Anda di halaman 1dari 2

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO GAJI DAN UPAH

Pengujian substantif atas saldo gaji dan upah biasanya dilaksanakan pada atau menjelang tanggal
neraca. Saldo- saldo tersebut mencakup kewajiban akrual untuk gaji, upah, komisi, bonus, tunjangan
karyawan, dan pajak gaji dan upah, serta akun-akun beban yang terkait.

MENENTUKAN RISIKO DETEKSI

Bukti tentang keefektifan pengendalian atas risko-risiko ini dalam banyak kasus akan memungkinkan
penilaian risiko pengendalian yang rendah, sehingga menghasilkan tingkat risiko deteksi yang sedang
atau tinggi untuk sebagian besar atau seluruh asersi gaji dan upah.

MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF

Pertimbangan program audit untuk saldo kewajiban gaji dan upah akrual serupa dengan pengujian
substantif yang mungkin atas asersi hutang usaha , akan tetapi auditor tidak mengkonfirmasi kewajiban
gaji dan upah itu.

Pengujian substantif yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi pada prosedur-prosedur
berikut ini :

Menghitung Kembali jumlah-jumlah akrual


Mengaudit tunjangan karyawan dan program audit
Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
Memverifikasi kompensasi pejabat

MENGHITUNG KEMBALI KEWAJIBAN GAJI DAN UPAH AKRUAL

Perhatian utama auditor mengenai beban gaji dan upah untuk tahun berjalan tertuju pada lebih saji,
namun untuk akun-akun akrual akhir tahun perhatian utamanya adalah pada rendah saji. Hal yang juga
harus diperhatikan adalah konsistensi metode untuk menghitung akrual dari period ke periode.

Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran jumlah-jumlah akrual manajemen, auditor harus
mereview perhitungan manajemen atau melakukan perhitungan sendiri. Jumlah-jumlah akrual untuk
pajak gaji dan upah harus dibandingkan dengan jumlah yang diperlihatkan dalam laporan pajak gaji dan
upah. Selain itu, bukti tambahan juga dapat diperoleh dengan memeriksa pembayaran sesudahnya atas
jumlah akrual itu sebelum pekerjaan lapangan berakhir.
MENGAUDIT TUNJANGAN KARYAWAN DAN PROGRAM PENSIUN

Disini risiko yang paling signifikan berhubungan dengan salah saji dalam asersi penilaian atau alokasi
(menentukan beban pensiun), serta asersi penyajian dan pengungkapan (menulis catatan kaki tentang
pensiun).

Auditor yang mengaudit laporan keuangan biasanya dapat mengacu pada hasil audit ERISA Ketika
mengaudit beban dan pengungkapan pensiun.

Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi utama, hal ini biasanya melibatkan audit
atas tingkat pengembalian jangka panjang perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai