A. Pengertian Arsip
Tidak pernah digunakan, sampai saat ini masih banyak yang
menggunakan. Istilah arsip yang sering didengar, ditulis, dan diucapkan adalah
istilah yang mempunyai wahyu arti. Di satu segi arsip berarti warkat yang
disimpan yang wujudnya dapat selembar surat, kuitansi, data statistic, film,
kaset,cd dsb. Di segi lain arsip dapat diartikan sebagai tempat untuk
menyimpan catatan, dokumen dan atau bukti-bukti kegiatan yang telah
dilaksanakan. Hal itu terungkap pada pernyataan Arsip Nasional
menyimpan arsip statis antara lain teks proklamasi, perjanjian Roem-Ruijen,
teks lagu Indonesia Raya, dsb. Istilah arsip yang dibicarakan diatas adalah
berasal dari bahasa Belanda Archief yang ucapannya sesuai dengan bahasa
aslinya sulit dilafalkan orang Indonesia pada umumnya sehingga diadopsi
menjadi arsip. Sejak kapan istilah itu diadopsi menjadi arsip, orang tidak
menggetahui secara pasti, tetapi dapat diperkirakan sejak bahasa Belanda
kurang populer di Indonesia (sekitar tahun 1950). Kalau yang dimaksud arsip
itu adalah warkat yang disimpan sebagai bukti suatu kegiatan organisasi, maka
istilah itu dikenal dengan nama pertinggal. Istilah pertinggal kurang populer
penggunaannya sehingga dikalangan petugas kurang dikenal.
Istilah arsip yang sering didengar, ditulis, dan diucapkan adalah istilah
yang mempunyai wayuh arti. Di satu segi arsip berarti warkat yang disimpan
yang ujudnya dapat selembar surat, kuitansi, data statistik, film, kaset, cd dan
sebagainya. Di segi lain arsip dapat diartikan sebagai tempat untuk
menyimpan catatan, dokumen dan atau bukti-bukti kegiatan yang telah
dilaksanakan. Hal itu terungkap pada pernyataan Arsip Nasional
menyimpan arsip statis antara lain teks proklamasi, perjanjian Roem-Ruijen,
teks lagu Indonesia Raya, dan sebagainya. Istilah arsip yang dibicarakan di
atas adalah berasal dari bahasa Belanda Archief yang ucapannya sesuai
dengan bahasa aslinya sulit dilafalkan orang Indonesia pada umumnya,
sehingga diadopsi menjadi arsip. Sejak kapan istilah itu diadopsi menjadi
arsip, orang tidak mengetahui secara apsti, tetapi dapat diperkirakan sejak
bahasa Belanda kurang popular di Indonesia (sekitar tahun 1950). Kalau yang
dimaksud arsip adalah warkat yang disimpan sebagai bukti suatu kegiatan
organisasi, maka istilah itu dikenal dengan nama pertinggal. Istilah
pertinggal kurang popular penggunaannya sehingga dikalangan petugas
kurang dikenal. Istilah pertinggal bukan berarti tidak pernah
digunakan,
yang
dibuat
daerah,
politik, organisasi
dan
teknologi
diterima
lembaga pendidikan,
kemasyarakatan,
dan
informasi
oleh lembaga
perusahaan,
dan
negara,
organisasi
perseorangan dalam
guna informasi;
guna yuridis;
guna sejarah;
guna ilmu pengetahuan.
Suatu warkat mungkin mempunyai guna informasi saja atau dapat pula
suatu warkat mempunyai guna informasi, yuridis atau guna yang lain. Jadi,
suatu warkat dapat hanya mempunyai satu macam kegunaan dan dapat pula
mempunyai lebih dari satu macam kegunaan. Di bawah ini dikemukakan
contoh-contoh guna warkat sesuai dengan jenis warkat, antara lain seperti
berikut ini.
1. Surat undangan untuk menghadiri pertemuan (rapat), ini merupakan
warkat yang mempunyai kegunaan informasi. Informasi yang tersirat
dalam warkat ini adalah kapan pertemuan itu diadakan, pukul berapa rapat
itu dimulai, dimana tempat rapat, dan apa acara rapat.
2. Surat perjanjian jual-beli, ini selain mempunyai guna informasi, yaitu
macam jual-beli yang diadakan, kapan mulai diberlakukan, juga secara
yuridis warkat itu mempunyai kewajiban hukum, yaitu hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi oleh yang bersangkutan.
3. Berita acara serah terima jabatan suatu organisasi, warkat ini mempunyai
guna sejarah bagi organisasi yang bersangkutan selain informasi dan
yuridis.
4. Laporan penelitian seorang ilmuwan, warkat ini mempunyai guna ilmiah
(guna ilmu pengetahuan) selain guna informasi.
Warkat juga dapat dibedakan menjadi 2 nilai guna sesuai dengan siapa
yang memanfaatkan warkat tersebut. Secara otomatis warkat bernilai guna
bagi organisasi yang menciptakan warkat tersebut atau pemilik warkat (nilai
guna primer). Di samping itu warkat juga dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
di luar organisasi pencipta warkat yang bersangkutan (nilai guna sekunder).
Sebagai contoh, laporan tahunan suatu organisasi dapat memiliki nilai guna
primer
bagi
informasi
dalam
mengambil
kebijakan
untuk
perkembangan
organisasinya.
Menurut Vernon B. Santen, nilai guna warkat juga tercermin dari isi
warkat yang tercakup dengan satu istilah ALFRED, yaitu :
A---------Administrative value (nilai administrasi)
L----------Legal value (nilai hukum )
F----------Fiscal value (nilai bidang keuangan)
R----------Research value (nilai penelitian)
E----------Educational value (nilai pendidikan)
D----------Documentary value (nilai dokumentasi) (The Liang Gie, 1974 :
215).
Berbagai kegunaan warkat akan sangat terkait dengan seberapa lama akan
disimpan sebagai arsip. Arsip tidak selamanya haru disimpan, tetapi suatu
periode arsip perlu disusut. Sesuai kegunaannya ada arsip yang perlu disimpan
terus dan sebagian besar perlu dihapus dari tempat penyimpanan.
D. Penggolongan Arsip
Dalam rangka menata arsip dengan baik, perlu dikelompokkan dalam
empat golongan arsip. Hal ini untuk memudahkan pemilahan dalam
penyimpanan maupunpenyingkaran bagi arsip yang sudah tidak memiliki
nilai. Empat golongan arsip itu adalah seperti berikut ini.
1. Arsip tidak penting, yaitu puak (kelompok) arsip yang nilai kegunaannya
hanya sebatas sebagai informasi. Puak arsip ini tidak perlu disimpan dalam
jangka waktu lama, karena setelah apa yang diinformasikan sudah selesai
berarti sudah tidak ada nilai kegunaannya. Puak arsip ini dapat diberi tanda
(T). Puak arsip ini akan disimpan paling lama dalam jangka waktu 1 tahun.
2. Arsip biasa, yaitu puak arsip yang mempunyai nilai guna saat ini dan
masih diperlukan pada waktu yang akan datang dalam jangka waktu 1-5
tahun. Puak arsip ini dapat diberi tanda (B).
3. Arsip penting, yaitu puak arsip nilai gunanya mempunyai hubungan
dengan kegiatan masa lampau dan masa yang akan datang. Puak arsip ini
akan disimpan dalam jangka waktu 5-10 tahun dan dapat diberi tanda (P).
4. Arsip sangat penting, yaitu puak arsip yang dipakai sebagai pengingat
dalam jangka waktu yang tidak terbatas (abadi). Puak arsip ini termasuk
arsip vital sehingga harus disimpan terus dan diberi tanda (V)
E. Jenis Arsip
Arsip yang timbul karena kegiatan suatu organisasi, berdasarkan golongan
arsip perlu disimpan dalam jangka waktu tertentu. Ada arsip yang perlu
disimpan sementara (1 tahun), sebagian lagi disimpan 1-5 tahun, yang lain 510 tahun, dan sebagian kecil dari jumlah arsip perlu disimpan secara abadi.
Arsip yang disimpan pada bagian pengolah adalah arsip-arsip yang frekuensi
penggunaannya 2-8 Membuat dan Menjaga Sistem Kearsipan Untuk
Menjamin Integritas cukup tinggi. Untuk arsip yang disimpan di unit
kearsipan adalah arsiparsip yang frekuensipenggunaannya sangat rendah. Jadi,
ada arsip yang dalam jangka waktu terttentu (1 tahun misalnya) sering
dikeluarkan dari penyimpanan (dalam hal ini penyimpanan di unit pengolah).
Sebaliknya ada arsip yang dalam jangka waktu 3 tahun sama sekali tidak
6
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
atau
penyelenggaraan
administrasi perkantoran.
b. Arsip statis, yaitu arsip yang tidak dipergunakan lagi secara langsung
dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
aan
atau
penyelenggaraan
kegunaan
untuk
pelaksanaan
tugas
dan
fungsi
Berdasarkan
tingkat
penyimpanan
dan
pemeliharaannya
d. Menurut tingkat penyimpanan dan pemeliharaannya, arsip dibagi atas :
1) Arsip sentral, yaitu arsip yang disimpan pada suatu pusat arsip
(depo arsip), atau arsip yang dipusatkan penyimpan dan
pemeliharaannya pada suatu tempat tertentu.
2) Arsip pemerintah, yang mengandung nilai khusus ada yang
disimpan secara nasional di Jakarta yaitu pada Lembaga Arsip
Nasional Pusat yang disebut dengan nama ANRI (Arsip Nasional
Republik Indonesia).
3) Arsip unit, yaitu arsip yang disimpan di setiap bagian atau setiap
unit dalam suatu organisasi. Arsip unit disebut juga arsip mikro
atau arsip khusus, karena khusus hanya menyimpan arsip yang ada
di unit yang bersangkutan.
e. Berdasarkan Keasliannya , Menurut keasliannya, arsip dibedakan atas:
arsip asli, arsip tembusan, arsip salinan, dan arsip petikan.
f. Berdasarkan Subyeknya , Berdasarkan subyek atau isinya, arsip dapat
dibedakan atas berbagai macam, misalnya: Arsip keuangan, Arsip
melakukan
kegiatannya
harus
sudah
dirancang
tentang
value).
Arsip
dinamis
berdasarkan
kepentingan
penggunaannya dapat dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif dan
dinamis inaktif. Arsip dinamis aktif berarti arsip yang secara langsung dan
terus-menerus diperlukan dan dipergunakan di dalam penyelenggaraan
administrasi. Sedangkan arsip dinamis inaktif merupakan arsip-arsip yang
frekuensi penggunaannya untuk penyelenggaraan administrasi sudah
menurun.
2. Tujuan
kearsipan
pertanggungjawaban
ialah
untuk
tentang
menjamin
perencanaan,
keselamatan
pelaksanaan
bahan
dan
10
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Hadi. 1990. Pola Kearsipan Modern Sistem Kartu Kendali. PT. Cahaya
Aksara Agung: Jakarta
Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Kearsipan. PT. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta
Barthos, Basir. 2003. Manajemen Kearsipan. Bumi Aksara: Jakarta
Martono, Budi. 1993. Penataan Berkas Dalam Manajemen Kearsipan. PT. Dharma
Karsa Utama: Jakarta
Marzuki, 2002. Metodologi Riset. Liberty: Yogyakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. PT. Rineka
Cipta: Jakarta
Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan Dengan Memanfaatkan Teknologi Modern.
Mandar Maju: Bandung
Sugiarto, Agus dan Teguh Wahyono. 2005. Manajemen Kearsipan Eletronis. Gava
Media: Yogyakarta
11
12