PERCOBAAN 3
IDENTIFIKASI DAN SIFAT BEBERAPA SENYAWA
ORGANIK
Disusun Oleh :
Fathimah Nailil Fauziyyah 22030118120020
Gita Devita A. 22030118120022
Dyah Kartika Sari 22030118120024
Etika Nurul Fala 22030118120026
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS KEDOKTERAN
DEPARTEMEN ILMU GIZI
LABORATORIUM KIMIA
2018
IDENTIFIKASI DAN SIFAT BEBERAPA SENYAWA ORGANIK
I. TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan identifikasi beberapa senyawa organik berdasarkan
sifat-sifat kimiawi senyawa yang dimiliki
3. Alkohol
Alkohol adalah senyawa organik dengan gugus fungsi –OH
(hidroksil). Penamaan untuk alkohol (R-OH) menggunakan nama
hidrokarbon induk dari deret alkanadengan huruf –a akhir diubah
menjadi –ol. Prinsip penamaan pada alkohol gugus hidroksil tersebut
memperoleh nomor serendah mungkin.
4. Amina
Penamaan untuk amina sederhana atau alkil amina (RNH2,
R2NH atau R3N) adalah dengan gugus alkil tersebut yang diikuti
dengan akhiran amina. Untuk Substituen yang terikat pada nitrogen
penamaannya kadang-kadang didahului oleh awalan N-.
CH3CH2CH2NH2 (CH3)2NH (CH3)2NCH2CH3
propilamina Dimetilamina etildimetilamina(N,Ndimetiletilamina)
7. Senyawa benzen
Bila senyawa benzena sebagai induk maka penamaannya
dimulai dari substituennya dan diikuti dengan nama benzena. Tetapi bila
cincin benzen terikat pada rantai alkana yang memiliki suatu gugus
fungsi atau pada suatu rantai alkana yang terdiri dari 7 atom atau
lebih, maka benzen dianggap sebagai substituen dengan nama fenil. 1
D) ANALISIS BAHAN
1. Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk. Didalam formalin mengandung sekitar 37 persen
formaldehid dalam air, biasanya ditambah methanol hingga 15 persen
sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai bahan pembunuh hama
(desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri. Nama lain dari
formalin adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid,
Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform,
Superlysoform, Formaldehyde, dan Formalith.2
2. Glukosa
Glukosa adalah monosakarida dengan rumus C6H12O6 atau
H-(C=O)-(CHOH)5-H, dengan lima gugus hidroksi tersusun spesifik
pada enam atom karbon. Dalam biologi, glukosa memegang pernan
yang sangat penting, antara lain sebagai sumber energi dan
intermediet metabolisme. Glukosa merupakan salah satu produk
fotosintesis dan merupakan bahan bakar respirasi seluler. Glukosa
berada dalam beberapa struktur yang dapat dibagi menjadi dua
stereoisomer.
3. Pereaksi Schiff
Pembuatan pereaksi schiff dilakukan dengan cara dilarutkan 0,2 gr
fuchsin basis dalam 120 mL aquades panas, dan dibiarkan dingin.
Ditambahkan 2 mL NaHSO3 dalam 20 mL aquades, dan 5 mL HCl
pekat. Diencerkan dengan aquades hingga 200 mL, biarkan selama
paling sedikit 1 jam (Anonim, 1995). Jika terdapat sisa warna merah
jambu, ditambahkan 2 – 3 ml asam klorida P, kocok. Dibiarkan
semalam sebelum digunakan dan disimpan pada tempat yang
terlindung dari cahaya.2
4. Pereaksi Tollens
Pereaksi tollens adalah larutan Perak nitrat dalam amonia. Pereaksi
ini dibuat dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan
amonia sedikit demi sedikit hingga endapan yang mula – mula
terbentuk larut kembali. Pereaksi tollens dapat dianggap sebagai
larutan perak oksida (Ag2O). Aldehida dapat mereduksi Tollens
sehingga membebaskan unsur perak (Ag). Reaksi aldehida dengan
pereaksi tollens dapat ditulis sebagai berikut.3
5. Pereaksi Fehling
Pereaksi fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A dan
Fehling B. Fehling A adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling B
merupakan campuran NaOH dan kalium natrium tartat. Pereaksi
fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan tersebut, sehingga
diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalam pereaksi
Fehling, ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi fehling
dapat dianggap sebagai larutan CuO. Reaksi aldehida dengan pereaksi
Fehling menghasilkan endapan merah bata dari Cu2O.3
6. Pereaksi Benedict
Reagen Benedict adalah reagen kimia yang biasa digunakan untuk
mendeteksi adanya gula pereduksi, tapi bahan pereduksi lainnya juga
dapat memberikan hasil positif. Gula pereduksi mencakup
monosakarida dan beberapa disakarida, termasuk laktosa dan maltosa.
Larutan Benedict dapat digunakan untuk menguji adanya glukosa
dalam urine.
Komposisi reagen benedict :
(sumber : https://medlab.id/reagen-benedict/)
7. Gliserol
Gliserol adalah senyawa gliserida yang paling sederhana, dengan
hidroksil yang bersifat hidrofilik dan higroskopik. Gliserol merupakan
komponen yang menyusun berbagai macam lipid, termasuk
trigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, dan di anggap tidak
beracun. Gliserol dapat diperoleh dari proses saponifikasi dari lemak
hewan, transesterifikasi pembuatan bahan bakar biodiesel dan proses
epiklorohidrin serta proses pengolahan minyak goreng.
8. Kuprisulfat
Tembaga(II) sulfat, juga dikenal dengan cupri sulfat, adalah sebuah
senyawa kimia dengan rumus molekul CuSO4. Senyawa garam ini
eksis di bumi dengan kederajatan hidrasi yang berbeda-beda. Bentuk
anhidratnya berbentuk bubuk hijau pucat atau abu-abu putih,
sedangkan bentuk pentahidratnya (CuSO4·5H2O), berwarna biru
terang.4
9. NaOH
Natrium hidroksida ( NaOH ) juga dikenal sebagai soda
kaustik atau sodium hidroksida yang merupakan jenis basa logam
kaustik. Natrium hidroksida digunakan di berbagai macam bidang
industri, kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi
bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.
10. KHSO4
KHSO4 merupakan kristal tidak berwarna, larut dalam air, meleleh
pada suhu 214 derajat Celcius; digunakan dalam pembuatan anggur,
pembuatan pupuk, dan sebagai fluks dan pengawet makanan. Juga
dikenal sebagai asam potasium sulfat; potasium asam sulfat.
11.Vitamin C
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan
memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.Vitamin
ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang
mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas,
cahaya, dan logam.
13.H2SO4
Asam sulfat diproduksi dari belerang, oksigen,
dan air melalui proses kontak. Pada langkah
pertama, belerang dipanaskan untuk mendapatkan sulfur dioksida:
14.Asam Benzoat
Asam benzoat, C7H6O2 (atau C6H5COOH), adalah padatan kristal
berwarna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling
sederhana. Nama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan),
yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam
lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai pengawet
makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis
banyak bahan-bahan kimia lainnya.
15.Etanol
Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut,
atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah
terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat
psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan
termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling
tua.Etanol termasuk ke dalam alkohol rantai tunggal, dengan rumus
kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer
konstitusional dari dimetil eter. Etanol sering disingkat menjadi EtOH,
dengan "Et" merupakan singkatan dari gugus etil (C2H5).
16.Sabun
Sabun sebagai produk perawatan diri memiliki berbagai variasi dan
warna. Salah satunya adalah sabun transparan. Sabun ini memiliki sifat
layaknya sabun mandi lainnya namun berwarna transparan. Prinsip
dari pembuatan sabun transparan adalah pencampuran massa sabun
dalam bahan etanol kemudian dipanaskan dengan pemanasan lembut
dan ditambahkan bahan lain yang memiliki fungsi tertentu. Yang
menentukan transparansi produk salah satunya adalah humektan yang
bersifat higroskopis sehingga mempengaruhi transparansi produk.
Agen pembentuk transparan lainnya adalah gliserin, sukrosa, dan
beberapa bahan lain.5
17.Fenolftalein
Fenolftalein ((Inggris) phenolphtalein) adalah pewarna yang
berperan sebagai indikator pH.Fenolftalein adalah senyawa kimia
dengan rumus molekul C20H14O4 dan sering ditulis sebagai "HIn" atau
"pp" dalam notasi singkat. Fenolftalein sering digunakan sebagai
indikator dalam titrasi asam–basa. Untuk aplikasi ini, ia berubah warna
dari tak berwarna dalam larutan asam menjadi merah muda dalam
larutan basa.
