REPUBLIK INDONESIA
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II
Disusun Oleh :
Nama : Nur Fitriyani, A.Md
NIP : 19940320 202203 2 015
Jabatan : Pengelola Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan
Instansi : Pemerintah Kota Pekanbaru
Kelas/Kelompok : Angkatan XXIX
No. Presentasi : A29.2.17
Gelombang :V
Coach, Mentor,
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas berkat, rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dan
Habituasi ini dengan judul “Pengelolaan dan Penataan Arsip Pindah Datang
Penduduk Melalui Penggunaan Microsoft Excel Di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru “.
Laporan Rancangan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu syarat
kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan
XXIX Tahun 2022 sebagai bentuk pemahaman konseptual dan internalisasi nilai
– nilai dasar PNS yang akan diterapkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Pekanbaru.
Dalam menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang
telah banyak membantu diantaranya :
1. Ibu Fitria Agustina, S.STP, dari PPSDM Regional Bukittinggi Kementerian
Dalam Negeri Republik Indonesia sebagai Coach dalam pembuatan
Rancangan Aktualisasi.
2. Ibu R. Vivi Olivia Reindra Lestari, S.Ip sebagai Mentor dalam pembuatan
Rancangan Aktualisasi.
3. Ibu R. Maria Ulfa, S.E, selaku kepala bidang pelayanan pendaftaran
penduduk yang telah memfasilitasi pelaksanaan aktualisasi di ruangan
tersebut.
4. Bapak, ibu dan rekan – rekan PNS dan THL di Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru yang memberikan dukungan.
5. Orang tua serta keluarga saya yang banyak memberikan dukungan, doa
serta semangat tanpa henti.
6. Teman – teman seperjuangan Latsar CPNS Tahun 2022
Penulis menyadari bahwa rancangan ini jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak guna meningkatkan mutu rancangan sehingga dapat memberikan
manfaat bagi pembaca.
Penulis
A. Latar Belakang
Indeks pembangunan manusia merupakan salah satu tolak ukur kualitas
sumber daya manusia di suatu negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi
sumber daya manusia penggerak roda pemerintahan yang dituntut memiliki
profesionalisme, akuntabilitas, dan netralitas dalam menjalankan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu
bangsa sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014
pasal 10 tentang Aparatur Sipil Negara. ASN diharapkan memiliki kekuatan dan
kemampuan yang profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
sehingga dapat memberikan pelayanan prima serta mampu mendorong
perubahan pada kondisi birokrasi yang lebih baik, khususnya, di lingkup
Pemerintahan Kota Pekanbaru.
Dalam menjalankan tugas, ASN wajib mengaktualisasikan nilai – nilai dasar
profesi ASN dalam keseharian kerja. Sesuai dengan amanat undang- undang,
untuk mengimplementasikan nilai – nilai dasar tersebut kepada setiap ASN,
maka calon ASN harus mengikuti tahapan pelatihan dasar (LATSAR). Sistem
pembelajaran pada pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil menuntut
peserta pelatihan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyalis,
Adaptif dan Kolaboratif). Melalui pembelajaran aktualisasi ini, diharapkan dapat
menjadi landasan ASN dalam pelaksanaan setiap kegiatan dalam melaksanakan
tupoksinya.
Pengelolaan kearsipan pada dasarnya merupakan salah satu kegiatan
yang ditujukan untuk mengelola segala dokumen-dokumen yang ada dalam
suatu organisasi atau instansi yang dapat digunakan sebagai penunjang aktivitas
organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya. Terkait dengan pengelolaan
kearsipan di Indonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun
2012 tentang Pelaksanaan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan menerangkan bahwa yang dimaksud dengan kearsipan
adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
Pada dasarnya arsip merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa dalam
berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Berdasarkan Pasal 3 Undang-undang No. 43 Tahun 2009 antara lain
dirumuskan bahwa tujuan penyelenggaraan kearsipan adalah: (a) menjamin
terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh lembaga negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan dan perseorangan, serta ANRI sebagai penyelenggara
kearsipan nasional, (b) menjamin ketersediaan arsip autentik dan terpercaya
sebagai alat bukti sah, (c) menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal
dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan perundang undangan, (d)
menjamin perlindungan kepentingan negara dan hak-hak keperdataan rakyat
melalui pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya, (e)
mendinamiskan penyelenggaraan kearsipan nasional sebagai suatu sistem yang
komprehensif dan terpadu, (f) menjamin keselamatan dan keamanan arsip
sebagai bukti pertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara, (g) menjamin keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi,
sosial, politik budaya, pertahanan, serta keamanan sebagai identitas dan jati diri
bangsa dan (h) meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan
pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
Dari uraian di atas, maka dapat diketahui arti pengtingnya kearsipan yaitu
mempunyai jangkauan yang amat luas. Di mana kearsipan mempunyai peranan
sebagai pusat ingatan, sumber informasi serta sebagai alat pengawasan yang
sangat diperlukan dalam setiap organisasi dalam rangka melaksanakan segala
kegiatannya baik pada kantor-kantor lembaga negara dan swasta. Dalam proses
penyajian imformasi agar pimpinan dapat membuat keputusan dan
merencanakan kebijakan, maka harus ada sistem dan prosedur kerja yang baik
di bidang kearsipan. Suatu lembaga baik itu lembaga negara atau swasta tidak
akan sanggup memberikan data informasi yang baik, lengkap dan akurat, jika
lembaga tersebut tidak memiliki manajemen kearsipan yang baik dan teratur.
