Anda di halaman 1dari 31

Audit Kas dan Audit Persediaan

Suci Ananda 2001203010012


Ghina Adhha Haura 2001203010027

PROGRAM STUDI MAGISTER


AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021
Jenis-jenis akun kas
1

Kas pada instansi pemerintah


2

Tujuan pemeriksaan kas


3
AUDIT KAS
Risiko Kesalahan Dalam Kas
4

Prosedur audit kas


5
INTERESTED

Prosedur untuk penipuan atas kas


6
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 2-Laporan Arus
Kas
Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.
Kas didefinisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan
umum perusahaan.

Permenkeu 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah


Pusat
Kas merupakan uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan.
Kas Daerah adalah tempat penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah
untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku
Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.
Kas terdiri atas:
1. Uang Tunai, adalah uang kertas dan/atau koin dalam mata uang rupiah yang dikuasai oleh pemerintah,
termasuk didalamnya uang tunai dan/atau koin dalam mata uang asing.
2. Saldo Simpanan di Bank, adalah seluruh saldo rekening pemerintah di Bank, baik dalam bentuk rupiah
maupun mata uang asing, yang setiap saat dapat ditarik atau digunakan untuk melakukan pembayaran.
JENIS-JENIS AKUN KAS

Arens dkk., (2019:544)


Akun Kas Umum: merupakan bagian kas yang penting • Digunakan untuk melakukan pembayaran dan mencatat kas yang
bagi sebagian besar organisasi karena sebagain besar diterima dari operasi (seperti penjualan tunai dan piutang).
penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui akun • Perusahaan kecil yang hanya memiliki satu akun memiliki jenis
ini. akun ini.

Akun Imperest: akun bank yang jumlah penggajiannya • Digunakan untuk membayar karyawan
tepat untuk periode pembayaran ditransfer dari rekening • Membantu meningkatkan kendali atas uang tunai dan mengurangi
kas umum. waktu untuk merekonsiliasi rekening bank.
Akun bank cabang: rekening bank terpisah yang • Memberikan setoran dan / atau pembayaran yang lebih cepat di
dikelola di bank lokal oleh cabang perusahaan. Bisa tingkat lokal.
berupa rekening kas umum atau rekening jenis imprest. • Membangun hubungan bisnis dengan bank lokal.
Penggunaan tergantung pada apa yang disahkan oleh
kantor pusat.
Dana kas kecil: dana tunai yang disimpan di dalam • Digunakan untuk pembelian tunai dalam jumlah kecil yang dapat
perusahaan selama pembayaran tunai kecil; saldo dibayar lebih mudah dan cepat dengan uang tunai daripada
tetapnya relatif kecil, dan diganti secara berkala. dengan cek (mis., Perlengkapan kantor).

Ekuivalen kas: investasi jangka pendek yang sangat • Digunakan untuk mengelola saldo kas yang berfluktuasi sehingga
likuid (seperti deposito berjangka) dan memiliki nilai kas tersedia untuk kebutuhan operasi jangka pendek.
diketahui dan risiko perubahan nilai tidak signifikan.
Permenkeu 225/PMK.05/2019 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat

Berdasarkan unit pengelola, kas dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

Kas Yang Dikelola Kas yang Dikelola Kementerian


Bendahara Umum Negara Negara/Lembaga
(BUN)
Kas yang dikelola oleh BUN: Kas yang penguasaan, pengelolaan, dan
1. Kas pada Rekening Kas Umum Negara dan pertanggungjawabannya dilakukan oleh
sub Rekening Kas Umum Negara (sub kementerian negara/lembaga, antara lain:
RKUN) di Bank Sentral. 1. Kas di Bendahara Penerimaan
2. Kas pada Rekening Pemerintah Lainnya di 2. Kas di Bendahara Pengeluaran
Bank Sentral atau Bank Umum. 3. Kas pada BLU
3. Kas pada Rekening Bank Persepsi dan Bank 4. Kas lainnya
Operasional yang dikelola Kuasa BUN. • Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran
4. Rekening khusus (special account) • Kas Lainnya di Bendahara Penerimaan
pemerintah yaitu rekening yang dibuka oleh • Kas Lainnya dari Hibah
Menteri Keuangan selaku BUN pada Bank
Indonesia atau Bank Umum untuk
menampung dana pinjaman dan/atau hibah
luar negeri.
Bultek Standar Akuntansi Pemerintahan Nomor 14-Akuntansi Kas

Kas di Kas daerah

Kas di Bendahara Penerimaan

Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas Pemerintah Daerah


Kas di Bendahara Penerimaan, apabila Bendahara Penerimaan
bukan merupakan bagian dari BUD
Kas di Bendahara Pengeluaran, apabila Bendahara Pengeluaran
bukan bagian dari BUD
Kas di Luar Pengelolaan BUD
Saldo kas lainnya yang Diterima karena penyelenggaraan
pemerintahan

Kas di Badan Layanan Umum Daerah


TUJUAN PEMERIKSAAN KAS

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas serta transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas dan bank.

• Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab antara yang menerima dan yang mengeluarkan kas dengan
yang melakukan pencatatan, memberikan otoritas atas pengeluaran dan penerimaan kas dan bank
• Pegawai yang membuat rekonsiliasi bank harus lain dari pegawai yang mengerjakan buku bank.
• Rekonsiliasi bank dibuat setiap bulan dan harus ditelaah oleh kepala bagian akuntansi
• Digunakannya impress fund system untuk mengelola kas kecil
• Penerimaan kas, cek & giro harus di setor ke bank dalam jumlah seutuhnya
• Uang kas disimpan di tempat yang aman
• Uang kas harus dikelola dengan baik

2. Untuk memeriksa apakah saldo kas pada neraca pertanggal neraca ada dan dimiliki oleh lembaga, karena itu
auditor harus melakukan kas opname dan mengirim konfirmasi ke bank (existence).
3. Untuk memeriksa saldo kas dalam valuta asing, apakah saldo tersebut telah dikonversikan ke rupiah dengan
menggunakan kurs Bank Indonesia (BI) pada tanggal neraca.
4. Untuk memeriksa apakah penyajiannya neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Arens dkk., (2019:548)
RISIKO KESALAHAN ATAU PENIPUAN (FRAUD) DALAM KAS
Risiko Pengungkapan dan Penyajian
Risiko Penyalahgunaan Aset, Penipuan Lain, atau Informasi Keuangan yang Tidak Benar,
Risiko Kesalahan
Tindakan Ilegal Termasuk Pelaporan Keuangan yang
Bermasalah
Uang tunai yang diterima dapat Dana yang diterima sebagai pembiayaan hutang
diposting dalam periode yang salah dapat dicatat sebagai pendapatan

Pembayaran tunai (bukan dengan cek) bisa dicuri


daripada dicatat
Kas yang diterima dari pihak berelasi dapat
Uang tunai yang diterima dapat dicatat dicatat sebagai kas yang diterima dari operasi
dengan jumlah yang salah umum

Pembayaran dapat dilakukan ke pemasok fiktif untuk


barang yang tidak diterima
Pembayaran kepada organisasi asosiasi atau
Pemasok dapat dibayar dua kali untuk organisasi yang dapat dikendalikan, pembayaran
faktur mereka tersebut tidak diungkapkan

Manajemen mencuri uang tunai dengan


mengotorisasi pembayaran pribadi

Karyawan dapat dibayar dengan Setara kas salah diklasifikasikan sebagai


menggunakan tingkat upah yang salah sekuritas yang dapat diperjualbelikan
Cek kosong dicuri dan tanda tangan dipalsukan
untuk mencuri dana
AUDIT ATAS AKUN KAS UMUM
(Merancang dan melaksanakan pengujian audit atas akun kas umum)

Dalam menguji saldo akhir tahun dalam akun kas umum, auditor harus mengakumulasikan bukti yang
cukup memadai untuk mengevaluasi apakah kas, seperti yang tercantum dalam neraca, telah dinyatakan dan
diungkapkan secara layak sesuai dengan lima dari delapan tujuan audit terkait saldo yang digunakan untuk
seluruh pengujian perincian saldo (eksistensi, kelengkapan, akurasi, pisah batas, dan detail tie-in).

Mengidentifikasi risiko yang mempengaruhi kas


Risiko dapat muncul dari kebijakan menajemen kas yang tidak tepat atau penanganan dana yang dilakukan oleh
pihak lain. Auditor harus memahami risiko yang dari kebijakan dan strategi, serta pengendalian manajemen yang
mengurangi risiko tersebut.

Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai risiko inheren
Tahap I Saldo kas bersifat tidak material pada sebagian besar audit, tetapi transaksi kas yang mempengaruhi saldo itu
hampir selalu sangat material. Oleh karena itu, sering muncul potensi salah saji material dalam kas. Karena kas
lebih rentan terhadap pencurian dibandingkan aset lainya, terdapat risiko inheren yang tinggi untuk tujuan
eksistensi, kelengkapan dan keakuratan.

Menilai Risiko Pengendalian


Pengendalian internal atas saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu:
1. Pengendalian atau siklus transaksi yang memengaruhi pencatatan kas.
2. Rekonsiliasi bank independen
Rekonsiliasi akan memastikan bahwa catatan akuntansi mereflesikan
saldo kas yang sama seperti jumlah aktual kas di bank setelah
mempertimbangkan item reknosiliasi. Rekonsiliasi bank yang cermat
dan kompeten oleh personil klien meliputi tindakan-tindakan berikut:

• Membandingkan cek yang dibatalkan dengan catatan pengeluaran


kas menyangkut tanggal, payee dan jumlahnya.
• Memeriksa cek yang dibatalkan menyangkut dengan tanda tangan,
endorsement dan pembatalan.
• Membandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang
tercatat.
• Memeriksa urutan nomer pada cek dan menyalidiki cek yang
hilang.
• Merekonsiliasi semua item yang menyebabkan perbedaan saldo
dan meverifi kasi kesesuaiannya dengan bisnis klien.
• Merekonsiliasi total debet pada laporan bank dengan total catatan
pengeluaran kas.
• Merekonsiliasi total kredit pada laporan bank dengan total catatan
penerimaan kas.
• Mereview transfer antar bank pada akhir bulan untuk melihat
kesesuaian dan pencatatan yang tepat.
• Menindaklanjuti cek yang beredar dan pemberitahuan penghentian
pembayaran.
Tahap II:
Mendesain dan Melakukan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substansif Atas Transaksi
Saldo kas dipengaruhi oleh seluruh siklus, kecuali persediaan dan pergudangan, sehingga terdapat banyak sekali jumlah
transaksi akun memengaruhi kas, dan transaksi kas akan diaudit sepanjang pengujian siklus transaksi tersebut.

Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis


Auditor biasanya juga membandingkan saldo akhir kas dengan saldo bulan sebelumnya.
Prosedur analitis mungkin akan mengungkapkan salah saji dalam kas.

Merancang Pengujian Perincian Saldo Kas


Tahap III Prosedur audit aktual bergantung pada materialitas dan risiko dalam kas yang sudah
diidentifikasi auditor pada audit di bagian lainya. Berikut tiga prosedur yang memiliki
arti penting dan kompleksitasnya:
1. Penerimaan konfirmasi bank
2. Penerimaan laporan pisah batas bank (cut-off bank statement)
3. Pengujian rekonsiliasi bank
Permintaan atas Laporan Bank Pisah Batas
Penerimaan Konfirmasi Bank
(cut-off bank statement)

• Auditor biasanya meminta konfirmasi dari setiap bank Tujuan dari laporan bank atas pisah batas adalah untuk
atau institusi keuangan lainnya untuk menguji saldo memberikan verifikasi bagian yang direkonsiliasi pada
kas. rekonsiliasi bank pihak terkait di akhir tahun dengan
• Jika auditor menginginkan konfirmasi atas jenis bukti yang tidak dapat diakses ke pihak terkait.
informasi ini, maka mereka harus mendapatkan Auditor melakukan verifikasi berikut ini dalam bulan
konfirmasi yang terpisah dari institusi keuangan yang setelah tanggal neraca:
dapat menjawab pertanyaan tersebut. 1. Memfooting daftar semua cek yang dibatalkan.
• Setelah auditor menerima konfirmasi bank secara 2. Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan
lengkap, saldo dalam akun bank yang dikonfirmasi seimbang ketika total footing digunakan.
oleh bank harus ditelusuri ke saldo yang disebutkan 3. Mereview item yang dibatalkan dala footing untuk
dalam konfirmasi bank. Jika konfirmasi bank tidak memastikan bahwa hal yang sudah dibatalkan oleh
sesuai dengan skedul audit, maka auditor harus bank pada periode yang tepat dan tidak
memeriksa selisihnya. memasukkan penghapusan atau perubahan
Pengujian Rekonsiliasi Bank
Auditor menguji rekonsiliasi bank untuk menentukan apakah pihak terkait sudah menyiapkan rekonsiliasi dengan
cermat dan melakukan verifikasi apakah saldo bank yang dicatat pihak terkait sama jumlahnya dengan kas di bank,
kecuali bila ada setoran dalam perjalanan, cek beredar, dan jenis rekonsiliasi lainnya.
Dalam verifikasi rekonsiliasi, auditor menggunakan informasi dalam laporan bank atas pisah batas untuk
melakukan verifikasi kewajaran rekonsiliasi.

Verifikasi auditor dalam rekonsiliasi meliputi beberapa prosedur:


1. Melakukan verifikasi bahwa rekonsiliasi bank klien akurat secara matematis.
2. Menelusuri saldo konfirmasi bank dan atau saldo awal pada laporan pisah batas ke saldo per bank pada
rekonsiliasi bank utnuk memastikan jumlahnya sama.
3. Menelusuri cek yang ditulis dan dicatat sebelum akhir tahun dan dimasukkan ke laporan bank atas pisah batas
ke daftar cek beredar pada rekonsiliasi bank dan juga jurnal pengeluaran kas dalam periode neraca atau
periode sebelumnya.
4. Menyelidiki seluruh cek yang jumlahnya signifikan termasuk dalam daftar cek beredar yang belum dikliring
oleh bank pada laporan pisah batas.
5. Menelusuri setoran dalam perjalanan ke laporan pisah batas bank.
6. Memperhitungkan item yang direkonsiliasi lainnya pada laporan bank dan rekonsiliasi bank
PROSEDUR UNTUK PENIPUAN ATAS KAS

Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam penerimaan kas masuk antara lain:
1. Konfirmasi piutang dagang
2. Pengujian yang dilakukan untuk mendeteksi lapping
3. Mereview ayat jurnal buku besar umum akun kas untuk pos yang tidak biasa
4. Membandingkan pesanan
5. Penjualan dan penerimaan kas
6. Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung untuk piutang tidak tertagih dan retur.

Memperluasan Pengujian atas Rekonsiliasi Bank


Jika auditor yakin rekonsiliasi bank disalah saji dengan sengaja, maka
perlu dilakukan perluasan pengujian atas rekonsiliasi bank akhir tahun.
Sedangkan untuk mengungkapkan kecurangan
yang berhubungan secara langsung dengan saldo Pembuktian Kas
kas akhir tahun terdapat 3 prosedur yang Auditor menggunakan pembuktian kas jika pengendalian internal
mungkin dilakukan yaitu: terhadap kas lemah.

Pengujian Transfer Antarbank (kitting)


Pengujian transfer bank penting untuk menguji kiting dan kesalahan tidak
sengaja dalam mencatat transfer antarbank.
Tes Rekonsiliasi Bank yang Diperpanjang
• Jika auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun Bukti kas
• Bukti kas adalah kertas kerja empat kolom
mungkin sengaja salah disajikan, maka tepat untuk
melakukan pengujian yang diperpanjang. yang digunakan untuk merekonsiliasi
• Tujuan dari tes yang diperpanjang adalah untuk catatan bank tentang saldo awal klien,
memverifikasi apakah semua transaksi yang termasuk setoran tunai, cek yang telah dibersihkan,
dalam jurnal untuk bulan terakhir tahun ini dan saldo akhir untuk periode tersebut
dimasukkan dengan benar atau dikecualikan dari dengan catatan klien.
rekonsiliasi bank dan untuk memverifikasi apakah • Auditor menggunakan bukti kas untuk
semua item dalam rekonsiliasi bank telah dimasukkan menentukan apakah hal berikut terjadi:
dengan benar. 1. Semua penerimaan kas yang tercatat
disimpan.
2. Semua simpanan di bank dicatat dalam
Pengujian Transfer Antarbank (kitting) catatan akuntansi.
Untuk menguji kiting, serta kesalahan yang tidak 3. Semua pencairan kas yang tercatat dibayar
disengaja dalam pencatatan transfer bank, auditor dapat oleh bank.
membuat daftar semua transfer bank yang dilakukan 4. Semua jumlah yang dibayarkan oleh bank
beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal neraca dan dicatat.
menelusuri masing-masing ke catatan akuntansi untuk
pencatatan yang tepat.
Penjelasan umum tentang Persediaan
1

Risiko Kesalahan Dalam Persediaan


2

Pengujian Kontrol Untuk Persediaan


3
AUDIT PERSEDIAAN
Prosedur Analitis Dalam Mengaudit
Persediaan 4

Pengujian Substantif Terhadap Persediaan


INTERESTED 5

Prosedur Atas Penipuan Persediaan


6
PSAK- 14:
Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, proses produksi dan atau dalam
perjalanan, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses atau pemberian jasa.
PSAP- 05:
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.

Persediaan merupakan aset yang berwujud:


1. Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan operasional pemerintah.
Misalnya barang habis pakai peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti komponen seperti alat tulis kantor,
barang tak habis pakai seperti komponen bekas.
2. Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi.
3. Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
4. Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan
pemerintahan.
• Dalam hal pemerintah memproduksi sendiri, persediaan juga meliputi barang yang digunakan dalam proses produksi
seperti bahan baku pembuatan alat-alat pertanian.
• Barang hasil proses produksi yang belum selesai dicatat sebagai persediaan, contohnya alat-alat pertanian setengah
jadi.
PSAP- 05:
Persediaan dapat meliputi:
1. Barang konsumsi
2. Amunisi
3. Bahan untuk pemeliharaan
4. Suku cadang
5. Persediaan untuk tujuan strategis/berjaga-jaga
6. Pita cukai dan leges
7. Bahan baku
8. Barang dalam proses/setengah jadi
9. Tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat
10. Hewan dan tanaman, untuk dijual atau diserahkan
kepada masyarakat
• Dalam hal pemerintah menyimpan barang untuk tujuan cadangan
strategis seperti cadangan energi (misalnya minyak) atau untuk
tujuan berjaga-jaga seperti cadangan pangan (misalnya beras),
barang-barang dimaksud diakui sebagai persediaan.
• Hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat antara lain berupa sapi, kuda, ikan, benih padi, dan
bibit tanaman.
• Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan
dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan
Keuangan.
Arens dkk., (2019:484) PROSES AUDIT PERSEDIAAN
Penerimaan Pahami entitas dan lingkungannya:
Klien • Identifikasi risiko yang signifikan untuk akuisisi dan Pertimbangan Khusus
siklus pembayaran
Perencanaan Tentukan materialitas (keseluruhan, kinerja, dan spesifik) Materialitas: persediaan sering merupakan
Audit akun material. Jika ada perjanjian bank
yang terkait dengan persediaan, auditor
Menilai risiko salah saji material pada tingkat asersi:
dapat menetapkan materialitas kinerja yang
• Identifikasi pengendalian yang relevan untuk
Menilai spesifik.
mengurangi risiko tersebut
Risiko • Menilai desain dan implementasi pengendalian
Kesalahan relevan yang teridentifikasi
Penyajian Resiko Signifikan:
Material Asersi resiko tinggi untuk persediaan
Kembangkan respons pada tingkat pernyataan: biasanya adalah keberadaan, penilaian,
• Uji desain kontrol (jika rencana mengandalkan kontrol) dan akurasi.
Mengembang • Merancang prosedur analitis substantif Namun, batasan dan kelengkapan juga
-kan • Merancang pengujian detail substantif dapat menjadi pernyataan berisiko tinggi
Tanggapan • Merancang prosedur substantif terkait penipuan jika manajemen memiliki bias untuk
Risiko melebih-lebihkan laba bersih.

Lakukan Kumpulkan bukti audit:


• Lakukan pengujian kontrol Pengendalian Mutu:
Tanggapan Auditor memperhatikan hal-hal sebagai
Risiko • Lakukan prosedur analitis substantif
• Melakukan pengujian substantif terhadap rincian berikut: pengendalian fisik, pengendalian
Evaluasi hasil dan sesuaikan pendekatan audit (strategi) jika perlu pencatatan perpetual dan penghitungan
Kesimpulan persediaan, dan pengendalian atas harga
dan kompilasi persediaan. Jika terdapat
ketidakpastian subjektivitas dan estimasi
Laporan yang tinggi di area tertentu, auditor akan
menilai pengendalian reviu.
RISIKO KESALAHAN ATAU PENIPUAN (FRAUD) DALAM PERSEDIAAN
Risiko Pengungkapan yang Tidak Memadai
Risiko Penyalahgunaan Aset, Penipuan Lain, atau Penyajian Informasi Keuangan yang
Risiko Kesalahan
atau Tindakan Ilegal Tidak Benar, Termasuk Pelaporan
Keuangan yang Bermasalah
Dimasukkannya persediaan secara sengaja
Perhitungan yang salah digunakan untuk
pada konsinyasi sebagai persediaan yang
menentukan biaya persediaan.
dimiliki.
Overtatement yang disengaja (atau meremehkan)
persediaan pada konsinyasi atau di tangan.
Penilaian atas penemuan yang usang Penghilangan pengungkapan bahwa persediaan
dengan harga penuh. digunakan sebagai jaminan hutang.
Kesalahan penghentian yang disengaja (misalnya,
tidak termasuk pengembalian dari persediaan atau
termasuk pengiriman yang sudah terjual).
Kesalahan alokasi persediaan antara bahan
Metode penilaian yang salah digunakan.
mentah dan barang jadi.
Pencurian persediaan karyawan.
Penghitungan persediaan dilakukan Kebijakan akuntansi yang digunakan untuk
dengan buruk, mengakibatkan pencatatan menghitung nilai persediaan dijelaskan dengan
jumlah yang salah pada tangan. cara yang membingungkan.
Entri jurnal yang tidak sah digunakan untuk
melebih-lebihkan persediaan.

Arens dkk., (2019:485)


Auditor sering kali memiliki perhatian yang lebih besar terhadap kesalahan penyajian ketika persediaan disimpan di
beberapa lokasi, metode penetapan biaya yang kompleks, dan potensi keusangan persediaan besar. Persediaan juga
memiliki risiko penipuan yang tinggi jika manajemen akan terlibat dalam penipuan, persediaan sering kali merupakan
akun yang terlibat.
Selain risiko ini, entri jurnal penyesuaian signifikan yang meningkatkan persediaan atau entri pembalikan material
setelah penutupan periode akuntansi dapat menjadi indikator kecurangan atau kesalahan juga.

Risiko Kesalahan atau Penipuan dalam Persediaan

Identifikasi dan Nilai Risiko Penipuan

• Persediaan fiktif telah menjadi pusat dari beberapa kasus utama pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan. Banyak perusahaan besar memiliki persediaan yang bervariasi dan ekstensif di berbagai
lokasi, sehingga relatif mudah bagi perusahaan untuk menambahkan persediaan fiktif ke dalam catatan
akuntansi. Lebih lanjut, kurangnya bukti pihak ketiga berarti seringkali lebih mudah untuk melebih-
lebihkan persediaan daripada aset lain seperti kas atau piutang dagang.
• Ada banyak tanda atau gejala peringatan potensial yang mengarah pada penipuan persediaan. Prosedur
analitis, terutama persentase margin kotor dan perputaran persediaan, sering membantu mengungkap
penipuan persediaan. persediaan fiktif mengecilkan biaya barang yang terjual dan melebihkan persentase
margin kotor
Menilai Risiko Inheren untuk persediaan

Bias dalam pencatatan persediaan sering kali mengarah pada penyajian yang berlebihan (maksimisasi laba), yang
dilakukan dengan menilai persediaan yang terlalu tinggi (akurasi dan asersi penilaian) atau termasuk persediaan yang
tidak ada (keberadaan).
Beberapa faktor risiko inheren yang memengaruhi persediaan meliputi:
1. Persediaan sering kali disimpan di lokasi berbeda, yang membuat kontrol fisik dan penghitungan menjadi
sulit.
2. Persediaan mudah dipindahkan, mudah dicuri, dan mungkin sulit diakses.
3. Persediaan yang terdiri dari barang-barang seperti perhiasan, bahan kimia, dan komponen elektronik
seringkali sulit untuk diamati dan dinilai oleh auditor. Dalam keadaan ini, auditor mungkin memerlukan
bantuan spesialis untuk penghitungan dan penilaian.
4. Persediaan dikategorikan oleh inovasi teknologi yang cepat dan signifikan, yang meningkatkan risiko
keusangan.
5. Pengembalian pelanggan sering terjadi, yang menyebabkan masalah keakuratan, waktu, dan penghentian
dengan pencatatan pengembalian fisik dan kredit terkait dalam penjualan. Proses pengembalian klien yang
berkualitas buruk akan mengakibatkan kebutuhan untuk pengujian audit yang ditingkatkan.
6. Beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima berdasarkan ASPE dan IFRS (dalam pemerintahan
SAP), yang harus ditentukan oleh auditor telah diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
Ketika menilai risiko pengendalian, Auditor terutama memperhatikan:
1. Pengendalian fisik
2. Catatan perpetual
3. Penghitungan persediaan
4. Penyusunan dan penetapan harga persediaan

• Pengendalian fisik atas aset dapat mencegah kerugian penyalahgunaan dan


pencurian. Penggunaan area penyimpanan dengan akses terbatas yang
dipisahkan secara fisik untuk bahan mentah, barang dalam proses, dan
barang jadi merupakan salah satu kontrol utama untuk melindungi aset.
Pengendalian fisik • Dokumen yang telah diberi nomor sebelumnya untuk otorisasi pergerakan
persediaan juga melindungi aset dari penggunaan yang tidak benar. Salinan
dokumen-dokumen ini harus dikirim langsung ke bagian akuntansi oleh
orang yang menerbitkannya, melewati orang yang memiliki tanggung jawab
kustodian. Contoh dokumen efektif jenis ini adalah permintaan bahan yang
disetujui untuk mendapatkan bahan mentah dari gudang.
• File data persediaan perpetual yang dikelola oleh orang-orang yang tidak memiliki
hak asuh atau akses ke aset adalah kontrol akuntansi biaya penting.
• File data persediaan perpetual memberikan catatan item yang ada dan digunakan
untuk memulai produksi atau pembelian bahan atau barang tambahan; mereka
Catatan Perpetual memberikan catatan penggunaan bahan mentah dan penjualan barang jadi, yang
dapat ditinjau untuk barang-barang usang atau bergerak lambat; dan mereka
memberikan catatan yang dapat digunakan untuk menunjukkan dengan tepat
tanggung jawab atas hak asuh sebagai bagian dari penyelidikan perbedaan antara
penghitungan fisik dan jumlah yang ditunjukkan pada catatan

Penghitungan fisik dapat dilakukan pada atau mendekati tanggal neraca, pada tanggal
sementara, atau berdasarkan siklus sepanjang tahun. Kontrol yang memadai atas
penghitungan fisik persediaan mencakup :
Penghitungan • Instruksi yang tepat untuk penghitungan fisik
persediaan • Pengawasan oleh personel perusahaan yang bertanggung jawab
• Verifikasi internal independen dari penghitungan oleh personel klien lainnya,
rekonsiliasi independen dari penghitungan fisik dengan file induk persediaan abadi
• Kontrol yang memadai.
Penyusunan dan Penetapan Harga persediaan

Pengendalian internal yang memadai seputar pelacakan biaya unit yang terintegrasi dengan produksi dan catatan
akuntansi lainnya memberikan jaminan bahwa klien menggunakan biaya yang wajar untuk menilai persediaan akhir.
Berikut adalah beberapa kontrol utama:
1. Catatan biaya standar yang menunjukkan variasi dalam bahan, tenaga kerja, dan biaya overhead untuk membantu
mengevaluasi kewajaran catatan produksi;
2. Tinjauan atas kewajaran biaya yang dilakukan oleh seseorang yang independen dari departemen yang bertanggung
jawab untuk menentukan biaya;
3. Tinjauan formal, yang dilakukan oleh karyawan yang berpengetahuan, tentang barang usang, item persediaan yang
bergerak lambat, rusak, dan berlebihan, seperti: menjelaskan bagaimana Blackberry Limited melakukan tinjauan
keusangan persediaannya;
4. Pengendalian internal kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa jumlah fisik dirangkum dengan benar, dihargai
dengan jumlah yang sama dengan catatan unit, dengan benar diperpanjang dan dijumlahkan, dan dimasukkan dalam
file induk persediaan perpetual dan akun persediaan buku besar terkait pada jumlah yang tepat; dan
5. Kontrol yang memadai atas program yang melakukan penghitungan, dengan verifikasi internal atau peninjauan
masuknya harga dan laporan keluaran oleh orang yang kompeten dan independen.
MERANCANG DAN MELAKUKAN PENGUJIAN KONTROL UNTUK
PERSEDIAAN

Kontrol Fisik Dokumen dan Catatan File Induk Catatan Biaya


atas untuk Mentransfer persediaan Abadi Satuan
persediaan persediaan

Kontrol Fisik atas persediaan

• Auditor dapat memeriksa tempat penyimpanan untuk menentukan apakah persediaan dilindungi dari
pencurian dan penyalahgunaan dengan adanya gudang yang terkunci. Adanya gudang yang
memadai dengan kustodian yang kompeten sebagai penanggung jawab juga menghasilkan
penyimpanan persediaan yang tertib.
• Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik sangat tidak memadai karena persediaan sulit
untuk dihitung, auditor harus memperluas pengamatannya terhadap pengujian persediaan fisik untuk
memastikan bahwa penghitungan yang memadai telah dilakukan.
Dokumen dan Catatan untuk Mentransfer persediaan

• Perhatian utama auditor dalam memverifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi lain adalah bahwa transfer
tercatat ada, semua transfer aktual dicatat, dan kuantitas, deskripsi, dan tanggal semua transfer tercatat akurat.
• Produk berlabel kode batang standar yang dapat dipindai oleh pembaca kode batang laser dan teknologi lainnya
memudahkan klien untuk melacak pergerakan barang melalui produksi.

File Induk persediaan Abadi

• Auditor juga dapat mengurangi pengujian jumlah persediaan fisik ketika klien memiliki catatan persediaan perpetual
yang andal dan ketika risiko pengendalian yang dinilai terkait dengan pengamatan fisik persediaan rendah.
• Auditor menguji file induk persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung perubahan jumlah
persediaan dalam file induk. Biasanya, relatif mudah untuk menguji keakuratan file induk persediaan perpetual setelah
auditor menentukan kecukupan desain dan penerapan pengendalian internal persediaan dan tingkat risiko
pengendalian yang dinilai.
Catatan Biaya Satuan

• Memperoleh data biaya yang akurat untuk bahan mentah, tenaga kerja langsung, dan biaya produksi merupakan
bagian penting dari penghitungan biaya.
• Catatan akuntansi biaya yang memadai harus diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya untuk
menghasilkan biaya yang akurat dari semua produk.
• Penilaian persediaan akhir tergantung pada desain dan penggunaan catatan yang tepat
PROSEDUR ANALITIS DALAM MENGAUDIT PERSEDIAAN

Prosedur Analitis Kemungkinan Salah saji

Bandingkan persentase margin kotor dengan tahun- Overtatement atau pernyataan yang lebih rendah dari
tahun sebelumnya. persediaan dan harga pokok penjualan.

Bandingkan perputaran persediaan (harga pokok Overtatement atau pernyataan yang lebih rendah dari
penjualan dibagi dengan persediaan rata-rata) dengan persediaan dan harga pokok penjualan (persediaan
tahun-tahun sebelumnya. usang).
Bandingkan biaya per unit persediaan dengan tahun-
Melebihi atau meremehkan persediaan
tahun sebelumnya.
Salah saji dalam kompilasi, biaya unit, atau ekstensi
Bandingkan nilai persediaan yang diperpanjang
yang memengaruhi persediaan dan harga pokok
dengan tahun-tahun sebelumnya.
penjualan.

Bandingkan biaya manufaktur tahun ini dengan biaya Kesalahan penyajian biaya unit persediaan, terutama
tahun sebelumnya (biaya variabel harus disesuaikan tenaga kerja langsung dan overhead produksi, yang
dengan perubahan volume). memengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan

Agar auditor memperoleh jaminan yang memadai dari prosedur analitis substantif ini, pengujian harus
memiliki tingkat presisi yang memadai, dan banyak pengujian akan dilakukan pada tingkat detail yang lebih
terpilah
PENGUJIAN SUBSTANTIF TERHADAP SIKLUS PERSEDIAAN

Pengamatan Fisik Persediaan Penetapan Harga dan Kompilasi


Apabila persediaan adalah material, auditor harus hadir dalam Tujuan dari penetapan harga dan pengujian substantif kompilasi
penghitungan fisik persediaan. Tujuannya untuk mengamati bahwa adalah untuk memastikan penghitungan fisik dihargai dan
persediaan benar-benar ada dan untuk menilai kondisi persediann. dikompilasi dengan benar.
• Kontrol: Jika instruksi persediaan tidak memberikan kontrol Pengujian substantif kompilasi mencakup:
yang memadai, auditor harus menghabiskan lebih banyak • Pengujian ringkasan penghitungan fisik
waktu untuk memastikan bahwa penghitungan fisik akurat. • Perpanjangan harga dikalikan kuantitas
• Pengaturan waktu: Auditor harus memutuskan apakah • Pijakan ringkasan inventaris
penghitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun • Penelusuran total ke buku besar.
terutama atas keakuratan arsip persediaan perpetual. Semua Dalam melakukan uji harga (penilaian), tiga hal tentang metode
tergantung di mana auditor memulai penghitungan, baik asersi penetapan harga sangat penting:
keberadaan atau asersi kelengkapan sedang ditangani melalui • Metode tersebut harus sesuai dengan kerangka akuntansi
prosedur audit. keuangan yang dapat diterima
• Kelengkapan dan Batas: auditor melakukan pengujian batas • Penerapan metode tersebut harus konsisten dari tahun ke
penerimaan dan pengiriman persediaan pada akhir tahun untuk tahun
memastikan bahwa semua item dicatat dalam periode yang • Biaya penggantian atau nilai realisasi bersih harus
benar. dipertimbangkan.
• Pemilihan Item: Auditor juga menanyakan tentang unsur-
unsur yang kemungkinan besar sudah usang atau rusak, dan
membahas dengan manajemen alasan untuk tidak memasukkan
unsur material apa pun.
PROSEDUR ATAS PENIPUAN PERSEDIAAN

Jika auditor telah menentukan bahwa ada risiko penipuan yang meningkat, maka auditor harus
mempertimbangkan untuk melakukan prosedur penipuan seperti yang tercantum di bawah ini:

• Lakukan kunjungan mendadak dan penghitungan ke lokasi inventaris.


• Lakukan prosedur tambahan saat menghitung, misalnya, memeriksa dengan lebih cermat isi kotak, bagaimana
barang ditumpuk atau diberi label, dan kualitas zat cair seperti parfum dan bahan kimia khusus. Menggunakan
seorang ahli mungkin diperlukan untuk melakukan penilaian yang sesuai.
• Gunakan teknik audit berbantuan komputer untuk menguji lebih lanjut kompilasi jumlah inventaris guna
memeriksa kemungkinan kelalaian atau duplikasi.

Prosedur lain yang perlu dipertimbangkan termasuk yang berikut:


• Pastikan bahwa rencana audit dirahasiakan dan tidak dibahas dengan klien, terutama mengenai lokasi, waktu,
dan jumlah sampel dari jumlah inventaris fisik.
• Lakukan analisis nonfinansial untuk menentukan hubungan yang tidak biasa (misalnya, menghitung volume
yang diperlukan untuk menyimpan inventaris yang dilaporkan dan membandingkannya dengan ruang aktual
di gudang yang ada untuk menemukan pernyataan berlebihan atau penghitungan ganda).
• Menanyakan kepada personel di departemen pengiriman tentang pengiriman baru-baru ini antara lokasi
gudang inventaris yang dekat dengan tanggal penghitungan fisik inventaris.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai