REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III
Disusun oleh :
Nama : Made Agus Abidyanto, S.Tr.IP
NIP : 200008282022081001
Jabatan : Penyusun Bahan Informasi dan Publikasi
Instansi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Kelas/Kelompok : A34/4
No. Presensi : 1 (Satu)
Gelombang : 2 (Dua)
Coach, Mentor,
COACH PESERTA
PENGUJI MENTOR
Segala puja dan puji syukur kehadirat Ida Shang Hyang Widhi
Wasa Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya serta
Pegawai Negeri Sipil Golongan II bagi Purna Praja IPDN angkatan XXIX
tahun 2023.
berkat, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selain itu, dengan
Negeri.
dalam Pelatihan Dasar CPNS (Latsar CPNS) Bagi Purna Praja IPDN
Angkatan XXIX, yang telah banyak memberikan bimbingan dan
rangkaian kegiatan.
dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga Tuhan Yang Maha Esa
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Penulis dapat memahami dan memaknai nilai-nilai dasar profesi
yang meliputi Core Values ASN BerAKHLAK meliputi Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif yang akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi,
sehingga mampu melaksanakanperan dan tugas secara
profesional sebagai pelayan masyarakat, pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
2. Penulis dapat mengimplementasikan nilai-nilai BerAKHLAK dan
memberikan kontribusi kepada organisasi melalui kegiatan
aktualisasi ini.
3. Penulis dapat megatasi permasalahan perihal Penyimpanan
dokumen apbd kabupaten/kota dengan menggunakan media digital
Microsite untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana informasi
pada bidang anggaran badan pengelolaan keuangan dan aset
daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.
c. Ruang Lingkup
A. Profil Instansi
1. Nama Instansi
BPKAD Sulawesi Tenggara terbentuk melalui Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2012. BPKAD adalah pelaksana dibidang pengelolaan keuangan
dan aset daerah, yang menyangkut bidang penerimaan, belanja,
pembiayaan dan aset daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan
sekaligus sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) dan
Pejabat Penatausahaan Barang Milik Daerah serta melaksanakan fungsi
selaku Bendahara Umum Daerah. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1
1
Gambar.2.2
KEPALA BPKAD
SEKRETARIS
2
2. Visi Bpkad Provinsi Sulawesi Tenggara:
4. Nilai-Nilai Organisasi
Dalam melaksanakan Visi dan Misi yang telah ditentukan, Badan
Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
menetapkan dan menanamkan Nilai-nilai Organisasi dalam pelaksanaan
implementasi visi dan misi tersebut, adapun Nilai-nilai Organisasi yang
diterapkan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Sulawesi Tenggara sebagaimana tertera dalam Visinya dan menambahkan
nilai-nilai lain, yaitu :
a. Efektif
b. Efisien
c. Akuntabel
d. Transparan
e. Integritas
f. Sinergitas
5. Jumlah Pegawai
- eselon II 1 orang
3
- Eselon III 5 Orang
- Eselon IV 15 Orang
- Golongan IV 11 Orang
- Golongan III 68 Orang
- Golongan II 5 orang
Disetiap bidang terdapat satu Kepala bidang, 3 Kepala Sub Bidang dan 2 orang
staf atau lebih.
4
B. Profil Peserta
5. Agama : Hindu
5
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Latar Belakang
1. Deskripsi Isu
Isu adalah suatu fenomena atau kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Permasalahan yang bervariasi dalam organisasi pemerintahan itu
tentu mendorong pemerintah untuk dapat menyelesaikan melalui pendekatan
yang berbeda maka sangat penting pemerintah dapat melakukan terobosan-
terobosan baru serta inovasi dalam rangka memecahkan masalah publik yang
bervariasi tersebut. Berdasarkan pengalaman Penulis selama melaksanakan
tugas Orientasi Magang terdapat beberapa Isu pada Badan Pengeloaan
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya di Bidang
Anggaran, Isu/masalah yang ada perlu diselesaikan agar kinerja pelayanan dan
juga tugas tidak menemui kendala dalam pelaksanaan tugas dan fungsi intansi
tersebut. Adapun beberapa isu/masalah yang ditemukan di Bidang Anggaran
BPKAD Sulawesi Tenggara yang memiliki keterkaitan dengan Manajemen ASN
dan Smart ASN adalah sebagai berikut:
1. Isu Ke-1
6
Daerah provinsi Sulawesi Tenggara ke instansi atau daerah sehingga bisa
memperbaiki dan mempersingkat waktu. Lingkup munculnya isu ini terjadi di
lingkungan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah provinsi Sulawesi
Tenggara
2. Isu Ke-2
7
Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah, dan
Penerimaan lainnya), Bagian Dana Perimbangan, yang meliputi Dana Bagi
Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus serta Pendapatan
lain-lain yang sah seperti Dana Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya, Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus, Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya dan
Pendapatan Lain-Lain.
8
penumpukan di beberapa tititk tempat yang mengangu kenyamanan kinerja
dari Pegawai.
