Anda di halaman 1dari 5

RENCANA KEGIATAN BISNIS SEDERHANA

PEMBUATAN LILIN AROMATIK BUAH JERUK

1. Struktur Organisasi
Direktur Utama
Manager Produksi
Manager Pemasaran
Manager Administrasi Dan Keuangan

:
:
:
:

2. Jenis Produksi

: Nonpangan

Laila Tussyifa
Dahniar
Rahmina Sari Hrp dan Armilah
Ika Nandari dan Tina

3. Ringkasan Eksekutif Peluang Bisnis


Lilin merupakan sumber penerangan yang digunakan manusia ketika
sumber listrik tidak ada (padam listrik), saat ini fungsi lilin bukan sekedar
sebagai alat bantu penerangan namun telah banyak digunakan sebagai
penghias ruangan untuk menambah keindahan dan sebagai pengharum
ruangan, dalam hal ini yang umumnya digunakan adalah lilin aromaterapi.
Lilin aromaterapi menggunakan zat tambahan dalam proses pembuatannya
yaitu pengharum yang berupa essential oil dan pewarna untuk menambah nilai
estetika lilin tersebut hal itu yang menyebabkan lilin aromaterapi digunakan
sebagai penghias ruangan (sebagai dekorasi) dan pengharum ruangan.
Lilin terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat.
Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi
(yang banyak mengandung asam stearat. Sekarang yang biasanya digunakan
adalah parafin. Lilin mineral kebanyakan berasal dari minyak bumi. Dikenal
tiga macam lilin berdasarkan bahan dasar pembuatnya yaitu parafin,
mikrokristalin dan petrolatum. Ketiga jenis bahan tersebut berbeda warna,
kekerasan dan titik leleh nya.
Lilin aromaterapi adalah alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi
(penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari beberapa
tetes minyak atsiri dalam wadah berisi air panas. Lilin aromaterapi akan
menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar. Aroma lilin
dihasilkan dari minyak atsiri melati dan lavender yang tergolong ke
dalam jenis aroma yang mampu memberikan efek terapi menenangkan dan
merilekskan. Sebelum tahun 1854, lilin terbuat dari bahan baku lemak hewan,
malam tawon, dan terkadang diberi campuran asam stearin Lilin dari
lemak hewan menimbulkan asap hitam dan bau tidak sedap, sedangkan

lilin dari malam tawon harganya mahal dan sulit didapatkan.


Barulah pada pertengahan abad ke-20, ditemukan bahan baku lilin
yang lebih murah, mudah didapat, waktu bakar lebih lama dan lebih
mudah diolah, yaitu stearin.
Dalam membuat lilin aromaterapi umumnya menggunakan beberapa
bahan diantaranya adalah parafin, stearin, pewarna, dan pemberi harum
(aroma). Parafin merupakan bahan dasar untuk membuat lilin ) sebagian besar
ditemukan sebagai, putih tidak berbau, padat tawar, lilin, dengan titik leleh
yang khas antara sekitar 46 dan 68 C (115 F dan 154 ), dan memiliki
kepadatan sekitar 0,9 g / cm3. Parafin merupakan hidrokarbon jenuh dengan
rantai terbuka dan merupakan senyawa alkana. Lilin parafin adalah
campuran senyawa hidrokarbon alkana yang mengandung 21-50 atom
karbon.
Stearin merupakan campuran berbagai asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh, dengan komponen terbesar adalah asam palmitat.
Asam palmitat adalah asam lemak jenuh yang berbentuk padat pada suhu
kamar. Penggunaan stearin 90 bagian akan meningkatkan jumlah asam
palmitat, sehingga lilin dengan komposisi 90 stearin : 10 parafin akan
berbentuk padat dan sangat keras pada suhu kamar. Semakin banyak
stearin yang digunakan, komponen ini menjadi dominan dalam lilin
dan menghasilkan struktur padat dan kristal. Penambahan stearin yang
lebih banyak pada parafin akan membuat produk lilin lebih keras dan
memiliki penampakan seperti kristal.
Minyak esensial sebagai pemberi aroma pada lilin merupakan yang
paling penting untuk membuat lilin aroma terapi. Minyak esensial ini
merupakan ekstrak bunga-bunga atau kayu atau rempah. Setiap aroma
memiliki khasiatnya masing-masing. Titik leleh didefinisikan sebagai suhu
saat fase padat dan cair suatu zat bersama-sama berada dalam keadaan
keseimbangan pada tekanan tertentu. Waktu bakar adalah selang waktu yang
menunjukkan daya tahan lilin dibakar sampai habis. Waktu bakar diperoleh
dari selisih antara waktu awal pembakaran dan waktu saat sumbu lilin habis
terbakar (api padam). Warna yang cerah dan menarik akan lebih disukai
dibandingkan warna yang gelap ataupun pucat.
Berdasarkan SNI 0386-1989-A/SII 0348-1980, keadaan fisik lilin yang
seharusnya memenuhi standart adalah warna sama dan merata, tidak retak,
tidak cacat dan tidak patah, letak sumbu lilin adalah di pusat lilin, titik
lelehnya berkisar 50C sampai 58 oC.
Hal ini yang membuat kami bergerak untuk membuat lilin

aromaterapi dengan aroma khas jeruk karena akan sangat menjanjikan jika
dijual di cafe maupun restoran ternama. Selain itu, proses pembuatannya
tidak sulit dan memudahkan kami dalam memproduksinya.
4. Target Penjualan Produk
Pengemasan : Pengemasan direncanakan akan dibuat dalam kemasan kantong
plastik
Konsumen : Penjualan produk ini direncanakan akan ditujukan kepada cafe
di daerah Kota Medan.
Tempat dan Cara Pemasaran : Tempat pemasaran direncanakan akan
dilakukan di cafe-cafe di daerah Kota Medan, pemasaran dilakukan dengan
cara mendatangi cafe-cafe di kota medan
5. Waktu dan Tempat Produksi
Waktu produksi dilaksanakan pada bulan Oktober dan tempat produksi di
Jl.HM.Yamin Gg.Pisang No 5
6. Alat dan Bahan Produksi
A. Alat
N

Nama Alat

Jumlah

o
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kompor
Panci kecil
Pengaduk kayu
Pisau
Gelas kaca
Sumpit

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 Pasang

B. Bahan
No Nama Bahan
1. Parafin Blok

Jumlah
500 gr

2.
3.
4.
5.

Stearin
Pewarna
Pengharum Aroma Buah jeruk
Benang Nylon

500 gr
2 bungkus
20 cc
1 gulung

7. Cara produksi
Adapun cara produksi lilin aroma buah jeruk ini adalah:
1. Memotong paraffin blok kecil-kecil
2. Memanaskan paraffin blok dalam panci diatas kompor dengan api kecil
hingga mencair seluruhnya
3. Memasukkan stearin ke dalam panci
4. Memasukkan pewarna ke dalam panci, aduk hingga rata lalu dinginkan
hingga hangat kemudian tambahkan pengharum aroma buah jeruk ke
dalam panci
5. Meletakkan benang nylon ke dalam gelas kaca sebagai sumbu dan apit
oleh sumpit sebagai penyangga lalu tuangkan cairan lilin ke dalam
cetakkan gelas kaca
6. Menunggu lilin hingga cair, dingin, dan mengeras
8. Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan dengan uji organoleptik yaitu dengan tampilan lilin
yang menarik disertai dengan warna dan aroma yang khas
9. Cara Pengemasan
Lilin aroma buah jeruk ini dikemas secara apik dalam media gelas kaca
lengkap dengan benang nilon dan diapit oleh sumpit

10. Cara Pemasaran


Lilin aroma buah jeruk ini di pasarkan khusus ke restoran dan caf
dikarenakan lilin jenis ini bersifat aromaterapi
11. Laporan Keuangan
Rincian Pengeluaran
No
1

Bahan Produksi
Parafin Block

Jumlah
500 gr

Stearin

500 gr

Sumber
Toko
Sambu
Toko

Harga
Kimia Rp. 20.000,00
Kimia Rp. 25.000,00

Pewarna

Pengharum Aroma
Jeruk
Benang Nylon

2 bungkus
Buah 20 cc
1 gulung

Sambu
Toko
Kimia Rp. 10.000,00
Sambu
Toko
Parfum Rp. 28.000,00
Pancing
Toko Kelontong Rp. 10.000,00

Total

Rp. 93.000,00

Rincian Target Keuntungan:


Target Penjualan Biaya Pengeluaran = Rp. 130.000,00 Rp. 93.000,00
= Rp. 37.000,00
12. Tinjak Lanjut Bisnis
Pada rancangan bisnis ini, apabila berjalan dengan baik maka dapat
dilanjutkan dengan memperbesar skala produksi dan memperluas area
pemasaran serta proses produksi.
13. Daftar Pustaka
Anonim,
PENGERTIAN
LILIN,
http://arti-definisipengertian.info/pengertian-lilin/, (diakses pada tanggal 01 oktober 2016) jam
14:10 WIB
Anonim, (-), PARAFIN, https://trisqie.wordpress.com/paraffin/, (diakses pada
tanggal 01 oktober 2016) jam 14:13 WIB

Raharja, Sapta., Dwi Setyaningsih., Doris Monica Sari Turnip, (2006),


PENGARUH PERBEDAAN KOMPOSISI BAHAN, KONSENTRASI DAN
JENIS MINYAK ATSIRI PADA PEMBUATAN LILIN AROMATERAPI,
Jurnal Teknologi Pertanian 1(2) : 50-59, Maret 2006ISSN 1858-2419, Fakultas
Teknologi Pertanian IPB, Bogor

Anda mungkin juga menyukai