengan mentor
berkaitan dengan
rencana dan Alur dari
Pembuatan Media Digital
Microsite Bidang
Anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara
2. Pembentukan Tim yang
akan mengelola Media
Digital Microsite
sekaligus yang akan
menginput berbagai
macam dokumen, data
dan informasi yang akan
di tampilkan pada media
digital Microsite.
3. Merumuskan rancangan
sistem fitur Microsite
secara Kreatif dan
menarik agar dapat
berguna sebagai media
informasi publik bagi
Stakeholder baik internal
maupun eksternal dari
BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara
4. Melakukan Uji coba
Media digital Microsite
Bidang Anggaran.
5. Melakukan Sosialisasi
Launching media digital
Microsite bidang
Anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara kepada OPD
yang berkaitan dengan
APBD Kabupaten/Kota,

15
serta pihak terkait
lainnya dan panduan
penggunaannya
6. Melakukan Evaluasi
Hasil Kegiatan

16
DAFTAR PUSTAKA

Perundang-undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
tentang Pembinaan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri
Sipil
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding ASN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Modul
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar CPNS Isu
Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul SMART ASN
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Adaptif”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Akuntabilitas”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Berorientasi Pelayanan”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Harmonis”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Kolaboratif”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Kompeten”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Loyal”.
Jakarta: Lembaga Administrari Negara

17
18

Anda mungkin juga menyukai