PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dilihat dari sumbernya, dana bank dapat dikelompokankedalam 2
kelompok, yaitu dana dari masyarakat seperti giro, tabungan, dan simpanan
berjangka atau deposito berjangkaserta dana dari bank lain seperti pinjaman
antar bank dalam bentuk call money, deposito berjanka dan lainnya.
Dana dalam bank adalah hutang bank kepada masyarakat atau pihak
lainnya yang akan dibutuhkan disisi pasiva atau sebelah kanan neraca. Karena
sifatnya sebagai hutang, maka rekening dana ini akan bertambah disebelah
kredit dan berkurang disebelah debet. Rekening dana bank merupakan
rekening permanen atau real yang selalu akan disajikan pada neraca secara
kumulatif.
Bank akan dibebankan dengan sejumlah bunga yang akan dicatat sebagai
biaya bunga pada ikhtisar laba-rugi bank. Suku bunga yang dibebankan akan
beragam-ragam sesuai dengan jenis dana yang dimiliki oleh bank yang
bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akuntansi perbankan ?
2. Bagaimana sistem akuntansi perbankan?
3. Bagaimana pengertian tabungan?
4. Bagaimana pembukaan dan penyetoran?
5. Apa saja tabungan lainnya?
C. Tujuan
1
Akuntansi
pangsa
untuk
pasar
Persaingan
Agar
tetap
perbankan
eksis
dan
dalam
mampu
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tabungan
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan yang
dimiliki oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan
Nasional (Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang
sekarang dijual oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi
sebagai cerminan dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana
masyarakat.
Tabungan merupakan hutang bank kepada masyarakat, dalam hal ini
pemilik tabungan dan dikelompokkan kedalam hutang jangka pendek dalam
neraca. Tidak adanya batasan jangka waktu tabungan dan penarikan yang
dapat dilakukan sewaktu-waktu menyebabkan tabungan harus digolongkan ke
dalam hutang jangka pendek.
Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda. Perhitungan suku
bunga, pemberian hadiah, tata cara penyetoran dan penarikannya juga berbeda
bagi setiap bank. Produk tabungan ini dapat dijadikan alat promosi bagi yang
menawarkannya. Promosi dapat disalurkan dalam bentuk suku bunga, hadiah
yang menarik, kemudahan fasilitas dan lain sebagainya.
B. Pembukaan dan Penyetoran
Pembukaan rekening tabungan lazimnya jauh lebih sederhana dari proses
pembukaan rekening giro. Nasabah hanya diminta untuk mengisi formulir
pembukaan tabungan yang memuat data pribadi calon nasabah, kemudian
nasabah diberikan sebuah passbook, untuk mencatat segala transaksi yang
menyangkut rekeningnya. Lazimnya penyetoran pertama dilakukan cabang
dimana si nasabah membuka rekening.
Rp. 1.500.000
Rp. 4.600.000
Rp. 7.230.000
Rp. 11.830.000
dilakukan
dengan
media
komputer
dan
dapat
tidak
begitu
besar
dibanding
dengan
bank
yang
CPU
SetoranNasabah Proses Transaksi
CabangPenerbit Tabungan
CPU
Host
CPU
Proses Transaksi
Up-to-the second
MengkreditCabangPenerbitdanPassbook
MendebetCabangPenerimaSetorandanRek.Nas.
Off-line
Cabang Penerima Setoran
Trans. Setoran
Proses
Proses
Meng-kredit Passbook
Kredit
Nasabah
Nota KeCabang Penerbit
Meng-kredit Passbook
Kredit Nasabah
Nota KeCabang Penerbit
Bank Omega cabang Jakarta, selaku cabang penerbit, akan dibukukan sebagai
berikut :
D : RekeningAntar Kantor Cabang Surabaya.
Rp. 1.000.000
rekening
nasabah
yang
bersangkutan
beserta
dengan
passbooknya.
Bila penarikan tabungan dilakukan pada cabang bukan penerbit,
pengkodean transaksi yang unik diperlukan. Bila pemrosesan transaksi
antar
cabang
dilakukan
secara
on-line,
rekening
nasabah
yang
Rp.
1.500.000
K : Kas...
Rp.
1.500.000
Rp.
1.500.000
Rp.
1.500.000
Agustus
Agustus
Agustus
Agustus
Agustus
19xx
19xx
19xx
19xx
19xx
20%
21,25%
19,75%
20,5%
20%
pertahun
pertahun
pertahun
pertahun
pertahun
023180238
Nama Penabung
Periode
Agustus 19xx
Tgl.
Keterangan
Rf
Debit
Kredit
Saldo
4
20
24
28
31
Setor Tunai
21
1.500.000
1.500.000
Setor Warkat
16
11.830.000
13.330.000
Setor SBY
13
1.000.000
14.330.000
Tarik BGD
02
12.380.000
Bunga
09
1.500.000
97.331
12.927.331
Besarnya bunga yang diberikan kepada Tn. E sebesar Rp. 97.331
tersebut dihitung dengan menghitung lamanya hari dan besarnya saldo
yang mengendap dan dihitung dengan suku bunga yang berlaku selama
bulan Agustus 19xx. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
6/360 *
20%
RPH. 1.500.000
= Rp.
4.999,99
5/360 *
21,25%
RPH. 1.500.000
= Rp.
4.427,08
5/360 *
19,75%
RPH. 1.500.000
= Rp.
4.114,58
10
4/360 *
20,50%
30.362,77
1/360 *
20,5%
8.160,13
3/360 *
20%
23.883,33
3/360 *
20%
21.383,33
Dibulatkan menjadi
Rp. 97.331,21
= RPH. 97.331,00
97.331
97.331
Rp.
12.927.331
K : Kas Rp.
12.927.331
11
C. Tabungan Lainnya
Produk nasional lain dari Bank Indonesia adalah Tabungan Pembangunan
Nasional dan Tabungan Asuransi Berjangka atau TASKA. Hal ini dapat
diuraikan seperti di bawah ini.
1. Tabungan Pembangunan Nasional atau Tabanas
Tabungan Pembangunan Nasional atatu Tabanas ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 4/8/Kep.Dir.
tanggal 15 Juli 1971. Jenis tabungan ini sudah jarang sekali dijual oleh
bank bank umum karena suku bunganya dianggap kurang menarik bagi
masyarakat pemilik dana. Oleh sebab itu, bagi bank-bank yang masih
menjual Tabanas, dapat menyesuaikan sendiri suku bunganya dengan suku
bunga pasar. Tata cara pembukaan Tabanas pada prinsipnya sama dengan
tabungan biasa. Perhitungan bunga Tabanas lazimnya dihitung dari saldo
terendah selama sebulan dan penarikannya hanya dapat dilakukan
beberapa kali dalam sebulan.
2. Tabungan Asuransi Berjangka (TASKA)
Tabungan Asuransi Berjangka atau biasa disingkat TASKA
mempunyai keunikan dalam unsur asuransinya, yaitu dimana ada jaminan
bagi si pemilik bila yang bersangkutan tutup usia, maka seluruh haknya
akan dipenuhi oleh Bank Indonesia melalui bank penyelenggara. TASKA
diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan dan Edaran dari Bank Indonesia,
sebagai berikut :
a
12
termasuk tabungan
13
chips
akan
ditentukan
sendiri
oleh
nasabah
14
c.
4. Simpanan Berjangka
a. Pengertian
Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi
dibandingkan dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal
dengan deposito berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan
masyarakat yang penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu
yang telah disetujui berkhir.
Dana simpanan berjangka pada bank-bank memeperlihatkan arah
yang meningkat semenjak dikeluarkannya Peket Kebijakan 1 Juni
1983
yang
memberikan
kebebasan
kepada
bank-bank
untuk
15
tidak dua jenis, yaitu yang akan jatuh waktu pada tahun depan atau
paling tidak setahun yang aka datang, dan yang masih akan jatuh
waktu lebih dari setahun.
Penggolongan simpanan berjangka yang kurang dari setahun ini
disebut sebagai simpanan jangka pendek dan harus digolongkan
kedalam kelompok hutang lancar suatu bank. Sedangkan yang akan
jatuh tempo lebih dari setahun disebut sebagai simpanan berjangka
panjang dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang jangka
panjang suatu bank.
Terhadap kelompok simpanan berjangka panjang, atau yang akan
jatuh tempo lebih dari setahun, tetap harus diperhatikan kapan ia akan
jatuh tempo dalam dua belas bulan mendatang dimana harus
digolongkan menjadi hutang jangka pendek.
Tujuan penggolongan dan penyajian dalam laporan keuanagn
adalah untuk menyajikan secara wajar posisi hutang jangka panjang
dan pendek. Tujuan ini sangat diperlukan oleh suatu bank dalam
rangka assets-liability management yang berguna untuk menyajikan
informasi mengenai jatuh tempo simpanan berjangka sebagai dasar
untuk mengelola likuiditas suatu bank. Tanpa adanya penggolongan
jatu tempo yang benar, suatu bank akan menghadapi kesulitan dalam
mengelola likuiditasnya.
Simpanan berjangka yang jangka waktunya 24 bulan akan menjadi
hutang jangka pendek bila sisa jangka waktunya selama 12 bulan.
c. Akuntansi
Akuntansi untuk mencatat transaksi simpanan berjangka ini
meliputi transaksi pembelian simpanan berjangka, perhitungan dan
pembukuan bunga, pencairan simpanan berjangka pada saat jatuh
tempo, dan perpanjangan simpanan berjangka secara rollover.
1) Pembukuan simpanan berjangka
Contoh soal: Tn. A membuka simpanan kepada bank
Omega Jakarta dengan membayar sebesar Rp. 35.000.000,-
16
Rp. 35.000.000
Rp.35.000.000
2) Perhitungan Bunga :
Berdasarkan contoh diatas pada tanggal jatuh tempo bunga
bulan pertama, bank Omega Jakarta menyisihkan beban bunga
sebagai berikut:
Tn. A = 1/12*21%*Rp.35.000.000 = Rp. 612.500
Jurnal untuk mencatat transaksi ini sebgai berikut:
Biaya bunga simpanan berjangka
Rp. 612.500
Rp. 612.500
Rp. 612.500
Rp. 612.500
Rp. 612.500
17
Rp. 612.500
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tabungan merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat
dilakukan oleh si penabung sewaktu-waktu dikehendaki. Tabungan yang
dimiliki oleh bank-bank dewasa kini berbeda dengan Tabungan Pembangunan
Nasional (Tabanas) beberapa tahun yang lampau. Produk tabungan yang
sekarang dijual oleh bank-bank memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi
sebagai cerminan dari adanya persaingan ketat dalam mengumpulkan dana
masyarakat.
Tabungan Kartu Smart adalah tabungan berkartu dimana pada kartu
tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data
transaksi nasabah.
Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan
dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito
berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang
penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berkhir.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan oleh karena itu, kepada para pembaca dan para
pakar utama penulismengharapkan saran dan kritik ataupun tegur sapa yang
sifatnya membangun akan diterima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah selanjutnya.
18
KATA PENGANTAR
Bengkulu, 2016
Penulis
19
DAFTAR ISI
Latar Belakang...............................................................1
B.
Rumusan Masalah.........................................................1
C.
Tujuan.............................................................................
1
B.
Pengertian Tabungan......................................................................4
B.
C.
Tabungan Lainnya..........................................................................12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................18
B. Kritik dan Saran ...................................................................................18
20
MAKALAH
ii
AKUNTANSI PERBANKAN
Disusun Oleh :
Rike Afrieza Sulastri
1434030069
Dosen Pembimbing :
Helvoni Mahrina, SE., MM
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
21
(UMB)
2016
DAFTAR PUSTAKA
iii
22