Anda di halaman 1dari 20

PSAK 50 (Revisi 2010) Aset Keuangan

Liabilitas keuangan

Instrumen Ekuitas
Aset Keuangan terdiri dari:
1. Kas baik dalam bentuk uang tunai maupun kas yang disimpan di dalam
bank
2. Instrumen ekuitas yang diterbitka entitas lain. Investasi dalam dalam
saham yang termasuk dalam investasi keuangan adalah investasi yang
akan dijual dalam jangka waktu dekat dan tidak ditujukan untuk
penyertaan saham jangka panjang
3. Hak kontraktual
• Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain
• Untuk menukarkan aset keuangan dengan entitas lain dengan kondisi
berpotensi untung
4. Kontrak yang mungkin diselesaikan menggunakan instrumen ekuitas
yang diterbitkan oleh entitas
Liabilitas Keuangan terdiri dari:
1. Liabilitas kontraktual
• Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya
kepada entitas lain
• Untuk menukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan
dengan entitas lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
menguntungkan entitas
2. Kontrak yang akan/ mungkin diselesaikan menggunakan
instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh entitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak
residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitasnya
Konsep Pengakuan dan Pengukuran Instrumen
Keuangan
1. Entitas mengakui aset keuangan / liabilitas keuangan pada laporan
posisi keuangan hanya jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut
2. Pada saat kontrak tsb mengindikasikan adanya suatu aliran manfaat
ekonomi diterima atau diserahkan di masa mendatang dan diukur
dengan handal , maka kontrak tersebut akan dicatat sebagai aset atau
liabilitas keuangan
3. Pengukuran aset atau liabilitas keuangan dibedakan menjadi dua
yaitu pengukuran pada saat pengakuan awal dan pengukuran setelah
pengakuan awal
*
PSAK 55 Aset keuangan diukur dengan nilai wajar
melalui laba rugi (fair value to profit and
loss -- FVPL)
Investasi dipegang hingga jatuh tempo (held
to maturities -- HTM)

Pinjaman yang diberikan atau piutang (loans


or receivable -- LR)

Aset keuangan tersedia untuk dijual


(available for sale -- AFS)
1. Kas merupakan aset keuangan yang digunakan untuk
kegiatan operasional perusahaan
2. Keberadaan kas dalam entitas sangatlah penting, karena jika
tidak ada kas maka kegiatan operasional perusahaan tidak
dapat berjalan
3. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas
dipergunakan untuk membiayai kegiatan entitas
4. Kas yang dicadangkan dengan penggunaan khusus tidak
boleh dikategorikan sebagai kas, tetapi diklasifikasikan
sebagai dana cadangan dan masuk kategori aset tidak lancar
(jika akan digunakan lebih dari 12 bulan)
1. Sistem impres kas kecil adalah mekanisme dimana dana
dipertahankan tetap. Setiap ada pengeluaran akan dibuat bukti
pengeluaran tetapi tidak dibuat jurnal.

2. Fluctuating system: dalam sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan
sejumlah tertentu sehingga saldonya bervariasi dari waktu ke waktu.
Contohnya adalah untuk pertama kali dibentuk dana kas kecil
sebesar RP.5jt. Setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang
sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai
Desember 2011, PT. ABC menentukan jumlah kas kecil sebesar Rp10.000.000. maka
jurnalnya adalah:
Kas kecil 10.000.000
Kas di Bank 10.000.000

Kas kecil tersebut digunakan untuk beberapa keperluan sebagai berikut:


a) Membayar konsumsi rapat pada 1 desember 2011 sebesar Rp500.000
b) Membayar biaya honor tenaga tidak tetap pada 10 desember 2011 sebesar
Rp2.500.000
c) Membayar biaya transportasi untuk pengiriman pada 1 desember 2011 sebesar
Rp3.000.000
d) Membayar biaya pemeliharaan pada 15 desember 2011 sebesar Rp2.000.000

Pada pengeluaran diatas entitas tidak membuat jurnal namun tetap membuat dokumen
pengeluaran dan membuat daftar pengeluaran tersebut dalam catatan entitas
Pada akhir bulan dilakukan penggantian dana yang terpakai Rp8.000.000 dan dana yang
tersisa adalah Rp2.000.000. maka jurnalnya adalah:

Beban konsumsi 500.000


Beban gaji 2.500.000
Beban transportasi 3.000.000
Beban pemeliharaan 2.000.000
Kas di Bank 8.000.000
Entitas menetapkan kas kecil Rp10.000.000. pada tgl 31 desember 20X1 saldo kas kecil
senilai 6jt. Terdapat bon pengeluaran untuk membayar honor 2,5 jt dan konsumsi 1,5jt.
Sampai akhir periode belum dilakukan penggantian. Untuk itu dilakukan penyesuaian
untuk mencatat pengeluaran dan menyesuaikan jumlah kas kecil yang akan disajikan
dalam laporan keuangan

Beban honor 2.500.000


Beban konsumsi 1.500.000
Kas di Bank 4.000.000

Kemudian akun beban ditutup untuk periode 20X1 pada akhir periode dengan
jurnal pembalik:

