Anda di halaman 1dari 18

SENYAWA ORGANIK

Senyawa Organik dan Anorganik


 Kedua senyawa organik dan anorganik merupakan dasar dari
Kimia
 Perbedaan utama:
 Keberadaan atom Carbon.
Senyawa organik mengandung unsur Carbon dan (umumnya)
Hidrogen membentuk senyawa Hidrocarbon.
Senyawa anorganik umumnya tidak mengandung unsur C dan H. CO
dan CO2 ad anorganik namun jumlah C tidak cukup untuk
membentuk ikatan yang kuat.
 Hubungan dengan makhluk hidup.
Senyawa organik termasuk asam nukleat, protein, asam lemak, dll
yang diproduksi/terdapat dalam sel yang penting dalam proses
kehidupan.
Senyawa anorganik termasuk garam2an, metal, dan elemen2 lain.
Penggolongan Senyawa Organik
Alifatik (Senyawa rantai terbuka)
 Alifatik berasal dari bahasa yunani aleiphar yang artinya lemak. Awalnya
diperoleh dari lemak hewani atau nabati, atau memiliki sifat dari lemak.
 Rantai atom C terbuka, dapat berupa rantai lurus ( tidak bercabang)
atau bercabang.
 Senyawa alifatik jenuh (rantai C berisi ikatan-ikatan tunggal),
dinamakan alkana.
 Senyawa alifatik tak jenuh, rantai C terdapat ikatan rangkap dua
(alkena) atau rangkap tiga (alkuna).
Senyawa rantai tertutup (siklik)
Senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin).

Terdiri dari 2 jenis:


1. Senyawa homosiklik
Senyawa-senyawa dimana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut
senyawa homosiklik. Senyawa homosiklik (karbosiklik) dibagi menjadi:
a. Senyawa alisiklik
Sebuah cincin beranggotakan tiga atau lebih atom karbon menyerupai
senyawa alifatik . Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus CnH2n.
Contoh: siklopropana, siklobutana, sikloheksena
b. Senyawa aromatik
Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam
atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang-seling.
Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang memiliki bau
yang harum.
2. Senyawa heterosiklik
 Lebih dari satu jenis atom berada dalam satu senyawa cincin.
 Umumnya satu atau lebih atom unsur seperti nitrogen (N), oksigen
(O), atau sulfur (S) ada didalam cincin. Atom selain karbon yaitu N, O
atau S yang ada didalam cincin disebut heteroatom.
 Senyawa heterosiklik dengan lima dan enam atom disebut sebagai
heterosiklik beranggota lima dan enam. Contohnya adalah piridin,
furan, tiofen, pirol.
 Senyawa heterosiklik dapat diklasifikasikan sebagai monosiklik, bisiklik
dan trisiklik.
Isomer
adalah suatu keadaan di mana dua senyawa atau lebih
yang mempunyai rumus molekul kimia yang sama,
tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

Macam – macam atom karbon, yaitu atom karbon primer,


sekunder, tersier, dan kuarterner.
1. Atom karbon primer, yaitu atom karbon yang terikat
langsung pada 1 atom karbon yang lain.
2. Atom karbon sekunder, yaitu atom karbon yang terikat
langsung pada 2 atom karbon yang lain.
3. Atom karbon tersier, yaitu atom karbon yang terikat
langsung pada 3 atom karbon yang lain.
4. Atom karbon kuarterner, yaitu atom karbon yang
terikat langsung pada 4 atom karbon yang lain.
primer : 5 (yang bertanda 1°)
sekunder : 3 (yang bertanda 2°)
tersier : 1 (yang bertanda 3°)
kuarterner : 1 (yang bertanda 4°)
Aturan pemberian nama hidrokarbon telah dikeluarkan oleh IUPAC atau yang
disebut dengan sistem nomenklatur IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry), yang terdiri dari 3 bagian yaitu: :
Prefix (awalan cabang dengan akhiran -il)
Parent (jumlah atom karbon pada rantai utama (terpanjang))
Suffix (akhiran).
1. Isomer Rangka
Adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan rangkanya,
biasanya terjadi antara senyawa rantai lurus
dengan senyawa yang memiliki cabang, bisa pula antar
senyawa yang memiliki cabang, namun berbeda pada
posisi dan jumlah cabang.
Contoh :
2. Isomer Posisi
Adalah isomeri yang terjadi karena perbedaan posisi
ikatan rangkap. Isomeri ini hanya terjadi pada
senyawa hidrokabon tak jenuh (alkena dan alkuna).
Contoh:
3. Isomer Fungsional
Adalah isomer yang berbeda golongan. Keisomeran fungsi
terjadi karena perbedaan gugus fungsi diantara senyawa
yang mempunyai rumus molekul sama.
Contoh :
C-C-OH C-O-C

sifat fisisnya titih didih etanol lebih tinggi dari dimetil eter,
sedangkan dari segi sifat kimianya etanol lebih reaktif dari
dimetil eter sehingga lebih mudah bereaksi karena kepolaran
senyawa etanol sedangkan dimetil eter
Tata Nama
 Dalam kimia organik molekul-molekul dikelompokkan
berdasarkan gugus fungsinya.
 Gugus fungsi dapat berpengaruh pada sifat fisik dan kimia suatu
senyawa organik.
 Senyawa dengan gugus fungsi yang sama cenderung memiliki
kharakteristik dan kereaktifan reaksi kimia yang sama.
Alkana
 Alkana (juga disebut dengan parafin) mrp senyawa asiklis.
 Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.
 Alkana yang paling sederhana ad metana: CH4.
 Setiap atom karbon mempunyai 4 ikatan dengan C-H atau C-C.
 Kumpulan dari atom karbon yang terangkai disebut juga dengan rumus kerangka.
 Jumlah atom karbon digunakan untuk mengukur berapa besar ukuran alkana
tersebut (contohnya: C2-alkana).
 Gugus alkil, biasanya disingkat dengan simbol R.
 Gugus fungsional terdiri dari ikatan karbon tunggal dan atom hidrogen, contoh:
metil atau etil.
ALKENA
 Alkena atau olefin adalah hidrokarbon tak jenuhh ikatan rangkap 2.
 Alkena asiklik yang paling sederhana, yang membentuk satu ikatan
rangkap dan tidak berikatan gugus fungsional memiliki rumus umum
CnH2n.
ALKUNA
Alkuna adalah hidrokarbon tak jenuh yang memiliki Ikatan rangkap
tiga . Rumus kimianya CnH2n-2.

Anda mungkin juga menyukai