Disusun Oleh:
1. Irsa Azizah Afkarina (150810301016)
2. Heldyanita Subhan (150810301067)
3. Siti Ayu Pujining Tyas (150810301123)
4. Siska Rofita Sari (150810301125)
Untuk banyak entitas, piutang dagang dan persediaan menggambarkan sebagian besar
aset lancar dalam laporan keuangan. Sebagian besar laporan keuangan juga mencakup akun yang
disebut sebagai aset lain lain. Ketika aset aset tersebut memberikan manfaat ekonomi kurang
dari setahun, aset aset tersebut diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jenis aset lainnya adalah
biaya dibayar dimuka. Contoh biaya biaya dibayar dimuka antara lain :
Asuransi dibayar dimuka
Sewa dibayar dimuka
Bunga dibayar dimuka
Satu perbedaan utama antara akun akun aset seperti piutang dagang atau persediaan dan
biaya dibayar dimuka adalah materialitas saldo akun. Dalam banyak perikatan, biaya dibayar
dimuka, biaya tangguhan, dan aset tidak berwujud tidak sangat material. Oleh karena itu,
prosedur analitis substantive sering kali digunakan untuk memverifikasi saldo saldo akun-akun
ini.
Terdapat tiga pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka, yaitu pengendalian atas
akuisisi dan pencatatan asuransi, pengendalian atas register asuransi, serta pengendalian
pembebanan biaya asuransi.
Perusahaan memiliki jurnal entri untuk mengklasifikasi ulang mengenai biaya dibayar di muka.
Karena dokumen ini sangat dibutuhkan untuk penyesuaian jika pada akhir tahun terdapat
kesalahan yang menunjukkan ketidakcocokan dengan saldo akhir tahun.
Dalam audit biaya di muka, auditor memperoleh jadwal dari klienyang berisi daftar
untuk setiap kebijakan berlaku:
a. Informasi mengenai polis asuransi, nomor polis, jaminan, serta besaran yang rutin
dibayar
b. Saldo awal asuransi dibayar di muka
c. Pembayaran premi
d. Pembebanan biaya asuransi
e. Saldo akhir asuransi dibayar di muka
Penilaian
Auditor memperhatikan apakah porsi yang belum jatuh tempo atas asuransi dibayar
dimuka, dan biaya asuransi dinilai dengan tepat. Bukti terkait penilaian yang dapat dengan
mudah diperoleh dengan menghitung ulang porsi yang belum jatuh tempo asuransi setelah
mempertimbangkan premi yang dibayar dan jangka waktu atas polis. Dengan memverifikasi
porsi yang belum jatuh tempo atas asuransi dibayar dimuka, auditor juga memverifikasi jumlah
total biaya asuransi.
Klasifikasi
Perhatian auditor terkait klasifikasi adalah bahwa jenis jenis asuransi yang berbeda
dialokasikan secara tepat ke berbagai akun biaya asuransi. Biasanya, pengujian jaminan polis
asuransi mengindikasikan sifat asuransi. Contohnya, asuransi kebakaran pada fasilitas produksi
dan administratif yang utama sebaiknya dibebankan baik pada akun biaya asuransi overhead
produksi maupun pada akun biaya asuransi umum dan administratif.
Penilaian
Penilaian adalah asersi yang paling penting terkait dengan aset tidak berwujud. Penilaian
awal aset umumnya melibatkan alokasi harga pembelian yang sebanding dengan nilai wajar.
Ketika aset tidak berwujud ditetapkan untuk diturunkan nilainya, nilai wajar saat itu harus
ditentukan untuk menghitung kerugian penurunan nilai. Ketika da harga pasar untuk aset tidak
berwujud, masalah penilaian relatif lancar. Namun, pada sebagian besar situasi yang melibatkan
penilaian aset tidak berwujud, ketentuan harga pasar tidak tersedia.
Hak dan kewajiban
Litigasi terkait hak yang berhubungan dengan aset tidak berwujud seperti merek dagang,
paten, hak cipta, lisensi, dan alamat domain internet relatif umum. Auditor biasanya menguji
dokumen pendukung legal dan kontraktual untuk memverifikasi hak hukum klien terhadap aset-
aset ini. Auditor juga membaca notulen rapat dewan direksi dan berkomunikasi dengan
pengacara klien untuk menentukan apakah ada litigasi yang tertunda yang terkait dengan hak
hukum. Auditor perlu memahami dan menguji proses akuisisi bisnis klien dan juga alokasi harga
pembelian klien untuk berbagai aset tidak berwujud.
Klasifikasi
Perhatian auditor terkait klasifikasi adalah bahwa perbedaan jenis aset tidak berwujud
diidentifikasi secara tepat dan dihitung secara terpisah. Klasifikasi aset tidak berwujud biasanya
dilakukan pada waktu klien membeli kepentingan bisnis lainnya. Beberapa aset tidak berwujud
umumnya diperoleh secara bersamaan dalam satu pembelian.
KESIMPULAN
Biaya dibayar dimuka dimaksudkan sebagai biaya yang telah terjadi, yang akan
digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Contoh biaya biaya dibayar dimuka
antara lain : asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar dimuka, dan bunga dibayar dimuka. Terdapat
tiga pengendalian internal untuk asuransi dibayar di muka, yaitu pengendalian atas akuisisi dan
pencatatan asuransi, pengendalian atas register asuransi, serta pengendalian pembebanan biaya
asuransi.
Aset tidak berwujud adalah aset-aset yang memberikan manfaat ekonomi lebih dari
setahun tetapi tidak memiliki substansi fisik. Contoh aset tidak berwujud: merek dagang, hak
cipta, lisensi, waralaba, dan teknologi yang dipatenkan dan tidak dipatenkan. Dalam menilai
risiko pengendalian auditor mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut : keahlian dan
pengalaman dari orang-orang yang menentukan nilai wajar aset, pengendalian atas proses yang
digunakan untuk menentukan pengukuran nilai wajar termasuk pengendalian atas data dan
pemisahan tugas antara orang-orang yang melakukan pembelian pada klien dan orang-orang
yang melakukan penilaian, seberapa jauh entitas berikat atau menggunakan spesialis penilaian,
asumsi-asumsi manajemen yang signifikan yang digunakan dalam menentukan nilai wajar, dan
integritas atas pengendalian perubahan dan prosedur keamanan untuk model penilaian dan sistem
informasi yang relevan, termasuk proses persetujuan.
REFERENSI
Agoes, Sukrisno, 1996, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan
Publik, Edisi 2: Buku 1dan 2, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, and Marks S. Beasley, Auditing And Assurance Services:
An Integrated Approach, 15th ed. England: Pearson Education Limited 2014 (E-book
Version)
Messier, William F, Glover, Steven M., and Prawitt, Douglas F. (2014), Jasa Audit dan
Assuranc:, Pendekatan Sistematis (Auditing and Assurance Services: A Systematic
Approach), Edisi 8: Buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.