BIOKIMIA KLINIK
OLEH:
JURUSAN FARMASI
SAMATA – GOWA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nasi banyak memiliki kandungan senyawa kimia yang baik dan dibutuhkan oleh
tubuh manusia. Kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam nasi antara lain
adalah karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Kandungan terbanyak dalam nasi
adalah karbohidrat. Karbohidrat memiliki banyak manfaat bagi tubuh, yaitu salah
satunya sebagai sumber energi. Sumber energi ini akan diolah oleh tubuh
gabungan unsur yaitu unsur karbon, unsur oksigen, dan unsur hidrogen dengan
adalah Cm(H2O)n. Karbohidrat berdasarkan jumlah unit atau monomer gula yang
tersebut antara lain seperti bernafas, melakukan aktivitas fisik seperti melakukan
aktivitas olahraga ataupun bekerja, fungsi kontraksi jantung serta kontraksi otot.
Karbohidrat juga sangat berperan pada sistem kerja saraf. Karbohidrat tidak hanya
dapat langsung dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk beraktifitas, akan tetapi
juga dapat berperan sebagai cadangan energi yang tersimpan didalam tubuh.
Berdasarkan pentingnya peran karbohidrat pada tubuh makhluk hidup,
suatu bahan makanan sangat perlu untuk dilakukan untuk mengetahui kadar
pertama ini dilakukan dengan beberapa metode analisis kualitatif, misalnya uji
molisch, uji benedict, Uji barfoed, Uji iodin, dan hidrolisis sukrosa.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud percobaan
a. Mengetahui dan memahami cara analisis karbohidrat dan monosakarida
b. Menentukan pereaksi yang cocok dalam penentuan analisis karbohidrat dan
monosakarida
1. Tujuan percobaan
Menentukan jenis karbohidrat berdasarkan analisis yang dilakukan
C. Prinsip Percobaan
Penentuan analisis kualitatf karbohidrat dan monosakarida dengan
menggunakan pereaksi spesifik dengan cara analisis kualitatif, meliputi Uji
bennedict, uji iodin, uji larutan moksi, uji barfoed, dan uji fehling
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Karbohidrat merupakan susunan dari atom karbon dan air. Secara umum
atom C, H dan O. Karbohidrat merupakan suatu tururnan dari aldehid atau keton
dari alkohol polihidroksi atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa
kompleks (Girinda, 1986: 66).
Tubuh manusia terdapat 4 kalori (kilojoule) energi pangan per gram yang
tubuh manusia dan hewan terbentuk dari beberapa asam amino diantaranya
gliserol lemak, dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari
mereka. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe-tipe karbohidrat ialah
disebut ketosa. Karbohidrat tersusun dari dua atau delapan satuan monosakarida
senyawa yang lebih sederhana terdiri dari satu gugus cincin. Contoh dari
galaktosa.
2. Disakarida senyawa yang terbentuk dari gabungan dua molekul atau lebih
3. Glikosida yaitu senyawa yang terdiri dari gabungan molekul gula &
molekulnon gula.
4. Polisakarida yaitu polimer yang tersusun oleh lebih dari lima belas
heteropolisakarida.
misalnya: rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
dan protein. Karbohidrat adalah sumber kalori terbesar dalam makanan sehari-hari
dan biasanya merupakan 40-45% dari asupan kalori kita. Selain menjadi sumber
penting pada makhluk hidup dalam serat (fiber), seperti selulosa, pektin serta
lignin. Ada dua macam karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan karbohidrat
sedangkan contoh Karbohidrat simpleks adalah gula dan pemanis lainnya. Nama
lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab "sakkar" yang
amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk dari reaksi CO2 dan
H2O dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman
air dan memiliki rasa yang manis, sehingga dapat disebut sebagai gula.
a. Glukosa
Glukosa berasal dari kata yunani glukus yang artina manis. Glukosa
Glukosa banyak dijumpai dalam buah, sayuran, sirup dan tets tebu dan dalam
b. Fruktosa
Fruktosa berasal dari bahasa inggris fructose yang lebih dikenal dengan
gulabuah atau levulosa merupakan jenis sakarida yang manis dan banyak dijumpai
c. Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida jenis sakarida yang ada di dalam tubuh yang
a. Sukrosa
terbuat dari dua molekul monosakarida yang terdiri dari molekul glukosa dan satu
b. Maltosa
monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Maltosa didalam tubuh
didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicerna dan rasanya lebih enak
dan nikmat. Amilum saat bereaksi dengan iodium akan berubah warna menjadi
Laktosa terdiri dari dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa ini kurang larut dalam air.
Laktosa ini didapat dari susu sehingga sering disebut gula susu. Laktosa dapat
mempunyai massa molekul tinggi dan tidak larut dalam air atau hanya
Struktur Karbohidrat :
a. Monosakarida:
O HO
CH 2 OH
HOH 2C O OH O
HO
H O H OH
H OH H OH HO
OH H Atau HO H CH 2OH atau OH
OH OH
OH OH H
H OH OH
OH
Glukosa Fruktosa
b. Disakarida:
CH 2 OH
CH 2 OH
CH 2 OH H O OH
H O H HOH 2C O OH
H
H - OH O
OH H O H OH + Cu 2+ + 2OH H O
OH H
H
OH CH 2OH OH H
H H H OH
H OH OH H
H OH
Sukrosa Laktosa
c. Polisakarida:
CH 2 OH CH 2 OH CH 2 OH
H O H H O H H O H
H H H
HO OH
OH H O OH H O OH H
O O
H OH H OH H OH
Amilosa
(Hutagalung, 2004).
pada molekulnya, yaitu gugus –OH, gugus aldehid dan gugus keton. Gula reduksi
dikarenakan gula reduksi mengandung gugus aldehid dan gugus keton. (Poedjiadi,
2005).
Karbohidrat seperti ini disebut gula pereduksi. Agar karbohidrat dapat berfungsi
sebagai gula pereduksi, suatu karbohidrat harus mempunyai gugus fungsi sebagai
aldehida atau gugus fungsi hemiasetal yang dapat membuka sebagai aldehida.
Dari ketiga bentuk glukosa, hanya bentuk rantai terbuka (asiklik) yang dapat
a. Uji Molisch
adanya kandungan karbohidrat dalam sebuah sampel. Uji ini dapat dilakukan
sulfat pekat secara hati-hati. Prinsip dasar yang terdapat dalam uji Molisch ini
adalah heksosa atau pentosa yang mengalami dehidrasi akan diubah menjadi
hidroksifurfural dan sangat dipengaruhioleh asam sulfat pekat Reaksi ini terdiri
dari tiga tahapan, yaitu hidrolisis polisakarida dan disakarida menjadi heksosa
atau pentosa, dan diikuti oleh proses dehidrasi dan kondensasi. Reaksi positif
yang ditunjukan dalam uji ini adalah munculnya cincin ungu pada larutan.
b. Uji Benedict
asam sitrat, dan kalium natrium tartrat. Pemanasan karbohidrat pereduksi dengan
pereaksi Benedict akan menyebabkan perubahan warna dari biru menjadi kuning
merah bata yang merupakan kupro oksida. Karbohidrat pereduksi dalam reaksi ini
akan teroksidasi menjadi asam onat, sedangkan pereaksi Benedict akan tereduksi
menjadi kupro oksida. Pada uji ini suasananya adalah asam, sedangkan pada
c. Uji Barfoed
monosakarida dengan disakarida. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya proses
reaksi oksidasi karbohidrat pereduksi menjadi asam onat dan terjadi reaksi reduksi
pereaksi Barfoed sebagai ion kupri (Cu++) menjadi endapan kupro oksida. Suasana
d. Uji Iodin
Uji iodin merupakan uji kualitatif karbohidrat yang dapat digunakan untuk
mengetahui keberadaan pati. Reaksi positif yang ditunjukan adanya pati yang
telah membentuk kompleks dengan iodium adalah larutan berwarna biru tua.
Polisakarida memberikan uji positif berupa warna biru keunguan atau biru tua
dengan glikogen atau amilopektin yang intensitas birunya rendah. Hal ini
diakibatkan karena struktur molekul pati yang berbentuk spiral akan mengikat
(Sukatiningsih, 2010).
sintesis dari karbon dioksida dan air melalui fotosintesis dan di simpan sebagai
kanji (pati, starc) atau di gunakan untuk menyintesis selulosa dinding sel
makanan diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa dan gula lain diubah
hal 119 ).
sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau heptosa. Bergantung pada jumlah
atom karbon dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada gugus aldehida atau
Sebagian besar oligosakarida tidak dicerna oleh enzim dalam tubuh manusia.
contohnya pati dan dekstrin yang merupakan polimer linear atau bercabang.
mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut non polar, tetapi mudah larut dalam air
Amilum dengan air dingin akan membentuk suspensi dan bila di panaskan
warna biru dengan larutan iodium. Hal ini dapat di gunakan untuk
tumbuhan. Pada proses hidrolisis glikogen menghasilkan pula glikosa karena baik
amilum maupun glikogen, tersusun dari sejumlah satuan glukosa. Glikogen dalam
iodium.Pembentuk glikogen dan glukosa dalam sel tubuh di atur oleh hormone
tetes larutan @-naftol dalam alkohol dan di tambahkan asam sulfat pekat sehingga
tidak bercampur warna ungu akan tampak pada batas atau kedua cairan. Sifat ini
di pakai sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidarat dalam suatu bahan
gula. Rasa manis dari gula di sebabkan oleh gugus hidroksilnya. Kebanyakan
mereduksi di sebabkab oleh adanya gugus aldehida atu keton bebas dalam
(estien,yazid.2008 : 3)
gula yang terdiri dari dua residu monosakrida yang di hubungkan oleh suatu
glukosa, tetapi struktur siklik (hemiasetal yang di bentuk olh reaksi antara gugus
yang lain.
3. Anomer alfa dan beta. Struktur cincin suatu aldosa adalah hemiasetal
dengan glukosa tetapi rumus strukturnya berbeda karena terdapat sebuah gugus
Rumus struktur : O
H H
merangsang.
Rumus Molekul : I2
Rumus Molekul : KI
mendidih.
Rumus Struktur :
Kegunaan : Oksidator
500 ml
Kegunaan : Oksidator
BAB III
METODE KERJA
1. Alat
pengaduk, gelas beaker, gelas ukur, penangas, pipet tetes, tabung reaksi.
2. Bahan
B. Cara kerja
1. Uji Benedict
tabung reraksi
2. Uji Iodin
iodin
e. Diamati perubahan jika berwarna biru menunjukkan pati dan adanya glikogen
e. Didiamkan 2 menit
4. Uji Barfoed
monosakarida
5. Uji Fehling
perbandingan 1 : 1