Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada umumnya bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya
menerima simpanan, giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank dikenal juga
sebagai

tempat

untuk

meminjam

uang

(kredit)

bagi

masyarakat

yang

membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal untuk menukar uang, atau
menerima segala bentuk pembayaran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak,
uang kuliah dan sebagainya.
Bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menghimpun dana
dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masayarakat serta
memberikan jasanya dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada tiga fungsi utama bank
yaitu bank sebagai lembaga yang mungumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk
kredit dan bentuk lainnya. Bank sebagai lembaga yang memperlancar transaksi
perdagangan dan dan peradara uang. Penyusun mengambil tema makalah uang, bank
dan percetakan uang karena ini menarik untuk dipelajari khususnya di bidang ekonomi
yang tidak akan lepas dari istilah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian simpanan dari bank lain?
b. Apa yang dimaksud dengan akuntansi simpanan dari bank lain?
c. Apa yang dimaksud dengan giro bank lain?
d. Apa yang dimaksud dengan deposito berjangka bank lain?
e. Apa yang dimaksud dengan sertifikat deposito bank lain?
f. Apa yang dimaksud dengan deposit on call?
g. Apa yang dimaksud dengan interbank call money?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan pengertian simpanan dari bank lain;
b. Menjelaskan akuntansi simpanan dari bank lain;
c. Menjelaskan giro bank lain;
d. Menjelaskan deposito berjangka bank lain;
e. Menjelaskan sertifikat deposito bank lain;
f. Menjelaskan pengertian deposit on call;
1

g. Menjelaskan pengertian interbank call money.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Simpanan dari Bank Lain
Pengertian simpanan dari bank lain adalah kewajiban bank kepada bank lain, baik
dalam negeri maupun di luar negeri dalam bentuk giro, tabungan, interbank call
money, deposito berjangka, dan lain-lain yang sejenis.
2.2 Akuntansi Simpanan dari Bank Lain
Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank call
money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis, yang dimaksud
untuk memperoleh penghasilan. Penempatan pada bank lain juga dapat diartikan
sebagai penempatan/tagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan atau valuta
asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun
luar Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antarbank maupun sebagai
secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.
Penempatan pada bank lain disajikan di neraca sebesar nilai bruto tagihan bank.
Dalam hal bank membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) untuk
menutup kemungkinan terjadinya kerugian dari penanaman tersebut, maka penyisihan
tersebut disajikan sebagai pos pengurang (offsetting account) dari pos penempatan
tersebut.
Saldo penempatan pada bank lain dalam valuta asing dan penyisihannya dicatat
dalam valutanya, sedangkan untuk keperluan laporan keuangan ke Bank Indonesia dan
laporan keuangan publikasi, saldo valuta asing tersebut dijabarkan ke dalam rupiah
dengan menggunakan kurs laporan Bank Indonesia. Hal-hal berikut wajib
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yaitu jenis dan jumlah penempatan,
jenis valuta, jangka waktu dan suku bunga rata-rata. Kegiatan bank yang berkaitan
dengan penempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank
call money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis yang
dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan, dan pendapatan bunga atas penempatan
dana serta pembentukan PPAP penempatan pada bank lain.

2.2.1 Jenis penempatan pada bank lain antara lain :


a. Giro;
b. Interbank call money;
c. Tabungan;
3

d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Deposit on call (deposito berjangka harian);


Deposito berjangka;
Sertifikat deposito;
Margin deposit;
Setoran jaminan dalam rangka transaksi perdagangan;
Dana pelunasan obligasi;
Lain-lain yang memenuhi kriteria penempatan pada bank lain.

2.2.2 Penempatan Call Money antar Bank (Placement)


Penempatan dana dalam bentuk call money pada bank lain pada tanggal kontrak
(deal) dicatat pada rekening administratif kelompok kewajiban komitmen fasilitas
kredit pada bank lain yang belum ditarik. Rekening administratif kewajiban komitmen
tersebut akan terus berkurang atau dinihilkan bersamaan dengan telah ditempatkan
dana secara efektif ke bank lain. Transaksi penempatan call money tersebut akan
dicatat pada kelompok penempatan pada bank lain sebesar nilai bruto tagihan bank
atau yang ditempatkan pada bank lain.
Apabila dalam pelaksanaan penempatan dana tersebut melibatkan broker, maka
biaya yang timbul dicatat sebagai beban biaya dalam periode tahun berjalan pada akun
fee broker. Bila terdapat diskonto atas penempatan call money pada bank lain dicatat
sebagai pendapatan bunga yang ditangguhkan dan akan diamortisasi selama jangka
waktu penempatan. Pendapatan ini akan dicatat secara akrual pada kelompok akun
tagihan bunga. Selanjutnya pada saat jatuh tempo, bank akan menerima pembayaran
sebesar nilai penempatan ditambah dengan tagihan bunga berjalan.
Transaksi yang terjadi berkaitan dengan penempatan call money pada bank lain
antara lain transaksi saat terjadi kontrak, transaksi saat pembukuan kontrak, transaksi
saat pembayaran fee broker, transaksi saat dilakukan pengakuan pendapatan, dan
transaksi saat jatuh tempo. Berikut adalah prosedur akuntansi penempatan call money
pada bank lain.
a. Misalkan telah terjadi kontrak penempatan call money dari Bank BRI ke Bank
Mandiri sebesar IDR 10.000.000.000 dengan bunga 10% per tahun untuk jangka
waktu tujuh hari. Pada tanggal terjadi kontrak (deal date) penempatan call money
Bank BRI akan mencatat pada rekening administratif sebagai berikut :
Debit