18.Asam asetat
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia
asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma
dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus
ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3–COOH, CH3COOH, atau
CH3CO2H. Asam asetat pekat (disebut asam asetat glasial) adalah
cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16,7°C. Cuka
mengandung 3–9% volume asam asetat, menjadikannya asam asetat
adalah komponen utama cuka selain air. Asam asetat berasa asam dan
berbau menyengat.
19.Kalsium klorida
Kalsium klorida adalah senyawa anorganik, sebuah garam dengan
rumus kimia CaCl2. Ia adalah padatan kristal tak berwarna pada suhu
kamar, sangat larut dalam air.Kalsium klorida sering dijumpai sebagai
hidrasi padat dengan rumus umum CaCl2(H2O)x dengan x = 0, 1, 2, 4,
dan 6. Senyawa ini terutama digunakan untuk penghilang es dan
pengendali debu. Karena garam anhidrat adalah higroskopis, ia
digunakan sebagai desikan.
20.Pb-asetat
Timbal(II) asetat (Pb(CH3COO)2), juga dikenal dengan nama
timbal asetat dan timbal diasetat, adalah senyawa kimia kristalin putih
dengan rasa manis. Senyawa ini dibuat dari reaksi timbal(II) oksida
dengan asam asetat. Seperti senyawa timbal lainnya, senyawa ini
merupakan senyawa yang beracun. Senyawa ini dapat larut di dalam
air dan gliserin. Jika bereaksi dengan air, senyawa ini akan membentuk
trihidrat Pb(CH3COO)2·3H2O, yaitu senyawa kristalin monoklinik
berkilauan yang tidak berwarna atau berwarna putih.
21.Aseton
Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon,
propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa
berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia
merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai
perbandingan dengan air, etanol, dietil eter,dll. Ia sendiri juga
merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat
plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain
dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara
alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.
22.Natrium Nitroprussid
Natrium nitroprusida (SNP) adalah suatu obat yang digunakan
untuk menurunkan tekanan darah. Hal ini dapat dilakukan jika tekanan
darah sangat tinggi dan mengakibatkan gejala, pada beberapa tipe
gagal jantung, dan selama operasi untuk menurunkan pendarahan.
Obat ini digunakan melalui injeksi terus-menerus ke dalam pembuluh
darah. Onset biasanya langsung dan efeknya bertahan hingga sepuluh
menit. Efek samping yang umum termasuk tekanan darah rendah dan
keracunan sianida. Efek samping serius lainnya termasuk
metahemoglobinemia.6
23. Ammonium Klorida
Amonium klorida, adalah senyawa anorganik dengan rumus
NH4Cl, berupa garam kristal putih yang sangat mudah larut dalam air.
Larutan amonium klorida bersifat asam lemah. Sal amoniak adalah
nama alami, bentuk mineral amonium klorida. Mineral ini umum
terbentuk pada pembakaran batubara akibat kondensasi gas-gas yang
dihasilkan. Mineral ini juga ditemukan di sekitar beberapa jenis lubang
vulkanik. Amonium klorida digunakan sebagai bahan penyedap pada
beberapa jenis liquorice. Amonium klorida merupakan produk reaksi
asam klorida dan amonia.
24.Ammonia
Amonia adalah senyawa kimia dengan rumus NH 3. Biasanya
senyawa ini didapati berupa gas dengan bau tajam yang khas (disebut
bau amonia). Walaupun amonia memiliki sumbangan penting bagi
keberadaan nutrisi di bumi, amonia sendiri adalah senyawa kaustik dan
dapat merusak kesehatan. Administrasi Keselamatan dan Kesehatan
Pekerjaan Amerika Serikat memberikan batas 15 menit bagi kontak
dengan amonia dalam gas berkonsentrasi 35 ppm volum, atau 8 jam
untuk 25 ppm volum.
b) Tes Tollens
Sediakan tabung reaksi bersih yang telah diisi 5
tetes formalin. Kemudian tambahkan pereaksi Tollens A
sebanyak 10 tetes dan pereaksi Tollens B sebanyak 5 tetes.
Kocok, lalu panaskan. Amati perubahan yang terjadi.
c) Tes Fehling
Sediakan tabung reaksi bersih yang telah diisi 5
tetes formalin. Kemudian tambahkan campuran pereaksi
Fehling A dan B dengan perbandingan 1:1 atau masing-
masing 5 tetes. Kocok, lalu panaskan. Amati perubahan
yang terjadi.
d) Tes Benedict
Sediakan 2 tabung reaksi, kedua tabung masing-
masing diisi dengan formalin sebanyak 5 tetes. Kemudian
pada tabung 1 ditambahkan pereaksi Benedict sama banyak
(5 tetes), tabung 2 diisi pereaksi Benedict lebih banyak (10
tetes). Kocok, lalu panaskan. Amati perubahan yang terjadi.
4. Identifikasi Gliserol
Pembentukan Persenyawaan Cu-kompleks
Sediakan tabung reaksi yang diisi dengan gliserol 5 tetes,
lalu tambahkan larutan kuprisulfat encer dan NaOH encer masing-
masing 5 tetes, amati perubahan yang terjadi. Terbentuknya warna
biru tua disebabkan terbentuknya persenyawaan kompleks.
b) Tes Fehling
Sediakan 2 tabung reaksi, masing-masing diisi
dengan larutan vitamin C sebayak 5 tetes. Pada tabung 1,
tambahkan dengan pereaksi Fehling sama banyak dengan
larutan vitamin C tersebut (5 tetes), pada tabung 2
tambahkan dengan pereaksi Fehling yang lebih banyak (10
tetes). Panaskan dan amati perubahan yang terjadi.
c) Tes Benedict
Sediakan 2 tabung reaksi, masing-masing diisi
dengan larutan vitamin C sebanyak 5 tetes. Pada tabung 1,
tambahkan dengan pereaksi Benedict lebih banyak dengan
larutan vitamin C tersebut (15 tetes), pada tabung 2
tambahkan dengan pereaksi Benedict sama banyak (5
tetes). Panaskan dan amati perubahan yang terjadi.
V. HASIL PENGAMATAN
2. Tes Tollens
Formalin 5 tetes + Pereaksi Bening Cermin perak
Tollens A 10 tetes → Kocok pada dinding
Pereaksi Tollens B 5 tetes →
Kocok → Panaskan → Amati
perubahannya
3. Tes Fehling
Formalin 5 tetes + Pereaksi Bening Hijau bening
Benedict 5 tetes → Kocok → semburat kuning
Panaskan → Amati halus
perubahannya
4. Tes Benedict
Formalin 5 tetes + Bening Hijau muda
Pereaksi Benedict 5
tetes → Kocok →
Panaskan → Amati
perubahannya
2. Garam-garam Ca dan Pb
dari Asam Lemak Suku
Tinggi
Larutan sabun 5 tetes Putih keruh Kuning muda
+ larutan kalsium keruh
klorida 5 tetes →
amati perubahannya
Larutan sabun 5 tetes + Putih keruh Putih
larutan Pb-asetat →
amati perubahannya
2. Tes Fehling
Larutan vitamin C 5 Kuning Kuning
tetes + pereaksi kecoklatan kehijauan pekat
Fehling A dan B
masing-masing 5
tetes → panaskan →
amati perubahannya
3. Tes Benedict
Larutan vitamin C 5 Kuning Kuning, endapan
tetes + pereaksi kecoklatan merah bata
Benedict 15 tetes →
panaskan → amati
perubahannya
Larutan vitamin C 5 Kuning Kuning, endapan
tetes + pereaksi kecoklatan merah bata
Benedict 5 tetes →
panaskan → amati
perubahannya
VI. Pembahasan
1. IDENTIFIKASI ALDEHID ALIFATIS
1.1 Tes Schiff
Percobaan yang dilakukan pada pengujian aldehid alifatis yang
pertama digunakan pereaksi Schiff. Bahan yang diuji adalah formalin
dan glukosa. Pada pengujian formalin yang awalnya berwarna bening
ketika di tetesi pereaksi Schiff warna berubah menjadi ungu
kemerahan atau violet, hal tersebut dikarenakan menghasilkan
senyawa kompleks yang berwarna merah keunguan. Sedangkan pada
glukosa warna yang awalnya bening tetap berwarna bening saat
ditetesi pereaksi Schiff, hal ini karena tes ini tidak berlaku untuk
aldose seperti glukosa.7
4. IDENTIFIKASI GLISEROL
Salah satu cara yang bisa digunakan untuk identifikasi gliserol
adalah dengan reaksi pembentukan persenyawaan Cu-kompleks. Cu
merupakan logam transisi, maka unsur tersebut memiliki kecendurungan
untuk membentuk senyawa kompleks dengan unsur lain. Identifikasi
gliserol dilakukan dengan menyiapkan satu buah tabung reaksi yang
ditetesi dengan 5 tetes gliserol. Kemudian ditambahkan dengan 5 tetes
CuSO4 dan 5 tetes NaOH. Diamkan beberapa saat, akan terbentuk warna
dari bening menjadi biru keruh.12
Hal ini menandakan terbentuknya senyawa kompleks dengan
reaksi:
+ Cu2O + 2H+
+ Cu2O + 2H+
VII. KESIMPULAN
Pada umumnya senyawa organik merupakan senyawa yang
mengandung unsur karbon, selain itu terdapat juga unsur hidrogen,
oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Untuk melakukan identifikasi
beberapa senyawa organik berdasarkan sifat-sifat kimiawi senyawa yang
dimiliki dengan melakukan percobaan identifikasi aldehid alifatis,
identifikasi keton alifatis, identifikasi gliserol, identifikasi ester alifatis,
identifikasi garam dari asam lemak, vitamin C sebagai reduktor dan reaksi
pembuatan endapan dengan akuabromata (tidak dilakukan percobaan).
Dari semua percobaan yang telah dilakukan untuk menguji sifat-
sifat kimiawi beberapa senyawa organik menghasilkan hasil yang positif
artinya sesuai dengan teori yang ada. Akan tetapi, ada salah satu percobaan
yang hasilnya negatif dengan teori yang ada yaitu pada identifikasi aldehid
alifatis tes Benedict. Pereaksi Benedict yang dicampurkan dengan formalin
dan dipanaskan akan terbentuk endapan warna merah bata karena
dilakukan pada suasana basa yang menyebabkan transformasi isomerik.
Pada susasana basa, reduksi ion Cu 2+ dari CuSO4 oleh gula pereduksi akan
berlangsung dengan cepat dan membentuk Cu2O yang merupakan endapan
merah bata. Percobaan yang kami lakukan terbentuk larutan berwarna
hijau muda dan hijau tosca tanpa endapan, yang artinya hasil percobaan ini
negatif.
Tes Tollens
1. Tulislah dengan lengkap reaksi dari percobaan yang dilakukan!
Jawab :
AgNO3 + NH4OH → Ag2O↓ + H2O + NH4NO3
Ag2O + NH4OH → Ag(NH3)2OH + H2O
2. Apa isi pereaksi Tollens? Bagaimana cara membuat pereaksi ini?
Jawab : Larutan perak nitrat dan ammonium hidroksida
Cara membuat : merekasikan larutan perak nitrat dengan
ammonium hidroksida berlebihan, senghingga yang mula- mula
terjadi larut
Tes Fehling
1. Apa isi pereaksi Fehling? Mengapa baru dicampur setelah akan
dipanaskan?
Jawab :
Fehling A : Larutan kuprisulfat
Fehling B : NaOH dan KNa-tartrat
Karena ketika dipanaskan terlebih dahulu tidak akan membentuk
endapan Cu2O
Tes Benedict
1. Tuliskan reaksi dari percobaan – pecobaan yang dilakukan!
Jawab :
2. Apa isi pereaksi Benedict? Apa warna dari pereaksi ini? Mengapa?
Jawab : larutan kuprisulfat, Na-karbonat, Na-sitrat. Larutan
berwarna biru, karena larutan bersifat basa.
Tes Rothera
1. Jelaskan dengan percobaan apa aseltaldehid dapat dibedakan
dengan propanon!
Jawab : Tes Fehling, Tes Tollens, perubahan warna pada KMnO4
2. Tulis reaksi jika sabun yang digunakan adalah potassium oleat atau
sodium oleata
Jawab :
Tes Fehling
1. Apakah isi masing-masing pereaksi fehling?
Jawab : Pereaksi fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A
dan Fehling B
Fehling A
CuSO4.5H2O = 34,64
H2SO4 P = 0,5 ml
Aquadest = 500 ml
Fehling B
KNaC4H4O6.4H2O = 176 g
NaOH murni = 77 g
Aquadest = 500 ml