Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ROMUSHA

Guru Pembimbing :
Achmad Sobarudin S.Pd

Oleh :
Mia Ruli Kurniawati

SMA NEGERI 1 KARANGJATI


TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wata`ala yang


telah melimpahkan segala rahmat, nikmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik.
Adapun makalah ini saya susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia mengenai Sumpah Pemuda dan Jati Diri
Keindonesiaan.
Dalam usaha menyelesaikan makalah ini, saya menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan waktu, pengetahuan, dan biaya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi semua pihak
yang membaca makalah ini. Semoga bisa membantu bagi yang belum tahu ataupun
bisa dijadikan referensi buat belajar.
Mengingat keterbatasan kemampuan yang saya miliki, saya ingin meminta
maaf dan saya juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Saya membuat makalah ini dengan mencontoh buku pendamping
Sejarah Indonesia dan yang sebagian besar mencari di internet.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

Bab 1 KD C&D
ROMUSHA

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH .................................................................. 1
C. BATASAN MASALAAH ................................................................ 1
D. TUJUAN ........................................................................................... 1

PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANG PERISTIWA ................................................ 2

PENUTUP .................................................................................................... 4
A. KESIMPULAN ................................................................................. 4
B. SARAN ............................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 5

iii
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Gelombang pertama romusha dilepas dengan adanya upacara kebesaran. Akan
tetapi, di gelomang kedua, kebutuhan akan tenaga romusha meningkat sehingga
menjadi sangat dibutuhkan. Sejak saat itu romusha tidak lagi bersifat sukarela,
seperti dijelaskan dalam buku buku berjudul Peristiwa Mandor Berdarah karya
Syaffaruddin Usman dan Isnawita Din.

2. RUMUSAN MASALAH
 Latar belakang terjadinya Romusha
 Ketenagakerjaan Romusha
 Kekejaman Romusha
 Dampak Romusha

3. BATASAN MASALAH
Makalah ini cukup saya batasi sampai dengan membahas kerja paksa Romusha.

4. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah ini supaya lebih memahami dengan jelas dan rinci
tentang masalah yang di bahas.

1
PEMBAHASAN
“ROMUSHA”

1. LATAR BELAKANG TERJADINYA ROMUSHA.


Romusha ("rōmusha": "buruh", "pekerja") adalah panggilan bagi orang-
orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang
diIndonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Romusha adalah sebuah kata Jepang
yang berarti semacam “serdadu kerja”, yang secara harfiah diartikan sebagai
seorang pekerja yang melakukan pekerjaan sebagai buruh kasar. Tujuan
Jepangmelakukan tanam paksa atau Romusha yaitu, untuk persiapan perang Asia
TimurRaya serta memenuhi kebutuhan tentara jepang, untuk lebih jelasnya lagi
akan di bahas sebagai berikut: Pada mulanya tugas-tugas yang dilakukan itu
bersifatsukarela dan pengerahan tenaga tersebut tidak begitu sukar dilakukan
karena orang masih terpengaruh oleh propaganda “untuk kemakmuran bersama
Asia Timur Raya”
Luasnya daerah pendudukan Jepang, menyebabkan Jepang
memerlukantenaga kerja yang sebanyak-benyaknya untuk membangun sarana
pertahanan berupa kubu-kubu pertahanan, lapangan udara darurat, gudang bawah
tanah, jalanraya dan jembatan. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak
Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha. Mereka
dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara seperti
Birma,Muangthai, Vietnam, Malaysia, dan Serawak.

2. Ketenagakerjaan Romusha
Dalam sidangnya yang pertama, Chuo Sangi In mengusulkan beberapa
syarat antara lain supaya dibentuk badan-badan yang memotivasi rakyat menjadi
tenaga sukarela, melalui kerja sama dengan bupati, wedana, camat dan kepala
desa untuk pengerahan tenaga kerja (buruh) sekarela diperusahaan-perusahaan
bala tentara Jepang. Namun dalam pelaksanaannya persyaratan yang
disampaikan oleh Chuo Sangi In itu diabaikan. Pada hakikatnya mereka tidak
lebih dari pekerja paksa. Seperti halnya di Yogyakarta, tepatnya di desaTimbul
Harjo, Bantul, pengerahan romusha dilakukan oleh perangkat desa dengan cara
mendatangi keluarga-keluarga yang memiliki tenaga potensial untuk dijadikan
romusha. Keluarga yang menolak, mereka ditakut-takuti akan dikucilkan. Jika
anak yang diminta itu tidak berada dirumah, mereka biasanya mencari kesawah
dan kalau sudah ketemu dibawa secara paksa ketempat pengerahan.Selama
berada di tempat kerja sampai pulang ke kampung halamannya,ternyata romusha

2
mendapat fasilitas sangat minim dan banyak yang tidak diberi upah, tetapi tidak
dapat menuntut karena memang tidak ada perjanjian kerjatertulis. Mereka
dikerahkan menjadi tenaga kerja paksa dan buruh yang diberiupah selayaknya.
Sebelum penyerahan Belanda kepada Jepang tanggal 8 Maret1942, Jepangtelah
memperhitungkan bahwa Pulau Jawa akan mampu menyediakan tenaga manusia
dalam jumlah yang memadai untuk memenangkan

3
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN :
Jepang juga membuat kebijakan yaitu Romusha. atau dapat diartikan dengan kerja
paksa. Pada masa penjajahan Jepang pemuda – pemuda karo diangkat sebagai
romusha. romusha tersebut dikirim ke Tanjung Tiram untuk membuat garam.
Mereka disuruh kerja dengan paksa dan diberi makanan hanya sedikit 67 saja.
maka setiap anggota Romusha sekembalinya dari Tanjung Tiram badannya persis
seperti tengkorak hidup dengan pipi gemuk karena kena penyakit biri – biri.

B. SARAN :
kepada yang membaca, khususnya masyarakat karo dan mahasiswa agar
menanamkan kepedulian dan rasa ingin tahu tentang apa yang terjadi di tanah
karo pada masa perjuangan dulu. hal ini dapat menanamkan sikap nasionalisme
kepada daerah dan Indonesia tentunya, agar kita dapat menghargai jasa – jasa para
pahlawan yang telah berjuang mempertahankan bumi pertiwi dari rongrongan
pihak asing. selain itu kita juga harus melestarikan peninggalan – peninggalan
sejarah yang ada disekitar kita agar ada yang ingin diceritakan kepada keturunan
kita kelak.

4
DAFTAR PUSTAKA

Baca artikel detikedu, "Romusha: Pengertian, Tujuan, dan Dampak bagi Rakyat
Indonesia"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6241885/romusha-
pengertian-tujuan-dan-dampak-bagi-rakyat-indonesia.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/
https://adalah.co.id/romusha/
http://digilib.unimed.ac.id/19987/9/12.%20NIM.%203123321053%20CHAPTER
%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai