Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan


laporan penelitian yang berjudul “Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, hanya berkat limpahan” ini dengan lancar.
Dalam proses penyelesaian laporan penelitian ini, penulis mendapat banyak bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih penulis sampaikan dengan tulus dan
sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini
selesai.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan
penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat penulis harapkan adanya saran atau
kritik yang bersifat membangun.

Klungkung, 22 Agustus 2020

PENULIS

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................................................4-5
Bab II Kajian Pustaka
2.1 Tanaman Kacang Hijau............................................................................................................6
2.2 Perkecambahan Biji..............................................................................................................6-7
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan..............................7-9
2.4 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman................................9
Bab III Metode Penelitian
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................................................10
3.2 Alat dan Bahan.......................................................................................................................10
3.3 Cara Pengambilan Data..........................................................................................................10
3.4 Cara Kerja...............................................................................................................................10
Bab IV Hasil dan Pembahasan
4.1 Tabel Tinggi Tanaman.............................................................................................................11
4.2 Analisis Data......................................................................................................................11-12
4.3 Pembahasan Data..................................................................................................................12
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................13
5.2 Saran.......................................................................................................................................13
Daftar Pustaka..............................................................................................................................14

2
Lampiran..................................................................................................................................15-
17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan pasti akan mengalami
suatu proses yang disebut pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada tumbuhan
adalah proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak
dapat kembali ke bentuk semula) dan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan
satuan bilangan. Sementara itu, perkembangan pada tumbuhan adalah proses pertumbuhan
dan diferensiasi individu sel menjadi jaringan, organ, dan individu tumbuhan. Perkembangan
pada tumbuhan bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dikukur dan dinyatakan dengan satuan
bilangan. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, faktor
internal berupa gen dan hormon dan faktor eksternal berupa air, cahaya, kelembapan, nutrisi,
oksigen, pH, dan suhu.
Suhu merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Karena suhu berpengaruh langsung terhadap laju metabolisme,
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi tumbuhan. Setiap tumbuhan membutuhkan suhu
tertentu agar dapat tumbuh dengan baik serta memiliki batas suhunya tersendiri. Suhu tinggi
merusakkan enzim sehingga metabolisme tidak berjalan baik. Suhu rendah pun menyebabkan
enzim tidak aktif dan metabolisme terhenti. Pada percobaan kali ini, penulis bermaksud
meneliti pengaruh suhu terhadap perkecambahan tanaman dengan menggunakan biji kacang
hijau sebagai objek percobaan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau?
b. Berapa suhu yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.
b. Mengetahui suhu yang paling baik untuk pertumbuhan kacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam menguji dan membuat karya
ilmiah.

3
b. Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang suhu yang baik bagi pertumbuhan
kacang hijau.

c. Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai perbedaan setiap biji kacang hijau
pada suhu yang berbeda.
d. Penelitian ini dapat menambah wawasan kita mengenai tanaman kacang hijau.

4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku
polong-polongan, yang dapat tumbuh pada rentang suhu 20°C - 40°C dengan rincian suhu
optimun berkisar antara 28°C - 30°C. Adapun spesifikasi tanaman kacang hijau adalah:
- Kingdom : Plantae
- Subkingdom : Tracheobionta
- Super Divisi : Spermatophyta
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub Kelas : Rosidae
- Ordo : Fabales
- Famili : Fabaceae
- Genus : Phaseolus
- Spesies : Phaseolus radiatus L.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara 30-
60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat
dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu. Daunnya terdiri
dari tiga helaian dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari
daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong
kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek.
Sewaktu muda polong berwarna hijau san setelah tua berwarna hitam atau coklat. Biji kacang
hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam
atau hijau mengilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan cabang pada tumbuhan.
2.2 Perkecambahan Biji
Perkecambahan adalah tumbuhnya embrio yang terdapat dalam sebutir biji. Embrio
tersebut akan tumbuh makin besar menjadi tumbuhan kecil yang kambat laun akan tumbuh
makin besar menjadi tumbuhan dewasa yang lengkap. Agar dapat berkecambah, biji harus
berada pada kondisi yang cocok. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi
radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada tumbuhan dikotil
terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Proses perkecambahan biji melibatkan proses fisika dan kimia. Proses fisika pada
perkecambahan biji ditandai dengan masuknya air ke dalam biji melalui mikropil dan testa.
Masuknya air ke dalam biji disebut juga imbibisi. Sedangkan proses kimia ditandai setelah
masuknya air, biji mengembang dan kulit akan pecah. Air yang masuk mengaktifkan embrio
untuk melepaskan hormon giberelin (GA). Hormon ini akan mendorong aleuron untuk
mensintesis dan mengeluarkan enzim. Enzim bekerja dengan menghidrolisis cadangan makanan
5
yang terdapat dalam endosperma. Misalnya, enzim amilase menghidrolisis pati dalam
endosperma menjadi glukosa. Glukosa ini diperlukan untuk pertumbuhan embrio menjadi
bibbit tanaman.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal.
a. Pada perkecambahan epieal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena
terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.
b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan
plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang
memanjang ke arah atas.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Perkecambahan suatu biji dipengaruhi oleh faktor luar (eksternal) dan faktor dalam
(internal).
1. Faktor Luar (Eksternal)
a. Cahaya
Cahaya khususnya cahaya matahari merupakan sumber energi yang sangat
penting untuk melakukan proses fotosintesis. Tanpa adanya cahaya, tumbuhan hijau
tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga mampu bertahan hidup untuk jangka
waktu yang lama. Namun, di sisi lain cahaya merupakan faktor yang menghambat
pertumbuhan karena auksin jika terkena cahaya akan menjadi zat yang menghanbat
pertumbuhan. Pertumbuhan yang sangat cepat terjadi dalam keadaan gelap disebut
etiolasi.
b. Suhu
Suhu yang baik atau ideal yang diperlukan tumbuhan sehingga pertumbuhan dan
perkembangan berlangsung baik disebut optimum (10-38°C).
c. Kelembapan
Kelembapan udara memengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan
penyerapan nutrien. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah,
akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrien. Keadaan ini memacu
pertumbuhan tanaman.
d. Nutrisi (Nutrien)
Nutrien diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Biasanya
tumbuhan mengambil nutrien dalam bentuk ion dan beberapa diambil dari udara.
Unsur makronutrien dan mikronutrien merupakan unsur yang dibutuhkan
tumbuhan.
e. Aerasi
Aerasi tanah berkaitan dengan kandungan oksigen di dalam tanah. Tanah yang
memiliki kandungan oksigen yang cukup dikatakan aerasinya baik. Oksigen di dalam
tanah diperlukan oleh akar untuk melakukan respirasi. Respirasi akar akan
bermanfaat dalam perkembangan sel-sel akar dan juga berguna untuk membantu
penyerapan nutrisi dari dalam tanah. Jika aerasi tidak baik, respirasi akar akan
terganggu sehingga mengganggu pertumbuhan akar dan penyerapan nutrisi.
6
2. Faktor Dalam (Internal)
a. Gen
Gen merupakan substansi hereditas dan penentu sifat individu yang terdapat di
dalam kromosom. Sifat genetik ini memengaruhi ukuran dan bentuk tubuh
tumbuhan.
b. Hormon Tumbuhan (Fitohormon)
Fitohormon adalah senyawa organik (bukan nutrisi) yang dihasilkan oleh
tumbuhan, yang dalam konsentrasi rendah atau kecil dapat mengatur proses
fisiologis.
Adapun beberapa macam fitohormon antara lain sebagai berikut.
1) Auksin
Fungsi hormon auksin:
 Membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan akar maupun
batang
 Membantu dalam proses pembelahan sel
 Mengurangi jumlah biji dalam buah
 Membantu proses partenokarpi pada buah
2) Giberelin
Fungsi hormon giberelin:
 Memacu pertumbuhan dan perkembangan embrio
 Merangsang pembentukan biji, buah, dan bunga
3) Sitokinin
Fungsi hormon sitokinin:
 Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
 Merangsang aktivitas pembelahan sel
 Mengatur pertumbuhan daun, bunga, dan buah
4) Asam Absisat
Fungsi hormon asam absisat:
 Mengurangi pembelahan sel
 Membantu proses penuaan dan pengguguran daun
 Mempertahankan tumbuhan darin tekanan lingkungan yang buruk
5) Etilen
Fungsi hormon etilen:
 Mempercepat pemasakan buah
 Mempertebal pertumbuhan batang dan kukuh untuk menahan pengaruh
angin
6) Asam Traumalin
Fungsi hormon asam traumalin:
 Merangsang pembelahan sel-sel di bagian tubuh tumbuhan yang
mengalami kerusakan atau luka sehingga bagian yang terluka akan
tertutup

7
7) Kalin
Fungsi hormon kalin:
 Merangsang pertumbuhan organ tumbuhan (organogenesis)
2.4 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
Suhu merupakan faktor lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena berhubungan
dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi dan transpirasi.
Tumbuhan memiliki suhu optimum untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum
merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan secara ideal. Selain suhu optimum,
tanaman juga mempunyai suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu
maksimum merupakan suhu tertinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat bertahan
hidup. Suhu minimum merupakan suhu terendah yang memungkinkan tumbuhan dapat
hidup.
Temperatur atau suhu yang tinggi akan mempengaruhi kandungan air pada jaringan
tumbuhan. Strategi tumbuhan dalam menghadapi temperatur yang tinggi adalah dengan
meningkatkan proses transpirasi (penguapan air melalui daun). Selain itu, temperatur juga
mempengaruhi kerja enzim dalam tubuh tumbuhan yang bekerja pada proses metabolisme.
2.5 Hipotesis
a. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di dalam kulkas tidak mampu tumbuh.
b. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di luar ruangan terkena sinar matahari tumbuh
dengan sangat baik.
c. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap tumbuh tinggi namun dalam
keadaan tidak sehat.

8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
 Waktu : Penelitian selama 7 hari, dimulai tanggal 16 Agustus 2020 hingga 22
Agustus 2020. Pengukuran kecambah dilakukan pukul 20.00 setiap harinya.
 Tempat : Di rumah saya (Eka Ardani) jl. Warapsari, desa Gelgel.
3.2 Alat dan Bahan
a. Alat
- Wadah plastik
- Penggaris
- Alat mencatat (buku dan pulpen)
b. Bahan
- Biji kacang hijau
- Kapas secukupnya
- Air secukupnya
3.3 Cara Pengambilan Data
a. Metode penelitian : Eksperimen atau percobaan
b. Sampel : 30 biji kacang hijau
c. Cara analisis data : Dengan menghitung rata-rata tinggi kacang hijau hasil penelitian
d. Variabel bebas : Suhu yang sengaja dibuat berbeda antar kecambah (dengan
meletakkan kecambah di tempat yang berbeda-beda)
e. Variabel kontrol : Penyiraman air, nutrisi, oksigen, cahaya, dan pH
f. Variabel terikat : Pertumbuhan kacang hijau, berupa ukuran tinggi dan keadaan
kecambah
g. Cara pengukuran : Dengan cara mengukur dari permukaan medium hingga daun
3.4 Cara Kerja
1) Rendam biji kacang hijau ke dalam wadah selama 24 jam
2) Pilihlah biji kacang hijau yang tenggelam sebanyak 30 biji
3) Basahi kapas dengan air
4) Letakkan kapas basah tersebut ke masing-masing wadah plastik
5) Letakkan 10 biji kacang hijau ke masing-masing wadah plastik (sebanyak 3 wadah
plastik)
6) Berilah label pada wadah plastik
7) Letakkan ketiga wadah tersebut ke masing-masing tempat yang berbeda, yaitu suhu
panas di luar ruangan, suhu kamar, dan suhu dingin di dalam kulkas
8) Amati perkembangannya setiap hari
9) Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tabel Tinggi Tanaman
Data menunjukkan bahwa ukuran tinggi serta kesuburan kecambah yang dirawat pada
suhu teduh, panas, dan dingin menunjukkan hasil yang berbeda-beda.
Label Tempat Rata-Rata Tinggi Kecambah per Hari Keadaan Akhir
Wada dan Suhu Tanaman
h
1 2 3 4 5 6 7
Luar Tinggi sedang, daun
Ruangan hijau tua dan tebal,
0,5 3 4,9 7,4 9,2 13,8 15,
(Suhu tanaman terlihat segar
cm cm cm cm cm cm 3
A Normal dan sehat.
cm
28°C)

Paling tinggi, daun


hijau pucat, batang
Dalam
kecil dan tipis,
Ruangan
B 1,2 5,1 9,3 12,2 16, 19,2 23 tanaman terlihat
(Suhu
cm cm cm cm 5 cm cm lemah dan tidak sehat.
Kamar
cm
30°C)

Kecambah tidak
bertambah tinggi sama
Dalam
sekali.
Kulkas
C 0 0 0 0 0 0 0
(Suhu
cm cm cm cm cm cm cm
Dingin 17°C)

4.2 Analisis Data


Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku
polong-polongan, yang dapat tumbuh pada rentang suhu 20°C - 40°C dengan rincian suhu
optimun berkisar antara 28°C - 30°C. Hal ini sesuai dengan data yang didapat bahwa:
 Wadah A diletakkan di luar ruangan : tanaman tumbuh dengan tinggi sedang namun
terlihat segar dan sehat, dan daun berwarna hijau tua dan tebal.

10
 Wadah B diletakkan di dalam ruangan (kamar) : tanaman tumbuh tinggi namun terlihat
tidak sehat, batang dan daun lemah, warna daun hijau pucat dan tipis.
 Wadah C diletakkan di dalam kulkas : tanaman tidak bertambah tinggi sama sekali.
4.3 Pembahasan Data
Penelitian ini mengamati hubungan antara pertumbuhan kacang hijau dengan perbedaan
suhunya. Jika dilihat dari hasil tabel label A,B, dan C menunjukkan adanya perbedaan. Pada
proses perendaman yang dilakukan selama 1 hari terlihat biji-biji kacang hijau lebih
menggembung daripada sebelum direndam dalam air. Hal ini menandakan adanya proses
imbibisi.
1. Hari Pertama
Tanaman pada label A atau pada suhu normal mengalami pertumbuhan di hari pertama.
Yaitu muncul tunas kecil dengan tinggi 0,5 cm. Tanaman label B atau pada suhu kamar
dengan tinggi 1,2 cm. Sedangkan pada tanaman di label C atau suhu dingin belum
tumbuh.
2. Hari Kedua
Tanaman pada label A atau pada suhu normal hari kedua tanaman telah muncul
kotiledon dengan tinggi 3 cm. Tanaman label B atau pada suhu kamar telah muncul
kotiledon dengan tinggi 5,1 cm. Sedangkan pada tanaman di label C atau suhu dingin
belum tumbuh sama sekali.
3. Hari Ketiga
Tanaman pada label A atau pada suhu normal hari ketiga dengan tinggi 4,9 cm.
Tanaman label B atau pada suhu kamar telah muncul daun dengan tinggi 9,3 cm.
Sedangkan pada tanaman di label C atau suhu dingin belum tumbuh.
4. Hari Keempat
Tanaman pada label A atau pada suhu normal telah muncul daun dengan tinggi 7,4 cm.
Tanaman label B atau pada suhu kamar bertambah tinggi dengan tinggi 12,2 cm.
Sedangkan pada tanaman di label C atau suhu dingin tidak tumbuh.
5. Hari Kelima
Tanaman pada label A atau pada suhu normal tumbuh dengan pesat. Tanaman label B
terus bertambah tinggi. Sedangkan pada tanaman di label C atau suhu dingin tidak
tumbuh.
6. Hari Keenam
Tanaman pada label A atau pada suhu normal tumbuh dengan tinggi 13,8 cm. Tanaman
label B atau suhu kamar bertambah tinggi dari hari sebelumnya. Sedangkan tanaman di
label C atau suhu dingin tidak tumbuh.
7. Hari Ketujuh
Tanaman pada label A atau suhu normal bertambah tinggi. Tanaman label B atau suhu
kamar juga bertambah tinggi. Sedangkan tanaman di label C atau suhu dingin tidak
menunjukkan perubahan apapun.

11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan kecambah dipengaruhi suhu
dimana kacang hijau tersebut diletakkan. Kecambah akan tumbuh dengan baik pada suhu yang
opyimal yaitu sekitar 28-30°C. Dalam percobaan ini pula bisa disimpulkan, kecambah yang
diletakkan di suhu kamar pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di suhu
normal (luar ruangan). Di samping suhu, ada faktor lain seperti adaptasi dari setiap kacang hijau
yang menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tidak konsisten.
5.2 Saran
Saran yang dapat saya sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah kacang hijau sebaiknya
ditanam pada suhu optimum sekitar 28-30°C. Jangan menanam kacang hijau pada suhu yang
terlalu rendah ataupun terlalu tinggi. Dan juga agar kacang tumbuh dengan baik, media tanam
yang digunakan harus sama jenis dan bentuknya agar hasil penelitian tidak salah atau diluar
perkiraan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2013. Buku Belajar Praktis Biologi SMA/MA Kelas XII. Jawa Tengah: Viva
Pakarindo.
Pujiyanto, Sri dan Rejeki Siti Ferniah. 2016. Buku Siswa Menjelajah Dunia Biologi 3. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
https://wahanapertanian.blogspot.com/2010/11/pengaruh-suhu-terhadap-tanaman.html?m=1
https://www.nafiun.com/2012/11/pengaruh-suhu-terhadap-pertumbuhan-tanaman.html?m=1
http://nithaahomework.blogspot.com/2015/10/pengaruh-suhu-terhadap-
perkecambahan.html?m=1

13
LAMPIRAN
Foto Hasil Kegiatan
Har Suhu Normal (28°C) Suhu Kamar (30°C) Suhu Dingin (17°C)
i
Ke-

14
4

15
7

16

Anda mungkin juga menyukai