Arsip dapat dikatakan suatu sistem dimana satu sama yang lain saling berkaitan
dalam satu ikatan yang utuh, karena arsip dapat menunjang suatu program
kegiatan organisasi, baik dari segi perencanaan, pelaksanaan maupun
pengendalian tugas organisasi yang bersangkutan.
Sub bidang pindah datang penduduk pada Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru adalah salah satu bagian dari instansi daerah
sehingga merupakan suatu kewajiban bagi pegawai yang ada dalam instansi ini
untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, agar pelayanan keadministrasian
publik dapat ditingkatkan kualitasnya dimana dalam pemerintahan saat ini
menekankan pentingnya “good governance” melalui suatu sistem pengelolaan
kearsipan, sehingga dapat memberikan kemudahan dalam menerapkan prinsip
akuntabilitas instansi.
Pada sub bidang pindah datang penduduk terdapat beberapa kendala
yang perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan kinerja pelayanan yang
mana belum optimalnya pengelolaan dan penataan dokumen pindah datang
penduduk, hal ini dapat dilihat pada kondisi masih kesulitannya petugas dalam
mencari dokumen yang diperlukan. Belum teraturnya pengelolaan dokumen
dikarenakan belum mempunyai ruang yang memadai sebagai tempat menyusun
dokumen pindah datang penduduk.
Dari sisi lain kondisi sumber daya manusia (SDM) belum tersedianya
petugas yang mengelola atau melakukan penataan pada dokumen pindah
datang penduduk, dan belum adanya koordinasi terkait pengelolaan dokumen
tersebut.
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis fokus untuk mengangkat isu
belum optimalnya penataan dan pengelolaan arsip dokumen pindah datang
penduduk pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya upaya yang
nyata dan realistis. Penulis melakukan aktualisasi dengan judul “Pengelolaan
Dan Penataan Arsip Pindah Datang Penduduk Melalui Penggunaan
Microsoft Excel Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Pekanbaru”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta Pelatihan Dasar CPNS diharapkan mampu menerapkan nilai –
nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab di unit kerja masing – masing sehingga mendukung
penyelenggaraan pemerintah yang diharapkan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
Melalui aktualisasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan pengelolaan
dan penataan dokumen pindah datang penduduk agar dapat
mempermudah dalam mencari, mengolah, dan menjaga berkas pindah
datang penduduk.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini adalah sub bidang pindah datang penduduk
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru dengan menerapkan
nilai – nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
1. Gamabaran Umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kota Pekanbaru
C. Role Model
Ibu R. Vivi Olivia Reindra Lestari, S.Ip atau biasa dipanggil bu vivi
merupakan role model dalam menerapkan perilaku Ber-AKHLAK di
lingkungan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru. Bu
vivi merupakan Kepala Seksi Pindah Datang Penduduk sekaligus mentor
penulis dalam melaksanakan aktualisasi. Sebagai kasi pindah datang
penduduk, beliau memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu merangkul dan
mengarahkan staffnya dengan sangat baik. Beliau adalah sosok yang sangat
terbuka terhadap perkembangan ilmu baru khuusnya pada subbidang pindah
datang penduduk yang selalu berubah, beliau menghargai setiap ide dan
inovasi yang diberikan untuk kemajuan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil.
Selama melakukan bimbingan/diskusi dengan beliau, penulis banyak
mendapatkan arahan dan ilmu terkait pengelolaan dan penataan dokumen
pindah datang penduduk menggunakan Microsoft excel. Beliau menghargai
setiap gagasan dan ide yang penulis sampaikan, memberikan masukan yang
solutif serta memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkolaborasi
dengan bidang ilmu yang lain agar aktualisasi yang dijalankan oleh penulis
dapat berjalan dengan lancer. Beliau juga merupakan sosok yang bijaksana
dan teladan yang baik bagi penulis dalam menjalankan perannya sebagai
ASN di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru.
BAB III
RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1) Isu Ke-1 : Belum optimalnya pengelolaan arsip untuk dokumen
pindah datang penduduk
Saat pengguna layanan (masyarakat) mengajukan proses pindah atau
proses kedatangan maka pengguna layanan (masyarakat) dapat
mengajukan melalui beberapa layanan yang disediakan seperti melalui
media online pada link disdukcapil.pekanbaru.go.id, atau tatap muka
langsung diloket pelayanan pindah datang penduduk dan ada juga terdapat
layanan bagi masyakat yang telah menetap di daerah tujuan namun belum
memproses kepindahannya di daerah asal dapat mendatangi disdukcapil
setempat untuk kemudian diproses kepindahannya melalui aplikasi antar
bidang pindah datang melalui aplikasi e-office yang digunakan untuk
seluruh unit pindah datang seluruh Indonesia. Setiap proses pindah datang
yang dilakukan umumnya harus melengkapi persyarakat kartu keluarga dan
formulir F103, dan untuk pemrosesan kedatangan pengguna perlu
melampirkan SKPWNI (Surat Keterangan Pindah), dan dalam sebulan
pelayanan pindah datang penduduk dapat mencapai lebih kurang 1300
berkas perpindahan dan 1700 berkas kedatangan yang merupakan jumlah
dari perpindahan melalui media website, e-office ataupun tatap muka. Dan
perlu dilakukan pengelolaan pada dokumen pindah datang penduduk, yang
selama ini prosesnya terpisah,
Dokumen yang diajukan masyarakat melalui media website tersimpan
dalam database yang dikelola oleh bidang lain yang mengelola website
tersebut, sehingga memerlukan waktu dan upaya untuk menghubungi pihak
terkait dalam mencari berkas yang dibutuhkan.
Dokumen pindah datang yang diajukan melalui media e-office antar
bidang pindah datang penduduk seluruh Indonesia dikelola oleh bidang
pindah datang itu sendiri namun belum maksimal dalam pengarsipannya.
Karena masih banyak yang belum diarsipkan dengan baik.
Dokumen pindah datang yang diajukan oleh masyarakat yang langsung
datang ke dinas kependudukan dan pencatatan sipil, setelah proses
pengajuan berkasnya selesai maka dokumen tersebut akan disimpan di
dalam lemari dan belum maksimal pencatatan pengarsipannya, sehingga
saat berkas – berkas yang telah disimpan tadi diperlukan kembali
dikemudian hari, maka petugas mencarinya dengan membuka kembali
berkas – berkas tersebut untuk mencari data yang diperlukan.
Dampak yang dapat terjadi dari tidak terkontrolnya pengelolaan
dokumen ini adalah tidak terdatanya berkas, pencarian dokumen
membutuhkan waktu yang lama, dokumen mudah hilang, keamanan dan
kerahasiaan dokumen tidak terjamin, serta menurunnya produktivitas. Hal
ini dapat merugikan banyak pihak.
Sehingga dibutuhkan ASN yang berkarakter dan professional serta
bertanggung jawab untuk dapat mengelola arsip dokumen agar penataan
arsip tetap terjaga, dan kerja sama yang baik juga menjadi salah satu hal
penting agar pengelolaan dan penataan arsip dokumen tersebut menjadi
lebih baik.
2) Isu Ke-2 : Belum tersedianya buku saku bagi pengguna aplikasi e-
office di disdukcapil pekanbaru
E-Office merupakan suatu sistem berbasis web yang dikembangkan
secara khusus untuk mempermudah pegawai dalam melakukan kegiatan
pindah datang penduduk yang berbasiskan pada teknologi informasi dan
komunikasi. Aplikasi ini baru mulai digunakan pada 9 Juni 2022 yang
fungsinya adalah sebagai media yang dapat digunakan untuk mengajukan
proses kepindahan dan kedatangan penduduk.
Dalam prosesnya dilakukan antar sub bidang pindah datang penduduk
seluruh Indonesia. Dimana dalam prosesnya pengguna layanan
(masyarakat) mendatangi disdukcapil daerah tempat tinggalnya untuk
kemudian memproses kepindahan atau kedatangannya dan dokumen
tersebut di input kedalam sistem e-office. Dan dari e-office ini akan diproses
pihak terkait dalam hal ini adalah admin e-office daerah yang dituju, yang
kemudian di proses lagi data tersebut oleh admin tujuan didalam sistem
SIAK Terpusat. Baru selesai datanya selesai diolah akan dikirim kembali ke
disdukcapil termohon dalam bentuk surat keterangan pindah.
