PERCOBAAN II
MODEL HIDROKARBON
OLEH :
NAMA
: LA ODE INSAKTIAR
STAMBUK
: A1C4 12 040
KELOMPOK
: VI (ENAM)
ABSTRAK
Model hidokarbon yang berupa karbon tetrahedral , alkena dan alkyl, alkena dan
alkuna. Sikloalkana dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga
dimensi dengan menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model .
Penggambaran model molekul dapat divisualisasikan pada posisi yang berbeda
yanki posisi stegert dan posisi eklips. Ini dapat terjadi pada senyawa butana, C 4H10
karena didalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada
dua karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs metil
ini menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang berbeda dalam
hal posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain. Atom C memiliki 4
elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron ini digunakan untuk
berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain untuk mencapai oktet.
Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan hibridisasi sp 3, sp2, dan sp.
Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat pada empat atom lain dalam
keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon inilah yang dinamakan ikatan
sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain hibridisasi sp 3 membolehkan
tumpang tindih maksimal dan menempatkan keempat atom yang menempel pada
jarak maksimum yang satu dari yang lain. Pada hibridisasi sp 2, setiap atom karbon
yang terikat pada tiga atom lain memungkinkan adanya orbital p pada karbon sp2
yang tumpang tindih dengan orbital p lain yang berdekatan, yang dapat berupa
atom karbon lain atau suatu atom dari unsur lain. Tumpang tindih orbital p inilah
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat
dipelajari denganmenggunakan model molekul.Contoh hal ini adalah kajian
tentang ukuran atomdan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul,
stereokimia
dan
lain-lain.Modelmolekul
pada
mulanya
diajarkan
Tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini yaitu agar praktikan
dapat :
1. Membuat model-model molekul senyawa organik
2. Menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga
dimensi
3. Memberikan gambaran isomer
III.
Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan dari praktikum ini berdasarkan pada visualisasi dari
model-model molekul senyawa hidrokarbon.
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Yang dimaksud dengan bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris
yang dihasilkan jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus.Ketika
dua titik membentuk satugaris lurusmaka semua molekul diatomik berbentuk
linear.Tiga titik membentuk bidang, maka semua molekul triatomik bernemtuk
datar dan bahkan linear kadang-kadang ditemui.Akan tetapi, biasanya jumlah
atom menentukan gambaran tiga matra.Bentuk molekul tidak dapat diramalkan
dari rumus empiris jadi harus ditentukan secara percobaan (Petrucci, 2007).
Unsur-unsur yang saling berikatan memiliki bentuk molekul berbedabeda tergantung jumlah pasangan elektron yang terlibat.Bentuk molekul
dipengaruhi oleh susunan ruang pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron
bebas pada atom pusat suatu molekul. Teori domain elektron menyatakan bahwa
pasangan elektron bebas saling tolak-menolak sehingga tiap-tiap pasangan
elektron cenderung berjauhan satu sama lain untuk meminimalkan gaya tolakan
tersebut. Domain elektron yang berupa pasangan elektron ikatan baik ikatan
tunggal, ikatan rangkap maupun ikatan rangkap tiga dianggap sebagai satu
domain, Kebanyakan struktur organik mengandung lebih dari tiga atom, dan leih
bersifat berdimensi-tiga daripada berdimensi dua (Pine, 1980).
Senyawa organik yang hanya mengandung atom karbon dan atom
hidrogen dikenal dengan nama hidrokarbon. Hidrokarbon dapat dibagi menjadi
tiga kelas.
H3C
H2
C
H2
C
H2
C
H2
C
CH3
n-heksana
Hidrokarbon
yang
Sikloheksana
mengandung
ikatan
karbon-karbon
ganda-dua
CnH2n-2
alkuna
Alkana dapat diperoleh dari alkena atau alkuna dengan penambahan saru atau dua
mol hidrogen.
Pada molekul sederhana seperti etana, misalnya, sejumlah struktur
dimungkinkan sebagai konsekuensi adanya rotasi ikatan karbon-karbon. Semua
penyusunn itu dinamakan konformasi-konformasi (conformations). Proyeksi
Newman (prakarsa Professor Melvin S. Newmann dari Ohio State University)
sangat berguna untuk menggambarkan konformasi.
Pada etana dengan konformasi bersilang (staggered conformation), setiap
ikatan C-H dari satu atom karbon menyilang sudut H-C-H karbon yang lain,
sedangkan pada konformasi berimpit (eclipsed conformation), setiap ikatan C-H
dari satu karbon berjajar dengan ikatan C-H berikutnya. Dengan memutar salah
satu karbon sebesar 60o, kita dapat mengubah konformasi bersilang menjadi
konformasi berimpit (Achmadi, 1990).
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler dapat
dipelajari denganmenggunakan model molekul.Contoh hal ini adalah kajian
tentang ukuran atomdan periodisitas, bentuk geometri dari struktur molekul,
stereokimia
dan
lain-lain.Modelmolekul
pada
mulanya
diajarkan
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat/bahan yang digunakan pada praktikum model hidrokarbon adalah
molimod dan alat tulis.
II. Prosedur Kerja
a. Atom Karbon Tetrahedral
Molimod
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen atom H semua
Molimod
Etena
Molimod
Molimod
Molimod
-
Dibuat model
Dibuat model
siklobutana
siklopropana- Digambarkan
dalam dua dimensi
Dibuat model
Siklopentana
Model
Model
Model
siklopentana
siklobutana
siklopropana
- Dibandingkan kedua sudutnya
- Diperkirakan kestabilannya
- Dibandingkan ketiga sudutnya
- Diperkirakan kestabilannya
Siklopentana>siklobutana>siklopropana
Molimod
Dibuat model untuk benzena
e. Isomer GugusDiganti
Fungsi satu atom H dengan CH3
Diberikan Metil
namabenzena
Molimod
Dibuat model untuk senyawa C3H8O
Dibuat kemungkinan isomernya
Propanol,
dan metoksi etana
Diberikan2-propanol
nama
Molimod
Dibuat model untuk senyawa C2H6O
Dibuat kemungkinan isomernya
Diberikan nama
Etanol dan metoksi metana
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Tabel Hasil Pengamatan
No Nama
1.
Atom Karbon
Tetrahedral
a. Metana
Rumus
Molekul
Struktur Molekul
Dua Dimensi
Tiga Dimensi
H
CH4
H
C
H
2.
b. Etuna
C2H2
CH4
H
H
C
H
b. Metil Bromida
CH3Br
Br
H
C
H
H
C
c. Etana
C2H6
Br
(Stegger)
C4H10
(Ekslip)
H
H
C5H12
d. Butana
H
C
H
H
H H
H
H
(Stegger)
H3C
(Ekslip)
H
H
CH3
CH3
H
e. Pentana dan
isomerisonmernya
- n-pentana
H
C
H
CH3
H
H
C
H
C
2-metil butana
H
H
H
H
C
H
H
H
H
H
2,2-dimetil
propana
H3C
H2
C
H2
C
H2
C
CH3
H
H
H
C
C
C
H
H
H2
C
H
C
H3C
CH3
CH3
CH3
H3C
CH3
CH3
3.
C2H4
H
C
b. Butena dan
isomernya
- n-butena
-
C4H8
H2C
C
H
H3C
C
H
2-metil propena
c. Etuna
C2H2
d. Butuna dan
isomernya
- n-butuna
C4H6
C3H6
CH3
CH3
HC
H2
C
CH3
CH3
2-butuna
Sikloalkana
a. Siklopropana
C
H
CH3
H3C
4.
CH3
2-butena
H2C
H2
C
C
H
H
H2
C
C
b. Siklobutana
C4H8
H2
H2
H2
c. Siklopentana
H2
C5H10
H2
H2
H2
d. Benzena
C6H6
H2
H2
C
C
H2
H2
H
e. Metil benzena
C7H8
H
C
f. Dimetil benzena
C8H10
H
C
H
CH3
C
C
C
H3C
CH3
C
C
C
2-propanol
C3H8O
H3C
5.
H2
C
H2
C
OH
H
C
H3C
OH
Metoksi etana
H3C
b. Metoksi metana
dan isomernya
-
etanol
CH3
H2
C
CH3
C2H6O
H3C
CH3
H3C
H2
C
OH
II. Pembahasan
Golongan senyawa hidrokarbon amat penting peranannya dalam
abad teknolgi ini. Karena begitu nayak produk yang dapat diturunkannya :
tekstil, plastik, bahan anti beku, obat-obatan, anestatika, cat, pupuk, bahan
peledak dan sebagainya. Dua sumber utama hidrokarbon adalah minyak bumi
dan gas alam serta batu bara. Minyak bumi adalah campuran senyawa yang
kompleks terutama dari hidrokarbon alifatik, hidrokarbon aromatik terutama
diperoleh dari batu bara. Hidrkarbon alifatik dibagi menjadi alkana, alkena
dan alkuna. Yaitu berdasarkan ketidakjenuhan ikatannya.
Metanol atau metil alkohol, CH3OH, adalah anggota keluarga
alkohol yang paling sederhana. Walaupun demikian etanol CH3CH2OH lebih
sering dikenal sebagai anti septik, pelarut obat-obatan, zat kimia dan
pengawet. Eatnol adalah cairan jernih yang bersifat menarik air baunya khas,
cuka makan. Asam asetat kdarnya 100% pada suhu 16,6C akan membeku
menjadi kristal yang menyerupai es, dalam keadaan ini disebut juga cuka es.
Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml.
Fenol memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion
H+ dari gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion
fenoksidaC6H5Oyang dapat dilarutkan dalam air.Dibandingkan dengan
alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal ini dibuktikan dengan
mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat melepaskan H+. Pada
keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat bereaksi seperti itu.
Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara satu-satunya pasangan
oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negatif melalui
cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Benzena juga dikenal dengan nama C6H6, PhH, dan benzol, adalah
senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah
terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena adalah sejenis
karsinogen. Benzena adalah salah satu komponen dalam bensin dan
merupakan pelarut yang penting dalam dunia industri. Benzena juga adalah
bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan, dan
pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi,
namun biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak
bumi. Atom karbon, dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi elektron
1s22s22p2 memiliki elektron valensi 4 mampu membentuk ikatan kovalen baik
kovalen tunggal maupun rangkap. Apabila salah satu atom H dari alkana di
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Penggambaran umum mengenai model molekul hidrokarbon dapat
divisualisasikan dengan menggunakan seperangkat molimod maupun
dengan menggunakan software kimia yang tersedia.
2. Struktur molekul senyawa organik memiliki panjang ikatan dan sudut
ikatan yang berbeda satu sama lain tergantung pada molekul yang
dibentuknya yang dapat digambarkan dengan gambar tiga dimensi.
3. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi seperti pada
C2H5OH. Isomer gugus fungsi dari senyawa ini terdapat dalam bentuk
alkohol dan eter.
II. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Suminar. 1990. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Keenam.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Petrucci, Ralph H., dkk. 2007. Kimia Dasar Prinsip-prinsip dan Aplikasi Modern
Edisi Kesembilan Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta
Pine, Stanley H. 1980.Organik Chemistry.McGraw-Hill Kokagusha.Tokyo.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Tahir, Iqmal. 2003. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi untukPembelajaran
Ilmu Kimia Tingkat SMUmelaluiVisualisasi Model Molekul.Jurnal
Austrian-Indonesian Centre for Comptutational Chemistry.
LAMPIRAN
OLEH :
NAMA
: LA ODE INSAKTIAR
STAMBUK
: A1C4 12 040
KELOMPOK
: VI (ENAM)
C
C
H2
OH C2H5
H2
C
CH3
H
CH C CH
H3C
C2H5
H2
C
C
H2
H2
C
CH3
H2
H2 H2 H
H3C C C C C C
H2
H3C
2 metil heptana
CH3
H2
H2 H H2
H3C C C C C C CH3
H2
CH3
3 metil heptana
CH3
H2
H2
H3C C C C C CH3
H2
H3C
2,2 dimetil heksana
CH3
H
H2
H3C C CH C C CH3
H2
H3C
2,3 dimetil heksana
H3C
H
C
H3C
H2 CH3H2
C C C CH3
H
H2
H H2 H2
H3C C C C C C CH3
H2
CH3
H3C
H2
H
C C C CH3
H2
CH3
H3C
4 metil heptana
CH3
H2
H2
H3C C C C C CH3
H2
CH3
H3C
H H2
H3C C CH C C CH3
H2
CH3
3,4 dimetil heksana
H
C
CH3
H3C
CH3 CH3
CH3
H
H
CCH C
CH3
Jawab :
H3C
C
H2
CH2
H3C
C
H2
HO
n-butanol
CH3
H3C CH CH2
H
C
CH3
HO
2-butanol
H2
H3C C O
H2
C CH3
HO
isopropil alkohol
H3C O
H
C
CH3
CH3
etil isopropil eter
CH3
H2
C
CH3
dietil eter
H3C O
H2 H2
C C CH3
CH2
H2
C C C C CH3
H
H
2,3 heksadiena
H2
C C C C CH3
H
H H
2,5 heksadiena
H2
H2C C C C C CH3
H
H H
1,4 heksadiena
H2 H2
C C C CH3
H
1,2 heksadiena
H2 C C
H2
C CH3
H2C C C C
H H H
1,3 heksadiena
H2 H2
H2C C C C C CH2
H
H
1,5 heksadiena
H2 C C
H2
C C CH3
CH3
3 metil 1,2 pentadiena
H 2C C
H
C C CH3
HH C
3
H2 C C C
H
CH3
C CH3
H
H2C C C C CH3
H
H
CH3
3 metil 1,3 pentadiena
H2
CH2
H2C C C C
H
CH3
H
H2C C C C CH2
H
H
CH3
H H
H2C C C C
CH3
CH3
4 metil 1,3 pentadiena
H H
H2C C C
H
C CH2
CH3
3 metil 1,5 heksadiena
H2C C
H H
C C CH3
CH3
2 metil 1,3 pentadiena
H H2 CH3
H2C C C C CH2
2 metil 1,5 heksadiena
CH3
H 3C
C C
C CH3
H
2 metil 2,3 pentadiena
5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap
tiga dengan atom C yang lain ?
Jawab :
Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron
ini digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain
untuk mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan
hibridisasi sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat
pada empat atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon
inilah yang dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain
hibridisasi sp3membolehkan tumpang tindih maksimal
dan menempatkan
keempat atom yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain.
Pada hibridisasi sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain
memungkinkan adanya orbital p pada karbon sp2 yang tumpang tindih dengan
orbital p lain yang berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu
atom dari unsur lain. Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan
phi ( ).
6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih
stabil dari posisi tersebut ? Terangkan
Jawab :
Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada
dua karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs
metal ini menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang
berbeda dalam hal posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain.
Konformasi inilah yang disebut posisi stegart dan eklips.
Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi
stegert karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap
elektron ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati
sudut kestabilan antar atom.