Kas di Bank 4.000.000


Beban honor 2.500.000
Beban koonsumsi 1.500.000
Jika pada 10 januari 20X2 kas kecil diganti sebesar 8jt selain penggunaan sampai dengan
31 desember 20X1 ada pengeluaran 3,2 juta untuk biaya pemeliharaan dan 800.000 biaya
transportasi maka jurnalnya:

Beban honor 2.500.000


Beban konsumsi 1.500.000
Beban pemeliharaan 3.200.000
Beban transportasi 800.000
Kas di Bank 8.000.000

Dengan jurnal diatas beban konsumsi dan honor dicatat dua kali. Namun
dengan adanya jurnal pembalik maka beban konsumsi dan honor menjadi nol
Jika pada 1 januari 20X2 tidak dilakukan jurnal pembalik maka jurnal pada 10 januari
adalah:

Beban honor 2.500.000


Beban konsumsi 1.500.000
Kas kecil 4.000.000
Kas di Bank 8.000.000
Tujuan rekonsiliasi adalah mencocokkan antara pencatatan di
perusahaan dan pencataan di Bank yang mengelola uang
perusahaan

Saldo Bank dalam laporan keuangan adalah saldo kas


berdasarkan rekonsiliasi karena pencatatan oleh bank
pencatatan oleh (bagian) kas terkadang tidak menunjukkan
saldo kas entitas yang sebenarnya.
Secara umum penyebab perbedaan saldo dalam rekening bank
dengan saldo kas menurut pencatatan entitas adalah sebagai
berikut:
1. Penerimaan yang dilakukan oleh bank namun belum diketahui
oleh entitas
2. Penerimaan yang dilakukan oleh entitas namun belum
disetorkan oleh entitas atau sudah disetorkan namun belum
terlihat di rekening koran bank
3. Pengeluaran yang dilakukan oleh bank namun belum diketahui
entitas
4. Pengeluaran yang dilakukan oleh entitas namun belum diambil
oleh pemegang cek
5. Kesalahan mencatat dapat terjadi baik oleh bank maupun
entitas
Ilustrasi:
PT. A dalam catatan kasnya tertera saldo Rp20.502.000 pada 31 januari 20X1 sedangkan
menurut rekening koran bank menunjukkan saldo akhir sebesar Rp22.190.000. berikut
item-item yang berbeda antara pencatatan entitas dan rekening koran:
1. Setoran sebesar 3.680.000 pada 31 januari, belu muncul pada laporan bank
2. Cek yang ditulis pada bulan januari belum dicairkan sejumlah 5.001.000
3. Bunga pinjaman sebesar 600.000 langsung didebit dari rekening bank belum
diketahui oleh entitas
4. Bank mengenakan beban administrasi sebesar 18.000 dan belum dicatat oleh
entitas
5. Cek dari pelanggan sebesar 220.000 tidak dapat dicairkan karena ternyata
saldonya tidak cukup
6. Perusahaan melakukan kesalahan pencatatan, cek untuk pembayaran
hutang sebesar 131.000namun dicatat sebesar 311.000
7. Bank salah mencairkan cek sebesar 175.000 dimana seharusnya
merupakan cek dari rekening entitas lain bukan PT. A
PT. A
Rekonsiliasi Bank PT. A
Tertanggal 31 Januari 20X1
Saldo per laporan bank 22.190.000
+/+ Deposit in transit 3.680.000
Kesalahan Bank 175.000
3.855.000
-/- Cek masih beredar (5.001.000)
21.044.000

Saldo per laporan entitas 20.502.000


+/+ bunga 600.000
Kesalahan 180.000
pencatatan cek
780.000
-/- Biaya adm bank 18.000
Cek kosong 220.000
(238.000)
21.044.000
Kas 600.000
Pendapatan bunga 600.000

Kas 180.000
utang usaha 180.000

Beban adm bank 18.000


kas 18.000

Piutang usaha 220.000


kas 220.000
PIUTANG
*Piutang merupakan klaim suatu perusahaan
*Entitas menyebutkan piutang terkait dengan pendapatan sebagai piutang
usaha
*Piutang yang tidak terkait dengan penjualan atau pendapatan disebut
piutang lainnya atau nontrade receivable. Contohnya piutang karyawan,
piutang pajak, piutang klaim asuransi dsb
*Piutag yang jatuh temponya kurang satu tahun atau satu siklu operasi
diklasifikasikan sebagai aset lancar
*LR adalah aset keuangan nonderivatif yang pembayarannya telah
ditenkan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif
*Wesel tagih (promissory notes atau notes receivable) merupakan
klaim perusahaan kepada pihak ketiga yang didukung janji tertulis
untuk membayar dalam jangka waktu tertentu
*Wesel tagih biasanya memiliki bunga, awalaupun ada yang tidak
berbunga. Wesel tagih yang tidak berbunga biasanya dijual dengan
diskon (lebih rendah dari nominal ) dan pihak penerbit akan
menerima uang lebih kecil dari jumlah yang akan dibayarkan
dimasa depan
*Perbedaan wesel tagih dengan obligasi terletak pada keberadaan
pasar. Wesel tagih dapat diperjualbelikan namun tidak ada pasar
seperti halnya jual beli obligasi sehigga wesel tagih tidak memiliki
harga pasar

Anda mungkin juga menyukai