Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENGARUH SUHU TINGGI PADA


PERKEMBANGAN TANAMAN CABAI
(Capsicum Annum L.)

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Agroklimatologi
Dosen Pengampu : Ir. Eddy Santoso. M.Agr

Oleh :
Andry Stevanus Teleng (C1011211046)

KELAS D
PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
TAHUN AJARAN 2021/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadira Tuhan Yang Maha ESA yang telah memberikan berkat
serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pengaruh Suhu Tinggi Pada Perkembangan Tanaman Cabai” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas dari
dosen Ir. Eddy Santoso. M.Agr pada mata kuliah Agroklimatologi. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Pengaruh Suhu
Tinggi Pada Perkembangan Tanaman Cabai” bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ir. Eddy


Santoso. M.Agr, selaku dosen Agroklimatologi Agroteknologi yang telah
memberikan saya tugas ini sehingga dapat menambah wawasan serta
pengetahuan yang kini saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
saya dengan membagi sebagian pengetahuannya, sehingga saya dengan
senantiasa dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadar, bahwa makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, 3 Oktober 2021


Andry Stevanus Teleng.

1
Dafar Isi

KATA PENGANTAR................................................................................................................................1
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………………………………………… 2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
A. Latar Belakang..............................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................3
C. Tujuan...........................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Peranan Iklim............................................................................................................................4
B. Proses penanaman cabai..........................................................................................................4
C. Pengaruh Cuaca Tinggi Terhadap Tanaman Cabai....................................................................5
D. Penanganan pada saat suhu ekstrim........................................................................................5
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................6
A. Kesimpulan................................................................................................................................6
B. Saran.........................................................................................................................................6
Daftar Pustaka......................................................................................................................................7

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman cabai (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu sayuran penting
yang bernilai ekonomis tinggi dan digemari masyarakat. Di daerah tempat tinggal
saya cabai/cabe merupakan kebutuhan yang paling utama dalam urusan makan.
Bicara tentang makan, sebagian besar orang-orang menyukai rasa makanan yang
pedas yang sudah menjadi ciri khas orang Indonesia. Di daerah saya juga tidak
banyak yang berani untuk membudidayakan tanaman cabe karena resiko dari
tanaman itu sendiri, serta perawatannya yang bisa dibilang cukup rumit yang
dapat mempengaruhi ketersediaan cabe beredar dipasar. Faktor-faktor dari
perubahan cuaca yang ekstrim juga dapat mempengaruhi hasil produksi yang
akan didapat nantinya.
Pertumbuhan tanaman cabai sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
seperti suhu, kelembapan, curah hujan dan lain sebagainya. Peningkatan suhu
merupakan salah satu masalah penting yang dapat mempengaruhi
perkecambahan, pertumbuhan dan hasil tanaman. Suhu tinggi menyebabkan
terhambatnya penyerapan air, selain itu suhu tinggi dapat merusak membran
tilakoid yang berperan dalam proses fotosintesis, menurunkan laju fotosintesis
daun, meningkatkan aborsi embrio, menurunkan jumlah biji, menurunkan durasi
dan laju pengisian biji, terjadi kerusakan protein, penghambatan sintesis protein,
inaktifasi enzim yang terdapat pada klorofil dan mitokondria. Suhu tinggi dan
kelembaban udara yang rendah menyebabkan transpirasi berlebihan sehingga

3
tanaman kekurangan air, akibatnya 2 bunga dan buah muda gugur. Pembungaan
tanaman cabai merah tidak banyak dipengaruhi oleh panjang hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Cuaca yang Ekstrim dapat memungkinkan tanaman cabai terjadi
gagal panen?
2. Bagaimana Hasil produksi tanaman tersebut saat menghadapi suhu yang
tinggi?
3. Apakah perubahan Cuaca yang ekstrim dapat mempengaruhi pertumbuhan
dari tanaman itu sendiri?

C. Tujuan
1. Mengidentifikasi masalah yang terjadi pada saat tanaman cabe diterpa cuaca
yang ekstrim.
2. Mencari solusi untuk menangani masalah yang akan terjadi akibat dari
serangan cuaca ekstrim pada tanaman cabe.
3. Membandingkan hasil produksi pada saat cuaca normal dan ekstrim.

BAB II PEMBAHASAN

A. Peranan Iklim
Iklim memegang peranan penting dalam proses perkembangan suatu tanaman yang
dapat menentukan keberhasilan produksi tanaman seperti peyinaran matahari, dan air
secara efisien. Laju perkembangan tanaman bergantung pada faktor-faktor iklim
seperti suhu, panjang hari serta ketersediaan air. Sebagai studi penelitian akan dibahas
pengaruh suhu tinggi pada tanaman cabai.

B. Proses penanaman cabai


Di tempat saya, tepatnya Ngabang, Penanaman tanaman cabai pertama-tama
dilakukan penyemaian benih kurang lebih 7 hari, saat sudah berumur 7 hari bibit
tanaman cabai dipindahkan ke polybag kecil yang kemudian akan terus dipelihara
sampai berumur kurang lebih 10 hari. Ketika sudah berumur 10 hari di polybag kecil
tanaman cabai siap untuk dipindahkan ke lahan. Saat penanaman ke lahan dilakukan
pada pagi atau sore hari, hal tersebut dilakukan karena pada saat dilakukan pada siang
hari dapat mengakibatkan tanaman mengalami stres akibat terkena panas. Penanaman
tanaman cabai sebaiknya dilakukan pada musim penghujan untuk menghindari suhu
yang tinggi, selain itu saat musim hujan resiko nya jauh lebih kecil untuk gagal karena
terhindar dari suhu panas berlebih yang diterima oleh tanaman dan hasil nya pun jauh
lebih baik dibandingkan saat penanaman pada saat musim kemarau. Setelah
penanaman pada lahan, kemudian akan dilakukan perlakuan khusus pada tanaman
cabai, dengan membuang tunas-tunas yang tumbuh pada ketiak daun (cabang tidak

4
produktif), hal tersebut dilakukan agar nutrisi yang diberikan dapat diserap oleh
tanaman dengan baik. Selain itu saat tanaman cabai mencapai tinggi kurang lebih
30cm, nantinya akan dilakukan pemotongan setengah dari tinggi tanaman, hal tersebut
dilakukan agar tanaman cabai tidak terlalu tinggi, dan memliki cabang yang produktif.

Jarak antar tanaman satu dengan yang lainnya dapat diberi jarak 40cm x 60 cm atau
lebih sesuai dengan kebutuhan. Proses dari awal penanaman tanaman cabai hingga
panen dibutuhkan waktu kurang lebih sekitar 60hst atau lebih, tergantung dari
perawatan ataupun factor cuaca.

Perhitungan yang tepat harus dilakukan sebelum menanam cabai. Tujuannya untuk
mengatasi masalah seperti pengairan, cuaca, waktu panen, hingga antisipasi terhadap
jatuhnya harga cabai dipasaran

C. Pengaruh Cuaca Tinggi Terhadap Tanaman Cabai


Cahaya dan sinar matahari adalah hal yang penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, karena tanaman membutuhkan bantuan cahaya matahari
untuk melakukan proses fotosintesis untuk mengolah makanannya. Terdapat tiga
peranan cahaya bagi tanaman :
1. Untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
2. Untuk fotosintesis.
3. Pengendali, pemicu, dan modulator respon morfogenesis.

Dalam waktu yang panjang adaptasi tanaman dilakukan dalam bentuk penyesuaian
morfologi terhadap perubahan iklim, tetapi dalam waktu yang singkat biasanya
tanaman melakukan penghindaran atau avoidance seperti menurunkan suhu melalui
transpirasi atau perubahan komposisi lipida membran sel. Tanaman cabai merah
Perlakuan suhu 38°C pada siang hari dan 30°C pada malam hari berpengaruh
terhadap reproduksi, tahap pematangan buah, dan waktu panen serta memperkecil
ukuran buah dan berat buah, meningkatkan jumlah biji yang abnormal perbuah

Laju fotosintesis sangat berpengaruh dari penyerapan cahaya, semakin suram


penyerapan cahaya maka laju fotosintesis akan jauh berkurang yang dimana akan
mengurangi perolahan makanan yang dapat diolah oleh tanaman. Kecepatan reaksi

5
dipengaruhi oleh suhu, biasanya makin tinggi suhu reaksi makin cepat, saat suhu lebih
dingin, sistem enzim tetap stabil tetapi tidak berfungsi, sedangkan saat suhu tinggi
enzim mengalami kerusakan. Pada saat suhu tinggi juga tanaman akan rentan
mengalami kekeringan dan kemudian akan terjadi layu pada daun, karena tanaman
cabai sangat lemah terhadap suhu yang terlalu saat siang hari terlebih lagi pada saat
musim kemarau yang terjadi di daerah Ngabang dimana suhu paling tinggi dapat
dicapai sekitar 33℃ yang dimana bila tidak ada penanganan ekstra pada tanaman
akan mengakibatkan tanaman tersebut akan mati dan produksi cabai pun akan
berkurang. Bila kondisi tersebut dapat diatasi maka resiko tanaman cabai mati dapat
diminimalisir.

D. Penanganan pada saat suhu ekstrim


Hal yang dapat dilakukan untuk membantu tanaman cabai menghadapi suhu tinggi
yaitu dengan diberikan sedikit naungan, melakukan penyiraman pagi dan sore, sangat
tidak dianjurkan melakukan penyiraman pada saat siang hari karena dapat
mengakibatkan tanaman mengalami stres akibat perubahan suhu yang tiba-tiba
berubah.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Suhu tinggi dapat mengakibatkan tanaman mengalami penyerapan sinar matahari
yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan tanaman mengalami kerusakan sel
akibat terpaan sinar matahari yang berlebihan, oleh karena itu para petani di
ngabang melakukan penyiraman rutin pada saat pagi dan sore untuk menghindari
tanaman mengalami kekeringan, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan
penyiraman pada saat siang hari karena dapat tanaman dapat mengalami stres akibat
perubahan suhu yang terjadi secara tiba-tiba. Selain itu untuk salah satu cara
menghadapi suhu yang ekstrim dapat juga dilakukan dengan penanaman naungan
pada lahan.

B. Saran
Demikian makalah yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Apabila ada saran dan kritik yang ingin di sampaikan, agar dapat disampaikan kepada
saya.
Apabila ada terdapat kesalahan mau pun kata-kata yang kurang berkenan sekiranya
dapat dimaafkan dan dimaklumi, karena saya juga hamba Tuhan yang tidak luput dari
kesalahan. Sekian dan terimakasih.

6
Daftar Pustaka

Eko Setiawan . 2009 . Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman


Cabe.

-http://repository.uin-suska.ac.id/16156

7
8

Anda mungkin juga menyukai