Anda di halaman 1dari 3

Pengujian Liabilitas Sesudah Tanggal Neraca

Karena audit menekankan pada kurang saji dalam akun-akun liabilitas, pengujian sesudah
tanggal neraca merupakan hal yang penting bagi utang usaha. Prosedur audit yang digunakan
untuk mencari utang yang tidak tercatat dapat diterapkan pada tujuan ketelitian. Berikut ini
prosedur-prosedur yang umum dilakukan:

1. Periksalah Dokumen Pendukung untuk Pengeluaran Kas Sesudah Tanggal Neraca


Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah tanggal
neraca guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk kewajiban periode
berjalan. Laporan penerimaan menunjukkan tanggal persediaan diterima dan oleh
karena itu merupakan dokumen yang sangat berguna.
2. Periksalah Dokumen Pendukung untuk Faktur Tagihan yang Belum Dibayar
Sampai Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun
Auditor melaksanakan prosedur ini di periode berikutnya dengan cara yang sama
seperti sebelumnya dan untuk tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan
untuk kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir audit dan bukan untuk kewajiban
yang telah dibayar.
3. Telusur Laporan Penerimaan Barang yang Diterbitkan Sebelum Akhir Tahun
dengan Faktur Penjual yang Bersangkutan
Semua barang dagang yang diterima sebelum akhir tahun buku harus dicantumkan
sebagai utang usaha. Laporan penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun buku ke
faktur penjual dan memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha,
auditor menguji ada tidaknya utang yang tidak tercatat
4. Telusur Laporan dari Pemasok yang Menunjukkan Saldo Terutang ke Daftar Saldo
Utang Usaha
Jika klien menyimpan arsip laporan bulanan dari pemasok, auditor dapat menelusuri
setiap laporan yang memiliki saldo terutang pada setiap tanggal neraca ke daftar utang
usaha untuk memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan sebagai utang usaha.
5. Pengiriman Konfirmasi kepada Pemasok yang Memilki Hubungan Bisnis dengan
Klien
Meskipun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum ketimbang
untuk piutang usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk menguji pemasok
yang dihapus dari daftar utang usaha, transaksi yang dihilangkan, dan saldo akun yang
salah saji.

Pengujian Pisah Batas


Pengujian pisah batas utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat
beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode yang tepat. Lima
pengujian audit liabilitas setelah periode semuanya merupakan pengujian pisah batas untuk
pembelian, tetapi menekankan pada kurang saji. Untuk menguji lebih saji pisah batas, auditor
harus menelusuri laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun buku ke faktur
terkait guna memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha.

1
1. Hubungan antara Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan
Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benar sangatlah penting jika
pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi perhitungan fisik persediaan.
Informasi pisah batas untuk pembelian harus diperoleh selama observasi fisik
persediaan. Auditor harus mereview prosedur di bagian penerimaan barang untuk
menetukan bahwa semua persediaan yang diterima telah dihitung, dan auditor harus
mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan penerimaan barang terakhir yang
dicantumkan dalam perhitungan fisik. Setelah tanggal penghitungan fisik, auditor
kemudian harus menguji catatan akuntansi menyangkut pisah batas. Apabila
perhitungan fisik dilakukan sebelum tanggal terakhir dari tahun buku, auditor masih
harus melakukan pisah batas utang usaha pada saat perhitungan fisik.
2. Persediaan dalalm Perjalanan (Inventroy in Transit)
Menyangkut utang usaha auditor harus membedakan antara pembelian persediaan atas
dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Auditor akan dapat menentukan
apakah persediaan telah dibeli atas dasar FOB destination atau FOB origin dengan
memeriksa faktur dari penjual. Auditor harus memeriksa faktur atas barang dagang
yang diterima tidak lama setelah akhir tahun guna menetukan apakah hal itu dilakukan
atas dasar FOB origin. Untuk barang-barang yang dikirim sebelum atau tepat pada
tanggal neraca, persediaan dan utang usaha yang bersangkutan harus dicatat dalam
periode ini jika jumlahnya material.

Keandalan Bukti
Auditor harus memahami keandalan relatif tiga tipe utama bukti yang biasa digunakan untuk
memeriksa utang usaha, yaitu: faktur penjual, laporan dari penjual (pemasok), dan konfirmasi.

1. Perbedaan antara Faktur dari Penjual dengan Laporan dari Penjual


Auditor harus membedakan antara faktur dari penjual dengan laporan dari penjual
ketika memverifikasi jumlah yang terutang kepada pemasok. Auditor mendapat bukti
tentang transaksi individual dengan keandalan tinggi ketika ia memeriksa faktur dari
penjual beserta dokumen pendukungnya, seperti laporan penerimaan barang dan order
pembelian. Berbeda dengan faktur penjualan, laporan dari penjual tidak begitu
diperlukan untuk memeriksa transaksi individual, karena laporan dari harga, biaya
angkut dan data lain tidak tercantum dalam laporan itu.
2. Perbedaan antara Laporan dari Penjual dengan Konfirmasi
Perbedaan terpenting antara laporan dari penjualan dengan konfirmasi utang usaha
adalah sumber informasinya. Laporan dari penjual dibuat oleh penjual (pihak ketiga
yang independen) tetapi berada ditangan klien ketika auditor memeriksanya. Hal ini
bisa memberi kesempatan kepada klien untuk merekayasa atau mengubah laporan dari
penjual atau menyembunyikan laporan dari auditor. Jawaban atas permintaan untuk
utang usaha pada umumnya harus dikirim langsung ke kantor akuntan publik oleh
penjual. Konfirmasi berisi informasi yang sama dengan laporan dari penjual tetapi lebih
bisa dipercaya.

2
Gambar 15-4 Permintaan Konfirmasi Utang Usaha

Ukuran Sampel
Ukuran sampel dalam pengujian utang usaha sangat bervariasi tergantung pada berbagi faktor,
seperti misalnya: materialitas utang usaha, jumlah akun yang ada, hasil penilaian risiko
pengendalian, dan hasil audit tahun yang lalu. Apabila pegendalian internal klien lemah, yang
tidak jarang dijumpai pada utang usaha, hampir seluruh populasi harus diperiksa. Sampling
statistical kurang lazim digunakan untuk pengauditan utang usaha dibandingkan dengan untuk
piutang usaha. Karena tekanan audit adalah pada utang usaha yang tidak dicatat, auditor harus
mencoba agar populasi mencakup semua kewajiban potensial.

Gambar 15-5 Jenis-jenis Pengujian Audit untuk Siklus Pembelian dan Pembayaran

Anda mungkin juga menyukai