Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN LENGKAP

BIOKIMIA KLINIK

ANALISIS KARBOHIDRAT DAN MONOSAKARIDA

OLEH:

KELAS LAB FARMASI C

ASISTEN : CITRA RESKI ANANDA

LABORATORIUM KIMIA FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA – GOWA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Warga Indonesia sebagian besar menganggap nasi adalah makanan pokok.

Nasi banyak memiliki kandungan senyawa kimia yang baik dan dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam nasi antara lain

adalah karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Kandungan terbanyak dalam nasi

adalah karbohidrat. Karbohidrat memiliki banyak manfaat bagi tubuh, yaitu salah

satunya sebagai sumber energi. Sumber energi ini akan diolah oleh tubuh

sehingga dapat digunakan oleh manusia untuk melakukan berbagai macam

kegiatan sepanjang hari.

Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa

gabungan unsur yaitu unsur karbon, unsur oksigen, dan unsur hidrogen dengan

perbandingan jumlah tertentu. Rumus umum yang dimiliki oleh karbohidrat

adalah Cm(H2O)n. Karbohidrat berdasarkan jumlah unit atau monomer gula yang

dikandung di dalamnya dapat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,

oligosakarida dan polisakarida. Karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu karbohidrat

sederhana dan karbohidrat kompleks.

Karbohidrat setiap gramnya dapat menghasilkan 4 kkal. Energi hasil dari

proses pembakaran karbohidrat ini selanjutnya akan dimanfaatkan untuk

menjalankan berbagai macam fungsi yang dilakukan oleh tubuh. Fungsi-fungsi

tersebut antara lain seperti bernafas, melakukan aktivitas fisik seperti melakukan

aktivitas olahraga ataupun bekerja, fungsi kontraksi jantung serta kontraksi otot.

Karbohidrat juga sangat berperan pada sistem kerja saraf. Karbohidrat tidak hanya

dapat langsung dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk beraktifitas, akan tetapi

juga dapat berperan sebagai cadangan energi yang tersimpan didalam tubuh.
Berdasarkan pentingnya peran karbohidrat pada tubuh makhluk hidup,

maka dilakukan percobaan analisis karbohidrat ini. Analisis karbohidrat yang

dilakukan adalah analisis karbohidrat secara kualitatif. Analisis karbohidrat pada

suatu bahan makanan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui kadar

karbohidrat yang terkandung didalamnya. Analisa karbohidrat dalam percobaan

pertama ini dilakukan dengan beberapa metode analisis kualitatif, misalnya uji

molisch, uji benedict, Uji barfoed, Uji iodin, dan hidrolisis sukrosa.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud percobaan
a. Mengetahui dan memahami cara analisis karbohidrat dan monosakarida
b. Menentukan pereaksi yang cocok dalam penentuan analisis karbohidrat dan
monosakarida
1. Tujuan percobaan
Menentukan jenis karbohidrat berdasarkan analisis yang dilakukan
C. Prinsip Percobaan
Penentuan analisis kualitatf karbohidrat dan monosakarida dengan
menggunakan pereaksi spesifik dengan cara analisis kualitatif, meliputi Uji
bennedict, uji iodin, uji larutan moksi, uji barfoed, dan uji fehling
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Karbohidrat merupakan susunan dari atom karbon dan air. Secara umum

karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polimer gula yang memiliki rumus

molekul Cn(H2O)m. Berdasarkan rumus molekul tersebut karbohidrat terdiri dari

atom C, H dan O. Karbohidrat merupakan suatu tururnan dari aldehid atau keton

dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa
kompleks (Girinda, 1986: 66).

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi setiap makhluk hidup.

Tubuh manusia terdapat 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram yang

digunakan untuk membssntu metabolisme lemak dan protein. Karbohidrat dalam

tubuh manusia dan hewan terbentuk dari beberapa asam amino diantaranya

gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan


karakteristik bahan makanan, misalnya rasa, warna, tekstur dan lain-lain.

Karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat

kompleks (Sirajuddin et al, 2011: 56).

Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hydrogen dan oksigen yang

terdapatdalam alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O.

Karbohidratsebenarnya adalah polisakarida aldehida dan keton atau turunan

mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah

ukurannya. Monosakarida adalah satuan karbohidrat yang tersederhana, mereka

tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul karbohidrat yang lebih kecil.

Monosakarida dapat diikat bersama-sama membentuk dimer, trimer dan


sebagainya dan akhirnya polimer. Sedangkan monosakarida yang mengandung

gugus aldehid disebut aldosa. Glukosa, galaktosa, ribose, dan deoksiribosa

semuanya adalah aldosa. Monosakarida seperti fruktosa dengan gugus keton

disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida

dirujuk sebagai oligosakarida (Poedjiadi, 2006: 77).

Menurut Poedjiadi (2006), berdasarkan sifat-sifatnya terhadap zat-zat

penghidrolisis karbohidrat dibagi dalam 4 kelompok utama yaitu:

1. Monosakarida yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa menjadi

senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari

monosakarida yang terdapat di dalam tubuh ialah glukosa, fruktosa, dan

galaktosa.

2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih

monosakarida. Contoh disakarida ialah sukrosa, maltosa dan laktosa.

3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula &

molekulnon gula.

4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas

monomergula. Dibedakan menjadi dua yaitu homopolisakarida dan

heteropolisakarida.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang

menyediakan 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram. Karbohidrat juga

mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,

misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat

berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan tubuh protein yang

berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak

dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari
dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber

energi utama makhluk hidup, karbohidrat juga menjadi komponen struktur

penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta

lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat

simpleks. Karbohidrat kompleks misalnya nasi, biji-bijian, kentang, dan jagung,

sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama

lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang

artinya gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat lebih tepat didefenisikan

sebagai polihidroksialdehid atau polihidroksiketon (Fessenden, 1990).

Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam

amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari

bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal

dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan

H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman

yang berklorofil (Winarno, 2004).

Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu

monosakarida, oligosakarida atau disakarida dan polisakarida. Monosakarida

merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Oligosakarida atau disakarida

merupakan senyawa yang dihidrolisis sehingga menghasilkan 2 sampai 6 gula

monosakarida sedang kan polisakarida adalah monomer-monomer yang berasal

dari monosakarida (Respati, 1990).

Mononsakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana, hal ini

dikarenakan karbohidrat tidak dapat dihidrolisis. Monosakarida dapat larut dalam

air dan memiliki rasa yang manis, sehingga dapat disebut sebagai gula.

Monosakarida dalam ilmu gizi digolongkan menjadi tiga jenis yaitu:

a. Glukosa
Glukosa berasal dari kata yunani glukus yang artina manis. Glukosa

merupakan karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi dalam tubuh.

Glukosa banyak dijumpai dalam buah, sayuran, sirup dan tets tebu dan dalam

aliran darah (kadar gula darah) (Fessenden, 1990).

b. Fruktosa

Fruktosa berasal dari bahasa inggris fructose yang lebih dikenal dengan

gulabuah atau levulosa merupakan jenis sakarida yang manis dan banyak dijumpai

pada madu dari gula tebu (Fessenden, 1990).

c. Galaktosa

Galaktosa merupakan salah satu sebuah monosakarida atau gula sederhana

Galaktosa merupakan monosakarida jenis sakarida yang ada di dalam tubuh yang

dihasilkan dari hidrolisa laktosa (Fessenden, 1990).

Disakarida merupakan gabungan antara dua molekul monosakarida.

Disakarida dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

a. Sukrosa

Sukrosa merupakan gula yang sering kita gunakan sehari-hari. Sukrosa

terbuat dari dua molekul monosakarida yang terdiri dari molekul glukosa dan satu

molekul fruktosa. Sukrosa juga berguna dalam tubuh manusia salkan

penggunaannya tidak berlebihan (Fessenden, 1990).

b. Maltosa

Maltosa merupakan disakarida yang mempunyai dua molekul

monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa didalam tubuh

didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan rasanya lebih enak

dan nikmat. Amilum saat bereaksi dengan iodium akan berubah warna menjadi

biru (Fessenden, 1990).


c. Laktosa

Laktosa terdiri dari dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu

molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa ini kurang larut dalam air.

Laktosa ini didapat dari susu sehingga sering disebut gula susu. Laktosa dapat

menimbulkan intolerance, hal ini karena kekurangan enzim lactase sehingga

kemampuan untuk mencerna laktosa berkurang (Fessenden, 1990).

Polisakarida adalah senyawa dimana molekul-molekulnya mengandung

banyak satuan monosakarida yang dipersatukan dengan ikatan glikosida,

mempunyai massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya

membentuk emulsi saja. Hidrolisis lengkap akan mengubah polisakarida menjadi

monosakarida (heksosa). Polisakarida merupakan polimer monosakarida,

mengandung banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan

glikosida. Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida.

Glikogen dan amilum merupakan polimer glukosa (Fessenden, 1990).

Struktur Karbohidrat :
a. Monosakarida:
O HO

CH 2 OH
HOH 2C O OH O
HO
H O H OH
H OH H OH HO
OH H Atau HO H CH 2OH atau OH
OH OH
OH OH H
H OH OH

OH

Glukosa Fruktosa
b. Disakarida:
CH 2 OH
CH 2 OH
CH 2 OH H O OH
H O H HOH 2C O OH
H
H - OH O
OH H O H OH + Cu 2+ + 2OH H O
OH H
H
OH CH 2OH OH H
H H H OH
H OH OH H
H OH

Sukrosa Laktosa
c. Polisakarida:
CH 2 OH CH 2 OH CH 2 OH

H O H H O H H O H
H H H
HO OH
OH H O OH H O OH H
O O

H OH H OH H OH

Amilosa
(Hutagalung, 2004).

Sifat kimia karbohidrat berhubungan dengan gugus fungsi yang terdapat

pada molekulnya, yaitu gugus –OH, gugus aldehid dan gugus keton. Gula reduksi

merupakan gula yang mempunyai kemampuan untuk mereduksi, hal ini

dikarenakan gula reduksi mengandung gugus aldehid dan gugus keton. (Poedjiadi,

2005).

Semua monosakarida dan kebanyakan disakarida umumnya dapat

mereduksi senyawa pengoksida lemah seperti Cu dalam pereaksi fehling.

Karbohidrat seperti ini disebut gula pereduksi. Agar karbohidrat dapat berfungsi

sebagai gula pereduksi, suatu karbohidrat harus mempunyai gugus fungsi sebagai

aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka sebagai aldehida.

Dari ketiga bentuk glukosa, hanya bentuk rantai terbuka (asiklik) yang dapat

dioksidasi oleh peraksi fehling (Fessenden, 1990).

Identifikasi karbohidrat dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa

metode pengujian secara kualitatif.

Uji kualitatif karbohidrat antara lain adalah sebagai berikut:

a. Uji Molisch

Uji Molisch merupakan uji kualitatif karbohidrat yang dapat menunjukan

adanya kandungan karbohidrat dalam sebuah sampel. Uji ini dapat dilakukan

dengan mencampurkan sampel larutan karbohidrat dengan pereaksi Molisch, yaitu

larutan 5% α-naftol dalam alkohol yang kemudian ditambahkan dengan asam

sulfat pekat secara hati-hati. Prinsip dasar yang terdapat dalam uji Molisch ini
adalah heksosa atau pentosa yang mengalami dehidrasi akan diubah menjadi
hidroksifurfural dan sangat dipengaruhioleh asam sulfat pekat Reaksi ini terdiri

dari tiga tahapan, yaitu hidrolisis polisakarida dan disakarida menjadi heksosa

atau pentosa, dan diikuti oleh proses dehidrasi dan kondensasi. Reaksi positif

yang ditunjukan dalam uji ini adalah munculnya cincin ungu pada larutan.

b. Uji Benedict

Uji benedict merupakan uji kualitatif yang digunakan untuk membedakan

gula pereduksi dengan gula non pereduksi. Pereaksi Benedict merupakan

modifikasi dari pereaksi fehling yang dicampurkan dengan campuran CuSO4,

asam sitrat, dan kalium natrium tartrat. Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan

pereaksi Benedict akan menyebabkan perubahan warna dari biru menjadi kuning

kemudian berubah menjadi kemerah-merahan dan akhirnya terbentuk endapan

merah bata yang merupakan kupro oksida. Karbohidrat pereduksi dalam reaksi ini

akan teroksidasi menjadi asam onat, sedangkan pereaksi Benedict akan tereduksi

menjadi kupro oksida. Pada uji ini suasananya adalah asam, sedangkan pada

barfoed adalah berada pada suasana basa

c. Uji Barfoed

Uji barfoed merupakan uji kualitatif yang digunakan untuk membedakan

monosakarida dengan disakarida. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya proses

pemanasan karbohidrat pereduksi dengan Barfoed, yang mana menghasilkan

reaksi oksidasi karbohidrat pereduksi menjadi asam onat dan terjadi reaksi reduksi

pereaksi Barfoed sebagai ion kupri (Cu++) menjadi endapan kupro oksida. Suasana

asam dalam pereaksi Barfoed dapat mengakibatkan perbedaan waktu terjadinya

pengendapan kupro oksida pada reaksi dengan disakarida dan monosakarida.

d. Uji Iodin

Uji iodin merupakan uji kualitatif karbohidrat yang dapat digunakan untuk

mengetahui keberadaan pati. Reaksi positif yang ditunjukan adanya pati yang
telah membentuk kompleks dengan iodium adalah larutan berwarna biru tua.

Polisakarida memberikan uji positif berupa warna biru keunguan atau biru tua

dengan glikogen atau amilopektin yang intensitas birunya rendah. Hal ini

diakibatkan karena struktur molekul pati yang berbentuk spiral akan mengikat

molekul iodin sehingga terbentuklah warna biru yang lebih pekat

(Sukatiningsih, 2010).

Karbohidrat tersebar luas dalam tumbuhan dan hewan.Senyawa ini

memiliki peran struktural dan metabolik yang penting.Pada tumbuhan, glukosa di

sintesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan di simpan sebagai

kanji (pati, starc) atau di gunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel

tumbuhan.Glukosa adalah karbohidrat terpenting, kebanyakan karbohidrat dalam

makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa dan gula lain diubah

menjadi glukosa di hati.

Penyakit terkait metabolisme karbohidrat antara lain diabetes militus,

galaktosemia, penyakit penimbunan glikogen, dan intolereansi laktosa.(Robert K.

hal 119 ).

Karbohoidrat adalah turunan aldehida atau keton dari alcohol polihidrat.

Karbohidrat dapat di klasifikasikan sebagai berikut :

1. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat di hidrolisis menjadi

karbohidrat yang lebih sederhana, monosakarida ini dapat di klasifikasikan

sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa. Bergantung pada jumlah

atom karbon dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau

keton yang di miliki senyawa tersebut.

2. Disakarida adalah produk kondensasi dua unit monosakarida, contohnya

maltosa dan sukrosa.


3. Oligosakarida adalah produk kondensasi lebih dari 10 unit monosakrida.

Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.

4. Polisakarida adalah produk kondensasi lebih dari 10 unit monosakarida,

contohnya pati dan dekstrin yang merupakan polimer linear atau bercabang.

Polisakarida kadang-kadang diklasifikasikan sebagai heksosan atau pentose

bergantung pada identitas monosakarida pembentuknya. (Robert k. Dkk : 119 )

Secara biomedis, glukosa adalah monosakarida terpenting.Sifat-sifat

karbohidrat adalah pada umumnya karbohidrat berupa serbuk putih yang

mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air

kecuali polisakarida bersifat tidak larut dalam air.

Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila di panaskan

akan terbentuk pembesaran semacam gel. Suspensi amilum akan memberikan

warna biru dengan larutan iodium. Hal ini dapat di gunakan untuk

mengidentifikasikan adanya amilum dalam suatu bahan. Hidrolisis sempurna

amilum oleh suatu enzim akan menghasilkan glukosa.

Glikogen mempunyai struktur empiris yang serupa dengan amilum pada

tumbuhan. Pada proses hidrolisis glikogen menghasilkan pula glikosa karena baik

amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam

air akanmembentuk koloid dan memberikan warna merah dengan larutan

iodium.Pembentuk glikogen dan glukosa dalam sel tubuh di atur oleh hormone

insulin dan proses glikogen menjadi glukosa di sebut glycogenolysis.

Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida maupun

polisakarida akan berwarna merah ungu bila larutannyanya di campur beberapa

tetes larutan @-naftol dalam alkohol dan di tambahkan asam sulfat pekat sehingga

tidak bercampur warna ungu akan tampak pada batas atau kedua cairan. Sifat ini
di pakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidarat dalam suatu bahan

dengan uji molish.

