Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TENTANG

“INTEGRASI TIMOR – TIMUR”

DISUSUN OLEH :
1. Citra Alya Ayunissa (07)
2. Ijlal Fadhil (17)
3. Novandi Irfan Pamungkas (26)
4. Yayang Ahnaf Saefudin (35)

SMA NEGERI 2 PURBALINGGA


TAHUN AJARAN 2020/2021
 Sejarah Timor Timur
Pada tahun 1975, ketika terjadi Revolusi Bunga di Portugal dan Gubernur terakhir
Portugal di Timor Leste, Lemos Pires, tidak mendapatkan jawaban dari Pemerintah
Pusat di Portugal untuk mengirimkan bala bantuan ke Timor Leste yang sedang
terjadi perang saudara, maka Lemos Pires memerintahkan untuk menarik tentara
Portugis yang sedang bertahan di Timor Leste untuk mengevakuasi ke Pulau
Kambing atau dikenal dengan Pulau Atauro.
Setelah itu FRETILIN menurunkan bendera Portugal dan mendeklarasikan Timor
Leste sebagai Republik Demokratik Timor Leste pada tanggal 28 November 1975.
Menurut suatu laporan resmi dari PBB, selama berkuasa selama 3 bulan ketika
terjadi kevakuman pemerintahan di Timor Leste antara bulan September, Oktober
dan November, Fretilin melakukan pembantaian terhadap sekitar 60.000 penduduk
sipil (sebagian besarnya adalah pendukung faksi integrasi dengan Indonesia).
Dalam sebuah wawancara pada tanggal 5 April 1977 dengan Sydney Morning
Herald, Menteri Luar Negeri IndonesiaAdam Malik mengatakan bahwa “jumlah
korban tewas berjumlah 50.000 orang atau mungkin 80.000”. Tak lama kemudian,
kelompok pro-integrasi mendeklarasikan integrasi dengan Indonesia pada 30
November 1975 dan kemudian meminta dukungan Indonesia untuk mengambil
alih Timor Leste dari kekuasaan FRETILIN yang berhaluan Komunis.
Ketika pasukan Indonesia mendarat di Timor Leste pada tanggal 7 Desember
1975,FRETILIN didampingi dengan ribuan rakyat mengungsi ke daerah
pegunungan untuk untuk melawan tentara Indonesia. Lebih dari 200.000 orang dari
penduduk ini kemudian mati di hutan karena pemboman dari udara oleh militer
Indonesia serta ada yang mati karena penyakit dan kelaparan. Banyak juga yang
mati di kota setelah menyerahkan diri ke tentara Indonesia, namun Tim Palang
Merah International yang menangani orang-orang ini tidak mampu menyelamatkan
semuanya.
Selain terjadinya korban penduduk sipil di hutan, terjadi juga pembantaian oleh
kelompok radikal FRETILIN di hutan terhadap kelompok yang lebih moderat.
Sehingga banyak juga tokoh-tokoh FRETILIN yang dibunuh oleh sesama
FRETILIN selama di Hutan. Semua cerita ini dikisahkan kembali oleh orang-orang
seperti Francisco Xavier do Amaral, Presiden Pertama Timor Lesta yang
mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste pada tahun 1975. Seandainya
Jenderal Wiranto (pada waktu itu Letnan) tidak menyelamatkan Xavier di lubang
tempat dia dipenjarakan oleh FRETILIN di hutan, maka mungkin Xavier tidak bisa
lagi jadi Ketua Partai ASDT di Timor Leste Sekarang.
Selain Xavier, ada juga komandan sektor FRETILIN bernama Aquiles yang
dinyatakan hilang di hutan (kemungkinan besar dibunuh oleh kelompok radikal
FRETILIN). Istri komandan Aquilis sekarang ada di Baucau dan masih terus
menanyakan kepada para komandan FRETILIN lain yang memegang kendali di
sektor Timur pada waktu itu tentang keberadaan suaminya. Selama perang saudara
di Timor Leste dalam kurun waktu 3 bulan (September-November 1975) dan
selama pendudukan Indonesia selama 24 tahun (1975-1999), lebih dari 200.000
orang dinyatakan meninggal (60.000 orang secara resmi mati di tangan FRETILN
menurut laporan resmi PBB).
Selebihnya mati ditangan Indonesia saat dan sesudah invasi dan adapula yang mati
kelaparan atau penyakit. Hasil CAVR menyatakan 183.000 mati di tangan tentara
Indonesia karena keracunan bahan kimia dari bom-bom napalm, serta mortir-
mortir.Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia tahun1976 sebagai provinsi ke-
27 setelah gubernur jendral Timor Portugis terakhir Mario Lemos Pires melarikan
diri dari Dili setelah tidak mampu menguasai keadaan pada saat terjadi perang
saudara. Portugal juga gagal dalam proses dekolonisasi di Timor Portugis dan
selalu mengklaim Timor Portugis sebagai wilayahnya walaupun meninggalkannya
dan tidak pernah diurus dengan baik.

 Peristiwa Penting Sebelum Timor Timur


Berintegrasi ke Indonesia
Gagasan mengenai integrasi Timor Timur ke wilayah Indonesia tidak mendapat
dukungan penuh dari rakyatnya. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa penting
sebelum Timor Timur resmi berintegrasi ke Indonesia:

1. Pada tanggal 4 November 1974 terjadi pergantian Gubernur dari Fernando


Alves Aldelia kepada Kolonel Lemos Pires. Kebijakan yang dikeluarkan
Pires selalu senderung ke Partai Fretelin, sehingga jabatan-jabatan penting
dalam pemerintahan didominasi oleh Partai Fretelin. Disamping itu, Fretelin
bertindak kersa terhadap pendukung UDT dan Apodeti sehingga sekitar
50.000 orang melarikan diri ke Indonesia.

2. Pada tanggal 27 Mei 1975 terjadi perubahan nama  dari UDT menjadi MAC


yaitu Movimento Anti Comunistis dan bergabung dengan Apodeti, Kota dan
Trabalista untuk melawan Fretelin.
3. Pada tanggal 5 November 1975, di Timor Timur berhasil dilakukan
perundingan antara Indonesia, Portugis, dan Roma yang
menandatagani  sebuah dokumen berupaMemorandum of
Understanding sehingga Negara Portugis tidak bias hanya mengakui satu
partai saja.

4. Pada tanggal 28 November 1975, Frtelin mengeluarka proklamasi Balibo


yang berisi terbentuknya Negara Republik Demokrasi Timor Timur dengan
presidennya Xavier de Amaral. pembentukan Negara Republik Demokrasi
Timor Timur itu dilakukan sepihak dari Fretelin sehingga hal itu ditentang
oleh partai lainnya seperti Apodeti, Kota, UDT dan Trabalista. Dampak dari
dikeluarkannya proklamasi aBalibo adlah terjadinya perang saudara di
Timor Timur, sehingga banyak penduduk Timor Timur yang melarika diri
ke Indonesia. Fretelin banyak melakukan pembamtaian dan kekerasna yang
mendapat bantuan persenjataan dari Portugis. Melihat kondisi di Timor
Timur yang semakin genting, menyebabkan pemimpin UDT-MAC
mendesak pemerintah Indonesia menerima Timor Timur sebagai provinsi
ke-27. Mereka membuat deklarsi penggabungan Timor Timur Ke Indonesia
yang didukung Oleh Apodeti, Kota dan Trabalista. Usaha mereka untuk
melawan Fretlin diwujudkan dengan membentuk pemerintahan sementara
timor Timur.

5. Pada tanggal 17 Desember 1975. Pemerintahan sementara Timor TImur


dipimpin oleh Arnoldo  Reis Araujo dan wakilnya Lopez de Cruz yang
berkedudukna di Dili. Setelah PSTT terbentuk, maka dibentuk lembaga lain
yaitu DPR sebagai lembaga legislative. Kedua lembaga pemerintahan
tersebut dibentuk denagn tujuan sebagai alat penyelenggara pemerintahan
dan sebagai wadah untuk menampung seluruh aspirasi rakyat secara
objektif.
6. Pada tanggal 3 Mei 1976, berhasil diadakan siding paripurna DPR Timor
Timur yang diikuti oleh 13 kabupaten yang dapat menghasilkan Petisi
Integrasi Timor Timur. Akhirnya pada tanggal 17 Juli 1976 secara resmi
Timor Timur  berintegrasi ke Indonesia menjadi bagian provinsi Indonesia
yang ke 27 dengan ibukotanya Dili dan dipimpin oleh Arnaldo de Reis arujo
yang menjadi Gubernur Timor Timur yang pertama sedangkan wakilnya
adalah Fransisico Xavier Lopez de Cruz. Dasar pengesahan Timor Yimur
menjadi bagian dari wilayah RI adalah Undang-Undang No.7 tahun
1976 dan diperkuat dengan Tap MPR No.VI/MPR/1978. Integrasi Timor
TImur ke Indonesia mendapat simpati dari Negara asig seperti Amerika
Serikat ynag diwujudkan dengan memberikan bantuan modal untk kemajuan
Timor Timor sebasar 951 dollar melalu IGGI dan Australia mengakui secara
De jure bahwa Timor Timur merupakan Bagian dari wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

 Kondisi Timor Timur Setelah Integrasi Ke


Indonesia
Integrasi Timor Timur ke Indonesia dalam perkembangannya lebih banyak
menyusahkan pemerintahan Indonesia, sebab rakyat Timor Tmur memiliki latar
belakang berbeda, sehingga setiap pemerintahan Indoneisa mengeluarkan
kebijakan-kebijakannya, baik di sektor politik, ekonomi, maupun social budaya
menimbulkan masalah-masalah baru dalam masyrakat yang menggangggu
keamanan dan kestabilan politik.
Situasi tersebut dimanfaatkan oleh pengikut Fretelin di luar negeri untuk mencari
dukungan dengan mengumumkan adanya pelanggaran HAM yag dilakukan oleh
Jose ramos Horta. Namun demikian, pemerintahan Indonesia berupaya membenahi
dan menata kembali kehidupan masyrakat Timor Timur agar lebih baik dan sejajar
dengan provinsi-provinsi lainnya yang ada di Indonesia. Perubahan dilakukan oleh
pemerintah Indonesia menyangkut segala bidang kehidupan yaitu:

1. Bidang Pertanian
Ada beberapa perubahan yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas
pertanian yaitu:

 Pembangunan saluran-saluaran irigasi.


 Pembukaan lahan pertanian yang baru.
 Mendirikan Badan Unit Desa (BUD) dan Kopersai Unit Desa ( KUD).
 Memberikan penyuluhan kepada para petani tentang cara bertani.

2. Bidang transportasi digunakan untuk meningkatkan saran perhubungan


dengan cara

 Pemerintah membangun jalan dan jembatan.


 Membuat rute angkutan umum.
 Membangun lapangan terbang.
 Memperbaiki pelbuhan laut.

3. Bidang Kesehatan

 Membangun beberapa rumah sakit dan puskesmas.


 Membangun pos pelayan terpadu di setiap desa atau kelurahan.

4. Bidang Pendidikan

 Membangun berbagai sarana pendidikan.


 Membangun gedung-gedung sekolah dan Universitas Cendrawasih.
 Membangun lembaga-lembaga penelitian dan pelatihan.
 Mengirimkan beberapa guru dari Jawa.

Usaha pemerintah Indonesia untuk memajukan Prvinsi Timor Timur tidak


diimbangi dengan pemberian kebebasan rakyat dalam menyalurkan pendapatnya,
sehingga kebebasan untuk berbicara diabaikan oleh pemerintahan Indonesia.
Akibatnya, dalam masyarakat muncul konflik antara pendukung integrasi dengan
antiintegrasi. Namun setelah berakhirnya perang dingin yang dimenangkan oleh
Amerika serikat akibat keruntuhan Uni Soviet, integarsi Timor Timur
dipertanyakan oleh Amerika Serikat dan Australia  yang semula mendukung
integrsi Timor Timur ke Indonesia. Mereka menekan Indonesia untuk melakukan
referendum.
 Faktor Penyebab Lepasnya Timor Timur dari
Indonesia
Berikut ini terdapat beberapa penyebab lepasnya timor timur dari indonesia, yaitu
sebagai berikut:

 Tidak terpenuhinya hak-hak dasar rakyat seperti kesejahteraan, keadilan,


keamanan, pendidikan dan kesehatan. Belum lagi minimnya sarana
pendidikan, kesehatan maupun transportasi disana. Perkara inilah yang
membuat saudara-saudara kita di Timor Timur tertarik dengan ide
kemerdekaan.
 Lemahnya kesadaran politik masyarakat. Ide-ide disintegarsi merupakan alat
permainan Negara-negara kapitalis penjajah. Yang diuntungkan dari
disintergasi adalah Negara-negara penjajah. Karena itu, meminta bantun
kepada Negara kapitalis penjajah sesungguhnnya bukanlah solusi, tetapi
justru akan menimbulkan penderitaan baru.

 Upaya Pemerintah Indonesia dalam


Mempertahankan Timor Timur
Berikut ini terdapat beberapa upaya pemerintah indonesia dalam
mempertahankan timor timur, yaitu sebagai berikut:

1. Otonomi luas yang dibrikan pada Timor Timur.


2.  Kebebasan berupa jejak pendapat bagi masyarakat Timor Timur untuk tetap
memilih menjadi bagian Indonesia ataukah memisahkan diri dan merdeka.
3. Kebijakan B.J Habibie  dengan memberiakan opsi referendum untuk
mencapai solusi final atas masalah Timor Timur.

Di akhir 1998, Habibie mengeluarkan kebijakan yang jauh lebih radikal dengan
menyatakan bahwa Indonesia akan memberi opsi referendum untuk mencapai
solusi final atas masalah Timor Timur.
Beberapa pihak meyakini bahwa keputusan radikal itu merupakan akibat dari surat
yang dikirim Perdana Menteri Australia John Howard pada bulan Desember 1998
kepada Habibie yang menyebabkan Habibie meninggalkan opsi otonomi luas dan
memberi jalan bagi referendum. Akan tetapi, pihak Australia menegaskan bahwa
surat tersebut hanya berisi dorongan agar Indonesia mengakui hak menentukan
nasib sendiri (right of self-determination) bagi masyarakat Timor Timur.

Anda mungkin juga menyukai