Dalam proses menggunakan sistem e-office ini perlu bagi petugas
(admin) untuk memahami fungsi dan alur dari sistem e-office, namun belum
terdapat modul panduan atau pedoman bagi petugas (admin), sehingga
dalam berjalannya proses di sistem ini petugas (admin) akan kesulitan
menghadapi sistem yang akan dikelolanya, dan dari hal ini akan berdampak
pada kinerja sub bidang pindah datang penduduk seperti pemrosesan
berkas akan memakan waktu lama, tanpa adanya panduan maka petugas
tidak dapat melakukan fungsi sistem tersebut dengan baik, dapat terjadi
kesalahan dalam penginputan data, serta dapat terjadi kesalahan dalam
pengiriman data. Sehingga hal ini menyebabkan banyak pihak yang akan
dirugikan, baik dari petugas (admin), disdukcapil, dan masyarakat.
Dalam hal ini diperlukan ASN yang berkarakter dan professional serta
bertanggung jawab untuk dapat memahami dan mengelola sistem e-office
tersebut, agar pelayanan terhadap masyarakat tidak tertunda dan
terlaksana dengan baik.
3) Isu Ke-3 : Belum optimalnya layanan pengaduan pindah datang
penduduk
Setiap harinya puluhan chat akan masuk ke wa pengaduan pindah
datang penduduk dengan bermacam – macam persoalan dan pertanyaan.
Mulai dari pertanyaan terkait persyaratan perpindahan penduduk ataupun
kedatangan penduduk, waktu pemrosesan berkas yang telah diajukannya,
waktu pengambilan dokumen, tempat pengambilan dokumen, dan
pengaduan terkait kesalahan dalam penginputan email ataupun lupa
password oleh warga yang melakukan pengajuan. Dan dalam kondisi ini
petugas (admin) membalas chat dari masyarakat satu per satu, dan
terkadang petugas juga perlu memeriksa kembali keabsahan informasi
terkait pertanyaan yang diajukan yang mana petugas memerlukan waktu
untuk mencari jawaban, agar jawaban yang akan disampaikan tersebut
bersifat fakta yang akurat dan tidak berupa asumsi.
Namun hal ini memerlukan waktu dalam prosesnya dan akan membuat
pengajuan masyarakat (chat) yang masuk akan semakin banyak dan
mengantri untuk mendapat jawaban, dan terkadang ada chat yang
terlangkau atau tidak terbalas oleh petugas (admin).
Dan belum lagi faktor lainnya seperti petugas (admin) pengaduan yang
berhalangan hadir ataupun keperluan/pekerjaan lain yang perlu
didahulukan atau mendesak yang menyebabkan pengaduan masyarakat
(chat) yang masuk dalam wa pengaduan tersebut tidak terjawab oleh
petugas.
Dampaknya adalah masyarakat akan menjadi tidak puas dengan
pelayanan yang diberikan, akan kesulitan mendapat informasi yang mereka
butuhkan, dan tak jarang masyarakat menjadi tidak sabar dan bersikap
emosional.
ASN yang bertanggung jawab dalam hal ini juga harus berkarakter,
berintegritas, dan professional dalam mengoptimalkan pelayanan kepada
masyarakat yang memerlukan data dan informasi yang mereka butuhkan.
Dan juga dirasa perlu untuk dilakukan upaya peningkatan layanan melalui
wa pengaduan dalam bentuk chatbot yang akan memberikan balasan
pesan dengan menjalin percakapan dua arah secara real time.
NO ISU A P K L TOTAL
1 Belum optimalnya penataan dan 5 5 5 5 20
pengelolaan arsip dokumen
pindah datang penduduk pada
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru
2 Belum tersedianya buku saku bagi 5 5 3 4 17
pengguna aplikasi e-office pada
Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kota Pekanbaru
3 Belum optimalnya layanan WA 5 5 4 4 18
Pengaduan Pindah Datang
Penduduk pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan
Sipil Kota Pekanbaru
Berikut ini adalah penjelasan kriteria dari teknik APKL yang digunakan.
Tabel 3.2 Deskripsi Kriteria Aktual
Apa itu Arsip Serta Pengertian Arsip, Admin buleleng, TANGGAL TERBIT
ARTIKEL : 16 Maret 2021, SOURCE : https://buleleng.bulelengkab.go.id/