720-010-20-0301

Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik-10.000.000.000

Kredit

721-010-20-0301

Money Market-Line
Kontra Fasilitas Kredit
Ditarik- Money Market- Line

yang

Belum10.000.000.000

b. Pada tanggal pembukuan (settlement) penempatan call money (value date)


dilakukan pembukuan dengan jurnal :
Debit 109-010-20-0001 Penempatan pada Bank Lain- Call Money 10.000.000.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar
10.000.000.000
c. Pada saat yang sama dilakukan pengurangan atau penihilan rekening
administrasinya dengan jurnal :
Debit

721-010-20-0301

Kontra Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik- 10.000.000.000

Kredit

720-010-20-0301

Money Market- Line


Fasilitas Kredit yang

Belum

Ditarik- 10.000.000.000

Money Market- Line


d. Apabila timbul fee broker, misalkan sebesar Rp 5.000.000 maka dilakukan
pembayaran fee broker melalui sarana kliring dan dibukukan dengan jurnal
pembukuan :
Debit
524-010-00-2101
Fee Broker
5.000.000
Kredit
157-070-00-0004
Kas Kliring Keluar
5.000.000
e. Pada saat dilakukan akrual bunga secara harian oleh sistem yang besarnya adalah
1/360 hari x Rp 10.000.000.000 x 10% = Rp 2.777.778 akan dilakukan pembukuan
dengan jurnal :
Debit 157-021-xx-xxxx
Kredit 400-010-xx-xxxx

Tagihan Bunga Penempatan pada Bank Lain


Pendapatan Bunga Penempatan pada Bank Lain

2.777.778
2.777.778

f. Pada saat jatuh tempo akan diterima kembali dana penempatan call money dari
bank lain dan bunganya

sebesar 7/360 hari x Rp10.000.000.000 x 10% =

Rp19.444.446 yang dibukukan dengan jurnal :


Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring- Masuk
Kredit 109-010-20-0001 Penempatan pada Bank Lain- Call Money
Kredit 157-021-xx-xxxx Tagihan Bunga Penempatan pada Bank Lain
2.2.3 Fasilitas Bank Indonesia (FAS BI)

10.019.444.446
10.000.000.000
19.444.446

Fasilitas Bank Indonesia (FAS BI) adalah fasilitas yang diberikan oleh Bank
Indonesia untuk membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tidak dapat
diperjualbelikan di pasar sekunder, jangka waktu maksimal 1 minggu dan bentuk fisik
SBI tidak dikuasai oleh bank tetapi masih menjadi portofolio Bank Indonesia.
Transaksi FASBI dengan Bank Indonesia dicatat pada akun penempatan pada BI
dalam kelompok penempatan pada bank sebesar nilai SBI yang dibeli setelah
dikurangi dengan nilai diskonto. Diskonto atas transaksi FAS BI merupakan selisih
kurang antara nilai nominal SBI dengan harga beli SBI yang dicatat sebagai
pendapatan bunga yang ditangguhkan yang kan diamortisasi selama jangka waktu SBI.
5

Amortisasi pendapatan bunga yang ditangguhkan akan dilakukan setiap hari dan
dicatat dalam kelompok akun pendapatan bunga. Sedangkan pada saat jatuh tempoh
FAS BI, bank akan menerima kembali pembayaran dana yang ditempatkan sebesar
nilai nominal SBI. Transaksi yang terjadi berkaitan dengan penempatan pada Bank
Indonesia (SBI) antara lain transaksi pada saat pembalian, transaksi saat dilakuka
pengakuan pendapatan (amortisasi) dan transaksi saat jatuh tempo.
a. Misalkan Bank BRI membeli SBI dengan fasilitas FASBI sebesar IDR
10.000.000.000 dengan bunga 10% per tahun untuk jangka waktu 7 hari. Pada
tanggal dilakukan transaksi pembelian SBI akan dilakukan pencatatan pembukuan
dengan jurnal sebagai berikut :
Debit

115-010-xx-

Penempatan pada BI/FASBI

10.000.000.000

Kredit

xxxx
103-010-10-

Giro BI

9.980.555.554

Kredit

0001
227-112-xx-

Pendapatan

bunga

yang

xxxx
dtangguhkan-FAS BI
b. Pada saat dilakukanvamortisasi diskonto bunga SBI dilakukan pembukuan selama
tujuh hari (1 minggu) yang besarnya adalah 1/360 hari x Rp 10.000.000.000 x 10%
= Rp 2.777.778 dan dibukukan dengan jurnal :
Debit

227-112-xx-xxxx

Pendapatan

bunga

yang 2.777.778

Ditangguhkan-FASBI
Kredit
400-02x-xx-xxxx
Pendapatan bunga- FASBI
2.777.778
c. Selanjutnya pada saat jatuh tempo SBI akan dilakukan jurnal pembukuan sebagai
berikut:
Debit
Kredit
Debit
Kredit

103-010-10-0001
115-010-xx-xxxx
103-010-10-0001
115-010-xx-xxxx

Giro BI
Penempatan pada BI-FASBI
Giro BI
Penempatan pada BI-FASBI

10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.000

2.2.4 Penempatan Dana pada Bank Lain secara Langsung


Bagi bank-bank yang tidak mempunyai sarana dealing room, penempatan dana ke
bank lain dilakukan secara langsung, misalnya BPD dan BPR. Apabila bank BPD/BPR
akan menempatkan kelebihan dananya ke Bank BRI, maka Bank BPD/BPR harus
menghubungi Bank BRI. Apabila telah ada kesepakatan, baik mengenai jenis produk,
bunga, jangka waktu, dan besarnya dana, maka Bank BPD/BPR akan melimpahkan
dananya ke Bank BRI melalui transaksi kliring. Seterimanya pelimpahan dana
6

tersebut, Bank BRI akan membuku sesuai dengan kesepakatan. Transaksi ini oleh
Bank BRI akan dicatat sebagai simpanan bank lain dan oleh Bank BPD/BPR akan
dicatat sebagai penempatan pada bank lain sebesar jumlah yang ditempatkan, dengan
jurnal pembukuan sebagai berikut :
Pembukuan Bank BPR
Debit :
Penempatan Dana di Bank BRI
Kredit :
Giro pada bank Indonesia/Kliring

Pembukuan di Bank BRI


Debit :
Giro pada Bank Indonesia/Kliring
Kredit :
206-010-00-0000/ Giro-BPR/
206-030-00-0000/Tabungan-BPR/
206-050-00-0000/Deposito-BPR/
Selanjutnya setiap menerima bunga dari bank BRI akan dilakukan jurnal

pembukuan di kedua bank sebagai berikut :


Pembukuan di Bank BPD/BPR
Debit :
Giro pada Bank Indonesia/Kliring
Kredit :
Pendapatan Bunga Penempatan Dana

Pembukuan di Bank BRI


Debit :
500-020-00-0000 Beban Bunga
Simpanan Bank lain
Kredit :
Giro pada Bank Indonesia/Kliring

pada Bank BRI


Pada saat jatuh tempo, bila tidak diperpanjang, dana akan dikembalikan kepada
bank BPR dengan jurnal pembukuan sebagai berikut :
Pembukuan di Bank BPD/BPR
Debit :
Giro pada Bank Indonesia/Kliring
Kredit :
Pendapatan Dana di Bank BRI

Pembukuan di Bank BRI


Debit :
206-010-00-0000/ Giro-BPR/
206-030-00-0000/Tabungan-BPR
206-050-00-0000/Deposito-BPR
Kredit :
Giro pada Bank Indonesia/Kliring

2.3 Giro Bank Lain


Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir
merupakan kebalikan dari sistem cek, berupa surat perintah untuk memindahbukukan
sejumlah uang dari rekening seseorang kepada rekening lain yang ditunjuk surat
tersebut. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang
menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar
(payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak
penerima, langsung ke akun mereka.
Perbedaan tersebut termasuk jenis perbedaan sistem dorong dan tarik (push and
pull). Suatu cek adalah transaksi tarik menunjukkan cek akan menyebabkan bank
penerima pembayaran mencari dana ke bank sang pembayar yang jika tersedia akan
7

menarik uang tersebut. Jika tidak tersedia, cek akan terpental dan dikembalikan
dengan pesan bahwa dana tak mencukupi. Sebaliknya, giro adalah transaksi dorong
pembayar memerintahkan banknya untuk mengambil dana dari akun yang ada dan
mengirimkannya ke bank penerima pembayaran sehingga penerima pembayaran dapat
mengambil uang tersebut. Karenanya, suatu giro tidak dapat terpental, karena bank
hanya akan memproses perintah jika pihak pembayar memiliki daya yang cukup untuk
melakukan pembayaran tersebut. Namun ini juga berarti pihak pembayar tidak
mendapatkan keuntungan dari float.
Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun
dalam valuta asing di bank lain. Giro pada Bank Indonesia tidak termasuk dalam
rekening ini. Transaksi giro pada bank lain dicatat sebesar nilai nominal, sedangkan
transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asingnya dan
dikonversi ke dalam rupiah berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia pada saat
terjadinya transaksi. Pembukaan rekening giro di bank lain dalam negeri pada
umumnya dipergunakan untuk menyelesaikan utang piutang berupa pajak,
menyelesaikan kewajiban utang-piutang dengan bank-bank di luar negeri (pembayaran
impor barang, pengiriman uang ke luar negeri, dll).
2.3.1 Prosedur Akuntansi Giro pada Bank Lain di Dalam Negeri
Beberapa kantor cabang bank ditunjuk sebagai pengelola rekening kas negara.
Rekening kas negara tersebut dipergunakan untuk menampung pendapatan untuk
negara, antara lain berupa pajak dan non-pajak. Hasil penerimaan pajak dari bank
persepsi tersebut harus dilimpahkan ke rekening kas negara seminggu dua kali, yaitu
setiap hari Selasa dan Jumat.
2.3.2 Prosedur Akuntansi Giro pada Bank Lain di Luar Negeri
Pembukaan rekening giro pada bank lain di luar negeri (NOSTRO) dimaksudkan
untuk menyelesaikan transaksi hutang piutang dengan pihak-pihak lain diluar negeri,
antara lain penyelesaian transaksi perdagangan internasional, pembayaran transfer ke
luar negeri dan sebagainya. Untuk membahas tentang prosedur akuntansi giro pada
bank lain diluar negeri maka dibahas pula tentang perdagangan internasional dan
transfer ke luar negeri.
Pada perdagangan internasional, setiap terjadi transaksi perdagangan selalu
melibatkan pihak bank dalam pembayarannya. Transaksi perdangan internasional
transaksi impor dan transaksi ekspor. Transaksi impor adalah kegiatan memasukan
barangh atau jasa ke dalam daerah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang8

undangan yang berlaku. Sedangkan transaksi ekspor adalah kegiatan pengiriman


barang atau jasa keluar wilayah pabean Indonesia sesuai perundang-ndangan yang
berlaku. Cara-cara pembayaran perdagangan internasional yang lazim dipergunakan
pada dasarnya dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Pembayaran tanpa L/C (later of credit)
a. Advance Payment adalah pembayaran yang dilakukan pembeli sebelum barang
dikirimkan atau dikapalkan, baik untuk seluruh nilai barang (full payment)
maupun untuk sebagian nilai barang (partial payment), hal ini berarti buyer
memberikan kredit terhadap seller. Pembayaran dimuka dapat dilakukan
melalui bank devisa atau langsung kepada seller, caranya dapat dilakukan
melalui transfer, payment order,chek, weseel dan sebagainya.
b. Open Account adalah suatu cara pembayara yang dilakukan oleh buyer kepada
seller suaru waktu tertentu setelah barang dikapalkan. Hal ini berarti seller
memberikan kredit kepada buyer.
c. Collection (Inkasso) adalah cara pembayaran yang dilakukan oelh buyer
setelah buyer menerima tagihan dari seller. Pembayaran dilakukan setelah
seller mengirimkan tagihan berupa dokumen terhaap buyer. Collection dibagi
menjadi jenis, yaitu :
1. Documentary Collection : penagihan dilakukan dengan mengirimkan
seluruh dokumen baik komersial dokumen maupun financial dokumen.
2. Clean/Bill Collection : penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan
financial dokumen.
3. Cash Against Document : penagihan dilakukan hanya dengan mengirimkan
komersial dokumen.
d. Consignment (Konsinyasi) adalah mengekspor barang yang belum terjual.
Sampai saat barang dijaual oleh importir, hak atas barang tersebut masih ada
pada eksportir. Sedangkanpembayaran dari barang tersebut baru dilakukan
setelah barang gtersenut tersebut terjual.
2. Pembayaran menggunakan L/C (later of credit)
a. Payment (Pembayaran) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir)
dilakukan oleh bank pembayar (paying bank) diluar neger yang ditunjuk oleh
bank pembuka L/C di dalam negeri (opening bank) pada saat eksportir
menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C (kredit documenter)
tersebut.
9

b. Negotiation (Negosiasi) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir)


dilakukan oleh bank diluar negeri (negotiating bank) yang bersedia mengambil
alih pembayaran terlebih dahulu. Atas penyerahan dokumen-dokumen dari
eksportir.

Pembayaran kepada aksportir dilakukan bersamaan dengan

penyerahan dokumen-dokumen yang diminta dalam L/C kepada negotiating


bank (bank yang melakukan negosiasi).
c. Acceptance (Akseptasi) adalah pembayaran kepada penjual (eksportir)
dilakukan dengan cara mengaksep wesel berjangka oleh bank dari luar negeri.
Dengan wesel berjangka yang telah diakseptasi tersebut, eksportir dapat
menggunakannya untuk mendapatkan pendanaan kembali (refinancing) dengan
cara mendiskontokan ke pasar uang atau kebanknya. Pada saat jatuh tempo
wesel tersebakan ditagihkan oleh pemegang wesel ke bank yang melakukan
akseptasi sejumlah nominal nilai wesel. Pada saat melakukan pembayaran
tersebut, bank yang mengakseptasikan wesel melakukan penagihan ke bank di
dalam

negeri.

Diterimanya

dokumen

penagihan,

bank

dlam

negeri

memerintahkan bank korespondennya diluar negeri agar memindahkan


dananya sejumlah tertentu atas beban rekeningnya (nostro) untuk kepentingan
bank yang mengakseptasi wesel tersebut.
2.3.3 Prosedur Akuntansi Transaksi Ekspor Bill Collection
Collection adalah penagihan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen akspor
ke opening bank. Sedangkan opening bank adalah bank yang menerbitkan L/C. ada
dua cara colletion, yaitu collection dokumen atas dasar sight L/C dan collection
dokumen atas dasar usance L/C
a. Dokumen penagihan atas dasar sight L/C.
Apabila bank didalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank diluar negeri
atas hasil ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank
koresponden diluar negeri harus dilakukan pencatatan atas outgoing collection
pada memorandum. Maksud pencatatan tersebut adalah untuk memonitor
penyelesaian outgoing collection tersebut.
b. Collection dokumen atas dasar unsance L/C
Apabila bank didalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank diluar negeri
atas hasil ekspor nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank
koresponden diluar negeri harus dilakukan pencatatan atas outging collection pada
rekening memorandum. Maksud pencatatan ini adalah untuk memonitor
10

penyelesaian outging collection tersebut.


2.4 Deposito Berjangka Bank Lain
Pengertian deposito adalah sejenis produk investasi atau tabungan yang ditawarkan
oleh bank kepada masyarakat. Kelebihan tabungan deposito adalah tingkat suku bunga
bank yang diberikan lebih besar daripada produk tabungan biasa namun uang yang
telah disimpan hanya boleh ditarik nasabah setelah jangka waktu tertentu. Deposito
biasa dikenal juga sebagai deposito berjangka.
Oleh karena itu, bila seseorang memiliki investasi dalam bentuk deposito
berjangka, investasi tersebut akan aman dari penurunan nilai pokok, walaupun suku
bunga bergerak naik turun. Fluktuasi suku bunga bank hanya akan berpengaruh
terhadap pendapatan bunga yang diterima, tidak pada penurunan atau kenaikan nilai
pokok uang yang sudah diinvestasikan.
Tabungan deposito juga dapat berfungsi sebagai alat investasi jangka panjang
maupun jangka pendek. Dengan menginvestasikan uang dalam deposito berjangka,
seseorang mempunyai pilihan jatuh tempo dalam waktu satu, tiga, enam, dua belas
bulan atau dua puluh empat bulan. Seseorang akan dikenakan denda (penalty) dengan
tidak mendapat hasil apapun apabila seseorang tersebut mencairkan dana deposito
sebelum jatuh tempo. Adapun jenis pinalti yang ada biasanya :
a. Pertama, pinalti dihitung sekian persen dari bunga sebelum pajak;
b. Kedua, pinalti dihitung sekian persen dari bunga setelah pajak;
c. Ketiga, pinalti dihitung sekian persen dari nominal deposito.
Keuntungan deposito bisa dilihat dari pihak bank atau pihak nasabah. Keuntungan
Bank yang menggunakan deposito yaitu :
1. Pertama, sebagai salah satu sumber dana utama bagi bank yang relatif mudah
didapat dari masyarakat.
2. Kedua, mengingat masa jatuh temponya sudah ditentukan pada saat awal, maka
bank dapat mengalokasikan dana tersebut secara optimal.
3. Ketiga, deposito berjangka dapat dipergunakan oleh bank sebagai sarana
pemasaran untuk memperkenalkan dan menjual produk-produk lainnya.
Sedangkan keuntungan bagi masyarakat yang menyimpan dananya dalam bentuk
deposito, yaitu :
1. Tingkat bunga relatif lebih tinggi. Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi
daripada bunga tabungan biasa.
11

2. Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjualbelikan secara


bebas.
3. Tempat penyimpanan dana yang aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Sedangkan prosedur pembukaan rekening deposito tergantung sistem yang berlaku
di setiap bank. Namun, yang terpenting adalah ketika seseorang datang ke bank maka
pejabat bank akan menjelaskan hal-hal berikut :
1. Jumlah minimal untuk dana yang di-depositokan Rp 1 juta atau sesuai dengan
ketentuan yang dimiliki setiap bank;
2. Besarnya bunga yang diberikan;
3. Cara pembayaran bunga;
4. Cara pencairan deposito;
5. Perpanjangan Deposito secara otomatis atau Automatic Roll-Over (ARO).
Jika nasabah bersedia dengan ketentuan di atas, maka bank akan memberikan
formulir pembukaan rekening deposito yang harus diisi. Kemudian, formulir tersebut
diserahkan beserta Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai bukti pengenal kepada
bagian deposito. Bagian deposito selanjutnya akan menginput data dan membuat nota
penyetoran berbentuk deposito kepada calon deposan untuk dilaksanakan pembayaran
deposito di bagian cash and teller yang kemudian membukukannya pada rekening
nasabah untuk diteruskan kepada kuasa kas. Bagian kas mengembalikan lembaran nota
tersebut setelah divalidasi ke bagian deposito yang akan menyiapkan satu bilyet
deposito yang terdiri atas 3 lembar (rangkap) yang dicetak dari sistem aplikasi. Dalam
bilyet harus selalu dibubuhi oleh materai dan stempel bank yang bersangkutan. Bilyet
deposito terdiri atas 3 lembar, yaitu :
a. Pertama, lembar asli diberikan kepada deposan;
b. Kedua, lembar kedua berfungsi sebagai pengawasan intern;
c. Terakhir, lembar ketiga merupakan arsip pada bagian deposan
Perlu diketahui, bunga deposito dapat diambil oleh nasabah dengan cara :
a. Pertama, bunga diambil sendiri atau pembayaran tunai. Prosedur pembayaran
bunga secara tunai adalah sebagai berikut :

12

1. Nasabah menyerahkan bilyet deposito asli dan tanda pengenal. Selanjutnya


Petugas bagian deposito mengambil kuitansi bunga deposito yang telah
disiapkan sebelumnya untuk ditanda-tangani deposan.
2. Setelah ditanda-tangani, kemudian petugas mengambil kartu deposito dan
mencocokan tanda-tangan dengan yang ada di kartu deposito. Dari sana
kemudian akan dimintakan persetujuan dari pejabat bank berwenang untuk
melakukan pembayaran bunga deposito kepada nasabah. Bila sudah disetujui,
Bilyet deposito dikembalikan kemudian bank akan melakukan pembayaran
bunga kepada nasabah.
b. Kedua, bunga dipindahkan ke tabungan. Maksudnya, bila ada deposan
menginginkan agar bunganya dipindahkan ke dalam rekening tabungan, maka
petugas bank bagian deposito membuat suatu rekening nota rangkap empat untuk
pemindahan bunga tersebut. Rekening nota terdiri dari rangkap empat yaitu nota
asli untuk bangian tabungan dan salinan notanya untuk pembukuan, bagian
deposito, dan untuk pengawasan intern.
c. Ketiga, bunga dipindahkan ke rekening giro. Prosedurnya hampir sama dengan
pemindahan ke rekening tabungan. Hanya yang berbeda adalah posnya yang satu
tabungan dan yang lain pos rekening giro.
d. Keempat, bunga ditransfer ke bank lain. Di sini petugas bagian deposito membuat
suatu nota lalu-lintas giro. Nota ini ditujukan kepada bank yang telah ditunjuk oleh
deposan untuk menerima pemindahan bunga deposito tersebut.
Suku bunga deposito adalah jika bank membutuhkan likuiditas yang relatif besar
maka semakin lama jangka waktu deposito maka suku bunganya semakin tinggi.
Sebaliknya, dalam kondisi perekonomian yang stabil, maka tingkat suku bunga akan
semakin kecil dengan jangka waktu semakin lama. Deposito dijamin pemerintah bila
suku bunga deposito tidak melebihi dari 150% dari tingkat bunga Sertifikat Bank
Indonesia (SBI). Adapun rumus dari penghitungan bunga deposito sebagai berikut :
Bunga Deposito = Nominal uang yang didepositokan x tingkat bunga x hari
bunga di bagi 365 hari
Dengan demikian, bila seseorang berniat menggunakan uang tersebut dalam
jangka pendek sebaiknya seseorang membuka tabungan. Karena dengan membuka
tabungan, dana sewaktu-waktu dapat diambil tanpa harus dikenakan denda. Namun,
perlu diketahui bahwa suku bunga tabungan yang diberikan biasanya lebih kecil
dari suku bunga deposito bank. Walaupun demikian, dari pada menyimpan uang
13

dibawah bantal, tentu menyimpan uang di bank akan lebih aman sesuai dengan pilihan
jangka waktu yang diperlukan.
Uang yang disimpan di Bank, yang memenuhi persyaratan pemerintah, adalah
seratus persen dijamin pemerintah dari resiko kegagalan bayar. Skema garansi tersebut
masih diberlakukan oleh pemerintah untuk jangka waktu yang belum dapat ditentukan.
Seseorang tidak perlu khawatir akan kehilangan uang yang sudah disimpan bila bank
tersebut ditutup atau diambil alih. Pemerintah akan bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa uang tersebut akan dibayarkan kembali sesuai dengan jumlah yang
sudah disimpan.
Deposito berjangka juga tersedia dalam beberapa mata uang asing. Jangan
menyimpan uang seluruhnya dalam bentuk tabungan deposito rupiah. Simpan
sebagian dalam bentuk rupiah untuk keperluan mendadak dan bukalah deposito dalam
mata uang US Dolar untuk keperluan jangka panjang. Seseorang mungkin khawatir
akan fluktuasi nilai tukar mata uang pada deposio USD tersebut, tetapi bila seseorang
terlalu konservatif, uang yang ditanamkan tidak akan cukup untuk mengimbangi laju
inflasi. Seseorang akan kehilangan kemampuan daya beli akibat nilai tukar uang
tersebut sangat rendah. Jika seseorang memerlukan uang dalam bentuk US dollar
dimasa yag akan datang, maka sebaiknya menyimpan uang dalam US dollar.
Investasi atau tabungan deposito relatif aman dan konservatif. Walau
bagaimanapun, seseorang seharusnya tidak berinvestasi hanya dalam bentuk deposito
saja dalam portfolio investasi tersebut. Diversifikasikanlah portfolio investasi yang
sudah dimiliki. Jika seseorang cenderung konservatif, tetaplah pada porsi deposito
berjangka yang lebih besar dan sebagian kecil lainnya dalam instrumen obligasi
dan saham.
Bank menempatkan deposito berjangka di bank lain, karena bank tersebut
mempunyai kelebihan dana. Kelebihan dana (idle fund) dapat ditempatkan dalam
bentuk secondary reserve, yaitu penempatan dana dengan tujuan untuk memelihara
likuiditas sekaligus mendapatkan pendapatan.
Perlakuan Akuntansinya, yaitu :
a. Transaksi deposito diakui sebesar nilai nominal yang tercantum dalam perjanjian
antara bank dengan bank deposan.
b. Deposito bank lain disajikan sebesar nilai nominal.
c. Bank akan memberikan bunga sesuai perjanjian antara bank dan bank deposan.
2.5 Sertifikat Deposito Bank Lain
14

Sertifikat deposito adalah produk bank yang mirip dengan deposito, namun
berbeda prinsipnya. Sertifikat deposito adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh
bank dan lembaga keuangan lain kepada investor. Sebagai pertukaran peminjaman
uang institusi untuk masa waktu yang ditentukan, investor mendapatkan hasil berupa
suku bunga yang cukup tinggi.
Sertifikat deposito merupakan alternatif utama bagi pihak perbankan untuk
memenuhi kebutuhan dana jangka pendeknya. Sertifikat deposito diterbitkan atas
unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun bervariasi sesuai dengan
keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo.
Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini
diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak umum.
Sertifikat Deposito bank merupakan simpanan bank dalam bentuk deposito yang
sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindah-tangankan. Bunga Sertifikat deposito
dihitung dengan cara diskonto, yaitu selisih antara nominal sertifikat deposito dan nilai
tunai yang dibayar oleh pembeli.
Perlakuan Akuntansinya, yaitu :
a. Sertifikat Deposito dinilai sebesar nilai nominal yang tercantum dalam sertifikat.
b. Selisih antara jumlah tunai yang diterima dan nilai nominal (diskonto) dinilai
sebagai bunga dibayar dimuka dan diamortisasi selama jangka waktu sertifikat
deposito.
c. Setoran sertifikat deposito yang diterima tunai oleh bank diakui sebesar nilai
nominal dikurangi bunga dibayar dimuka (diskonto). Setoran melalui kliring
diakui setelah kliring efektif sebesar nilai nominal dikurangi bunga dibayar
dimuka.
Perbedaan Sertifikat Deposito dengan Deposito
1.

Bunga sertifikat deposito bisa diperhitungkan dimuka;

2.

Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk, sedang deposito diterbitkan atas


nama. Jadi pemegang sertifikat deposito siapapun dia, dapat mencairkan dana
dalam sertifikat deposito tersebut;

3.

Sertifikat deposito dapat diperjualbelikan dan dipindah tangankan;

4.

Sertifikat deposito tidak dapat diperpanjang secara otomatis.

Keuntungan :

15

1.

Perhitungan bunga dimuka, sehingga bunga yang anda peroleh dapat


diinvestasikan lagi di tempat lain;

2.

Tingkat suku bunga yang menarik, biasanya lebih tinggi daripada deposito
biasa;

3.

Dapat dipergunakan sebagai jaminan kredit dan dapat diperjual belikan secara
bebas;

4.

Dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sesuai dengan ketentuan


yang berlaku.

Kerugian :
1.

Bila dana dicairkan sebelum jatuh tempo, maka akan kena penalti sejumlah
tertentu;

2.

Bila sertifikat deposito hilang, maka penemunya bisa mencairkannya dengan


mudah.

2.6 Deposit On Call


Deposito On Call (DOC) merupakan deposito digunakan untuk deposan yang
memiliki jumlah uang dalam jumlah uang dalam jumlah besar dan sementara waktu
belum digunakan. Penerbitan deposito on call memiliki jangka waktu minimal 7 hari
dan paling lama kurang dari 1 bulan. DOC diterbitkan atas nama. Pencarian bunga
dilakukan pada saat pencairan deposito on call. Namun, sebelumnya sudah
memberitahukan bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan mencairkan DOC-nya.
Besarnya bunga DOC biasanya dihitung perbulan dan untuk menentukan jumlah
bunga yang diberlakukan terlebih dahulu dilakukan negosiasi antara nasabah dengan
pihak bank.
Simpanan yang berada dalam bank selama deposan membutuhkannya, berbeda
dengan deposito berjangka lainnya apabila seorang ingin menarik simpanannya
terlebih dahulu dia harus memberitahukan kepada bank, sesuai dengan perjanjian
antara deposan dengan bank. Di luar negeri deposit on call ini banyak disukai oleh
para nasabah.
Simpanan dalam mata uang Rupiah ataupun Dollar Amerika. Merupakan produk
penempatan dana untuk jangka waktu 1 minggu. Berbeda dengan deposito pada
umumnya, Deposito on Call memungkinkan nasabah melakukan pencairan dana setiap
saat setelah dana tersebut mengendap setidaknya 3 (tiga) hari. Konfirmasi pencairan
16

selambat-lambatnya dilakukan 2 (dua) hari sebelum pencairan. Bunga berjalan tetap


dibayarkan sehingga sangat menguntungkan. Persyaratan menjadi nasabah Deposito
on Call :
a. Mengisi formulir permohonan pembukaan rekening deposito berjangka;
b. Mengisi dokumen :
-

Untuk perorangan
Mengisi identitas diri (KTP/SIM/PKIMS)

Badan hukum
Akte pendirian atau anggaran dasar dan perubahannya, SIUP-TDP, NPWP,
SKDU, Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan/ Berita Negara RI,
KTP/SIM/Paspor Pengurus.

Setoran penempatan deposito minimum sebesar Rp 100.000.000 atau USD


10.000*

Deposit on call merupakan penempatan deposito jangka pendek yang dilakukan antar
bank. Bagi bank yang menerima merupakan kewajiban jangka pendek.
Perlakuan Akuntansinya, yaitu :
a. Deposit on call disajikan sebesar nilai nominal yang tercantum dalam perjanjian.
b. Bank penerima akan memberi bunga sesuai dengan yang tercantum dalam
perjanjian.
c. Bunga akan dibayar pada saat jatuh tempo.
2.7 Interbank Call Money
Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring. Dalam transaksi
kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia setia hari kerja dan selalu saja ada
yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila tidak dapat
menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari bank Indonesia. Oleh karena
itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut dapat
meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call money atau
call money. Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus
segera dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi
dana (kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari.
Pemberian call money dapat berbentuk one day call money dimana harus dilunasi

17

dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call money dimana masa
pelunasannya 2 hari.
Call money atau dalam bahasa Indonesia juga disebut "pinjaman singkat", adalah
sebuah kontrak pinjaman yang secara otomatis diperbarui setiap hari kecuali pemberi
pinjaman atau peminjam menyatakan pengharapan pengembalian uang dalam waktu
dekat. Dalam istilah keuangan atau perbankan, pinjaman singkat (Bahasa Inggris:
callmoney), adalah penempatan atau peminjaman dana jangka pendek (dalam hitungan
hari) antar bank.
Call Money merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
Dalam transaksi kliring yang diselenggarakan oleh bank Indonesia setia hari kerja dan
selalu saja ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi bank yang kalah kliring apabila
tidak dapat menutupi kekalahannya, maka akan terkena sangsi dari bank Indonesia.
Oleh karena itu, agar tidak terkena sangsi akibat kekurangan likuiditas, bank tersebut
dapat meminjam uang dari bank lain yang kita kenal dengan nama interbank call
money atau callm oney.
Pengertian call money itu sendiri adalah kredit atau pinjaman yang harus segera
dilunasi/dibayar apabila sudah ada tagihan atau panggilan dari pihak pemberi dana
(kreditor). Jangka waktu kredit berkisar antara 1 hari sampai dengan 7 hari. Pemberian
call money dapat berbentuk one day call money (overnigh) dimana harus dilunasi
dalam 1 hari. Call money dapat pula berbentuk two day call Money dimana masa
pelunasannya 2 hari.
Lebih jelasnya, call money adalah instrumen bank dalam mengatasi kekurangan
atau kelebihan dana jangka pendek yang bersifat sementara. Bagi bank yang
menempatkan, pinjaman singkat merupakan aktiva bank, sedangkan bagi bank yang
menerima penempatan, pinjaman singkat merupakan kewajiban (utang atau pasiva).
Pinjaman singkat dibukukan dalam rekening antar bank.
Ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pemberian
fasilitas call money antara lain :
a. Fasilitas call money diberikan di lembaga kliring kepada bank-bank yang
mengalami kekalahan kliring dan kekurangan likuiditas.
b. Besarnya pinjaman callmoney tidak boleh melebihi kalah kliring hari ini.
c. Instrument pinjaman dapat berupa promes.
Maksimal jangka waktu 7 hari dan apabila tidak dapat dilunasi pada masa jatuh
tempo, maka akan berubah menjadi pinjaman biasa. Interbank Call money merupakan
pinjaman antar bank jangka pendek. Interbank call money terjadi karena adanya
18

kelebihan dana bank sehingga perlu meminjamkannya kepada bank lain yang
membutuhkan dana cepat. Interbank call money yang digolongkan pada simpanan dari
bank lain mempunyai jangka waktu sampai dengan 90 hari.
Perlakuan Akuntansinya, yaitu :
a. Interbank call money tanpa diskonto disajikan sebesar nilai nominal, dan interbank
call money dengan diskonto disajikan sebesar nilai nominal dengan diskonto
sebagai pengurang.
b. Interbank call money dari bank bermasalah tetap disajikan dalam akun interbank
call money.
c. Bunga berdasarkan kesepakatan antar bank.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pelaksanaan Observasi
Kami melakukan observasi pada :
- Hari/Tanggal : Rabu, 25 Februari 2015
- Tempat: Bank Syariah Bukopin
- Alamat
: Ruko Gateway A5-6, Jalan Raya Waru Sidoarjo.
- Narasumber : Dian I. (Back Office Pendanaan)
3.2 Hasil Observasi
Dari hasil observasi yang kita lakukan, dari beberapa jenis simpanan dari bank lain
yang ada pada Bank Syariah Bukopin yaitu giro saja.
Giro iB
Giro iB adalah Simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek atau sarana
perintah pembayaran lainnya atau melalui pemindahbukuan lainnya.
1.

Akad Giro iB
Akad yang digunakan adalah akad wadiah yad dhamanah, yang berarti bank
dapat memanfaatkan dana dan menyalurkan dana yang disimpan serta menjamin
bahwa dana tersebut dapat ditarik setiap saat oleh nasabah.

2.

Manfaat
a. Keamanan dana terjamin
b. Dapat dicairkan sewaktu-waktu
c. Dapat digunakan sebagai referensi bank
d. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan\
e. Dapat ditarik dan disetor di seluruh outlet Bank Syariah Bukopin dan Bank
Bukopin
19

f. Real Time Online


3.

Fasilitas
a. Buku cek atau bilyet giro
b. Pengiriman laporan rekening koran tiap bulan dalam bentuk statement.
c. Bank sesuai kebijakannya dapat memberikan bonus yang tidak diperjanjikan di
awal

4.

Persyaratan dan Ketentuan


a. Diperuntukan bagi perorangan dan badan usaha
b. Mengisi Aplikasi Pembukaan Rekening
c. Menyerahkan fotokopi Kartu Identitas Diri (KTP/SIM/Paspor)
d. Khusus badan hukum, menyerahkan fotokopi dokumen yang terkait dengan
identitas usaha : SIUP, NPWP, Akta pendirian, Ijin usaha, dll
e. Setoran awal :
-

Perorangan & Koperasi Rp1.000.000,-

Yayasan & Perusahaan Rp2.000.000,-

Fungsi adanya simpanan dari bank lain yaitu :


1. Memudahkan masyarakat dalam bertransaksi baik penarikan ataupun pembayaran
setiap saat.
2. Memfasilitasi bank lain untuk mempermudah nasabah yang ingin bertransaksi
namun sulit untuk menjangkau bank yang bersangkutan
Salah satu bank yang melakukan simpanan ke Bank Syariah Bukopin adalah BPR
(Bank Pengkreditan Rakyat)

20

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hasil observasi yang telah dilakukan bahwa dari beberapa jenis simpanan dari
bank lain yang telah disebutkan, di Bank Syariah Bukpin hanya terdapat giro saja dan
salah satu bank yang melakukan simpanan ke Bank Syariah Bukopin adalah BPR
(Bank Pengkreditan Rakyat).
4.2 Kritik dan Saran
Penulis mengharap kepada siapa saja yang membaca makalah ini. Khususnya
mahasiswa UNESA, agar setelah membaca, di harap dapat lebih memahami tentang
simpanan dari bank lain. Pentingnya pemahaman ini agar mahasiswa UNESA terutama
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dapat mengerti tentang simpanan dari bank lain yang
ada di Bank Syariah Bukopin. Kritik ataupun saran yang sifatnya membangun, yang
bertujuan untuk memperbaiki isi makalah ini, dengan senang hati penulis menerima
kritik atau saran tersebut.

21

DAFTAR PUSTAKA
Taswan. 2013. Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah Edisi III.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
www.syariahbukopin.co.id (diakses pada tanggal 23 Februari 2015)
Jaljayo,

Zia.

2014.

Akuntansi

Penempatan

Pada

Bank

Lain.

[online].

http://ziajaljayo.blogspot.com/2012/02/akuntansi-penempatan-pada-bank-lain.html
(diakses pada tanggal 23 Februari 2015)
Langgur, Efan. 2012. Mengenal Deposito. [online].
http://efantslanggur.blogspot.com/2012/11/mengenal-deposito_6.html (diakses pada
tanggal 23 Februari 2015)

22

LAMPIRAN

Dokumentasi Observasi di Bank Syariah Bukopin

23

Anda mungkin juga menyukai