SEMESTER 1
1. PERKENALAN
2. SENYAWA HIDROKARBON
3. ISOMER
4. ALKANA
5. ALKENA
6. ALKUNA
7. TERMOKIMIA (SISTEM DAN LINGKUNGAN)
8. PERUBAHAN ENTALPI
9. KONSEP LAJU REAKSI
10. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
11. KESETIMBANGAN KIMIA (DINAMIS)
12. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIMBANGAN KIMIA
SEMESTER 2
1. CAMPURAN LARUTAN,KOLOID,SUSPENSI
2. JENIS- JENIS KOLOID
3. SUSPENSI
4. TEORI ASAM BASA
5. INDIKATOR ASAM BASA, SIFAT ASAM BASA
6. KLASIFIKASI ASAM BASA
7. INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
8. LARUTAN DAPAR
9. KELARUTAN DAN HASIL KALIKELARUTAN
10. SENYAWA SIKLIK, BENZENA
11. SENYAWA HETEROSIKLIK
BAB I
HIDROKARBON
A. SENYAWA HIDROKARBON
Senyawa karbon disebut juga senyawa organic karena pada awalnya senyawa karbon
tersebut hanya dihasilkan oleh organisme atau makhluk hidup. Sedangkan senyawa yang
diperoleh dari mineral yang ada pada kulit bumi disebut senyawa anorganik. Senyawa`yang
terdiri dari Karbon dan Hidrogen disebut senyawa hidrokarbon.
1. Atom karbon terletak pada golongan IVA sehingga memiliki electron valensi 4 yang dapat
membentuk 4 ikatan kovalen. Keempat elektron valensi ini dapat digambarkan sebagai
tangan ikatan.
2. Aton Carbon terletak pada periode 2 sehingga memiliki jari-jari atom yang relative kecil
sehingga ikatan kovalennya kuat
Jumlah ikatan
Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan
(sepasang elektron ikatan).
1. Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom - atom karbon dengan dua
tangan ikatan (dua pasang elektron ikatan).
2. Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom - atom karbon dengan tiga
tangan ikatan (tiga pasang elektron ikatan).
Bentuk rantai
1. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya tidak
saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang.
2. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung–ujung rantai
karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis dan aromatis.
Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat kemungkinan posisi atom
C dalam rantai karbon, yaitu:
Atom C1 hanya mengikat 1 atom C lainnya, atom C1 disebut atom karbon primer. Atom C2
mengikat 2 atom C lainnya, atom C2 disebut atom karbon sekunder. Atom C3 mengikat 3
atom C lainnya, atom C3 disebut atom karbon tersier, Atom C4 mengikat 4 atom C lainnya,
atom C4 disebut atom karbon kuartener.
• Atom karbon primer, yaitu rantai karbon yang hanya mengikat secara langsung satu
atom karbon yang lain.
• Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung dua
atom karbon yang lain.
• Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung tiga atom
karbon yang lain.
• Atom karbon kuartener, yaitu atom karbon yang mengikat secara langsung empat
atom karbon yang lain.
B. ISOMER
Di kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mendengar kata-kata yang mirip, tapi
sebenarnya beda. Kayak “bang” dan “bank”. Atau “sayang” dan “sayank”. Nah, di dalam
kimia, khususnya hidrokarbon, ada hal yang mirip-mirip kayak gitu. Isomer adalah senyawa
yang memiliki rumus kimia atau rumus molekul sama (jumlah atom-atomnya sama), tetapi
rumus strukturnya atau rumus bangunnya berbeda. Senyawa yang merupakan isomer
mempunyai sifat yang berbeda
Seperti namanya, isomer struktur, terjadi karena perbedaan susunan ikatan struktur antar
atom maupun gugus fungsi di dalam suatu molekul. Isomer struktur ini dibagi menjadi 3
jenis: isomer rangka, isomer posisi, isomer gugus fungsi.
ISOMER RANGKA
Dari namanya, udah jelas kalau yang membedakan dari dua senyawa ini
adalah kerangkanya. Biasanya, terjadi antar senyawa rantai lurus dan senyawa yang
memiliki cabang.
Kalau kamu liat dari strukturnya, terlihat jauh berbeda kan? Senyawa sebelah kiri adalah n-
butana, bentuk kerangkanya lurus-lurus aja. Sementara sebelah kanan ada
cabangnya, yaitu 2-metilpropana. Meskipun begitu, mereka berasal dari rumus kimia yang
sama, yaitu C4H10. Jumlah C-nya sama-samma 4, dan H-nya sama-sama 10.
ISOMER POSISI
Kalau isomer rangka adalah bentuk dari kerangka yang berbeda, pada isomer posisi, yang
membedakannya adalah posisi dari gugus fungsi. Ingat ya, hanya posisinya yang berbeda.
Bukan gugus fungsinya. Salah satu cirinya, isomer ini hanya terjadi pada senyawa
hidrokarbon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Dari gambar di atas kita bisa liat walaupun sama-sama pentana, tapi ada perbedaan di
posisi. Meskipun sama-sama punya rumus C4H8, dia bisa menjadi 2 senyawa, yaitu 1-butena,
dan 2-butena.
ISOMER GUGUS FUNGSI
Isomer gugus fungsi adalah senyawa yang mempunyai rumus molekul yang sama, tapi atom-
atomnya terhubung dengan cara lain, sehingga membentuk gugus fungsinya berbeda.
Contohnya, senyawa propuna (C3H4) memiliki isomer gugus fungsi yaitu propuna dan 1,2-
propadiena
Isomer geometri.
Isomer geometri adalah isomer yang disebabkan oleh keterbatasan rotasi bebas pada
suatu ikatan dalam molekul. Berbeda dengan isomer struktur, isomer ini hanya terjadi pada
senyawa yang memiliki ikatan yang kaku dengan dua sisi berlainan dan, biasanya terjadi
pada senyawa alkena.
Isomer geometri dibagi menjadi 2, yaitu cis dan trans. Isomer sistem cis-trans adalah
cara yang paling umum digunakan untuk menunjukkan konfigurasi alkena. Kok
namanya aneh ya? Jangan takut. Cis di sini berarti bahwa atom atau gugus atom sejenis
terletak pada bidang yang sama, sementara trans berseberangan.
C. ALKANA
Sukar bereaksi
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2-CH3 (heksana)
PENGGUNAAN ALKANA :
D. ALKENA
CH3-CH2-CH=CH2 (1-butena)
Sifat-sifat : gas tak berwarna, dapat dibakar, bau yang khas, eksplosif dalam udara (pada
konsentrasi 3 – 34 %)
E. ALKUNA
CH=CH (etuna/asetilen)
Sifat-sifat :
Penggunaan etuna :
⚫ Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (+- 3000oC), dipakai
untuk mengelas besi dan baja
⚫ Untuk penerangan
BAB II
TERMOKIMIA
Termokimia adalah ilmu tentang perubahan kalor (panas) suatu zat yang melibatkan proses
kimia dan fisika. Termokimia yang merupakan bagian dari Termodinamika membahas
tentang perubahan energi yang menyertai suatu reaksi kimia yang dimanifestasikan sebagai
kalor reaksi. Partikel-partikel penyusun zat selalu bergerak konstan, sehingga zat memiliki
energi kinetik. Energi kinetik rata-rata suatu objek berbanding lurus dengan temperature
absolutnya
ini berarti jika suatu objek dalam keadaan panas, atom-atom molekulnya-molekul penyusun
objek tersebut bergerak cepat, sehingga energy kinetic objek tersebut besar. Energi potensial
suatu zat muncul dari gaya tarik menarik dan tolak-menolak antara partikel-partikel
penyusun zat. Salah satu bentuk energi yang umum dijumpai adalah energi kalor.
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipertukarkan antara sistem dan
lingkungan. Kalor reaksi adalah perubahan energi dalam reaksi kimia dalam bentuk kalor.
Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda yaitu dengan
mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang dikandung oleh benda
sangat besar, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor yang dikandung sedikit.
Segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari suatu perubahan energi dan
berubah selama proses itu berlangsung disebut dengan sistem. Sedangkan hal-hal yang tidak
berubah selama proses berlangsung dan yang membatasi sistem dan juga bisa mempengaruhi
sistem disebut dengan lingkungan.
Berdasarkan interaksinya dengan lingkungan, sistem dibagi menjadi tiga macam, yakni
sebagai berikut :
1. Sistem Terbuka
Sistem terbuka yaitu suatu sistem yang memungkinkan terjadi suatu perpindahan energi dan
zat (materi) antara lingkungan dengan sistem. Pertukaran materi artinya ada suatu reaksi
yang bisa meninggalkan wadah reaksi, misalnya gas.
2. Sistem tertutup
Suatu sistem yang mana antara sistem dan lingkungan bisa terjadi suatu perpindahan energi,
tapi tidak terjadi pertukaran materi.
3. Sistem terisolasi
Sistem teriolasi yaitu Suatu sistem yang memungkinkan terjadinya perpindahan energi dan
materi antara sistem dengan lingkungan.
Reaksi Termokimia
Reaksi pada termokimia terbagi atas reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yaitu sebagai
berikut:
1. Reaksi Eksoterm
Reaksi yang terjadi saat berlangsungnya pelepasan panas atau kalor. Reaksi panas ditulis
dengan tanda negatif.
2. Reaksi Endoterm
Reaksi yang terjadi ketika berlangsungnya penyerapan panas atau kalor, maka suatu
perubahan entalpi reaksi bernilai positif.
Entalpi
Entalpi (H) adalah jumlah total dari semua bentuk energi. Entalpi (H) suatu zat ditentukan
oleh jumlah energi dan semua bentuk energi yang dimiliki zat yang jumlahnya tidak dapat
diukur dan akan tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari
zat. Energi kinetik ditimbulkan karena atom – atom dan molekul molekul dalam zat bergerak
secara acak. Jumlah total dari semua bentuk energi itu disebut entalpi (H) . Entalpi akan
tetap konstan selama tidak ada energi yang masuk atau keluar dari zat. Misalnya entalpi
untuk air dapat ditulis H H20 (l) dan untuk es ditulis H H20 (s). Perubahan kalor atau entalpi
yang terjadi selama proses penerimaan atau pelepasan kalor dinyatakan dengan ” perubahan
entalpi (ΔH) ” .
Pembahasan
1. Gas Elpiji
2. Thermometer
https://www.gurupendidikan.co.id/termokimia/
BAB III
LAJU REAKSI
Laju memiliki kaitan dengan waktu. Nah, apabila waktu yang dibutuhkan itu singkat, maka
lajunya besar. Sebaliknya, kalau waktu yang dibutuhkan itu panjang, maka laju tersebut
kecil. Artinya, laju berbanding terbalik dengan waktu.
Dalam laju reaksi, umumnya penyebutan satuan dinyatakan dengan mol/liter (baca: mol per
liter) atau yang disebut juga dengan molaritas. Molaritas itu sendiri ialah ukuran yang
menyatakan banyak mol zat terlarut dalam satu liter larutannya.Hukum laju reaksi
merupakan sebuah persamaan yang memperlihatkan keterkaitan atau hubungan antara laju
reaksi tertentu dengan konsentrasi pereaksinya.
Orde reaksi menampilkan hubungan antara perubahan konsentrasi dengan perubahan laju
reaksi. Nah, hubungan antara keduanya dinyatakan dengan grafik orde reaksi. Ada tiga
grafik orde reaksi nih Squad. Pertama, reaksi orde nol. Grafik ini menunjukkan bahwa laju
reaksi tidak bergantung pada konsentrasi reaksi.
Faktor yang memengaruhi laju reaksi diantaranya ialah ukuran materi, suhu, pengadukan,
konsentrasi, molaritas, katalisator, luas permukaan sentuh,
1. Konsentrasi
Larutan yang pekat, artinya punya konsentrasi yang besar, punya partikel yang lebih rapat
kalau kamu bandingkan sama larutan encer. Nah, dengan kata lain tuh semakin tinggi
konsentrasinya, maka semakin banyak molekul dalam tiap satuan. Ini berakibat tumbukan
antarmolekul intensitasnya makin sering terjadi dan reaksinya berlangsung semakin cepat.
3. Suhu
Reaksi kimia umumnya lebih cepat jika dilangsungkan pada suhu yang lebih tinggi. Jika
suhunya rendah, maka reaksi kimia akan lebih lambat terjadi. Contoh paling mudahnya jika
kamu membeli daging sapi potongan. Lebih awet mana, daging sapi yang dibiarkan di
ruangan terbuka atau daging sapi yang disimpan di dalam kulkas (freezer)?
BAB IV
KESETIMBANGAN KIMIA
A. MACAM-MACAM REAKSI
1. Reaksi reversible
Reaksi bolak balik atau reaksi dapat balik adalah reaksi yang dapat berlangsung dua arah,
tidak hanya zat pereaksi yang bereaksi, melainkan zat produk juga dapat bereaksi kembali
membentuk zat pereaksi. air yang direbus hingga menghasilkan uap dan jika uap terkena
tutup panci atau benda lainnya maka akan berubah kembali menjadi air
Apabila pada reaksi bolak balik laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri, akan
diperoleh kesetimbangan dinamis
2. Reaksi berlansung dari dua arah, yaitu dari kiri ke kanan dan dari kanan ke kiri.
4. Reaksi tidak pernah berhenti karena komponen zat tidak pernah habis.
2. Reaksi irreversible
Reaksi searah adalah reaksi yang dapat berlangsung dalam satu arah,dari kiri ke kanan.Pada
reaksi ini, zat pereaksi dapat saling bereaksi, sedangkan zat produk tidak dapat saling
bereaksi lagi. Reaksi ini disebut juga reaksi berkesudahan. kamu membakar selembar kertas,
abu yang dihasilkan tidak dapat berubah menjadi kertas lagi
4. Reaksi baru berhenti apabila salah satu atau semua reaktan habis.
Reaksi seperti itu kita golongkan sebagai reaksi yang berlangsung searah atau reaksi yang
tidak dapat balik (irreversible).
B. KESETIMBANGAN DINAMIS
Berdasarkan wujud zat yang ada dalam keadaan setimbang, reaksi kesetimbangan terdiri dari
dua jenis, yaitu kesetimbangan homogen dan kesetimbangan heterogen.
1. Kesetimbangan Homogen
Kesetimbangan homogen adalah suatu kesetimbangan yang didalamnya terdapat zat-zar
dengan wujud yang sama, terdiri dari:
Reaksi dalam keadaan setimbang akan selalu berusaha berada dalam keadaan setimbang
sehingga jika ada gangguan , maka kan berusaha mengalami reaksi / pengaruh agar
kesetimbangan tercapai kembali. Azas Le Chatelier berbunyi ”jikadiberi dia memberi, jika
diambil dia mengambil”.
1. Perubahan Konsentrasi.
Jika konsentrasi zat diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser menjauhi zat yang
ditambah konsentrasinya. Jika konsentrasi zat diperkecil, maka reaksi akan bergeser
mendekati zat yang konsentrasinya dikurangi.
A ↔ B
1. Jika BiCl3 ditambah maka pergeseran kesetimbangan bergeser dari arah BiCl, jadi dari
kiri ke kanan.
2. Jika HCl dikurangi maka kesetimbangan bergeser ke arah HCl, jadi dari kiri ke kanan.
2. Perubahan Volume atau Perubahan Tekanan.
Menurut hukum gas ideal, tekanan berbandung terbalik dengan volume.
• Jika tekanan diperbesar, volume mengecil, reaksi bergeser ke jumlah koefisien kecil.
• Jika tekanan diperkecil, volume membesar, reaksi bergeser ke jumlah koefisien besar.
Contoh: N2(g) + 3H2(g) ↔ 2 NH3(g)
• Jika tekanan diperbesar, reaksi bergeser ke kanan. Di kiri koefisien molekulnya = 4,
sedangkan sebelah kanan koefisiennya = 2. maka reaksi bergeser ke arah koefisien yang
lebih kecil yaitu sebelah kanan.
• Jika volume diperbesar, reaksi bergeser ke kiri kejumlah koefisien yang lebih besar.
Kesimpulan:
Jika volume diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang jumlah
koefisiennya lebih besar. Jika volume diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah
zat yang jumlah koefisiennya lebih kecil.
3. Pengaruh Perubahan Suhu
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat yang membutuhkan kalor
yaitu ke reaksi endoterm. Jika suhu diturunkan, kesetimbangan akan bergeser ke arah zat
yang membebaskan kalor yaitu ke reaksi endoterm.
Jika temperatur diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser dari kiri ke kanan, ke arah
reaksi aksoterm. Akibatnya konsentrasi N2, dan H2 berkurang, sedangkan NH3 bertambah.
4. Pengaruh Katalis
Pada reaksi kesetimbangan,penambahan katalisator tidak akan mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan,tetapi hanya akan mempercepat tercapainnya keadaan seimbang.
Sumber materi :
https://mutiaramutia.wordpress.com/kimia-kelas-xi/kesetimbangan-kimia/
BAB V
KOLOID
Kalian pasti pernah makan burger kan? Biasanya, di antara lapisan daging burger dan
sayuran terdapat saus mayones. Duh, jadi laper, deh! Eh, tapi bukan itu yang mau dibahas.
Kamu tahu nggak apa saja bahan untuk membuat mayones? Ternyata, mayones dibuat dari
campuran minyak dan telur.
Campuran adalah kumpulan dua zat atau lebih yang zat-zat penyusunnya memiliki sifat yang
tidak berubah dan memiliki komposisi zat penyusun yang tidak tetap. Komponen penyusun
campuran terdiri atas`zat atau partikel yang terdispersi (tersebar) di dalam zat lain sehingga
disebut juga sistem disperse. Pada sistem disperse, zat yang didispersikan disebut fase
terdispersi sedangkan zat dimana partikel terdispersi disebut medium pendispersi. , Dalam
kimia campuran itu ada 3 jenis, ada larutan (campuran homogen), suspense (campuran
heterogen) , dan koloid.
Contoh larutan adalah air gula, air garam (larutan jernih, tidak terpisah)
Contoh suspense adalah air dan tanah ( larutan keruh, ada endapan, dapat dipisahkan dengan
disaring)
Contoh koloid adalah air dengan susu ( larutan keruh, tidak terdapat endapan, tidak dapat
dipisahkan
Manfaat suspensi dalam bidang kesehatan antara lain sebagai sediaan obat maag, obat
antibiotic sirup, bedak cair.
Nah, mayones ini merupakan koloid.Selain mayones, ada banyak sekali sistem koloid dalam
kehidupan kita, lho! Apakah sistem koloid itu? Apa saja fenomena sistem koloid dalam
kehidupan sehari-hari? Kuy, simak penjelasan di bawah ini!
Sistem Koloid
Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang terbentuk karena adanya dispersi
suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan. Nah, makanya dalam koloid itu terdapat
fase terdispersi dan medium pendispersi.
Fase terdispersi adalah zat yang mengalami penyebaran secara merata dalam suatu zat lain,
sedangkan zat yang menyebabkan terjadinya penyebaran secara merata disebut medium
pendispersi. Nah, kamu perlu tahu ya, pengertian fase di sini berbeda dengan wujud.
Kenapa? Karena ada zat yang wujudnya sama, tetapi fasenya berbeda. Contohnya, santan.
Kalau kita lihat lebih jelas, ternyata pada santan terdapat butiran minyak dalam air. Butiran
minyak tersebut mempunyai fase yang berbeda dengan air, walaupun keduanya berwujud
cair. Butiran minyak sebagai fase terdispersi, sedangkan air sebagai medium pendispersi.
Oleh sebab itu, suatu koloid selalu mempunyai fase terdispersi dan medium pendispersi.
Contoh sistem koloid lainnya yang bisa kita temui di kehidupan sehari-hari antara lain ada
mayones, keju, jelly, cat, kosmetik, dan obat-obatan. Bahkan, darah yang ada di dalam tubuh
kita itu termasuk sistem koloid, lho! Kok bisa? Hayo, coba kamu ingat, kira-kira apa
saja komposisi darah di dalam tubuh kita?
Oh iya, selain koloid, larutan dan suspensi juga termasuk campuran dua atau lebih zat, loh!
Terus, bedanya apa ya antara koloid, larutan, dan suspensi? Nah, untuk memudahkan kamu
membedakan antara larutan, koloid, dan suspensi, perhatikan tabel berikut!
Jenis-jenis Koloid
Pada koloid, fase terdispersi dan medium pendispersi bisa berwujud padat, cair, dan gas.
Oleh karena itu, berdasarkan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersinya,
sistem koloid dibagi menjadi 8, yaitu bisa lihat di tabel berikut.
Kita bahas satu per satu, yaaa…
1. Sol Padat
Sol padat memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi yang padat juga.
Sol padat ini terbentuk karena pengaruh tekanan dan suhu, sehingga menghasilkan padatan
yang kokoh dan keras. Contohnya, batuan ruby (batuan permata). Batuan ruby
ini merupakan padatan kromium (Cr) yang tersebar dalam padatan aluminium oksida.
Sehingga, dari sini bisa kelihatan ya, kalau padatan kromium (Cr) itu sebagai fase terdispersi
dan padatan aluminium oksida (AI2O3) sebagai medium pendispersi.
2. Sol
Sol memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair yang tidak mudah
berubah sifatnya. Jadi, bedanya sol dengan sol padat itu terletak di medium pendispersinya,
ya. Kalau sol padat mediumnya padat, sedangkan sol mediumnya cair. Contohnya, cat
tembok. Cat tembok terdiri dari banyak jenis padatan, di antaranya kalsium karbonat
(CaCO3), kaolin, dan lain sebagainya. Zat padat (fase terdispersi) inilah yang mengalami
penyebaran dalam medium cair (medium pendispersi) yang berupa air (H2O).
3. Aerosol Padat
Aerosol padat memiliki fase terdispersi padat dalam medium pendispersi gas.
Contohnya, asap kendaraan. Asap kendaraan mengandung padatan berupa timbal, karbon,
karbon monoksida, dan lain sebagainya yang merupakan hasil pembakaran tidak sempurna
dari mesin. Makanya, ketika kamu melewati kendaraan bermotor yang mengeluarkan asap,
kadang kamu akan merasakan kelilipan karena adanya padatan (fase terdispersi) di dalam
asap (medium pendispersi).
4. Aerosol
Aerosol memiliki fase terdispersi berupa cairan dan medium pendispersi berupa gas.
Jadi, bedanya aerosol dengan aerosol padat terletak pada fase terdispersinya. Aerosol tidak
bisa bertahan lama. Hal ini karena zat penyusunnya yang mudah rusak oleh perubahan suhu
dan tekanan udara lingkungan. Contohnya, parfum. Saat parfum disemprotkan di udara,
cairan parfum akan terdispersi atau tersebar di udara yang wujudnya gas sebagai merupakan
medium pendispersi.
5. Emulsi Padat
6. Emulsi
Nah, kalau fase terdispersi dan medium pendispersinya berupa cairan, maka disebutnya
emulsi. Emulsi biasanya tersusun oleh cairan dengan kepolaran senyawa yang berbeda,
sehingga tidak saling bercampur. Contohnya, susu. Emulsi pada campuran susu dan air itu
terjadi ketika partikel air terdispersi atau tersebar dalam partikel-partikel susu. Nah, karena
partikel air dan susu ini punya level kepolaran yang beda, maka kedua zat ini ga
bisa bercampur dengan sempurna, sehingga susu itu termasuk koloid, bukan larutan.
7. Buih Padat
Busa padat memiliki fase terdispersi berupa gas dalam medium pendispersi padatan,
atau bisa disebut juga gas yang terdispersi di dalam padatan. Contohnya, spons. Jika dilihat,
spons itu merupakan sebuah padatan, tapi ketika dipencet ternyata isinya udara. Itu
tandanya, partikel-partikel udara atau gasnya tersebar dalam medium padat, ya.
8. Buih
Jenis koloid yang terakhir, yaitu buih. Bedanya dengan buih padat, kalau buih memiliki fase
terdispersi berupa gas dalam medium pendispersi cair, atau bisa disebut juga gas yang
terdispersi di dalam cairan. Contohnya, buih sabun karena adanya udara (fase terdispersi)
yang terjebak di dalam larutan sabun (medium pendispersi). Hal ini terjadi karena molekul
sabun yang saling tarik menarik membentuk jaring atau lapisan yang dapat menjebak udara,
sehingga membentuk gelembung-gelembung bening berisi udara.
Nah, sekarang, kamu sudah tahu ya apa saja jenis-jenis koloid dan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari. Oh iya, di awal artikel tadi kan disebutkan nih kalau mayones juga
merupakan salah satu jenis koloid. Menurut kamu, mayones termasuk ke dalam koloid jenis
apa, ya?
Ternyata, mayones termasuk ke dalam jenis koloid emulsi karena medium pendispersinya
cair, yaitu telur dan fase terdispersinya juga cair, yaitu minyak.
1. Efek Tyndall
Sifat koloid yang pertama adalah Efek Tyndall. Efek Tyndall pertama kali ditemukan oleh
seorang ilmuwan asal Inggris bernama John Tyndall. Efek Tyndall merupakan efek
penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Hmm, maksudnya gimana? Begini guys,
ketika ada berkas cahaya diarahkan ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan, sehingga
kita nggak bisa melihatnya. Hal ini karena larutan bersifat homogen. Tapi, ketika berkas
cahaya diarahkan ke koloid dan suspensi, berkas cahaya akan dihamburkan, sehingga
jejaknya dapat terlihat. Contohnya kayak gambar di bawah ini.
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ketika kita membuka jendela pada
siang hari. Saat sinar matahari masuk ke dalam ruangan, maka akan terlihat jelas partikel-
partikel debu yang beterbangan. Hal Ini karena ukuran partikel debu jauh lebih besar
daripada panjang gelombang cahaya.
Contoh Efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ketika kita membuka jendela pada
siang hari. Saat sinar matahari masuk ke dalam ruangan, maka akan terlihat jelas partikel-
partikel debu yang beterbangan. Hal Ini karena ukuran partikel debu jauh lebih besar
daripada panjang gelombang cahaya.
2. Gerak Brown
Pada 1827, seorang botanis asal Skotlandia, Robert Brown, berhasil mengamati gerakan
partikel koloid. Ia menemukan, ternyata secara mikroskopis, partikel-partikel koloid akan
bergerak secara acak dengan jalur patah-patah (zig-zag) dalam medium pendispersi.
Nah, gerakan ini disebabkan karena adanya tumbukan antara partikel koloid dengan medium
pendispersi.
3. Adsorpsi
Misalnya, koloid sol besi (III) hidroksida (Fe(OH)3) yang akan bermuatan positif karena
mengadsorpsi ion positif. Sol ini dibuat dengan mencampurkan FeCl3 ke dalam air panas
berlebih, sehingga terjadi proses pembentukkan koloid berupa sol hidrat besi (III) oksida
atau Fe2O3.xH2O.
Ketika sol Fe(OH)3 terbentuk, ternyata tersisa banyak ion Fe3+ dalam larutan. Ion-ion ini
kemudian diserap oleh sol Fe(OH)3 pada bagian permukaannya, yang membuat sol
Fe(OH)3 kelebihan muatan positif. Jadi, sol Fe(OH)3 dikenal sebagai koloid bermuatan
positif.
4. Koagulasi
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan proses
penggumpalan akibat terbentuknya partikel-partikel yang lebih besar ukurannya
daripada ukuran koloid (lebih besar dari 100 nm). Koagulasi dapat dipengaruhi oleh
pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit, pembusukan, pencampuran koloid yang
berbeda muatan, dan elektroforesis. Contoh koagulasi koloid dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu pada penggumpalan susu yang basi dan telur yang direbus hingga menggumpal atau
mengeras bagian putih dan kuningnya.
Sumber :
Wahananingtyas Rahayu,Susi, Peni, Kimia Farmasi vol 2untuk SMK kelas XI,Buku
kedokteran, Erlangga
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-sistem-koloid
BAB VII
Kelarutan (Solubility)
Istilah kelarutan (solubility) digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang
dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan dapat dinyatakan dengan
satuan mol/liter. Dalam hal ini, kelarutan sama dengan kemolaran dalam larutan
jenuhnya.Contohnya, kelarutan AgCl dalam air sebesar 1 x 10-5 mol L-1.
Karena konsentrasi zat padat relatif tetap, maka tetapan kesetimbangan reaksi di
atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya disebut
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) (James E. Brady, 1990).
y y
Ksp [M ] x [A x ]
Sebenarnya anggapan bahwa senyawa ion tertentu tidak dapat larut sepenuhnya dalam
air kurang tepat. Faktanya senyawa ion yang tampak tidak larut sebetulnya larut dalam air,
hanya saja jumlahnya amat sedikit yaitu kurang dari 0,1 g per 100 g air.
Oleh karena s dan Ksp sama-sama dihitung pada larutan jenuh, maka ada
hubungan antara s dan Ksp. Secara umum hubungan antara kelarutan (s) dengan
tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk larutan elektrolit AxBy dapat dinyatakan
sebagai berikut.
s - -
- xs ys
Ksp y y
[A ] x [B x ]
Ksp
y
(xs) x ( ys)
y (x y)
Ksp xx y s
Contoh:
Contoh soal:
1) Sebanyak 4,35 mg Ag2CrO4 dapat larut dalam 100 ml air. Nyatakan kelarutan Ag2CrO4
tersebut dalam mol L-1. (Ar O = 16; Cr = 52; Ag = 108)
Pembahasan:
Kelarutan = Molaritas larutan jenuh ; s = n/V
n Ag2CrO4 = Massa Ag2CrO4/Mr Ag2CrO4
= 4,35 x 10-3 gram /332 gram/mol
= 1,31 x 10-5 mol
Kelarutan (s) = n / V
= 1,31 x 10-5 mol /0,1 L
= 1,31 x 10-4 mol L-1
Pembahasan:
Ag2CrO4 ⇌ 2Ag+ + CrO24
s 2s s
4
Ksp = (Ag+)2(CrO -2)
4.10-12 = (2s)2(s)
4.10-12 = 4s3
10-12 = s3
s = 10-4(CrO2 )
4
s = 10-4
Ion senama adalah ion yang sejenis dengan ion-ion yang ada dalam sistem
kesetimbangan. Pengaruh ion senama sesuai dengan Asas Le Chatelier. Asas Le
Chatelier adalah asas yang digunakan untuk memprediksi pengaruh perubahan
kondisi pada kesetimbangan kimia. Asas atau prinsip ini dinamai sesuai dengan nama
penemunya yaitu Henry Louis Le Chatelier (1850-1936). Dimana, bunyi asas Le
Chatelier adalah “Jika terhadap suatu sistem kesetimbangan dilakukan suatu tindakan
(aksi), sistem kesetimbangan tersebut akan mengalami perubahan (pergeseran) yang
cenderung untuk mengurangi pengaruh aksi tersebut.”
Kita ambil contoh larutan jenuh AgCl. Pada saat AgCl dilarutkan dalam air, maka akan
terbentuk reaksi kesetimbangan, yaitu:
Adanya penambahan larutan AgNO3 akan memperbesar konsentrasi ion Ag+ karena
AgNO3 akan mengion sempurna menghasilkan ion Ag+.
Contoh soal:
1) Pada suhu tertentu, kelarutan AgIO3 adalah 2 × 10–6 mol/L, tentukan harga tetapan
hasil kali kelarutannya!
Pembahasan:
Ksp Ag2CrO4 = 4 s3 = 4(10–4)3 = 4 × 10–
12
Ksp Ag2CrO4 = [Ag+]2 [ CrO
4 2
]
4 × 10–12 = [Ag+]2 × 10–2
[Ag+] = 2 × 10–5 M
Ag2CrO4 ⟶ 2Ag+ + CrO24
1
× 2 × 10–5 = 10–5 M
Kelarutan Ag2CrO4
2
Pengertian
Reaksi pengendapan (presipitasi) adalah reaksi pembentukan padatan dalam
larutan atau di dalam padatan lain selama reaksi kimia. Pengendapan dapat terjadi
karena adanya difusi dalam padatan. Ketika reaksi terjadi dalam larutan cair, padatan
yang terbentuk disebut sebagai endapan. Bahan kimia yang menyebabkan adanya
padatan disebut pengendap. Tanpa kekuatan energi gravitasi yang cukup untuk
membawa partikel-partikel padat ke bawah bersama-sama, maka endapan akan tetap
sebagai suspensi. Cairan yang sudah tidak mempunyai endapan disebut supernatant.
Supernatant didefinisikan sebagai senayawa hasil pemisahan yang memiliki berat
jenis yang lebih rendah.
Pengendapan dapat terjadi jika konsentrasi senyawa melebihi kelarutan.
Pengendapan dapat terjadi dengan cepat dari larutan jenuh. Pengendapan erat
kaitannya dengan hasil kali kelarutan (Ksp). Dalam padatan, pengendapan terjadi jika
konsentrasi salah satu padatan berada di atas batas kelarutan.
Jenis Persamaan Kimia Pengendapan
1) Persamaan Molekul
2) Persamaan Ion
Ion-ion Na+ dan NO3 - adalah sebagai ion pendampingnya. karena dalam penulisan
persamaan rumus reaksi pengendapan kita memerlukan pemusatan terhadap
perubahan yang sebenarnya terjadi maka di perlukan persamaan ionik total.
3) Persamaan Ion Total
Sehingga hanya ion-ion yang menyebabkan terbentuknya endapan saja yang ditulis. Suatu
persamaan kimia memiliki persamaan ion total jika reaksinya menghasilkan endapan.
Untuk reaksi yang tidak menghasilkan endapan tidak memiliki persamaan ion total
Zat Pengendap
Zat pengendap atau precipitating agent adalah zat yang ditambahkan ke dalam
reaksi sehingga bisa menghasilkan endapan. Berikut adalah senyawa yang dapat
diendapkan oleh zat-zat pengendap tertentu:
1) Senyawa Hidroksida dan Garam
Ketiga unsur diatas adalah unsur golongan IIA. Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa senyawa – senyawa sulfat yang dibentuk oleh unsur – unsur ini adalah sukar
larut dalam air dan akhirnya mengendap. Oleh karena itu, metode terbaik yang
digunakan untuk mengendapkan ketiganya adalah dengan menggunakan zat
pengendap yang bisa menghasilkan ion sulfat (SO42-) seperti asam sulfatmik dan
dimetil sulfat. Asam sulfamat ketika dilarutkan ke dalam air bisa membebaskan ion
sulfat yang kemudian akan bereaksi dengan barium, stontium atau kalsium
membentuk endapan.
NH2SO3H + H2O → NH4+ H++ SO42−
Ada zat (ion atau unsur) yang mengendap sebagai senyawa sulfat. Untuk itu kita
harus sediakan zat pengendap yang dapat membebaskan senyawa sulfat seperti
trimetil fosfat. Trimetil fosfat dapat terhidrolisis didalam air membebaskan ion fosfat
4
( PO3 ) yang kemudian akan bereaksi dengan zat yang ingin diendapkan.
Warna Endapan
Assrafy A dan Meilin F. Modul Pembelajaran Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan.
https://www.academia.edu/35941740/MODUL_PEMBELAJARAN_KELARUTAN_
DAN_HASIL_KALI_KELARUTAN. Diakses tanggal 25 Maret 2019.
BAB VIII
SENYAWA SIKLIK, BENZENA DAN TURUNANNYA
SENYAWA SIKLIK
Adalah senyawa yang rantai ikatannya melingkar atau membentuk rantai tertutup.
Alisiklik
Adalah senyawa siklik yang mempunyai sifat-sifat seperti senyawa alifatik(alkana) yang
kedua ujungnya saling berikatan. disebut juga senyawa sikloalkana(CnH2n)
Contoh:
Adalah senyawa siklik yang atom-atom penyusun rantainya kecuali atom C yerdapat
juga atom lain seperti atom O, N atau S
Aromatik
Adalah senyawa siklik yang atom-atom penyusun rantainya terdiri atas 6 atom C,
berbentik segi enam beraturan dengan ikatan rangkap terkonjugasi(ikatan tunggal
diselingi ikatan rangkap
Struktur Benzena
Benzena termasuk senyawa karbosiklik, yaitu senyawa karbon yang mempunyai rantai
karbon tertutup. Di antara senyawa karboksiklik, benzena mempunyai struktur dan aroma
khas sehingga sering disebut senyawa aromatik. Benzena dapat diperoleh dari penyulingan
bertingkat batu bara atau dari minyak bumi. Berdasarkan perbandingan massa atom-atom
penyusunnya serta massa molekul relatifnya, benzena mempunyai rumus molekul C6H6.
Sejak benzena ditemukan oleh Michael Faraday, selanjutnya bermunculan teori tentang
struktur molekul benzena tersebut. Pada tahun 1865, August Kekule mengemukakan
pendapatnya tentang struktur benzena dan masih berlaku sampai sekarang. Menurut Kekule,
senyawa benzena berbentuk siklik (rantai tertutup) dan segi enam beraturan (heksagonal)
dengan sudut antar atom karbon 120°. Setiap atom C mengikat satu atom C yang lain,
sehingga terdapat tiga buah ikatan rangkap dua yang berselang-seling dengan ikatan tunggal.
Ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang berselang-seling pada benzena itu disebut ikatan
rangkap terkonjugasi sebagaimana gambar berikut ini.
a. Benzena Monosubstitusi
Benzena monosubstitusi merupakan benzena di mana satu atom H disubstitusi dengan
substituen. Tata nama benzena monosubstitusi menurut sistem IUPAC adalah seperti berikut.
contoh:
Sejumlah benzena monosubstitusi mempunyai nama trivial. Perhatikan tata nama menurut
IUPAC dan nama trivial dari senyawa benzena monosubstitusi berikut.
b. Benzena Disubstitusi
Pada benzena ini terdapat dua substituen, sehingga untuk struktur senyawanya digunakan
awalan orto (o), meta (m), dan para (p). Jika substituen berada pada posisi 1 dan 2 maka
diberi awalan orto atau o. Adapun jika substituen berada pada posisi 1 dan 3 maka diberi
awalan meta atau m. Dan jika substituen berada pada posisi 1 dan 4 maka diberi
awalan para atau p.
Contoh:
Sifat-sifat benzena
1. Berupa cairan tidak berwarna, bau khas, tidak larut dalam air, larut dalam
eter, spirutus, kloroform.
2. Dapat melarutkan lemak, llin dan damar
3. Mudah terbakar, berjelaga karena berkadar karbon tinggi
4. Mempunyai ikatan rangkap
Turunan senyawa aromatik
1. Toluena
Nama lainnya metil benzena
Digunakan untuk membuat asam benzoat dalam teknik dan pembuatan obat-obat
lainnya, bahan dasar pembuatan peledak trinitro toluena (TNT), sebagai pelarut
senyawa karbon
2. Fenol
Dikenal dengan lisol atau carbol
Digunakan sebagai desinfektan, bahan baku sintesis zat warna, obat-obatan, minyak
pelumas, bahan baku pembuatan plastik bakelit
3. Naftalena
Dikenal dengan kapur barus
Digunakan sebagai pengharum dan pengusir ngengat, bahan pewarna dan bahan resin
sintetis dalam industri
4. Anilina
Digunakan sebagai bahan baku pmbuatan zat warna diazo, obat-obatan, bahan bakar
roket, dan peledak
5. Nitro benzena
Digunakan sebagai bahan baku pembuatan anilin, parfum pada sabun, digunakan
juga dalam produk semir
6. Asam benzoat
Digunakan sebagai pengawet makannan olahan
7. Asam benzoat sulfonat
Yang penting adalah sakarin ( sebagai pemanis) dan benzena sulfonamida (
pembuatan obat-obat sulfa)
8. Stirena
Digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik, yang dikenal poliestirena,
pembuatan karet sintetis dan fiberglass
9. Asam salisilat
Digunakan sebagai zat anti jamur pada salep , enyakit kulit
10. Parasetamol
Digunakan sebagai analgesik antipiretik
11. Butil hidroksitoluena
Digunakan sebagai pengawet makanan yang mengandung lemak agar tidak tengik
Sumber :
Kimia Farmasi kelas XI vol 2 EGC
Kimia Farmasi kelas XII APMFI
BAB IX
SENYAWA HETEROSIKLIK
Apakah kalian pernah mendengar tentang karbohidart, klorofil? Mereka adalah beberapa
contoh senyawaheterosiklik
1. Lingkar 3
2. Lingkar 4
3. Lingkar 5
4. Lingkar 6
1. Pirola ( C4H4NH)
Sebagai zat adiktif di dalam rokok. Pirola menjadi dasar dari sistem porfirin yang
membentuk klorofil pada daun dan hemoglobin pada darah.
2. Porfirin
Membentuk senyawa untuk pengangkutan O2, membentuk senyawa untuk
pengangkutan elektron, membentuk klorofil dan heme
3. Furan
Tidak berwarna, mudah terbakar, sangat mudah menguap, beracun, dan karsinogenik.
Digunakan sebagai pelarut kimia, diperoleh dari olahan kulit sekam, tongkol jagung
atau kulit beras saat direksikan dengan asam hidroklorat.
4. Tiofena
Cairan kuning pucat, bersifat basa lemah. Digunakan untuk produksi berbagai
pewarna,parfum, pelarut, insektisid di industri farmasi
5. Piridin
Digunakan sebagai bahan pelarut dan reagen
6. Kafein
Digunakan sebagai obat penenang, perangsang psikoaktif dan diuretik ringan.
7. Nikotin
Digunakan sebagai insektisida dan bahan pembuat niacin
8. Morfin
Sebagai analgesik yang kuat
9. Penisilin G
Sebagai antibiotik yang digunakan untuk penyembuhan infeksi bateri pada
tenggorokan.
10. Pirimidin
Dalam bidang genetik berperan dalam pembangunan DNA dan RNA
11. Sulfapirimidin
Sebagai antibiotik yang digunakan pada infeksi saluran urin
12. Asam nikotinat
Merupakan sumber vitamin B3 diperoleh dari makanan hewani
13. Vitamin B6
Merupakan sumber vitamin B6
14. Vitamin E
Sebagai antioksidan dan penyubur
15. Sakarin
Sebagai pemanis buatan makanan.
LATIHAN SOAL SEMESTER 1
HIDROKARBON
CH3CH3
CH3-C-CH2-CH-CH-CH2-CH3
CH3 CH-CH3
CH3
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
3. Dari gambar no 2 berapakah jumlah atom tersiernya?
CH3 CH3
CH3-C-CH2-CH-CH-CH2-CH3
CH3 CH-CH3
CH3
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6
4. Senyawa hidrokarbon yang bentuk rantai Karbonnya tertutup, merupakan definisi
dari....
a. Senyawa alkana
b. Senyawaalkuna
c. Senyawa siklik
d. Senyawa alifatik
e. Senyawa aromatik
5. Senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan tunggal dan rangkap diantara atom-atom
Karbonnya, merupakan definisi dari....
a. Senyawa alkana
b. Senyawaalkuna
c. Senyawa siklik
d. Senyawa alifatik
e. Senyawa aromatik
6. Padaumumnya Alkanasukarbereaksidengansenyawalainnya, tetapi
dapatmengalamireaksisubstitusidenganberikut ini, kecuali...
a. halogen
b. Cl
c. Br
d. I
e. Ag
7. Alkana memiliki sifat berbentuk cair, mudah menguap dan bau seperti bensin.
Merupakan identifikasi dari sifat alkana C.....
a. C1
b. C3
c. C4
d. C10
e. C17
8. Pada suhu kamar, alkana suku ke 1 sampai ke 4 berbentuk....
a. Gas
b. Cair
c. Padat
d. Semi padat
e. Bisa berubah dari cair ke padat
9. Pada suhu kamar, alkana suku ke 5 sampai ke 16 berbentuk....
a. Gas
b. Cair
c. Padat
d. Semi padat
e. Bisa berubah dari cair ke padat
10. Pada suhu kamar, alkana suku yang lebih tinggi berbentuk....
a. Gas
b. Cair
c. Padat
d. Semi padat
e. Bisa berubah dari cair ke padat
11. Berikut merupakan kegunaan dari alkana, kecuali....
a. Sebagai bahan bakar LPG
b. Sebagai bahan bakar LNG
c. Sebagai pelarut organik polar
d. Sebagai pelarut organik non polar
e. Sebagai bahnaan baku industri
12. Tentukanlah nama dari senyawa berikut ini....
CH3-CH2-CH2-CH-CH3
CH3
a. 2-metil pentana
b. 4-metil pentana
c. 4-etil pentana
d. 2-etil pentana
e. 2-mtil heksana
CH3 CH3
a. 2,4- dietil -pentana
b. 2,4 –dimetil- pentana
c. 2 metil-4-etil pentana
d. 2 metil-4-metil pentana
e. 2,4- dietil –butana
14. Adalah senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang memiliki satu ikatan rangkap dua (
C=C ), merupakan pengertian dari......
a. Alkana
b. Alkena
c. Alkuna
d. Haloalkana
e. alkadiuna
15. Rumus umum dari alkuna adalah.....
a. CnH2n+2
b. CnH2n-2
c. CnH2n
d. CnH2n+4
e. CnH2n-4
16. Senyawa ini dapat dimanfaatkan sebagaihormontumbuhan yang
dapatmempercepatmatangnyabuah, juga sebagai bahanbakudariplastikpolietilena,
adalah....
a. Etena
b. Etana
c. Etuna
d. Metena
e. butena
17. Senyawa berikut
digunakansebagaibahanbakardalampemotonganlogamdanpenyambunganlogamdengan
las karbit, adalah....
a. Etena
b. Butena
c. Etuna
d. Metena
e. Butena
18. Alkuna mudah mengalami reaksi pemutusan ikatan rangkap tiga menjadi ikatan rangkap
dua, kemudian rangkap dua menjadi ikatan tunggal, Reaksi ini dinamakan reaksi....
a. Substitusi
b. Oksidasi
c. Adisi
d. Reduksi
e. Isomerisasi
19. Rumus umum dari alkena adalah.....
a. CnH2n+2
b. CnH2n-2
c. CnH2n
d. CnH2n+4
e. CnH2n-4
20. Rumus umum dari alkana adalah.....
a. CnH2n+2
b. CnH2n-2
c. CnH2n
d. CnH2n+4
e. CnH2n-4
21. Keistimewaan atom carbon sebagai penyusun utama senyawa organik aalah....
a. Memiliki elektron valensi 6 yang dapat membentuk 6 ikatan kovalen
b. Memiliki jari-jari atom yang relatif besar
c. Memiliki ikatan kovalen yang lemah
d. Tidak dapat membentuk ikatan rangkap
e. Mempunyai kemampuan membentuk rantai
22. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah...
CH3
CH3-CH-CH-CH2-CH-CH3
C2H5 C2H5
a. 2,5-dietil-3-metilheksana
b. 2-etil-4,5-dimetilheptana
c. 6-etil-3,4-dimetilheptana
d. 3,4,6-trimetiloktana
e. 3,5,6- trimetiloktana
23. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah...
CH3 CH3
CH3-C-CH2-CH-CH-CH2-CH3
CH3 CH-CH3
CH3
a. 2-etil-4,5-dimetilheptana
b. 4-isopropil-2,2,5-trimetil-heptana
c. 4-isopropil-3,6,6-trimetil-heptana
d. 4-isopropil-2,2,5-trimetil-heksana
e. 4-isopropil-3,6,6-trimetil-heksana
24. Nama yang tepat untuk senyawa berikut ini adalah...
CH3
CH3-CH2-CH-CH-CH-CH-CH-CH-CH3
Cl CH3
a. 3-kloro-4,5 dimetil-nonana
b. 4,5-dimetil-3-kloro-nonana
c. 5,6 –dimetil-7-kloro-nonana
d. 3-kloro-4,5 dimetil-oktana
e. 4,5-dimetil-3-kloro-oktana
LATIHAN SOAL TERMOKIMIA
c. perubahan entalpi
a. menaikkan suhu
b. menambah konsentrasi
c. menghaluskan pereaksi
d. memperbesar tekanan
e. menambahkan katalis
5. Uap bensin lebih mudah terbakar dari pada bensin cair. Perbedaan tersebut disebabkan
karena faktor ….
a. entalpi
b. katalisator
c. suhu
d. luas permukaan
e. konsentrasi
6. Suatu reaksi pada umumnya akan menjadi lebih cepat berlangsung apabila
konsentrasi pereaksinya semakin besar. Penjelasan yang paling tepat dari fakta
tersebut adalah…
e. semakin besar konsentrasi akan menyebabkan suhu reaksi juga semakin tinggi
LATIHAN SOAL KESETIMBANGAN KIMIA
Jika pada suhu tetap ditambahkan amoniak, arah kesetimbangan akan bergeser ke
….
SEMESTER 2
KOLOID
1. Pada percobaan seorang siswa mengamati air yang dicampurkan dengan tanah setelah diaduk
akan menjadi keruh, terdapat endapan dan stabil, Maka siswa tersebut menyimpulkan bahwa
campuran air dengan tanah termasuk….
a. Campuran homogen
b. Campuran heterogen
c. Koloid
d. Emulsi
e. Larutan sejati
2. Pada percobaan seorang siswa mengamati air yang dicampurkan dengan gula setelah diaduk
akan menjadi larut, tidak ada endapan dan stabil, Maka siswa tersebut menyimpulkan bahwa
campuran air dengan gula termasuk….
a. Aerosol
b. Campuran heterogen
c. Koloid
d. Emulsi
e. Larutan sejati
3. Berikut yang termasuk koloid adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Sol
b. Emulsi
c. Buih
d. Sirup
e. mayones
4. Berikut yang termasuk larutan sejati adalah …
a. Sol
b. Emulsi
c. Buih
d. Sirup
e. mayones
5. Dalam ilmu kimia kita mengenal 3 jenis larutan, yaitu….
a. Larutan, koloid, suspense
b. Larutan, koloid, emulsi
c. Larutan jenuh, tak jenuh, koloid
d. Koloid, dapar, emulsi
e. Penyangga, koloid, suspensi
6. Dalam pasaran kita mengenal obat antiseptic diantaranya alcohol 70 %, yang mana dia termasuk
golongan….
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspense
d. Koloid
e. Cream
7. Obat antasida diantaranya milanta sirup umumnya berwarna putih kental, obat maag ini
termasuk dalam golongan….
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspense
d. Koloid
e. Cream
8. Pada penderita asma dokter biasanya memberikan obat semprot yang nantinya dihirup,
termasuk dalam golongan …
a. Larutan
b. Emulsi
c. Suspense
d. Koloid
e. Cream
9. Buih adalah ….
a. Zat padat terdispersi dalam zat cair
b. Zat cair terdispersi dalam gas
c. Gas terdispersi dalam zat padat
d. Gas terdispersi dalam zat cair
e. Zat cair terdispersi dalam zat cair
10. Berikut ini yang bukan merupakan sistem koloid adalah ….
a. Lateks
b. Air sadah
c. Tinta
d. Margarine
e. Batu apung
11. Koloid berbeda dengan suspensi dalam hal berikut ini.
1. Ukuran partikel
2. Homogenitas sistem
3. Kestabilan sistem
4. Gerak partikel
Pernyataan yang benar adalah ….
a. 1, 2, 3
b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 4
e. Semua benar
12. Sistem koloid yang dibentuk dengan mendispersikan partikel zat padat ke dalam zat cair disebut
….
a. Gel
b. Buih
c. Emulsi
d. Sol
e. Aerosol
13. Contoh koloid yang merupakan sistem koloid padat di dalam gas adalah ….
a. Kabut
b. Embun
c. Asap
d. Buih
e. Batu apung
14. Perhatikan tabel berikut!
Fase terdispersi, pendispersi, dan sistem koloid yang sesuai ditunjukkan oleh ….
a.1
b.2
c.3
d. 4
e. 5
a. [Ag] [CrO4]
b. [Ag+] [CrO4-2]
c. [Ag+]2 [CrO4-2]
d. [Ag+] [CrO–]4
e. [Ag4+]2 [CrO2]4
2. Jika kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah s mol L-1, maka hasil kali kelarutan Ca(OH)2..
a. s2
b. s3
c. 2s3
d. 4s3
e. 16s4
3. Jika konsentrasi Ca+2 dalam larutan jenuh CaF2 = 2 x 10-4 mol L-1, maka hasil kali kelarutan
CaF2..
a. 8 x 10-8
b. 3,2 x 10-11
c. 1,6 x 10-11
d. 2 x 10-12
e. 4 x 10-12
4. Pada suhu tertentu 0,350 g BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 1 liter
larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu itu adalah…
a. 1,7 x 10-2
b. 3,2 x 10-6
c. 3,2 x 10-8
d. 3,2 x 10-9
e. 4,0 x 10-9
5.Menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut, disebut...
a. kelarutan
b. pelarut
c. terlarut
e. campuran
LATIHAN SOAL SENYAWA SIKLIK, BENZENA DAN TURUNANNYA
1. Senyawa yang rantai ikatannya melingkar atau membentuk rantai tertutup merupakan
pengertian dari...
a. Senyawa hidrokarbon
b. Senyawa siklik
c. Senyawa atom
d. Senyawa proton
e. Senyawa neutron
2. Merupakan definisi senyawa homosiklik yang paling tepat adalah...
a. Atom-atom penyusun rantainya terdiri atom carbon semua
b. Atom-atom penyusun rantainya terdiri atom carbon dan nitogen
c. Atom-atom penyusun rantainya terdiri atom Sulfur semua
d. Atom-atom penyusun rantainya terdiri atom Oksigen semua
e. Atom-atom penyusun rantainya terdiri atom Nitrogen semua
3. Senyawa homosiklik dibedakan menjadi 2, yaitu....
a. Senyawa atom dan senyawa benzena
b. Senyawa alisiklik dan aromatik
c. Senyawa toluena dan benzena
d. Senyawa polosiklik dan homosiklik
e. Senyawa fenol dan toluena
4. Senyawa yang memiliki cincin lebih dari satu yang saling terhubung atau menyatu adalah....
a. Senyawa homosiklik
b. Senyawa heterosiklik
c. Senyawa polisiklik
d. Senyawa sikloalkana
e. Senyawa sikloalkena
5. Berupa gas, bau tajam dan mudah terbakar, merupakan sifat dari...
a. Siklopropana
b. Sikloheksana
c. Gamexan
d. Kamfer
e. Mentol
6. Tidak larut dalam air, berupa zat padat putih dan berbau khas dapat digunakan sebagai
antiiritan, merupakan bahan....
a. Siklopropana
b. Sikloheksana
c. Gamexan
d. Kamfer
e. Mentol
7. Terdapat pada tanaman cinnamomum camphora, zat padat, putih rapuh, bau pedas, panas,
pahit, merupakan pemerian dari...
a. Siklopropana
b. Sikloheksana
c. Gamexan
d. Kamfer
e. mentol