A. LATAR BELAKANG
Inti atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Dengan elektron
beredar mengelilingi atom pada kulit terluarnya. Elektron merupakan partikel
subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e -. Elektron tidak
memiliki komponen dasar ataupun substruktur apapun yang diketahui, sehingga
elektron dikenal sebagai partikel elementer.
Elektron memiliki sifat seperti partikel dan gelombang. Sehingga ia dapat
bertumbukan dengan partikel lain, dan berdifraksi seperti cahaya. Difraksi
elektron adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan cahaya pada saat melintas
melalui celah atau ujung penghalang.
Karena elektron yang bertumbukan berdifraksi seperti cahaya, maka
difraksi elektron dapat terjadi. Umumnya pada masa sekarang ini lebih sering
dipakai difraksi elektron dan difraksi sinar- X. Namun, untuk pembahasan ini
penulis menggunakan difraksi elektron.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa bahan kristal padat yang dapat
ditemukan di laboratorium, yang kita tidak mengetahui bahan-bahan padat apa
saja yang terdapat dari kristal yang telah digunakan. Oleh karena itu, bahan-bahan
padat yang terdapat dalam kristal tersebut perlu di ketahui bahan-bahan
penyusunnya. Karena itu, digunakan difraksi elektron untuk mengetahui bahan
padat yang terdapat dalam kristal tersebut.
Selain itu, difraksi elektron juga dapat digunakan untuk mengetahui
susunan kerapatan suatu bahan. Yakni susunan kerapatan suatu molekul, berupa
hamorf atau kristal. Sedangkan dalam aspek kimia, kristal tersusun dari beberapa
atom yang saling berikatan sehingga membentuk ikatan kimia.
Oleh karena itu, didalam paper ini penulis mencantumkan Difraksi
Elektron Untuk
didalam paper ini, difraksi elektron memiliki sifat yang sama dengan difraksi
sinar-X.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah syarat terjadinya difraksi.
2.
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui hubungan antara difraksi elektron dengan struktur kimia
dari suatu bahan.
2. Mengetahui manfaat lain dari difraksi elektron.
3. Mengetahui susunan atau struktur kimia dari suatu padatan atau kristal.
D.
BAB II PEMBAHASAN
Difraksi elektron merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan
cahaya pada saat melintas melalui celah atau ujung penghalang.
Sebuah berkas elektron yang datang pada kristal mengalami difraksi Bragg sama
dengan cara difraksi sinar-x dan difraksi neutron yang dibahas sebelumnya.
Elektron, seperti neutron, memiliki sifat gelombang, dan panjang gelombang yang
diberikan oleh
h
p .
150
V
(2.55)
, potensial
Gambar. 2.16 Rotasi terus-menerus pola difraksi elektron dari kristal tunggal dari
bahan perak. Sumbu rotasi adalah normal terhadap kertas. [Leighton]
Kami hanya memiliki difraksi elektron eksternal, tetapi elektron internal
juga mengalami jenis yang sama dengan difraksi ketika elektron bergerak melalui
kristal. Kita akan menemukan konsep ini yang akan membantu dalam diskusi kita
tentang keadaan elektron dalam kristal (Bab 5).
Sifat gelombang dari partikel materi pertama kali ditunjukkan dalam
kaitannya dengan difraksi elektron. Pada tahun 1927, Davisson dan Germer
mengamati hamburan berkas elektron dari permukaan kristal nikel. Dalam
memperoleh pola difraksi, berkas tersebut sebagai gelombang elektron,
sebagaimana didalilkan sebelumnya oleh deBroglie. Sebagai pengakuan atas
karyanya ini, Davisson dianugerahi hadiah Nobel pada tahun 1937.
Difraksi Elektron
Difraksi elektron yang paling sering digunakan dalam fisika zat padat adalah
untuk mempelajari struktur kristal padat. Eksperimennya biasanya dilakukan
dengan menggunakan mikroskop transmisi elektron (TEM), atau mikroskop
scanning elektron (SEM) sebagai hamburan difraksi elektron
Pola Difraksi
Geometri
Pengindeksan pola