Monosakarida dan disakrida memiliki rasa manis, sehingga sering di sebut

gula. Rasa manis dari gula di sebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan

monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa adalah gula pereduksi.Sifat

mereduksi di sebabkab oleh adanya gugus aldehida atu keton bebas dalam

molekulnya.Larutan gula bereaksi positif dengan pereaksi fehlingtollens maupun

pereaksi benedict. Sebaliknya kebanyakan polisakarida adalah gula non pereduksi

(estien,yazid.2008 : 3)

Maltosa, sukrosa dan laktosa adalah disakarida penting.Disakarida adalah

gula yang terdiri dari dua residu monosakrida yang di hubungkan oleh suatu

ikatan glikosida.Disakarida yang penting secara fisiologis adalah maltose,

sukrosa, dan laktosa. Hidrolisis sukrosa menghasilkan campuran glukosa dan

fruktosa “ invert sugar “ karena bersifat levorotatorik kuat dan mengubah

(memberikan) kerja dekstrarvo tatorik sukrosa yang lebih lama.

Polisakarida memilki fungsi penyimpanan dan struktural, polisakarida

mencakup beberapa karbohidrat yang penting secara fisiologis sebagai berikut:

pati (kanji) adalah suatu homopolimer glukosa yang membentuk rantai @-

glukosida yang di sebut glukosan dan glukan.

Karbohidrat terdapat di dalam membaran sel dan lipoprotein yaitu sekitat

5% berat membran sel adalah karbohidrat dalan glikoprotein dan

glikolopid.Terdapatnya karbohidrat di lapisan luar membran plasma (glikokalis)

telah dibuktikan dengan menggunakan lektin tumbuhan, agkitinum, protein yang

mengikat residu glikolisispesifik.

Secara biomedis, glukosa adalah monosakarida terpenting. Struktur

glukosa dapat di gambarkan dalam 3 bentuk :


Rumus struktur rantai lurus (aldoheksosa) dapat menjelaskan sebagian sifat

glukosa, tetapi struktur siklik (hemiasetal yang di bentuk olh reaksi antara gugus

aldehida dan gugus hidroksil) lebih termodinamis I dan menjelaskan sifat-sifat

yang lain.

Gula memperlihatkan berbagai bentuk isomerisme. Tipe-tipe isomerisme

terpenting yang di temukan pada glukosa adalah :

1. Isomerisme D dan L, penggambaran suatu isomer gula sebagai bentuk D

atau bayangan cerminnya sebagai bentuk L di tentukan oleh hubungan spasial

terhadap induk karbohidrat yaitu gula-gula karbon gliserosa (gliserildehida)

2. Struktur cincin piranosa dan furanosa, cincin monosakarida menyerupai

struktur cicin piran (cincin segienam)atau furan (cincin segilima)

3. Anomer alfa dan beta. Struktur cincin suatu aldosa adalah hemiasetal

karena dibentuk oleh kombinasi satu gugus alkohol.

4. Epimer, isomer-isomer yang berbeda akibat variasi konfigurasi –OH dan

– H pada karbon 2,3,4 glukosa di kenal sebagi epimer

5. Isomerisme aldosa ketosa, fruktosa memiliki rumus molekul yang sama

dengan glukosa tetapi rumus strukturnya berbeda karena terdapat sebuah gugus

ketopotensial di posisi 2 atom C anometrik fruktosa, sementara terdapat sebuah

gugus aldehida potensial di posisi 1 atom C anomerik glukosa.


B. Uraian bahan

1. Aquadest (Dirjen POM. 1979: 66)

Nama Resmi : AQUA DESTILLATA

Nama Lain : Air suling, aquadet, air murni, air batering

Berat molekul : 18,02

Rumus Molekul : H2O

Rumus struktur : O

H H

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau,

tidak mempunyai rasa

Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : sebagai pelarut

2. Asam Klorida (Dirjen POM. 1995: 49)

Nama Resmi : ACIDUM HYDROCHLORIDUM

Nama Lain : Asam klorida

Rumus Molekul : HCL

Rumus Struktur : H-CL

Berat Molekul : 36,46

Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasap, bau

merangsang.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

3. Asam Sulfat (Dirjen Pom.1979 : 58)

Nama Resmi : ACIDUM SULFURICUM

Nama Lain : Asam sulfat

Rumus Molekul : H2SO4

Berat molekul : 98,07


Rumus Struktur : Cairan kental seperti minyak, korosif, tidak

berwarna, jika ditambahkan ke dalam air

akan menimbulkan panas.

Dalam wadah tertutup baik.

Pemerian : Pemberi suasana asam.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai pereaksi

4. Iodium ( Dirjen POM. 2014 : 371)

Nama Resmi : IODIUM

Nama Lain : Iodium

Rumus Molekul : I2

Rumus Struktur : I-I

Berat Molekul 126,91

Pemerian : Keping dan butir, berat, mengkilat, seperti

logam, hitam kelabu, bau khas.

Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 3500 bagian air,

dalam 13 bagian etanol (45%)p, dalam

lebih kurang 80 bagian gliserol p dan

dalam lebih kurang 4 bagian,

karbondisulfida p, larut dalam kloform p

dan dalam karbontetraklorida p.

Penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pereaksi

5. Kalium iodida (Dirjen POM. 2014 : 593)

Nama Resmi : KALII IODIDUM


Nama Lain : Potasium iodide, kalium iodida

Rumus Molekul : KI

Rumus Struktur K-I

Berat Molekul : 186,00

Pemerian Hablur, Heksahidrat, transparan atau tidak

berwarna atau agak buram dan putih afak

hidroskopis. Larutan menunjukkan reaksi

: netral atau basa terhadap lakmus.

Kelarutan : Larut dalam air, mudah larut dalam air

mendidih.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai pereaksi

5. Glukosa ( Dirjen POM. 1979: 268 )

Nama Resmi : GLUCOSUM

Nama Lain : Glukosa, gula

Rumus Molekul : C6H12O6

Rumus Struktur :

Berat Molekul : 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau

butiran putih, tidak berbau, dan rasa manis

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut

dalam air mendidih. Agak sukar larut

dalam etanol ( 95% ) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik


Kegunaan : Sebagai sampel

7. Fehling A ( Dirjen POM. 2014 : 692 )

Nama Resmi : FEHLING A

Nama Lain : Fehling,larutan fehling

Kandungan : CuSO4.3H2O 34,64 H2SO4 Pekat 6,5 ml

dan aquadest 500 ml

Pemerian : Cairan biru, tidak berbau

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Oksidator

8 Fehling B ( Dirjen POM. 2014 : 692 )

Nama Resmi : FEHLING B

Nama Lain : Fehling,larutan fehling

Kandungan : K.Na Tartrat 176,9 NaOH 77,9 Aquadest

500 ml

Pemerian : Cairan biru, tidak berbau

Kelarutan : Mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Oksidator
BAB III

METODE KERJA

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu batang

pengaduk, gelas beaker, gelas ukur, penangas, pipet tetes, tabung reaksi.

2. Bahan

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini Aquadest, Asam

Klorida, Asam Sulfat, Fehling A, Fehling B, Glukosa, Iodin, Kalium Iodida

Mizone, Susu Ultra, Teh Pucuk, Teh Kotak

B. Cara kerja

1. Uji Benedict

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan sampel sebanyak 8 tetes dalam 5 ml pereaksi benedict dalam

tabung reraksi

c. Ditempatkan tabung reaksi dalam air mendidih selama 5 menit

d. Dilihat perubahan timbulnya endapan hijau, kuning, merah, orange yang

menunjukkan adanya gula pereduksi

2. Uji Iodin

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dimasukkan sampel dalam HCl

c. Dibuat larutan iodium dalam KI

d. Ditempatkan sampel sebanyak satu tetes dan ditambahkan dalam larutan

iodin

e. Diamati perubahan jika berwarna biru menunjukkan pati dan adanya glikogen

jika berwarna merah


3. Uji Larutan Moksi

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dicampur rata sampel 3 ml dengan 2 tetes pereaksi moksi

c. Ditambahkan 3 ml H2SO4 perlahan melalui dinding tabung

d. Diamati perubahan jika membentuk cincin merah pada permukaan bawah

e. Didiamkan 2 menit

f. Ditambahkan 6 ml air akan timbul endapan ungu

4. Uji Barfoed

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Dicampurkan 1 ml sampel dalam 5 ml pereaksi

c. Ditempatkan tabung reaksi dalam air mendidih selama 1 menit

d. Diamati yang terjadi jika timbul endapan merah orange menunjukkan

monosakarida

5. Uji Fehling

a. Disiapkan alat dan bahan

b. Ditambahkan fehling A dan B beberapa tetes dalam sampel dengan

perbandingan 1 : 1

c. Diamati timbulnya warna kuning merah bata ( Cu2O) menandakan positif

Anda mungkin juga menyukai