9
kecepatan dan transparansi atau keterbukaan dalam setiap proses pelayanan
publik.
3. Isu Ke-3
10
mereka melalui kejelasan peran yang termuat didalam Analisis Jabatan, dan
kedua, perkembangan teknologi membuat para pegawai membutuhkan
keterampilan dan pengetahuan sehingga kebutuhan akan pelatihan harus
dirumuskan sesuai dengan peran yang dijalankan.
11
kepangkatan, karena kepangkatan berdasarkan urutan skala prioritas sehingga
mengabaikan kompetensi pegawai dan pengalaman kerja.
Tabel 3. 1
Identifikasi Isu
NO ISU DAN KONDISI SAAT INI KONDISI YANG
SUMBER ISU DIHARAPKAN
1. Proses koordinasi Proses Menghadirkan media
antara pihak penyampaian komunikasi yang dapat
badan pengelola Informasi yang mempermudah alur
keuangan dan akan menjadi pengkordianasian dari
Aset daerah bahan Koordinasi pihak Badan Pengelola
Sulawesi lanjutan ke OPD Keuangan dan Aset
Tenggara ke dan Daerah Provinsi
instansi Lingkup Kabupaten/Kota Sulawesi Tenggara
pemerintah lingkup Sulawesi sehingga otomatis akan
12
Provinsi Sulawesi Tenggara masih berbanding lurus dengan
Tenggara atau melewati proses waktu yang akan
daerah terkait di yang lama yang dibutuhkan otomatis
Provinsi Sulawesi berdampak pada akan lebih singkat
Tenggara masih waktu sehingga proses
membutuhkan pengkordinasian koordinasi dari pihak
waktu yang lama. tersebut juga BPKAD Prov. Sulawesi
Sumber : semakin lama Tenggara ke OPD
Manajemen ASN lingkup Sulawesi
Tenggara serta
Kabupaten dan Kota
lingkup Sulawesi
Tenggara lebih cepat.
2. Belum optimalnya Kurangnya Perbaikan sistem
pemanfaatan pemanfaatan pelaporan Dokumen
media untuk media untuk APBD Kabupaten/Kota
digitalisasi digitalisasi Lingkup Sulawesi
pengarsipan pengarsipan Tenggara dari manual
dokumen dokumen Anggaran menjadi terdigitalisasi
Anggaran Pendapatan dan membawa banyak
Pendapatan dan Belanja APBD oleh manfaat yang signifikan.
Belanja (APBD) Tim Evaluasi APBD Teknologi sudah menjadi
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota, kebutuhan aparatur
Lingkup Provinsi sehingga dalam negara untuk
Sulawesi kinerjanya memudahkan dalam
Tenggara. melaksanakan menjalankan tugas,
Sumber : evaluasi, data-data pokok dan fungsinya
Manajemen ASN tersebut masih sehari-hari sehingga
dan SMART ASN diperoleh secara dapat terwujud
manual. pelayanan yang prima
Dalam dan handal kepada
Pelaksanaan masyarakat. Pada era
evaluasi APBD digital sekarang, Dinas
Kabupaten/Kota Terkait dan masyarakat
lingkup Provinsi menuntut agar
Sulawesi Tenggara pelayanan publik pada
masih terdapat pemerintahan menjadi
kendala yang lebih mudah dengan
terjadi, Kendala diterapkannya teknologi.
Pertama yaitu
banyak dokumen
Hardcopy/fisik
APBD
Kabupaten/Kota
yang kurang tertata
akibat keterbatasan
13
tempat di Bidang
Anggaran sehingga
terjadi
penumpukan di
beberapa tititk
tempat yang
mengangu
kenyamanan
kinerja dari
Pegawai.
Penggunaan
penyimpanan
internal pada
komputer yang
menimbulkan
potensi masalah
baru yaitu usia
penggunaan
komputer, yang
sewaktu waktu
dapat mengalami
kerusakan pada
software maupun
hardware
Komputer di
Ruangan, terdapat
resiko kehilangan
dukumen APBD
yang penting
apabila terjadi
human eror atau
restart mendadak
pada komputer.
3. Ketidaksesuaian Belum pernah Peningkatan kompetensi
Kompetensi diukurnya kerja pegawai dalam
Pegawai Pada kompetensi suatu organisasi yang
Badan Pengelola pegawai karena memadai berperan serta
Keuangan Dan penempatan dalam kinerja pegawai
Aset Daerah pegawai yang yang nantinya dapat
Provinsi Sulawesi kurang meningkatkan kinerja
Tenggara. memperhatikan organisasi. Pegawai yang
Sumber : tingkat pendidikan, memiliki kompetensi di
Manajemen ASN penempatan atas rata-rata dengan
pegawai yang tidak tingkat pendidikan yang
memperhatikan memadai untuk
analisis jabatan jabatannya, dan memiliki
14
menjadikan keterampilan dalam
ketidaksesuaian melaksanakan tugas
kompetensi sehari-hari, akan mampu
pegawai walaupun mencapai tingkat kinerja
pada akhirnya yang lebih tinggi.
pekerjaan itu Penempatan pegawai
selesai namun harus sesuai dengan
membutuhkan tingkat pendidikan,
waktu yang lebih tingkat keahlian,
lama. pengalamannya dan
Ketidaksesuaian harus sesuai dengan
kompetensi dengan tingkat keterampilannya,
penempatan sehingga kompetensi
pegawai. Hal ini kerja pegawai yang tinggi
terjadi karena Pihak dan didukung dengan
yang memiliki motivasi kerja yang juga
kewenangan tinggi, serta kesesuaian
kurang tingkat pendidikan
memperhatikan dengan tuntutan jabatan
latar belakang yang diembannya,
pendidikan pegawai kesesuaian keahlian atau
dan pengalaman pengalaman dalam
kerja. menangani dan
memecahkan masalah
bidang tugasnya, dan
kesesuaian keterampilan
dengan tuntutan
pekerjaan sehari-hari,
maka akan mudah
mencapai tujuan
organisasi.
15
objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat dirumuskan alternatif
pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.
Adapun penetapan core isu dilakukan analisis menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yaitu Metode APKL, Metode Fishbone, Metode
USG dan McNamara untuk menentukan isu yang dipilih dan dicari faktor
penyebab serta solusi untuk mengatasi masalah atau isu tersebut.
Tabel 3. 2
Indikator Metode APKL
NO INDIKATOR KETERANGAN
1 2 3
1. Aktual (A) Isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau
diperkirakan akan terjadi dan sedang menjadi
pembicaraan orang banyak.
1 2 3
2. Problematik (P) Isu yang menyimpang dari kondisi yang
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu dicari penyebab dan
alternatif pemecahannya.
3. Kekhalayakan Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup
orang banyak, misalnya masyarakat umum, dan
(K)
tidak untuk pribadi maupun sebuah kelompok
4. KeLayakan (L) Isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan
16
tugas dan tanggung jawab.
Tabel 3. 3
Tapisan Isu menggunakan Metode APKL
17
Tenggara’’ dengan Jumlah Score 18. Berikut adalah penjelasan hasil analisis
core isu menggunakan teknik tapisan isu APKL
1. Kriteria Aktual (A), Kriteria ini mendapatkan skor 5 karena isu mengenai
pemafaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi
Sulawesi Tenggara kondisi yang terjadi di lapangan khususnya pada
bidang anggaran di BPKAD, mengenai pengelolaan arsip belum
berjalan dengan baik. Salah satu dokumen penting pada bidang
anngaran yaitu dokumen Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah
(APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di
Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
2. Kriteria Problematik (P), Kriteria ini mendapatkan skor 4 dikarenakan
apabila isu terkait tidak segara mungkin diatasi tentunya akan
berdampak pada potensi kendala yang akan terjadi kedepannya
contohnya penyimpanan file sof copy APBD pada penyimpanan internal
Komputer berkaitan dengan usia penggunaan komputer tersebut, yang
sewaktu waktu dapat mengalami kerusakan pada software maupun
hardware Komputer di Ruangan, terdapat resiko kehilangan dukumen
APBD yang penting apabila terjadi human eror atau restart mendadak
pada komputer, selain itu dalam prakteknya penyimpanan soft file
dokumen APBD pada lebih dari satu Komputer menyebabkan file
dokumen APBD tersebut tersebar pada beberapa titik Komputer di
ruangan anggaran, sehingga apabila file APBD Kabupaten/Kota sedang
dibutuhkan, maka pencarian dakumen tersebut mmebutuhkan waktu
tambahan sehingga pekerjaan pegawai menjadi tidak efektif dan efisien.
3. Kriteria Khalayak (K), Kriteria ini mendapat skor 4 hal ini berkaitan
dengan Informasi mengenai Dokumen APBD Kabupaten/Kota tentunya
Dinas Terkait dan masyarakat menuntut agar pelayanan publik pada
pemerintahan menjadi lebih mudah dengan diterapkannya teknologi.
Intansi terkait dan Masyarakat juga menuntut kecepatan dan
transparansi atau keterbukaan dalam setiap proses pelayanan publik.
18
4. Kriteria Layak (L), Kriteria ini mendapatkan skor 4 sehubungan dengan
permasalahan tidak dicari altenatif pemecahannya akan berdampak
pada faktor kepercayaan masyarakat kepada pemerintah karena APBD
merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses
pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun
belanja daerah. Dokumen APBD bisa menjadi alat masyarakat untuk
mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas
mengenai pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu
satu tahun.
b. Metode FISHBONE
Fishbone diagram sering disebut Cause and Effect diagram adalah sebuah
diagram yang menyerupai tulang ikan yang dapat menunjukkan sebab akibat
dari suatu permasalahan (John Bank, 1992). Fishbone diagram digunakan
ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah dan terutama
ketika sebuah team cenderung jatuh berpikir pada rutinitas.
19
e. Measurement (pengukuran), Measurement adalah faktor-faktor terkait
dengan angka dan penghitungan yang bisa menyebabkan
permasalahan terkait. Terkadang measurement bisa jadi tidak konsisten
dan kurang akurat. Hasilnya, Anda akan mengalami kesulitan dalam
menganalisis data yang sudah terkumpul untuk menarik suatu kesimpulan.
f. Mother Nature, Istilah untuk menyebut lingkungan organisasi. Di mana ini
merupakan faktor yang tidak dapat organisasi prediksi. Misalnya cuaca
yang ekstrem, bencana alam, dan lain sebagainya.
Gambar 3. 1
Diagram Analisis Penyebab Core Isu FishBone
Dapat dilihat pada Diagram Analisis Penyebab Core Isu FishBone diatas
ditemukan penyebab Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi
pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD)
Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara, mencakup 6 faktor yaitu :
1. Faktor Man, yang pertama berkaitan dengan terbatasnya sumber daya
manusia dalam menciptakan inovasi dan Langkah-langkah baru, seperti
yang diketahui Bersama bahwa di era digitalisasi saat ini segala lini sektor
berlomba-lomba untuk memberikan hasil yang terbaik untuk turut ikut andil
dalam perkembangan dunia teknologi, akan tetapi Faktor sumber daya
manusia di Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara yang
20
masih terbatas, dibarengi dengan faktor kedua dimana ASN belum
memahami secara khusus IT (Ilmu Teknologi) dengan baik.
2. Faktor Mother Nature, hal ini berkaitan dengan Lingkungan kerja yang
belum berfokus pada inovasi atau gebrakan yang memanfaatkan media
digitalisasi seperti microsite untuk menunjang penyimpanan Arsip APBD
Kabupaten/Kota dan arsip data lainnya yang bisa menunjang kemajuan
teknologi pada bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Faktor Material, yaitu Perencanaan Anggaran untuk honor Tim Evaluasi
APBD Kabupaten/Kota khusus untuk mengelola bagian digitalisasi arsip
belum tersedia karena sebelumnya pernah digunakan.
4. Faktor Measurement, yaitu Tim Evaluasi APBD Kabupaten/Kota belum
memproyeksikan manfaat jangka panjang dari manajemen pengelolaan
dokumen APBD yang belum efektif dan efisien, berkaitan dengan sistem
pengumpulan masih manual tentutnya harus berubah menuju kearah
digitalisasi dokumen sehingga diharapkan dapat membantu memberikan
keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan
yang efektif dan efisien dan keandalan pelaporan.
5. Faktor Methode, yaitu Sistem pelaporan Dokumen APBD Kabupaten/Kota
Lingkup Sulawesi Tenggara yang masih manual dengan mengantarkan
dokumen fisik (hard copy) atau soft file secara langsung, dengan cara
seperti ini perlu di pertimbangkan efektifitas dan efisiensi kedepannnya,
mengingat jarak antara beberapa kabupaten menuju ke kantor BPKAD
Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian penggunaan penyimpanan internal
pada komputer untuk menyimpan soft file dokumen APBD
Kabupatenn/Kota menimbulkan potensi masalah baru yaitu usia
penggunaan komputer, yang sewaktu waktu dapat mengalami kerusakan
pada software maupun hardware Komputer. Masalah baru bisa saja terjadi
mengingat masa pakai komputer berpengaruh pada performa komputer
tersebut, pada bidang Anggaran dalam penyimpanan file dokumen APBD
Kabupaten/Kota masih tersebar ke beberapa titik komputer sehingga dalam
proses pencarian dokumen yang dibutuhkan akan memakan waktu yang
cukup lama lagi.
6. Faktor Machine, berkaitan dengan Belum adanya media digital untuk
penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota, media digital menjadi salah
satu sarana yang sangat penting untuk Perbaikan sistem pelaporan agar
pengelolaannya dapat lebih baik serta menjadi alat masyarakat untuk
mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas mengenai
pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu satu tahun.
21
c. Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Analis USG merupakan alat yang digunakan untuk menyusun urutan
prioritas yang penting, serius, dan berkembang untuk diselesaikan. Metode ini
dilakukan dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan
isu dengan menentukan angka skala (1 s.d 5). Semakin tinggi keterkaitan isu
dengan kriteria USG maka semakin tinggi nilai yang diberikan Isu yang memiliki
skor tertinggi merupakan isu prioritas atau isu pokok yang akan segera
diselesaikan. Pengertian urgency, Seriousness, dan Growth dapat diuraikan
sebagai berikut :
Tabel 3. 4
Analisis Tapisan Isu dengan teknik USG
NO MASALAH U S G TOTA PRIORITAS
L
1 2 3 4 5 6 7
1. Terbatasnya sumber daya manusia 4 5 4 13 III
dalam menciptakan inovasi dan
langkah-langkah digitalisasi
dokumen APBD Kabupten/Kota
dan Kurangnya Pemahaman
mengenai IT( Ilmu Teknologi).
2. Lingkungan kerja yang kurang 4 4 4 12 IV
membaca keaadan dan potensi
apabila pengelolaan dokumen
22
APBD Kabupaten/Kota diimbangi
dengan proses digitalisasi
3. Pada saat akan melakukan 3 3 3 9 VI
digitalisasi penyimpanann
dokumen APBD Kabupaten/Kota,
dibutuhkan dana untuk honor Tim
Evaluasi APBD Kabupaten/Kota
yang secara khusus mengelola
bagian media digitalisasi, misalnya
microsite bidang anggaran.
4. Sistem pelaporan Dokumen APBD 5 5 4 14 II
Kabupaten/Kota Lingkup Sulawesi
Tenggara yang masih manual
dengan mengantarkan dokumen
fisik (hard copy) atau soft file
secara langsung. Menggunakan
komputer untuk menyimpan soft
file dokumen APBD
Kabupatenn/Kota menimbulkan
potensi masalah baru yaitu usia
penggunaan komputer, yang
sewaktu waktu dapat mengalami
kerusakan pada software maupun
hardware Komputer.
5. Tim Evaluasi APBD 4 4 3 11 V
Kabupaten/Kota belum
memproyeksikan manfaat jangka
panjang dari manajemen
pengelolaan dokumen APBD yang
belum efektif dan efisien
6. Belum adanya media digital untuk 5 5 5 15 I
penyimpanan dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar
pengelolaannya dapat lebih baik
serta menjadi alat masyarakat
untuk mengontrol kegiatan
pemerintah, sehingga ada acuan
yang jelas mengenai pengeluaran
maupun pendapatan Daerah dalam
kurun waktu satu tahun.
Keterangan :
23
Angka 4 : Gawat/mendesak/cepat;
Angka 3 : Cukup gawat/mendesak/cepat
Angka 2 : Kurang gawat/mendesak/cepat
Angka 1 : Tidak gawat/mendesak/cepat
Sehingga berdasarkan hasil analisis isu menggunakan matriks USG diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa isu utama yang perlu segera dipecahkan
adalah Belum adanya media digital untuk penyimpanan dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat lebih baik serta menjadi alat
masyarakat untuk mengontrol kegiatan pemerintah, sehingga ada acuan yang
jelas mengenai pengeluaran maupun pendapatan Daerah dalam kurun waktu
satu tahun, telah memenuhi semua aspek Teknik tapisan USG sehingga layak
dianalisis lebih lanjut dan dicarikan penyelesaiannya. Dengan deskripsi
pemberian nilai indikator sebagai berikut :
24
ini menyangkut transparansi anggaran yaitu keterbukaan informasi
tentang sektor keuangan publik. Transparansi anggaran mengacu pada
sejauh mana publik dapat memperoleh informasi atas aktivitas keuangan
pemerintah dan implikasinya secara komprehensif, akurat, dan tepat
waktu.
3. Growth, mendapatkan nilai 5 terkait dengan Digitalisasi Dokumen APBD
Kabupaten/Kota kedepannya dalam menunjang terjadinya otonomi
daerah yang baik diperlukan transparansi penyusunan laporan keuangan
dan pengelolaan laporan keuangan, selain itu transparansi dokumen
APBD Kabupaten/Kota dimaksudkan untuk meningkatkan kredibilitas
pemerintah daerah dimata masyarakat luas.
d. Metode McNAMARA
Metode analisis untuk menentukan alternatif penyelesaian dari faktor
penyebab utama isu prioritas tersebut adalah dengan Analisis Tapisan
McNamara. Analisis tapisan dengan metode McNamara ini adalah analisis
dengan mempertimbangkan kontribusi alternatif penyelesaian dalam
menyelesaikan penyebab utama, efisiensi (penggunaan biaya) alternatif
penyelesaian dalam menyelesaikan penyebab utama, dan kelayakan penerapan
alternatif penyelesaian dalam menyelesaikan penyebab utama. Analisis
dilakukan dengan menggunakan range data satu sampai lima, dimana nilai 1
(satu) adalah nilai terendah dan 5 (lima) adalah nilai terbesar.
25
Tabel 3. 5
Tapisan Isu dengan McNAMARA
NO ALTERNATIF EFEKTIVITAS KEMUDAHAN BIAYA TOTAL
SOLUSI
1. Melakukan 4 4 3 11
sosialisasi kepada
seluruh OPD yang
terkait dengan
pengumpulan
Dokumen APBD
Kabupaten/Kota
dengan
penyimpanan soft file
pada flash disk atau
hard disk sebagai
penunjang dokumen
APBD fisik.
2. Melaksanakan 5 4 4 13
koordinasi kepada
OPD terkait dengan
pengelolaan
Dokumen APBD
Kabupaten/Kota
yang berbasis
IT(Ilmu Teknologi)
untuk meningkatkan
efektivitas dan
efisiensi
perekonomian
daerah
3. Memanfaatkan 5 5 5 15
potensi digitalisasi
dokumen APBD
Kabupaten/Kota agar
dapat dikelola
melalui sistem
Microsite yang
didalamnya dapat
menampung
informasi mengenai
APBD, dan lebih
26
khususnya informasi
seputaran bidang
Anggaran BPKAD
Prov. Sultra
Berdasarkan table diatas Core Isu ‘’Belum adanya media digital untuk
penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota agar pengelolaannya dapat
lebih baik serta menjadi alat masyarakat untuk mengontrol kegiatan
pemerintah, sehingga ada acuan yang jelas mengenai pengeluaran maupun
pendapatan Daerah dalam kurun waktu satu tahun’’ di peroleh alternatif solusi
yaitu Memanfaatkan potensi digitalisasi dokumen APBD Kabupaten/Kota agar
dapat dikelola melalui sistem Microsite yang didalamnya dapat menampung
informasi mengenai APBD, dan lebih khususnya informasi seputaran bidang
Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara. Berikut ini Penjelasan Alternatif
solusi dari masing-masing kriteria :
27
dengan fitur yang menyajikan informasi penting terkait bidang Anggaran
BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Biaya, pada alternatif solusi Memanfaatkan media digital Microsite 5,
karena untuk biaya pembuatan rancangan media digital microsite dapat
dengan mudah di akses melalui fasilitas kantor/ruangan yaitu Komputer
yang ditunjang fasilitas Wifi atau Paket Data.
28
APBD Kabupaten/Kota dan menampung informasi penting lainnya yang
berkaitan dengan Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
Jika dikaitkan dengan agenda ke-3 termasuk Smart ASN dengan lingkup
efisiensi operasional, akurasi, aksesibilitas, penghematan biaya, analisis
yang lebih baik, transparansi, dan akuntabilitas. maka issu ini masuk kepada
Smart ASN dan Manajemen ASN yaitu tentang penguasaan digitalisasi.
Gagasan Kreatif untuk menggunakan Media Digital Microsite sebagai sarana
29
pengelolaan penyimpanan Dokumen APBD Kabupaten/Kota dan informasi
lainnya yang berkaitan dengan Bidang Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi
Tenggara merupakan contoh Implementasi dari SMART ASN.
30
2. Pembentukan Tim yang akan mengelola Media Digital Microsite sekaligus
yang akan menginput berbagai macam dokumen, data dan informasi
yang akan di tampilkan pada media digital Microsite.
3. Merancang desain media digital Microsite secara Kreatif dan menarik
agar dapat berguna sebagai media informasi publik bagi Stakeholder baik
internal maupun eksternal dari BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara.
4. Melakukan Uji coba Media digital Microsite Bidang Anggaran dan
Evaluasi Media Digital tersebut.
31
5. Melakukan Sosialisasi Launching media digital Microsite bidang
Anggaran BPKAD Provinsi Sulawesi Tenggara kepada OPD yang
berkaitan dengan APBD Kabupaten/Kota, dan panduan penggunaannya.
6. Evaluasi Kegiatan
1
f. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel 3. 6
Matriks Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Badan Pengelolaan Keuangan Aset dan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Identifikasi : 1. Proses koordinasi antara pihak badan pengelola keuangan dan Aset daerah Sulawesi Tenggara
Isu ke instansi Lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atau daerah terkait di Provinsi
Sulawesi Tenggara masih membutuhkan waktu yang lama.
2. Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran
Pendapatan dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Ketidaksesuaian Kompetensi Pegawai Pada Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara.
Isu Yang : Belum optimalnya pemanfaatan media untuk digitalisasi pengarsipan dokumen Anggaran Pendapatan
diangkat dan Belanja (APBD) Kabupaten/Kota Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara.
Gagasan : Inovasi penyimpanan dokumen APBD Kabupaten/Kota dengan menggunakan media digital Microsite
Pemecahan untuk menunjang kinerja pegawai dan sarana Informasi pada Bidang Anggaran Badan Pengelolaan
Isu Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara
Kolaboratif :
Melibtakan pimpinan
sebagai penuntun
yang baik bagi rekan
kerjanya.
Akuntabel :
Persetujuan yang
telah diberikan oleh
4
mentor hendaknya
rancangan aktualisasi
tersebut dilaksanakan
dengan jujur,baik, dan
senantiasi
menerapkan
transparansi kepada
pimpinan
Harmonis :
Memberikan
penghargaan kepada
mentor dengan
ucapan terima kasih
banyak yang telah
meluangakan waktu,
tenaga, dan
pemikirannya terhadap
rancangan aktualisasi
ini.
Akuntabel :
Dokumen dan data
yang dipersiapkan
telah di Kelola terlebih
8
dahulu agar
menjadikan microsite
sebagai sarana untuk
mengetahui informasi
seputar bidang
anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara
c.Memfinalisasi
rancangan media digital c. Finalisasi
microsite yang dibuat rancangan media Adaptif :
dan penyampaian hasil digital microsite, Berfikir yang kretaif
ke mentor. dan dengan menghasilkan
menyampaikan inovasi yang
kepada mentor cemerlang merupakan
pembimbing tantangan tersendiri di
apabila terdapat era serba digitalisasi
masukan, koreksi saat ini. Salah satu
dan perbaikan contohnya yaitu media
microsite bidang digital microsite.
anggaran.
4. Melakukan Uji coba a. Menyampaikan link a. link microsite Loyal : Penguatan Birokrasi: Profesional :
Media digital media digital bidang anggaran Sebagai bentuk Melakukan Uji coba Dengan hadir nya
Microsite Bidang microsite kepada telah disampaikan tanggung jawab Media digital Microsite microsite di bidang
Anggaran. pegawai khususnya kepada para kepada pimpinan Bidang Anggaran anggaran akan
di bidang anggaran. pegawai di bidang untuk melaksanakan semakin
menjadikan pegawai
anggaran melalui rancangan aktualisasi menunjang kinerja
whatsapp group yang berkontribusi pegawai semakin
dan secara Kolaboratif : dalam mewujudkan baik dan
langsung. Dengan Visi BPKAD Sulawesi professional
menyampaikan link Tenggara yaitu karena telah
microsite kepada “Terwujudnya memanfaatkan
pegawai di bidang pengelolaan keuangan digitalisasi yang
anngaran maka akan dan aset daerah yang akan
terjadi hubungan timba profesional dan mempermudah
balik yang baik kantar akuntabel menuju banyak pihak
pegawai untuk saling Sulawesi Tenggara terkait dalam
9
mendukung. bangkit.” mengakses data.
b. Mengetahui respon b. tanggapan dari Adaptif : Inovatif :
pegawai khusunya pegawai dibidang Mampu menempatkan Nilai Inovatif dapat
dibidang anggaran anggaran terhadap diri dengan berbagai ditekankan untuk
terhadap microsite ini yang macam saran dan mempermudah
penggunaan akan menunjang masukan yang pegawai agar
microsite dalam kinerja pegawai sifatnya membangun terbuka terhadap
menunjang kinerja agar media digital perubahan dan
pegawai. microsite semakin baik memanfaatkan
kedepannya. perkembangan
teknologi dengan
cara kretif
Harmonis :
Dengan adanya
tanggapan dari
pegawai dibidang
anggaran maka akan
menciptakan
lingkungan kerja yang
interaktif dan baik
untuk mencapai tujuan
oraganisasi bersama.
10
5. Melakukan a. memberikan a. sosialisasi Berorintasi Melakukan Sosialisasi Profesional :
Sosialisasi sosialisasi Launching mengenai media pelayanan : Launching media digital Nilai Profesional
Launching media penggunaan media digital microsite Melibatkan OPD dan Microsite bidang dapat ditekankan
digital Microsite digital Microsite bidang disebarluaskan pihak terkait dengan Anggaran BPKAD pada kegiatan ini
bidang Anggaran Anggaran BPKAD melalui whatsapp microsite bidang Provinsi Sulawesi karena berkaitan
BPKAD Provinsi Provinsi Sulawesi group OPD anggaran ini dalam Tenggara dan membuat dengan komitmen
Sulawesi Tenggara Tenggara kepada OPD kabupaten/Kota, sosialisasi akan panduan penggunaan pegawai dalam
kepada OPD yang dan pihak terkait kemudian bisa mempermudah proses mendorong pegawai yang melaksanakan
berkaitan dengan lainnya. secara langsung transfer informasi berkontribusi dalam rancangan
APBD disampaikan kepada pihak-pihak mewujudkan Misi BPKAD aktualisasi dengan
Kabupaten/Kota, bersamaan tersebut untuk Sulawesi Tenggara nomor rangkaian tahapan
serta pihak terkait dengan kegiatan menunjang kinerja 1 dan 2 yaitu yang cukup
lainnya dan bidang anggaran yang lebih baik Meningkatkan Panjang sampai ke
panduan dalam monitoring kedepannya pengelolaan keuangan sosialisasi kepada
penggunaannya. (monev) kepada daerah dan OPD dan pihak
OPD Meningkatkan terkait lainnya
Kabupaten/Kota Kolaborasi : pengelolaan aset melalui Media
yang dikunjungi. Kolaborasi dengan daerah. Whatsapp Group.
OPD dan pihak terkait
dengan bidang Tertib :
anggaran akan Melaksanakan
mendorong rancangan
profesionalitas setiap aktualiasi dengan
lini nya agar terus konsisten sesuai
bekerjasama untuk dengan arahan
mencapai tujuan mentor dan
pengelolaan keuangan pimpinan bidang
yang baik dan anggaran
transparan sehingga media
digital microsite
dapat menjadi
b. Membuat Panduan b. panduan Akuntabel : acuan media
Penggunaan Media pengunaan media Pembuatan panduan digital yang
digital microsite bidang digital microsite penggunaan media menunjang
anggaran. dalam bentuk digital microsite sangat pekerjaan pegawai
dokumen pdf penting untuk dan kedepannnya
terkait tutorial menyampaikan tata diharapkan variasi
mengakses cara penggunaan digitalisasi pada
11
microsite yang serta manfaat bidang anggaran
disebarluaskan penggunaan dari semakin di
melalui whatsapp microsite ini, karena di tingkatkan.
group. dalamnya teah
tersedia data bidang
anggaran yang
akuntabel.
6. Melakukan Evaluasi a. Melaksanakan a. mendapatkan Berorintasi Penguatan Birokrasi: Inovatif :
Hasil Kegiatan evaluasi dengan tanggapan dari Pelayanan: Melakukan Evaluasi Evaluasi
melakukan survey pengguna yang Menerima Tanggapan Kegiatan menjadikan Membantu
kepada pengguna mengakses dari pengguna pegawai yang mengidentifikasi
Microsite Bidang microsite bidang microsite yang berupa Tingkat
berkontribusi dalam
anggaran. anggaran dalam saran dan masukan Keberhasilan
bentuk saran, dan dengan responsivitas mewujudkan Misi Inovasi yang telah
masukan yang yaitu dengan cekatan BPKAD Sulawesi dicapai dan
membangun untuk dan cepat tanggap. Tenggara Nomor 3 : memberikan
peningkatan Harmonis : “Meningkatkan sarana insight untuk
kualitas microsite Menghargai saran dan dan prasarana aparatur. perkembangan
kedepannya masukan dari yaitu dengan hasil lebih lanjut.
siapapun tanpa pembuatan Microsite yang
melihat latar diharapkan bermanfaat
belakangnya sebagai media digital
penunjang pekerjaan
bidang Anggaran untuk
kedepannya
b. Melaksanakan rapat b. rapat tim telah Kolaboratif :
dengan tim microsite dilaksanakan Kerjasama tim sangat
bidang anggaran dengan dibutuhkan dengan
bersama mentor menjadikan saran prinsip fleksibilitas
pembimbing dan masukan sehingga dapat
sebagai bahan dengan harapan
evaluasi media mempermudah
digital microsite. pekerjaan dan
menyesuaikan dengan
kebutuhan.
Loyal :
Saya akan menjaga
nama baik Instansi
dan Pimpinan
yakni dengan
melakukan evaluasi
terkait kegiatan yang
telah dilaksanakan,
memberikan laporan
yang sesuai dengan
fakta di lapangan
terkait dengan
perkembangan
rancangan aktualiasi
kepada mentor yang
telah membimbing
begitu juga kepada
pimpinan pada
bidang anggaran
BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara.
13
e.Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar PNS(Berakhlak)
Tabel 3.6
Kegiatan Jumlah
No Mata Pelatihan Aktualisasi per
MP
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 Ke-6
1. Berorientasi Pelayanan 1 0 1 0 1 1 4
2. Akuntabel 1 0 1 1 1 0 4
3. Kompeten 1 1 2 0 0 0 4
4. Harmonis 2 1 0 1 0 0 4
5. Loyal 1 1 1 1 0 1 5
6. Adaptif 2 0 1 1 0 1 5
7. Kolaboratif 2 1 0 1 1 1 6
Jumlah MP yang Di aktualisasikan per
Kegiatan 10 4 6 5 2 4
14
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Tabel 4.1
Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi
Agustus September Oktober
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Melakukan Koordinasi
Awal dengan mentor
berkaitan dengan
rencana dan Alur dari
Pembuatan Media Digital
Microsite Bidang
Anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara
2. Pembentukan Tim yang
akan mengelola Media
Digital Microsite
sekaligus yang akan
menginput berbagai
macam dokumen, data
dan informasi yang akan
di tampilkan pada media
digital Microsite.
3. Merumuskan rancangan
sistem fitur Microsite
secara Kreatif dan
menarik agar dapat
berguna sebagai media
informasi publik bagi
Stakeholder baik internal
maupun eksternal dari
BPKAD Provinsi
Sulawesi Tenggara
4. Melakukan Uji coba
Media digital Microsite
Bidang Anggaran.
5. Melakukan Sosialisasi
Launching media digital
Microsite bidang
Anggaran BPKAD
Provinsi Sulawesi
Tenggara kepada OPD
yang berkaitan dengan
APBD Kabupaten/Kota,
15
serta pihak terkait
lainnya dan panduan
penggunaannya
6. Melakukan Evaluasi
Hasil Kegiatan
16
DAFTAR PUSTAKA
Perundang-undangan
Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021
tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2019
tentang Pembinaan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri
Sipil
Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer
Branding ASN
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
Modul
Lembaga Administrasi Negara. 2019. Modul Pelatihan Dasar CPNS Isu
Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul SMART ASN
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Adaptif”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Akuntabilitas”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Berorientasi Pelayanan”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Harmonis”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Kolaboratif”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
“Kompeten”. Jakarta: Lembaga Administrari Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS “Loyal”.
Jakarta: Lembaga Administrari Negara
17
18