Karena audit menekankan pada kurang saji dalam akun-akun liabilitas, pengujian sesudah
tanggal neraca merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Prosedur audit yang digunakan
untuk mencari utang yang tidak tercatat dapat diterapkan pada tujuan ketelitian. Berikut ini
prosedur-prosedur yang umum dilakukan:
1
1. Hubungan antara Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan
Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar sangatlah penting jika
pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi perhitungan fisik persediaan.
Informasi pisah batas untuk pembelian harus diperoleh selama observasi fisik
persediaan. Auditor harus mereview prosedur di bagian penerimaan barang untuk
menetukan bahwa semua persediaan yang diterima telah dihitung, dan auditor harus
mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan penerimaan barang terakhir yang
dicantumkan dalam perhitungan fisik. Setelah tanggal penghitungan fisik, auditor
kemudian harus menguji catatan akuntansi menyangkut pisah batas. Apabila
perhitungan fisik dilakukan sebelum tanggal terakhir dari tahun buku, auditor masih
harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik.
2. Persediaan dalalm Perjalanan (Inventroy in Transit)
Menyangkut utang usaha auditor harus membedakan antara pembelian persediaan atas
dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Auditor akan dapat menentukan
apakah persediaan telah dibeli atas dasar FOB destination atau FOB origin dengan
memeriksa faktur dari penjual. Auditor harus memeriksa faktur atas barang dagang
yang diterima tidak lama setelah akhir tahun guna menetukan apakah hal itu dilakukan
atas dasar FOB origin. Untuk barang-barang yang dikirim sebelum atau tepat pada
tanggal neraca, persediaan dan utang usaha yang bersangkutan harus dicatat dalam
periode ini jika jumlahnya material.
Keandalan Bukti
Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk
memeriksa utang usaha, yaitu: faktur penjual, laporan dari penjual (pemasok), dan konfirmasi.
2
Gambar 15-4 Permintaan Konfirmasi Utang Usaha
Ukuran Sampel
Ukuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi tergantung pada berbagi faktor,
seperti misalnya: materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada, hasil penilaian risiko
pengendalian, dan hasil audit tahun yang lalu. Apabila pegendalian internal klien lemah, yang
tidak jarang dijumpai pada utang usaha, hampir seluruh populasi harus diperiksa. Sampling
statistical kurang lazim digunakan untuk pengauditan utang usaha dibandingkan dengan untuk
piutang usaha. Karena tekanan audit adalah pada utang usaha yang tidak dicatat, auditor harus
mencoba agar populasi mencakup semua kewajiban potensial.
Gambar 15-5 Jenis-jenis Pengujian Audit untuk Siklus Pembelian dan Pembayaran