Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena, atas asung
kertha wara nugrahanya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ”Kerajinan Bahan Lunak
Lilin” ini. Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai acuan atau petunjuk bagi pembaca.
Harapan kami semoga makalah ini dapat digunakan sebagai salah satu acuan atau petunjuk bagi
para pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk dan isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami mengharapkan para pembaca
untuk memberikan masukkan – masukkan yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Semarapura, 22 Agustus 2019

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................4
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................5

2.1 PENGERTIAN...........................................................................................................5
2.2 TEKNIK KERAJINAN LILIN..................... ..........................................................5
2.3 CARA MEMBUAT KERAJINAN LILIN DENGAN TEKNIK CETAK.............6

BAB III PENUTUP.....................................................................................................................7

3.1 KESIMPULAN...........................................................................................................7
3.2 SARAN........................................................................................................................7
3.3 DOKUMENTASI.......................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................9

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri atas sinar yang diselimuti oleh bahan bakar
padat. Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung didalam lilin
adalah lemak sapi yang mengandung asam stearat. Sekarang yang biasa digunakan adalah
parafin. Penerangan listrik sudah sangat merata di setiap daerah. Terkait lilin, lebih banyak
digunakan untuk keperluan lain misalnya dalam upacara keagamaan, perayaan ulang tahun,
dan sebagainya.
Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah serta dapat dilakukan
oleh semua orang. Yang perlu dipertahankan adalah keselamatan kerja karena lilin bisa
membahayakan. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik,
perlu dicairkan dengan proses instalasi diatas kompor.
1.2 Rumusan Masalah
 Apa itu kerajinan bahan lilin?
 Apa saja teknik kerajinan bahan lilin?
 Bagaimana cara membuat kerajinan lilin dengan teknik mencetak?
1.3 Tujuan
 Agar mengetahui kerajinan bahan lilin.
 Agar mengetahui teknik kerajinan lilin.
 Agar mengetahui cara membuat lilin dengan teknik mencetak.

3
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sinar yang diselimuti oleh bahan bakar
padat. Lilin termasuk dalam kerajian bahan lunak buatan. Pembuatan kerajinan berbahan dasar
lilin ini cukuplah sederhana dan mudah serta dapat dilakukan oleh semua orang. Awal kreasi lilin
diketahui berasal dari Mesir kuno. Lilin pertama yang dikembangkan oleh Mesir membentuk
obor yang dibuat dengan merendam alang-alang dalam lelehan lemak hewan. Sekitar tahun 3000
SM Mesir kuno kemudian membuat lilin bersumbu dari lilin lebah.

Tidak seperti lemak hewani, lilin lebah yang dibakar lebih murni dan bersih tanpa
menghasilkan nyala berasap. Selain itu juga menebarkan bau manis yang menyenangkan. Lilin
lebah adalah perbaikan besar, tetapi terbatas. Hal ini menjadikan harganya mahal. Zaman
sekarang lilin mempunyai bentuk, ukuran dan keunikan tersendiri serta mempunyai aroma harum
tertentu.

2.2 Teknik Kerajian Bahan Lilin

Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dan bahan lunak contohnya lilin.
Teknik pembuatan kerajinan lilin dibuat dengan cara mengukir lilin tersebut serta mencetak lilin
yang sudah dilelehkan. Adapun tekniknya antara lain:

1. Teknik Cetak
Pada teknik cetak, terdapat dua teknik pembentukan untuk karya kerajinan bahan
lunak, yaitu: sekali cetak (cire verdue) dan cetak berulang (Bi valve). Teknik sekali cetak
yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak lagi. Teknik cetak
berulang (bi valve) adalah teknik mencetak yang bisa menproduksi karya dalam jumlah
yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama persis. Bahkan cetakan yang biasa
digunakan adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jegger,
maupun cetakan untuk dekorasi tempel.
Teknik ini biasanya diterapkan pada pabrik-pabrik dengan produksi jumlah
massal. Bila kita ingin membentuknya menjadi produk kerajianan yang unik atau seperti
yang kita inginkan, kita hanya perlu mencairkan lilin dengan proses pemanasan diatas api
atau kompor. Kemudian lilin yang mencair tersebut, tinggal kita cetak menggunakan
tempat cetak yang kita inginkan.

4
2. Teknik Mengukir

Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada
permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain:
Ukiran Krawangan, Ukiran Rendah, Ukiran Tinggi/Timbul dan Ukiran Tepung. Pada
umumnya, teknik mengukir diterapkan pada kayu. Namun, teknik ini dapat diterapkan
pada bahan seperti sabun padat dan lilin.

2.3 Cara membuat kerajinan lilin dengan teknik cetak

Alat dan bahan:

 Kompor
 Panci dengan bahan baja stainless
 Cetakan
 Sumbu
 Isolasi
 Pewarna

Cara Pembuatan:

a) Langkah pertama adalah mencairkan lilin. Untuk mencairkan lilin dilakukan


dengan cara masukkan lilin ke dalam panci. Nyalakan kompor dan panaskan lilin
dalam panci. Tunggu hingga lilin mencair.
b) Setelah cair, lilin dapat diberi pewarna cair/bubuk. Aduk-aduk supaya warna
tercampur merata.
c) Siapkan cetakan seperti: gelas, kulit telur atau wadah loyang kue, dapat juga
cetakan dibuat dari silikon fiber.
d) Masukkan tali/benang katun yang sudah dicelupkan cairan lilin dan sudah
mengeras ke dalam cetakan pada posisi tengah (jika perlu gunakan lidi).
e) Tuang lilin cair ke dalam cetakan dan tunggu hingga dingin dan kering.
f) Jika sudah kering lilin dapat dikeluarkan dari cetakan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kerajinan bahan bebas merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi
wirausahawan sejak dini karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah
satunya adalah kerajinan bahan lunak dari lilin. Lilin merupakan perlengkapan sehari-hari yang
dibutuhkan oleh semua manusia, oleh karena itu lilin dapat kita temui diberbagai tempat dengan
banyak variasi dan harga yang terjangkau, sehingga kita tidak dapat menemukan kesulitan dalam
membuat kerajinan ini. Asalkan kita memiliki tekad yang kuat serta tidak mudah kalah dalam
memulai usaha ini maka kita akan menjadi wirausahawan yang sukses.

3.2 Saran
Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk berbagai macam kerajinan bahan
lunak. Tinggal dibutuhkan semangat dan kreatifitas agar menghasilkan kerajinan yang disukai
oleh banyak orang.

6
3.3 DOKUMENTASI

7
DAFTAR PUSTAKA

https://sicantikunyuunyu.blogspot.com/2018/08/makalah-kerajinan-bahan-lilin.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai