Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI GIRO

PADA BANK INDONESIA DAN


PADA BANK LAINNYA
Kelompok 5

01 02
Melda Yanti Lya Aulya A.
Siregar
142190008 Siregar
142190009

03
Tetri
Gustiarum
142190012
Pengertian Akuntansi Giro
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi
yang terjadi pada rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat
terjadi pada saat pembukaan, setor tunai, pemindahbukuan, setor kliring,
penarikan tunai maupun penarikan kliring dan transaksi lainnya.

Pencatatan akuntansi giro diatur sebagai berikut :


 Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh
nasabah atau yang dicairkan.
 Setoran giro dapat dilakukan secara tunai dan nontunai.
 Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro.
 Dalam hal rekening giro bersaldo negative, maka bank dapat memberikan
kredit over drive yaitu kredit yang diberikan untuk memberikan tambahan
dana ke rekening giro nasabah bila terdapat penarikan cek atau bilyet giro
yang jumlahnya melebihi saldo rekening giro.
Giro Pada Bank Indonesia
Giro Bank Indonesia merupakan rekening giro milik bank komersional dalam
valuta asing maupun valuta rupiah di Bank Indonesia. Dengan Giro BI, bank data
membiayai transaksi antara cabang maupun antar bank melalui penyelesaian
kliring, transfer. Disamping itu dapat digunakan untuk membayar penarikan
deposito yang relatif besar.

Transaksi Giro BI lebih banyak berkaitan dengan transaksi kliring,


pemindahbukuan, pengambilan dan penyetoran uang tunai ke BI oleh bank
komersional.
Contoh :
a. Pada tanggal 2 Juli 2005 Bank Sukses Bandung mengambil dana
di BI Bandung sebesar Rp 1.500.000.000,00
b. Pada tanggal 7 Juli 2005 Bank Sukses Bandung menyetor tunai
untuk Giro di Bank Indonesia sebesar Rp 500.000.000,00
c. Pada tanggal 9 Juli 2005 Bank Sukses bandung menerima
tagihan dari Bank Artha Jakarta sebesar Rp 250.000.000,00 untuk
beban Tn. Yuniar.

No Tanggal Rekening Debit Kredit

a. 2/7-05 Kas 1.500.000


Giro Bank Indonesia 1.500.000
b. 7/7-05 Giro Bank Indonesia 500.000
Kas 500.000
c. 9/7-05 Giro Bank Indonesia 200.000
Giro Tn. Yuniar 200.000
Giro Pada Bank Lainnya
Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah
maupun dalam valuta asing di bank lain. Giro pada bank indonesia tidak
termasuk dalam rekening ini. Transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing
dicatat sesuai valuta asingnya dan dikonversasikan kedalam rupiah
berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia.
Penyelesaian Utang Piutang Antarbank
Bank umum adalah bank yang dalam kegiatannya melakukan
transaksi lalu lintas pembayaran akan berpengaruh terhadap saldo
giro pada Bank Indonesia.
a. Transfer
Transfer merupakan kegiatan bank dalam mengirimkan dana kepada
bank lain untuk keuntungan nasabah. Dalam hal ini bank melakukan
transfer keluar atas permintaan nasabah, maka bank akan mencatat
kas/rekening nasabah pada posisi debit dengan giro pada Bank
Indonesia pada posisi kredit.
b. Setoran
Setoran merupakan aktifitas yang dilakukan oleh pemegang rekening
giro untuk menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan
dengan maksud untuk menambah jumlah saldo rekening gironya.
Setoran terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Setoran Tunai, yaitu setoran yang dilakukan dengan menyerahkan


sejumlah uang kepada bank atau dengan menggunakan cek yang
diterbitkan oleh bank itu sendiri. Nasabah menyetorkan uang tunai
sejumlah tertentu kepada bank untuk menambah saldo rekening
gironya.

2. Setoran Non-Tunai, merupakan setoran yang tidak dilakukan


secara tunai kepada bank. Setoran non tunai ini bisa berasal dari
transaksi pemindah bukuan antar rekening cabang yang sama,
pemindah bukuan dari bank yang sama tetapi berasal dari cabang
lain, dan penerimaan transfer/kiriman dari bank lain.
Prosedur Akuntansi Giro Pada Bank Lain di
Dalam Negeri
1. Beberapa kantor cabang bank ditunjuk sebagai
pengelola rekening kas negara.
2. Rekening kas negara tersebut dipergunakan untuk
menampung pendapatan untuk negara, antara lain
berupa pajak dan non-pajak.
3. Hasil penerimaan pajak dari bank persepsi tersebut
harus dilimpahkan ke rekening kas negara seminggu
dua kali, yaitu setiap hari selasa dan jumat.
Prosedur Akuntansi Giro Pada
Bank Lain di Luar Negeri
Pembukaan rekening giro pada bank lain di luar negeri (NOSTRO)
dimaksudkan untuk menyelesaikan transaksi hutang piutang dengan
pihak-pihak lain di luar negeri, antara lain penyelesaian transaksi
perdagangan internasional, pembayaran transfer ke luar negeri.

Pada perdagangan luar internasional, setiap terjadi transaksi


perdagangan selalu melibatkan pihak bank dalam pembayarannya.
Transaksi perdagangan internasional berupa transaksi impor dan
transaksi ekspor.
Cara-cara Pembayaran Perdagangan
Internasional Dilakukan Dibagi Menjadi 2 Jenis,
1. Pembayaran tanpa L/CYaitu : credit)
(letter of

a. Advance payment adalah pembayaran yang dilakukan pembeli


sebelum barang dikirimkan, baik untuk seluruh nilai barang (full
payment) maupun untuk sebagian nilai barang (partial
payment), hal ini berarti buyer memberikan kredit terhadap
seller.
b. Open account adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan
oleh buyer kepada seller suatu waktu tertentu setelah barang
dikirimkan. Hal ini berarti seller memberikan kredit kepada
buyer.
C.Collection (inkasso) adalah cara pembayaran yang dilakukan oleh
buyer setelah buyer menerima tagihan dari seller. Pembayaran
dilakukan setelah seler mengirimkan tagihan berupa dokumen
terhadap buyer. Collection dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
Documentary collection, Clean/bill collection, dan Cash against
document

d. Consignment (konsinyasi) adalah mengekspor barang yang belum


terjual. Sampai saat barang dijual oleh importir, hak atas barang
tersebut masih ada pada eksportir. Sedangkan pembayaran dari
barang tersebut baru dilakukan setelah barang tersebut terjual.
2. Pembayaran menggunakan L/C
a. Payment ( pembayaran ), yaitu pembayaran kepada penjual
(eksportir) dilakukan oleh bank pembayar (paying bank) diluar negeri
yang ditunjuk oleh bank pembuka L/C di dalam negeri (opening bank)
pada saat eksportir menyerahkan dokumen dokumen yang diminta
dalam L/C (kredit documenter) tersebut.

b. Negotiation ( negosiasi ), yaitu pembayaran kepada penjual


(eksportir) dilakukan oleh bank diluar negeri (negotiating bank) yang
bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu. Atas
penyerahan dokumen-dokumen dari eksportir. Pembayaran kepada
eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen-
dokumen yang diminta dalam L/C kepada negotiating bank(bank yang
melakukan negosiasi).

c. Acceptance (akseptasi), yaitu pembayaran kepada penjual


(eksportir) dilakukan dengan cara mengaksep wesel berjangka oleh
bank dari luar negeri.
Pembentukan PPAP
PPAP merupakan Cadangan yang dibentuk dengan cara membebani
laba rugi tahun berjalan, untuk menampung kerugian yang mungkin
timbul sebagai akibat dan tidak diterimanya kembali sebagian atau
seluruh aktiva produktif.

Penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) berfungsi sebagai


cadangan biaya antisipasi terhadap kerugian, yang ditempatkan
pada pos aktiva pada suatu neraca pada laporan keuangan.

Biasanya PPAP diperhitungkan sebagai faktor yang berpengaruh


terhadap penambahan dan pengurang dari suatu laporan laba rugi
bisnis bank.
Sesuai dengan PBI : 13/26/PBI/2011, Kewajiban membentuk PPAP berupa PPAP umum
dan PPAP khusus, dijabarkan sebagai berikut :

1.PPAP umum ditetapkan paling kurang sebesar 0,5% (lima permil) dari Aktiva produktif
yang memiliki kualitas Lancar. Dikecualikan untuk Aktiva Produktif dalam bentuk :
a. Penempatan BPR pada SBI ; dan
b. Kredit yang dijamin dengan agunan yang bersifat likuid berupa SBI, surat utang
yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia, tabungan dan/atau
deposito yang diblokir pada BPR yang bersangkutan disertai dengan surat kuasa
pencairan dan logam mulia.

2. PPAP khusus ditetapkan paling kurang sebesar:


a. 10% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Kurang Lancar setelah dikurangi dengan
nilai agunan
b. 50% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Diragukan setelah dikurangi dengan nilai
agunan
c. 100% dari Aktiva Produktif dengan kualitas Macet setelah dikurangi dengan nilai
agunan.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa
akuntansi rekening giro merupakan pencatatan yang terkait
dengan transaksi yang terjadi pada rekening giro. Giro Bank
Indonesia merupakan rekening giro milik bank komersial dalam
valuta asing maupun valuta rupiah di Bank Indonesia. Transaksi
giro di bank indonesia lebih banyak berkaitan dengan transaksi
kliring, pemindah bukuan, pengambilan dan penyetoran uang
tunai ke bank indonesia oleh bank komersial. Giro pada bank
lainnya merupakan simpanan dan transaksi giro yang dilakukan
selain Bank Indonesia.
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai