PERTEMUAN 1
KDPPLKS DAN PSAK 101
A. SUB CPMK
Mampu menjelaskan Kerangka Dasar Penyusunan dan PSAK 101 Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
B. INDIKATOR
- Mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan dengan baik tujuan laporan
keuangan, asumsi dasar, karakteristik kualitatif, unsur-unsur, dan pengakuan unsur
laporan keuangan
- Mahasiswa mampu menyusun format laporan keuangan dari neraca saldo yang
telah tersedia
C. METODE
Daring: Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
D. PETUNJUK:
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, KDPPLKS dan PSAK 101.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 4 secara mandiri pada lembar kerja yang
tersedia dan disubmit ke LMS dan/ Google Class room secara individu.
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 5 & 6 secara berkelompok dalam format pdf atau
power point
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul
22.30
5. Bersiap untuk presentasi baik indvividu maupun kelompok yang akan dipilih secara
acak pada pertemuan sesi 2
E. URAIAN MATERI
Alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai Amanah (kepercayaan Ilahi), dan
sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia untuk mencapai
kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al-falah).
6. Dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak
diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta
tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq)
dalam suatu akad;
7. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun
melalui rekayasa penawaran (ihtikar);dan
8. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).
F. REFERENSI:
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
G. TUGAS PRAKTIKUM
Soal 1
Transaksi syariah berasaskan pada 5 prinsip yaitu: ukhuwah, ‘adalah, maslahah, tawazun dan
syumuliyah. Jelaskan makna dari masing-masing asas transaksi syariah tersebut, dan berikan
contohnya !
Jawaban:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik 5
PRAKTIKUM AKUNTANSI SYARIAH – STR AKUNTANS SEKTOR PUBLIK FEB UNPAD - 2021
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Soal 2
Selain harus sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah, implementasi transaksi
syariah juga harus memenuhi kriteria yang sudah ditentukan sesuai dengan KDPPLKS.
Jelaskan makna dari kriteria transaksi syariah berikut ini:
Jawaban:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik 7
PRAKTIKUM AKUNTANSI SYARIAH – STR AKUNTANS SEKTOR PUBLIK FEB UNPAD - 2021
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Soal 3
Agar informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat berguna bagi pengguna, maka
laporan keuangan syariah harus memenuhi karakteristik kualitatif seperti yang dijelaskan
dalam KDPPLKS. Jelaskan karakteristik kualitatif laporan keuangan dan kendala informasi
yang relevan dan andal!
Jawaban:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Soal 4
Dalam akuntansi syariah dikenal istilah Dana Syirkah Temporer, jelaskan yang dimaksud
dengan dana syirkah temporer, berikan contoh dana syirkah temporer!
Jawaban:
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
Soal 5
Berikut ini merupakan data keuangan Bank Syariah Rakyat untuk periode 31 Desember 2020.
Diminta: Susun data keuangan tersebut ke dalam bentuk Laporan Posisi Keuangan yang sesuai
dengan PSAK 101!
ASET LIABILITAS
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Jumlah Rp.
Rp.
Rp. DANA SYIRKAH TEMPORER
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Jumlah Rp.
Rp.
Rp. EKUITAS
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Rp.
Rp. Jumlah Rp.
Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah
TOTAL ASET Rp. Temporer, dan Ekuitas Rp.
Soal 6
Cari laporan keuangan berbagai entitas syariah dan bandingkan dengan format laporan
keuangan entitas tersebut yang ada pada lampiran PSAK 101! Beri penjelasan terkait laporan
keuangan tersebut.
Catatan: Tidak boleh menggunakan laporan keuangan yang sama dengan temannya.
Lembaran jawaban soal 6 (lampirkan laporan keuangan entitas syariah yang digunakan)
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
KRITERIA PENILAIAN:
SKOR PENILAIAN
Indikator Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat
Kurang
(A) 80 – 100 (B) 65 – 79 (C) 55 – 64 (D) 40 – 54 (E) <40
Pemahaman materi
Kerangka berfikir
mahasiswa
Menyusun laporan
keuangan dari neraca
saldo secara tepat
Menguraikan unsur
laporan keuangan
secara baik
Tanggal..... Nilai Akhir Sesi 1
Individu: ……………….
PERTEMUAN 2
A. SUB CPMK
Mampu menerapkan akuntansi dengan akad jual beli sesuai PSAK 102, PSAK 103 dan
PSAK 104 pada entitas syariah
B. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi atas setiap transaksi
murabahah, salam dan istishna
2. Mahasiswa mampu menyajikan akun yang relevan dengan transaksi
murabahah, salam dan istishna pada akhir periode
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai murabahah
salam dan istishna serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 3 secara berkelompok pada lembar kerja
yang tersedia dan disubmit ke LMS dan/ Google Class room secara individu.
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 4 secara berkelompok dalam format pdf atau
power point
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat
pukul 23.59
5. Bersiap untuk presentasi baik indvividu maupun kelompok yang akan dipilih
secara acak pada pertemuan 3
E. URAIAN MATERI
I. Akuntansi Murabahah
1. Defininis Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual
sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut kepada
pembeli.
2. Rukun Murabahah
a) Pelaku yang terdiri dari Penjual (al-bai’) dianalogkan sebagai
bank dan Pembeli (al-musytari) dianalogkan sebagai Aminah.
b) Obyek atau barang yang akan diperjual belikan (al-mabi’)
c) Harga (al-saman) dianalogkan sebagai pricing atau plafond
pembiayaan.
d) Ijab dan qdabul dianalogkan sebagai akad atau perjanjian
3. Karakteristik Murabahah
a) Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan dan tanpa
pesanan.
b) Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifat mengikat atau
tidak mengikat pembeli untuk barang yang dipesan.
Berdasarkan PSAK 102, murabahah berdasarkan pesanan
bersifat mengikat, tidak dapat dibatalkan.
c) Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau tangguh
(cicilan).
d) Murabahah memperkenankan penawaran harga berbeda dengan
cara pembayaran yang berbeda sebelum akad dilakukan.
e) Harga yang disepakati adalah harga jual dan biaya
perolehannya harus diberitahukan.
f) Diskon terkait dengan pembelian barang meliputi:
a. Diskon dari pemasok dalam bentuk apapun atas
pembelian barang
b. Diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam
rangka pembelian barang
c. Komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait
dengan pembelian barang.
g) Diskon pembelian barang yang diterima setelah akad disepakati
diberlakukan sesuai dengan kesepakatan dalam akad tersebut.
Jika tidak diatur dalam akad, maka diskon menjadi hak penjual.
h) Penjual dapat meminta uang muka pada pembeli sebagai bukti
komitmen sebelum akad disepakati. Uang muka tersebut
menjadi bagian pelunasan piutang murabahah jika akad
Akuntansi penjual
● Pada saat perolehan, pengukuran persediaan murabahah
menggunakan biaya perolehan
● Setelah pengakuan awal, persediaan murabahah diukur dengan
biaya perolehan atau nilai realisasi netto mana yang lebih rendah
● Diskon pembelian persediaan murabahah yang terjadi setelah
akad murabahah diakui sebagai :
Akuntansi penjual
● Pengakuan kewajiban salam, kewajiban salam diakui pada saat
penjual menerima modal usaha salam. Modal usaha salam yang
diterima disajikan sebagai kewajiban salam
● Pengukuran kewajiban salam:
− Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar
jumlah yang diterima
− Jika modal usaha salam dalam bentuk asset nonkas
diukur sebagai nilai wajar
● Kewajiban salam dihentikan pengakuannya pada saat
penyerahan barang kepada pembeli
● Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, maka selisih
antara jumlah yang dibayar oleh pembeli akhir dan biaya
perolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan atau
kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke
pembeli akhir
● Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang
diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah
biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila
nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya
perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian
● Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima
sebagai kewajiban salam
● Pengungkapan
Akuntansi penjual
● Biaya perolehan istishna terdiri atas:
− Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja
langsung untuk membuat barang pesanan, atau tagihan
produsen/kontraktor pada entitas untuk istishna paralel;
− Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk
biaya akad dan pra-akad;
− Khusus untuk istishna paralel: seluruh biaya akibat
proodusen/kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban
jika ada
● Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal jatuh
tempo dan penjual memberikan potongan, maka potongan
tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna
● Pengakuan pendapatan dapat diakui dengan 2 metode berikut:
− Metode persentase penyelesaian, adalah system
pengakuan pendapatan yang dilakukan seiring dengan
proses penyelesaian berdasarkan akad istishna
− Metode akad selesai adalah system pengakuan
pendapatan yang dilakukan ketika proses penyelesaian
pekerjaan telah dilakukan
● Jika akad istishna dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka
pengakuan pendapatan dibagi menjadi 2 bagian sebagai berikut:
− Margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang
dihitung apabila istishna dilakukan tunai, akan diakui
sesuai persentase penyelesaian
− Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat
penyerahan diakui selama periode pelunasan secara
proporsional sesuai dengan jumlah pembayaran.
● Untuk metode persentase penyelesaian, pengakuan pendapatan
dilakukan sejumlah bagian nilai akad yang sebanding dengan
Akuntansi pembeli
yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih
yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan
Penyajian
● Pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal sebagai
berikut:
● Utang ishtisna’ sebesar tagihan dari produsen atau
kontraktor yang belum dilunasi.
● Aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar:
− Persentase penyelesaian dari nilai kontrak
penjualan kepada pembeli akhir, jika istishna’
paralel
− kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna
Pengungkapan
● Pembeli mengungkapkan transaksi istishna’ dalam laporan
keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:
● Rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka
waktu
Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101:
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
F. CONTOH TRANSAKSI
I. AKUNTANSI MURABAHAH
Ilustrasi Umum
LKS Ridho Gusti sebagai penjual menerima pesanan dari Aminah
berupa mobil kijang, sebagai tanda keseriusannya dalam memesan untuk
membeli barang sesuai kesepakatan sebesar Rp200.000.000 dengan uang muka
Rp20.000.000 dicicil selama 12 bulan, dan keuntungan yang disepakati adalah
Rp60.000.000. Atas pesanan aminah ini, LKS Ridho Gusti memesan barang
kepada PT Barakah sebesar Rp 200.000.000
1. Akuntansi Penjual (LKS Ridho Gusti)
a) Uang muka dari pembeli
Kas Rp20.000.000
Piutang Uang Muka Rp20.000.000
b) Pesanan dibatalkan
Kas Rp100.000.000
Beban murabahah tangguhan Rp25.000.000
b. Saat diberikan potongan
Kas Rp3.000.000
Beban murabahah Rp3.000.000
1. Akuntansi Penjual
a) Saat menerima modal dari pembeli berupa uang tunai
Kas Rp150.000.000
Utang salam Rp150.000.000
b) Saat menyerahkan barang pesanan
a. Sesuai akad
Utang salam Rp150.000.000
Aset salam/penjualan Rp150.000.000
b. Barang tidak sesuai akad, nilai barang lebih tinggi dari
nilai akad salam
Utang salam Rp150.000.000
Aset salam/penjualan Rp150.000.000
c. Barang tidak sesuai akad, nilai barang lebih rendah dari
nilai akad salam
Utang salam Rp150.000.000
Aset salam/penjualan Rp150.000.000
Kas Rp10.000.000
3) Saat jaminan dijual dengan harga Rp120.000.000
Kas Rp120.000.000
Piutang lain-lain Rp30.000.000
Piutang salam Rp30.000.000
4) Saat menerima pembayaran atas kekurangan
penjualan jaminan
Kas Rp30.000.000
Piutang lain-lain Rp30.000.000
d) Menerima pembayaran denda karena penjual lalai secara tunai
Dana kebajikan-kas Rp100.000
Dana kebajikan-pendapatan denda Rp100.000
H. TUGAS PRAKTIKUM
SOAL 1 - AKUNTANSI MURABAHAH
PT Amanah Umat adalah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kendaraan bermotor
roda dua. Berikut adalah transaksi selama bulan Januari sampai dengan Juni tahun 2020.
2 Januari PT Amanah Umat membeli dua motor dengan akad murabahah secara tunai
dari PT Auto Mobil dengan harga Rp 16.000.000 per unit
2 Januari PT Amanah Umat menjual satu motor kepada PT Cinta Damai. Akad yang
digunakan adalah akad murabahah. Harga beli motor tersebut adalah Rp 16.000.000 dan PT
Amanah Umat menetapkan margin keuntungan Rp 2.000.000. PT Cinta Damai akan mencicil
selama 24 bulan.
Pembayaran akan dilakukan setiap tanggal 3 setiap bulannya. Keterlembatan pembayaran akan
diberikan denda Rp 50.000 per bulan.
PT Cinta Damai juga membayar biaya administrasi sebesar Rp 125.000 secara tunai kepada PT
Amanah Umat. Juga memberikan uang muka senilai Rp 5.000.000.
2 Maret PT Amanah Umat memberikan potongan pembelian dalam bentuk kas sebesar
Rp 500.000 kepada PT Cinta Damai.
Buatlah jurnal yang diperlukan dalam transaksi di atas , posting ke dalam buku besar dan buat
penyajian akun yang relevan per 30 Juni 2020.
Kertas Kerja
Perhitungan harga jual motor dari PT Amanah Umat kepada PT Cinta Damai
Margin keuntungan
………………………………………….
Periode cicilan
………………………………………….
Margin keutungan
…………………………………
Periode cicilan
…………………………………
Periode cicilan
………………………………………….
Buku Besar
PT Ternakin Indonesia adalah perusahaan startup yang bergerak dalam bidang pengelolaan
dan distribusi sapi limosin. PT Ternakin Indonesia memberdayakan peternak-peternak di
Lembang, Bandung untuk menyediakan sapi limosin yang berkualitas.
Pada tanggal 2 Januari, PT Ternakin Indonesia mendapat order untuk menyediakan sapi
limosin untuk Kementrian Perdagangan menggunakan akad salam dengan ketentuan sebagai
berikut :
Pada tanggal 3 Januari, PT Sapi Sejahtera mendapat order dari PT Ternakin Indonesia untuk
menyediakan sapi limosin dengan ketentuan sebagai berikut :
Pada tanggal 3 Mei, PT Ternakin Indonesia mendapat order untuk menyediakan sapi limosin
untuk acara peresmian Pusat Penelitian Sapi Indonesia menggunakan akad salam dengan
ketentuan sebagai berikut :
- PT Ternakin Indonesia akan mengirimkan 10 ekor sapi limosin dengan berat 1 ton
PT Ternakin Indonesia mengirimkan sapi tepat waktu dengan harga pasar Rp 115.000.000 per
ekor.
Pada tanggal 7 Mei, PT Cinta Sapi Indonesia mendapat order dari PT Ternakin Indonesia untuk
menyediakan sapi limosin dengan ketentuan sebagai berikut :
- PT Cinta Sapi Indonesia akan mengirimkan 10 ekor sapi limosin berat 1 ton
- Harga per ekor sapi adalah Rp 95.000.000
- Waktu pengiriman adalah 1 bulan sejak akad salam disepakati
PT Cinta Sapi Indonesia tepat waktu dalam mengirimkan sapi limosin tersebut dengan harga
pasar Rp 90.000.000, namun dua ekor sapi yang dikirimkan beratnya hanya 800 KG dan PT
Ternakin Indonesia tidak mau menerimanya.
Instruksi
1. Buatlah jurnal yang dilakukan oleh PT Ternakin Indonesia dan posting ke dalam
buku besar yang telah disediakan
2. Buatlah jurnal yang dilakukan oleh PT Sapi Sejahtera dan PT Cinta Sapi
Indonesia
3. Buatlah penyajian akun yang relevan pada akhir periode
Jurnal Umum
………………………………………………………….
……………………………………………………………
Buku Besar
Wijaya Cinta adalah developer bangunan dan konstruksi menengah. Berikut adalah beberapa transaksi
yang dilakukan oleh Wijaya Cinta dengan kliennya.
6 Januari 2020 PT Cinta Mati akan membangun gedung kantor baru dan meminta jasa Wijaya Cinta
melalui akad istishna’ dengan metode presentase penyelesaian dan pembayaran tunai. Bangunan
tersebut harus selesai dalam 1 tahun dengan nilai kontrak Rp 7.200.000.000. Pada saat penandatanganan
akad, WC menagihkan uang muka kepada PT CM sebesar Ro 600.000.000 dari nilai kontraknya.
Pembayaran dilakukan secara tunai setelah tagihan diterima perusahaan.
8 Februari 2020 PT Citra Raya akan membangun perumahan karyawan dan meminta jasa WC melalui
akad istishna’ dengan metode presentase penyelesaian dan pembayaran Tangguh, yang akan selesai
dalam 3 tahun dengan nilai tunai sebesar Rp 15.000.000.000 dan nilai jualnya Rp 18.000.000.000.
Pembayaran dilakukan setiap akhir tahun dengan pembayaran masing-masing tahun Rp 6.000.000.000.
6 April 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap I kepada PT CM dengan nilai tagihan Rp
1.400.000.000 dan atas pengeluaran yang sudah dilakukan oleh WC sebesar Rp 1.000.000.000
10 April 2020 WC menerima pembayaran kas dari PT CM atas tagihan tertanggal 6 April 2020.
8 Juni 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap I kepada PT CR dengan pengeluaran yang sudah
dilakukan oleh WC sebesar Rp 2.000.000.000.
6 Juli 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap II kepada PT CM dengan nilai tagihan Rp
1.800.000.000 atas pengeluaran yang sudah dilakukan oleh WC Rp 1.400.000.000.
10 Juli 2020 WC menerima pembayaran kas dari PT CM atas tagihan tertanggal 6 Juli 2020.
6 Oktober 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap III kepada PT CM dengan nilai Rp
2.000.0000.000 atas pengeluaran yang sudah dilakukan oleh WC sebesar Rp 1.600.000.000.
10 Oktober 2020 WC menerima pembayaran kas dari PT CM atas tagihan tertanggal 6 Oktober 2020.
8 November 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap II kepada PT CR dengan pengeluaran yang
sudah dilakukan oleh WC sebesar Rp 5.000.000.000
28 Desember 2020 WC menyerahkan aset istishna’ tahap IV kepada PT CM dengan nilai tagihan Rp
1.400.000.000 atas pengeluaran yang sudah dilakukan oleh WC sebesar Rp 1.000.000.000
Instruksi
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi selama tahun 2020 untuk WC, PT CM, dan PT
CR. Posting ke dalam buku besar dan buatlah penyajian akun yang relevan pada akhir periode
Jurnal Umum
………………………………………………………….
……………………………………………………………
Buku Besar
Soal 4
Review laporan keuangan suatu entitas syariah tahun 2019 dan 2020 yang berkaitan dengan
murabahah, salam dan istishna, lakukanlah analisis atas kedua laporan tersebut.
PERTEMUAN 3
A. SUB CPMK
Mampu menerapkan akuntansi dengan akad kerjasama bagi hasil sesuai dengan PSAK
105 Mudharabah dan PSAK 106 Musyarakah
B. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi atas setiap transaksi
mudharabah dan musyarakah
2. Mahasiswa mampu menyajikan akun yang relevan dengan transaksi
mudharabah dan musyarakah pada akhir periode
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai mudharabah dan
musyarajah serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 4 yang tersedia secara individu.
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 5 dan 6 secara berkelompok
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat
pukul 23.59
E. TEORI
Akuntansi Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak
pertama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak kedua (pengelola
dana) bertindak selaku pengelola, dan keuntungan dibagi di antara mereka sesuai
kesepakatan sedangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana.
1. Prinsip Pembagian Hasil Usaha
1. Prinsip bagi hasil, dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross
profit) bukan total pendapatan usaha (omset).
2. Prinsip bagi laba, dasar pembagiannya adalah laba neto (net profit) yaitu
laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan dana
mudharabah
Akuntansi Musyarakah
Musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, di mana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian
berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset nonkas yang
diperkenankan oleh syariah.
AKUNTANSI MUSYARAKAH
1. Mitra Aktif
a. Biaya praakad
Mengeluarkan biaya pra akad sebesar Rp10.000.000
Uang Muka Rp10.000.000
Kas Rp10.000.000
Jika disetujui:
Investasi musyarakah Rp10.000.000
Uang Muka Rp10.000.000
Jika tidak disetujui :
Beban musyarakah Rp10.000.000
Uang muka Rp10.000.000
b. Penyetoran Modal
Mitra aktif menyetorkan modal sebesar Rp100.000.000 dengan nisbah 3 : 1
Investasi musyarakah-kas Rp100.000.000
Kas Rp100.000.000
c. Pembayaran bagi hasil
Kas Rp15.000.000
Pendapatan bagi hasil Rp15.000.000
d. Apabila mengalami kerugian
Kerugian Rp10.000.000
Penyisihan kerugian Rp10.000.000
e. Pengembalian pada akhir akad
Kas Rp90.000.000
Penyisihan kerugian Rp10.000.000
Investasi musyarakah Rp100.000.000
G. REFERENSI
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 3, Jakarta: Salemba
Empat, 2014.
H. TUGAS PRAKTIKUM
Essay Teori
1. Jelaskan perbedaan mudharabah dengan musyarakah
2. Jelaskan perbedaan musyarakah permanen dengan musyarakah menurun
3. Jelaskan mengenai akad mudharabah bagi bank syariah, sebagai penghimpun
dana dan penyaluran pembiayaan
4. Apa perbedaan mudharabah muthalaqah, mudharabah muqayyadah dan
mudharabah musyarakah
Essay Case
Tanggal 6 Maret 2020, Bapak Ahmad menerima modal usaha dari Bank Syariah
Umat sebesar Rp 900.000.000 dengan nisbah 40 : 60 dari laba usaha yang disepakati
selama 1 tahun. Pak Ahmad juga menerima modal aset non kas (harga perolehan Rp
350.000.000, akumulasi penyusutan Rp 100.000.000, masa manfaat 4 tahun, nilai
pasar Rp 300.000.000). Aset tersebut mengalami penurunan nilai sebelum usaha
mulai sebesar, Rp25.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2020, PT Sentosa mencatat
hasil usahanya sebesar Rp 250.000.000 dan biaya operasional usahanya sebesar Rp
150.000.000 dan membagi hasil usahanya sesuai nisbah. Pada tanggal 5 Januari 2021
bagi hasil dibayarkan kepada shahibul maal. Akibat kelalaian Pak Ahmad, terjadi
kebakaran pada usaha pak Ahmad dan mengakibatkan kerugian senilai Rp
25.000.000. Modal usaha dikembalikan di akhir masa akad.
Instruksi :
PT Samari juga bekerja sama dengan PT Rahajeng untuk mengerjakan sebuah projek
dengan membentuk PT Rahajeng Samari. PT Samari menyetorkan modal kas senilai
Rp 200.000.000 dan aset non kas (harga perolehan Rp 380.000.000, akumulasi
penyusutan Rp 100.000.000, masa manfaat 4 tahun, nilai pasar Rp 350.000.000). PT
Pada tanggal 27 Desember 2020, bukan akibat kelalaian mitra, PT Rahajeng Samari
mengalami musibah dan rugi senilai Rp 75.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2020,
PT Samari memperoleh pendapatan Rp 1.600.000.000 dan beban yang dikeluarkan
Rp 1.000.000.000. Perusahaan juga melakukan amortisasi selisih penilaian aset. Pada
tanggal tersebut, akad musyarakah telah berakhir.
Instruksi :
Buatlah jurnal umum untuk PT Samari sebagai mitra aktif, PT Rahajeng sebagai mitra
pasif dan Perusahaan bentukan
Jurnal Umum
………………………………………………………….
……………………………………………………………
PERTEMUAN 4
A. SUB CPMK
Mampu menerapkan akuntansi ijarah dan IMBT sesuai PSAK 107, serta akuntansi
Rahn pada entitas syariah
B. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi atas setiap transaksi
ijarah, IMBT dan rahn
2. Mahasiswa mampu menyajikan akun yang relevan dengan transaksi ijarah,
IMBT dan rahn pada akhir periode
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai ijarah, IMBT dan
Rahn serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 3 secara berkelompok pada lembar kerja
yang tersedia dan disubmit ke LMS dan/ Google Class room secara individu.
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 4 secara berkelompok dalam format pdf atau
power point
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat
pukul 23.59
5. Bersiap untuk presentasi baik indvividu maupun kelompok yang akan dipilih
secara acak pada pertemuan 3
E. TEORI
Akuntansi Ijarah
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu aset dalam waktu
tertentu dengan pembayaran sewa (ujrah) tanpa diikuti dengan pemindahan. Aset ijarah
adalah aset baik berwujud maupun tidak berwujud, yang atas manfaatnya disewakan..
Keterangan :
IMBT adalah kad ijarah yang disertai pemindahan kepemilkan barang sewa (mahal al-
manfa’ah) pada akhir sewa, baik dipindahkan dengak akad hibah maupun dengan akad jual-
beli.
Rahn (Pegadaian)
Rahn adalah menukarkan suatu benda dengan uang, tetapi ada perbedaannya bagi umat
Islam uang tersebut adalah pinjaman dan barang yang diterima adalah sebagai tanggungan.
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang yang
bergerak, yang diserahkan padanya oleh seseorang atau oleh orang lain atas namanya, dan
yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari
barang tersebut didahulukan dari pada orang- orang berpiutang lainnya; dengan
pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk
menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan.
Keuntungan Rp 50.000
Aset Ijarah Rp 200.000
c. Penjualan setelah berakhirnya akad
Aset ijarah dengan perolehan Rp 200.000 dan akumulasi penyusutan Rp
150.000 dijual dengan harga Rp 70.000 pada akhir akad (dalam ribuan
rupiah). Keuntungan diakui sebesar Rp 70.000 – (Rp 200.000 –
Rp150.000) = Rp 20.000.
Kas Rp 70.000
Akumulasi Penyusutan Rp 150.000
Keuntungan Rp 20.000
Aset Ijarah Rp 200.000
• Akuntansi untuk Penyewa (Musta’jir)
1. Membayar beban sewa
a. Jika tepat waktu
10/1 Beban Sewa Rp 7.500.000
Kas Rp 7.500.000
b. Jika terlambat membayar
10/1 Beban sewa Rp 7.500.000
Utang sewa Rp 7.500.000
15/1 Utang Sewa Rp 7.500.000
Kas Rp 7.500.000
2. Biaya perbaikan objek ijarah
a. Jika ditanggung oleh pemberi sewa
no entry.
b. Jika ditanggung oleh penyewa karena lalai
Beban Perbaikan Rp 500.000
Kas Rp 500.000
c. Beban perbaikan dibayarkan dulu oleh penyewa
Piutang Rp 500.000
Kas Rp 500.000
Ketika dibayarkan oleh pemberi sewa
Kas Rp 500.000
Piutang Rp 500.000
Piutang xxx
o Akuntansi untuk Pihak yang Menggadaikan Barang
1. Pada saat menerima uang pinjaman
Kas xxx
Utang xxx
2. Pada saat membayar biaya pemeliharaan dan penyimpanan
Beban xxx
Kas xxx
3. Saat pelunasan utang
Utang xxx
Kas xxx
4. Jika pada jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi maka barang gadai akan
dijual oleh pihak yang menggadaikan
Kas xxx
Akumulasi Penyusutan (apabila aset tetap) xxx
Kerugian* xxx
Kerugian** xxx
Aset xxx
*Nilai buku > Nilai jual
** Nilai buku < nilai jual
Pelunasan utang saat atas barang yang dijual pihak yang menggadai
Utang xxx
Kas xxx
G. REFERENSI
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat, 2019.
PT Rental Indonesia adalah perusahaan baru yang bergerak di bidang sewa mobil untuk
perjalanan wisata. Berikut adalah transaksi di tahun pertama (tahun 2021) PT Rental
Indonesia menjalankan usaha.
2 Jan Menginvestasikan sejumlah uang tunai sebagai modal awal perusahaan sebesar Rp
3.000.000.000.
3 Jan Membeli 3 unit kijang inova baru senilai Rp 1.800.000.000 untuk dijadikan mobil
rental. Masing-masing unit diestimasi memiliki umur ekonomis 5 tahun. Penyusutan
menggunakan metode garis lurus.
4 Jan Melakukan transaksi ijarah dengan Bapak Yudi dengan masa sewa selama 1 tahun
berakhir pada tanggal 31 Desember dengan tingkat keuntungan 20%. PT Rental Indonesia
menerima uang muka 6 bulan sewa senilai Rp72.000.000
5 Jan Melakukan transaksi IMBT dengan Bapak Ma’ruf dengan selama 1 tahun berakhir
pada tanggal 31 Desember dengan tingkat keuntungan 20%. PT Rental Indonesia menerima
uang muka 6 bulan sewa senilai Rp 360.000.000. Opsi pengalihan sewa dilakukan di akhir
masa sewa. Penyusutan untuk aset IMBT diasumsikan sama dengan masa sewa.
31 Jan PT Rental Indonesia melakukan perbaikan aset Ijarah senilai Rp 2.000.000 masing-
masing.
31 Desember PT Rental Indonesia menjual mobil inova kepada Bapak Ma’ruf senilai Rp
45.000.000 secara tunai
Keterangan lain :
PT Rental Indonesia melakukan penyusutan selama tahun 2021 dengan metode garis lurus
Instruksi
Kertas Kerja
Jurnal Umum
………………………………………………………….
……………………………………………………………
Buku Besar
PERTEMUAN 5
A. SUB CPMK
Mampu menerapkan PSAK 108 akuntansi transaksi syariah atas transaksi pada entitas
asuransi syariah
B. INDIKATOR
1. Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai asuransi syariah
2. Mahasiswa mampu menerapkan perlakuan akuntansi atas transaksi dasar
asuransi transaksi Syariah dan menyajikan akun yang relevan dengan
akuntansi asuransi syariah pada akhir periode
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai transaksi
ausransi syariah serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 3 yang tersedia secara individu
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 4 s/d 5 secara berkelompok
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat
pukul 23.59
E. TEORI
Awal mula istilah asuransi berasal dari bahasa Belanda assurantie yang dalam hukum
Belanda disebut Verzekering yang artinya pertanggungan. Dari istilah assurantie berkembang
dengan adanya istilah assuradeur (penanggung) dan geassureerde (tertanggung).
F. CONTOH TRANSAKSI
1. Jurnal terkait asuransi syariah
a. Menerbitkan polis
Nilai kontrbusi/premi sebesar Rp1.500 yang terdiri dari Rp1.300 untuk
kontribusi dengan fee (ujrah) sebesar 10% atau Rp130, dan Rp200
untuk investasi
Dr. Kas/Bank 200
Cr. Investasi mudharabah/wakalah 200
b. Apabila menyalurkan dana investasi berupa deposito
Perusahaan asuransi menyalurkan dana investasi dalam bentuk deposito
sebesar Rp900
Dr. Deposito 900
Dr. Kas/Bank 1900
Pendapatan Asuransi
Pendapatan Kontribusi xxx
Bagian Pengelola atas Kontribusi xxx
Bagian Reasuransi atas Kontribusi (xxx)
Perubahan Kontribusi yang Belum menjadi Hak (xxx)
Jumlah Pendapatan Asuransi xxx
Beban Asuransi
Beban Klaim xxx
Bagian Reasuransi atas Klaim (xxx)
Perubahan Penyisihan Klaim dalam Proses xxx
Perubahan Penyisihan Klaim yang Sudah Terjadi tetapi Belum Dilaporkan xxx
Perubahan Penyisihan Klaim yang Belum Menjadi Pendapatan xxx
Perubahan Penyisihan Manfaat Polis Masa Depan xxx
Jumlah Beban Asuransi xxx
G. REFERENSI
DSAS IAI. (2020). Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Huda, N., Rifaldi, I., Alhifni, A., El Hasan, S. S., Afrianti, S., & Noer, T. F. (2015).
Ekonomi Pembangunan Islam.
H. TUGAS PRAKTIKUM
Tugas 1
Jelaskan perbedaan asuransi konvensional dengan asuransi syariah
………………………………………………..…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Tugas 2
Jelaskan perbedaan mekanisme pengelolaan dana pada perusahaan asuransi untuk produk
asuransi yang memiliki unsur tabungan dan yang tidak memiliki unsur tabungan
………………………………………………..…………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
Tugas 3
Jelaskan pengertian asuransi jiwa (life insurance) dan asuransi umum (general insurance)
dan akad yang digunakan beserta penjelasan akad
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Tugas 4
a.Temukan contoh salah satu produk asuransi jiwa (life asurance) yang ditawarkan oleh
perusahaan asuransi syariah, dan jelaskan fitur asuransi jiwa syariah tersebut.
b. Jelaskan salah satu produk asuransi umum (general asurance) yang ada di perusahaan
asuransi syariah dan jelaskan fitur tersebut
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
Tugas 5
Berikut ini merupakan data keuangan perusahaan asuransi cahaya syariah periode 31 Desember
2020
Perubahan Penyisihan Klaim yang Sudah Terjadi tetapi Belum Dilaporkan 8.700.000
Instruksi
Buatlah laporan surplus defisit dana tabarru’ perusahaan asuransi Cahaya Syariah!
Kertas Kerja
Cahaya Syariah
Pendapatan Asuransi
Beban Asuransi
PERTEMUAN 6
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses organisasi pengelola wakaf
B. INDIKATOR
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri &/ Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari mengenai Wakaf di Indonesia
2. Kerjakan tugas praktikum yang tersedia
3. Tugas disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
o Pengertian Wakaf
Kata “Wakaf” atau”Wact” berasal dari bahasa Arab “Waqafa”. Asal kata
“Wakafa” berarti “menahan” atau “berhenti” atau “diam” di tempat” atau tetap
berdidi”. Kata “Wakafa-Yaqufu-Waqfan” sama artinya “Habas-Yahbisu-Tahbisan”.
Kata al-Waqf dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian.
Artinya : Menahan, menahan harta untuk diwakafkan, tidak dipindahmilikkan.
▪ Menurut Istilah Ahli Fiqih
• Abu Hanifah
Wakaf adalah menahan suatu benda yang menurut hukum, tetap di
wakif dalam rangka mempergunakan manfaatnya untuk kebajikan.
Berdasarkan definisi itu maka pemilikan harta wakaf tidak lepas dari
wakif, bahkan ia dibenarkan menariknya kembali dan ia boleh
menjualnya
• Mazhab Maliki
Wakaf itu tidak melepaskan harta yang diwakafkan dari kepemilikan
wakif, namun wakat tersebut mencegah wakif melakukan tindakan
yang dapat melepaskan kepemilikannya atas harta tersebut kepada
o Dasar Hukum
▪ Alquran :
• “…perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.”
(QS. Al-Hajj: 77)
• “kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna)
sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan
apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mah
mengetahui”.(QS. Al-Baqarah: 261)
▪ Sunah
• Hadis tentang hal ini secara lengkap adalah; “Umar memperoleh
tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata;
Wahai Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang
nilainya tinggi dan tidak pernah saya peroleh yang lebih tinggi
nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan kepada saya
o Macam-macam Wakaf
▪ Berdasarkan tujuan
• Wakaf sosial untuk kebaikan masyarakat (khairi)
Contohnya masjid, sekolah, rumah sakit, hutan, sumur, dan bentuk
lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.
• Wakaf keluarga (dzurri)
Contohnya kisah wakaf Abu Thalhah yang membagikan harta wakaf
untuk keluarga pamannya.
• Wakaf gabungan (musytarak)
Contohnya yaitu yayasan yang berdiri di atas tanah wakaf,
pembebasan sumur pribadi untuk digunakan oleh masyarakat luas.
Benda wakaf adalah segala benda baik benda bergerak atau tidak bergerak
yang memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan bernilai
menurut ajaran Islam.
Benda yang bisa diwakafkan tidak hanya berupa benda tidak bergerak seperti
hak atas tanah saja, tetapi bisa juga benda tidak bergerak lainnya
seperti bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah, hak milik
atas satuan rumah susun, atau benda bergerak seperti uang, logam mulia,
kendaraan, hak atas kekayaan intelektual, dan sebagainya.
o Unsur Wakaf
▪ Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
▪ Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk
dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya
▪ Aset wakaf adalah harta benda wakaf baik berupa benda bergerak
maupun benda tidak bergerak.
▪ Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara
lisan dan/atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda
miliknya.
▪ Peruntukan aset wakaf
▪ Jangka waktu wakaf.
o Perkembangan Wakaf
Sejak masa Rasulullah, masa kekhalifahan dan masa dinasti-dinasti Islam
sampai sekarang wakaf masih dilaksanakan dari waktu ke waktu di seluruh negeri
muslim, termasuk di Indonesia. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa lembaga
wakaf yang berasal dari agama Islam ini telah diterima (diresepsi) menjadi hukum
adat bangsa Indonesia sendiri. Disamping itu suatu kenyataan pula bahwa di
Indonesia terdapat banyak benda wakaf, baik wakaf benda bergerak atau benda tak
bergerak. Kalau kita perhatikan di negara-negara muslim lain, wakaf mendapat
perhatian yang cukup sehingga wakaf menjadi amal sosial yang mampu
memberikan manfaat kepada masyarakat banyak. Dalam perjalanan sejarah wakaf
terus berkembang dan akan selalu berkembang bersamaan dengan laju perubahan
jaman dengan berbagai inovasi-inovasi yang relevan, seperti bentuk wakaf uang,
wakaf Hak Kekayaan Intelektual (Haki), dan lain-lain.
1. Wakaf Uang adalah wakaf berupa uang yang dikelola secara produktif,
hasilnya dimanfaatkan untuk Mauquf alaih.
2. Wakaf Uang Linked Sukuk (CWLS) adalah Wakaf Uang yang
pengelolaannya untuk membeli sukuk negara.
ii. mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi,
dan peruntukannya,
iii. mengawasi dan melindungi harta benda wakaf, dan
iv. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.
Beberapa contoh nadzir atau Lembaga pengelola wakaf yaitu Rumah Wakaf,
Badan Wakaf Al-quran, dan lainnya.
Salah satu harta wakaf adalah Wakaf tanah, termasuk dalam wakaf harta tak
bergerak, disedekahkan demi kepentingan umum. Berdasarkan data BWI benda tidak
bergerak yang dapat diwakafkan, yaitu hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, baik yang sudah maupun yang belum terdaftar.
Kemudian bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah, tanaman dan benda
lain yang berkaitan dengan tanah, hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Terakhir, benda tidak bergerak lain
sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan wakaf uang di Indonesia hanya diatur oleh satu direktorat di bawah
Kementerian Agama (selaku pengawas). Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin
Amin menyebut mekanisme pengumpulan dan pengelolaan wakaf uang hanya
diinvestasikan untuk produk keuangan syariah. Adapun pengelolaan wakaf uang akan
dipercayakan kepada nazir (pengelola wakaf) melalui Lembaga Keuangan Syariah
Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) yang sudah mendapat izin dari Menteri Agama. Pihak
yang menjadi nazir dalam GNWU adalah Badan Wakaf Indonesia (BWI) yang merupakan
lembaga independen.
F. REFERENSI
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat, 2019.
Literasi Wakaf. https://www.bwi.go.id/literasiwakaf/
G. TUGAS PRAKTIKUM
Kelompok:
Jelaskan mengenai suatu Lembaga Pengelola Wakaf (nama, lokasi, program, lainnya)
Individu:
Jelaskan mengenai:
a. Wakaf produktif
b. Wakaf uang Vs wakaf melalui uang
c. Cash Wakaf Linked Sukuk (CWLS)
d. Wakaf saham
PERTEMUAN 7 & 8
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses dan pencatatan akuntansi pada organisasi
pengelola wakaf sesuai dengan PSAK 112 Akuntansi Wakaf
B. INDIKATOR
1. Ketepatan mengidentifikasi akuntansi di lembaga wakaf
2. Kesesuaian menyusun laporan keuangan di lembaga wakaf
C. METODE
Daring : Presentasi 100”
Luring : Praktikum Mengerjakan modul menyiapkan laporan hasil survey lapangan
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai transaksi akuntansi
wakaf serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 secara individu
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 2 secara berkelompok
4. Tugas mandiri disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
5. Tugas kelompok disubmit ke GCR &/LMS 20 Oktober paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
Akuntansi Wakaf
o Akuntansi Entitas Wakaf
▪ Penerimaan aset wakaf diakui pada saat entilas wakat memill kendali secara
hukum dan fisik atas aset tersebut. Jika yang diterima adalah wasiat wakaf
maupun wa'd boleh diakui dalam periode berjalan. Aset yang diterima
dalam bentuk kas akan diakui sebesar nilai kas yang diterima dan jika dalam
bentuk nonkas akan diakui sebesar nilai wajar, termasuk emas. Jika karena
suatu kondisi nilai wajar tidak dapat ditentukan maka, akan dijelaskan
dalam catatan laporan keuangan saja.
F. CONTOH TRANSAKSI
3. Beban pengelolaan
a. Jika disalurkan secara langsung
Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik 5
PRAKTIKUM AKUNTANSI SYARIAH
4. Imbalan Nazir
Entitas wakaf menetapkan imbalan untuk nazir sebesar 10% dari hasil neto
pengelolaan wakaf. Hasil neto pengelolaan periode berjalan adalah Rp
120.000.000, namun sebanyak Rp 20.000.000 dananya belum diterima entitas
wakaf. Maka jumlah yang diterima untuk nazir adalah Rp 10.000.000 ((Rp
120.000.000 – Rp 20.000.000) x 10%).
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Beban Imbalan Nazir Rp10.000.000
Kas Rp10.000.000
G. REFERENSI
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat, 2019.
H. TUGAS PRAKTIKUM
Tugas Individu
Berikut ini adalah transaksi entitas wakaf Berkah Jaya pada bulan Januari 2020:
3 Jan Menerima wakaf dalam bentuk aset tetap berupa tanah sebesar Rp200.000.000
dan ruko sebesar Rp250.000.000 dari Dr Anita
5 Jan Menerima janji wakaf berupa uang tunai sebesar Rp1.500.000.000 dari Dr
Anita
8 Jan Menerima dana Rp1.500.000.000 tersebut diterima pada rekening entitas wakaf
23 Jan Menyalurkan dana untuk beasiswa pendidikan selama satu tahun sebesar
Rp10.000.000 melalui lembaga wakaf Al-Azhar
28 Jan Menerima laporan dari wakaf bahwa dana sudah diterima oleh penerima
manfaat
Instruksi
Buatlah jurnal atas transaksi diatas untuk entitas wakaf Berkah Jaya dan Dr Anita!
Kertas Kerja
Jurnal Umum
………………………………………………………….
……………………………………………………………
PERTEMUAN 9
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses pada organisasi pengelola zakat
(OPZ)/Lembaga Pengelola Zakat.
B. INDIKATOR
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri &/ Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari mengenai organisasi pengelola zakat (OPZ)/Lembaga Pengelola
Zakat di Indonesia
2. Kerjakan tugas praktikum yang tersedia
3. Tugas disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
1. Pengertian Zakat, Infak, dan Sedekah
Zakat
Dari segi bahasa, zakat memiliki kata dasar “zaka” yang berarti berkah,
tumbuh, suci, bersih dan baik. Sementara, zakat secara terminologi berarti aktivitas
memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah Swt. dalam jumlah dan
perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak.
Berdasarkan pengertian tersebut, zakat tidaklah sama dengan
donasi/sumbangan/sedekah yang bersifat sukarela. Zakat merupakan suatu
kewajiban muslim yang harus ditunaikan dan bukan merupakan hak sehingga, kita
tidak dapat memilih untuk membayar atau tidak. Zakat memiliki aturan yang jelas,
mengenai harta apa saja yang harus dizakatkan, batasan harta yang terkena zakat,
demikian juga cara perhitungannya. Bahkan, kriteria penerima harta zakat pun
telah diatur oleh Allah Swt dan Rasul-Nya. Oleh karenanya, zakat adalah sesuatu
yang sangat khusus karena, memiliki persyaratan dan aturan baku, baik untuk
alokasi, sumber, besaran maupun waktu tertentu yang telah ditetapkan oleh syariah.
Infak
Menurut bahasa, Infak artinya adalah membelanjakan harta, sedangkan
menurut terminologi artinya mengeluarkan harta karena taat dan patuh kepada
Allah Swt. Pengeluaran infak dapat dilakukan oleh seorang muslim sebagai rasa
syukur ketika menerima rezeki dari Allah dengan jumlah sesuai kerelaan dan
kehendak muslim tersebut.
Sedekah
Sedekah adalah sesuatu yang ma'ruf atau benar dalam pandangan syariah
dan dilakukan karena mengharap pahala dari Allah Swt.
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS.
At-Taubah: 60)
b) Sunah
Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: "siapa yang dikaruniai oleh
Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat
nanti ia akan didatangi oleh seekor ular jantan gundul yang sangat berbisa
dan sangat menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya." (HR.
Bukhari)
"Golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan ditimpa kelaparan
dan kemarau panjang." (HR. Tabrani)
"Bila shadagah (zakat) bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu
akan binasa." (HR. Bazar dan Baihaqi)
“Zakat itu dipungut dari orang orang kaya di antara mereka, dan diserahkan
kepada orang-orang miskin." (HR. Bukhari)
F. REFERENSI
DSAS IAI. 2020. Standar Akuntansi Syariah. Ikatan Akuntan Indonesia
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi 5, Jakarta: Salemba
Empat, 2019
G. TUGAS PRAKTIKUM
Kelompok:
Jelaskan mengenai suatu Lembaga Pengelola Zakat (nama, lokasi, strategi
penghimpunan dana (fundraising), program unggulan, dan informasi lainnya)!
Individu:
1. Jelaskan nisab dan ukuran harta yang wajib dizakatkan
a. Zakat logam (emas dan perak)
b. Zakat barang tambang dan barang peninggalan kuno
c. Zakat barang dagangan
d. Zakat tanaman dan buah-buahan
e. Zakat ternak.
2. Jelaskan mengenai zakat profesi dan zakat perusahaan!
3. Jelaskan hambatan-hambatan Lembaga Pengelola Zakat untuk mengoptimalkan
penerimaan dana zakal, infak dan sedekah.
PERTEMUAN 10
A. SUB CPMK
Mampu menganalisa transaksi dan melakukan pencatatan akuntansi pada organisasi
pengelola zakat dan infak/sedekah sesuai dengan PSAK 109 Akuntansi Zakat dan
Infak/sedekah
B. INDIKATOR
1. Ketepatan menganalisa transaksi
2. Ketepatan melakukan pencatatan
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri &/ Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak dan Sodaqoh.
2. Kerjakan tugas praktikum yang tersedia
3. Tugas disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
1. Perlakuan Akuntansi (PSAK 109)
Perlakuan akuntansi dalam pembahasan ini mengacu pada PSAK 109 yang ruang
lingkupnya hanya untuk amil yang menerima dan menyalurkan zakat dan
infak/sedekah. PSAK ini wajib diterapkan oleh amil yang menerima diterapkan oleh
amil uang mendapat izin dari regulator. Meski demikian amil yang tidak mendapat
izin juga dapat menerapkan PSAK ini.
PSAK 109 ini merujuk kepada beberapa fatwa MUI, yaitu sebagai berikut.
a. Fatwa MUI No. 8/2011 tentang Amil Zakat
b. Fatwa MUI No.13/2011 tentang Hukum Zakat atas Harta Haram
c. Fatwa MUI No.14/2011 tentang Penyaluran Harta Zakat dalam bentuk Aset
Kelolaan.
I. Dana Zakat
1) Penerimaan zakat diakui pada saat penerimaan kas atau aset nonkas.
Penerimaan akan diakui sebagai penambah dana zakat sebesar jumlah yang
diterima jika berbentuk kas, dan sebesar nilai wajar jika uang diterima
adalah aset nonkas
2) Penurunan nilai zakat diakui sebagai pengurang dana zakat jika tidak
disebabkan oleh kelalaian amil, dan diakui sebagai kerugian dan pengurang
dana amil jika disebabkan oleh kelalaian amil.
3) Zakat yang disalurkan sebagai pengurang dana zakat sebesar jumlah
penyaluran jika penyalurannya dalam bentuk kas, dan sebesar nilai tercatat
jika disalurkan dalam bentuk aset nonkas pada saat telah diterima oleh
mustahik.jika disalurkan melalui amil lainnya maka, akan diakui sebagai
piutang penyaluran dan akan berkurang saat diterima mustahik.
4) Bagian dana zakat yang disalurkan kepada amil diakui sebagai penambah
dana amil dan pengurang dana zakat.
5) Amil dapat memperoleh ujrah jika menentukan muzaki penyaluran zakat
melalui amil. Ujrah yang diterima akan diakui sebagai penambah dana amil.
6) Beban penghimpunan dan penyaluran zakat harus diambil dari porsi dana
amil. Jika terjadi kekurangan dana amil maka, diperbolehkan meminjam
dana zakat tetapi harus dikembalikan.
lainnya maka akan diakui sebagai piutang penyaluran dan akan berkurang
saat diterima mustahik
F. REFERENSI
G. TUGAS PRAKTIKUM
a. Tugas Individu
Berikut adalah data transaksi mengenai penerimaan dan penyaluran zakat yang
terjadi pada LAZ Amanah Umat selama bulan November 2021.
Nov 1 Saldo dana zakat sebesar Rp.600.000.000.
4 Menerima zakat tunai dari Tuan Abdul sebesar Rp.30.000.000, hak
amil disepakati 10%.
9 Menerima zakat tunai dari Ibu Aisyah sebesar Rp.45.000.000, hak
Amil disepakati 10%.
12 Menerima zakat aset non tunai dari PT Merapi berupa 3 buah mobil
dengan nilai wajar @Rp.120.000.000.
20 Salah satu mobil dari PT Merapi mengalami penurunan nilai akibat
kelalaian amil, menjadi Rp.115.000.000.
21 Menyalurkan zakat kepada fakir miskin, untuk bantu keperluan
sehari-harinya sebesar Rp.25.000.000.
23 Menyalurkan dana zakat untuk pembangunan masjid (sebagai
fisabilillah) sebesar Rp.100.000.000.
25 Menerima hasil ujroh mobil yang disewakan sebesar Rp.15.000.000.
27 Menyalurkan zakat berupa bibit kepada kelompok Tani Mandiri,
senilai Rp.20.000.000.
30 Menyalurkan dana zakat untuk mualaf sebesar Rp.10.000.000
31 Menerima dana zakat dari Tuan Hamid sebesar rp.20.000.000,
disepakati 10%
Diminta:
1. Buatlah jurnal atas transaksi-transaksi yang terjadi pada LAZ Amanah Umat.
2. Posting transaksi ke buku besar masing-masing.
b. Tugas Kelompok
LAZ Amanah Umat memiliki saldo awal infak/sedekah per 1 November 2021
sebesar Rp.350.000.000. Berikut adalah transaksi penerimaan dan penyaluran dana
infak/sedekah pada LAZ Amanah Umat.
Nov 6 Menerima dana infak/sedekah secara tunai sebesar Rp.450.000, hak
amil 10%.
7 Menyalurkan dana infak/sedekah senilai Rp.85.000.000 untuk
modal mustahik sebagai dana bergulir.
11 Menerima dana infak/sedekah secara tunai sebesar
Rp.100.000.000, hak amil 10%.
14 Menyalurkan dana infak/sedekah senilai Rp.50.000.000 untuk
modal mustahik bukan sebagai dana bergulir.
15 Menerima infak/sedekah berupa 1 unit mobil dengan nilai wajar
Rp.150.000.000 dari Bapak Budi.
16 Menerima infak/sedekah berupa 10 gram emas dari Ibu Aisyah
dengan nilai wajar Rp.900.000/gram.
20 Menerima hasil penyewaan mobil sebesar Rp.4.500.000.
26 Menyalurkan dana infak/sedekah untuk Pendidikan mustahik
sebesar Rp.50.000.000.
28 Menyalurkan dana infak/sedekah untuk bantuan bencana alam
sebesar Rp. 60.000.000
31 Menyusutkan mobil sebesar Rp.1% dari nilai wajarnya.
Diminta:
PERTEMUAN 11
A. SUB CPMK
Mampu menyusun laporan keuangan pada organisasi pengelola zakat dan infak/sedekah
sesuai dengan PSAK 101 mengenai Penyajian Laporan Keuangan Entitas Syariah,
khususnya paragraph mengenai laporan keuangan Lembaga Amil Zakat.
B. INDIKATOR
1. Ketepatan penyusunan laporan
2. Kelengkapan laporan
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri &/ Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1) Baca dan pelajari PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak dan Sodaqoh.
2) Baca dan pelajari PSAK 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Syariah
3) Kerjakan tugas praktikum yang tersedia
4) Tugas disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
1) Laporan Keuangan Lembaga Zakat (PSAK 101)
Lembaga zakat menyusun laporan keuangan sesuai dengan mengacu pada PSAK 101
tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas Syariah. Menurut PSAK 101
komponen laporan keuangan amil/LAZ adalah sebagai berikut:
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan perubahan dana;
c. Laporan perubahan aset kelolaan;
d. Laporan arus kas;
e. Catatan atas laporan keuangan.
a. Penyusutan: bangunan 2,5% per tahun, kendaraan 20% per tahun, peralatan
25% per tahun.
b. Bagi hasil bank: syariah sebagai pendapatan dana, konvensional sebagai dana
nonhalal.
c. Dasar perhitungan: kalender hijriah.
Pembuatan Jurnal
10) Menyalurkan dana bergulir berasal dari dana zakat untuk kelompok tani
sebesar Rp20.000.000
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
22 Sep Piutang Penyaluran-Dana Zakat 20.000.000
Kas 20.000.000
15) Menerima jasa giro berupa bunga Rp205.000, dan bagi hasil Rp105.000
Tgl Keterangan Ref Debit Kredit
30 Sep Bank Konvensional 205.000
Bank Syariah 105.000
Penerimaan Dana Nonhalal- 205.000
Bunga
Penerimaan Dana Zakat 105.000
sebelumnya harus menjadi bagian dari vuku besar periode sekarang sebagai saldo
awal.
Saldo Dana
Dana Zakat 90.966.875
Dana Infak 16.875.000
Dana 22.500.000
Kemanusiaan
Dana Nonhalal -
Dana Amil 455.463.125
600.255.000 600.255.000
(Lanjutan)
LAZ UMAT SEJAHTERA
LAPORAN PERUBAHAN DANA
Untuk Periode yang Berakhir 30 Muharam 1426 H
Keterangan Cat. Rp
DANA INFAK/SEDEKAH
Penerimaan
Infak/Sedekah Terikat
Infak/Sedekah Tidak Terikat 25.000.000
Hasil Pengelolaan 25.000.000
Jumlah Penerimaan -
Penyaluran
Amil 3.125.000
Infak/Sedekah Terikat
Infak/Sedekah Tidak Terikat
Beban Penghapusan Piutang UKM 5.000.000
Alokasi Pemanfaatan Aset Kelolaan -
Jumlah Penyaluran 8.125.000
Surplus (Defisit) 16.875.000
Saldo Awal 0
Saldo Akhir 16.875.000
DANA KEMANUSIAAN
Penerimaan
Penerimaan Dana Kemanusiaan 100.000.000
Jumlah Penerimaan 100.000.000
Penyaluran
Penyaluran Dana Bantuan bencana gunung 70.000.000
meletus
Biaya Penyaluran 7.500.000
Jumlah Penyaluran 77.500.000
Surplus (Defisit) 22.500.000
Saldo Awal -
Saldo Akhir 22.500.000
Penyaluran
Beban Gaji 5.000.000
Beban Umum dan Administrasi 1.350.000
Beban Penyusutan 14.450.000
Jumlah Penyaluran 20.800.000
Surplus (Defisit) 455.463.125
Saldo Awal -
Saldo Akhir 455.463.125
4) Laporan Arus Kas (mengikuti laporan arus kas pada PSAK 02); dan
5) Catatan atas Laporan Keuangan
F. REFERENSI
Sri Nurhayati, dkk. Akuntandi dan Manajemen Zakat. Jakarta: Salemba Empat, 2019.
G. TUGAS PRAKTIKUM.
Tugas Individu
1. Jelaskan perbedaan zakat, infak dan sedekah!
2. Jelaskan tujuan dibuatnya laporan keuangan pada Lembaga Amil Zakat!
3. Pilih laporan keuangan salah satu LAZ, dan bandingkan apakah penyajian
laporannya sudah sesuai dengan PSAK 101 tentang Penyajian Laporam Keuangan
Syariah ! (laporan keuangan LAZ dilampirkan)
Tugas Kelompok
Berikut ini Neraca Saldo LAZ (Amil) Amanah Umat Jakarta Per 1 Januari 2021
Piutang bergulir:
a) Aset surat berharga saham mengalami penurunan harga pasar sebesar Rp4.500.000.
b) Beban penyusutan aset tetap sebesar Rp10.500.000, terdiri atas beban penyusutan
peralatan kantor Rp3.000.000 dan beban penyusutan kendaraan sebesar Rp7.500.000.
c) Beban penyusutan aset kelolaan (mobil) sebesar Rp3.000.000.
d) Gaji yang belum dibayar sebesar Rp7.500.000.
e) Beban listrik dan telepon yang belum dibayar sebesar Rp3.000.000.
f) Perlengkapan yang sudah dipakai bulan Januari 2021 senilai Rp4.500.000.
Buatlah :
a. Jurnal untuk mencatat transaksi LAZ (Amil) Amanah Umat selama Januari
2021.
b. Jurnal Penyesuaian per 31 Januari 2021.
c. Posting ke buku besar masing-masing akun
d. Neraca Lajur.
e. Laporan Perubahan Dana LAZ (Amil) Amanah Umat per 31 Januari 2021.
f. Laporan Perubahan Aset Kelolaan LAZ (Amil) Amanah Umat Per 31 Januari
2021.
g. Laporan Posisi Keuangan LAZ (Amil) Amanah Umat per 31 Januari 2021.
PERTEMUAN 12
AKUNTANSI PESANTREN/SEKOLAH
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses dan pencatatan akuntansi pada pesantren atau
sekolah Islam berasrama
B. INDIKATOR
1. Ketepatan mengidentifikasi bisnis proses pesantren/sekolah berasrama
2. Ketepatan mengidentifikasi akuntansi di pesantren/sekolah berasrama
C. METODE
Daring : Kuliah 100”
Luring : Praktikum Survey ke lapangan 240”
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai transaksi
akuntansi pesantren serta PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum secara individu
3. Tugas disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
Akuntansi Pesantren/Sekolah
1. Dasar Hukum (teori) dan Proses Bisnis
Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2019 tentang
pesantren, Pondok Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain yang
selanjutnya disebut Pesantren adalah lembaga yang berbasis masyarakat dan
didirikan oleh perseorangan, yayasan, organisasi masyarakat Islam, dan/atau
masyarakat yang menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.,
menyemaikan akhlak mulia serta memegang teguh ajaran Islam rahmatan lil'alamin
yang tercermin dari sikap rendah hati, toleran, keseimbangan, moderat, dan nilai
luhur bangsa Indonesia lainnya melalui pendidikan, dakwah Islam, keteladanan,
dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
dengan kekhasan Pesantren dengan berbasis kitab kuning atau dirasah islamiah
dengan pola pendidikan muallimin.
Kitab Kuning adalah kitab keislaman berbahasa Arab atau kitab keislaman
berbahasa lainnya yang menjadi rujukan tradisi keilmuan Islam di Pesantren
Dasar hukum
Pondok pesantren dapat juga diartikan sebagai laboratorium kehidupan, tempat para
santri belajar hidup dan bermasyarakat dalam berbagai segi dan aspeknya.
Selanjutnya setelah syarat yang diperlukan dan sudah memilih untuk membuat
yayasan atau perkumpulan, maka tindakan yang diperlukan yaitu :
Aset tidak lancar ada tiga macam. Ketiga macam aset tidak lancar tersebut
adalah aset tetap, aset tidak berwujud
F. CONTOH TRANSAKSI
• Laporan posisi keuangan
Keterangan Saldo Awal 1 Januari 2019 Penambahan Pengurangan Saldo Akhir 31 Desember 2019
Harga Perolehan
Tanah 834.250.000 - - 834.250.000
Bangunan 900.000.000 - - 900.000.000
Peralatan dan investasi 100.000.000 - - 100.000.000
Jumlah 1.834.250.000 - - 1.834.250.000
Akumulasi Penyusutan
Tanah - - - -
Bangunan - 30.000.000 - 30.000.000
Peralatan dan investasi - 10.000.000 - 10.000.000
Jumlah - 40.000.000 - 40.000.000
Nilai Tercatat Bersih 1.834.250.000 1.794.250.000
G. REFERENSI
Ikatan Akuntansi Indonesia. (2018). Pedoman akuntansi Pesantren efektif per mei
2018.
H. TUGAS
1. Buatlah penjelasan mengenai sejarah pesantren di Indonesia
2. Buatlah resume dari pesantren yang ada di Indonesia mengenai
▪ Profil pesantren
▪ Visi dan misi
▪ Struktur organisasi pesantren
▪ Fitur yang ada dalam pesantren tersebut (jenis sekolah mulai dari TK s/d
pekuliahan, tergantung dari pesantren yang diambil), pola bisnis lain
selain sekolah (pesantren tersebut memiliki koperasi, BMT, usaha
lainnya)
PERTEMUAN 13
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses dan pencatatan akuntansi pada perbankan syariah.
B. INDIKATOR
Ketepatan menjelaskan bisnis proses perbankan syariah
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai perbankan syariah serta
PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum nomer 1 s/d 5 yang tersedia secara individu
3. Kerjakan tugas praktikum nomer 6 secara berkelompok
4. Tugas mandiri dan kelompok disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul
23.59
E. TEORI
Bank Umum Syariah, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, dan Unit Usaha Syariah
Bank Konvensional
Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Syariah Indonesia No. 21 Tahun 2008,
disebutkan bahwa bank terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah.
Bank konvensional adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara
konvensional yang terdiri atas Bank Umum Konvensional dan Bank Perkreditan Rakyat.
Adapun Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah yang terdiri atas Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah—BPRS (dahulu disebut dengan nama Bank Perkreditan Rakyat Syariah).
BUS adalah bank syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Sementara itu, BPRS adalah bank syariah yang melaksanakan kegiatan
usahanya tidak memberikan jasa lalu dalam lintas pembayaran. Berdasarkan UU
Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 tersebut, disebutkan bahwa bank konvensional
yang hendak melaksanakan usaha syariah harus membentuk Unit Usaha Syariah (UUS)
yang khusus beroperasi dengan menggunakan sistem syariah.
Baitulmal wat Tamwil (BMT), atau disebut juga dengan “Koperasi Syariah”, merupakan
Lembaga keuangan syariah yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana kepada
anggotanya dan biasanya beroperasi dalam skala mikro. BMT juga dikenal sebagai jenis
lembaga keuangan syariah pertama yang dikembangkan di Indonesia. BMT terdiri dari
dua istilah, yaitu “baitulmal” dan “baitultamwil”. Baitulmal merupakan istilah untuk
organisasi yang berperan dalam mengumpulkan dan menyalurkan dana nonprofit, seperti
zakat, infak, dan sedekah. Baitultamwil merupakan istilah untuk organisasi yang
mengumpulkan dan menyalurkan dana komersial. Dengan demikian, BMT memiliki
peran ganda, yaitu fungsi sosial dan fungsi komersial. Dalam operasinya, BMT biasanya
menggunakan badan hukum koperasi. Oleh karena itu, BMT sering disebut dengan
koperasi jasa keuangan syariah. Bank syariah sering bekerja sama dengan BMT dalam
menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat. Kerja sama ini dilakukan mengingat BMT
memiliki kemampuan akses kepada masyarakat berpenghasilan rendah yang memerlukan
pembiayaan dalam skala kecil atau mikro.
Perbankan Syariah
Berdasarkan Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah,
disebutkan bahwa Bank Syariah wajib menjalankan fungsi menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat. Bank Syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam
bentuk lembaga baitulmal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah,
hibah, atau dana sosial lainnya (antara lain denda terhadap nasabah atau ta’zir) dan
menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat. Selain itu, bank syariah juga dapat
menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).
Dalam beberapa literatur perbankan syariah, bank syariah dengan beragam skema
transaksi yang dimiliki dalam skema non-riba memiliki setidaknya empat fungsi, yaitu
(1) fungsi manajer investasi; (2) fungsi investor; (3) fungsi sosial; dan (4) fungsi jasa
keuangan
Prinsip Wakalah
Sebagai pihak yang mengerjakan suatu tugas, bank syariah berhak mendapatkan
imbalan (fee) sesuai dengan kesepakatan. Berdasarkan fatwa DSN, wakalah dengan
imbalan bersifat mengikat dan tidak boleh dibatalkan secara sepihak. Dalam praktik
perbankan, prinsip wakalah dapat digunakan untuk transaksi berikut ini.
F. REFERENSI
Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Rizal Yaya, Aji Erlangga
Martawireja, Ahim Abdurahim, penerbit Salemba Empat
Akuntansi Syariah – Meletakan Nilai – Nilai Syariah Islam dalam Ilmu Akuntansi,
Muammar Khaddafi, Sarapuddin Siregar, Hendra Harmain, Nurlaila, Muhammad Zaki
dan Dahrani, penerbit Madenatera
Produk Perbankan Syariah, Wiroso, penerbit Wiroso, penerbit PPL Ikatan Akuntan
Indonesia
G. TUGAS PRAKTIKUM
Tugas Individu
Tugas Kelompok
6. Buatlah resume mengenai salah satu bank syariah (antar kelompok harus bank yang
berbeda) mengenai bisnis proses dan jasa/layanan yang diberikan bank tersebut!
PERTEMUAN 14
A. SUB CPMK
Mampu mengidentifikasi bisnis proses dan pencatatan akuntansi pada perbankan syariah.
B. INDIKATOR
Ketepatan menjelaskan pencatatan akuntansi pada perbankan syariah.
C. METODE
Daring : Synchronus, Ruang Praktikum LMS atau GCR, Platform GoogleMeet/Zoom
Luring : Tugas Mandiri & Tugas Kelompok
D. PETUNJUK PRAKTIKUM
1. Baca dan pelajari buku referensi Akuntansi Syariah, mengenai perbankan syariah serta
PSAK yang relevan.
2. Kerjakan tugas praktikum secara individu
4. Tugas mandiri disubmit ke GCR &/LMS hari ini paling lambat pukul 23.59
E. TEORI
Fund Raising Management
Prinsip dalam Penghimpunan Dana Bank Syariah
Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank konvensional
maupun syariah dilakukan dengan menggunakan instrumen tabungan, deposito, dan giro
yang secara total biasa disebut dengan dana pihak ketiga. Prinsip penghimpunan dana
yang digunakan dalam bank syariah ada dua, yaitu prinsip wadiah dan prinsip
mudharabah.
Akuntansi untuk tabungan mudharabah dan penghimpunan dana bentuk lainnya yang
menggunakan akad mudharabah pada dasarnya mengacu pada PSAK 105 tentang
Akuntansi Mudharabah, khususnya yang terkait dengan akuntansi untuk pengelola dana.
PSAK 105 paragraf 25, dinyatakan bahwa dana yang diterima dari pemilik dana (nasabah
penabung) dalam akad mudharabah diakui sebagai dana syirkah temporer sebesar jumlah
kas atau nilai wajar aset non-kas yang diterima. Pada akhir periode akuntansi, dana
syirkah temporer diukur sebesar nilai tercatatnya.
02 Feb, Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah) cabang menerima setoran tunai
pembukaan tabungan mudharabah atas nama Unga sebesar Rp5.000.000.
08 Feb, Unga menerima transfer dari nasabah Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah)
cabang Garut sebesar Rp1,000.000.
17 Feb, Unga menerima kiriman dari nasabah Bank Tetangga Syariah (BTS) sebesar
Rp1.500.000.
28 Feb, Unga menerima bagi hasil tabungan mudharabah dari BCL Syariah sebesar
Rp20.000.
09 Feb, Unga nasabah Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah) menarik tunai
tabungan mudharabah sebesar Rp. 500.000.
16 Feb, Unga transfer dari nasabah Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah)
cabang Garut sebesar Rp 500.000.
17 Feb, Unga mentransfer kepada nasabah Bank Tetangga Syariah (BTS) sebesar
Rp1.000.000.
Kas 500,000
16 Feb Tab. mudharabah – Unga 500,000
RAK cabang Garut 500,000
* Pajak PPh Pasal 4 (2) atas bunga atau pendapatan yang dapat disamakan dengan itu
(bagi hasil atau bonus dalam transaksi perbankan syariah) adalah sebesar 20% dan
dimasukkan dalam rekening titipan kas negara.
bersifat sukarela dan tidak disyaratkan di muka, Berdasarkan PAPSI 2013, pemberian
bonus atas simpanan kepada nasabah diakui sebagai beban pada saat terjadinya. transaksi
pembayaran pajak terhadap bonus wadiah, langsung mengurangi tabungan wadiah.
Akan tetapi, dalam praktik, Bank cenderung menunjukkan jumlah total bonus yang
diberikan dalam buku tabungan.
Misalkan pada tanggal 5 Maret, Unga nasabah tabungan wadiah Bank Citra Lestari
Syariah (BCL Syariah) menerima bonus wadiah sebesar Rp20.000 dan dipotong pajak
Rp4.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet, giro, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan
pemindahbukuan. Dalam perbankan syariah, mekanisme giro yang dibenarkan ada dua
jenis, yaitu wadiah dan mudharabah. Dengan demikian, dikenal istilah giro wadiah dan
giro mudharabah. Dalam praktik perbankan, skema yang umum digunakan adalah giro
wadiah. Akan tetapi ada beberapa bank Syariah yang memiliki produk giro dengan akad
mudharabah.
Untuk jurnal akuntansi pembukuan kepada nasabah sama dengan tabungan baik
dengan akad wadiah maupun mudharabah
Deposito Mudharabah
• Bagi hasil deposito masuk kedalam rekening awal atau rekening dasar dalam
pembuaan deposito dapat berupa tabungan/giro
• Bagi hasil masuk kedalam pokok deposito, menambah outstanding depositonya
Transaksi deposito
05 Sep Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah) menerima setoran atas nama
Unga Rp5.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu satu
bulan dengan nisbah 60% untuk nasabah dan 40% untuk BCL Syariah.
Berdasarkan PAPSI 2013 (h. 5.14-15), untuk dana yang dihimpun dengan skema
mudharabah harus mengungkap antara lain:
1. Isi kesepakatan utama akad mudharabah berupa porsi dana dan pembagian hasil
usaha.
2. Rincian dana mudharabah yang diterima berdasarkan:
a. Jenis mudharabah (mudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayadah).
b. Pemilik dana mudharabah (bank dan bukan bank).
c. Jenis mata uang dana mudharabah (rupiah dan valuta asing).
3. Rincian dana mudharabah yang disalurkan berdasarkan:
a. Sumber dana mudharabah yang berasal dari mudharabah mutlaqah dan
mudharabah muqayadah.
b. Penerima dana mudharabah: Bank dan bukan Bank Syariah.
Untuk penghimpunan dengan skema wadiah, PAPSI 2013 (h. 11.2) menyebutkan hal-
hal yang harus diungkapkan antara lain:
Akuntansi Kas untuk Penyetoran dan Penarikan oleh Nasabah Melalui Teller
Transaksi setoran cabang sendiri adalah transaksi dimana seorang nasabah memasukkan
uang untuk rekening yang berasal dari kantor cabang tempat uang itu dimasukkan.
Misalkan pada tanggal 2 Desember Ibu Unga nasabah Bank Citra Lestari Syariah cabang
Bandung, melakukan setoran tunai di kantor cabang Bandung ke rekeningnya sebesar
Rp2,500.000.
Transaksi penarikan di cabang sendiri adalah transaksi dimana seorang nasabah menarik
uang dari rekening yang berasal dari kantor cabang tempat uang itu ditarik.
Misalkan pada tanggal 4 Desember Ibu Unga nasabah Bank Citra Lestari Syariah (BCL
Syariah) cabang Bandung, melakukan penarikan tunai uangnya di kantor cabang
Bandung sebesar Rp1,000.000.
Transaksi pengisian kas ATM merupakan transaksi bank mengisi kas yang
terdapat dalam ATM.
Misalkan pada tanggal 28 Agustus BSM cabang Jakarta melakukan pengisian ATMnya
sebesar Rp800.000.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
Transaksi pengosongan kas ATM merupakan transaksi bank mengisi kas yang terdapat
dalam ATM.
Misalkan pada tanggal 28 Agustus BSM cabang Jakarta melakukan pengisian ATMnya
sebesar Rp100.000.000. Maka jurnalnya adalah sebagai berikut:
Bagi Hasil
Dalam melakukan perhitungan bagi hasil yang diterima oleh bank maupun nasabah
dimana bank sebagai mudharib dan nasabah sebagai shaibul mal, ada beberapa tahapan
yaitu :
Dewan Syariah Nasional dalam fatwanya dengan Nomor 15 tahun 2000 menyatakan
bahwa bank syariah boleh menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) maupun
bagi untung (profit sharing) sebagai dasar bagi hasil.
Dalam praktik di lapangan, terdapat perbedaan interpretasi dalam memahami istilah
revenue sharing. Revenue sharing dalam praktik dipersepsikan sama dengan gross profit
sharing yang menganalogikan revenue adalah nilai penjualan suatu barang (harga pokok
plus margin pendapatan). Adapun revenue yang dimaksud dalam dasar bagi hasil bank
syariah dan yang dipraktikkan selama ini adalah pendapatan dikurangi harga pokok
barang yang dijual.
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
tahun 2007, Ikatan Akuntan menyatakan secara eksplisit bahwa dalam hal prinsip
pembagian hasil usaha, terminologi pendapatan atau hasil yang dimaksud adalah
pendapatan bruto (gross profit) (KDPPLKS paragraf 42). Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) Nomor 105 paragraf 11 menyatakan bahwa pembagian hasil usaha
mudharabah dapat dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil atau bagi laba dan jika
berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto
(gross profit) bukan total pendapatan usaha (omzet). Sedangkan jika berdasarkan prinsip
bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit), yaitu laba bruto dikurangi beban
yang berkaitan dengan pengelolaan dana mudharabah
Penggunaan praktik gross profit sharing sebagai dasar bagi hasil bagi nasabah
penabung atau deposan dengan skema mudharabah dapat terlihat pada pengakuan
pendapatan bank syariah. Pendapatan murabahah yang dibagi hasil misalnya adalah nilai
margin murabahah (selisih harga jual dengan harga pokok barang yang dijual) yang
uangnya telah diterima oleh bank syariah. Ini menunjukkan bahwa dasar bagi hasil
kepada nasabah penabung pada dasarnya adalah gross profit sharing dan bukan revenue
sharing. Demikian pula dalam pengakuan pendapatan ijarah, besaran pendapatan ijarah
yang disajikan dalam pendapatan utama pada laporan rugi laba adalah pendapatan ijarah
setelah dikurang
Sumber Lain
Modal 140.000 Prinsip Ijarah
(Sewa)
Jumlah 140.000 Ijarah 60.000 200
Jumlah 60.000 200
Lainnya
SBI Syariah 100.000 600
Jumlah 100.000 600
TOTAL 800.000 800.000 4.000
o Seluruh pendapatan berasal dari pembiayaan yang sumbernya dari dana nasabah.
o Sebagian pendapatan berasal dari pembiayaan yang sumbernya dari dana nasabah
dan sebagian pendapatan dari modal bank.
Oleh karena adanya variasi tersebut, maka perlu dipisahkan mana yang pendapatannya
diterima dari sumber dana nasabah dan yang berasal dari dana bank. Hal ini penting
karena jika pendapatan diperoleh dari sumber dana yang dimiliki bank, maka tidak ada
distribusi bagi hasil untuk nasabah, artinya semua pendapatan menjadi hak bank. Apabila
pendapatan berasal dari pembiayaan yang sumbernya dari dana nasabah, maka
pendapatan tersebut harus didistribusikan (bagi hasil) untuk nasabah dan bank. Untuk
menghitung jumlah pendapatan yang akan didistribusikan, terdapat tiga alternatif
pendekatan. Pendapatan yang akan dibagi hasil dihitung berdasarkan:
1. Menghitung Rata-rata Saldo Harian Sumber Dana (RSSD). Hal ini dilakukan karena
saldo nasabah dapat berubah setiap hari. Perhitungan Rata-Rata Saldo Harian Sumber
Dana menggunakan rumus berikut.
2. Menghitung Rata-Rata Saldo Harian Pembiayaan (RSP). Hal ini dilakukan karena
saldo untuk masing-masing pembiayaan dapat berubah setiap hari. Perhitungan Rata-
Rata Saldo Harian Pembiayaan menggunakan rumus berikut.
3. Menghitung pendapatan untuk bagi hasil. Pendapatan untuk bagi hasil dihitung
dengan menggunakan rumus: Pendapatan Bagi Hasil =
1 2 3 4
Penghimpunan
Dana
Tab mudharabah 120.000
Deposito 280.000
mudharabah
Jumlah sumber 400.000
dana
Penyaluran Dana
Jual beli 360.000 1.100
Ijarah 60.000 200
Bagi hasil 280.000 2.100
Penyaluran 100.000 600
lainnya
Jumlah 800.000 4.000 2.000
Perhitungan Pendapatan yang Akan Dibagi Hasil Berdasarkan Sumber Dana
Pihak Ketiga dari Sumber Dana Mudharabah dan Wadiah
Sumber
Bagi Hasil
1 2 3 4
Prinsip Wadiah
Tab wadiah 100.000
Giro wadiah 160.000
Jumlah 260.000
Penghimpunan
Dana
Tab 120.000
mudharabah
Deposito 280.000
mudharabah
Jumlah 400.000
Jumlah sumber 660.000
dana
Penyaluran
Dana
Jual beli 360.000 1.100
Ijarah 60.000 200
Bagi hasil 280.000 2.100
Penyaluran 100.000 600
lainnya
Jumlah 800.000 4.000 3.300
Pendapatan Bagi Hasil = 660.000 × 4.000
800.000
Dari perhitungan di atas diperoleh jumlah pendapatan yang akan dibagi hasil antara bank
dengan nasabah sebesar Rp3.300.
1 2 3 4
Prinsip Wadiah
Tabungan Wadiah 100.00
Modal 140.000
Jumlah 140.000
Jumlah Sumber Dana 800.000
Penyaluran dana
Jual Beli 360.000 1.100
Ijarah 60.000 200
Bagi Hasil 280.000 2.100
Penyaluran lainnya 100.000 600
Jumlah 800.000 4.000 4.000
Tahapan selanjutnya adalah menghitung distribusi pendapatan yang akan dibagi hasil
kepada bank dan nasabah. Dalam perhitungan distribusi pendapatan yang akan dibagi
hasil kepada bank dan nasabah dapat menggunakan pendekatan sumber dana dari dana
pihak ketiga mudharabah (Rp400.000) atau sumber dana dari dana pihak ke tiga dari
sumber dana mudharabah dan wadiah (Rp660.000), atau seluruh sumber dana
(Rp800.000). Perhitungan selanjutnya dalam penjelasan ini menggunakan pendekatan
sumber dana dari sumber dana pihak ketiga dari sumber dana mudharabah.
Untuk melanjutkan menghitung hasil akhir berapa pendapatan bagi hasil yang akan
diterima bank dan nasabah, maka diperlukan informasi tambahan yang digunakan
Untuk data saldo rata-rata dalam tabel di atas diperoleh dari perhitungan dalam Tabel
diatas sedangkan jumlah besaran nisbah diperoleh dari kebijakan atau kesepakatan antara
bank dengan nasabah pada saat persetujuan penyetoran dana dari nasabah. Dari data
dalam Tabel 3 dan Tabel 4 dihitung proporsi pendapatan yang akan dibagi hasil untuk
masing-masing kelompok sumber dana dengan menggunakan rumus:
Setelah diketahui jumlah pendapatan yang akan dibagi hasil untuk masing-masing
kelompok investasi, selanjutnya dihitung pendapatan bagi hasil untuk bank dan nasabah
dengan menggunakan rumus berikut.
a. bank syariah hanya memberikan informasi kepada nasabah investor besaran nisbah
bagi hasil yang belum dapat memberi gambaran pasti jumlah return yang akan
diterima nasabah, karena pendapatan bagi hasil sesungguhnya hanya dapat dihitung
setelah pendapatan riil direalisasi;
Untuk menjembatani masalah tersebut maka digunakan data masa lalu, biasanya
digunakan data return beberapa bulan sebelumnya. Data return inipun dibuat dalam
bentuk tingkat persentase (indication rate) pendapatan bagi hasil dari rata-rata investasi
pada bulan-bulan sebelumnya.
Untuk sumber dana deposito 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan menggunakan rumus
yang sama dengan sumber dana tabungan.
365 hari
Misalkan Unga nasabah tabungan mudharabah memiliki saldo rata-rata pada bulan
Januari sebesar Rp1.000. Maka perhitungan bagi hasil yang diperolehnya adalah sebagai
berikut.
F. REFERENSI
Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer, Rizal Yaya, Aji Erlangga
Martawireja, Ahim Abdurahim, penerbit Salemba Empat
Akuntansi Syariah – Meletakan Nilai – Nilai Syariah Islam dalam Ilmu Akuntansi,
Muammar Khaddafi, Sarapuddin Siregar, Hendra Harmain, Nurlaila, Muhammad Zaki
dan Dahrani, penerbit Madenatera
Produk Perbankan Syariah, Wiroso, penerbit Wiroso, penerbit PPL Ikatan Akuntan
Indonesia
G. TUGAS PRAKTIKUM
Tugas 1 Kelompok
Jelaskan perbedaan antara penghimpunan dana pada bank syariah dengan penghimpunan
dana pada bank konvensional.
Soal perhitungan 1
05 Jan Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah) cabang Bandung menerima setoran
tunai pembukaan tabungan wadiah atas nama Unga sebesar Rp5.000.000.
06 Jan Unga penarikan tunai sebesar Rp1.000.000.
07 Jan Unga Transfer untuk mentransfer sejumlah dana ke rekening Ariel nasabah
tabungan BCL Syariah cabang Jakarta sebesar Rp500.000.
10 Jan Unga menerima transfer dari BCL Syariah cabang Yogya sebesar Rp1.000.000
untuk rekening Unga.
15 Jan Unga menarikan tunai untuk pembayaran pembelian sebuah sepatu Rp. 1,500,000
kepada Ivan Gunawan dengan pembayaran tunai
31 Jan Unga menerima bagi hasil dari BBCL Syariah sebesar Rp35.000.
31 Jan Dipotong tabungan Unga untuk administrasi sebesar Rp10.000 dan pajak sebesar
Rp7.000.
Tugas 2
deposito mudharabah berikut.
01 Sep Bank Citra Lestari Syariah (BCL Syariah) menerima setoran atas nama
Unga sebesar Rp20.000.000 sebagai investasi deposito mudharabah untuk jangka waktu
satu bulan dengan nisbah 60 untuk nasabah dan 40 untuk BCL Syariah.
01 Okt Dibayarkan bagi hasil deposito mudharabah kepada Unga sebesar
Rp80.000 dan atas pembayaran tersebut dipotong pajak sebesar 20%. Pembayaran bagi
hasil dilakukan ke rekening tabungan mudharabah atas nama pemilik yang sama.
Program Studi D4 Akuntansi Sektor Publik 20
PRAKTIKUM AKUNTANSI SYARIAH