Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KERAJINAN BAHAN LILIN

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun

isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,

petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat

kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bekasi,10 September 2018

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri atas sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Menurut sejarah, sebelum abad ke-19, bahan bakar yang terkandung di dalam lilin adalah lemak
sapi yang banyak mengandung lemak sapi yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang
yang biasanya digunakan adalah parafin. Penerangan listrik sudah hampir merata di setiap daerah.
Hal ini mengakibatkan lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain, misalnya dalam upacara

agama, perayaan ulang tahun, dan sebagainya.

Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan semua orang.
Yang perlu anda perhatikan adalah keselamatan kerja karena lilin bisa membahayakan. Jika kita
akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan

proses pemanasan di atas kompor.

1.2 Perumusan masalah

· Apa itu Kerajinan Bahan Lilin?

· Bagaimana Sejarah Lilin?

· Bagaimana Teknik Kerajinan Bahan Lilin?

· Apa saja jeni-jenis kerajinan Lilin?

1.3 Tujuan

· Agar Mengetahui Kerajinan Bahan Lilin.

· Agar Mengeathui Sejarah Lilin.

· Agar Mengetahui Jenis-jenis Lilin.

· Agar Mengetahui Teknik dari kerajinan Lilin.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.

2.2 Sejarah Lilin

Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi (yang banyak
mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin. Dengan
menyebarnya penerangan listrik, saat ini lilin lebih banyak digunakan untuk keperluan lain,
misalnya dalam upacara agama, perayaan ulang tahun, pewangi ruangan, dan sebagainya. Catatan

lainnya memperlihatkan bahwa pada abad I, orang-orang Romawi menggunakan lilin yang

sumbunya berupa alang - alang.

Di abad berikutnya, orang-orang Mesir Kuno mengganti batang alang-alang dengan sumbu serat
yang dicelupkan ke dalam lemak cair, didinginkan, dan kembali dicelupkan ke dalam lemak cair,
didinginkan, dan kembali dicelup sampai ketebalan tertentu. Diduga, lilin langsing itulah nenek

moyang lilin batangan modern seperti yang ada sekarang ini.

Namun, lilin di zaman itu belum sesempurna sekarang. Sering, ketika dinyalakan lilin
mengeluarkan asap kehitaman. Atau, kerap juga mengeluarkan semacam gas dan aroma tak
sedap yang membuat mata jadi pedih.

Biasanya, lilin terbuat dari malam, lemak padat, atau materi lain yang terbakar secara lambat.Saat
terbakar, panas api akan mencairkan lilin dekat pangkal sumbu. Di abad pertengahan, lilin lemak
banyak digunakan masyarakat Eropa. Namun harganya yang lebih mahal dibandingkan lampu
lemak, menjadikan lilin sebagai benda mewah. Tak heran, saat itu pengguna lilin hanyalah kaum

bangsawan.

Penelitian tentang lilin terus berlanjut, hingga lemak bersumbu digantikan lilin dari malam lebah
yang beraroma wangi tanpa disertai bau lemak. Puncaknya, pada abad XIX, ahli kimia Prancis,
Michel Eygene Chevreul, berhasil memisahkan asam lemak dari gliserin lemak sehingga
menghasilkan asam stearat, bahan penting untuk menghasilkan lilin bermutu baik. Stearat

bersama dua bahan yang ditemukan selanjutnya, yaitu spermaceti dan malam parafin, menjadi

bahan baku utama lilin.

Spermaceti terbuat dari lemak ikan paus. Kelebihan spermaceti adalah tidak menimbulkan bau
pedas dan rasa pedih di mata saat lilin menyala selain itu, batang lilinya tidak mudah lembek dan

bengkok.

Zaman sekarang lilin mempunyai bentuk, ukuran dan keunikan tersendiri dan mempunyai aroma

harum tertentu.

2.3 Teknik Yang digunakan untuk Kerajinan Bahan Lilin

Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak contohnya seperti lilin. Teknik
tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk

membuat karya kerajinan dari bahan lilin antara lain membentuk dan mengukir.

1. Membentuk

Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-
macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.

· Teknik Coil (Lilit Pilin)

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan

teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan.
Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.

· Teknik Cetak

Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue),
dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan
tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat

memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan
cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan
jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik

dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.

2. Mengukir

Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan

benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus
(krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik
mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak
seperti sabun padat dan lilin.
2.4 Alat dan Bahan

1. Kompor.

2. Panci dengan bahan stailess steel.

panci stainless steel merupakan alat bantu membuat lilin hias

saladmasterhealthycookware.blogspot.com

3. Pengaduk dari kayu.

4. Cetakan (gelas, mangkok dan lainnya).

wadah plastik sebagai pencetak bentuk lilin.

5. Sumbu.

6. Plastisin atau isolasi.

7. Parafin.

parafin salah satu bahan utama pembuatan lilin

candleboom.com

8. Stearin.

stearin bahan pengeras lilin

www.amazon.co.uk

9. Pewarna.

pewarna lilin untuk memperindah lilin hias

indonesian.alibaba.com

10. Basir berwarna atau manik-manik.

2.5 Cara Membuatnya


Panaskan parafin padat hingga meleleh.

Taburkan stearin ke dalam cairan parafin, aduk hingga merata. perbandingan antara stearin
dan parafin adalah 1(parafin) : 2 (stearin). Perbanyak stearin agar menentukan keras atau tidaknya
lilin.

Jika sudah tercampur, tuangkan kedalam gelas yang telah diberi sumbu dengan mengarah ke

atas. Pada bagian bawahnya direkatkan dengan plastisin atau isolasi.

Tunggu beberapa menit hingga mengeras kemudian jadilah lilin hias. Jika ingin terlihat lebih

indah agar ditabur dengan pasir warna-warni atau pernak-pernik ke dalam gelas.

2.6 Jenis-jenis Kerajinan Lilin

· Lilin Hias Aroma Terapi

Hasil gambar untuk lilin hias

· Lilin Hias

http://3.bp.blogspot.com/-5ruyQxX-

1uw/T9CWJe4wqlI/AAAAAAAAAOk/mvH1YAx0B9o/s320/lilin+hias.gif

· Lilin Hias Cantik

https://ecs7.tokopedia.net/img/cache/700/product-1/2015/5/8/298626/298626_9103edba-f578-

11e4-a760-fba164efb121.jpg

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kerajinan bahan lunak merupakan salah satu peluang kita untuk menjadi wirausahanwan sejak dini
karena kita dapat memulainya dengan cara yang sederhana. Salah satunya ialah kerajinan bahan
lunak dari Lilin. Lilin merupakan perlengkapann sehari – hari yang dibutuhkan oleh semua
manusia, oleh karenanya Lilin dapat kita temui diberbagai tempat dengan banyak varian dan
harga yang terjangkau, sehingga kita tidak menemukan kesulitan ketika mulai membuat kerajinan

ini. Asalkan kita memiliki tekad yang kuat serta tidak mudah putus asa dalam memulai usaha ini
maka kita akan menjadi irausahawan yang sukses.

3.2 Saran

Kerajinan bahan lunak dapat kita produksi untuk menjadi berbagai macan kerajinan bahan lunak.
TInggal dibutuhkan semangat dan kreatifitas untuk melahirkan kerajinan bahan lunak yang

digemari oleh banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai